PELAKSANAAN KHUTBAH JUM’AT DI SEKOLAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBENTUKAN KESADARAN BERIBADAH (Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 13 Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2015) SKRIPSI Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh
Faizatul Ummah 11111096 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Faizatul Ummah
NIM
: 11111096
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar- benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 24 Agustus 2015 Yang Menyatakan,
Faizatul Ummah NIM : 11111096
ii
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax.323433 Salatiga 50721 Website: www.iainsalatiga.ac.id Email:
[email protected] Dr. Muh. Saerozi, M.Ag Dosen IAIN Salatiga NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 eksemplar Hal
: Naskah skripsi
Saudari Faizatul Ummah Kepada: Yth. Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka bersama ini, kami kirimkan skripsi saudari: Nama
: Faizatul Ummah
NIM
: 11111096
Fakultas/ Jurusan
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ Pendidikan Agama Islam
Judul
:Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya dengan Pembentukan Kesadaran
Beribadah Siswa ( Studi
Kasus di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2015) Dengan ini kami mohon, skripsi tersebut supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. Salatiga, 24 Agustus 2015 Pembimbing
Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. NIP. 19660215 199103 1001 iii
SKRIPSI PELAKSANAAN KHUTBAH JUM’AT DI SEKOLAH DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBENTUKAN KESADARAN BERIBADAH (Studi
Kasus di Sekolah Menengah Pertama
Muhammadiyah 13 Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015) DISUSUN OLEH FAIZATUL UMMAH NIM : 11111096 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga, pada TanggaL 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S.1 Kependidikan Islam. Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji
: Drs. Bahroni, M.Pd.
________________
Sekretaris Penguji
: Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.
________________
Penguji I
: Drs. Abdul Syukur, M.Si.
________________
Penguji II
: Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag. ________________ Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd NIP. 19670121 199903 1 002 iv
MOTTO
ليس ا لغىن عن كثر ة ا ملا ل و ا منا ا لغىن غىن ا لنفس “ Kekayaan itu bukanlah karena banyaknya harta, kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan jiwa (H.R. Bukhari dan Muslim)
v
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1.
Kedua orang tuaku tercinta Bapak Partono dan Ibu Siti Mahmudah, yang senantiasa selalu mencurahkan kasih sayang, mendidik dan membimbingku, dan do‟a restunya yang tak pernah putus serta nasihat- nasihatnya yang selalu kurindukan.
2.
Saudaraku Mas Manan, mbak Imanah, mas Roni, dek Umdatun, dek Nisa yang senantiasa selalu membuatku semangat dalam belajar dan membuatku lebih bertanggungjawab dalam segala hal.
3.
Keluarga besarku yang tak henti- hentinya memberi semangat dan bimbingan kepadaku.
4.
Kepada beliau Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh ketulusan dan kesabaran.
5.
Untuk semua teman angkatan 2011, sahabatku Laila Arofatul Mufidah dan Fenny Riskya yang selalu ada saat aku sedih maupun bahagia.
vi
KATA PENGANTAR س ِم ه َّللاِ ال هر ْح َم ِن ال هر ِح ْي ِم ْ ِب Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, tempat memohon pertolongan dan ampunan,tempat berlindung dari segala kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan.Barangsiapa diberi petunjuk oleh-Nya, maka tidak akan ada yang mampumenyesatkan dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tidak ada yang mampumemberi petunjuk. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diutus untuk membawa risalah dan membebaskan umat Islam daribelenggu kebodohan. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah berjasa dansenantiasa memberikan dukungan, bimbingan, arahan, dan motivasi sehinggaskripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dihaturkan rasa terima kasih, terutama kepada: 1.
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2.
Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3.
Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. selaku pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
4.
Teman- teman mahasiswa jurusan PAI angkatan 2011 yang telah bersedia meluangkan waktunya membantu penulis dalam pengambilan data skripsi ini.
5.
Sahabat- sahabatku tercinta yang telah memberikan bekal baik material maupun spiritual.
vii
6.
Seluruh pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 24 Agustus 2015 Penulis
Faizatul Ummah NIM. 11111096
viii
ABSTRAK Ummah, Faizatul. 2015. Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya dengan Pembentukan Kesadaran Beribadah Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Tahun 2015. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. Kata Kunci: Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di sekolah, Pembentukan kesadaran beribadah Indonesia adalah salah satu negara muslim terbesar di dunia, dimana penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim. Oleh sebab itu maka lembaga yang berkembang di Indonesia banyak yang di warnai dengan pola pendidikan islam. Pendidikan islam di Indonesia, jika kita melihat dari sejarahnya dan perkembangannya hingga saat ini banyak mengalami kemajuan dalam berbagai hal diantaranya adalah dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai jenjang dan jalur pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan formal. Di antara satuan kegiatan yang dapat ditempuh dalam pendidikan formal adalah kegiatan jum‟atan di sekolah. Dalam ibadah jum‟atan ada khutbah yang sebagai media pendidikan agama Islam. Khutbah bukan saja sebagai ibadah, tetapi juga menambah wawasan ilmu agama bagi siswa. Khutbah idealnya bukan hanya didengarkan, tetapi juga diperhatikan secara seksama dan khitmat. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab (1) bagaimana Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro?, (2) bagaimana Pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro?, (3) apakah ada relevansi antara pelaksanaan khutbah jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan menggunakan metode pengumpulan data denga cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan. Temuan peneliti ini menunjukkan bahwa: (a) Pelaksanaan khutbah jum‟at di lakukan dengan baik sesuai dengan rukun khutbah, menyampaikan khutbah dengan singkat, padat, dan suara lantang, boleh menggunakan tongkat, iqomah bila khutbah selesai. Namun yang masih kurang dalam penyampain khutbah ini siswa ada yang mendengarkan dan ada juga yang malah tidur, bermain sendri dan megobrol dengan temannya. (b) .Pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini dirasa baik. Karena dalam kegiatan ini secara keseluruhan memang bagus, dan semuanya memiliki tujuan yang positif untuk para siswa baik dalam bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari. (c). Relevansi pelaksanaan khutbah jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah sebenarnya berkaitan erat. Hal ini dikarenakan pelaksanaan khutbah jum‟at ini merupakan salah satu program yang menopang dalam pembentukan kesadaran beribadah siswa. Namun dalam pelaksanaan khutbahnya yang masih kurang, siswa belum bisa mengikuti khutbah jum‟at dengan mendengarkan secara seksama dan khitmat.
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR BERLOGO………………………………………...........…………….i HALAMAN SAMPUL……………………………………………………....
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………….............
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………....
iv
PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………. ..............
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………...
vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………...
vii
ABSTRAK…………………………………………………………………...
ix
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..... xiv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………....
xv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………………………...
1
B. Fokus Penelitian………….………………………………………………….
3
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………
3
D. Kegunaan Penelitian………………………………………………………..
4
E. Penegasan Istilah……………………………………………………………
5
F. Metode Penelitian…………………………………………………………..
6
G. Sistematika Penulisan………………………………………………………. 13 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah.………….......……….
15
B. Pembentukan Kesadaran Beribadah....…….........................……
27
x
BAB III : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data…………………………………………………
33
B. Temuan Penelitian………………………………………….
43
BAB IV :PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Shalat Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro …….......................................................................................…
62
B. Pembentukan Kesadaran Beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ......................................................................……
65
C. Relevansi Pelaksanaan Khutbah Jum‟at dengan Pembentukan Keadaran Ibadah Siswa......................................................................…….
67
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………………
68
B. Saran………………………......................................................
69
xi
DAFTAR TABEL
1.
Bagan1.1 Metode Pengumpulan Data……………………….………….......9
2.
Bagan 3.2 Struktur Organisasi Sekolah………………………………….....35
3.
Bagan 3.3 Struktur Pengurus Komite............................................................36
4.
Tabel 3.4 Keadaan Siswa Menurut Rombongan dan Agama.…………..
5.
Tabel 3.5 Keadaan Guru………………………………….............................38
6.
Tabel 3.6 Keadaan Karyawan …………………………...…………...…
7.
Tabel 3.7 Pembentukan Kesadaran Beribadah...............................................44
8.
Tabel 3.8 Jadwal khatib………………………………………………...
9.
Peta 3.9 Pengawasan Guru.............................................................................55
10. Tabel 3.10 Kurikulum Khutbah Khutbah…………………………. .......
xii
37
38
52
60
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka 2. Daftar Riwayat Hidup 3. Pedoman Wawancara 4. Hasil Wawancara 5. Suratijin Penelitian 6. Surat Keterangan Penelitian 7. Lembar Konsultasi Pembimbing 8. Lampiran foto 9. Lampiran Khutbah 10. Laporan SKK
xiii
xiv
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara muslim terbesar di dunia, dimana penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim. Oleh sebab itu maka lembaga yang berkembang di Indonesia banyak yang diwarnai dengan pola pendidikan islam. Pendidikan islam di Indonesia, jika kita melihat dari sejarahnya dan perkembangannya hingga saat ini banyak mengalami kemajuan dalam berbagai hal diantaranya adalah dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai jenjang dan jalur pendidikan. Berbagai jenjang dan jalur yang dapat ditempuh dalam proses pendidikan adalah melalui berbagai jalur pendidikan. Diantara jalur tersebut adalah pendidikan informal, jalur pendidikan non formal, dan jalur pendidikan formal. Jalur pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dilaksanakan melalui pendidikan keluarga, dengan menentukan dan melibatkan anggota keluarga sebagai pendidik kodrati (Nawawi, 1993:185). Melalui jalur ini peran utama yang dilibatkan dalam proses pendidikan adalah keluarga, terutama ayah dan ibu. Jalur pendidikan non-formal disebut pendidikan luar sekolah, yang berpengaruh langsung atau tidak langsung pada perkembangan anak-anak. Di dalam jalur ini terdapat kegiatan kursus-kursus, baik di bidang umum maupun khusus di bidang keagamaan misalnya di pondok pesantren. (Nawawi, 1993:204).
1
Jalur pendidikan formal disebut juga jalur sekolah, dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi, termasuk juga madrasah dan sekolah. Sekolah atau sejenisnya merupakan lembaga formal, karena kegiatanya dilakukan secara sengaja, berencana dan sistematis, dalam rangka membantu anak-anak mengembangkan potensinya, agar mampu menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi (Nawawi, 1993:194). Melalui jalur sekolah seorang siswa akan berkembang dan akan menambah wawasan untuk dirinya. Di dalam proses pembelajarannya melibatkan guru dan murid. Kegiatan yang diterapkan melihat situasi kondisi dan kepentingan dari masing-masing sekolah. Salah satu kegiatan yang diterapkan adalah kegiatan jum‟atan di sekolah. Dalam ibadah jum‟atan ada khutbah yang sebagai media pendidikan agama Islam. Khutbah bukan saja sebagai ibadah, tetapi juga menambah wawasan ilmu agama bagi siswa. Khutbah idealnya bukan hanya didengarkan, tetapi juga diperhatikan secara seksama dan khitmat. Namun pada umumnya khutbah Jum‟at kurang diperhatikan ada sebagian orang yang malah mengantuk, berbicara dengan temannya dan ada pula yang tertidur. Atas dasar kenyataan yang umum berlaku itu, maka penulis berminat untuk meneliti “ Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya dengan Pembentukan Kesadaran Beribadah”. Penelitian di fokuskan di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 13 Wonosegoro Tahun Ajaran 2015”. Alasan peneliti memilih SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro sebagai tempat penelitian karena di SMP ini memiliki banyak ke unggulan dibandingkan dengan SMP lainnya di wilayah yang sama.
2
B. Fokus Penelitian 1. Bagaimana pelaksanaan khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro? 2. Bagaimana pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro? 3. Apakah ada relevansi antara pelaksanaan khutbah Jum‟at di sekolah dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro 2. Untuk mengetahui pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro 3. Untuk mengetahui apakah ada relevansi antara pelaksanaan khutbah Jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro?
D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teori a. Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan khasanah keilmuan dalam ilmu pendidikan dan pembelajaran pembentukan kesadaran beribadah khususnya di Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga. b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis untuk mengadakan penelitian berikutnya maupun riset baru tentang Pelaksanaan Khutbah
3
Jum‟at di sekolah dan relevansinya dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP. 2. Secara praktis a. Bagi institusi terkait, informasi yang ada dapat dijadikan sebagai bahan rujukan supaya lebih meningkatkan program-program pembelajaran yang menunjang perbaikan perilaku siswa sehingga berdampak pada mutu lulusan yang dihasilkan. b. Bagi para pendidik, hasil survai ini bermanfaat sebagai masukan dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran, melalui pelaksanaan khutbah Jum‟at tersebut sebaiknya peserta didik benar-benar diawasi agar saat khutbah berlangsung siswa mendengarkan khutbah dengan baik. c. Manfaat bagi para pemerhati pendidik dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam mengevaluasi system pendidikan dan dapat ikut serta menentukan kompetensi yang diperlukan, khususnya dalam aspek pembentukan kesadaran beribaah siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. d. Manfaat bagi peserta didik, sebagai acuan bagi siswa untuk mendapatkan tambahan ilmu melalui khutbah Jum‟at, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik E. Penegasan Istilah Supaya tidak terjadi penafsiran yang salah dari judul di atas, maka penulis perlu menjelaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul sebagai berikut: 1. Relevansi: hubungan, kaitan (KBBI, 2007: 943) Adapun yang dimaksud relevansi dalam penelitian ini adalah hubungan antara pelaksanaan khutbah jum‟at di sekolah dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro.
4
2. Pelaksanaan Khutbah Jum‟at Khutbah adalah menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan perintah ajaran Islam (Amin, 2009: 9). Sedangkan Jum‟at adalah hari ke 6 dalam seminggu. Dimana disitu telah dilaksanakannya shalat Jum‟at bersama (KBBI: 480). Jadi
Pelaksanaan khutbah Jum‟at adalah suatu kegiatan
menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan perintah ajaran Islam yang diaksanakan pada shalat wajib pada setiap hari Jum‟at.
3. Pembentukan Kesadaran Beribadah Pembentukan kesadaran beribadah adalah proses untuk menumbuhkan kesadaran siswa dalam menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh allah. F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Bogdad dan Taylor dalam (Moleong, 2009: 4) mendefnisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang ditemukan di lapangan bersifat verbal, kalimat, fenomena-fenomena dan tidak serupa angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian
5
laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen lainnya. Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya dengan Pembentukan Kesadaran Beribadah di SMP. 2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif kedudukan peneliti sebagai instrumen utama. Kehadiran peneliti di lapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara, serta berbagai kegiatan secara mendalam untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan sebagai data penelitian. Dalam hal ini peneliti akan turun langsung kelapangan tanpa mewakilkan kehadirannya pada orang lain. Agar data dan informasi yang diperlukan di dapat secara akurat. 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. Tepatnya di Repaking, Wonosegoro, Boyolali. Karena di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
ini benar-benar ada dan diwajibkan mengikuti kegiatan
jum‟atan. 4. Subjek dan informan Subjek penelitian adalah orang dari lokasi penelitian yang dianggap paling mengetahui dan berfungsi untuk memperoleh data-data penelitian, sedangkan informan adalah orang dari lokasi penelitian yang dianggap mengetahui, bersedia bekerjasama, berdiskusi membahas hasil penelitian. (Kasiram, 20I0: 283)
6
Adapun dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru agama Islam, dan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru dan beberapa murid SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. 5. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah: a. Wawancara Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasar pada tujuan penelitian
(Hadi,
I989:I93)
Metode
ini
peneliti
gunakan
untuk
mengumpulkan data mengenai kegiatan khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. Lebih lanjut peneliti akan menanyakan tentang pelaksanaan khutbah jum‟at di sekolah dan pembentukan kesadaran beribadah, sedangkan yang menjadi nara sumber adalah Kepala sekolah, Guru PAI, dan Siswa. b. Observasi Dalam bukunya “metodologi research”, Sutrisno Hadi mengatakan bahwa observasi bisa dikatakan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sisitematik fenomene-fenomene yang diselidiki (I989: I36) Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data mengenai kondisi sekolah, letak geografisnya, tentang pelaksanaan khutbah jum‟at, sarana dan prasarana di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, dan yang menjadi nara sumber adalah Kepala Sekolah. c. Dokumentasi
7
Tehnik dokumentasi dan arsip digunakan untuk mempelajari berbagai tugas sumber terutama yang berada di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro dan dokumen eksternal yang dapat memanfaatkan untuk menelaah konteks sosial (Moleong, 2002: I63). Dokumentasi dalam penelitian ini diambil dari arsip-arsip dan pelaksanaan khutbah jum‟at yang dijadikan satu, yang kemudian dimanfaatkan
untuk
menyusun
pelaksanaan khutbah jum‟at
gambaran
yang
relevan
mengenai
di sekolah dan pembentukan kesadaran
beribadah sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lengkap. Tabel 1.1 Jenis Metode Pengumpulan Data Jenis Metode Wawancara
Materi Khutbah
Program
1. Kepada kepala sekolah
1. Kepada Kepala sekolah
2. Kepada guru Pai
2. Kepada guru Pai
3. Kepada siswa Observasi
Dokumentasi
1. Kepada Kepala sekolah
1. Kepada Kepala sekolah
2. Kepada Guru Pai
2. Kepada guru Pai
3. Siswa
3. Siswa
1. Buku Materi khutbah
1. Kepada Kepala sekolah
2. Pelaksanaan sholat jum‟at
2. Kepada guru Pai 3. TU
6. Analisis Data
8
Menurut Miles dan Huberman juga Yin yang dikutip oleh Suprayogo (200I:I92), tahap penelitian kualitatif secara umum dimulai sejak pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
a. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan multi sumber bukti,membangun rangkaian bukti dan klarifikasi dengan informan tentang draf kasar dari laporan penelitian. b. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar, yang muncul dari catatan-catatan lapangan. Dalam proses reduksi data ini, peneliti dapat melakukan pilihan-pilihan terhadap data yang hendak dikode, mana yang hendak dibuang, mana yang merupakan ringkasan, cerita-cerita apa yang sedang berkembang. Setelah data dipilih maka dilakukan penyajian data dari data dan informasi yang diperoleh di lapangan selama penelitian berlangsung. c. Penyajian Data Adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Biasanya penyajian data tersebut berupa teks naratif/peneliti menyajikan datanya secara panjang lebar. d. Penarikan Kesimpulan
9
Kesimpulan pada penelitian kualitatif sebaiknya ditangani dengan sifat yang longgar, tetap terbuka. Maksudnya kita dapat mulai menarik simpulan sembari kita melakukan penelitian. Adapun model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif model alir, Miles dan Huberman (I984), menggambarkan bahwa analisis data kualitatif model alirakan melalui tiga alur, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap informasi yang terkumpul yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Penaikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, melalui kesimpulankesimpulan sementara untuk menuju simpulan akhir yang memiliki keterpercayaan yang tinggi. Oleh karena itu analisis data dilakukan secara terus menerus selama penelitian di lapangan berlangsung. Dengan demikian analisis penelitian dilakukan semenjak awal pengambilan data di lapangan sampai khasanah data mencukupi untuk proses penarikan kesimpulan. 7. Pengecekan Keabsahan Data Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti melakukan beberapa upaya, di samping menanyakan langsung kepada obyek, peneliti juga berupaya mencari jawaban dari sumber lain. Keabsahan data dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya menggunakan teknik kehadiran peneliti dilapangan, observasi mendalam, pembahasan dengan
10
sejawat melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota (Bungin, 2009: 77) Selanjutnya perlu dilakukan melalui dapat tidaknya ditransfer ke latar lain atau keteralihan yang dilakukan uraian rinci. Sedangkan ketergantungan pada konteksnya atau kepastian data bila dikonfirmasikan dengan sumbernya dilakukan menggunakan audit. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dua data teknik validasi, adapun teknik validasi yang digunakan adalah validasi sumber data yaitu kepala sekolah dengan guru agama Islam dan validasi metode yang meliputi: interview, observasi, dan dokumentasi. 8. Tahap-tahap Penelitian a. Penelitian pendahuluan Mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan khutbah jum‟at di sekolah dan pembentukan kesadaran beribadah b. Penelitian desain Setelah mengetahui kegiatan yang dilaksanakan dalam sholat jum‟at pada anak SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro berdasarkan buku-buku yang telah dikaji kemudian melakukan observasi dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam, khususnya pada Pembentukan kesadaran beribadah dan wawancara langsung dengan guru agama Islam. c. Penelitian sebenarnya Mengkaji antara informasi yang terdapat dalam buku-buku mengenai kegiatan khutbah jum‟at dengan data yang diperoleh di lapangan. G. Sistematika Penulisan
11
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi skirpsi. Bab I :merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka merupakan kerangka teori yang berisi tentang definisi khutbah jum‟at, dasar-dasar, tujuan khutbah dalam Islam, penyampaian pesan khutbah, tehnik penyampaian khutbah, khaifiyah khutbah jum‟at, bimbingan Rasulullah SAW dalam pelaksanan khutbah jum‟at, pengertian pembentukan, pengertian kesadaran, pengertian ibadah, tujuan ibadah, macam-macam ibadah, hakikat dan hikmah ibadah. Bab III merupakan paparan data dan temuan penelitian meliputi: Gambaran umum SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pelaksanaan shalat Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, materi khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Bab IV merupakan pembahasan yang meliputi pelaksanaan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, materi khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro, relevansi pelaksanaan khutbah Jum‟at di sekolah dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Bab V merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran
12
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pelaksanaan Khutbah Jum’at 1. Pelaksanaan Adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan. (KBBI: 890) 2. Pengertian Khutbah Jum‟at Menurut bahasa dakwah berati seruaan.Yaitu seruan kepada manusia untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjahui segala yang dilarang Nya. Dakwah dalam pengertian tersebut, adalah searti atau berdekatan arti atau mencakup pengertian kata-kata sebagai berikut: a. Tabligh (menyampaikan ajaran Allah) b. Jihad (berjuang menegakkan agama Allah) c. Ishlah (menyelesaikan persoalan sesuai dengan ajaran Allah) d. Khutbah (berpidato tentang ajaran Allah) e. Taushiyyah (berwasiat, memberi nasihat) f. Amar ma‟ruf nahi munkar (memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari keburukan) (Materi Ujian Komprehensif Lesan: 2012) Khutbah merupakan sinonim dari kata dakwah, dalam bukunya Amin (2009: 9) Yang berarti memberi khutbah atau nasihat kepada orang lain. Yaitu menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan perintah ajaran Islam. Sedangkan jum‟at adalah hari ke 6 dalam seminggu. Dimana disitu telah dilaksanakannya shalat jum‟at bersama (KBBI, 2007: 480)
14
Hari Jum‟at adalah hari yang istimewa bagi umat Islam. Ibnu Qayyim dalam Muhammad Syafi‟i (2011: 3) menyebutkan lebih dari empat puluh keutamaan shalat jum‟at. Salah satunya adalah di hari itu diwajibkan bagi umat Islam yang laki-laki, merdeka, sehat, dan bermukim untuk mendirikan shalat jum‟at, yaitu shalat wajib yang khusus dilaksanakan pada hari jum‟at. Pelaksanaan khutbah jum‟at dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan perintah ajaran Islam yang dilaksanakan pada shalat wajib pada setiap hari jum‟at Dalam khutbah jum‟at seorang khatib harus mempunyai dasar-dasar yang harus dipegang oleh seorang khatib agar khutbah yang disampaikan dapat berlangsung dengan lancar dan berhasil baik. Karena dalam khutbah pada dasarnya adalah kegiatan penyampaian informasi dari seorang kepada orang lainnya, maka perlu dikaji faktor apa saja yang merupakan penghambat dan pelancar kegiatan transformasi dan informasi. 3. Dasar-dasar dan tujuan khutbah dalam Islam a. Tentang prinsip melaksanakan dakwah, Allah SWT mewahyukan dalam Al-Qur‟an surat An-nahl 125-128
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S. An-Nahl 125) 15
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil
Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan Balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. (Q.s An-Nahl 126) Maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita.
Bersabarlah (hai Muhammad) dan Tiadalah bertakwa kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan . (Q.S AnNahl:127).
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yangbertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. (Q.S An-Nahl 128) Dari ayat-ayat di atas dapat ditarik kesimpulan tentang pokok-pokok pandangan Psikologi mengenaikhutbah dalam Islam, yaitu: 1) Khutbah dilakukan secara hikmah, dengan kata-kata yang baik serta argumentasi yang baik. 2) Harus bersabar dan optimis dalam khutbah. Sabar akan segala macam kesulitan dan optimis bahwa Allah akan memberikan jalan 16
bagi
mereka
yang
mendapat
petunjuk.
Allah
akan
selalu
mendampingi mereka yang taqwa dan berbuat kebaikan. Ayat-ayat yang dikutip di atas memberikan dua hal utama dalam kegiatan khutbah, yaitu sikap mental positif yang harus dipegang oleh juru khutbah dan penyampaian informasi khutbah secara baik dan benar. Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan khutbah sangat ditentukan oleh sikap mental juru khutbah. Sikap penuh keyakinan bahwa khutbah yang disampaikan akan diterima dengan baik oleh pendengar, sikap yakin bahwa apa yang disampaikan adalah perintah Allah, serta sikap optimis dan pantang menyerah akan segala kesulitan adalah ciri-ciri kepribadian seorang juru khutbah b. Tujuan khutbah dalam islam Tujuan khutbah harus di ketahui oleh setiap juru khutbah atau da‟i. Karena seseorang yang melakukan aktivitas khutbah pada dasarnya harus mengetahui tujuan apa yang dilakukan nya itu. Tanpa mengetahui tujuan dari aktivitas khutbah tersebut, maka khutbah tidak akan mempunyai makna apa-apa (Samsul Munir, 2009: 58-59). Secara umum tujuan khutbah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah Swt. Kemudian tujuan khutbah secara khusus adalah sebagai berikut: 1) Menanamkan rasa keagamaan kepada anak 2) Memperkenalkan ajaran-ajaran Islam 3) Melatih untuk menjalankan ajaran-ajaran Islam 4) Membiasakan berakhlak mulia
17
5) Mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur‟an 6) Aspek-aspek lain yang intinya mengajarkan ajaran Islam kepada anak.(Samsul Munir, 2009: 88) Sebagaimana diungkapkan surat an-nahl 125-128, pesan khutbah harus disampaikan dengan hikmah, pelajaran yang baik dan bantahan yang baik.Khutbahdengan hikmah telah ditafsirkan oleh ahli tafsir sebagai perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan batil. Namun kata hemat penulis, kata hikmah tidak hanya terbatas pada definisi tersebut. Hikmah dapat pula diartikan sebagai penggunaan dan pemanfaatan ilmu yang berisikan hikmah yang berkaitan dengan khutbah adalah psikologi komunikasi. Jika ditinjau dari psikologi komunikasi, dalam bukunya Ancok (2005: 25) ada tiga faktor yang sangat menentukan keberhasilan khutbah yaitu: a. Siapa yang menyampaikan khutbah (komunikator), b. Teknik penyampaian khutbah (komunikasi), c. Penerima pesankhutbah (audience). Sejauh mana proses perubahan sikap tersebut dapat terbentuk sangat tergantung pada ketiga aspek komunikasi, yaitu: 1) Siapa yang menyampaikan khutbah (komunikator) Komunikator dalam hal ini juru khutbah atau dai, yang dapat menarik perhatian pendengar dan mengubah sikap pendengar kearah yang dikehendaki ajaran Islam, adalah komunikator yang mempunyai ciri-ciri berikut: a) Jujur dan dapat dipercaya (thrustworthy) b) Memiliki keahlian di bidang yang disampaikan (expertise)
18
Sifat jujur dan dapat dipercaya ini sangat menentukan apakah pendengar akan mematuhi atau tidak terhadap apa yang disampaikan. Adanya kesesuaian antara apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat adalah indicator thrustworthy. Orang tidak akan percaya dengan komunikator bilamana terdapat perbedaan antara apa yang disampaikan dengan apa yang diperbuat. Perilaku khutbah tidak semata-mata penyampaian khutbah dalam wujud perkataan, tetapi yang jauh lebih penting adalah penyampaian pesan khutbah dalam wujud perbuatan.AlQur‟an telah memperingatkan akan pentingnya kesesuaian antara kata dan perbuatan. “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan” (QS Ash-shaf: 2-3). Ciri lain yang tak kalah penting adalah keahlian (expertise). Apa yang dimaksud dengan expertise adalah pengetahuan yang luas tentang apa yang dikhutbahkan. Semakin paham kita akan masalah keagamaan, maka orang-orang akan semakin percaya dengan apa yang disampaikan. Namun demikian tidaklah berarti harus memahami agama secara tuntas baru kemudian berkhutbah. 2) Teknik penyampaian khutbah (komunikasi) Dalam bagian ini akan dibahas teknik komunikasi yang dapat menimbulkan perhatian (attention)dan pemahaman (comprehension). Komunikasi
yang
perlu
dikembangkan
adalah
komunikasi
yang
memperhatikan kebutuhan dasar manusia, tatap muka, penggunaan bahasa yang mudah dimengerti.
19
a)
Khutbah dan kebutuhan dasar. Penyampaian pesan khutbah yang disertai pemberian barang yang menguntungkan bagi si penerima pesan khutbah, adalah suatu cara yang efektif. Banyak kegiatan khutbah dilakukan oleh kelompok agama di luar Islam dilakukan bersamaan dengan pemberian sesuatu yang bermanfaat. Tentu saja kegiatan seperti ini keberhasilannya sangat tergantung kepada sasaran khutbah.
b)
Kunjungan tatap muka. Ditinjau dari segi psikologi. Kunjungan terhadap orang lain adalah salah satu cara untuk menghargai orang lain.Tehnik kunjungan ini merupakan hal yang dapat menumbuhkan rasa cinta yang disebabkan karena kebiasaan. Seperti pepatah jawa yang mengatakan “witing tresno jalaran soko kulino”. Artinya, semakin sering kita berjumpa dengan suatu obyek makin kita pada obyek tersebut
c)
Bahasa yang dipakai. Khutbah sebaiknya dilakukan dengan bahasa yang biasa dipakai oleh pendengar. Agar seorang pendengar lebih jelas dalam isi yang disampaikan. Dan seorang khotib harus mempunyai atau menguasai Bahasa dan irama penyampaian agar tidak terjadinya kejenuhan/bosan dengan begitu khutbah akan sukses. Dan penyampaian isi khutbah harus dinamis, tidak satu irama (monotone), agar pendengar tidak mengantuk.
3) Penerima pesan khutbah (audience) Suatu pesan khutbah apakah dipahami atau tidak sangat tergantung pada keadaan si penerima pesan. Keadaan si penerima pesan haruslah diketahui jauh-jauh hari sebelum suatu kegiatan khutbah dilakukan. Tingkat
20
pendidikan, tingkat pengetahuan agama yang dimiliki pendengar dan tingkat ketaatan beragama. Kalau memang perlu mencari respons jama‟ah tentang khutbah yang disampaikan harus dengan cara berhati-hati agar tidak terkesan kita ingin mencari pujian, padahal sebenarnya kita perlu masukan dan evaluasi. 4. Kaifiyah khutbah jum‟at Khutbah jum‟at merupakan kesempatan yang amat baik untuk memberikan nasihat kepada jama‟ah dalam rangka peningkatan ketakwaan kepada Allah swt. Khutbah ini menjadi sangat penting dan strategis karena dihadiri oleh jamaah dalam jumlah yang banyak sehingga banyak sekali masjid yang tidak mampu menampung jamaah jum‟at yang berasal dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin, berpendidikan tinggi maupun rendah, yang berpangkat maupun orang biasa, begitulah seterusnya. Sisi lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah jama‟ah jum‟at yang banyak itu semua dalam keadaan suci (berwudlu), mudah-mudahan dari kesucian jasmani itu, dimiliki juga kesucian rohani sehingga mudah bagi mereka untuk menerima dan melaksanakan pesan-pesan khutbah dari seorang khatib. Agar target khutbah yang hendak dicapai itu bisa terpenuhi, maka di samping kemampuan berkhutbah yang bisa diandalkan dengan kepribadian sang khatib yang baik. Khutbah juga harus dilaksanakan sesuai dengan sunnah Rosulullah saw. Yang dalam istilah fiqihnya disebut dengan kaifiyah (tata cara) khutbah. Memahami kaifiyah khutbah jum‟at menjadi sesuatu yang sangat penting karena khutbah jum‟at merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
21
pelaksanaan ibadah jum‟at itu sendiri.Berikut ini adalah hal-hal yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh seorang khatib dalam penyampaian khutbah jum‟at. a) Naik ke mimbar dan memberi salam Setelah waktu jum‟at tiba, maka khatib harus segera naik ke mimbar dan memberi ucapan salam. b) Duduk dan mendengarkan adzhan Setelah memberi salam, khatib duduk di atas kursi atau bangku yang terdapat di atas mimbar, lalu muadzin memperdengarkan adzan. c) Memenuhi rukun khutbah Khutbah jum‟at tentu saja ada rukun-rukun yang harus dipenuhinya, baik pada khutbah pertama maupun khutbah kedua. Adapun rukun-rukun khutbah itu antara lain mengucapkanHamdalah, Syahadatain, Shalawat atas Nabi, menyampaikan Wasiat takwa, membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dan berdo‟a, khususnya do‟a memintakan ampun bagi muslimin dan muslimah. d) Menyampaikan khutbah dengan singkat, padat, dan suara yang lantang. Dalam menyampaikan khutbah, Rasulullah Saw. Mencontohkan kepada kita untuk berkhutbah dengan waktu yang singkat dengan materi yang padat serta didukung oleh suara yang lantang. e) Boleh menggunakan tongkat Seorang khatib juga diperbolehkan menggunakan tongkat di dalam khutbahnya karena memang para sahabat menyaksikan Rasulullah menggunakannya di dalam khutbah.
22
f) Iqamat bila khutbah selesai Bila
imam
telah selesai
menyampaikan khutbah, maka muadzin
menyampaikan iqamat untuk selanjutnya dilaksanakan shalat jum‟at. Surah yang di baca Rasulullah saw adalah al-jumua‟ah dan al-Munafiquun. Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa khutbah jum‟at merupakan bagian dari pelaksanaan ibadah jum‟at yang bisa tidak bisa diabaikan begitu saja atau menyampaikan khutbah sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja. Oleh karena itu, khutbah harus disampaikan dengan baik dan setiap jama‟ah mesti mendengarkannya dengan baik. Insya Allah, dengan begitu kualitas ketakwaan kaum muslim akan terus meningkat dari waktu ke waktu (Yani, 2005: 62-65). 5. Bimbingan Rasulullah dalam Pelaksanaan Khutbah Jum‟at a. Rasulullah SAW Berdiri Ketika Khutbah Berkhutbah dengan cara berdiri ini disebutkan dalam Al-qur‟an:
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri(berkhutbah)...(Al-jumu‟ah: 11) Maksudnya Rasulullah SAW sedang berdiri diatas mimbar berkhutbah. b. Nabi berkhutbah diatas mimbar Adapun asal kata mimbar ialah dari kata ) )نبر ا اشي ءyang berarti mengatakan atau meninggikan sesuatu. Dari sinilah dinamakan “mimbar” karena tempatnya tinggi. Jumlah tangga mimbar
23
Mimbar Raslullah SAW terdiri dari tiga tingkatan bertangga. Rasulullah Saw berkhutbah pada tangga tingkat tangga yang kedua, dan beliau duduk pada tingkat tangga yang ketiga. c. Nabi SAW menjiwai khutbahnya dalam berkhutbah Nabi SAW apabila berkhutbah sampai memerah matanya dan tinggi tekanan suaranya, dan terlihat kemarahannya. Sehingga bagaikan pemberi semangat pasukan tentara yang sedang bertempur. d. Nabi menghadapkan wajahnya pada jama‟ah kemudian memberi salam. e. Nabi SAW duduk diatas mimbar setelah memberi salam pada jamaah f. Nabi SAW mengisyaratkan dengan telunjuknya pada wakt berdoa Husain bin Abdur Rahman As-Silmi berkata: “Aku pernah berada disebelah Imarah bin Ruwaibah (Shahaby ra) sedangkan Bisyir (Ibnu Marwan AL-‟Amawi ; penguasa di irak) sedang memberikan khutbah kepada kami, tatkala ~Bisyir~ berdo‟a, beliau mengangkat kedua tangannya, maka Imarah ra pun berkata: “semoga Allah memburukan dua tangan ini, aku telah melihat Raulullah SAW sedang beliau berkhutbah; pada waktu beliau berdoa, beliau berkata demikian sambil mengangkat jari telunjuk saja.” g. Nabi SAW duduk diantara dua khutbah dan beliau tidak berbicara dalam duduknya ini. h. Nabi SAW memendekkan khutbah dan memanjangkan sholat Rasulullah SAW dalam khutbahnya menghimpun kalimat-kalimat yang mempunyai arti yang luas, dan dari mulut beliau berhamburan kata-kata yang mengandung hikmah. Oleh karena itu wasiat yang
24
diberikan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat beliau dengan menggunakan khutbah yang singkat, dan terutama sekali khutbah jum‟at. i. Nabi SAW mngangkat kedua tangannya diatas mimbar pada waktu berdoa meminta hujan. (Jaiz, dkk, 2001: 1-6) B. Pembentukan Kesadaran Beribadah 1. Pengertian Pembentukan a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:136) adalah proses, cara, perbuatan membentuk. b. Pembentukan adalah usaha yang telah terwujud sebagai hasil suatu tindakan (http://digilib.uinsby.ac.id/303/4/Bab%202.3 agustus 2015) Dari uraian di atas, maka Pembentukan dapat diartikan sebagai suatu proses dan usaha yang telah terwujud sebagai hasil suatu tindakan. 2. Pengertian Kesadaran Kesadaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 765) adalah keinsafan, keadaan mengerti. 3. Pengertian Beribadah a. Beribadah adalah menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan Allah (KBBI, 2007: 318) b. Menurut Daradjat (1995 : 2) Ibadah adalah thaat, menurut, mengikuti dan sebagainya. Juga ibadah digunakan dalam arti doa.
25
Yang dimaksud kesadaran beribadah dalam penelitian ini adalah agar para siswa sampai mampu beribadah secara otonom tanpa disuruh atau karena faktor orang lain. Dalam Al-qur‟an telah dijelaskan tentang penganjuran umat manusia untuk beribadah, Surat Al-baqarah ayat 21 sebagai berikut:
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”(Al-baqarah:21)
4. Tujuan Beribadah a. Mengingatkan manusia akan unsur rohani di dalam dirinya, yang juga memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhankebutuhan jasmaniahnya. b. Mengingatkan bahwa dibalik kehidupannya yang fana ini, masih ada kehidupan lagi yang berikut yang bersifat abadi. (Syah, dkk, 1992: 182) 5. Macam-macam Ibadah a. Pembagian ibadah didasarkan pada umum dan khususnya, maka ada dua macam, yakni ibadah khashah dan ibadah „aamah 1) Ibadah khashah ialah ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan oleh nash, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji. 2) Ibadah „aamah ialah semua pernyataan baik, yang dilakukan dengan niat yang baik dan semata-mata karena Allah, seperti 26
makan dan minum, bekerja dan lain sebagainnya dengan niat melaksanakan perbuatan itu untuk menjaga badan jasmaniyah dalam rangka agar dapat beribadah kepada Allah. b. Pembagian ibadah dari segi hal-hal yang bertalian dengan pelaksanaanya, dibagi menjadi 3: 1) Ibadah jasmaniyah ruhiyah, seperti shalat dan puasa 2) Ibadah ruhiyah dan amaliyah seperti zakat 3) Ibadah jasmaniyah ruhiyah dan amaliyah, seperti mengerjakan haji. c. Pembagian
ibadah
dari
segi
kepentingan
perseorangan
atau
masyarakat, maka dibagi dua: 1) Ibadah fardu seperti shalat dan puasa 2) Ibadah Ijtima‟i seperti zakat dan haji d. Pembagian Ibadah dari segi bentuk dan sifatnya 1) Ibadah yang berupa perkataan atau ucapan lidah seperti membaca doa, membaca Al-qur‟an, membaca dzikir, membaca tahmid, dan mendoakan orang yang bersalah 2) Ibadah yang berupa perkejaan yang tertentu bentuknya meliputi perkataan dan perbuatan, seperti: shalat, zakat, puasa, haji 3) Ibadah yang berupa perbuatan yang tidak di tentukan bentuknya, seperti: menolong orang lain, berjihad, membela diri dari gangguan,
27
4) Ibadah yang pelaksanaanya menahan diri, seperti ihram. Puasa, I‟tikaf ( duduk di masjid dan menahan diri untuk bermusyabaroh dengan istrinya) 5) Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan hutang memaafkan utang yang bersalah (Daradjat, 1995: 2-3) 6. Hakikat dan Hikmah Ibadah Tujuan hakiki dari ibadah adalah menghadapkan diri kepada Allah SWT saja menunggalkan-Nya sebagai tumpuan harapan dalam segala hal. Muhammad Abduh dalam Nasution (7-8) mengatakan bahwa untuk menjelaskan ibadah itulah, antara lain, al-qur‟an diturunkan. Dan ibadah berfungsi menghidupkan kesadaran tauhid serta memantapkannya didalam hati, menghapuskan kepercayaan dan ketergantungan kepada berbagai kuasa gaib yang selalu disembah dan diseru oleh orang musyrik untuk menerima pertolongan. Melalui ibadah, perasaan takut, haibah, dan harap kepada allah akan meresap ke dalam hati. Inilah ruh ibadah yang sebenarnya, dan bukan bentuk perilaku lahir, perbuatan atau ucapan-ucapan. Kesadaran akan keagungan Allah akan menimbulkan keasadaran betapa hina dan rendahnya semua mahluk-Nya. Dan pada gilirannya, ini akan dapat melepaskan diri dari ketergantungan kepada apapun kecuali Allah SWT. Orang yang beribadah akan merasa terbebas dari berbagai ikatan atau kungkungan mahluk. Semakin besar ketergantungan dan harapan kepada Allah, semakin terbebaslah dirinya dari yang selain-Nya. Harta, pengkat, kekuasaan dan sebagainya tidak akan mempengaruhi kepibadiannya. Hatinya menjadi merdeka dari semuanya, kecuali dri Allah dalam arti yang
28
sesungguhnya. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kemerdekaan hati, seperti halnya kekayaan yang sebenarnyapun adalah kekayaan jiwa.
BAB III DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro 29
1. Sejarah berdirinya SMPMuhammadiyah 13 Wonosegoro Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah nomor 152/ SK/ I.A/ 4.a/ 11.10/ 91 SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro resmi berdiri pada tanggal 14 Maret 1991 . SMP ini merupakan pelopor sekolah menengah di desa sekitarnya yaitu desa Repaking kecamatan Wonosegoro daerah perbatasan antara kabupaten Boyolali dan kabupaten Grobogan.sekolah ini banyak memiliki peran dan sumbangsih dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa di desa
sekitarnya. Sebelum
berdirinya sekolah ini banyak para usia pelajar yang tidak melanjutkan sekolah karena jarak sekolah yang cukup jauh. Siswa yang melanjutkan sekolah ke SMP ini selain dari desa Repaking sendiri juga dari desa sekitar, di antaranya desa Gunungsari dan Bengle kecamatan Wonosegoro kabupaten Boyolali dan juga desa Karanglangu dan Kentengsari kecamatan Kedungjati kabupaten Grobogan.( Kepala Sekolah, 09.30selesai, 15-08-2015). Meskipun sekolah ini berada di desa namun dalam proses kegiatan pembelajaran
selalu
mengikuti
perkembangan
pendidikan
dan
mengedepankan kualitas baik kualitas akademik maupun non akademik. Banyak program yang diselenggarakan sekolah demi terciptanya kualitas tersebut, di antaranya kegiatan ekstrakurikuler yaitu komputer/ internet, English club, Baca Tulis Al Quran, Drumband, Hizbul Wathan, dan Volly Ball.( Kepala Sekolah, 09.30-selesai, 15-08-2015). Kegiatan pembelajaran di sekolah ini tidak lepas dari sarana prasarana yang mendukung. Bermula dari hanya memiliki bangunan kantor dan kelas yang terbuat dari kayu hingga pada usianya yang ke-23 ini memiliki fasilitas 30
yang cukup lengkap misalnya perpustakaan, lab. IPA dan lab. Komputer dengan jaringan internet dan ber AC serta fasilitas yang lain. Dengan adanya fasilitas tersebut berdampak positif pada animo masyarakat untuk bersekolah di SMP Muhammdiyah 13 Wonosegoro ini.Terbukti saat ini tercatat ada 163 siswa dan sudah meluluskan kira-kira 2000 alumni. 2. Struktur organisasi Organisasi dalam arti luas adalah suatu badan yang mengatur segala urusan untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kerjasama antar individu dalam sebuah organisasi melalui adanya struktur organisasi. Organisasi yang ada di SMP Muhammadiyah I3 Wonosegoro meliputi struktur organisasi sekolah dan struktur organisasi komite sekolah. Adapun struktur organisasi SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro sebagai berikut:( Kepala Sekolah, 09.30-selesai, 15-08-2015).
Bagan 3.2 Sruktur Organisasi Sekolah
Ketua Komite
Kepala Sekolah
Ngatirin, M.M
Maliki, S.Pd.I
Ka. Tata Usaha Suyadi
Waka Sekolah Masena, S.Pd
Waka Kurikulum
Waka kesiswaan
Waka Sarpras
Humas
Etik Maretnowati S.E
Ahwati S,Pd
Masena S,Pd
Suyadi
31 , S.Pd
Edi Susanto, S.Pd
Nur Alrif Sulistyo, S.Pd
Riwayatun, S.Pd
M Nur Ariyadi, S.Pd
Imanah, S.Pd.I
Bagan 3.3 Struktur Pengurus Komite Sekolah
Ketua Komite Wiyono
Sekretaris
Bendahara
Muhtadi
H. Basuni
Anggota
Anggota
1. Sodiqin
2. Zainal 32
4. Keadaan Siswa Menurut Rombongan Kelas dan Agamanya Keadaan siswa di SMP Muhammadiyah menurut hasil penelitian semuanya beragama Islam, karena memang latar belakang sekolah tersebut adalah Islam. Berikut adalah keadaan siswa menurut rombongan kelas dan agamanya.
Tabel 3.4 Keadaan Siswa Menurut Rombongan dan Agama Tingkat dan progam pengajaran
Jumlah Siswa Lk
Pr
Kelas VII
20
4247
Kelas VIII
Jumlah rombongan belajar
L+P
jumlah siswa mnrt agama I
P
K B H
2Rombel
47
-
-
203656
2Rombel
56
Kelas IX
213960
3
60
Total
61 102163
7
Ketengan : I
: Islam
P
:Protestan
K
:Katolik
B
:Budha
H
:Hindu
33
Rombel
163
- -
5. Keadaan Guru dan Karyawan Guru adalah pendidk profesional dengan tugas utama mndidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar,
dan
pendidikan
menengah
(Pasal
1
ayat
(http://kompetensi.info/kompetensi-guru/definisi-guru-menurut-undangundang.html. Rabu, 16-09-2015, 15:40)
Tabel 3.5 Keadaan Guru di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro No
Nama
Jabatan
Mata pelajaran
I 2 3 4 5 6 7 8 9 I0 I1 12 I3 I4 I5 I6 I7 18 19
Maliki S. Pd.I Masena, S.Pd Rika Astriana S.Pd Ahwati S.Pd Etik Maretnowati, S.E Endang Sriyanti, S.Pd Nur Wulandari, S.Pd Heri Suseno, S.Pd Maulida Soffriana, S.Pd Muntiasih, S.Pd Tri Siwi Hanawati, S.Pd Heru Saputra, S.Pd Edi Susanto, S.Pd M. Nur Ariyadi, S.Pd Nur Arif Sulistyo, S.Pd Riwayatun, S.Pd Imanah, S.Pd.I Suyadi Arif Kristanto
Kepala Sekolah Waka sekolalah Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru
Bahasa Arab Pkn Matematika Bahasa Indoesia Ekonomi IPS BP Bahasa Inggris IPA Matematika Bahasa Inggris Penjaskes PAI IPA Bahasa Inggris Bahasa Indonesia PAI IPS TIK
34
1).
Untuk latar belakang pendidikan guru di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ada 17 guru yang sudah S1, sementara yang belum mempunyai gelar S1 ada 2 guru.
Tabel 3.6 Karyawan di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro No
Nama
Jabatan
I 2 3 4 5
Suyadi Arif Kristanto Ninik Puspitasari Sugiyanti Irwan Nurdiansyah
Ka. Tu Karyawan Karyawan Pustakawan Penjaga
6. Sarana Prasarana Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran di sekolah, diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan pembelajaran. Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan sebagai penunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan atau pengajaran. Dari hasil penelitian mengenai sarana penunjang pembelajaran agamaIslam di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro dapat dilihat dari wawancara berikut: „‟Untuk sarpras untuk pembelajaran agama kurang sekali hanya masjid untuk peningkatan keagamaan mereka dan buku-buku untuk bahan pembelajaran dan sebagai wacana. Dan juga Replika ka‟bah ini dijalankan ketika idul adha ada kegiatan manasik haji”( Kepala Sekolah, 09.30-sabtu, 15-08-2015 ).
35
Adapun fasilitas gedung/ruang yang tersedia di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro adalah sebagai berikut: 1) Ruang Kepala Sekolah
:I Ruang
2) Ruang Guru
:I Ruang
3) Ruang Tata Usaha
:I Ruang
4) Ruang Teori/Kelas
:6 Ruang
5) Ruang Perpustakaan
:I Ruang
6) Kamar Mandi
: 4 Ruang
7) Masjid
:I Ruang
8) Lapangan
:I
9) Tempat Parkir
:2
Sebagian fasilitas perlengkapan sekolah antara lain sebagai berikut: 1) Komputer
:15 Unit
2) Laptop
:4Unit
3) Scanner
:I Unit
4) Jaringan Internet
:I Unit
5) Lcd/Proyektor dan Layar
:4 Unit
6) Sound System
:1 Unit
7) Telepon
:I Unit
8) Kamera Digital
:1Unit
9) Televisi
:I Unit
7. Keunggulan SMP Muhammadiah 13 Wonosegoro Meski masih berusia muda, SMPMuhammadiyah 13 Wonosegoro telah menorehkan beberapa prestasi yang bisa dibilang membanggakan. Prestasi ini
36
tidak lepas dari dukungan dan juga motivasi dari semua pihak. Inilah beberapa torehan prestasi itu: a. Juara MTQ Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 b. Juara II Pidato Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 c. Juara II Bola Voli Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten 2013 d. Juara II Wide Game Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 e. Juara III 5 K Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 f. Juara III Pidato Jambore HW Putra Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 g. Juara III Kaligrafi Jambore HW Putra Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 h. Juara III Bola Voli Putra Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 i. Juara III LCT Putra Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013 j. Juara III Paduan Suara
Putra Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se
Kabupaten Th. 2013 k. Juara Bola Putri Dies Natalis SMP N 2 Kedungjati Th. 2013 l. Juara II Bola Voli Putra Dies Natalis SMP N 2 Kedungjati Th. 2013 m. Juara I Bola Voli Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014 n. Juara I Tolak Peluru Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014
37
o. Juara I Lempar Lembing Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014 p. Juara I Tenis Meja Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014 q. Juara I Lari Pendek Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014 r. Juara II Bola Voli Putra POPDA Tk. Kab. Boyolali Th. 2014 s. Juara III Lari Pendek Putra POPDA Tk. Kab. Boyolali Th. 2014 t. Juara I Tenis Meja Putra IPM Kab. Boyolali Th. 2014 u. Juara I kaligrafi Putri IPM IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015 v. Juara II Pidato Tiga Bahasas IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015 w. Juara II LCC IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015 x. Juara III Puisi IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015 y. Juara III Tahfidz IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015 z. Juara UMUM IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015 8. Partisipasi Lingkungan Menurut Maslikhah (2009: 92) Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar diri individu yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan pendidikannya.Faktor lingkungan mempunyai peranan penting dalam mempengaruhi keberhasilan peserta didik, baik pengaruh yang positif maupun yang negatif. Pengaruh lingkungan terhadap peserta didik hanya merupakan pengaruh belaka, tidak ada unsur tanggung jawab didalamnya. Peserta didik akan beruntung
apabila
kebetulan
mendapat
pengaruh
yang
baik
dari
lingkungannya, dan sebaliknya akan rugi apabila kebetulan mendapatkan pengaruh yang kurang baik dari lingkungannya. Lingkungan disekitar sekolah dan masyarakat repaking pada umumnya sangat mendukung keberadaan sekolah tersebut.
38
“Alhamdulilah mbak, sampai saat ini yang berperan aktif dari yayasan, apalagi peran komitenya bagus sekali, baik dari segi pendanaan maupun dorongan dari segi kegiatan, motivasi dari komite untuk penciptaan sekolah ini menjadi kebanggan, luar biasa. Kadang komite juga mengikuti kegiatan bersih-bersih”( Kepala Sekolah, 09.30-selesai, 15-08-2015).
B. Deskripsi Pembentukan Kesadaran Beribadah di SMP Muhammadiyah I3 Wonosegoro Mengingat betapa pentingnyapembentukan ibadah sejak dini bagi anak maka perlu adanya penanaman nilai-nilai keagamaan semenjak anak-anak, dengan ajaran yang benar sesuai dengan tuntunan agama yaitu Al-Qur‟an dan sunnah Nabi. Sarana yang paling tepat untuk pembinaan dan pembentukan kepribadian manusia adalah melakukan pendidikan. Dalam lembaga pendidikan, tanggung jawab pendidikan untuk anak didik atau siswa dipegang oleh semua guru. Guru perlu memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran, disamping kemampuan kepribadian dan kemampuan kemasyarakatan. Kemampuan dalam proses pembelajaran sering disebut kemampuan profesional. Guru perlu berupaya meningkatkan kemampuankemampuan tersebut agar senantiasa berada dalam kondisi siap untuk membelajarkan siswa. 1. Visi Beriman, berprestasi, beramal dan berbudi
2. Misi 1) Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang beriman, berprestasi akademik non akademik dan berbudi luhur. 2) Mewujudkan kurikulum uyang berkualitas yaitu holistic, sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa dan konteks sekolah.
39
3) Mewujudkan proses pembelajaran yang dinamis, kreatif, inovatif dan menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CTL. 4) Mewujudkan sarana dan prasaran pendidikan yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas. 5) Mewujudkan sumber daya manusia pendidikan dan tenaga pendidikan yang profesional, bertanggungjawab dan berdedikasi tinggi.
3. Pembentukan Kesadaran Beribadah Berikut adalah pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Tabel 3.7 Pembentukan kesadaran beribadah Nama Program
Waktu
Pelaksana
Target
Pelaksanaan
Kegiatan
Program
1.Shalat
Istirahat
1. Guru
agar siswa dan
Dhuha
pertama.
2. Siswa
guru diridhoi
Berjamaa
Pukul 09.30
Proses
Shalat Dhuha berjamaah
Allah,
h
dimudahkan dalam rezki dan urusan
dilakukan setiap harinya oleh para siswa
lainnya terutama dalam menuntut ilmu
dan guru. Untuk shalat dhuha ini
disekolah sudah terjadwal pelaksanaanya. Jadi hanya dilaksanakan
40
oleh kelas yang mendapat giliran shalat dhuha. 2.Shalat Dhuhur berjamaah
Pukul 12.15
1. Guru
Kegiatan ini
2. Karyawan
dilakukan agar
3. Siswa
seluruh warga sekolah baik guru, karyawan
Shalat dhuhur berjamaah dilaksanakan ketika istirahat kedua yaitu
maupun siswa bisa membiasakan melaksanakan
pukul 12.15, kegiatan berjamaah ini
shalat berjamaah.
dilaksanakan oleh guru, karyawan dan siswa setiap harinya.
3.Pembinaa n Kelas
Setiap hari jum‟at
1. Wali
Agar siswa
Kelas
pukul 07.15
dapat selalu
Pembinaan Kelas di SMP
berakhlak baik 2. Siswa
baik dengan guru maupun dengan teman-
Muhammadiya h 13 Wonosegoro
temannya. ini dilakukan setiap seminggu
41
sekali. Pembinaan ini dilakukan oleh wali kelas masingmasing. Dalam pembinaan ini seorang guru tidak hanya membina tentang hal-hal yang berkaitan dengan pelajaran (akademik) siswa, tetapi juga memberikan pembinaan tentang akhlak siswa dalam kesehariannya. 4. Membac Setiap pagi a juz 30
hari
1. Guru
Kegiatan
2. Siswa
membaca juz
sebelum
30 ini
pelajaran
bertujuan agar
42
Kegiatan ini dilaksanakan setiap pagi hari
dimulai.
siswa bisa menghafalkan
15 menit sebelum
surat-surat dalam juz 30 sedikit demi sedikit.
pelajaran dimulai. Karena harapan dari sekolah setelah keluar dari SMP para siswa mempunyai hafalan sekurangkurangya bisa hafal suratsurat yang ada dalam juz 30.
5. Kegiatan Setiap hari Madin
Selasa dan
1. Tokoh Agama
rabu, mulai pukul 13.00 sampai
Agar siswa dapat fasih
Madin (Madrasah
dalam 2. Guru
membaca Al-
3. Siswa
14.00
Qur‟an dan mahir menulis
Diniyah) kegitan ini dikhususkan
arab dalam BTA (Baca Tulis Alqur‟an) karena
43
walaupun latar belakang SMP namun SMP ini berbasis keislaman dan pada realitanya masih ada siswa yang belum bisa membaca dan menulis huruf arab. 6. Kegiatan Setiap „Idul
tanggal 10
1. Guru
Kegiatan
2. Karyawan
Dzulhijah Adha
tahunan ini
Kegiatan „Idul Adha ini
dilaksanakan 3. Siswa
dengan tujuan agar siswa nantinya bisa
dlaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijah
termotivasi untuk bisa berkhurban pada saat „Idul
yang dihadiri oleh guru.karyawan
Adha. dan siswa. Sebelum dilaksanakn penyembelihan hewan qurban
44
terlebih dahulu dilaksanakansh alat „Id bersama di sekolah. Kemudian dilaksanakan penyembelihan qurban dan dilakukan pembagian daging qurban kepada siswa dan masyaraka sekitar. 7. Kegiatan Setiap 1 „Idul
Syawal
1. Guru
bertujuan agar Dalam
2. Karyawan
siswa
dapat
kegiatan ini
berbagi Fitri
3. Siswa
setiap
dengan temannya yang
kurang
tahunnya guru, Karyawan dan
beruntung siswa
seperti
temannya ada membayar yang
yatim
zakat
piatu. Ini juga akan menumbuhka
45
disekolah. Kemudian
n jiwa sosial membagikan siswa dengan lain.
satu
zakat tersebut
yang untuk yatim piatu
C. Pelaksanaan Khutbah Jum’at a. Waktu Pelaksaan Shalat jum‟at Shalat jum‟at dilaksanakan setelah waktu pembelajaran sudah selesai, siswa pulang jam 11.30. Seluruh siswalangsung menuju masjid. Sebelum shalat jum‟at dimulai siswa mengambil air wudhu dan masuk dalam masjid. Kemudian para siswa dan guru membaca surat-surat pendek mulai dari An-naas sampai Adh Dhuaa dan berakhir sampai khutbah dimulai. Dari hasil penelitian mengenai pelaksanaan shalat jum‟at dapat dilihat dari wawancara dengan guru PAI seperti yang akan dijelaskan di bawah ini: “Untuk pelaksanaannya itu dimulai dari setengan 12- selesai”. (Wawancara Guru PAI, 10.20-jum‟at, 07-08-2015) b. Tahap Pelaksanaan Shalat Jum‟at Berikut susunan pelaksanaan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro: a) Shalat jum‟at dilaksanakan pukulII.30 (Siswa bergegas mengambil air wudlu) dam membaca surat-surat pendek. b) Siswa beserta guru yang mengikuti shalat jum‟at melaksanakan shalat sunah 2 rakaat. Setelah siswa dan guru selesai mengerjakan shalat
46
sunah, siswa duduk secara tumakninah mendengarkan lantunan ayatayat Al-Qur‟an yang di bunyikan. c) Sebelum di kumandangkan adzan, khatib mengucapkan salam terlebih dahulu kepada seluruh jama‟ah. Setelah itu muadzin mengumandangkan adzan, ketika adzan selesai, khatib kemimbar untuk menyampaikan pesannya, sebelum penyampaian pesan khatib mengucapkan Hamdalah, Shalawat Nabi, Berwasiat Takwa,dan membaca Ayat Al-Qur‟an. d) Setelah itu khatib menyampaikan pesan-pesannya kepada jama‟ah dengan
bahasa
yang
mudah
dimengerti.
Setelah
selesai
menyampaikan pesannya, khatib menutup khutbah yang pertama. e) Dalam khutbah kedua, khatib juga menyampaikan Hamdalah, Shalawat Nabi, Berwasiat Takwa, Membaca Ayat al-Qur‟an dan mendo‟akan kebaikan kepada Umat Islam, Selesai berdo‟a. Muadzin mengumandangkan Iqomah. f) Terakhir melaksanakan shalat jum‟at 2 rekaat secara berjamaah. c. Jadwal Khatib Dalam kegiatan shalat jum‟at, khutbah diisi dengan khatib yang telah terjadwal. Dengan adanya jadwal, seorang khatib sudah mempersiapkan diri ketika sesuai giliran untuk berkhutbah. Selain ada jadwal, khatib juga sudah menyiapkan materi tentang apa yang akan disampaikan pada khutbah nanti. Berikut jadwal khatib di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro selama I semester:
Tabel 3.8 Jadwal Khatib di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
47
NO I 2 3
TANGGAL 31-08-2015 07-08-2015 14-08-2015
KHATIB Bpk. Edi Susanto Bpk. Maliki Bpk. Masena
MUADZIN Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
JAMAAH Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX
4 5 6 7 8 9 I0 II I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 20
21-08-2015 28-08-2015 04-09-2015 11-09-2015 18-09-2015 25-09-2015 02-10-2015 09-10-2015 16-10-2015 23-10-2015 30-10-2015 06-11-2015 13-11-2015 20-11-2015 27-11-2015 04-12-2015 I1-12-2015
Bpk. Suyadi Bpk. Heri Suseno Bpk. Edi Susanto Bpk. Maliki Bpk. Masena Bpk. Suyadi Bpk. Heri Suseno Bpk. Edi Suseno Bpk. Maliki Bpk. Masena Bpk. Suyadi Bpk. Heru Susena Bpk. Edi Susanto Bpk. Maliki Bpk. Masena Bpk. Suyadi Bpk. Heri Suseno
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kelas VII Kelas VIII Kelas XII Kelas IX Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kelas VII
Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX Kelas VII-IX
d. Keadaan Siswa Saat Khutbah Jum‟at Pada saat Khutbah jum‟at berlangsung siswa banyak yang tidak mendengarkan. Kalaupun ada yang mendengarkan itu hanya sebagian saja, contohnya dalam pelaksanaan shalat jum‟at ini terdiri dari 12 baris, 6 adalah barisan laki-laki dan 6 baris selanjutnya adalah barisan perempuan. Dalam satu baris terdiri sekitar 12 orang. Dalam khutbah jum‟at ini ada tiga tingkatan dalam barisan yaitu barisan depan, barisan tengah, dan barisan belakang. Barisan depan siswa mendengarkan khutbah dengan baik, pada barisan depan ini ditempati oleh para siswa laki-laki.
48
Untuk barisan tengah keadaan siswanya sudah agak rame, mereka tidak fokus mendengarkan khutbah padahal dalam barisan ini guru (Lakilaki) berada dbarisan tegah, tepatnya guru berada dibarisan belakang pada barisan laki-laki. Pada saat sebelum berlangsungnya khutbah guru sudah memperingatkan siswa untuk fokus mendengarkan khutbah tetapi sama saja siswa tidak mendengarkan masih saja ada yang tidak mendengarkan khutbah dibarisan tengah ini ada beberapa murid yang tidur dan juga bermain sendiri. Sementara untuk barisan belakang ini ditempati oleh para siswa perempuan, dalam barisan ini siswanya rame, ada yang mendengarkan khutbah itu hanya beberapa, dari 50 siswa yang mendengarkan hanya 24 saja sementara yang lainya malah ada yang tidur, ada yang berbicara sendiri dan juga ada yang asik mengobrol dengan temannya. Untuk siswa yang tidur ada 6 orang siswa. Untk siswa yang berbicara sendiri ini lumayan banyak ada sekitar 11 anak sementara yang bermain dengan temannya ada sekitar 19 orang siswa. Disini padahal guru (perempuan) ada dibelakang siswa saat khutbah berlangsung, setiap siswa rame guru mengingatkan siswa untuk diam, memang siswa kemudian diam tetapi tidak lama kemudian siswa mulai rame lagi. Dalam barisan ini siswa yang mendengarkan adalah yang berada di barisan depan untuk laki-laki, dan yang berada dibarisan tengah dan belakang kalaupun ada yang mendengarkan hanya 5 sampai 7 orang. dan untuk barisan perempuan juga hanya barisan depan yang mendengarkan. Sementara siswa yang lain malah tidur pada saat khutbah berlangsung, ada yang berbicara sendiri, ada yang malah bermain dengan temannya. Di barisan perempuan ini pun juga
49
sama untuk para siswa yang berada ditengah dan belakang juga ada yang mendengarkan tapi hanya sedikit. Untuk kedatangan siswa menuju masjid mereka sudah baik tanpa dikejar-kejar oleh guru para siswa sudah otomatis setelah keluar dari kelas mereka kemudian menuju masjid untuk mengambil air wudu. Pada kegiatan selanjutnnya ini siswa agak di oyak-oyak, yaitu pada kegiatan membaca surat-surat pendek sebelum jum‟atan dimulai. Disini siswa ada beberapa yang masih berlari-lari dan juga ada yang masih berbicara dengan temannya, tetapi kebanyakan siswa sudah membaca surat-surat pendek dengan baik. 3.9 Peta pengawasan guru
Siswa
Siswa
Siawa
Siswa
Guru
Khatib khatib
Guru
Guru
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Guru
Guru
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Siswa
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru Guru
e. Materi Khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
50
Materi khutbah adalah pesan-pesan Islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek khutbah. Materi khutbah yang harus disampaikan tercantum dalam penggalan ayat “ Saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran” ( Q.S Al „Ashr (I03) : 5 ) Materi khutbah seyogianya menyampaikan, mengundang, dan mendorong pendengar untuk memahami nilai-nilai yang memberikan makna pada kehidupan baik kehidupan akhirat maupun kehidupan dunia. Pada dasarnya materi khutbah dapat disesuaikan ketika seorang da‟i atau khatib menyampaikan materi khutbahnya.Pokok-pokok materi khutbah yang disampaikan, juga harus melihat situasi dan kondisi objek sebagai penerima khutbah.Dengan demikian, pesan-pesan khutbah yang berisi materi khutbah tersebut dapat diterima dengan baik oleh penerima khutbah.Dan pada akhirnya materi khutbah yang disampaikan tersebut, bisa diamalkan dan dipraktikkan oleh penerima khutbah dalam kehidupan sehari-hari. Materi khutbah sangatlah penting untuk di pikirkan, apalagi khutbah untuk anak SMP karena khutbah adalah nasihat yang diberikan oleh khatib untuk pendengarnya. Materi khutbah ini haruslah berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan akhlak terpuji atau hal-hal yang berkenaan dengan masa-masa anak pada usia itu. Hasilpenelitian mengenai materi khutbah dapat dilihat dari wawancara seperti yang akan dijelaskan di bawah ini: “untuk materi khutbah, tidak saya sesuaikan dengan tingkat kelas/ umur, materi ini saya sesuaikan dengan keadaan yang ada/ disekitar dan terkadang saya ambilkan dari buleti-buletin, Koran, dan buku-buku khutbah”” (Wawancara Guru PAI, 10.20-Selesai, Jum‟at07-08-2015). Salah satu contoh materi yang disampaikan saat pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro 51
AKIBAT KUFUR NIKMAT
15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman
mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun". 16. Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr 17. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir. [1236] Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma'rib. [1237] Pohon Atsl ialah sejenis pohon cemara pohon Sidr ialah sejenis pohon bidara.
Dari ayat di atas mengisahkan bahwa dulu ada sebuah negeri bernama saba‟.Nama itub diambil dari sebuah suku (qabilah) Arab yang tinggal di Yaman (sekarang). Mereka adalah turunan Saba‟ bin Yasyjub bin Qahthan. Negeri saba‟ terkenal dengan negeri yang aman.Hawanya sejuk dan ditumbuhi oleh kebun-kebun berbuah lebat yang berada disebelah menyebelah lembah yang subur.Berkat kesuburan tanahnya. Allah menjulukinya dengan sebutan “baldah thayyibah” (negeri yang baik) sehingga penduduknya hidup dalam keadaan makmur. Tampaknya kemewahan dan keserbacukupan tidak jarang pula menjadikan orang lupa daratan dan nikmat yang melimpah sering membuat orang jadi serakah.Demikianlah yang dialami penduduk Saba‟.Kemewahan itu telah membuat mereka dari hari kehari lupa mensyukuri nikmat yang dianugerahi Allah.Mereka sering bertengkar dan saling berebut pengaruh untuk kepentingan diri dan kelompok sendiri. Allah akhirnya mengirimkan ke negeri itu banjir yang besar dengan bobolnya bendungan Ma‟rib yang berfungsi sebagai sumber pengairan bagi pertanian mereka.Banjir itu sempat meluluhlantahkan seluruh tanaman yang sedang
52
berbuah.Kemudian Allah menggantinya dengan pohon-pohon yang berbuah pahit dan tidak bisa dimakan.Itulah azab yang mereka derita sebagai balasan dari keingkaran terhadap nikmat Allah, yang disebut dengan kufur nikmat. (kutipanbuletin dakwah, 26-01- 2001)
KEUTAMAAN BERSAHABAT
Ma‟asyiral Muslimin Rahimakumullah Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah. Taqwa yang bisa merubah kebiasaan yang kurang baik menjadi lebih baik, kebiasaan malas menjadi rajin mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Disamping itu marilah kita bersyukur kepada-Nya atas limpahan rahmat, nikmat dan taufiq serta hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada kita sehingga kita bisa menyempatkan waktu untuk menunaikan kewajiban shalat jum‟at yang akan kita lakukan bersama di siang ini. Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan Hadirin ahli Jum‟at yang berbahagia Khutbah yang akan kami sapaikan ini menerangkan keutamaan bersahabat. Kita dianjurkan supaya bersabar bersama orang-orang yang bisa berseru (berdzikir) kepada Allah baik dipagi maupun di sore hari. Sebagaimana dalam firman Allah yang telah kami baca diatas yang artinya adalah sebagai berikut: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” Kesimpulan ayat tersebut memeberikan pengertian kepada kita bahwa kita dianjurkan supaya bersabar bersama-sama dengan orang-orang yang bisa berdzikir kepada Allah baik di pagi hari maupun di sore hari, yang semata-mata hanya mengharap ridha Allah. Dan juga di larang memalingkan kedua mata kita dari orangorang yang hanya mengharap kemewahan hidup di dunia dan tidak boleh mengikuti orang-orang yang hatiya lupa kepada Allah serta tidak boleh menuruti kemauan hawa nafsu. 53
Hadirin jama‟ah jum‟at yang dimuliakan Allah Do‟anya yang berdo‟a untuk kawannya yang diluar pengetahuannya akan dijawab oleh malaikat, “Bagimu juga seperti itu”. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw di bawah ini:
Artinya: “ Tidak ada seorang muslim yang mendoakan kawannya tanpa diketahui oleh orang yang di do‟akan kecuali yang disambut oleh Malaikat” Dan bagimu juga seperti itu” Kesimpulan hadist tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa do‟anya seorang kawan di kejauhan itu akan mudah dikabulkan oleh Allah, karena Malaikat pun turut menyambutnya. Hadirin jama‟ah jum‟at yang berbahagia! Demikian khutbah yang bisa kami sampaikan. Mudah-mudahan apa yang telah kami sampaikan ada manfaatnya dan diiringi dengan hidayah serta ridha Allah. Amiinn (:Sanihiyyah, 2007: 68-71)
Tabel 3.10 Kurikulum Khutbah Jum’at SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Tahun Ajaran 2015 NO TANGGAL
KHATIB
JUDUL KHUTBAH
I
31-08-2015
Bpk. Edi Susanto
2
07-08-2015
Bpk. Maliki
Memperingati Nuzulul Qur‟an Keutamaan Lailatul Qadar
3
14-08-2015
Bpk. Masena
Kejelekan Berzina
4
21-08-2015
Bpk. Suyadi
Kejelekan Minum arak
5
28-08-2015
Bpk. Heri Suseno
Merendahkan Diri
6
04-09-2015
Bpk. Edi Susanto
Memanfa‟atkan Waktu
7
11-09-2015
Bpk. Maliki
Mengurangi Tertawa
54
JAMAAH Kelas VIIIX Kelas VIIIX Kelas VIIIX Kelas VIIIX Kelas VIIIX Kelas VIIIX Kelas VII-
8
18-09-2015
9
25-09-2015
I0
02-10-2015
II
09-10-2015
I2
16-10-2015
I3
23-10-2015
I4
30-10-2015
I5
06-11-2015
I6
13-11-2015
I7
20-11-2015
I8
27-11-2015
I9
04-12-2015
20
I1-12-2015
IX Bpk. Masena Menengok Orang Sakit Kelas VIIIX Bpk. Suyadi Keutamaan Puasa Enam Kelas VIIHari IX Bpk. Heri Suseno Meninggalkan Perintah Kelas VIIAllah IX Bpk. Edi Suseno Berbuat Adil Kelas VIIIX Bpk. Maliki Kufur Nikmat Kelas VIIIX Bpk. Masena Keutamaan Sholat Tahajud Kelas VIIIX Bpk. Suyadi Keutamaan Membaca Kelas VIIBasmallah IX Bpk. Heru Susena Keutamaan Bersahabat Kelas VIIIX Bpk. Edi Susanto Dunia dan Kelas VIIKemunashannya IX Bpk. Maliki Berpaling Dari Al-Qur‟an Kelas VIIInIX Bpk. Masena Khianat Terhadap Amanat Kelas VIIAllah IX Bpk. Suyadi Keadaan Orang Fakir di Kelas VIINeraka IX Bpk. Heri Suseno Orang yang Teguh Kelas VIIPendirian IX
55
BAB IV PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah di paparkan bada bab III, maka pada bab ini akan di lakukan pembahasan. Adapun hal-hal yang akan di bahas adalah pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, relevansi pelaksanaan khutbah jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. Pembahasan didasarkan pada data yang telah diuraikan pada bab sebelunya yang merupakan hasil penelitian yang merupakan bukti dan kenyataan yang ada di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. A. Pelaksanaan Shalat Jum’at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro 1. Waktu Pelaksanaan Shalat jum‟at Pelaksanaan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini dilaksanakan dengan tepat waktu. Jamaahnya ialah guru, karyawan dan seluruh siswa. Tapi dalam shalat ini jamaahnya ada yang terlambat datang dan terkadang ada siswa yang tidak mengikuti, karena malas melaksanakan shalat jum‟at di sekolah da ada juga yang beralasan malas mengikuti karena tidak ada air. Beberapa alasan tersebut digunakan siswa sebagai tameng agar tidak mengikuti jum‟atan. Guru pun telah peka terhadap alasan mereka yang masih tetap tidak mau mengikuti dengan menghukum mereka untuk menuissurat yasin dan membersihkan Wc dan halaman sekolah.
56
Pelaksanaan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro sudah tepat waktu dan juga baik karena sebelum dilaksanakan shalatjum‟at untuk menunggu masuknya waktu jum‟atan para siswa, karyawan dan guru bersama-sama membaca surat-surat pendek. Untuk sanksi yang diberikan ketika tidak mengikuti jum‟atan juga bersifat positif dengan menulis surat yasin. 2. Susunan Pelaksanaan Shalat jum‟at Susunan pelaksanaan shalat jum‟at antara teori dengan temuan sudah sesuai yaitu dari teori di mulai dengan naik ke mimbar dan memberi salam, duduk dan mendengarkan adzan, memenuhi rukun khutbah, menyampaikan khutbah dengan singkat, padat dan suara lantang, boleh menggunakan tongkat, iqomah bila khutbah selesai. Sedangkan dari temuan dimulai dengan siswa beserta guru melaksanakan shalat sunah 2 rekaat, sebelum adzan, khatib mengucapkan salam, muadzin mengumandangkan adzan, setelah itu khatib kemimbar menyampaikan pesan dan memenuhi rukun khutbah. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dalam khutbah kedua khatib juga memenuhi rukun khutbah, muadzin ,mengumandangkan adzan, melaksanakan shalat jum‟at 2 rekaat. Disini dapat dilihat bahwa diantara keduanya telah sesuai dengan syarat dan rukun yang telah ditetapkan agama.Khususnya dalam pelaksanaan shalat jum‟at. 3. Jadwal Khatib Kegiatan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, khutbah diisi oleh khatib yang telah terjadwal. Khatib disampaikan oleh semua guru tidak hanya disampaikan oleh guru agama saja. Dalam
57
kenyataanya di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro pengisi khutbah telah terjadwal. Adapun khatib yang ditunjuk sudah memenuhi syarat khutbah, hal ini sesuai dengan pendapat Departemen Agama. Penjadwalan khatib dalam kegiatan jum‟at ini sangan baik tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk guru sendiri. Untuk guru disini menjadi khatib bisa berguna sebagai pengalaman hidup dan juga lebih memeperluas pengetahuan tentang agama, karena secara tidak langsung ketika menjadi khatib seorang guru akan belajar mengenai materi yang akan diberikan ketika khutbah, sementara untuk siswa dengan penjadwalan khatib ini akan menjadikan siswa tidak bosan dalam mendengrkan khutbah karena khatib yang berganti-ganti dalam setiap hari jum‟atnya. 4. Hambatan-hambatan yang muncul dalam kegiatan Shalat Jum‟at Hasil penelitian tentang hambatan yang muncul, diantaranya, tidak semua jamaah mengikuti ibadah ini secara antusias dan bersemnangat. Bukti dari kurang antusiasnya jamaah mengikuti ibadah jum‟at adalah berbicara atau tidur ketika khutbah sedang berlangsung. Padahal seharusnya khutbah jum‟at
harus
diperhatikan
dengan
seksama
dan
dapat
diambil
hikmah/pelajaran yang baik. Hal ini dikarenakan banyaknya siswa yang kurang mendapatkan bekal dari rumah dan kurangnya kesadaran diri dalam beribadah. Untuk menerapkan kedisiplinan tersebut guru memberikan beberapa peraturan dan sanksi, serta guru menunggu siswa sampai semua mengikuti shalat jum‟at. Dalam hambatan ini dari pihak sekolah memang sudah memberikna sanksi yang baik ketika siswa tidak mengikuti jum‟atan, mereka diberi sanksi
58
untuk menulis surat yasin dan ini sangat positif sekali untuk diri siswa. Namun mungkin memang siswa kurang mempunya banyak bekal dari rumah dan kurang sadar tentang pentingnya beribadah. 5. Pelaksanaan khutbah Pelaksanaan khutbah dilakukan dengan baik sesuai dengan rukun khutbah,
khatib menyampaikan khutbah dengan singkat, padat, dan suara
lantang, boleh menggunakan tongkat, iqomah bila khutbah selesai. Dalam penyampain khutbah ini siswa ada yang mendengarkan dan ada juga yang malah tidur, bermain sendri dan megobrol dengan temannya. B. Pembentukan Kesadaran Beribaah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Berdasarkan data yang ada mengenai pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro. Pembentukan yang dilaksanakan belum bisa dikatakan berhasil. Karena banyak siswa yang kurang sadar diri terhadap pentingnya khutbah jum‟at. Banyak siswa yang
masih kurang
memperhatikan khutbah jumat. Padahal kegiatan jum‟atan ini cukup efektif untuk menopang pembentukan kesadaran beribadah, pada saat khutbah idealnya siswa tidak hanya mendengarkan khutbah tetapi juga diperhatikan secara seksama dan khitmat. Berikut
adalah
pembentukan
Muhammadiyah 13 Wonosegoro a. Shalat Dhuha berjamaah b. Shalat dzuhur berjamaah c. Pembinaan kelas d. Pembacaan surat-surat pendek
59
kesadaran
beribadah
di
SMP
e. Kegiatan Madin f. Kegiatan „idul adha g. Kegiatan „idul fitri Dalam pembentukan kesadaran beribadah ini guru sangat baik karena guru tidak hanya membuat program saja tetapi juga ikut melaksanakan pembentukan kesadarabn beribadah seperti shalat berjamaah, menyambut siswa ketika berangkat sekolah dengan melakukan cium tangan didepan gerbang sekolah, guru selalu mengikuti kegiatan jum‟atan, kegiatan pembacaan surat pendek dan madin juga guru selalu mendampingi siswa. Sementara para siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut tentunya ada yang antusias sekali, mengikuti kegiatan dengan baik dan juga serius. Tetapi tetap saja ada sebagian siswa yang malas mengikuti kegiatan tersebut. C. Relevansi Pelaksanaan Khutbah Jum’at di Sekoah dengan Pembentukan Kesadaran Beribadah Bahwa
pelaksanaan
khutbah
jum‟at
secara
umum
menunjang
pembentukan kesadaran beribadah, namun ada beberapa yang masih kurang yaitu dalam pelaksanan khutbah siswa masih saja ada yang tidak mendengarkan ketika khatib menyampaikan khutbahnya, mereka juga tidak mengikuti secara khitmat malah siswa ada yang mengantuk, berbicara dengan temannya, dan ada pula yang tidur.
60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan skripsi ini, maka penulis dapat menyimpulkan sebagi berikut: 1. Pelaksanaan khutbah jum‟at di lakukan dengan baik sesuai dengan rukun khutbah, menyampaikan khutbah dengan singkat, padat, dan suara lantang, boleh menggunakan tongkat, iqomah bila khutbah selesai. Namun yang masih kurang dalam penyampain khutbah ini siswa ada yang mendengarkan dan ada juga yang malah tidur, bermain sendri dan megobrol dengan temannya. 2. Pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini dirasa baik. Karena pembentukan kesadaran beribadah siswa secara keseluruhan memang bagus, dan semuanya memiliki tujuan yang positif untuk para siswa baik dalam bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.
61
3. Relevansi pelaksanaan khutbah jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah sebenarnya berkaitan erat. Hal ini dikarenakan pelaksanaan khutbah jum‟at ini merupakan salah satu program yang menopang dalam pelaksanaan pembentukan kesadaran beribadah siswa. Namun dalam pelaksanaan khutbahnya yang masih kurang, siswa belum bisa mengikuti khutbah jum‟at dengan mendengarkan secara seksama dan khitmat. B. Saran-Saran 1. Untuk sekolah Agar lebih meningkatkan kualitas sekolah untuk menuju kedepannya, selain itu diharapkan untuk selalu meningkatkan kualitas guru dan mengajarkan kedisiplinan dalam segala hal. 2. Untuk pendidik a. Kepada para Guru SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro diharapkan untuk selalu memberi motivasi, bimbingan dan arahan secara terus menerus kepada siswa agar lebih rajin lagi dalam belajar dan mengamalkan ajaran agamanya. b. Pendidik juga harus menjadi tauladan yang baik untuk peserta didiknya c. Pendidik agar mempertimbangkan tema sebagai materi khutbah, sesuai dengan kondisi psikologi siswa 3. Untuk peserta didik a. Kepada seluruh siswa SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro agar lebih menjaga sopan santun kepada guru b. Membiasakan diri untuk bersifat jujur karena sifat jujur akan mengantarkan kita kepada kebaikan
62
c. Meningkatkan kesadaran diri dalam segala sesuatu yang bersifat positif, khususnya dalam mengikuti pembelajaran dan kegiatan shalat jum‟at karena keduanya sangat penting untuk diperhatikan
63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hasyimi, Muhammad Ali. 2000. Muslim Ideal. Yogyakarta: Mitra Pusaka Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah. Ancok Djamaludin, Nashori Suroso. 2005. Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja GarafindoPersada Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research Jilid II Cetakan XXIV. Yogyakarta: Andi Offset. Ismail, Muhammad Syah, Dkk. 1992. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara Jaiz, Ahmad Hartono. 2001. Khutbah Jum‟at Pilihan Setahun. Jakarta: Darul Haq Maslikhah. 2009. Ensiklopedi Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press Masykur, Muhammad Syafi‟i. 2011. Kumpulan Khutbah Sepanjang Masa. Yogyakarta: Media Firdaus. Milles & Huberman A. Michael. 1998. Qualitatif Date Analisis.Tjetjep Rohendi Rohidi. Beverly, Calivornia: Sage Publising. Moleong, Lexy j .2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Nawawi, Hardi. 1993. Pendidikan dalam Islam. Surabaya: Al-Iklas Tim Redaksi. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi Ketiga Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka. Unit Penjaminan Mutu Akademik. 2012. Materi Ujian Komprehensif Lesan. STAIN SALATIGA
64
Uno, B. Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Widyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar W, A. Gerungun. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT Eresco Anggota IKAPI Yani, Ahmad. 2005. Bekal menjadi Khatib dan Mubalig. Jakarta: Gema Insani. Zakiyah, Daradjat, 1995. Ilmu Fiqh. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf (http://diglib.unsby.ac.id/303/4/Bab%202.3 Agustus 2015)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Faizatul Ummah
NIM
: 11111096
Jurusan/Progdi
: Tarbiyah/PAI
Tempat/Tanggal Lahir
: Grobogan, 25 Maret 1994
65
Alamat
: Dsn. Kleben RT 06/ RW 01, Dsa. Karanglangu, Kec. Kedungjati, Kab. Grobogan
Nama Ayah
: Partono
Nama Ibu
: Siti Mahmudah
Agama
: Islam
Pendidikan
: - SD N 3 KARANGLANGU - SMP N 2 KEDUNGJATI - SMA N 1 WONOSEGORO
lulus tahun 2002 lulus tahun 2008 lulus tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya. Grobogan, 24 Agustus 2015 Penulis,
FAIZATUL UMMAH 111 11 O96
Tabel 1.2 Pedoman Wawacara Subjek 1.
Guru PAI
Bahan
Alat
1. Sejak kapan kegiatan jum‟atan di SMP ini
1. Handphone
dimulai? 2. Apa yang menjadi tujuan utama kegiatan jum‟atan? 3. Siapa
saja
yang
mengikuti
kegiatan
tersebut? 4. Untuk waktu pelaksanaan kegiatan tersebut dimulai dari jam berapa sampai jam berapa? 5. Apakah materi khutbah sudah di agendakan
66
sebelumnya? 6. Apakah materi tersebut disesuaikan dengan progam atau tujuan sekolah? 7. Siapa yang membuat jadwal/ pemateri khutbah? 8. Siapa yang menjadi khotib dalam kegiatan tersebut? 9. Apakah kegiatan ini dimasukkan dalam peneliaian? 10. Bagaimana beribadah
Pembentukan di
SMP
kesadaran
Muhammadiyah
13Wonosegoro ? 11. Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? 12. Tema apa saja yang disampaikan dalam khutbah ini? 13. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟atan ini? 14. Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat
pembentukan
beribadah, dan
kesadaran
pelaksanaan khutbah
jum‟at 15. Adakah sanksi yang diberikan oleh sekolah bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut? 16. Apakah manfaat dari kegiatan tersebut? 17. Adakah hambatan-hambatan yang dilalui dalam kegiatan tersebut? 18. Bagaimana perilaku sisiwa sebelum dan setelah mengikuti kegiatan tersebut? 19. Bagaimana cara memantau perilaku siswa diluar sekolah? 20. Apakah
setiap
penyampaian
67
materi
disesuaikan dengan tingkat kelas/ umur anak? 21. Adakah perubahan yang terjadi setelah adanya kegiatan penyampaian khutbah? 22. Bagaimana relevansi pelaksanaan khutbah jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah ini? 23. Bagaimana guru dalam mengikuti khutbah jum‟at?
1. Kapan berdirinya SMP Muhammadiyah 13 2.
Kepala
Wonosegoro dan bagaimana sejarahnya?
sekolah 2. Berapa jumlah guru, murid dan fasilitas lainnya? 3. Berapa jumlah guru PAI dan apa latar belakang pendidikannya? 4. Bagaimana karakteristik siswa di SMP Muhammadiyah13 Wonosegoro ini? 5. Bagaimana
fasilitas
pembelajaran,
khususnya PAI di SMP Muhammadiyah13 Wonosegoro? 6. Bagaimana
prestasi
sekolah
di
SMP
Muhammadiyah 13Wonosegoro ini? 7. Bagaimana
peran
lingkungan
atau
masyarakat
dalam
memajukan
SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? 8. Bagaimana
pembentukan
kesadaran
beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? 9. Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? 10. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟atan
68
1. Handphone
ini? 11. Tema apa saja yang disampaikan dalam khutbah ini? 12. Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat kesadaran
dalam
beribadah
pembentukan dan
pelaksanaan
khutbah jum‟at? 13. Sanksi apa yang diberikan siswa yang tidak mengkuti shalat jum‟at 14. Menurut
bapak
setelah
adanya
kegiatanshalat jum‟at bersama, apakah perilaku siswa menjadi lebih baik atau sebaliknya atau sama saja? 3. Siswa
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya 2. Bagaimana
anda
mengikuti
kegiatan
tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? 3. Menurut
anda
kegiatan
jum‟atan
ini
bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? 4. Bagaimana
pembentukan
kebiasaan
beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? 5. Apakah semua siswa diwajibkan shalat jum‟at?
Satu
bulan
berapa
kali
khutbah
jum‟at
yang
mengikutinya? 6. Apa tema/judul disampaikan? 7. Siapa yang menjadi khatibnya? 8. Bagaimana sikap anda setelah mengikuti kegiatan tersebut? 9.
Apakah ada hubungan antara pelaksanaan khutbah dengan perilaku anda?
69
1. Handphone
10. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
HASIL WAWANCARA
Nama
: Bapak Edi Susanto
Jabatan
: Guru PAI
Hari dan tanggal
: Jum‟at 07-08-2015
Waktu
: 10.20-selesai
Hasil wawancara adalah sebagai berikut : 1. Sejak kapan kegiatan jum‟atan di SMPMuhammadiyah 13 Wonosegoro ini dimulai? Untuk kegiatan jum‟atan sendri dilaksanakan sejak berdirinya sekolah ini yaitu tahun 1991, dan tempatnya sebelum ada masjid itu di ruang kelas kadang juga di halaman 2. Yang menjadi tujuan utama kegiatan jum‟atan itu apa ? Tujuan utamanya yaitu untuk menjadikan siswa itu lebih baik dalam melaksanakan sholat dan mendidik siswa untuk disiplin beribadah 3. Lalu, siapa saja yang mengikuti kegiata tersebut ? Yang mengikuti kegiatan tersebut yaitu siswa, guru- guru, karyawan. Untuk guru dan karyawan kegiatan ini juga diwajibkan pada saat beliau-beliau sedang tidak berhalangan atau sedang berada disekolah 4. Untuk waktu pelaksanaan kegiatan jum‟atan itu dimulai jam berapa sampai jam berapa ? Untuk pelaksanaannya itu dimulai dari setengan 12- selesai 5. Apakah materi khutbah sudah diagendakan sebelumnya ? Materi khutbah diagendakan, dan sudah terjadwal
70
6. Apakah materi tersebut disesuaikan dengan progam/ tujuan sekolah ? Tidak disesuaikan dengan tujuan sekolah, materi ini disesuaikan dengan keadaan disekitar 7. Siapa yang membuat jadwal/ pemateri khutbah ? Untuk pembuatan jadwal itu dari siswa, yang menjadi seksi kerohaniaan islam 8. Lalu, siapa yang menjadi khotib dalam kegiatan jum‟atan ? Yang menjadi khotib itu guru- guru di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro. 9. Apakah kegiatan jum‟atan ini di masukkan dalam penilaian ? Tidak mbak, kegiatan jum‟at ini tidak dimasukkan dalam nilai. Ini bertujuan agar membentukakhlak siswa dengan baik dan juga sebagai keiasaan untuk beribadah dengan baik. 10. Bagaimana deskripsi program pembentukan akhlak sosial di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? Gambara program pembentukan akhlak sosial di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini dibahas di mata pelajaran Agama dan PKN. Namun juga disisipkan dalam pidato Pembina upacara hari senin, dan juga tulisan yang dipajang di depan kelas. Di SMP Muhammadiyah I3 Wonosegoro ini juga dilatih agar anak-anak displin dalam beribadah, contohnya diadakannya shalat jum‟at, shalat dhuha dan shalat dzuhur secara berjamaah. 11. Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? Pelaksanaankhutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini berjalan dengan baik memenuhi syarat dan rukun yang ditetapkan. Materi yang disampaikan mudah dicerna, difahami. Tapi ada sebagian siswa yang tidak mendengarkan malah bercanda sendiri dan itu menyebabkan siswa terganggu. 12. Tema apa saja yang disampaikan dalam khutbah ini? Tidak pasti, karena yang mengisi itu bergantian, tergantung keadaan disekitar mb, kalau waktu romadhon ia di isi tentang hikmah puasa atau kewajiban berpuasa. tapi kadang tentang motivasi belajar, sikap teladan Nabi. 13. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟atan ini? Yang mengelola kegiatan ini langung dari pihak sekolah 14. Apa saja faktor penghambat dan pendukung pendidikan akhlak, pelaksanaan khutbah jum‟at? Faktor penghambtanya, kesadaran diri masing-masing siswa masih kurang dan sikap siswa yang menyepelekan guru. Faktor pendukungnya, motivasi dari para guru yang tak kenal lelah dan bersabar dalam menghadapi siswa-siswanya yang beraneka ragam sikap-sikap yang dimilikinya. 15. Apakah manfaat dari kegiatan tersebut? Untuk manfaat dari kegiatan tersebut adanya kebersamaan, memupuk ukhuwah islamiyah, mendidik anak dan membiasakan diri untuk melaksanakan ibadah 16. Lalu pak, adakah hambatan- hambatan yang dilalui dalam kegiatan jum‟atan? Hambatannya yaitu kesadaran anak itu kurang sehingga menjadikan anak itu malas menjalankan ibadah dan kurangnya bekal dari rumah 71
17. Adakah sanksi yang diberikan sekolah untuk siswa yang tidak mengikuti kegiatan tersebut? Ada mbak, sanksi yang diberikan yaitu menulis surat yasin dan menguras WC 18. Bagaimana perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan jum‟atan ? Untuk perubahan perilaku siswa itu ada, tapi hanya sebagian saja, itu pun yang benar-benar mendengarkan dan mempunyai sifat yang tidak malas dan senang beribadah 19. Lalu pak, bagaimana cara memantau perilaku siswa di luar sekolah ? Untuk saat ini tidak ada pantauan sama sekali mbak 20. Apakah setiap penyampaian materi khutbah disesuaikan dengan tingkat kelas/ umur ? Untuk materi, tidak disesuaikan dengan tingkat kelas/ umur, materi ini disesuaikan dengan keadaan sekitar 21. Adakah pengaruh/ perubahan yang terjadi setelah adanya kegiatan penyampaian khutbah ? Wahh, untuk itu belum bisa berubah, ya ada hanya sebagian apalagi anak-anak kematangan jiwanya belum matang 22. Bagaimana relevansi proram pembentukan akhlak sosial dengan pelaksanaan khutbah jum‟at ini? Ada hubungan walaupun tidak semua, hanya sebagian saja 23. Bagaimana guru dalam mengikuti Khutbah jum‟at? Guru mengikuti khutbah jum‟at dengan baik, guru berada didepan dan juga ada yang dibelakang untuk mengatur siswa agar tidak ramai sendiri
72
HASIL WAWANCARA
Nama
:Bapak Maliki
Jabatan
:Kepala Sekolah
Hari dan tanggal
: Sabtu, 15-08-2015
Waktu
: 09.30-selesai
1. Kapan berdirinya SMP Muhamadiyah 13 Wnosegoro dan bagaimana sejarahnya pak ? Berdiri secara resmi tanggal 14 Maret 1991,sejarahnya karena SMP yang paling dekat adalah Kedungjati dan Wonosegoro kecamatan yang jaraknya kurang lebih 14km pada saat itu masih jarang anak yang bersekolah. Kemudian ada salah satu tokoh masyarakat yaitu Bapak H. Sudarso mulai merintis tahun 1975 gagal, 1976 gagal lagi kemudian tahun 1991 ikut yayasan Muhammadiyah dengan segala kondisi yang ada alhamdulillah bisa diterima oleh masyarakat. Jadi bisa dikatakan Repaking Karanglangu dan sekitarnya sekolah SMP pertama kali ya disini. 2. Lalu, berapa jumlah guru, murid dan fasilitas lainnya untuk jumlah guru itu 23 , sedangkan muridnya itu sekitar 163. Untuk fasilitas alhamdulillah walaupun standar minimal lab komputer ada, Ipa ada, perpus ada, lapagan ada, masjid ada, ruangan. 3. Berapa jumlah guru PAI dan apa latar belakang pendidikannya? Guru PAI ada 3 mbak, itu saja masih GTT, Latar belakang pendidikannya itu SI yang bergelar Spd.i dan sudah sesuai 4. Lalu, bagaimana karakteristik sisiwa di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro ? Siswa disiniberbagai macam karakter ada, karena latar belakang desa dan juga pendidikan sebelumnya. SMP ini kan latar belakangnya sekolah islam, bahkan yang belum bisa membaca al-qur‟an pun ada.Biasanya terkendala karena kondisi desanya luar biasa. Karena disebuah desa itu tidak ada yang mengajari ngaji jadi ada yang belum bisa mengaji 5. Bagaimana fasilitas pembelajaran, khususnya PAI di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro ?
73
Untuk sarpras untuk pembelajaran agama kurang sekali hanya masjid untuk peningkatan keagamaan mereka dan buku-buku untuk bahan pembelajaran dan sebagai wacana. Dan juga Replika ka‟bah ini dijalankan ketika idul adha ada kegiatan manasik haji 6. Bagaimana prestasi sekolah di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro ? Banyak sekali prestasinya Alhamdulillah Muhammadiyah dari 21 sekolah kita cukup bagus alhamdulillah juara umum sekolah Muhammadiyah sekabupaten Boyolali.Dan Masih banyak lagi mbk 7. Bagaimana peran lingkungan atau masyarakat dalam memajukan SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro ? Alhamdulilah mbak, sampai saat ini yang berperan aktif dari yayasan, apalagi peran komitenya bagus sekali, baik dari segi pendanaan maupun dorongan dari segi kegiatan, motivasi dari komite untuk penciptaan sekolah ini menjadi kebanggan, luar biasa. Kadang komite juga mengikuti kegiatan bersih-bersih 8. Bagaimana
deskripsi
program
pembentukankan akhlak
sosial
di
SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? Gambaran program pembentukan akhlak sosial Di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini lewat program madrasah diniah terpadu, pembinaan mentoring akademik termasuk kepribadian dan lain-lain, pada setiap pagi guru sudah didepan gerbanguntuk menyalami siswa, Sholat jum‟at, kemudian Sholat dhuha berjamaah, membaca juz‟ama pada saat dimulainya pelajaran dikelas masingmasing, dan yang terahir ada Madrasahdiniyah terpadu 9. pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? Pelaksanaankhutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah I3 Wonosegoro ini berjalan dengan baik memenuhi syarat dan rukun yang ditetapkan. Materi yang disampaikan mudah dicerna, difahami. Tapi ada sebagian siswa yang tidak mendengarkan malah bercanda sendiri dan itu menyebabkan siswa terganggu. 10. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟at ini? Yang mengelola langsung dari pihak sekolah 11. Tema apa saja yang disampaikan dalam khutbah ini? Tidak pasti, karena yang mengisi itu bergantian, tergantung keadaan disekitar mb, kalau waktu romadhon ia di isi tentang hikmah puasa atau kewajiban berpuasa. tapi kadang tentang motivasi belajar, sikap teladan Nabi.
74
12. Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam program pembentukkan akhlak sosial, pelaksanaan khutbah jum‟at? Faktor penghambtanya, kesadaran diri masing-masing siswa masih kurang dan sikap siswa yang menyepelekan guru. Faktor pendukungnya, motivasi dari para guru yang tak kenal lelah dan bersabar dalam menghadapi siswa-siswanya yang beraneka ragam sikap-sikap yang dimilikinya. 13. Sanksi apa yang diberikan siswa yang tidak mengkuti shalat jum‟at? Ada mbak, sanksinya menulis surat Yasin dan memebersihkan WC 14. Menurut bapak setelah adanya kegiatan sholat jum‟at bersama, apakah perilaku siswa menjadi lebih baik atau sebaliknya atau sama saja ? Ya, bisa berubah artinya mereka yang melaksanakan jum‟atan, ada perubahan karena seringnya ikut, kita lihat dari kesehariannya, sholat dzuhur juga mengikutinya walaupun perubahan tidak langsung drastis, sedikit demi sedikit. Ya saya Alhamdululah, dari anak ada peningkatan, dan di situ dalam mapee walaupun tidak mapel agama, itu selalu disisipkan awal, memberikan motivasi atau masuk pada pokok inti, bisa pengalaman dari guru yang positif biar anak juga tahu.
75
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Lutfiana
Kelas
: IX C
Tanggal
: 18-09-2015
Waktu
: 10.20
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Sekarang sering, karena ingin mendekatkan diri kepada Allah 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? mengikuti dengan sebaik-baiknya. Tidak, dalam beribadah tidak ada kata terpaksa 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? kegiatannya baik dan mendidik rohani murid-murid. Manfaatnya dapat mendekatkan diri kepada Allah, mendidik akhlak, dan mendapat pahala dari Allah swt 4. Bagaimana program pembentukan akhlak di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? Programnya baik, dan sangat bermanfaat bagi para siswa 5. Apakah semua siswa diwajibkan shalat jum‟at? Satu bulan berapa kali mengikutinya? Iya, tetapi bagi siswa perempuan yang baru halangan tidak mengikuti dan menunggu di halaman masjid, parkiran. 4 kali, karena diwajibkan mengikuti semua 6. Tema/judul khutbah jum‟at yang disampaikan Biasanya tentang akhlak, motivasi belajar, dan sikap teladan Rosulullah saw. 7. Siapa yang menjadi khatibnya? Bapak guru yang sudah dijadwal secara bergilir 8. Bagaimana sikap anda setelah mengikuti kegiatan tersebut? Bisa mencerna isi khutbah tersebut dengan baik dan menerapkan dalam kehidupannya sedikit demi sedikit
76
9.
Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Disuruh bersih-bersih, dan apabila tidak mengikutinya berkali-kali maka nilai agama tidak tuntas
10. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda? Ada, karena isi khutbah biasanya berisi tentang perilaku (akhlak) manusia
77
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Khoirul Iman
Kelas
: IX A
Tanggal
:16-05-2015
Waktu
: 10.20-selesai
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Sering, karena kewajiban bagi laki-laki yang baligh 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Tidak, dengan kegiatan in kita dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah swt 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? kegiatannya baik dan mendidik rohani murid-murid. Ada, karena hati kita merasa tenang, aman dan tentram 4. Bagaimana program pembentukan akhlak di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini? Programnya baik, dan sangat bermanfaat bagi para siswa 5. Apakah semua siswa diwajibkan shalat jum‟at? Iya, tetapi bagi siswa perempuan yang baru halangan tidak mengikuti dan menunggu di halaman masjid, parkiran 6. Apakah tema judul khutbah yang disampaikan? Biasanya tentang akhlak, motivasi belajar, dan sikap teladan Rosulullah saw. 7. Siapa yang menjadi khatibnya? Bapak guru yang sudah dijadwal secara bergilir 8. Bagaimana sikap anda setelah mengikuti kegiatan tersebut? Bisa mencerna isi khutbah tersebut dengan baik dan menerapkan dalam kehidupannya sedikit demi sedikit 9. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Akan mendapat dosa, dan kalau di sekolah disuruh menulis isi khutbah 10. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan pendidikan akhlak? ada, karena dengan isi khutbah perilaku kita dapat lebih baik
78
79
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: M. Ubaidillah Kamal
Kelas
: IX A
Tanggal
: 16-09-2015
Waktu
: 10.30-selesai
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Sering, karena shalat jum‟at itu kewajiban bagi laki-laki yang baligh, beragama islam 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Dengan hati yang tulus dan ikhlas. Tidak, sudah kewajiban 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Sangat baik, dapat pahala, masuk surga 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Berisi tentang ajaran-ajaran agama 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Tentang sejarah para rosul 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Diam, memperhatikan atau tidur 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Sering sekali mengikuti 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Akan mendapat dosa, dan kalau di sekolah disuruh menulis isi khutbah
80
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Edi Wibowo
Kelas
: VIII A
Tanggal
: 17-09-2015
Waktu
: 09.30-selesai
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Ya, karena shalat jum‟at itu wajib bagi semua orang khususnya bagi laki-laki 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Biasa saja, karena sudah terbiasa. Tidak, karena sudah terbiasa sejak kecil 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Sangat baik, manfaatnya dapat lebih mendapatkan diri kepada Allah, mendapatkan ilmu yang positif, mendapatkan pahala, dapat membuat tubuh lebih tenang 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Berisi berbagai ajakan/pedoman bagi manusia baik dibidang agama maupun secara umum 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Yaitu materi yang belum saya fahami. Seperti hal-hal mengenai kehidupan yang baik 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Bersikap tenang, khusyuk, dan diam 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Sering sekali mengikuti 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Akan mendapat dosa, dan kalau di sekolah kadang-kadang disuruh bersih-bersih 9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda? ada, karena isi khutbah kebanyakan mengenai perilaku manusia
81
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Siti Maryamah
Kelas
: VIII A
Tanggal
: 17-09-2015
Waktu
: 10.00
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Lumayan, karena pas jadwal jum‟atan pada jenjang saya 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Iya sesuai dengan etika orang melaksanakan shalat jum‟at. Senanglah, dan tidak terpaksa 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Baik ya, tentunya, contohnya untuk lebih menimgkatkan iman dan taqwa dan untuk menjadikan seseorang itu disiplin waktu 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Biasanya sih tentang kehidupan sehari-hari, dan mengulas tentang informasi yang actual dan kemudian dikaitkan dengan masalah religious juga 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Yang menarik sajalah, tapi saya cenderung lebih ingin khutbah yang memuat tentang hukum-hukum islam yang belum saya ketahui 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Memperhatikan, dan berusaha diam disepanjang khutbah dibacakan oleh khatib 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Kalau sesuai jadwal disekolah, lumayan seringlah 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Biasanya sih disuruh membuat khutbah 9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda? ada, tapi sebagian
82
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Indah Wahyu S
Kelas
: VIII B
Tanggal
: 17-09-2015
Waktu
: 10.30
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Jarang (kadang-kadang) karena saya mengikuti kegiatan shalat jum‟at hanya disaat di sekolah atau bisa dikatakan saat giliran waktu shalat jum‟at 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Saya melakukan kegiatan tersebut tidak terpaksa melainkan saya ikhlas tulus 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Ada manfaatnta, kita mendapat pahala sekaligus mendapat predikat baik 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Kalau yang kemaren sata dengarkan berisi tentang tata cara bersikap sopan serta menjaga mulut dan tingkah laku. Baik bertingkah laku baik maupun buruk 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Yang saya inginkan menyinggung tentang perilaku anak muda zaman sekarang, serta tentang peduli akan pentingnya kegiatan sekolah 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Kadang diam kadang berbicara sendiri 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Jarang mengikuti, mungkin 2 minggu 1 kali 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Diberi peringatan, hanya disuruh menulus khutbah 9.
Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda? Mungkin ada, mungkin pula tidak HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Muhammad Yusuf
83
Kelas
:XA
Tanggal
: 18-09-2015
Waktu
: 12.00
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Iya, alhamdulilah sering 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Saya mengikuti kegiatan tersebut dengan ikhlas, bukan karena terpaksa 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Banyak manfaat yang dapat di dapat dari shalat jum‟at, kita dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari isi khutbah tersebut 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Berisi tentang syariat islam, pendidikan, sosial budaya, dan ajaran untuk kebaikan 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Ya berbagai ajaran tentang hukum-hukum islam 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Saya mengantuk 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Alhamdulilah sering 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Sanksinya, kita harus menggantinya dengan shalat dzuhur, kalau di sekolah biasanya disuruh membuat khutbah 9.
Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda? Yaa semoga saja ada, karena saya belajar dari setiap khutbah yang saya simak untuk berperilaku yang lebih baik HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Toni Ariyanto
Kelas
:XA
Tanggal
: 18-09-2015
84
Waktu
: 12.00
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Pastinya seringlah 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Pastinya tidak ada kata terpaksa buat saya, karena itu sudah kewajiban saya 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Sangat bermanfaat bagi saya dan seluruh umat islam karena saat kita berdoa kepada Allah untuk memohon ampun 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Berisi banyak hal yang menambah ilmu dan apa saja tergantung apa yang disampaikan khatib 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Yang saya inginkan menrceritakan tentang nabi-nabi dan zaman-zaman dahulu bagaimana perjuangannya 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Sikap saya menghormati khatib maksudnya, saya duduk dengan bersila diam mendengarkan khatib yang sedang berkhutbah 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Alhamdulilah sering, kalau tidak mengikuti saya merasa tidak melaksanakan shalat 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Sanksinya, disuruh nulis khutbah yang telah disampaikan, danterkadang disuruh memnuat khutbah lalu dikumpulkan 9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda? Ada juga dan ada yang enggak
85
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa
: Adhi Hermawan
Kelas
:XB
Tanggal
: 18-09-2015
Waktu
: 12.30
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Sering, karena shalat jum‟at hukumnya wajib dan karena saya ingin lebih dekat kepada Allah 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Saya mengikuti kegiatan tersebut dengan ikhlas, bukan karena terpaksa, tulus dari hati 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Kegiatan jum‟atan ini sangat baik dan berharga, karena semua itu ada manfaatnya bisa lebih dekat dengan Allah, dan mendapatkan pahala yang setimpal 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Berisi tentang kehidupan masyarakat disekitar kita yang mengutamakan beribadah 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Materi yang saya inginkan yaitu khatib memberikan khutbah yang jelas, menarik. Seperti pergaulan bebas yang ada disekitar kita 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Sikap saya diam, menyimak, memahami, meresapi isi khutbah, merenungkan isi khutbah 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Alhamdulilah sering 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Disuruh membuat khutbah yang sudah disampaikan oleh khatib dan kadang juga disuruh membaca Al-Qur‟an 9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda? ada, tapi kebanyakan tidak berhubungan dengan perilaku saya
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
86
Nama siswa
: Rizqi .A.P
Kelas
:XB
Tanggal
: 18-09-1015
Waktu
: 10.20
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya Alhamdululah sering, kalau dapat giliran shalat 2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa? Saya mengikuti kegiatan tersebut dengan ikhlas, bukan karena terpaksa, 3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut? Kegiatan jum‟atan ini sangat baik dan berharga, karena senua itu ada manfaatnya bisa lebih dekat dengan Allah, 4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib? Berisi tentang kehidupan masyarakat 5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan? Materi yang saya inginkan yaitu khatib memberikan materi yang menjelaskan tentang akhlak atau hal-hal yang berkenaan dengan seumuran saya mbak 6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at? Sikap saya diam, menyimak, memahami, meresapi isi khutbah, 7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya? Alhamdulilah sering 8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at? Disuruh membuat khutbah yang sudah disampaikan oleh khatib dan kadang juga disuruh membersihkan lapangan 9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan pendidikan akhlak? Ada, kadang-kadang
87
Keadaan Siswa ketika Menunggu Shalat Jum‟at dimulai
Siswa Ketika Membaca surat-surat pendek (Ad-Dhuha-An-nash)
88
Guru, Karyawan dan Siswa Ketika Melaksanakan Shalat Jum‟at
89
Khatib Saat Menyampaikan Khutbah
90