PAPER JURNAL ONLINE FANDOM DAN MEDIA (Analisis Isi Kualitatif Pesan Tweet dalam Fandom Slash Pairing Wonkyu di Twitter pada Kalangan Shipper di Jakarta)
Disusun Oleh: Annisaa Fitri D0210014
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
1
FANDOM DAN MEDIA (Analisis Isi Kualitatif Pesan Tweet dalam Fandom Slash Pairing Wonkyu di Twitter pada Kalangan Shipper di Jakarta)
Annisaa Fitri Prahastiwi Utari
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmo Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Nowadays the internet usage is not only for a search engine, but also for the communication tools. The existence of social media such as Twitter, facilitate the interpersonal communication process. A person doesn t have to be in the same place at the same time to communicate. Twitter as the media for interpersonal communication has also been used to communicate in the fandom. Fans communicate and share the informations about their idols through this social media. The Twitter usage is not only exist in the western music fandom. The K-Pop music fans also communicate through Twitter. This is interesting because in K-Pop fandom there are specific fans named shippers who love to match two-same gendered idols as a couple, which commonly known as slash pairing. One of the most popular slash pairing couple in K-Pop fandom is Wonkyu, which is the abbreviation of the name of two members of boygroup Super Junior, Siwon and Kyuhyun. Wonkyu shippers are using Twitter as a communication method and portal to share their thoughts about Wonkyu. The purpose of this research is to know and analyze the slash pairing phenomenon in Twitter, from the Twitter identities which are shown by shippers, the messages topic, and also the messages content in the Wonkyu slash pairing fandom, which made by the Wonkyu shippers. This research analyzed when a shipper become the message source and producing the message, and when the the shipper become the receiver and receive the message. This research is a qualitative research with content analysis method. Research taking place in Jakarta. There are ten chosen shippers with different background as informants who are considered to fully understand the slash pairing phenomenon and actively using Twitter as a communication tool.
2
Based on the result of research overall (1) there are more shippers who hide their identities than those who shown theirs. For shippers, Siwon and Kyuhyun are homosexual couple. When the reality says otherwise, they made fan arts, fan fictions and posting the song tweets. (2) when shipper being the message source, they deliver the slash pairing message in the effective, polite, and rhetorical ways. And when they become the receiver, there are three kind of message receiving; agreed the message wholly, giving their opinion for the message and reject the message because the content is irrelevant. Keywords: Communication, Twitter, Fandom, Slash Pairing, K-Pop
Pendahuluan Dewasa ini penggunaan media sosial berbasis internet sebagai sarana komunikasi menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial. Mediamedia sosial ini bahkan dimanfaatkan dan dinilai oleh banyak pihak sebagai sarana berkomunikasi yang efektif. Tren terbaru di komunikasi massa (seperti pesan personal) dan komunikasi interpersonal (seperti meningkatnya penggunaan alat-alat untuk berkomunikasi) telah mengaburkan batas antara dua bidang. Teknologi baru dilihat sebagai penghubung, karena tidak hanya menambah bentuk-bentuk baru komunikasi interpersonal, tetapi secara fundamental mengubah cara orang berinteraksi. Komunikasi interpersonal berbasis media memperkenalkan arti baru dari kehadiran. Seseorang tidak lagi harus berada di ruangan yang sama untuk berkomunikasi (Konjin, 2008:3). Sejak kemunculan Twitter pada tahun 2006, banyak selebriti berbondongbondong membuat akun Twitter agar bisa berkomunikasi dengan penggemar, begitu pula sebaliknya. Selebriti juga berupaya untuk terhubung dengan penggemar mereka, dengan cara menunjukkan diri mereka yang sesungguhnya, seperti selera mereka dan pilihan mereka terhadap sesuatu. Fakta bahwa mereka menunjukkan sesuatu tentang diri mereka dapat membuat penggemar merasa lebih dekat (Gray, 2007: 7-8). Twitter adalah salah satu cara agar penggemar bisa lebih dekat dengan idolanya (http://csmt12.wordpress.com/2012/02/17/celebrity-fan-relationships-through -socialmedia/, diakses pada 22 September 2014).
3
Tidak hanya bagi para selebriti dari barat, Twitter juga menjadi media berkomunikasi di kalangan selebriti K-Pop (Korean Pop). K-Pop merupakan singkatan dari kata Korean Pop ("Musik Pop Korea" atau 가요 (Gayo)), adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Batasan jarak dan waktu antara penggemar dan selebriti melebur jadi satu di media sosial ini. MacDonald dalam artikelnya yang berjudul
Uncertain Utopia: Science
Fiction Media Fandom & Computer Mediated Communication (Harris, 1998: 136) mengartikan penggemar sebagai orang-orang yang menaruh minat besar pada sesuatu yang digemarinya dan memaknai teks lebih dari audiens pada umumnya. Penggemar juga bisa disebut sebagai respon dari kepopuleran media massa, karena hal-hal yang mereka minati sebagian besar merupakan hasil publikasi media. Orang-orang yang memiliki minat yang sama tersebut kemudian membentuk sebuah lingkungan baru yang disebut dengan fandom, berasal dari kata Fan Kingdom yang berarti kerajaan penggemar. Fandom adalah istilah yang diberikan untuk komunitas yang menjadi tempat orang-orang yang menikmati teks tertentu atau subjek tertentu dapat bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain dengan minat yang sama (Gray, 2007: 79). Layaknya penggemar musik pop lain, penggemar K-Pop atau K-Popers juga tergabung dalam beberapa fandom, tergantung grup mana yang mereka idolakan. Salah satu grup K-Pop yang rajin berkomunikasi dengan penggemarnya melalui Twitter adalah Super Junior. Para anggota dari grup Super Junior sering sekali berkomunikasi satu dengan yang lain di Twitter, dan para penggemar akan memberikan komentar tentang isi perbincangan mereka. Yang unik disini, para penggemar sering membayangkan hubungan romantis tertentu pada beberapa anggota Super Junior melalui jejaring sosial Twitter. Para penggemar yang sama-sama menyukai hubungan romantis pada beberapa anggota tertentu akan membentuk fandom slash pairing sendiri, yang berbeda dari fandom besar Super Junior.
4
Diantara para penggemar, ada istilah bernama slash yang muncul karena adanya teks-teks homoseksual dengan tokoh utama para idola pria. Jenkins (1992: 264) mengidentifikasi slash sebagai bentuk nyata dari kekuatan penggemar yang disalurkan melalui idola mereka, yang kemudian digunakan sebagai bahan teks fantasi seksual yang menyimpang. Lebih lanjut, Jenkins menjelaskan bahwa slash bergantung pada hubungan dua tokoh utama berjenis kelamin laki-laki. Slash mengeksplor kemungkinankemungkinan baru tentang hubungan homoseksual, menggabungkan elemen tentang maskulinitas dan feminis ke dalam hal baru yang memuaskan keinginan penggemar akan hubungan seksual yang romantis antara ia dengan idolanya (Jenkins, 1992: 193). Dalam slash pairing, idola digambarkan sebagai sosok yang homoseksual. Dengan menggunakan tokoh-tokoh tersebut, penggemar menciptakan romantisme yang diinginkan dirinya dengan idolanya. Adapun figur yang dipilih tersebut juga merupakan figur yang dianggap ideal dengan fantasinya. Slash pairing ini muncul karena adanya rasa memiliki, dan tidak rela idolanya menjalin hubungan dengan orang yang dianggap oleh para shippernya tidak pantas dengan sang idola tersebut. Pendekatan kultural berpendapat bahwa penggemar memiliki anggapan bahwa "hubungan romantis satu orang tampan itu baik, tapi dua orang yang tampan lebih baik" (Lothian, 2007: 106). Di fandom Super Junior ada banyak pasangan slash pairing yang terkenal. Salah satu pasangan yang terkenal adalah WonKyu. Para penggemar yang merupakan WonKyu shipper ini beranggapan bahwa interaksi yang dilakukan keduanya merupakan hubungan romantis. Penggemarnya berkomunikasi melalui Twitter dan memiliki jumlah anggota yang lumayan banyak. Mereka berbagi foto, video dan juga fan fiction tentang pasangan WonKyu ini, bahkan WonKyu telah memiliki beberapa fansite dan fanbase yang dibuat oleh penggemar mereka. Dalam ilmu komunikasi, ada tiga aspek penting agar suatu komunikasi bisa terjadi. Yang pertama adalah komunikator, kedua adalah pesan dan yang terakhir adalah komunikan. Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan 5
dalam proses komunikasi. Komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada komunikan, namun juga memberikan respons dan tanggapan (Wiryanto, 2000: 63). Peran komunikator penting karena ia menjadi perantara penyebaran pesan kepada komunikannya. Selain itu, meskipun bukan sumber pesan, suatu pesan bisa tersebarluas kepada komunikan melalui komunikator. Dalam Twitter, komunikator adalah para pengguna yang menyampaikan dan menyebarkan pesan, dan kemudian ditanggapi oleh pengguna lain yang bertindak sebagai komunikan. Sedangkan pesan dalam fandom slash pairing adalah tweet yang memliliki tema-tema slash pairing yang disampaikan dan diterima oleh para shippernya. Komunikan tidak hanya menjadi penerima pesan, namun mereka juga menjadi pihakpihak yang memberikan pesan balasan bagi komunikator, dan juga melengkapi pesan yang diberikan oleh komunikator. Dalam fandom slash pairing, tidak ada batasan yang jelas ketika menjadi komunikator maupun komunikan saat berkomunikasi di Twitter. Mereka bertukar pesan dan informasi satu dengan lainnya melalui pesan teks online di Twitter. Ketika salah satu dari mereka memulai percakapan, akan ada banyak penggemar lain yang menimpali apa yang mereka katakan. Dari sini kemudian timbul pertanyaan, bagaimana shipper di fandom slash pairing WonKyu ini menyampaikan dan menyusun pesan-pesan di Twitter? Berawal dari pertanyaan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penyampaian pesan dan penerimaan pesan pada WonKyu shipper di Jakarta.
Rumusan Masalah Bagaimana pesan tweet dalam Fandom Slash Pairing Wonkyu di Twitter ditulis oleh shippernya?
Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan dan menganalisis karakteristik Wonkyu shipper terkait dengan slash pairing yang terlihat di Twitter.
6
2. Mendeskripsikan dan menganalisis Wonkyu shipper yang berperan komunikator dalam menyampaikan pesan yang berkaitan dengan slash pairing di Twitter. 3. Mendeskripsikan dan menganalisis Wonkyu shipper yang berperan sebagai komunikan dalam menerima pesan-pesan yang berkaitan dengan slash pairing di Twitter.
Tinjauan Pustaka a. Komunikasi Komunikasi adalah proses pertukaran pesan antara dua individu atau lebih dengan tujuan tertentu. Model komunikasi Lasswell (dalam Effendy, 1986: 83) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang menjelaskan pertanyaan-pertanyaan berikut: siapa, apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat atau efek apa? (Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?). Komunikasi berlangsung sepanjang waktu, apa yang terjadi saat ini adalah kelanjutan dari proses komunikasi yang telah berlangsung sebelumnya, dan mungkin akan berlanjut pada masa depan. Komunikasi diawali dengan proses penyampaian pesan atau encoding dari seorang komunikator. Penyandian ini berupa simbol kata atau tulisan yang disebut sebagai pesan. Setelah ide yang disandikan dapat didengar dan dibaca oleh orang lain (komunikan), komunikan kemudian menafsirkan apa isi pesan, dimana terdapat proses menangkap (mendengar atau membaca), penyandian ulang (decoding) atau persepsi. Sedangkan proses memahami pesan atau memberi makna disebut interpretasi atau menafsirkan. Setelah komunikan memahami, kemudian diberikanlah tanggapan dengan meng-encode pikirannya menjadi simbol kembali sehingga terjadilah komunikasi antara komunikator dengan komunikan yang melibatkan encoding interpreting decoding dan persepsi interpretasi
simbolisasi (Effendy, 2003: 18).
Bagian yang diteliti pada komunikasi interpersonal yang terjadi dalam fandom slash pairing Wonkyu di Twitter ini adalah karakteristik shipper di 7
Twitter dan penyampaian pesan dan penerimaan pesan slash pairingnya. Komunikator dan komunikan yang ada di dalam fandom ini adalah anggotaanggota fandom itu sendiri. Dalam penggunaan Twitter, seorang pengguna Twitter bisa menjadi komunikator dan juga komunikan dalam proses pertukaran pesan. Lebih jauh lagi, yang diteliti adalah cara komunikator menyampaikan pesan-pesan slash pairing, dan cara komunikan menerima pesan-pesan slash pairing yang dikirim oleh komunikator. b. Komunikasi Interpersonal Berbasis Media Keuntungan dari penggunaan komunikasi interpersonal dewasa ini adalah komunikasi interpersonal terhubung oleh media-media berbasis teknologi, namun teknologi berbasis media (contohnya, sms, chatroom, msn, e-mail, kelompok kerja virtual, web blog, dan aplikasi jejaring sosial pada telepon genggam) terkadang dapat memfasilitasi komunikasi dan dapat mengubah interaksi interpersonal (Konjin, 2008:3). Penelitian yang dilakukan pada sebuah komunitas online (Barnes, 2001) memghasilkan empat alasan mengapa komunitas online lebih cepat membangun hubungan pribadi antara komunikator dan komunikannya. Pertama, orang dapat memilih apa informasi yang akan ia bagikan secara online. Mereka dapat menyembunyikan usia, jenis kelamin dan ras nya. Kedua, orang secara sukarela berkomunikasi satu dengan lainnya, dan komunikasi ini dapat diputus secara sepihak dengan mudah. Tiga, seseorang dapat membentuk citra dengan memikirkan balasan terlebih dahulu sebelum menulis. Dan yang terakhir, ketika berkomunikasi dengan media online, seseorang dapat menyembunyikan kekurangan pribadi dan rasa malu. Contoh paling mudah adalah email, yang merupakan alat berkomunikasi paling nyaman bagi guru dan siswa tunawicara, karena alat pendengaran tidak dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal berbasis media (Konjin, 2008: 14-19). Karena
sifatnya
yang
personal
namun
tertutup,
banyak
orang
menggunakan media online sebagai perantara berkomunikasi, salah satunya 8
adalah bagi penggemar yang berkomunikasi melalui Twitter. Mereka dapat mengutarakan apa isi hati mereka tanpa orang tahu apa yang sedang mereka lakukan dan hal-hal personal lainnya. Melalui Twitter pula, mereka dapat berkomunikasi dengan sesama penggemar K-Pop tentang artis idola mereka. c. Penyampaian Pesan O Keefe dalam Miller (2005: 109-111) dan Littlejohn (2010: 165-167) menjelaskan tentang tiga logika penyusunan pesan oleh komunikator sebagai caracara yang dipilih oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikannya. Dalam tesisnya, O Keefe menekankan ada beberapa jalan untuk menjelaskan pesan, dan manusia menggunakan logika berbeda dalam memutuskan apa yang akan mereka katakan kepada orang lain dalam situasi tertentu. Dengan kata lain, dalam penyusunan pesan, komunikator akan memikirkan cara terbaik agar suatu pesan bisa tersampaikan kepada komunikan. Ada tiga logika penyusunan pesan yang dijelaskan oleh O Keefe. Yang pertama adalah expressive design logic. Pada tahap ini, pesan yang disampaikan kepada komunikan bersifat terbuka dan reaktif sesuai sifat alamiahnya, dan cenderung mengabaikan perasaan orang lain yang menerima pesan tersebut. Pesan pada expressive design logic mengutamakan kepentingan komunikator daripada komunikan sebagai penerima pesannya. Logika penyusunan pesan yang ke dua adalah conventional design logic. Pada kategori ini, komunikator melihat komunikasi sebagai sebuah permaianan yang memiliki aturan-aturan di dalamnya. Komunikasi dalam conventional design logic mengutamakan ekspresi komunikator, namun masih berpedoman pada aturan dan norma yang berlaku, termasuk hak dan tanggung jawab dari masing-masing individu yang terlibat. Logika penyusunan pesan yang terakhir adalah rhetorical design logic, dimana komunikasi pada kategori ini dilihat sebagai cara untuk merubah aturan melalui negosiasi.
9
Dalam ranah penelitian ini, peneliti melihat komunikasi antar penggemar yang diawali dengan proses penyampaian pesan. Komunikator dalam fandom slash pairing dalam melakukan proses penyampaian pesan ini mempunyai peran untuk menciptakan pesan dengan tema-tema slash pairing yang disalurkan melalui Twitter kepada khalayak luas, maupun melalui interaksi komunikasi interpersonal di Twitter kepada sesama penggemar. d. Penerimaan Pesan Proses ke dua yang diteliti dalam komunikasi antar penggemar ini adalah cara penerimaan pesan yang dilakukan oleh komunikan fandom slash pairing Wonkyu di Twitter. Komunikan adalah objek penerima pesan. Tentunya, pesanpesan yang dikirim oleh komunikator adalah pesan yang memiliki bentuk. Ketika komunikan menangkap maksud komunikator, komunikan akan mereproduksi informasi yang tadi disampaikan oleh komunikator dan kemudian akan dikirim balik kepada komunikator tersebut (Durham, 2002: 166). Hall, dalam Media and Cultural Studies Keyworks menjelaskan ada tiga cara penerimaan pesan yang dilakukan oleh komunikan (Durham, 2002: 174). Yang pertama adalah dominant hegemonic position. Dominant hegemonic position terjadi ketika komunikan mengerti secara penuh apa isi pesan dari komunikator, dan tidak ada penolakan tentang isi pesan yang disampaikan tersebut. Dengan kata lain, pada kategori ini komunikan menerima dan menyetujui semua hal yang disampaikan oleh komunikator. Posisi penerimaan pesan yang ke dua adalah negotiated position. Pada negotiated position, komunikan mengerti secara penuh apa isi pesan dari komunikator, namun mereka masih memberikan pertimbangan atas pesan yang disampaikan. Komunikan yang ada pada kelompok ini adalah komunikan yang paham isi pesan yang disampaikan komunikator, namun memilih untuk memberikan opini mereka tentang hal tersebut, bukannya menyetujui mentahmentah pesannya.
10
Sedangkan posisi penerimaan pesan yang terakhir adalah oppositional position, yaitu ketika komunikan menolak isi pesan yang diberikan oleh komunikator meski mereka mengerti secara penuh apa isi pesan tersebut. Orang yang menolak secara keseluruhan pesan dari komunikator ini adalah mereka yang sudah sangat tahu tentang isi pesan tersebut, namun memilih untuk memberi balasan yang berkebalikan dari isi pesan yang disampaikan oleh komunikator. Berdasar dari pemahaman inilah peneliti melihat penyampaian pesan dan penerimaan pesan yang terjadi di dalam fandom slash pairing Wonkyu di Twitter. e. Twitter Sebagai New Media Twitter dipilih menjadi salah satu media bersosialisasi adalah karena twitter merupakan sosial media yang banyak digunakan. Karakteristik twitter adalah jumlah karakter yang disediakan hanya 140 kata saja, sehingga pesan yang dibagikan padat. Twitter juga bisa diakses di handphone, PC, dan gadget lainnya. Twitter juga memiliki fitur khas, yakni Trending Topic. Fitur ini bisa membantu pengguna untuk mengetahui hal-hal yang dibicarakan para pengguna Twitter dimanapun berada. Kelebihan dari internet sebagai media baru adalah interaktivitas. Interaktivitas menurut William, Rice, dan Rogers adalah tingkatan dimana pada proses komunikasi para partisipan memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam dialog mutual mereka (dalam Thomas, 2007: 9). Ini bisa diartikan bahwa dalam internet semua orang bisa memberi informasi, atau juga menkonsumsi informasi. Tidak ada pembatasan peran penyampai pesan dan penerima pesan. Begitupula di dalam Twitter. Teks sebagai hal yang dibagikan di dalam Twitter bisa dibagikan oleh siapa saja, tidak ada pembatasan peran. Twitter merupakan salah satu bentuk media sosial yang paling mudah digunakan, karena hanya memerlukan waktu yang singkat tetapi informasi yang disampaikan dapat langsung menyebar luas (Zarella, 2010: 31). Karena sifatnya yang terbuka, ada banyak pihak yang memanfaatkan penggunaan Twitter, salah satunya adalah para penggemar. Para penggemar yang memiliki akun Twitter 11
umumnya akan memberikan informasi kepada sesama penggemar tentang apa yang sedang dilakukan oleh artis idola mereka, termasuk berbagi informasi tentang jadwal, foto, video, aktivitas terbaru, gosip bahkan rumor-rumor tentang acara yang akan dihadiri artis idola mereka. Dalam fandom slash pairing, pemanfaatan Twitter terlihat sebagai media bagi anggota fandom tersebut bersosialisasi dan membicarakan pasangan slash pairing kesukaan mereka tersebut. f. Fandom Fandom berasal dari kata Fan dan Kingdom yang berarti kerajaan penggemar. Fan adalah singkatan dari kata fanatic yang diambil dari bahasa Latin fanaticus . Kata fanaticus berarti milik kuil, pelayan kuil, seorang penggemar . Namun pengertian tersebut kemudian mendapat konotasi negatif, yaitu yang terinspirasi dari upacara pesta pora dan antusiasme yang gila-gilaan . Dalam perkembangannya, istilah
fanatic
berubah arti dari bentuk
berlebihan atas kepercayaan religius dan pemujaan menjadi antusiasme yang berlebihan dan salah. Istilah fan pertama kali digunakan pada akhir abad ke-19 dalam akun jurnalistik untuk mendeskripsikan pengikut tim olahraga profesional, tapi kemudian meluas digunakan untuk apapun bentuk penggemar yang setia terhadap apa yang diidolakannya (Jenkins, 1992: 12). Fandom adalah istilah yang diberikan untuk komunitas yang menjadi tempat orang-orang yang menikmati teks tertentu atau subjek tertentu dapat bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain dengan minat yang sama. Menurut Jenkins (1992: 231), fandom memberikan penggemar sebuah komunitas yang tidak didefinisikan dalam istilah tradisional seperti ras, agama, jenis kelamin, wilayah, politik atau profesi, melainkan sebuah komunitas konsumen yang didefinisikan melalui hubungan bersama dengan teks bersama.
12
g. Slash Pairing Penggemar sering membayangkan hubungan romantis tertentu pada beberapa tokoh (disebut "ship") antara karakter fiksi. Beberapa mungkin menjadi bagian dari cerita asli, beberapa mungkin merupakan rekaan penggemar. Dalam beberapa kasus, hubungan romantis bahkan tidak terjadi antara karakter dalam cerita yang sama. Sebagian besar isi dari kreativitas penggemar berputar di sekitar hubungan romantis ini. Slash pair adalah hubungan sesama jenis; istilah "slash" berasal dari penggemar Kirk/Spock dari serial Star Trek. Karakter backslash digunakan untuk memasangkan nama menjadi istilah untuk semua pasangan sesama jenis, meskipun pada cerita tentang karakter wanita terkadang disebut femslash. Sedangkan label "gen"
berarti
general,
atau
tidak
ada
tokoh
yang
di
ship
(http://libraryschool.libguidescms.com/content.php?pid=412063&sid=336773 diakses pada 1 Juli 2014). Dalam slash pairing, tokoh-tokoh yang dipasangkan ini disebut OTP (One True Pairing). OTP adalah para tokoh yang di pasangkan oleh para shippernya dalam konteks hubungan romantis (Hellekson, 2006: 10). Keintiman atau kedekatan antar tokoh laki-laki kemudian memunculkan shipper, yaitu penggemar yang mendukung hubungan sesama jenis antara tokoh laki-laki yang diidolakannya. Kemudian dibuat nama pasangan yang merupakan gabungan dari nama dua tokoh yang dianggap memiliki hubungan romantis. Para shipper ini umumnya adalah penggemar dengan orientasi heteroseksual, namun memiliki cara berpikir menyimpang sehingga berfantasi bahwa dua idola mereka memiliki hubungan homoseksual (Gooch, 2008:23). Dalam slash pairing, idola digambarkan sebagai sosok yang homoseksual. Dengan menggunakan tokoh-tokoh tersebut, penggemar menciptakan romantisme yang diinginkan dirinya dengan idolanya. Adapun figur yang dipilih tersebut juga merupakan figur yang dianggap ideal dengan fantasinya. Slash pairing ini muncul karena adanya rasa memiliki, dan tidak rela idolanya menjalin hubungan dengan orang yang dianggap oleh para shippernya tidak pantas dengan sang idola tersebut. 13
Pendekatan kultural berpendapat bahwa penggemar memiliki anggapan bahwa "hubungan romantis satu orang tampan itu baik, tapi dua orang tampan lebih baik" (Lothian, 2007: 106).
Metodologi Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode analisis isi. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui proses penyampaian pesan dan proses penerimaan pesan bertema slash pairing yang terjadi dalam fandom Wonkyu di Twitter. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah
secara
sistematis.
Dimulai
dari
wawancara,
observasi,
mengedit,
mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta menyimpulkan data. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif . Pada penelitian kualitatif, verifikasi data dilakukan secara terus menerus sepanjang proses penelitian dilakukan. Sejak pertama memasuki lapangan dan selama proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola tema, hubungan persamaan, hipotetsis dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk kesimpulan yang masih bersifat tentatif. Dalam penelitian ini, analisis isi digunakan untuk menganalisis bagaimana pesan yang ditulis shipper dalam fandom slash pairing Wonkyu di Twitter saat menjadi komunikator dan komunikan. Selain itu diteliti pula isi pesan dan tema pesan terkait fenomena slash pairing yang ditulis oleh shipper di Twitter.
Sajian dan Analisis Data A. Identitas Material Narasumber Dalam komunikasi di fandom slash pairing yang dilakukan oleh Wonkyu shipper, mereka menggunakan akun Twitter sebagai media bertukar pikiran dan pendapat. Pada akun Twitternya, mereka akan menunjukkan kecintaannya pada 14
Wonkyu melalui identitas material yang bisa mereka tampilkan di Twitter, misalnya avatar, header, username dan bio. Namun, tidak semua shipper yang menunjukkan identitas kefanatikannya menulis pesan yang lebih vulgar dibanding mereka yang tidak menampakkan identitasnya sebagai penggemar fanatik. Dalam penggunaan identitas sebagai shipper, mereka menampakkannya melalui tiga hal, yaitu nama, foto, dan bio. Nama dalam identitas material meliputi nama profil dan username. Dalam penggunaan nama profil, ada shipper yang menggunakan nama lengkap mereka. Shipper yang ada dalam kelompok ini adalah shipper yang tidak mempermasalahkan identitas mereka di dunia nyata diketahui oleh teman-temannya di dunia maya. Ada juga yang menggunakan nama panggilan sebagai nama profil di akun Twitter mereka. Shipper yang menggunakan nama panggilan sebagai nama profil adalah mereka yang menggunakan nama panggilan di Twitter yang sama dengan nama panggilan di dunia nyata. Mereka juga menggunakan nama panggilan ini karena merasa lebih dewasa. Ada juga shipper yang menggunakan nama samaran, sebagai identitas baru di dunia maya dan hal ini juga disebabkan karena mereka ingin melindungi identitas aslinya. Penggunaan nama yang kedua adalah username. Username diawali dengan tanda @ pada akun Twitter, diikuti dengan nama yang mereka pilih sebagai username. Dalam penggunaan username, ada pengguna yang memasukkan sebagian dari nama asli mereka sebagai username, contohnya @sweetajeng dan @cher4723. Mereka menggunakan nama mereka sebagai bagian dari username karena pada akun-akun yang lain mereka juga menggunakan nama tersebut, dan nama yang mereka pilih merupakan nama panggilan. Ada juga shipper yang menggunakan nama Siwon dan Kyuhyun, maupun nama Siwon atau Kyuhyun saja sebagai username. Penggunaan nama idola pada username menunjukkan kecintaan mereka pada idolanya, dan pairing yang mereka sukai, yaitu Wonkyu. Tipe pengguna terakhir adalah mereka yang 15
tidak menggunakan username yang berkaitan dengan nama diri dan nama idola. Mereka memilih untuk menggunakan nama lain yang menjadi penggambaran diri mereka, dan juga menjadi identitas pekerjaan mereka. Identitas sebagai shipper juga ditunjukkan lewat foto dalam profil Twitter. Foto ini dibagi menjadi dua, yaitu avatar dan header. Avatar merupakan foto berukuran 73x73 pixel. Avatar disini sangat penting karena avatar berupa gambar visual pada sebuah akun. Ketika seorang pengguna Twitter mengikuti pengguna Twitter lain, avatar adalah hal pertama yang akan tampak dalam timeline mereka. Dalam penggunaan avatar, ada shipper yang menyembunyikan identitas asli dengan menggunakan foto idola, atau foto salah satu tanda fisik idola. Ada juga shipper yang menggunakan gambar dua dimensi yang menjadi representasi username mereka. Tipe terakhir adalah shipper yang paling berani, karena ia menggunakan foto dirinya sendiri sebagai avatar karena merasa bahwa tidak akan ada orang yang penasaran tentang jati dirinya. Identitas foto yang kedua adalah header. Header pada Twitter adalah foto berukuran 1500x500pixel yang berada di bagian paling atas sebuah profil Twitter. Dalam penggunaannya, ada shipper yang menggunakan foto idolanya sebagai header, ada yang menggunakan foto yang merupakan penggambaran diri dan pendapat pribadi sebagai header, dan ada juga shipper yang sama sekali tidak menggunakan header karena mereka malas. Identitas material terakhir yang ada dalam profil Twitter adalah bio. Bio adalah penggambaran tentang diri pengguna sebanyak maksimal 160 karakter pada akun Twitter mereka. Ada yang menulis bio dalam beberapa kata yang singkat untuk memberi tahu orang-orang yang membuka akun Twitter mereka tentang hal-hal yang mereka tulis di Twitter, dan ada juga yang menulis bio dalam beberapa kata karena ia tidak mau ribet. Sedangkan tipe kedua penggunaan bio adalah mereka yang membuat deskripsi singkat tentang siapa idola yang mereka sukai dan juga penggambaran diri mereka lewat 160 karakter.
16
Meskipun bio dianjurkan untuk diisi, ada juga shipper yang memilih untuk mengosongkan kolom bio karena mereka malas untuk menulis bio. B. Tema Pesan Slash Pairing di Twitter Para shipper ini juga aktif menunjukkan kecintaan mereka akan Wonkyu dengan posting pesan-pesan dengan muatan slash pairing tentang Wonkyu yang sesuai dengan ideal type mereka, yaitu Siwon dan Kyuhyun memiliki hubungan homoseksual. Mereka juga menghubung-hubungkan tokoh idola lain di sekitar Wonkyu sebagai anak-anak Wonkyu, memperjelas peran Siwon dan Kyuhyun dalam hubungan homoseksual, yaitu Siwon sebagai Top (pihak yang dominan) dan Kyuhyun sebagai Bottom (pihak yang submisif dan penurut) yang diperkuat dengan cara mereka menyebut Siwon sebagai Pak Bos dan Kyuhyun sebagai Bu Yuyun. Lebih lanjut lagi, mereka menuangkan pesan mereka itu agar hubungan Wonkyu terlihat semakin nyata dengan cara-cara yang sangat kreatif, misalnya seperti posting foto Wonkyu disertai lirik lagu, membuat fan art dan membuat fan fiction tentang Wonkyu. Yang idenya bisa berasal dari imajinasi maupun dari kejadian nyata di sekitar Wonkyu dan di sekitar mereka. C. Komunikator Fandom Slash Pairing Wonkyu Saat Menulis Pesan Dalam berkomunikasi, peran komunikator dan komunikannya selalu berputar. Seorang shipper tidak selalu menjadi komunikator ataupun komunikan. Saat menjadi komunikator, jika ada interaksi Wonkyu baik di atas panggung maupun di kehidupan nyata mereka akan sangat heboh dan berapi-api dalam menyampaikan pesannya. Mereka yang ada dalam tipe ini adalah mereka yang sama sekali tidak mempertimbangkan perasaan orang lain yang bukan merupakan Wonkyu shipper yang membaca pesan mereka. Mereka menuangkan pesannya dengan cara menggunakan huruf kapital, kalimat tidak beraturan dan emoticon. Ada juga shipper yang masih mempertimbangkan perasaan penggemar lain yang bukan merupakan Wonkyu shipper. Mereka akan menulis pesan sehalus mungkin, walaupun isi pesan mereka adalah tentang slash pairing. 17
Namun ketika tidak ada interaksi antar Wonkyu, mereka bisa mencari celah sekecil mungkin untuk menyampaikan pesan-pesan slash pairing ini dengan cara yang kreatif dan unik yang dapat membuat komunikannya amemiliki jalan pemikiran yang sama dengan mereka, meskipun konten yang mereka sampaikan adalah hal-hal yang menyimpang. D. Komunikan Fandom Slash Pairing Wonkyu Saat Menerima Pesan Begitu pula saat menjadi komunikan. Meskipun semua shipper menyetujui bahwa Siwon dan Kyuhyun memiliki hubungan khusus dalam konteks homoseksual, tidak semua komunikan langsung menyetujui pesan yang disampaikan komunikator. Ada komunikan yang menyetujui langsung apa yang dikatakan oleh komunikator dan membenarkan apa yang mereka katakan, ada beberapa yang memberikan opini yang sedikit berbeda dari apa yang disampaikan oleh komunikator walaupun inti pesan mereka sama, dan ada juga yang menolak apa pesan yang diberikan oleh komunikatornya karena bagi mereka, apa yang disampaikan oleh komunikator sudah tidak relevan lagi.
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang pesan-pesan yang ditulis dalam fandom slash pairing Wonkyu di Twitter, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Dalam penggunaan identitas material seperti nama, foto dan bio pada akun Twitter, Wonkyu shipper (penggemar yang merupakan anggota fandom slash pairing Wonkyu) yang menggunakan foto idola dan menyembunyikan identitas aslinya lebih banyak dibanding Wonkyu shipper yang terbuka akan identitas diri mereka yang sesungguhnya. Dalam dunia ideal penggemarnya, Siwon dan Kyuhyun adalah pasangan homoseksual. Bagi Wonkyu shipper, pihak yang dianggap dominan adalah Siwon, sedangkan Kyuhyun dianggap sebagai pihak bottom yang submisif. Meskipun kegiatan slash pairing ini menyimpang, ketika realita tidak sesuai dengan keadaan yang mereka harapkan, para shippernya bisa 18
menjadi sangat kreatif dalam menyalurkan pesan-pesan bermuatan slash pairing di Twitter dengan membuat fan art, song tweet dan slash fan fiction. 2.
Dalam proses penyampaian pesan dan penerimaan pesan slash pairing di Twitter a.
Ketika seorang shipper menjadi komunikator, ia akan menyampaikan pesan tentang Wonkyu dengan cara yang ekspresif (heboh), cara yang sopan dan masih mempertimbangkan perasaan penggemar lain, dan dengan cara yang sangat halus dengan menulis pesan agar komunikan memiliki pendapat yang sama dengan mereka
b.
Dalam proses penerimaan pesan slash pairing di Twitter, mereka akan menanggapi pesan yang ditulis oleh komunikator. Meskipun semua shipper menyetujui bahwa Siwon dan Kyuhyun memiliki hubungan homoseksual, ada komunikan yang menyetujui pesan tersebut secara langsung dengan cara membenarkan dan meng-iyakan apa yang ditulis oleh komunikator, ada yang menyetujui tetapi memberikan opini pribadinya tentang isi pesan tersebut dan ada yang menolak pesan yang diberikan oleh komunikator. Pesan slash pairing yang ditolak adalah pesan yang isinya sudah tidak relevan lagi dengan kondisi Wonkyu sekarang.
Saran Setelah peneliti melakukan analisa tentang fandom slash pairing Wonkyu, ada beberapa saran yang dapat peneliti berikan. Dalam penelitian, ditemukan bahwa Wonkyu shipper memiliki pendapat bahwa kedua idolanya adalah sosok homoseksual. Dalam menyalurkan pendapat tentang idola sebagai sosok homoseksual, akan lebih baik lagi jika shipper masih mau melihat kondisi yang ada di dunia nyata. Jangan sampai delusi tentang idola sebagai homoseksual menimbulkan kebingungan untuk membedakan khayalan dan kenyataan. Selain itu dalam penelitian juga ditemukan bahwa dalam menyampaikan pesan tentang slash pairing, Wonkyu shipper sering menggunakan bahasa yang berapi-api dengan penulisan kalimat yang meluapkan emosinya. Saran peneliti, dalam 19
menyampaikan pesan tentang slash pairing sebaiknya shipper tidak menggunakan bahasa yang kelewat berapi-api dan menjurus, agar semua penggemar bisa menikmati isi pesan yang ditulis tentang idolanya.
Daftar Pustaka Durham, Meenakshi Gigi. (2001). Media and Cultural Studies KeyWorks. Massachusetts : Blackwell Publisher. Effendy, Onong Uchjana. (1986). Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Gooch, B. (2008). The Communication Of Fan Culture: The Impact Of New Media On Science Fiction And Fantasy Fandom. Thesis. Georgia: Georgia Institute Of Technology. Gray, Jonathan. (2007). Fandom: Identities And Communities In A Mediated World. New York: New York University Press. Harris, Alison. (1998). Theorizing Fandom: Fans, Subculture, and Identity. New York: Hampton Press. Hellekson, Karen. (2006). Fan Fiction And Fan Communities In The Age Of The Internet: New Essays. USA: Mcfarland Publishers. hlm.10 Jenkins, Henry. (1992). Textual Poachers. Television Fans And Participatory Culture. New York London: Routledge. Konjin, Elly A. (2008). Mediated Interpersonal Communication. New York: Routledge. Littlejohn, Stephen W. and Karen A. Foss. (2010). Theories Of Human Communication: Tenth Edition. Canada: Thomson Wadsworth. Lothian, Alexis. (2007). Online Slash Fandom Queer. hlm.106 Miller, Katherine. (2005). Communication Theories: Perspectives, Processes and Contexts. New York: McGraw-Hill Companies Inc. Thomas, Angela. (2007). Youth Online: Identity And Literacy In The Digital Age. New York: Peter Lang Publishing, Inc Wiryanto. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT.Grasindo. Zarrella, Dan. (2010). The Social Media Marketing Book. Canada: O Reilly Media, Inc. http://csmt12.wordpress.com/2012/02/17/celebrity-fan-relationships-through-socialmedia/ (diakses 22 September 2014). http://libraryschool.libguidescms.com/content.php?pid=412063&sid=336773 (diakses 1 Juli 2014).
20