Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
ital
ct ig
WARNA-WARNI WAHHABISME: D
BERHARAP REVOLUSI DI ARAB SAUDI? n a a Buku Madawi al-Rasheed kDiskusi
1 Review Diskusi | Edisi 001, Februari 2012
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
cy a r
Salam
P
Dem
o
WARNA-WARNI WAHHABISME c Berharap Revolusi di Arab Saudi?
Pe
ada Kamis, 23 Februari 2012 lalu, Ciputat School, salah satu komunitas diskusi yang diinisiasi oleh Democracy r Peoject, Yayasan Abad Demokrasi, kembalip u sta menyelenggarakan diskusi bulanan. Kali ini, tema khusus yang dibicarakan adalah beragam manifestasi Wahhabisme di Arab Saudi, dengan antara lain membicarakan kemungkinan terjadinya semacam revolusi di negara itu. Diskusi ini membahas buku Contesting the Saudi State: Islamic Voices from a New Generation (2007), karangan 2
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
Madawi al-Rasheed. Penulis buku ini adalah Profesor Antropologi di London, keturunan Arab. Dia sudah lama dikenal sebagai pengarang mengenai Saudi yang baik. Dia antara lain menulis The Modern History of Arabia. ini menghadirkan narasumber jDiskusi e
ital
ct
Novriantoni Kahar, lulusan Universitas al-Azhar yang baru saja kembali dari Inggris, dan rajin menulis mengenai Islam dan demokrasi belakangan ini. Dihadiri sekitar 30 orang peserta, diskusi berlangsung di ruang pertemuan Ciputat School, Ciputat, Tangerang Selatan.
D
ig
Di bawah ini adalah transkripsi lengkap diskusi di atas. Dengan tersedianya transkripsi ini, meskipun tidak hadir, n para pembaca bisa k a a mudah-mudahan menikmati hasil diskusi di atas. Redaksi
3
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
I Pengantar Diskusi: Ihsan Ali-Fauzi Assalamu`alaikum. semua.
Selamat
malam
Dem
o
Selamat datang di forum diskusi y bulanan Ciputat School yang dikelola a c oleh Democracy Project, Yayasan Abad cr Demokrasi. Ada beberapa pekerjaan yang digarap Democracy Project, misalnya penerbitan buku-buku yang berorientasi pada isu pluralisme secara on line. Yang sejauh ini sudah diterbitkan misalnya adalah buku Cak Nur, Budhy MunawarRachman, Yudi Latif, Bahtiar Effendy, dan lainnya.
Pe
r
Kegiatan lainnya adalah diskusi bulanan p Ciputat School ini, yang diselenggarakanu s ta di Ciputat dan saya yang diminta untuk mengorganisirnya. Tema besarnya adalah “Islam dan Demokrasi”, dalam maknanya yang terluas. Nah, mulai pertemuan bulan ini, saya ingin memperluas pesertanya dengan melibatkan teman-teman muda yang sehari-hari bekerja misalnya di Kontras, LBH, Wahid Institute, selain 4
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
para pengajar dan peneliti muda di UIN, Paramadina dan lainnya. Itu selain para senior seperti Moqsith Ghazali, Nur Iman Subono dan lainnya.
Pro
je
D
ig
ital
ct
Nah, agar semuanya lancar, kepada calon peserta kami akan mengirimkan bukubuku yang akan kita diskusikan. Bulan depan kita akan diskusi buku Charles Kurzman yang baru saja terbit (2011, Oxford University Press) mengenai terorisme bunuh diri (The Missing Martyrs), dengan narasumber Rizal Panggabean. Lalu, bulan depannya lagi kita akan membahas buku Muhammad Qasim Zaman yang terkenal mengenai ulama (Ulama in Contemporary Islam), dengan narasumber Ulil Abshar-Abdalla.
ka
an
Sebelum hari diskusi tiba, makalahnya sudah kita bagikan. Yang berisi review atas buku yang dibahas. Kemudian, sebelum diskusi, kita akan makan malam bersama, sehingga kita punya energi untuk berzikir. Jadi, terimakasih sudah datang. Ada beberapa muka baru di sini, seperti Chaider dari UIN dan Phillips dari CSIS. Mudah-mudahan bisa datang setiap 5
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
bulannya nanti.
Dem
o
Malam ini kita akan mendiskusikan buku Contesting the Saudi State: Islamic Voices from a New Generation, karangan Madawi al-Rasheed. Narasumber kita adalah Novriantoni Kahar, lulusan Universitas alAzhar yang baru saja kembali dari Inggris, cy a dan rajin menulis mengenai Islam danr c demokrasi belakangan ini. Makalah Novri sudah saya kirimkan beberapa hari yang lalu. Dan dia masih juga memberi kita bahan tambahan lain yang kopiannya sudah tersedia di atas meja.
Pe
Tapi saya mau kenalkan sedikit mengenai buku Madawi. Buku ini judulnya Contesting the Saudi State. Sekarang ini dianggap rp salah satu buku terbaik mengenai Arab Saudi. Madawi Al-Rasheed ini adalah u seorang profesor antropologi di London. s t a Dia sudah lama dikenal sebagai pengarang mengenai Saudi yang baik. Dia antara lain menulis The Modern History of Arabia. Dia sendiri orang Arab. Menurut beberapa orang, bukunya ini jenis buku yang tidak mungkin ditulis oleh orang lain. Buku seperti ini hanya bisa ditulis oleh seorang 6
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
Arab dan mengerti kultur Arab tetapi tinggal di luar Arab karena kritiknya yang pedas terhadap pemerintah dan ulama Arab. Dia sendiri mengaku Wahhabi, tetapi sangat kritis dengan Saudi Arabia. Itu saja yang mau sampaikan sementara ini, supaya Novri yang melanjutkan. Silakan Novri.
je
D
ig
ital
ct kaa
n
7
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
II Presentasi Narasumber: Novriantoni Kahar Assalamu`alaikum. semua.
Selamat
malam
cy
Dem
o
Saya terbiasa membaca koran-koranr a c berbahasa Arab. Misalnya al-Syarq alAwsath, yang terbitan London. Selama ini saya umumnya membaca bagian opini – dan saya rupanya agak tersesat karena tidak begitu tahu peta pemikiran di dalam negara Saudi. Kesimpulan saya, kalau membaca koran-koran Arab itu, kita dapat menemukan opini-opini yang dikembangkan oleh intelektualintelektual yang mewakili kelompok rp Sahwi yaitu kelompok yang agak revivalis. us Itu saja. ta
Pe
Namun, sekarang saya lebih paham peta Arab Saudi setelah membaca buku Contesting the Saudi State ini. Saya bersyukur bisa diamanatkan Ihsan AliFauzi untuk membahas buku ini, karena saya merasa mendapat banyak sekali masukan baru. Rupanya kelompok Sahwi di atas hanya satu kelompok. 8
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
Orang tua Madawi hijrah ke Lebanon. Lalu, tahun 1975 pecah perang saudara antara Sunni dan Syiah, sehingga mereka pindah ke London. Sejak saat itu, Madawi hidup di London. Dia menikah dengan seorang Inggris yang masuk Islam. Dia punya dua orang anak, yaitu Ziyad dan Luklu’ah. Karena keterusirannya dari daerah asalnya, dia merasa sebagai sosok yang tidak punya tanah air.
D
ig
ital
ct
Tentang Madawi dulu. Dia ternyata bukan orang Arab sembarangan. Di Arab Saudi, dia termasuk putri keturunan kerajaan. Jadi Madawi berasal dari keluarga AlRasyeed, yang dulu pernah menjadi penguasa di Kha’il. Bapaknya adalah keturunan penguasa suku Kha’il. Turun temurun berabad-abad, sampai tahun 1930-an, wilayah itu dikuasai oleh Ibnu Saud. Kemudian keluarga ini berceraiberai.
kaa
n
Kemudian dia menyatakan, “laqad wajadtu fi kitabati wathanan.” Artinya, saya sudah mendapatkan ibu pertiwi dalam menulis buku. Jadi, buku-buku yang dia tulis menjadi semacam ungkapan kecintaannya pada tanah air dengan pendekatan yang kritis. 9
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
Selain buku yang kita bahas, Madawi punya satu buku tentang sejarah Saudi yang bersifat kritis. Dia berusaha mendekonstruksi wacana dan sejarah yang diajarkan secara resmi oleh penguasa Saudi. Buku itu banyak sekali tersedia di media online dan disebarkan secara gratis oleh kelompok-kelompok cy a yang ingin mengetahui sejarah kritisr c tentang Saudi.
Pe
Pada malam hari ini, saya tidak perlu bicara yang ada di makalah (lihat makalah Novriantoni Kahar dan lampirannya – Red.). Saya hanya ingin memberikan peta tentang pemikiran Wahhabisme di Saudi.
Terdapat empat kelompok dalam peta rp Madawi al-Rasheed. Pertama, kelompok u Wahhabi established, yang diwakili oleh s t a mufti dan birokrat-birokrat keagamaan yang sampai saat ini masih menguasai Saudi. Kedua, ada kubu Sahwi. Kubu Sahwi adalah kaum revivalis yang ingin ulama tidak hanya menjadi stempel kekuasaan, tapi hendaknya juga bersikap kritis. Tapi dalam sikap kritisnya, mereka tidak menganjurkan kekerasan. Ketiga, ada kubu Salafi-Jihadi. Ini “gang”-nya 10
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
almarhum Imam Samudra di Arab Saudi, dari mana Imam Samudra mendapatkan ideologinya. Keempat adalah SalafiIslahiyah, yang bisa dibilang kelompok reformis.
Pro
je
D
ig
ital
ct
Di sini kita dapat lihat perbedaan pandangan mereka dalam melihat Saudi. Seperti dapat dilihat dalam skema yang saya buat sebagai lampiran makalah saya, orang-orangnya sudah jelas. Yang perlu saya jelaskan lebih jauh hanya doktrin dan misinya saja.
kaa
n
Doktrin pertama dari kalangan establish adalah istila’, yaitu penaklukan. Karena kerajaan Saudi dibangun atas penaklukan terhadap suku-suku Saudi di berbagai tempat. Kedua, ada taiyyin, kira-kira siapa yang paling hebat, dia yang memegang kekuasaan dan dialah yang harus berkuasa. Semuanya itu dilakukan sambil, kata Madawi, “paying lip service to the principle of syura”. Madawi mengatakan, dalil yang digunakan ulama Wahhabi establish bukan wa ‘amruhum syuro baynahum, tapi wa amruhum sirru bainahum – jadi sirrun (rahasia), bukan syura (musyawarah). Itu artinya, perkara mereka diputuskan secara rahasia 11
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
di antara mereka dan bukan dengan musyawarah.
Dem
o
Prinsip lainnya adalah kekuasaan secara turun-temurun. Kemudian bai’ah. Setelah penguasa nyata berkuasa, maka harus ada bai’ah. Bai’ah diberikan oleh y ahl al-hall wa l-aqd. Ini adalah kelompok a c yang dianggap punya kewenangan cr keagamaan untuk memberikan bai’at pada penguasa.
Pe
Kemudian ada ayat Al-quran lain yang dipakai, yakni `athi-u ‘llah wa `athi-u ‘rasul wa ul al-amri minkum. Jadi bagi Wahhabisme, “Taatlah kepada Allah, nabi, dan penguasa kalian.” Jadi itu satu paket dan tidak bisa dipisah-pisah. rp Wau dalam kalimat itu menunjukkan bahwa semuanya terhubung. Dan u s t a memberontak kepada penguasa hanya dibenarkan kalau penguasanya secara nyata melakukan tindakan kafir. Misalnya melarang shalat. Tapi jika sifatnya masih samar atau debatable, itu tidak menjadi soal. Kemudian ada lagi doktrin bahwa penguasa yang tirani lebih baik daripada 12
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
kekacauan, chaos. Tirani satu tahun lebih baik daripada chaos satu hari – seperti pernah dikatakan Ibnu Taimiyah. Tapi ada satu hal menurut Madawi yang tidak diambil dari Ibnu Taimiyah, yaitu ketaatan mutlak pada penguasa. Untuk hal itu, wacana Wahhabi establish mengambil ulama Mamluk.
je
D
ig
ital
ct
Sementara itu, kelompok kedua, kelompok Sahwi, yang artinya bangkit, bagi Madawi Al-RasHeed fungsinya untuk mengembalikan tuah, pesona, atau daya ikat politik dengan agama. Jadi wacana mereka agak bertentangan dengan kelompok Wahhabi establish, dan mereka sebetulnya kelompok revisionis. Mereka tetap ingin bertolak dari Muhammad Ibnu Abdil Wahhab. Semua kelompok ini nantinya ingin tersambung dengan Muhammad Ibnu Abdil Wahhab, kecuali kelompok reformis, yang terakhir, yang mencoba untuk mengkritisi founding father-nya, Abdil Wahhab, semacam hadrotus syeikh Wahhabisme.
kaa
n
Kelompok Sahwi atau revivalis menginginkan Islam yang tidak sekadar ritual. Kemudian mereka 13
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
juga menyokong doktrin Hakimiyah, kedaulatan Tuhan. Yang berdaulat sebenarnya bukan raja tapi Tuhan. Inna al-hukm illa lillah. Kekuasaan hanya milik Tuhan, selain Tuhan hanya dipinjamkan atau dititipkan saja. Kemudian mereka juga menentang adanya clergy. Mereka menganggap bahwa kaum Wahhabi a c y r establish sudah seperti gereja sendiri. c Tapi nanti mereka akan menjadi church in waiting. Tapi kemudian mereka dikooptasi oleh kekuasan – setelah peristiwa Sebeleas September mereka terdesak, dan akhirnya harus tunduk juga pada kekuasaan. Dan mereka menjadi semacam gereja tandingan bagi kelompok yang pertama.
Pe
rp Mereka juga menginginkan independensi ulama. Tapi memberontak u sta dengan menggunakan kekerasan tidak dibenarkan menurut mereka. Mereka ingin menggunakan cara-cara yang damai. Mereka mengakui ada dua tipe Salafiyah, yaitu Hizb al-Wulat (kubu loyalis) dan Hizb al-Ghulat (kubu radikal). Sedikit mengenai istilah Salafi: Semua orang mengakunya Salafi. Muhammad Abduh pun sebenarnya Salafi. Bedanya 14
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
Muhammad Abduh dengan kelompok yang sering disebut Wahhabi sekarang, ia Salafi Islahi atau modernis. Jadi dia kembali ke masa lampau bukan ke masa lampau itu sendiri. Tapi mereka ingin memformulasi ulang masa lampau untuk menyesuaikan diri dengan masa sekarang.
je
D
ig
ital
ct
Sementara itu, urusan paling besar Salafi-Wahhabi adalah mengenai ritual. Misalnya bagaimana supaya aqidah menjadi lebih murni. Ini sebetulnya sindiran bagi kelompok Sahwi. Hizbul Wulad bagi kelompok Wahhabi establish adalah kelompok radikal atau jihadi.
kaa
n
Kemudian, bagi kelompok Sahwi, jihad di luar pekarangan Saudi dibolehkan. Jadi dikirim ke Afganistan dan Irak. Tapi di Saudi sendiri tidak boleh. Untuk menghindari Saudi dari fitnah. Kemudian mereka percaya dunia bisa diubah dengan kekuatan masyarakat. Kemudian kita lihat pergeseran dalam Wahhabi lainnya, ke kelompok ketiga, yakni jihadi. Dalam Wahhabi establish, yang biasa dianggap munafik dan kurang murni keyakinannya adalah masyarakat. 15
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Tapi menurut kelompok jihadi, yang dianggap munafik itu bukan masyarakat, tapi penguasa. Menarik juga.
Dem
o
Kemudian pergeseran lain dari Sahwi: menurut jihadi, jihad di dalam negeri sama validnya dengan jihad di luar y negeri. Kenapa kita harus memerangi a c Soviet di Afganistan, sementara di dalam cr negeri sendiri ada pangkalan Amerika yang bercokol dan tidak juga pulang? Jadi itu sama validnya untuk berjihad di luar negeri.
Pe
Penguasa juga dianggap kafir karena memperkenalkan hukum sekuler. Di Saudi yang religius hanya aturan-aturan sosial saja, sedangkan aturan menyangkut rp investasi, misalnya, lebih sekuler. Mereka juga menyatakan kekuasaan u s ta turun temurun bertentangan dengan Islam. Kemudian, seperti tampak dalam pendapat Osama bin Laden, hubungan antara penguasa dan yang dikuasai itu semacam kontrak sosial. Kalau penguasa sudah menyalahi kontrak, otomatis kekuasaannya tidak valid lagi. Kemudian, 16
sama
dengan
Sahwi,
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
Lalu ada kelompok terakhir, yang disebut kelompok Islahi atau reformis. Menurut saya, di sana terlihat ada pergeseran wacana yang penting. Pengalaman saya, membaca tiga bab pertama agak mengantuk, karena Madawi me-review misalnya hampir semua fatwa-fatwa yang konyol, dan kita tidak seperti membaca sesuatu yang baru. Jadi baru enak membaca buku Madawi pas bab kelima, tentang kalangan reformis. Saya merasa, ternyata ada intelektual juga di Saudi.
D
ig
ital
ct
mereka juga ingin agar ulama bersikap independen. Mereka juga merasa bahwa mereka adalah orang-orang yang paling autentik dalam memperjuangkan misi Muhammad Ibnu Abdil Wahhab. Kemudian mereka mengatakan bahwa Amerika adalah harbi, agressive nation. Maka wajar kalau “kita” berperang dengan “mereka” karena “mereka” agresif.
kaa
n
Di sini kita lihat, menurut kalangan Islahi, ada dua bentuk Salafiyah. Yang pertama yang sudah terdistorsi dan terkorupsi oleh kebohongan dan ketidakadilan. Lainnya adalah yang tetap berupaya 17
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
o
berpegang pada Al-quran dan Sunah. Mereka disebut kelompok liberal. Walaupun mereka tidak mau disebut liberal. Tapi oleh orang-orang, mereka dicap liberal. Karena Islam liberal, mereka masih terikat dengan kata-kata Islamnya. Di Saudi, se-liberal-liberalnya orang, masih tetap ingin agar hukum a c y Islam ditegakkan. cr
Dem
Kemudian mereka menyatakan, Wahhabisme terlalu royal untuk mengumbar takfir. Takfir adalah mengkafirkan orang. Itu salah satu “trias politika” Saudi, yaitu: hijrah, takfir, dan jihad. Jadi kawasan di mana satu kelompok yang dianggap sinkretis atau kejawen oleh Ibnu Abdil Wahhab, rp misalnya kelompok yang melakukan praktik-praktik sufi, ziarah kubur, dan u sta sebagainya, maka kawasan tersebut dicap kafir. Kemudian dianjurkan untuk keluar dari kawasan itu dan pindah ke atau hijrah ke monoteis state atau kawasan yang sudah dikuasai Wahhabi. Lalu, kalau tidak hijrah, maka kami akan lakukan jihad memerangi kalian. Taktik seperti ini terlihat di Indonesia. Hijrah dilakukan agar penghuni sekitar tidak nyaman dan diganggu terus.
Pe
18
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Nanti ujungnya dapat ghonimah atau pampasan perang dari kelompok yang sudah dikuasai.
Pro
je
Hal lain yang menarik dari kelompok reformis, mereka menyatakan bahwa monoteisme harus dikaitkan dengan keadilan. Misalnya mereka mengutip Ibnu Qayyim Al-Jauziah, bahwa negara yang kafir tapi tetap adil itu lebih baik daripada negara yang beriman tapi tidak adil.
D
ig
ital
ct
Karena itu, kelompok reformis sudah lebih kritis. Mereka mengatakan Wahhabisme terlalu royal mengumbar takfir. Kemudian, mereka juga mengatakan Wahhabisme yang sudah terdistorsi inilah kelompok kharijis atau kelompok khawarij, kelompok yang menyempal dari konsensus Islam.
kaa
n
Kemudian, mereka berpandangan bahwa umat harus diajak untuk melakukan “jihad madani”. Jihad madani adalah civil jihad atau jihad yang beradab. Jadi, bukan jihad angkat senjata. Dan ini yang menarik: karena biasanya penguasa itu lalim dan pasti tidak mau mendengarkan dan tidak adil, maka solusinya adalah 19
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
civil empowerment. Masyarakat harus diperkuat: Politics is negotiation, but society must be strong to negociate. Politik adalah soal negosiasi dan masyarakat harus dikuatkan untuk bisa bernegosiasi dengan kekuasaan politik.
y
Dem
o
Semuanya itu mencerminkan missi a c masing-masing kelompok. Kalau cr kelompok establish dan Sahwi, titik tekannya adalah reformasi masyarakat. Tapi kelompok jihadi, missinya adalah perbaikan penguasa. Kalangan reformis ingin mereformasi masyarakat dan negara; itu sebuah proses yang paralel bagi mereka. Mereka juga menekankan kultur civil society karena tanpa itu sebuah masyarakat tidak akan mungkin r untuk menawarkan reformasi politik. p
Pe
Dalam satu wawancara di youtube, Madawi Al-Rasheed mengatakan tidak mungkin revolusi yang berlangsung di dunia Arab saat ini untuk menjejakkan bumi di Saudi. Salah satunya karena tidak ada civil society yang kuat. Sama sekali tidak bisa revolusi twitter dan facebook untuk diterjemahkan ke aksi nyata di lapangan. Dan beberapa kali 20
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
ternyata memang gagal. Biasanya koran seperti al-Syarq al-Awsath atau alHayat itu mengecam sekali aksi-aksi demonstrasi. Mereka takut sekali Saudi akan mengalami reformasi sebagaimana di negara-negara Arab lainnya.
je
D
ig
ital
ct
Missi kelompok establish adalah memegang birokrasi. Mereka ingin status quo. Kemudian Sahwi atau kelompok revivalis berusaha menantang kemapanan kelompok yang pertama. Mereka juga ingin punya suara yang lebih mengenai isu-isu sosial, ekonomi, dan politik. Kemudian mereka juga berusaha untuk mengganti ulama-ulama establish. Tapi kalau tidak bisa diganti, mereka akan mencoba merebut posisi-posisi penting di birokrasi. Mereka mengombinasikan keyakinan dengan engagement atau keterlibatan dalam politik. Kemudian mereka juga ingin syariat Islam. Kita merasa, Saudi sudah menerapkan syariat Islam yang begitu kaffah,tapi toh masih ingin syariat Islam.
kaa
n
Kelompok Sahwi ingin agar tidak berkutat dalam hal purifikasi keyakinan saja. Biasanya ulama-ulama establish 21
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
ini diledek sebagai ulama al-haid wa alnifas, karena mereka hanya mengurus soal-soal seperti haid dan nifas. Di buku Madawi banyak sekali dimunculkan fatwa-fatwa yang lucu. Ada perempuan bertanya bagaimana hukumnya memakai sepatu hak tinggi. Bagaimana hukumnya berangkat ke luar negeri seperti negara a c y r Barat: apakah perlu ditemani seorang c ulama. Jadi nanti diberikan hukum. Banyak sekali fatwa-fatwa yang lucu di Saudi karena pertanyaan-pertanyaan seperti itu.
Pe
Masih terkait dengan contoh lucu di atas, yang terakhir kontroversi soal lingerie. Di toko-toko Saudi dijual lingerie tapi penjualnya laki-laki. Ini menjadi problem. r pdi Kebijakan ekonomi terbuka sekarang Saudi menginginkan supaya konsumen u sta diutamakan. Survey-survey mengatakan bahwa untuk meningkatkan penjualan lingerie, petugas toko harus perempuan juga. Namun, di Saudi perempuan susah sekali untuk bekerja di luar. Hanya 10 persen dari perempuan Saudi yang bekerja. Kemudian, kelompok Sahwi juga punya catatan dan kritisisme terhadap negara. 22
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
D
ig
ital
ct
Walaupun mereka secara terangterangan mengatakan bahwa negara ini masih Islam, tapi sebetulnya di belakang mereka kritis. Setelah mereka di penjara di tahun 90-an, wacana kelompok Sahwi berubah. Tadinya menyasar negara lalu berubah untuk mengislamkan masyarakat, Islamizing society. Karena kapok berhadapan dengan kekuasaan, mereka mengubah wacana. AntiAmerikanisme kuat sekali di kelompok salafi. Kritik anti-Amerika dianggap aksi heroik di koran-koran Saudi. Orang juga bebas sekali mengkritik Amerika di koran Saudi. Rezim Saudi pun membiarkan saja.
kaa
n
Biasanya mereka tidak langsung bicara soal hubungan, tapi soal ketidak-fair-an Amerika dalam hubungan dengan Saudi. Sebetulnya mereka ingin mengkritik Amerika tapi untuk menyasar Saudi. Tapi Saudi sendiri tidak disebutkan. Jadi kritik terhadap Saudi tidak dieksplisitkan, tapi kritik terhadap Amerika yang dieksplisitkan. Makanya semuanya ini diledek oleh Madawi: katanya kritik terhadap Amerika merupakan aksi heroik di Saudi. Dan itu dirayakan dengan sedemikian rupa tanpa takut 23
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
orang mengkritik Amerika.
Dem
o
Kemudian kita beralih kelompok Jihadi. Bagi mereka, monoteisme bukan domestik Saudi saja. Kita harus mengglobalisasikan monoteisme Saudi. Mereka juga menganggap bahwa Saudi cy memiliki rezim yang lembek. Sehinggar a c harus menjungkirkan mereka. Sudah beberapa kali Saudi membantu Amerika di Afganistan. Kemudian Amerika menyerang Afganistan. Nah, sebulan sebelum menyerang Afganistan, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Taliban.
Pe
Kemudian ketika Amerika mau menyerang Irak, pemerintah Saudi rp melarang kelompok jihadi untuk berpartisipasi. Ini menarik. Ada u s t a perseteruan antara Saudi dengan Iran di Irak. Kita lihat, beberapa waktu lalu seringkali hampir beberapa pekan selalu ada bom di Irak. Kelompok jihadi Saudi sebetulnya bermain di Irak. Mereka ingin membuktikan pada Amerika bahwa kamu sedang menghadapi Somalia baru. Jadi kamu sedang berhadapan dengan kelompok jihadi yang tadinya ditahan 24
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
oleh pemerintahan Saudi untuk tidak terlibat di Irak. Pokoknya Saudi selalu mendukung Amerika. Kemudian ada motif balas dendam dan motif untuk menegakkan negara yang saleh.
Pro
je
D
ig
ital
ct
Sementara bagi kaum reformis, aliansi Saudi-Wahhabi bertanggungjawab sekali terhadap centang prenangnya dunia ini. Mereka bukan yang selama ini dikatakan sebagai kekuatan yang terintegrasi dalam masyarakat. Tapi sebetulnya aliansi salafi dan Wahhabi adalah kekuatan disintegrasi di dalam masyarakat. Terutama kalau mereka sudah melakukan ekspansi keluar. Sektarianisme kelompok menjadi kental kalau sudah dimasuki ajaran Wahhabi. Ini kritik mereka.
kaa
n
Kemudian mereka berupaya untuk merekonsiliasi antara kelompok liberal dan Sahwi, sementara kelompok jihadi tidak masuk. Mereka berupaya untuk membangun blok sejarah supaya mereka punya kekuatan untuk melakukan reformasi di Saudi. Kemudian, mereka juga mengutamakan 25
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
pentingnya citizenship. Mereka ingin agar orang Syiah di bagian Timur Saudi juga diperlakukan sebagaimana orangorang Sunni di bagian lain.
Dem
o
Mereka juga menginginkan perempuan yang lebih dari separuh masyarakat Saudi diberikan KTP. Selama ini jika a c y perempuan bepergian, paspornya harus cr ikut suami. Bahkan yang paling menarik di Saudi, setiap perempuan harus punya wali al-amr, wali murid atau wali dirinya dari golongan laki-laki. Kalau dia punya bapak, walinya adalah bapaknya. Setelah bapaknya menyerahkan ke suaminya sebagai istri, suaminya sebagai walinya. Kalau suaminya sudah tidak ada, ke pamannya; dan kalau pamannya tidak rp ada, anaknya yang paling kecil pun bisa us jadi walinya.
Pe
Uniknya, dalam kasus darurat sering terjadi kecelakaan di Saudi. Itu karena anak-anak kecil yang masih belajar menyetir dalam kondisi darurat memberanikan diri untuk menyetiri ibunya atau kakaknya.
26
Menarik data mengenai sopir. Pengeluaran rumah tangga besar sekali
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
untuk sopir luar negeri. Rata-rata sekitar 800 real per bulan. Makanya keluarga Saudi yang menengah ke atas harus mengeluarkan ongkos untuk sopir. Sebetulnya keluhan soal ini sudah banyak sekali. Hanya saja, oposisi yang dilakukan beberapa kali oleh perempuan, misalnya dengan mencoba menyopir, ditentang dan mereka nanti ditangkap.
je
D
ig
ital
ct
Beberapa kasus, kelompok di Saudi mengatakan kami lebih nyaman disopiri. Karena kulturnya juga buruk. Tiap kali ada perempuan yang menyopir, pasti nanti akan digoda oleh pemuda-pemuda di jalanan yang mengerubungi mobilnya kalau sedang macet.
kaa
n
Yang lebih parah lagi, kalau disopiri oleh sopir asing, pemuda Saudi seringkali menunjukkan bussines card-nya. Jadi ini negara “jahiliyah” betul. Negara “jahiliyah” abad 21 yang harus berubah.
27
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
III Sesi Tanya-Jawab Ihsan Ali-Fauzi
Dem
o
Tadi Novri banyak sekali menekankan aspek teologi dan keagamaan politik Arab a c y r Saudi dengan memperlihatkan beberapa c variasi. Salah satu misi buku ini adalah melihat variasi di dalam Wahhabisme. Ada empat model Wahhabisme yang diterangkan dari pusat atau mainstream kemudian semakin ke luar semakin menyimpang dari mainstream, yang dianggap Novri semakin bagus.
Pe
Jadi Al-Rasheed ingin melihat pertamarp tama dari core-nya, lalu mana yang menyimpang dari core, sampai yang u sta paling menyimpang dari segi doktrin dan implikasinya pada kekerasan. Sahwi itu revivalis tapi tak cukup revolusioner dan tak cukup violent. Yang ketiga (Salafi Jihadis) adalah yang paling violent, membolehkan kekerasan. Yang keempat (Salafi Islahi) itu lebih reformis dan lebih liberal. Ada beberapa konteks yang perlu 28
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
diperhatikan ketika membaca buku ini. Pertama, Arab Saudi lahir sejak abad ke-18. Itulah “negara pertama” ketika keluarga Saud bekerjasama dengan ulama. Muhammad bin Saud itu kepala suku sampai jadilah negara suku atau negara keluarga. Dinasti Saud menjadi penguasa politiknya kemudian ulama memberi justifikasi keagamaan.
je
D
ig
ital
ct
Setelah minyak ditemukan, negara ini makin kaya, lalu mengekspansi (Wahhabisme) ke beberapa tempat, pertama di daerah Saudinya kemudian ke luar. Negara ini sempat ditundukkan kembali oleh Usmani karena yang sebelumnya berkuasa adalah dinasti Usmani. Tapi kemudian dinasti Saud berhasil mendirikan kembali negara itu. Jadi cirinya adalah adanya penguasa politik yang diberi justifikasi agama, yakni Wahhabi yang asal katanya diambil dari nama Muhammad ibn Abd al-Wahhab.
kaa
n
Repotnya, mereka memandang bahwa mereka khadimul haramain, pelayan dua kota suci. Mekkah dan Madinah mereka kuasai. Itulah yang membuat negara ini penting secara nasional dan 29
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
internasional.
Dem
o
Selain itu, di sana ada minyak. Minyak mempunyai beberapa segi signifikansi. Pertama, Amerika Serikat menjadi tidak kritis terhadap mereka karena perlu bernegosiasi mengenai harga minyak. y Kedua, kekayaan melimpah membuatr a c Wahhabisme, termasuk doktrinc doktrinnya yang mengerikan tadi, diekspansi atau diajarkan ke luar negeri, tak terkecuali ke Indonesia. Kita bisa berbicara lebih jauh soal itu nanti.
Pe
Ada aspek ekspansi Wahhabisme ke luar yang kemudian, sejak tahun awal tahun 80-an, berkompetisi dengan ekspansi Syiahisme. Selain itu, Amerika Serikat rp menjadi tidak kritis terhadap isu itu karena mereka berkepentingan dengan u s t a minyaknya. Itu juga berpengaruh terhadap model hubungan yang terus tegang dengan Israel dan dukungan Saudi yang selalu mendua terhadap gerakan-gerakan Islam di sana. Jangan lupa bahwa banyak orang Indonesia yang menjadi jamaah haji ke Arab Saudi. Jamaah haji terbesar 30
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
mungkin berasal dari Indonesia. Jamaah haji ke sana setiap tahun. Pesawat dari Indonesia membawa jamaah haji ke sana, dan ketika kembali ke Indonesia pesawatnya kosong. Ketika orang Indonesia berhaji ke Arab Saudi, orang Arab datang ke sini “berhaji” di Puncak.
je
D
ig
ital
ct
Perhatikan juga bahwa menurut survei 2006: yang saya baca dari tulisan Saiful Mujani dan Jajat Burhanudin, di antara negara di dunia ini yang paling disukai penduduk Indonesia adalah Arab Saudi. Di sana tidak dijelaskan kenapa sebabnya tetapi Arab Saudi itu pusat Islam, ada Mekkah dan Madinah.
kaa
n
Saya sudah singgung tadi soal ekspor doktrin. Beberapa orang menyebut bahwa tumbuhnya doktrin takfir itu belakangan. Tetapi seandainya dulu Suharto tidak represif, mungkin dulu juga akan ada doktrin takfir. Dulu doktrin takfir tak muncul mungkin karena rezim Suharto yang represif. Yang pasti, belakangan ini peneliti-peneliti kita tahu bahwa doktrin takfir muncul di Indonesia dan dikhawatirkan itu ada kaitannya dengan ekspansi Wahhabisme 31
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
di seluruh dunia karena dana minyak.
Dem
o
Ingat juga teman kita Ulil AbsharAbdalla, yang pernah sekolah di LIPIA, Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab. Karena banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar ke Arab Saudi, lalu dibuatlah pusat studi khusus di a c y Indonesia. Ada banyak penelitian tentang cr LIPIA, salahsatunya oleh Noorhaidi Hasan. Dia menjelaskan bagaimana pengaruh lulusan LIPIA terhadap Islam di Indonesia. Jadi ekspansi itu penting dan di buku ini diceritakan cukup rinci.
Pe
Di Amerika Serikat, dan ini mengherankan, Ismail Raji al-Faruqi banyak sekali memperoleh dana dari rp sana dan dialah yang menerjemahkan karya-karya Muhammad ibn Abd al- u s ta Wahhab. Dia dikenal dengan program islamisasi ilmu pengetahuannya. Di Amerika Serikat ada Muslim Student Association (MSA) di mana yang dianggap bapak dan ibu angkat di sana adalah suami istri Ismail Raji al-Faruqi yang terbunuh di Philadelphia, diduga oleh agen Israel. Dan al-Faruqi mengajar di Temple University, tempat Alwi Shihab 32
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
dulu sekolah.
Pro
je
D
ig
ital
ct
Arab Saudi juga mengekspor doktrin salah satunya dalam rangka menandingi Iran. Ketika itu, 1979, Iran revolusi. Dia punya dana dan dalam rangka ekspansi dia melakukan ekspansi doktrin juga. Kita tahu anak-anak Jakarta angkatan 1980-an datang ke kedutaan Iran dan kedutaan Amerika. Dulu kedutaan Iran terbuka sekali. Kita bertemu karyakarya Ali Syariati dan Muthahhari dari sana. Bersamaan dengan itu, Arab Saudi juga ingin agar jangan Syiah saja yang berkembang. Lalu dalam konteks itu datanglah dana berlimpah. Ini juga berkaitan dengan ekspansi lebih jauh Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII). Kemunculan organisasi-organisasi keislaman harus dilihat dari segi itu.
kaa
n
Selain itu, yang terpenting adalah Afghanistan. Afghanistan adalah konteks di mana masalah-masalah internal Arab Saudi mulai dikritik di dalam oleh kelompok ketiga (Salafi Jihadi). Kemudian muncullah pemberontakan internal di Arab Saudi pada 1979. Penguasa Arab Saudi melihat ada kesempatan baik untuk 33
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
menyalurkan energi jihad di dalam ke luar negeri. Itulah yang disebut program Afghanistan yang melibatkan Osama bin Laden dan lainnya. Mereka berjihad di sana melawan kafir Soviet. Proyek itu betul-betul dibantu Amerika Serikat. Yang merepotkan adalah ketika mereka y merasa berhasil mengalahkan Soviet, a c mereka melupakan Central Intelligence cr Agency (CIA) yang dulu membantunya. Tetapi yang jauh lebih penting dari segi geopolitik internasional adalah apa yang akan mereka lakukan sesudah selesai dengan Afghanistan. Mereka rata-rata pulang ke negerinya masing-masing.
Pe
Pejuang yang berasal dari Indonesia rp kembali ke Indonesia jadi teroris. Penelitian Martin van Bruinessen u s ta menunjukkan bahwa terorisme bukan disebabkan oleh pesantren saja atau bukan oleh Pesantren Ngruki saja. Banyak sekali anak pesantren di sini yang tidak menjadi teroris dan banyak juga alumni Ngruki yang tidak menjadi teroris. Kalau dilihat satu per satu, simpulnya ada dua, Ngruki dan Afghanistan. Alumni Afghanistan ini 34
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
Itulah konteks mengapa semua ini menarik untuk didiskusikan. Semuanya terkait juga dengan Islam dan demokrasi, termasuk apakah Arab Saudi akan bubar atau tidak. Novri di bagian akhir papernya sudah menyinggung hal ini. Silakan kalau ingin mendiskusikan yang ini. Saya sebenarnya ingin mendiskusikan mengenai implikasinya terhadap Indonesia, mungkin nanti di bagian kedua diskusi.
D
ig
ital
ct
merasa sudah mengalahkan Soviet di sana sehingga setelah itu mereka, dalam istilahnya Mahmood Mamdani, menjadi “Frankenstein” yang mencari korban. Korbannya itu misalnya adalah Chechnya dan Bosnia. Tetapi di luar itu mereka juga tak segan menargetkan negaranegara lain yang menurut mereka patut “dihajar”, tak terkecuali Arab Saudi sendiri.
kaa
n
Saidiman Ahmad Novriantoni tadi menyatakan bahwa kelompok terakhir yang reformis itu yang paling menarik. Menurut saya, justru tiga kelompok pertama-lah yang 35
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
paling menarik, terutama dilihat dari bagaimana mereka saling mengkritik.
Dem
o
Dalam konteks negara Wahhabi, hal itu konstruktif. Di situlah terletak benih perubahan. Kalau kita mengharapkan ada demokrasi di sana, maka datangnya cy akan dari perdebatan antara tigar a c kelompok ini, bukan kelompok keempat. Kelompok keempat ini seperti orang lain. Lain dengan tiga kelompok pertama yang semuanya mengklaim sebagai pengikut Wahhabi yang setia meski sebenarnya berbeda.
Pe
Di pendahuluan disebutkan bahwa buku ini ditujukan untuk kalangan luar Saudi yang selama ini menurut al-Rasheed rp punya pandangan keliru mengenai u Wahhabisme. Misalnya dia menyebut s t a bahwa orang-orang Wahhabi itu tidak mau disebut Wahhabi tetapi muwahidun dan lain-lain. Yang menarik adalah ketika alRasheed menyatakan bahwa ulamaulama Wahhabi tak punya orientasi internasional. Ulama-ulamanya seperti Abdullah bin Baz dan lain-lain itu 36
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
D
ig
ital
ct
bahkan tak pernah ke luar negeri. Yang membuat Wahhabisme punya orientasi internasional justru orang seperti Osama bin Laden yang membuat cita-cita kelompok ketiga menjadi agak berbeda dengan cita-cita awal Wahhabi yang kedua dan pertama. Perbedaan cita-cita ini melahirkan perdebatan yang sengit. Kita tahu pada awalnya Saudi pernah melawan kekhalifahan Usmani. Tetapi Osama ini justru nampak dekat dengan paham khilafah. Osama ingin mendirikan imperium dan itu bertentangan dengan cita-cita awal. Mereka memperdebatkan prinsip itu. Osama mengkritik ulamaulama Wahhabi yang pro-pemerintah dengan menyatakan bahwa mereka menyalahi prinsip Wahhabi, tetapi pada saat yang sama, kelompok propemerintah juga mengkritik Osama karena dianggap menyimpang dari orientasi awal Wahhabisme, yaitu melawan kekhalifahan dalam politik.
kaa
n
Kelompok Jihadi ini punya potensi yang sangat besar untuk membawa perubahan di Arab Saudi karena dialah yang paling keras melancarkan kritik terhadap rezim. Salah satu bentuk 37
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
o
pembangkangan mereka misalnya adalah ketika mereka ke Afghanistan – tak hanya lelaki yang dikirimkan tapi juga perempuan. Ini adalah sesuatu yang revolusioner jika dibandingkan dengan perempuan di Arab Saudi sendiri, yang tak diperbolehkan menyetir. Meski harus diakui bahwa kelompok Jihadi juga a c y berbahaya. cr
Dem
Pada saat yang sama, cara ulama-ulama seperti aimmat dakwah al-najdiyyah di bawah Abdullah bin Baz dalam mengkritik kelompok Jihadis atau kelompok Osama juga menarik. Misalnya adalah ketika mereka memproduksi fatwa untuk melegitimasi keberadaan Amerika Serikat di negaranya. Dalam doktrin yang rp mereka sepakati bersama, orang kafir tidak boleh datang ke tanah suci. Tetapi u sta mereka kemudian melegitimasi hal itu dengan fatwa yang seperti dibuat-buat.
Pe
Kenyataan bahwa fatwa atau doktrin agama bisa diakali itu bagi saya menarik. Mereka menyatakan bahwa orang kafir boleh ke sana tetapi temporer karena dibutuhkan untuk pekerjaan. Kalau kebutuhan untuk pekerjaan sudah selesai maka mereka harus diusir. Menurut 38
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
saya, hal itu potensial dalam pengertian bahwa mereka ternyata tak seketat yang dibayangkan.
Pro
je
D
ig
ital
ct
Yang kedua adalah soal konteks rezimnya. Novri menyatakan bahwa ulama-ulama Wahhabi yang pro-rezim hanya memproduksi fatwa-fatwa keagamaan tapi tak peduli dengan apa yang dilakukan rezim yang sebenarnya sangat tidak agamis. Nampaknya ada sekularisasi dalam negara Wahhabi. Para ulama Wahhabi punya otoritas keagamaan tetapi otoritas duniawi: seperti dalam soal sistem politik dan hubungan dengan Amerika, mereka tidak mereka campuri. Mereka diberi tugas mengurusi soal ibadah dan mereka merasa cukup dengan urusan itu tanpa terlalu peduli dengan urusan politik.
kaa
n
Anick HT Yang kurang dieksplorasi Novri tadi adalah peta kekuatan keempat kubu itu. Arab Spring akan mengarah ke mana dengan peta kekuatan yang ada di Arab Saudi? Selain itu, ada perkembangan terakhir di Saudi yang cukup bombastis. Soal perempuan menyetir, misalnya, 39
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
sempat terjadi perdebatan panjang. Ada doktrin-doktrin lama yang sebenarnya established tiba-tiba mengemuka jadi perdebatan yang cukup hangat di Arab Saudi. Ini perkembangan baru. Apakah ini dipengaruhi oleh kelompookkelompok tadi dan seperti apa orientasi ke depannya?
c
cy a r
Dem
o
Yang kedua, relasi Arab Saudi dan Amerika Serikat itu fluktuatif. Lain rezim lain kedekatan. Ada beberapa rezim di Arab Saudi sebelum raja sekarang yang agak anti-AS tetapi kemudian setelah berganti rezim jadi pro-AS lagi. Jadi, meski mainstream dominannya tetap Wahhabi, kebijakan politiknya bisa bergeser-geser. Itu perlu dilihat faktorrp faktornya seperti apa?
Pe
Ketiga soal Indonesia. Saya tak terlalu khawatir soal jamaah haji. Tidak ada korelasi positif maupun negatif antara jamaah haji Indonesia di Arab Saudi dengan pengaruh Wahhabi. LIPIA dan mahasiswa yang belajar di Arab Saudi lebih mungkin berpengaruh. Jamaah haji cuma wisata dan mereka tak tahu betul apa isi Arab Saudi dengan hanya ibadah haji. 40
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Chaider Bamualim
Pro
je
D
ig
ital
ct
Terima kasih Novri atas pemetaan dan ulasannya. Saya memahami buku Madawi al-Rasheed melalui Anda karena belum sempat baca bukunya. Pertanyaan saya berhubungan dengan pertanyaan Anick tadi. Masalah legitimasi Wahhabi itu sebenarnya sudah dipersoalkan juga oleh negara atau lingkaran kekuasaan. Jadi penting juga untuk memperhatikan perubahan yang didorong kaum elite. Bagaimana elite berperan dalam melakukan perubahan politik di dalam masyarakat atau memperlemah legitimasi kaum Wahhabi itu sendiri?
kaa
n
Sejak satu atau dua tahun yang lalu Raja Abdullah sudah mulai mencoba menggerogoti beberapa otoritas Wahhabi di Saudi. Salah satu contohnya adalah ketika ia mencopot mufti Saudi yang biasanya dimonopoli kaum Wahhabi dengan mufti yang non-Wahhabi. Selain itu, mahkamah syariah yang diduduki Wahhabi Salafi digantikan oleh yang lebih moderat. Dia juga menempatkan perempuan sebagai wakil menteri. Jadi banyak perubahan yang coba dilakukan oleh elit. 41
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
Ada juga film atau sinetron-sinetron yang melancarkan kritik terhadap kaum Wahhabi dan itu menimbulkan kemarahan mereka. Artinya ada kritik sosial yang mulai dilancarkan secara publik dan diam-diam direkayasa oleh kerajaan. Banyak kelompok kerajaan seperti Al-Waleed bin Talal yang cy a mensponsori perubahan-perubahan.r c Dengan adanya royal circle yang mendorong proses perubahan ini, kirakira mana dari keempat kelompok ini yang paling mungkin didukung kaum reformis di lingkungan kerajaan?
Pe
Soal fatwa, memang Wahhabi suka anehaneh. Misalnya ada fatwa lama yang dikeluarkan Persis di Bandung yang agakagak Wahhabi juga soal bagaimana rjika p ada seorang pembantu keturunan Cina u di keluarga Muslim dan untuk melicinkan s t a pakaian yang disetrika dia menggunakan ludahnya. Nah, pertanyaannya apakah pakaian itu sah atau tidak dipakai untuk shalat? Itu pertanyaan pembaca ke majalah Pembela Islam untuk meminta fatwa. Itu lucu.
42
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Husni Mubarok
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Saidiman tadi menilai bahwa tiga kelompok pertama berpotensi membawa perubahan ke arah demokrasi. Tapi saya ragu kalau perubahan itu akan ke arah demokrasi. Otoritarianisme di Arab Saudi, kata al-Rasheed, selain melahirkan kelompok-kelompok yang manut juga melahirkan perdebatan pemikiran. Ada varian Wahhabi yang Sahwi, Salafi Jihadi, dan Salafi Islahi. Kritik mereka terhadap otoritarianisme di sana adalah karena interpretasi lain selain Wahhabi yang core itu dilarang. Selain itu, mereka mengkritik otoritariansime Saudi karena sekuler. Seandainya terjadi revolusi, mereka akan membentuk Saudi yang baru tetapi mungkin yang seperti Iran, tidak ke demokrasi. Berbeda dengan Salafi Islahi yang mengusung civil society, hak-hak publik, soal perempuan. Kelompok inilah yang mengarah ke demokrasi. Sedangkan kelompok kedua dan ketiga menentang otoritarianisme karena menurut mereka rezim itu tidak Islami sehingga kalau pun terjadi revolusi harus diganti dengan yang Islami. 43
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
Selain itu, kata al-Rasheed, semakin otoriter pemerintahan Saudi, semakin kuat kontestasi pemikiran dan gerakan di dalamnya. Saya teringat dengan tesisnya Julie Chernov Hwang tentang Indonesia, bahwa semakin tertutup ruang partisipasi, semakin besar pilihan orang pada jalan kekerasan. a c y Di Arab Saudi, mereka akan terusc r melawan otoritarianisme. Tetapi saya tidak melihat adanya pilihan ke arah demokrasi dari aliran sahwi maupun salafi jihadi. Hanya salafi islahi yang punya kemungkinan ke arah demokrasi. Nur Iman Subono
Pe
Saya tidak tahu banyak soal Arab Saudi. rp Saya tertarik ketika Novri mengutip u beberapa sumber di luar buku ini. Di Youtube saya melihat diskusi bulanan di London di mana al-Rasheed sering jadi pembicara. Ada beberapa kritik. Saya lihat di sana dia tampil sebagai aktivis, bukan scholar. Karena dia berada di luar Arab Saudi dan dalam pembicaraannya dia sering menyatakan sebagai warganegara Inggris, dia dianggap tidak tahu banyak soal Arab 44
sta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Saudi. Data-data dia tentang pelanggaran banyak dibantah oleh scholar asing yang ke Arab Saudi yang menunjukkan bahwa perubahan terjadi.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Terkait dengan pernyataan kawan kita soal dinamika antar-kelompok ini, saya tidak terlalu khawatir. Dinamika dari kelompok ini dimungkinkan lebih baik, minimal ada keterbukaan dan dialog, karena kelompok Wahhabi merasa cukup puas dengan domain agamanya saja. Elit-elit seringkali memanfaatkan itu dan dalam proses demokrasi ini lumrah terjadi. Elit kadang bisa sejalan dengan ulama, tapi kadang dia juga bisa bermain dengan beberapa faksi di masyarakat untuk menjaga posisinya. Jadi sebetulnya kemungkinan perubahan ada di dalam dinamika antara tiga kelompok pertama tadi karena itulah koor yang sekarang terjadi. Kita sulit mengharapkan civil society. Novri sendiri sebenarnya ragu. Kita jangan terpengaruh oleh glorifikasi civil society. Indonesia adalah contoh terburuk ketika tahun 1980-an kita begitu mengagungkan civil society tapi yang terjadi adalah fragmentasi. Yang muncul 45
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
o
kemudian malah civil society seperti Front Pembela Islam (FPI). Saya lihat, kemungkinan perubahan sementara ini ada pada dinamika ketiga kelompok pertama yang disebutkan tadi. Mereka tidak frontal tapi tetap kritis dan para ulama Wahhabi sendiri cukup puas dengan domain agamanya yang terus a c y digerogoti tadi. cr
Dem
Selanjutnya saya ingin mengomentari Anick soal hubungan Saudi-AS. Betul bahwa Raja Saudi bisa kritis terhadap AS. Tapi kita tak bisa melihat AS secara monolitik. Kalangan bisnisnya tak terlalu peduli. Policy presiden AS bisa saja berbeda tetapi bisnisnya sama saja. Contohnya seperti Venezuela. Meski Hugo Chavez memaki-maki AS, bisnisrAS p tetap saja bergantung pada minyaknya u sta Venezuela. Demikian halnya dalam kasus Saudi. Kita harus membedakan antara presiden AS dengan kalangan bisnisnya.
Pe
Trisno Sutanto Saya ingin melanjutkan paparan Nur Iman Subono dan Saidiman. Mungkin benar bahwa potensi itu ada pada 46
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
pergolakan tiga kelompok pertama. Dengan sistem pemerintahan Saudi yang berbentuk kerajaan di mana pergantian kekuasaan bergantung pada genealogi keluarga, peran civil society memang seperti tidak ada gunanya.
je
D
ig
ital
ct n kaa
Lalu kalau mau membangun demokrasi, demokrasi model apa yang mau dibangun? Struktur kekuasaannya jelas akan tetap berpusat pada keturunan raja-raja itu. Mungkinkah bayangan alRasheed, karena dia tinggal di London, adalah seperti Inggris di mana raja hanya menjadi simbol pemersatu saja? Saya tidak melihat ada kemungkinan ke sana dengan struktur yang sekarang ini ada di Saudi. Pertanyaan saya selanjutnya kira-kira bayangan kelompok keempat yang disebut reformis itu seperti apa? Apakah mereka juga bergerak dalam membangun basis-basis partai politik dan seterusnya? Andi Budiman Dengan tipologi masyarakat Saudi yang seperti ini, gagagan tentang perubahan itu menjadi sesuatu yang agak mengerikan. 47
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Spektrumnya adalah dari yang fanatik hingga fanatik gila. Pilihannya antara yang buruk dan lebih buruk.
Dem
o
Jangan lupa bahwa raja Arab Saudi yang sekarang jika dilihat dengan perspektif Wahhabisme itu tergolong y sangat reformis. Dia banyak melakukan a c perubahan di dalam. Jadi saya khawatir cr kalau tuntutan kelompok keempat atau salafi islahi ini justru akan terpenuhi kalau Arab Saudi berada pada status quo, tidak ada perubahan.
Pe
Dengan situasi sekarang, tuntutan mereka yang paling mungkin adalah terus mendukung raja untuk terus melakukan perubahan-perubahan rp secara gradual. Hal itu sudah dilakukan. Ada pemilihan parlemen meski cuma u s ta separuh, ada beberapa hak perempuan juga yang sudah dipenuhi. Jadi pilihan kaum reformis di Arab Saudi hari-hari ini adalah mendukung rezim sekarang untuk terus berubah secara gradual, karena pilihan lainnya buruk semua. Nanti Phillips Vermonte sebagai pengamat politik luar negeri mungkin 48
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
bisa menjelaskan. Dengan situasi politik Timur Tengah saat ini di mana pengaruh Teheran semakin menguat, Arab Saudi akan menjadi satu-satunya kekuatan yang bisa menandingi kekuatan politik Iran. Karena itu, Barat pasti akan berusaha sekuat mungkin untuk menahan proses perubahan di sana. Itu akan menjadi pilihan paling akhir yang didukung komunitas internasional. Jadi saya rasa kita tidak akan melihat perubahan yang signifikan di Arab Saudi sampai beberapa tahun ke depan. Phillips J. Vermonte Tadi sempat disinggung soal Inggris. Ini mungkin agak paralel dengan Inggris abad ke-13 ketika raja dan gereja mengalami “sekularisasi”, meski tak begitu jelas apakah pergolakan seperti di Inggris abad ke-13 itu akan terjadi antara raja dengan kelompok Wahhabi di Arab Saudi. Konsep civil society saya rasa tidak bisa dipakai sebagai kacamata untuk melihat apa yang terjadi di Arab Saudi. Tetapi prinsip paling dasar adalah pengakuan akan citizenship. Saya tertarik ketika kelompok minoritas seperti Syiah-lah
49
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
yang justru mendorong kebutuhan akan citizenship. Itulah sebetulnya basis demokrasi, ketika kelompok minoritas merasa harus dilindungi.
Dem
o
Yang absen dari Arab Saudi hari ini dan juga saya kira Indonesia adalah akar dari prinsip-prinsip citizenship ini. Saya cy a ingin mendapat penjelasan lebih jauh r c dari Novri kira-kira seberapa banyak kelompok yang mau mengedepankan prinsip-prinsip citizenship?
Pe
Kalau itu punya akar di Arab Saudi, kita bisa optimis bahwa beberapa waktu ke depan akan pelan-pelan muncul. Tetapi kalau akar itu tidak ada, mau bagaimana pun pilihannya adalah seperti yang disampaikan Andi tadi, status quo saja. r
p
Ihsan Ali-Fauzi Isu citizenship bukan saja isu Arab Saudi. Banyak orang menganggap bahwa tidak ada ide citizenship di dalam wacana politik Islam. Phillips J. Vermonte Makanya 50
ketika
tadi
Novri
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
mengemukakan itu walau sepintas, saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam kira-kira diskursus mereka tentang citizenship seperti apa? Anick HT
Pro
je
Yang bisa kita harapkan dari situ adalah kelompok Syiah. Seberapa kuat kelompok Syiah di sana? Dalam konteks kontestasi dengan Sunni, Syiah adalah kubu liberal. Apakah Syiah yang disebut Novri berada di sebelah Timur Arab Saudi itu membangun kekuatan politik atau tidak?
D
ig
ital
ct
Novri sempat menyebut Muhammad Abduh sebagai Salafi Islahi. Itu memperkuat Andi bahwa paling banter yang disebut reformis di sana kira-kira adalah seperti Muhammadiyah: tetap puritan, tak mungkin liberal.
kaa
n
Novriantoni Kahar Saidiman bilang bahwa buku ini untuk kalangan luar. Itu betul. Pasca peristiwa 11 September, Saudi punya proyek besar-besaran untuk meneciskan sejarah Wahhabisme dan Saudi. Mereka ingin lepas tangan dari radikalisme yang 51
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
terjadi. Mereka bilang, anak-anak kami jadi berangasan gara-gara Ikhwanul Muslimin, bukan gara-gara Wahhabisme.
Dem
o
Ada beberapa buku dalam rangka itu yang dikutip oleh al-Rasheed. Karena itu, tesis utama al-Rasheed menyatakan y bahwa apa yang dilakukan kaum jihadi di a c tingkat global sesungguhnya merupakan cr konsekuensi terjauh dari doktrin-doktrin terkutuknya Wahhabisme. Ada akar lokal radikalisme di sana, tidak bisa dipersalahkan ke Mesir.
Pe
Di buku ini disebutkan lima alasan kenapa Osama bin Laden itu bukan Wahhabi. Pertama, dia bergerak di tingkat internasional sementara rp Wahhabisme itu lokal. Selain itu adalah pan-Islamismenya. Wahhabisme tak u s ta punya imaji pan-Islamisme seperti menegakkan khilafah global. Osama bin Laden ketika dipilih dianggap anak lugu yang tak punya basis tribal yang kuat di Saudi sehingga kira-kira nanti setelah dia jadi jihadi, dia tidak akan membawa rombongan besar dan tidak akan merecoki Saudi. Ternyata dia berhasil menjadi sosok yang mencuat di dunia 52
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
internasional dan bisa mempersatukan seluruh faksi jihadi di berbagai belahan dunia. Saudi kecolongan dengan sosok yang satu ini. Awalnya dia dianggap nice guy karena membantu Saudi untuk jihad di Afghanistan. Tapi kemudian dia berpikir kenapa kita memerangi kafir di luar saja? Ada kafir dalam negeri yang harus diselesaikan. Beberapa alasan lain kenapa Osama tidak dianggap sebagai Wahhabi misalnya adalah karena Osama punya gagasan politik, sementara Wahhabisme yang establis tidak berpolitik atau sudah mengalami depolitisasi. Karena sudah terbiasa membaca wacana tiga kelompok pertama, saya jadi agak bosan. Makanya ketika membaca bab enam saya baru tertarik karena melihat ada sosok-sosok pemikir Muslim brilian lain yang tampil di Saudi, seperti misalnya Abdullah al-Ahmadi yang sangat reformis. Ada juga beberapa jurnal yang berbicara soal kelompok liberal Saudi. Yang punya akar secara kultural memang adalah kelompok pertama, meski sebetulnya sudah sangat tergerogoti oleh kelompok kedua yang juga 53
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
melakukan ekspansi ke berbagai sektor birokrasi dan mereka memegang sektor pendidikan. Al-Rasheed pernah menulis artikel yang menggambarkan kelompok Sahwi sebagai “juru selamat” yang akan mewarisi kekuasan seandainya kelak terjadi perubahan radikal di Arab Saudi.
o
cy a Al-Rasheed sendiri menyadari bahwa r c kelompok liberal hanya bisa bergerak
Dem
di bawah lindungan otokrasi yang semi liberal sekarang ini. Itulah sebabnya kelompok-kelompok liberal mengajukan petisinya langsung ke Raja Abdullah. Universitas Indonesia sebetulnya tidak salah menganugerahi Doktor Honoris Causa kepada Raja Abdullah. Untuk ukuran Saudi, Raja Abdullah itu rp reformis. Dia memberikan akses kepada perempuan dan lain-lain. u
Pe
Madawi al-Rasheed selalu mencurigai negara. Ini menjadi salah satu catatan untuk al-Rasheed. Banyak orang menilai al-Rasheed ingin balas dendam karena keluarganya menjadi korban Wahhabisme, sehingga segala sesuatu sering dipersalahkan kepada negara Saudi. Musuh utama atau setan besarnya itu Saudinya itu sendiri. Setan54
sta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
setan kecilnya itu bisa Wahhabi, sahwi, dan lain-lain. Itu salahsatu kritik terhadap al-Rasheed.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Terkait fatwa, al-Rasheed pernah bilang, kalau rezim menginginkan, besok ulama-ulama Wahhabi bisa memfatwa perempuan boleh menyetir mobil. Menurut al-Rasheed, fatwa itu harus dilihat konteksnya, bukan apa isinya: dalam konteks apa fatwa itu dikeluarkan. Konteks itulah yang menentukan isi fatwa, bukan sebaliknya. Ketika AS ingin didukung di Irak, fatwanya adalah haramnya jihadi masuk ke Irak. Itu yang penting menurut al-Rasheed. Peta kekuatannya sudah agak terlihat di situ. Perlu diketahui juga bahwa perubahanperubahan yang digagas oleh Raja Abdullah ini sebetulnya dipangkas oleh Pangeran Nayef bin Abdulaziz, putra mahkotanya sekaligus Mendagri dan kepala intelijen yang menjadi “tukang sikat” kelompok-kelompok jihadi. Pangeran Nayef ini sangat Wahhabis. Dia sangat anti perempuan keluar rumah. Kelompok Wahhabi establis, terutama yang disebut “polisi syariah”-nya, itu berada dibawah Pangeran Nayef. Jadi 55
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
aspirasi-aspirasi perubahan yang disokong oleh Raja Abdullah itu bisa dibypass oleh Pangeran Nayef.
Dem
o
Tetapi pembesar-pembesar ini umurnya sudah tua sehingga gagasan soal regulasi suksesi yang diajukan reformis menjadi y penting. Raja Abdullah sudah 88 tahun, a c sementara Pangeran Nayef sudah 78 cr tahun. Yang dikhawatirkan oleh Saudi sekarang adalah generasi yang disebut sebagai “Seven Sudairi”. Raja Abdullah bin Abdulaziz menikahi perempuan dari klan Sudairi dan melahirkan tujuh anak, antara lain Raja Fahd, Raja Abdullah, Pangeran Nayef, dan lain-lain. Semuanya satu generasi dan semuanya sudah tua.
Pe
r
Pertanyaan soal suksesi itu terkait soal p horizontal atau vertikal. Selama ini u s ta sifatnya selalu horizontal. Kalau kakak mati maka adik yang menggantikan. Sekarang ada kecurigaan kalau raja mati, nanti anaknya yang menggantikan. Jadi kalau nanti Raja Abdullah mati, Pangeran Nayef akan menggantikan sementara untuk kemudian diwariskan ke anaknya yang secara faktual sebetulnya memegang kekuasaan di 56
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Saudi. Perseteruan internal ini mungkin bisa memicu kekerasan dan bahkan perubahan di Saudi.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Saya mungkin keliru memberi contoh soal jamaah haji. Itu memang tak terlalu signifikan. Tapi jamaan haji itu sebetulnya punya insting bahwa Arab Saudi itu negara munafik karena saking seringnya mereka dicekoki soal keamanan. Itu umum, bukan hanya di Mekkah, Madinah, Jeddah, tapi juga Riyadh. Ada beberapa novel Saudi soal homoseksualitas, soal lesbianisme dan lain-lain di Saudi. Seandainya terbuka, negara ini kurang lebih mungkin “sama bejatnya” dengan yang mereka sebut ada di Barat. Kelihatan islami karena belum terbuka saja. Gatra misalnya pernah membuat liputan soal pelacuran di Saudi yang pakai jilbab dan tertutup. Setelah Raja Abdullah naik, Saudi memang agak longgar. Human Rights Watch misalnya diperbolehkan beroperasi di Arab Saudi untuk membuat laporan dan mewawancara pangeranpangeran. Itu juga mengubah citra dari negara Wahhabi yang tertutup menjadi 57
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
negara yang relatif terbuka, meski itu tak menutup fakta bahwa pelanggaran HAM di Arab Saudi berat sekali. Human Right Watch pernah mengeluarkan laporan berjudulnya Perpetual Immature, “Bocah Selamanya”. Di sana disebutkan bagaimana perempuan-perempuan y di Saudi itu dianggap bocah seumur a c hidup, tidak pernah dewasa. Tak peduli cr apakah dia gadis, sudah menikah, janda, atau nenek-nenek, mereka tetap harus mempunyai wali. Sebagai contoh, kalau mereka mau ke luar negeri, mereka harus ditemani cucunya yang laki-laki dan lain-lain.
Pe
Lalu soal monarki konstitusional. Usulan kaum reformis memang menakutkan rp bagi kerajaan, meski mereka menyatakan bahwa ini tak seperti Inggris di mana u s ta raja atau ratu hanya menjadi simbol. Yang mereka maksud dengan monarki konstitusional adalah adanya parlemen yang lebih efektif, adanya regulasi soal suksesi kerajaan, dan adanya akuntabilitas di level birokrasi. Begitulah retorikanya meski mereka mungkin saja mengaspirasikan yang lebih dari itu. Ada juga usulan-usulan sejumlah 58
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
kecil kaum reformis yang menginginkan negaranya menjadi republik sekalian atau menghapus monarki seandainya terjadi revolusi. Tetapi kemungkinan hal ini terjadi sangat kecil kecuali ada konflik antar faksi di internal kerajaan. Hampir semua raja dan pangeran itu mempunyai lebih dari 20 anak dan mereka semua itu perebut kekuasaan di Saudi.
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Sekarang sudah mulai ada partai virtual di Saudi, namanya Hizbul Ummah, dengan orientasi Islamis seperti Ikhwanul Muslimin. Saudi ini sebetulnya negara sekuler dan kaum liberalnya berlindung di balik otokrat yang punya kuasa besar seperti raja untuk mendesakkan agendaagenda perubahannya. Terkait citizenship, belum jelas seperti apa gagasan reformis soal citizenship. Mereka hanya ingin memperbesar faksi mereka saja. Mereka ingin adanya equal opportunity, lalu mereka minta agar kelompok Syiah jangan didiskriminasi. Minyak Saudi itu sebetulnya terletak di wilayah yang mayoritas penduduknya kelompok Syiah di bagian Timur Saudi. Itulah yang meresahkan Saudi dan yang
59
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
membingkai perseteruan Saudi dengan Iran karena kelompok-kelompok ini dikhawatirkan mendapatkan dukungan dari Iran. Ketika Bahrain mengalami pergolakan, Saudi mengirim tentara karena menganggapnya sebagai infiltrasi Iran yang ingin menaklukkan cy kerajaan Sunni. Hal ini, dalam beberapa r a c hal, dilakukan demi mempertahankan monarki itu sendiri. Mereka punya kelompok kerjasama antar-negara teluk. Jadi seperti ada usaha di antara negara-negara monarkis ini untuk mempertahankan monarki, bahwa monarki adalah tatanan pemerintahan ideal bagi bangsa Arab yang susah diatur ini.
Pe
Ihsan Ali-Fauzi
rp
Ada informasi yang mungkin Novri lupa. Salah satu strategi negara adalah membentuk, memperkuat atau membangun ulama-ulama baru, termasuk beberapa bagian dari sahwi itu. Mereka kemudian diangkat sebagai mufti kelas dua atau wakil, sehingga negara mempunyai kaki di banyak tempat di kalangan ulama dan tidak 60
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
didominasi Wahhabis.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
oleh
core
syeikh-syeikh
Novri di awal papernya bilang bahwa al-Rasheed pernah menulis pada 2011, ketika Arab Spring terjadi, bahwa hal serupa mungkin terjadi di Arab Saudi. Pada Februari, Maret dan April 2011, raja menggelontorkan dana besar-besaran agar tak terjadi protes. Beberapa orang menilai itulah yang membedakan raja Arab Saudi dengan Khadafi. Khadafi pelit, dia tidak mengeluarkan uang. Nur Iman Subono Tapi wartawan yang memberitakan situasi di Arab Saudi diusir. Ada dua petisi besar yang masuk kemudian dua orang itu diusir. Ihsan Ali-Fauzi Ya, petisi penting dalam rangka itu. Novri bilang bahwa al-Rasheed ketika itu sangat yakin bahwa perubahan itu mungkin terjadi di Arab Saudi. Salah satu craa menangkis kemungkinan itu adalah dengan memberi uang. Jadi jangan-jangan al-Rasheed tidak keliru, 61
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
hanya mungkin dia memprediksi terlalu optimistik. Ada usaha-usaha serius dari negara untuk meredam itu. Novriantoni Kahar
Dem
o
Itulah salahnya Khadafi. Libya tak y punya civil society, sama dengan a c Arab Saudi, tapi mereka berhasil cr menumbangkan Khadafi karena Khadafi dengan bodohnya langsung menghajar ketika oposisi mulai protes. Tidak ada upaya dia untuk meredam dan sebagainya. Kerajaan Arab Saudi lebih rasional dalam cara-cara mereka untuk mempertahankan kekuasaannya.
Pe
Abdul Moqsith Ghazali
rp
Secara sepintas saya mendengar dari paparan Novri bahwa ada dinamika internal di kalangan ulama sendiri. Ada kelompok reformis dan revivalis. Kelompok reformisnya lebih banyak mendapat sokongan dari negara sementara kelompok revivalisnya tidak, kira-kira begitu.
62
Ada beberapa hal yang penting diamati menyangkut dinamika internal para
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
ulama di Arab Saudi. Saya tidak tahu seberapa kuat kemampuan negara atau raja untuk menekan kelompok revivalis konservatif. Tapi orang-orang seperti AlMutayib dan kawan-kawan itu memiliki pengaruh yang cukup kuat di masjidmasjid. Bayangkan kalau Al-Mutayib tidak direm oleh Abdullah bin Baz, maka dinamikanya akan lain dengan yang sekarang. Masuknya Abdullah bin Baz ke dalam tubuh negara membuat cara pandangnya sedikit melunak dan dialah yang dianggap memiliki kemampuan untuk mengerem dinamika kelompok konservatif radikal. Perkembangan lainnya: dulu jamaah haji yang ke sana biasanya diberi buku. Ternyata itu tidak efektif untuk mengubah cara pandang jamaah haji tentang Wahhabisme. Akhirnya jamaah haji yang kemarin itu dikumpulkan di masjid-masjid dalam diskusi-diskusi kelompok. Kemudian ada ulama-ulama Wahhabi yang langsung memberikan ceramah kepada jamaah haji, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa masingmasing negara. Anak-anak Indonesia yang belajar di sana, misalnya, juga 63
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
bertugas untuk menerjemahkan. Itu menunjukkan bahwa kekuatan kelompok Wahhabi adalah di masjidmasjid. Biasanya jamaah haji selalu bawa buku, ternyata tidak ada yang baca. Strateginya kemudian diubah menjadi dakwah bi al-lisan secara langsung. Jadi strategi dakwahnya sudah berbeda.
c
cy a r
Dem
o
Selain itu, konflik di dalam kelompok radikal sendiri mungkin harus dibedakan karena kelompok radikal di lingkungan Wahhabisme itu juga berbeda. Cara pandang terhadap orang-orang yang berjihad di Afghanistan itu berbeda. Saya dengar Abdullah bin Baz sampai mengeluarkan fatwa mengenai haramnya berjihad ke Afghanistan, r terutama dalam merespon bukunyap Abdullah Azzam, Ayat ar-Rahman fi u s ta Jihadi Afghan. Abdullah Azzam menulis buku yang menjelaskan berbagai mukjizat yang dialami para pejuang Afghanistan, seperti tubuhnya berbau harum dan lain-lain. Hal itu dianggap musyrik dalam fatwanya Abdullah bin Baz. Ada juga fatwa Abddullah bin Baz yang mengharamkan merokok, sementara orang-orang yang berjihad
Pe
64
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
di Afghanistan itu merokok semua. Itulah yang tadi belum diungkap terkait kenapa Osama dikeluarkan dari Wahhabisme. Osama menakhodai kelompok-kelompok Wahhabi yang dianggap tidak menerapkan doktrin-doktrin Wahhabisme.
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Kasus kerusuhan di Masjidil Haram 1979 itu menunjukkan kekuatan kelompokkelompok radikal. Ketika itu pemerintah membuat kebijakan agar diterima oleh masyarakat. Saat itu keluar fatwa soal bolehnya perempuan menjadi presenter TV. Ini diserang habis-habisan oleh para ulama sehingga raja ketika itu mengubah kebijakannya dan membangun citra yang baik di kalangan umat Islam. Sekarang mengenai LIPIA. Pada tahun 1981 berdirilah LIPIA yang awalnya bernama Lembaga Pendidikan Bahasa Arab (LPBA). Lembaga ini terus mendapatkan dana dari Arab Saudi. Doktrin-doktrinnya diselipkan dalam teks-teks pembelajaran Bahasa Arab. Contoh-contoh dalam buku Bahasa Arab itu isinya adalah Wahhabisme. Misalnya disebutkan, harrama Allah ziyarah alkubur (“Allah mengharamkan ziarah 65
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
kubur”). Nah, harrama dalam kalimat itu adalah fi’il (kata kerja), dan seterusnya.
Dem
o
LIPIA dengan alumninya sekarang memiliki 14 ma’had (sekolah tinggi). Dari 14 ma’had itu, 11 di antaranya berafiliasi dengan perguruan tinggi Muhammadiyah. Misalnya Ma’had a c y Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Ma’had r c Utsman bin Affan, Ma’had Umar bin Khattab, dan lainnya. Yang dikatakan Anick tadi menarik. Ke-11 ma’had itu berafiliasi langsung ke dan berada di bawah universitas Muhammadiyah. Itu perlu diteliti lebih lanjut apakah ada kesamaan doktrin. Jika demikian, sebenarnya Muhammadiyah di Indonesia adalah Wahhabisme yang moderat. Alumni ma’had itu masuk rke p struktur Muhammadiyah. Dia menjadi u s ta bagian dakwah Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadi payung bagi mereka. Dalam kasus Lombok, Wahhabisme tidak bisa bernafas. Karena itu, cantolan ke Muhammadiyah menjadi penting.
Pe
Ali Munhanif Kita terlalu menganggap serius buku 66
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
D
ig
ital
ct
ini sebagai basis untuk memprediksi adanya perubahan di Arab Saudi. Apa yang dia gambarkan hanya variasi dari Wahhabisme. Mungkinkah Novri menggambarkan interest-interest yang lebih materialistik dari semua konflik antara faksi-faksi di dalam Wahhabi ini? Saya tidak melihat adanya contesting state. Kalau state sebagai identitas politik, maka di dalamnya harus kita lihat seberapa jauh para pemain itu menggantungkan interest-nya dalam artikulasi ideologi, power, dan sebagainya.
kaa
n
Sejauh tidak ada krisis ekonomi, di mana scarcity menjadi bagian penting dari people fight for small power, tidak akan ada perubahan. Sehingga status quo akan menjadi alternatif yang nyata karena saat ini kekuatan ekonomi hanya ada di dalam negara. Ulama memang bergantung tetapi sejauh dia tidak bisa mengartikulasikan interest-nya dalam bentuk yang lebih material, saya kira sebenarnya tidak ada konflik apa-apa. Demikian halnya ketika kita mengharapkan kelompok reformis dan liberal. Apa interest-nya? Mereka sudah senang, sudah menjadi kelas 67
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
menengah. Mungkin mereka mencoba memperkenalkan keterbukaan atau ide-ide yang lebih liberal dari sebuah negara konservatif dan monarki, tapi sebenarnya mereka tidak menawarkan alternatif apa-apa. Selain itu, Arab Saudi sejak awal sampai sekarang merupakan cy tribal state, all in family. Sejauh keluargar a c itu terdistribusi kekayaan, otoritas dan power-nya, tidak ada yang akan mencoba melakukan semacam contest serius dengan mengajukan pola government baru.
Pe
Konstitusi Arab Saudi misalnya dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah negara kerajaan, negara Islam, dan Islamnya pun Wahhabi. Semua keluarga mengadopsi rp ide-ide yang tercermin dalam konstitusi u ini dan diterjemahkan ke dalam level- s t a level kelembagaan negara dan institusi ulama dalam bentuk yang paling detail. Maka kita tak mungkin mengharapkan citizenship seperti dipertanyakan Phillips, karena ini adalah sebuah negara yang dari segi identitas etniknya sudah jelas. Ini persis seperti Malaysia yang mengidentifikasi dirinya sebagai the 68
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Malay State. Artinya, semua kepentingan Melayu sudah terakomodasi. Dia tidak mempersoalkan apakah ini Islam atau tidak. Partai Islam di Malaysia juga sangat kecil. Hal itu karena kontes artikulasi kepentingannya tidak cukup untuk menopang atau melebihi identitas kemelayuan itu. Saudi juga begitu. Syiah akan menjadi problematik untuk mengkontestasi kecuali dia ditopang oleh sebuah konflik identitas di mana interest-interest yang lebih materialistis mengemuka. Yang kedua, sejauh faksi-faksi ini tidak mencoba untuk mengorganisir diri secara lebih modern, kita tak bisa berharap bahwa Saudi akan menempuh jalan pembaharuan yang berubah secara fundamental. Dibanding negara-negara Arab lain, Saudi mewakili sebuah negara yang sama sekali tidak pernah berkenalan dengan organisasi-organisasi modern di mana ada hierarki dan strukturasi, pergantian leadership secara reguler, dan contest atau debate menjadi cara untuk menyelesaikan masalah yang pastinya ada kompromi, konflik, negosiasi, dan sebagainya. Sejauh ini Saudi tidak 69
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
mencerminkan itu sehingga kita tak bisa berharap banyak bila kita hanya memperlihatkan variasi-variasi dalam Wahhabisme ini. Mungkin spektrumnya jadi lebih luas dan beragam but it tells nothing about the change.
Dem
o
Saya membayangkan, kemungkinan cy a itu baru ada jika di sana terjadi krisis r c ekonomi yang sangat krusial dan menimbulkan scarcity di kalangan elit sehingga para elit berebut dalam kolam yang sama. Orang akan mengorganisir diri, memobilisir, mencari jaringan, ekspansi, memanfaatkan media sosial dan sebagainya untuk kepentingankepentingan yang lebih serius terkait perubahan rezim.
Pe
rp
Saudi bukannya lebih pintar dibanding Khadafi tetapi Khadafi dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Oposisi di Libya meski pada waktu itu lemah tetapi punya record penentangan terhadap Khadafi yang cukup lama. Benghazi punya sejarah separatisme yang cukup kuat karena di sana ada identitas etnik yang berbeda dari Tripoli. Itu sudah cukup kuat untuk membangun suatu oposisi yang ampuh. Bahkan kalaupun Khadafi 70
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
mengeluarkan dana untuk menyogok, itu tak akan cukup berhasil. Di Saudi, rezim Wahhabi masih punya banyak pilihan untuk membungkam oposisi. Terlebih dia punya uang, punya ideolgi, ditambah lagi punya peran sebagai penjaga Tanah Suci.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Yang paling penting untuk kita beri perhatian adalah agenda internasional Wahhabisme yang didukung oleh dana yang sangat kuat. Di Departemen Agama saya dengar saat ini mereka sedang membuat LIPIA di tiga tempat: Semarang, Medan dan Makassar. Tanah yang disediakan besar sekali. Selama ini LIPIA tidak berada di bawah Departemen Pendidikan atau Departemen Agama, tetapi di bawah Departemen Luar Negeri. LIPIA didirikan ketika Menteri Pendidikan-nya Daoed Joesoef yang sangat sekuler itu. Dia termasuk orang yang percaya bahwa pendidikan adalah bagian dari state-building. Dia tidak suka ada sekolah swasta milik Islam karena di dalamnya syariah Islam menjadi bagian penting dari perbaikan masyarakat. Pada waktu itu Saudi minta izin kepada Daoed Joesoef untuk mendirikan sekolah. 71
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
Ada Suharto, ada Alamsyah sebagai Menteri Agama dan ada Mochtar Kusumaatmaja sebagai Menteri Luar Negeri. Karena terkait agama, maka awalnya diajukan ke Alamsyah. Alamsyah lalu meneruskan ke Daoed Joesoef karena ini terkait lembaga pendidikan. y Daoed Joesoef jawabannya begini, a c “Pak Alamsyah, orang Islam itu tak tahu cr Bahasa Arab saja ekstrim, apalagi tahu Bahasa Arab.” Alamsyah kemudian marah dan memukul Daoed Joesoef. Saking gemetarnya, Pak Mochtar Kusumaatmaja bilang, “Sudah saya saja yang memberi izin.” Sejak itulah LPBA berdiri di bawah Departemen Luar Negeri sebagai lembaga pendidikan bahasa asing sampai sekarang ini. r
Pe
p
Keinginan untuk masuk ke dalam Departemen Agama kuat, terutama sejak tahun 1990 ketika ICMI kuat. Tapi upaya itu tidak mempan. Pasca reformasi mereka ingin masuk juga. Sekarang sudah jelas kelihatan bahwa mereka ini Wahhabi dan yang menjadi guardian dalam Departemen Agama sekarang kan orang Nahdlatul Ulama (NU). Ini seperti membangunkan macan tidur. 72
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Sampai sekarang LIPIA belum diberi izin dan tetap berada di bawah Departemen Luar Negeri.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Poin saya, agenda internasional Wahhabisme ini membuat persoalan di dalam negeri Saudi sendiri terlupakan. Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani dan Jajat Burhanudin benar dalam konteks bahwa mereka melihat negara Saudi aman, kaya dan lainnya. Tetapi bungkusnya adalah karena negara ini menerapkan syariah Islam. Mereka tidak akan memikirkan apakah ini karena minyak atau dilindungi Amerika Serikat. Agenda internasional inilah yang jauh lebih mengerikan. Kalau sekedar variasi, kita juga punya variasi, ada Muhammadiyah, ada NU, ada Persis, ada FPI. Anick HT Yang melakukan ekspansi itu faksi Saudi yang mana? Ali Munhanif Rezim, Wahhabi establis. Itulah yang digambarkan Novri mewakili segmen 73
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
tribal yang paling kuat. Sudairi itu tidak hanya kelompok pebisnis, tetapi juga termasuk keluarga ulama keturunan Muhammad ibn Abd al-Wahhab sendiri. Jadi ini perkawinan antara ideologi, ekonomi, dan power atau pemegang kendali. Tentaranya bisa dibeli.
o
Ihsan Ali-Fauzi
c
cy a r
Dem
Ada perkembangan terakhir. Dulu memang sebagian mengandalkan tentara luar, seperti ketika mereka meminta tentara Prancis mengatasi pemberontakan 1979. Belakangan yang membuat Osama marah adalah karena dia tidak diizinkan untuk menahan gempuran Saddam dan malah mengundang Amerika. Tapi sekarangrini p ada juga tentara-tentara yang diambil u sta dari tribe tadi dan disalurkan secara merata. Jangan main-main karena itu bisa digerakkan kalau terjadi apa-apa.
Pe
Ali Munhanif Tapi berbeda dengan tentara yang muncul di negara-negara modern, tentara Saudi tidak punya ideologi teritorial. Jadi dia lebih mirip seperti centeng, bodyguard 74
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
keluarga, tapi dilatih Amerika. Kalau di sini jelas, Sapta Marga itu dari Aceh sampai Papua. Sebagai nation state, kita sudah terbiasa melakukan pelembagaan ideologi-ideologi. Saudi tidak seperti itu.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Saya mendukung rektor UI yang memberikan Doktor Honoris Causa kepada raja Saudi. Dalam konteks Arab Saudi, dibanding Indonesia, dia melakukan pembaharuan. Tetapi pembaharuan itu cuma lip service untuk membuat citra baru tentang rezim. Kenyataannya hampir tidak ada perubahan fundamental dalam institusi kerajaan. Anick HT Ulil pernah cerita bahwa dia mengenal seorang operator salah satu ekspansi pembangunan masjid. Dia menyediakan mitra untuk membangun masjid dengan syarat dia akan menaruh satu orang di situ. Dan itu unlimited dananya. Ihsan Ali-Fauzi Ada informasi lain. Kita tahu ada Millard dan Burr yang punya riset soal ini dalam bukunya, Alms for Jihad. Ada beberapa 75
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
c
cy a r
Dem
Andi Budiman
o
data di situ. Yang tidak kita ketahui adalah bantuan yang tidak disalurkan lewat negara, dan itu jauh lebih banyak. Bantuan yang lewat negara mungkin ada datanya. Tapi yang sama sekali tidak diketahui adalah bantuan langsung. Ini lebih berbahaya. Jumlah dan modusnya juga mungkin lebih banyak.
Pe
Yang berbahaya adalah pengaruh Wahhabisme ini sangat terasa di negara berpenduduk Muslim yang sebagian besar masih lemah secara ekonomi. Sekarang di Eropa dan Amerika juga dana-dana itu cukup besar. Dua tahun terakhir di Jerman, misalnya, ada policy bahwa masjid tidak boleh lagi menerima rp sumbangan dari luar. u Jadi negara betul-betul mengambil alih fungsi pembangunan masjid dan membiayai biaya operasionalnya. Salah satu tujuannya adalah membendung pengaruh Wahhabi di kalangan Muslim di Jerman. Konon Jerman meniru “kesuksesan” Amerika Serikat yang dianggap lebih bisa berbaur karena mendukung penuh pembiayaan kegiatan 76
sta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Islam di komunitas Muslim di sana. Saidiman Ahmad
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Buku ini lebih banyak membahas soal kontestasi kelompok-kelompok ideologi. Tetapi yang paling riil dan jarang dibahas adalah kontestasi di kalangan keluarga ibnu Saud sendiri. Raja Abdullah yang sekarang masih keturunannya. Seperti raja-raja Arab pada umumnya, keturunannya sekarang mungkin lebih dari 4.000 orang. Oposisi-oposisi yang sifatnya kesukuan itu diberangus di awal. Tapi yang sampai sekarang tidak bisa dibendung adalah ekspansi anak-anak keturunan ibnu Saud sendiri. Di buku yang disunting al-Rasheed, Kingdom without Borders, diceritakan bagaimana keturunan-keturunan ibnu Saud punya power masing-masing dan mereka berkontestasi secara sekuler di antara mereka. Kalau Raja Abdullah meninggal, siapa yang akan menggantikannya? Masing-masing punya kharisma. Kontestasi di antara keturunan ibnu Saud ini bagaimana? Saya masih percaya pada Barrington Moore bahwa demokrasi itu dibangun oleh para borjuis dan dalam 77
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
hal ini borjuisnya adalah anak-anak raja yang lebih dari 4.000 itu. Ali Munhanif
Saidiman Ahmad
Dem
o
Tapi seberapa jauh sebenarnya pangeran-pangeran itu mewakili sebuah kelas? Apakah mereka punya semacam cy a identitas kelas yang Anda sebut borjuis r c itu atau identitas sebagai pangeran itulah yang kuat sehingga kita tak bisa banyak berharap.
Pe
Saya percaya bahwa demokrasi tidak dibangun berdasarkan niat baik. Karena itu saya tidak percaya pada kelompok yang keempat itu. Mereka punya rp niat baik untuk membangun sebuah us masyarakat. Demokrasi dibangun dari ta kontestasi kepentingan. Yang paling mungkin berkontestasi adalah mereka yang punya kekuasaan sekarang, yaitu anak-anak keturunan raja, tidak di luar itu. Chaider Bamualim Saya 78
menduga
Suharto
yang
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
mengundang masuk Wahhabi ke Indonesia. Jadi ada pengaruh geopolitik dan pengaruh politik domestik di sana.
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Perkembangan kelompok tarbiyah di masa 1980-an sampai 1990-an juga saya kira by design meski aktivisaktivis tarbiyah itu tak semuanya bisa dikontrol. Tapi ada elit-elit tertentu yang dikontrol untuk menjaga atau menetralisasi pengaruh dan kekuatan lain yang bisa menggerogoti Orde Baru. Hilmy Aminuddin paling berperan dalam konteks ini. Dia pro status quo. Jadi Wahhabisme itu secara umum adalah gerakan yang diciptakan untuk menutupi kejahatan para rezim yang zalim. Mereka justru diterima di mana-mana. Saya agak ragu kalau Jerman menolak Wahhabisme karena mereka tidak menggerogoti kekuasaan. Bahkan yang saya tahu, Wahhabisme dan Salafisme di Eropa, khususnya Eropa Barat, berkembang. Bahkan da’i-da’i Salafi di sini seperti Abu Khaidar itu menjadi penceramah tetap di Belanda dan Jerman.
79
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Ihsan Ali Fauzi Tapi mereka datang ke sana bukan karena undangan negara dan negara tak bisa berbuat apa-apa karena itu bagian dari kebebasan beragama. Chaider Bamualim
Dem
o
c Justru itu saya ragu kalau ada pemerintahan negara Barat yang menghambat perkembangan keagamaan seperti Salafi. Mereka bagian dari perkembangan civil society saja, kecuali yang mengafirkan rezim di Eropa Barat itu karena penguatan identitas keislaman. Mungkin peran itu yang dikhawatirkan.
cy a r
Pe
Ihsan Ali-Fauzi
rp
Itu terbentuk antara lain karena masuknya orang-orang dari Pakistan dan lain-lain. Itu belum tentu Wahhabi tapi modelnya banyak. Orang-orang Muslim liberal di Amerika Serikat juga tidak mengundang Ulil untuk ceramah di sana.
80
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Saidiman Ahmad
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
A’immat dakwah al-najdiyyah itu seberapa Wahhabi sebenarnya? Inti core Wahhabi kan itu. Yang berkuasa di “MUI” Arab Saudi sekarang bukan lagi keturunan Muhammad ibn Abd al-Wahhab. Bahkan core inti Wahhabisme itu dalam sejarahnya melakukan pemberontakan besar. Ada dua pemberontakan besar yang dilakukan kelompok inti, yaitu pada 1927 dan 1979, oleh Juhayman al-Utaybi. Al-Utaybi adalah cucu dari salah satu panglima yang memberontak pada 1927. Jadi resistensi terhadap rezim justru datang dari kelompok inti Wahhabisme sendiri. Lalu, Abdul Aziz bin Baz itu juga bukan syeikh. Dia orang luar, bukan keturunan kerajaan. Sebelumnya ada semacam perjanjian bahwa yang akan menguasai lembaga keagamaan itu adalah keturunan Muhammad ibn Abd al-Wahhab, sementara yang menguasai politiknya adalah keturunan ibnu Saud. Sekarang keagamaannya sudah “dikudeta” oleh orang lain, bukan lagi syeikh.
81
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Chaider Bamualim
Dem
o
Di situ saya ragu kalau perubahan di Saudi akan dipelopori kaum Wahhabi. Apalagi kalau kelompok reformis dinilai lemah. Yang perlu kita dalami dalam konteks perubahan politik di Arab Saudi mungkin adalah dari mana sumber a c y legitimasi kekuasaan di Saudi dan r c bagaimana dia merosot? Itu ada pada konflik antara sultan-sultan yang saya kira lebih dari 4.000. Conflict mappingnya seperti apa? Novriantoni Kahar
Pe
Saya ingin menyinggung analisis ekonomi politik dari Ali Munhanif rp tadi. Memang masih agak jauh untuk mengharapkan regime change di Saudi. u sta Ada satu laporan yang cukup menarik tentang seberapa stabil Saudi. Beberapa faktor yang membuatnya stabil antara lain karena uangnya masih banyak. Sampai lima tahun ke depan, seandainya harga minyak jatuh di bawah 80 dollar sekalipun, Saudi masih akan bertahan dan masih bisa memberikan subsidi besar kepada rakyatnya. Problem utamanya adalah makin banyak Saudi 82
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Pro
memberikan subsidi minyak, maka makin banyak juga pengeluaran masyarakatnya terhadap minyak dan makin sedikit nilai ekspornya. Hal itu akan menggerogoti perekonomian Saudi dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek masih baik.
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Seperti dikatakan Ali Munhanif tadi, faksifaksi yang ada di Saudi masih mendapat jatah. Kelompok yang reformis sekalipun, yaitu kaum profesional yang bekerja di perusahaan-perusahaan, masih mendapat keuntungan. Mereka memang tidak mendapat keuntungan langsung dari negara tapi mereka masih menikmati ekonomi yang baik. Problemnya bagi Saudi adalah mereka kaya tapi kenapa tak sekaya Uni Emirat Arab atau Kuwait. Jadi pandangan mereka ke atas, bukan ke bawah. Beberapa tantangannya memang soal suksesi. Pilihan antara suksesi vertikal atau horizontal itu akan berat sekali konsekuensinya. Kalau ada figur yang bisa mempersatukan seperti Raja Abdullah atau Raja Fahd, pemimpin Sudairi yang bisa mempersatukan kakak adik, itu mungkin masih kokoh. Tetapi kalau 83
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Dem
o
Pangeran Nayef itu agak problematik, bisa jadi akan terjadi friksi di antara kakak-adik ini. Sebelumnya yang menjadi putra mahkota bukan Pangeran Nayef, melainkan Pangeran Salman. Tetapi Pangeran Salman meninggal dua tahun lalu sehingga kemudian yang ditunjuk adalah Pangeran Nayef. a c y r Umurnya sekarang rata-rata 80 tahun c semua. Tantangan lain tentunya adalah habisnya minyak dan dana.
Pe
Tantangan lain menyangkut anak muda, yang dianggap punya potensi revolusioner di Saudi, yang 40 persen-nya tidak bekerja. Perusahaan swasta yang diminta oleh kerajaan untuk membuka lapangan pekerjaan sekalipun umumnya rp tidak memilih orang Saudi. Hanya sekitar 10 persen orang Saudi yang terserap u sta perusahaan-perusahaan swasta di Saudi karena perusahaan menganggap mereka high-cost dan pemalas. Sementara dengan cost yang lebih rendah mereka mendapat tenaga yang lebih ahli dari Asia Timur atau Filipina. 90 persen perusahaan-perusahaan itu lebih menampung tenaga kerja dari luar ini. Di sana pengangguran diberi subsidi. 84
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Ali Munhanif
Pro
je
D
ig
ital
ct kaa
n
Itu yang membuat uraian Saidiman soal kelas borjuasi tadi problematik karena pola industri Saudi itu distinctive, berbeda dengan Eropa maupun Amerika. Saudi mengklaim negaranya sebagai negara industri. Tetapi pola industrialisasnya tak banyak menyerap tenaga kerja secara domestik sehingga tidak ada semacam perubahan dari segi kelas sosial. Industrialisasi hanya mungkin berfungsi sebagai katalisator demokrasi apabila dia sanggup melahirkan sebuah identitas kelas borjuasi. Pola industri di Arab Saudi tidak begitu. Ia mungkin menghasilkan suatu masyarakat atau kelas sosial yang mungkin saja borjuis dari segi pendapatan tapi dari segi identitas sama sekali tidak. Mereka malas saja, maunya mendapat uang, tidak mau kerja. Industri kemudian menyerap tenaga kerja yang jauh lebih ringan biayanya. Karena itulah ada tenaga kerja dari Indonesia, Pakistan, Filipina dan sebagainya, yang masuk ke dalam sektorsektor yang dalam struktur masyarakat industri penting sebagai katalisator perubahan. 85
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Buku ini tidak menggambarkan itu. Dia hanya menggambarkan kontes dalam ideologi. Pertanyaan Nur Iman Subono, so what? Where’s the politics? Mana interest-nya? Novriantoni Kahar
o
cy a Buku ini tidak berbicara soal itu. Kita r c mengambilnya dari sumber lain. Di
Dem
beberapa makalah atau artikel alRasheed lain ada aspek-aspek yang sifatnya materil itu. Buku ini hanya menggambarkan kontestasi wacana saja. Saya menanyakan, dalam paper, “kapan revolusi naik haji?” agar isu ini lebih seksi.
Pe
Ihsan Ali-Fauzi
rp
Itu memang pertanyaan Novri. AlRasheed melihat, karena Saudi state’s somehow religiously defined, maka perdebatan-perdebatan di kalangan agamawan juga somehow contesting the state. Diskusinya sampai ke sana. Apakah masih ada yang lain?
86
us
ta
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
Novriantoni Kahar
Pro
je
D
ig
ital
ct n kaa
Terakhir, saya sebetulnya ingin membangun optimisme soal infiltrasi Wahhabisme internasional ini. Kalau kita baca al-Rasheed, sebetulnya ada penyimpangan dari misi-misi Wahhabisme itu sendiri. Tak sepenuhnya yang radikal itu Wahhabisme asli. Kalau sudah membawa wacana politik seperti Partai Keadilan Sosial (PKS), kita tak bisa menyebutnya Wahhabi. Orang salafi itu pekerjaannya yang ritual-ritual saja. Yang masuk wacana politik dianggap Sahwi yang sudah tercemari atau terpolitisasi. Semoga NU bisa menangkis itu. Ihsan Ali-Fauzi Saya ingin mengucapkan terimakasih. Saya kira diskusi yang baik ini tidak usah kita resume lagi. Sampai ketemu di diskusi selanjutnya bulan depan.[]
87
Edisi 001, Februari 2012 Review Diskusi
© 2012
c
Dem
o
Review diskusi ini diterbitkan oleh Democracy Project, Yayasan Abad Demokrasi.
cy a r
Untuk berlangganan, kunjungi www.abad-demokrasi.com
Pe
Jika anda berminat mendapatkan naskah buku yang didiskusikan (soft file), silakan klik form permintaan pada rp website kami. u Kode naskah: MAR001
88
sta