PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016
Hotel Aston, Pontianak 2 – 4 Agustus 2016 Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Petani sering merugi
Bulog belum hadir di petani
Struktur pasar belum adil
Rantai pasok panjang
KONDISI RIIL
Keuntungan petani & pedagang timpang
Keuntungan pedagang perantara di atas kewajaran
Harga Bergejolak
OP bersifat temporer
2
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
KONDISI RIIL
PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat)
Solusi permanen dalam mengatasi gejolak harga pangan
TTI (Toko Tani Indonesia) 3
KEPMENTAN No. 83 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan PUPM Tahun 2016.
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Menjaga harga di tingkat produsen
Memotong rantai pasok Menekan harga di tingkat konsumen Mengurangi keuntungan pedagang perantara
Merubah struktur pasar
4
4 Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Daerah konsumen utamanya yang menjadi barometer fluktuasi harga dan pasokan komoditas pangan pokok strategis: Tahun 2016: 500 gapoktan/LUPM (1000 unit TTI) di 33 Provinsi. Konsentrasi di Prov: Sumut, Sumsel, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Sulsel Tahun 2017-2019 di 34 Provinsi Bantuan pemerintah dialokasikan melalui dana dekonsentrasi provinsi sebesar Rp. 200.000.000 per-gapoktan/LUPM
5
5 Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
RANTAI PASOK
RANTAI PASOK MENJADI PENDEK Semula 7-8 step menjadi 3-4 step Harga pangan stabil Stock Bulog memadai
DISPARITAS HARGA RENDAH
MANFAAT
HARGA
STRUKTUR PASAR
6
Produsen menikmati keuntungan wajar Pedagang tetap eksis Konsumen mendapat harga murah INFLASI TERKONTROL
STRUKTUR PASAR BERUBAH Terjadi struktur pasar BARU pangan strategis Kesimbangan produsen-pedagang-konsumen Pedagang tidak lagi price-maker dan petani price taker
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
KERANGKA PIKIR STABILISASI PASOKAN DAN HARGA PANGAN MELALUI DUKUNGAN TTI
STAKEHOLDERS/ INSTANSI TERKAIT
6
7 Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
KEGIATAN TTI 2016 • Pembiayaan dari dana APBN TA 2016, dalam bentuk Bantuan Pemerintah melalui dekonsentrasi BKP Provinsi • Bantuan Pemerintah digunakan untuk beli gabah langsung ke petani dan disalurkan ke TTI untuk dijual langsung ke masyarakat/konsumen
MODEL PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM)
SASARAN 500 GAPOKTAN/LUPM1.000 TTI
8
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
9
MODEL RANTAI PASOK PUPM PETANI PETANI PETANI
GAPOKTAN/LUPM
TTI
TTI
TTI
KONSUMEN/ MASYARAKAT
9
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
ORGANISASI DAN TATA KERJA KEGIATAN PUPM BKP Kementan
Tim Pokja
Provinsi Kepala Badan /Dinas/Kantor
Kabupaten/Kota/Kepala Badan/Dinas/Kantor
Gapoktan/LUPM 10
Tim Pembina
Tim Teknis
Pedagang TTI
Pendamping
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
MEKANISME PENCAIRAN DANA KEGIATAN PUPM 3 (RUG)
2 (RUG)
Tim Teknis Kab/Kota dan Provinsi 1 (RUG)
RUG: Rencana Usaha Gapoktan SPM: Surat Perintah Membayar
11
SP2D: Surat Perintah Pencairan Dana SPP: Surat Perintah Pembayaran
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB DALAM ORGANISASI PUPM 1. Tim Pokja Pusat a. Menerbitkan Pedoman Umum Kegiatan PUPM; b. Melakukan sosialisasi, koordinasi, integrasi, dan advokasi dengan lembaga terkait dalam pelaksanaan kegiatan PUPM;
c.
Melakukan bimbingan teknis untuk Gapoktan/LUPM, TTI, dan pendamping;
d. Melakukan pertemuan secara berkala; e. Memverifikasi, mengawal, membina, memantau, mengevaluasi, mengawasi, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan PUPM. 12
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Lanjutan……
2. Tim Pembina Propinsi a. Menyusun petunjuk pelaksanaan (juklak) kegiatan PUPM;
b. Sosialisasi, koordinasi, integrasi, dan advokasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan TTI; c.
Mengidentifikasi, memverifikasi, mendampingi, membina, memantau, mengevaluasi, mengawasi, pengendalian, dan pelaporan kegiatan PUPM ke Gubernur dan Pusat;
d. Melakukan verifikasi terhadap CPCL Gapoktan/LUPM yang diusulkan oleh kabupaten/kota.
13
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Lanjutan……………….
3. Tim Teknis Kabupaten/Kota a. Melakukan sosialisasi, koordinasi, integrasi, dan advokasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan PUPM; b. Membina, memantau, mengevaluasi, mengawasi, pengendalian, dan pelaporan kegiatan PUPM ke Bupati/Walikota dan Gubernur; c. Mengidentifikasi CPCL Gapoktan/LUPM dan Pedagang TTI yang diusulkan oleh Gapoktan; d. Mengusulkan CPCL Gapoktan/LUPM, dan PedagangTTI yang diusulkan oleh Gapoktankepada provinsi; e. Mengusulkan pendamping kegiatan PUPM kepada provinsi; dan f. Mendampingi Gapoktan/LUPM dalam proses pengusulan pencairan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan TTI.
14
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Lanjutan……………….
4.Gapoktan/LUPM a. Bersedia dan sanggup melaksanakan kegiatan PUPM; b. Bersedia dan sanggup melakukan identifikasi CPCL untuk pedagang TTI; c. Melakukan pembelian bahan pangan pokok dan strategis kepada petani/mitra dengan harga yang menguntungkan bagi petani; d. Melakukan pasokan dan menjaga stabilisasi pasokan bahan pangan pokok dan strategis yang berkualitas secara berkelanjutan kepada pedagang TTI;
e. Membuat pembukuan penerimaan dan penyaluran (penjualan) serta mengirimkan laporan kepada PPK dan BKP provinsi melalui BKP kabupaten/kota.
15
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Lanjutan……………….
5.Toko Tani Indonesia (TTI) a. Bersedia dan sanggup melaksanakan kegiatan PUPM; b. Melakukan penjualan bahan pangan pokok dan strategis sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan; c. Menjaga stabilisasi stok secara berkelanjutan dengan harga yang wajar (tidak bergejolak); d. Bekerjasama dengan Gapoktan/LUPM menjaga kontinuitas penyaluran dan kualitas pangan dengan harga yang wajar; e. Membuat pembukuan penerimaan dan penyaluran (penjualan) serta mengirimkan laporan kepada Gapoktan/LUPM;
f. Melakukan stock opname dan tutup buku pada akhir tahun;
16
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
Lanjutan……………….
6. Tenaga Pendamping a. Mendampingi dan membimbing Gapoktan/ LUPM dan TTI sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Tim Pembina Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota; b. Membuat rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan PUPM secara tertulis mengenai pendampingan dan pembinaan kepada Gapoktan/LUPM dan pedagang TTI; c. Melaksanakan kunjungan dan pembinaan secara rutin minimal satu kali dalam dua minggu kepada Gapoktan/LUPM dan pedagang TTI; d. Membuat laporan berkala.
17
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
CONTOH RANCANGAN PEMANFAATAN BANTUAN PEMERINTAH Pengadaan beras Rp. 100.000.000 = 13,33 ton x 7.500/kg
Penguatan Modal Rp. 140.000.000 TOTAL Rp. 200.000.000 Per Gap/LUPM Pengemasan, sortasi, Transportasi dll Rp. 60.000.000
18
Untuk Pengadaan Komoditas lainnya. Rp 40.000.000 Kemasan, sortasi, transportasi dll beras 1 tahun Rp. 37.950.000 Untuk Pengemasan dan Transportasi Komoditas lainnya Rp 22.050.000
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian 18 Pertanian
PENETAPAN HARGA PANGAN 1. HARGA PEMBELIAN DI TINGKAT PETANI
2. HARGA JUAL TTI KE KONSUMEN (HET)
Penetapan harga pembelian di tingkat petani untuk memberikan jaminan kepada petani agar mendapatkan keuntungan yang wajar, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Penetapan Harga Minimal Pembelian Petani merujuk pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk beras dan atau Harga Beli untuk komoditas lainnya apabila harga pembelian dibawah HPP
19
Penetapan harga pembelian di tingkat konsumen untuk menentukan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan kondisi harga normal di suatu wilayah.
Harga jual TTI ditentukan berdasarkan harga beras rata-rata 3 (tiga) bulan terakhir, dengan keuntungan tidak lebih dari 2,5 % dan harus lebih rendah dari harga pasar. Data harga bersumber dari BPS maupun panel harga.
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
PERKEMBANGAN KEGIATAN PUPM MELALUI TTI 24 MEI 2016 1. 2. 3.
20
Penetapan SK 498 Gap (99,6 %) 1014 TTI (87,9 %) dari 500 Gapoktan di 33 provinsi PENCAIRAN DANA BANTUAN PEMERINTAH (SP2D) : 320 Gapoktan Pelaksanaan GELAR PANGAN MURAH BERKUALITAS, meliputi komoditas: Beras Bawang Merah Cabe Merah Daging Sapi
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
GELAR PANGAN MURAH BERKUALITAS
21
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
PERKEMBANGAN SK PENETAPAN PENERIMA PUPM DAN STATUS PENCAIRAN DANA PER 24 MEI 2016 (SP2D) No
Provinsi
Gapoktan
TTI
Jumlah Gapoktan yang ditetapkan berdasarkan SK
SP2D (jumlah Gapoktan)
TTI yang sudah operasional
1
Aceh
10
20
10
0
0
2
Sumatera Utara
30
60
30
30
30
3
Riau
8
16
8
0
-
4
Kepulauan Riau
3
6
3
0
-
5
Jambi
8
16
8
0
-
6
Sumatera Barat
14
28
14
14
0
7
Sumatera Selatan
16
32
16
16
26
8
Lampung
20
40
20
20
40
9
Bengkulu
8
16
8
8
0
10
Bangka Belitung
5
10
5
0
-
11
Banten
28
56
28
28
42
22
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
LANJUTAN…..
No
Provinsi
Gapoktan
TTI
Jumlah Gapoktan yang ditetapkan berdasarkan SK
SP2D (jumlah Gapoktan)
TTI yang sudah operasional
12
DKI Jakarta
-
-
-
-
29
13
Jawa Barat
72
144
72
72
67
14
Jawa Tengah
58
116
58
57
90
15
D.I Yogyakarta
10
33
10
10
33
16
Jawa Timur
68
136
68
64
30
17
Bali
6
12
6
6
21
18
Nusa Tenggara Barat
10
20
10
10
6
19
Nusa Tenggara Timur
6
12
6
0
0
20
Kalimantan Barat
8
16
8
8
0
21
Kalimantan Tengah
8
16
8
0
-
22
Kalimantan Selatan
14
28
14
14
-
23
Kalimantan Timur
6
12
3
0
-
24
Sulawesi Utara
8
16
6
3
3
23
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
LANJUTAN…..
No
Provinsi
Gapoktan
TTI
Jumlah Gapoktan yang ditetapkan berdasarkan SK
SP2D (jumlah Gapoktan)
TTI yang sudah operasional
25
Gorontalo
4
8
4
4
6
26
Sulawesi Barat
6
12
6
6
3
27
Sulawesi Selatan
30
60
30
30
30
28
Sulawesi Tengah
8
16
8
0
-
29
Sulawesi Tenggara
8
16
8
8
0
30
Maluku
3
6
3
0
0
31
Maluku Utara
3
6
3
3
6
32
Papua
2
4
2
0
-
33
Papua Barat
2
4
2
2
0
24
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
25
CONTOH SPANDUK DI TTI
CONTOH KEMASAN BERAS TTI
25
Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian
26 Badan Ketahanan Pangan - Kementerian Pertanian