999-2000 NOMOR: 06/ROB-AM-TS/1
PBDOMAN PENANGANAN PASCA PANEN PADI DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN BADANPENELITIAN DANPENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNGARAN BALAIPENGKAJIAN PERTANIAN YOGYAKARTA PENELITIAN DANPENGKAJIAN TEKNOTOGI INSTANSI PERTANIAN YOGYAKARTA PENELITIANDANPENGEi'IBANGAN BAGIANPROYEKPEMBINMNKELEMBAGAAN 1999
KATA PENGANTAR Dengan adanya program pemerintah untuk menyebar luaskan pengguniurn sabit bergerigi yang bertujuan untuk mengurangi susut panen diperlukan pedoman penangiman pasca panen. Dari hasil penelitianBPS (1987) diperolehpula angka susutpanendengansabit bergerigi sebesar 10.9% yang lebih besar dan pada susut panen dengansabit biasa9-0% dandenganani-ani sebcsar8,4olo. Titik ra\van dalam penanganan hasil panen padi adalah penanganangabah basah.Kesulitan dialami pada musim penghujan dimana penjemuran tidak dapat dilakukan, sedangkan sarana iren;emuran buatan sangat terbatas dan mahal. Penangananpasca panen gabah -n--ang meliputi perontokan gabah basah, konservasi gabah basah,teknik lumbung pengering dan penf impanan gabah pada kadar arr menengah merupakan salah satu altematif pemecahan dalam penanganangabahdimusim penghujan. Masalah penangananpasca pancn banyak terjadi pada musim hujan- kesukaran menangani gabah basah pada musim hujan menl,ebabkangabahbanl'ak yang rusakberupabutir berlamur"gabah berkecambahdan berasban;-akvang pecah pada saat digiling. Buku pedoman penangananpasca panen pada pelaksanaanprogram IP Padi-300spesifik lokasi di propinsi Daerah Istimewa Yogyakartarni diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah khususnya dalam menanggulangisusutpanendilapangan.
Yogvakarta. Desernber1999 KepalaIPPTPYogyakarta,
DAFTAR. ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTARTABEL. DAFTAR GAMBAR I. PENDAHULUAN II SISTEMPEMANENANPADI l. SistemCeblokan 2. SistemKerol'okan 3. SistemKelompok (Beregu) III. CARA PEMANENAN PADI l. Wakfu Panen 2. Alat Pemancn N itrRriiilS PER.ONTOKAN I)ADI ; '",;liilangan Hasil Panen.. .. i {.ara Perontokan l. i. CaraManual 2.2. CaraMekanis Pernbe rsihan Pcraq'atan Gabah Basah .. 4 i . S i l o P e n s e r i n gS i r k u l e r
-rpftn1ft 42 K.lnservasiGabah Basah .-1 j-oknik Fcnr,irnpananGaLiahKadar Air Menengah r jistem PengcnnuanMLrltrguna i liiava Fenqerinsan PF-i\iUi LIP Pi-rSTAi(A
Fialaman i 1t
iii IV
I
4
6 X h g
g IC l a ! J
i3 |.) 1i i9
irr
DAFTAR TABEL halaman Tabel i. Fengaruhpenggunaangaramdapur tcrhadapbutir i,.uningseiaria penyimpanangabahbasah .
!{'r
Tabcl 2 \'lutu gaLrahsetelah8 bulan disimpan dalam silo bambu
20
lil
DAFTAR GAMBAR GanrbarI Ganrbar2 Ganrbarl GanrbarJ Gambar-i Gantbar(r
halaman Sustrnandan bentukrangkaianpedalthrescr . 12 Silo pcngeringsirkulcr lj Konstruksilumbungpengeringr ortek |g Konstruksilumbungpengcringdrndingterbuka l9 Korrstnrksi lunrbungpengenng . 2() B:rganalrr sistcnr penanganan pasca pancll p r i r n c rp a d i ))
I. PEIiDAHULUAN Indonesia sejak tahun 1984 telah berswasembadaberas.hal ini berl'at kerja keras semua pihak dalam '.rsahameningkatkanproduksi patli. liebcruimy'abagi kita semua merupakantaxtanganbesar karcne :cisiali ktrrun *'aktu 14 tahun tidak dapat mempertahankannl'a. Trnggirila ia.lu peningkatanpenduduk 2,5o,6per tahu:r. men.'i'usutnva laban pertanian1'angsubur te{adin,la tranjir dan kekeringan timbulnva pclani. qargliran hamada.r:p,;n1akit,sertamasalahsrkapden motiva^ci iiisamping itu dengansemakin digemannyavanetaspadi unggul baru -vang kebanl,akan memiliki sifat mudah rontok, sehingga akan :imbul masalah pada kegiatan pasca panen dimana tingkat kehilangan lrasilnya masih cukup tinggi 9 - l4%. Sejak drnularnya kegiatan penaruunanpadi jenis unggul (VUTW), maka onentasia:.rapanenmulai berubah dari ani-ani ke alat sabit. Dengan alat tersebut panen alian lebih besardatipadaani-ani. berlangsunglebih cepatakantetapi susutn,va Alat pemanenanpadi jenis baru yang berupa sabit bergengi tingkat kehilanganhasilnya selamapanen menjadi antara3 - 8%. Oleh rebab itu untuk menghasilkankecepatanpemanerurn1'angtinggi bagi peraniharusdlbiasakandalam menggunakansabit bergerigi.Pemanenan padi yang urnumnya dilakukan oleh tenaga pemanen yang bersifut indrvidu menyebabkanmereka saling berebu! sehinggabanyak sekali -vang rontok dan tercecer akan memperbesarkehilangan hasil. Cara panenpadi denganmesinperontok (power threser)yang digunakanoleh kelompok penuurenternyatadapatmenyelamatkanhasil sekitar9o/ototal produksidan kehilanganhasil. Padamusim panen program iP Padi-300tahun 1998 kebehrlan bersamaandenganmusim hrjutt, para petanimengalamrkesulitandalam lial penjemurannya. Prinsip pengeringan adalah menurunkan kadar arr gabahdan 20 - 26% menjadi 13 - 14% sehinggatahan untuk disimpan. Mengingat panen ra,vajanrh pada musim penghujan maka penggunaan pengering buatan (d.yer) sangat diperlukan. Alat lain yang dapat digunakan adalah alat dengantungku sekam.
Ada cara lain dalam hal penanganan gabah pada musim hujan vartu pera$-atan gabah basah dengan alat silo pengering sirkuler. Alat 'ang berkapasitas gabah basah dtatas 20o/obentuknya silinder dibuat dan seng terbagi tiga ruang dengansuhu bagian bawah 40 - 4l"C dan bagian atas42 - 43'c. Dengan cara melakukan penyedotanudara baru dari siio setiap setengahjam selama l0 mcnit dari kadar ur 25.50/" mencapai kadar air 16%operlu w'aktu sekitar 6 jan Sedang untuk mencapaikadarair l5% drperlukanw'aktusebanyak9 jam Buku pedoman pemnganan pasca panen pada pelaksanaan program IP Padi-300 spesifik lokasi ini memuat tentang cara-cara penekarurnhasil selama pascapanen dan cara-carapengemgan d.elam upa\a menekan kerusakan/penururua mutu gabahnya. Diharapkan rangkumanini dapat menekantingkat kehilanganhasil panen serendah m,ungkin dan diperoleh mutu hasil y'ang memenuhi pers!,aratanvang telah ditetapkan.
II.SISTEM PEMANENANPADI l. SistemCeblokan Ada dua sistempemancnanpadi lang dikenalselamaini raltg di dacrahKararrangdan sekitarnl'a.laitu sistcntccblokan ciitcrapkan cian sistcnrkcrorokan. Pcmanenandengansistcm ceblokan adal;ih ponrancuan padirang dilakukanoleh tenagapemancndalamlunrlah tcrbatas )ang scbelumnra nrereka ikr,rt nlcra\\at tallalnan padr Icrmesukikut mcrnballtuianam.urcnrelihara tanaulailatau tnenvratrgi tlnpa nrcnciapat ba',ar;tnc.laripcmilik s:ruah.Tcniigapcndcrcpdi iuar kclornpok pcnccblok tidak dibolchkanikut nrcmancnpadi pada serrahtcrscbut.Dunqanscndii-inva bauonanrang dipcrolchbiasanra lcbrhbcsarbila dibandingkancarapanenbiasa Srstcmtanan.rceblokansebenam'na luga banl'ak ditcrapkandi Jl,,raTcng;-rh dan DI\-. nanrunsistcmini sudairlanra ditinggalkan Yang ada sckarangadalah.qistcrrr latrgsunu indir idu dinranapcnclcr,-:p ter.junkc sauah rncnrAncnpadi dcnganhasil bauon scpcrtidcngan fik lokasirrresi bagtan staudarspcsi ng-ntasing rnisahrr a scpcrcnaur 2. SisternKerovokalr padi Pemonendcngan sistcm kcrorokan adalahpcnranctran rang dilakukanolch para pendercpdaiamlurnlairreng trdaktorbatas nrcncapaii0() - l0() orang pcr hcktar. Padasistcm kcrorokan ttrt penclcrcptrdak nrcurancndcngan hatr-hatikarena ntcrcka bcrs;rrnu nrcudepatkan.juurlah padi scbanrak-banvaknr a. Pcnrancnaur arrg tcrgcsa-gcsamcnrcbabkanbanr.akpadi rang rontok atau rusak di lapangan- rncmpcrbcser kchilangan Pernbatasan.iLrnrlahtcnaga pcmancrldiharapkan kehilangan. dapatmcmpcrkccrI Pada N,'lK lq88 dan N'IH 198lJ/1989dr Jasa Barat tttcnun-jukkan bahrra trngkat kehilanganhasil pancn pada srstcm ccblokan tebih kccrl daripada sistcm kcrorokan Pada rarietas CiscdaneMK l98lt dan MH Iglift/l9tl9kchilanganpanenberkisar antara -l-[)-i--{.609i, darr 8.3-[i.9'7omasing-masinguntuk pemancn sistenrccblokandan kcrorokan Dari hasil dLrasistcrnpanen lnr. nrcnrlrclkLrat hipotcsis nrakin tcrbatas dan tcrorganisasitenaga
tenaga pemanen, kehilangan panen padi semakin kecil. Namun demikian, jumlah telaga pernanen yang terlalu sedikit dapat rnengakibatkan keterlambatan panen yang memberi ou*pur. kehilangan di lapangan. 3. Sistem Kelompok (Beregu) . - .Pemanenan padi dengan sistem beregu yang menggunakan jumlah pemanen sebanyak 20 orang per heftar'ouri prroniJt-,r,yu menggunakan mesin perontok kehilingan hasil panennya relatif rendah yaitu 5,9o/odan kecepatanpemanenansampai perontokan ratarata 138 jam/ha/orang atau 6,9 jam/halregu. Dengan demikian regu pemanen yang terdiri 20 0rang dalam sehari dapat memanen seluas 1,5 hektar. Namun demikian perlu dicari jumrah p"*un"n yang paling untuk menyelesaikan peke{aan pernanenan dengan-tingkal :fgryif kehilangan hasil panen serendahmungkin. Penangananpasca panen yang benar dapat menekan tingkat . -.kehilangan dan gabah yang tercecir dapat dihindarkan. Dengan demikian secara tidak langsung penangananp:rsca panen yang uiit dapat digunakan sebagaisumber baru pioduksipadi d* du-pui yu'g akan diperoleh adalah mempertahankanswasembadaberas. Pengembangan pemanenan sistem beregu bertujuan untuk membatasi jumlah pernanen per satuan luas dan mJningkatkan efrsiensi kerja para pemanen meralui penggunaan mesin perontok serta meningkatkan pendapatan petani dan penderep a. Pemanenanpadi dengal sistem beregu beranggotakan20 orang per hektar menyebabkan kehilangan trasit retatif kecil. yaitu sebesar 6-510A,sehinggaperlu dikembangkan daram usaha mempertahankan swasembadaberas. b. R"gu perurnen yang beranggotalan 20 orang lang dilengkapi dengan satu unit mesin perontok padi dapat menyelesaikanpenr,anenandan pengumpulansertaperontokanselama6 jam per hektar. c. Penerapanpemanerumpadr dengansistem beregu alan memngkatkan pendapatan petam sebesar 933.8 kg/h4 paungkatan p.naopua" pendcrepsebesar1,0-1,7 kg/1amlorangdan pendapatanpengusaln jasa perontokansebesarRp. 42.400,-/unitmesir/luri (tahun1993). 4
d. Perlu dilakukan musyawarah antara penderep, petani pemilik dan jasa perontok untuk menciptakan suatu sistem upah dalam penerapanpemanenanpadi dengan sistem beregu baik untuk upah barvon maupun upah jasa perontokan yang disetujui oleh petani, pemanendan pengusahajasa perontok. Pemanenanpadi dengan sistem kelompok/beregu dengan alat panen sabit dan perontokannyadengan menggunakanmesin perontok Qtower threser) menyebabkan kehilangan hasil sekitar 5,57o/o di Sleman dan 5,90o/odi Kulonprogo jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistem individu yang besarnya mencapai l4,lgyo di Sleman d^n l2,05ohdi Kulonprogo.
III. CARA PEMANENAN PADI 1. Waktu Panen Pada umumnya padi jenis Varietas Unggul Tahan Wereng mudah rontok, sehinggawaktu dan cara panen menentukan ryu-rw b9-s1nVa kehilangan. hasil dan mutu gabah. W-akru panen yang dilakukan terlalu awal akan menghasilkanlebih banyak guuut hampa, butir hrjau, dan butir mengapur sehingga tidak tahan rama disimpan dan rendemen berasnya rendah. Sebaliknya pemanenan ),ang terlambat juga mengakibatkan kehilangan naiit yang tinggi akibat gabah makin mudah rontok, di samping itu pe.sent ie bJrls pecah meningkat. Perlu dilakukan pengamatan yang lebih intensif murar saat tanaman berbunga merata dan hasil pengamatan dicatat. penentuan saat panen yang tepat didasarkan atas penampakan visual, kerontokan, dan umur Ttgluh berbunga merata, serta kadar airnya. Kegiatan pemanenanpadi dapat dilakukan apabila penampakan visual 85%c'malai menguning, sebagiandaun bendlra juga telah mengering. Kerontokan gabah diukur dengancara merem*-rnilui dengan irg-, kerontokan sekitar zs-3Tyo, kadar air mencapai sekita-r 22-25%. {-.''murpanen optimum dalam keadaanseperti teriebut di atas berkisar 33-36 hari setelahberbungamerata. 2. Alat Pemanen Penggunaansabit sebagai arat panen sudah banyak digunakan oleh petani. Ketajaman dan bentuk sabit akan berpengaruh ierhadap rvakfu dan kapasitas pemanenan,demikian juga tingkat pengaraman -berum peiani dalam menggunakan sabit. petani yang ierbiasa menggunakansabit gerigi akan lambat dalam meiakukan pemanenan. Pada pemanenanpadi varietas IR-64 yang dilakukan pada MH 1988/1989menunjukkan bahwa penggunaansibit gerigi modifikasi Maros menghasilkan waktu pe*arrena.r, yang paling cepat P.?littan bila dibandingkan dengan penggunaan sabit gerigi Lni aai sauit biasa Penggunaan sabit gerigi modifikasi girittan Maros dapat mempercepat waktu pemanenan sebesar g,6%o bila dibandingkan 6
dengansabit tani, dan 41,5% bila dibandingsabit biasa. Ditinjau dari kapasitas pemanen/ orang/ jam, penggunaansabit gerigi Maros Juga nienghasilkangabah tertinggi sebesar82.51 kg sehinggaefisiensi pemanenansebesar41.5%. Paciapemanenanpadi vanietasCisedane,vangdilakukan pada h1K i 989 menunjukkan bahrva penggunaan sahit gerigr tMaros ,:ienghasilkanwaktu pemanenan)/ang lercef)::l 60.fr jarnioran.$ha Jitrandingkandengan penggunaansabit eerigi Tanl rl;rn rabtf btasa. Fenggunaansabit gengi Maros rnenghasilkanefisiensiwal':tusebesar 25.8"/odan sabit gerigi tanr dan -16,79lod;iri sairit !:iasa dcnga-'r k-ap35 i125pemanenansebesar62,89 klorm glj am. Pcmancnan menggunakan sabit -1langiajam dan sehaiknl'a kehtianganhasil. Hasii ;ergerigr bergunauntuk menekarumengurangr pancn hendaliny'adiletakkan
[V. PROSESPER.ONTOKANPADI 1. Kehilangan Hasil Panen Untuk melepaskangabah dari tangkainya dapal dilakukan dengan :y" -tr1.r, dibantrng (digebot), dan denganmenggunakanalat perontok. unt,k daerah Jawa Barat perontokan pudi adatah vu"g puling populer -rt dengan cara digebot yaitu dibantingkan paaa seuitatrp"pr" " bambu. Ketiga cara merontok padi tersebutakan meny'ebabkantingkat hasil yang berbeda. Panen padi yang dilakukan pada program Ip padi 300 baik yang ada di lokasi Bantul maupun lokasi Sleman tahun l99g pada umumnJa menggunakanalat gebot alau bantingan.penggebotanadayang dilakukan di sawah dan ada puta yang dibawa pulang untuk dikerjakan dirumah Penggunaanalat perontok tipe gebot menyebabkan ,ingtu, kehilangan yang paling tinggi yartu 2,5% dibandingkan dargan alat perontok yang Iain. Kehilangan yang cukup tinggi denganalat gtbot terse6ut karena ada gabah y'ang terlempar ja,h akibu bantingan b*g penggunaan alat perontok tipe pedal, bantingan dapal drhindarkan ..hiogga terlemparnya gabah dapat dihindarkan pula. Jenis alat perontok pedal-banyakdijumpar di kecamatan L€ndah kabupaten Kulonprogo noiinsl Daerah I"i*"*. Ycglalcarta Sebaiknyaalat tersebut dilengkapi denganpenutup sehingga tiC*diadl gabah,vangterlempar. Alat perontok padi 1'angberedar i!ilapangan mempunyai kapasitas r'zurgberbeda-beda.Pe_rontokan dengan alat gebot memberikan kapasitas ;"ang paling rendah. oleh karena proses pembantingan dilakukan oleh tenagamanusiamaka makrn lama niaran lelah sehinggakapasitasnya akan makrn merosot. Dengan demikian penggunan ad perotok tipl pedal atail menggiinakan mesin dapat me'ingkatkan kapasitas kerja. oleh karena alat tenebut menggunakantransmisi. maka kecepatanpr.pua"* -siiinderperontok dapat dilipat gandakansehinggadapat meningt ,nkapasitaske{a.
.Iadi perbedaan tingkat kehilangan antara sistem ceblok dan krovokan adalah 4,26yo untuk MH dffi 4,25% untuk MK. Untuk varietas IR-64 tingkat kehilangan padi pada MH dan MK dengan sistem ceblok adalah 3,2lyo dan 3,25o/o.scdang dengan sistern kroyokan dalam panen MH dan MK masing-masing 6,57Yo dart 4,87oh. Jadi perbedaantingkat kehilangan pada sistem ceblok dan sistemkroyok pada MH adalah3,36yodan l,62%untuk MK. Dengan demikian pemanenan dengan sistem keroyokan menyebabkankehilangan yang lebih besar dibandingkan dengan sistem ceblok. Dari pemanenan yang telah dilakukan, kehilangan hasil pada pemanenantidak sama berkisar antara l-39lo. Di Jawa Barat kehilanganhasil susutpemanenanberkisarantara3,17 - rc,Ao,A, sedangkandi DtY mendapatkansusut hasil berkisar antara 5,57% 14,79o/o. Sangat dianjurkan bahwa pada pelaksanaanpanen raya baik dalam program IP Padi 300 maupun PMI dan Insus serta pAT sebaiknya menggunakan power threser. Dengan menggunakan alat tersebut pemanenan dapat berlangsung sekitar l0 hari lebih cepat dibanding dengan cara m.mual. Tentu saja dal;un hal ini perlu dikoordinasikan lewat kelompok tani dalam suatu areal hamparan yang lokasinya memiliki kemudahan terhadap suuanadan prasarana pascapanen.
2. CaraPerontokan 2.1.Cara Manual Ada bermacam-macarncara perontokan dilakukan petani sesuai dengan varietas padi yang ditanam. Perontokan gabah dilakukan oleh petani dengancara diirik/diiles, dipukul, atau dihempaspada alat bambu dan kayu 1,angtelah disediakan. Bahkan di beberapadaerahpetani malu dan mampu sudah menggunakan alat perontok (pedal thresher atau power thresher). Perontokansedapatmungkin dilaksamj€n
selama perontokan agar menggunakanalas dari any.amanbambu, tilcar plasik atau di atas lantai semensehinggagabah hasil perontokan mudah dikumpulkan kernbali percntokan yang dilakukan dengan menghempasagar niemakantira: r'ang terbuat dari plastik atau bahan lainnra serta memakai alas rang cukup luas unt'k menghindari hilangnla gabahkarenaterlempard.anmciiniu*gi clan pen,:emain olel: r;enda-benda asurg. Unfilk menerirangikanciungarbutir !rij;:* srhaiknr.ahcnrpuar c-ilakukan dalam dua ratr.ap Flasrl irempasan *inp pc*:m; (hasir ::,'r:npa'san nerlana d;in keciua)periu jilis;-lhl€n iicirr:;ir lr;i;ii i:cr:np.srlr :.r,.hep kcduaiiu:;ii hempasan ketigada,riljetenjsn\aj. Pa,Cadaerah vang panennt'a sercnr,alld;:r kekurangan tenaga l'rcria-kclompok t"anidi aaerartpciaksarnr-:nrnsu:- pir{r d;rn program ip Padi-300agar mcngusahakanmesin pr:rontokrnei
2.2. Cara Nlekanis D*r"ggunaar alat peroniok padi jenis pcdal Thresher dapat iirscni..r'i,1Akanatau ainioclifit:asi d,-nqan meiramb;rhbaling_baling pg1iqf,,''ni'ss (blou.r.:r) r;,rfu! niernisatlc.nkotorsr d.ensabah bemas .-r:hing!, a l'ngsun:: dii,ercleh gabah ),lng b,crslh. Sedangkan lih,-isusnvauntuk irrontokan clengan menggunakan alat perontok n:rkr pada saat lne:manenpadi pcrru mernperhatika:l _ienis alat 1;ercni'il"..';r'lgdiornakair Aiat perontckjenis pcdal ,,ang digerakkan ,'prgang"-' dr:n.g:n kalri C.an mrsir; ncrontcli (liolc! on) rype nrern;ritti:lrr Lr:iungFn,.lii'ang ina"qihi,;l;1;p 1_aau;aryl -o.h;nggailud.ah 'lirega:l: ,:ian iirjel- nembaha..'aken;:aCa r^",aktupc1o.r,tokan. Cleh k3rcn: ifu -':en'laricriar racii hencla-kn;,:iiiakukan dengar,caia potorjE harvair Llntuk mcsin pe'ontok gpe "ic;:rper', ithror,:in) icbih tepat hila batangpadi scpenCekrnungkinp(:tongalas atariicngah.
l0
Pada dasarnya alat perontok padi pedal tresher adalah suatu alat perontok yang sederhana yang mudah dibuat dengan menggunakan bahan yang baru maupun bisa memanfaatkan barangbarang bekas seperti lacker sepedamotor, pedal dan gir sepeda.Alat ini ringan dan mudah diangkat dengan sepeda/dibawa ke lahan (sawah). Alangkah baiknya digunakan secara berkelompok untuk meringankan tenaga kerja serta mengejar target/pendapatansehingga dapat bekerja secafir efektif waktu panennya. Dengan analisa yang telah dipraktekkan di lapangan kapasitas merontok berkisar antara 250 kg sampaidengan300 kg perjam. Apabila hendak membuat alat perontok padi, maka bahanbahanyang diperlukan untuk satu unit adalah sebagaiberikut : (l) Kalu papanpinesT. 2 cm,L.20 cm = 8 lembar; (2) PapanpinesT. 3 cm, I-. 20 cm: i lembar; (3) Kayu reng= Zbatzng; (4) Pakuusuk=2kg; (5) Besi cor 6" =2 potong; (6) Lacker motor: 2 potong; (7) Baud l0 P. 2 cm s/d 3 cm = 38 buah: (E) Gir sepedamini = I buah; (9) Gigi rongsol= I buah; (10) Rantai sepeda= I buah; {l l) Baud besar= 2 buah: (12) Fedalsepeda= I pasang, = 6 meter; (13) PelaVseng = {1,1) Besisiku 8 meter. Adaoun cara membuat aiat pedal tirreserdapat dilihat seperti urut-urutan benkut : tsagianl(Kerangka): * Besi siku drpaong/diluk dcngan ukuran rang telah ditenukan sesuai denganukurangambarsehrnggadapatdibenurkkotak. * Besi siku dibor saiap sudutuntuk tempatbaut.
ll
BagianII ( Roda Perontok) : *
Membinl lrrgkaran bulat denganmenggurnkanpapan)ang tebainya 3 crrl2,5 cm dengangaristengah40 cm. r Roda hngkarandi9uut grgr denganjunlah lubang grg/ l8 lubang miuk memasangreng sebagaigigi perontok. * Roda lingkaran dibor targah untuk rncnlasa-ng aVi,r.jendar diperkuat dengangrr bekaspng dibaut. * Kalu rurg dipotong dengan ukuran panJar€ -50 crn dan dibor untuk memasangpaku usuk dengansecttrasilangsebagargigi perontok. *' Kay"r rengl'ang telah drpakudipasangpa
Gambar 1. Susunandan bentuk rangkaianpedal threser
I2
3. Pembersihan
'f. I
Ada berbagai macam cara pembersihangabah y'angdilakukan oleh petani laitu diayak dan dianginkan. Balkan sudah ada petaru 1,ang telah menggunakanalat pembersih yang digerakkan dengan tangan atau kaki (manual blorver/cleaner). Lisahakan agar pembersihan gaberh dilakukan segera setelah perontokan untuk memudahkanpengeringanschinggagabahdiangkutdari sawahsudah dalam keadaanbersih. Ljntuk menekanserendahnrungkinkehilanganhasrlpadatahap pcniliersihan petani Derlu menggunakan alas dari tikar. ant'aman banibu.karung piastik dan scbagainl,a. Pernbersihanawal perlu dilakukan di sarvah guna efisicnsi kcrja .vaitu dengan menggunakan avakan dari bambu atau karvat untuk membuang kotoran atau sisa daun dan sisa batang, selanjutnya dilakukan pembersihan dengan menampi, dianginkan, atau menggunakan blower. Kelompok tani sebaiknva mengusahakan blorver untuk kepentingan bersama anggotanr,a. Pembersihan ditujukan untuk menghilangkan kotoran gabah hampa dan benda asing lainny,'a.Pembersihangabah deu'asaini sering diabaikanoleh petani, padahalpembersihangabah pada hakekatnyaadalahsalah satu usaha untuk meningkatkan mutu gabah Pembersihan gabah ahan mempertinggi daya simpan (menekan serimgan hama gudang), mempertinggi efisiensi pengolahan hasil, dan mempeninggi harga jual per satuan berat. Kadar kotoran hasil pembersihan gabah dilapanganberkisarantara l0 - l5 persen.
I
4. PerawatanGabah Basah 4.1. Silo PengeringSirkuler
I
Ada dua cara dalam perawatan gabah basah yaitu pengguruurn silo pengering sirkuler dan teknik konservasi gabah basah. Kedua cara ini dimaksudkan mengatasi terbatasnya lantai jemur dan tidak munculnya sinar matahari karena hujan dan mahalnya biava pengenngan. Ini merupakan teknologi perau,atangabah basah 1'ang sederhanadenganbiaya murah dan mudah diterapkan oleh petani.
l3
Salah satu perawatan gabah basah adalah dengan alat silo pengering sirkuler. Alat ini berkapasitas sekitar 1.000 kg gabah, berbentuk silinder dibuat dari seng dengan ruang gabah berbentuk silinder melingkar (perhatikan gambar). Masing-masing ruang gabah dipisahkan oleh rongga udara. Rongga udara tersebut sebagaijalan aliran udara panas dari bawah ke atas. Untuk mempercepat pengeringan gabah, maka pada cerobong di pasang blower dengan garis tengah 25 cm. Alat pemanas yang digunakan adalah kompor smawar yang dipasangpada bagian bawah silo. Suhu ruang gabah di bagian bawah berkisar antara 40 - 4l' Celcius. Oleh karena itu agar kecepatan pengeringan gabah merata maka setiap 3 jam sekali dilakukan pembalikan. Dengan cara melakukan penyedotan udara panas dari silo setiap setengahjam selama l0 menit, dari kadar air 25,5 persen mencapai kadar air gabah rekitar 16 persen memerlukan waktu hanya sekitar 6 jatn, dan untuk nencapai kadar air 15 persenmemerlukanwaktu 9 jam. Kcbutuhan minyak tanah untuk pemanasanadalah 2 liter per ;am Ferlakukanpenvedotanudara lembab setiapsetengahjam sekali sclama i0 menit dapat mempercepatpengeringan menjadi 6 jam ri:emerlukan minyak tanah 12 liter (Rp 5.500,-). Dengan rnempekerjakan2 orang tenaga selama 6 jant dengan upah masinginasrng Rp 10.000,- maka jumlah biaya ,vang dikeluarkan adalah P,p25.500.- per 1000kg gabahatau sekitar Rp 25,5 per kg gabahdan jarih lebih murah dibandingkan dengan biaya pengeringanflat bed dn'er. Seras ",anq dihasilkan dari gabah yang dirawat (dikenngkan) clengansilo pengering sirkuler bermutu haik dan bahkan lebih baik ri.u'i pada muiu beras cian gabah hasil penjemuran. gabah hasil dengansilo pengeringsirkuler mempunyairendemenberas ;,r;ra\r./atAn .:iiing 66.3 - 67,2 persen.kadar beraskepala93,4 - 95.0 persen,kadar blras pecahanrara2.5 - 3.3 persen,dan kadar menir berkisar 1,4 -2,2 itersen.
l4
(Jambar 2. Silo pengeringsirkuler t i hantt i991'1 4"1.Teknih KonservasiGabah Basah TeLnik konservasi gabah ba.sahI'ang tclah dikembangkan tcrdiri dari 2 sistem 'aitu cara kirnia dan rnckani:; Cara l;rn:.a dipcrgu;nkan Lr;ihanpenl'crap aii vang murali vartu \-aC I iial;i.ln bcrrtuk ;;rraa ,3ap;:i'.sedangkancara nickairis ii*irg;n ;rcrir-ir,.;i srstein aL.i[is1tcntpal p.'nrirrrpfifianafau riikr:nal rlei.;rlrr lumbui;: pcngering. a. Penggunaan Caram Dapur Tsi; rrikkoiiscrr:rsigab;rhbasahiirrngancai,tm rlifr,r;"dilel; ;i..; iicrig:rncara rncnc?irniiurgatial b;rsahikenng paner:)d,;ilqarrg*rant iia.purseban'.aiil9'". tial;ah'",angsudahcLcan-rpur ,1enql:iigarir.nui].pai ciisirnpanCalanrkai:ungplirsrik kcmasan50 kg scian;e 7J hari '*iip; rncniiribulkanbutrr kuning dan kerusakan)'ang bcrarti. FadaTa'i;ci I riapatdiiihat jurnlah butir kuning I'ang tirnbul sclarnapcnf impanan 70 hari rienganmenggunakankonsentrasigaram 2o/n.Penr,impanan dilakukandengankadar air awal gabah27o/o.
l5
Dengan menggunakan garam 2 persen untuk mencampur gabah pada kadar air 27 persendapat menyelamatkangabah sampaihari ke tujuh puluh denganhasrl bah sertabutir kuning yang terladi hanya 0,88 persen. selanjutnya dalam penyelamatangabah basah sebany'ak3.000 kg pada kadar air 25,4 persen dengan gamm dapur 2 persen menunjukkan penyimparnn selama8 bulan beras larg dihasilkan masih bermutu baik. Apabila dibandingkan dengan gabah basah sebelum perawatan maka gabahyang dirawat dengangaram dapurbermutu lebih baik d.itinjau 'dari persentasirendemen dan kadar beras kepala. sedangkan ca.u pemrvatan gabah basah dengan ganm dapur ini sangat sederhanadan mudah dikerjakan oleh petani, yaitu setiap 50 fu gabah basah dicampur dengan I kg garam dupur. Setelahdicampur rata, dikenus dalam karung plasik dan ditumpuk denganalasantaralarn dari balok kayu. Ke'rusakangabah yang terjadi dengan cara tersebut di atas juga rendah di barvah l%. Ditinjau dari kadar butir k-uning dan rusalq n'aka trknik konservasi gabah basah dengan garam dapur clapt dipakai unu.iti pi-'nfimpanan gabah basah sebelum dikeringkan. Keuntungan lain yang cirpcrolehadalah rendemenberasgiling yang dihasilkantctap tlnggl raranta 64.220/o. Tabel l.
Pengaruh penggunaangaram dapur terhadap butir kuning seiama penvimpanan gabahbasah.(soehannadr" I 9g4 )
Lama simpan
Butir kuni
)
0 7 L4 30 50 70 llNJ 0.05=
I6
0,00 ll,g7 14,63 28,30 36.12 36,94 BNJ 0,01=2,27o/o
0,00 0,00 0.00 0,00 u ,l o
0.88
Untuk menghilangkan residu gararn maka sebelum digiling gabah harus dijemur kembali. Apabila prosedur ini ditempuh, kekhawatirar timbulnya korosif dapat dihindari. Teknik konservasi hanya dilaksanakanpada musim hujan. b. Lumbung Pengering Lumbung pengering mempunl'ai kegunaan ganda- r'aifu sebagaitempat penyimpanan dan pengeringan. Konstruksi lumbung ini dapat dibuat dari bahan yang tersedia di desa seperti bambu dan bilik. Ada dua tipe lumbung pengering yang dapat dikembangkan 1.aitu : lumbung pengering vortek dan lumbung pengering dinding terbuka. Kedua tipe lumbung tersebut dapat memuat sekitar satu ton gabahbasah.Untuk rnempercepatprosespengeringankedua lumbung tersebut dilengkapi dengan tungku pemanas berbahan bakar sekam atau arang sekam,atau pembakaranlimbah. b.l. Lumbung PengeringVortek Konstmksi lumbung pengeringvortck dapatdilihat pada Gambar3. l,kuran lumbung 2,5 m dengan konstruksi katu dan bilik bambu. Di dalamnra terdapat l0 kotak kauaf kasa yurg masing-masurgdapat memuat sekitar I kg gabah Keempat sisi lumbung dapat dibuka untuk mendapatlan aerasi. Pada bagian atas atap dipasangmesin vortek 1'ang terdiri dari sirip-siripmelengkungdisusunmelingkardengansudut 126"C. Dengan kondisi penrirnparnn demikian dan keadaax arah hujan urrggr (nra-nta 74 nvn/hur) gabahtasah dapatdisimpanselama9-19 hari. Kadar air gabah mula-mula sekitar 24% pada akhir peny'impanannrun nrenjadi\9%.Pada akhir pcnlimparnn kerusakanlang teryadiadalahbutir krrning0.93oA,gahrhberkecambah 0,157q dangabahrusak5,7%. Perungkatan masrh perlu dllakukan terutama dalam hai meningkatkan dala isap vortek untuk pengerurgan.Lumbung pengering vorlek lebih sesuai bila digunakan untuk penge.ingattsejenis barvang maupunlombok. Biava penympananataupengeringdenganmenggunakanlumbung pengeringsebesarRp a.25&g gabah denganpenumasdan Rp 3,78kg gabahtanpapenunas.
t7
-iainhar 3"l{nnstruksiiurnbungpengeringyortek I , ' h a h l rc l a l , 1 r ) i i . r r b.l.
i-urnbringPerigeringthnding Terbul
Pr'rcai'"irnbungpcngenng Cinding tcrbuka aerasi riiperolch ilcng:ur cara membuka kcempat dinding dan atapnva" Konstruksl Capatdilihat ian Gambar.1.ukuran lumbung-1,25x 2.50 m dengan irnggi sampai atap 1.65 rn. Bahan lumbung dari kalu dan bilik bambu Dava tampung gabah sekitar I ton. Gabah basah dapat ilitempatkandalam karung atau kotak kasa. Bagian barvah lumtrung jrclsang tungku sekamataujcnis pemarlaslainny'a. Konservasi gabah dalam karung goni iebih baik dan pada kan"rngplastik. Laju pengeringan,butir kuning, butir kecambahdan ,:utir rusak lebih besar dari pada Denvimpanandaiam lumbung ::engeringvortck. tetapitidak berbedanvata. I-umbung pengeringdinding terbuka dapat dipakai pada lokasi ;'ang agak terfutup seperti adanya bangunan dan pohon nndang sedangkanpada lumbung vortek haruspadaareal 1'angterbuka. l8
-:to
. ::t
.
BaMECO M^i
tloNt
vllw
SrO€ vtlw
r-lto-J
rctrff
Vrkw
SrOq vl O#
Konstruksi lumbung pengeringdinding terbuka ( T h a h i re t a l , l 9 8 9 ) 5. Teknik PenyimpananGabah Kadar Air Menengah Gambar
4,
Penangananbasah menghasilkan kadar air sekitar 16%. Oleh karena itu sistem penanganan basah ini harus didukung oleh cara penyimpananyang dapat memanipulasikadar air sekitar l6%.
l9
Untuk keperluan tersebut telah dirakit lumbung penyimparnn -kayu dengan nema silo bambu. Konstruksi silo bambu dibtai dari dan bilik bambu.Garis tengahsilo 1,5 ra dibagiantengah terrJapatceiobong bergaristengah 0,3 m yang diisi dengankapur tohor sebagaiabsorben. Tinggi lumbung 2,88 n1 kapasitas pe*mpungan sekitar I ton gabah (Gambar 5) Silo bambu ini mampu menyimpan gabah dengan kadar air awal 16 - 17% selama satu tahun tanpa mengalami kerusakan yang Fada akhir penyimpanan, kadar air gabah telah turun -.njuAi 9:rl.li 14,806, sedangkan berat kapur bertambah sebanyak 12 kg karena menyerap air. Mutu pada akhir penf impanan sebagaiberikut:
Tabel abel 2. l. M Mutu gabahsetelah8 bulan disimpandalam silo bambu Komponen
Awal
Akhir
Kadarair ,o/obb
55,90
14,80
Butir kuning.%
0,00
0,07
Butir rusak,7o
l , lI
2.58
65.00
64.50
T.endemen beras,o/o
iThahireraf l989)
20
Picarrlrl
Gambar 5.
tir*rsr
Konstruksi lumbung pengering
6. SistemPengeringanMultiguna Tujuan utama pengembangansistem penangananbasah adalah mencan alternatif penggantiteknologi penggunaanmesin pengering di musim hujan Seperti telah disebutkan di atas, kendala utama penggun.um mesin pengering adalah biaya operasionalnya yang mahal. Untuk mengatasibiaya pengeringanini maka dikembangkan sistem pengeringan multiguna. Sistenr ini sebenarnl,arnerupakan sistem operasi pengeringan terpadu dengan kegiatan pengolahan
2l
lainnya seperti pera1ang ubi kayu, penepungan, perontokan -aur.dan kegiatan pengeringannya sendiri. p*g..ing*nyu dapat menampung beberapa komoditas seperti gabah, gupfrL, kedeiai, bawang dan cabe dalam satu operasi pengeringan Alat pengeringan menggunakan bahan bakar sekam dengan pemanasan tidak langsung. Sisa udara pemanas dapat dialirkan kedalam lumbung pengeringan rain untuk dimanfaatkan pengeringan lainnya' Dengan cara demikian siklus pengeringan 'nt telah membentuk suatu sisrem industri pedesaan. pada- Gambar 6 dapat dilihat bahwa setelah perontokan pengeringan dapat dilakukan langsungsampaikering giring yang kemudian cr*isimpan atau digiring. Proses ini adalah proses yang ideal untuk mendapatkan mutu gabah./berasyang baik. Fada kenyataan di lapangan tidak semua petani pemilik gabah dapat melakukan proses penjemuran karena sukar mendapat sinar rnatahar padamusim hujan dan tidak memiliki saranap.ngriingu". ilcnr:';unaanmcsin pengering mempunvai beberapa ksndala, antara lairi . mesinpengenngmahal,tidak terjangkauoleh pctani. :. lrrgo b Penggunaandalam setahunsingkat. P-aclasaat ini penggun:ummesin pengering hanya dipakai pada . rnusim hujan. Apabila mesin pengeringtersebutbekeia penuh, maka -1amkerja alat pengenngper musim r"tit , r - 2 buran sesuaid"ngrvaktu panen vang tersedil Jam kerja mesin pengering ini menjadi sin-r;katkarenadiantarahari-hari hujan masih teioaiat siiar *ataha.i.
22
PEMANENAN
PERONTOKAN
FENGERINGAn. L,ANGSUNG
PENAJ\GANAN BASAH
PENGGILINGAN
PENYIMPANAN
ANALISA MUTU
v PEMASARAN
Gambar 6.
Bagan alir sistempenangananpascapanen primer Padi 111ia5ir.1990)
L5
7. Biaya Pengeringan Bial'a pengeringan menjadi tinggi akibat penggunaan bahan bakar minyak dan jam kerja/tahun yang singkat. Analisis sederhana bial'a pengeringan menunjukkan dcngan rnenggunakan mesin pcngering tipe flat bed, kapasitas4 ton adalah Rp 9.25&9 gabah basah diluar upah kuli angkut denga-nasumsi 3 bulan kerja/tahun. maka bia.vaoperasialat menjadi tsila opcrasialat hanl'a 1 bulani.,'tairun F.p I4,50lkg gabah basah.Bialia pengcringanntatahari yang berlaku saarini (1990) sekitar Rp 4,- samparF-p 5,-kg, suriahteitnasukkuli mgkut. Dcngan bertarnb;;hnyab;ay'apengeringannamll;rKxl,: ;r:asrh perlu dikaji kesediaan kelompok tani dalam memanfaatkan Jasa pengeringan buatanini.
24
V. PENUTUP Sistem penanganan basah gabah pada musim hujan dapat mengatasi kendala kesukaran melaksanakan pengenngan, mengurangi kerusakan sehingga dapat dipakai sebagai alternatif mendukung pelestarianswasembadaberas.
2 Teknologi penangananbasah dapat berhasil apabila didukung oleh serangkaian proses mulai dari perontokan sampai penyimpanan pada kondisi gabah setengah kering dalam suatu sistem lang terpadu. J.
A a.
Sistem pengeringan multiguna merupakan altematif lain memperbesar peluang penggunaan alat pengering pengembanganindustri pedesaan.
guna serta
Pemanenanpadi dengan sistem beregu beranggotakan 20 orang per hekLar menyebabkan kehilangan hasil relatif kecil yaitu sebesar 6,5106, sehingga perlu dikembangkan dalam usaha mempertahankanswasembadaberas. Regu pemanen yang beranggotakan 20 orang yang dilengkapi dengan satu unit mesin perontok padi dapat menyelesaikan pemanenandan pengumpulan serta perontokan selama 6 jam per hektar. Penerapan pemanenan padi dengan sistem beregu akan meningkatkan pendapatanpetani sebesar933,8 kglha, peningkatan pendapatan penderep sebesar 1,0-1,7 kgljam/orang, dan pendapatan pengusahajasa perontokan sebesar Rp 42.400,-/unit mesin/hari(tahun I 993). Perlu dilakukan musyawarah antara penderep,petani pemilik, dan 'dalam jasa perontok untuk menciptakan suatu sistem upah penerapanpemanenuur padi dengan sistem beregu baik untuk upah barvon maupun upah jasa perontokan yang disetujui oleh petani, pemanen,dan pengusahajasa perontok.
25
PUSTAKA Anonirq i985. Rekapiu.rlasipemeriksaaqpenenmaandan penolakanberas pengadranDN tahun 1985/1986.Daratrdakditeibitkanbulog,Jkt Araullo, 8.v., D.P De Padu and Gralunr, 1916. Rjce post ruuv*est Technology,IDRC, and Othaw4 Canada Balunjall s., Faisal tfusr;mo, dan Delima H. Darmawa'. 1988.Kedudukan padr dalam perekonomianIndonesia.Di dalam padt Buku l. tsadan Litbang Pertaniaq FuslitbangTarnman trangarl Bcgor. Baliean sukanrandi, 1988 Highlights lr.rsil-tnsil peneiitiantahun igg7i 988.Balai PenelitianTarnman Pangansukamandi,suka'uurdr. Departeman Pertanlan, !ii87. Memantapkan kelesrarnn swasembula pangantahun 2000 dan setcrusnra.Oepartemenpeltanian,Jakada Darnardjah,D s.. E.A. Aiuuto, R Thahli'andA. sdyono, 19g9.Fostharvest i,rs.;a'sessmentcf Oadd1.' in Indonesia_Case Study ur \l"cst Java" "r/,:ilshop on AppropnateTechnologieson Farm and villagp Lc'ir:l ,i'".xl,inn',-'st Clain t{andling,yoglakarra 3 i "Iul1,-4 Augus i9g9. Sarraid3ntr-DS., suismono,sutrisno dan u.s. Nugraha.1990.stutli sustrt paren dan perontokandenganmenggunakan beberapajenis sabrt di Sukunandi.Reflekor, Vol 3 (l-2): 14. fiunoto. 1909 pn.*o* alarperontokpadi. simr Tant No. 2799lF'wNl. 3 Marct 1999 i-ubi's. s.- Soeharmadi.s. Nugralra dan A. scry*ono. i990. sistem Pernanenanalat pcmanen dan perontok padi di Kerarvang serta pcngaruhnyaterhadap kehilangan hasil prosiding senurm F{asil p*nciitnn PascaPanen.Balifian Sukamandi:Kerawang l0 Feoruan 1990,t{al. :43-55. l\auw:ur I.. H. Anwa'han dan M. Farchurochur\ igsg pcnetitra' dan pcngolalun tarnman pangan menjelang tahun 2000. Dalarn nselail srmposiumPenelitianTanannn Panga4 ciloto 2l - 23 Maret l9gg. Rr&u I PuslitbangtnnBadanLitbang pertanian.
26
Mudjisihono,R$. Seryono danSutisno.199g.Eraruasisisternpernanenan padi rabela dalamncnunjangSUTpA di propirsi Daerai Isrimewa Yoglakartasemirff Ilmiahdant r.ur.urya Teknorqgr spesift Lokasi IP2TPYoglakarta26 Mafi. 1998.14lut. Mudjisrhono Setvolo,1999ujicobapemanen padissternkerompok di $r g*art. Belum
Nugaha s., A. s{r'ono dan R Thahir, 1995. shrdi optimasi sistem pefi,uneruupadi untrk menckankehilurganhasir.Reflekror, !br. 7 (l-2):4-10 Sercharrrndr,198a. Pengaruhganm dapur terlradap paryimpanan galxh berkadar air tnggr Semnar Baliftan Sui.arna."A, Sukamandi 26 Gkrober1984. sutrisno. 1990. Simulasi pengeringangabah dengan mtnggunakan arat pengenngenergrsekarn.Melra peneritianSukarnanfl No. g. Fh]: t9-23. Soehannadi,A Seq,ong S Danr.rrdjari-1990. peftarkan c:ra pilnerl ry.D padi un''rk meningkatkan muo"rdan menggr*argi keruianganirasii. Kompilasi ttasrl peneritran pasc. panen rggg/lgg9 Balfta-,l Sukamandr: hal.:t-12. setrono A" R Thahir.soeharmarli,lan s. Nugraiur-i993. Fesdkan srs-*m ilcmaneruri padl Lurnrk rneningk;rrk^ll filr_ttu dar r.Jcnel-lrangl keillangurlrasil.Mcdiaperrclrtmrlu6;x13srii. Nr:. ij. ilar. i4. ]}nhir. R." R. itachmar s. Lubis dar"1 D s llamarci;ui r9g9. stuciiesi:n i';:rru;^al a.niJvortex aeraliontcchniquesur indcnesra.wori<shooln cain l-la'dling iurd sLor-age pitsaquioke.Tiuui:ncl s".stenrin ,.{sra-nl 7 -20 Ocrobcr1989 j}"fiu"- ,R- D.s. Danrardjati. i.smiaira{r, srrii:irmarii ":'d lt lviLrriiisrirt;no. 1989.R.oughnce store at li:-rnr:r lcvcl Workhop on Aplroonalc Technologies on Far.m and Village l_evci p'outh".ucstl;a,,, I-Lurdling,3 i Julr -.1 Apnl l9S9yog):ai<artaindonesn 'Dasah Tinhr.*R.1990. Aspek penangalnan gabah pada musun hu;an. Prosedrng hasil penelitian pasca panen. tsalitfan SujcarnandtKerawang l0 Febman 1990.FIal:l_20.
27
Seri Nomor Oplah SumberDana
TAnaman Pangan 06/ROB.AM-TS/1 999.2000 500eksemplar APBN- ARMPil/1999/2000