i
Peluang Tenaga Kerja Formal dan Semi Formal Indonesia di Arab Saudi
Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah, Arab Saudi November 2010
ii
Prakata Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Buku “Peluang Tenaga Kerja Formal dan Semi Formal Indonesia di Arab Saudi” merupakan buku perdana yang disusun oleh Konsulat Jenderal RI Jeddah pada tahun 2010. Penyusunan buku ini dimaksudkan untuk memberikan informasi awal bagi para pembaca yang berminat bekerja di Arab Saudi dan para pemangku kebijakan di Indonesia. Buku ini disusun dengan menggunakan bahasa yang sederhana agar dapat mudah dipahami oleh para pembaca, sehingga dapat menarik minat dan dijadikan pegangan bagi para pencari kerja sektor formal dan semi formal Indonesia untuk bekerja di Arab Saudi, khususnya di wilayah kerja Konsulat Jenderal RI Jeddah. Pengiriman tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia diharapkan dapat menaikkan citra Indonesia di mata Arab Saudi yang selama ini dikenal sebagai negara pengirim tenaga kerja nonformal (pembantu rumah tangga dan supir pribadi). Dengan demikian, di masa mendatang jumlah tenaga kerja nonformal akan menurun dan digantikan oleh tenaga kerja formal dan semi formal. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan di masa mendatang. Demikian, semoga buku ini bermanfaat.
Wassalam, Jeddah, November 2010 Tim Penyusun
iii
Pelindung/Penasihat: Kepala Perwakilan RI Jeddah, Ketua: Djoko A. Rahardjo; Wakil Ketua: Edwar Nizar; Sekretariat: M. Hadjar Basuki; Tim Editor: Cahyono Rustam, Nur Ibrahim, M. Solikhin Abdullah, Amat Fajri; Pengumpul Materi: M. Hadjar Basuki, Ahmad Didik, Mahyuni Murni, Syafriyudi Muhidin, Hikam M. Zuhdi; Tim Layout: Ahsanul Hak, Yulius Bachtiar Effendie.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Alhamdulillah Konsulat Jenderal RI Jeddah telah berhasil kembali menerbitkan sebuah buku yang diberi judul “Peluang Tenaga Kerja Formal dan Semi Formal Indonesia di Arab Saudi”, khususnya di wilayah kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah. Diterbitkannya buku ini berarti menambah dan melengkapi buku-buku informasi di bidang ekonomi yang telah diterbitkan sebelumnya oleh Konsulat Jenderal RI di Jeddah untuk memberikan berbagai informasi kepada para pelaku usaha Indonesia maupun Arab Saudi. Buku yang telah diterbitkan sebelumnya antara lain “Sekilas Ekonomi Indonesia”, dalam bahasa Arab (2006), “Market Brief Produk Makanan Olahan di Arab Saudi” (2007), terjemahan “Undang-undang RI No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal” ke dalam bahasa Arab (2008), “Profil Ekonomi Wilayah Kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah” (2008), terjemahan “UndangUndang Investasi Asing Arab Saudi” ke dalam bahasa Indonesia (2009) dan “Panduan & Tata Cara Berbisnis di Arab Saudi” (2009). Buku “Peluang Tenaga Kerja Formal dan Semi Formal Indonesia di Arab Saudi” ini antara lain berisi mengenai kebijakan pemerintah Arab Saudi tidak saja menyangkut ketentuan tenaga kerja asing, juga menyangkut kebijakan di bidang pembangunan yang berdampak kepada peluang tenaga kerja asing dalam penyelesaian
i
proyek-proyek pembangunan maupun bidang-bidang lainnya. Kebijakan dan ketentuan pemerintah Arab Saudi tersebut patut diangkat dan dituangkan dalam buku ini agar dapat diketahui oleh para pemangku kepentingan termasuk para pencari kerja di Indonesia dalam memanfaatkan peluang penempatan tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi. Kami mengucapkan terima kasih dan menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada anggota tim yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku ini. Kehadiran buku ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang bekerja di Arab Saudi sehingga akan mengangkat derajat dan citra bangsa serta meningkatkan devisa Indonesia.
Jeddah, November 2010 Konsul Jenderal RI – Jeddah
Zakaria Anshar
ii
DAFTAR ISI :
Hal. Prakata Kata Pengantar Konsul Jenderal RI Daftar isi
i iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1
BAB II.
UKURAN PASAR TENAGA KERJA ARAB SAUDI WILAYAH BARAT A. Jumlah Penduduk B. Jumlah Angkatan Kerja dan Pengangguran Pria dan Wanita C. Kebijakan Pendidikan D. Kebijakan Program Saudisasi E. Kebijakan Pembangunan
5 5 7 9 13 27
BAB III.
POTENSI PASAR TENAGA KERJA 41 A. Potensi Tenaga Kerja Arab Saudi 41 B. Potensi Tenaga Kerja Asing di Arab Saudi 46
BAB IV.
PERKEMBANGAN DAN PROSPEK TENAGA 55 KERJA FORMAL DAN SEMI FORMAL INDONESIA DI ARAB SAUDI A. Perkembangan Tenaga Kerja Indonesia 55 dan Asing di Arab Saudi B. Prospek dan Peluang Tenaga Kerja 65 Formal dan Semi Formal Indonesia
iii
BAB V.
BAB VI.
PENYELESAIAN SENGKETA KETENAGAKERJAAN
72
A. Permasalahan Dalam Hubungan Kerja B. Penyelesaian Permasalahan Dalam Hubungan Kerja
72 75
TANTANGAN / HAMBATAN DAN SARAN: A. Tantangan/Hambatan B. Saran-saran
78 78 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN: 1. KETENTUAN TENAGA KERJA ASING DI ARAB SAUDI A. Ketentuan Keimigrasian - Surat Izin Kerja - Surat Izin Tinggal (Iqomah) - Jenis Biaya Keimigrasian B. Ketentuan Umum a. Jam Kerja dan Hari Libur b. Kontrak /Perjanjian Kerja c. Berakhirnya Kontrak Kerja d. Lain-lain
86 86 86 88 88 90 90 95 97 101
2. DAFTAR NAMA PENGERAH TENAGA KERJA (PJTKI) FORMAL DAN SEMI FORMAL INDONESIA
113
3. DAFTAR NAMA PJTKA DI WILAYAH KERJA
119
iv
KJRI JEDDAH 4. DAFTAR NAMA PERUSAHAAN INDONESIA DI WILAYAH KERJA KJRI JEDDAH
136
5. DAFTAR KANTOR TENAGA KERJA ARAB SAUDI
137
6. DAFTAR SATGAS KJRI JEDDAH
138
7. INDIKATOR EKONOMI ARAB SAUDI (2003 - 2009)
140
8. UNGKAPAN DAN PERCAKAPAN BAHASA ARAB SEHARI-HARI
143
9. CONTOH LOWONGAN KERJA
146
v
BAB I PENDAHULUAN
Kerajaan Arab Saudi ( ) اﻟﻤﻤﻠﻜ ﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴ ﺔ اﻟ ﺴﻌﻮدﻳﺔbiasa disebut dengan nama Saudi Arabia atau Arab Saudi, merupakan negara Arab terbesar di Timur Tengah. Arab Saudi memiliki luas sekitar 2.149.690 km2 (Wikipedia), dibatasi oleh Yordania dan Irak di sebelah Utara dan Timur Laut, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) di sebelah Timur, Oman di sebelah Tenggara dan Yaman disebelah Selatan, diapit oleh Laut Merah dan Laut Teluk Persi. Arab Saudi juga dikenal dengan sebutan Tanah Dua Masjid Suci (The Land of the Two Holy Mosques) dengan adanya Makkah dan Madinah yang merupakan dua tempat suci dalam Islam. Dua masjid tersebut adalah Masjidil Haram yang ada di Makkah Al Mukarramah dan Masjid Nabawi yang ada di Madinah Al Munawarah. Arab Saudi didirikan oleh Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud, yang pada tahun 1902 keturunan Al Saud merebut kota Riyadh dan pada tahun 1932 memproklamirkan dan mengenalkan sebagai sebuah negara dengan nama Kerajaan Arab Saudi. Jumlah penduduk Arab Saudi menurut hasil penghitungan sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Arab Saudi yang dikeluarkan tanggal 5 Agustus 2010, sensus tahun 2010 sebanyak sekitar 27,1 juta jiwa, termasuk sekitar 8.4 juta jiwa warga asing. Kebutuhan tenaga kerja kerja asing di Arab Saudi berawal sejak ditemukannya minyak bumi pada tahun 1938, untuk melakukan penggalian dan pengembangan sumber
1
minyak. Kebutuhan tersebut semakin meningkat seiring dengan adanya booming harga minyak dunia pada 1973. Kenaikan harga minyak bumi tersebut telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan pendapatan negara. Hal ini telah mendorong pemerintah Arab Saudi melakukan pembangunan infrastruktur, industri dan perekonomian serta semakin meningkatnya kemakmuran rakyat. Ekspansi pembangunan dan kegiatan ekonomi tersebut juga berakibat semakin meningkatnya kebutuhan tenaga kerja khususnya tenaga kerja asing, baik tenaga kerja formal maupun semi formal. Perekonomian utama Arab Saudi adalah minyak bumi, sekitar 75% anggaran pendapatan negara berasal dari produk minyak dan 90% pendapatan ekspor datang dari industri perminyakan. Sebuah sumber resmi menyebutkan bahwa Arab Saudi memiliki cadangan minyak sekitar 260 milyar barel, atau sekitar 1/5 dari total cadangan minyak dunia. Pada tahun 1990, pendapatan sektor minyak Arab Saudi mengalami penyusutan yang signifikan, dilain pihak terjadi peningkatan yang tinggi terhadap angka pertumbuhan penduduk. Pendapatan per kapita turun menjadi US$6.300 di tahun 1998 dibanding sebesar US$11.700 pada tahun 1981 akibat melonjaknya harga minyak dunia. Kemudian harga minyak mengalami kenaikan yang dapat mendorong GDP per kapita menjadi US$17.000 di tahun 2007. Tahun 2008 di tengah-tengah terjadinya krisis global harga minyak mencapai puncaknya, pada pertengahan tahun tersebut harga minyak dunia melambung tinggi dan bahkan belum pernah terjadi sebelumnya hingga mencapai kisaran US$145 – US$150 per barel. Dengan kenaikan harga minyak dan pengelolaan pemasukan keuangan pemerintah Arab Saudi yang baik, maka
2
pembangunan di wilayah ini semakin berkembang pesat dan semakin menjadi incaran para investor serta pencari kerja dari luar negeri. Pada tahun 2009 - 2010 harga minyak cenderung stabil yaitu antara US$75 – US$80 per barel, harga ini menurut para pengamat ekonomi masih berada diatas standar rata-rata dan masih menguntungkan bagi Arab Saudi. Salah satu program Arab Saudi adalah program 10 x 10, suatu “ambitious project” dimana pada tahun 2010 Arab Saudi diharapkan akan menjadi salah satu dari 10 tujuan investasi asing (FDI) yang paling menguntungkan (Top 10 Most Competitive Nations in the World by 2010). Hal tersebut telah dicapai dan bahkan saat ini Arab Saudi telah menduduki peringkat ke-8 dunia sebagai negara penerima investasi asing langsung dan peringkat pertama di wilayah Timur Tengah. Dalam rangka pembangunan ekonomi yang berkesinambungan pemerintah Arab Saudi meningkatkan pertumbuhan sektor swasta dengan melakukan swastanisasi sejumlah industri seperti tenaga listrik sejak tahun 1999, yang selanjutnya diikuti swastanisasi sektor telekomunikasi. Untuk melindungi warga negaranya dari tingkat pengangguran, pemerintah Arab Saudi telah menerapkan kebijakan Saudisasi, yaitu mempekerjakan warganya pada sektor-sektor yang ada baik pada sektor pemerintah maupun swasta. Dengan kebijakan ini pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk mengisi lowongan di berbagai sektor menggantikan tenaga kerja asing. Namun demikian, dalam pelaksanaannya Saudisasi tidak berjalan
3
dengan mulus karena masih banyak kendala dan hambatan yang dihadapi. Dalam kaitan ini, masih terbuka peluang masuknya tenaga kerja formal dan semi formal asing khususnya dari Indonesia.
4
BAB II UKURAN PASAR TENAGA KERJA ARAB SAUDI WILAYAH BARAT A. Jumlah Penduduk 1. Gambaran Umum Statistik Kependudukan Secara umum total penduduk Arab Saudi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Arab Saudi hingga pertengahan tahun 2009 berjumlah 25,4 juta dan menempati urutan ke-43 dunia. Dari jumlah tersebut sekitar 18,4 juta orang (73%) adalah warga negara Arab Saudi dengan komposisi jenis kelamin 9,2 juta orang laki-laki dan 9,2 Juta orang perempuan. Sementara jumlah warga negara asing yang bermukim di Arab Saudi dalam waktu yang sama mencapai 7 juta orang (27%) dengan komposisi 4,5 juta orang laki-laki dan sekitar 2 juta orang perempuan. Pertumbuhan penduduk Arab Saudi per-tahunnya diperkirakan naik 2,3%. Pada tanggal 27 April 2010, pemerintah Arab Saudi memulai melaksanakan sensus penduduk ke-4 dalam sejarah Kerajaan Arab Saudi dan sampai saat buku ini disusun, proses penghimpunan data dan penghitungan masih terus berlangsung. Namun sebagai hasil penghitungan sementara yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Arab Saudi pada tanggal 5 Agustus 2010 menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk Arab Saudi menjadi 27.136.977 jiwa. Sebanyak 8.429.401 jiwa diantaranya adalah warga negara asing dengan perincian
5
5.932.974 jiwa adalah laki-laki (70,4%) dan 2.496.427 jiwa adalah perempuan (29,6%). Sedangkan jumlah warga negara Arab Saudi adalah 18.707.576 jiwa yang terdiri dari 9.527.173 laki-laki atau 50,9% dan 9.180.403 perempuan (49,1%). Hasil sensus penduduk ini secara rinci akan diterbitkan oleh pemerintah segera setelah semua proses pengumpulan data dan penghitungan selesai dilakukan. 2. Jumlah Penduduk Wilayah Barat Arab Saudi Arab Saudi Wilayah Barat yang merupakan wilayah kerja KJRI Jeddah terdiri dari 7 provinsi yaitu; Provinsi Makkah Al Mukarramah, Provinsi Madinah Al-Munawwarah, Provinsi Asier, Provinsi Jizan, Provinsi Tabuk, Provinsi Al-Baha dan Provinsi Najran. Dari tujuh provinsi tersebut terdapat kurang lebih 58 kota kecil dan 13 kota besar yaitu Jeddah, Madinah, Makkah, Tabuk, Taif, Yanbu, Abha, Al Baha, Jizan, Khamis Musyet, Najran, Al Namas dan Rabigh. Diantara 13 kota besar terdapat tiga kota utama yang menjadi pusat kepadatan penduduk terutama warga asing yaitu kota Makkah dan Madinah (dua kota suci bagi umat Islam) serta kota Jeddah yang merupakan pintu masuk utama Arab Saudi Wilayah Barat sekaligus sebagai kota perdagangan, industri, wisata dan pusat distribusi. Provinsi Makkah adalah provinsi yang terpadat di Wilayah Barat Arab Saudi yang dihuni oleh sekitar 6.605.700 jiwa penduduk (25,1%) dari jumlah penduduk Arab Saudi. Kemudian disusul provinsi Asier yang dihuni sekitar 1.889.739 jiwa, Provinsi Madinah 1.785.330 jiwa, provinsi Jizan 1.385.318 jiwa, provinsi Tabuk sekitar 821.145 jiwa, provinsi Najran dihuni 496.095 jiwa
6
dan provinsi Al Baha dihuni oleh 403.537 jiwa penduduk. Total penduduk Arab Saudi Wilayah Barat diperkirakan mencapai 13.386.919 jiwa (± 51%) dari jumlah keseluruhan penduduk Arab Saudi. B. Jumlah Angkatan Kerja dan Pengangguran Pria dan Wanita Acuan yang digunakan pemerintah Arab Saudi dalam menghitung jumlah angkatan kerja dan pengangguran di negaranya adalah berdasarkan The Labor Force Concept dari International Labor Organization (ILO), dimana Arab Saudi merupakan salah satu anggotanya. Dalam konsep ini yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun keatas) yang bekerja atau punya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja atau mereka yang sedang mencari pekerjaan (pengangguran terbuka). Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Arab Saudi pada bulan Maret 2010, total angkatan kerja Arab Saudi diperkirakan mencapai 8.611.001 orang, 7.327.980 orang diantaranya adalah laki-laki. Sementara jumlah partisipasi angkatan kerja Arab Saudi mencapai 8.147.992 orang (94,6%) dari total angkatan kerja, 86,8% diantaranya adalah laki-laki. Khusus di kalangan warga asing, jumlah angkatan kerja mencapai 79,1% dari jumlah pendatang di Arab Saudi yang berusia diatas 15 tahun dengan angka partisipasi kerja mencapai 99,7%
7
Menarik untuk dicermati bahwa pada bulan Juni 2010 BPS Arab Saudi menerbitkan laporan triwulan kedua tentang tingkat pengangguran di Arab Saudi yang terus meningkat. Dalam laporan disebutkan bahwa angka pengangguran warga Arab Saudi pada tahun 2009 sampai dengan pertengahan 2010 mencapai 448.547 orang (10,5%), meningkat 0,5% dari tahun sebelumnya (2008) dimana angka pengangguran di Arab Saudi tercatat 416.350 orang (10%). Tingkat pengangguran tertinggi terjadi pada kaum perempuan yang mencapai 28,4% (pada tahun 2009 sampai dengan pertengahan 2010) dan 26,9% (pada tahun 2008). Sementara tingkat pengangguran pada kaum lakilaki mencapai 6,9%, meningkat 0,1% dari tahun 2008 (6,8%). Dari data tersebut, kelompok usia 20 – 24 tahun merupakan kelompok usia dengan tingkat pengangguran tertinggi yang mencapai 43,2%, dimana 46,7% diantaranya adalah kaum laki-laki. Sementara untuk perempuan kelompok usia 25 – 29 tahun merupakan kelompok usia dengan tingkat pengangguran tertinggi yang mencapai 45,9% dari total keseluruhan angka pengangguran pada kaum perempuan Arab Saudi. Berdasarkan tingkat pendidikan, angka pengangguran warga Arab Saudi yang lulus perguruan tinggi (sarjana) merupakan yang tertinggi mencapai 44,2%, diikuti oleh lulusan SLTA atau yang setingkat sebesar 25,75%. Untuk kaum laki-laki Arab Saudi tingkat pengangguran tertinggi tercatat pada lulusan SLTA atau 39,9%, diikuti oleh lulusan SLTP yang mencapai 17,3%. Sedangkan untuk kaum perempuan, pengangguran di
8
tingkat lulusan perguruan tinggi (sarjana) mencapai 78,3%, diikuti oleh lulusan Diploma yang mencapai 12,3%. Untuk lulusan S-3 (program doktor) tidak tercatat adanya pengangguran baik di kalangan laki-laki maupun perempuan. Tabel komposisi jumlah penduduk, angkatan kerja, angka partisipasi kerja dan jumlah pengangguran berdasarkan data BPS Arab Saudi hingga triwulan kedua tahun 2010.
Jumlah Penduduk
WN Arab Saudi
18,4 jt
WN Asing
7 jt
Angkatan Kerja
WN Arab Saudi
Pria
Wanita
7,3 jt
1,3 jt
WN Asing
Angka Partisipasi Kerja WN Arab Saudi
Jumlah Pengangguran Warga Arab Saudi
WN Asing Pria & Wanita
Pria & Wanita
5,5 jt
8,1 jt
5,44 jt
448,547
C. Kebijakan Pendidikan Pemerintah Arab Saudi, sejak kepemimpinan Raja Abdul Aziz Al Saud telah memberikan perhatian khusus terhadap dunia pendidikan. Hal itu terbukti dengan didirikannya Direktorat Ilmu Pengetahuan pada tahun 1344 H (1925), dan pengiriman
9
mahasiswa ke luar negeri sejak tahun 1346 H (1927). Pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz juga dibangun sejumlah sekolah negeri di berbagai provinsi di dalam negeri. Beliau juga memberikan perhatian khusus untuk pendidikan tinggi (universitas) yang ditandai dengan dibukanya Fakultas Syariah di kota Makkah Al Mukarramah tahun 1368 H (1949). Kemudian pada tahun 1373 H (1953) pemerintah Arab Saudi membentuk Kementerian Ilmu Pengetahuan yang merupakan cikal bakal Kementerian Pendidikan dan Pengajaran, yang telah membawa kemajuan besar bagi dunia pendidikan formal di Arab Saudi. Jumlah pelajar meningkat tajam dan pembangunan sekolah-sekolah tersebar diseluruh wilayah kota dan provinsi yang menjadikan Arab Saudi sebagai negara memiliki perkembangan pendidikan paling maju di dunia Arab saat itu. Jumlah pelajar dalam setiap jenjang pendidikan formal tercatat mencapai 4.557.000 siswa tersebar pada lebih dari 20.000 sekolah di berbagai kota dan provinsi, jumlah tenaga pengajar mencapai 200.000 orang guru. Pada tingkat universitas juga mengalami peningkatan sangat pesat sejak berdirinya universitas pertama di Arab Saudi, yaitu Universitas King Saud di kota Riyadh tahun 1377 H (1957). Jumlah universitas juga terus bertambah dari waktu ke waktu yang tersebar di berbagai wilayah dan provinsi Arab Saudi antara lain: Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, Universitas Islam Imam Muhammad Bin Saud di Riyadh, Universitas Islam di Madinah Al Munawarah, Universitas Ummul Qura di Makkah Al
10
Mukarramah, Universitas King Fahd untuk Ilmu Perminyakan dan Pertambangan di Dahran, Universitas King Faisal di Al Ahsaa, Universitas King Khaled di Asir, Universitas Thaiba di Madinah Al-Munawwarah, Universitas Taif, Universitas Al Qassim, Universitas Jizan dan Universitas Al Jouf. Disamping itu, masih terdapat pendidikan sejenis Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (Kulliyatul-Mu’allimin) dan Pendidikan Khusus Perempuan yang tersebar di berbagai kota di seluruh Arab Saudi. Kebijakan pengembangan bidang pendidikan ini mendapat perhatian besar dari seluruh Raja yang pernah memimpin Arab Saudi dan tertuang dalam setiap Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) yang dicanangkan oleh pemerintah. Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan dan arah kebijakan reformasi yang ditempuh pemerintah Raja Abdullah Bin Abdul Aziz serta keinginan pemerintah Arab Saudi untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam kancah internasional, pada tanggal 23 September 2009 Raja Abdullah Bin Abdul Aziz telah meresmikan King Abdullah University of Science and Technology (KAUST), sebuah universitas megah berskala International yang memiliki laboratorium berkelas dunia dan memfokuskan diri dalam penelitian ilmu pengetahuan dan tehnologi. Kebijakan bidang pendidikan, pemerintah Arab Saudi tidak hanya menyentuh kepentingan dalam negeri, tetapi juga masyarakat international terutama dunia Islam seperti masyarakat Indonesia banyak menikmati buah dari kebijakan ini. Disamping beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa
11
Indonesia untuk meneruskan pendidikan tinggi di universitasuniversitas Arab Saudi, pemerintah Arab Saudi juga banyak mendanai dan mendirikan sekolah-sekolah dan pesantren di Indonesia. Bahkan pada tahun 1980 Universitas Imam Ibn Saud di Riyadh membuka cabang di Jakarta yang hingga kini tetap berlanjut dan telah melahirkan banyak sarjana bidang bahasa Arab dan hukum Islam yang mengabdikan dirinya di berbagai lembaga pemerintahan dan swasta serta dunia pendidikan di berbagai pelosok nusantara. Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pengangguran di kalangan pemuda Arab Saudi dan dominasi pekerja asing di berbagai sektor lapangan kerja, pemerintah Arab Saudi terus meningkatkan dan melakukan diversifikasi bidang pendidikan kejuruan mulai dari keperawatan, otomotif, IT, administrasi, tehnologi pangan, tehnik elektro, tehnik dekorasi emas dan perhiasan, tehnik tata rias, busana dan lain-lainnya. Jenis pendidikan kejuruan ini diyakini mampu membentuk dan menyiapkan masyarakat Arab Saudi yang memiliki kemampuan dan keterampilan di berbagai bidang keahlian, yang pada gilirannya akan mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam negeri di berbagai sektor yang selama ini dikuasai oleh tenaga kerja asing. Pelaksanaan pendidikan kejuruan ini dilakukan oleh institusi pemerintah dan swasta dibawah naungan Technical and Vocational Training Corporation, suatu lembaga pemerintah yang independen yang dibentuk berdasarkan keputusan Dewan Kabinet No. 268 tanggal 14/8/1428 H (26/09/2007).
12
D. Kebijakan Program Saudisasi Sebagai penjabaran yang lebih luas: Saudisasi dapat diartikan sebagai pembatasan jenis-jenis pekerjaan tertentu hanya untuk warga Arab Saudi dengan cara menempatkan pekerja warga Arab Saudi secara bertahap untuk menggantikan pekerja asing. Dengan syarat bahwa pekerja warga Arab Saudi tersebut memiliki keahlian dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, yang dilakukan dalam kurun waktu antara 10 hingga 15 tahun. Dimana dalam tempo waktu tersebut telah disiapkan lulusan-lulusan lembaga pendidikan dan pelatihan yang siap kerja untuk menjamin tersedianya tenaga kerja terampil yang akan mengisi pasar kerja Arab Saudi. 1 Pemerintah Arab Saudi telah mulai menerapkan kebijakan Saudisasi sejak tahun 1975 dan memasukkannya ke dalam program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Kebijakan ini diambil setelah semakin tingginya tingkat pengangguran di kalangan angkatan kerja warga Arab Saudi khususnya lulusan perguruan tinggi di era tahun 70-an. Namun kondisi perekonomian Arab Saudi dan pertumbuhan penduduknya yang relatif rendah serta tata kehidupan sosial di era tahun 80-an telah mendukung suksesnya penerapan kebijakan Saudisasi di sektor pemerintahan yang ketika itu banyak diisi oleh warga Arab dari negara-negara Islam di wilayah Teluk dan Afrika.
1
Asrar Muhammad, Peneliti Arab Saudi Bidang Sosial Ketenagakerjaan dalam makalahnya "Kendala Penerapan Saudisasi Pada Sektor Swasta Arab Saudi"
13
Setelah ditemukan ladang minyak pada tahun 1938, Arab Saudi mulai merekrut tenaga-tenaga kerja asing profesional walaupun hanya terbatas pada kegiatan yang berhubungan dengan pencarian dan eksplorasi ladang minyak serta jasa-jasa yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Kemudian dengan meningkatnya produksi dan ekspor minyak Arab Saudi yang menjadikan negara ini sebagai negara ekonomi baru yang memiliki pendapatan besar, pemerintah mulai menggalakkan pembangunan di berbagai bidang dan melakukan modernisasi di lingkungan pemerintahan. Maka dilakukanlah pengerahan tenaga kerja asing untuk mengisi kekurangan sumberdaya manusia nasional baik di sektor swasta maupun pemerintah. Lambat laun jumlah tenaga kerja asing ini semakin bertambah banyak dan meningkat dari tahun ke tahun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Arab Saudi menunjukkan bahwa pada tahun 1390 H (1970) jumlah tenaga kerja asing mencapai 15,86% dari jumlah seluruh pekerja di Arab Saudi, dan pada tahun 1395 H (1975) meningkat menjadi 28,28%. Di akhir Repelita kedua (1980) jumlah pekerja asing di Arab Saudi mencapai 50,65% dari jumlah pekerja di Arab Saudi, kemudian melompat tajam menjadi 59,83% pada tahun 1985 dan puncaknya pada tahun 1995 jumlah pekerja asing di Arab Saudi mencapai 66% dari keseluruhan jumlah pekerja di Arab Saudi.
14
Disisi lain prosentase jumlah pengangguran di Arab Saudi dari tahun ketahun juga terus meningkat. Tercatat pada tahun 1423 H (2002) tingkat pengangguran di Arab Saudi mencapai 9,66% dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 10%, begitu pula pada tahun 2010, data BPS Arab Saudi menunjukkan adanya peningkatan prosentase pengangguran sebesar 0,5% sehingga menjadi 10,5%. Alasan dilakukannya Saudisasi: 1. Angka pertumbuhan penduduk yang terus meningkat yang mencapai rata-rata 3,4% pertahun. 2. Meningkatnya jumlah angkatan kerja lulusan lembaga pendidikan dan pelatihan yang membutuhkan lapangan pekerjaan. 3. Meningkatnya jumlah pekerja asing dari tahun ke tahun yang menguasai pasar kerja sektor swasta Arab Saudi. Jumlah mereka hingga pertengahan tahun 2010 diperkirakan mencapai 8 juta jiwa dan telah menyebabkan naiknya angka pengangguran di Arab Saudi. 4. Melindungi kepentingan nasional Arab Saudi secara umum karena keberadaan warga negara asing dalam jumlah besar di Arab Saudi dapat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat dan budaya bahkan dapat menghilangkan identitas nasional. Jika tidak dikontrol dengan baik, jumlah pendatang akan lebih besar dari pada jumlah warga negara setempat seperti yang terjadi di Uni Emirat Arab (UEA).
15
Dalam rangka mensukseskan program Saudisasi, pemerintah telah menetapkan “Strategi Pengembangan Tenaga Kerja Arab Saudi” yang tertuang dalam Ketetapan Dewan Ketenagakerjaan Arab Saudi yang dilaksanakan dalam kurun waktu 25 tahun dari tahun 1420 H s/d 1445 H (1990 s/d 2015) dengan tujuan: 1. Pembatasan jumlah tenaga kerja asing dan rasionalisasi pengerahan tenaga kerja asing. 2. Penyelarasan antara lulusan lembaga pendidikan dan pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja. 3. Pengintegrasian bidang perencanaan tenaga kerja Arab Saudi dan pengembangannya. 4. Menciptakan aturan dan mekanisme terpadu untuk informasi pasar kerja. 5. Memacu tingkat produktifitas tenaga kerja Arab Saudi dan mempersiapkannya untuk mengikuti perubahan-perubahan tehnologi dunia. 6. Tercapainya tingkat penempatan tenaga kerja Arab Saudi yang terkendali dan tepat sasaran. 7. Pemanfaatan tenaga kerja warga Arab Saudi yang optimal.
16
8. Penanaman rasa cinta tanah air dan dedikasi terhadap negara serta norma-norma kerja kepada masyarakat Arab Saudi. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut diatas, pemerintah Arab Saudi telah menempuh langkah-langkah antara lain: 1. Mengerahkan dan merasionalisasi strategi penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi sesuai dengan tuntutan pembangunan dan perubahan serta kebutuhan pasar kerja. 2. Melakukan pengembangan program-program dan kurikulumkurikulum serta sistem pendidikan perguruan tinggi. 3. Menyiapkan program-program pelatihan dan atau mendidik kembali para lulusan lembaga pendidikan yang tidak sesuai keahlian dan keterampilannya dengan lapangan kerja yang tersedia. 4. Membangun jaringan informasi tenaga kerja Arab Saudi yang terpadu yang mencakup seluruh wilayah dan provinsi Arab Saudi. 5. Meninjau kembali peraturan-peraturan ketenagakerjaan termasuk yang berhubungan dengan aturan dan prosedur pengerahan dan peraturan terkait lainnya. 6. Memajukan mekanisme bursa pasar kerja khususnya kantorkantor Dinas Tenaga kerja dan PJTKA-PJTKA, memberikan
17
dukungan kepada keduanya agar lebih aktif lagi dalam penempatan tenaga kerja Arab Saudi untuk menggantikan tenaga kerja asing. 7. Meningkatkan peran serta kelompok perempuan dalam pembangunan dengan memberikan peluang pekerjaan kepada mereka yang sesuai dengan fitrahnya dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. 8. Meningkatkan peluang kerja bagi penyandang cacat dengan memberikan pelatihan kepada mereka. 9. Memberikan pemahaman mendalam tentang dimensi keagamaan, sosial dan kemasyarakatan dalam dunia kerja. 10. Menyesuaikan sistem pemberian jaminan sosial dengan pensiunan sipil. 11. Melakukan studi kelayakan dan mencari solusi untuk mendapatkan dana guna melakukan pelatihan ulang tenaga kerja nasional bekerjasama dengan sektor swasta dan negeri. 12. Mewajibkan pendidikan dasar bagi anak laki-laki dan perempuan. 13. Mendorong investasi di sektor-sektor produksi dan proyekproyek baru yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan jumlah lapangan kerja bagi tenaga kerja Arab Saudi.
18
Untuk mendukung kebijakan Saudisasi di sektor swasta yang telah di tetapkan oleh Dewan Ketenagakerjaan Arab Saudi, Dewan Kabinet pada tanggal 21/4/1415 H (27/09/1994) telah mengeluarkan ketetapan No. 50 yang berisi: mewajibkan setiap kegiatan/ unit usaha yang mempekerjakan lebih dari 20 orang tenaga kerja untuk menambah jumlah tenaga kerja warga Arab Saudi di unit usahanya dengan jumlah tidak kurang dari 5% dari jumlah pekerja yang di milikinya setiap tahun. Pemerintah juga menetapkan pembentukan satu panitia kerja yang bertugas mengawasi pelaksanaan ketetapan ini dan melakukan evaluasi hasil pelaksanaannya di lapangan. Hal lain yang dilakukan pemerintah untuk mensukseskan program Saudisasi adalah dengan mendirikan lembaga penjamin dana pengembangan sumberdaya manusia Arab Saudi dan mendirikan sekolah-sekolah, universitas-universitas dan lembaga-lembaga pelatihan baru dengan program pendidikan yang selaras dengan kebutuhan Saudisasi. Setelah itu dalam tahun-tahun berikutnya instansi pemerintah terkait mengeluarkan beberapa ketetapan mengenai Saudisasi, beberapa jenis lapangan pekerjaan dan profesi yang hanya boleh diperuntukkan bagi warga negara Arab Saudi dan harus segera dialihkan dari tenaga kerja asing ke tenaga kerja warga Arab Saudi diantaranya: 1. Pada tanggal 21/4/1423 H (02/07/2002), Kementerian Sosial dan Tenaga Kerja Arab Saudi mengeluarkan Keputusan Menteri tentang Saudisasi 167 jenis profesi.
19
2. Pada tanggal 27/7/1424 H (24/09/2003), Menteri Sosial dan Tenaga Kerja juga mengeluarkan keputusan tentang Saudisasi 26 jenis jasa dan usaha perdagangan yang mencakup: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v.
Kantor-kantor jasa real estate Toko bahan-bahan bangunan Penjaga keamanan khusus Toko-toko emas dan perhiasan Toko-toko buah-buahan dan sayuran Warung-warung kecil Jasa transportasi pelajar dan mahasiswi serta guru-guru wanita, Perusahaan listrik Lembaga pendidikan swasta Jasa perhotelan Rumah Sakit dan Klinik-klinik swasta Perusahaan penerbangan (air lines) dan agen-agennya, Perusahaan travel dan kargo. Toko-toko peralatan listrik dan perabot rumah tangga. Taksi umum Jasa angkutan barang dan distribusi Biro jasa penyelesaian kepabeanan Perusahaan penyelenggara haji dan umrah. Jasa penjualan perabot bekas. Toko-toko penjualan bahan pakaian dan aksesoris lainnya. Toko-toko pakaian jadi laki-laki dan perempuan Toko-toko penjualan mebel (furniture)
20
w. Toko-toko penjualan alat-alat elektronik x. Toko-toko penjualan telepon genggam (hand phone) y. Toko-toko penjualan suku cadang (spare part) kendaraan bermotor z. Salon dan usaha penjahitan pakaian. 3. Pada tanggal 1/1/1425 H (22/02/2004), pemerintah Arab Saudi juga mengeluarkan peraturan dan ketentuan baru terkait Saudisasi 26 jenis jasa dan usaha perdagangan tersebut diatas yaitu: a. Pada tahun pertama tempat usaha tersebut harus mempekerjakan satu orang warga Arab Saudi, jika jumlah pekerjanya hanya satu orang dan jika lebih dari satu maka harus dipekerjakan minimal satu orang warga Arab Saudi. b. Pada tahun kedua, 50% dari jumlah kesuruhan pekerja yang bekerja di tempat usaha tersebut harus warga Arab Saudi. c.
Pada tahun ke tiga, 75% dari jumlah kesuruhan pekerja yang bekerja di tempat usaha tersebut harus warga Arab Saudi.
Kendala-kendala Dalam Pelaksanaan Saudisasi: Walaupun berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mensukseskan program Saudisasi, namun hingga saat ini program tersebut belum dapat mencapai sasaran sebagaimana
21
yang diharapkan. Bahkan sebagian kalangan menilai pemerintah kurang berhasil dan kurang serius dalam menjalankan program Saudisasi. Hal ini terlihat dari masih tingginya tingkat pengangguran pada tahun 2010 yang mencapai 10,5% dari total angkatan kerja Arab Saudi. Disamping itu masih terus berlangsungnya pengerahan tenaga kerja asing dari berbagai negara dan di berbagai bidang keahlian. Kembali maraknya pengerahan tenaga kerja asing belakangan ini memaksa pemerintah membuat kebijakan terkait keberadaan warga negara asing di Arab Saudi yang diharapkan tidak lebih dari 20% dari total jumlah penduduk Arab Saudi pada tahun 1433 H (2012 M). Beberapa kendala dalam khususnya di sektor swasta adalah:
pelaksanaan
Saudisasi
1. Keengganan warga Arab Saudi bekerja pada sebagian jenis pekerjaan terutama pekerjaan yang terkait dengan bidang jasa, keterampilan khusus atau pertukangan. 2. Kecenderungan pelajar/ mahasiswa Arab Saudi mengambil jurusan/ program studi tertentu yang kadangkala tidak dibutuhkan oleh pangsa pasar kerja di Arab Saudi.
22
3. Warga Arab Saudi lebih mengutamakan bermukim dan bekerja di wilayah-wilayah kota besar dan ketidaksiapan mereka untuk ditempatkan di daerah-daerah. 4. Adanya kelemahan-kelemahan menyangkut ketenangan dan kenyamanan bekerja di sektor swasta diantaranya, pekerjaan yang dijalani tidak bersifat tetap, jam kerja yang panjang, pengawasan yang ketat, sistem kepegawaian dan kenaikan pangkat yang tidak tetap, gaji yang rendah dan tidak tersedianya jaminan sosial di sebagian jenis usaha dan pekerjaan. 5. Tidak adanya pelatihan yang memadai terhadap para pemuda Arab Saudi, kalaupun tersedia biasanya pelatihan diberikan oleh warga negara asing yang membuat calon pekerja Arab Saudi tertekan dan merasa tidak betah dengan pekerjaan yang di jalaninya. Disamping kurangnya kemampuan berbahasa asing terutama Inggris dikalangan para pemuda Arab Saudi, para pekerja asing ini tentunya tidak bersungguh-sungguh bahkan enggan dalam memberikan pelatihan kepada warga Arab Saudi karena takut kehilangan pekerjaannya. 6. Tidak berimbangnya kesempatan kerja antara laki-laki dan perempuan walaupun minat perempuan warga Arab Saudi untuk bersekolah dan mencari pekerjaan meningkat tajam. 7. Adanya anggapan dan pandangan bahwa umumnya keluarga Arab Saudi, bekerja di sektor swasta hanya semata-mata memberikan pelayanan kepada pemilik usaha
23
sedangkan bekerja di sektor pemerintahan dinilainya mengabdi kepada negara dan masyarakat pada umumnya. Disamping hal tersebut, beberapa kendala lain yang timbul dari para pengusaha/ pemilik tempat usaha diantaranya: 1. Terlalu bergantung pada penilaian keuntungan materi semata pada saat mempertimbangkan penggunaan pekerja Arab Saudi atau pekerja asing tanpa memperhatikan kepentingan nasional secara luas. 2. Adanya penilaian dari para pemilik usaha bahwa pekerja asing lebih mudah beradaptasi dengan peraturan yang dibuat para pemilik usaha baik menyangkut gaji, pelatihan, lingkungan kerja dan lain-lainnya. 3. Keengganan para pemilik usaha untuk mempekerjakan warga Arab Saudi dengan dalih mereka kurang produktif dan lebih banyak memakan biaya pelatihan dibandingkan dengan pekerja asing. 4. Sebagian para pemilik usaha menghindari kewajiban mereka untuk mematuhi ketentuan Saudisasi dengan cara menetapkan standar gaji yang rendah bagi para pekerja warga Arab Saudi. Maka pekerja tersebut dengan sendirinya akan mengundurkan diri karena gaji yang didapat tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. 5. Tidak adanya fleksibilitas kerja pada sebagian jenis profesi terutama pertukangan dengan keahlian tertentu dan tidak
24
adanya pengganti dari warga Arab Saudi yang memiliki kemampuan sebanding dengan pekerja asing. Hal ini membuat pemilik usaha kembali mendatangkan pekerja asing. 6. Adanya ketidakserasian antara kurikulum pendidikan pada lembaga pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja. Sehingga lulusan lembaga ini tidak mampu menutupi kebutuhan pasar kerja dalam negeri. 7. Tidak adanya keinginan sektor swasta Arab Saudi untuk memainkan peran dalam menarik keinginan para pemuda Arab Saudi untuk bekerja di perusahaannya. Sebaliknya mereka justru lebih mengutamakan untuk mempekerjakan para pekerja asing dengan gaji yang lebih rendah yang sewaktu-waktu bisa diberhentikan sesuai dengan keinginan. 8. Sebagian warga Arab Saudi tidak memiliki keinginan untuk terus bertahan dan bersungguh-sungguh pada profesi yang dijalaninya. Karena sejak awal menjalani profesi tersebut, mereka tidak sungguh-sungguh dan hanya menganggapnya sebagai pengisi waktu luang. Hal ini mengakibatkan kerugian di pihak pemilik usaha/ perusahaan karena kurangnya produktivitas pekerja warga Arab Saudi tersebut. Dalam melaksanakan program Saudisasi, pemerintah Arab Saudi juga tidak bisa mengesampingkan faktor-faktor lain yang disatu pihak harus ditempuh dan tidak bisa dihindari oleh pemerintah, namun disisi lain justru turut mempengaruhi
25
keberhasilan program dimaksud adalah:
Saudisasi
itu
sendiri.
Faktor-faktor
1. Bergabungnya Arab Saudi dalam Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization - WTO). Agar supaya Arab Saudi tidak terkucil dari pergaulan internasional dan demi kepentingan perekonomian nasional yang lebih luas, maka Arab Saudi pada bulan Desember 2005 bergabung dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dengan bergabungnya Arab Saudi dalam WTO berarti Arab Saudi diharuskan tunduk pada aturan-aturan yang mengatur hubungan perdagangan diantara negaranegara anggotanya. WTO menghendaki keterbukaan ekonomi dan pasar serta penghapusan beberapa ketentuan perdagangan dalam negeri yang notabene bertentangan dengan faham dan arah kebijakan Saudisasi. Diantaranya mencakup pembebasan perdagangan dari berbagai ketentuan yang mengikat dan pembebasan tenaga kerja dari berbagai negara untuk bekerja di sesama negara anggota WTO. 2. Globalisasi Dunia Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mensukseskan program Saudisasi yang diantaranya adalah menempatkan para pendatang baru dalam dunia kerja warga Arab Saudi kedalam pasar kerja di berbagai bidang baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dilakukan dengan upaya untuk mengurangi pengerahan tenaga kerja asing yang selama ini merupakan tulang punggung utama penggerak perekonomian, namun tetap saja Arab Saudi tidak dapat
26
terhindar dari efek globalisasi dunia. Dimana Arab Saudi merupakan salah satu bagian dari berbagai bangsa yang masyarakatnya saling berinteraksi, bergantung, terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batasbatas negara. Karena globalisasi itu sendiri dapat diartikan sebagai peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya dan bentukbentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. E.
Kebijakan Pembangunan
Sejarah pembangunan modern Arab Saudi dimulai sejak pemerintahan Raja Faisal Bin Abdul Aziz Al Saud yang berkuasa dari tahun 1964 – 1975. Ia adalah raja yang memulai gerakan reformasi di bidang sosial, ekonomi dan militer ketika berkuasa. Di bidang sosial, Raja Faisal Bin Abdul Aziz memperbolehkan anak-anak perempuan bersekolah, masuknya televisi dan lainlain. Raja Faisal juga memulai suatu program yang bertujuan untuk memajukan kekuatan ekonomi dan militer Arab Saudi. Hal ini di dasari pada kesadaran adanya potensi ekonomi yang besar yang dimiliki Arab Saudi yaitu ladang minyak yang berlimpah. Dimasa inilah awal mula kebijakan pembangunan Arab Saudi ke depan dirumuskan dan ditetapkan. Rumusan kebijakan tersebut tertuang dalam suatu program yang dinamakan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang dimulai sejak tahun 1970.
27
Secara umum Repelita Arab Saudi dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Repelita Pertama (Periode 1970 – 1975) Fokus pembangunan pada periode ini adalah pembangunan infrastruktur utama seperti pembangunan jalan, jaringan telpon, listrik, jaringan air dan sarana-prasarana kesehatan. Pemerintah menghabiskan dana sekitar SR78 milyar (US$20,8 milyar) untuk melakukan pembangunan pada Repelita Pertama ini, 50% dari jumlah tersebut dihabiskan untuk pembangunan infrastruktur. 2. Repelita Kedua (Periode 1975 – 1980) Seiring dengan meningkatnya sumber pendapatan negara terutama dari sektor minyak, pemerintah menaikkan dana pembangunan sembilan kali lipat guna melanjutkan pembangunan infrastruktur pada Repelita Kedua. Tidak kurang dari SR650 milyar (US$173,33 milyar) dana dikucurkan pemerintah untuk mendukung pembangunan pada Repelita Kedua, 49% diantaranya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur. Pada periode ini pemerintah juga banyak melakukan kajian tentang kebutuhan pembangunan di wilayah-wilayah Arab Saudi. Berdasarkan kajian-kajian tersebut pemerintah mendirikan beberapa lembaga baru diantaranya Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum, lembaga penjamin dana pembangunan dan Yanbu and Jubail High Royal Commision yang merupakan cikal bakal pembangunan industri petrokimia di Arab Saudi. 3. Repelita Ketiga (Periode 1980 – 1985)
28
Mengacu pada keberhasilan pembangunan infrastruktur pada Repelita 1 dan 2, pemerintah pada periode Repelita Ketiga mulai mengarahkan sasaran pembangunan pada upaya menciptakan perubahan struktur perekonomian nasional dengan tujuan menumbuhkan sektor-sektor produksi selain minyak, dan meningkatkan peran serta warga Arab Saudi dalam menggerakkan roda pembangunan. Sebagai bagian upaya untuk mewujudkan sasaran tersebut pemerintah Arab Saudi melakukan pengembangan di sektor pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan dan perkotaan. Pemerintah juga mendirikan perusahaaan penyulingan air, membangun bendungan-bendungan, jalan-jalan raya alternatif dan pelabuhan-pelabuhan udara serta melakukan perluasan proyek penyulingan minyak dan industri lain seperti industri petrokimia. Di bidang pertanian, pemerintah telah berhasil meningkatkan produksi pertanian dan pada periode ini dimulai ekspor beberapa komoditas pertanian. Total nilai investasi pemerintah pada Repelita Ketiga ini mencapai SR1.200 milyar (US$320 milyar) yang dihabiskan untuk pembangunan sektor umum, 37% diantaranya untuk sektor produksi seperti produksi pada bidang pertanian dan perindustrian. 4. Repelita Keempat (Periode 1985 – 1990). Dalam Repelita Keempat ini pemerintah memiliki sasaran dan target pembangunan yang belum tercantum dalam repelita sebelumnya yaitu pengembangan sumberdaya manusia (SDM), pengurangan ketergantungan terhadap produksi dan ekspor minyak mentah sebagai pendapatan utama negara, diversifikasi bidang produksi dengan fokus
29
sektor pertanian, perindustrian dan pertambangan. Mewujudkan perekonomian yang terintegrasi antara negaranegara Teluk dan menyempurnakan pembangunan infrastruktur. Pemerintah menganggarkan SR1.000 milyar (US$266,67 milyar), turun sepertiga dari Repelita sebelumnya akibat menurunnya pendapatan negara dari sektor minyak karena harga minyak mengalami fluktuatif. Pemerintah Arab Saudi bahkan terpaksa menggunakan cadangan umum dalam negeri untuk menutupi biaya pembangunan pada Repelita Keempat. 5. Repelita Kelima (Periode 1990 – 1995) Pembangunan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi pada periode ini dipengaruhi oleh kondisi politik internasional yang tidak stabil dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam negeri baik di bidang politik, sosial maupun perekonomian. Fokus pembangunan ditekankan pada cara meningkatkan kemampuan dan kinerja aparat pemerintahan yang ditujukan untuk mengurangi belanja pemerintah tanpa mempengaruhi kualitas pelayanan umum. Meningkatkan peran sektor swasta dalam perekonomian nasional, mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang seimbang antara seluruh wilayah dan provinsi di Arab Saudi dan mengaitkannya dengan kebutuhan penduduk di masing-masing wilayah. Mendorong sektor swasta untuk memberikan kesempatan kerja kepada warga Arab Saudi untuk menggantikan dominasi pekerja asing di sektor ini. 6. Repelita Keenam (Periode 1995 – 2000)
30
Berkurangnya pemasukan negara dari sektor minyak sebagai akibat dari perang Teluk yang terjadi pada pertengahan tahun 1990-an dan perubahan kondisi politik, keamanan, sosial dan ekonomi di negara-negara kawasan Teluk telah ikut mempengaruhi kebijakan pembangunan yang diambil pemerintah Arab Saudi pada periode ini. Namun dengan selesainya sebagian besar proyek-proyek pembangunan infrastruktur di provinsi-provinsi Arab Saudi, pemerintah tetap dapat menjalankan programnya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Repelita Keenam. Proyek-proyek tersebut ialah pembangunan sumber daya manusia dengan fokus utama meningkatkan kemampuan pengelolaan ekonomi, manajemen dan administrasi bagi pemangku kebijakan di berbagai bidang baik di kalangan swasta maupun pemerintahan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin potensi SDM dan anggaran yang tersedia. Pemerintah juga menargetkan peningkatan pendapatan negara dari sumber nonminyak untuk menutupi kekurangan pendapatan negara dari sektor ini. 7. Repelita Ketujuh (Periode 2000 – 2005) Ada 3 (tiga) hal utama yang menjadi patokan pemerintah dalam menentukan sasaran pembangunan pada Repelita Ketujuh ini, yaitu: a. Dukungan kepada sektor pelayanan publik Dalam hal dukungan kepada sektor pelayanan publik, pemerintah menargetkan perbaikan layanan dalam bidang pertahanan dan keamanan, kesehatan, pendidikan, sosial serta informasi dan komunikasi.
31
b. Perbaikan kinerja aparat pemerintah Untuk melaksanakan perbaikan kinerja aparatnya, pemerintah melakukan efisiensi penggunaan dana anggaran dan peningkatan kemampuan penggunaan alat-alat kerja dan perbaikannya serta berbagai prosedur lain yang secara umum diarahkan kepada peningkatan kinerja aparat pemerintah. c.
Kerjasama antar instansi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional. Pemerintah berupaya memberikan insentif pada sektor swasta agar meningkatkan perannya dalam pembangunan nasional dan berorientasi pada Saudisasi di berbagai lapangan kerja dan mendidik kembali tenaga kerja yang telah ada agar menjadi terampil dan berdaya guna.
Dalam Repelita Ketujuh ini pemerintah merencanakan sebuah lompatan besar di bidang tehnologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan tehnologi informasi dan komunikasi ditujukan untuk mendukung pembangunan ekonomi, penyiapan infrastruktur di bidang tehnologi informasi dan komunikasi, penyebarluasan layanan informasi dan komunikasi serta pemanfaatannya yang merata bagi seluruh rakyat. Pelaksanaan pembangunan nasional pada Repelita Ketujuh ini juga ditandai dengan didirikannya 3 (tiga) badan tinggi negara yang menangani bidang perekonomian. Ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kerjasama dan
32
koordinasi antar instansi pemerintah dalam mewujudkan sasaran pembangunan di bidang ekonomi. Ketiga lembaga tersebut adalah: a. Majelis Tinggi Bidang Ekonomi, didirikan pada tanggal 17/5/1421 H (19/07/2000). Pendirian Majelis Tinggi Bidang Ekonomi ini merupakan langkah menuju pembentukan visi baru terpadu untuk perekonomian nasional dan perencanaan yang tepat bagi ekonomi masa depan. Salah satu bagian penting dalam perencanaan tersebut adalah dukungan terhadap iklim investasi di dalam negeri. b. Badan Investasi Umum, dibentuk pada tanggal 5/1/1421 H (10/04/2000). Hal ini merupakan langkah penting bagi kemajuan sistem penanaman modal asing, yang mengindikasikan arah pembangunan nasional dalam memotivasi penanaman modal asing, melalui pemberian kemudahan prosedur dan dukungan atas pembentukan iklim investasi yang sehat. c.
Majelis Tinggi Urusan Minyak dan Mineral, dibentuk pada tanggal 19/7/1421 H (17/10/2000), lembaga ini berwenang mengawasi pelaksanaan kebijakan yang terkait dengan permasalahan minyak dan gas alam serta zat-zat hidrokarbon lainnya.
8. Repelita Kedelapan (Periode 2005 – 2010) Rencana pembangunan pada Repelita Kedelapan ditekankan pada peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan
33
masyarakat, penyediaan lapangan kerja bagi seluruh warga negara, peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat yang meliputi layanan di bidang pendidikan, pelatihan profesi, kesehatan dan sosial kemasyarakatan, perluasan pendidikan di bidang ilmu-ilmu terapan dan tehnologi dan mendorong terciptanya prakarsa, kreatifitas dan penemuan-penemuan ilmiah. Hal lain yang menjadi fokus pemerintah adalah mengatasi perkembangan perekonomian dan tehnologi global yang cepat, diversifikasi basis ekonomi, perbaikan produktivitas perekonomian nasional dan penguatan daya saing. Pemerintah memberikan perhatian pada bidang-bidang yang menjanjikan seperti industri strategis dan manufaktur khususnya industri-industri yang banyak digunakan antara lain energi, gas alam, pertambangan, pariwisata dan tehnologi informasi. Pemerintah Arab Saudi juga memberikan perhatian pada peranserta sektor swasta dalam pembangunan perekonomian dan kemasyarakatan. Pemerintah melakukan upaya yang berkelanjutan dalam mengembangkan sistem dan mekanisme serta prosedur-prosedur yang berhubungan dengan investasi, mempercepat pelaksanaan strategi privatisasi, mendorong perbaikan kinerja jasa keuangan, mengintensifkan bantuan tehnis guna mendongkrak daya saing produk-produk nasional dalam negeri. Perhatian serupa juga diberikan kepada pengembangan sistem komunikasi dan tehnologi informasi, dukungan terhadap penelitian-penelitian ilmiah, peningkatan peranserta perempuan dalam kegiatan pembangunan dan konsolidasi
34
peran keluarga dalam kehidupan bermasyarakat melalui pengembangan kemampuan perempuan Arab Saudi. Pada Repelita Kedelapan ini pemerintah untuk pertama kalinya menetapkan strategi pembangunan jangka panjang yang memiliki sasaran dan tujuan yang terukur dan terarah dan membingkai empat repelita kedepan yang saling terkait dan saling menyempurnakan hingga tahun 2024. Strategi pembangunan jangka panjang ini bertolak dari visi kedepan perekonomian Arab Saudi yang mencerminkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dan harapan-harapan pemerintah dan rakyat Arab Saudi. 9. Repelita Kesembilan (Periode 2010 – 2015) Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini mencanangkan Repelita Kesembilan yang dimulai pada tahun 2010, dengan menekankan pada pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Arab Saudi dengan memaksimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya alam yang tersedia di masingmasing wilayah. Melanjutkan hal-hal yang telah dicapai pada Repelita Kedelapan dengan mengacu pada visi pembangunan perekonomian ke depan. Dalam rangka mempercepat laju pembangunan dan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah, pemerintah Arab Saudi sejak pertengahan Repelita Kedelapan telah memulai pembangunan mega proyek yang dinamakan economic cities di berbagai daerah yang hingga kini masih terus berlangsung pembangunannya. Diantara kota-kota pusat bisnis tersebut adalah sbb:
35
1. King Abdullah Economic City Merupakan yang pertama dan terpenting dari economic cities yang ada dengan luas 168.000.000 m2 di sisi pantai Laut Merah. Dengan panjang 35 km dekat kota Industri Rabigh. Kota ini mencakup enam kawasan strategis: Pertama
:
Kedua
:
Ketiga
:
Keempat
:
Kelima
:
Pelabuhan
laut
dengan
standar
internasional seluas 2.600.000 m2. Kawasan industri seluas 8.000.000 m2 dan mencakup sejumlah proyek yang di khususkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan perusahaan industri. Kawasan hunian dan pusat perbelanjaan modern seperti hotelhotel, apartemen-apartemen dan fasilitas rekreasi dan wisata lainnya yang terletak di pinggiran pantai. Pulau uang, sebuah pulau yang menjadi daya tarik wisatawan lengkap dengan berbagai fasilitas dengan disain dan bentuk seperti uang. Kawasan pemukiman mewah.
36
Keenam
:
Kawasan pendidikan yang mencakup sekolah-sekolah unggulan, dengan berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi, institut, pusat kajian, pusat pelatihan dan pengembangan bakat dan kreativitas warga dan lain-lain.
Proyek King Abdullah Economic City tergolong proyek terbesar dalam sejarah Arab Saudi, dengan menelan biaya SR100 milyar (US$26,67 milyar) dan akan menjadi kota perekonomian terpadu yang terbesar di dunia, dikerjakan oleh sektor swasta dan menurut perhitungan akan membuka satu juta lapangan kerja. 2. Prince Abdul Aziz Bin Musa'id Economic City di Kota Hail: Economic city ini didirikan diatas lahan seluas 156.000.000 dengan total m2, pendanaan SR30 milyar (US$8 milyar) selama sepuluh tahun. Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan kota ini berada di bawah pengawasan Saudi Arabia General Investment Authority (SAGIA). Economic city ini akan menyerap kurang lebih 30 ribu lapangan kerja, sehingga berperan dalam pertumbuhan ekonomi di kawasan
37
dan akan menjadi salah satu penopang penting di dalam kebangkitan ekonomi nasional. Sektor swasta juga akan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan investasi di kota ini melalui sejumlah proyek pembangunan seperti: bandara internasional, pelabuhan, pusat logistik dan pembangunan terminal bagi penumpang yang menggunakan transportasi darat. Kota ini juga akan dibangun berbagai fasilitas pendidikan, pemukiman, kawasan industri pertanian, industri pertambangan dan kawasan wisata lengkap dengan berbagai fasilitas pendukungnya. 3. Knowledge Economic City di Madinah Knowledge economic city ini direncanakan sebagai sebuah kota modern yang berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi di Arab Saudi yang merupakan economic city ketiga yang masuk dalam rencana Saudi Arabia General Investment Authority (SAGIA) guna menarik modal dalam negeri dan investasi asing. Luas Knowledge economic city ini mencapai 408.000.000 m2 dan besar dana investasi di dalamnya mencapai SR25 milyar (US$ 6,67 milyar), lokasi itu mencakup 250.000 m2 untuk kawasan perpustakaan, 4.000 unit pertokoan, 30.000 unit
38
perumahan/ pemukiman. Pembangunan economic city ini diperkirakan akan membuka 20.000 peluang kerja baru. Economic city ini terdiri dari beberapa komponen penting, mencakup: Lembaga Tehnologi dan Ilmu Perekonomian Tayyibah, Institut Kajian Tehnologi Modern, Museum Sirah Nabawi, Pusat Kajian Peradaban Islam, Lembaga-lembaga Kajian Ilmu Kedokteran dan Genetika, Pelayanan Kesehatan Terpadu, ditambah lagi dengan kawasan pemukiman dan pusat bisnis dengan peluang investasi bagi pihak swasta yang terbuka lebar. Pendirian Knowledge economic city di kota Madinah diharapkan akan mampu mengikuti perkembangan lompatan perekonomian yang dialami oleh Arab Saudi, dan untuk mendukung sektor ilmu pengetahuan secara umum. 4. Jizan Economic City Jizan economic city terletak 50 km sebelah utara kota Jizan, dengan luas kurang lebih 100.000.000 m2 dengan panjang kota mencapai 12 km sejajar dengan tepi pantai dan lebarnya 8 km. Jizan economic city ini diharapkan mampu menarik lebih dari SR100 milyar (US$26,67 milyar) nilai investasi baik lokal maupun asing yang akan ditanamkan di bidang industri, jasa dan properti. Proyek ini akan menyediakan sekitar 500.000 lapangan kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemerintah juga berencana membangun pusat distribusi besi mentah dan biji besi untuk kawasan Timur Tengah. Dengan adanya pusat distribusi besi mentah ini, pemerintah dapat membangun industri besi utama dan pengolahan besi. Sektor-sektor lain yang menjadi penggerak roda
39
perekonomian kota Jizan selama ini yaitu sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Sektor ini akan lebih ditingkatkan produktivitasnya dengan cara membangun sarana dan prasarana pendukung dan memberikan kemudahan permodalan dan insentif kepada para pengusaha yang bergerak di bidang ini. Letak geografis kota Jizan yang cukup strategis dan berada di dekat lintas pelayaran internasional Laut Merah dan Samudera Hindia dengan pelabuhan lautnya yang memadai diharapkan dapat menjadi pintu keluar (ekspor) barang-barang hasil produksi kota ini.
40
BAB III POTENSI PASAR TENAGA KERJA DI ARAB SAUDI A. Potensi Tenaga Kerja Arab Saudi Dengan jumlah penduduk lebih dari 27 juta jiwa pada tahun 2010, Arab Saudi memiliki angkatan kerja mencapai 8,61 juta orang, dengan 7,33 juta orang diantaranya merupakan tenaga kerja laki-laki (85,1% dari total keseluruhan angkatan kerja di Arab Saudi). Jumlah angkatan kerja warga Arab Saudi sebanyak 4,29 juta orang, dengan 3,58 juta orang diantaranya merupakan laki-laki. Sedangkan jumlah tenaga kerja Arab Saudi mencapai 3,84 juta orang. Di sisi lain, angkatan kerja asing mencapai 4,32 juta orang, dengan 3,75 juta orang diantaranya merupakan laki-laki. Adapun jumlah tenaga kerja asing di Arab Saudi mencapai 3,81 juta jiwa. Berdasarkan tingkat pendidikan, para lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama atau yang sederajat (SLTP) masih mendominasi angkatan kerja Arab Saudi dengan jumlah 1,87 juta orang (21,7%), disusul secara berturut-turut para lulusan sekolah lanjutan tingkat atas atau yang sederajat (SLTA) dengan jumlah 1,73 juta orang (20,1%) dan lulusan S1 (Sarjana) sebanyak 1,66 juta orang (19,2%). Di sisi lain, lulusan S3 (Doktor) menyumbang porsi terkecil dari total angkatan kerja Arab Saudi sebesar 30 ribu jiwa (0,4%).
41
TABEL ANGKATAN KERJA ARAB SAUDI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2009 Tingkat Pendidikan
Angkatan Kerja
Partisipasi Kerja
Pengangguran
Buta Huruf
477.964
476.566
1.398
Baca Tulis
913.386
909.110
4.276
SD
1.258.386
1.227.974
30.412
SLTP
1.732.492
1.685.680
46.812
SLTA
1.866.232
1.744.859
121.373
582.055
525.203
56.852
Strata 1 (Sarjana)
1.656.912
1.455.829
201.083
Strata 2 (Master)
92.041
91.238
803
Strata 3 (Doktor)
31.533
31.533
0
Diploma
Sumber: Pusat Statistik dan Informasi, Kementerian Ekonomi dan Perencanaan
Tabel di atas menunjukkan bahwa angkatan kerja warga Arab Saudi masih didominasi oleh lulusan sekolah tingkat dasar dan menengah. Sebaliknya, porsi terbesar dari pengangguran disumbang oleh lulusan sarjana dan diploma, dengan rasio masing-masing sebesar 12,1% dan 9,8% dari angkatan kerja dengan tingkat pendidikan yang sama.
42
Berdasarkan lapangan kerja, sektor pemerintahan masih didominasi oleh tenaga kerja Arab Saudi dengan kecenderungan terus meningkat sejak tahun 2005 (712.835 jiwa) hingga 2008 (827.846 jiwa). Sebaliknya dalam periode yang sama, jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di sektor tersebut cenderung stabil. TABEL TENAGA KERJA DI SEKTOR PEMERINTAHAN BERDASARKAN KEWARGANEGARAAN
Tahun
Tenaga Kerja Arab Saudi
Tenaga Kerja Asing
Total
2005
712.835
70.441
783.276
2006
733.866
69.797
803.663
2007
760.995
68.990
829.985
2008
827.846
71.865
899.711
Sumber: Kementerian Pelayanan Publik
Berbeda dengan sektor pemerintahan, tenaga kerja di sektor swasta masih sangat di dominasi oleh warga negara asing. Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa sampai akhir 2009, tenaga kerja asing di sektor ini mencapai 6,2 juta jiwa, meningkat sebesar 15,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya, jumlah tenaga kerja Arab Saudi di sektor yang sama hanya 680 ribu jiwa, atau menurun 17,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan jumlah tenaga kerja di sektor swasta dari tahun 2008 ke 2009 sebesar 10,8% memperlihatkan peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor swasta yang
43
cukup signifikan. Diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan, sektor swasta akan terus menyerap tenaga kerja lebih besar, tidak hanya tenaga kerja asing, melainkan juga tenaga kerja Arab Saudi. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang berupaya untuk meningkatkan partisipasi kerja warganya, khususnya di sektor swasta. TABEL TENAGA KERJA DI SEKTOR SWASTA BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN KEWARGANEGARAAN 2008
%
2009
Tingkat
Jumlah
%
Tenaga
Distri-
Kerja
busi
6.221.947
100
6.895.548
100
10,8
6.078.896
97,7
6.758.103
98
11,2
Perempuan
143.051
2,3
137.445
2
-3,9
Arab Saudi
829.057
13,3
681.481
9,9
-17,8
Laki-laki
777.606
12,5
633.075
9,2
-18,6
Perempuan
51.451
0,8
48.406
0,7
-5,9
5.392.890
86,7
6.214.067
90,1
15,2
Jumlah Tenaga Kerja
% Distribusi
Pertumbuh an per tahun
Total Tenaga Kerja Laki- laki
Asing
44
Laki-laki Perempuan
5.301.290
85,2
6.125.028
88,8
15,5
91.600
1,5
89.039
1,3
-2,8
Sumber: Kementerian Tenaga Kerja, Arab Saudi
Di sisi lain, tabel di atas juga memperlihatkan minimnya partisipasi kerja perempuan di sektor swasta, yang hanya sebesar 2,3% dari total tenaga kerja di sektor yang sama. Selain karena faktor budaya dan tradisi di Arab Saudi yang tidak mendorong perempuan untuk ikut bekerja, hal ini juga disebabkan oleh perempuan Arab Saudi sendiri yang terlalu pilihpilih pekerjaan yang tersedia di pasar kerja. Sebagai perbandingan, jumlah tenaga kerja wanita Arab Saudi di sektor pemerintahan pada tahun 2008 mencapai 275.128 orang, hampir setengah dari jumlah tenaga kerja laki-laki Arab Saudi yang bekerja di sektor yang sama, yang mencapai 552.178 orang. Dalam beberapa hal, kebijakan Saudisasi yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi dipandang telah cukup berhasil menggantikan tenaga kerja asing dengan tenaga kerja warga Arab Saudi, terutama di sektor pemerintahan. Sebaliknya, tenaga kerja di sektor swasta diperkirakan masih akan terus didominasi oleh warga negara asing dalam waktu yang cukup lama. Pemerintah Arab Saudi berupaya terus untuk menciptakan lapangan kerja bagi dua pertiga warganya yang berusia di bawah 30 tahun. Namun demikian, warga Arab Saudi yang menganggur masih cukup banyak, yaitu sekitar 5,2% dari total angkatan kerja Arab Saudi pada tahun 2009. Hal ini
45
disebabkan antara lain sistem pendidikan Arab Saudi yang masih lebih terfokus pada agama ketimbang keterampilan kerja dan kecenderungan sebagian perusahaan besar lokal untuk mempekerjakan tenaga kerja asing dengan upah yang lebih rendah. B. Potensi Tenaga Kerja Asing di Arab Saudi Arab Saudi merupakan negara kaya minyak, yang memiliki 25% cadangan minyak dunia, dan saat ini menempati peringkat ke-8 negara terbaik dunia dalam hal menerima investasi langsung asing (FDI). World Investment Report (WIR) 2010 yang dirilis oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyebutkan bahwa nilai investasi asing yang masuk ke Arab Saudi pada tahun 2009 mencapai sebesar SR133 milyar (US$35,5 milyar), menjadikan total saham investasi asing di negara tersebut mencapai SR551 milyar (US$147 milyar). Sektor yang menerima investasi asing terbesar mencakup tehnologi informasi dan komunikasi, real estate, infrastruktur, perbankan dan asuransi, pertambangan, minyak dan gas, dan transportasi. Sekitar tujuh juta orang tenaga kerja dibutuhkan guna menjalankan roda perekonomian Arab Saudi dan 80% diantaranya merupakan tenaga kerja asing. Selain peluang kerja di sektor swasta yang terbuka lebar, Arab Saudi menjadi magnet bagi banyak tenaga kerja asing karena kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memberlakukan status bebas pajak atas gaji atau upah mereka. Di samping itu, ada pula fasilitas menarik,
46
seperti rumah dinas dan asuransi kesehatan, yang ditawarkan oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing. Perbedaan besaran gaji yang diterima oleh tenaga kerja asing didasarkan atas kewarganegaraan, keterampilan, dan profesionalitas pekerja. Namun begitu, nilai besaran gaji yang diterima oleh tenaga kerja asing umumnya jauh lebih tinggi dan menjanjikan ketimbang standar gaji di negara asal. Berapa besar gaji yang ditawarkan kepada calon tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi? Data yang dimiliki KJRI Jeddah menunjukkan besaran gaji yang ditawarkan kepada tenaga kerja Indonesia berada di kisaran SR1.000 hingga SR8.000 tergantung jenis pekerjaan, pengalaman kerja dan bonafiditas perusahaan. Sebagai gambaran, di bawah ini terdapat tabel perbandingan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan A dan B, untuk tenaga kerja semi formal Indonesia yang datanya diperoleh dari contoh job order dan kontrak kerja yang dimiliki oleh kantor Teknis Tenaga Kerja KJRI Jeddah. No 1
FASILITAS Gaji per bulan
PERUSAHAAN A SR1.000
PERUSAHAAN B SR4.000 Dua
2
Masa kontrak kerja
tahun
dan
diperbaharui
Dua tahun
kesepakatan
dapat menurut
kedua
belah
pihak 3
Jam kerja
4
Akomodasi
8 jam per hari x 6
8 jam per hari. Libur setiap hari
hari per minggu
Jumat
Disediakan oleh
Tunjangan
47
rumah
(housing
perusahaan
allowance) sebesar tiga bulan gaji
5
Transportasi
Disediakan oleh
Tidak diatur dalam job order
perusahaan
dan atau kontrak kerja
21 hari per tahun. Tunjangan cuti sebesar 42 hari gaji 6
Cuti tahunan
diberikan setelah
Tidak diatur dalam job order
pekerja
dan atau kontrak kerja
menyelesaikan masa kontrak kerja dua tahun 7
Makan minum
SR200 per bulan
Tidak diatur dalam job order dan atau kontrak kerja - Tiket kelas ekonomi pp Indonesia – Arab Saudi –
8
Tiket udara
Tiket kelas ekonomi
Indonesia saat berangkat
Jeddah – Jakarta –
bekerja dan pada waktu
Jeddah setelah dua tahun bekerja
berakhirnya kontrak - Tiket
perjalanan
Arab
Saudi – Indonesia saat liburan 9
10
Asuransi
Disediakan oleh
Tidak diatur dalam job order /
perusahaan
kontrak kerja
Biaya
Disediakan oleh
kesehatan
perusahaan Tidak diatur dalam
11
Fasiltas lain
Disediakan oleh perusahaan - Tunjangan liburan
job order/kontrak
(vacation payment)
kerja
sebesar hitungan gaji 30
48
hari per tahun. - Cuti sakit - Uang lembur
Perusahaan A menawarkan gaji sebesar SR1.000 per bulan kepada tenaga kerja Indonesia untuk bekerja sebagai pekerja konstruksi dengan berbagai fasilitas menarik, antara lain: akomodasi, transportasi, cuti tahunan, uang makan, tiket kelas ekonomi pp Jeddah – Jakarta – Jeddah setelah dua tahun, asuransi dan biaya kesehatan. Sedangkan perusahaan B menawarkan gaji yang jauh lebih besar SR4.000 kepada tenaga kerja Indonesia untuk bekerja sebagai operator forklift dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti: tunjangan rumah (housing allowance) sebesar 3 (tiga) bulan gaji, tiket kelas ekonomi pp Indonesia – Arab Saudi – Indonesia saat berangkat bekerja dan pada waktu berakhirnya kontrak, pemberian tunjangan liburan (vacation payment) sebesar hitungan gaji 30 (tiga puluh) hari per tahun, biaya kesehatan, cuti sakit dan uang lembur sesuai Undang-undang Tenaga Kerja Arab Saudi, tiket perjalanan Arab Saudi – Indonesia saat liburan. Sedangkan gambaran di bawah ini adalah perbandingan fasilitas yang diberikan kepada tenaga kerja formal Indonesia sebagai tehnisi pemasangan peralatan industri (perusahaan X) dan operator pompa kilang minyak (perusahaan Y) yang datanya diperoleh dari contoh job order dan kontrak kerja yang dimiliki oleh kantor Teknis Tenaga Kerja KJRI Jeddah. NO
FASILITAS
PERUSAHAAN X
PERUSAHAAN Y
1
Gaji per bulan
SR8.000
SR6.800
49
2
1 tahun atau selesai masa
Seumur
pengerjaan
(sepanjang tidak ada
proyek
hidup
Masa kontrak
(dianggap mana yang lebih
keinginan
kerja
dahulu tercapai)
untuk
pekerja mengakhiri
kontrak
kerja
secara
tertulis) 3
Sesuai Jam kerja
dengan
peraturan
8 jam perhari atau 40
ketenagakerjaan Arab Saudi
jam seminggu (Kamis dan Jum’at libur)
4
Disediakan oleh perusahaan
Disediakan
oleh
perusahaan atau uang ganti
Akomodasi
biaya
tinggal
tempat
sebanyak
bulan
gaji
3
atau
SR25.000 5
Disediakan Transportasi
perusahaan atau ganti
Pribadi
biaya
transportasi
sebanyak SR500 6
21 Cuti tahunan
7
Makan minum
8
hari
dan
biaya
30 hari dan gaji satu
perusahaan selama masa
bulan penuh setelah 6
cuti berlangsung
bulan masa kerja
Disediakan perusahaan 3
Pribadi
kali sehari Ditanggung
Tiket pesawat udara
perusahaan
dengan
maskapai
pener-
bangan
apapun
kelas
ekonomi
pada
berangkat
dan
50
Tiket keluarga oleh
pekerja
dan
ditanggung perusahaan
saat
dengan menggunakan
berakhir
maskapai penerbangan
masa kerja.
Saudi Arabian Airlines kelas
ekonomi.
Jika
maskapai penerbangan Saudi Arabian Airlines tidak route
menyediakan tersebut
boleh
menggunakan pesawat lain
baik
saat
berangkat, berakhirnya masa
kerja
ataupun
cuti tahunan. 9
Asuransi
Tidak diatur dalam kontrak
Tidak
kerja
kontrak kerja
10
diatur
dalam
Disediakan
oleh
perusahaan, Biaya
Tidak diatur dalam kontrak
pelayanan
kesehatan
kerja
bagi
gratis kesehatan
pekerja
seluruh
dan
anggota
keluarganya 11 Fasilitas lain
Pesangon masa akhir
-
Bonus akhir tahun sebanyak 15 %
kontrak -
Gaji over time
Arab Saudi mulai menerima besarnya arus masuk tenaga kerja asing sejak harga minyak membumbung tinggi di tahun 1973. Proyek-proyek baru untuk membangun infrastruktur fisik seperti jalan dan bangunan telah meningkatkan permintaan tenaga kerja secara dramatis.
51
Ketika penduduk lokal dirasakan tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan untuk proyek-proyek tersebut, para majikan Arab Saudi pun mulai merekrut tenaga kerja formal dan semi formal dari luar negeri. Banyak orang warga Asia Selatan dan Asia Tenggara bermigrasi ke Arab Saudi dalam periode ini. Migrasi pekerja Asia secara khusus digalakkan karena adanya anggapan bahwa dibandingkan dengan tenaga kerja asing Arab, akan lebih kecil kemungkinan bagi mereka untuk menetap dan membentuk perkumpulan/ paguyuban, oleh karena itu akan lebih mudah untuk dikontrol oleh pemerintah setempat. Meskipun pembangunan proyek konstruksi mulai melambat di tahun 1980-an, para tenaga kerja asal Asia Selatan dan Asia Tenggara terus menjadi bagian terbesar dari penduduk asing di Arab Saudi. Hal ini menunjukkan permintaan untuk pekerja asing telah bergeser ke sektor-sektor ekonomi lainnya. Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi, jumlah tenaga kerja pada tahun 2006 yang bekerja di berbagai sektor mencapai 5.581.000. Sektor konstruksi dan sektor tenaga grosir dan retail merupakan paling banyak menyerap tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja per sektor pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Aktivitas
Jumlah
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Petroleum dan Mineral
52
Kontribusi (%)
374.000
6,7
83.000
1,5
Manufaktur
635.000
11,4
30.000
0,5
Konstruksi
2.068.000
37,1
Pedagang Grosir dan Retail
1.468.000
26,3
Transportasi, Kargo dan Komunikasi
127.000
2,3
Bank, Asuransi dan Jasa Real Estate
101.000
1,8
Pelayanan Komunitas, Sosial dan Pribadi
637.000
11,4
57.000
1
Elektrisiti, Gas dan Air
Jasa lainnya Jumlah
5.581.000
100
Sumber: Kementerian Tenaga Kerja, Arab Saudi
Jumlah tenaga kerja asing di Arab Saudi yang cukup besar sangat potensial dalam menyumbang devisa bagi negara pengirim dalam bentuk remitansi (uang yang dikirim ke negara asal tenaga kerja). Laporan Bank Dunia menyebutkan bahwa Arab Saudi merupakan negara pengirim remitansi ke luar negeri terbesar kedua dunia, setelah Amerika Serikat, dengan nilai remitansi mencapai lebih dari US$20 milyar pada tahun 2008. Laporan bertajuk “Perekonomian Arab Saudi”, yang dirilis Banque Saudi Fransi pada bulan Juni 2010 menyebutkan bahwa antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2009, remitansi dari tenaga kerja asing di Arab Saudi melonjak sebesar 84%, berbanding lurus dengan meningkatnya secara signifikan jumlah visa kerja baru yang diterbitkan. Menurut data Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi, pada tahun 2009, 1,54 juta visa kerja diterbitkan, hampir dua kali lipat jumlah yang diberikan pada
53
tahun 2004. Peningkatan ini terjadi sebagai akibat dari lonjakan tenaga kerja di sektor swasta, dimana jumlah tenaga kerja asing yang dipekerjakan oleh perusahaan swasta berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Data Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi pada tahun 2009 memperlihatkan bahwa 6.210.000 orang tenaga kerja asing dipekerjakan pada sektor swasta, naik 15,2% dari 2008 dan hampir 30% di atas 2006. Perusahaan sektor swasta mempekerjakan tenaga kerja asing, yang membentuk 90% dari total angkatan kerja di Arab Saudi pada tahun 2008, naik dari 87% pada tahun 2006 - 2008. Data dari instansi yang sama juga menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja asing yang dipekerjakan oleh sektor swasta sembilan kali lebih tinggi dari tenaga kerja Arab Saudi. Pada tahun 2009, tenaga kerja asing yang bekerja di sektor swasta memperoleh rata-rata SR764 (US$203,73) per bulan, sementara tenaga kerja Arab Saudi rata-rata SR3.137 (US$836,53) per bulan. Kesenjangan yang besar dalam gaji antara tenaga kerja Arab Saudi dan asing terlihat jelas dan bila tidak dilakukan tindakan administratif yang tegas, perusahaan sektor swasta akan cenderung terus memilih mempekerjakan tenaga kerja asing yang gajinya jauh lebih rendah. Disamping itu, sektor swasta di Arab Saudi yang terus tumbuh dan berkembang juga diperkirakan akan terus menyerap banyak tenaga kerja formal, baik tenaga kerja Arab Saudi maupun asing termasuk Indonesia.
54
BAB IV PERKEMBANGAN DAN PROSPEK TENAGA KERJA FORMAL DAN SEMI FORMAL INDONESIA DI ARAB SAUDI Berbicara mengenai perkembangan dan prospek tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi, tentunya tidak terlepas dari kondisi dan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang menyangkut tenaga kerja asing, sebagaimana telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Disamping itu, yang perlu diperhatikan juga adalah kondisi tenaga kerja asing dari negaranegara lain di Arab Saudi yang dapat dikatakan sebagai pesaing tenaga kerja Indonesia. Dengan mengetahui situasi dan kondisi ketenagakerjaan di Arab Saudi tersebut, diharapkan tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ada, sehingga dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia dan dapat mengubah citra buruk tenaga kerja Indonesia yang selama ini ada dan melekat di Arab Saudi. Pada umumnya Indonesia hanya dikenal sebagai negara pengirim tenaga kerja nonformal khususnya sebagai pembantu rumah tangga dan supir. A. Perkembangan Tenaga Kerja Indonesia dan Asing di Arab Saudi Sebagaimana diketahui bahwa tenaga kerja asing di Arab Saudi pada tahun 2009 sebanyak 4.310.024 orang yang terdiri dari laki-laki 3.736.810 orang dan perempuan 573.214 orang. Sedangkan berdasarkan hasil penghitungan sementara
55
sensus penduduk Arab Saudi yang diumumkan Pusat Statistik dan Informasi Arab Saudi pada tanggal 5 Agustus 2010, menunjukkan adanya peningkatan jumlah warga asing di Arab Saudi. Jumlah warga negara asing tahun 2010 mencapai 8.429.401 orang yang terdiri dari 70,4% laki-laki atau sebanyak 5.932.974 orang sedangkan 29,6% perempuan atau 2.496.427 orang. Jumlah warga negara asing di Arab Saudi tahun 2010 mengalami kenaikan 95,57% dibandingkan tahun 2009. Tenaga kerja asing laki-laki tahun 2010 bertambah 2.196.164 orang atau naik 58,77% dan tenaga kerja perempuan bertambah 1.923.213 orang atau naik 335,51% dibandingkan tahun 2009. Khusus di kalangan warga negara asing, jumlah angkatan kerja dari jumlah pendatang di Arab Saudi yang berusia diatas 15 tahun, angka partisipasi kerjanya mencapai 99,7%. Data BPS Arab Saudi dalam waktu yang sama juga menyebutkan bahwa profesi di sektor jasa konstruksi dan arsitektur merupakan profesi yang paling banyak digeluti oleh tenaga kerja asing seiring dengan pesatnya pembangunan di bidang infrastruktur dan pengembangan kota-kota ekonomi baru. Jumlah mereka mencapai 34,4% dari keseluruhan angka partisipasi kerja asing, diikuti oleh profesi di bidang jasa umum 26,5%. Sedangkan bidang profesi yang paling sedikit diisi oleh angkatan kerja asing adalah pimpinan perusahaan atau yang setingkat dengan manager. Bidang ini hanya diisi oleh 1,8% dari keseluruhan angka partisipasi tenaga kerja asing. Mencermati kecenderungan jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir, diperkirakan ke depan jumlah warga negara asing yang bekerja
56
di sektor pemerintahan akan cenderung relatif konstan dan menurun, digantikan oleh tenaga kerja warga Arab Saudi. Di pihak lain, terbatasnya peluang kerja di sektor pemerintahan dan masih tingginya jumlah pengangguran warga Arab Saudi akan memaksa sebagian warga Arab Saudi melirik peluang kerja di sektor swasta, yang hingga 2010 masih didominasi tenaga kerja asing. Mereka datang berbagai negara, utamanya berasal dari Asia (Bangladesh, Filipina, India, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Afghanistan) dan negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara (Mesir, Jordania, Syria, Lebanon, Yaman, Sudan), kemudian diikuti tenaga kerja dari Eropa dan Amerika Utara. Tenaga kerja asing di Arab Saudi pada umumnya berbahasa Inggris, Arab dan bahasa lainnya. Dari jenis kegiatan perekonomian, bidang yang paling banyak menyerap tenaga kerja asing laki-laki adalah bidang administrasi umum yang mencapai 44,4%, diikuti oleh bidang pendidikan yang diisi sekitar 13% tenaga kerja asing laki-laki. Sementara dari angka partisipasi tenaga kerja asing perempuan, bidang yang paling banyak digeluti adalah bidang pendidikan yang mencapai 76,6%, diikuti oleh bidang kesehatan dan pekerjaan sosial lainnya yang mencapai 10,9%. Berdasarkan data dari berbagai sumber yang dikeluarkan pada tanggal 20 Januari – 6 Oktober 2010, jumlah tenaga kerja formal asing di Arab Saudi yang dapat menjadi pesaing tenaga kerja Indonesia adalah sebagai berikut: No
Negara Asal
Jumlah
57
%
1
India
1.500.000 orang
17,79
2
Mesir
1.200.000 orang
14,23
3
Pakistan
1.200.000 orang
14,23
4
Filipina
1.200.000 orang
14,23
5
Indonesia
800.000 orang
9,49
6
Yaman
600.000 orang
7,11
7
Yordania
500.000 orang
5,93
8
Syria
400.000 orang
4,74
9
Lebanon
400.000 orang
4,74
10
Sudan
300.000 orang
3,55
11
Bangladesh
200.000 orang
2,37
12
Afghanistan
200.000 orang
2,37
13
Sri Lanka
200.000 orang
2,37
14
Eropa
150.000 orang
1,77
15
Amerika Utara
50.000 orang
0,59
Tenaga kerja Bangladesh, India dan Pakistan pada umumnya tenaga kerja laki-laki dan sebagian besar sebagai pekerja tenaga konstruksi, tenaga administrasi, pelayan toko dan restaurant, travel, supir taxi, airport ground handling serta sebagian kecil bekerja di bidang perbankan, kesehatan atau jasa lainnya. Mesir sejak akhir tahun 2009 telah menghentikan pengiriman tenaga kerja perempuan ke Arab Saudi. Tenaga kerja Mesir pada umumnya bekerja di bidang administrasi, kesehatan, industri, jasa perdagangan serta sebagian bekerja sebagai supir taxi. Sedangkan tenaga kerja Filipina, kebanyakan bekerja pada bidang kesehatan, perbankan, supermarket, restaurant, café, tehnisi dan jasa lainnya. Jumlah tenaga kerja Indonesia yang berada di Arab Saudi diperkirakan sekitar 800
58
ribu orang atau 9,49% dari total warga negara asing. Dari 800 ribu tenaga kerja Indonesia tersebut, sebanyak 9.252 orang atau 11,59% berkerja di sektor formal dan semi formal. Menurut catatan pada KJRI Jeddah pada periode tahun 2006 sampai dengan bulan Agustus 2010 jumlah penambahan tenaga kerja formal dan semi formal baru Indonesia yang bekerja di Wilayah Barat Arab Saudi tendesinya dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, kecuali tahun 2009 yang mengalami penurunan. Penurunan masuknya tenaga kerja formal baru Indonesia di tahun 2009 terjadi dikarenakan dampak krisis keuangan global yang juga menimpa negara Uni Emirat Arab yang berakibat kepada melemahnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara kawasan Teluk termasuk Arab Saudi. Pertumbuhan tenaga kerja baru formal Indonesia yang masuk ke Arab Saudi dapat dilihat pada tabel dibawah ini: PENAMBAHAN TENAGA KERJA FORMAL DAN SEMI FORMAL BARU INDONESIA TAHUN
JUMLAH PEKERJA
2006
634
2007
3.104
2008
3.223
2009
1.811
2010*
480
*data Tehnis Tenaga Kerja, KJRI Jeddah sampai Agustus 2010
59
Tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi bekerja di berbagai sektor/bidang pekerjaan, seperti perhotelan, konstruksi, petrokimia/industri perminyakan, operator kendaraan alat-alat berat, operator mesin, perawat kesehatan, tehnisi elektronik/komputer/air condition/kendaraan, pemasaran, plumber/las, pengemudi bus, pengepakan barang, pemeliharaan alat-alat listrik, laboratorium makanan, perikanan, juru masak pada hotel dan restaurant, percetakan, jasa pariwisata, perbankan, pramugari/pramugara, pilot pesawat udara dan pelaut. Berdasarkan jenis pekerjaan, tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi paling banyak bekerja di bidang konstruksi (32,9%), diikuti oleh para tehnisi (7,4%), industri makanan & restaurant (6,7%), tenaga listrik (5,8%), perhotelan (3,2%), perikanan (2,9%), operator alat berat (2,9%), petrokimia/perminyakan (2,6%). Jumlah tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, sesuai jenis bidang pekerjaannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: TENAGA KERJA FORMAL & SEMI FORMAL INDONESIA DI WILAYAH BARAT ARAB SAUDI BERDASARKAN BIDANG PEKERJAAN BIDANG PEKERJAAN
JUMLAH
%
Konstruksi
3049
32,9
Tehnisi
689
7,4
629
6,7
Industri Makanan Restaurant
&
60
Tenaga Listrik
538
5,8
Perhotelan
297
3,2
Perikanan
270
2,9
Operator alat berat
269
2,9
Petrokimia/perminyakan
243
2,6
Transportasi Udara
201
2,1
Transportasi Darat
178
1,9
Transportasi Laut
60
0,6
Industri Gelas
113
1,2
Perbankan/Keuangan
26
0,3
Kesehatan
14
0,2
Supermarket
12
0,1
Tenaga kerja Indonesia pada umumnya bekerja pada beberapa perusahaan besar Arab Saudi maupun perusahaan Indonesia yang beroperasi di wilayah kerja KJRI Jeddah, antara lain seperti: Saudi Oger, Pinehill Arabia Food Ltd, Saptco, Yanpet, National Petrochemical Industrial, Saudi Bin Ladin Group, National Flight Service, United Plastic Producer, Makkah Clock Royal Tower, Dar Al Tawhid Intercontinental Hotel, Arabian Ceramic, Mariot Jeddah Hotel, Sunbullah Group Jeddah,
61
Zamzam Grand Suite Makkah Hotel, National Prawn Company, PT. Waskita Karya, PT. PP, Technimont Pvt, Ltd, Manazel Al Ain Mercure Grand, Rabigh Refinering & Petrochemical Co, Yansab, Suido Kiko Middle East Co. PT. Trubarabia, Saudi Arabian Airlines, Atlanta Airlines, NAS dan Toyota Abdul Latief Jameel. Jumlah tenaga kerja formal Indonesia yang bekerja pada perusahaan Arab Saudi maupun Indonesia yang beroperasi di Jeddah dan sekitarnya, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: PERUSAHAAN
JUMLAH
Bin Ladin Group
1.216
PT. WASKITA
1.053
PT. PP
580
Trubarabia
538
National Prawn Company (NPC)
270
Technimont ICB Pvt, Ltd
240
Saudi Oger
200
Afras Trading & Construction Co.
184
Said Bawazir Trading Company (SBTC)
335
Pinehill
171
62
Yanbu National (YANSAB)
Petrochemical
Co.
159
Toyota Abdul Latief Jameel
128
Suido Kiko Middle East Co.
123
Mahmud Saeed Glass Industry
113
SAPTCO
98
HAFIL
80
Al Massa Hotel
77
Dar Al Tawhid Intercontinental Hotel
70
Makkah Clock Royal Tower
59
Rumah Sakit King Fahd, Madinah
55
(dokter 1 orang, perawat 54 orang) Al Zahid Tractor Co.
44
Al-Mahdod Architectural Construction
41
Rabigh Refinering & Petrochemical Co.
40
Consolidate & Can Manufacturing Co. Ltd.
30
Rawahel Al Masher
28
63
Sunbulah Group
27
Rosewood Corniche/Danah Corniche Co. Ltd
25
Arabian Ceramics
25
Sankyu Manar Petrochemical Co
25
Tasneem Al Faizeen Hotel
22
Manazel Al Ain Mercure Grand
21
United Plastic Product Co.
21
Modern Foods Co. Ltd.
20
Yanbu Petrochemical (YANPET) Co. Ltd.
20
Emad Sadiq Dahlan Est.
16
Reza Food (Mc Donald’s)
15
Easternpak
15
Ahmad A. Abed Trading Est.
10
Napco Multipak Co.
10
Bin Dawood
10
Alwefag Factory
10
National Automobile Industry Co. Ltd.
10
64
Saudi Brothers Commercial Co.
10
Zamzam Grand Suites Makkah
9
Saudi Arabian Airlines
175
Atlanta Air
16
NAS
5
Huta Marine Work Ltd
20
Zelan Arabia Co. Ltz, Jizan
40
*Data Staf Teknis Tenaga Kerja KJRI Jeddah dan sumber-sumber lainnya.
B. Prospek dan Peluang Tenaga Kerja Formal dan Semi Formal Indonesia Memperhatikan jumlah dan komposisi tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang ada dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara-negara pesaing, peluang tenaga kerja Indonesia masih terbuka dan dapat ditingkatkan terutama pada sektor atau bidang pekerjaan yang masih relatif kecil, seperti di bidang kesehatan (perawat dan dokter), perbankan, perminyakan (petrokimia), penerbangan (pilot dan awak pesawat/pramugari/pramugara), perhotelan, tenaga listrik, dan industri makanan. Menurut posisi dan tingkat kedudukannya, tenaga kerja formal Indonesia sebagian kecil yang menduduki jabatan manajer dan direktur suatu perusahaan, sedangkan sebagian besar hanya sebagai pekerja biasa.
65
Berdasarkan bidang pekerjaan, tampak dengan jelas bahwa tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia pada saat ini banyak yang bekerja pada sektor konstruksi dan infrastruktur lainnya. Kondisi tersebut dapat terjadi karena adanya peningkatan investasi pada sektor kontruksi pada tahun 2010 sampai tahun 2015. Pemerintah Arab Saudi menempatkan sektor konstruksi di deretan depan dengan cara meningkatkan jumlah anggaran terutama pada proyek konstruksi. Kondisi tersebut diperkirakan akan meningkat sejalan dengan proyekproyek pembangunan di Arab Saudi, seperti proyek pembagunan 6 economic cities baru yang diperkirakan selesai tahun 2020 dan alokasi dana Repelita ke-9 (2010 – 2014) naik 67% dibanding Repelita sebelumnya. Dalam Repelita Kesembilan disebutkan bahwa dalam lima tahun ke depan, pemerintah Arab Saudi berencana membangun sebanyak 117 rumah sakit baru, 750 pusat pelayanan kesehatan dan 400 Unit Gawat Darurat (Emergency centers). Sejumlah proyek lain yang juga akan dibangun yaitu 25 perguruan tinggi tehnologi, 28 lembaga politeknik, dan 50 lembaga pelatihan industri. Selain itu, pemerintah juga berencana meningkatkan kapasitas desalinasi dari 1.05 milyar menjadi 2,07 milyar meter kubik per tahun pada tahun 2014. Pipa air minum sepanjang 15.000 km juga akan dibangun dan 600.000 unit rumah akan diberikan sambungan air. Sekitar 700.000 unit rumah akan diberikan sambungan air kotor dan 1,3 juta pelanggan akan diberikan sambungan listrik. Dalam kaitan ini, anggaran belanja pembangunan sebesar SR1.444 trilyun
66
atau US$385 milyar telah disetujui merealisasikan proyek-proyek tersebut.
pemerintah
untuk
Untuk merealisasikan pembangunan proyek-proyek tersebut tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja formal dan semi formal seperti di bidang konstruksi, kesehatan (dokter dan perawat) untuk mengisi tenaga kerja di 117 rumah sakit baru, 750 pusat pelayanan kesehatan, di bidang pendidikan untuk mengisi tenaga di 25 perguruan tinggi tehnologi, 28 lembaga politeknik, dan 50 lembaga pelatihan industri dan bidang penunjang lainnya terutama untuk tenaga listrik. Hal tersebut didorong oleh kebutuhan tenaga listrik yang semakin meningkat dengan adanya kota-kota baru dan pertumbuhan serta kebutuhan listrik untuk industri. Situasi ini tentunya membuka peluang kerja bagi tenaga kerja asing, termasuk Indonesia. Di bidang transportasi udara, pada bulan Oktober 2010 maskapai penerbangan nasional Arab Saudi, Saudi Arabian Airlines juga telah memesan 22 pesawat berbadan besar boeing 777-300s, 8 pesawat airbus A330-300s dan 15 pesawat A321s serta 8 pesawat Dreamliner 787. Pemesanan pesawat baru tersebut sebagai bagian dari program multi milyar dolar untuk memodernisasikan dan memperluas armada dengan membeli 82 pesawat baru serta meningkatkan frekuensi penerbangan baik
67
tujuan domestik maupun internasional, serta untuk penerbangan tujuan Eropa. Armada Saudi Arabian Airlines saat ini berjumlah 150 pesawat. Arab Saudi juga telah mengumumkan program US$20 milyar untuk mengembangkan bandara-bandara yang telah ada dengan fasilitas taraf dunia pada tahun 2022. Derasnya pengguna alat transportasi udara dan peluang bisnis di negaranegara Teluk ini membuka peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia yang lebih luas dimasa mendatang, terutama untuk tenaga pilot dan pramugari/ pramugara serta tehnisi. Peluang ini tentunya harus dimanfaatkan, mengingat pada saat ini tenaga kerja Indonesia yang bekerja sebagai pilot pada Saudi Arabian Airlines hanya 3 orang, selebihnya 193 orang sebagai pramugrari/pramugara baik di Saudi Arabian Airlines maupun di Atlanta Air dan NAS. Dalam kegiatan Sarasehan Tenaga Kerja Formal yang diadakan di KJRI Jeddah pada tanggal 17 – 21 April 2008, Deputi Promosi dan Kerjasama Luar Negeri, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyampaikan kesiapan tenaga kerja formal Indonesia untuk mengisi peluang yang ada terutama di bidang transportasi (pelaut, pilot dan crews); kesehatan (perawat dan caregivers); hospitality (tenaga perhotelan dan restaurant); industri (komputer, IT, crafter, tehnisi, manufaktur); konstruksi (drafter, designer, pekerjaan umum); perbankan;
68
pertambangan/perminyakan, welder, plumber, automotif dan elektronik. Kesiapan tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia tersebut untuk 10 – 15 tahun ke depan diperkirakan masih mempunyai peluang besar dan dapat dimanfaatkan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja. Peluang tenaga kerja Indonesia tersebut didukung dengan kondisi dan belum siapnya tenaga kerja Arab Saudi untuk mengisi lowongan yang ada. Oleh karena itu pemerintah Arab Saudi mempersiapkan warganya agar memiliki keahlian dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, yang dilakukan dalam kurun waktu antara 10 hingga 15 tahun mendatang. Namun demikian, dengan diterapkannya Saudisasi dan semakin ketatnya persaingan dari tenaga asing lainnya yang dapat mengisi kekosongan tenaga kerja terampil Arab Saudi tersebut, bukan berarti tidak ada peluang bagi para pekerja Indonesia. Menurut catatan statistik resmi dari Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi yang dikutip harian Saudi Gazette pada tanggal 27 Oktober 2010 mengungkapkan bahwa angka Saudisasi pada sektor swasta mengalami penurunan 17,8% di tahun 2009, dibanding tahun 2008. Statistik juga menunjukkan bahwa sebanyak 115.000 pekerja warga Arab Saudi tidak dapat berlangsung lama bekerja pada sektor swasta, dimana saat ini terdapat 680.000 pekerja warga Arab Saudi pada sektor swasta. Kebalikannya bahwa pekerja non warga Arab Saudi pada tahun 2009 mengalami peningkatan 15,2% yang mencapai 6,2 juta pekerja. Pekerja warga Arab Saudi laki-laki pada sektor swasta akhir tahun 2009 sebanyak 630.000, turun 18,6% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pekerja warga Arab Saudi
69
perempuan tahun 2009 sebanyak 50.000 atau turun 6% dibanding dengan tahun 2008. Situasi dan kondisi tersebut dimungkinkan karena pelaksanaan Saudisasi masih menghadapi hambatan/kendala seperti yang telah dijelaskan secara rinci pada Bab II, baik dikarenakan karakter dan pola kerja tenaga kerja Arab Saudi maupun karena kalangan pengusaha setempat lebih senang mempekerjakan tenaga asing yang dinilai lebih mudah beradaptasi dengan peraturan yang dibuat para pemilik usaha baik menyangkut gaji, pelatihan, lingkungan kerja dan mempunyai produktivitas yang tinggi dan lain-lainnya dibandingkan tenaga kerja Arab Saudi. Dalam hubungan ini, berdasarkan penilaian pengusaha Arab Saudi para pekerja Indonesia mempunyai kelebihan dibandingkan tenaga kerja asing lainnya disamping juga mempunyai kekurangannya. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi tersebut, perlu dilakukan usaha bersama guna mengatasi hambatan yang ada dan mendorong upaya penempatan tenaga kerja formal dan semi formal, baik melalui penempatan kerjasama antara pemerintah (G to G), G to P, maupun P to P. Untuk merealisasikan pengisian peluang tersebut, para tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia dapat juga secara langsung mengajukan lamaran kepada perusahaan yang memerlukan secara online atau melalui agen yang ditunjuk di Indonesia atau Arab Saudi. Usaha bersama tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi. Penempatan tenaga kerja formal dan
70
semi formal Indonesia ini akan lebih menguntungkan baik dari segi penghasilan maupun permasalahan yang dihadapinya. Hal ini disebabkan pemenuhan hak-hak dan perlindungan hukum bagi tenaga kerja formal dan semi formal umumnya lebih terjamin, karena telah diatur dengan tegas dalam peraturan pemerintah setempat mengenai ketenagakerjaan. Sehingga permasalahan yang dialami tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di luar negeri dengan sendirinya akan menurun dan dapat memperbaiki citra Indonesia di Arab Saudi.
71
BAB V PENYELESAIAN SENGKETA KETENAGAKERJAAN Dalam hubungan kerja terkadang tidak selamanya berjalan mulus, apalagi dalam kaitan interaksi antara pekerja dengan manajemen perusahaan. Permasalahan hubungan kerja bisa timbul dari sistem penempatan, pihak pekerja maupun dari pihak menajemen perusahaan. Apabila terjadi perselisihan kerja, harus diatasi melalui berbagai jalur untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Penyelesaian masalah tersebut dapat dilakukan melalui jalur kultural, tripartite dan formal (hukum). A. PERMASALAHAN DALAM HUBUNGAN KERJA Permasalahan dalam hubungan kerja yang dialami oleh tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi sangat bervariasi. Secara garis besar, permasalahan tersebut dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) hal sebagai berikut: 1. Permasalahan datang dari sistem penempatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku penempatan diantaranya: •
Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) tidak memberikan pembekalan yang cukup dan atau tidak sesuai dengan profesi tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang akan dipekerjakan di Arab Saudi.
72
•
PPTKIS menempatkan tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia tanpa melalui prosedur yang berlaku seperti tanpa Perjanjian Kerja yang dilegalisasi oleh Perwakilan RI di Arab Saudi.
•
PPTKIS tidak memonitor terhadap tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang ditempatkan di Arab Saudi.
2. Permasalahan datang dari tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia sendiri karena tidak dapat menyelesaikan masa kontrak kerja (1 atau 2 tahun), bahkan belum selesai masa percobaan selama 3 bulan kemudian meminta pulang ke Indonesia atau melarikan diri yang disebabkan oleh: •
Tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia tidak memiliki kesiapan mental untuk bekerja di Arab Saudi.
•
Tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia memiliki masalah dengan keluarga.
•
Tenaga kerja formal dan mengalami culture shock.
•
Tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia kurang memiliki keterampilan baik bahasa maupun pekerjaan secara umum.
semi
formal
Indonesia
3. Permasalahan datang dari pihak manajemen perusahaan sehingga tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia
73
meminta pulang diantaranya:
ke
Indonesia
atau
melarikan
diri
•
Pihak manajemen perusahaan tidak mempekerjakan tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia sesuai pekerjaan yang tercantum dalam visa atau perjanjian kerja (PK).
•
Pihak manajemen perusahaan tidak membawa tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia berobat jika sakit.
•
Pihak manajemen perusahaan tidak memberi jaminan makan yang layak dan cukup.
•
Pihak manajemen perusahaan tidak memberi jaminan akomodasi yang layak.
•
Pihak manajemen perusahaan mempekerjakan tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia melebihi jam kerja sesuai aturan internasional, yaitu 8 jam sehari atau 6 jam sehari pada bulan Ramadhan (sesuai peraturan ketenagakerjaan Arab Saudi pasal II ayat 98) tanpa memberikan upah lembur.
•
Pihak manajemen perusahaan terlambat atau tidak membayar gaji.
74
B. PENYELESAIAN PERMASALAHAN DALAM HUBUNGAN KERJA Langkah-langkah penyelesaian permasalahan dalam hubungan kerja yang dilakukan oleh Konsulat Jenderal RI Jeddah adalah sebagai berikut: 1. Kultural / Kekeluargaan Penanganan masalah untuk setiap kasus dengan cara mengedepankan pendekatan kultural dan kekeluargaan dari pada jalur formal atau hukum. Penyelesaian dengan cara ini lebih efisien, baik dari segi waktu maupun hasilnya dengan cara menghubungi manajemen perusahaan agar bersedia melakukan pertemuan dengan KJRI Jeddah untuk menyelesaikan masalah dengan pekerjanya. 2. Koordinasi dengan Instansi dan Lembaga Terkait di Indonesia Dalam menyelesaikan permasalahan tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia, KJRI Jeddah berkoordinasi dengan instansi terkait di Indonesia seperti, Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, BNP2TKI dan PPTKIS. 3. Jalur Formal Apabila cara pendekatan tersebut di atas tidak berhasil, maka selanjutnya ditempuh jalur formal ke Kantor Kementerian Tenaga Kerja setempat 2. Kementerian Tenaga Kerja akan menyelesaikan permasalahan dengan manajemen 2
. Daftar terlampir.
75
perusahaan secara musyawarah. Jika tidak tercapai kesepakatan dengan cara musyawarah, maka akan diselesaikan pada Komisi Pendahuluan Penyelesaian Perselisihan 3 yang nilai perselisihannya tidak lebih dari SR10.000, apabila masih tidak selesai akan dilimpahkan kepada Komisi Tinggi Penyelesaian Perselisihan 4. 4. Penyelesaian Akhir Tenaga Kerja Formal dan Semi Formal Bermasalah Penyelesaian akhir tenaga kerja formal dan semi formal bermasalah dapat ditempuh dengan tiga cara: •
Pulang ke Indonesia secara normal setelah permasalahan, hak dan kewajibannya diselesaikan serta proses administrasi keimigrasian dituntaskan.
•
Kembali lagi bekerja pada perusahaan semula dengan masing-masing pihak membuat pernyataan untuk memperbaiki kesalahan.
•
Tanazul (pindah manajemen ketentuan yang berlaku.
perusahaan)
sesuai
5. Satuan Tugas Wilayah kerja KJRI Jeddah Tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang bermasalah dapat meminta bantuan kepada Satuan Tugas 3
. Kementerian Tenaga Kerja Saudi Arabia, Deputi Kementerian Urusan Tenaga Kerja, Panduan Bagi Tenaga Kerja Pendatang di Arab Saudi tahun 2005, hal 10. 4 . Kingdom of Saudi Arabia, Ministry of Law, Labor Law, Article 214.
76
(Satgas) KJRI Jeddah 5 yang tersebar pada beberapa kota diantaranya Jeddah, Makkah, Madinah, Tabuk, Thaif, Yanbu, Abha, Mahayel Aser, Al-Baha, Bisya, Najran, Al-Namas, Jizan, Sabt Al-Alaya dan Al-Qunfuzah. Para Satuan Tugas (Satgas) dimaksud merupakan ujung tombak, bertugas sebagai penghubung atau pemberi berita serta membantu penyelesaian masalah-masalah Tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang berselisih dengan manajemen perusahaan. Konsulat Jenderal RI Jeddah juga telah menyediakan hotline nomor +966-500010409 selama 24 jam dan pada hari dan jam kerja nomor telepon +966-2-670-1104 untuk menerima konsultasi atau pengaduan masalah ketenagakerjaan pada masa penempatan baik dari tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia sendiri maupun dari keluarga atau instansi-instansi dan lembaga.
5
. Daftar terlampir.
77
BAB VI TANTANGAN / HAMBATAN DAN SARAN: A. Tantangan/Hambatan Meskipun tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia telah mempersiapkan diri dengan baik sehingga dinilai telah mempunyai keterampilan dan kualitas kerja serta loyalitas yang baik, namun juga mempunyai kekurangan dan tidak tertutup kemungkinan banyak yang menghadapi tantangan-tantangan dan hambatan. Hal ini wajar, sebab di dalam dunia kerja selalu ada permasalahan-permasalahan yang terjadi dan dapat menjadi tantangan serta hambatan, apalagi bekerja di luar negeri. Secara garis besar, tantangan dan hambatan yang sering dihadapi tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia disebabkan oleh permasalahan akulturasi dan adaptasi terhadap kebudayaan, kebiasaan dan adat istiadat termasuk bahasa Arab serta peraturan keimigrasian dan hukum di Arab Saudi. Kesulitan akulturasi dan adaptasi merupakan hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh para tenaga kerja asing khususnya Indonesia. Apabila hambatan dan tantangan tersebut tidak dapat diatasi, akan mengalami permasalahan psikologis dan sosial. Konsekuensi dari masalah-masalah tersebut bervariasi menurut individu atau kelompok, namun begitu tidak semua orang mampu beradaptasi dengan baik.
78
Akulturasi menunjuk pada perubahan budaya yang dihasilkan oleh kontak yang berkelanjutan diantara dua kelompok budaya yang berbeda. Pada tingkat individu, akulturasi menunjuk pada perubahan-perubahan individu yang budaya kelompoknya secara kolektif mengalami akulturasi. Dalam konteks migrasi internasional, kebanyakan perubahan terjadi dalam kelompok yang tidak dominan (pendatang/ tenaga kerja Indonesia) sebagai akibat pengaruh kelompok dominan (masyarakat Arab Saudi). Perubahan-perubahan tersebut dapat tingkat individu maupun kelompok, meliputi:
terjadi
pada
1. Perubahan-perubahan fisik, antara lain tempat tinggal baru dan tipe rumah baru. 2. Perubahan-perubahan biologis, termasuk status gizi baru dan penyakit-penyakit baru. 3. Perubahan-perubahan politik, terutama para tenaga kerja yang berada dalam kontrol negara-negara tujuan dan kemungkinan kehilangan otonomi. 4. Perubahan-perubahan ekonomi, seperti pekerjaan yang sama sekali baru. 5. Perubahan-perubahan kultural yang meliputi bahasa, agama, lembaga pendidikan dan tehnikal. 6. Perubahan relasi sosial, termasuk intern kelompok dan antar personal pada tingkat individu terjadi acculurative stress,
79
khususnya menyangkut konsekuensi-konsekuensi akulturasi yang bersifat psikologis, sosial dan kesehatan. 6 Para pekerja Indonesia dinilai mempunyai keterampilan dan kualitas kerja serta loyalitas yang baik, tetapi juga mempunyai kekurangan, antara lain: 1. Kondisi tubuh yang tidak mudah untuk menyesuaikan dengan kondisi alam setempat sehingga mudah sakit dan sering tidak masuk kerja dengan alasan sakit. 2. Mudah rindu dengan kampung halaman dan keluarga sehingga tidak bisa bekerja sesuai kontrak kerja yang terlalu lama, yang pada gilirannya meninggalkan kerja dan kabur tanpa dokumen. 3. Mudah terpancing emosi sehingga sering para pekerja Indonesia melakukan demonstrasi. Sesuai ketentuan pemerintah Arab Saudi, bahwa demonstrasi dilarang, akan dikenakan tindakan tegas dan sanksi yang keras. Ketentuan larangan demonstrasi ini banyak yang tidak diketahui oleh para pekerja Indonesia, demikian pula halnya kabur tanpa dilengkapi dokumen yang merupakan bentuk pelanggaran hukum/keimigrasian setempat.
6 Masalah Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri, Prospek dan Tantangannya Bagi Indonesia, Badan Litbang Deplu, Universitas Sebelas Maret, 1997, hal. 12 -13
80
Secara rinci tantangan dan hambatan bekerja pada sektor formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi dijelaskan sebagai berikut: 1. Perbedaan lingkungan, kultur dan budaya Penduduk Arab Saudi dalam kehidupannya cenderung tertutup dan eksklusif. Selain itu masih banyak lagi perbedaan kebiasaan dan kultur yang terjadi seperti pembatasan perempuan untuk bekerja di sektor publik, larangan bercampurnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim di tempat umum dan lain sebagainya. Sehingga membuat tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia tidak leluasa berada di negara ini. 2. Lemahnya kemampuan berbahasa asing Hambatan utama dan paling besar yang sering dialami oleh para tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia adalah minimnya penguasaan bahasa asing seperti bahasa Arab sebagai bahasa negara setempat ataupun bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa asing adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh para pekerja asing untuk berinteraksi dan berkomunikasi di Arab Saudi yang mendukung pelaksanaan aktivitas kerja. 3. Tidak siap bekerja dalam waktu yang panjang Kemampuan fisik tenaga kerja Indonesia mayoritas mampu bekerja maksimal 8 (delapan) jam dan hanya sedikit yang bisa menyanggupi pekerjaan tambahan seperti lembur, khususnya pekerja yang menggunakan fisik seperti pekerja di bidang konstruksi, perusahaan alat transportasi dan lain
81
sebagainya. Sehingga saat berada pada kondisi titik jenuh mereka bosan dan berfikir ulang untuk bertahan lebih lama, meski kontrak kerja telah mengatur pembatasan waktu yaitu satu atau dua tahun dan dapat diperpanjang. Dalam prakteknya, kebanyakan manajemen perusahaan di Arab Saudi menginginkan pekerjanya mampu bekerja lebih dari sekali kontrak. 4. Tidak memahami prosedur birokrasi Pada umumnya, tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia apabila menghadapi permasalahan dengan manajemen perusahaan belum mengetahui prosedur pengaduan. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh minimnya informasi yang diperoleh sebelum pemberangkatan, sehingga banyak diantara mereka yang mengambil jalan pintas dengan cara kabur dari pekerjaan. Dampaknya, ketika ada perekrutan tenaga kerja formal dan semi formal asing, pihak perusahaan Arab Saudi akan lebih memilih tenaga kerja formal dari negara lain. 5. Iklim dan cuaca yang berlainan Hampir seluruh daratan Arab Saudi dipenuhi gurun bebatuan dan padang pasir. Sebagai negara yang berada di wilayah sub tropis Arab Saudi memiliki empat musim dalam setahun, musim semi, musim panas, musim gugur dan musim dingin. Semua keadaan ini tidak mendukung tenaga kerja dari Indonesia, khususnya yang baru bekerja, sebab mereka terbiasa dengan cuaca daerah tropis yang hanya mempunyai dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
82
Oleh karena itu mereka akan mengalami kesulitan dalam beradaptasi. 6. Biaya hidup dan proses pemberangkatan Tidak semua perusahaan menanggung biaya proses pemberangkatan dan biaya hidup minimal 1 (satu) bulan bagi tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia setelah tiba di Arab Saudi. B. Saran Beberapa tantangan dan hambatan di atas merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia di Arab Saudi. Di bawah ini terdapat beberapa saran dan imbauan kepada calon tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia sebelum akhirnya betul-betul memutuskan untuk bekerja di Arab Saudi: 1. Penguasaan bahasa asing Bahasa Arab sebagai bahasa utama percakapan, surat menyurat, interaksi dan komunikasi selain bahasa Inggris yang dijadikan sebagai bahasa pengantar kedua. Maka penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris merupakan keharusan bagi tenaga kerja formal atau semi formal di Arab Saudi. Sehubungan dengan itu, sebelum berangkat hendaknya dapat membekali diri dengan penguasaan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
83
2. Beradaptasi dengan iklim dan beban pekerjaan Bekerja di Arab Saudi memerlukan ekstra tenaga dan pikiran. Lingkungan, cuaca, iklim dan jam kerja yang berubah-ubah menuntut tubuh agar dapat beradaptasi dengan baik untuk tetap eksis. Oleh karena itu, calon tenaga kerja sebaiknya melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan dengan benar sebelum berangkat serta menjaga kesehatan selama di Arab Saudi. 3. Melapor diri ke Perwakilan RI di Arab Saudi Indonesia memiliki lebih dari 150 perwakilan di luar negeri, termasuk di Arab Saudi. Salah satu tugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) adalah memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap seluruh warga negara Indonesia di wilayah kerjanya. Dengan melapor diri ke perwakilanperwakilan RI akan memudahkan para pekerja Indonesia berkonsultasi dan menjadikan pusat informasi serta pelayanan juga perlindungan mereka. Apabila terjadi permasalahan dengan manajemen perusahaan dapat diselesaikan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan kedua negara dengan baik. 4. Berinteraksi dengan komunitas yang positif Tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia diharapkan dapat berinteraksi dengan lingkungan masyarakat sekitarnya secara baik, diantaranya menghadiri acara-acara keagamaan dan kemasyarakatan yang diselenggarakan beberapa komunitas masyarakat Indonesia di Arab Saudi atau oleh KBRI/KJRI.
84
5. Mencari informasi mengenai Arab Saudi dari berbagai sumber dan referensi, diantaranya melalui buku, booklet, media cetak dan elektronik, instansi-instansi terkait, tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia yang masih dan atau pernah bekerja di Arab Saudi.
85
LAMPIRAN-LAMPIRAN: KETENTUAN TENAGA KERJA ASING DI ARAB SAUDI A. Ketentuan Keimigrasian: -
Surat Izin Kerja
a. Perusahaan harus mengurus surat izin tinggal (Iqomah) dan surat izin kerja bagi pekerja yang direkrut paling lama 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak kedatangan pekerja tersebut di Arab Saudi. Jika perusahaan tidak memproses iqomah dan surat izin kerja, maka perusahaan harus bertanggung jawab atas denda sebagai akibat dari keterlambatan tersebut. Apabila terjadi hal tersebut maka pekerja harus melaporkan kepada pihak kantor tenaga kerja untuk mengambil langkahlangkah prosedural atas pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. b. Seorang pekerja harus sehat secara medis untuk bekerja dan terbebas dari sesuatu penyakit dengan menyertakan sertifikat kesehatan dari badan kesehatan yang berwenang di Arab Saudi. c. Surat izin kerja dikeluarkan untuk masa berlaku selama 1 (satu) atau 2 (dua) tahun dan dapat diperbaharui dengan waktu yang sama sesuai dengan persetujuan antara manajemen perusahaan
86
dengan pekerja. Surat izin kerja harus segera diperpanjang sebelum habis masa berlakunya untuk menghindari denda sesuai dengan peraturan. Apabila pihak perusahaan tidak memperpanjang, maka pekerja harus memohon kepada perusahaan untuk memperpanjang iqomah dan surat izin kerja selama hubungan kerja masih berjalan dengan baik. Jika manajemen perusahaan tidak menanggapi permintaan pekerja, maka pekerja harus mengadukannya kepada pihak kantor tenaga kerja untuk mengambil langkah-langkah prosedural atas pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. d. Manajemen perusahaan harus bertanggungjawab atas biaya rekrutmen pekerja, biaya penerbitan/pembuatan dan perpanjangan iqomah dan surat izin kerja, denda akibat keterlambatan perpanjangan, tanazul (pindah sponsor), perubahan profesi kerja dan biaya exit re-entry visa. e. Pekerja harus membawa iqomah dan surat izin kerja selama bepergian dalam wilayah Arab Saudi serta menunjukkannya kepada instansi-instansi pemerintah yang terkait, seperti petugas-petugas kantor tenaga kerja dan imigrasi. Cara Memperoleh Iqomah dan Surat Izin Kerja Surat izin kerja harus dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan sesuai dengan persyaratan yang telah
87
ditentukan, dari pihak pekerja harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: 1. Pekerja masuk ke Arab Saudi secara legal. 2. Pekerja telah memiliki kontrak kerja dengan perusahaan Arab Saudi atau non Arab Saudi yang terdaftar untuk bekerja dibawah undang-undang investasi. 3. Pekerja harus memiliki paspor yang masa berlakunya minimal 6 (enam) bulan. 4. Pekerja harus memiliki kemampuan keahlian atau kecakapan akademis yang dibutuhkan oleh Arab Saudi. 5. Pekerja harus sehat secara medis serta bebas dari seluruh penyakit. -
Surat Izin Tinggal (Iqomah):
Surat izin tinggal (iqomah) dikeluarkan oleh kantorkantor Imigrasi di berbagai kota di Arab Saudi dengan persyaratan tertentu. -
Jenis Biaya Keimigrasian
Berikut ini adalah jenis-jenis biaya keimigrasian di Arab Saudi yang berlaku: 1. Dokumen Izin Tinggal •
Pekerja rumah tangga seperti pembantu rumah tangga dan supir pribadi SR600 (Izin Tinggal:
88
•
•
SR500, Izin Kerja: SR100). Biaya perpanjangan SR350 (Izin Tinggal SR250, Izin Kerja SR100). Ketentuan biaya tersebut berlaku selama 3 tahun mulai 1429 H sampai dengan akhir tahun 1431 H. Pekerja yang bekerja pada perorangan seperti perawat rumah tangga, penjaga gedung (haris) dan pengembala SR600 (Izin Tinggal: SR500, Izin Kerja SR100). Pekerja pada perusahaan dan pabrik untuk semua jenis profesi SR750 (Izin Tinggal SR500, Izin Kerja SR100, Bea pelatihan SDM SR150).
2. Pindah Perusahaan (Sponsor) Prosedur pindah perusahaan bagi pekerja rumah tangga dilakukan langsung melalui cabang-cabang Kantor Imigrasi, sedangkan bagi pekerja profesional lainnya memerlukan izin terlebih dahulu dari Kantor Tenaga Kerja. • • •
Pindah perusahaan (sponsor) untuk pertama kali : SR2.000 Pindah perusahaan (sponsor) untuk kedua kali : SR4.000 Pindah perusahaan (sponsor) untuk ketiga kali : SR6.000
3. Menambah Data Anak atau Isteri Biaya hanya dikenakan untuk isteri dan anak yang datang dari luar negeri atau anak yang lahir di luar
89
wilayah Arab Saudi. Sedangkan anak yang lahir di dalam wilayah Arab Saudi tidak dikenakan biaya. 4. Merubah Profesi/Pekerjaan SR1.000 (US$266,6) 5. Perpanjangan Visa Kunjungan SR100 (US$26,66) 6. Exit & Re-Entry Visa: Single SR200 (US$53,33), Multiple SR500 (US$133,33) 7. Exit Only Visa: tidak dikenakan biaya apabila masa izin tinggal masih berlaku. 8. Denda untuk Exit & Re-Entry Visa dan Exit Only Visa yang telah berakhir masa berlakunya karena tidak digunakan: SR1.000 (US$266,6) . Biaya-biaya tersebut diatas dapat dibayar melalui ATM, Internet dan Phone Banking pada Bank Al Rajhi dan Bank Al Riyadh. B. Ketentuan Umum: a. Jam Kerja dan Hari Libur/Cuti a.1. Batasan maksimal jam kerja biasanya 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu, boleh lebih boleh kurang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak dan persetujuan Kementerian Ketenagakerjaan yang
90
dimuat dalam undang-undang tenaga kerja. Hal ini didasarkan pada jenis pekerjaan dan lingkungan kerja. Pada bulan Ramadhan jam kerja dikurangi 2 (dua) jam dari jam kerja biasa bagi para pekerja yang melakukan ibadah puasa. Jam kerja tidak termasuk waktu ketika pekerja berangkat dari rumah ke tempat kerja dan juga untuk waktu istirahat dan sholat. a.2. Jika pekerja lembur maka ia berhak atas upah lembur yang besarnya setara dengan 50% gaji hari biasa, jadi gaji pada jam lembur akan mendapatkan 150%. a.3. Hari libur mingguan resmi seluruh pekerja adalah hari Jum’at. Manajemen perusahaan boleh mengganti hari Jum’at bagi sebagian pekerjanya dengan hari lain setelah memberitahu kantor tenaga kerja yang berwenang, dengan catatan jam kerja dalam seminggu tidak lebih dari 6 (enam) hari. Perusahaan harus memberikan kesempatan bagi para pekerjanya untuk melaksanakan kewajiban agamanya. a.4. Pekerja berhak mendapatkan cuti tahunan tidak kurang dari 21 (dua puluh satu) hari, jika ia telah bekerja pada perusahaannya selama 1 (satu) tahun dengan gaji penuh dibayar dimuka. Cuti ini dapat bertambah selama tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari jika pekerja telah bekerja
91
melewati 5 (lima) tahun berturut-turut pada perusahaan. Dapat juga waktu cuti ditambah asalkan telah terjadi kesepakatan tertulis pada surat perjanjian kerja atau draf peraturan kerja di perusahaan. Manajemen perusahaan juga berhak untuk membatasi dan menentukan awal masa cuti sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Setelah mendapat persetujuan pihak perusahaan, pekerja boleh mengambil cuti tanpa gaji dengan kesepakatan waktu dari kedua belah pihak. Apabila belum terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai masa cuti, status kontrak kerja akan menggantung di saat masa cutinya lebih dari 20 (dua puluh) hari. a.5. Pekerja berhak memperoleh cuti sakit dengan gaji penuh pada 30 (tiga puluh) hari pertama dari sakitnya dan dengan ¾ upah dari hari ke 60 (enam puluh) dan tanpa gaji pada 30 hari berikutnya. Hal ini harus disertakan surat keterangan dokter yang dikeluarkan oleh dokter spesialis yang telah dipercaya oleh manajemen perusahaan, atau jika tidak dari dokter yang dipercaya manajemen perusahaan dan bisa dari dokter yang telah ditunjuk pemerintah. Perusahaan tidak diperkenankan memutuskan hubungan kerja (PHK) lantaran pekerja sakit, sebelum menghabiskan masa cuti yang telah ditetapkan baginya pada peraturan ini. Bagi
92
pekerja memiliki hak untuk melanjutkan cuti tahunannya dengan cuti sakitnya. a.6. Pekerja, baik laki-laki atau perempuan dapat menikmati cuti lainnya dengan tetap mendapatkan gaji, seperti: •
Cuti 3 (tiga) hari ketika pernikahan atau meninggalnya suami/istri atau salah satu anggota keluarga dan sanak famili.
•
Cuti 1 (satu) hari ketika istri melahirkan anak.
•
Liburan Idul Fitri dengan batasan 4 (empat) hari dimulai setelah hari ke-29 bulan Ramadhan.
•
Liburan Idul Adha dengan ketentuan selama 4 (empat) hari dimulai dari hari wukuf di Arafah dan dapat ditambah lagi menjadi 10 (sepuluh) hari jika pekerja bermaksud untuk menunaikan ibadah haji yang pertama kali selama masa kerjanya pada perusahaan dengan syarat telah bekerja pada perusahaan selama 2 (dua) tahun.
•
Libur 1 (satu) hari pada hari National Day Arab Saudi yaitu tanggal 23 September.
93
•
Perusahaan berhak menambah libur berkenaan dengan hari raya sebagaimana yang telah disebut di atas jika memang menginginkannya, dapat dilakukan sebelum atau sesudah waktu yang ditentukan.
•
Cuti hamil dan melahirkan dengan perincian sebagai berikut: o
Pekerja perempuan berhak mendapatkan cuti selama 10 (sepuluh) minggu. Terdiri dari 4 (empat) minggu sebelum kelahiran dan 6 (enam) minggu setelah melahirkan. Tanggal/waktu kelahiran harus mendapatkan surat keterangan dari dokter. Pekerja yang hamil tidak diperbolehkan bekerja selama 6 (enam) minggu sejak sebelum melahirkan. Para pekerja harus dibayar gajinya di masa cuti hamil dan melahirkan sebesar setengah dari gajinya, jika telah bekerja pada perusahaan selama setahun lebih dan gaji penuh jika pekerja telah bekerja selama 3 (tiga) tahun lebih.
o
Setelah melahirkan dan kembali bekerja, pekerja perempuan berhak untuk mengambil masa istirahat tidak lebih dari 1 (satu) jam dalam sehari dengan tujuan agar ia dapat menyusui bayinya.
94
o
Perusahaan harus menanggung biaya check up (pemeriksaan) kesehatan, biaya pengobatan dan biaya kelahiran.
o
Perusahaan tidak diperkenankan memberhentikan dan memberikan peringatan kepada pekerja perempuan ketika ia sedang menjalani cuti melahirkan.
o
Bagi pekerja perempuan yang suaminya meninggal, maka ia berhak libur dengan gaji penuh selama tidak kurang dari 15 hari.
b. Kontrak/Perjanjian Kerja: b.1. Perjanjian kerja adalah perjanjian yang mengikat antara perusahaan dan pekerja yang isinya menyebutkan bahwa pekerja berminat untuk bekerja pada perusahaan di bawah wewenangnya dan menerima gaji serta memuat tentang persyaratan kerja yang telah disepakati antara kedua belah pihak. b.2. Pekerja harus memiliki surat perjanjian kerja dengan perusahaan yang menjadi sponsornya. Surat tersebut harus ditulis dengan menggunakan bahasa Arab atau dalam dua bahasa (bahasa
95
Arab dan bahasa lainnya). Apabila terjadi perselisihan hubungan tenaga kerja, maka dokumen yang dipergunakan adalah yang berbahasa Arab. Tidak diperkenankan menandatangani kontrak kerja lain. b.3. Pekerja harus menerima salinan surat perjanjian kerja dan menyimpannya selama bekerja di Arab Saudi. b.4
Dalam surat perjanjian harus tertulis jelas tanggal penandatanganan, tanggal dimulai kerja, tempat tinggal, jangka waktunya dan jumlah gaji yang diterima serta dijelaskan profesi pekerjaannya. Bagi pekerja asing, surat perjanjian ini harus secara tertulis dan jangka waktunya dibatasi. Jika dalam surat perjanjian tidak disebutkan jangka waktunya, maka jangka waktu dalam surat izin kerja dianggap sebagai jangka waktu perjanjian.
b.5. Kontrak kerja menyebutkan dengan jelas jika pekerja berada dalam masa percobaan. Waktu masa percobaan harus dinyatakan dengan jelas dan tidak melebihi 90 (sembilan puluh) hari, tidak termasuk libur Idul Fitri, Idul Adha dan sakit. Kedua belah pihak harus memiliki hak untuk menghentikan kontrak kerja terkecuali kontrak kerja menyebutkan hak tersendiri dari salah satu pihak untuk menghentikan kontrak kerja. Pekerja dapat diberikan masa percobaan tambahan tidak
96
lebih dari 90 (sembilan puluh) hari sesuai kesepakatan kedua belah pihak asalkan bekerja pada pekerjaan yang berbeda. Apabila perjanjian kerja berakhir di masa percobaan, tidak ada pihak yang harus diberikan kompensasi dan pekerja tidak berhak menerima pesangon. c. Berakhirnya Kontrak Kerja c.1. Perjanjian kerja akan berakhir jika terjadi hal-hal sebagai berikut: •
Jika kedua belah pihak sepakat untuk mengakhirinya dengan syarat adanya persetujuan secara tertulis dari pekerja.
•
Apabila masa kontrak telah berakhir.
•
Apabila salah satu pihak memutuskan kontrak kerja dengan persyaratan jangka kontrak tidak tentu.
•
Pekerja telah mencapai masa pensiun, umur 60 (enam puluh) tahun untuk laki-laki dan 55 (lima puluh lima) untuk perempuan kecuali kedua belah pihak setuju untuk melanjutkan kerja setelah umur tersebut. Usia pensiun dapat dikurangi dalam hal pensiun dini sesuai dengan peraturan organisasi kerja. Jika kontrak kerja telah ditetapkan kemudian
97
diperpanjang melebihi umur pensiun, maka kontrak akan berakhir setelah habisnya jangka waktu perpanjangan. •
Adanya hal-hal yang terjadi di luar dugaan.
c.2. Perusahaan dapat memutus hubungan kontrak kerja tanpa memberikan pesangon atau ganti rugi, tanpa peringatan terlebih dahulu asalkan memberikan kesempatan kepada pekerja untuk menyatakan alasan keberatan atas pemberhentian kontrak kerja: •
Jika pekerja menyerang atasannya dengan alasan tertentu ketika bekerja.
•
Jika pekerja tidak dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan perjanjian kerja atau tidak mentaati perintah atau dengan sengaja mengabaikan instruksi yang tertulis terkait dengan keselamatan kerja dan pekerja.
•
Jika pekerja terbukti terlibat melakukan hal-hal tidak terpuji atau tindakan yang melanggar kejujuran dan integritas.
•
Jika pekerja dengan sengaja atau ceroboh melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan secara materi, asalkan
98
perusahaan melaporkan kepada pihak yang berwajib dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam sejak mengetahui kejadian tersebut. •
Jika pekerja melakukan cara penipuan dalam rangka mendapatkan pekerjaan.
•
Jika pekerja percobaan.
•
Jika pekerja tidak hadir tanpa alasan yang jelas lebih dari 20 (dua puluh) hari selama 1 (satu) tahun atau lebih dari 10 (sepuluh) hari berturut-turut, dengan syarat pemecatan didahului dengan peringatan tertulis dari perusahaan kepada pekerja apabila tidak hadir 10 (sepuluh) hari untuk kasus pertama dan 5 (lima) hari untuk kasus kedua.
•
Jika pekerja menyalahgunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi.
•
Jika pekerja perusahaan.
dikontrak
dalam
membocorkan
masa
rahasia
c.3. Tanpa mengurangi seluruh hak-haknya sesuai ketentuan yang berlaku, seorang pekerja dapat meninggalkan pekerjaannya tanpa pemberitahuan pada kasus-kasus berikut:
99
•
Jika perusahaan tidak dapat memenuhi isi perjanjian atau kewajibannya terhadap pekerja.
•
Jika perusahaan atau pihak yang mewakilinya tidak memberikan fasilitas yang dijanjikan pada saat penandatanganan kontrak.
•
Jika perusahaan tanpa persetujuan pekerja memberikan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kesepakatan dan hal ini melanggar undang-undang tenaga kerja Arab Saudi pasal 60.
•
Jika perusahaan atau salah satu jajaran direksi melakukan tindak kekerasan atau perbuatan amoral kepada pekerja atau anggota keluarganya.
•
Jika perlakuan perusahaan atau atasan terhadap pekerja diwarnai dengan kekerasan, ketidak adilan atau penghinaan.
•
Jika di tempatnya bekerja terdapat ancaman serius terhadap keselamatan atau kesehatan pekerja, dengan catatan pihak perusahaan mengetahui hal tersebut tetapi belum ada tindakan-tindakan untuk mengatasinya.
100
•
Jika pihak perusahaan atau perwakilannya melalui tindakannya, khususnya perlakuan yang tidak adil atau melanggar perjanjian kontrak telah menyebabkan pekerja seakanakan sebagai pihak yang memutuskan kontrak.
c.4. Seorang pekerja tidak dapat diberhentikan tanpa alasan yang jelas. Seandainya pekerja diberhentikan dengan alasan yang tidak jelas, maka pekerja dapat meminta bantuan kepada kantor tenaga kerja yang terkait. c.5. Setelah kontrak kerja berakhir, seorang pekerja pada dasarnya harus kembali ke negara asalnya setelah memperoleh seluruh haknya. Seorang pekerja dapat meminta bantuan kepada kantor tenaga kerja apabila perusahaan tidak membayar seluruh haknya. c.6. Final Exit Visa tidak dapat dikeluarkan kepada pekerja kecuali perusahaannya mengajukan bukti bahwa pekerja telah menerima seluruh haknya yang harus dibayar oleh pihak perusahaan. d. Lain-lain: Calling Visa Keluarga:
101
Tenaga kerja formal dan semi formal yang telah memenuhi persyaratan dan ingin mendatangkan anggota keluarganya (isteri dan anak) baik dengan visa kunjungan ataupun untuk mendapatkan izin tinggal harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengisi formulir yang tersedia dengan dibubuhi stempel perusahaan dan dilegalisasi oleh Kadin setempat. 2. Nama isteri dan anak diisi sesuai dengan paspor yang bersangkutan. 3. Melampirkan fotokopi izin tinggal, paspor yang masih berlaku, surat nikah, ijazah dan kualifikasi beserta terjemahannya dalam bahasa Arab. 4. Membayar bea sebelum mengajukan permohonan calling visa yang dilakukan melalui bank yang telah ditentukan. 5. Pemegang visa ziarah (kunjungan) harus memperhatikan masa berlaku visa selama berada di Arab Saudi. Bagi pelanggar akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku. Exit Re-entry dan Exit Only Visa 1. Exit re-entry visa diberikan sesuai permohonan pihak perusahaan dengan jangka waktu maksimal berlaku 6
102
(enam) bulan. Apabila dibutuhkan dan sesuai dengan permintaan kepala keluarga maka exit re-entry visa untuk pengikut, seperti isteri dan anak yang belajar di luar Arab Saudi dapat diberikan selama 9 – 12 bulan, dengan catatan tidak melampui masa berlaku izin tinggal. 2. Exit re-entry atau exit only visa diberikan dengan masa berlaku masing-masing 3 dan 2 bulan dan jika tidak digunakan sebelum masa berlaku habis maka harus dibatalkan ke pihak imigrasi Arab Saudi. Dalam kaitan ini, apabila tidak dibatalkan maka yang bersangkutan akan terkena sanksi denda. Pindah Sponsor/Perusahaan 1. Pekerja asing yang ingin pindah sponsor harus memiliki kualifikasi sesuai yang dibutuhkan pekerjaan baru. 2. WNA yang bekerja di sektor pemerintahan tidak diizinkan pindah sponsor ke sektor swasta. 3. WNA berstatus sponsor.
diplomat
tidak
diizinkan
pindah
4. WNA berstatus pelajar tidak diizinkan pindah sponsor. 5. Pekerja asing yang bekerja pada perusahaan yang memiliki izin operasional sementara tidak diizinkan pindah sponsor.
103
Jenis Pelanggaran Keimigrasian dan Sanksinya
No. 1
Jenis Pelanggaran Tidak
melaporkan
perpanjangan
Sanksi •
Jika
pemohon
bekerja
pada
iqamah
perorangan atau perusahaan harus
(izin tinggal) sebelum 3
membayar denda dua kali lipat biaya
hari masa kadaluwarsa
izin tinggal.
tanpa alasan yang jelas.
•
Jika pemohon bekerja pada Instansi pemerintah, denda ditanggung oleh instansi yang bersangkutan.
2
Tidak
dapat
menunjukkan
•
pertama
Iqamah
dan informasi pada saat
•
ditanyakan oleh pihak berwenang
selama
Tidak
melaporkan
pembatalan
•
exit-re-
•
Denda SR1.000 untuk pelanggaran pertama
•
Denda SR2.000 untuk pelanggaran kedua
entry visa/exit only visa sebelum masa berlaku
Denda SR3.000 untuk pelanggaran ketiga
atau
pembaharuan
Denda SR2.000 untuk pelanggaran kedua
berada di Arab Saudi 3
Denda SR1.000 untuk pelanggaran
•
habis.
Denda SR3.000 untuk pelanggaran ketiga
•
Yang bersangkutan dapat diberikan visa
baru
bilamana
perlu
sesuai
prosedur yang berlaku. 4
Tidak
melaporkan
•
kehilangan paspor/Iqamah
Denda SR1.000 untuk pelanggaran pertama
dalam
•
Denda SR2.000 untuk pelanggaran
104
waktu 24 jam.
kedua •
Denda SR3.000 untuk pelanggaran ketiga
5
Mempekerjakan anggota keluarga
seperti
•
isteri
pertama •
dan anak.
Denda SR1.000 untuk pelanggaran
Denda SR2.000 untuk pelanggaran kedua
•
Denda SR3.000 untuk pelanggaran ketiga dan pencabutan izin tinggal serta di deportasi.
6
Overstay di Arab Saudi setelah
masa
•
visa
hukuman,
denda
dan
deportasi. •
berakhir.
Dikenakan
Deportasi
akan
membayar
dilakukan
denda
setelah
hukuman,
penerbitan exit visa dan pemulangan. •
Jika yang bersangkutan ditampung oleh warga negara asing yang memiliki izin
tinggal
maka
izin
tinggalnya
tersebut akan dicabut dan di deportasi. 7
•
Perusahaan mempekerjakan asing
dengan
orang visa
Jika masa visa masih berlaku maka yang bersangkutan di deportasi.
•
kunjungan.
Jika masa visa kadaluwarsa maka yang
bersangkutan
setelah
di
deportasi
melaksanakan
prosedur
hukuman. •
Perusahaan dikenakan denda sesuai prosedur manajemen
yang
berlaku.
perusahaan
Jika adalah
seorang warga negara asing, maka
105
akan dilaporkan kepada pihak yang berwenang,
selanjutnya
setelah
melaksanakan proses hukuman yang bersangkutan akan di deportasi. 8
Memperoleh izin tinggal
•
Jika
pelaku
warga
negara
asing,
atau membantu orang
denda SR10.000 atau 3 (tiga) bulan
lain
kurungan
memperoleh
tinggal
dan
yang
tidak
prosedur,
izin
pekerjaan sesuai
atau
kedua-duanya,
pencabutan izin tinggal dan deportasi •
Jika pelaku warga negara Arab Saudi,
melakukan
dia akan dikenakan denda SR10.000
dokumen,
untuk pelanggaran pertama, SR15.000
data paspor atau izin
pelanggaran kedua ditambah 1(satu)
tinggal
bulan
pemalsuan
kurungan,
SR15.000
untuk
pelanggaran ketiga ditambah 3 (tiga) bulan kurungan. Jenis pelanggaran dipertimbangkan selama proses denda berlangsung. •
Denda-denda tersebut berlaku bagi pelaku utama, rekan dan pihak yang terlibat.
•
Denda tersebut berlaku untuk semua kasus.
•
Denda akan berlipat ganda sesuai jumlah individu yang terlibat.
9
Menampung overstayer eks umrah/haji.
•
Jika pelaku seorang warga negara asing, dikenakan denda SR10.000 atau penjara 1 (satu) bulan atau kedua-duanya, pencabutan izin tinggal dan di deportasi.
106
•
Jika pelaku warga negara Arab Saudi, dikenakan
denda
SR10.000
dan
minimal 2 (dua) minggu kurungan untuk pelanggaran pertama, SR20.000 dan 1 (satu) bulan kurungan untuk pelanggaran kedua, SR. 30.000 dan 3 (tiga)
bulan
kurungan
untuk
pelanggaran ketiga. •
Denda akan berlipat ganda sesuai jumlah individu yang terlibat.
•
Jika pelanggar warga negara Arab Saudi tidak mampu membayar denda akan dikenakan kurungan antara 1 (satu) sampai 6 (enam) bulan.
•
Pelaku pelanggaran akan diumumkan pada media massa setempat.
•
Menyewakan tempat tinggal kepada pemilik
overstayer,
tempat
akan
dikenakan hukuman. Jika pelanggaran tersebut
terulang
maka
tempat
tersebut akan ditutup selama 6 (enam) bulan,
1
(satu)
tahun
untuk
pelanggaran kedua, 2 (dua) tahun untuk pelanggaran ketiga. •
Umur menjadi
dan
kesehatan pertimbangan
pelanggar untuk
menentukan jangka masa kurungan dengan menunjukkan dokumen resmi. 10
Overstayer
eks
•
Denda SR10.000 atau 1 (satu) bulan
107
umrah/haji
yg
bekerja
kurungan
untuk diri sendiri dan tidak meninggalkan Arab Saudi
setelah
atau
keduanya
dan
dideportasi dengan biaya sendiri. •
masa
Yang
bersangkutan
akan
dicekal
masuk ke Arab Saudi dengan visa
visanya berakhir.
umrah atau visa kunjungan selama 1 (satu) tahun setelah proses deportasi. •
Biaya deportasi ditanggung oleh yang bersangkutan.
11
Jamaah haji atau umrah yang
•
melakukan
Denda SR10.000 atau 1 (satu) bulan kurungan atau keduanya.
perjalanan di luar kota
•
Di deportasi dengan biaya sendiri.
Makkah,
•
Diadakan investigasi terhadap instansi
Jeddah
dan
Madinah selama masa
yang bertanggung jawab atas kejadian
visanya masih berlaku
tersebut sebelum pembayaran denda.
atau
setelah
masa
visanya berakhir. 12
Mempekerjakan
•
Jika pelanggar adalah seorang warga
overstayer yang masuk
negara
ke Arab Saudi bukan
SR10.000
dengan visa kerja.
kurungan
asing,
dikenakan
atau atau
1
denda
(satu)
keduanya
bulan dan
di
deportasi. •
Jika pelaku warga negara Arab Saudi, dikenakan
denda
SR10.000
untuk
pelanggaran pertama, SR20.000 untuk pelanggaran kedua atau 1 (satu) bulan kurungan ketiga
atau
sebesar
keduanya. SR30.000
Denda untuk
pelanggaran ketiga atau 3 (tiga) bulan kurungan.
108
•
Denda akan berlipat ganda sesuai jumlah individu yang terlibat.
•
Overstayer akan di deportasi atas biaya perusahaan.
•
Pelaku tidak dapat merekrut tenaga kerja asing selama 1 (satu) tahun untuk pelanggaran pertama, 2 (dua) tahun untuk pelanggaran kedua, 3 (tiga) tahun untuk pelanggaran ketiga .
•
Jika warga negara Arab Saudi tidak dapat
membayar
dendanya
maka
akan dipenjara antara 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) bulan. •
Pelaku pelanggaran akan diumumkan pada media massa setempat.
•
Diadakan investigasi terhadap instansi yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut sebelum pembayaran denda.
13
Perusahaan
tidak
•
Perusahaan
dikenakan
denda
melaporkan pekerjanya
SR5.000 untuk pelanggaran pertama,
yang
diri
SR10.000
pelanggaran
kedua,
dengan
SR15.000
pelanggaran
ketiga
melarikan
sesuai peraturan.
ditambah 1 (satu) bulan kurungan. •
Denda akan berlipat ganda sesuai jumlah individu yang terlibat.
•
Pekerja
yang
deportasi perusahaan.
melarikan
dengan
biaya
Apabila
diri
di dari
yang
bersangkutan bekerja sendiri maka
109
akan
di
deportasi
dengan
biaya
sendiri. •
perusahaan
tidak
dapat
merekrut
tenaga kerja asing selama 1 (satu) tahun untuk pelanggaran pertama, 2 (dua) tahun untuk pelanggaran kedua, 3
(tiga)
tahun
untuk
pelanggaran
ketiga. •
Mengirimkan
fotokopi
catatan
manajemen perusahaan kepada pihak keamanan pemerintah untuk dilakukan investigasi terhadap statusnya. 14
Bekerja bukan dengan sponsor
atau
Pencabutan izin tinggal dan di deportasi
bekerja
sendiri 15
Mempekerjakan pekerja yang
direkrut
bekerja
•
Jika manajemen perusahaan seorang
untuk
warga
pada
SR5.000 atau 1 (satu) bulan kurungan
perusahaan lain.
negara
asing,
di
denda
atau kedua-duanya dan di deportasi. •
Jika manajemen perusahaan warga negara Arab Saudi, denda SR5.000 untuk pelanggaran pertama, SR10.000 pelanggaran kedua atau 1 (satu) bulan kurungan
atau
kedua-duanya,
SR20.000 pelanggaran ketiga atau 3 (tiga) bulan kurungan atau keduaduanya. •
Manajemen
perusahaan
yang
membiarkan pekerjanya bekerja pada
110
pihak ketiga dan tidak melaporkan melarikan diri akan dikenakan sanksi sebagaimana pada pelanggaran no. 13 diatas. •
Denda akan berlipat ganda sesuai jumlah individu yang terlibat.
•
Jika pelanggar adalah warga asing maka akan dideportasi atas biaya perusahaan. Apabila dia bekerja untuk dirinya sendiri maka akan di deportasi atas biaya sendiri.
•
Pelaku tidak dapat merekrut tenaga kerja asing selama 1 (satu) tahun untuk pelanggaran pertama, 2 (dua) tahun untuk pelanggaran kedua, 3 (tiga) tahun untuk pelanggaran ketiga.
16
•
Perusahaan
Perusahaan
dikenakan
denda
membiarkan pekerjanya
SR5.000 dan 1 (satu) bulan kurungan
untuk
sendiri
untuk pelanggaran pertama, SR20.000
memberikan
pelanggaran kedua dan 2 (dua) bulan
bekerja
dengan
imbalan kepada pihak
kurungan,
manajemen.
ketiga dan 3 (tiga) bulan kurungan. •
SR50.000
pelanggaran
Denda akan berlipat ganda sesuai jumlah individu yang terlibat.
•
Jika pelanggar adalah warga asing maka akan di deportasi atas biaya perusahaan. Apabila dia bekerja untuk dirinya sendiri maka akan di deportasi atas biaya sendiri.
111
•
Pelaku tidak dapat merekrut tenaga kerja asing selama 1 (satu) tahun untuk pelanggaran pertama, 2 (dua) tahun untuk pelanggaran kedua, 3 (tiga) tahun untuk pelanggaran ketiga.
•
Mengirimkan
fotokopi
catatan
manajemen perusahaan kepada pihak keamanan pemerintah untuk dilakukan investigasi terhadap statusnya. 17
Menampung
pekerja
•
Pekerja yang melarikan diri didenda
yang melarikan diri dari
SR2.000
atau
perusahaan yang telah
kurungan
dengan
merekrutnya.
2
(dua)
minggu
pencabutan
izin
tinggalnya. •
Pelanggar warga negara Arab Saudi didenda SR2.000 atau 2 (dua) minggu kurungan untuk pelanggaran pertama, SR3.000
atau
6
(enam)
minggu
kurungan untuk pelanggaran kedua. •
Pekerja yang melarikan diri akan dideportasi dengan biaya dari pihak yang menampungnya.
18
Pekerja yang melarikan
•
Pekerja tersebut akan ditahan sampai
diri dan ditangkap oleh
proses
otoritas keamanan atau
selesai.
oleh perusahaan.
manajemen
•
pemulangannya/
deportasi
Pekerja tersebut akan dideportasi atas biaya pihak yang menampung atau yang
mempekerjakannya.
Apabila
yang bersangkutan bekerja sendiri maka akan dideportasi dengan biaya
112
sendiri. Perusahaan akan terlepas dari tanggung jawab memulangkan pekerja tersebut apabila masa lapor kabur telah melampui 3 (tiga) bulan, dan kemudian akan dipulangkan dengan biaya
negara
persetujuan
setelah
tertulis
mendapat
dari
Dirjen
Imigrasi. 19
Manajemen perusahaan
•
Pelanggaran pertama denda SR1.000
tidak
melaporkan
•
Pelanggaran kedua denda SR2.000
kepada pihak Imigrasi
•
Pelanggaran ketiga denda SR3.000
pekerja yang melarikan
•
Jika
pekerja
tersebut
tertangkap
diri atau absen bekerja
bekerja pada pihak ketiga atau bekerja
selama
untuk
2
(dua)
hari
tanpa sebab yang jelas
dirinya
sendiri
dan
telah
dinyatakan sebagai pelarian, status perusahaan mengetahui
akan
diselidiki
keberadaan
untuk pekerja
lainnya. 20
Mempekerjakan seorang
•
Perusahaan di denda SR1000
pekerja
•
Denda akan berlipat ganda sesuai
yang
tidak
memiliki izin kerja.
2.
jumlah individu yang terlibat.
DAFTAR NAMA PENGERAH TENAGA KERJA FORMAL DAN SEMI FORMAL INDONESIA (PJTKI)
NO. 1.
NAMA PJTKI
ALAMAT
TLP./FAX
E-MAIL
[email protected]
AVIDA
Jl. Bujana Tirta II No.
021-4756666
AVIADUTA
12, Pisangan Timur
Fax.
113
KONTAK PERSON Mr. Bahasuan
Rusydi
NO.
2.
NAMA PJTKI
ALAMAT
TLP./FAX
Jakarta 13220
021-4757857
AMRI
Jl. Tebet Barat IX No. 2
021-8301737
MARGATAMA
Jakarta Selatan
E-MAIL
amri
KONTAK PERSON
Mr. Said Umar
[email protected] 021-8301739
amri
Fax.
indonesia@yahoo.
021-8309344
com
021-8310083 3.
ANDROMEDA
Jl. Raya Tengah No. 2
021-
andromedagraha@
GRAHA
Kel.
87792923
telkm.net
Gedong,
Kec.
Mr. Chalid Bajamal
Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760
(0341)
Jl. Dr. Cipto No. 202
423902
Bedali,
Fax.
Lawang
–
Malang, jawa Timur
021-87792924 (0341) 429682
4.
5.
DIYAVI
Jl. Matraman I No. 5
MANPOWER
Jakarta Timur
BINA
Jl. Cendrawasih IX No.
021-8019716
CEMERLANG
121, Halim Perdana
021-8411432
(BIJAC)
Kusumah Jakarta.
021-8407125
Jl. Raya Pondok Gede
021-8013404
No.
021-8411370
KERJA
18
R
-
-
Mr. Yasmin Saleh Alwani
(Ruko),
Jakarta Timur 13810
-
Mr. Wardin Adji Ibrahim
Fax. 021-84997977
6.
HASAMURI
Jl. Gondangdia Kecil
021-91900201
[email protected]
Mr. Haizam
ABADI
No. 15A, Cikini Jakarta
021-3906341
d.id
Mubarak Aldjaidi
114
NO.
NAMA PJTKI
ALAMAT
TLP./FAX
Pusat 10330
021-3924541
PO Box 2960 Jakarta
021-3924405
10029
021-31900279
KONTAK
E-MAIL
PERSON
Fax. 021-4263523 021-80887249 7
PUTRA ALWINI
Jl.
Lapangan
Roos
021-8304602
Mr. Abdullah Saleh
Raya No. 8, Jakarta
021-8311371
Alweni
12840
021-8311372 Fax. 021-8304602 021-8355703 021-8502210
8
TIFAR
Jl. Tebet Barat IX No.
021-8303392
[email protected]
Mrs. Wiwi Alwiyah
ADMANCO
15 Jakarta Selatan
021-8312750
admin@tifaradman
Alatas
Jl.
021-8281103
co.com
Perdana Kusuma RT
Komodor
Halim
021-80882614
hrd@tifaradmanco
04/01 No. 2, Kebun
Fax.
group.com
Pala Makasar, Jakarta
021-80882615
Timur
021-8298892 021-80882613
9
VITA
MELATI
INDONESIA
Jl. Condet Raya No. 45
021-9230242
[email protected]
Mrs.
Jakarta Timur
021-80871123
m
Husein
Jl.
[email protected]
Pelabuhan
0341-495510
Ratu (Arjosari 2 No. 53)
Teluk
0341-473222
Malang 65126, Jawa
021-8096756
Timur.
Fax. 021-8097439 021-8297835
115
Fitriyah
NO.
NAMA PJTKI
ALAMAT
TLP./FAX
E-MAIL
KONTAK PERSON
0341-492230 021-80871123 10
ELKARIM
Jl. Asem Baris Raya F
021-8309882
MAKMUR
No. 15, Kebon Baru –
021-7258178
SENTOSA
Jakarta Selatan
021-4264637
-
Mr. Abdul Karim
021-8350706 Fax. 021-7224820 021-42888475 021-83703666 11
SUDINAR
Geger
178,
022-2010897
[email protected]
Mrs. Syahniar B.
ARTHA
Bandung 40153 – Jawa
022-2000328
et.id
Tahir
Barat
021-8292641
Tebet Timur IIIB –
Fax.
Jakarta Selatan 12820
022-2012384
[email protected]
Mr. Rasyid
Kalong
021-8292641 12
13
JATIM
KRIDA
Jl. Raya Margorejo No.
031-8418052
UTAMA
6 Surabaya 60238 –
031-8419506
(JKU)
Jawa Timur
031-8437448
KARYA
Jl. Asem Baris Raya
021-8308958
binmartak@yahoo.
Mrs. Noviah
PESONA
No. 155 Tebet, Jakarta
021-83705573
com
Achmad Baraja
SUMBER
12830
Fax.
REJEKI
08129291318 021-8294253
14
15
SABRINA
Jl. H. Ali No. 24 Kramat
021-87797507
Sabrina1pramitha
Mrs. Erniwati
PRAMITHA
Jati,
Fax.
@yahoo.com
Kamaluddin
13540
021-87781278
AL
Jl. Tebet Barat IX No. 2
021-8301737
HASAN
Jakarta
Timur
116
Ali Umar
NO.
NAMA PJTKI MAJU LESTARI
ALAMAT Jakarta Selatan
TLP./FAX
E-MAIL
KONTAK PERSON
021-8301739 Fax. 021-8309344
16
ALFINDO MAS
Jl. Cipinang Cibembem
021-47860506
[email protected]
Mr. Muh. Hasan
BUANA
II/1 Jakarta Timur
021-4892309
[email protected]
Abd. Rahman Bajamal
Fax. 021-4892285 17
YANBU
AL
BAHAR
18
Jl. Tebet Timur Dalam
021-8297010
yanbu_albahar05
Mr. Abd. Hakim
X
021-7986020
@yahoo.com
Abdullah Balamas
Selatan
021-70056549
[email protected]
Jl. Duren Tiga Raya No.
Fax.
t.id
No.
11
Jakarta
38 B Jaksel 12760
021-78835737
BUMEN JAYA
Jl. Condet Raya No. 27
021-8016731
[email protected]
DUTA PUTRA
Kramat
021-8016733
d
Fax.
[email protected]
021-80810969
t.id
jati
Jakarta
Timur 13520
Mr. Drs. Winarso
021-8016780 19
BARFO MAHDI
Jl. Asem Baris Raya
021-83784444
[email protected]
Mr. Abdurahman
No. 3 Kebon Baru
021-83784422
[email protected]
Habib Alatas
Tebet Jaksel 12830 PO
Fax.
m
Box
021-83784433
www.barfomahdi.c
4480
Jakarta
12044 20
om
BINAWAN INTI
Jl. Raya Kalibata No.
021-80878983
UTAMA
25-30 Jaktim
Fax.
Saleh Al Waini
BANTAL
Jl. Raya Kalibata No.
021-8416711
bantalperkasa@ho
Mr. Drs. Anis
PERKASA
12Jaktim 13630
021-8416712
tmail.com
Hasan
SEJAHTERA
Jl. Condet Raya No.
021-8097574
021-80878977 21
117
NO.
NAMA PJTKI
ALAMAT
TLP./FAX
777 Jakarta 13750
E-MAIL
KONTAK PERSON
Fax. 021-8401984 021-8097573
22
BUGHSAN
Jl. Kelapa Dua Wetan
021-87717489
LABRINDO
No. 17 Ciracas Jaktim
021-87717490
Mr. Faris Balfas
Fax. 021-87707426 23
DJAMIN
Jl. Betung Raya No. 20
021-8602620
djamin2000@yaho
Mr. Abdulgani
HARAPAN
Pondok Bambu Jakarta
021-8607819
o.com
Abdullah
ABADI
13430
Fax.
021-85902058
marcoria_putra@y
Mr. Marie Amir
ahoo.co.uk
Thalib
021-8630914 021-8628437 24
25
MARCORIA
Jl.
Jend.
Basuki
PUTRA
Rachmat Kober Ulu No.
021-8576343
15 Jatinegara Jakarta
Fax.
13350
021-8199267
SABIKA
Jl. Asem Baris Raya
021-83704141
sabikada@indosat.
Mr. Hamad Saleh
ARABINDO
No. 3 Jakarta 12830
021-83702323
net.id
Hilabi
Mr. Abdullah Djafar
021-83702424 021-83702525 021-83702626 Fax. 021-83708370 021-8299237 021-8299273 26
AL
HIJAZ
INDOJAYA
Graha Alhijaz Jl. Dewi
021-8011111
contact@alhijazind
Sartika
021-8014444
ojaya.com
No.
239
A
Cawang Jaktim 13530
118
NO.
NAMA PJTKI
27
TLP./FAX
Jl. Raya Condet No. 95-
021-8091896
[email protected]
Mr. Drs. H. Sofyan
IRSHAD
105
021-80885587
www.al-
Sauri Irsadi
MANDIRI
Jaktim 13530
021-80885589
irshad.co.id
PUTRA
AL
Balekambang
E-MAIL
KONTAK
ALAMAT
PERSON
Fax. 021-8097811 021-80885586 28
SANG SURYA
Jl. Pengasinan Raya
021-8223342
pt.s3aindonesia@g
SENTOSA
No. 72-73 Pengasinan
Fax
mail.com
ABADI
Rawa Lumbu Bekasi
021-8202556
www.s3amanpowe
17115 29
Mr. Budi Kuncoro
r.com
KANZANA
Jl. Cenderawasih No.
024-3559678
kanzanarossie@ya
ROSSIE
17 C-D-E Semarang,
02-3552960
hoo.com
Jawa Tengah
Fax.
Mrs. Lili Widoyani
024-553357 Sumber: Teknis Naker KJRI Jeddah, Oktober 2010
3. NO
DAFTAR NAMA PJTKA DI WILAYAH KERJA KJRI JEDDAH NAMA PJTKA
PENANGGUNG
KOTA
NO. TELP./FAX.
EMAIL
JAWAB 1
Abu Sarhad
Naser Abdullah
Abha
Ahmad Abu Sarhad
07-225600, 2245596 (Jed 6532372) Fax: 072257000,22463 14 (Jed 6523349)
2
Al Faqeeh
Mustafa Abd. Muin
Makkah
119
5540500
alfaqeeh_m
Hamud Basha
an@hotmail .com
3
Al Hazmi
Muthlaq Moh. Saad
Jeddah
Al Hazmi
02-6056400,
info@alhaz
6056500
mi.com
FAX: 02-6056550 4
Al Mayaz
Moh. Abd Azis
Khamis
07-2218000
Saad Al Amer
Musyed
Fax.
Muhsin Ali Saleem
Makkah
5737777
alomiri@hot
Fax.
mail.com
07-2220557 5
Al Omairi
Al Omairi
5734660, 5736666 6
Al Quresyi
Ali Hasan Al
Jeddah
Qurasyi
6791111 Fax. 6938139
7
Al Rajhi
Abdullah Ali
Jeddah
Abdullah Al Rajhi
6514150, 6570781, 6531085 Fax. 6510037
8
Al Eid
Moh. Ahmad
Jeddah
Hamid Eid
6532404 Fax. 6531966
9
Al Hazim
Abd. Azis Ibrahim
Jeddah
Abdullah Al Hazimi
6531792,
alhazim@d
6513301
mp.net.sa
Fax. 6570716 10
Al Sadara
Sulthan Khalid
Thaif
7361061,
Ahmad Al Sudairi /
7341111,
Turki Moh Al Utaibi
7346666
120
Fax. 7335265 11
Al Sawat
Hasan Abud Moh.
Tabuk
Al Sawat
4223520 Fax. 04-4233520, 4235684 ex. 110, 423-4520
12
Al Sinjar
Ibrahim Moh.
Yanbu
04-3910222
Khalid Al
Ahmad Badawi /
Fax.
Badawi,
Khalid Moh. Ahmad
04-3910333
050334333
Al Badawi 13
4
Ali Said Al
Ali Said Ali Jarad Al
Ghamidi
Ghamidi
Asir
2850081 Fax, 2851228, 2850678
14
Asad Murei
Asad Ismael Moh.
Jeddah
Murei Al Syarif
04-4320880 / 6444621, 6425693 Fax. 04-4331210, 6435655
15
Abd. Rahim
Abd. Rahim Abd.
Badr/
Abd.
Rahman Al Subhi
Jeddah
3320517, 6448885,64344
Rahman Al
90, 6448587
Subhi
Fax. 3321243, 6448587
16
Al Wahat
Faesal Abdullah
Jeddah
6040441
Bakr Al Qetsami /
Fax.
Zieb Said Al Balawi
6425890,
121
6440640 17
Al Qaraat
Abd. Ilah Said
Jeddah
6432812,
alqarat@m
Furaij Al Uwaidhi /
6980933,
aktoob.com
hamdi Ahmad
6984521,
Saleh Al Faidi Al
6771111
Juhani
Fax. 6430929, 6778184
18
Al Syarq
Saleh Ali Abdullah
Al Baha
Al Sayyari Al
Fax.
Ghamidi 19
Al Baha
Ahmad said Abu
07-7253461 07-7255454
Al Baha
Raas Al Ghamidi
07-7254252 Fax. 07-7524016
20
Al Hana
Sami Moh. Abd
Jeddah
6763053,
Rahman Habib
6700694,69339
(Amin Syuaifan Al
21
Sulami)
Fax. 6711686,67801 57, 6783213
21
Badawood
Yusuf Moh.
Makkah
Baadawood 22
Bajuber
Luay Fuad Yaslam
Jeddah
Bajuber / Fuad
badawood
Fax.
@badawoo
5486666
d.com
6820239 Fax.
Yaslam Bajuber 23
5485555
6830101
Bin Siddiq
Moh. Ahmad faleh
Yanbu /
04-3227654,
Yanbu
Al Nazzawi
Jeddah
3220474,
(Badrudin)
3227415 Jeddah 6444467
122
Fax. 3911700, 3220747 Jed. 6331989 24
Bisha
Naser Aisub
National
Abdullah al Bisyi
Husen
Husen Amin
Amin
Zaqzoog
Bisya
07-6223074 Fax. 07-6223074
25
Jeddah
6728115/67265 72/6729728
Zaqzuq
Fax.
(HAZ)
6717200 / 6717210
26
Ibn Sinan
27
Indargiri
Saleh Ali Moh Al
Najran
07-5223871
Makkah
5457452,
Sinan Abd Azis saleh Yusuf Indargiri
5420583 Fax. 5464654 / 5493837
28
Jamil
Jamil Ibrahim
Faqeeh
Faqeeh
Makkah
5584164, 5584181 Fax. 5584165
29
Jude
Moh. Abdullah
Thaif
saleh Al Muhanna
7344440 Fax. 7335997, 7499997
30
Najran
Jabir Syarfi jaber
Najran
07-5441092,
Abu Saq / Hadi
Jed. 02-
Ibrahim al Yami
6446651
123
Fax. 07-5440203, Jed 026429023 31
Adil
Adil Mubarak Moh
07-2280093,
adeldos@h
Mubarak Al
Al Musallath Al
Abha
2285000
otmail.com
dausari
Dausari
Fax. 2280094
32
Rasyad
Rasyad Umar
Asyur
Khalil Asyur
Jeddah
6970004, 6825991, 2368194 Fax. 6974897, 6970004, 2368194
33
Said Ali
Said Ali Hamdan Al
Hamdan Al
Mathar Al Ghamidi
Jeddah
Fax.
Ghamidi 34
AL Saudi
6425010 6425890
Saleh Saleh Abd
Jeddah
6911348,
Rahman Al
6911561,
Harandah
6978661 Fax. 6650201
35
Snood
Yahya hasan
Jeddah
hasan Al maqbul
6589999
snood@con
Fax.
cept.net.sa
6510548,
/
6546050
almaqbul@ naseej.com. sa
Yanbu Ideal 36
Salman Mubarak
Yanbu
masad Al Qadhi
04-3911301, 3903481,
124
(Audah Mubarak
3903512,
masad Al qadi)
3910949 Fax. 04-3228614
37
38
Al Daudiah
Al Khawaji
Majid Taufiq Abd
Madinah
8274100,
Azis Al Ayoubi /
8243330
Anwar Abd. Ilah
Fax.
Hamzah Abd jawad
8224954
Moh. Dhaifullah
Shabya
Khawaji
07-6234664, 3272777 Fax. 07-3263822
39
Al Qahtani
Muhammad
Jizan
3220515,
Mutahab Sareh Al
3225347
Qahtani
Fax. 07-3170354
40
Ahmad Al
Ahmad Moh. Naser
Khamis
07-2500870,
Asyairah
Al Qahtani
Musyet
2501536, 2206180, 2211919 Fax. 2500870, 2503896, 2370539,
41
Al Ummal
Moh. Nahidh
Ajanib /
Abdullah Al Quba’
Jeddah
6877696,
Algoba-
6877296,
office@yah
Foreign
6739999
oo.com /
Labour (Al
Fax.
@hotmail.c
Goba)
6881244,
om
6746709 42
Al Zahrani
Sulthan Moh.
Thaif
125
7347777,
Sulthan Al Zahrani
7367802 Fax. 7367664
43
Al Yakut
Abdullah Umar
Jeddah
Said Ba Faqeeh
2711212,
Ayagoot-
6932727,
sam@hotm
6722556
ail.com
Fax. 2711313, 6728144, 6191086 44
Ali Hasan
Ali Hasan Muhsen
Al Muhdhar
Al Muhdhar
Bandar Al
Bandar Salem
Jaberi
Jaber Al Jaberi
Madinah
8392040 Fax. 8392400
45
Makkah
5757575 Fax. 5760665
46
Ghurab
Dr. Ghazi Umar
Jeddah
abdullah Ghurab
6602324, 6631349, 6653998 Fax. 02-6683548
47
Adham
Moh. Abdullah
Jeddah
6593942,
Ahmad Moh. Abu
6593934,
Sarhad
6581756 Fax. 6586207
48
Arabian
Ali Hamid Ahmad
Industrial
Al Ghamidi
Yanbu
04-3218000 Fax.
Fibers Co.
04-3218888
(Ibnu Rushd)
126
49
Baeshen
A. rahman Ali A
Jizan
Rahman baeshen
50
Zayed
Moh. Hasan Moh.
07-3225667, 3225219
Madinah
Zayed
8223884, 8223686, 8244422 Fax. 04-8242511
51
Baljurasyi
Ali Syakhs Ahmad
Baljurasyi
Ujran
07-7221036 Fax. 7722555
52
Khalid
Khalid Hasan
Indragiri
Mustafa Indragiri
Makkah
5540640,
andargir@i
5457452,
cc.net.sa /
5420583,
sa_bgs@ho
5457462
tmail.com
Fax. 5540641, 5429705 53
Al Masyhuri
Ali Abdullah Moh.
Thaif
Al Masyhuri
7490397, 7427212 Fax. 7424965, 7427121, 7488091
54
Al Da’rami
Adel Abd. Aziz
Bisya
07-6220450,
Moh. Al Da’rami Al
6220708
Bisyi
Fax. 07-6220445
55
Abd
Abd. Rahman
Rahman Al
Saleh Abdullah Al
Madinah
8350708 Fax.
127
56
Hudaitsi
Hudaitsi
04-8351991
Adil for
Adil Moh. Abd.
Rect.
Rahman Nasilah Al
7368466,
Ghamidi
7345223
Thaif
7368626,
7382109 57
58
Besher
Makhfur Abdullah
Najran
07-5221335
Ali Al Besher /
Jed. 6428269
Abdullah Said
Fax.
Meseil
07-5222335
Al Ahli Al
Yusuf Ahmad Moh.
Arabi Yusuf
Khurais
Madinah
8222013, 8241492
Khurais
Fax. 8268946
59
Falah Al
Falah Eid Salem Al
Balawi
Harfi Al Balawi
Tabuk
04-4227520 Fax. 04-4227516
60
Qudarat
Marwan Zein
Madinah
8276888
Hamzah Khithabi /
Fax.
Adel Abd. Hamid
8284300
Moh. Al Anshari 61
Al Ahli Al
Al Hasan Yahya M
Hasan
Hasan Al Hazimi
Shabya
07-3261042, 3261634
Yahya M
Fax.
Hasan Al
3260035
Hazimi 62
Rawasel
Khalid Said Ahmad
Abha
07-2288888,
rawasel@h
Hamud Al Hamud
2299999
otmail.com
Al Asmari
Fax. 07-2299995
63
Ziarah
Sami Khalid
Makkah
128
5377017
samikdiri@
Ahmad Diri
Fax.
hotmail.com
5392366 64
Al Musawwi
Said hasan Ali Al
Al Baha
Masawi Al Ghamdi
7255648, 7256611 Fax. 07-7251144, 7255648
65
Syehal
Abdullah Moh.
Khamis
2200599
Abdullah Al Asmari
Musyet
Fax. 2350209
66
Ibn Qeir
Abdullah hadi Moh.
(Gair)
Ali Al Qeir
Al Khibrah
Moh. Abd. Rahman
Al Thawilah
Najran
07-5235221 Fax. 07-5235220
67
68
Jeddah
6447876,
Ktr333@hot
Bakr Al Safi /
6046666
mail.com
Salman Moh. Abd
Fax.
Salam Halawani
6442814
Moh
Moh. Abd Rahman
Faqeeh
Sadaqah Abd
Makkah
5584164, 5500501
Rahim Faqeeh
Fax. 5500502, 5587667
69
Al Thayyib
Moh Al Thayyib
Madinah
8223306,
Abu Bakar Moh. Al
8222165
Syarif
Fax. 8222412, 8238710
70
Saudi
Hassan Hammad
Yanbu
Moh Al Ahmadi
Yanbu
04-3965000 Fax.
Petrochemi
04-3963236
cal Co
129
71
Zurbuthan
Ibrahim Hasan Zen
Jizan
Zurbuthan
07-3260050, 9366500, 3323762 Fax. 07-3260924
72
Usus Al
Salman Saleem
Jeddah
Bina
Saleh Al Juhani /
6515592
Hamid Humed
Fax.
Hamid Al Jahdali 73
Al Azraq
6516249,
6519884
Ibrahim Zeid Abbas
Bisya
Azraq
6228591 Fax. 6457572
74
75
Silver
Abdullah Said
Millenium
Ahmad Bahaitsam
Makkah
5490220, 5483780
(Al Alfiah Al
Fax.
Fodhiah)
5474372
Abdullah Al
Abdullah Sulaiman
Ghunaim
Al Ghunaim
Jeddah
6921111 Fax. 6971726
76
Sasuh
Ibrahim bn Ahmad
Jizan
bn Ahmad Abbas
07-3236171 Fax. 07-3226315
77
Umar Ali Al
Umar Ali Al Nasyiri
Nasyiri
Al
732010,
Qunfuzah
7326011 Fax. 7326012
78
Al Zohair
Saad Muedh Ali Al
Kamis
07-2209000,
Zohair Al Syehri
Musyet
2209900 Fax. 07-2208998
79
Tsawabet
Hamid Sayyaf
Madinah
130
8240406
thawabet@
Abed Al Umari
Fax. 04-8277599
80
Al Mandili
Abdullah Habasyi Abdullah Zawi Zein
Al Qunzufah
Al Mandili
07-7325893, 7325894 Fax. 07-7325894
81
Kam
Moh. Abd Rahman
Khamis
2231010
Internationa
Moh. Al Quzi
Musyet
Fax.
l Rec Office 82
2201115
Mas’ad
Mas’ad Nawwar
Nawwar Al
Syalwan Al Eidi Al
Khulais
6717167, 6718167
Eidi
Sulami
Fax. 6737936
83
Khalid for
Khalid Abdullah
Recruitment
Sulaeman Al
Jeddah
2711118, 2718741,
Suwaelem
2718742 Fax. 2718739
84
Al Syuruq
Esam Ali Abbas
(Sunrise)
Abu Khasyabah
Jeddah
6620258, 6826589 Fax. 6622663
85
Al Zahib
Husen Abd
Tabuk
04-4222053,
Rahman Said Al
4222200
Zahib
Fax. 4222053, 4229238
86
Al Muhdhar
Thaha Hamid
(Thaha Al
Hasan Al Mihdhar
Madinah
8230320, 8230390,
Muhdhar)
8622060
131
hotmail.com
Fax. 8254361 87
Al
Yusuf Moh. Shaber
Doplumasy
Al Habbab
Jeddah
6445594, 6040404
ah
Fax. 6447863, 6444575
88
Al Hajuri
Moh. Nasser
Yanbu
Dhaher Al Hajuri
04-3223939, 3223838, 3222009 Fax. 04-3225014
89
Beverage
Riyadh Moh Al
Can Making
Hindi (Yordanian)
Jeddah
Fax.
Co 90
Dalbuh
6360020 6362341
Moh Ali Dalbuh Al
Bisya
07-6221277
Thaif
7406111,
Bisyi 91
Asas
Saad Ahmad Al Zahrani
7406222, 7492626 Fax. 07-6226126 7489585
92
Al Qarni
Abdullah Ahmad
Sabt Al
Abd Rahman Al
Alaya
Qari
07-6305555, 6301663 Fax. 6301555, 6301555
93
Awsaf
Hasan Mu’la hasan
Jeddah
Al Hazimi
2567072 Fax. 2567082
132
94
95
Al
Abd. Rahman
Tabuk
Mutakhasse
Hamid Mansur Al
Fax.
s
malik
4225551
Dar Al
Sami Abd Rahman
Markazia
Awwad Al Hujaili
Tabuk
04-4235500
4283333,
almarkazia
4234774
@hotmail.c
Fax.
om
4280418 96
Asade
Ahmad Hamad
Najran
Manie Al Muhzel
5221407 Fax. 5225364
97
Al Mujalli
Bandar Hasan Al
Jizan
Mujalli
07-3131473 Fax. 3221426
98
Al Madar /
Luqman Saef Al
Madinah
8222828,
Orbit
Rahman Ahmad Al
8232778
Dahlawi
Fax. 8233374
99
Al Syamil
Moh. Abdullah
Madinah
Moh. Al Huzaili
8640888 Fax. 8640999
100
Al Drees
Abd. Azis Abdullah
Madinah
Al Drees
8287273,
Aldrees.8m.
8243120
com
Fax. 8212227 101
Al Karam
Akram Yaqub Moh.
Madinah
Zaman
8466321 Fax. 8466750
102
Alestiqdam
Abdullah Marzuq
Option
Salman Al Balawi
Tabuk
4248866, 4238877
(Khiyarat)
Fax. 4242521
133
103
Al Mowarid
Abd Muin Abdullah
Al Saree
Madinah
04-8457111,
ielines@ya
Abd Rahim Al
6457222
hoo.com
Ahmadi
Fax. 8453999
104
Al Negair
Abd Rahman
Jeddah
Sulaiman Al Negair
6649999 Fax. 6649030
105
Safir Asir
Moh. Sulaiman
Abha
Moh Habtar
2298866, 2328888 Fax. 07-2296455, 2261921
106
Hamud
Hamud Hamid Ruq
Hamid Al
Al Ahmadi
Madinah
8822000 Fax.
Ahmadi
04-8821000, 8271871
107
Al Abdali
Moh Ali Hasan Al
Jeddah
Abdali
02-6322223, 6322220 Fax. 02-2600550
108
Dar Al
Moh. Mahal Syadid
Salam
Al Radadi
Madinah
04-8224422 Fax. 04-8224433
109
Moh Abd.
Moh. Abd Rahman
Rahman Al
Al Ali
Abqeq
Fax.
Ali 110
03-5884770 03-5885216
Daulat
Daulat daud Said
Badawood
badawood
Jeddah
02-6574888 Fax. 01-6575999
111
Al Badil
Awadh Abd. Rahim
Jeddah
Al Zahrani
02-6073732, 6073733
134
Fax. 02-6073730 112
113
Ideal Walla
Abd. Ilah Hamdan
(Al Ajir Al
Zed Al Hijari Al
Mitsali)
Syarif
Taiba
Suud Ubed Al
Madinah
04-8252288 Fax. 8252299
Madinah
Saleh Al Qaryan
04-8212111 Fax. 04-8271022, 8278303
114
Majid Rect
Majid Moh.
Jeddah
02-6766337,
malhagas@
Abdullah Al
6766333
gmail.com
haqqash
Fax. 02-6766337
115
Tasahel Al
Zeb Saad Ali
junub
Aamer Al salem
Najran
07-5236183 Fax. 07-5236189
116
Najd
Abd. Azis Antar
Tabuk
04-4264444
Aafet Al Unazi /
Fax.
Moh. Mukhaimir
04-4263333
Salman Al Humri Al balawi 117
Hamad
Hamad Umar
Umar
hamad Al Rajhi
Rabigh
4221622 Fax.
hamad Al
4221650
Rajhi Data per Juli 2010 (Sumber Teknis Naker KJRI Jeddah)
135
4.
DAFTAR NAMA PERUSAHAAN INDONESIA DI WILAYAH KERJA KJRI JEDDAH
No
Nama
Kontak
Telepon
Faks
Email
Perusahaan 1
2
Pinehill Arabia
Nur Wahyono
02 6081221
Food
(General
ext. 606
Manager)
+966504316684
Said Bawazir
Ahmad Wakhid
+966503619895
Trading Corp.
Nasir
02 6081223
02 6432104 ext. 212
(Marketing & Distribution manager) 3
PT. Garuda
Fikdanel Thaufik
Indonesia
02-6656121/ 02-
02-6605180
fikdan
6658730
el@ga
+966505599611
ruda-
+966559419832
indone sia.co m
4
Batavia Air
Sukirno Sukarna
02-643999
02-6045888
+966556547300 5
Lion Air
Fawaz Hussain
02-6501627 / 02-
Al-Sulaiman
6501831
02-6503746
+966548392872 +966562304862 6
PT. Bakri
Baju Waskito
02-5728888 ex.
Bangun
Nugroho
6666
ugroho
+966548016356
99@y
Persada
02-5762888
bayu.n
ahoo.c om 7
PT. Waskita
Nur Andono
+966543739018
136
Karya 8
BNI Syariah
Ali Mohammad
02-6050499
Ali.mg
Garnuk
+966535650749
arnuk @yah oo.co m
9
PT. Duta
Ridho Cahyono
02-6697220
Graha 10 11.
02-6678119
+966565089808
Care & Cure
dr. Abdul Aziz
02-6432423
Policlinic
AR Bajamal
+966500900985
Husein Ali
02-6927026
Trubarabia
02-6432423 02-6927029
husein
Operation
@trub
Manager
arabia. com
5. DAFTAR KANTOR TENAGA KERJA ARAB SAUDI
No.
Kantor Tenaga Kerja
Telpon
1
Propinsi Makkah (kota Makkah)
(02) 542-0745
2
Daerah Jeddah
(02) 631-1687
3
Daerah Al-Thaif
(02) 746-1616
4
Daerah Al-Qunfuzah
(07) 732-1250
5
Propinsi Madinah)
Madinah
137
(kota
(04) 827-2747
6.
6
Daerah Yanbu
(04) 322-2688
7
Daerah Al-Ula
(04) 488-0830
8
Propinsi Aser (Abha)
(07) 224-2128
9
Daerah Bisya
(07) 622-6718
10
Propinsi Al-Baha
(07) 725-3240
11
Propinsi Najran
(07) 522-1431
12
Propinsi Jazan
(07) 322-6446
13
Propinsi Tabuk
(04) 422-1181
14
Daerah Al-Wajh
(04) 442-1970
DAFTAR SATGAS KJRI JEDDAH
No.
Kota
Nama Satgas
HP
1
Jeddah
Moh. Rizqi (Hamid)
050-8498010
2
Makkah
Nuri Misja
050-9479311
3
Madinah
Majdi Suhaemi
055-5576733
4
Thaif
Said Barawwas
055-5712566
138
Moh. Ahrar
050-3706510
5
Yanbu
6
Al-Qunfuzah
Khairuddin Thoni
050-5969486
7
Al-Baha
Edy Slamet
050-8821667
8
Najran
Wahyuddin Husen
053-3176400
9
Sabt Al-Alaya Ahmad Fatoni
050-7357987
10
Bisya
Abdullah Tutu
050-8660463
11
Al-Namas
Joko Kurniawan
050-9584299 050-7739063
12
Mahail Aser
Ali Shaghir
050-5507639 054-0028452
Umar Syamlan
055-5834785
Moh. Gozim
050-6403180
Khamis Musyeth
Baharuddin Jalil
050-0361582
Tabuk
Asad Syamsul
050-7186352
13
Abha
14 15
139
7. INDIKATOR EKONOMI ARAB SAUDI (2003 - 2009) r
2009p
1,442.6
1,786.1
1,409.1
12.9
8.0
23.8
-21.1
762.3
786.4
802.2
836.1
841.2
5.3
5.6
3.2
2.0
4.2
0.6
4.4
5.7
5.7
5.9
5.2
4.8
3.6
2.6
2.2
3.3
1.9
1.9
2.4
3.8
18.6
6.6
6.6
-1.1
-4.1
4.3
-8.0
148.6
152.4
180.6
211.3
256.3
283.8
14.6
2.5
18.5
17.0
21.3
10.7
36,542
41,612
51,147
56,401
59,512
71,993
2003
2004
2005
2006
2007
804.6
938.8
1,182.5
1,335.6
13.8
16.7
26.0
686.0
722.2
7.7
r
2008
Gross Domestic Product-Nominal (SR billion) Growth in GDPNominal (%) GDP Real (1999 prices - SR billion) Growth in Real-GDP (%) Growth in Private Sector (%) Growth in Government Sector (%) Growth in Oil Sector (%) Gross Fixed Capital Formation ( 1999 prices - SR billion) Growth in Gross Fixed Capital Formation (%) GDP/Capita Total Population (SR)
140
55,543
Total Population
22.02
22.56
23.12
23.68
24.24
24.81
25.37
16.05
16.44
16.85
17.27
17.69
18.12
18.54
5.97
6.12
6.27
6.41
6.55
6.69
6.83
6,610.5
7,180.6
7,371.5
7,523.0
7,744.4
8,017.3
8,148.0
Saudis
3,124.6
3,298.2
3,367.2
3,431.6
3,600.8
3,756.7
3,838.0
Non-Saudis
3,485.9
3,882.4
4,004.3
4,091.4
4,143.6
4,260.6
4,310.0
978.1
1,012.4
1,026.1
1,022.3
1,124.8
1,177.1
1,215.1
5,632.4
6,168.2
6,345.4
6,500.7
6,619.6
6,840.2
6,932.9
36.0
107.1
217.8
280.4
176.6
580.9
-86.6
Revenues
293.0
392.3
564.3
673.7
642.8
1,101.0
509.8
Expenditures
257.0
285.2
346.5
393.3
466.3
520.1
596.4
4.5
11.4
18.4
21.0
12.2
32.5
-6.1
349.7
472.5
677.2
791.3
874.4
1,175.5
721.2
308.5
415.3
605.9
704.3
767.8
1,053.9
619.9
41.1
57.2
71.3
87.0
106.6
121.62
101.3
156.4
177.7
223.0
261.4
338.1
431.8
359.1
222.7
318.6
472.6
552.0
564.9
795.1
394.5
27.7
33.9
40.0
41.3
39.2
44.5
28.0
(Million persons) Saudis Non-Saudis Total Employment (Thousand persons)
Government Sector Private Sector Government Budget Balance (SR billion)
Balance as % Share of GDP-Nominal Merchandise Exports (fob - SR billion) Oil (Crude & refined products) Others (Non-oil) Merchandise Imports (CIF - SR billion) Trade Balance (fob - SR billion) As % Share of
141
GDP-Nominal Current Account Balance (SR billion) As % Share of GDP-Nominal
105.2
194.7
337.5
371.0
350.0
496.21
85.4
13.1
20.7
28.5
27.8
24.3
27.8
6.1
8.4
8.9
9.6
9.2
8.8
9.2
8.2
27.11
34.53
49.67
59.01
84.35
95.00
59.47
367.3
479.7
725.5
1,019.1
1,347.7
1,888.1
1,777.6
223.2
324.1
563.6
829.2
1,128.5
1,642.3
1,520.0
144.1
155.6
161.9
189.9
219.2
245.8
257.5
3.750
3.750
3.750
3.750
3.750
3.750
3.750
6.9
18.8
11.6
19.3
19.6
17.6
10.7
0.6
0.3
0.7
2.2
4.1
9.9
5.1
4,437.6
8,206.2
16,712.6
7,933.3
11,038.7
4,803.0
6,121.8
Crude Oil Production (Million barrels/day) Average PriceArabian Light (US$/barrel) Official Foreign Assets - Net (SR billion) Saudi Arabian Monetary Agency Govt. Institutions & Independent Organizations Exchange Rate (SR/US$) Money Supply M3 Growth (% change) Cost of Living (1999=100) % change Saudi Share Price Index (1999=1000)*
Source: Central Department of Statistics & Information, MEP/macroeconomic calculations; SAMA -46
th th
Annual Report & 4 Quarterly Statistical Bulletin -2009.
142
Notes :
r
revised,
p
preliminary estimates;
*
at year-end.
Ministry of Economy and Planning. Dated November 7, 2010.
8. UNGKAPAN DAN PERCAKAPAN BAHASA ARAB SEHARI-HARI Untuk membantu dalam berkomunikasi dan sekedar menambah pengetahuan, dibawah ini terdapat beberapa kata dalam bahasa Arab yang dapat dimanfaatkan dalam percakapan sehari-hari. Indonesia
Arab
Ucapan
Halo Selamat pagi Selamat sore Selamat malam Silahkan
ﻼ ً ﻼ وَﺳ ْﻬ ً َأ ْه ﺻﺒﺎح اﻟﺨﻴﺮ ﻣﺴﺎء اﻟﺨﻴﺮ ﺗﺼﺒﺢ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﻓﻀﻠﻚ
Ahlan wa sahlan Sabah al-kheir Masa al-kheir Tisbah ala-kheir
ﻣﻦ ﻓﻀﻠﻚ Terima kasih Terima kasih kembali Permisi
ﺷﻜﺮا ﻋﻔـﻮا ﻟﻮ ﺳﻤﺤـﺖ ﻟﻮ ﺳﻤﺤـﺖ 143
Min fadlak (lakilaki) Min Fadlik (perempuan) Syukran Afwan Law samahtak (laki-laki) Law samahtik
Sampai jumpa lagi Maaf
ﻣﻊ اﻟﺴﻼﻣﺔ
Apa Kapan Dimana Mengapa Berapa Berapa jauh Jam berapa Ya Tidak Satu Dua Tiga Empat Lima Enam Tujuh Delapan Sembilan Sepuluh Nol Senin Selasa
ﻣﺎذا ﻣﺘﻰ أﻳﻦ ﻟﻤﺎذا آﻢ آﻢ آﻢ اﻟﺴﺎﻋﺔ ﻧﻌﻢ ﻻ واﺣﺪ اﺛﻨﻴﻦ ﺛﻼﺛﺔ أرﺑﻌﺔ ﺧﻤﺴﺔ ﺳﺘﺔ ﺳﺒﻌﺔ ﺛﻤﺎﻧﻴﺔ ﺗﺴﻌﺔ ﻋﺸﺮة ﺻﻔﺮ اﻻﺛﻨﻴﻦ اﻟﺜﻼﺛﺎء
ﺁﺳـﻒ ﺁﺳـﻔﺔ
144
(perempuan) Ma’assalamah Asef (laki-laki) Asifa (perempuan) Madza Mata Aina Limadza Kam Kam Kamis sa’ah Na’am La Wahid Itsnaen Tsalata Arba’a Khamsa Sitta Sab’a Tsamania Tis’a Ashara Sifr’ Itsnaen Sulasa
Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
اﻷرﺑﻌﺎء اﻟﺨﻤﻴﺲ اﻟﺠﻤﻌﺔ اﻟﺴﺒﺖ اﻷﺣـﺪ
145
Arbia’ Khamis Jum’ah Sabt Ahad
9. CONTOH LOWONGAN KERJA
146
147
148
149
150
Apply Online: www.trubarabia.com/jobs.htm We are in search of the following staff with Electro-Mechanical construction experience. - Project Managers - Construction Managers
-
Superintendents, Piping & Mechanical
- Project Planning & Control Engineer - QA/QC Engineer - Safety Engineer - Rigging Engineer - Field or Office Engineers - Calibration Supervisor - Calibration Technicians - Surveyor
No. 1.
Position Project Managers
Qualifications
S1-Mechanical Engineer 10-15 yrs. proven project management experience of Electro-Mechanical construction of power plants / industrial plants / oil & gas plants Proven working experience with international type of contracts & with multinational clients. Capable to prepare bid proposals, negotiate, execute and close the job with profit responsibility. Capable to manage 300-500 multinational staff and workers at a time including subcons. Practitioner of PMBOK standard is preferred Have proven effective Leadership skills Fluent in written/spoken English and IT oriented. Willing to take relocate to Saudi Arabia on
151
long term basis Max. 45 yrs age Family status can be arranged Remuneration package can be discussed with serious candidates
Apply Online 2.
Construction Managers
S1-Mechanical Engineer 5-10 years field experience in ElectroMechanical works for power plants / industrial plants / oil & gas plants Familiar with generally accepted construction standards, specs and procedures for piping, mechanical, structural steel, painting, insulation, electrical/instrumentation, heavy lifts, safety and QC. Familiar with international type of contracts & with multinational clients. Capable to prepare bid proposals, negotiate, execute and close the job with profit responsibility within a team environment. Capable to organize & supervise 300-500 multinational workforce & subcons at site including office, camp, transports, etc. Familiarity with PMBOK standard is preferred Proven effective leadership skills. Fluent in written/spoken English and IT oriented. Willing to take relocate to Saudi Arabia on long term basis Max. 45 yrs age Family status can be arranged Remuneration package can be discussed with serious candidates
Apply Online 3.
Superintendents,
Piping & Mechanical
S1- Engineering Degree 8-15 years field experience in ElectroMechanical works for power plants / industrial plants / oil & gas plants Familiar with generally accepted construction standards, specs and procedures for piping, mechanical, structural steel, painting, insulation, heavy lifts, safety and QC. Capable to supervise and lead 100-300 multinational workforce & subcons Fluent in written/spoken English and IT oriented. Willing to take relocate to Saudi Arabia on long term basis
152
Max. 45 yrs age Family status can be arranged Remuneration package can be discussed with serious candidates
S1- Engineering Degree 8-15 years experience in estimating, budgeting, cost forecasting, cost control, project planning & scheduling, management reporting. Proven project site experience as project control for Electro-Mechanical projects involving power plants, industrial plants, oil & gas. Have reasonable knowledge of contract admin & subcontracts admin Practitioner of PMBOK standard is preferred Fluent in written & spoken English – is communicative & bold IT oriented and know how to use Microsoft Project Willing to take relocate to Saudi Arabia on long term basis Max. 40 years Remuneration package can be discussed with serious candidates
Apply Online 4.
Project Planning & Control Engineer
Apply Online 5.
QA/QC Engineer
University Degree in Mechanical Engineering from a reputed university 8-15 years experience as QA/QC Engineer in the erection work of power, oil & gas, industrial, and chemical plants. Fluent in written & spoken English Middle East experience will be a plus. Can operate computer Maximum age limit is 45 years Willing to take up long term assignment To be independent and able to build the team Having knowledge of Welding and International Code, Standards and Specifications Welding Certification CWI or CAWI or AWS or CSWIP and NDE level II ASNT in RT, PT, UT Familiar with WPS/PQR, WPQT Familiar with ISO 9000. Prepare quality plan and test and inspection plan Must be dynamic, independent and able to lead multinational team
153
Apply Online 6.
Safety Engineer
5-8 yrs. experience in Oil & Gas sector. Familiar with international safety & environmental standards for construction work. Able to prepare project safety plan & procedures. Graduate/Diploma from recognized University.
Apply Online 7.
Rigging Engineer
• • • • • • •
Degree in Mechanical Engineering 5-10 yrs work experience in electromechanical construction projects Knowledge of safety aspects of heavy lifts. Knowledge of cranage equipment & transports Knowledge and skill in Heavy Equipment Erection international standards. Able to prepare Rigging Plan and Load Chart Calculations Supervise rigging team
Apply Online 8.
Field or Office Engineers
• • • • • •
Degree in Mechanical, Electrical, Civil or Industrial Engineering from reputable university 5-8 years working experience in any: engineering, procurement, fabrication, maintenance, construction works Fluent in written and spoken English Knows how to operate computers Have supervisor capability Willing to take up long term assignment and remote locations
Apply Online 9.
Calibration Supervisor
• • • •
• • •
Graduate of Metrology or related degree 5 yrs. experience Knowledge of calibration standards and procedures. Skilled in calibrating the equipment used for manufacturing, testing and measuring devices including electronic, mechanical and optical processes. Skilled with using surface plate, theodolite, multimeter and digital indicators. Able to write clear procedures. Able to manage and schedule calibration
154
works, prepare report and documentation. Willing to take up long term assignment and remote locations
•
Apply Online 10.
Calibration Technicians
• • •
Technical school diploma 2-10 years experience Skilled in testing, calibrating, adjusting and maintaining electronic test and measuring instruments Skill in calibrating pressure gauges, pressure transmitters, level transmitters, theodolite, multimeters, torque wrench, relay valve, etc. Willing to take up long term assignment and remote locations
• •
Apply Online 11.
Surveyor
• • • •
5 yrs work experience Preferably in electro-mechanical construction projects Skilled in survey instruments and measurements Diploma in Engineering / ITI in Surveying
Apply Online
Saudi Arabian Airlines Discover aviation job opportunities with Saudi Arabian Airlines Saudi Arabian Airlines is the national airline of Saudi Arabia, based in Jeddah. The airline operates domestic and international scheduled flights to over 70 destinations in the Middle East, Africa, Asia, Europe and North America. The airline's main operational base is at Jeddah-King Abdulaziz International Airport (JED). Other major hubs are Riyadh-King Khalid International Airport (RUH) and Dammam-King Fahd International Airport (DMM). As of November 2010, Saudi Arabian Airlines operates a fleet consisting of the following aircraft • Boeing 747-400 • Boeing 747-300 • Boeing 777-268 • Boeing MD-90 • Airbus A320 • Airbus A321 • Airbus A330-300 • Embraer 170
155
CURRENT CAREER OUTLOOK Flight Crew / Pilot Jobs Last Updated 1-Nov-2010
Flight Attendant Jobs Last Updated 1-Nov-2010
Aircraft Maintenance Jobs Last Updated 1-Nov-2010
FLIGHT CREW / PILOT JOB OPPORTUNITIES Saudi Arabian Airlines is currently hiring pilots. Positions are for A320 Captains. Minimum Requirements • Current ICAO ATP (fixed wing aircraft) • 3,500 hours total time • English proficiency endorsement • Pass Saudi Arabian GACA Knowledge test • Age 30 – 55 inclusive • First Class medical CABIN CREW / FLIGHT ATTENDANT JOB OPPORTUNITIES Saudi Arabian Airlines is currently hiring flight attendants. Positions are on B-747, B-777, A320, A330 and E-170. Minimum Requirements • 2 years in a college / university program • Age 21-30 years • Height 160cm-180cm with weight in proportion • Able to swim at least 25 meters • Fluent in English (other Languages is an advantage) • Medically fit AIRCRAFT MAINTENANCE JOB OPPORTUNITIES Saudi Arabian Airlines is currently hiring aircraft mechanics. Positions are for candidates who wish to apply for the Aircraft Maintenance Technician Program. • Saudi national • Secondary school in scientific, industrial or equivalent • Degree (70% pass) provided by National Center for measurement and evaluation • Maximum age 24
156
•
Pass test of English local report
How to apply? Please see: www.saudiairlines.com/portal/site/saudiairlines/menuitem.d9a467d070ca 6c65173ff63dc8f034a0/?vgnextoid=131b8a09951c4110VgnVCM100000 15e25558RCRD
157
“Buku ini adalah salah satu langkah yang positif untuk memberdayakan ekspor tenaga kerja Indonesia (TKI) sebagai salah satu sumber devisa utama perekonomian Indonesia. Ekspor TKI formal yang berkualitas dan berkelanjutan adalah harapan semua pihak sehingga di masa mendatang para TKI akan membawa nama harum dan martabat bangsa sebagai tenaga kerja yang produktif dan penuh dedikasi. Perlindungan hak-hak TKI adalah hal mendasar yang harus diperhatikan pemerintah dan inisiatif KJRI Jeddah sebagai institusi pemerintah yang langsung berkaitan dengan hal tersebut patut disambut gembira. Semoga informasi yang termuat dalam buku ini makin meningkatkan minat WNI yang siap berkompetisi di tataran internasional untuk mencoba menunjukkan kualitas dan integritasnya di perusahaan atau lembaga mancanegara, khususnya di Arab Saudi”. (Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro Ph.D, Director General IRTI, Islamic Development Bank – Jeddah, KSA dan Guru besar FEUI) "Buku ini memberikan gambaran dan sekaligus petunjuk untuk pembaca yang tertarik untuk berkarya di Arab Saudi. Berbagai aspek dikupas secara rinci karena para penulis dan perangkum buku ini telah dengan gamblang memaparkan fakta yang ada di lapangan daripada sekedar opini mereka. Pembaca diajak untuk menyiapkan dan mengasah mentalnya agar mudah beradaptasi di Arab Saudi dan dapat bersaing dengan tenaga kerja lokal maupun asing lainnya. Topik bahasan di paparkan secara bertahap sehingga alur cerita jadi menarik. Selamat menikmati buku ini dan saya ucapkan selamat berjuang dan sukses di Arab Saudi." (Satria Agung Purwanto, Senior Vice President, National Commercial Bank, Jeddah, KSA) “Buku yang cukup lengkap memberikan informasi yang diperlukan. Saat ini Arab Saudi sedang giat-giatnya membangun infrastruktur dan sarana prasarana lainnya untuk mengejar ketertinggalan dibanding negara Teluk lainnya. Booming proyek-proyek ini yang diperkirakan sampai dengan tahun 2020, tentunya diikuti pula dengan booming usaha-usaha ikutan lainnya secara lengkap (jasa dan non jasa). Kondisi ini tentunya membuka peluang yang besar bagi masuknya tenaga profesional, formal dan semi-formal dari Indonesia yang mampu dan mau untuk bekerja di Arab Saudi. (Nur Andono BS, Kepala Cabang Luar Negeri PT. Waskita Karya, Jeddah, KSA) “Kami menyambut gembira dengan terbitnya buku ini, isinya padat dengan berbagai informasi penting mengenai Arab Saudi. Buku ini akan sangat bermanfaat dan dapat dijadikan referensi tidak hanya bagi pengambil keputusan di Indonesia tetapi juga bagi para calon TKI maupun TKI yang saat ini sudah berada di Arab Saudi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja formal dan semi formal Indonesia. Pinehill Arabia Food Limited, sejak berdiri tahun 1994 hingga sekarang terus berusaha merekrut lebih banyak TKI, namun karena keterbatasan visa sehinga belum berhasil merekrut sesuai yang diharapkan. Keinginan untuk merekrut lebih banyak TKI bukannya tanpa alasan, secara umum TKI yang bekerja di Pinehill telah mampu bersaing dengan tenaga kerja asing lainnya, bahkan saat ini mayoritas posisi manajerial dan posisi penting lainnya yang tersebar di bidang tehnik, produksi, IT, keuangan dan marketing dapat dijalankan oleh tenaga kerja dari Indonesia”. (Noor Wahyono, General Manager Pinehill Arabia Food Limited, Jeddah, KSA)
158
159