IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS
PANDUAN PRAKTIS
PENGELOLAAN PENGADUAN SEBAGAI METODE EFEKTIF PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pendidikan dan Kesehatan)
USAID-KINERJA Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807 Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46 Jakarta, 10210 Phone: +62 21 5702820 Fax: +62 21 5702832 Email:
[email protected] www.kinerja.or.id
PENGELOLAAN PENGADUAN SEBAGAI METODE EFEKTIF PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pendidikan dan Kesehatan) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA
2014
KATA PENGANTAR Peningkatan pelayanan publik oleh unit pelayanan yang dikelola oleh pemerintah daerah merupakan mandat yang diamanatkan dalam berbagai peraturan perundangan seperti Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M. PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Dengan dukungan USAID, Program KINERJA telah berupaya memperkenalkan program bantuan teknis Peningkatan pelayanan publik di 20 kabupaten/kota mitra di empat provinsi di Indonesia (Aceh, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan) yang bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan publik. Program ini difokuskan pada penguatan pihak penyedia layanan (supply side) dan pihak pengguna layanan (demand side) di sektor pendidikan dasar, kesehatan dasar, dan perbaikan iklim usaha. Pada tahun ketiga, Program KINERJA menambah 4 kabupaten/kota lagi di Provinsi Papua yang bekerja khusus di sektor kesehatan. Peningkatan pelayanan tersebut dimaksudkan agar unit pelayanan dapat menyelenggarakan kegiatannya untuk pencapaian standar pelayanan publik (SPP), standar pelayanan minimal (SPM), dan standar nasional serta mencapai tujuan-tujuan MDG (Millennium Development Goals). Survei pengaduan merupakan sarana bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam upaya peningkatan publik, khususnya yang dilakukan di unit layanan. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi no 13 tahun 2009 tentang peningkatan Pelayanan publik dengan partisipasi masyarakat diungkapkan bahwa survei pengaduan merupakan salah satu metode peningkatan Pelayanan publik yang praktis, cepat dan murah: 1. Praktis/mudah karena dapat diterapkan di semua unit Pelayanan yang ada. 2. Cepat karena segera dapat dilihat hasilnya pada janji perbaikan Pelayanan yang dilakukan oleh kepala unit layanan 3. Murah karena kalau dibandingkan dengan metode lainnya metode ini lebih murah. USAID-KINERJA telah melakukan metode survei pengaduan di 180 sekolah dan 61 Puskesmas dengan total responden yang berpartisipasi sebesar 42.397 responden. Dari pelaksanaan ini diketahui bahwa survei pengaduan mempunyai pengaruh positif yang sangat besar dalam perbaikan Pelayanan publik di unit Pelayanan baik di sekolah maupun di puskesmas. Komitmen dari pimpinan unit layanan dan pemerintah sangat baik dalam merespon dan menangani keluhan masyarakat ini. Berdasarkan pengalaman baik tersebut maka USAID-KINERJA menyusun pedoman praktis pelaksanaan survei pengaduan, pedoman praktis ini merupakan panduan yang disusun berdasarkan pengalaman pengalaman yang didapatkan dari proses pendampingan pelaksanaan survei pengaduan. Diharapkan panduan praktis survei pengaduan ini dapat membantu Penyelenggara pelayanan, Pemerintah daerah dan pihak-pihak lain yang ingin menerapkan tata kelola yang baik, khususnya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan berstandar dalam rangkat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jakarta, Oktober 2014 ELKE RAPP Chief of Party, USAID - KINERJA
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
2
1 2
BAB 1
PENDAHULUAN 1. Pentingnya panduan praktis tentang pengelolaan pengaduan 2. Pengantar konsep pelayanan publik 3. Pengelolaan pengaduan sebagai pintu masuk peningkatan kualitas pelayanan publik 4. Pengertian survey pengaduan 5. Manfaat survey pengaduan
6 6 7 10 12 12
BAB 2
TAHAPAN UMUM PENGELOLAAN PENGADUAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK • Persiapan • Lokakarya pengelolaan pengaduan - Persiapan lokakarya - Pelaksanaan lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat - Tahapan penyusunan kuesioner - Menyusun daftar pernyataan pengaduan - Uji coba kuesioner - Perbaikan kuesioner • Pelaksanaan survey - Penetapan responden (sasaran survey) - Tips menentukan responden (sasaran survey) - Tips pelaksanaan survey - Publikasi pelaksanaan survey pengaduan • Lokakarya analisis penyebab pengaduan dan rencana tindak nyata perbaikan pelayanan - Matrik Analisis Penyebab Pengaduan dan solusi - Perumusan Janji perbaikan pelayanan - Perumusan Rekomendasi perbaikan pelayanan - Rekomendasi tehnis Pelayanan Publik • Pendatanganan rekomendasi dan janji perbaikan pelayanan - Persiapan penandatanganan rekomendasi dan janji perbaikan pelayanan publik - Model-model penandatanganan Janji dan Rekomendasi perbaikan pelayanan publik
16
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
17 19 19 20 24 25 25 29 29 29 30 31 32 36 39 44 44 44 56 56 59
www.kinerja.or.id
BAB 3
BAB 4
MONITORING JANJI DAN REKOMENDASI PERBAIKAN PELAYANAN DAN KEBERLANJUTAN SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN DENGAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK - Monitoring janji perbaikan pelayanan - Monitoring rekomendasi teknis pelayanan
64
PENUTUP Lampiran 1. Contoh kuesioner kesehatan 2. Contoh kuesioner sektor pendidikan 3. Tata cara wawancara responden 4. Contoh format rekapitulasi hasil survey 5. Tata cara membuat IPM 6. Contoh IPM 7. Contoh janji perbaikan layanan 8. Contoh rekomendasi perbaikan layanan 9. Format monitoring janji dan rekomendasi teknis
70 71 72 73 74 74 75 82 83 86 90
www.kinerja.or.id
65 66
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
3
PENDAHULUAN
www.kinerja.or.id
1
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
5
BAB 1 P e nd a h u l u a n
Sehingga segala upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat harus selalu dilakukan tanpa mengenal lelah. Salah satu metode yang efektif dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik adalah dengan “mendengarkan pengaduan masyarakat” melalui survei pengaduan. Dasar hukum dalam pelaksanaan pengelolaan
......... “mendengarkan pengaduan masyarakat” untuk kemudian dikelola bersama stakeholder ........
pengaduan adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KEMENPAN dan RB) no.13 tahun 2009, dan Undang-Undang Pelayanan Publik no.25 tahun 2009 tentang Maklumat Layanan. Sejak diberlakukannya permenpan no 13 tahun 2009, sudah banyak daerah yang mengadopsi dan menggunakan survey pengaduan untuk peningkatan Pelayanan publiknya dan pelatihan implementasi permenpan tersebut sudah dilakukan berkalikali. Namun masih banyak di temui beberapa kendala teknis untuk mengimplementasikan survei
1. Pentingnya Panduan Praktis Tentang Pengelolaan Pengaduan
pengaduan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, maka program KINERJA-USAID membuat panduan praktis tentang penerapan metode pengelolaan pengaduan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik. Buku panduan ini disusun berdasarkan pengalaman program KINERJA-USAID dalam mengimplementasikan metode pengelolaan pengaduan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik di daerah dampingan dalam sektor
6
Salah satu misi penting reformasi adalah dengan
pendidikan dasar khususnya dalam penerapan
mendekatkan dan memberikan pelayanan publik
MBS (Manajemen Berbasis Sekolah) dan sektor
yang mudah, cepat, murah dan berkualitas.
kesehatan khususnya layanan KIA di Puskesmas.
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Buku Panduan Praktis ini memuat tahap-tahap
Banyak penyelenggara dan pelaksana pelayanan
penerapan metode peningkatan kualitas pelayanan
tidak mengerti untuk apa mereka ada dan apa tugas
publik, contoh-contoh format dan tips atau tehnik
dan fungsinya dalam pelayanan. Sebaliknya, banyak
cepat yang diperlukan dalam proses implementasi
anggota masyarakat yang tidak sadar sepenuhnya
metode pengelolaan pengaduan masyarakat.
tentang bagaimana mendapatkan hak mendapatkan
Dengan bahasa yang mudah dan uraian yang
pelayanan dari pemerintah.
ringkas tapi padat , buku panduan praktis ini dapat menjadi referensi bagi aparatur penyedia layanan,
Apabila dilihat dari Tata kelola kepemerintahan
fasilitator, serta organisasi masyarakat dalam
(governance) yang baik yang didefnisikan oleh
menerapkan metode pengelolaan pengaduan
UNDP (United Nations Development Programme)
untuk perbaikan kualitas layanan publik yang lebih
sebagai : “penyelenggaraan kewenangan (baik
baik lagi.
yang bersifat politis, ekonomi dan administratif) dalam menjalankan segala urusan di suatu negara di seluruh tingkatan pemerintahan…”. Dari kata
2. Pengantar Konsep Pelayanan Publik Pengalaman menunjukkan bahwa cukup banyak aparatur negara atau pegawai negeri yang tidak mampu menjelaskan, tidak memahami dan tidak menyadari mengapa pelayanan publik merupakan kewajiban pemerintah dan kewajiban mereka sebagai aparatur pemerintah. Bahkan sering ditemukan seorang aparatur negara atau pegawai negeri yang bekerja di unit pelayanan yang berhadapan langsung dengan masyarakat yang dilayaninya tidak memahami hal ini. Di sisi lain, cukup banyak anggota masyarakat yang tidak mengetahui dan tidak memahami bahwa pelayanan publik adalah hak mereka. Situasi inilah yang mengakibatkan mengapa sering terdengar pernyataan ketidakpuasan dalam pelayanan publik bahkan ada kesan yang menyatakan bahwa aparatur pemerintah yang justru minta dilayani oleh masyarakat.
www.kinerja.or.id
“penyelenggaraan” maka dapat dimengerti bahwa kepemerintahan mengandung makna suatu proses pelaksanaan suatu pekerjaan atau kegiatan. Penyelenggaraan kewenangan dapat pula secara sederhana dipahami sebagai suatu perilaku penggunaan kewenangan. Telah diketahui bahwa setiap aparatur pemerintah dan satuan-satuan kerjanya oleh undang-undang diberi kewenangan untuk menjalankan pekerjaan (kegiatan) tertentu. Kewenangan ini dapat berupa kewenangan untuk mengambil keputusan yang menyangkut hajad hidup bersama atau hajad hidup orang banyak yang kita sebut di muka sebagai kewenangan yang bersifat politis; dapat pula berupa kewenangan untuk mengalokasikan sejumlah sumberdaya tertentu yang bernilai ekonomi untuk suatu kepentingan bersama yang kita sebut di muka sebagai kewenangan ekonomis; serta dapat pula berupa kewenangan untuk menentukan penatalaksanaan suatu urusan (kegiatan) tertentu yang kita sebut di muka sebagai kewenangan
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
7
BAB I . PENDAHULUAN
administratif. Segala urusan, seharusnya
Tuntutan masyarakat untuk melaksanakan Tata
mengundang pertanyaan tentang urusan apa saja
Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
yang harus dijalankan oleh pemerintah. Pertanyaan
terus bergulir dari waktu ke waktu baik di tingkat
ini dapat dijawab dengan merujuk Pembukaan
pusat maupun daerah. Hal tersebut merupakan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
suatu yang wajar seiring dengan meningkatnya
Tahun 1945, khususnya Paragraf (Alinea) Ke-4 yang
pengetahuan masyarakat dan pengaruh globalisasi.
berbunyi sebagai berikut :
Untuk mensikapi hal itu sudah banyak usaha yang sudah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemerintah
”Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
dengan melakukan perubahan yang terarah dan
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
mengarah pada terwujudnya suatu pemerintahan
segenap bangsa Indonesia dan seluruh
yangbaik yang bermuara pada peningkatan
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
pelayanan publik dengan melibatkan partisipasi dari
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
masyarakat.
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
Kepemerintahan hanya dapat dinilai baik jika
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kewenangan politis, ekonomis dan adminisitratif
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang
digunakan atau diselenggarakan dengan baik
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk
(good governance). Dengan kata lain, setiap
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
urusan pemerintah dijalankan dengan baik. Jika
yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan hajat
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
hidup bersama ditentukan secara sepihak, maka
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia
ini menjadi tidak baik atau buruk (bad governance).
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
Jika sumberdaya ekonomi dialokasikan ke hal-hal
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan,
yang tidak bermanfaat atau hanya menguntungkan
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial
sekelompok kecil, maka ini menjadi tidak baik atau
bagi seluruh rakyat Indonesia”.
buruk (bad governance). Jika suatu urusan yang sebenarnya dapat dijalankan sederhana dan cepat
Berdasarkan alinea tersebut di atas, tujuan
tetapi menjadi rumit, berbelit-belit dan lama; maka ini
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yang
menjadi tidak baik atau buruk (bad governance).
juga merupakan fungsi dan tugas Pemerintah
8
Negara Indonesia itu sendiri, yaitu:
Kepemerintahan yang baik (good governance)
•
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
setidaknya harus memiliki karakteristik sebagai
seluruh tumpah darah Indonesia,
berikut:
•
Memajukan kesejahteraan umum,
•
Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
•
Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
1. Supremasi hukum
yang harus direncanakan, dilakukan dan dinilai
Adanya peraturan perundang-undangan
sehingga lebih memiliki kecenderungan untuk
yang adil dan dilaksanakan secara adil dan
mencapai konsensus (kesepahaman) yang
konsekuen.
optimum.
2. Transparansi
7. Daya tanggap (responsiveness)
Adanya arus informasi yang terbuka bagi
Adanya sistem pemerintahan yang memberikan
setiap pihak yang berkaitan dengan hasil-hasil
respon yang cepat dan tepat terhadap
pembangunan dan pelayanan pemerintahan.
setiap tuntutan pelayanan pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan perkembangan
3. Akuntabilitas
situasi.
Setiap tindakan dan perilaku pemerintahan dapat dipertanggung-jawabkan dan terpercaya.
8. Efisiensi dan efektifitas penggunaan sumberdaya
Hal ini berlaku juga bagi setiap organisasi pemerintahanswasta dan organisasi
kemasyarakatan.
Setiap hasil pembangunan dan pelayanan pemerintahan dihasilkan dengan tingkat penggunaan sumberdaya paling efisien, efektif
4. Kesetaraan (persamaan hak)
dan berkelanjutan.
Adanya persamaan kedudukan di antara warga negara (tanpa diskriminasi) untuk memperoleh
9. Visi strategis
hak atas perolehan hasil pembangunan dan
pelayanan jasa pemerintahan.
Adanya rencana strategis jangka panjang tentang pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan secara berkelanjutan yang
5. Partisipasi pihak-pihak
mendasari setiap tindakan dan capaian jangka
pendek.
Adanya ruang dan kesempatan yang terbuka bagi partisipasi pihak-pihak yang berkepentingan pada proses pemerintahan dan
Beberapa kalangan lainnya ada yang
hasil pembangunan. Ini berlaku sejak tahap
menambahkan satu atau dua karakteristik lagi,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
yaitu:
evaluasi atas setiap upaya pembangunan dan pelayanan pemerintahan.
10. Pengawasan (dan/atau kepemimpinan/ keteladanan)
6. Konsensus
Setiap penyelenggaraan urusan diawasi dan
Ruang dan kesempatan bagi partisipasi pihak-
terawasi dengan baik sehingga prosesnya
pihak yang berkepentingan dimaksudkan untuk
dapat dikendalikan ke arah tujuan yang
mencapai pemahaman bersama tentang apa
ingin dicapai dan hasilnya dapat dinilai untuk
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
9
BAB I . PENDAHULUAN
perbaikan di masa-masa yang akan datang;
lama ”Kotak Saran” tersebut dimanfaatkan untuk
dan setiap pimpinan satuan kerja menyediakan
memberikan saran atau pengaduan? sejauh ini
contoh yang baik di dalam diri dan tindakannya
yang ada didalamnya sering sekali justru sampah
sehingga dapat ditiru oleh para bawahan.
(bungkus permen, sobekan kertas pembersih/tissue dan sejenisnya). Mengapa hal tersebut terjadi ?
11. Profesionalisme
Setiap urusan dilaksanakan atau dijalankan
Penyebabnya sederhana saja. Seorang yang
secara profesional dengan kualitas pelaksanaan
berpendidikan formal sarjana sekalipun, jika dia
pekerjaan dan hasil yang baik. Penyelenggaraan
bukanlah seorang sarjana teknik transportasi
kewenangan dilaksanakan dengan menjunjung
udara atau sarjana manajemen transportasi udara,
tinggi prinsip-prinsip profesionalisme.
tidaklah mungkin akan mampu memberikan saran dan mengisi kotak saran yang disediakan – terkait pelayanan transportasi udara di setiap bandara
3. Metode pengelolaan pengaduan sebagai pintu masuk peningkatan kualitas pelayanan publik
udara yang dikelolanya. Hal yang sama akan terjadi
Hampir di semua kantor unit organisasi yang
rekomendasi yang berisi solusi praktis. Karena itu,
berhadapan langsung dengan para pelanggannya
pada akhirnya persoalan yang menyangkut solusi
dapat ditemukan ”Kotak Saran” (Suggestion Box).
praktis perbaikan pelayanan kembali berpulang
Di bandara udara, di stasiun kereta api, di kantor
kepada masing-masing penyelenggara pelayanan
bank dan di tempat-tempat lainnya di mana terjadi
itu karena faktanya memang, merekalah ahlinya.
pada kotak saran yang disediakan di rumah-rumah sakit. Jika seseorang bukanlah sarjana kesehatan masyarakat, sarjana keperawatan, kedokteran atau pendidikan formal sejenis itu, tidaklah mungkin mampu memberikan saran kepada pengelola rumah sakit, perawat dan dokter tentang bagaimana seharusnya para pasien disembuhkan. Kalaupun ada sedikit orang menyempatkan diri memberi saran dan memasukkannya ke kotak saran yang disediakan; dapat dipastikan bahwa yang akan diperoleh hanyalah saran-saran yang normatif saja – jauh dari sesuatu yang dapat dikategorikan sebagai
transaksi langsung antara penyelenggara pelayanan
10
dengan para penggunanya. Persoalannya adalah,
Pengaduan atau keluhan (complaint) adalah
adakah yang memperhatikan bahwa setelah sekian
pernyataan ketidak-puasan, apapun bentuknya
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
(tertulis maupun lisan) tentang pelayanan, tindakan
pelayanan”. Setidaknya terdapat beberapa alasan
dan/atau kekurangan tindakan yang dilakukan oleh
mengapa pengaduan/keluhan masyarakat terhadap
instansi penyedia pelayanan atau para stafnya yang
kinerja pelayanan menjadi lebih mudah digunakan
mempengaruhi atau dirasakan oleh para pengguna
sebagai ”pintu masuk” peningkatan kualitas
pelayanan tersebut.
pelayanan, yaitu:
Pernyataan ketidak-puasan lebih berkenaan dengan
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah
perasaan (subyektif) – bukan berdasarkan logika
menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidak-
(apa sebab). Tidak suka, tidak menginginkan, bahkan
puasan daripada menyatakankan saran,
jengkel atau marah terhadap sesuatu. Itu lebih mudah
rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
disampaikan daripada saran atau rekomendasi yang
pelayanan,
setidaknya harus lebih berbasis logika. 2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan Jauh lebih mudah bagi orang awam untuk
saran atau rekomendasi perbaikan, hampir
mengeluhkan keterlambatan keberangkatan
dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari
pesawat udara daripada memberi saran bagaimana
praktis/ teknis sehingga tidak dapat segera
caranya agar hal itu tidak lagi terjadi. Jauh lebih
diterapkan,
mudah bagi pasien dan keluarga pasien untuk mengeluhkan bahwa obat-obatan yang diberikan
3. Pencarian alternatif solusi praktis dan
oleh dokter tidak manjur (tidak membawa
penerapannya untuk meningkatkan kualitas
kesembuhan) daripada memberi saran kepada
pelayanan adalah wilayah keahlian dan
para dokter tentang obat apa yang paling dapat
sekaligus merupakan tanggungjawab para
menyembuhkan. Jauh lebih mudah bagi siswa
penyelenggara pelayanan itu sendiri.
atau orangtua/wali siswa untuk mengeluhkan biaya pendidikan yang mahal daripada memberikan
Sejalan dengan hal tersebut di atas dalam
saran bagaimana seharusnya penghematan dapat
rangka memfasilitasi pihak-pihak dalam
dilakukan agar biaya pendidikan menjadi lebih
rangka mewujudkan kepemerintahan yang
murah.
baik, maka adanya buku panduan praktis pengelolaan pengaduan untuk peningkatan
Uraian di atas menjadi argumentasi mengapa
kualitas pelayanan publik tentunya akan banyak
”menjaring atau bahkan meminta pengaduan/
manfaatnya guna membantu fasilitator dalam
keluhan masyarakat pengguna pelayanan” jauh
memberikan asistensi kepada unit layanan
lebih mudah dilakukan daripada ”meminta saran
publik ataupun bagi aparatur pemerintah dalam
atau bahkan rekomendasi bagaimana memperbaiki
usaha peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
11
BAB I . PENDAHULUAN
4. Pengertian survey pengaduan
masyarakat secara umum atas kualitas dari proses
Survey pengaduan masyarakat adalah sebuah
Dari IPM tersebut selanjutnya di lakukan analisis
survey dengan menggunakan kuesioner pernyataan pengaduan (yang berisi pernyataan-pernyataan pengaduan) yang merupakan hasil lokakarya mekanisme pengelolaan pengaduan masyarakat. Dalam lokakarya tersebut masyarakat dan aparatur penyedia layanan bersama-sama merumuskan pernyataan-pernyataan pengaduan terkait dengan kekurangan layanan yang dirasakan oleh pengguna layanan (sesuai dengan Standart Pelayanan Minimum dan Standar Pelayanan Publik) dari jenis pelayanan tertentu atau unit layanan dan atau dari
pelayanan publik yang selama telah dilakukan oleh aparatur penyedia layanan.
penyebab pengaduan, analisis ini untuk mencari akar penyebab pengaduan dan solusinya. Solusi tersebut sebagai rekomendasi untuk melakukan perbaikan pelayanan. Oleh karenanya dalam solusi ini di bagi menjadi dua kategori, yaitu solusi internal dan solusi eksternal. Solusi internal akan di tindak lanjuti ke dalam janji perbaikan pelayanan dan solusi ekternal akan di tindak lanjuti dengan rekomendasi teknis.Rekomendasi teknis ini akan di serahkan kepada para pengambil kebijakan untuk di tindak lanjuti, melalui mekanisme perencanaan daerah.
SKPD. Dimana setelah itu dilakukan prioritisasi pernyataaan pengaduan dan di masukkan dalam kuesioner pengaduan masyarakat. Survey pengaduan ini merupakan sebuah tahapan dalam metode pengelolaan pengaduan masyarakat, dimana dalam survey ini akan terlihat persepsi masyarakat (demand side) terhadap kualitas
5. Manfaat survey pengaduan masyarakat
layanan yang selama ini telah diberikan oleh
Survey pengaduan masyarakat ini sangatlah penting
penyedia layanan (supply side). Dinamakan survey
dan menjadi tolok ukur akan kualitas pelayanan
pengaduan karena memang secara khusus ingin
yang telah diberikan oleh aparatur kepada
mengetahui berapa banyak orang yang mengadu
masyarakat.
tentang hal-hal yang selama ini dirasakan kurang
Hal ini juga menunjukkan kelemahan-kelemahan
oleh masyarakat dalam proses pelayanan publik.
dari unit pelayanan publik yang harus segera diperbaiki (kalau masih dalam wewenang dan
Hasil survey pengaduan masyarakat adalah
kemampuan unit layanan bisa langsung diperbaiki)
Indeks Pengaduan Masyarakat (IPM) yang
ataupun merupakan input bagi penyusunan rencana
merupakan tabulasi dari hasil survey. Indeks ini
kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah di level yang
(IPM) merupakan cerminan persepsi dan penilaian
lebih atasnya (misalnya Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan dalam kontek program KINERJA).
12
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Sehingga manfaat survey pengaduan masyarakat ini seperti “General Check Up” atau merupakan “pemeriksaan secara menyeluruh” akan kualitas dari sebuah pelayanan unit layanan publik
3. Terbangunnya sistem pelayanan publik yang transparan, partisipatif, dan akuntabel. 4. Salah satu metode pendekatan kepada rakyat (konstituen).
(baik menyangkut sarana prasarana, sumber daya manusia ataupun sistem. Dimana untuk
Bagi Kepala SKPD
perbaikannya ada yang bisa dilaksanakan oleh unit layanan publik itu sendiri (baik saat itu juga ataupun bertahap sesuai dengan kemampuan) ataupun meminta support kebijakan (baik yang menyangkut anggaran ataupun lainnya) yang merupakan domain/ wilayah/wewenang dari para pengambil keputusan (kepala daerah dan ketua DPRD).
1. Sebagai bahan perencanaan pelayanan yang tepat sasaran dan tepat manfaat. 2. Sebagai bahan kajian untuk memperbaiki kualitas layanan. 3. Sebagai bahan masukan untuk usulan pengajuan kegiatan. 4. Sebagai bahan kajian untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program.
Bagi Pengguna Layanan Bagi Unit Layanan 1. Akan ada respon positif merasa dihargai karena aspirasi tersalurkan dan dilibatkan dalam analisa dan pemecahan masalah. 2. Adanya jaminan bahwa sebagian dari masalah yang dihadapi dapat terselesaikan. 3. Terbangunnya kepercayaan terhadap unit layanan (Pemerintah Daerah). 4. Terbangunnya komunikasi yang harmonis antara penyedia dan pengguna layanan. 5. Sebagian beban pengguna layanan bisa dikurangi.
1. Mendapatkan data valid tentang kekurangan kualitas layanan secara rinci baik tentang prosedur dan proses pelayanan, fasilitas yang tersedia, biaya, serta kompetensi dan perilaku aparatur pelayananan. 2. Menjadi prioritas untuk rencana perbaikan dan pembiayaan untuk tahun kegiatan yang akan datang. 3. Menjadi data based yang kemudian dianalisa dan dimasukkan dalam janji dan rekomendasi perbaikan pelayanan.
Bagi Kepala Daerah
4. Sebagai instrumen komunikasi dua arah yang sangat efektif dengan pengguna layanan dalam
1. Diperolehnya informasi pengaduan masyarakat yang aktual dan akurat sebagai bahan
upaya untuk perbaikan kualitas pelayanan publik secara terus–menerus (continous improvement).
pengambilan keputusan. 2. Legitimasi politik dari masyarakat cenderung meningkat.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
13
Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
15
BAB 2
Pelaksanaan pengelolaan pengaduan merupakan upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dengan partisipasi masyarakat. Dalam pelaksanaan proses pengelolaan pengaduan ini, masyarakat
Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
diajak berperan aktif dalam melakukan perbaikan pelayanan, dari saat menyusun instrumen, survey, analisis masalah dan rencana tindak nyata perbaikan pelayanan sampai dengan pemantauan dan evaluasi janji perbaikan dan rekomendasi perbaikan pelayanan publik.
........ masyarakat diajak berperan aktif dalam melakukan perbaikan pelayanan, dari saat menyusun instrumen ........
16
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Siklus kegiatan pengelolaan pengaduan untuk peningkatan pelayanan publik
1. Persiapan Tahapan penataan awal merupakan salah satu tahap yang sangat penting dan menentukan dalam pengelolan pengaduan masyarakat untuk perbaikan kualitas pelayanan publik . Dalam tahap ini para pelaksana memerlukan dukungan penuh dari semua stakeholders dan dari pengambil keputusan. Dalam penerapan pengelolaan pengaduan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, ada hal–hal yang perlu dipersiapkan sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan menemui kendala. Beberapa hal penting yang wajib dilakukan adalah:
•
Peningkatan pemahaman tentang latar belakang, maksud dan teknis survey pengaduan, baik bagi penyedia maupun pengguna layanan
• Pembentukan Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik -
Tingkat Kabupaten (SK Kepala Daerah)
- Tingkat Unit Layanan (SK Kepala Dinas/ Kepala unit) • Mengkorfirmasikan tugas Tim Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik • Persiapan logistik (tempat, alat dan bahan lokakarya) • Pemilihan waktu lokakarya (sedapat mungkin sebelum waktu perencanaan pembangunan daerah tahun berjalan)
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
17
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan Komunikasi
1. Sektor pendidikan fokus kepada pelayanan MBS (manajemen berbasis sekolah), respondennya
1. Sosialisasi internal tentang pengelolaan pengaduan kepada aparatur penyedia layana
adalah siswa dan orang tua siswa. 2. Sektor kesehatan pelayanan KIA (kesehatan
sebelum kegiatan dilakukan untuk meminimalisir
ibu dan anak): yang dapat di jadikan responden
resistensi di acara lokakarya mekanisme
adalah seluruh pengguna pelayanan KIA ( Ibu
pengaduan masyarakat dan tahapan
hamil dan ibu menyusui) di puskesmas dan
selanjutnya.
jajarannya dan sebagian pengantar pengguna
2. Memastikan Pengambil Kebijakan memberikan
pelayanan yang mempunyai hubungan keluarga
amanat dukungan tentang peningkatan kualitas
dan memahami pelayanan yang di berikan oleh
layanan lewat metode PERMENPAN no.13/2009
puskesmas dan jajarannya.
dalam pembukaan lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat 3. Memberikan penyadaran kepada publik pengguna layanan akan hak pelayanan dasar 4. Memberikan informasi kepada publik akan adanya lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat guna peningkatan kualitas layanan dari sebuah unit layanan publik
3. Sektor kesehatan ko inveksi TB – HIV, yang dapat di jadikan responden adalah seluruh pengguna layanan dan sebagian pengantar pengguna pelayanan puskesmas dan jajarannya yang menggunakan Pelayanan pemeriksaan TB dan HIV. 4. Sektor kesehatan integrasi KIA – HIV, yang dapat di jadikan responden adalah pengguna pelayanan (ibu hamil dan ibu menyusui) dan
Penentuan Responden
sebagian pengantar pengguna pelayanan puskesmas dan jajarannya yang memanfaatkan
Responden adalah orang yang di jadikan sasaran
pelayanan KIA dan atau pemeriksaan HIV.
untuk merespon atau untuk menjawab pernyataan pengaduan. Oleh karenanya responden yang di pilih
Jumlah Responden
harus sesuai dengan tujuan di lakukannya survey pengaduan.
Mengacu pada Permenpan no 13 tahun 2009 tentang peningkatan kualitas Pelayanan publik
Dalam survey pengaduan yang di lakukan oleh
dengan partisipasi masyarakat, jumlah responden
Program USAID - KINERJA sasaran survey
yang menjadi sasaran survey pengaduan ini di di
pengaduan adalah pengguna pelayanan di unit
tentukan sebagai berikut:
layanan baik Sekolah maupun Puskesmas yang menjadi sasaran untuk peningkatan Pelayanan publik, responden di maksud dapat di gambarkan sebagai berikut:
18
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
•
Bagi unit layanan yang mempunyai data valid
Persiapan lokakarya
pengguna layanan, maka jumlah responden
•
survey adalah 80 % dari total pengguna layanan
Dalam proses untuk pelaksanaan lokakarya
aktif.
pengelolaan pengaduan , beberapa hal berikut
Bagi unit layanan yang tidak mempunyai data
harus diperhatikan :
pengguna, maka survey dilakukan kepada seluruh pengguna layanan setiap hari selama
•
kurang lebih 14 hari ( 2 minggu )
Kerangka Acuan (TOR) pelaksanaan lokakarya pengelolaan pengaduan yang setidaknya memuat latar belakang, tujuan, hasil, peserta, dan agenda kegiatan.
2. Lokakarya pengelolaan pengaduan Di Papua untuk memudahkan proses penyusunan kuesioner , Sebelum pelaksanaan lokakarya pengelolaan pengaduan yang di laksanakan di tingkat Kabupaten /Kota, untuk memudahkan dalam memberikan pemahaman dan dalam penyusunan kuesioner pernyataan pengaduan di masing masing PKM dapat melakukan FGD, dengan melibatkan unsur unsur dari PKM, MSF dan pengguna layanan serta tokoh masyarakat. FGD ini di maksudkan untuk mengidentifikasi keluhan keluhan masyarakat di tingkat PKM terkait dengan Pelayanan yang di berikan oleh PKM bersangkutan. Utamanya terkait tata kelola Pelayanan, tata laksana Pelayanan dan SPM. Keluaran dari FGD ini adalah daftar pernyataan pengaduan dari masing masing PKM untuk di bawa dalam lokakarya pengelolaan pengaduan, sehingga dalam lokakarya pengelolaan
•
Memilih dan menentukan calon peserta lokakarya secara adil dan bijak dengan komposisi sebagai berikut : a) 20 % - 30 % dari jumlah peserta adalah aparatur penyedia layanan publik / unit layanan publik (sekolah/puskesmas) dan organisasi/lembaga pembina pelayanan publik (SKPD/Dinas /Badan) yang bersangkutan b) 70 % - 80 % dari jumlah peserta lokakarya berasal dari berbagai stakeholder pengguna layanan seperti, MSF (Multi Stakeholder forum), LSM, akademisi, Massa, Organisasi Profesi, Jurnalis Warga (JW), dan organisasi pemerintah lainnya c) Penyiapan tempat dan setting tempat (U shape / round table) dengan kapasitas yang mencukupi untuk sejumlah peserta dan kerja kelompok
pengaduan, draft pernyataan pengaduan dari masing masing PKM akan di jadikan bahan untuk di lokakaryakan ditambah dengan tambahan-tambahan pernyataan pengaduan pada saat lokakarya pengaduan.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
19
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
d) Foto copy Standart Pelayanan Minimum
dapat berkomunikasi secara efektif sehingga tujuan
sektoral (Kesehatan, Sekolah dan Perijinan
dari lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat
Terpadu Satu Pintu).
ini akan tercapai.
e) Bahan presentasi dan bahan bacaan tentang tata kelola pelayanan dan azaz
Hasil yang diharapkan dari lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat
pelayanan.
Pelaksanaan lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat
1. Adanya rancangan kuisioner pernyataan pengaduan masyarakat pengguna layanan yang telah disepakati oleh seluruh peserta lokakarya.
Lokakarya ini adalah kegiatan pertama dari
2. Rencana tindak lanjut setelah lokakarya.
pengelolaan pengaduan masyarakat untuk
3. Merekrut tenaga tambahan sukarela yang
peningkatan pelayanan publik, dimana untuk
akan membantu tim dalam pelaksanaan survey
pertama kalinya penyelenggara pelayanan publik
pengaduan masyarakat diharapkan dari MSF
bertemu dengan masyarakat. Lokakarya ini
(Multi Stakeholder Forum).
merupakan kunci menuju proses selanjutnya. Kesan
4. Seluruh tim termasuk tenaga sukarela
awal yang buruk akan berdampak pada tahapan
telah terampil dalam melaksanakan survey
selanjutnya dari metode ini.
pengaduan msayarakat dan mampu mengolah serta menyajikan hasil survey dalam bentuk
Ciptakan situasi kondusif agar antara penyelenggara
Indeks Pengaduan Masyarakat.
pelayanan publik dan masyarakat pengguna layanan Contoh: susunan acara lokakarya pengelolaan pengaduan masyarakat HARI KE-1
PENANGGUNG–JAWAB
08.00 – 08.15
Persiapan Acara Pembukaan
08.15 – 08.30
Laporan/Sambutan Kepala SKPD tentang rencana penerapan metode pengelolaan pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kepala SKPD
08.30 – 09.00
Sambutan Kepala Daerah dan membuka (bersama) lokakarya pengelolaan pengaduan secara resmi.
Kepala Daerah
09.00 – 09.15
Pengantar Lokakarya
Fasilitator
Presentasi Prinsip –prinsip Kepemerintahan yang baik, tata laksana pelayanan publik dan penerapan metode pengelolaan pengaduan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik
Fasilitator
09:15 – 10:15
20
ACARA
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
Tim
www.kinerja.or.id
HARI KE-1
ACARA
PENANGGUNG–JAWAB
10.15 - 10.30
Standar Pelayanan Minimum
12.00 - 13.00
ISHOMA
13.00 - 13.15
Pengantar Skala Prioritas Pengaduan (layanan utama, layanan pendukung, bukan layanan)
Fasilitator
13.15 – 14.00
Curah pendapat tentang pengaduan masyarakat atas kualitas pelayanan publik yang selama ini diterima
Fasilitator
14:30 – 15:30
Prioritisasi Pengaduan Masyarakat
Fasilitator
HARI KE-2
Fasilitator Tim
ACARA
PENANGGUNG–JAWAB
08.00 - 09.30
Seleksi Prioritas Pengaduan Masyarakat yang akan dimasukkan dalam kuesioner pengaduan
Fasilitator
09.30 - 10.00
Penjelasan tentang Prototipe Kueisioner dan Daftar Pengaduan Masyarakat yang disusun berdasarkan Hasil Prioritas Pengaduan (maksimal 35 butir pernyataan pengaduan )
Fasilitator
10.00 - 12.00
Penyusunan kuesioner Pengaduan Masyarakat
Fasilitator
12.00 - 13.00
ISHOMA
13.00 - 14.30
Simulasi Survey Pengaduan Masyarakat • Penggandaan Quisioner sesuai dengan jumlah peserta lokakarya • Melakukan simulasi survey dengan peran-peran 1. Responden(pengguna layanan) 2. Surveyor (stakeholder/FMS, penyedia layanan) 3. Petugas tabulasi hasil survey
Fasilitator
14.30 - 15.00
Rencana Tindak Lanjut Survey Pengaduan dan Lokakarya Analisis Masalah Penyebab Pengaduan
Fasilitator
15.00 – 15.30
Penutupan Lokakarya Pengaduan Masyarakat oleh Kepala SKPD
Tim
www.kinerja.or.id
Tim
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
21
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Tips : Menghadapi orang yang sulit menerima metode ini Mereka yang sulit menerima metode ini sebagian besar karena mereka mempunyai latar belakang dan pengalaman yang berbeda dengan yang dihadapi saat ini.
• Hargai pendapat yang diberikan. • Berikan pujian atas perhatian dan masukan yang disampaikan. • Memberikan penjelasan hasil akhir dan manfaat dari penerapan pengelolaan pengaduan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik. • Siapkan kepercayaan diri dan ketenangan dalam menghadapi pertanyaan. • Hindari Konflik berkepanjangan dan kembali ke materi pokok. • Hadapkan orang yang sulit tersebut ke publik. Misalnya sindir dia dengan humor yang halus sampai yang agak kasar.
Tips :Teknik penyusunan kuesioner secara cepat •
Mengumpulkan pernyataan pengaduan yang mempunyai makna sama dalam satu kartu metaplan (buat kalimat sederhana baru yang maknanya sama).
•
Melakukan sortir ulang (verifikasi ulang) terhadap pengaduan yang berasal dari aparatur penyelenggara pelayanan (misal tentang kekurangan fasilitas, anggaran dan hal-hal yang bukan merupakan kebutuhan pengguna layanan).
•
Mengarahkan pengaduan yang ditulis merupakan kekurangan pelayanan berdasarkan Standart Pelayanan Minimum (SPM) yang telah ditetapkan.
•
Menverifikasi ulang pengaduan berdasarkan 14 indikator pelayanan dari Kementrian PAN + RB.
•
Menverifikasi ulang pengaduan berdasarkan Layanan Utama dan Layanan Pendukung.
Kesehatan (Puskesmas) Pelayanan yang bisa di adukan adalah ; a. Layanan Utama: Registrasi pasien Tindakan Pelayanan Penyerahan Obat contoh - Dimulai dari mulai masuk puskemas, daftar di loket pendafataran pasien sampai menunggu di panggil petugas.
22
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
- Tindakan pelayanan berupa mulai masuk ruang periksa, selama proses pemeriksaan (keramahan petugas, kecakapan, ketelitan, kebersihan dan privasi ruang periksa) sampai pemeriksaan selesai dan keluar dari ruangan periksa. - Penyerahan obat dari loket, kesesuaian tarif dengan ketentuan yang berlaku, sampai pulang. b. Layanan Pendukung • Kebersihan • Keamanan • Kenyamanan • Sarana prasarana • Maksimal 30 pernyataan pengaduan yang dimasukkan dalam quisioner pengaduan, jangan lebih. Karena akan membuat responden yang mengisi akan jadi jenuh/ bosan.
Contoh “Metaplan sebelum di klarifikasi”
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
23
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Contoh “Metaplan setelah di klarifikasi dan di perbaiki”
• Tahapan penyusunan kuesioner
- Jenis fasilitas (tempat parkir, ruang tunggu, ruang ganti baju olahraga,
-
Fasilitator menggali pernyataan
laboratorium, apotik, ruang periksa,
pengaduan dengan kata-kata kunci,
ruang pasien, dll)
dengan contoh sebagai berikut :
c. Bagaimana dengan proses pelayanan yang diberikan
a. Apakah ada pengaduan tentang
- Kejelasan prosedur layanan
petugas..?
- Ketepatan waktu pelayanan
- Terlambat masuk
- Ketelitian
- Tidak cukup kompetensi
d. Bagaimana dengan transparansi proses
- Jumlah petugas kurang
pelayanan
- Keramahtamahan
- Kesesuaian tarif dan biaya yang
b. Bagaimana dengan fasilitas yang ada..? apakah sudah nyaman..? - Kecukupan Jumlah fasilitas (KM/
harus dibayarkan - Perlakuan yang sama antara kaya dan miskin
WC, Meja, Kursi, LCD, Kipas angin, dll)
24
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
• Menyusun daftar pernyataan pengaduan 1) Kuesioner yang telah ditulis di metaplan
• Uji coba kuesioner
Setelah kuesioner selesai dibuat, maka
di susun berdasarkan jenis pengaduan
kemudian kuesioner tersebut digandakan
( apakah termasuk registrasi, tindakan
dan dibuat untuk proses simulasi survey dan
pelayanan /KBM, evaluasi hasil belajar/
tabulasi pada saat hari kedua pelaksanaan
penyerahan obat )
lokakarya mekanisme pengelolaan pengaduan
2) Kemudian di lakukan prioritisasi pernyatan
masyarakat. Hal ini perlu dilakukan untuk
pengaduan yang akan dimasukkan ke dalam
menguji apakah kuesioner tersebut sudah
kuesioner pengaduan masyarakat
benar, baik dari tata bahasa, layout, tidak adanya pernyataan pengaduan yang multi tafsir ataupun pernyataan ganda, serta terlalu banyaknya pernyataan pengaduan yang ada dalam kuesioner.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
25
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Contoh: Format kuesioner pengaduan untuk Sekolah Dasar PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
SURVEY PENGADUAN SISWA DAN ORANG TUA TERHADAP KINERJA LAYANAN SEKOLAH SEKOLAH
SD / MI....................
PERIODE SURVEY JENIS KELAMIN
No.
26
NO. LEMBARAN PETUGAS SURVEY
L/P
PERNYATAAN PENGADUAN (KELUHAN) Pada saat Bapak/Ibu/Saudara di sekolah, apakah Bapak/Ibu/Saudara mengalami kejadian seperti yang disebutkan di bawah ini...?
1
Masih ada pungutan biaya untuk pendaftaran siswa baru
2
Format blanko pendaftaran siswa baru cukup rumit
3
Halaman sekolah sering banjir
4
Guru tidak ramah saat mengajar di kelas
5
Guru sering terlambat masuk kelas
6
Guru membosankan dalam mengajar
7
Guru tidak menguasai materi pelajaran
8
Guru tidak menguasai komputer
9
Guru saat mengajar sering berdandan di kelas
10
Guru saat mengajar sering SMS
11
Guru saat mengajar terlalu cepat
12
Guru saat mengajar suaranya sangat pelan
13
Guru suka mencubit siswa di kelas
14
Guru belum memanfaatkan alat peraga dalam mengajar
15
Ruang kelas panas
16
Tidak ada tenaga pustakawan
17
Guru tidak menilai PR dan ulangan harian siswa
18
Orang tua tidak dilibatkan dalam evaluasi hasil belajar siswa
19
STTB/Ijazah lambat diserahkan ke siswa
20
Penulisan raport sulit dipahami orang tua
21
Guru tidak bisa menjaga perasaaan anak
22
Air bersih yang tersedia tidak mencukupi
23
Jumlah WC tidak sesuai dengan perbandingan jumlah siswa
24
Meja, kursi, papan tulis, dan lemari di kelas banyak yang rusak
25
Ruang kelas tidak cukup untuk menampung siswa
26
Ruang kelas tidak ada lampu penerangan
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
YA *)
www.kinerja.or.id
27
Sekolah tidak mempunyai kamar ganti baju olah raga
28
Lapangan dan peralatan olah raga tidak memadai
29
Sarana UKS tidak lengkap
30
Buku bacaan di perpustakaan kurang
31 32 33 Telah direkapitulasi *) Beri tanda ( √ ) jika YA. Kosongkan jika TIDAK **) Beri tanda ( X ) jika lembar ini sudah direkapitulasi untuk kemudian diarsipkan.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
27
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Contoh: Format kuesioner pengaduan untuk Puskesmas
28
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
• Perbaikan kuesioner
yang mereka harapkan. Demikian juga dengan responden survey yang kadang kala tidak cukup
Dalam proses penyusunan kuesioner ada
mendapatkan informasi yang memadai sehingga
kalanya masih banyak terdapat pernyataan-
kemudian mereka mengisi survey tidak berdasarkan
pernyataan yang mempunyai makna kalimat
fakta lapangan yang ada, tetapi lebih pada asumsi
yang masih punya makna hampir sama,
yang membuat hasil survey tidak maksimal.
sudah tercover di pernyataan lainnya, atau
Untuk itu diperlukan upaya sosialisasi dan
bahkan bisa dihilangkan. Untuk itu perlu
persiapan yang cukup sebelum survey pengaduan
di cek ulang sebelum kemudian kuesioner
dilaksanakan, sehingga baik aparatur penyedia
tersebut digandakan dan dipakai dalam
layanan publik maupun masyarakat yang menjadi
survey pengaduan.
target survey memahami maksud dan kegunaan dari survey pengaduan ini.
3. Pelaksanaan survey Tahapan kedua dari metode pengelolaan pengaduan
- Penetapan responden
Sebelum survey pengaduan dilaksanakan,
masyarakat untuk peningkatan kualitas pelayanan
maka jumlah dan sasaran responden untuk
publik adalah survey pengaduan masyarakat Hal
survey haruslah di sepakati dan ditetapkan
ini menjadi salah satu titik kritis dalam metode
terlebih dahulu. Hal ini untuk memberikan
penerapan pengelolaan pengaduan masyarakat
gambaran pasti berapa kuesioner yang
untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, karena
akan dicetak / digandakan dan dimana saja
disinilah (hasil survey) akan diketahui sejauh mana
survey akan dilakukan. Pada umumnya
persepsi masyarakat akan kualitas pelayanan yang
responden yang menjadi target ideal survey
telah diberikan oleh aparatur penyedia layanan.
pengaduan adalah responden yang sudah mempunyai pengalaman mendapatkan
Sehingga kadang kala memunculkan ketakutan
pelayanan dari unit pelayanan publik yang
dikalangan aparatur bahwasannya penilaian
menjadi lokus kegiatan survey tersebut.
masyarakat atas pelayanan mereka tidak seperti
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
29
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
• Tips menentukan responden Responden umum
• Adalah responden (anggota masyarakat) yang telah mendapatkan pengalaman dari pelayanan yang telah diberikan oleh aparatur penyedia layanan publik (Ideal).
Contoh untuk Sekolah
-
Responden adalah seluruh siswa SD kelas V dan kelas VI SMP kelas VII sampai kelas IX
•
Responden (anggota masyarakat) yang mendengar /menyaksikan / mengantar kerabatnya mendapatkan layanan dari aparatur penyedia layanan publik.
Responden khusus (konteks KINERJA) hanya pada pelayanan poli KIA
Contoh untuk sekolah
-
•
Adalah Ibu-ibu yang hanya pernah mendapatkan layanan pada Poli KIA di Puskesmas.
Orang tua siswa dan komite sekolah
(kesehatan ibu dan anak)
• Rata-rata jumlahnya 150 responden tiap Puskesmas atau lebih tergantung jumlah kunjungan di tiap Puskesmas.
Responden integrasi KIA
• Pengguna pelayanan (ibu hamil dan ibu menyusui) dan sebagian
– HIV
pengantar pengguna pelayanan puskesmas dan jajarannya yang memanfaatkan pelayanan KIA dan atau pemeriksaan HIV. • Rata-rata jumlahnya 150 responden tiap Puskesmas atau lebih tergantung jumlah kunjungan di tiap Puskesmas.
Responden khusus ko inveksi TB – HIV
• Seluruh pengguna layanan dan sebagian pengantar pengguna pelayanan puskesmas dan jajarannya yang menggunakan Pelayanan pemeriksaan TB dan HIV. • Rata-rata jumlahnya 150 responden tiap Puskesmas atau lebih tergantung jumlah kunjungan di tiap Puskesmas.
30
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
• Tips pelaksanaan survey
Untuk melaksanakan survey pengaduan masyarakat, ada baiknya beberapa hal berikut ini diperhatikan: Penyiapan tim pelaksana
• Tim Internal di unit layanan publik yang bertugas dan bertanggung jawab
survey pengaduan
atas pelaksanaan survey (mengedarkan kuesioner, melakukan tabulasi survey dan menyimpan dokumen hasil survey).
Tim pelaksana survey pengaduan berasal dari
• Kelompok-kelompok masyarakat (LSM, Forum Multi Stakeholder (FMS),
internal dan kelompok
organisasi perempuan, organisasi massa, organisasi profesi, dll) yang
masyarakat
ikut membantu melakukan survey pengaduan dan melakukan tabulasi hasil survey.
Pembagian wilayah kerja Perlu dilakukan untuk mempermudah tim dalam
•
Memperluas survey diluar kantor pelayanan (arisan, majelis taklim, rumah ibadah).
• Melaksanakan survey dalam kelompok (menjangkau responden tidak
menjangkau responden
secara individu melainkan dalam kelompok besar, ini dapat menghemat
yang telah ditargetkan dan
waktu dan tenaga serta menjaukau responden sebanyak-banyaknya.
menghindari terjadinya dua kali atau lebih survey kepada responden yang sama dengan cara. Melakukan penyaringan data responden (ciri-ciri data yang
• Menambah cadangan responden 20% dari jumlah responden yang ditetapkan. • Melakukan survey ulang.
validitasnya rendah /perlu di cek).
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
31
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Hal –hal yang harus diingat selama survey 1. Bagaimana menjangkau responden. 2. Bagaimana menjelaskan maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari survey adalah dalam upaya untuk mengetahui prioritas layanan yang harus segera diperbaiki serta rekomendasi perbaikan pelayanan yang akan datang. 3. Meyakinkan responden bahwa mereka tidak perlu takut akan ada tekanan. 4. Pastikan kerahasiaan dan kepercayaan selama survey. 5. Jelaskan pernyataan pengaduan menggunakan kata-kata sederhana atau menggunakan bahasa setempat. 6. Cara merekapitulasi hasil survey (rekapitulasi harian dan rekapitulasi total).
Publikasi pelaksanaan survey pengaduan
Salah satu faktor keberhasilan dari metode
-
Spanduk, terutama dipasang dilokasi yang
pengelolaan pengaduan adalah tersebarnya
strategis dilihat orang banyak
informasi kepada masyarakat bahwa akan ada
-
Poster, brosur, leaflet
survey pengaduan, dan masyarakat diminta untuk
-
Radio (biasanya dalam bentuk Talkshow interaktif)
secara aktif mengisi dan mengembalikan kuesioner pengaduan. Untuk penyebarluasan informasi ini,
-
Media cetak (spot iklan di koran lokal)
beberapa bentuk publikasi seperti di bawah ini
-
Televisi lokal (dalam bentuk talkshow interaktif
cukup efektif untuk menyebarkan informasi akan
atau spot iklan)
adanya survey pengaduan.
32
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Contoh format rekapitulasi harian Melakukan rekapitulasi harian menjadi sangat penting, hal ini untuk mencegah menumpuknya quisioner yang akan ditabulasi sehingga penghitungannya akan lebih valid dan menghindari penghitungan ganda. No
Pernyataan Pengaduan
1
.........................................
2
.........................................
3
.........................................
•
H-1/tgl
H-2/tgl
H-3/tgl
H-4/tgl
Dst
Total
Beri tanda turus ( l = 1, ll=2, lll=3, llll=4, llll=5 ) pada kolom jumlah responden sesuai dengan pernyataan pengaduan pada kuesioner yang dicontreng oleh responden.
Contoh format rekapitulasi mingguan No
Pernyataan Pengaduan
1
........................................................
2
........................................................
3
........................................................
Minggu-1
Minggu-2
Minggu-3
Total
Contoh format tabel rekapitulasi akhir hasil survey No
Pernyataan Pengaduan
1
........................................................
2
........................................................
3
........................................................
www.kinerja.or.id
Jumlah responden
Total Jumlah
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
33
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penyusunan Indeks Pengaduan Masyarakat (IPM)
1) Bukalah format excell di komputer anda 2) Pernyataan pengaduan dengan jumlah responden mengadu tertinggi akan menjadi
Hasil survey pengaduan masyarakat yang telah dilaksanakan (dalam bentuk format rekapitulasi
peringkat satu (rangking 1). 3) Pengaduan peringkat-1 akan ditempatkan
harian) akan dirubah dalam bentuk Indeks
paling atas, menyusul dibawahnya peringkat-2,
Pengaduan Masyarakat (IPM) yang mudah dilihat
demikian seterusnya secara berurutan sesuai
dan dimengerti oleh siapapun yang membaca data
peringkatnya.
tersebut. Untuk itulah Indeks Pengaduan Masyrakat
4) Selanjutnya seluruh pernyataan pengaduan dan
(IPM) ini dibuat agar menarik untuk dibaca (baik
jumlah responden yang mengadu dimasukkan
warna tulisan maupun bentuk tabelnya).
dalam format excell untuk dibuat indeks yang mengecil ke bawah secara gradual. (untuk lebih
Langkah-langkah untuk membuat Indeks Pengaduan
jelas tentang cara membuat IPM dengan Excell
Masyarakat (IPM) secara sederhana dapat dilakukan
dapat dilihat di lampiran)
sebagai berikut :
34
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Contoh : Indeks Pengaduan Masyarakat 0
100
200
300
400
Guru mengajar lebih dari satu pelajaran
480
Toilet tidak berfungsi, jumlahnya masih kurang, dan tidak terpisah antara laki-laki dan perempuan
400
Belum adanya sarana ibadah
400
Penyerahan ijazah seringkali terlambat
340
Ruang kelas belajar tidak cukup
340
Tidak ada guru BP di sekolah
340
Sekolah tidak melarang siswa membawah HP
300
Tidak ada laboratorium dan sarana olahraga untuk praktek
290
Pendaftaran siswa baru masih rumit
280
Pemberian sanksi kepada murid bersifat kekerasan.
280
Tidak tersedia tong sampah yang memadai dan terpisah antara sampah basah dan kering
260
Penyerahan raport atau ijasah selalu terlambat
240
Guru tidak menggunakan alat bantu/peraga/TIK
230
Ruang UKS, Ruang guru BK belum tersedia
230
Guru menambah jam belajar di luar jam sekolah.
200
Jumlah koleksi buku yang tidak memadai di perpustakaan
200
Beasiswa siswa miskin (BSM) yang tidak tepat sasaran dan tidak diterima secara penuh
190
Ruang kelas tidak memadai
190
Hasil ulangan tidak dibagikan
180
Guru mengajar tidak tepat waktu
170
Siswa diharuskan membeli buku paket pelajaran
160
Materi yang diajarkan guru tidak menggunakan buku panduan
150
Guru tidak mengembalikan lembar hasil Ulangan harian siswa
www.kinerja.or.id
500
140
Mata pelajaran muatan local tidak sesuai dengan kebiasaan siswa
130
Tidak ada pagar sekolah
130
Cara mengajar guru tidak dipahami oleh siswa
90
Belum ada kerjasama yang baik antara orangtua siswa dengan pihak sekolah
90
Siswa dikeluarkan sekolah tanpa alasan yang jelas
80
Lingkungan sekitar sekolah tidak nyaman
80
Masih ada guru yang merokok dalam kelas
10
Masih ada siswa yang merokok di lingkungan sekolah
10
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
35
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Pengarsipan Kuisioner
kesepakatan dan komitmen bersama (masyarakat
pengguna layanan dan aparatur penyelenggara
Semua kuisioner yang telah selesai direkapitulasi
pelayanan) untuk perbaikan pelayanan publik
harus diarsipkan sebagai bukti otentik atas
Hal ini penting untuk dikondisikan di awal lokakarya
pelaksanaan survey. Sistem pengarsipan harus di
karena ada faktor-faktor di luar kemampuan dan
buat sesederhana mungkin dan dapat dilakukan
kewenangan unit layanan/penyelenggara layanan
berdasarkan jenis kelamin responden, daerah
yang mempengaruhi kualitas layanan yang
responden berasal dan cabang organisasi
diberikan. Sehingga penting bagi semua pihak untuk
penyelenggara pelayanan publik.
saling memahami kondisi ini sebagai prasyarat untuk nantinya dapat mencari alternatif solusi atas persoalan yang dialami.
4. Lokakarya analisis masalah penyebab pengaduan dan rencana perbaikan pelayanan
Persiapan lokakarya analisis penyebab pengaduan
Hasil akhir survey pengaduan masyarakat berupa
•
Sebelum melaksanakan kegiatan lokakarya analisis penyebab pengaduan maka beberapa hal dibawah ini harus disiapkan: Fotocopy dokumen Indeks Pengaduan Masyarakat
Indeks Pengaduan Masyarakat (IPM) menjadi dasar untuk analisa dan perumusan tindakan nyata
•
Dokumen Standar Pelayanan Minimal Sektoral
perbaikan pelayanan. Penting disadari bahwa tujuan
•
Komposisi peserta lokakarya dengan
akhir penggunaan metode ini bukanlah pada
perbandingan sebagai berikut:
pelaksanaan hasil survey pengaduan masyarakat semata, tetapi pada rumusan tindak-tindak nyata
a) 70 % dari jumlah peserta adalah aparatur
perbaikan yang harus segera dilakukan oleh para
penyedia layanan publik/unit layanan publik
penyelenggara dan pelaksana pelayanan publik
(sekolah/puskesmas/perijinanterpadu satu
untuk memperbaiki layanan sebagai tanggapan
pintu) dan organisasi/lembaga pembina
atas pengaduan masyarakat. Dengan demikian
pelayanan publik (SKPD/Dinas /Badan)
sasaran akhir adalah tindakan nyata perbaikan
yang bersangkutan.
pelayanan.
b) 30 % dari jumlah peserta lokakarya berasal dari pengguna layanan, LSM, Forum Multi
Sebelum memutuskan tindakan perbaikan apa
Stakeholder (FMS ), akademisi, Organisasi
yang perlu dilakukan, analisis masalah penyebab
Massa, Organisasi Profesi, Jurnalis Warga
pengaduan harus dilakukan dengan cermat dan
(JW), dan organisasi pemerintah lainnya.
dengan toleransi yang tinggi untuk mencapai
36
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
c) Penyiapan tempat dan setting tempat (U shape / round table) dengan kapasitas yang
•
Sebelum pelaksanaan lokakarya analisis
penyebab pengaduan, harus mengkomunikasi
mencukupi untuk sejumlah peserta dan kerja
kan IPM terlebih dahulu dengan unit layanan
kelompok.
publik yang telah melakukan survey pengaduan.
Contoh : Susunan acara untuk Lokakarya Analisis Penyebab Pengaduan dan Rencana Perbaikan Pelayanan Publik HARI KE-1
ACARA
PENANGGUNGJAWAB
Pembukaan : 08.00 – 08.15
Persiapan Acara Pembukaan
08.15 – 08.30
Sambutan Kepala SKPD tentang Lokakarya Analisis Penyebab Pengaduan dalam upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
09.00 – 09.15
Pengantar Lokakarya
Fasilitator
09:15 – 12.00
Analisis Penyebab Pengaduan dengan sistem kerja kelompok
Fasilitator
12.00 - 13.00
ISHOMA
13.00 – 15.15
Presentasi hasil kerja kelompok
Fasilitator
15:15 – 15:30
Kesimpulan lokakarya hari pertama
Fasilitator
HARI KE-2
Tim Kepala SKPD
Tim
ACARA
PENANGGUNGJAWAB
08.00 - 09.30
Seleksi Prioritas solusi yang akan dimasukkan dalam Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan publik
Fasilitator
09.30 - 12.00
Penyusunan Draft Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan Publik
Fasilitator
12.00 - 13.00
ISHOMA
13.00 - 14.30
Finalisasi Draft Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan Publik
Fasilitator
14.30 - 15.00
Rencana Tindak Lanjut Penandatanganan Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayana Publik
Fasilitator
15.00 – 15.30
Penutupan Lokakarya Analisis Penyebab Pengaduan dan Rencana Perbaikan Pelayanan Publik oleh Kepala SKPD
Tim
www.kinerja.or.id
Tim
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
37
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Tips dan Tehnik analisis penyebab pengaduan dan solusi secara cepat • Dalam melakukan analisis masalah penyebab pengaduan ini, dimulai dari rangking tertinggi sampai rangking terbawah dengan sistem kerja kelompok (misalnya ada 30 item pengaduan, maka ada 3 kelompok dengan masing-masing membahas 10 pengaduan masyarakat). • Ungkapkan dan masukkan semua faktor penyebab yang nyata terjadi dan merupakan faktor penyebab langsung (tidak ada penyebab perantara). • Periksa logika hasil analisis dengan rumusan sederhana: Pengaduan - masalah penyebab TEKNIK CEPAT ANALISIS PENYEBAB
JIKA .......................................... MAKA ............. • Untuk setiap masalah penyebab pengaduan sangat mungkin tersedia beberapa solusi logis. Karena itu jangan berhenti jika telah menemukan
PENGADUAN DAN SOLUSI SECARA CEPAT
satu solusi untuk setiap masalah penyebab. Galilah pemikiran tentang solusi logis lainnya. • Untuk menentukan prioritas solusi bisa digunakan kriteria SMART (Smart / spesifik, Measurable / terukur, Achievable / dapat dicapai, Realistic / realistis, Timebound / dalam batas waktu tertentu). • Solusi yang diusulkan tidak bersifat umum namun spesifik, jelas, tidak multi tafsir, terukur, upaya konkrit (tindakan nyata yang bisa dilihat dan dirasakan). • Hasil akhir untuk setiap pengaduan dikonfirmasikan ulang kepada seluruh peserta lokakarya.
38
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Matrik Analisis Penyebab Pengaduan dan solusi Dalam menggunakan matrik analisis penyebab pengaduan ini, kita harus kembali mengingat bahwa ada rumus logis antara pernyataan pengaduan dengan penyebab pengaduan yaitu Jika (sebab) ........................ Maka (pengaduan) ............................ haruslah merupakan kalimat dengan hubungan sebab akibat. Apabila syarat ini tidak terpenuhi maka dapat dipastikan faktor terebut bukanlah merupakan penyebab dari pengaduan tersebut.
Untuk menghindari adanya kalimat penyebab yang tidak memenuhi kriteria hubungan sebab akibat, maka peran fasilitator sangatlah vital untuk selalu melakukan koreksi dengan cara menyambungkan kalimat sebab dengan pengaduan. Contoh : JIKA (Sebab) Jumlah KM/WC tidak sebanding dengan jumlah siswa (dalam ketentuan SPM, 1 KM = 30 siswa)
www.kinerja.or.id
MAKA (Pengaduan) Jumlah KM/WC tidak mencukupi untuk siswa
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
39
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Ketelitian dalam merumuskan penyebab adalah
bisa di identifikasi maka akan semakin baik hasil
Faktor Kunci untuk bisa merumuskan perbaikan
Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan.
pelayanan publik (baik yang berupa Janji Perbaikan
Demikian pula sebaliknya, semakin tidak logis
Pelayanan maupun Rekomendasi Perbaikan
penyebab pengaduan yang bisa di identifikasi maka
Pelayanan) dengan baik, fokus dan tidak multi
akan semakin jelek juga hasil draft Rekomendasi
tafsir. Semakin logis penyebab pengaduan yang
dan Janji Perbaikan Pelayanan publik yang dihasilkan.
Contoh: Matrik Analisis Sebab Pengaduan PELAYANAN PENDIDIKAN DI TINGKAT SEKOLAH DASAR KOTA SINGKAWANG No 1
Pengaduan
Solusi
Sebab
Internal
Sekolah tidak
Tidak disediakan
Bulan Juli 2013 sekolah
mempunyai kamar
kamar ganti baju.
akan membuat kamar ganti
ganti baju olah
Eksternal
baju olahraga.
raga. 2
Tidak ada petugas keamanan.
a) Minimnya dana untuk
Mengangkat tenaga honor
Minta tenaga keamanan
Satpam.
(tenga sukwan/honor
membayar
daerah) kepada Disdik
satpam.
Cq. Badan Kepegawaian
b) Kurangnya
Pemkot Singkawang.
perhatian dari dinas terkait. 3
Jumlah WC tidak
Jumlah WC tidak
Meminta tambahan WC
cukup untuk
sebanding dengan
kepada Dinas Terkait.
siswa.
jumlah siswa
Air bersih yang 4
tersedia tidak mencukupi.
a) Tidak punya
a) Bulan Juli 2013 sekolah
sumur bor.
membuat sumur bor.
b) Tidak ada
memperioritaskan
jaringan PDAM.
saluran ledeng ke
c) Sarana air bersih tidak terawat.
b) Meminta PDAM untuk
c) Bulan Agustus 2013
sekolah.
Perawatan saluran air secara berkala.
40
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Solusi
No
Pengaduan
Sebab
5
Meja, kursi, papan
Tidak ada
Perawatan mebeler secara
Minta pengadaan meubeler
tulis dan lemari di
perawatan.
rutin.
ke dinas pendidikan.
Guru tidak
Belum semua guru
Memotivasi guru untuk
Bekerjasama dengan Disdik
mengasai
berupaya belajar
berupaya meningkatkan
untuk pelatihan operasional
komputer.
mengunakan
kemampuan iptek melalui
komputer.
komputer.
kursus atau bimbel.
a) Belum semua
Bulan Juni 2013 sekolah:
Meminta bantuan bibit
a) Mengupayakan
pohon kedinas terkait
Internal
Eksternal
kelas banyak yang rusak. 6
7
Ruang kelas panas.
kelas memiliki kipas angin. b) Belum semua sekolah melakukan
pengadaan kipas angin di seluruh kelas. b) Mengadakan penghijauan
(Pertanian/perkebunan) untuk penghijauan di sekolah.
dilingkungan sekolah.
penghijauan. 8
Siswa sering
a) Kelas tidak
b) Meminta PDAM untuk
kehilangan barang
di kunci saat
pelajaran terkait agar
memperioritaskan
di kelas.
pembelajaran di
senantiasa mengunci
saluran ledeng ke
luar kelas.
pintu saat tidak berada di
sekolah.
b) Kurangnya pengawasan Sekolah. 9
a) Mengingatkan guru
kelas. b) Pengawasan terhadap siswa lebih ditingkatkan.
Guru sering
Masih ada guru
a) Mengefektifkan
terlambat masuk
yang kurang
kepengawasan di
kelas.
disiplin
sekolah. b) Memberikan tanda penghargaan pada guru yang memiliki sikap disiplin yang tinggi.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
41
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Contoh : Matrik analisis penyebab pengaduan PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS WONOASIH KOTA PROBOLINGGO No 1
Pernyataan Pengaduan Kurangnya
Solusi
Sebab - Petugas
Internal - Mengadakan PMT
Eksternal - Meminta anggaran untuk
penyuluhan
penyuluh
(Pemberian Materi
ketersediaan media
tentang Persalinan
kurang.
Tambahan) penyuluh bagi
penyuluh seperti leaflet
masing-masing PPD.
dll tentang Persalinan
Aman, Inisiasi
- Penyuluhan
Menyusui Dini,
tentang
dan ASI Eksklusif
Persalinan
mengenai penyuluhan
di masyarakat
aman, IMD &
tentang Persalinan Aman,
Probolinggo.
ASI Eks belum
IMD & ASI Eksklusif di
terjadwal.
masing-masing posyandu
- Media penyuluhan
- Membuat jadwal
Aman,IMD&ASI Eksklusif.
oleh Koord. Promkes. - Koordinasi dengan
ttg Persalinan
Koord. Promkes tentang
aman, IMD &
ketersediaan media
ASI Eks belum
penyuluh.
tersedia. 2
Antrian di Obat Terlalu Lama.
- Petugas obat kurang. - Sosialisasi ttg waktu tunggu di obat kurang. - Blender obat
- Mengaktifkan sosialisasi
- Membuat usulan
lewat penyuluhan pra
permintaan alkes berupa
pelayanan.
blender obat ke DKK.
- Evaluasi sistem pelayanan obat melalui tim mutu layanan.
kurang. 3
Makanan
- Dana
- Koordinasi dgn Koord.
Tambahan Balita
pemerintah
Promkes mengenai
di Posyandu
terbatas,pro
rencana kegiatan
masih kurang.
aktif warga
swadaya masyarakat
kurang,
khusus posyandu PURI
pengumpulan
sebagai pelopor.
- Meminta bantuan PMT bagi Posyandu ke DKK.
dana swadaya minim.
42
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
No
Pernyataan Pengaduan
Sebab
Solusi Internal
4
Pelayanan di Pustu Buka Terlalu siang.
- Petugas terlambat datang ke pustu. - Kurang disiplin.
- Evaluasi dan pembinaan petugas oleh bidang kepegawaian.
5
Dokter tidak memberikan informasi yang jelas ttg hasil pemeriksaan.
- Dokter terburuburu karena pasien banyak. - SOP/Protap pemeriksaan pasien belum lengkap.
b) Mengusulkan evaluasi kpd Tim ISO mengenai SOP dan Protap pemeriksaan pasien.
6
Imunisasi di Posyandu sering dirujuk ke puskesmas.
- Jumlah vaksin di Posyandu terbatas.
c) Evaluasi sistem pemberian imunisasi di Posyandu.
7
Tidak dilayani jika tidak membawa KTP dan KK.
- Sosialisasi - Mengusulkan tenaga persyaratan informasi di depan loket kelengkapan sbg pemberi informasi jamkesmas bagi layanan terutama pasien pasien baru baru. kurang. - Mengusulkan - Sarana/media penyusunan media yang sosialisasi menarik baik melalui LED kurang menarik. maupun poster.
8
Antrian di loket Puskesmas terlalu lama
- Petugas masih memberikan informasi pada pasien jamkesmas. - Petugas informasi tidak ada. - Sosialisasi persyaratan kelengkapan pendaftaran kurang.
www.kinerja.or.id
Eksternal
- Mengusulkan tenaga informasi di depan loket sbg pemberi informasi layanan terutama pasien jamkesmas. - Evaluasi sistem pelayanan loket serta sosialisasi yang ditingkatkan terutama pengguna kartu jamkesmas.
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
43
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
No 9
Pernyataan Pengaduan Bidan sering
Solusi
Sebab - Ada kegiatan
terlambat datang.
Internal
Eksternal
d) Mengusulkan reward
lain. - Disiplin petugas kurang.
and punishment untuk evaluasi 4 bulan sekali/ tiap cawu.
- Reward & punishment tidak ada.
Perumusan Janji Perbaikan Pelayanan Publik
Perumusan Rekomendasi Perbaikan Pelayanan Publik
Dari hasil analisis pengaduan maka solusi yang
Berdasarkan hasil analisis pengaduan maka solusi
masih dalam kewenangan dan kemampuan
yang diluar kewenangan dan kemampuan
aparatur penyelenggara pelayanan dimasukkan
aparatur penyelenggara pelayanan dimasukkan
dalam kolom Solusi Internal yang kemudian
dalam kolom Solusi Eksternal yang kemudian
akan menjadi Janji Perbaikan Pelayanan dari unit
akan menjadi Rekomendasi teknis Perbaikan
pelayanan publik tersebut.
Pelayanan dari unit pelayanan publik tersebut.
Janji perbaikan pelayanan ditulis seperti surat yang ditujukan kepada pengguna yang memberikan informasi bahwa pengaduan sudah diterima
Rekomendasi teknis Pelayanan Publik
dan merupakan pernyataan terbuka tentang upaya perbaikan yang dilakukan. Janji perbaikan
Upaya untuk peningkatan kualitas pelayanan
pelayanan harus ditulis dalam bahasa yang
publik yang telah dilakukan oleh penyelenggara
sederhana dalam gaya bahasa yang bersahabat dan
pelayanan (ditegaskan dalam bentuk Janji
meyakinkan. Janji perbaikan pelayanan harus jujur
Perbaikan Pelayanan) dalam pelaksanaannya
mengakui adanya keterbatasan kemampuan (tidak
tidak akan mampu untuk meng-cover / mengatasi
semua perbaikan dapat dilakukan sekaligus, pada
seluruh permasalahan yang menjadi pengaduan
umumnya pengguna layanan dapat memaklumi hal
masyarakat.
itu) dan ada keterbatasan wewenang (ada upaya
44
perbaikan yang mutlak membutuhkan keputusan
Keterbatasan sumber daya (manusia, sistem,
dari otoritas yang lebih tinggi.
regulasi yang berlaku, peralatan, dan sarana
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
lainnya serta anggaran) yang ada di organisasi
pelayanan dalam upaya meminta support kebijakan
penyelenggara pelayanan merupakan hambatan
(sistem, manusia, peralatan, regulasi dan anggaran
besar yang berada di luar jangkauan kemampuan
yang diperlukan) dari pengambil kebijakan guna
dan wewenang unit layanan tersebut. Untuk itulah
peningkatan kualitas pelayanan publik seperti
Rekomendasi Perbaikan Pelayanan menjadi
yang diharapkan oleh masyarakat seperti yang di
sangat penting bagi organisasi penyelenggara
suarakan dalam indeks pengaduan masyarakat.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
45
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Contoh Format Janji Perbaikan Pelayanan Publik
PE M E R I NTAH K OTA S I N G KAWAN G DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 7 SINGKAWANG Jl.Tani No. 01 Sedau Kec. Singkawang Selatan, SINGKAWANG
JANJI PERBAIKAN PELAYANAN Nomor : 422/203 / SMP.07 / 2013
Pada Hari ini Selasa, Tanggal Satu Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Tigabelas bertempat di Vila Kampung
Batu Kota Singkawang, saya PAJARUDIN, S.Pd. Jabatan Kepala SMP Negeri 7 Singkawang menyatakan bahwa:
Dalam rangka menindaklanjuti hasil “Survey Pengaduan Masyarakat” yang dilaksanakan pada tangga 22
Februari tahun 2013 sampai dengan 28 Februari 2013, dimana dari sejumlah 240 responden siswa dan orang tua siswa di SMP Negeri 7 Singkawang telah berpartisipasi mengisi dan mengembalikan kuisioner sejumlah 182 (75,83%) responden (terlampir tabel rekapitulasi pengaduan masyarakat). Dari hasil survey pengaduan masyarakat tersebut kami telah melakukan rekapitulasi dan analisa.
Selanjutnya sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang ada, kami berjanji untuk memperbaiki
pelayanan terkait dengan masing-masing pengaduan melalui upaya dan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Untuk pengaduan “Ruang kelas panas” sebanyak 131 responden, kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli” tahun 2013 akan: a. Mengadakan penambahan pohon sebanyak 50 batang untuk penghijauan di lingkungan sekolah b. Mengadakan kipas angin melalui penganggaran pada dana Bos dan kerjasama dengan komite sekolah. 2. Untuk pengaduan “Masih ada guru yang menjual LKS” sebanyak 128 responden, kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli“ tahun 2013 (tahun pelajaran 2013/2014) akan: a. melatih guru untuk membuat bahan ajar yang kreatif, konstektual dan tidak mahal b. Tidak Menjual LKS 3. Untuk pengaduan “Meja dan Kursi banyak yang rusak” sebanyak 117 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama Bulan Juli” tahun 2013 (Tahun pelajaran 2013/2014) akan melakukan: a. Pengawasan yang lebih ketat dari pihak sekolah terhadap pemanfaatan fasilitas sekolah. b. Perbaikan meubeler pada tahun 2014 terutama kursi dan meja siswa.
46
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
4. Untuk pengaduan “Jumlah komputer tidak mencukupi untuk siswa” sebanyak 116 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli” tahun 2013 akan:
a. Bekerjasama dengan komite sekolah dalam pengadaan komputer.
5. Untuk pengaduan “Guru datang ke kelas tidak tepat waktu” sebanyak 94 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli” tahun 2013 akan: a. Membuat komitmen tentang batas paling lambat masuk ke kelas b. Mengefektifkan kepengawasan di sekolah 6. Untuk pengaduan “Persediaan air bersih terbatas” sebanyak 93 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli“ tahun 2013 akan: a. Menyiapkan bak penampungan air hujan (penambahan) 7. Untuk pengaduan “Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah terganggu oleh bising, banjir, becek dll” sebanyak 91 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli“ tahun 2013 akan melakukan : a. Penimbunan secara bertahap b. Pavingisasi halaman sekolah (Juli 2013) c. Perawatan dan pembersihan sekolah (rutin) 8. Untuk pengaduan “Guru menerima dan mengirim SMS ketika pembelajaran berlangsung” sebanyak 89 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli“ tahun 2013 akan: a. Membuat dan Memberlakukan aturan penggunaan HP di sekolah untuk guru dan siswa. 9. Untuk pengaduan “Tidak ada ketentuan baku besarnya biaya sekolah peranak per tahun” sebanyak 84 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli“ tahun 2013 akan : a. Bekerjasama dengan komite sekolah menganggarkan rencana anggaran sekolah per tahun dan disosialisasikan ke warga sekolah. 10. Untuk pengaduan “Guru tidak menggunakan media teknologi informasi saat mengajar” sebanyak 76 responden kami berjanji mulai “Minggu Pertama bulan Juli“ tahun 2013 akan: a. Mengikut sertakan guru untuk kursus/ bimbingan media informasi b. Mengharuskan guru menggunakan media komputer dalam pembelajaran
Bahwa dalam proses pembahasan penyebab dan alternatif penyelesaian atas pengaduan, ada hal-hal yang
berada diluar kewenangan dan kemampuan sekolah yang turut menjadi penyebab masalah. Untuk itu kami telah mengajukan rekomendasi kepada Bapak Walikota agar memperoleh perhatian dan tindak lanjut secara proporsional. Kami berjanji untuk mengumumkan kepada masyarakat terutama masyarakat pengguna layanan sekolah tentang hal-hal dan tindak lanjut terhadap rekomendasi tersebut.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
47
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Secara terbuka kami selalu mengharapkan partisipasi masyarakat terutama masyarakat pengguna layanan
sekolah untuk terus mengawasi kinerja pelayanan kami dan segera memasukkan pengaduan (keluhan) ke kotak pengaduan yang tersedia, terutama jika janji perbaikan pelayanan yang kami janjikan belum kami penuhi.
Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi bapak/ibu/saudara sekalian yang telah memberikan masukan
melalui survey pengaduan masyarakat yang telah dilaksanakan dan mengharapkan pengawasan terus menerus demi perbaikan pelayanan ke masa yang akan datang. Singkawang, 1 Oktober 2013
Ketua Komite SMP Negeri 7 Singkawang
Kepala SMP Negeri 7 Singkawang
H. D A H R I
PAJARUDIN, S.Pd. NIP. 19650528 198803 1 018
KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA SINGKAWANG
48
Mengetahui:
KETUA DEWAN PENDIDIKAN KOTA SINGKAWANG
Drs. H. M. NADJIB, M.Si NIP. 19610128 198510 1 001
H. ALAIDIN M. YUS, BA.
WALIKOTA SINGKAWANG
KETUA DPRD KOTA SINGKAWANG
Drs. H. AWANG ISHAK, M.Si.
TJHAI CHUI MIE, SE.
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Contoh format rekomendasi perbaikan pelayanan publik PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DINAS KESEHATAN Jalan Suroyo No. 58 Telp. 421660 PROBOLINGGO - 67211 Probolinggo, 25 April 2013 Nomor : 445/ /425.102/2013 Lampiran : 18 Lembar Perihal
: Rekomendasi Perbaikan Pelayanan REKOMENDASI PERBAIKAN PELAYANAN (TINDAK LANJUT PENGADUAN MASYARAKAT)
Kepada Yth, Walikota Probolinggo Di Probolinggo
Selama pelaksanaan Survei Pengaduan Masyarakat terhadap kinerja pelayanan Puskesmas Kanigaran,
Jati dan Ketapang pada tanggal 21 s/d 28 Desember 2012 sejumlah 300 anggota masyarakat berpartisipasi mengisi dan mengembalikan kuisioner yang disebarkan (Terlampir: Tabel Rekapitulasi Pengaduan Masyarakat).
Kami (Kepala Puskesmas Kanigaran, Jati, Ketapang dan seluruh Staf) telah membahas dan menentukan
upaya-upaya perbaikan untuk menanggapi pengaduan masyarakat tersebut. Kami telah membuat Janji Perbaikan Pelayanan dan akan mengumumkan kepada masyarakat (terlampir).
Dalam proses analisis sebab-sebab dan alternatif penyelesaian masalah pengaduan, kami juga
mengidentifikasi beberapa sebab yang tindakan-tindakan perbaikannya berada di luar kewenangan dan kemampuan kami di Puskesmas Kanigaran, Jati dan Ketapang. Untuk itu, kami kirimkan Rekomendasi Perbaikan Layanan untuk diteruskan kepada Bapak Walikota.
Dengan hormat kami menyampaikan beberapa sebab yang berada di luar kewenangan dan kemampuan
kami tersebut sebagai berikut:
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
49
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
A. Puskesmas Kanigaran 1. Sejumlah 18 orang mengadukan tentang “Makanan tambahan (MT) untuk balita di posyandu masih kurang”. Hal ini disebabkan antara lain: 1.1. Anggaran yang dialokasikan Puskesmas untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita di Posyandu bersumber dari dana BOK sebesar Rp.20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) perbulan dinilai belum bisa mencukupi biaya posyandu; 1.2. Anggaran BOK juga dialokasikan untuk kegiatan prioritas lainnya. Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut: 1.1.1 Agar biaya PMT balita di posyandu juga dapat dianggarkan oleh sektor terkait selain Puskesmas, sehingga kebutuhan Posyandu dapat terpenuhi; 1.1.2 Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan posyandu, misalnya dengan Pembentukan Kelompok Peduli Posyandu. 2. Sejumlah 16 orang mengadukan tentang “Ruangan di Puskesmas terasa panas dan kurang luas” Hal ini disebabkan antara lain: 2.1. Jumlah pengunjung perhari di puskesmas induk rata-rata 200 pasien, terasa padat pada jam jam pelayanan jika dibandingkan luas bangunan; 2.2. Tidak semua ruangan ber-AC, namun puskesmas mengupayakan ventilasi lancar dan sejuk dengan menyediakan kipas angin di tiap ruangan. Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 2.1.1 Merehab bangunan Puskesmas induk, sehingga kebutuhan ruangan berikut tata letaknya memadai dengan jumlah pengunjung; 2.1.2 Menambah sarana ruang tunggu. 3. Sejumlah 7 orang mengadukan tentang “Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) sudah tidak diberlakukan lagi, pasien tetap membayar meski tergolong tidak mampu”. Hal ini disebabkan antara lain: 3.1. Edaran Gubernur Jawa Timur menyatakan tidak diberlakukannya lagi (SKTM) bagi yang berobat di RS Pemerintah Propinsi per 1 September 2012; 3.2. Masih ada warga miskin yang tidak mememiliki kartu Jamkesmas/ Jamkesda. Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 3.1.1 Mengalokasikan anggaran untuk pelayanan maskin Non Kuota.
50
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
B. Puskesmas Jati 1. Sejumlah 47 orang mengadukan tentang “Ruangan di Puskesmas kurang nyaman dan kurang luas”. Hal ini disebabkan antara lain: 1.1. Sempitnya lahan yang dimiliki Puskesmas. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 1.1.1 Mengusulkan renovasi gedung, ruangan dan tempat parkir kendaraan yang sesuai dengan standart Puskesmas. 2. Sejumlah 34 orang mengadukan tentang “Kurangnya penyuluhan Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Esklusif” disebabkan antara lain : 2.1. Kurangnya pengkaderisasian penyuluh; 2.2. Tidak ada program prioritas tentang materi tersebut; 2.3. Kurangnya sarana penyuluhan. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 2.1.1 Keberlangsungan pengadaan sarana penyuluhan (leaflet, poster, lembar balik). 3
Sejumlah 28 orang mengadukan ”Makanan Tambahan (MT) bagi balita di Posyandu masih kurang”, hal ini disebabkan antara lain: 3.1 Sulitnya menggerakkan masyarakat untuk memperoleh dana jimpitan; 3.2 Kurangnya penggalian dana dari program Corporate Social Responsibility (CSR). Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 3.1.1 Mengusulkan Tim Puskesmas Jati menjadi anggota Tim Pokjanal Posyandu Kecamatan; 3.1.2 Kecamatan membantu menggerakkan masyarakat dalam menjalankan jimpitan untuk program Posyandu; 3.1.3 Dinas Kesehatan Kota Probolinggo bekerjasama dengan perusahaan untuk menjadi CSR.
4 Sejumlah 62 orang mengadukan tentang ”Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat Puskesmas”, hal ini disebabkan antara lain : 4.1 Kurangnya Informasi pentingnya membawa Kartu Berobat Puskesmas; 4.2 Kurangnya sarana komputer yang dilengkapi program Simplustronik. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut: 4.1.1 Penambahan Komputer yang dilengkapi program Simplustronik; 4.1.2 Penambahan tenaga Administrasi ( S1 Kesehatan ) untuk mengoptimalkan program Simplustronik.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
51
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
5 Sejumlah 33 orang mengadukan tentang ”Petugas Loket dan petugas kesehatan tidak ramah kepada pasien”, hal ini disebabkan antara lain : 5.1 Petugas kurang memahami dan mengimplementasikan arti Salam, Senyum, Sapa (3S); 5.2 Belum adanya SOP keramahan petugas. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 5.1.1 Mengusulkan pelatihan tentang Hubungan Masyarakat (Humas) bagi petugas frontliner Puskesmas; 5.1.2 Mengusulkan Dinas Kesehatan agar bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata untuk mengirimkan siswa Praktek Kerja Industri (Prakerin), sebagai frontliner Puskesmas.
C. Puskesmas Ketapang 1. Sejumlah 53 orang yang mengadukan tentang “Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat Puskesmas”. Hal ini disebabkan antara lain : 1.1 Selama ini tenaga yang melayani di loket masih kurang; 1.2 Komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 1.1.1 Mengusulkan tambahan tenaga untuk pelayanan di loket; 1.3 Mengusulkan tambahan komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik dibagian loket. 2. Sejumlah 40 orang mengadukan tentang “Makanan Tambahan (MT) untuk Balita di Posyandu masih kurang”. Hal ini disebabkan antara lain : 2.1 Anggaran yang tersedia tidak dapat memenuhi semua balita yang ada; 2.2 Kurangnya pemahaman tentang PMT untuk Balita di Posyandu. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 2.1.1 Kerja sama dengan lintas sektoral untuk memperoleh dana tambahan; 2.1.2 Meningkatkan peran Forum Multi Stakeholder (FMS) dalam kegiatan posyandu. 3. Sejumlah 21 orang mengadukan tentang “Dokter tidak memberikan informasi yang jelas tentang hasil pemeriksaan”. Hal ini disebabkan antara lain : 3.1 Rasio dokter yang tersedia di Puskesmas Ketapang tidak sebanding dengan jumlah kunjungan pasien. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 3.1.1 Mengusulkan tambahan dokter / tenaga medis.
52
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
4. Sejumlah 34 orang mengadukan “Kurangnya penyuluhan tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif di masyarakat Probolinggo”. Hal ini disebabkan antara lain: 4.1 Petugas hanya memberikan penyuluhan tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif hanya pada ibu hamil dan ibu bersalin yang periksa ke Puskesmas Ketapang; 4.2 Petugas dalam memberikan penyuluhan hanya sepintas pada waktu periksa atau bersalin. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 4.1.1 Melakukan sosialisasi tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Pemberian ASI Eksklusif yang lebih intensif kepada lintas sektor; 4.1.2 Melibatkan lintas sektor seperti PKK, Kementerian Agama, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB untuk mendukung Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif; 4.1.3 Menjamin tersedianya media informasi tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif; 4.1.4 Pembentukan kelompok peduli ASI oleh Forum Multi Stakeholder (FMS).
Berikut hasil rekapitulasi pengaduan masyarakat terkait pelayanan di Puskesmas Kanigaran, Jati dan Ketapang berserta analisis sebab dan rekomendasi yang diberikan: 1. Sejumlah 86 orang mengadukan tentang “Makanan Tambahan (MT) untuk balita di posyandu masih kurang”. Hal ini disebabkan antara lain: 1.1 Anggaran yang dialokasikan Puskesmas untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita di Posyandu bersumber dari dana BOK sebesar Rp.20.000,00 (dua puluh ribu rupiah) perbulan dinilai belum bisa mencukupi biaya posyandu; 1.2 Anggaran BOK juga dialokasikan untuk kegiatan prioritas lainnya; 1.3 Sulitnya menggerakkan masyarakat untuk memperoleh dana jimpitan; 1.4 Kurangnya penggalian dana dari program Coorporate Social Responsibility (CSR); 1.5 Kurangnya pemahaman tentang PMT untuk Balita di Posyandu. Untuk Mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 1.1.1 Agar biaya PMT balita di Posyandu juga dapat dianggarkan oleh lintas sektor terkait selain Puskesmas, sehingga kebutuhan Posyandu dapat terpenuhi; 1.1.2 Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan Posyandu, misalnya dengan Pembentukan Kelompok Peduli Posyandu; 1.1.3 Mengusulkan Tim Puskesmas menjadi anggota Tim Pokjanal Posyandu Kecamatan; 1.1.4 Kecamatan membantu mengerakkan masyarakat dalam menjalankan jimpitan untuk program Posyandu; 1.1.5 Dinas Kesehatan Kota Probolinggo bekerjasama dengan perusahaan untuk menjadi Coorporate Social Responsibility (CSR); 1.1.6 Meningkatkan peran Forum Multi Stakeholder (FMS) dalam kegiatan Posyandu.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
53
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2. Sejumlah 63 orang mengadukan tentang “Ruangan di Puskesmas kurang nyaman dan kurang luas”. Hal ini disebabkan antara lain: 2.1 Sempitnya lahan yang dimiliki Puskesmas; 2.2 Jumlah pengunjung perhari di Puskesmas induk rata-rata 200 pasien, terasa padat pada jam- jam pelayanan jika dibandingkan luas bangunan; 2.3 Tidak semua ruangan ber-AC, namun Puskesmas mengupayakan ventilasi lancar & sejuk dengan menyediakan kipas angin di tiap ruangan. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 2.1.1 Mengusulkan renovasi gedung, ruangan dan tempat parkir kendaraan yang sesuai dengan standart Puskesmas; 2.1.2 Menambah sarana ruang tunggu. 3. Sejumlah 115 orang mengadukan tentang ”Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat Puskesmas”. Hal ini disebabkan antara lain : 3.1 Tenaga yang melayani di loket masih kurang; 3.2 Kurangnya sarana komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik; 3.3 Kurangnya Informasi pentingnya membawa kartu Berobat Puskesmas. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 3.1.1 Penambahan Komputer yang dilengkapi dengan program Simplustronik; 3.1.2 Penambahan tenaga Administrasi (S1 Kesehatan) untuk mengoptimalkan program Simplustronik. 4. Sejumlah 34 orang mengadukan tentang “Kurangnya penyuluhan Persalinan aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Esklusif” disebabkan antara lain : 4.1 Petugas hanya memberikan penyuluhan tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif hanya pada ibu hamil dan ibu bersalin yang periksa ke Puskesmas Ketapang; 4.2 Petugas dalam memberikan penyuluhan hanya sepintas pada waktu periksa atau bersalin; 4.3 Tidak ada program prioritas tentang materi tersebut; 4.4 Kurangnnya pengkaderisasian penyuluh; 4.5 Kurangnya sarana penyuluhan. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 4.1.1 Melakukan sosialisasi tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Pemberian ASI Eksklusif yang lebih intensive kepada lintas sektor; 4.1.2 Melibatkan lintas sektor seperti PKK, Kementerian Agama, Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB untuk mendukung Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif; 4.1.3 Menjamin tersedianya media informasi tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif; 4.1.4 Pembentukan kelompok peduli ASI oleh Forum Multi Stakeholder (FMS).
54
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
5. Sejumlah 33 orang mengadukan tentang ”Petugas Loket dan petugas kesehatan tidak ramah kepada pasien”, hal ini disebabkan antara lain : 5.1 Petugas kurang memahami dan mengimplementasikan arti Salam, Senyum, Sapa (3S); 5.2 Belum adanya SOP keramahan petugas. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 5.1.1 Mengusulkan pelatihan tentang Hubungan Masyarakat (Humas) bagi petugas frontliner Puskesmas; 5.1.2 Mengusulkan Dinas Kesehatan agar bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata untuk mengirimkan siswa Praktek Kerja Industri (Prakerin), sebagai frontliner Puskesmas. 6. Sejumlah 21 orang mengadukan tentang “Dokter tidak memberikan informasi yang jelas tentang hasil pemeriksaan”. Hal ini disebabkan antara lain : 6.1 Rasio dokter yang tersedia di Puskesmas Ketapang tidak sebanding dengan jumlah kunjungan pasien. Untuk mengatasi hal tersebut, kami merekomendasikan antara lain sebagai berikut : 6.1.1 Mengusulkan tambahan dokter / tenaga medis.
Mohon kebijakan dan keputusan Bapak Walikota untuk masalah-masalah tersebut di atas. Merupakan
suatu kebanggaan bagi kami bila mendapat kesempatan untuk membantu Bapak Walikota membahas berbagai kemungkinan penyelesaian masalah atas pengaduan masyarakat tersebut.
Demikian hasil rekomendasi ini disampaikan. Atas perkenan Bapak dalam mendukung upaya perbaikan
pelayanan yang sedang dan akan kami lakukan, disampaikan terima kasih.
Probolinggo, 25 April 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo
Tembusan kepadaYth: Ketua DPRD Kota Probolinggo
drg. NINIK IRA WIBAWATI, MQIH Pembina Tk. I NIP : 19650824 199102 2 002
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
55
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. PENDATANGANAN REKOMENDASI DAN JANJI PERBAIKAN PELAYANAN
1.1 Persiapan Penandatanganan Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan Publik
Dalam rangkaian kegiatan peningkatan
Sebelum kegiatan penandatangan Rekomendasi
kualitas pelayanan pubik melalui partisipasi
dan Janji perbaikan pelayanan publik dilakukan,
masyarakat yang sudah kita bahas dari awal
ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh tim
sebenarnya titik dasarnya adalah kesadaran dari
peningkatan kualitas pelayanan publik di daerah,
aparatur penyelenggara layanan bahwasannya
yaitu :
mendengarkan keluhan, menganalisisnya kemudian membuat rencana nyata tindakan perbaikan
• Momentum Perencanaan Pembangunan
pelayanan (dengan Rekomendasi dan Janji
Daerah
Perbaikan Pelayanan).
Kita sadari bahwasannya dengan keterbatasan
Namun dalam hasil lokakarya analisis masalah ini
anggaran yang dimiliki oleh daaerah maka
kita juga mengetahui keterbatasan-keterbatasan
menjadi penting untuk bisa memberikan
yang di miliki oleh organisasi penyelenggara
justifikasi mengapa usulan peningkatan
pelayanana publik membutuhkan support dan
perbaikan pelayanan publik yang kita
kebijakan dari pengambil keputusan. Momentum
ajukan menjadi skala prioritas. Momentum
terpenting untuk mendapatkan support dan
waktu yang tepat adalah sebelum proses
kebijakan dari para pengambil keputusan adalah
perencanaan pembangunan di sahkan,
“Penandatanganan Rekomendasi dan Janji
kegiatan penandatangan ini sudah harus
Perbaikan Pelayanan“.
dilaksanakan. Apabila hal ini terlewat maka besar kemungkinan usulan perbaikan
Dengan adanya kegiatan penandatanganan inilah
pelayanan publik baru akan dianggarkan tahun
para pengambil keputusan (Kepala Daerah dan
berikutnya sehingga waktu yang dibutuhkan
Ketua DPRD) akan mengetahui hal-hal apa saja
menjadi lebih lama dan masyarakat akan
yang menjadi prioritas keluhan dari masyarakat
menilai bahwasannya kita tidak serius dalam
atas layanan yang diberikan, begitu juga dengan
mengupayakan pemenuhan Rekomendasi dan
rencana tindak nyata perbaikan pelayanan apa
Janji perbaikan yang telah ditanda-tangani baik
saja yang telah atau akan dilakukan oleh aparatur
oleh aparatur penyelenggara pelayanan maupun
penyelenggara pelayanan dalam menanggapi
oleh para pengambil keputusan (kepala daerah
survey pengaduan masyarakat yang telah dilakukan
dan DPRD).
secara partisipatif tersebut.
56
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
•
Sinkronisasi Jadwal Kepala Daerah dan
tempat lainnya asalkan masih cukup untuk
Ketua DPRD
menampung perwakilan masyarakat, organisasi penyelenggara pelayanan dan elemen lainnya
Sebagai penanggung jawab pelayanan publik
dalam proses penandatangan dokumen
di daerah, maka kepala daerah merupakan
Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan
pihak yang paling menentukan dalam proses
Publik tersebut.
pemberian support kebijakan dan anggaran kepada unit-unit penyelenggara pelayanan publik di daerah. Namun Kepala Daerah juga membutuhkan DPRD untuk mencairkan anggaran belanja daerah, sehingga kedua pihak
1.2 Tujuan khusus Penandatanganan Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan
ini merupakan satu keping mata uang yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pembangunan
a) Memberikan informasi kepada pengambil
di daerah seperti yang tercantum dalam format
keputusan (kepala daerah dan ketua DPR)
Janji Perbaikan Pelayanan Publik. Karena itulah
tentang kondisi existing kualitas pelayanan
diperlukan upaya yang cukup agar kedua orang
yang diberikan kepada masyarakat oleh
pengambil keputusan ini dapat hadir secara
penyelenggara pelayanan publik.
bersama-sama saat proses penandatanganan
b) Memberikan informasi tentang pengaduan
Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan
/ keluhan masyarakat atas pelayanan
Publik.
yang diterima baik dalam bentuk Indeks Pengaduan Masyarakat.
• Pemilihan tempat penandatanganan
c) Meminta komitmen dan dukungan baik
Rekomendasi dan Janji perbaikan pelayanan
kebijakan maupun anggaran dari para
publik
pengambil keputusan (kepala daerah dan ketua DPR) tentang perbaikan layanan yang
Tempat adalah sejarah, frame ingatan
akan diberikan oleh penyelenggara layanan
masyarakat ini menjadi salah satu pertimbangan
publik berbasiskan survey pegaduan dan
utama dalam memilih tempat berlangsungnya
l0kakarya analisis penyebab pengaduan dan
proses penandatangan Rekomendasi dan
rencana tindak nyata perbaikan pelayanan.
Janji Perbaikan Pelayanan Publik Sedapat
d) Pelembagaan kebiasaan baik dikalangan
mungkin tempat yang dipilih adalah tempat
aparatur penyedia layanan untuk mau
yang juga menjadi simbol-simbol pelayanan
mendengarkan pengaduan masyarakat dan
publik di daerah. Aula Kantor Pemerintah
menjadikannya entri point untuk perbaikan
Daerah, Pendopo (rumah dinas kepala
kualitas pelayanan publik yang diberikan.
daerah), Aula SKPD, Aula sekolah ataupun
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
57
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Pelayanan yang diberikan kepada seluruh
1.2.1 Alat dan Bahan yang diperlukan
peserta acara penandatanganan.
• Dokumen Janji Perbaikan Pelayanan Publik
Dalam kegiatan Penandatanganan Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan
yang sudah siap ditanda-tangani Kepala
Publik ini, ada beberapa hal yang harus
Daerah dan Ketua DPRD. • Dokumen Rekomendasi Perbaikan
disiapakan sebelum kegiatan ini dilaksanakan yaitu:
Pelayanan Publik yang sudah siap ditanda-
• Fotocopy Indeks Pengaduan Masyarakat,
tangani Kepala Daerah dan Ketua DPRD.
dokumen Rekomendasi dan Janji Perbaikan
Contoh: Susunan acara penandatanganan Janji dan Rekomendasi perbaikan pelayanan publik HARI KE-1
ACARA
08.00 – 09.00
Persiapan Acara Pembukaan
09.00 – 09.15
Laporan / Sambutan Kepala SKPD tentang penerapan
PENANGGUNG – JAWAB Tim Kepala SKPD
pengelolaan pengaduan sebagai Metode Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. 09.15 – 09.30
Presentasi Fasilitator atas seluruh rangkaian kegiatan, hasil yang
Fasilitator
dicapai, hambatan dan rekomendasi lanjutan dari penerapan pengelolaan pengaduan untuk peningkatan kualitas pelayanan publik. 09.30 – 10.30
Penandatanganan Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan
Tim
Publik oleh unit Penyelenggara Pelayanan, Kepala SKPD, lembaga mitra/stakeholder, Kepala Daerah dan Ketua DPRD. 10:30 – 11:30
Sambutan Kepala Daerah dan komitmen untuk supporting
Kepala Daerah
kebijakan dan anggaran untuk upaya peningkatan kualitas layanan publik. 11.30 – 12.00
Sambutan Ketua DPRD dan komitmen untuk supporting kebijakan
Ketua DPRD
dan anggaran untuk upaya peningkatan kualitas layanan publik. 12.00 – 12.15
58
Penutupan
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
Tim
www.kinerja.or.id
Model-model penandatanganan Janji dan Rekomendasi perbaikan pelayanan publik
besar support kebijakan (anggaran, sumber daya manusia, dan sistem) untuk unit penyelenggara pelayanan dapat disetujui untuk alokasikan dalam periode perencanaan pembangunan daerah (baik
Tahapan terakhir yang menentukan (acara puncak)
pada APBD ataupun pada APBD perubahan tahun
dari metode pengelolaan pengaduan ini adalah
berjalan).
penandatangaan Janji dan Rekomendasi perbaikan pelayanan publik. Penadantanganan Janji dan
Secara umum ada beberapa model penandatanganan
Rekomendasi perbaikan pelayanan ini adalah
Janji dan Rekomendasi perbaikan pelayanan yang
sebuah kegiatan penting yang mempertemukan
kita bisa lakukan, diantaranya:
seluruh pemangku kepentingan pelayanan publik, baik dari unsur tehnnis birokratis (Kepala Daerah
a) Acara tunggal Penandatanganan Janji dan Rekomendasi perbaikan pelayanan
dan SKPD serta unit pelayanan), unsur politis (Ketua DPRD, Ketua Komisi) serta stakeholder utama (masyarakat pengguna layanan, organisasi massa, LSM, tokoh masyarakat, dll).
Model kegiatan ini merupakan kegiatan penandatanganan Janji dan rekomendasi perbaikan pelayanan yang paling ideal. Karena
Yang harus menjadi perhatian dalam proses
semua orang yang hadir dalam kegiatan ini akan
pelaksanaan penandatanganan janji dan
fokus untuk melihat dan mendengar penjelasan
rekomendasi pelayanan publik ini, adalah kehadiran
atas seluruh rangkaian proses pengelolaan
Kepala Daerah (Bupati / Walikota) dengan Ketua
pengaduan (mulai lokakarya pengelolaan
DPRD secara bersama-sama dalam forum tersebut.
pengaduan, survey pengaduan dan lokakarya
Untuk itu diperlukan upaya yang maksimal dari tim
analisis penyebab pengaduan dan rencanan
dan fasilitator untuk menghadirkan para pengambil
perbaikan pelayanan), hasil yang dicapai,
kebijakan tersebut.
komitmen yang dibutuhkan baik dari aparatur penyedia layanan ataupun dari pengambil
Momentum inilah yang menjadi point utama dari
kebijakan. Meskipun untuk melaksanakan
seluruh rangkaian proses, dimana komitmen
agenda tunggal kegiatan ini diperlukan upaya
para pengambil kebijakan untuk mensupport
dan persiapan yang sangat serius karena
perbaikan kinerja pelayanan publik akan ditagih
padatnya jadwal para pengambil kebijakan
di hadapan aparatur penyelenggara pelayanan
(Kepala Daerah dan Ketua DPRD). Namun hal
dan elemen masyarakat yang menyaksikan
ini akan setimpal dengan dukungan kebijakan
peristiwa tersebut. Sehingga kemungkinan
untuk perbaikan pelayanan di unit layanan publik.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
59
BAB II . Tahapan Umum Pengelolaan Pengaduan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penandatanganan Janji dan rekomendasi perbaikan pelayanan di sektor kesehatan (Puskesmas) di Kota Probolinggo tahun 2013.
b) Join agenda Penandatanganan Janji dan
sendiri. Akan lebih bagus kalau kegiatan yang
Rekomendasi dengan acara Pemerintah
digabungkan adalah kegiatan Pemerintah
Daerah lainnya
Daerah yang juga berhubungan dengan tema peningkatan pelayanan publik. Misalnya
Model kegiatan ini biasanya merupakan
kegiatan Pameran pelayanan publik, peresmian
kompromi atas padatnya jadwal Kepala Daerah
gedung pelayanan publik, pemberian
dan DPRD sehingga penandatanganan Janji
penghargaan kepada elemen masyarakat,
dan Rekomendasi perbaikan pelayanan di
pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi,
gabungkan atau di selipkan dalam agenda
dan acara lainnya.
kegiatan Pemerintah Daera lainnya. Hal ini harus disikapi dengan hati-hati terutama dalam sisi pengalokasian waktu yang cukup untuk proses meminta komitmen para pengambil kebijakan (dilakukan oleh fasilitator) dan proses penandatanganan Janji dan Rekomendasi itu
60
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
61
Monitoring Janji dan Rekomendasi Perbaikan Pelayanan dan Keberlanjutan Sistem Pengelolaan Pengaduan dengan Peran Serta Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
33
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
63
BAB 3 Monitoring Janji dan Rekomendasi Perbaikan Pelayanan dan Keberlanjutan Sistem Pengelolaan Pengaduan dengan Peran Serta Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Setelah Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan Publik ditanda-tangani oleh para Pengambil Kebijakan, maka tahapan berikutnya adalah melakukan pengawalan dalam upayaupaya nyata rencana perbaikan pelayanan publik. Untuk itu diperlukan keseriusan dan koordinasi yang jelas antara aparatur penyediaan layanan (SKPD) dengan aparatur perencana dalam hal ini Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk memasukkan kegiatan dan program perbaikan pelayanan publik yang telah menjadi komitmen bersama dalam sistem perencanaan pembangunan daerah masuk dalam RKA (Rencana Kegiatan dan Anggaran) SKPD yang bersangkutan ataupun tersebar di SKPD terkait. Hal ini menjadi sangat urgen dikarenakan janji dan rekomendasi layanan publik yang berimplikasi pada anggaran haruslah di upayakan untuk segera masuk dalam pembiayaan pembangunan tahun yang sama saat Metode Complaint Handling diterapkan. Duabelas (12) bulan kemudian sejak Rekomendasi dan Janji Perbaikan Pelayanan ditanda-tangani, dilaksanakan Survey Ulang dengan kuesioner yang sama kapada masyarakat. Hal ini untuk
..... berapa prosentase (%) dari Janji yang telah dilaksanakan ......
64
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
melihat berapa prosentase (%) dari Janji yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Layanan dan komitmen Pemerintah Daerah (dalam bentuk dukungan kebijakan, sistem, SDM dan anggaran yang diberikan kepada unit layanan tersebut) dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat.
www.kinerja.or.id
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
65
2
1
3
Janji Perbaikan Pelayanan 4
Sudah
(Nama Terang)
Mengetahui
8
Keterangan
(Nama Terang)
7
Tindak Lanjut yang Diperlukan
Kepala Unit Pelayanan
6
Kegiatan yang Sudah Dilakukan
Ketua Tim Monitoring
5
Belum
Status Realisasi Janji Pelayanan
1. Proses monitoring menggunakan teknik wawancara dan FGD dengan: ……
Catatan:
dst
2
1
Pernyataan Pengaduan
NO
Tanggal Pengisian Formulir
Nama Pemantau
Unit Pelayanan
Kabupaten/Kota
MONITORING JANJI PERBAIKAN PELAYANAN
Format Verifikasi Status Realisasi Janji Perbaikan Pelayanan dan Rekomendasi tehnis adalah:
66
2
1
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
6
7
Mengetahui
Keterangan
Kepala Dinas /Bidang……..
Tindak Lanjut yang Diperlukan
(Nama Terang)
5
Belum
Kegiatan yang Sudah Dilakukan
(Nama Terang)
4
Sudah
Status Realisasi Rekomendasi Teknis
Tanda tangan
3
Rekomendasi Teknis
Tanda tangan
Ketua Tim Monev
1
Pernyataan Pengaduan
NO
Tanggal Pengisian Formulir
Nama Pemantau
Sektor
Kabupaten/Kota
MONITORING REKOMENDASI TEKNIS PELAYANAN
BAB III. Keberlanjutan Sistem Pengelolaan Pengaduan dan Peran Serta Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
www.kinerja.or.id
MSF yang akan melakukan pemantauan
layanan untuk selalu meningkatkan pelayanan
implementasi janji perbaikan Pelayanan dan
kepada masyarakat sesuai dengan sumpah sebagai
rekomendasi teknis. MSF unit Pelayanan akan
“Pamong Praja” akan selalu di implimentasikan
mengawal dan memantau implementasi Janji
dalam pelayanan yang lebih baik, akuntabel dan
Pelayanan di masing masing unit layanan, kemudian
partisipatif.
hasil monitoring janji layanan akan di komunikasikan kepada pimpinan unit layanan untuk advokasi lebih
Hal ini juga mengingatka agar masyarakat
lanjut. Sedangkan MSF Kabupaten/Kota akan
senantiasa ikut mengawasi realisasi rekomendasi
mengawal dan memantau rekomendasi teknis,
dan janji perbaikan pelayanan yang telah ditanda-
kemudian hasil monitoringnya akan dikomunikasikan
tangani bersama. Sehingga ada sinergi yang baik
kepada pihak pihak terkait di tingkat Kabupaten/kota
antara penyedia layanan dan pengguna layanan
untuk advokasi lebih lanjut.
untuk bersama-sama berkontribusi positip dalam rangka peningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dengan adanya pemantauan atas realisasi Rekomendasi dan Janji Perbaikan Layanan publik ini, maka diharapkan semangat aparatur pemberi
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
67
Penutup
www.kinerja.or.id
44 Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
69
BAB 4
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat selaku pengguna layanan, Pemerintah telah mengeluarkan regulasi (Undang – undang Pelayanan publik no.25 tahun 2009 dan PERMENPAN no.13 tahun 2009)
Penutup
tentang pentingnya pelibatan masyarakat dalam proses identifikasi persoalan yang dikeluhkan oleh masyarakat, analisis penyebab masalah serta perumusan tindakan nyata yang akan dilakukan oleh penyelenggara pelayanan dengan Janji perbaikan dan Rekomendasi Perbaikan pelayanan publik.
Prioritas peningkatan Kualitas pelayanan publik ini juga sesuai dengan program KINERJA – USAID......
Prioritas peningkatan Kualitas pelayanan publik ini juga sesuai dengan program USAID – KINERJA yang sejak tahun 2010 telah banyak melakukan peningkatan kapasitas aparatur penyelenggara pelayanan publik, organisasi masyarakat dengan Multi Stakeholder Forum dan Lembaga swadaya masyarakat lainnya di beberapa daerah dan provinsi di Indonesia. Penyusunan buku saku Complaint Handling sebagai metode peningkatan kualitas pelayanan publik ini juga merupakan kontribusi besar dari program KINERJA – USAID dalam upaya untuk lebih
70
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
mendorong upaya percepatan peningkatan kualitas layanan oleh aparatur penyedia layanan ataupun oleh organisasi peduli pelayanan publik. Semoga dengan semakin banyak aparatur dan organisasi masyarakat yang dapat memahami dan menerapkan metode yang murah, mudah dan cepat dirasakan perubahan peningkatkan kualitas pelayanan publik ini maka tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang semakin baik dapat segera terwujud.
www.kinerja.or.id
LAMPIRAN: 1. Contoh kuesioner Sektor Kesehatan 2. Contoh Kuesioner sektor Pendidikan 3. Tata cara wawancara responden 4. Contoh Format Rekap hasil survey 5. Tata cara membuat IPM 6. Contoh IPM 7. Contoh Janji perbaikan layanan 8. Contoh Rekomendasi teknis 9. Format monitoring Janji dan rekomendasi teknis
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
71
BAB IV. PENUTUP
1. Contoh Kuesioner Kesehatan
72
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
2. Contoh Kuesioner Sektor Pendidikan PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
SURVEY PENGADUAN SISWA DAN ORANG TUA TERHADAP KINERJA LAYANAN SEKOLAH SEKOLAH
SD / MI....................
PERIODE SURVEY JENIS KELAMIN No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
NO. LEMBARAN PETUGAS SURVEY
L/P
PERNYATAAN PENGADUAN (KELUHAN) Pada saat Bapak/Ibu/Saudara di sekolah, apakah Bapak/Ibu/Saudara mengalami kejadian seperti yang disebutkan di bawah ini...? Tidak ada ketentuan besarnya biaya sekolah per anak per tahun Kesulitan mengisi formulir pendaftaran Tidak ada pusat informasi di sekolah Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah terganggu (Bising, Banjir, Becek dll) Tidak memiliki tenaga laboratorium (laboran) Tidak memiliki tenaga perpustakaan (pustakawan) Guru datang ke kelas tidak tepat waktu Guru sering meninggalkan kelas pada saat pembelajaran Guru pilih kasih Guru suka marah ketika mengajar Guru memberi tugas yang sangat banyak tapi tidak dikoreksi/diperiksa Guru mengajar tidak menguasai materi Guru tidak menggunakan media teknologi informasi saat mengajar Suara guru pelan ketika mengajar Guru menerima dan mengirim SMS ketika pembelajaran berlangsung Pakaian guru tidak sopan Kalimat dalam soal ulangan sulit dimengerti oleh siswa Guru tidak menyerahkan hasil ulangan harian,UTS,dan tugas kepada siswa Orang tua tidak pernah diinformasikan tentang Kriteria kelulusan dan kenaikan kelas Jumlah WC yang ada di sekolah kurang Jumlah komputer tidak mencukupi untuk siswa Parit tidak berfungsi dengan baik sehingga menyebabkan banjir Kantin berdampingan dengan kelas sehingga mengganggu Proses Belajar Mengajar Sekolah tidak ada mushola Persediaan air bersih terbatas Tidak ada laboratorium Tidak ada perpustakaan Fasilitas olah raga sangat kurang (Lapangan, Alat dll) Meja dan Kursi banyak yang rusak Sekolah tidak aman (tidak ada pagar dan satpam) TAMBAHKAN JIKA ADA PENGADUAN LAINNYA
YA *)
Telah direkapitulasi *) Beri tanda ( √ ) jika YA. Kosongkan jika TIDAK **) Beri tanda ( X ) jika lembar ini sudah direkapitulasi untuk kemudian diarsipkan
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
73
BAB IV. PENUTUP
3. Tata cara wawancara responden
menggunakan kata-kata sederhana dan kalau diperlukan dengan bahasa daerah setempat.
Dalam melaksanakan survey pengaduan
•
Pastikan kerahasiaan dan selama survey.
masyarakat, maka faktor yang penting adalah
•
Apabila survey dilaksanakan ditempat
bagaimana melakukan wawancara dengan
masyarakat berkumpul misal pada kegiatan
responden. Berikut beberapa tahapan dalam
sosial / keagamaan, misal sholat jumat, misa
melakukan wawancara selama survey berlangsung:
minggu, pertemuan rutin desa, arisan RT, maka surveyor dapat memberikan informasi
•
Mohon maaf terlebih dahulu kepada pengguna
tentang survey pengaduan, manfaat, dan tindak
layanan untuk melakukan survey pengaduan
lanjutnya. Kemudian kuesioner dibagikan dan
tentang kualitas layanan publik di lokasi tersebut
ditabulasi.
(apabila dilakukan di unit pelayanan publik atau di lokasi lain). •
Menjelaskan dengan ramah, menggunakan kalimat singkat dan sederhana kepada calon responden tentang kegiatan survey pengaduan
4. Contoh format rekapitulasi hasil survey
dan manfaatnya bagi peningkatan kualitas pelayanan publik dan masyarakat pengguna
Contoh format rekapitulasi harian
Melakukan rekapitulasi harian menjadi sangat
layanan. •
Meyakinkan responden bahwa mereka tidak
•
perlu takut ada tekanan dan akibat dari
penting, hal ini untuk mencegah menumpuk
pengisian kuesioner pengaduan.
nya quisioner yang akan ditabulasi sehingga
Jelaskan pernyataan pengaduan dengan
penghitungannya akan lebih valid dan menghindari penghitungan ganda.
•
74
No
Pernyataan Pengaduan
1
.........................................
2
.........................................
3
.........................................
H-1/tgl
H-2/tgl
H-3/tgl
H-4/tgl
Dst
Total
Beri tanda turus ( l = 1, ll=2, lll=3, llll=4, llll=5 ) pada kolom jumlah responden sesuai dengan pernyataan pengaduan pada kuesioner yang dicontreng oleh responden.
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Contoh format rekapitulasi mingguan No
Pernyataan Pengaduan
1
........................................................
2
........................................................
3
........................................................
Minggu-1
Minggu-2
Minggu-3
Total
Contoh format tabel rekapitulasi akhir hasil survey No
Pernyataan Pengaduan
1
........................................................
2
........................................................
3
........................................................
Jumlah responden
Total Jumlah
5. Tata cara membuat IPM
Langkah-langkah membuat IPM: 1. Salin hasil rekapitulasi akhir di microsoft excel dengan tabel seperti contoh berikut:
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
75
BAB IV. PENUTUP
2. Buatlah urutan berdasarkan angka terkecil ke angka terbesar dengan cara: a. Sorot tabel mulai dari 1 cel di atas tabel sampai ujung tabel seperti dalam gambar dibawah ini:
b. Arahkan kursor ke menu bar: Data sort dan filter sort sampai tampil jendela seperti berikut:
76
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
c. Arahkan kursor ke Jendela sort: sort by dibawah kolom, dgn memilih kolom yg sesuai dengan kolom dimana angka tertera. Dalam contoh adalah kolom C. Dengan memilih kolom ini, otomatis di menu Order akan tampil pilihan: smallest to largest kemuadian klik OK. Tabel akan secara otomatis berurut menurut angka terkecil ke angka terbesar seperti dalam gambar:
3. Buatlah diagram “bar” dengan cara: a. Sorot tabel yang sudah berurut dari atas ke bawah dan pilih Insert di menu bar seperti dalam gambar:
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
77
BAB IV. PENUTUP
b. Klik bar 2D bar/3D bar/cylinder/cone/piramid bar clusterd bar sampai keluar tampilan seperti berikut:
4. Edit tampilan “bar” untuk memberi judul, nama series atau mengganti warna bar dengan cara: a. Meletakkan angka di bar: Bawa kursor ke chart area (kotak yang dihasilkan dari proses membuat bar). Klik kanan di batang bar dan pilih “add data labels”. Secara otomatis angka akan masuk ke bar.
78
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
b. Mengatur letak “series: Bawa kursor ke chart area (kotak yang dihasilkan dari proses membuat bar). Klik kanan di “Series1” dan pilih “Format legend” seperti dalam tampilan berikut:
Kemudian akan muncul tampilan seperti berikut, dan pilih letak series yg diinginkan: top (atas), botom (bawah), dll.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
79
BAB IV. PENUTUP
c. Mengubah nama “series” sekaligus membuat judul chart: Bawa kursor ke chart area (kotak yang dihasilkan dari proses membuat bar). Klik kanan di batang bar dan pilih “select data” seperti dalam gambar:
Tampilan yang akan muncul setelah mengklik “select data” adalah jendela pilihan “Select data source” kemudian klik Series1 dalam Legend entries (series) klik edit dan ketik “series name” dalam jendela yang tampil dengan judul tabel yang akan ditampilkan seperti: Indeks Pengaduan Pendidikan, klik OK, dan selanjutnya klik OK lagi di jendela “Select data Source” dan kemudian muncul chart yg sudah ada judulnya seperti tampilan berikut:
80
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
a. Copy chart ke microsoft word dengan mengklik chart area, klik kanan pilih copy, klik start, microsoft word, dan paste ke dokumen kosong tersebut. 5. Di bawah tabel yang sudah dicopy ke microsoft word diberikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yg sudah terlibat dalam survai pengaduan seperti contoh di bawah:
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
81
BAB IV. PENUTUP
6. Contoh IPM
82
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
7. Contoh Janji Perbaikan Layanan DINAS
KESEHATAN
KOTA PROBOLINGGO
PUSKESMAS KANIGARAN
Jalan Cokroaminoto No.29 Telp. (0335) 423165
PROBOLINGGO - 67213
JANJI PERBAIKAN PELAYANAN NOMOR: 445/407/425.102.2/2013 Masyarakat, pasien beserta keluarga pasien, dan pengguna pelayanan Puskesmas Kanigaran, yang terhormat: Selama Survei Pengaduan Masyarakat terhadap pelayanan Puskesmas Kanigaran yang dilaksanakan dari tanggal 21 s/d 28 Desember 2012, sejumlah 100 anggota masyarakat telah berpartisipasi mengisi dan mengembalikan kuisioner dari sejumlah 100 kuisioner yang disebarkan. Jawaban masyarakat yang masuk telah kami olah dengan mengurutkan pengaduan-pengaduan mulai dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah. Hasil survey disampaikan dalam bentuk Indeks Pengaduan Masyarakat (terlampir) Kami berupaya menanggapi 11 pengaduan tertinggi dan berjanji untuk memperbaiki pelayanan yang terkait dengan pengaduan tersebut, yaitu dengan upaya-upaya sebagai berikut: 1. Untuk pengaduan Tidak dilayani jika tidak membawa Kartu Berobat Puskesmas, kami berjanji mulai April 2013 akan: 1.1. Memasang papan informasi terkait persyaratan pelayanan di loket pendaftaran yang lebih jelas dan mudah dimengerti pengguna layanan; 1.2. Tetap akan melayani pasien yang tidak membawa kartu berobat, tetapi waktu pelayanan di loket bagi yang bersangkutan menjadi lebih lama. 2. Untuk pengaduan Antrian di loket pendaftaran di Puskesmas Induk terlalu lama, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 2.1. Memasang papan informasi tentang standar waktu pelayanan di loket pendaftaran; 2.2. Mengupayakan kecukupan jumlah petugas di loket pendaftaran di Puskesmas Induk, minimal 2 orang; 2.3. Petugas loket pendaftaran di Puskesmas Induk memulai pelayanan pukul 07.30 WIB (Petugas loket tidak diharuskan mengikuti apel pagi); 2.4. Menugaskan satu petugas untuk mengatur antrian pengunjung (Manager On Duty (MOD)). 3. Untuk pengaduan Antrian di pengambilan obat terlalu lama kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 3.1. Memasang papan informasi tentang standar waktu pelayanan di ruang pengambilan obat; 3.2. Mengupayakan kecukupan jumlah petugas ruang pengambilan obat, minimal 3 orang.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
83
BAB IV. PENUTUP
4. Untuk pengaduan Ibu hamil tidak mendapat prioritas pelayanan dari petugas puskesmas kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 4.1. Memberikan prioritas pelayanan bagi Ibu hamil, lansia dan penyandang cacat berupa pengaturan antrian pendaftaran; 4.2. Mengupayakan kecukupan petugas pemberi layanan, khususnya di Poli KIA, minimal 2 bidan. 5. Untuk Pengaduan Dokter tidak memberikan informasi yang jelas tentang hasil pemeriksaan, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 5.1. Menerapkan SOP di Unit Pelayanan; 5.2. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan SOP di Unit Pelayanan; 5.3. Mengupayakan kecukupan tenaga medis dan paramedis. 6. Untuk pengaduan Kurangnya Penyuluhan tentang Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 6.1. Melakukan inovasi bentuk penyuluhan dalam dan luar gedung agar lebih menarik dan mudah dipahami masyarakat (Memanfaatkan media Audiovisual dan media cetak); 6.2. Bekerjasama dengan lintas sektor utamanya Forum Multi Stakeholder (FMS) guna pembentukan Kelompok Peduli ASI dan Posyandu. 7. Untuk pengaduan Petugas kurang ramah terhadap pasien, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 7.1. Menegur petugas yang bersikap kurang ramah terhadap pasien; 7.2. Melaksanakan Sosialisasi Perubahan Mind Set Pelayanan Publik bagi petugas tiap enam bulan. 8. Untuk pengaduan Loket puskesmas dan pustu tutup sebelum waktunya, pelayanan pustu buka terlalu siang, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 8.1. Melakukan pengawasan kedisiplinan petugas dalam jam buka pelayanan serta memberikan teguran pada petugas yang melanggarnya; 8.2. Menyediakan informasi jam buka pelayanan secara jelas/mudah dimengerti pengunjung Puskesmas dan Pustu. 9. Untuk pengaduan Terdapat Diskriminasi Pelayanan Pasien, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 9.1. Menerapkan SOP di Unit Pelayanan; 9.2. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan SOP di Unit Pelayanan. 10. Untuk pengaduan Tidak ada bidan jaga di Puskesmas saat pasien mau melahirkan, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 10.1. Melaksanakan pelayanan persalinan normal 24 jam; 10.2. Membuat jadwal jaga bidan di ruang bersalin. 11. Untuk pengaduan Pasien Tidak diberikan Obat sehingga harus beli di apotek swasta, kami berjanji mulai bulan April 2013 akan: 11.1. Mengupayakan Stok Obat PKD (Paket Kesehatan Dasar) tercukupi; 11.2. Memberikan penjelasan kepada pasien yang membutuhkan obat-obat khusus diluar PKD.
84
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Kami mohon maaf jika belum mampu menanggapi semua pengaduan (keluhan) yang kami terima. Tetapi kami sungguhsungguh berkeinginan untuk melakukan perbaikan secara bertahap. Dalam proses pembahasan sebab-sebab dan alternatif penyelesaian atas pengaduan yang dilaksanakan pada Lokakarya Analisis Masalah Penyebab Pengaduan Masyarakat tanggal 11-12 Februari 2013 di Ruang Husada Sentosa Dinas Kesehatan Kota Probolinggo dan Penyusunan janji Perbaikan Pelayanan tanggal 15 April 2013 di Ruang pertemuan Puskesmas Kanigaran, kami mencatat adanya hal-hal yang berada di luar kewenangan dan kemampuan Puskesmas Kanigaran yang turut menjadi penyebab masalah. Untuk hal-hal di luar kewenangan dan kemampuan Puskesmas tersebut, kami telah mengajukan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Probolinggo agar memperoleh tanggapan. Selanjutnya kami berjanji untuk mengumumkan kepada masyarakat jika tanggapan tersebut telah kami terima. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kami mengharap partisipasi masyarakat untuk terus mengawasi kinerja pelayanan kami dan segera memasukkan pengaduan (keluhan) ke Kotak Pengaduan yang tersedia atau langsung ke staf Unit Pusat Informasi dan Pengaduan yang ada di puskesmas, terutama jika janji perbaikan pelayanan yang kami sebut di atas belum kami penuhi. Kami sampaikan terima kasih atas partisipasi bapak/Ibu/saudara sekalian yang telah memberikan masukan melaui Survei Pengaduan masyarakat yang telah dilaksanakan, dan mengharapkan pengawasannya secara terus menerus demi perbaikan pelayanan ke masa yang akan datang. Probolinggo, 23 April 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PROBOLINGGO,
Kami yang berjanji KEPALA UPT PUSKESMAS KANIGARAN,
drg. NINIK IRA WIBAWATI, MQIH Pembina Tk I NIP. 19650824 199102 2 002
dr. LUSI TRI WAHYULI NIP 197607242005012007 Saksi-saksi
CAMAT KANIGARAN,
FMS SINAR HARAPAN KOTA PROBOLINGGO,
BUDIONO WIRAWAN, MSi NIP 19691220 1990031 1 009
Hj. TITIEK POERNOMOWATI, Amd.Ked Mengetahui, WALIKOTA PROBOLINGGO
H.M. BUCHORI, SH, MS
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
85
BAB IV. PENUTUP
8. Contoh Rekomendasi Perbaikan Layanan PE M E R I NTAH K OTA S I N G KAWAN G DINAS PENDIDIK AN SMP NEGERI 7 SINGKAWANG Jl.Tani No. 01 Sedau Kec. Singkawang Selatan Telp. (0562) 633365 79251 SINGKAWANG Singkawang, 1 Oktober 2013 Nomor : 422/ 204 /SMP.07/ 2013
Kepada :
Sifat : Penting
Yth. Walikota Singkawang
Lamp : Satu berkas
Jl. Alianyang Singkawang
Hal
Di Singkawang
: Rekomendasi Perbaikan Pelayanan
Bersama ini kami laporkan dengan hormat bahwa Smp Negeri 7 Singkawang telah dilakukan survei pengaduan masyarakat terhadap kinerja layanan publik pada tangga 22 Februari Tahun 2013 sampai dengan 28 Februari 2013, Sejumlah 240 kuisioner telah disebarkan kepada responden yang terdiri dari siswa dan orang tua di SMP negeri 7 Singkawang, dari 240 kuisioner yang disebarkan sejumlah 182 (75,83%) responden telah berpartisipasi dan mengembalikan kuisioner tersebut. (terlampir tabel rekapitulasi pengaduan masyarakat).
Terhadap jawaban atas kuisioner itu telah kami bahas dan kami rumuskan upaya-upaya perbaikan untuk
menanggapi pengaduan / keluhan dan mengumumkan janji tersebut kepada masyarakat (sebagaimana Indeks Pengaduan Masyrakat).
Bahwa dalam proses analisis penyebab dan alternatif penyelesaian masalah pengaduan, kami juga
mengidentifikasikan beberapa penyebab yang membutuhkan tindakan perbaikan namun hal itu berada diluar kewenangan dan kemampuan SMP Negeri 7 Singkawang untuk itu kami mohon petunjuk dan kebijakan lebih lanjut dari Bapak Walikota. Beberapa penyebab yang berada diluar kewenangan dan kemampuan kami tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sejumlah 131 responden mengadukan tentang Ruang kelas panas.
Hal ini disebabkan antara lain : a. Kurang penghijauan b. Kurangnya kipas angin c. Ventelasi yang kurang refresentatif d. Pencahayaan yang kurang
86
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Untuk penghijauan sekolah mengajukan permohonan bantuan bibit tanaman ke dinas Pertanian Holtikultura dan tanaman Pangan Kota Singkawang. 2) Mengusulkan ke Dinas Pendidikan untuk mendapatkan rehab bangunan. 2. Sejumlah 117 responden mengadukan tentang Meja dan kursi banyak yang rusak.
Hal ini disebabkan antara lain : a. Mebeler sudah tua rata-rata lebih dari 5 tahun. b. Kualitas kayu kurang baik. Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Mengajukan pengadaan mebeler baru melalui dana alokasi khusus (DAK)
3. Sejumlah 116 responden mengadukan tentang Jumlah komputer tidak mencukupi untuk siswa.
Hal ini disebabkan antara lain : a. Jumlah Komputer tidak sesuai dengan jumlah siswa per rombel mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Mengajukan permohonan bantuan komputer ke dinas pendidikan. 2) Mengajukan permohonan bantuan Komputer ke DPRD Kota Singkawang.
4. Sejumlah 94 responden mengadukan tentang Guru datang ke kelas tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan antara lain : a. Guru tidak disiplin. b. Kurang pengawasan terhadap guru. c. Kepala sekolah kurang memberi teladan yang baik. Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Mengusulkan pada dinas pendidikan menambah jumlah tenaga pengawas sekolah sesuai dengan rasio sekolah yang ada di Kota Singkawang. 5. Sejumlah 93 responden mengadukan tentang Persediaan air bersih terbatas. Hal ini disebabkan antara lain : a. Tidak memiliki sumber air bersih. Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Mengajukan penyambungan pipanisasi ke PDAM. 2) Mengajukan pengadaan alat destilasi air asin ke air tawar dan melatih menggunakan alat tersebut ke Disperindag.
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
87
BAB IV. PENUTUP
6. Sejumlah 91 responden mengadukan tentang Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah terganggu oleh.. (Bising, Banjir, Becek dll.). Hal ini disebabkan antara lain : a. Dekat dengan jalan raya dan pemukiman b. Drainase tidak ada/tidak berfungsi c. Struktur tanah rendah dan lembut Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Usul penataan kembali lingkungan hidup oleh Dinas LH 2) Pembuatan parit sekolah 7. Sejumlah 84 responden mengadukan tentang Tidak ada ketentuan baku besarnya biaya sekolah per anak per tahun. Hal ini disebabkan antara lain : a. Tidak ada ketentuan baku (perda) besarnya biaya sekolah per anak pertahun Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Mengajukan usul kepada pemerintah untuk membuat PERDA biaya operasional satuan pendidikan 8. Sejumlah 76 responden mengadukan tentang Guru tidak menggunakan media teknologi informasi saat mengajar. Hal ini disebabkan antara lain : a. Guru tidak menguasai penggunaan komputer/laptop b. Sarana di Sekolah terbatas Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Pengadaan sarana media teknologi 2) Mengajukan workshop untuk guru yang belum menguasai media teknolog informasi ke dinas pendidikan 9. Sejumlah 71 responden mengadukan tentang Jumlah WC yang ada di sekolah kurang. Hal ini disebabkan antara lain : a. Rasio antar jumlah WC dengan siswa tidak memadai Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Meminta Pembangunan WC ke dinas terkait 10. Sejumlah 58 responden mengadukan tentang Letak kantin berdampingan dengan kelas sehingga mengganggu Proses Belajar Mengajar. Hal ini disebabkan antara lain :
88
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
www.kinerja.or.id
a. Tidak ada aturan tata letak kantin dari pihak sekolah Untuk mengatasi masalah tersebut kami merekomendasikan : 1) Meminta kepada Dinas Pendidikan untuk membangun kantin yang representative.
Demikian laporan kami untuk menjadikan periksa. Selanjutnya kami mohon perkenan atas kesediaan
Bapak Walikota untuk memberi arahan dan keputusan lebih lanjut.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KEPALA SMP Negeri 7 Singkawang
KOTA SINGKAWANG
Drs. H.M. NADJIB, M.Si.
PAJARUDIN, S.Pd.
NIP. 19610128 198510 1 001
NIP. 19650528 198803 1 018
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
89
90
2
1
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
3
Janji Perbaikan Pelayanan 4
Sudah
(Nama Terang)
Ketua Tim Monitoring
5
Belum
Status Realisasi Janji Pelayanan
1. Proses monitoring menggunakan teknik wawancara dan FGD dengan: ……
Catatan:
dst
2
1
Pernyataan Pengaduan
NO
Tanggal Pengisian Formulir
Nama Pemantau
Unit Pelayanan
Kabupaten/Kota
6
Kegiatan yang Sudah Dilakukan
MONITORING JANJI PERBAIKAN PELAYANAN
9. Format Monitoring Janji dan Rekomendasi Teknis
7
Mengetahui
8
Keterangan
(Nama Terang)
Kepala Unit Pelayanan
Tindak Lanjut yang Diperlukan
BAB IV. PENUTUP
www.kinerja.or.id
www.kinerja.or.id
Pengelolaan Pengaduan Sebagai Metode Efektif Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (Pendidikan dan Kesehatan)
91
2
1
Mengetahui
(Nama Terang)
7
Keterangan
(Nama Terang)
6
Tindak Lanjut yang Diperlukan
Tanda tangan
5
Belum
Kegiatan yang Sudah Dilakukan
Tanda tangan
4
Sudah
Status Realisasi Rekomendasi Teknis
Kepala Dinas /Bidang……..
3
Rekomendasi Teknis
Ketua Tim Monev
1
Pernyataan Pengaduan
NO
Tanggal Pengisian Formulir
Nama Pemantau
Sektor
Kabupaten/Kota
MONITORING REKOMENDASI TEKNIS PELAYANAN
IMPLEMENTED BY RTI INTERNATIONAL AND PARTNERS
USAID-KINERJA Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807 Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46 Jakarta, 10210 Phone: +62 21 5702820 Fax: +62 21 5702832 Email:
[email protected] www.kinerja.or.id