Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 2 untuk mengelola komunikasi dalam PENDAHULUAN
organisasi. Proses komunikasi yang
Komunikasi merupakan bagian
begitu dinamik dapat menimbulkan
terpenting dalam kehidupan sehari-hari
berbagai masalah yang mempengaruhi
karena manusia merupakan makhluk
pencapaian sebuah organisasi terutama
sosial.
dengan timbulnya konflik.
Persyaratan
kehidupan
utama
dalam
masyarakat
adalah
Konflik terjadi karena adanya
komunikasi artinya memerlukan orang
perbedaan
lain dan membutuhkan kelompok atau
organisasi, sebagai salah satu cara
masyarakat untuk saling berinteraksi.
mengatasi
Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa
manajemen konflik kemudian ditangani
sebagian
manusia
secara baik dan tuntas. Konflik dapat
terbentuk dari hasil integrasi sosial
selesai apabila suatu persoalan dapat
dengan sesamanya. Kehidupan manusia
dipecahkan, yaitu dengan mencari jalan
sering dipertemukan satu sama lainnya
keluar melalui komunikasi yang efektif.
dalam suatu wadah atau organisasi baik
Komunikasi
formal maupun nonformal.
dengan memberikan penjelasan tentang
besar
pribadi
pendapat
antar
konflik
anggota
yaitu
memelihara
dengan
motivasi
Saat seseorang berada dalam
apa yang harus dilakukan, seberapa baik
sebuah organisasi, organisasi tersebut
anggota organisasi mengerjakannya dan
sebagai
apa
sarana
berinteraksi
guna
yang
dapat
dilakukan
mencapai tujuan bersama. Organisasi
meningkatkan
memiliki kompleksitas yang jelas dan
berada di bawah standar.
dapat dilihat dari jenis, peringkat,
Aktivitas
kinerja
jika
komunikasi
untuk sedang
di
bentuk dan jumlah interaksi yang
perkantoran senantiasa disertai dengan
berlaku. Proses pada organisasi adalah
tujuan yang ingin dicapai sesama dalam
salah satu faktor penentu mencapai
kelompok dan masyarakat. Budaya
organisasi yang efektif. Salah satu
komunikasi dalam konteks komunikasi
proses yang akan selalu terjadi dalam
organisasi harus dilihat dari berbagai
organisasi
proses
sisi. Sisi pertama adalah komunikasi
peran
antara atasan kepada bawahan. Sisi
komunikasi penting dalam menunjang
kedua antara pegawai yang satu dengan
kelancaran
maka
pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah
perhatian yang cukup perlu dicurahkan
antara pegawai kepada atasan. Masing-
komunikasi.
apapun
adalah
Mengingat
berorganisasi,
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 3 masing komunikasi tersebut mempunyai
diembannya, sehingga tingkat kinerja
polanya
suatu organisasi (perkantoran) menjadi
masing-masing.
Pola
komunikasi diantara kedua belah pihak
semakin
harus ada komunikasi dua arah atau
terjadi komunikasi yang buruk akibat
komunikasi timbal balik, untuk itu
tidak terjalinnya hubungan yang baik,
diperlukan adanya kerja sama yang
sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan
diharapkan untuk mencapai tujuan suatu
pendapat
organisasi.
berkepanjangan, dan sebagainya, dapat
Komunikasi
Sebaliknya,
atau
apabila
konflik
yang
sarana
berdampak pada hasil kerja yang tidak
untuk mengadakan koordinasi antara
maksimal. Peningkatan kinerja pegawai
berbagai subsistem dalam perkantoran.
secara perorangan akan mendorong
Komunikasi
dan
dalam
kinerja sumber daya manusia secara
melakukan
aktivitas
organisasi
keseluruhan dan memberikan feed back
merupakan
kinerja
yang
saling
yang tepat terhadap perubahan perilaku,
satu
model
yang direkflesikan dalam kenaikan
rangka
produktifitas.
meningkatkan kinerja dan mencapai
Secara
berpengaruh. komunikasi
dua
sebagai
baik.
hal
Salah dalam
komunikasi
proses
pemindahan
tujuan perkantoran yaitu komunikasi
adalah
interpersonal. Komunikasi interpersonal
pengertian dalam bentuk gagasan atau
menekankan pada pertukaran pendapat
informasi dari seseorang ke orang lain.
dan sikap secara langsung atau face to
Perpindahan
face pada waktu dan tempat yang sama
melibatkan lebih dari sekedar kata-kata
sebagai penyesuaian diantara sub-sub
yang digunakan dalam percakapan,
sistem dalam perkantoran, maupun
tetapi juga ekspresi wajah, intonasi dan
antara perkantoran dengan mitra kerja.
titik putus vocal. Seperti kekuasaan
Frekuensi dan intensitas komunikasi
yang dilakukan pemimpin, agar menjadi
yang
turut
efektif harus diterima oleh bawahan
mempengaruhi hasil dari suatu proses
sebagai sesuatu yang konsisten dengan
komunikasi tersebut.
apa yang menjadi tujuan organisasi itu.
dilakukan
juga
Proses komunikasi yang terjadi
Salah
suatu
umum
satu
pengertian
fungsi
tersebut
terbesar
dari
antar pegawai, kompetensi komunikasi
kepemimpinan dalam menyelaraskan
yang baik akan mampu memperoleh
sebanyak mungkin tujuan organisasi
dan
mengembangkan
tugas
yang
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 4 dapat dilakukan melalui komunikasi
yang berkomunikasi berada dalam jarak
interpersonal.
yang
Poses komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dan harus ada
dalam
organisasi.
komunikasi
yang
didalam
pihak-pihak
yang
berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.
Adanya
baik
dekat;
Saluran-
saluran
organisasi
mengalirkan informasi yang tidak hanya
organisasi akan memperlancar aktivitas
berisi
dan akhirnya akan mendorong proses
pengarahan,
proses pencapaian tujuan organisasi.
pimpinan tetapi juga untuk mencapai
Keberhasilan pelaksanaan komunikasi
suatu pengertian dan kerjasama dari
interpersonal
adanya
bawahan seperti untuk memastikan atau
pemimpin
memberikan laporan tentang tugas-
karena
kemampuan
seorang
mengkoordinasikan
bawahannya
penyampaian
tugas
pembagian
yang
telah
perintah, kerja
dari
dilaksanakan
dengan melakukan komunikasi yang
menyampaikan ide, gagasan, kritik dan
baik. Hal tersebut juga menimbulkan
saran. Hal ini menunjukan bahwa antara
semangat
dan
pemimpin dan bawahan merupakan satu
profesionalitas pegawai yang tercermin
kesatuan yang harus terjalin komunikasi
dari kesadaraan bekerja keras atau
yang harmonis dalam melaksanakan
sungguh-sungguh tekun dan bergairah
fungsinya masing-masing. Untuk itu
secara terus menerus dan mengarah
perlu kiranya dilakukan suatu upaya
pada pencapaian tujuan organisasi.
membina hubungan yang harmonis
kerja
pegawai,
Komunikasi
antarpribadi
antara
pemimpin
dengan
pegawai
(interpersonal communication) adalah
menggunakan komunikasi interpersonal
komunikasi antara orang-orang secara
atau antarpribadi.
tatap
muka,
respon
yang
verbal
memungkinkan
maupun
nonverbal
Kinerja
pegawai
adalah
penilaian hasil kerja seseorang dalam
berlangsung secara langsung. Bentuk
suatu
khusus komunikasi antarpribadi ini
dengan tugas dan tanggungjawabnya
adalah
dalam rangka mencapai tujuan yang
komunikasi
diadik
(dyadic
communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami-istri, dua sejawat,
guru-murid.
Ciri-ciri
komunikasi diadik adalah pihak-pihak
organisasi/perusahaan
sesuai
telah ditentukan. Kantor Kecamatan Teras Kota Boyolali organisasi
merupakan formal
salah di
satu
lingkungan
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 5 aparatur pemerintah yang memberikan
Dibuktikan dengan banyak pegawai
kontribusi
dalam
yang masih kurang peduli dengan tugas
pembangunan khususnya Kecamatan
dan intruksi dari pimpinan (Camat),
Teras Kabupaten Boyolali. Program-
serta kurang disiplinnya pegawai dalam
program
meningkatkan kerja seperti apa yang
cukup
yang
besar
dirancang
bertujuan
untuk peningkatan mutu dan kualitas
diarahkan
desa yang berpengaruh terhadap sumber
menyebabkan
daya manusia (SDM) masyarakat desa
pegawai.
tersebut sehingga sangat diharapkan kinerja
yang
optimal
yang
oleh
pimpinan
sehingga
rendahnya
kinerja
Berdasarkan masalah yang telah
dapat
dikemukakan di atas, maka penulis
diwujudkn melalui peranan komunikasi
tertarik untuk mengadakan penelitian
yang efektif supaya dapat memenuhi
berjudul
peran dan fungsinya sebagai aparat
Interpersonal
pemerintah yang mengabdikan dirinya
Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan
pada bangsa dan negara ini.
Teras Kabupaten Boyolali – Jawa
Hasil observasi dan wawancara di
Kantor Kecamatan
Teras
“Pelaksanaan untuk
Komunikasi Meningkatkan
Tengah”.
Kota
Boyolali yaitu pelaksanaan komunikasi
Tempat dan Waktu Penelitian
interpersonal masih kurang efektif. Hal
Penelitian ini dilaksanakan di
tersebut ditunjukan dengan perasaan
Kantor Kecamatan Teras Kabupaten
sungkan Camat selaku pemimpin yang
Boyolali yang beralamat di Jalan Solo-
mengakibatkan
Semarang
miss
communication
Teras
Boyolali.
Waktu
karena minimnya umpan balik atau
penelitian dilaksanakan pada Oktober –
feedback yang diberikan. Begitu juga
November 2014
dengan
pegawai
yang
melakukan
kinerja tidak maksimal dikarenakan
Informan Penelitian
tidak adanya teguran dari pimpinan
Informan dalam penelitian ini adalah
yang membuat pekrjaan kantor menjadi
Camat selaku pemimpin di Kecamatan
terbengkalai dan tidak sesuai dengan
Teras
apa yang diharapkan. Hal tersebut dapat
informan pendukung yang terdiri dari
dilihat dari beberapa pegawai yang
sekertariat
masih menganggap mudah pesan yang
keuangan,
disampaikan oleh pimpinan (Camat).
pemberdayaan masyarakat, kepala seksi
sebagai
camat,
informan
kepala
kepala
kunci
sub
seksi
dan
bagian sosial
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 6 perekonomian dan staf pegawai di Kantor
Metode dokumentasi dalam
Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali..
penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data mengenai struktur organisasi
Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
serta
dokumen
Observasi merupakan teknik pengamatan
dan
yang
penelitian
pencatatan
dengan
arsip,
mendukung
kemudian hasil
catatan,
dianalisis
wawancara
dan
sistematis dari fenomena-fenomena
observasi. Teknik ini digunakan
yang
untuk memperkuat data dari hasil
diselidiki.
Observasi
digunakan untuk memperoleh data sesungguhnya
tentang
kinerja
pegawai di Kantor Kecamatan Teras Kabupaten
wawancara.
Boyolali,
Teknik Analisis Data
dengan
Teknik
analisis
data
melakukan pengamatan langsung
digunakan
pada jam kerja.
reduksi data, penyajian data dan
2. Wawancara wawancara
pada
penelitian ini merupakan cara utama
Teknik Kebsahan Data
dalam mengumpulkan data atau informasi
mengenai
komunikasi meningkatkan Pihak-pihak
pelaksanaan
interpersonal kinerja yang
Teknik
untuk
dalam penelitian ini adalah teknik
pegawai.
diwawancarai
triangulasi data HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
di
Hasil Penelitian
Kantor
Kecamatan
Teras
Kabupaten Boyolali. Wawancara penelitian
pemeriksaan
keabsahaan data yang digunakan
adalah camat beserta perangkat desa
dengan
melakukan
penarika kesimpulan.
Teknik
dalam
dengan
yang
DAN
Camat dan pegawai merupakan
ini
dilakukan
sebagian dari aparatur negara yang
menggunakan
pedoman
bertugas
menyelanggarakan
wawancara untuk menggali data dan
pemerintahan,
informasi
kemasyarakatan. Agar tercapai sasaran
pelaksanaan interpersonal. 3. Dokumentasi
tentang
tentang komunikasi
dan
tujuan
pemerintahan maka
pembangunan,
urusan
setiap
dan
penyelenggaraan
khususnya unsur
kecamatan,
penyelenggara
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 7 pemerintahan harus memahami tugas,
lingkungan hubungan kerja. Bentuk
fungsi,
komunikasi
dan
kewenangan
masing-
masing.
arah
ini
akan
memudahkan tindak komunikasi dalam
Camat sebagai pimpinan dan penentu
pengambilan
kebijakan
mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam pencapaian sasaran penyelenggaraan hendak
dua
dicapai.
profesionalisme
pemerintahan Oleh
yang
karena
camat
itu,
dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya sangat dituntut oleh masyarakat desa.
organisasi, sebab dengan bentuk ini sangat efektif dalam memelihara empati dan kerjasama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu pernasalahan yang kompleks. Bentuk komunikasi interpersonal seperti ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagai informasi di antara para anggota dalam organisasi.
Dalam rangka meningkatkan kinerja
Pelaksanaan
komunikasi
pegawai diperlukan perencanaan yang
interpersonal
matang.
Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali
Perencanaan
berdasarkan proses
komponen-komponen
komunikasi
diutarakan
dilakukan
di
sebagaimana
muka,
seperti:
tentunya
camat
di
memiliki
Kantor
tujuan
untuk
meningkatkan kinerja pegawai yang baik, menjaga kekompakan kerja antar
komunikator, pesan, dan komunikan.
pegawai,
terjalin
Apabila suatu komponen tersebut sudah
harmonis
dengan
ditetapkan, maka tahapan selanjutnya
menimbulkan rasa kesenangan karena
adalah mengorganisasikan pesan.
camat selalu memperhatikan pegawai
Komunikasi interpersonal antara camat dan pegawai dimanfaatkan untuk menumbuhkan
motivasi
bekerja
sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam
rangka
mencapai
tujuan
pemrintahan. Orang yang menggunakan
hubungan para
yang
pegawai,
dan selalu diajak bertukar pikiran terkait dengan
pekerjaan.
komunikasi diharapkan
Tujuan-
interpersonal mampu
tujuan tersebut
membawa
perubahan sikap dengan pegawai guna meningkatkan kinerja.
bentuk komunikasi seperti ini adalah
Camat melakukan komunikasi
orang yang memiliki sikap kepedulian
dengan memberikan formula AIDDA
yang tinggi serta kemampuan membina
yang dilaksanakan secara sistematis.
hubungan yang baik dengan orang lain
Formula AIDDA merupakan kesatuan
dalam konteks pribadi maupun dalam
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 8 singkatan dari tahap-tahap komunikasi.
membuat
suasana
yang
akrab,
Penjelasannya sebagai berikut:
kekeluargaan, tidak ada jarak yang kaku antara camat dengan pegawai, dan
A I D D A
= Attention = Interest = Desire = Decision = Action
= Perhatian = Minat = Hasrat = Keputusan = Kegiatan
menjauhkan ketegangan dan membuat suasana senyaman mungkin. Sehingga tercipta suasana yang serius tetapi santai dan menanamkan pikiran yang positif. Tahap
Gambar
selanjutnya
adalah
melakukan upaya memunculkan hasrat
Formula AIDDA
(desire) dengan ajakan, bujukan, atau Hal
utama
yang
dilakukan
rayuan.
Camat
melakukan
upaya
camat untuk melaksanakan komunikasi
tersebut dengan cara mengeluarkan
adalah dengan melakukan upaya untuk
kalimat dan tindakan yang baik untuk
membangkitkan perhatian (attention).
memotivasi pegawai. Hal ini biasa
Camat memilih untuk memunculkan
dilakukan setiap mengawali sambutan
perhatian dengan membuat suasana
dan
ramah misalnya mendatangi ke meja
kedisiplinan dalam bekerja sehari-hari
pegawai, dengan membuka diskusi
misalnya piket.
kecil disertai dengan sharing atau
Setelah
ketika
memberikan
contoh
tahapan-tahapan
ngobrol ringan kemudian mendatangi
tersebut
ke meja kerja pegawai. Upaya lain
memberikan
yang
dengan
pegawai dalam menentukan alternatif
berusaha membuat jarak yang lebih
pesan yang tetap konsisten dan tidak
dekat dengan pegawai. Mencoba akrab
menyimpang dari pesan-pesan yang
tanpa
disampaikan camat. Dalam hal ini
dilakukan
harus
adalah
menghilangkan
sudah
terlaksana, kebebasan
camat kepada
pegawai akan mengambil keputusan
kewibawaan sebagai camat. perhatian
sudah
(decision)
terbangkitkan
menyusul
upaya
kegiatan yang diharapkan (action) yang
menumbuhkan
minat
Setelah
(interest).
yang
menyangkut
dengan
kepentingan pegawai. Misalnya dengan
melakukan
suatu
diharapkan camat. Komunikasi
Dilakukan dengan mengutarakan halhal
untuk
camat
sudah
yang
cukup
dilakukan
baik,
hanya
bebrapa pegawai yang kurang displin
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 9 dalam menjalankan tugasnya sebagai
dipecahkan secara bersama-sama
aparatur negara. Bebrapa pegawai yang
misalnya dengan :
kurang displin diantara dengan pulang
a. Melakukan rapat
lebih awal sebelum jam kerja selesai,
koordinatif
setiap satu bulan sekali
ada beberapa pegawai yang tidak
b. Bila mana ada hal yang penting
masuk kerja karena berbagai alasan.
dan mendesak diadakan rapat
Hal
idensintal
tersebut
yang
mengakibatkan
kurang masksimalnya kinerja pegawai. Sudah ada sanksi yang diberikan camat terkait
dengan
ketidak
3. Menciptakan suasana yang nyaman di lingkungan kantor
dispilinan
Tidak diberikannya target
pegawai, seperti yang diatur dalam PP
dalam melakukan pekerjaan yang
Nomor 5 Tahun 2010 tentang displin
menimnulkan rasa nyaman pegawai
Pegawai Negeri Sipil. Namun hal
dalam
sanksi
namun pegawai tetap sadar diri
yang
di
berikan
tidak
menyelesaikan
memberikan efek jera kepada pegawai
dengan
tugas
yang tidak disiplin.
Dalam
pelaksanaan
Terdapat pendukung
beberapa yang
faktor
mendukung
tugasnya,
yang
duberikan. komunikasi
interpersonal, tidak selalu berjalan lancar,
ada
beberapa
faktor
pelaksanaan komunikasi interpersonal
penghambat
di Kantor Kecamatan Teras kabupaten
komunikasi interpersonal meliputi :
Boyolali meliputi : 1. Adanya
rasa
a. Tidak kebersamaan
dan
saling menghormati antara camat
adanya
banyak
untuk mendatangi meja kantor yang membuat rasa kebrsamaan dengan pegawai.
waktu
tersedia
dalam
Waktu adalah hal yang penting
dalam
melakukan
komunikasi, kurangnya waktu untuk melakuakn komunikasi interpersoanal
2. Sikap keterbukaan antara camat
yang
komunikasi interpersonal
dengan pegawai Camat yang tidak selalu berada di ruangan kerja nya
pelaksanaan
menjadi
pengahambat pelaksanaan yang
dengan pegawai yang berarti bahwa
mengakibatkan
jika ada masalah atau kesulitan
optimalnya
dalam
karena tidak pahamnya tugas
pekerjaannya
dapat
kinerja
kurang pegawai
yang di berikan oleh camat.
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 10 b. Adanya
rasa
sungkan
dari
yang
melayani
masyarakat
pegawai dengan camat terkait
harusnya menjadi contoh untuk
dengan ketidak pahaman tugas
masyararakat
yang di berikan camat.
waktu dan displin kerja. Masih
Rasa
sungkan
dari
untuk
adanya beberapa pegawai yang
pegawai kepada camat menjadi
kurang
faktor
mengakibatkan
pengambat
menjadikan
yang kurang
displin
maksimalnya kinerja pegawai karena
Tugas yang diberikan camat
semakin sedikit.
langsung dapat dipahami oleh pegawai. Namun, karena ada rasa sungkan dari pegawai untuk bertanya
kejelasan
tugas,
membuat tugas tidak selesai seperti
apa
yang
yang
diharpakan. Kadang harus ada pengulangan
tugas
untuk
mengrjakan tugas sesuai dengan apa yang diharapkan.
waktu
yang
tersedia
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Camat dengan
melakukan
komunikasi
memberikan
formula
AIDDA 1) Attention 2) Interest 3) Desire 4) Decision
5)
dilaksanakan
c. Masih banyaknya pegawai yang
yang kurang
maksimalnya kinerja pegawai.
kepada pegawai tidak secara
displin
Formula
Action, secara
AIDDA
yang
sistematis. merupakan
kurang disipilin terkait dengan
kesatuan singkatan dari tahap-tahap
tugas pegawai sebagai aparatur
komunikasi.
Negara
2. Kurang displinnya pegawai dalam Dari data yang diambil
menjalankan
tugasnya
sebagai
dari daftar absensi bulan oktober
aparatur negara. Berdasarkan data
menunjukan
masih
yang diperoleh dari absensi bulan
tidak
Okotober, beberapa pegawai yang
displin dalam hal absensi. Masih
kurang displin diantaranya dengan
banyak
tidak
pulang lebih awal sebelum jam kerja
masuk atau keluar saat jam
selesai, ada beberapa pegawai yang
banyak
bahwa
pegawai
pegawai
yang
yang
kantor. Sebagai aparatur negara
Pelaksanaan Komunikasi Interpesonal…(Tedjo Dwiyanto) 11 tidak masuk kerja karena berbagai
selalu
memantau
alasan.
pegawai.
kinerja
3. Adanya rasa sungkan dari pegawai
d) Camat harus lebih tegas kepada
dengan camat terkait dengan ketidak
pegawai yang tidak disiplin,
pahaman tugas yang di berikan
untuk menumbuhkan efek jera
camat.
kepada pegawai yang melanggar
4. Tidak adanya waktu yang banyak tersedia
dalam
komunikasi
interpersonal.
peraturan 2. Untuk Pegawai a) Menghilangkan rasa
sungkan
kepada camat terkait dengan tugas yang diberikan camat.
A. Saran Berdasarkan
kesimpulan
diatas,
dapatdiajukan saran sebagai berikut :
camat
1. Untuk Camat a) Camat waktu
b) Tidak malu bertanya kepada berhubungan
dengan
tugas yang di berikan oleh camt,
sebaiknya
menambah
untuk
mengefisienkan
waktu
untuk
komunikasi
tidak perlu dua kali bekerja.
interpersonal dengan pegawai
c) Disiplin dalam bekerja dan sadar
dengan melakukan komunikasi
akan tugas nya sebagai aparatur
melalui telepon seluler atau
negara
melalui media komunikasi yang
masyarakat
lain
yang
melayani
DAFTAR PUSTAKA
b) Camat sebaiknya tidak pilih kasih dengan pegawai, tidak hanya beberapa pegawai saja yang
mendapatkan
komunikasi
tambahan
melalui
telepon
cellular,
melainkan
semua
pegawai
diberlakukakan
hal
yang sama. c) Camat
sebaiknya
memperjelas
tugas
selalu yang
diberikan kepada pagawai, dan
Onong Uchjana Effendy. (2006). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Suranto A.W. (2005). Komunikasi Perkantoran “Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja Perkantoran”. Yogyakarta: Media Wacana. Agus M. Hardjana. (2007). Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.