PELATIHAN BUSNINESS PLAN: PENINGKATAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PELAKU USAHA DI PROVINSI PAPUA 1. Pendahuluan Sejarah perempuan Papua tampak adalah sejarah pergumulan yang dinamis & dialektis. Dulu di era orde baru, wajah perempuan Papua mengalami masa gelap karena masa konflik pemerintah vs OPM yang berdampak pada kekerasan dan membisukan kaum perempuan. Di masa orde reformasi, kitorang (baca: perempuan Papua) wajahnya mulai terang dan sayup-sayup suaranya terdengar, meskipun akibat konflik menyisakan trauma yang mendalam. Namun yang menggembirakan di masa itu adalah adanya kebangkitan dari perempuan Papua (mama Beatrix, Yosepha dan lainnya). Hingga sekarang kebangkitan mama-mama Papua terus diikuti oleh perempuan-perempuan Papua lainnya. Namun demikian, tetap saja situasi perempuan Papua belum sepenuhnya terbebas dari belenggu penindasan. Lihat saja dalam banyak dimensi kehidupan, misalnya dari dimensi kesehatan (data KPAN 2010), ibu-ibu rumah tangga menjadi korban para suami karena terserang virus HIV & AIDS. Di wilayah privat-domestik juga “mamamama & perempuan Papua” masih mengalami masalah KDRT (data Komnas Perempuan: “stop sudah!”). Begitu pula dalam wilayah sosial, politik dan juga ekonomi. Karena itu, di masa kebangkitan perempuan Papua, pemberdayaan menjadi kata kunci untuk mengawali dan mendorong terus masa kebangkitan itu. Dari semua dimensi pemberdayaan (politik, sosial, budaya, ekonomi, agama), basis pemberdayaan ekonomi tampak menunjukkan wilayah yang dapat menjangkau semua elemen perempuan Papua dan menjadi roda pendorong dimensi pemberdayaan lainnya. Sektor kehidupan ekonomi Papua ini sesungguhnya cukup memiliki peluang besar karena potensi sumber daya alam & SDM Papua yang kaya dan didorong oleh otsus (otonomi khusus), namun demikian penduduk lokal dan secara khusus perempuan Papua belum mendapatkan peluangnya di sektor ini. Saat ini situasi ekonomi Papua hanya didominasi oleh kaum pendatang, bukan kaum pribuminya (sumber: www.theglobejournal). Karena itu, dari sektor eknomi, perempuan Papua yang beranjak bangkit harus bersaing dengan kaum pendatang. Dalam menjawab tantangan perempuan Papua sebagai bentuk penguatan basis ekonomi dan menegaskan kedaulatannya lewat terlibat aktif dalam percaturan dan peluang bisnis yang semakin ketat, maka Asosiasi Pemerhati Kajian Gender terpanggil untuk memprakarsai pelatihan business plan sebagai sebuah pemberdayaan perempuan pelaku usaha bagi komunitas-komunitas perempuan yang ada di masyarakat Papua.
2. Tujuan Kegiatan Pelatihan business plan ini bertujuan untuk memperkenalkan berdirinya Asosiasi Pemerhati Kajian Gender dan secara khusus memperkenalkan hadirnya Asosiasi di wilayah Papua. Asosiasi ini berfungsi menampung, memadukan, mewujudkan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, menggugah dan mendorong kesadaran untuk mencapai masyarakat yang berkeadilan gender. Dalam melaksanakan program-programnya, mempunyai 4 divisi yaitu: (a) Divisi pengembangan pengetahuan, (b) Divisi Pemberdayaan, (c) Divisi Advokasi, dan (d) Divisi Jejaring. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan program Divisi Pemberdayaan. Adapun tujuan umum yang ingin dicapai antara lain: 7
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai tren bisnis/ usaha, termasuk di dalamnya tips-tips pelaku bisnis, cara membidik peluang bisnis, analisis pasar, analisis produk, dll 2. Meningkatkan keterampilan peserta dalam merencanakan bisnis termasuk membuat management keuangan. 3. Mengidentifikasi peluang bisnis bagi kelompok maupun individu khususnya perempuan. 4. Mampu membuat proposal dalam mendapatkan kredit.
3. Keluaran a) Mengetahui aspek penting dalam perencanaan usaha/bisnis dan membuat penyusunan perencanaan usaha atau bisnis yang baik dan tepat. b) Meningkatnya pengetahuan dan pengenalan terhadap strategi mendapatkan modal usaha. c) Peserta mengetahui dan terampil dalam membuat management keuangan. d) Peserta mampu menerapkan teori dan melatih keterampilannya secara langsung terkait dengan rencana usaha atau bisnis termasuk didalamnya kemampuan membuat proposal dalam mendapatkan kredit. e) Adanya jejaring usaha/ bisnis antar individu dan komunitas.
4. Target Peserta Sasaran peserta dari pelatihan ini adalah kaum perempuan yang aktif dalam komunitaskomunitas organisasi, perempuan pelaku bisnis, ataupun individu yang aktif dalam organisasi. Total peserta yang ikut serta dalam pelatihan ini berjumlah 80 orang yang akan dibagi dalam 2 kelas besar, dengan prioritas utama pada komunitas kaum perempuan yaitu: a) Ibu-ibu penggerak PKK di tingkat propinsi b) Koperasi Perempuan c) Organisasi-organisasi kemasyarakatan perempuan d) Kader perempuan partai e) Kelompok wanita petani dan nelayan f) Ikatan wanita pengusaha Indonesia g) Aktifis dosen h) Aktifis mahasiswa, dll
5. Pelaksanaan Pelatihan ini direncanakan akan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut Hari/ Tgl : Senin, Selasa dan Rabu / 6, 7, dan 8 Juni 2011 Narasumber : Narasumber sesi pengkayaan teori & konsep Narasumber sesi pengkayaan keterampilan & praktik
6. Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan ini adalah pelatihan dengan materi perencanaan usaha (business plan). Untuk meningkatkan penyerapan pengetahuan dan keterampilan materi, maka pelatihan diarahkan untuk melibatkan partisipasi semua peserta. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan adalah model partisipasi aktif melalui diskusi interaktif dengan media diskusi kelompok, presentasi kelompok, nonton film dan permainan (games). 8
Diskusi kelompok akan memberi kekuatan bagi tiap peserta untuk bertukar pikiran atau melakukan jejaring. Diskusi film (misalnya film tentang Grameen Bank atau pemberdayaan ekonomi perempuan) akan membantu memvisualisasikan materi pelatihan secara lebih menarik. Sementara, permainan (games) akan membantu peserta memahami materi ataupun memuat nilai-nilai pengembangan kewirausahaan (entreprenuership) sebagai materi pokok pelatihan secara lebih santai. Peserta yang mengikuti pelatihan ini dari hari pertama hingga hari terakhir mendapatkan sertifikat.
7. Garis Besar Materi Pelatihan Materi pelatihan memuat 2 kegiatan yang dijelaskan sebagai berikut: a) Sesi pengkayaan konsep & teori tentang business plan terdapat dalam sesi I sampai sesi ke IV. Sesi ini dipandu oleh 2 narasumber yang mempresentasikan materi konsep dan teori yang terkait dengan perencanaan bisnis hingga management keuangan. b) Sesi praktik & keterampilan. Pada sesi ini, peserta dipandu untuk mengkongkritkan teori atau menyesuaikan teori usaha/ bisnis dengan kondisi praktis di lapangan (dengan pendekatan pengoranisasian/ POAC/planning, Organizing, Actuating, Controlling atau pendekatan lain). Pada sesi ini peserta diajak untuk menggali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan pendekatan SWOT/ Strength, Weakness, Opportunity, Treatment atau pendekatan lainnya. Untuk membuat kegiatan ini menjadi menarik dan lebih kongkrit, diskusi tentang film terkait tema tampaknya juga perlu dilakukan.
8. Kepanitiaan Pengarah Tim Pelaksana Narasumber
: Pengurus Harian Pusat Asosiasi Pemerhati Kajian Gender : Asosiasi Pemerhati Kajian Gender Wilayah Papua : Tim Asosiasi Jakarta yang terdiri dari 2 Narasumber, 2 Asisten (2 orang asisten lokal) dan 1 fasilitator pelatihan/ admin .
9. Susunan Acara (tentatif) Tanggal Durasi Pukul
Kegiatan
Pengisi Kegiatan
07.30
Hari pertama Registrasi peserta & Check In
Tim Registrasi
60’
07.30-08.30
Breakfast
Tim Logistik
60’
08.30-09.30
Sambutan
15’
09.30-09.45
30’
09.00-09.30
Pre Test (tes assesment pengetahuan Fasilitator bisnis plan) Ice Breaking & Perkenalan Fasilitator
15’
09.30-09.45
Coffee Break 9
Tim Logistik
30’
09.45-10.15
Kontrak Belajar
Fasilitator
120’
10.15-12.15
60’
12.15-13.15
Sesi 1 “Aspek Perencanaan” Ishoma
60’
13.15-14.15
Sesi 1 (lanjutan)
Narasumber 1
30’
14.15-14.30
Coffee break
Tim Logistik
15’
14.30-14.45
Games
Fasilitator
30’
14.45-16.15
15’
16.15-16.30
Sesi 2 “Format Penyusunan Rencana Narasumber 2 Usaha/ Bisnis” Coffee break Tim Logistik
30’
16.30-17.00
Sesi 2 (lanjutan)
Narasumber 2
120’
17.00-19.00
Ishoma
Tim Acara
15’
19.00-19.15
Games
Fasilitator
60’
19.15-20.15
Sesi 2 (lanjutan)
Narasumber 2
60’
20.15-21.15
Malam Keakraban
Fasilitator
21.15
Istirahat
Penting
dalam Narasumber 1 Tim Acara
Hari kedua 75’
07.00-08.15
Breakfast
Tim Logistik
15’
08.15-08.30
Games
Fasilitator
60’
08.30-09.30
Review Sesi Hari 1
Fasilitator
30’
09.30-10.00
Coffee Break
Tim Logistik
120’
10.00-12.00
60’
12.00-13.00
Sesi 1 “Strategi mendapatkan modal Narasumber 1 untuk memulai usaha” Ishoma Tim Acara
60’
13.00-14.00
Sesi 1 (lanjutan)
Narasumber 1
15’
14.00-14.15
Coffee Break
Tim Logistik
15’
14.15-14.30
Games
Fasilitator
90’
14.30-16.00
Sesi 2 “Managemen Keuangan”
Narasumber 2
15’
16.00-16.15
Coffee Break
Tim Logistik
45’
16.15-17.00
Sesi 2 (lanjutan)
Narasumber 2
10
120’
17.00-19.00
Ishoma
Tim Acara
15’
19.00-19.15
Games
Fasilitator
45’
19.15-20.00
Sesi 2 (lanjutan)
Narasumber 2
60’
20.00-21.00
Nonton Film & diskusi
Fasilitator
21.00
Istirahat
Tim Akomodasi
75’
07.00-08.15
Breakfast
Tim Logistik
15’
08.15-08.30
Games
Fasilitator
60’
08.30-09.30
Review Sesi Hari 3
Fasilitator
30’
09.30-10.00
Coffee Break
Tim Logistik
120’
10.00-12.00
Sesi Praktik
Narasumber 1 & 2
60’
12.00-13.00
Ishoma
Tim Acara
60’
13.00-14.00
Sesi Praktik
Narasumber 1 & 2
15’
14.00-14.15
75’
14.15-15.30
Post Test (tes perubahan Fasilitator pengetahuan paska pelatihan) Penutup Fasilitator Pengumuman Peningkatan pengetahuan (Pre Test & Post Test) Pembagian Sertifikat Pesan/ Kesan Foto-foto
Hari ketiga
10. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan dari kegiatan pelatihan business plan ini akan diukur dengan menggunakan indikator sebagai berikut: a) Minimal 80% peserta hadir dari hari pertama hingga hari terakhir b) Adanya curah pendapat dalam proses pembelajaran pelatihan c) Minimal 80% pengetahuan (lewat kuesioner) peserta tentang business plan meningkat d) Adanya rencana tindak lanjut berupa work plan yang dibuat oleh peserta, baik secara kelompok maupun individu
11. Dokumen a) Lembar form kehadiran b) Daftar hadir (presensi) c) Paper-paper presentasi (copy power point) dari narasumber 11
d) (Copy) Kaset film e) Dokumentasi foto f) Sertifikat pelatihan
12. Penutup Demikianlah proposal ini kami buat agar dipahami dan ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama pelatihan ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas partisipasi & kerja samanya. Jakarta, 21 Mei 2011 Ketua Asosiasi Pemerhati Kajian Gender
Koordinator Pelatihan Business Plan Yanti M. Teurupun, S.Si (Teol), MSi
Dr. Mulyaningrum, SE, M.Hum
12