.. PEMBANGUNAN DAN .PENGEMBANGAN INDUSTRIDENGAN DIMENSI PENATAAN RUANG •
•
Oleh:
Prabowo Soedar-so, SH . .
•
•
-Pembangunan berkembangsejalan dengan segala Perencanaan, pembangunan dan pengembangan industri dikaitkan dengan tata ruangtidak lepas dari - masalah hukum yang mengaturnya. OIeh karena itu perlu suatu penelitian yang multi disiplin ataupun penelitian hukum • yangmurDi. • •
•
• •
•
•
Meskipunkemajuan ekonomi merupakan suatu komponen yang sangatesensial, namun ekonomi bokan satu-satunya komponen di dalam pembangunan suatu bangsa (Michael P todaro 1985 : 61). Mengapa demikian ? Sebab pembangunan bukanlah semata-mata fenomena ekonomi. Secara umum, ia harus dapat mencakup lebih dati soal kebutuhan dan kemampnan bangsa tersebut di dalam kehidupannya. '. Oleh sebab itu, pembangunan harus dapat menggambarkan proses yang multidimensional yang melibatkan proses reorganisasi dan reotientasi dati seluruh sistemsis tern ekonomi dan sosial. Denis Goulet (Michael P Todaro, 1985 : 86) mengatakan bahwa paling sedikit ada tiga hal yang sangat mendasar yang harus ada di dalam pengartian tentang pembangunan. Antara Jain dikatakan sebagai berikut : "at least three basic components or core values should serve as counceptual basis and practical guideline for understanding the 'inner' meaning of development. These core values are self esteem, and freedom, representing common goals sought by all indivuduals and societies". Dengan demikian, kita dapat simpulkan bahwa pembangunan tidak saja sebagai suatu realitas secara fisik, akan tetapi juga state of mind dati masyarakat yang sedang membangun tersebut melalui beberapa kombinasi dari keadaan sosial, ekonomi dan proses yang bersifat institusional, yang bertujuan untuk suatu keadaan kehidupan dan penghidupan yang lebih baik. •
•
,
Pembangunan dan Pengembangan
•
467
•
•
Industri adalah sentral dari perekonomian masyarakat modem dan sangat dibutuhkan sebagai motor pertumbuhannya Oleh sehab itu, industri juga esensial bagi yang sedang membangun, sepccti Indonesiauntuk dapat melebarkan dasar pembangunannya dengan yang hendak . Banyak kebutuhan dasar manusia hanya dapat dipenuhi melalui benda-benda dan pelayanan yang dihasilkan oleh kegiatan industri. Namun di balik ketergantungan masyarakat modern akan hasil produksi industri, ind,ustri dan produksinya mempunyai dampak terhadap sumberdaya alam dan sumberdaya manusianya, dari pendirian, penyiapan dan sumberdaya manusianya, dari pendirian, penyiapan bahan baku, operasionalisasinya, hasil produksi, namun limbah yang sebagai produksi sampingannya (World Commission on Environment and Development, 1987: 206). Secara umum, dampak negatif dari kegjatan indsutri dapat berupa pencemaran-pencemaran udara, air, dan tanah: Gambaran mengenai hal ini dapat dilihat dari beberapa contoh pencemaran-pencemaran yang terjadi pada Danau Erie, Sungai-sungai Meuse, Elbe dan Rihine dan kasus lain pencemaran bahan beracun dan berbahaya (B3) antara lain merkuri di Minamata, serta kasus udara berkabut (smog) di Los Angles: Masalah yang sarna juga meniJ:npa negaranegara berkembang, yang seringkali tidak terekam akibat tidak dipahaminya masalah tersebut, baik oleh pemerintah maupun rakyatnya, betapa pentingnya hal tersebut Kebijaksanaan pembangunan yang berlcelanjutan, dalam Be&ar Hal,nan Negara(GBHN) 1988 antara lain bahwa, tanah dan ruang . mempunyai fungsi sosialekonomi, dan oleh sebab itu di dalam pengaturan pemanfaatannya harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Pada hakekatnya, setiap pembangunan tidak selalu sejalan dengan rencananya. Hal ini terjadi antara lain karena adanya hambatait-hambatan mengenai dan penyediaan ruang • bagi rencana pembangunannya Selain dari itu, belum adanya konsistensi interpretasi yang sarna tentang penataan ruang, belurn adanya infOllUasi yang baku dalam perencanaantata 1ruang (wilayah nasional, regional, maupun lokal), keterbatasan pemahaman, ketidak-seragaman pengaturan pada masing-masing departemen teknis dan bagi ditunjang adanyakonflik antar departemen teknis dalam hal yang disebutkan di muka, menjadi . kendala turnpang tindihnya pengaturan, dan penggunaan ruang dalam berbagai aspek jJembangunan yang sedang digalakkan sekarang ini. Ruang, sebagai unsur lingkungan yang terdiri dad bumi, air, dan roang angkasa di atasnya, merupakan wadah bagi .manusia dan makhluk bidup lainnya di dalam melangsungkan kehidupan dan pel1ghidupannya (khusus bagi manusia). Di dalam konsep konsenvasi sumberdaya alam, pemanfaatan ruang untuk kegiatan tertentu _ harus mempertimbangkan dampaknya terhadap komponen-komponen lingkungan yang lain, yang mungkin saja akaD menderita gangguan akibat kegiatan tersebut Pembangunan yang meriggunakan konsep pendekatan tata ruang; merupakan suatu pembangunan yang berusaha untuk menyelaraskan atau menyerasikan berbagai kepentingan di dalam suatu roang gerak kehidupan dan penghidup.!D. Akan tetapi, kenyataan membuktikan bahwa berbagai aspek akan selalu berbenturan di dalam penggunaan suatu ,. ruang yang akan digunakan untuk kegiatan pembangunan
,
,
,
,
,
~
,
.
•
,
'
•
,
•
Hukum da"Pembangurum
468
tersebut. Adapun aspek-aspek yang akan saling berbenturan tersebut dapat berupa • komponen-komponen lingkungan yang ada di dalam ruang tersebut, maupun aspekaspek penggunaan teknologi perhitungan-perhitungan ekonomi, dan masalahmasalah sosial ekonomi yang lainnya. Untuk menyerasikan berbagai aspek/kepentingan tersebut di alas, maka penataan dan suatu ruang perIu direncanakan secara hati-hati, cennat, dan tepat sena konsisten di dalam dalam kurun waktu yang cukup. lama se1;>elum diadakan peninjallan dan atau peruba. hannya. . Pembangunan Pengembangan Industri dan Tata Ruang. Oi samping masalah penyediaan modal, tenaga kerja dan menejemen, pembangunan dan pengembangan sektor industri juga membutuhkan laban yang merupakan komponen dari ruang untuk menunjang kegiatannya.l(ebutuhan laban selalu akan berbadapan dengan lTlasalab dan penyediaannya. Oalam keadaan yang demikian, temyata tidak selamanya penyediaan laban untuk keperluan pembangunan dan pengembangan di sektor industri selalu akan dapat dipenuhi dengan .mudah. Mengapa demikian ? Sebab terdapat kompetisi antar sektor di dalam usahausaha memenuhi kebutuhan lahan yang akan digunakan. Sebagai contoh, karena suatu daerah menurut perhitungan ekonomi sangat cocok untuk suatu usaha bidang . industri, padahal daerah tersebut merupakan daerah pertanian yang sangat subur, manakah yang harus didahulukan, pertanian ataukah industri ? . Oisatu pihak usaha industri sangiU penting dalam mempersiapkan perekonomian negara di dalam menuju tahap tinggallandas (lebih-lebih industri yang menghasilkan bahan ekspor non-migas), tetapi di pihak lain, tanah-tanah pertanian yang ' sangat subur dasar kebutuhan bukan saja untuk usaha di sektor per- ' tanian, akan tetapi justru bidang-bidang laban tersebut merupakan modal satusatunya penduduk (petani). Hampir semua negara di dunia ini mengalami masalah yang sarna tersebut di atas. Selain Amerika Serikat, sebagai negara penghasil bahan pangan terbesar di dunia, yang kehilangan kurang lebih 464.600 hektar lahan pertanian setiap tabunnya dalam kurun waktu antara tabun 1967 dan 1977 (Lester R Brown 1981 : 27.), RRC juga kehilangllIllahan-lahan pertanian karena pemekaran kota dan pertumbuhan serta perkembangan industri (Lester R Brown. 1981 : 29). Pembangunan dan pengembangan sektor industri di Indonesia dalam menuju tabap tinggallandas akan semakin digalakkan, sebab sektor ini merupakan salah . satu leading sector yang dapat menunjang perekonomian negara dalam tahapan . pembangunan yang alcim datang. Sebagai sektor yang menempati posisi penting, sektor industri membutuhkan penanganan yang lebih baik. Salah satu usaha untuk meningkatkan sektor industri adalah penambahan kawasan-kawasan industri, baik di Polau Jawa maupun di luar Polau Jawa yang pada tahun-tabun terakhir ini semakin digalakkan. Apabila kita sebagai mariusia yang hidup pada abad modem percaya bahwa industri merupakan sentral dari perekonomian negara dan warganya, namun di dalam pembangunan dan pengembangannya akan menimbulkan masalah baru, . yakni masalah-masalah penggunaan teknologi dan dampaknya pada kehidupan sosial-elconomi dan lingkungannya (pencemaran dan perusakan lingkungan). Sebe•
•
.
•
,
•
•
Pembangunafl dan Pengembangan
469
namya, masalah-masalah tersebut di atas merupakan penjabatan benturan-benturan di dalam penggunaan roang kehidupan dan penghidupan daiam dan hal ini sangat erat kaitannya dengan kelestarian lingkungan di mana kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan, di mana akibamya merupakan dampak yang positif maupun . yang negatif sifamya. Apabila,dijabarkan lebih lanjut, maka masalah-masalah di bawah ini akan merupakan masalah-masalah yang perIu untuk mendapatkan perhatian yang sungguhsungguh. Adapun masalah-masalah tersebut, antara lain ialah : masalah penggunaan tanah-tanah pertanian dan roang terbuka hijau (RTH) untuk keperIuan pendirian kawasan industri ; masalah pemindahan penduduk secara dari pemukimannya karena industri akan menempati lokasi tersebut ; masalah perubahan pola hidup dan pola perekonomian warga yang dipindahkan tersebut ; rna salah penyerapan dan penyiapan tenaga kerja industri yang erat pula kaitannya • dengan masalah urbanisasi dan tingkat kepadatan penduduk ; masalah kerawanan sosial dan masalah-masalah kebersihan, k~hatan, pencemaran dan . lingkungan, serta masalah-masalah sosial-ekonomi yang lainnya. Pola Penggunaan Tanah Dan Pengaruhnya • Sehagai leading sector yang sementara ini dianggap dapat negara ini dati ketergantungan kepada ekspor minyak dan gas bumi, muneul gejala bahwa pembangunan dan pengembangan sektor industri akan semakin ditingkatkan dalam Pelita V. Akibat dati situasi semacam ini, masalah persediaan dan penyediaan lahan untuk keperJuan pendirian pabrik-pabrik dan kawasan-kawasan industri . rnengalami tantangan-tantangan dati sektor-sektor lain yang jugamembutuhkan , lahan untuk keperJuan tugasnya. M~nurut tiwayatnya, Kawasan Industri Pulogadung dan pabrik-pabrik di luar kawasan tersebut menggunakan lokasi-Iokasi pertanian yang subur (sebagian besar), pemukiman penduduk, dan daerah rawa-rawa. Akibat berdirinya pabrik-pabrik baikdi dalam maupundi Juar kawasan (yang sekarang semakin dimekackan), laban pertanian yang telah menjadi semakin sempit kiranya kejadian semacam ini perIu dikaji 'lebih lanjut daJam rangka menunjang usaha swasembada pangan yang semakin digalakkan oleh pemerintah (Departemen Pertanian). Seyogyanya pendirian pabrik dan kawasan industri menggunakan lahan-Iahan keting yang kurang atau belurn dimanfaatkan dan kurang menghasilkan bahan pangan bagi warga masyarakat Hal ini seyogyanya berlaku untuk seluruh wilayah negara, terutama Pulau , Jawa, sebab sebagaimana juga Pulau Jawa masih menempati urutan paling sebagai daerah penghasil beras di negara ini, dan beras merupakan makanan pokok bangsa kita pada umumnya. Selama ini, belum pemah terdengar (terutama oleh penulis) penyajian suatu studi tentang evaluasi atauptin studi yang membahas tentang perubahan pola hidup (termasuk perubahan pola pemikiran ekonomi) warga fuasyarakat yang pemah tergusur atau digusur what cJaerah pemukiman' maupun lahan pertaniannya diubah . karena untuk keperluan pembangunan pabrik dan kawasan industri. Dati hasil studi mengenai Kawasan Industri Pulogadung yang dilakukan oleh penulis (Bambang Prabowo Soedarso, 1988: 88) terbukti bahwa wbat pendirian suatu •
•
,
dan Pemhangunan
H
470
-
.
industri di daerah pertanian akan mengakibatJean perubahan-perubahan pola kehidupan .dan penghidupan warga masyarakat yang tergusur atallpun warga masyarakat yang berada di sekitar kawasan industri tersebut Perubahan tersebut dapat positif dan dapat pula negataif sifatnya. Dalam hal perubahan yang positif sifatnya, antara lain tercermin dalam perubahan pola pikir eleonomi non-pasar menjadi pola pikir ekonomi pasar. Hal ini antara lain dapat dibuktikan dengan adanya perubahan profesi diri menjadi bokan petani, ataupun di samping petani juga sebagai pedagang dan seterusnya ' Perubahan pola pikir ekonomi temyata tidak menjamin bahwa kehidupan eleonomi betas warga yang tergusur tersebut semakin bertambah bait dibandingkan sebelum adanya nsaha industri di daerah tersebut Bahkan terdapat gejala telah terjadi perub$m-perubahan ,pola pekerjaan (profesi) yang selalu ' berubah-ub8h dalam masyarakat ini. Perubaban profesi ada yang bersifat positif, dan ada pula yang tidak (negatit). Kesiapan mental, pengetahllan dan wngalaman di dalam proses perubaban tersebut penting untuk. diteliti terdapat kecenderungan bahwa pada azasnya mereka kurang berhasil menekuni profesi yang baru ~rsebut akibat kurangnya kesiapan-kesiapan tersebut di atas. Urbanisasi Dan Industrialisasi , Seriogkali kita dengar janji dari pihak yang alcan laban perlanian • penduduk untuk suatu pabrilc atau suatu yang betas pemilik lahan dan warga masyarakat penghuni sekitar komplek tersebut. Di dalam praktek, janji tersebut tidak terlalu banyak untuk dapat ditepati; Satu dan lain hal, lcarena pada azasnya untuk jenis profesi ini memerlukan persyaratan-persyaratan atau kualifllcasi tertentu yang umumnya tidak dapat dipe, nubi oleh betas pemilik lahan pettanian dan warga sekitar komplek yang pada wnumnya melulu sebagai petani. Profesi ini telah ditegelutinya bertahun-tahun. . . suatu usaha industri bagaikan gula ataupun madu yang memancing "penciuman" "semut" untuk datang mendelcatinya. Lowonganlowongan pekerjaan sektor ini (dengan berbagai khususnya) hanya . dapatdipenuhi oleh orang-orang yang berasal dari Inar daerah tersebut (pada umumnya). Maka, berbondong-bondonglah mereka mendelcati "gula" tersebut Karena pada azasnya.kaum pendatang tersebut mempunyai fighting spirifyang lebih besar dari people, .daerah daerah strategis sekitar • "gula" tersebut dikll;8Sai setapak demi setap~ oleh kaum pendatang ini. Semula (mondok), kemudian menyewa atau mengontrak, dan kemudian membelinya. Bertambah lama, warga setempat ' dari "guta" yang manls buat ' tersebut, tetapi "tawar" bagi penduduk aslinya tidak atau kurang mendapat kesempatan . Juga tak perlu tuduh mengenai penyebab terjadinya penduduk dari desa ke leota tersebut, karena pada dasarnya telah kita sadari bersama. Yang terpenting sekarang ini adalah, cara yang terbaik untuk mengurangi anis urbanisasi · agar supaya terdapat keseimbangan penguI) 88n laban di daerah dengan di sampingpenyebaran penduduk secara merata . •
•
•
Pembangunpn dan Pengembangan
471
1 ke seluruh penjuru amah air yang harns semakin diga akkan. Lebih lanjut, akiOOt , . urbanisasi yang tidak terkonttol beraki~ kepada stabilitas sosial-ekonomi bagi seluruh wilayah, baik di pedesaan maupun di kota-kota besar. Peran Perguruan Tinggi Salah satu dati Tri Dhai'ma Perguruan Tinggi adalah pengalxJian pada masyarakaL Pengabdian p~ masyaraIcat antara lain dapat bel upa pemberian penyu!uhan. dan bantuan dalam berbagai bentuk, baik tentang hokum, perpajakan, perbankan penggunaan teknologi modem atau penciptaan teknologi tepat guna, psikologis, masalah k~tenaga kerjaan, masalah menejemen, dan . masalah-masalah sosial budaya yang lain, maupun penelitian terhadap masalah tersebutdi atas. Kita tak perlu saling tuduh mengenai penyebab terjadinya urbanisasi penduduk dati desa ke kota tersebut, pada dasamya telilh kita sadati bersama. Yang terpentingsekarang ini adalah; bagaimanakah cara yang lerbaik untuk arns urbanisasi tersebut agar supaya terdapat keseimbangan lahan di daerahperkotaan dengan di saming penyebaran penduduk secara merata ke seluruh penjuru tanah air yang harns semakin Lebih lanjut, akiOOt urbanisasi yang tidalfterkonttol berakibat kepada stabilitas bagi seluruh wilayah, baik di pedesaan maupun di kota-kota be.AAr. . Dalam kemngka menyelaraskan dengan konsep konservasi lingkungan beserta sumberdaya-sumberdayanya (Sumberdaya dan sumberdaya manusianya), maka perencanaan, pembangunan, dan pengembangan sektor industri perlu memahami dan menerapkan konsep tata ruang di dalam segala aspeknya, dimulai dati pengaturan (hukumnya), pertirobangan-pertimbangan ek:ologisnya, maupun pernatentang aspek-aspek sosial-ekonominya. Kimoya hal-hal di atas merupakan beban ,yang tidak ringan bagi Departmen Perindustrian sebagai penanggung jawab utama terhadap yang di mempersiapkan tahap tinggal landas pembangunan, untuk menopang, pembangunan pembangunan selanjutnya Bertolak (yang tidak mampu tugas tersebutdalam waktu yang singkat dalam kondisi yang sangat kompleks sifatnya) di dalam melusanakan tugas dankewajibannya tersebut, dan juga dibarengi pula dengankondisi perguruan tinggi di memJ>iayai kegiatan penelitian untuk memenuhi fu~gsi Tri Dhmma Perguruan Tinggi-nya, kiranya dapat an tara perguruan tinggi dengan Departemen Perindustrian di dalam penelitian tentang pengkajiaft yang berkahan dengan pembangunan, dan pengembangan selctor indtistri segala aspeknya yang selaras . ruang, sebagai suato penelitian ilmiah yang bersifat multidisiplin, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan erat dengan .yang'hendak diteliti dan pertersebuL Perencanaan, pembangunan dan pengembangan industri tidak terlepas dati hukum yang mengaturnya. Apabiladikai.tkan dengan masalah tata •
•
•
•
•
Hu/aun dan Pembangunan
472
•
mang, maka sejak dimulai dari tahap persiapannya (penyediaan laban, penyediaan sarana-sarana yang lain seperti peralatan dan seterusnya), izin pendiriannya, penyiapan tenaga kerjanya, masalah perpajakannya, izin operasinya, transaksi-transaksi , basil produksinya, pengaturan bidang pengawasan terhadap pencemaran dan perusahaan linglrungannya,dan masalah-masalah lainnya, tidak akan tedepas dengan aspek-aspek hokum yang akan mengahJlIlya Kir"lihya fakultas hokum dengan staf peneliti yang dimilikinya dapat membantu melakukan penelitian tentang masalahmasalah tersebut. Penelitian yang dilakukan dapat semata-mata merupakan penelidan hokum murni, dapat pula merupakan suatu penelitian hokum empiris, maupun suatu penelitian yang multi disiplin dalam arti melibatkan lebih dati satu disiplin . ilmu,bersama-sama dengan disiplin ilmu yang lain.
J)AFTAR ACUAN
•
Brown, Lester R. Building A Sustainable SocietyW.W Norton & Company, Inc . New York. 1981 -. Soedarso, Bambang P. Water Pollution and Industrial Estates: A Case Study of Implementation of Regulations in the Pulogadung Industrial . Jakarta M.E.S Thesis, School for Resource and Envii'omental Studies, Dalhousie Universsity Halifax. Nova Scotia, Canada, July 1988. The Word Commission on Environment and Development, Our Common Future. Oxfored University Press. 1987 Todaro, Michael P. Economic Devel~Dlent in the third World third Longman, Inc.New York. 1985. ' •
,
•
.