World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online untuk Jurnalisme Sains Diciptakan oleh WFSJ dan SciDev.Net
Pelajaran 5 Apa itu Sains? Oleh Gervais Mbarga dan Jean-Marc Fleury
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
World Federation of Science Journalists 5.1 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.2 5.3 5.3 5.3 5.3 5.3 5.3 5.4 5.4 5.4 5.4 5.5 5.6 5.7
2
Pendahuluan 3 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.1 Apa itu “Mengetahui” 4 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.2 Apa itu “Mengetahui” (Lanjutan) 5 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.2 Pengetahuan sehari-hari atau pengetahuan umum 6 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.3 Melampaui pengetahuan sehari-hari 7 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.4 Sains sebagai alat untuk mensiste matisasi pengetahuan 8 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.4 Sains sebagai alat untuk mensiste matisasi pengetahuan (lanjutan) 9 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah 10 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) 11 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) 12 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) 13 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.6 Pengetahuan Jurnalistik 14 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.6 Pengetahuan Jurnalistik (Lanjutan) 15 Keterbatasan sains 5.3.1 Pengantar 16 Keterbatasan Sains 5.3.2 Thomas Kuhn (1922-1996) 17 Keterbatasan ilmu 5.3.3 Karl Popper (1902-1994) 18 Keterbatasan Sains 5.3.4 Induksi dan deduksi 19 Keterbatasan sains 5.3.5 Metode ilmiah 20 Keterbatasan sains 5.3.6 Relativisme budaya dan sains 21 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.1 Sains: adalah yang terdapat dalam jurnal-jurnal ilmiah 22 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.2 Keterbatasan telaah pakar seilmu 23 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.3 Kebenaran ilmiah lewat konsensus 24 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.4 Sumber daya 25 Pertanyaan-pertanyaan swa-ajar (1-2) 26 Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan swa-ajar (1-2) 28 Penugasan (1-5) 30 World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.1 Pendahuluan Sains telah mengubah dunia modern kita secara mendalam dan spektakuler. Sains telah mengguncang semua aspek kehidupan sedemikian rupa sehingga dapat dianggap mustahil untuk luput dari pengaruhnya, dalam artian baik maupun buruk. Dalam pelajaran ini, kita akan menggali apakah itu sains. Pertama-tama, kita akan meninjau prinsip-prinsip dasar dan cara-cara bagaimana sains menjadi cara terbaik untuk mendefinisikan realita (Bagian 5.2). Selanjutnya kami akan memperkenalkan Anda pada beberapa pemikir di abad 20 yang telah menyorot keterbatasan dan bahaya sains (Bagian 5.3). Kita akan mengakhiri pelajaran ini dengan melihat aspek-aspek yang sangat spesifik dari sains sebagaimana dipraktikkan dewasa ini (Bagian 5.4).
World Federation of Science Journalists
Pada akhir pelajaran ini, Anda akan dapat: 1. Memahami apa yang disebut sains dan apa yang tidak. 2. Menyadari kekuatan dan keterbatasan sains 3. Mengajukan pertanyaan pada praktisi tentang kualitas sains dengan penuh keyakinan.
3
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5 5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan
Di bagian ini, Anda akan mempelajari tentang metode untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah dan Anda akan melihat bagaimana membedakan sains dengan penghimpunan pengetahuan lainnya, termasuk jurnalisme sains.
4
5.2.1 Apa itu “Mengetahui” Sains dimulai dengan pernyataan: “Saya ingin Tahu” “Mengetahui” sangatlah alami dan sederhana sehingga upaya mendefinisikannya akan terkesan aneh. Bahkan, menjelaskan apa yang disebut sebagai “mengetahui” dapat menjadi sangat kompleks mengingat istilah tersebut dapat memiliki banyak arti. Dalam konteks sains, “mengetahui” dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memuaskan rasa ingin tahu, mengobservasi dan mengumpulkan informasi yang memadai, dan inteligensi untuk mengidentifikasi, membedakan, dan mendeskripsikan berbagai fitur yang berbeda dari realita secara apa adanya. Realita ini bisa jadi dalam bentul riil, virtual, konkrit, alami, artifisial, abstrak, fisik, ataupun metafisik. Memuaskan keingintahuan akan menghasilkan pengetahuan.
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.1 Apa itu “Mengetahui” (Lanjutan) Pengetahuan obyektif adalah ketika kita menganalisis secara apa adanya, dengan menempatkan diri kita di luar yang digambarkan. Cara ini bisa disebut sebagai sebuah pencerahan untuk mengetahui dan menilai sesuatu, yang akan menggiring kita kepada kekuatan untuk menolak, membantah, menerima, mengadopsi, menjaga jarak, dan bahkan memodifikasi segala sesuatu di sekitar kita. Pengetahuan hadir dengan kewajiban untuk mempertanyakan dan dan melawan ketidaktahuan kita. Untuk “mengetahui” sesuatu memungkinkan kita untuk mengaplikasikan logika, melakukan observasi, dan menganalisisnya. Yang perlu dibedakan dari pengetahuan adalah kepercayaan. Kepercayaan adalah sebuah cara untuk menjelaskan alam semesta dan mengemasnya dengan kemampuan, kualitas, perasaan, dan emosi. Kepercayaan memberikan signifikansi intrinsik terhadap segala sesuatu. Sebagai contoh, untuk individu tertentu angka 13 dianggap sebagai pertanda buruk. Di beberapa kebudayaan, pelangi dianggap sebagai peringatan akan hal-hal buruk yang akan terjadi, pedang Sang Ilahi, sementara di kebudayaan lain, pelangi dapat diartikan sebagai indikasi di mana sebuah harta karun disimpan, dan oleh karenanya dianggap sebagai pertanda baik. Kepercayaan butuh penerimaan dan komitmen segera, kepercayaan membangun akar fondasi dalam diri kita yang paling intim. Kepercayaan rohani seringkali merupakan pencarian personal dan intim akan kebenaran. Pernyataan dan proposisi yang hadir dengan adanya kepercayaan butuh dipahami dengan skeptis. Pengetahuan religius mengharuskan adanya penerimaan terhadap fakta dan pernyataan yang tidak dapat diperagakan. Eksistensi Sang Ilahi bukanlah obyek sains melainkan sebuah kepercayaan, mengingat eksistensinya sama sekali tidak dapat didemonstrasikan atau ditiadakan. Agama Buddha, Yahudi, Hindu, Kristen dan Islam hanyalah sebagian dari agama-agama besar yang telah dan masih membentuk sejarah manusia.
World Federation of Science Journalists
5
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5 5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan
Apa itu pengetahuan umum? Dan bagaimana ia berbeda dengan pengetahuan ilmiah?
5.2.2 Pengetahuan sehari-hari atau pengetahuan umum Pengetahuan sehari-hari disebut sebagai pengetahuan yang umum, masuk akal, primer, atau langsung. Penjelasan yang tercakup di dalamnya didasarkan dari pernyataan yang luas, sebagian besar dari tradisi mulut ke mulut. Penjelasan-penjelasan ini diterima tanpa dipertanyakan. Seringkali penjelasan-penjelasan ini merupakan generalisasi yang cepat dibuat dan masih mentah. Pengetahuan ini dibuat berdasarkan pengamatan-pengamatan sederhana: kita mengatakan bahwa Matahari terbit dan terbenam, kita melihat bahwa langit sangatlah “tinggi”. Pengetahuan umum tidak memiliki rencana untuk mengubah keadaan. Pengetahuan umum muncul dari keseharian kita menghadapi lingkungan dan bagaimana budaya kita menjelaskan semesta. Pengetahuan ini disusun dan disampaikan oleh keluarga, sanak saudara, teman, tetangga, pasangan, suku, atau komunitas kita. Pengetahuan sudah termasuk dalam komunitas manusia, komunitas terdekat kita, di mana kita saling membagi cara hidup, sukacita, kekhawatiran, derita, keinginan untuk masa depan, persepsi terhadap masa kini, dan apa yang diingat dari masa lalu dan tradisi. Dan pengetahuan umum seringkali melibatkan takhayul. Meskipun ada berbagai keterbatasan dalam pengetahuan umum yang diterima di suku atau komunitas kita, adalah mustahil untuk hidup tanpa pengetahuan umum tersebut. Kita akan terus menerus melakukan rasionalisasi, ragu-ragu, dan selalu terlambat dalam membuat keputusan. Pengetahuan umum ada di setiap budaya dan peradaban. Setiap orang pada awalnya memiliki pengetahuan umum dalam keseharian dan interaksinya dengan orang lain. Ilmuwan pun memulai segala sesuatu dengan pengetahuan umum, dan pada akhirnya melampauinya.
6
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.3 Melampaui pengetahuan sehari-hari Untuk mengakses pengetahuan sistematis, kita harus berpikir di luar jalur yang biasa dan mudah dilalui. Pengetahuan seperti ini tidak harus definitif. Pengetahuan sistematis boleh ditantang melalui berbagai pertanyaan. Jawaban-jawaban dalam pengetahuan ini biasanya ditemukan melalui penggalian yang mendalam. Dengan adanya pengetahuan sistematis, segala sesuatu dan pengertiannya terus berkembang.
Pengetahuan selalu meminta bukti, melahirkan argumen, dan menimbulkan pertanyaan.
Tidak ada yang diterima sebagai sesuatu yang sudah selazimnya. Pengetahuan yang kita terima di hari sebelumnya sah untuk digugat lagi kebenarannya hari ini. Pengetahuan selalu menggali di dalam ketidaktahuan dan bahkan apa yang sudah diketahui. Ini adalah pencarian yang terus menerus, yang tak mengenal area tabu atau terlarang. Pengetahuan sistematis bertujuan untuk menciptakan, membayangkan, dan menemukan apa yang tidak kita ketahui. Pengetahuan ini tidak bergantung kepada tradisi dan tidak dapat berdiri secara monoton. Pengetahuan ini aktif mengkritisi. Pengetahuan ini meneliti dan mempertanyakan dirinya sendiri dalam cara memandang, menyentuh, dan merasakan. Instrumen utamanya adalah penalaran atau logika, dan pengetahuan ini membantah segalanya yang dangkal. Pengetahuan sistematis secara terus menerus memeriksa pendekatan-pendekatan yang ia andalkan untuk menganalisis dan mencipta. Pengetahuan ini memiiki metodenya tersendiri. Pengetahuan sistematis dimiliki oleh kaum intelektual, seniman, pengrajin, penulis “buah karya pikiran”, dan ilmuwan. Akan tetapi, terdapat perbedaan cara untuk mengetahui, dan pengetahuan ilmiah memiliki kekhasannya tersendiri.
World Federation of Science Journalists
7
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5 5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan
Sains, seperti seni, adalah bentuk pengetahuan sistematis. Namun ada perbedaan yang mendasar akan keduanya.
5.2.4 Sains sebagai alat untuk mensistematisasi pengetahuan Pengantar tentang ilmu pengetahuan Pada seni, sistematisasi pengetahuan didasarkan atas preferensi individu, kriteria kecantikan, atau bila disukai, estetika dan emosi. Pada sains, sistematisasi adalah sesuatu yang berbeda. Apabila seni didasarkan atas selera, sains berurusan dengan segala sesuatu untuk menciptakan deskripsi yang jujur tentang semesta. Di sini, untuk mensistematisasi berarti memperdalam, menimbang, mengukur, menghitung waktu, memperdebatkan, mempertanyakan, dan mengonstruksikan sesuatu secara logis, menolak subyektivitas, mengesampingkan preferensi pribadi, dan menempatkan diri di luar yang digambarkan. Pengetahuan ilmiah memiliki tujuan untuk memahami alam dan semesta tempat kita hidup melalui elemen-elemen yang sudah diketahui, konkrit, dan obyektif. Para ilmuwan membuat penilaian berdasarkan pembenaran yang masuk akal. Pendekatan ilmiah yang sempurna adalah melalui demonstrasi. Demonstrasi adalah argumentasi yang jelas dan menyeluruh. Dalam sains, sebuah demonstrasi juga kadangkala bersifat praktis seperti eksperimen dalam laboratorium, menampilkan femomenda dan membangun sebab-akibat. Sebuah demonstrasi menampilkan sebuah hasil dengan keyakinan yang p asti dan membuat generalisasi mungkin, yang kemudian mengarah ke upaya membuat prediksi. Ini adalah kejadian yang terjadi di sains modern, dibandingkan dengan sains lama yang, dikarenakan kedekatannya dengan konteks agama, meggunakan otoritas untuk memenangkan argumentasi dan terutama hanya mempertanyakan “Mengapa” tentang berbagai hal atau kejadian.
8
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.4 Sains sebagai alat untuk mensistematisasi pengetahuan (lanjutan) Sains eksperimental modern Sains modern muncul di abad ke-17 – selama masa Pencerahan – dan didasarkan atas fakta yang dapat diamati. Sains mencocokkan antara fakta dengan realita melalui eksperimen. Inilah kenapa sains membutuhkan laboratorium dan peralatan untuk memelajari segalanya mulai dari partikel terkecil hingga seluruh alam semesta. Sains mengembangkan berbagai metodologi yang ketat dilengkapi dengan peralatan yang dapat diandalkan untuk mengakumulasi bukti yang nantinya akan digunakan untuk membuktikan atau melawan sebuah hipotesis. Sains mengevaluasi metodologimetodologinya sendiri dan memeriksa ulang bukti-buktinya sendiri.
Sains modern dimulai dengan keraguan sistematis, atau apa yang disebut sosiolog asal Amerika Robert K. Merton sebagai "skeptisisme terorganisir."
Idealnya, sains eksperimental tidak bergantung pada individu yang melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen. Sains ini obyektif dan bersifat impersonal/adil, dan sesuai dengan perjanjian antara realita yang diamati dan pengetahuan yang sudah terkonfirmasi lainnya. Sains secara ideal memberikan hasil yang jelas dan logis, terbebas dari ambiguitas. Validitasnya dapat diverifikasi atau dibantah melalui penggunaan argumentasi dan alasan yang logis (hal ini diamati secara mendalam di segmen berikutnya tentang konsep falsifikasi karya Karl Popper). Hasil ilmiah harus dapat bertahan di tengah pengujian yang ketat dan menyeluruh. Hal ini dapat disebut sebagai rasionalitas ilmiah. Sains modern menyimpulkan kebenaran melalui fakta-fakta, dengan diverifikasi oleh metode eksperimentasi. Eksperimen dapat menunjukkan bagaimana cara mengukur segala sesuatu dan fenomena-fenomena yang terjadi, berapa beratnya, seberapa lama mereka akan bertahan, ke arah mana mereka akan pergi, dan sebagainya. Eksperimen akan memberikan data matematis. Sementara sains kuno berusaha untuk menjelaskan aspek “mengapa” berbagai hal atau kejadian, sains modern ditujukan untuk menjawab aspek “bagaimana” berbagai hal atau kejadian.
World Federation of Science Journalists
9
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5 5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan
Sebelum menjelaskan tentang metode ilmiah, mari kita lihat metode lain yang tersedia untuk memahami dunia.
5.2.5 Metode Ilmiah Sejak dulu manusia memiliki hasrat untuk memahami semesta dan menjelaskan tingkah laku manusia. Di antara banyak pendekatan, agama memberikan beberapa jawaban. Agama dahulu dipandang sebagai salah satu cara untuk mencari kebenaran. Agama mengaku dapat menjawab petanyaan-pertanyaan seperti: Siapakah kita? Di manakah kita? Ke mana kita akan pergi? Apakah tujuan kita hidup di Bumi ini? Hingga hari ini, agama-agama besar masing-masing menawarkan visi tentang alam semesta dimulai dari penciptaannya hingga akhirnya. Wartawan yang menulis tentang sains harus menghormati agama, mengingat agama masuk dalam ranah individu. Namun wartawan harus mampu menempatkan diri dan karyanya di luar agama. Pendekatan lain yang sejak lama menghadirkan pemahaman tentang dunia yaitu argumen pihak berwenang. Pada dasarnya, hal ini berarti jika seorang pemikir Yunani yang terkenal dan prestisius telah menyatakan sesuatu, maka pernyataan tersebut akan valid selamanya. Hal ini terjadi pada karya-karya filsuf besar seperti Plato, Aristoteles dan Pythagoras, atau mistikus besar seperti Hermes Trismegistua. Dewasa ini, di komunitas kita dapat ditemui ahli-ahli sihir, dukun berobat, dan marbot yang juga mengemukakan visi mereka tentang dunia. Banyak dari mereka yang memiliki pengetahuan empiris atau mistis tentang lingkungan mereka. Orang lain mematuhi takhayul dan ilusi, sementara orang lain tetap mengembangkan sistem parallel tentang pengetahuan.
10
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) Bagaimana ilmu pengetahuan bekerja? Pada dasarnya, sains modern mengembangkan pengetahuan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Observasi. b. Eksperimen. c. Penjelasan. d. Generalisasi dan prediksi. a. Observasi yang ketat Observasi dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: ▪ Observasi fakta secara seksama ▪ Mengesampingkan opini personal individu ▪ Mengesampingkan spekulasi dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya ▪ Mengesampingkan kepercayaan, prasangka, harapan, dan keinginan. ▪ Mengabaikan pernyataan-pernyataandari pemegang otoritas. ▪ Menanyakan pertanyaan-pertanyaan logis ke diri sendiri ▪ Membuat hipotesis b. Pemeriksaan fakta eksperimental secara ketat Pemeriksaan fakta dilakukan melalui eksperimen, dengan metode dan alat yang tepat. Tujuannya yaitu untuk memerik sa akurasi dari hasil observasi dan fakta dan untuk mendemonstrasikan hubungan antara hasil observasi dan fakta. Pemeriksaan fakta eksperimental membutuhkan hal-hal sebagai berikut: ▪ Observasi dapat diulang dalam situasi yang berbeda dan oleh orang-orang yang berbeda ▪ Hasil-hasil observasi merupakan kemenangan atas kesemberonoan tanpa tunduk pada pemegang otoritas ▪ Hubungan antara sebab-akibat yang dapat ditunjukkan secara gamblang. ▪ Hasil observasi memberikan konfirmasi terhadap kebenaran secara jelas dan tidak ambigu. ▪ Hasil observasi memberikan validasi yang jujur dan apa adanya yang bebas dari ilusi. c. Penjelasan secara hati-hati Ketika ilmuwan menjelaskan, mereka harus: ▪ Mendiskusikan setiap hasil observasi sebelumnya yang bertentangan. ▪ Menunjukkan hubungan antara observasi baru dan observasi sebelumnya. ▪ Menjelaskan mengapa sebab tertentu dapat menimbulkan akibat tertentu. ▪ Memastikan tidak ada kesalahan dalam argumen. d. Generalisasi dan buatlah prediksi secara logis Ketika sejumlah fakta yang sudah diversifikasi ditemukan, seorang ilmuwan dapat lanjut ke generalisasi atau induksi, untuk menggunakan istilah-istilah terminologis akademik: ▪ Generalisasi hasil observasi. ▪ Menerima bahwa fakta yang telah didemonstrasikan mendeskripsikan realita. ▪ Membuat hukum dan teori-teori berlaku untuk situasi yang sama. ▪ Memprediksi evolusi dan negara dan bentuk fakta dan hubungan mereka di masa depan.
World Federation of Science Journalists
11
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) Sains keras dan halus (Hard and soft sciences) Secara prinsip, metode di atas dapat diaplikasikan dalam semua ranah sains– di sains alam (ilmu keras) maupun di sains kemanusiaan ataupun sains sosial (ilmu halus) seperti sosiologi, psikologi, ilmu politik, sejarah, geografi, teologi, ekonomi, dan bahkan kedokteran. Akan tetapi, langkah-langkah yang berbeda dibutuhkan dalam metode ilmiah yang dapat berujung ke kesulitan-kesulitan ketika diaplikasikan pada sains halus dan obyeknya. Sebagai contoh, kita tidak dapat melakukan eksperimen terhadap manusia layaknya terhadap tanaman dan mineral. Pada saat yang sama, sains yang memelajari masyarakat dapat menemukan kesulitan ketika mencoba menyusun generalisasi dan prediksi.
12
World Federation of Science Journalists
Secara umum, prinsip dasar dari pendekatan ilmiah tetap valid, sainshalus yang berbeda menggunakan sebagian metodologinya lebih dari yang lain. Dengan demikian, metode ilmiah merupakan keharusan di semua bidang studi yang mengaku sebagai ilmiah.
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5 5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan
Dunia kita sebagian besar merupakan manifestasi dari sains – dan juga dapat dihancurkan olehnya.
5.2.5 Metode Ilmiah (Lanjutan) Apa ketidaksempurnaan sains Sains telah menjadi pengetahuan yang menarik namun memiliki kesulitan melebihi bentuk-bentuk pengetahuan yang lain, secara khusus hal ini karena sains berusaha untuk lebih dekat lagi dengan kebenaran dan dapat digunakan untuk mengubah realita sedemikian rupa sehingga sains telah ikut membentuk dunia modern kita. Secara khusus, sains telah membentuk ulang kesehatan, komunikasi, perumahan, energi, pertanian, perang, dan hidup itu sendiri. Meski demikan, sains modern bukanlah obat mujarab atau buku sulap yang dapat menyelesaikan masalah apapun. Sains modern tidak menggunakan metode gaib. Meskipun sebagian hasil eksperimen dirahasiakan karena khawatir dicuri, metode ilmiah bukanlah sebuah rahasia. Metode ini sama sekali tidak bergantung pada tradisi. Sebaliknya, jika metode ini bergantung pada tradisi, maka ia akan menghancurkan apapun yang berpotensi menjadi sebuah tradisi. Meskipun mungkin tampak menyindir dirinya sendiri dan tampak seperti mengambil kekuatan yang dahulu dimiliki oleh dewa-dewa, sains bukanlah agama dan ilmuwan bukanlah pemuka sebuah sekte. Infrastukturnya yang mungkin berukuran besar dan biaya mahal mengesankan sains sebagai hak istimewa beberapa negara saja, tapi ilmuwan tidak berasal dari ras, jenis kelamin, usia, agama, warna kulit, atau tingkat kekayaan tertentu. Meskipun sains mencoba menjelaskan kebenaran, hasil-hasil penelitian ilmiah bukanlah kebenaran yang definitif dan sama sekali tidak dapat disamakan dengan perintah Ilahi; ilmuwan memiliki misi pencarian yang tidak akan pernah berakhir dan tidak pernah puas dengan kebenaran yang mereka capai. Selain itu, publikasi hasil-hasil penelitian adalah undangan bagi orang lain untuk memeriksa keakuratannya. Sebagai bentuk dari upaya manusia, sains memiliki kekurangan-kekurangan. Kesalahan, bahkan pemalsuan, terjadi. Beberapa pengalaman diperdagangkan, hasil dipalsukan. Ini adalah dunia yang sarat dengan persaingan, ambisi, ilusi, dan tipuan kotor, terutama ketika menyangkut siapa orang pertama yang menciptakan sesuatu. Namun kekuatan unik sains – dan apa yang membedakannya dari yang lain – adalah kemampuannya untuk melacak kesalahan dan mengoreksinya dengan eksperimentasi lebih lanjut.
World Federation of Science Journalists
13
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
World Federation of Science Journalists
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan Mengingat kelas ini ditujukan untuk wartawan aktif, maka topik ini tidak akan masuk ke dasar-dasar jurnalistik.
5.2.6 Pengetahuan Jurnalistik Metode jurnalistik Dapat dikatakan bahwa, seperti karya ilmuwan kontemporer manapun, karya seorang wartawan didasarkan atas pengamatan atau observasi terhadap fakta. Seperti yang biasa dikatakan oleh para wartawan: “Fakta adalah suci, komentar murah.” Seperti ilmuwan, wartawan berjuang untuk tetap netral dan obyektif, karena mereka harus mengesampingkan keinginan dan prasangka mereka terhadap komunitas langsung mereka. Ketika mengumpulkan informasi dan menyusun berita, seorang wartawan menempatkan kebenaran di atas segalanya. Ini adalah kesamaan lain antara ilmuwan dan wartawan. Namun wartawan di atas segalanya adalah seorang saksi; seorang wartawan melaporkan kejadian kepada masyarakat yang tidak ada di sana. Wartawan tidak memublikasikan karyanya ke wartawan lain, tapi ke masyarakat pembaca. Wartawan juga tidak melaporkan fakta yang tidak tergali. Seorang wartawan yang baik menyediakan konteks dan menjelaskan implikasinya terhadap politik, pendidikan, hukum, keadilan, etika, dan kehidupan masyarakat. Wartawan yang terbaik mampu untuk membiarkan fakta berbicara sendiri. Mereka juga mampu memberikan suara kepada pelaku-pelaku kunci dan membuat fakta mudah dimengerti. Fakta yang diberikan masyarakat oleh wartawan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: ▪
• • •
Jujur: Wartawan tidak menulis fiksi dan tidak menciptakan fakta. Layak diberitakan: sebuah berita harus memberikan informasi baru yang memodifikasi pengetahuan yang sudah ada. Bermakna: Fakta akan dinilai berdasarkan maknanya, signifikansinya, dampak potensialnya, dan kepentingannya terhadap masyarakat. Menarik: Wartawan mencari sesuatu yang tidak umum, yang akan menyentuh dan merangsang keingintahuan masyarakat.
Wartawan dan ilmuwan tidak menggunakan informasi dengan cara yang sama. Seorang ilmuwan mengobservasi sesuatu yang sangat spesifik, seringkali bagian kecil dari sebuah entitas besar. Seorang wartawan berusaha mencakup area seluas mungkin untuk menempatkan beritanya dalam konteks yang terluas. Agar tidak salah mengarahkan pembaca atau khalayaknya, seorang wartawan membawa serta domain-domain pengetahuan lain dan pelaku-pelaku lainnya. Sebagai contoh, berita medis akan mengikutsertakan informasi dan fakta tentang ekonomi, geografi, atau sosiologi.
14
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.2 Jalur-jalur berbeda menuju pengetahuan 5.2.6 Pengetahuan Jurnalistik (Lanjutan) Peran jurnalisme sains Kita harus membedakan antara jurnalisme ilmiah dan komunikasi ilmiah. Komunikasi ilmiah mencakup berbagai strategi yang ditujukan untuk mempromosikan sains pada masyarakat. Tujuannya yaitu untuk mengedukasi, meningkatkan kesadaran, dan membangun dukungan terhadap sains. Komunikasi ilmiah menggunakan pihak humas, kampanye publisitas, alat-alat pemasaran, selebaran, buku, fekstival, dan museum ilmu pengetahuan. Seorang wartawan ilmiah, di sisi lain, ditujukan untuk memberikan sains kembali kepada masyarakat dan membantu masyarakat memperoleh keuntungan dari sains.Tentunya sebagian besar wartawan ilmiah merupakan pengagum rahasia sains. Namun mereka, di atas segalanya, mengembangkan seni meragukan, untuk memastikan masyarakat tidak menjadi korban sains yang buruk, palsu, atau penipuan. Filsuf asal Perancis Gaston Bachelard mengatakan bahwa wartawan ilmiah memiliki satu kaki di dunia di mana gagasan-gagasan hidup dan satu kaki lagi di mana kita hidup.
Jurnalisme sains bukanlah tugas remeh temeh dalam dunia jurnalistik. Hal ini membutuhkan banyak talenta, keterbukaan, kreativitas, imajinasi, ketertarikan terhadap realita, ambisi, dan…. kerendahan hati.
Seperti kritikus seni atau sastra, wartawan ilmiah adalah kritikus sains. Seorang kritikus harus senantiasa mengajukan pertanyaan, memerika, memilih, mendeskripsikan, memverifikasi, dan menjelaskan fakta ilmiah untuk mencari apa yang hilang dan untuk berkomentar terhadap hal-hal yang ditemukan. Seorang wartawan ilmiah menganalisis sains dari perspektif lain – ekonomi, sosiologi, politik, etika, dan hukum. Pada akhirnya, wartawan sains dapat mempertanyakan relevansi, kepentingan, dan kegunaan sains. Di atas segalanya, wartawan sains dapat menghubungkan hasil-hasil penelitian dengan kebutuhan dan kegiatan masyarakat. Seorang wartawan ilmiah harus memenuhi tanggung jawabnya dengan memungkinkan masyarakat untuk memahami dan memanfaatkan sains dalam keseharian mereka. Hal ini berarti tidak hanya menerjemahkan sains ke dalam kata-kata umum dengan analogi-analogi yang indah dan mencolok, metafora, dan grafik-grafik menarik. Sebagai kritikus sains, seorang wartawan ilmiah modern harus dapat menjelaskan bagaimana kebenaran ilmiah dikonstruksikan. Karena jurnalisme ilmiah yang baik, semua orang dapat mencari tahu siapa saja ilmuwan yang dapat dipercaya, siapa yang tidak dapat dipercaya; kapan harus percaya terhadap sains dan kapan kepercayaan tersebut harus ditahan. Wartawan sains yang kompeten akan mengomunikasikan sains apa adanya, ke mana arahnya akan dikembangkan: menyamping, ke belakang, atau mandeg.
World Federation of Science Journalists
15
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5 5.3 Keterbatasan sains
Abad ke 20 menjadi saksi kejayaan sains – berpuncak pada jejakan kaki manusia di bulan – namun juga kemampuan yang memungkinkan penghancuran manusia melakukan terhadap kemanusiaannya sendiri.
5.3.1 Pengantar Selama bagian awal abad lalu, gerakan eugenika mencari penyempurnaan ras manusia lewat perkawinan selektif, pembenaran sterilisasi terhadap orang-orang yang terbelakang mentalnya. Selama Perang Dunia II, bom-bom atom – yang dikhawatikan oleh si genius Einstein – dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Dewasa ini, kekuatan informatika dan Internet mengancam kehidupan privat, sementara kita berada di ambang tindakan membuat planet kita tak bisa lagi dihuni. Ya, ada sisi gelap dan mencemaskan pada sains. Para filsuf telah berupaya menggugat sifat sejati sains. Pada khir abad ke 20, pandangan yang saling bertentangan terhadap sains menghantar kita ke fenomena yang disebut "perang ilmu". Untunglah, korban-korbannya hanyalah beberapa akademisi dengan kredibilitas dan reputasi yang tercederai. Kelewat disederhanakan, perang mengadu kebanyakan peneliti ilmu alam melawan sekelompok sosiolog, ahli sejarah, filosof dan feminis yang seyogianya berbicara untuk kelompok kiri dan menggambarkan sains sebagai alat untuk represi, kapitalisme brutal, dan jagoan penghasut perang. Tak berminat bergabung dengan para ilmuwan tadi, malah lebih memilih untuk menonjolkan ekses dan kekejian pemanfaatn sains, para intelektual ini berhasil mencampakkan sains dari tumpuannya, tempat di mana sains diletakkan sebagai metode yang tak tertandingi untuk menemukan kebenaran. Mereka membalikkan bagian pertama dari pelajaran ini dari atas ke bawah. Bagi mereka, sains bukanlah deskripsi yang sebenarnya untuk realitas. Sains hanyalah salah satu lagi agama, dengan ritual, keyakinan, dogma, persaingan antarsekte dan ulamanya. Mereka memang sengaja melakukan hal itu untuk "mendekonstruksi" bangunan ilmiah dan menampilkan sifat sebenarnya tentang pengetahuan ilmiah – tereduksi hingga ke status pengetahuan umum – dan mendemistifikasi praktik-praktik sebenarnya para ilmuwan. Paragraf-paragraf berikut ini akan mencoba untuk memperkenalkan dalam beberapa kata pemikian beberapa filsuf kontemporer sains kunci dan para protagonis dalam perang keilmuan.
16
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.3 Keterbatasan Sains 5.3.2 Thomas Kuhn (1922-1996) Kendati relevansi dan efisiensi konsep falsifikasi Karl Popper (akan dipaparkan di Seksi 5.3.3 http://www.wfsj.org/course/lesson.htm?e=e05#L05P16), filsuf sains kontemporer paling terkenal adalah Thomas Kuhn, penulis buku The Structure of Scientific Revolutions, terbit tahun 1962 dan hingga kini masih tetap amat populer. Kuhn menyatakan bahwa pencarian kebenaran obyektif bukanlah tujuan sains yang sebenarnya, namun sains pada dasarnya adalah suatu metode untuk mengatasi masalah yang beroperasi dengan suatu sistem keyakinan kotemporer. Sistem keyakinan dan nilai-nilai bermanifestasi dalam dirinya lewat serangkaian prosedur eksperimental yang memproduksi hasil, yang, pada gilirannya, memperkuat sistem keyakinan dan nilai-nilai yang asli. Kuhn menyebut sistem seperti itu sebagai paradigma. Ilmuwan, lazimnya menghabiskan sebagian besar waktunya mengerjakan ilmu normal, yaitu bahwa mereka bekerja di dalam kerangka paradigma yang spesifik. Namun, kadang-kadang, ilmuwan-ilmuwan seperti Nicolaus Copernicus, Isaac Newton, Charles Darwin dan Albert Einstein yang muncul dengan sistem-sistem keyakinan baru yang memicu revolusi ilmiah. Sesungguhnya, sistem mereka membentuk ulang alam semesta dengan pusatnya adalah Matahari dan bukan Bumi; membawa mekanika angkasa luar untuk tunduk pada hukum-hukum alam yang sama yang berlaku untuk mekanika daratan; berpindah dari sebuah dunia yang diciptakan oleh Tuhan menjadi sebuah dunia tanpa tujuan dan tak pernah akan rampung; dan beralih dari ilmu fisika dengan aliran waktu yang absolut dan seragam menjadi ilmu fisika baru di mana alirang waktu itu elastis dan bervariasi menurut kecepatan relatif pelaku eksperimen dan yang diamati. Kuhn berargumen bahwa paradigma-paradigma baru mengambil alih bukan karena manfaat ilmiah mereka, namun karena penentang-penentang mereka ternyata mati: relativitas umum paham Einsteinian diterima sebagai suatu deskripsi alam menyusul menyurutnya wibawa paham Newtonian.
World Federation of Science Journalists
17
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.3 Keterbatasan ilmu Karl Popper masih memberikan definisi paling tajam dan efisien untuk sains: Sains adalah pengetahuan yang dapat dibuktikan salah – menurut istilahnya, sains adalah apa yang dapat difalsifikasi.
5.3.3 Karl Popper (1902-1994) Menurut Popper, sains adalah sebuah upaya terus menerus dalam pembuktian atau gugatan terhadap kesalahan. Setiap percobaan dan observasi bertujuan untuk membuat kontradiksi terhadap teori yang sudah diterima. Sains menjadi tak lebih daripada teori-teori yang selamat dari upaya-upaya falsifikasi oleh para ilmuwan. Popper menempatkan keraguan sistematik sebagai fondasi pendekatan ilmiah. Ilmuwan didorong oleh ambisi mereka untuk menemukan dan mempublikasikan pengamatan mereka yang akan berlawanan dengan teori yang masih diterima – apa yang oleh Thomas Kuhn (filsuf dari seksi 5.3.2 http://www.wfsj.org/course/lesson.htm?e=e05#L05P15), disebut sebagai "paradigma hari ini". Dalam praktiknya, kebanyakan ilmuwan umumnya senang untuk mengulang eksperimen dan mengonfirmasi hasil-hasil sebelumnya. Kendati demikian, mereka juga bermimpi untuk menemukan celah yang akan menghantar mereka ke teori yang baru. Ribuan ilmuwan sudah tak sabar menanti untuk pertama kali mengoperasikan Large Hadron Collider milik CERN di Geneva, yang mungkin lebih tertarik untuk menemukan suatu "fisika baru" – membuka peluang baru – seperti dalam penggunaan penumbuk untuk memastikan eksistensi partikel boson Higgs yang terkenal, suatu partikel elementer yang diprediksikan oleh Model Fisika Standar.
18
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.3 Keterbatasan Sains 5.3.4 Induksi dan deduksi Pada bagian pertama Pelajaran 5, kita menemukan bahwa hukum-hukum dan teori-teori ilmiah adalah "generalisasi". Contohnya, sebatang tembaga memuai volumenya jika dipanaskan; begitu pula batangan baja, dan batangan aluminium. Ketiganya dalah logam. Metode ilmiah ini menghantar ke generalisasi bahwa volume logam meningkat jika mereka dipanaskan.
Induksi, tautan paling kuat dan paling lemah di sains
Generalisasi – atau menggunakan istilah teknis, induksi – mencakup pengajuan hukum ilmiah seperti "semua logam jika dipanaskan akan meningkat volumenya," didasarkan pada serangkaian observasi di mana logam-logam khusus volumenya ketika dipanaskan pada suhu yang berbeda dan dengan pengaturan yang berbeda. Kelemahan induksi berasal dari kenyataan bahwa setiap hukum didasarkan setiap hukum didasarkan pada kebaikan sebuah perkecualian tunggal. Hukum-hukum ilmiah tidak dapat mengandalkan pada kekuatan logika dan deduksi. Dalam deduksi, "logam-logam dipanasi memuai" dipakai sebagai suatu kebenaran umum, seperti juga pernyataan "tembaga adalah logam". Lalu, menggunakan kekuatan logika, adalah sebuah deduksi sederhana bahwa volume sekeping tembaga akan memuai jika dipanaskan. Karena para ilmuwan tak pernah dapat yakin secara penuh bahwa mereka sudah menguji semua logam, induksi secara alamiah membuka pintu terhadap falsifikasi. Kejeniusan Karl Popper adalah membuat kerentanan ini sebagai esensi sains.
World Federation of Science Journalists
19
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.3 Keterbatasan sains 5.3.5 Metode ilmiah
Diagram di atas diambil dari buku What is this thing called Science? oleh Alan Chalmers, University of Queensland Press, Open University Press, Hackett, 1999. Diagram tersebut menunjukkan bagaimana par ailmuwan mengonstruksi teori-teori dan hukum menggunakan induksi, dan kemudian mendeduksi fakta-fakta dan prediksi baru berdasarkan hukum-hukum dan teori-teori ini.
20
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.3 Keterbatasan sains 5.3.6 Relativisme budaya dan sains Konstruktivis sosiologi meyakini bahwa ilmu adalah sebuah produk asli masyarakat. Mereka menyimpulkan bahwa masyarakat menentukan dalam skala besar keyakinan-keyakinan para ilmuwan: seorang ilmuwan dapat merujuk publikasi dan hasil kajiannya; adalah lingkungan budaya sosialnya yang menentukan keyakinannya terhadap suatu teori ilmiah tertentu. Konsep sains sebagai suatu konstruksi setiap masyarakat tertentu pada waktu yang tertentu pula berbaur sempurna dengan filsafat relativisme budaya, yang membuat setiap masyarakat memiliki kebenarannya sendiri, dan setiap daripadanya sama validnya seperti yang lain. Kita menyaksikan seorang Dekan Fakultas Sains Universitas Yaoundé (Kamerun) membuka sebuah lokakarya dengan menyatakan: "Kita orang Afrika, kita butuh menemukan model atom kita sendiri." Orang-orang lain percaya bahwa sumbangan yang relatif kecil terhadap upaya ilmiah yang didedikasikan untuk mengatasi masalah-masalah negara-negara sedang berkembang adalahciri intrinsik sains yang didominasi oleh negara-negara Barat. Beberapa feminis menggugat bahwa sains dengan sumbangan lebih besar ilmuwan perempuan akan lebih baik bagi lingkungan.
Jika sains adalah produk sampingan budaya sosial, dapatkah itu disalahgunakan oleh kelompok-kelompok berbeda untuk mempromosikan kepentingan mereka sendiri, dengan mengorbankan budaya-budaya lain, lingkungan dan perdamaian?
Hossein Nasr, seorang akademikus islam yang terkenal di Harvard, menyatakan bahwa sains yang eksis dewasa ini adalah produk dunia Barat yang berkomitmen untuk meletakkan alam untuk melayani, kalau perlu lewat "penyiksaan". Ia menyatakan sains Islam akan berbeda karena alam disakralkan dalam islam. Di India, sebagian orang berharap menciptakan ilmu yang berbeda didasarkan pada konsep-konsep agama Hindu tentang ruang, waktu, logika dan alam.
World Federation of Science Journalists
21
World Federation of Science Journalists
Jika Anda bertanya kepada seorang peneliti ilmiah apa yang ia kerjakan, ia mungkin akan menjawab: "Saya menulis makalah-makalah untuk jurnal-jurnal ilmiah." Karenanya dapat dikatakan bahwa sains adalah apa yang terdapat di dalam jurnal-jurnal sains.
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.1 Sains: adalah yang terdapat dalam jurnal-jurnal ilmiah Validitas atau kesahihan definisi ini terletak pada fakta bahwa publikasi adalah vital bagi setiap ilmuwan – mereka harus membuat publikasi di jurnal ilmiah atau lenyap dari peredaran. Seorang ilmuwan yang tidak membuat publikasi tak memiliki status, tak memperoleh hibah, dan mungkin akan segera kehilangan pekerjaan. Sesudah seorang ilmuwan lulus dari universitas, kariernya bergantung kepada aliran terus menerus makalah yang dipublikasikan, dan khususnya, jika sejumlah makalah ini diambil oleh jurnal-jurnal sains terkemuka -- yaitu jurnalis-jurnal dengan indeks kutipan dan faktor dampak yang tinggi. Makalah-makalah ilmiah yang dipublikasikan di jurnal-jurnal sains terbaik biasanya melewati dua saringan. Pertama, editor publikasi itu mengevaluasi kualitas secara keseluruhan namun juga pentingnya artikel itu. Lalu, mereka mengirim salinan-salinan artikel itu ke beberapa pakar terkemuka dalam bidang yang sama yang lazin disebut sebagai "rekan sebaya" (peers) atau “pakar seilmu”; itulah sebabnya maka artikel dan jurnal disebut "ditelaah rekan sebaya". Semua artikel yang dimuat di jurnal sains yang serius telah ditelaah oleh pakar seilmu sebelum dipublikasikan. Telaah pakar seilmu adalah proses yang membuat naskah-naskah yang dikirimkan ke jurnal-jurnal ilmiah dinilai oleh pakar-pakar yang kualifikasinya memadai (biasanya anonim bagi para penulis), untuk menentukan apakah naskah-naskah itu cocok untuk publikasi. Pakar-pakar ini meneliti khususnya hubungan antara metodologi dan kesimpulan. Indeks kutipan adalah database suatu artikel yang mengindikasikan berapa kali karya seorang penulis dijadikan rujukan, atau dikutip, oleh penulis-penulis lain, dan di mana. Ini merupakan suatu indikasi pentingnya artikel itu. Faktor dampak adalah suatu ukuran frekuensi dengan mana “artikel rata-rata" di sebuh jurnal telah dikutip pada tahun atau periode tertentu; ini adalah rasio yang dihitung dengan membagi jumlah kutipan tahun berjalan dengan jumlah artikel yang dipublikasikan jurnal itu selama dua tahun terakhir. Ini dimaksudkan untuk menghilangkan beberapa bias yang lebih memfavoritkan jurnal-jurnal besar. Faktor-faktor dampak untuk beberapa jurnal sains dapat dicek di: (http://www.sciencegateway.org/rank/index.html). Situs web ini adalah tambang infomrasi produksi ilmiah para ilomuwan, universitas dan negara, seperti juga situs web http://sciencewatch.com/
22
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.2 Keterbatasan telaah pakar seilmu Utamanya, melewati telaah pakar seilmu atau mitra bestari menunjukkan bahwa para pakar yang spesialis di area riset yang sama berpikir bahwa isi makalah yang sudah ditelaah sesuai dengan yang diterima secara umum di bidang itu. Dalam kenyataannya, ujian sebenarnya bagi kejujuran hanya akan terjadi begitu ilmuwan-ilmuwan lain akan memperoleh hasil yang sama jika menggunakan metodologi yang sama. Kebenaran artikel-artikel yang ditelaah pakar seilmu hanya sementara; sepanjang eksperimen-eksperimen lain belum mengonfirmasikan kesimpulan yang sama, disarankan agar tetap berhati-hati dengan publikasi yang ada. CONTOH Cara kerja metode ilmiah dan kebenaran terbatas artikel yang sudah ditelaah pakar seilmu digambarkan dengan baik dalam video ini tentang apakah sejenis virus menyebabkan sindrom kelelahan tubuh yang kronis. (http://www.newsy.com/videos/chronic-fatigue-syndrome-setback) Apakah wartawan-wartawan sains memiliki kepercayaan yang tak realistis terhadap jurnal-jurnal yang ditelaah pakar seilmu? Tentu saja, telaah pakar seilmu tidak selalu kebal dari kesalahan, dan tidak tak terfalsifikasi. Kegagalan luar biasa paling mutakhir telaah pakar seilmu adalah artikel oleh peneliti Korea Selatan Hwang Woo-suk yang berpretensi sebagai orang pertama yang berhasil mengkloning embiro manusia dan memproduksi sel-sel puncak daripadanya. Science, jurnal yang diterbitkan oleh American Association for the Advancement of Science (AAAS), memastikan bahwa nomor yang memuat artikel itu akan bertepatan dengan pertemuan tahunan 2004, di Washington. Ada publisitas yang luar biasa untuk AAAS dan Science dengan publikasi ini. Kerusakan reputasi mereka bahkan menjadi lebih besar begitu ditemukan bahwa terjadi kecurangan (http://www.sciencemag.org/sciext/hwang2005/). John Rennie, mantan pemimpin redaksi Scientific American memiliki empat catatan untuk jurnal-jurnal yang ditelaah pakar seilmu, dengan menyatakan bahwa mereka rawan terhadap: ▪ Peluang untuk suatu kesalahan: Isi makalah yang ditelaah pakar seilmu biasanya dikonfirmasi
hanya setelah pakar-pakar lain memperoleh hasil yang sama dengan metodologi yang sama.
▪ Kecurangan: Nyaris mustahil bagi para penelaah untuk mengungkap kecurangan yang disengaja;
seluruh aktivisi publikasi ilmiah menyandarkan pada kejujuran para ilmuwan. Namun wartawan-war tawan sains umumnya lebih puas dengan jurnal-jurnal ilmiah sebagai sumber dibanding wartawan-wartawan ekonomi dengan laporan finansial. ▪ Bias dan ketidakjujuran: Para penulis telah bersepakat dengan editor-editor dan penerbit yang berbaik hati. ▪ Tekanan politis: Misalnya, ketika pemerintah AS menyatakan kepada jurnal-jurnal ilmiah untuk tidak memublikasikan artikel-artikel dari Iran, Libya atau Sudan. Namun, walaupun sudah dengan catatan-catatan ini, Rennie menympulkan kejadian langka ketika jurnal sains yang sudah ditelaah pakar seilmu gagal janganlah mengecilkan hati wartawan sains dari menjadikan jurnal-jurnal itu sumber informasi andalan mereka . (Di Pelajaran 2 Anda dapat menemukan sebuah daftar pertanyaan yang membantu Anda menilai validitas klaim ilmuwan http://www.wfsj.org/course/lesson.htm?e=e02#L02P12).
World Federation of Science Journalists
23
World Federation of Science Journalists
Dewasa ini, wartawanwartawan sains melaporkan isu-isu yang menyangkut semua aspek kemanusiaan.
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5 5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.3 Kebenaran ilmiah lewat konsensus Pemerintah di seluruh dunia harus berurusan ancaman iklim, sumber daya air, cadang energi, kehidupan dan kesehatan pribadi. Para pengambil keputusan dan politisi menghadapi pilihan-pilihan vital dengan dampak potensial yang besar terhadap pekerjaan, kesehatan, kesejahteraan, dan bahkan gaya hidup warga. Pada saat yang sama, nyaris mustahil untuk menemukan status yang pasti sumber daya air, pangan, minyak, gas, hutan dan lahan subur di Bumi, dan bahkan lebih sulit untuk mengetahui secara pasti kecenderungan pasti jangka pendek, menengah dan panjang menyangkut sumber daya ini, iklim dan cara teknologi yang potensial untuk mengatasinya. Menghadapi tantangan-tantangan global yang berat ini, para pakar dan pemerintah harus mengatur mekanisme untuk menilai masalah dan, kadang-kadang membuat rekomendasi. Pendekatan ini membawa bersama pakar-pakar terbaik di bidangnya, dan melengkapi mereka dengan dukungan untuk menghadapi, meneliti dan mendokumentasi isu-isu serta memublikasikan secara independen kesimpulan dan rekomendasi mereka. Mekanisme seperti ini dapat bervariasi dari panitia yang kecil yang diminta untuk memaparkan telaah mutakhir tentang diet, ke suatu panitia akademi ilmu pengetahuan nasional, ke suatu komisi khusus yang ditugaskan untuk menemukan mengapa sebuah jembatan ambruk, ke sebuah tim internasional yang terdiri dari ribuan pakar seperti Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim atau Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2007. IPPC memobilisasi ribuan ilmuwan. Mereka tidak menerima gaji dan kebanyakan bekerja anonim. Mereka setuju untuk membaca dan menalarkan data yang amat kompleks, menulis makalah-makalah telaah mensintesiskan artikel-artikel yang amat spesialistik, bepergian ke pertemuan-pertemuan dan kemudian mencapai konsensus tentang interpretasi data, kesimpulan dan rekomendasi. Lebih dari itu, para ilmuwan IPCC harus membuat pemerintah mereka menyetujui setiap laporan mereka. Sungguh pekerjaan yang amat melelahkna, namun para ilmuwan yang berpartisipasi memperoleh kesempatan untuk mencek riset mereka dan berbaur dengan pakar-pakar terbaik di dunia.
24
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.4 Bagaimana sains dikonstruksikan dalam kehidupan nyata 5.4.4 Sumber daya Situs web IPPC: http://www.ipcc.ch Situs web beberapa akademi ilmu pengetahuan di Afrika dan Arab: Mesir: http://www.asrt.sci.eg Yordania: http://www.rss.gov.jo Kenya: http://www.knascience.org Palestina: http://palestineacademy.org/main/index.php Senegal: http://www.asts.sn Africa Selatan: http://www.assaf.co.za Uganda : http://www.uncst.go.ug Situs web Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: http://www.lipi.go.id Selayang pandang tentang filsafat dan filosof sains: http://en.wikipedia.org/wiki/Philosophy_of_science
World Federation of Science Journalists
25
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
World Federation of Science Journalists
5.5 Pertanyaan-pertanyaan swa-ajar (1-2) PERTANYAAN 1: Siapkan jawaban pendek untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini: a) Apa artinya "mengenal" suatu obyek? b) Sebutlah beberapa agama besar di dunia. c) Apakah pengetahuan sehari-hari menggugat dirinya sendiri dan apakah dianggap sebagai sesuatu yang kekal? d) Apakah para ilmuwan menggunakan pengetahuan sehari-hari? e) Bagaimana kita memperoleh pengetahuan umum? f) Apa itu "perubahan epistemologis"? g) Dari mana pengetahuan mendalam atau sistematik dimulai? h) Apa yang membedakan pengetahuan sistematik? i) Dapatkah setiap orang memahami sebuah karya seni? j) Pengetahuan lebih dalam apa yang disajikan sains? k) Apa saja karakteristik sains eksperimental? l) Susunlah beberapa pendekatan untuk pengetahuan. m) Apa saja langkah-langkah kunci untuk metode eksperimental? n) Apakah sains itu sejenis agama? o) Kriteria apa yang harus dipenuhi sebuah fakta jurnalistik? p) Berikan beberapa contoh apa itu jurnalisme sains. q) Apa peran wartawan sains? r) Bagaimana Anda menilai kredibilitas seorang ilmuwan? s) Apakah Anda mengevaluasi pentingnya dan pengaruh seorang ilmuwan? t) Apa saja empat kemungkinan yang membuat Anda mewaspadai kualitas jurnal-jurnal yang artikel-atikelnya ditelaah mitra bestari atau pakar seilmu? u) Apa saja pro dan kontra bagi seorang ilmuwan dalam berpartisipasi di sebuah panitia atau komisi ilmiah? PERTANYAAN 2: Camkan yang berikut ini dan siapkan jawaban-jawaban pendek: a) b) c) d) e) f) g) h) i)
26
Apakah Anda akan menyatakan bahwa ada banyak cara berbeda untuk "tahu"? Apakah populasi yang berbeda memiliki jenis-jenis pengetahuan mereka sendiri? Di budaya Anda, apa makna "tahu"? Dapatkah Anda mendaftar beberapa kepercayaan di komunitas Anda? Apakah astrologi itu sebuah kepercayaan atau sains? Berilah sebuah contoh tentang suatu pengetahuan umum. Jika saya mengatakan: "Matahari terbit setiap pagi dan tenggelam setiap petang", topik pengetahuan mana yang saya ajukan? Siapa yang mengajarkan kepada Anda bahwa Matahari terbit dan tenggelam? Dapatkah Anda mengingat beberapa pengetahuan yang Anda peroleh ketika mendampingi anak-anak dan teman-teman lain?
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists
j) k) l) m) n) o) p)
q) r) s) t) u) v) w) x) y) z) aa) bb) cc) dd)
ee) ff) gg) hh) ii) jj) kk) ll)
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
Apakah seorang fisikawan, pelukis, pematung memiliki kesamaan? Apakah layak untuk menambah pemahaam beberapa fenomena dengan mendalaminya lebih daripada sekadar impresi superfisial? Dapatkah Anda menggambarkan perbedaan antara nalar dan emosi? Adakah kemiripan antara persamaan matematika dan sebuah puisi? Adakah perbedaan antara persamaan matematika dan sebuah puisi? Adakah tradisi dalam pengetahuan sistematik? Seseorang berkata: "Pada hari yang sama, saya melihat 36.000 kali Matahari terbenam," sementara orang lain menyatakan, "Matahari tak pernah tenggelam." Kalimant mana yang dikatakan seorang penyair dan mana yang oleh seorang ilmuwan? Orang-orang macam apa yang mendasarkan pengetahuan mereka pada estitika? Orang mana yang menggunakan pengetahuan sebenarnya yang dapat didemonstrasikan? Kalimat mana yang netral, obyektif dan secara universal benar? Mengapa kita menyatakan bahwa pengetahuan ilmiah adalah kritik bagi dirinya sendiri dan itu adalah rasional? Di negara Anda, apakah ilmuwan juga berpikir bahwa mereka seniman? Apa itu metode eksperimental? Apa kegunaan laboratorium-laboratorium eksperimental? Apakah ilmuwan dari negara Anda pernah menjelaskan metodenya kepada Anda? Apa kesamaan yang ada di antara jurnalisme dan sains? Apakah ada perbedaan-perbedaannya? Setujukah Anda bahwa jurnalis sains adalah kritikus sains? Informasi apa saja yang Anda miliki dalam riset ilmiah di negara Anda: lembaganya, laboratorium dan fasilitas risetnya, ilmuwan-ilmuwan dan pencapaian mereka, dan tentang kebijakan sains-teknologi/ipteknya? Berikan tiga alasan yang membuat sains merupakan ancaman bagi kemanusiaan dan tiga alasan yang membuatnya penyelamat umat manusia. Jika media berkontribusi bagi pembentukan budaya, apakah wartawan berkontribusi? Apakah ada perbedaan antara wartawan sains seperti yang berlangsung di Afrika, Asia, dunia Arab, dan di negara-negara Barat? Apa saja perbedaannya, jikalau memang ada? Carilah tahu berapa banyak artikel ilmiah yang dipublikasikan oleh para ilmuwan di negara Anda. Sebutkan beberapa nama jurnal ilmiah di negara Anda, beberapa yang ditelaah oleh pakar seilmu dan beberapa yang tidak. Apakah Anda setuju dengan John Rennie? Berikan sebuah contoh penipuan ilmiah di negara Anda. Sebutkan satu komite ilmiah di negara Anda. Berikan sebuah contoh tentang beberapa rekomendasi ilmiah yang diterima atau ditolak di kawasan atau negara Anda. Apakah negara Anda memiliki sebuah akademi sains? Apakah komite ilmiah dan akademi sains menyatakan kebenaran?
World Federation of Science Journalists
27
World Federation of Science Journalists
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
5.6 Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan swa-ajar (1-2) PERTANYAAN 1: Pertanyaan-pertanyaan akan ditulis dengan huruf tebal, diikuti oleh jawaban dalam teks normal. Jawaban: a) Apa artinya "mengenal" suatu obyek? "Mengenal" suatu obyek berarti mampu menggambarkan semua karakteristik yang terlihat maupun yang tak terlihat dalam kaitan dengan obyek-obyek lain di dalam lingkungannya. b) Sebutlah beberapa agama besar di dunia. Islam, Kristen, Yudaisme, Budha, dan Hindu c)
Apakah pengetahuan sehari-hari menggugat dirinya sendiri dan apakah dianggap sebagai sesuatu yang kekal? Di kalangan pengetahuan umum, pernyataan-pernyataan yang terakumulasi tak dapat mengubah dan akan tetap sama selamanya
d) Apakah para ilmuwan menggunakan pengetahuan sehari-hari? Para ilmuwan mulai dengan pengetahuan umum dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kendati demikian, mereka keluar dari kerutinan lewat karya mereka. e)
Bagaimana kita memperoleh pengetahuan umum? Pengetahuan umum dibangun dan ditransmisikan oleh keluarga, kerabat, teman-teman dekat, tetangga, mitra, suku dan komunitas kita
f)
Apa itu "perubahan epistemologis"? Bachelard menciptakan istilah "perubahan epistemologis" (epistemological break) dari kata epistemologi, yang merupakan kajian pengetahuan. Pelajaran ini adalah pelajaran dalam epistemologi.
g) Dari mana pengetahuan mendalam atau sistematik dimulai? Pengetahuan sistematik dimulai segera setelah seseorang memutuskan berhenti puas dengan informasi instan yang tunggal dari indera-indera kita dan berhenti memercayai mereka. Lalu kita menjadi kecanduan untuk menggali sedikit lebih dalam dan mulai melihat hal-hal dengan cara yang berbeda. h) Apa yang membedakan pengetahuan sistematik? Pengetahuan sistematik berupaya untuk melihat hal-hal dengan cahaya berbeda dari yang disajikan oleh tradisi. Hal itu akan mendorong kita ke sebuah perjalanan mencipta, berimaginasi dan menemukan hal-hal yang tak diketahui. Hal itu akan membuat kita menolak yang monoton dan berhenti menyandarkan diri pada tradisi. Setiap hal diper tanyakan.
28
i)
Dapatkah setiap orang memahami sebuah karya seni? Karya seni sejati hanya dapat dipahami oleh seseorang yang mengenal tentang gaya, jenis-jenis, ukuran, simbolisme, produksi dan sejarah seni.
j)
Pengetahuan lebih dalam apa yang disajikan sains? Pengetahuan ilmiah yang lebih dalam berkaitan dengan kebenaran yang berhubungan dengan alam.
k)
Apa saja karakteristik sains eksperimental? Sains eksperimental didasarkan pada fakta-fakta. Itu adalah menyangkut pengecekan fakta, obyektif, tidak personal, universal dan rasional.
World Federation of Science Journalists
World Federation of Science Journalists l)
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
Susunlah beberapa pendekatan untuk pengetahuan. Pencarian kebenaran kadang-kadang dijawab oleh agama, argumentasi pemegang otoritas, mistik atau akal sehat (pengetahuan umum).
m) Apa saja langkah-langkah kunci untuk metode eksperimental? Sains modern mengikuti langkah-langkha ini: observasi, eksperimentasi, penjelasan, generalisasi dan prediksi. n) Apakah sains itu sejenis agama? Kendati sains mungkin terlihat amat digdaya dan seolah tak mengenal batasan, sains bukanlah agama. Infrastruktur yang besar dan mahal mungkin membuat sains lebih terlihat kehadirannya di beberapa kelompok atau masyarakat namun par ailmuwan sendiri berasal dari kelompok ras, seks, usia, agama, warna kulit dan pendapatan tertentu. o) Kriteria apa yang harus dipenuhi sebuah fakta jurnalistik? Sebuah fakta jurnalistik haruslah benar, nyata, berkaitan dengan peristiwa-peristiwa mutakhir, baru, signifikan dan menarik. p) Apa itu komunikasi sains? Komunikasi sains dpat dipandang sebagai suatu sarana untuk penyebaran sains dan konsep-konsepnya dengan menerjemahkan apa yang dikatakan para ilmuwan ke dalam bahasa yang dapat dipahami masyarakat awam. Ia juga dilihat sebagai sarana untuk meningkatkan kemelekan ilmiah pada masyarakat dan menciptakan sikap yang positif terhadap sains. q) Apa peran wartawan sains? Wartawan sains modern adalah kritikus sains. Perannya adalah menjelaskan bagaimana kebenaran ilmiah dihasilkan dalam suatu cara yang memungkinkan masyarakat mencari kepada siapa harus percaya atau tidak, kapan percaya kepada ilmuwan dan kapan tidak memercayai mereka. Wartawan sains yang kompeten akan berkomunikasi keadaan sains sebenarnya, kapan sains maju ke depan, ke samping atau mundur atau mandeg r)
Bagaimana Anda menilai kredibilitas seorang ilmuwan? Mintalah artikel-artikelnya dan telitilah apakah mereka telah diterbitkan di jurnal-jurnal yang ditelaah mitra bestari atau pakar seilmu.
s)
Apakah Anda mengevaluasi pentingnya dan pengaruh seorang ilmuwan? Temukan dari indeks kutipan berapa kali artikelnya dikutip, danfaktor dampak jurnal di mana artikel-artikel itu dipublikasikan.
t)
Apa saja empat kemungkinan yang membuat Anda mewaspadai kualitas jurnal-jurnal yang artikel-atikelnya ditelaah mitra bestari atau pakar seilmu? 1) Kemungkinan salah, karena berurusan hanya dengan kebenaran sementara. 2) Kemungkinan penipuan, misalnya, dengan foto-foto doktor. 3) Kemungkinan bias dan ketidakjujuran. 4) Tekanan politis yang melarang sebuah jurnal hanya menggunakan kriteri ilmiah untuk memutuskan sesuai atau bertentangan dengan makalah tertentu.
u) Apa saja pro dan kontra bagi seorang ilmuwan dalam berpartisipasi di sebuah panitia atau komisi ilmiah? Kontra: beban kerja, banyak yang harus dibaca dan disintesisikan, pengakuan yang amat kurang, kebutuhan untuk mencapai konsensus dengan tekanan dan konflik yang tak terhindarkan, bepergian dan kerap tanpa imbalan finansial; Pro: kesempatan untuk menemukan tentang riset paling mutakhir dan paling tinggi kredibilitasnya, bepergian dan rapat-rapat dengan pakar-pakar terbaik di bidangnya, dan peluang untuk memvalidasi risetnya sendiri. PERTANYAAN 2: Jawaban-jawaban yang variasinya amat luas dimungkinkan.
World Federation of Science Journalists
29
Pelajaran Online WFSJ – Pelajaran 5
World Federation of Science Journalists
5.7 Penugasan (1-5) PERTANYAAN 1: Carilah apa yang dipikirkan oleh ilmuwan-ilmuwan di negeri Anda tentang wartawan-wartawan sains lokal. PENUGASAN 2: Pilihlah filsuf sains antara Kuhn dan Popper yang Anda lebih sukai dan katakan mengapa. PENUGASAN 3: Dalam satu halaman, paparkan jika sains adalah produk suatu budaya tertentu atau merupakan sebuah pengetahuan universal. PENUGASAN 4: Wawancarailah seorang ilmuwan yang artike-artikelnya diterima (atau ditolak) oleh jurnal-jurnal yang ditelaah oleh mitra bestari atau pakar seilmu. Tanyakan mengapa artikelnya diterima atau ditolak; jika dipublikasikan butuh waktu berapa lama ; dan apakah dampaknya bagi kariernya. PENUGASAN 5: Bandingkan sebuah jurnal yang ditelaah oleh mitra bestari/pakar seilmu dengan yang tidak. Apa perbedaan-perbedaan mereka?
30
World Federation of Science Journalists