PEMBANGUNAN WEBSITE E – MARKETING DENGAN METODE SOSTAC® PADA PT.SAKA INTI SELARAS Julius Gunawan1, Yustin Hannah2, Willy Brordus3, Siswono4 1,2,3
Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Binus University 4
Dosen Pembimbing
Jl. Kebon Jeruk Raya No 27, Kemanggisan/Palmerah. Jakarta Barat 11530
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Penulisan skripsi ini membahas mengenai pembangunan website e-marketing untuk membantu proses sistem pemasaran pada PT.Saka Inti Selaras. Ruang lingkup yang berkaitan dengan pembangunan website e-marketing dan penyebaran informasi produk. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun website e-marketing dengan menggunakan pendekatan Metode SOSTAC® meliputi : Situation analysis, Objective, Strategy, Tactic, Action ,Control yang dikembangkan oleh (Paul Smith,1999) termasuk didalamnya metode perancangan menggunakan Metode Prototypes meliputi : Researching site user’s requirement, Designing the user experience, Development and testing of content (Chaffey, 2006). Fokus utama dalam pembangunan e-marketing ini adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan perusahaan. Analisis situasi dilakukan dengan menggunakan data yang berasal dari penyebaran questionnaire dan analisis terhadap pesaing perusahaan sehingga hasil yang didapat adalah fitur – fitur yang dapat meningkatkan pelayanan antara lain fitur download katalog, live chat, email, fitur bandingkan produk, formulir saran dan kritik, fitur berlangganan untuk mendapatkan informasi produk terbaru yang dikirim melalui email yang terdaftar di website, dan twitter feeds serta penggunaan jejaring sosial seperti facebook, twitter dan google+ yang membantu PT.Saka Inti Selaras untuk kegiatan yang bersifat memberikan nilai tambah bagi pelanggan, adapaun manfaat lain seperti memperluas pemasaran, mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi, membantu dalam membina hubungan dengan pelanggan, menghemat biaya percetakan katalog.
This thesis discusses the development of e-marketing system to help process the Core PT.Saka Inti Selaras. The scope relating to the development of e-marketing and information dissemination products. The purpose of this research is to build a website with e-marketing approach SOSTAC® Method include: Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactic, Action, Control developed by (Paul Smith, 1999) including the design method using the method Prototypes include: Researching site user's requirement, Designing the user experience, Development and testing of content (Chaffey, 2006). The main focus in the development of emarketing is to provide value added services to enterprise customers. The situation analysis conducted using data derived from the deployment questionnaire and analysis of competitor companies so that the results obtained are the features - features that can increase download services such as catalog features, live chat, email, compare product features, form suggestions and criticisms, subscribe feature to get the latest product information are sent via email listed on the website, and twitter feeds as well as the use of social networks like facebook, twitter and Google+ that helped PT.Saka Inti Selaras activities that are conformable to provide added value for customers, adapaun other benefits such as expanding marketing , enabling customers to obtain information, assist in developing relationships with customers, saving the cost of printing catalogs. Kata kunci : Pemasaran, Analisis, SOSTAC®, Membangun Website E – Marketing
PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis pada saat ini sangatlah ketat, dimana tingkat mobilitas yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan mudahnya sebuah perusahaan dalam mencari informasi di internet dengan pemanfaatan teknologi. Saat ini teknologi informasi sangat luas dan beragam dalam pemakaiannya. Keadaan demikian menuntut pelaku bisnis untuk lebih cermat lagi dalam melakukan strategi pemasaran dalam mempertahankan bisnisnya. Pengguna Internet di Indonesia termasuk dalam 10 besar pengguna internet terbesar didunia, berdasarkan sumber internet worldstats bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 8 didunia. Berdasarkan sensus penduduk 2010,jumlah populasi penduduk di Indonesia adalah 237,641,326 dimana berdasarkan internetworldstats pada tahun 2000 pengguna internet di Indonesia adalah 2,000,000 pengguna dan pada tahun 2012 pengguna internet meningkat menjadi 55,000,000 pengguna. Dengan memanfaatkan teknologi dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang baru dan inovatif, dalam meningkatkan pemasaran dan memperluas pangsa pasar dari perusahaan itu sendiri sehingga dapat bersaing dengan para pesaing. Salah satu strategi pemasaran yang sedang berkembang saat ini adalah melalui media internet, khususnya website dimana saat ini sedang berkembang sedemikian pesatnya. Pemasaran dengan menggunakan website telah menjadi media penyebar informasi yang cepat, luas dan mudah diakses dengan biaya yang cukup terjangkau. Hampir seluruh perusahaan kecil maupun besar saat ini telah banyak yang menggunakan website untuk pemasaran. Kegiatan yang mengenalkan produk menggunakan internet disebut dengan e- marketing/internet marketing.Dengan menggunakan sebuah website dan memanfaatkan media sosial akan menciptakan hubungan dengan para pelanggan dan dapat menekan biaya dan waktu, karena dapat dilakukan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Selama ada koneksi internet, e-marketing/internet marketing dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, Selain itu juga dapat membangun loyalitas pelanggan. Berdasarkan penelitian,media sosial merupakan saluran pemasaran baru untuk memberikan kesempatan untuk mencapai target konsumen, media baru dapat memberikan beragam saluran untuk menjangkau berbagai konsumen. Saluran baru ini melibatkan banyak orang dengan biaya pemasaran yang relatif rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada industri foodservice equipment, Facebook dan twitter cenderung memberikan percakapan yang lebih menyenangkan selain itu juga dapat membangun merek / memberikan gambaran positif bagi perusahaan. PT. Saka Inti Selaras merupakan salah satu group dari Saka Baja Mulia. Perusahaan yang bergerak dalam bidang metal work, untuk jenis pekerjaannya yaitu : kitchen equipment and stainless manufactured. Perusahaan tersebut didirikan kurang lebih selama 15 tahun di Indonesia.
Dengan melibatkan tenaga-tenaga kerja yang professional dan berpengalaman didalam bidangnya demi tecapainya kepuasaan pelanggan. Banyaknya produk yang ada pada perusahaan tersebut dibutuhkan untuk melengkapi pemasarannya. Salah satu yang akan digunakan oleh PT. Saka Inti Selaras dengan melalui website yang akan mendukung dalam penyajian informasi produk. dengan adanya website dapat mempercepat dalam penyampaian informasi produk yang ditawarkan kepada pelanggan dan mempermudah dalam mencari produk. Oleh karena itu, dengan melihat media internet sebagai peluang dan kebutuhan perusahaan maka PT.saka inti selaras sebaiknya melakukan perancangan strategi pemasaran berbasis web / e-marketing sebagai bagian dari strategi pemasarannya. Karena itu topik penelitian dipilih dengan judul “Pembangunan Strategi E - Marketing pada PT.Saka Inti Selaras”.
METODE PENELITIAN Untuk dapat menganalisis dan memberikan usulan atas masalah yang terjadi maka ada beberapa metode yang digunakan. Beberapa metode yang digunakan adalah :
1. Metode Pengumpulan Data i. Wawancara, melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak PT. Saka Inti Selaras untuk mengetahui data - data yang dibutuhkan untuk menganalisis sistem yang ada. ii. Observasi, penelitian langsung kelapangan dan mendapatkan informasi - informasi yang dibutuhkan. iii. Studi kepustakaan, Mengumpulkan informasi yang berasal dari buku-buku yang mendukung, berhubungan serta berguna dalam menyelesaikan analisis ini.
2. Metode Analisis Metode analisis menggunakan analisis SOSTAC® menurut Chaffey, dipilahlah menjadi beberapa bagian yaitu: a) Situation Analysis, b) Objectives, c) Strategy, d)Tactics, e)Action, f)Control
3.Metode Perancangan Metode Protoypes menurut Chaffey: a)Researching site user’s requirement, b) Designing the user Experience, c) Development and testing of content
HASIL DAN BAHASAN Latar belakang Saka Inti Selaras SIS berdiri di daerah Alam Sutera, Jln. Jalur Sutera 3b no.22 Alam Sutera, Serpong-Tangerang. SIS merupakan bagian dari PT. Saka Baja Mulia(SBM). SIS bergerak dibidang metal work khususnya: kitchen equipment, stainless manufactured, steel fabricator, design dan fabrication. Awalnya anggota SIS merupakan bagian marketing dari SBM, seiring perkembangan perusahaan maka SBM ingin berfokus pada bagian produksi saja, oleh karena itu SBM membuat perusahaan baru yaitu Saka Inti Selaras dan diresmikan menjadi PT pada tahun 2012. Visi dari SIS adalah mempunyai tujuan dalam mendukung program-program yang direncanakan demk tercapainya “Kepuasan Pelanggan”. Dan misi dari SIS adalah menjaga mutu pekerjaan, dalam mnyelesaikan pekerjaan tepat waktu, memberikan harga dan pelayanan yang terbaik. Dan cara yang dilakukan yaitu dengan melibatkan tenaga kerja yang professional dan berpengalaman dalam bidangnya. Berikut ini adalah struktur organisasi SIS:
Gambar 1. Struktur organisasi SIS
Proses Marketing yang berjalan Proses marketing SIS sebelum adanya e-marketing terdapat 3 saluran marketing, yaitu yang pertama dengan mencari nomor telepon perusahaan melalui yellow pages lalu menelpon perusahaan tersebut dan menawarkan produk melalui telepon, yang kedua yaitu dengan mengirimkan email yang berisikan katalog dalam format (.pdf) yang berisikan produk kitchen equipment dan company profile kepada calon pelanggan. Produk yang ditawarkan didalam katalog tersedia dalam beberapa kategori, kategori yang paling ditekankan adalah kategori stainless steel fabrication, dimana produk dengan kategori tersebut dapat dicustomize. Selain dengan mencari nomor telepon dan mengirimkan email, SIS juga melakukan marketing dengan cara mendatangi langsung ke perusahaan dan memberikan katalog prouk serta penjelasan tentang produk yang ditawarkan. Jika pelanggan ingin memesan produk khususnya produk customize, maka pelanggan dapat melakukan meeting untuk berkonsultasi terlebiih dahulu dengan direktur project, hal ini dilakukan agar pelanggan dapat membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Setiap 6 bulan direktur operasional akan meminta drafter untuk membuat katalog baru dalam bentuk pdf untuk nantinya akan dicetak.
Segmentasi dari SIS sebelum menerapkan E-Marketing SIS membagi pasar berdasarkan segmentasi manfaat untuk kalangan menengah keatas yang mencari manfaat berbeda dari produk, misalnya produk “work table and rack with knock down”, yaitu produk yang memiliki manfaat pada rancangan meja dan rak yang dapat dibongkar pasang. Selain itu juga ada produk “work table with bullet fit” yaitu produk yang dapat diatur ketinggian mejanya sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Value proposition yang dimiliki SIS seperti customization produk berdasarkan spesifikasi dari pelanggan, selain itu SIS juga menyediakan layanan konsultasi dalam membangun rancangan produk yang ingin dipesan maupun tata letak produk sehingga memberikan value bagi pelanggan. Positioning yang dimiliki SIS dimata pelanggan sebelum penerapan website e-marketing adalah perusahaan yang menjual kitchen equipment, baik produk import maupun local dengan bahan stainless steel yang dapat dicustomize. Selain itu juga tersedia berbagai produk import dengan berbagai merek dan harga yang beragam dan dapat memberikan solusi untuk tata letak produk maupun rancangan produk yang dibeli sesuai dengan manfaat yang diinginkan.
Analysis Pesaing Analisis pesaing SIS, yang pertama yaitu Rotaryana, Rotaryana merupakan salah satu merek yang sudah dikenal dibidang kitchen equipment dan sudah melakukan export produk-produk mereka keluar negeri. Dari segi produk yang ditawarkan Rotaryana sudah memproduksi barang dengan kualitas dan standarisasi luar negeri, namun harga yang ditawarkan Rotaryana tidaklah murah. Dari segi pelayanan terhadap pelanggan, promosi dan pemasaran produk, Rotaryana sering mengikuti pameran-pameran seperti FHI(Food Hotel Indonesia) dan FHA(Food Hotel Asia), dalam pameran tersebut pengunjung dapat melihat langsung dari demo-demo produk yang ditawarkan. Selain itu Rotaryana juga menggunakan website untuk memasarkan produk mereka. Dan Rotaryana juga menyediakan service after sale, yaitu Rotaryana menyediakan pelayanan berupa service oleh teknisi ahli untuk perawatan. Selain Rotaryana, SIS juga memiliki pesaing seperti MFK, MFK juga menjual kitchen equipment yang di import dari luar negeri, sehingga standarisasi dan kualitas produk sudah terjamin, selain itu MFK juga dipercaya dalam memegang lisensi sebagai service point atas merek-merek yang terkemuka, kelemahan dari MFK adalah MFK tidak dapat mengcuztomize produk sesuai dengan permintaan pelanggan, karena produk yang di import merupakan barang yang sudah jadi. Kelemahan dan kelebihan MFK dari segi pemasaran, pelayanan dan promosi produk. MFK memberikan promosi berupa potongan harga sebesar 30% untuk beberapa produk tertentu. Meskipun MFK memiliki website, namun pelanggan tidak dapat bertanya secara langsung mengenai produk, karena tidak memiliki fitur live chat, seperti yahoo messanger.
Analisis Strength dan Weakness perusahaan SIS Dari setiap produk yang dijual oleh SIS memiliki kekuatan tersendiri, misalnya pelanggan dapat melakukan customize produk-produk sesuai dengan keinginan pelanggan, produk yang diproduksi
menggunakan bahan baku stainless steel type 201 yang terjaga kualitasnya. Salah satu yang menjadi kekuatan produk SIS ini ialah rancangan produk yang unik terutama pada produk ‘work table with bullet fit’ dan ‘work table and rak with knock down’,keungulan pada ‘work table with bullet fit’ ialah dalam rancangan ketinggian kaki meja yang dapat disesuaikan dengan pelanggan,dan juga produk work table and rak with knock down’ ialah merupakan meja atau rak stainless steel yang dapat dibongkar pasang. Namun dari segala kekuatan produk yang dimiliki oleh SIS, perusahaan juga memiliki kelemahan dari segi produksi, misalkan bebarapa jenis produk masih belum dapat diproduksi sendiri sehingga masih menjual produk import dari berbagai merek. Dari segi pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, SIS memiliki SOP (Standard Operational Procedure) kepada pelanggan, misalnya para staff diharuskan berbicara sopan saat melayani pelanggan, dan sebisa mungkin membuat pelanggan merasa nyaman dengan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, selain itu staff juga membantu pelanggan dalam menemukan produk produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Namun terkadang hal ini justru menjadi masalah ketika banyaknya pelanggan yang memesan atau membeli produk, sedangkan staff yang dimiliki SIS hanya sedikit, staff marketing yang dimiliki oleh SIS saat ini ada 3 orang. Kegiatan marketing yang dilakukan SIS masih terbilang tradisional, misalnya perusahaan melakukan marketing dengan cara membagikan katalog kepada calon pelanggan, selain itu perusahaan juga mengandalkan promosi mouth to mouth dari pihak pelanggan maupun perusahaan.
Analisis Opportunity dan Threat perusahaan SIS Berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis PEST pada faktor teknologi, sebagian besar penggunaan internet digunakan sebagai pencarian informasi serta berdasarkan analisis pesaing bahwa beberapa website perusahaan pesaing tidak menggunakan webservice / live chatting sebagai media komunikasi antara perusahaan dan pelanggan. Berdasarkan dari analisis pesaing, perusahaan pesaing sudah menggunakan website sebagai pusat penyampaian informasi produk. Maka dapat disimpulkan bahwa ancaman yang ada ialah banyaknya perusahaan pesaing yang sudah menggunakan website e-marketing sebagai salah satu strategi pemasaran guna mempermudah pelanggan dalam pencarian informasi produk. Tabel 1 Ringkasan analisis SWOT pada SIS SO (Strength – Opportunity) Strategi yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan untuk mendapatkan peluang yang ada : • Membuat website e-marketing yang lebih unggul dibandingkan website pesaing dimana website pesaing tidak menyediakan fitur yang mempermudah dalam interaksi pelanggan dengan perusahaan sehingga strategi yang dapat dilakukan dengan menyediakan fitur komunikasi antara pelanggan dengan perusahaan ,fitur komunikasi juga dapat menjadi sarana promosi produk yang efektif. Fitur komunikasi yang dapat diterapkan antara lain seperti live chatting dan membuat fanpage facebook ,google+ dan membuat account twitter. • Mempertahankan kualitas produk yang diproduksi sendiri terutama pada bahan baku stainless steel yang digunakan. • Mempertahankan SOP (standart operational procedure) yang ada, dengan mempertahankan SOP pelayanan terhadap pelanggan akan dapat memberikan citra baik bagi perusahaan. • Mempertahankan kualitas produk dan keunikan
WT (Weakness – Threat) Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kelemahan perusahaan dan menghindari ancaman yang ada : • Membuat website e-marketing sebagai pusat penyebaran informasi perusahaan dan produk sehingga mempermudah dalam penyampaian informasi ke pelanggan dan meskipun belum pernah mengikuti pameran yang diadakan, perusahaan SIS tetap dapat dikenal, salah satu strategi sehingga perusahaan tetap dapat dikenal yaitu dengan memanfaatkan jejaring sosial untuk penyebaran informasi.. • Meningkatkan efesiensi dalam penyampaian informasi / pemasaran untuk dapat mengurangi biaya pemasaran.
produk ‘work table with bullet fit’ dan ‘work table and rack with knock down’ karena produk termasuk menjadi salah satu ciri khas dan kekuatan dari SIS • Mempertahankan layanan konsultasi yang diberikan karena layanan konsultasi sangat membantu pelanggan yang kurang mengetahui tentang rancangan produk yang sesuai dengan bisnisnya. WO (Weakness – Opportunity) Strategi yang dapat dilakukan untuk meminimalkan weakness dan memanfaatkan opportunities: • Membuat website e-marketing yang lebih menarik dan sebagai penyampai informasi, selain itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dengan memberikan fitur webservice / live chat dan memanfaatkan jejaring sosial sebagai salah satu sarana dalam berkomunikasi dengan pelanggan. • Memperluas pemasaran dengan menggunakan website e-marketing yaitu dengan memberikan informasi produk kepada pelanggan secara detil dengan memanfaatkan jejaring sosial.
ST (Strength – Threat) Strategi yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan strength dan meminimalkan threat adalah: • Mempertahankan sistem produksi produk sesuai dengan keinginan pelanggan (customize). • Mempertahankan penggunaan kualitas bahan baku yang baik sehingga ketika diproduksi maka produk memiliki kualitas yang baik. • Mempertahankan dalam penyediaan berbagai merek berkualitas yang dijual sehingga membuat pelanggan lebih memiliki banyak pilihan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. • Mempertahankan bentuk rancangan yang unik, khususnya pada produk work table with bullet fit, yaitu kaki meja yang dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan keinginan pelanggan. • Mempertahankan layanan yang baik dengan pelanggan.
Tujuan perusahaan setelah diterapkan E-Marketing dengan 5S A. Sell, dengan adanya website e-marketing yang diterapkan pada SIS, diharapkan marketing pada SIS dapat mencakup wilayah target pelanggan yang luas yang berdampak pada peningkatan penjualan produk karena adanya perluasan dari segi pemasaran. B. Serve, dengan adanya website e-marketing yang diterapkan pada SIS, diharapkan adanya peningkatan pelayanan kepada pelanggan baik online maupun offline. C. Speak, dengan adanya website e-marketing yang diterapkan pada SIS, diharapkan adanya peningkatan relasi antara pihak perusahaan dengan pelanggan, misalnya seperti live chat online, fan page di jejaring sosial facebook dan google+ maupun menjadi follower twitter. D. Save, dengan adanya website e-marketing yang diterapkan pada SIS, diharapkan dapat menghemat biaya-biaya marketing seperti biaya cetak katalog. E. Sizzle, dengan adanya website e-marketing yang diterapkan pada SIS, diharapkan dapat memperkenalkan, memperkuat dan menciptakan gambaran positif terhadap perusahaan dimata pelanggan, selain itu mempermudah pelanggan untuk mendapatkan informasi tentang produk - produk terbaru dari perusahaan.
Menetapkan Strategi E-Marketing perusahaan Segmentasi : pelanggan tidak hanya dari sekitar Tangerang tapi juga dapat mencangkup pelanggan diluar Tangerang maupun diluar pulau Jawa, hal ini dikarenakan website e-marketing dapat diakses diberbagai kota dan wilayah di Indonesia yang diperuntukan untuk kalangan menengah keatas.
Target Pelanggan : yang dilayani oleh perusahaan SIS ini tetap dari kalangan menengah keatas seperti wiraswasta dan karyawan/karyawati. Online Value Propostion : pelanggan diharapkan mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan informasi produk yang lebih detil, kemudahan dalam mendownload katalog produk dan online live chat dengan customer service diharapkan memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dengan customer service perusahaan melalui website e-marketing. Positioning : positioning yang ingin diciptakan oleh SIS dimata pelanggan setelah penerapan website e-marketing adalah Perusahaan yang menjual kitchen equipment ,baik produk import maupun produk dengan bahan stainless steel yang dapat di customize yang diperuntukan untuk kalangan menengah keatas dimana tersedia berbagai jenis pilihan produk import dari berbagai merek dan manfaat dengan harga yang beragam, serta memberikan pelayanan konsultasi kepada pelanggan baik melalui website maupun melalui bertemu secara langsung. Sequence / Stage : e-marketing SIS ini berawal dari stage model level 0 : yaitu perusahaan belum mempunyai website untuk memasarkan produknya secara online. stage model level 1 : perusahaan juga belum mendaftarkan nama perusahaan kepada website yang berisikan daftar perusahaan seperti Yellow Pages maupun website yang dapat memudahkan pelanggan menemukan keberadaan perusahaan. Pada stage model level 2 : pada website e-marketing yang nantinya akan dibangun, perusahaan akan memberikan informasi seputar perusahaan dan informasi produk yang ditawarkan. pada stage model level 3 : yaitu menyediakan fitur – fitur yang memudahkan dalam memberikan interaksi terhadap perusahaan dan perusahaan juga dapat memberikan interaksi terhadap pelanggan. Integration : pada e-marketing perusahaan hanya seputar penerimaan keluhan melalui e-mail yang dikirim melalui website e-marketing sehingga disarankan penerimaan e-mail nantinya dapat terintegrasi ke sistem lain untuk memudahkan dalam pengecekan e-mail yang dikirim oleh pelanggan. Tools : yang digunakan untuk membangun website e-marketing perusahaan antara lain adalah Aptana Studio 3, Adobe Photoshop, XAMPP, HeidiSQL. Adapun penjelasan tentang tools yang digunakan seperti aptana studio 3 merupakan tools yang digunakan untuk melakukan pengkodean menggunakan bahasa pemograman PHP
Tactic yang digunakan untuk mencapai strategi e-marketing Tactic yang digunakan untuk mencapai strategi e-marketing adalah dengan menggunakan prinsip 7P(Product, Price, Promotion, Place, People, Process, dan Physical evidence) dan kerangka RACE(Reach, Act, Convert, Engage). Penetapan tactic melalui prinsip 7p antara lain: • product,dari segi produk yang dipasarkan melalui media online tidak ada mengalami perubahan yaitu dengan memasarkan semua produk termasuk produk kategori stainless steel fabrication. • Price, harga untuk produk yang dijual tidak mengalami perubahan karena website emarketing yang dibuat hanya untuk mempromosikan produk-produk perusahaan sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya promosi yang sebelumnya. • Promotion, promosi menggunakan website e-marketing menjadikan saluran promosi baru bagi perusahaan yang berguna untuk memasarkan produk tentunya akan mempercepat dan memperluas proses pemberian informasi. • Place, Website e-marketing merupakan media yang sangat efisien yang dapat digunakan perusahaan dalam melakukan promosi dan menyampaikan informasi seputar produk terbaru. Dengan didukungnya teknologi saat ini kita dapat mengakses website e-marketing dimana saja dan kapan saja asalkan terdapat internet. • People, Staff admin harus dapat melayani pelanggan secara online dalam hal menyediakan informasi produk dan konsultasi, Untuk sementara staff marketing akan bertindak sebagai staff admin untuk mengatur website e-marketing dan memberikan pelayanan secara online.
•
Process, pelanggan diharapkan dapat memperoleh kenyamanan dan kemudahan dalam mendapatkan informasi detil tentang produk terbaru,dengan adanya fitur berlangganan maka pelanggan akan mendapatkan email berupa informasi produk terbaru. pelanggan juga dapat menggunakan chatting online melalui website agar dapat bertanya langsung kepada staff admin mengenai produknya sehingga memudahkan pelanggan dalam mendapatkan informasi. Staff admin juga dapat membalas pertanyaan, saran ataupun kritik yang akan diberikan melalui email. • Physical evidence, adalah segala sesuatu yang dapat dilihat secara fisik oleh pelanggan, misalnya website e-marketing yang akan digunakan untuk menarik minat pelanggan terhadap produk perusahaan. Jadi nantinya pada website SIS akan dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat pelanggan terhadap produk - produk yang akan ditampilkan didalam website, misalnya menampilkan foto - foto produk dan menampilkan detil produk, penggunaan warna / tema akan disesuai dengan logo perusahaan yang ditampilkan seperti warna biru tua, merah, dan sebagai background ialah warna abu - abus. Warna abu - abu dapat mencerminkan perusahaan SIS karena bergerak dibidang metal work dan juga berdasarkan pertimbangan warna dasar yang mendekati warna stainless steel.
Kerangka RACE(Reach , Act , Convert dan Engage): • Reach pada SIS berupaya memperkenalkan website official-nya melalui jejaring sosial yang mayoritas digunakan masyarakat luas, seperti Facebook, Twitter, Google+, dan juga menggunakan SEO(search engine optimization) pada website untuk mengoptimalkan pencarian pada search engine. Namun selain berupaya secara online, SIS juga berupaya secara offline dengan M2M (Mouth to Mouth) atau dengan kata lain dengan menyampaikannya secara lisan kepada pelanggan, dan mencantumkan link website pada katalog yang dibagikan kepada pelanggan. • Act , memudahkan pengunjung website dengan menyediakan informasi lengkap tentang produk perusahaan, detail produk perusahaan, fitur untuk membandingkan barang, live chat, search product,menampilkan informasi produk terbaru, menampilkan achievement yang pernah diraih oleh perusahaan ,menampilkan logo brand produk yang dijual sehingga dapat memudahkan pelanggan dalam menjelajahi website. • Convert , website SIS memanfaatkan social media seperti facebook, twitter dan google+ dapat memberikan interaksi yang baik bagi pelanggan untuk mengetahui perkembangan produk perusahaan. Sebagai patokan dalam pengukuran convert ialah dengan jumlah fans pada jejaring sosial. • Engage , melayani pelanggannya sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) baik di online maupun offline, yaitu dimana staff melayani pelanggannya dengan sopan. Selain itu website yang dibuat juga menjadi fitur pendukung keloyalitasan pelanggan terhadap perusahaan, karena website yang dibuat cukup memudahkan pelanggan dalam pemilihan produk yang diinginkan dan membandingkan produk yang diinginkan dengan produk yang sama dengan merek berbeda. Menyediakan fitur live chat,formulir untuk menyampaikan informasi, komplain ,saran dan kritik, serta fitur berlangganan dan fitur twitter feeds untuk memberikan peningkatan pelayanan terhadap pelanggan. Pelanggan dapat memberikan informasi seputar produk dan layanan, saran maupun kritik kepada perusahaan.
Rancangan jadwal kerja dan sumber daya dalam pembuatan aplikasi website Software yang akan digunakan dalam membangun aplikasi website e-marketing antara lain Adobe Photopshop dan Adobe Firework untuk pembuatan desain yang sesuai dengan tema yang diangkat oleh perusahaan SIS, misalnya untuk pembuatan desain logo dan background dari aplikasi website disesuaikan dengan penggunaan warna logo perusahaan. Software lainnya yang juga dibutuhkan oleh pihak developer adalah APTANA studio 3. Developer menggunakan software APTANA studio 3 karena software tersebut free dibandingkan dengan Adobe Dreamweaver yang memerlukan biaya. Selain itu developer juga menggunakan bantuan software XAMPP sebagai server lokal yang dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi website di localhost (personal computer), yang digunakan untuk membantu dan mempermudah proses pengembangan website dibandingkan bila harus mengembangkan langsung di server yang sebenarnya. Terakhir, developer menggunakan bantuan software File Transfer Protocol (FTP). Berikut adalah perhitungan biaya pengembangan aplikasi website untuk SIS:
a. Biaya pembelian Domain: - Domain : sakaintiselaras.com Rp. 89.000,00/tahun Jika SIS ingin melakukan pembelian Domain pertama maka akan dikenakan Rp. 89.000,00 per tahun. Apabila SIS ingin melakukan perpanjangan domain untuk tahun kedua maka biaya yang dikenakan sebesar Rp. 99.000,00 per tahun. b. Biaya pembelian Host: - Hosting: sakaintiselaras.com Rp. 542.600/tahun Dengan fasilitas berupa: kapasitas space 250 MB, kapasitas Bandwith 1,5 GB, kapasitas email accounts unlimited, fitur website tersedia FTP, custom error pages, proteksi folder dengan password Database disediakan 4 yang masing-masing mempunyai 100 MB, disertai dengan dotnetpanel version 2.8.14 seperti pengaturan domain, ip addresses, FTP account, mail, Database, web statistics, file manager sehingga dapat memudahkan untuk mengatur website. Kapasitas space dan bandwith mutlak diperlukan karena besar ukuran aplikasi website yang dibuat ternyata bisa mencapai 100 MB. Bandwith yang diperlukan saat membuka aplikasi website tersebut cukup menggunakan 1,5 GB. Dengan penggunaan space dan bandwith seperti itu maka website tidak terlalu berat untuk diakses. Untuk harga hosting pembelian pertama dikenakan Rp542.600/ tahun dikarenakan perusahaan pada saat membeli hosting tersebut mendapatkan diskon 30% sebelumnya harga normalnya Rp 54.000/bulan atau Rp 648.000/tahun. Oleh karena itu perusahaan untuk tahun kedua dan seterusnya akan dikenakan Rp 648.000/tahun. Jumlah orang yang bekerja dalam kegiatan pembangunan website e-marketing untuk SIS ini adalah sebanyak 3 orang. Dimana satu orang bertindak sebagai analis dan designer, satu orang bertindak sebagai developer atau programmer dan satu orang lagi bertindak sebagai tester.
Perencanaan pembangunan aplikasi website perusahaan PT. SIS : Tabel 2 Perencanaan pembangunan aplikasi website perusahaan Kegiatan pembuatan website SIS dikerjakan pada minggu ke 3 bulan November 2012 sampai minggu ke 3 bulan Desember 2012. Berikut adalah penjelasan dari aktivitas pembuatan website: 1. Pertama, kami melakukan pengumpulan data selama 2 minggu, kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah dengan cara mewawancarai pada bagian marketing SIS, selain itu pengumpulan data juga dilakukan dengan cara survey yaitu datang langsung ke lokasi dimana SIS berada dan yang terakhir pengumpulan data juga dilakukan dengan cara menyebarkan questionnaire online kepada pelanggan SIS. Wawancara dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau permasalahan apa saja yang selama ini terjadi pada marketing SIS. Lalu survey dilakukan untuk mengetahui bahwa produk-produk apa saja yang dipasarkan, profil perusahaan, dll untuk menunjang
2.
3.
4.
5.
6.
dalam pembuatan website. Terakhir yaitu penyebaran questionnaire online dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembuatan website e-marketing SIS sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kedua, setelah kami mengumpulkan data, kami melakukan analisis yang dilakukan selama 3 minggu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembuatan website e-marketing SIS, dimana metode yang digunakan dalam menganalisis kami menggunakan metode SOSTAC® yang terdiri dari 3 tahap awal dalam SOSTAC® yaitu Situation Analysis, Objective, dan Strategy yang digunakan untuk mencapai Objective Ketiga, kami membuat taktik dan mendesain website e-marketing dari hasil pengumpulan data dan analisis ditahap sebelumnya, pada tahap ketiga ini kami mendesain dan membuat taktik selama 3 minggu dengan menggunakann Tactic yang terdapat pada kerangka perencanaan SOSTAC®. Tahap Tactic ini digunakan untuk membuat rancangan website, seperti : halaman website, layout, dll Keempat, tahap yang keempat ini adalah tahap coding untuk pembuatan website e-marketing yang sudah dianalisis dan didesain ditahap sebelumnya. Tahap keempat ini kami kerjakan kira-kira selama 4 minggu pada bulan November. Kelima, pada tahap kelima ini kami melakukan testing dan riview terhadap website yang telah selesai dibuat. Pada tahap ini website versi beta sudah mulai di upload ke hosting yang telah disediakan oleh pihak perusahaan dan dilakukan pengecekan terhadap website versi beta apakah terdapat error atau bug pada fitur yang ada pada website. Tahap ini dilakukan selama 3 minggu. Keenam, tahap keenam ini adalah tahap implementasi dan evaluasi akhir terhadap website yang telah selesai. Pada tahap ini website diupload ulang pada hosting yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan setelah benar-benar selesai di testing dan review pada tahap sebelumnya dan diperbaiki error dan bug yang terdapat di dalam website. Setelah itu akan dilakukan evaluasi akhir dengan menggunakan beberapa tools,diantaranya seperti Seocentro, Marketing Grader, dan Google Analytics yang dapat digunakan untuk mengukur peforma e-marketing perusahaan. Pada tahap ini kami lakukan selama 2 minggu.
Testing dan Review untuk menguji performa website E-Marketing Pada tahapan testing dan review , hal yang dilakukan ialah melakukan testing dan review terhadap fitur pada website e-marketing untuk memastikan bahwa fitur dapat berjalan dengan baik setelah itu kami akan melakukan testing dan review kami melakukan review terhadap fitur antara lain: • Fitur live chat dapat menciptakan hubungan antara pelanggan dengan perusahaan. Kemudahan dalam penyampaian informasi dan kualitas layanan informasi yang baik dan sopan terhadap pelanggan ,dapat menciptakan loyalitas terhadap pelanggan tersebut. • Fitur komentar produk memberikan kemudahan dalam penyampaian komentar atas produk yang ada pada website, ketika pengunjung ingin mengkomentari suatu produk maka pengunjung harus memasukan data lengkap,seperti nama ,email dan komentar yang ingin disampaikan. Customer services dapat membalas komentar melalui email yang dimasukan sehingga membangun interaksi antara perusahan dan pengunjung website. • Fitur twitter feeds dapat membangun hubungan dengan pelanggan, pelanggan dapat mengetahui perkembangan perusahaan dan produk terbaru. Pelanggan juga dapat memberikan tanggapan pada twitter feeds sehingga membangun interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.Penggunaan fitur seperti ini dapat memberikan kesan interaksi yang lebih akrab dan kemudahan mendapatkan informasi. • Fitur formulir merupakan fitur yang memudahkan pelanggan dalam mengirimkan email ke customer service perusahaan. Kategori pesan email dibagi menjadi 3 jenis yaitu informasi, komplain, saran dan kritik. SIS menerima saran dan kritik untuk dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sudut pandang pelanggan sehingga SIS mengetahui keinginan pelanggan dan dapat tetap menjaga loyalitas pelanggan. • Fitur berlangganan merupakan fitur dimana SIS berupaya untuk tetap menjaga pelanggannya tetap mendapatkan informasi produk terbaru sehingga dapat membangun hubungan yang terjaga dan loyalitas terhadap perusahaan. Setelah melakukan review terhadap fitur – fitur yang mendukung dan review terhadap fungsi dari setiap fitur berjalan dengan baik , berikutnya ialah mempercepat dalam mengenalkan website e-marketing kepada para pelanggan. Teknik e-marketing yang dapat mempercepat dalam mengenalkan website SIS
ialah dengan menggunakan SEO (search engine optimization), Penggunaan SEO(search engine optimization) dapat memaksimalkan kegiatan reach untuk mencapai jumlah pengujung yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa tools yang kami gunakan untuk mengukur performa SEO website SIS: • free Tools www.seocentro.com
Gambar 1 Printscreen analisis keterkaitan meta tags Untuk mempermudah orang dalam mencari informasi mengenai SIS maka website SIS harus mudah untuk dicari pada search engine seperti google.com. Cara yang dapat digunakan seperti onsite optimization yaitu dengan mencantumkan meta tags pada setiap halaman website. Penulisan meta tags seperti title , description dan keywords harus sesuai dengan isi website yang dibuat sehingga memudahkan crawler untuk mengindeks halaman dan memperkuat posisi website pada peringkat teratas search engine. Dalam mengukur keterkaitan meta tags dengan isi website, kami menggunakan online tools seperti www.seocentro.com untuk mengukur keterkaitan antara meta tags title, description dan keywords dengan isi website. Semakin berkaitan maka tingkat persentase keterkaitan akan semakin tinggi. Berdasarkan analisis meta tags, didapatkan hasil bahwa keterkaitan meta tags title dengan isi website ialah 90% , keterkaitan meta tags description dengan isi website ialah 95% dan keterkaitan meta tags keywords dengan isi website ialah 95%. Persentase yang tinggi seperti ini akan memudahkan orang menemukan website SIS pada search engine.
Gambar 2 Printscreen hasil pencarian search engine google Pada gambar diatas, merupakan hasil pencarian website melalui search engine google. Dapat dilihat bahwa kotak orange diatas menunjukan keyword pencarian pada search engine, dimana hasil search engine menunjukan keterkaitan antara keyword yang dicari dengan title (kotak kuning) dan description
(kotak biru) pada website SIS. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah kecepatan akses dan design website yang menarik, kecepatan akses menjadi sangat penting karena kami harus menjaga stabilitas website tetap cepat untuk diakses tetapi design website tetap menarik. • free tools www.marketing.grader.com
Gambar 3 Printscreen hasil penilaian terhadap website SIS website SIS sudah dapat ditemukan pada search engine ketika crawler datang untuk mengindeks halaman website. Hal ini tentunya dikarenakan meta tags yang digunakan sudah sesuai dengan isi website sehingga memudahkan crawler mengindeks website SIS. Selain itu juga website SIS sudah memiliki fan page, fan page dapat memperbesar peluang crawler untuk menemukan website. Tentunya dengan memperbanyak fans pada jejaring sosial karena akan memperbesar kemungkinan penyebaran informasi tentang perusahaan dan perusahaan akan lebih dikenal selain itu juga mempengaruhi page rank. Salah satu cara yang digunakan untuk mempermudah pelanggan untuk bergabung dengan fan page perusahaan yaitu dengan mencantumkan akun link jejaring sosial pada website. SEO belum dapat menemukan inbound link dikarenakan umur website yang masih tergolong baru. Inbound link itu sendiri seperti link – link yang tersebar diluar website official atau dengan kata lain link yang tersebar pada website lain yang dapat menghantar orang ke website official perusahaan, sebenarnya kami sudah mencantumkan inbound link pada facebook , twitter dan google+. • free tools www.google.com/analytics
Gambar 4 Printscreen laporan google analystics hasil laporan google analystics per tanggal 3 desember 2012, maka dapat dilihat bahwa 71 kunjungan berasal dari 35 orang yang berbeda, 50.70% diantaranya merupakan pengunjung yang datang kembali dan 49.30% merupakan pengunjung baru, laporan ini menunjukan persentase peningkatan pengunjung baru yang cukup tinggi,maka dapat dikatakan bahwa kegiatan reach sudah cukup efektif dan masih harus tetap ditingkatkan untuk memperluas pemasaran. Pengukuran laporan berdasarkan bounce rate yaitu sebesar 28.17% , dalam hal ini persentase bounce rate dikatakan sudah optimal, karena semakin kecil persentase
bounce rate maka menunjukan bahwa pengunjung semakin sering melakukan penjelajahan terhadap website e-marketing. Selain itu jika dilihat dari pageviews yaitu sebesar 359 pages, yang diakses oleh 35 orang pada 71 kunjungan dengan rata – rata waktu kunjungan sekitar 10 menit 11 detik dan pages / visit sekitar 5 menit 6 detik setiap kali kunjungan maka dapat dikatakan bahwa kegiatan act sudah mencapai hasil yang baik tetapi SIS harus tetap menjaga kinerja dari website e-marketing. Marketer harus dapat memperluas wilayah pemasarannya, dengan mengetahui wilayah dimana pengunjung mengakses website serta dengan melihat jumlah pengunjung maka marketer dapat mengetahui wilayah mana yang belum pernah diakses oleh pengunjung. Sebaiknya website dapat diakses oleh semua jenis browser akan tetapi jika website hanya dapat berjalan dengan baik pada beberapa browser tertentu saja maka pada website harus dicantumkan keterangan seperti menuliskan keterangan pada bagian bawah website sehingga pengunjung dapat menyesuaikan dengan kondisi website.
Perkiraan efisiensi biaya percetakan katalog Percetakan katalog akan dibagi menjadi 2 jenis katalog yaitu katalog untuk calon pelanggan baru dan pelanggan lama, katalog untuk calon pelanggan baru akan dicetak lengkap yang berisi cover depan, company profile, project reference, workshop facilities ,dan produk yang ditawarkan dengan total 22 halaman. Sedangkan untuk pelanggan lama hanya berisi cover depan, produk yang ditawarkan dengan total 15 halaman. Pengurangan jumlah katalog untuk pelanggan lama dikarenakan pelanggan sudah pernah melakukan kerjasama dengan SIS sehingga sudah memiliki kepercayaan terhadap kualitas produk maupun profil perusahaan. Sedangkan, untuk calon pelanggan baru perusahaan harus mencetak katalog dengan lengkap karena calon pelanggan baru belum mengetahui tentang profil perusahaan dan kualitas produk yang ditawarkan. Berikut ini adalah perkiraan biaya percetakan katalog untuk setiap 6 bulan. Table 3 Rincian biaya percetakan katalog setelah penerapan E-Marketing Rincian biaya percetakan katalog untuk calon pelanggan baru Harga satuan per katalog (22 lembar) Rp 10.000 Jumlah cetak minimal 200 Sub total biaya Rincian biaya percetakan katalog untuk pelanggan lama Harga satuan per katalog (15 lembar) Rp 6.825
Rp 2.000.000
Jumlah cetak minimal 250 Sub total biaya Rp 1.706.250 TOTAL BIAYA Rp 3.706.250 Perhitungan jumlah cetak minimal per 6 bulan: Total cetak = 450 katalog Total marketing = 2 orang Jumlah minimal katalog untuk diberikan = 2 buah katalog (1 paket katalog = 2 buah katalog) Penyebaran katalog untuk setiap marketing per bulan (20 hari kerja): = ((Total cetak / jumlah minimal katalog yang diberikan) / 6 bulan) / total marketing = ((450 / 2) / 6 ) / 2 = 37.5 / 2 = 18.75 dibulatkan menjadi 19 Maka minimal penyebaran paket katalog untuk pelanggan lama maupun calon pelanggan baru per bulan untuk setiap marketing perusahaan adalah 19 buah paket katalog, maka setiap marketing minimal menyebarkan 1 paket katalog per hari. selanjutnya ialah menghitung efisiensi biaya percetakan katalog untuk mengetahui seberapa besar persentase keuntungan yang didapat dari investasi terhadap website e-marketing. Berikut adalah perhitungan efisiensi biaya percetakan katalog dalam setahun. Biaya investasi awal
Rp 542.000
Total Biaya percetakan katalog sebelum penerapan eRp 4.500.000 x 2 = Rp marketing pertahun 9.000.000 Total Biaya percetakan katalog setelah penerapan eRp 3.706.250 x 2 = Rp marketing pertahun 7.412.500 Selisih biaya (keuntungan) Rp 1.587.500 Efisiensi biaya percetakan katalog = ((Keuntungan – Biaya investasi awal) / Biaya investasi awal)*100 = ((1.587.500 – 542.000)/ 542.000)*100 = (1.045.500/542.000)*100 = 1.92*100 => 192% Table 4 Perhitungan efisiensi biaya percetakan katalog Total biaya investasi awal untuk pembangunan website e-marketing yaitu sebesar Rp 542.000. total biaya percetakan katalog pertahun yang dilakukan adalah 2 kali maka total biaya percetakan katalog sebelum penerapan e-marketing sebesar Rp 4.500.000 x 2 maka total biaya pertahun sebesar Rp 9.000.000 dan total biaya percetakan katalog setelah penerapan e-marketing sebesar Rp 3.706.250 x 2 maka total biaya pertahun sebesar Rp 7.412.500. Untuk dapat mengetahui keuntungan pertahun maka total biaya percetakan katalog sebelum penerapan e-marketing akan dikurangin dengan total biaya percetakan katalog setelah penerapan e-marketing yaitu sebesar Rp 1.587.500. Berdasarkan perhitungan efisiensi biaya percetakan katalog maka didapatkan hasil 192%, persentase tersebut merupakan besarnya persentase keuntungan atas investasi awal dan investasi awal akan dapat kembali setelah satu tahun setelah penerapan e-marketing.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan website e-marketing yang dibuat,maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan strategi e-marketing menggunakan metode SOSTAC® sangat tepat untuk digunakan sebagai acuan karena metode SOSTAC® merupakan metode e-marketing yang memberikan tahapan mulai dari analisis , perencanaan hingga implementasi e-marketing serta melakukan evaluasi dengan memanfaatkan tools – tools untuk mengukur performa e-marketing. Perencanaan strategi dilakukan dengan mengacu pada metode SOSTAC® , dimana analisis situasi dilakukan pada bagian internal dan eksternal perusahaan serta lingkungan makro seperti politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Sehingga hasil dari analisis situasi ini dapat membentuk strategi dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan perusahaan serta memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman yang ada. Pada tahap perencanaan taktik , Metode SOSTAC® memberikan panduan terhadap penggunaan kerangka RACE (reach, act, convert, dan engage) dimana menekankan pada penggunaan tools sebagai pengukuran atas keberhasilan. Penggunaan tools seperti google analytics , marketing grader dan seocentro digunakan untuk menguji performa e-marketing dan performa SEO (search engine optimization) yang digunakan sehingga memberikan informasi yang dapat digunakan dalam mengembangkan perusahaan. Perencanaan taktik juga menggunakan metode 7p(Product, Price, Place, Promotion, People, Process dan Physical evidence) sehingga pada taktik yang digunakan berdasarkan pada berbagai aspek. Diharapkan dengan adanya e-marketing dapat memberikan manfaat serta mendapatkan keuntungan dari investasi website e-marketing. Oleh karena itu, dengan penerapan strategi e-marketing yang sudah berjalan dengan baik akan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Memperluas pemasaran PT. Saka Inti Selaras 2. Mempermudah pelanggan dalam mendapatkan informasi 3. Membantu dalam membina hubungan dengan pelanggan 4. Menghemat biaya percetakan katalog
Saran Untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam penerapan website e-marketing sebagai strategi pemasaran PT. Saka Inti Selaras, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. SIS diharapkan dapat berperan aktif dalam membangun hubungan komunikasi kepada pelanggan, dengan berperan aktif dalam memanfaatkan jejaring sosial serta menerima dan menanggapi komentar, informasi , komplain ,saran maupun kritik dari pelanggan yang bermanfaat bagi perkembangan perusahaan selain itu juga dapat meningkatkan unique visitor dan returned visitor. 2. SIS diharapkan dapat memberikan konten yang terbaru serta menarik sehingga pengunjung tidak jenuh dan mempermudah dalam mendapatkan informasi terbaru. Konten pada katalog online diharapkan dapat terus di update sehingga sesuai dengan perubahan katalog yang berlaku. 3. SIS diharapkan dapat mempertahankan pelayanan secara baik dalam melayani pengunjung secara online, dengan pelayanan yang baik akan memberikan gambaran positif terhadap perusahaan. 4. SIS diharapkan memiliki staff khusus dalam melayani pelanggan secara online sehingga dapat memberikan pelayanan yang maksimal.
REFERENSI Bernhardt, J. M., Mays, D., & Hall, A. K. (2012). Social marketing at the right place and right time with new media. Journal of Social Marketing, 2(2), 130-137. doi: http://dx.doi.org/10.1108/20426761211243964 Chaffey,Dave., Ellis-Chadwick,Fiona., Johnston,Kevin., Mayer,Richard , (2006) Internet Marketing (3 th edition). Prentice Hall. Chaffey,Dave., Smith,PR, (2008) E-Marketing Exellence (3 th edition) Elsevier Paris. Chaffey,Dave, (2009) E-Business and E-Commerce Management(4 th edition). Prentice Hall. Gretchen, A. P. (2012). TOP digital marketing strategies. Editor & Publisher, 145(3), 51-53. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/929070454?accountid=31532 Hooda, S., & Aggarwal, S. (2012). Consumer behaviour towards E-marketing: A study of jaipur consumers. Researchers World, 3(2), 107-118. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/1017534200?accountid=31532 Kotler,Philip dan Armstrong,Gary. Diterjemahkan oleh Bob Sabran, M.M. (2008). Prinsip – Prinsip Pemasaran. Jilid 1.Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Levin, A. (2010). Social media madness. Foodservice Equipment & Supplies, 63(2), 12-n/a. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/235170204?accountid=31532 Mishra, S., & Misra, M. (2012). An assessment of roi in online perspective leading to a critical review and framework development towards standardization of roi practices. Journal of Internet Banking and Commerce, 17(1), 1-18. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/1016751592?accountid=31532 Novani, S., & Kijima, K. (2012). Value co-creation by customer-to-customer communication: Social media and face-to-face for case of airline service selection. Journal of Service Science and Management, 5(1), 101-109. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/1012767981?accountid=31532 Shneiderman, Ben, Catherine Plaisant. (2010). Designing the User Interface – Strategies for Effective Human-Computer Interaction.(5thEdition). University of Maryland : College Park
Sumber dari online : http 1.1: http://www.internetworldstats.com/top20.htm (28 September 2012) http 2.1 : http://www.projectsmart.co.uk/pest-analysis.html (29 September 2012)
http 2.2 : http://www.smartinsights.com/digital-marketing-strategy/race-a-practicalframework-to-improve-your-digital-marketing/ (10 Okteober 2012) http 2.3 : http://www.ganttchart.com/ (30 Oktober 2012)
RIWAYAT PENULIS Julius lahir di kota jakarta pada 03 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang sistem informasi tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai drafter di PT.Saka Inti Selaras. Yustin Hannah lahir di kota jakarta pada 03 maret 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang sistem informasi tahun 2013. Willy Brordus lahir di kota ternate pada 07 maret 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang sistem informasi tahun 2013.