PEMBANGUNAN E-MARKETING BERBASIS METODE SOSTAC® PADA CV. SARI TANABANG Denny Sihol Ronaldo Universitas Bina Nusantara, Jawa Barat, Indonesia,
[email protected]
Muhammad Rendy Irawan Universitas Bina Nusantara, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia,
[email protected]
Abdurrahim Ramadhan Lubis Universitas Bina Nusantara, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia,
[email protected]
dibimbing oleh:
Indra Kusumadi Hartono, SS., MM Universitas Bina Nusantara, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk menganalisis sistem pemasaran yang sedang berjalan pada CV. Sari Tanabang Catering dan membangun e-marketing yang tepat untuk mempermudah CV. Sari Tanabang Catering untuk memasarkan produknya. Selain mempermudah pemasaran e-marketing juga dapat menghemat biaya pemasaran. METODE PENELITIAN yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis dan perancangan e-marketing. Metode analisis yang digunakan berupa metode SOSTAC® yang dikembangkan oleh Dave Chaffey yang terdiri dari situation analysis, objectives, strategy formulation, tactics, action dan control. HASIL YANG DICAPAI setelah dibuatnya e-marketing dan di implementasikan pada CV. Sari Tanabang diharapkan pemasaran produk akan lebih mudah, murah dan menjangkau pasar yang lebih luas secara B2B maupun B2C. Mempermudah penyampaian informasi dengan membangun website yang memberikan informasi lengkap tentang produk dan tentang perusahaan. SIMPULAN yang diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada CV. SARI TANABANG yaitu bahwa CV. Sari Tanabang memiliki kesiapan untuk menerapkan e-marketing dimana melalui penerapan e-marketing ini diharapkan untuk membantu mempermudah pemasaran produk pada CV. Sari Tanabang sehingga dapat unggul dalam bersaing dengan competitor. Kata kunci: E-marketing, SOSTAC®, Pemasaran.
Pendahuluan
Teknologi menjadi salah satu modal utama perusahaan dalam menjalankan proses bisnis, yang bertujuan positif dalam berbagai hal termasuk untuk memperoleh keuntungan bisnis. Perkembangan teknologi membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah. Pada era globalisasi sekarang kecepatan dan kemudahan menjadi bagian penting dalam memenangkan persaingan, oleh karena itu teknologi seperti internet berperan disini. Banyak masyarakat yang dulu tidak terlalu bergantung oleh teknologi terpaksa harus beralih dan beradaptasi jika tidak mau tertinggal. Dengan kekuatan teknologi seperti internet memperoleh berbagai manfaat seperti memperoleh informasi dengan cepat, melakukan pembelian secara online, bertukar informasi secara online dan lain-lain. Berhubungan dengan internet, perusahaan pada zaman seperti sekarang wajib memiliki sebuah website, karena dengan bantuan website perusahaan dapat menyebarkan informasi mengenai perusahaan kepada masyarakat secara cepat dan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya marketing yang besar. Proses pemasaran melalui website ini yang biasa disebut emarketing. Kelebihan internet paling pokok jika dimanfaatkan secara baik sebagai media marketing perusahaan adalah informasi dan promosi tentang perusahaan, dapat diakses dimana saja dan kapan saja oleh semua orang yang terhubung ke media internet, daerah yang dicakup pun global seluruh dunia. Selain itu e-marketing juga dapat mengurangi biaya advertising yang tidak perlu, seperti biaya penggunaan kertas secara berlebihan untuk menyebar brosur atau pamphlet sebanyak mungkin tanpa strategi yang jelas, tanpa mengetahui target customer. Pelanggan merupakan asset penting pada perusahaan oleh karena itu harus menjaga hubungan baik dengan pelanggan, salah satunya dalam bidang marketing yang biasa disebut relation marketing. Relation marketing dapat diartikan sebagai usaha pengenalan produk baik barang atau jasa yang dimiliki perusahaan kepada calon pelanggan, dimana tujuan pemasaran bukan hanya memberikan informasi dan pengenalan produk, melainkan menarik minat calon pelanggan untuk membina hubungan jangka panjang dengan perusahaan. Banyak upaya dalam relationship marketing seperti, menyediakan sarana komunikasi dua arah melalui social media atau website perusahaan untuk menampung feedback, kritik atau saran. Kumpulan dari feedback, kritik atau saran yang diberikan pelanggan dapat digunakan oleh perusahaan sebagai usulan dalam memperbaiki kualitas baik pelayanan, produk dan lain-lain agar lebih baik dan tidak terulang kesalahan yang sama di masa datang. Selain itu, dengan membaca dan menganalisis kumpulan saran dan kritik yang pelanggan berikan kepada perusahaan (baik itu dalam bentuk testimonial, review, komentar-komentar atau hasil polling atau survey yang perusahaan adakan secara online misalnya), perusahaan dapat mengetahui dengan cepat seberapa besar minat customer terhadap produk atau jasa yang telah dikeluarkan perusahaan, langkah apa yang selanjutnya harus dilakukan untuk mengembangkan atau memperbaiki bisnis sesuai dengan request atau kebutuhan dari pelanggan. Dengan cara ini pelanggan akan merasa di dengarkan, semakin puas dan semakin loyal dengan perusahaan , serta secara sukarela akan mempromosikan perusahaan ke orang-orang terdekatnya sebagai badan usaha yang kredibel dan berkualitas, sehingga jumlah pelanggan baru pun terus meningkat berkat adanya word-to-mouth promotion (promosi dari mulut ke mulut) atau viral marketing gratis yang dilakukan secara sukarela oleh pelanggan-pelanggan loyal yang puas dengan produk atau jasa dari perusahaan. Marketing merupakan hal awal yang dilakukan untuk dapat memperkenalkan perusahaan ke calon konsumen sehingga konsumen tertarik untuk membina hubungan dengan perusahaan. Topik e-marketing masih relevan untuk dibahas sekarang ini, karena e-marketing merupakan tahap awal yang harus dikuasai terlebih dahulu, sebelum bisa melangkah ke tahap yang selanjutnya dalam dunia bisnis. Apalagi e-marketing selalu berkembang mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Pada penulisan di bab-bab berikutnya, Sari Tanabang catering merupakan badan usaha yang dijadikan sebagai objek untuk pembuatan website e-marketing bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis catering untuk wedding dan kantoran. Profil Sari Tanabang catering secara singkat, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner, khususnya dalam bidang jasa pelayanan catering wedding dan kantoran. Alasan Sari Tanabang catering dijadikan sebagai objek adalah karena perusahaan ini sama sekali belum mempunyai website untuk e-marketing. Masalah umum yang sedang dialami oleh perusahaan ini adalah promosi secara online yang masih tersebar pada berbagai portal informasi catering dengan informasi yang masih terbatas dan tidak terpusat sehingga target promosi juga tidak tepat sasaran. Hal ini tentunya menyulitkan tidak hanya bagi pihak marketing Sari Tanabang catering karena penyebaran berita melalui berbagai portal informasi ini tidak bisa dikontrol dengan
mudah setiap hari, tapi juga menyulitkan dan membingungkan bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang Sari Tanabang catering karena tidak adanya satu sumber terpusat yang bisa mereka percaya. Oleh karena itu solusi yang bisa diberikan adalah membangun suatu website online yang dapat digunakan sebagai sarana pemasaran perusahaan. Sari Tanabang didirikan pada tahun 1987, memulai usahanya dengan melayani kambing guling dan makan siang untuk kantor dan rumah tangga. Kemudian seiring dengan berkembangnya usaha tesebut, Sari Tanabang memperluas usahanya dengan melayani catering untuk pesta di gedung-gedung pertemuan. Selain itu Sari Tanabang juga terkenal dengan kambing guling. Dan saat ini Sari Tanabang menjadi supplier kambing guling di Jakarta. Bukan hanya melayani pelanggan perorangan namun juga perusahaan dan catering-catering lainnya. Misi Sari Tanabang selalu berusaha untuk terus meningkatkan mutu dan pelayanan demi terciptanya kepuasan pelanggan yang maksimal. Kerja keras yang dilakukan adalah wujud dari komitmen yang mendalam untuk selalu dan terus berusaha meningkatkan mutu. Terletak dipusat kota yang strategis, Jalan Sabeni No.7 Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sari Tanabang memiliki akses yang relatif lebih mudah untuk melayani konsumen-konsumennya di wilayah Jabodetabek. Saat ini Sari Tanabang catering mempunyai karyawan tetap sebanyak 30 orang. Apabila diperlukan akan ditambah dengan tenaga-tenaga lepas harian sesuai dengan kebutuhan. Tenaga-tenaga lepas harian yang kami pakai adalah tenaga-tenaga kerja yang tentunya kami percaya, terampil, terlatih dan mempunyai pengalaman dibidangnya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan, Sari Tanabang catering terus-menerus melakukan pembinaan kepada para karyawan dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkat keterampilan dan pengetahuan. Untuk mendukung sarana transportasi, Sari Tanabang memiliki 6 buah kendaraan untuk mengangkut barang-barang dan juga makanan ke lokasi pesta. Sesuai dengan kebutuhan, apabila diperlukan tambahan kendaraan, maka Sari Tanabang catering akan menyediakannya dengan penyewaan. Setiap karyawan di Sari Tanabang catering bekerja sesuai dengan job description yang telah diberikan langsung oleh direktur utama dan direktur produksi. Masing-masing karyawan telah mengerti fungsi dan tugasnya dengan kerja sama antar bagian diutamakan agar tercapai kerjasama tim yang solid guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan/konsumen. Seiring dengan semakin banyaknya permintaan dari pelanggan dan calon pelanggan akan satu paket pelayanan yang lengkap dari suatu tempat, Sari Tanabang catering service kembali memperluas usahanya dengan menyediakan riasan tradisional dari 27 propinsi di Indonesia. Sehingga para calon pelanggan dapat mendapatkan dengan mudah apa yang mereka butuhkan. “One Stop Service” – dimana seorang pelanggan mendapatkan semua yang dibutuhkan, mulai dari gedung, makanan, pembawa acara, keperluan upacara adat, pelaminan, dekorasi baju pengantin dan keperluan pesta lainnya hanya dari satu tempat. Berdasarkan dari profile perusahaan yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa Sari Tanabang catering termasuk ke dalam Business to Consumer (B2C) maupun Business to Business (B2B). Pelanggan tetap Sari Tanabang untuk makan siang kantor diantaranya, sebagai berikut: 1. Bappenas RI 2. Menko EKUIN 3. PT. UFJ Bank 4. BRI Pusat 5. PT. BASF INDONESIA
1. 2. 3. 4.
Sedangkan gedung-gedung yang menjadi rekanan untuk pesta, sebagai berikut: Gedung Granadi Gedung Pertemuan Sucofindo Gedung Darma Wanita Kuningan Gedung Pertemuan Wisma Antara
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Gedung Angkasa Pura Gedung Gading Marina Gedung Pertemuan Lemhanas Gedung pertemuan Depnaker Gedung Bulog Gedung Pertemuan Depkes Gedung Alson Gedung Bangda Gedung Bhatangkari Gedung Aula Mesjid At- Taqwa Gedung Pertemuan Mesjid Baiturrahman (DPR) Gedung Graha Kirana Gedung Pertanian Gedung Pertemuan Penggadaian Gedung Pertemuan Mesjid Sunda Kelapa Gedung Pencak Silat Gedung Wisma RMK Gedung Pertemuan LAN Gedung Jala Puspita Gedung Zeni Matraman Gedung Graha Marinir Balai sudirman Masjid Atin
METODE PENELITIAN Metode SOSTAC® SOSTAC® merupakan salah satu kerangka yang dapat dipakai dalam membuat perencanaan dan tujuan yang jelas untuk membantu perusahaan menerapkan e-marketing yang lebih efektif. SOSTAC® merupakan model kerangka perencanaan yang telah lama dikenal sebagai kerangka perencanaan yang sederhana dan mudah diikuti, namun mampu mengidentifikasi semua hal-hal utama yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Kerangka SOSTAC® awal mulanya dikembangkan sekitar tahun 1990-an oleh Paul R. Smith, dimana didalamnya terdiri atas tahapan-tahapan berikut ini (Chaffey, 2008, p. 442).
Kerangka Kerja SOSTAC (www.prsmith.org) Situation Analysis Situation Analysis (Where Are We Now?) Situation Analysis merupakan tahapan pertama dalam metode SOSTAC® yang bertujuan untuk menganalisa situasi dan kondisi dari proses pemasaran yang sedang berjalan dalam perusahaan. Dalam tahapan ini akan dilakukan analisa mengenai kondisi dari aktifitas perusahaan yang sedang berjalan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk mendefiniskan strategi marketing yang baru (Chaffey, 2006 p. 160). Untuk melakukan analisa mengenai kondisi dari seluruh aktifitas yang berhubungan dengan perusahaan baik mengetahui keunggulan dari perusahaan, kelamahan dan kekurangan pada perusahaan, kesempatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan perusahaan serta hambatan baik dari luar dan dalam perusahaan dapat menggunakan kerangka SWOT yang dikembangkan oleh Albert Humphrey. SWOT terdiri dari : 1. Strengths Strengths adalah suatu hal yang menjadi kekuatan dan keunggulan dari perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Contohnya seperti : Mempunyai merek yang sudah terkenal, mempunyai pelanggan tetap yang setia. 2. Weaknesses Weaknesses adalah suatu hal yang menjadi kelemahan dari perusahaan, yang dapat merugikan perusahaan. Contohnya seperti: Layanan yang buruk, merek yang tidak dipercaya oleh konsumen, kurangnya sumber daya manusia. 3. Opportunities Opportunities adalah kesempatan yang dimiliki perusahaan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Kesempatan bisa dari dalam maupun luar perusahaan.
4. Threats Threats adalah gangguan atau hambatan dari dalam maupun luar perusahaan yang dapat menyebabkan masalah bagi perusahaan dan dapat berakibat pada kerugian perusahaan. Contohnya seperti : kompetitor, bencana alam.
Kerangka SWOT Dengan Kolom Penyusunan Strategi (sumber: http://www.smartinsights.com/blog/digitalmarketing-strategy/swot-analysis/) Untuk dapat menganalisa dengan baik faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi penentuan strategi, maka dibutuhkan pengklasifikasian yang tepat agar masing-masing faktor dapat dengan tepat diidentifikasikan sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat dalam melakukan pemasaran. Michael Porter mengklasifikasikan 5 kekuatan kompetitif sebagai alat ukur untuk menganalisa lingkungan persaingan pasar (Turban, Rainer, & Potter, 2003, pp. 15-16), yaitu: • Threat Of Intense Segment Rivalry Bagi sebagian besar industri, intensitas dari persaingan kompetitif menjadi faktor penentu dari kesuksesan industri tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi hal-hal tersebut antara lain seperti persaingan antara perusahaan yang menjalankan usahanya secara online dan offline dan tingkatan dari pengeluaran dalam iklan. Hal in harus diperhatikan dalam mengidentifikasikan faktor eksternal dari segi kekuatan kompetitif. • Threat of New Entrants Pasar yang menguntungkan akan menarik banyak produsen dan penjual. Hal ini menyebabkan banyaknya pemain baru, yang akhirnya dapat mengurangi keuntungan bagi semua pihak dalam pasar tersebut. • Threat of Substitute Product Keberadaan dari produk yang berada di luar dari batasan-batasan produk yang umum meningkatkan kecenderungan pelanggan untuk berpindah kepada produk alternatif. Namun hal ini tidak untuk disamakan dengan produk yang jenisnya sama. Contohnya, keberadaan air minum mineral kemasan dapat mempengaruhi penjualan Pepsi. Tetapi Pepsi dan air mineral bukan merupakan produk yang sama. Penjualan air mineral yang meningkat dapat mengecilkan angka penjualan dari Pepsi dan Coca-Cola, sedangkan peningkatan penjualan Pepsi dapat meningkatkan penjualan soft drink secara keseluruhan walaupun yang meningkat hanya angka penjualan Pepsi, bukan Coca-Cola. • Threat of Buyer’s Growing Bargaining Power Kekuatan menawar dari pelanggan adalah kemampuan dari pelanggan untuk menekan pasar sehingga dapat
mengubah harga. Hal ini dapat terjadi apabila pelanggan memiliki banyak pilihan dan dapat memilih untuk menggunakan produk yang sesuai dengan harga dan kualitas produk yang diinginkan • Threat of Supplier’s Growing Bargaining Power Kekuatan menawar dari supplier menjadi sebuah ancaman saat supplier atau pemasok merubah kualitas dan harga dari bahan baku yang dipasok yang akhirnya akan mempengaruhi kualitas dari produk beserta harganya. Hal ini terjadi apabila pasar hanya bergantung pada beberapa pemasok untuk mendapatkan harga baku, sehingga menempatkan pemasok pada posisi yang kuat untuk merubah harga dan kualitas bahan baku. •
Objectives (Where Do We Want to Be?) Setelah perusahaan sudah mengetahui dimana posisi mereka saat ini, maka perusahaan dapat masuk ke dalam tahapan kedua dalam SOSTAC® dan dapat mulai menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Proses penentuan tujuan ini sangat penting agar perusahaan memiliki pedoman yang bisa dijadikan acuan untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dan tepat. Selain itu penetapan tujuan juga membuat perusahaan menjadi fokus pada jalan yang ingin dicapai tanpa melakukan hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia.
Untuk dapat menentukan langkah-langkah tujuan sebagai pedoman makan perusahaan dapat mengacu pada metode S.M.A.R.T. atau 5S yang sebelumnya sudah dijelaskan diatas. Strategy (How Do We Get There?) Tahapan ketiga dalam SOSTAC® yaitu tahap perumusan strategi yang dapat disusun setelah tujuan yang ingin dicapai telah ditetapkan dan dirumuskan pada tahap sebelumnya. perumusan strategi juga termasuk mengidentifikasi strategi cadangan, melihat kembali ciri-cirinya dan memilih kandidat strategi e-marketing terbaik untuk dipakai. Menurut Chaffey (2006, p.152), e-marketing strategy adalah pendefinisian dari pendekatan e-marketing yang bagaimanakah, yang akan dipakai untuk mendukung tujuan pemasaran dan bisnis perusahaan. Untuk itu agar dapat menentukan strategi yang akan dipakai perusahaan dapat melakukan perumusan strategi yang akan membantu dalam meninjau dan memilih strategi yang dapat membantu dalam mencapai tujuan perusahaan. Cara yang dapat digunakan untuk mengingat elemen kunci yang harus ada dalam strategi-khususnya dalam pembentukan strategi e-marketing yang efektif adalah dengan berpedoman pada akronim berikut: STOP and SIT (Chaffey, 2008, p.459). Pertama, strategi yang dibuat harus difokuskan untuk mencapai Objectives (O) yang telah ditentukan sebelumnya. Identifikasi semua Segments (S) yang mungkin dapat dimiliki oleh perusahaan. Segmentation merupakan pengklasifikasian customer ke dalam beberapa kelompok berbeda untuk dapat mengetahui kebutuhan produk atau jasa spesifik dari masing-masing kelompok. Berhubung kebutuhan segment customer yang ditargetkan secara online mungkin akan berbeda dengan segment customer yang telah ada pada jalur offline, mungkin akan diperlukan adanya pemilihan ulang mengenai Target Market (T) atau segment yang ingin dikuasai melalui marketing secara online. Positioning (P) juga merupakan salah satu bagian paling mendasar yang harus diperhatikan dalam pembentukan strategi e-marketing, karena pemilihan produk yang ingin dijual melalui jalur online, penentuan harga yang tepat dan penawaran value seperti apa yang dijanjikan kepada calon customer dengan adanya e-marketing, akan menentukan posisi perusahaan di dalam marketplace dibandingkan dengan para pesaing yang ikut bersaing di dalamnya. Unsur lain yang harus ada dalam pembentukan strategi, selain STOP adalah SIT. SIT merupakan singkatan dari Sequence or Stage (S), Integration (I), Tools (T). Cara merumuskan strategi dengan memakai tiga komponen tersebut, pertama-tama tentukan terlebih dahulu stage atau sequence dari tipe e-marketing yang akan dibangun.
Apakah tipe e-marketing yang akan dibangun hanya berupa website brochureware (model level 2 dari 5 level tipe pembangunan e-marketing pada perusahaan), atau sudah masuk ke dalam tipe simple interactive website (model level 3 dari 5 level tipe pembangunan e-marketing pada perusahaan) yang mendukung adanya komunikasi antar user (Chaffey, 2006, p.162). Setelah menentukan stage atau level website seperti apa yang akan dibangun, tentukan apakah harus ada integrasi proses atau integrasi database antara channel online dengan offline jika aplikasi online sudah diimplementasikan nantinya, perlukah dilakukan integrasi antara data customer pada database offline dengan data customer yang disimpan pada database online? Kemudian jangan lupa tentukan juga mengenai Tools seperti apa yang akan dipakai untuk mewujudkan website e-marketing tersebut Untuk dapat menentukan strategi yang tepat, maka semua variabel harus diidentifikasi, diuraikan, dan dianalisa dengan benar. Marketing mix adalah sebuah framework yang dapat digunakan untuk membantu menganalisa variable-variabel dari unsur-unsur yang membentuk bauran pemasaran. Marketing mix terdiri dari 4 unsur yang cukup dikenal dengan 4P, yaitu: • Product (Produk) Produk merupakan sesuatu yang memenuhi apa yang pelanggan butuhkan atau inginkan. Produk menjadi sesuatu yang diasosiasikan dengan perusahaan oleh pelanggan. Setiap produk melalui sebuah life-cycle yang mencakup sebuah fase pertumbuhan diikuti dengan fase kematangan dan akhirnya sebuah periode dimana penjualan produk tersebut menurun. Oleh karena itu perusahaan harus dapat memprediksi seberapa lama life-cycle dari sebuah produk dan memfokuskan perhatiannya pada tantanga-tantangan yang muncul seiring dengan bergeraknya produk melewati setiap fase. Perusahaan juga harus memperhatikan bauran produk (product mix) dari product line mereka. Perusahaan juga harus tahu bagaimana memposisikan produk tersebut, bagaimana, cara menggunakan merk tersebut, bagaimana cara menggunakan sumber daya perusahaan dan bagaimana cara mengatur bauran produk agar masing-masing produk saling melengkapi. • Price (Harga) Harga adalah banyaknya uang yang dibayarkan oleh pelanggan untuk produk tersebut. Harga sangat penting mengingan hal tersebut menentukan keuntungan perusahaan. Menyesuaikan harga memiliki dampak yang mendalam pada strategi pemasaran, dan terkadang dapat juga mempengaruhi permintaan dan penjualan. • Promotion (Promosi) Promosi merujuk pada semua metode komunikasi yang digunakan untuk memberikan informasi terhadap pihak lain tentang produk. Promosi terdiri dari elemen-elemen seperti iklan, public relations, dan promosi penjualan. Iklan mencakup komunikasi apapun yang dibayar, mulai dari iklan televise, radio, internet sampai media cetak dan billboard. Public relations adalah saat komunikasi tidak dibayar secara langsung dan mencakup press release, perjanjian sponsor, pameran dan seminar. • Place (Tempat) Place merujuk pada menyediakan produk tersebut pada sebuah tempat yang nyaman bagi pelanggan untuk mendapatkannya. Place hamper sama dengan distribusi. Bermacam-macam strategi seperti franchising dapat digunakan oleh perusahaan untuk melengkapi aspek lainnya dari bauran pemasaran. Tactics (How to get there?) Langkah keempat adalah untuk merumuskan taktik. Taktik merupakan rincian langkah dari sebuah strategi yang telah disusun. Perumusan taktik ini sangat penting dalam pencapaian tujuan pemasaran perusahaan. Sebagai contoh, sebuah website online shop ingin produk-produk yang dijualnya lebih diketahui meningkatkan linger time pengunjung mereka. Untuk melakukan itu, di dalam website tersebut ditambahkan fitur-fitur sebagai berikut: • Membuat fitur “similar items” dimana produk yang serupa dengan yang sedang dilihat oleh pelanggan ditampilkan. Produk-produk yang biasanya dibeli secara bersamaan juga ditampilkan. • Membuat fitur “review pelanggan”. Pelanggan dapat memberi nilai terhadap suatu produk dan menulis ulasan mereka terhadap suatu produk. Dari situ pelanggan yang akan membeli dapat tahu apakah produk tersebut bagus atau dia lebih baik membeli produk lain yang disarankan dalam ulasan pelanggan tersebut, yang juga tersedia dalam website online shop tersebut.
Dalam menentukan taktik, ada banyak kerangka yang dapat digunakan untuk membantu menyusun taktik. Salah satunya adalah kerangka RACE. Kerangka RACE merupakan kerangka pembentukan taktik yang pertama kali diperkenalkan oleh Steve Jackson dalam bukunya Cult of Analytics. RACE terdiri atas empat langkah aktivitas marketing yang dirancang untuk membantu membentuk loyalitas pelanggan terhadap suatu brand. 1. Reach Reach, yang berarti jangkauan adalah membangun sebuah awareness akan sebuah merek, produk, dan layanannya pada website lain dan media lainnya untuk meningkatkan traffic pada website kita. Hal ini dapat dicapai misalnya dengan menyediakan tautan ke website dari halaman facebook, twitter, atau media sosial lainnya. 2. Act Setelah langkah pertama, langkah selanjutnya adalah dengan membuat pengunjung website untuk melakukan interaksi dengan website seperti mencari produk atau mencari tahu tentang perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyertakan fitur-fitur yang dapat membuat pengunjung ingin tetap menjelajahi website. 3. Convert Dalam tahap ini biasanya pengunjung berkomitmen untuk membentuk suatu hubungan yang akan menghasilkan suatu nilai komersil bagi bisnis. Dalam website e-commerce misalnya, pengunjung melakukan transaksi pembelian dan pembayaran. 4. Engage Dalam tahap ini yang dilakukan adalah upaya-upaya untuk melakukan customer retention agar pelanggan terus menggunakan website. Biasanya ini dilakukan dengan mengirim newsletter melalui e-mail untuk menawarkan produk-produk terbaru atau menginformasikan penawaran-penawaran yang sedang berlaku.
Kerangka RACE (sumber: http://www.smartinsights.com/digital-marketing-strategy/race-a-practicalframework-to-improve-your-digital-marketing/) Action (What is Our Plan?) Setelah taktik telah dirancang kemudian waktunya dijadikan suatu rangkain proses kerja. Proses kerja ini diharapkan terstruktur dan terjadwal (Chaffey, 2008, p.469). Oleh karena itu dalam tahapan ini dibuatlah susunan kerangka kerja, dalam bentuk flow chart, gantt chart. Serta membuat perencanaan secara detail dan membuat risk management plan.
Control (Did We Get There?) Pada bagian control disini adalah untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkala apakah aplikasi emarketing yang telah diterapkan perusahaan sudah berhasil mencapai tujuan atau belum. Bila belum mencapai tujuan, kesalahan apa yang membuat tujuan tersebut menjadi terhambat (Chaffey, 2008, p.471). Dalam tahap ini, perusahaan harus mampu menganalisa secara berkala tingkat keefektifan e-marketing yang telah diimplementasikan dari segi tingkat customer awareness, customer satisfaction dan customer attitudes yang telah dicapai. Untuk bisa mengukur secara tepat mengenai hal-hal tersebut, diperlukan suatu alat ukur tertentu (key performance indicator) yang bisa memberikan gambaran kepada perusahaan apakah target sudah tercapai atau belum. Contoh metric yang bisa dipakai mengukur keberhasilan e-marketing bisa dilihat dari jumlah penjualan yang diperoleh, jumlah pelanggan yang melakukan subscription pada konten di website perusahaan, jumlah unique visitors, jumlah repeat visitors, most popular page dan lain sebagainya. Hal ini bisa didiagnosa dengan mudah dengan menggunakan web analytic seperti Google Analytic. Selain itu, perusahaan juga bisa mendiagnosa tingkat keefektifan dari implementasi e-marketing dengan mengumpulkan feedback dari customer langsung melalui penyebaran questionnaire online. Jika hasil performance diagnosis sudah diperoleh, perusahaan bisa menggunakannya sebagai bahan untuk membuat corrective action untuk merevisi strategi dan taktik untuk memastikan bahwa tujuan bisa dicapai. Jika ternyata tujuan perlu direvisi, maka revisi tujuan itu juga akan menyebabkan revisi terhadap strategi, taktik dan action. Siklus SOSTAC akan terus berulang, karena keadaan environment bisnis yang selalu berubah. Oleh karena itu, pada tahap ini yang dikontrol bukan hanya hal-hal yang berkaitan dengan customer saja, tapi juga semua komponen external environment yang bersifat dinamis.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menganalisis dan merancang serta membangun e-marketing pada CV. Sari Tanabang catering dengan menggunakan metode SOSTAC® maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Membangun e-marketing berbasis web yang berfungsi sebagai salah satu media pemasaran untuk perusahaan. 2. Dengan membangun e-marketing perusahaan dapat memperluas pangsa pasar yang lebih luas. 3. Dengan membangun e-marketing perusahaan diharapkan dapat menghemat biaya pemasaran. Dengan membangun e-marketing perusahaan dapat menyampaikan informasi dengan lebih mudah tentang produk perusahaan tersebut dibandingkan dengan menggunakan media cetak. Saran Ada beberapa saran untuk Sari Tanabang catering yang diharapkan dapat berguna untuk meningkatkan tingkat keberhasilan penerapan website e-marketing untuk kedepan. Saran– saran yang dapat dianjurkan, yaitu: a. Setelah menerapkan e-marketing yang telah dirancang, CV. Sari Tanabang disarankan untuk mengembangkan fitur-fitur seperti pemesanan online ataupun customer service online yang dapat membantu memudahkan pelanggan untuk berinteraksi dan membina hubungan yang lebih baik dengan pelanggan melalui website yang telah dibuat sebagai media pemasaran. b. Pihak marketing diharapkan lebih aktif dalam mengoptimalkan search engine optimization agar website Sari Tanabang berada pada urutan pertama pada hasil pencarian keyword tertentu sehingga dapat mempermudah pengguna internet dalam mencari website dengan menggunakan search engine yang popular seperti google dan yahoo.
Daftar Pustaka Armstrong, G., & Kotler, P. (2005). Marketing: An Introduction (7th Edition ed.). New Jersey, United States of America.
Chaffey, D. (2000). Strategy, Implementation and Practice. United Kingdom: Prentice Hall.
Chaffey, D. (2007). E-Business and E-Commerce Management (3th Edition ed.). New Jersey, United States of America: Prentice Hall.
Chaffey, D., Ellis-Chadwick, F., Johnston, K., & Mayer, R. (2006). Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice (Third Edition ed.). Harlow, Essex, England: Pearson Education Limited.
Chaffey, D., Mayer, R., Johnston, K., & Ellis-Chadwick, F. (2000). Internet Marketing. Harlow, Essex, England: Pearson Education.
Coupey, E. (2001). Marketing and The Internet. United States of America: Prentice Hall.
Ebert, R. J., & Griffin, R. W. (2009). Business Essentials. New Jersey, United States of America: Upper Saddle.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Principles of Marketing (International Edition ed.). London, United Kingdom: Prentice Hall.
Meyer, P. J. (2006). Attitude Is Everything! New York, United States of America: The Leading Edge Publishing Company.
O'Brien, J. (2006). Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta, Indonesia: Salemba Empat.
Sardi, I. (2004). Manajemen, Desain dan Pengembangan Situs Web dan Adobe Photoshop 7.0. Jakarta, Indonesia: Elex Media Komputindo.
Smith, P. R., & Chaffey, D. (2005). eMarketing eXcellence - at the Heart of EBusiness (Second Edition ed.). Oxford, England: Butterworth-Heinemann.
Welling, P., & Thomson, L. (2009). PHP and MySQL Web Development (4th Edition). New Jersey, United States of America: Pearson Education. Dennis, C., Fenech, T., Merrilees, B. (2004). e-Retailing (Routledge eBusiness). New York, United States of America: Rouledge.
E-MARKETING CONSTRUCTION BASED ON SOSTAC® METHOD AT CV. SARI TANABANG Denny Sihol Ronaldo Bina Nusantara University, Jawa Barat, Indonesia,
[email protected]
Muhammad Rendy Irawan Bina Nusantara University, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia,
[email protected]
Abdurrahim Ramadhan Lubis Bina Nusantara University, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia,
[email protected]
dibimbing oleh:
Indra Kusumadi Hartono, SS., MM Bina Nusantara University, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Abstrak RESEARCH GOAL is to analyze the marketing system that is running on a CV. Sari Tanabang Catering and build the right e-marketing to facilitate CV. Sari Tanabang Catering to market their products. In addition to facilitate the marketing, e-marketing can also save on marketing costs. METHODS used in the preparation of this thesis is a method of analysis and design of e-marketing. The analysis methods used were SOSTAC® method developed by Dave Chaffey consisting of situation analysis, objectives, strategy formulation, tactics, action and control. The results achieved after the e-marketing made and implemented at CV. Sari Tanabang expects that product marketing will be easier, cheaper and reach a wider market in B2B and B2C, and to facilitate the delivery of information to build a website that gives detailed information about products and about the company. CONCLUSION drawn from the results of research conducted on the CV. SARI TANABANG is that CV. Tanabang Sari has the readiness to implement e-marketing in which through the application of emarketing is expected to help facilitate the marketing of products on the CV. Tanabang juice so it can compete with the competitors excel in. Keywords: E-marketing, SOSTAC®, Marketing.
Foreword Technology became one of the major capital firms in the running business process, which aims to positively in many ways including for profit businesses. Development of technology makes things easier. In the era of globalization, the speed and ease become an important part in winning the competition, therefore the role of technology such as internet here. Many people who used the technology less dependent forced to move and adapt if you do not want left behind. With the power of technologies like the Internet to obtain various benefits such as obtaining information quickly, make online purchases, exchange of information online and others. Related to the Internet, the company at the time as they are now required to have a website, because with the help of the company's website can disseminate information about the company to the public quickly and easily without having to incur huge marketing costs. The marketing process through this website which is called e-marketing. The most basic internet advantages if properly utilized as a media marketing and promotions company is information about the company, can be accessed anywhere and at any time by any person connected to the internet, the global area covered was the whole world. Besides e-marketing can also reduce unnecessary advertising costs, such as the cost of excessive use of paper brochures or pamphlets to spread as much as possible without a clear strategy, without knowing the target customer. Customers is an important asset to the company because it must maintain good relations with customers, one of them in marketing the so-called relations marketing. Relation marketing can be defined as a business product introductions either goods or services owned by the company to prospective customers, where the purpose of marketing not only provides information and product introduction, but rather attract potential customers to establish long term relationships with companies. Many such efforts in relationship marketing, provides the means of twoway communication through social media or corporate website to accommodate feedback, criticisms or suggestions. Collection of feedback, criticism or advice given can be used by corporate customers as well a proposal to improve the quality of service, and other products for better and not repeat the same mistakes in the future. Also, by reading and analyzing a collection of suggestions and criticisms which customers give to the company (be it in the form of testimonials, reviews, comments or a poll or survey that companies have put online for example), companies can find out quickly how much customer interest of products or services that have been issued by the company, what the next steps should be taken to develop or improve the business in accordance with the request or requirement of the customer. In this way the customer will feel in listening to, the more satisfied and more loyal to the company, and will promote the company voluntarily to the closest people as a business entity that is credible and quality, so the number of new subscribers continues to increase thanks to the word-to-mouth promotion (promotion by word of mouth) or free viral marketing is done voluntarily by loyal customers who are satisfied with the product or service from the company. Marketing is done early to be able to introduce companies to potential consumers so that consumers are interested in developing relationships with the company. E-marketing topics to be discussed are still relevant today, because of e-marketing is an early stage that must be mastered first, before it can move to the next stage in the business world. Moreover, e-marketing is always evolving keep up with technology and information. In writing the next chapters, Sari Tanabang catering is a business entity is used as objects for the creation of websites e-marketing for the company which is engaged in the business catering to wedding and office. Sari profile Tanabang catering in short, is a company engaged in the culinary field, particularly in the field of wedding and catering services office. Sari Tanabang catering reasons serve as the object is because the company did not have a website for e-marketing. Common problems being experienced by this company is an online promotion that is still scattered in various information portal catering to the information is still limited and not centralized so that the target of promotion is also not well targeted. It is certainly difficult not only for the marketing Sari Tanabang catering for the dissemination of news through various portals of this information can not be controlled easily every day, but it also makes it difficult and confusing for people who want to know about catering Tanabang Sari in the absence of a centralized resource that can be they believe. Therefore, the solution can be given is to build an online website that
can be used as a means of marketing the company. Sari Tanabang founded in 1987, started its business by serving lamb roll and lunch for the office and home. Then along with the proficiency level of business development, Sari Tanabang expand its business by catering to the party serving the chapels. In addition Sari is also famous for its goat Tanabang bolsters. And now Sari Tanabang supplier of goat around in Jakarta. Not only serve individual customers but also catering, catering companies and others. Sari mission Tanabang always strive to continuously improve service quality and customer satisfaction for the creation of a maximum. Hard work is a manifestation of a deep commitment to constantly and continually strive to improve the quality. Centrally located strategically Sabeni 7 Jalan Tanah Abang, Central Jakarta. Sari Tanabang have relatively easier access to consumer-serve customers in the Greater Jakarta area. Currently catering Sari Tanabang have permanent staff of 30 people. If necessary will be added to the daily freelance personnel as needed. Forces out of our daily life is labor-labor that we must believe, skilled, trained and have experience in their fields. In order to improve service to its customers, Sari Tanabang constantly catering to provide guidance to employees by providing training to increase skills and knowledge. To support transportation, Sari Tanabang have 6 units of vehicles for transporting goods and food to the location of the party. In accordance with the requirements, if needed additional vehicles, the Sari Tanabang catering will provide it with the rental. Every employee at the Sari Tanabang catering work in accordance with a job description that has been provided directly by the managing director and director of production. Each employee has to understand the functions and duties with the cooperation among the priority in order to achieve a solid team effort to provide the best service for our customers / consumers. As more and more requests from customers and prospective customers will be a complete service package from somewhere, Sari Tanabang catering service again expanded its business by providing the traditional trappings of the 27 provinces in Indonesia. So that potential customers can easily get what they need. "One Stop Service" where a customer is getting all it needs, ranging from the building, food, host, ceremonial purposes, wedding, wedding dress decorations and other party needs from just one place. Based on the profile of the company that has been described above can be concluded that Sari Tanabang catering included in the Business to Consumer (B2C) and Business to Business (B2B). Sari Tanabang customers for whom the office lunch, as follows: 6. Bappenas RI 7. Menko EKUIN 8. PT. UFJ Bank 9. BRI Pusat 10. PT. BASF INDONESIA While the buildings are the partners for the party, as follows:Gedung Granadi 28. Gedung Pertemuan Sucofindo 29. Gedung Darma Wanita Kuningan 30. Gedung Pertemuan Wisma Antara 31. Gedung Angkasa Pura 32. Gedung Gading Marina 33. Gedung Pertemuan Lemhanas 34. Gedung pertemuan Depnaker 35. Gedung Bulog
36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53.
Gedung Pertemuan Depkes Gedung Alson Gedung Bangda Gedung Bhatangkari Gedung Aula Mesjid At- Taqwa Gedung Pertemuan Mesjid Baiturrahman (DPR) Gedung Graha Kirana Gedung Pertanian Gedung Pertemuan Penggadaian Gedung Pertemuan Mesjid Sunda Kelapa Gedung Pencak Silat Gedung Wisma RMK Gedung Pertemuan LAN Gedung Jala Puspita Gedung Zeni Matraman Gedung Graha Marinir Balai sudirman Masjid Atin
Analysis Methodology SOSTAC® Method SOSTAC ® is a framework that can be used in planning and clear objectives to help companies implement emarketing more effective. SOSTAC ® is a model of the planning framework that has long been known as a planning framework that is simple and easy to follow, but were able to identify all of the main things to be done to achieve the goal. SOSTAC ® framework was developed around the beginning of the 1990s by Paul R. Smith, in which consists of the following stages (Chaffey, 2008, p. 442).
SOSTAC Framework (www.prsmith.org) Situation Analysis Situation Analysis (Where Are We Now?) Situation Analysis is the first step in SOSTAC ® method which aims to analyze the situation and condition of the marketing process that is running the company. In this stage will be analyzed on the condition of the company's ongoing activities. The results of the analysis will be used as an ingredient to define a new marketing strategy (Chaffey, 2006 p. 160). To perform an analysis of the condition of all activities associated with both companies know the benefits of the company, weaknesses and deficiencies in the company, an opportunity that can be used to enhance both companies as well as resistance from the outside and inside the company can use the SWOT framework developed by Albert Humphrey. SWOT consists of: 1. Strengths Strengths are the things that the strength and excellence of the company that can provide benefits to the company. Examples include: Having a well-known brands, has remained a loyal customer. 2. Weaknesses Weaknesses are a thing of the weakness of the company, which could hurt the company. Examples such as: poor service, a brand that is not trusted by consumers, the lack of human resources. 3. Opportunities Opportunities are owned enterprise opportunities that could be exploited to improve company performance and increase corporate profits. The opportunity could be from within and outside the company.
4. Threats Threats are problems or obstacles from within and outside the company that may cause problems for the company and may result in loss of the company. Examples such as: competitors, natural disasters.
SWOT Framework (Source: http://www.smartinsights.com/blog/digital-marketing-strategy/swot-analysis/) To be able to properly analyze the external factors that may affect the determination of strategy, it is necessary to the proper classification for each of these factors can be properly identified so that appropriate strategies can be determined in doing marketing. Michael Porter five forces competitive classified as a measuring tool for analyzing market competition environment (Turban, Rainer, & Potter, 2003, pp. 15-16), namely: • Threat Of Intense Segment Rivalry For most industries, the intensity of competitive rivalry be the determining factor of success of the industry. Factors affecting such matters, among others, such as competition between companies that conduct their business online and offline and the level of spending in advertising. This in should be considered in the identification of external factors in terms of competitive strength. • Threat of New Entrants A profitable market will attract a lot of manufacturers and sellers. This led to many new players, which ultimately can reduce the benefits for all parties in these markets. • Threat of Substitute Product The existence of products that are outside the boundaries of common products that increase the tendency of customers to switch to alternative products. But this is not to be likened to the products of the same type. For example, the existence of bottled drinking water can affect the sales of Pepsi. But Pepsi and mineral water is not the same product. Increased sales of mineral water can decrease the number of sales of Pepsi and Coca-Cola, while the increase in sales of Pepsi soft drinks can increase overall sales despite increased sales figures only Pepsi, not Coca-Cola.
• Buyer's Growing Threat of Bargaining Power Bargaining power of customers is the ability of customers to hit the market so as to change the price. This can happen if the customer has many choices and can choose to use products that match your price and desired product quality • Supplier's Growing Threat of Bargaining Power
Bargaining power of suppliers becomes a threat when changing supplier or suppliers of quality and price of raw materials to be supplied which will ultimately affect the quality of the product and its price. This happens when the market depends only on a few suppliers for raw materials prices, so that puts suppliers in a strong position to change the price and quality of raw materials. • Objectives (Where Do We Want to Be?) Once a company has to know where their current position, then the company can enter into the second stage in SOSTAC ® and can begin to define the objectives to be achieved. The process of goal setting is very important that companies have guidelines that can be used as a reference to take effective measures and proper. Besides setting goals also make the company become focused on the road to be achieved without doing things that are useless and futile. In order to determine the steps aim to guide food companies can refer to the SMART method or 5S previously described above. Strategy (How Do We Get There?) The third stage in the formulation stage SOSTAC ® is a strategy that can be prepared after the objectives have been defined and formulated in the previous stage. formulation of strategy also includes identifying a backup strategy, looking back characteristics and choose the candidate best e-marketing strategies to be used. According to Chaffey (2006, p.152), e-marketing strategy is the definition of e-marketing approach to how, which will be used to support the company's marketing and business objectives. Therefore in order to determine the company's strategy will be used to make the formulation of strategies that will assist in reviewing and choosing strategies that can assist in achieving corporate goals. Ways that can be used to remember the key elements that must exist in the strategy-particularly in the establishment of e-marketing strategy that works is based on the following acronym: STOP and SIT (Chaffey, 2008, p.459). First, the strategy should be focused to achieve the Objectives (O) that had been predetermined. Identification of all segments (S) which may be owned by the company. Segmentation is the classification of customers into different groups to be able to find a specific product or service needs of each group. Due to the needs of targeted customer segments online may be different from the existing customer segment in the path offline, it may be necessary to re-election of the Target Market (T) or a segment that wants mastered through online marketing. Positioning (P) is also one of the most fundamental parts that must be considered in the establishment of emarketing strategy, because the selection of products to be sold through online channels, determining the right price and value offerings such as what was promised to the prospective customer with the e-marketing , will determine the company's position in the marketplace compared to competitors who compete in it. Another element that must exist in the formation of strategy, in addition to the SIT STOP. SIT stands for Sequence or Stage (S), Integration (I), Tools (T). Way to formulate strategies using three components, the first stage or first specify the sequence of e-marketing type to be built. Is e-marketing type to be built just a brochureware website (model level 2 of the 5 levels of the type of development in e-marketing company), or has entered into a simple type of interactive website (model level 3 of the 5 levels of the type of development in e-marketing company) which supports the inter-user communication (Chaffey, 2006, p.162). After determining the stage or site level as what will be built, determine whether there should be integration between the database integration process or online with the offline channel if online application is implemented later on, should do the integration between the database offline customer data with customer data stored in online database ? Then do not forget to also specify what kind of tools will be used to realize the e-marketing website In order to determine the right strategy, then all variables must be identified, described, and analyzed correctly. Marketing mix is a framework that can be used to help analyze the variables of the elements that make up the marketing mix. Marketing mix consists of 4 elements are well known to the 4Ps, namely: • Product (Product) The product is something that meets what customers need or want. Products into association with the company by the customer. Each product through a life-cycle that includes a growth phase followed by a
phase of maturity and end of a period in which sales of such products declined. Therefore companies should be able to predict how long the life-cycle of a product and focus on tantanga-challenge that comes with the product moves through each phase. Companies also should consider the product mix (product mix) of their product line. Companies also should know how to position the product, how, how to use the brand, how to use company resources and how to adjust the product mix to their respective complementary products. • Price (Price) Price is the amount of money paid by the customer for that product. Price is very important mengingan it determines the company's profits. Adjust the price to have a profound impact on marketing strategy, and sometimes it can also affect the demand and sales. • Promotion (Promotion) Promotion refers to all methods of communication used to provide information to other parties about the product. Promotion consists of elements such as advertising, public relations and sales promotion. Advertising covers any communication that is paid, from advertising on television, radio, internet to print media and billboards. Public relations as communication is not paid directly, and includes press releases, sponsorship agreement, exhibitions and seminars. • Place (Place) Place refers to providing these products at a convenient place for customers to get it. Place nearly equal to the distribution. A variety of strategies such as franchising can be used by companies to complement other aspects of the marketing mix. Tactics (How to get there?) The fourth step is to formulate tactics. Tactics are the details steps of a strategy that has been prepared. The formulation of this tactic is very important in achieving the company's marketing objectives. For example, an online shop website to sell products that are better known to enhance their visitors Linger time. To do that, in the websites of these added features as follows: • Creating the "similar items" where the products are similar to those being seen by the customer is displayed. These products are usually purchased at the same time are also displayed. • Creating the "customer reviews". Customers can give the value of a product and write their review of a product. From there, customers will be able to buy out if the product is good or he is better advised to buy other products in the customer reviews, which are also available in the online shop website. In determining the tactics, there are many frameworks that can be used to help develop tactics. RACE One is the framework. RACE is a skeleton framework of tactical formation that was first introduced by Steve Jackson in his book Cult of Analytics. RACE consists of four steps of marketing activities designed to help establish customer loyalty to a brand. A. Reach Reach, which means the coverage is to build an awareness of a brand, product, and services on other websites and other media to increase traffic on our website. This can be achieved for example by providing a link to the website from facebook pages, twitter or other social media. 2. Act After the first step, the next step is to create a website visitor to interact with the website like searching for a product or find out about the company. This can be done by including features that can make visitors want to stay to explore the website. 3. Convert In this stage the visitors are usually committed to forming a relationship that will produce a commercial value to the business. In e-commerce website for example, visitors making purchases and payments. 4. Engage In this stage is carried out efforts to make customer retention customers to continue using the website. Usually this is done by sending the newsletter via e-mail to offer new products or inform the bargains that
are applicable.
RACE Framework (source: http://www.smartinsights.com/digital-marketing-strategy/race-a-practicalframework-to-improve-your-digital-marketing/) Action (What is Our Plan?) Once the tack has been designed and made time for a chain of work processes. The process is expected to work structured and scheduled (Chaffey, 2008, p.469). Therefore, in this stage of the framework arrangement was made, in the form of flow charts, Gantt charts. And to plan in detail and make a risk management plan. Control (Did We Get There?) On the control here is to monitor and periodically evaluate whether the application of e-marketing company that has been successfully applied to achieve the goal or not. If it has not reached the goal, what a mistake that makes the goal becomes obstructed (Chaffey, 2008, p.471). In this stage, companies must be able to analyze periodically the effectiveness of e-marketing that have been implemented in terms of the level of customer awareness, customer satisfaction and customer attitudes that have been achieved. To be able to measure precisely about these things, required a certain measure (key performance indicator) which could provide an overview to the company if the target has been reached or not. Examples of metrics that can be used to measure the success of e-marketing can be seen from the number of sales is obtained, the number of customers who make subscription to the content on the company website, the number of unique visitors, number of repeat visitors, most popular page, and so forth. This can be diagnosed easily by using a web analytics like Google Analytic. In addition, the company also can diagnose the effectiveness of the implementation of emarketing by collecting feedback directly from customers through the deployment of an online questionnaire. If the results of diagnostic performance was obtained, the company could use it as an ingredient to make corrective action to revise the strategy and tactics to ensure that the objectives can be achieved. If you find that the objectives need to be revised, the revised goal will also lead to a revision of strategy, tactics and action. SOSTAC will continue to repeat the cycle, because the circumstances are constantly changing business environment. Therefore, at this stage is controlled not only matters relating to the customer, but also all components of the external environment is dynamic.
Conclusions and Suggestions Conclusion Based on research conducted by analyzing and designing and building e-marketing on the CV. Sari Tanabang catering using SOSTAC ® it can be concluded that: A. Build a web-based e-marketing that serves as a medium of marketing for the company. 2. By building an e-marketing company can expand its market wider. 3. By building an e-marketing companies are expected to save on marketing costs. By building an e-marketing companies can more easily pass on information about the company's products were compared by using print media Suggestion There are a few suggestions for Sari Tanabang catering are expected to be useful to increase the level of successful implementation of e-marketing website for the future. Suggestions that can be recommended, namely: c. After implementing e-marketing that have been designed, CV. Sari Tanabang advisable to develop such features as online ordering or customer service online that can help enable customers to interact and foster better relationships with customers through a website that was created as a marketing medium. d. Parties are expected to be more active marketing in order to optimize search engine optimization website Tanabang Sari was ranked first on a particular keyword search results so as to facilitate internet users in finding a website using the popular search engines like google and yahoo.
Bibliography Armstrong, G., & Kotler, P. (2005). Marketing: An Introduction (7th Edition ed.). New Jersey, United States of America.
Chaffey, D. (2000). Strategy, Implementation and Practice. United Kingdom: Prentice Hall.
Chaffey, D. (2007). E-Business and E-Commerce Management (3th Edition ed.). New Jersey, United States of America: Prentice Hall.
Chaffey, D., Ellis-Chadwick, F., Johnston, K., & Mayer, R. (2006). Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice (Third Edition ed.). Harlow, Essex, England: Pearson Education Limited.
Chaffey, D., Mayer, R., Johnston, K., & Ellis-Chadwick, F. (2000). Internet Marketing. Harlow, Essex, England: Pearson Education.
Coupey, E. (2001). Marketing and The Internet. United States of America: Prentice Hall.
Ebert, R. J., & Griffin, R. W. (2009). Business Essentials. New Jersey, United States of America: Upper Saddle.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Principles of Marketing (International Edition ed.). London, United Kingdom: Prentice Hall.
Meyer, P. J. (2006). Attitude Is Everything! New York, United States of America: The Leading Edge Publishing Company.
O'Brien, J. (2006). Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta, Indonesia: Salemba Empat.
Sardi, I. (2004). Manajemen, Desain dan Pengembangan Situs Web dan Adobe Photoshop 7.0. Jakarta, Indonesia: Elex Media Komputindo.
Smith, P. R., & Chaffey, D. (2005). eMarketing eXcellence - at the Heart of EBusiness (Second Edition ed.). Oxford, England: Butterworth-Heinemann.
Welling, P., & Thomson, L. (2009). PHP and MySQL Web Development (4th Edition). New Jersey, United States of America: Pearson Education. Dennis, C., Fenech, T., Merrilees, B. (2004). e-Retailing (Routledge eBusiness). New York, United States of America: Rouledge.