‘
[]
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya buku "Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016" dapat diselesaikan. Buku ini memuat pengenalan dan panduan teknis Aplikasi Dapodik Versi 2016 mulai dari persiapan dan proses instalasi, pengenalan tampilan dan navigasi, serta deskripsi perbaikan dan perubahan. Buku ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada operator dan warga sekolah yang hendak mengimplementasikan aplikasi Dapodik Versi 2016 secara mandiri di sekolah. Melalui buku ini, diharapkan hal-hal yang terkait dengan materi seputar implementasi aplikasi Dapodik Versi 2016 dapat dipahami dan dimaknai dengan mudah. Penyusunan buku ini merupakan upaya strategis untuk memberikan kemudahan dalam memberikan informasi yang luas kepada operator tentang penggunaan aplikasi Dapodik Versi 2016 dalam bentuk panduan. Kami sadari bahwa buku ini masih belum sempurna, oleh karena itu, masukan dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan buku ini. a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Sekretaris Direktorat Jenderal
Dr. Thamrin Kasman NIP 196011261988031001
i
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
ii
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii BAB I INFORMASI UMUM ........................................................................................... 1 1.1
Penjelasan Aplikasi ..................................................................................... 1
1.2
UU ITE......................................................................................................... 4
1.3
Peran dan Tanggung Jawab ....................................................................... 5
1.4
Kerahasiaan Data ....................................................................................... 6
1.5
Spesifikasi Minimum Komputer (Hardware).............................................. 7
1.6
Spesifikasi Minimum Software (Operating System dan Browser) ............. 8
BAB II KETENTUAN UMUM.......................................................................................... 9 2.1
Kode Registrasi ........................................................................................... 9
2.2
Data Prefill.................................................................................................. 9
2.3
Menjalankan Aplikasi ............................................................................... 10
2.4
Validasi ..................................................................................................... 10
2.5
Kuncian Data ............................................................................................ 11
2.6
Versi Aplikasi ............................................................................................ 11
BAB III INSTALASI APLIKASI DAPODIK ...................................................................... 13 3.1
Persiapan Instalasi ................................................................................... 13
3.2
Langkah-langkah Instalasi Aplikasi Dapodik............................................. 22
iii
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
3.3
Registrasi Aplikasi Dapodik ...................................................................... 27
3.4
Deinstalasi Aplikasi Dapodik .................................................................... 33
BAB IV PENGENALAN APLIKASI ................................................................................ 37 4.1
Tampilan dan Navigasi ............................................................................. 37
4.2
Daftar Perbaikan dan Pembaruan............................................................ 44
BAB V DESKRIPSI PERBAIKAN DAN PEMBARUAN .................................................... 47 5.1
Sekolah ..................................................................................................... 47
5.2
Sarana dan Prasarana .............................................................................. 52
5.3
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)................................................ 68
5.4
Peserta Didik ............................................................................................ 85
5.5
Tabel Rombongan Belajar ...................................................................... 103
5.6
Validasi dan Sinkronisasi ........................................................................ 134
5.7
PIP (Program Indonesia Pintar) .............................................................. 146
5.8
1 Aplikasi Untuk 2 Sekolah ..................................................................... 148
5.9
Pemetaan Operator Sekolah yang Merangkap Guru ............................. 151
BAB VI PENUTUP .................................................................................................... 155
iv
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
BAB I INFORMASI UMUM
1.1 Penjelasan Aplikasi Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2015 tentang Data Pokok Pendidikan, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah diberikan kewenangan untuk merancang prosedur pengumpulan data, melakukan sosialisasi dan membangun sistem pengumpulan dan penyimpanan data yang cepat dan efisien serta mengoordinasikan pengumpulan semua data pokok pendidikan dari satuan pendidikan yang berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Pengumpulan data pokok pendidikan yang dimaksud yaitu meliputi pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi pembelajaran, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan peserta didik jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.
Seiring
dengan
diterbitkannya
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan Nomor 11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja 1
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah terjadi penyatuan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Oleh karena itu, diperlukan rancangan mekanisme pendataan yang mengikat seluruh unit kerja terkait, sehingga terjadi integrasi menyeluruh atas aktivitas pendataan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Upaya untuk mewujudkan pendataan yang terintegrasi ini dilakukan dengan membangun mekanisme dan aplikasi pendataan melalui satu pintu. Sistem pendataan berbasis teknologi infromasi yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah diberi nama Sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (DAPODIKDASMEN). Aplikasi Dapodik Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun ajaran 2016/2017 diberi nama Aplikasi Dapodik Versi 2016. Aplikasi Dapodik Versi 2016 ini dikemas dalam bentuk installer yang dapat digunakan oleh semua jenjang pendidikan di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Otoritas data pengguna (username dan password) dan penambahan data PTK baru pada Aplikasi Dapodik telah diberikan pada KK-DATADIK Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, sehingga jika terdapat pergantian operator sekolah dan/atau tambah PTK Baru, maka sekolah harus melapor dan berkoordinasi pada KK-DATADIK Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Data pengguna akan digunakan saat mengunduh data prefill dan proses registrasi Aplikasi Dapodik Versi 2016.
2
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 1. Tampilan Aplikasi Dapodik Versi 2016 Aplikasi Dapodik Versi 2016 disajikan dengan tranformasi tampilan baru yang lebih berwarna dari tampilan Aplikasi generasi sebelumnya. Menu Aplikasi yang sebelumnya terletak di atas kini disajikan di sisi kiri aplikasi serta jika diperlukan menu ini dapat disembunyikan. Sekolah juga dapat menampilkan foto sekolah dan operator sekolah melalui pengaturan menu profil pengguna. Pendataan dengan aplikasi Dapodik Versi 2016 ini wajib dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Aplikasi Dapodik Versi 2016 digunakan untuk mendata 4 (empat) entitas data pokok pendidikan, yaitu: Data Satuan pendidikan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Peserta Didik, serta Substansi Pendidikan. Data pada Aplikasi Dapodik bersifat individual, maka keempat entitas data pokok pendidikan tersebut harus diisikan secara lengkap dan terperinci mencakup semua atributnya. Di dalam Aplikasi Dapodik Versi 2016 ini disediakan menumenu yang mengakomodasi semua entitas data pokok pendidikan beserta prosedur transaksional secara periodik.
3
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pola input data masih dipertahankan sama dengan Aplikasi generasi sebelumnya. Namun untuk validasi data menjadi lebih ketat khususnya validasi data yang terkait dengan data PTK. Pengiriman data masih menggunakan sistem pengiriman 2 arah yakni melalui metode sinkronisasi data. Untuk mendukung implementasi Aplikasi Dapodik Versi 2016 agar berjalan dengan baik, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menyusun Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016. Buku ini dapat menjadi panduan sekolah dalam implementasi pendataan Dapodik, dan menjadi pedoman bagi petugas operator sekolah dalam melaksanakan peran dan tugasnya dalam input data dan operasional Aplikasi Dapodik Versi 2016.
1.2 UU ITE
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:
4
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia;
mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik;
membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan
Teknologi
Informasi
seoptimal
mungkin
dan
bertanggung jawab; dan
memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.
1.3 Peran dan Tanggung Jawab
Peran Kepala Sekolah yaitu sebagai penanggung jawab data di sekolah, membagi tugas guru untuk mengajar di setiap rombongan belajar (rombel), mengawasi operator sekolah dalam pengisian aplikasi Dapodik di sekolahnya masing-masing.
Peran PTK yaitu di samping sebagai pengajar dan pelaksana, juga bertugas untuk mengisi formulir individual PTK dan memeriksa kebenaran dan kelengkapan data individu yang diisikan oleh operator ke dalam aplikasi Dapodik.
5
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Peran Wali kelas yaitu mengkoordinasikan pengumpulan data peserta didik sesuai dengan kelas yang diampunya.
Peran Peserta Didik yaitu mengisi formulir Peserta Didik yang selanjutnya formulir tersebut diserahkan kepada orang tua untuk diisi secara lengkap.
Peran Operator Sekolah yaitu: Mendistribusikan formulir pendataan kepada Sekolah, PTK, dan Peserta Didik dalam rangka mendapatkan data untuk diisikan ke dalam aplikasi. Mengisi aplikasi Dapodik sesuai dengan formulir pendataan yang telah terisi. Mengirim data ke server Pusat melalui Aplikasi Dapodik
1.4 Kerahasiaan Data
Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib mengoperasikan Sistem Elektronik yang memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut:
dapat
menampilkan
kembali
Informasi
Elektronik
dan/atau
Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;
6
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan Informasi Elektronik dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut;
dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; dan
memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan, dan kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk.
1.5 Spesifikasi Minimum Komputer (Hardware)
Untuk dapat menjalankan aplikasi Dapodik, spesifikasi perangkat keras yang diperlukan yaitu:
Processor minimal Pentium Core Duo
Memory minimal 2 GB
Storage tersisa minimal 400 MB
CD/DVD drive jika instalasi melalui media CD/DVD
7
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
1.6 Spesifikasi Minimum Software (Operating System dan Browser)
Untuk dapat menjalankan aplikasi Dapodik, spesifikasi perangkat lunak yang diperlukan yaitu:
Microsoft Windows Operating System a. Windows 7 32 & 64 Bit b. Windows 8 32 & 64 Bit c. Windows 8.1 32 & 64 Bit d. Windows 10 32 & 64 Bit e. Layar Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768
Browser Internet Modern a.
Mozilla Firefox
b.
Google Chrome
c.
Opera
d.
Comodo
e.
UC Browser
8
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
BAB II KETENTUAN UMUM
2.1
Kode Registrasi Kode registrasi adalah “kunci” untuk memuat/ mengaktivasi data sekolah. Kode registrasi akan dibagikan
oleh
KK-DATADIK
masing-masing
daerah. Kode registrasi bersifat pribadi dan rahasia milik sekolah. Pastikan Anda menggunakan kode registrasi
sekolah
Anda
sendiri
dan
tidak
membagi/memberitahu kode ini pada pihak yang tidak berkepentingan. Kode Registrasi digunakan pada saat registrasi awal di aplikasi (aktivasi) dan akses terbatas lainnya yang hanya dapat diakses oleh operator sekolah. Kode registrasi yang digunakan sama dengan kode registrasi tahun pelajaran sebelumnya. Kode registrasi ini dapat diubah melalui manajemen pendataan di dinas pendidikan (KK-DATADIK) jika dikehendaki oleh sekolah dengan alasan keamanan. Untuk satuan pendidikan SMA dan SMK, kode registrasi dapat pula dilihat melalui login website jaringan pengelola data pendidikan dengan alamat sdm.data.kemdikbud.go.id. 2.2 Data Prefill Data prefill digunakan saat akan melakukan registrasi aplikasi Dapodik secara Offline. Data hasil kiriman dari sekolah-sekolah ke server Pusat di semester yang lalu kemudian di-package ulang agar ketika login di aplikasi yang baru, data pada aplikasi Dapodik tidak kosong, melainkan sekolah
9
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
hanya tinggal melengkapi data yang belum terisi pada periode aplikasi sebelumnya serta mengisi data periodik. Untuk dapat mengunduh data prefill dibutuhkan data Username dan
Password yang digunakan di Aplikasi Dapodik serta Kode registrasi milik sekolah. Jika registrasi Aplikasi Dapodik Versi 2016 dilakukan secara Online
maka proses registrasi tidak memerlukan data prefill.
2.3
Menjalankan Aplikasi
Aplikasi Dapodik Versi 2016 merupakan aplikasi berbasis web sehingga dalam menjalankan aplikasi ini dibutuhkan web browser. Pastikan pada komputer telah terinstall web browser terbaru agar aplikasi dapat berjalan dengan baik.
2.4
Validasi
Daftar validasi yang terdapat pada versi 2016 ini adalah:
Validasi Kelengkapan Data
Validasi Kebenaran Data
Validasi Kewajaran Data
Validasi Integritas Data
Validasi ini harus dilakukan setiap kali akan melakukan sinkronisasi. Sistem akan menghasilkan informasi data yang masuk ke dalam kategori invalid atau warning. Status data invalid
(
) adalah status data yang menunjukkan adanya
data utama yang kosong atau salah input. Maka harus dipastikan data 10
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
dengan status invalid ini benar-benar bersih. Status Data INVALID akan
menyebabkan aplikasi tidak dapat melakukan sinkronisasi. Status data warning (
) menandakan adanya pengisian data yang tidak sesuai
dengan ketentuan validasi aplikasi, namun status warning ini tidak mencegah aplikasi untuk melakukan sinkronisasi.
2.5
Kuncian Data Pada aplikasi Dapodik terdapat beberapa data yang dikunci yang data tersebut tidak dapat diubah langsung di aplikasi Dapodik. Data tersebut dapat diubah melalui akses e-verval yang dimiliki oleh sekolah, KK-DATADIK Dinas Kabupaten/Kota, dan PDSP-K. Untuk kuncian data di data peserta didik dapat diperbaiki oleh sekolah melalui vervalpd. Namun untuk kuncian data di data Sekolah dan PTK, proses perbaikan dilakukan melalui akses e-verval milik KK-DATADIK Dinas Kabupaten/Kota dan PDSP-K.
2.6 Versi Aplikasi Perubahan versi aplikasi bertujuan agar untuk meningkatkan kelengkapan fitur aplikasi sesuai dengan kebutuhan data yang terus berkembang. Di dalam aplikasi versi terbaru tersebut terdapat fiturfitur tambahan dan atau perbaikan dari versi sebelumnya. Daftar pembaruan dan perbaikan dapat dilihat melalui menu Daftar Perubahan di Beranda Aplikasi Dapodik.
11
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
12
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
BAB III INSTALASI APLIKASI DAPODIK 3.1
Persiapan Instalasi
a. Unduh Aplikasi Dapodik Aplikasi Dapodik V.2016 saat ini tersedia dalam bentuk file installer yang merupakan hasil perbaikan dan pengembangan dari aplikasi versi sebelumnya. Untuk mengunduh Aplikasi Dapodik V.2016, lakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1)
Jalankan peramban web (Google Chrome atau Mozilla Firefox), lalu ketikkan http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/laman/unduh di address bar.
2)
Klik menu "Unduh" dan klik Installer Dapodik Versi 2016 seperti di bawah ini, lalu simpan di lokal komputer/laptop.
Gambar 2. Halaman unduh Aplikasi Dapodik Versi 2016
13
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
b. Generate Prefill Aplikasi Dapodik Generate prefill adalah tahapan untuk mengambil database awal sekolah dari server agar dapat diregistrasikan di aplikasi Dapodik secara offline (dalam bentuk file *.prf). Generate prefill merupakan database hasil sinkronisasi terakhir sekolah. Untuk meningkatkan keamanan dari segi pengguna, saat ini proses generate prefill dapat dilakukan setelah pengguna berhasil login menggunakan username, password, dan kode registrasi Dapodik sekolah yang aktif.
Gambar 3. Halaman aplikasi prefill Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai langkah-langkah melakukan generate ulang prefill, baiknya pengguna mengetahui terlebih dahulu ketentuan-ketentuan umum generate ulang prefill.
14
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Berikut ini beberapa ketentuan terkait Generate Ulang Prefill: 1)
Generate prefill adalah tahapan untuk mengambil database awal sekolah dari server agar dapat diregistrasikan di aplikasi Dapodik secara offline.
2)
Generate prefill merupakan database hasil sinkronisasi terakhir sekolah.
3)
Masukkan username, password yang lama dan kode registrasi sesuai di aplikasi Dapodik, Jika lupa username/password silakan hubungi admin dinas kabupaten/kota (KK-DATADIK) untuk dilakukan reset ulang.
4)
Untuk sekolah baru, hubungi admin dinas kabupaten/kota (KKDATADIK) untuk mengaktivasikan username dan password.
5)
Saat registrasi di aplikasi, isi username dan password sesuai pada saat unduh prefill.
6)
Registrasi awal masuk ke dalam aplikasi dapat dilakukan tanpa harus menggunakan prefill, dengan syarat harus online/terhubung internet.
7)
Dinas kabupaten/kota (KK-DATADIK) dapat membantu melakukan generate prefill sekolah di wilayahnya masing-masing untuk membantu sekolah-sekolah dengan keterbatasan infrastruktur (internet, SDM, komputer, listrik, dll) dengan menggunakan akun di laman http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
8)
Jangan lakukan registrasi dengan menggunakan prefill kadaluarsa (lama). Jika ingin pindah ke komputer lain lakukan siklus "sinkronisasi > generate prefill ulang". (untuk mencegah duplikasi data)
9)
Kode registrasi, username dan password dapat di-reset oleh admin dinas kabupaten/kota (KK-DATADIK) jika diperlukan (terjadi pergantian operator).
15
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Selengkapnya, silakan lakukan langkah-langkah seperti berikut: 1) Jalankan peramban web (Google Chrome atau Mozilla Firefox), lalu ketikkan http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/laman/unduh di address bar. 2) Pilih jenjang yang sesuai. 3) Masukkan username, password, dan kode registrasi
Gambar 4. Formulir prefill Username dan password yang digunakan untuk mengunduh prefill adalah yang terdaftar terakhir dan tersimpan di server Pusat. Jika terdapat ketidaksesuaian data ketika melakukan proses generate prefill, lakukan konfirmasi dengan operator Dapodik di dinas kabupaten/kota (KKDATADIK). Dinas kabupaten/kota dapat membantu melakukan generate ulang prefill sekolah di wilayahnya masing-masing untuk membantu sekolah-sekolah dengan keterbatasan infrastruktur (internet, SD, komputer, listrik, dll) dengan menggunakan akun khusus dinas kabupaten/kota di laman http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
16
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
1) Setelah berhasil memasukkan username, password, dan kode registrasi, klik “Generate”. Tunggu proses generate selesai.
Gambar 5. Proses generate prefill 2) Setelah proses generate prefill selesai, selanjutnya akan tampil jendela seperti pada gambar.
Gambar 6. Pembuatan prefill selesai dilakukan
3) Klik “Download” dan simpan prefill tersebut di drive C:\ dengan nama folder “prefill_dapodik”.
17
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 7. Unduh prefill dan cara penempatan di folder prefill_dapodik
18
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
c. Pengaturan waktu pada komputer Langkah berikutnya adalah melakukan pengaturan waktu pada komputer. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan proses sinkronisasi data berjalan lancar. Selengkapnya silakan ikuti langkah-langkah berikut: 1) Klik waktu yang terdapat di taskbar (pojok kanan bawah), lalu klik “Date and time settings”.
Gambar 8. Pengaturan waktu dan tanggal 2) Tampil menu date and time settings, lalu klik “Change” dan sesuaikan dengan waktu saat ini.
Gambar 9. Rincian pengaturan dan tanggal 19
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
3) Selanjutnya, pastikan zona waktu yang dipilih adalah zona waktu yang sesuai dengan wilayah setempat. Contoh untuk pengisian zona waktu WIB (Waktu Indonesia Barat) pilih zona waktu (UTC+07:00 Bangkok, Hanoi, Jakarta).
Gambar 10. pengaturan zona waktu d. Program pengamanan dinonaktifkan Agar proses instalasi aplikasi Dapodik dapat berjalan dengan lancar, beberapa program pengamanan perlu dinonaktifkan, contohnya: 1) Deep Freeze: harus dinonaktifkan. 2) Antivirus
yang membuat
service
database tidak
berjalan
sebagaimana seharusnya misalnya Avast, Avira, Symantec, Antivir harus dinonaktifkan atau dihapus. Antivirus yang disarankan adalah Windows Defender atau Microsoft Essentials. Antivirus ini dapat diunduh di laman resmi Windows dan tidak berbayar. 3) Windows Firewall dinonaktifkan jika ingin menggunakan entri data dengan menggunakan jaringan. Cara menonaktifkannya adalah:
Gambar 11. Menonaktifkan firewall
20
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
e. Menyiapkan Kode Registrasi Aplikasi Dapodik Kode registrasi adalah “kunci” untuk memuat data sekolah. Kode registrasi diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bagi sekolah yang telah terdaftar di PDSP-K dan memiliki NPSN. Kode registrasi didapat dari dinas kabupaten/kota (KK-DATADIK) atau dengan cara login ke laman SDM di http://sdm.data.kemdikbud.go.id. Jika belum memiliki akun di http://sdm.data.kemdikbud.go.id, maka operator sekolah harus segera melakukan registrasi dengan melampirkan surat tugasnya sebagai Operator Dapodik. Setelah
mengambil
kode
registrasi
sekolah
dari
laman
http://sdm.data.kemdikbud.go.id maka pastikan kode registrasi tersimpan dan tercatat dengan baik serta tidak membagi/memberitahukan kode registrasi ini pada pihak yang tidak berkepentingan, jadi kode registrasi sifatnya RAHASIA. Untuk sekolah baru dan belum memiliki Kode registrasi, maka prosedur untuk memperoleh Kode registrasi Aplikasi Dapodik adalah sebagai berikut: 1) Sekolah harus telah memiliki NPSN yang diterbitkan oleh PDSP-K. 2) Operator sekolah melakukan registrasi atau mendaftar di laman: http://sdm.data.kemdikbud.go.id
dengan
melampirkan
Surat
Tugas atau SK Operator (file dalam bentuk *.pdf). 3) Operator sekolah dapat mengecek status approve atau persetujuan dari admin di PDSP-K. 4) Jika statusnya telah di-generate, maka operator sekolah dapat melihat
dan
mengambil
Kode
registrasi
pada
laman
http://sdm.data.kemdikbud.go.id sebagaimana dijelaskan di atas.
21
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
3.2
Langkah-langkah Instalasi Aplikasi Dapodik
Setelah semua tahapan persiapan instalasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan instalasi dengan menjalankan file full installer yang telah diunduh. Panduan ini menggunakan aplikasi dapodik V.2016. Proses instalasi dengan status normal akan berlangsung cukup lama yaitu sekitar 15 menit. Selengkapnya ikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) Siapkan file installer yang sudah diunduh. Sebelum melakukan instalasi, sangat disarankan untuk menutup program lainnya.
Gambar 12. File installer 2) Klik ganda file installer, jika muncul security warning, pilih “Yes” atau untuk komputer dengan sistem operasi windows dengan versi tertentu, klik “Run Anyway”. 3) Selanjutnya akan ditampilkan tampilan jendela aplikasi Dapodik, pilih “Lanjut”.
22
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 13. Jendela instalasi Dapodik
4) Pada jendela perjanjian persetujuan, pilih “Saya Setuju” dan klik “Lanjut”.
Gambar 14. Perjanjian persetujuan
23
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5) Selanjutnya pada jendela “Pilih lokasi tujuan” dan secara default otomatis akan mengarahkan lokasi instalasi di “C:\Program Files(x86)\Dapodik”. Pilih “Lanjut”.
Gambar 15. Lokasi tujuan instalasi aplikasi 6) Pilih folder Start Menu. Secara default, sistem akan otomatis mengisi “Dapodik”. Pilih “Lanjut”.
Gambar 16. Folder Start Menu aplikasi 24
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
7) Masuk ke jendela persiapan memasang aplikasi Dapodik, klik “Pasang” untuk memulai proses instalasi aplikasi.
Gambar 17. Jendela persiapan pemasangan aplikasi 8) Proses instalasi aplikasi Dapodik sedang berjalan. Tunggu hingga proses pemasangan ini selesai.
Gambar 18. Proses pemasangan aplikasi
25
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
9) Untuk mengakhiri proses pemasangan aplikasi Dapodik, klik “Selesai”.
Gambar 19. Mengakhiri pemasangan aplikasi 10) Setelah proses instalasi maka akan muncul ikon aplikasi Dapodik di halaman desktop. Klik ganda pada ikon untuk membuka aplikasi.
Gambar 20. Cara membuka aplikasi Dapodik Versi 2016 26
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
3.3
Registrasi Aplikasi Dapodik
Tahapan berikutnya setelah selesai melakukan instalasi yaitu melakukan registrasi aplikasi. Registrasi aplikasi ini harus dilakukan oleh operator setelah melakukan install baru/install ulang menggunakan file installer. Akan tetapi jika hanya melakukan proses upgrade versi yaitu installasi menggunakan file updater maka tidak diperlukan untuk registrasi aplikasi. Perbedaan registrasi pada aplikasi versi 2016 adalah pada fungsinya.
Proses registrasi yang sebelumnya sebagai proses tambah data pengguna (operator sekolah) kini berubah fungsinya menjadi verifikasi data pengguna. Username dan password harus terdaftar sebelumnya di server Dapodik semester sebelumnya serta harus cocok dengan kode registrasi milik sekolah. Contoh seperti gambar dibawah ini:
Gambar 21. Username dan Password pada aplikasi sebelumnya
27
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Tambah data pengguna baru (operator sekolah) dapat dilakukan di KKDATADIK Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Proses registrasi di aplikasi Dapodik versi 2016 dapat dilakukan secara onlline atau offline.
Gambar 22. Pilihan registrasi secara online atau offline a. Registrasi secara online Jika pengguna melakukan registrasi secara online, pengguna tidak perlu menggunakan file prefill. Cukup menginputkan data username,
password dan kode registrasi yang tepat maka proses registrasi dapat dilakukan. Proses registrasi online kurang lebih berlangsung selama 5 menit jika koneksi internet lancar.
Gambar 23. Proses registrasi online 28
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Jika terdapat kesalahan data maka akan muncul peringatan data sekolah tidak ditemukan atau data pengguna salah. Pada proses registrasi yang berhasil maka akan muncul notifikasi Sinkronisasi selesai, kemudian diarahkan ke halaman login aplikasi.
Gambar 24. Notifikasi registrasi online yang berhasil b. Registrasi secara offline Proses registasi secara offline, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yaitu: 1) Siapkan file prefill yang sudah berhasil diunduh (lihat penjelasan mengenai file prefill hasil generate di Bab 4 mengenai persiapan instalasi aplikasi). 2) Pastikan nama file prefill hasil unduhan tidak memiliki angka (1), (2), dst. Hal tersebut disebabkan oleh pengguna yang pernah mengunduh file prefill lebih dari satu kali dan disimpan di tempat/direktori yang sama.
Gambar 25. File prefill
29
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pada gambar di atas, gambar dengan nomor 1 adalah contoh penulisan nama pada prefill yang salah karena terdapat angka (1), (2), dst. Sedangkan gambar dengan nomor 2 adalah contoh file prefill yang benar. 3) Selanjutnya, taruh file prefill di direktori C:\ dengan nama folder “prefill_dapodik”.
Gambar 26. Folder prefill_dapodik di drive C:\ 4) Setelah selesai, selanjutnya jalankan aplikasi Dapodik yang berada di Start Menu atau klik ganda ikon Dapodik yang ada di Desktop.
Gambar 27. Ikon Dapodik di Desktop
30
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5) Selain menjalankan aplikasi melalui short-cut di Desktop, pengguna juga dapat menjalankan aplikasi dengan cara memasukkan alamat localhost:5774 di address bar peramban web.
Gambar 28. Alamat aplikasi dapodik 6) Tampilan registrasi akan muncul secara otomatis setelah melakukan instalasi aplikasi. 7) Isi lengkap form registrasi yang tertera di aplikasi Dapodik, lalu klik “Submit”
Gambar 29. Proses registrasi offline
31
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
8) Setelah berhasil melakukan registrasi, akan ada peringatan “Proses sinkronisasi telah selesai”.
Gambar 30. Proses registrasi online berhasil 9) Sila lakukan login menggunakan username dan password yang sudah berhasil diregistrasikan lalu klik “Masuk”.
Gambar 31. Laman login utama aplikasi dapodik
32
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
3.4
Deinstalasi Aplikasi Dapodik
Terkadang karena suatu alasan pengguna diharuskan melakukan deinstalasi aplikasi, misalnya jika ada pembaruan pada aplikasi yang tidak memungkinkan update versinya dilakukan menggunakan updater aplikasi. Sebab lainnya ialah jika aplikasi Dapodik tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, seperti crash, error, tidak bisa terbuka, dll. Sebelum melakukan deinstalasi aplikasi Dapodik, pastikan pengguna sudah melakukan sinkronisasi terlebih dahulu, hal ini bertujuan agar data hasil pengerjaan terakhir kali di aplikasi dapat terkirim ke server Dapodik di pusat sehingga saat generate prefill baru sudah berisi data yang terakhir dikerjakan (terbaru). Hal ini penting untuk diingat dan dilakukan agar tidak mengalami kehilangan data saat melakukan install ulang Aplikasi Dapodik. Langkah-langkah untuk melakukan deinstalasi aplikasi Dapodik adalah sebagai berikut: 1) Pilih menu Control Panel di Start Menu
Gambar 32. Control Panel 33
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
2) Klik Programs, lalu klik Uninstall a program.
Gambar 33. Uninstall program 3) Klik Dapodik versi 2016, lalu klik Uninstall seperti yang tampil pada gambar di bawah ini.
Gambar 34. Deinstalasi Dapodik 4) Selanjutnya akan tampil jendela konfirmasi penghapusan aplikasi Dapodik. Klik “Yes”
34
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 35. Konfirmasi penghapusan aplikasi 5) Tunggu hingga proses pelepasan aplikasi Dapodik selesai.
Gambar 36. Proses pelepasan aplikasi 6) Setelah berhasil deinstalasi, maka akan tampil jendela seperti gambar berikut.
Gambar 37. Berhasil hapus aplikasi
35
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
36
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
BAB IV PENGENALAN APLIKASI
4.1
Tampilan dan Navigasi
Aplikasi Dapodik Versi 2016 disajikan dengan tampilan yang baru dibandingkan dengan aplikasi generasi sebelumnya. Perbedaan paling mencolok ada pada posisi penempatan menu dan tema warna yang digunakan. Tema warna latar belakang yang digunakan pada fitur registrasi, login, dan menu aplikasi menggunakan warna hitam. Pilihan warna ini tentunya membuat adanya pengalaman baru dalam menggunakan aplikasi yang pada aplikasi generasi sebelumnya memiliki latar belakang putih.
Gambar 38. Tampilan menu login dan registrasi 37
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Penempatan posisi menu pada Aplikasi Dapodik Versi 2016 disajikan secara vertikal di sisi kiri browser. Hal ini mendobrak kebiasaan penempatan posisi menu sebelumnya yang biasanya ditempatkan horizontal di sisi atas aplikasi.
Gambar 39. Penempatan menu yang baru Untuk tampilan halaman yang memuat data masih dipertahankan sama dengan aplikasi generasi sebelumnya agar pengguna masih familiar dengan pola penginputan data di aplikasi.
Gambar 40. Tampilan halaman peserta didik dan sekolah
38
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Yang menarik dari Aplikasi Dapodik versi 2016 ini adalah navigasi yang diterapkan. penempatan menu di versi baru ini adalah posisinya yang bisa dimunculkan
dan
disembunyikan,
sehingga
ketika
pengguna
membutuhkan space yang lebih luas untuk proses input data, menu aplikasi dapat disembunyikan.
Gambar 41. Menu aplikasi dan tombol untuk menyembunyikan menu Navigasi menampilkan dan sembunyikan menu terdapat juga di menu rekap data tugas tambahan di PTK dan data periodik sarana buku dan alat.
Gambar 42. Menu navigasi data periodik sarana dan buku alat
39
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 43. Navigasi daftar tugas tambahan PTK Untuk tab data rinci yang jumlahnya banyak, diberikan navigasi berupa dropdown agar memudahkan pengguna untuk memilih tab mana yang akan dituju.
Gambar 44. Navigasi dropdown pilihan menu data rinci
40
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Untuk halaman yang terdiri dari banyak data diberikan pilihan untuk mengatur berapa banyak jumlah data yang ada dalam 1 halaman.
Gambar 45. Navigasi baris per halman Bagi pengguna yang membutuhkan panduan dalam pengisian setiap menu pada aplikasi maka dapat mengakses menu bantuan yang ada di setiap menu aplikasi
Gambar 46. Navigasi bantuan 41
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Untuk kemudahan informasi, pengguna juga dapat menggunakan menu Berita yang ada di beranda. Pada jendela ini pengguna dapat melihat info dan berita terkini mengenai aplikasi Dapodik secara real-time.
Gambar 47. Berita aplikasi Dapodik Pengguna juga dapat menampilkan foto operator dan sekolah di beranda melalui menu profil pengguna. Namun foto tidak terkirim ke server pusat hanya tersimpan di lokal aplikasi saja.
Gambar 48. Profil Pengguna
42
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
43
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
4.2
Daftar Perbaikan dan Pembaruan
Aplikasi Dapodik Versi 2016 merupakan Aplikasi Dapodik generasi ke-5 dari pertama kali dikembangkan. Aplikasi versi 2016 dapat disebut sebagai gabungan Aplikasi Dapodik SD-SMP-SLB dengan Aplikasi Dapodik SMA-SMK, yang memiliki beberapa perbaikan dan pembaruan sebagai berikut: 1)
[Pembaruan] Pembaruan tampilan antarmuka pengguna
2)
[Pembaruan] Fungsi ganti gambar profil pengguna
3)
[Pembaruan] Penambahan menu Sekolah Aman pada data rinci sekolah
4)
[Pembaruan] Penambahan kolom isian pada sanitasi di data rinci sekolah
5)
[Pembaruan] Penambahan kolom Aktivitas Peserta didik pada tabel MoU Kerjasama untuk SMK pada data rinci sekolah
6)
[Pembaruan] Penambahan isian nama wajib pajak di form sekolah
7)
[Pembaruan] Menu dropdown di data rinci sekolah
8)
[Pembaruan] Penambahan penilaian komponen pada input kondisi
9)
[Pembaruan] Status tingkat kerusakan
10) [Pembaruan] Sidebar data periodik sarana, buku dan alat 11) [Pembaruan] Status kolom "vld" 12) [Pembaruan] Menu validasi (hanya 1 kali perbaikan) 13) [Pembaruan] Kolom ID Bank, Rekening Bank, dan Rekening atas nama 14) [Pembaruan] Kolom nama wajib pajak pada PTK
44
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
15) [Pembaruan] Sidebar daftar tugas tambahan 16) [Pembaruan] Menu paging pada tabel PTK 17) [Pembaruan] Penambahan kolom penerima KIP pada Peserta Didik 18) [Pembaruan] Penambahan kolom nomor KIP pada Peserta Didik 19) [Pembaruan] Penambahan kolom nama di KIP pada Peserta Didik 20) [Pembaruan] Penambahan kolom nomor KKS pada Peserta Didik 21) [Pembaruan] Penambahan kolom nomor registrasi akta lahir pada Peserta Didik 22) [Pembaruan] Penambahan kolom alasan menolak KIP pada Peserta Didik 23) [Pembaruan] Penambahan kolom NIK ayah, ibu, dan wali pada Peserta Didik 24) [Pembaruan] Menu paging pada tabel PD 25) [Pembaruan] Pengelompokan validasi berdasarkan tabel sekolah, sarpras, peserta didik, ptk, rombongan belajar, pembelajaran 26) [Perbaikan] Mengubah pengaturan bahasa tampilan standar menjadi bahasa Indonesia 27) [Perbaikan] Bug tidak bisa simpan pengguna pada tambah pengguna di menu manajemen pengguna 28) [Perbaikan] Bug tidak bisa tambah program pengajaran baru untuk SMA 29) [Perbaikan] Penonaktifan menu tambah/ubah/hapus di tabel akreditasi sekolah dan tabel blockgrant 30) [Perbaikan] Penyeragaman deteksi kepala sekolah di beranda dan validasi 31) [Perbaikan] Validasi email dan website pada DuDi 32) [Perbaikan] Perubahan nama kolom "keterangan" menjadi "spesifikasi" 33) [Perbaikan] Verifikasi format penulisan NPWP 34) [Perbaikan] Pengaturan pengisian no SK dan TMT berdasarkan jenis kepegawaian PTK
45
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
35) [Perbaikan] Perubahan nama kolom dari "NIK" menjadi "NIK/No. Passport untuk WNA" pada formulir PTK 36) [Perbaikan] Penguncian data rw. sertifikasi, inpassing non-PNS pada data rinci PTK 37) [Perbaikan]
Perbaikan nama tab "Buku" menjadi "Buku yang
pernah ditulis" pada data rinci PTK 38) [Perbaikan] Tambah baru PTK pada aplikasi dinonaktifkan 39) [Perbaikan] Penambahan kolom referensi "kembali bersekolah" 40) [Perbaikan] Perubahan penamaan kolom dari "Paket Keahlian" menjadi "Program Pengajaran" pada rombongan belajar 41) [Perbaikan]
Informasi jumlah jam per kelompok matpel pada
pembelajaran 42) [Perbaikan] Unduh excel validasi per kelompok validasi
Selain pembaruan aplikasi terdapat pula pembaruan referensi sebagai berikut: 1) GTT/PTT Kab Kota berubah menjadi Honor daerah Tk II Kab Kota 2) GTT/PTT Provinsi berubah menjadi Honor daerah Tk I Provinsi 3) Penambahan jenis PTK: Tukang Kebun, Pesuruh, Penjaga Sekolah, Petugas Keamanan. 4) Referensi jenis jamban: Leher angsa, cubluk tanpa tutup, cubluk dengan tutup, jamban menggantung di atas sungai, tidak tersedia jamban. 5) Referensi kembali bersekolah pada registrasi peserta didik.
46
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
BAB V DESKRIPSI PERBAIKAN DAN PEMBARUAN
Buku panduan penggunaan aplikasi Dapodik Versi 2016 ini disusun untuk lebih fokus pada penjelasan dari pembaruan dan perbaikan yang diterapkan aplikasi Dapodik Versi 2016. Berikut adalah deskripsi dari masing-masing daftar perubahan dan perbaikan yang telah dikelompokkan berdasarkan kelompok data 5.1
Sekolah
a. [Pembaruan] Penambahan menu Sekolah Aman pada data rinci sekolah Program Sekolah Aman merupakan realisasi dari Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 terkait penanggulangan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Pelaksanaan program-program dalam mewujudkan Sekolah Aman tersebut dapat dilaporkan melalui aplikasi Dapodik. Maka dari itu di aplikasi Dapodik Versi 2016 terdapat penambahan tabulasi mengenai sekolah aman yang terdiri dari data tim pencegahan kekerasan, ketersediaan papan sekolah aman, formulir dan silabus, pemberlakuan POS (Prosedur Operasional Standar), dan keaktifan sekolah dalam melakukan kerjasama dengan lembaga edukatif. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat gambar di bawah ini.
47
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 49. Tabulasi sekolah aman b. [Pembaruan] Penambahan kolom isian pada sanitasi di data rinci sekolah Dengan banyaknya permintaan terkait data sanitasi di sekolah, Dapodik sebagai satu-satunya sumber data di Kementerian menambahkan beberapa isian untuk memperkuat sistem pendataan terkait sanitasi seperti kecukupan air di sekolah, tipe jamban, jumlah tempat cuci tangan, jumlah jamban yang dapat digunakan dan jumlah jamban yang tidak dapat digunakan.
Gambar 50. Tabulasi sanitasi
48
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Dari formulir sanitasi di atas didapati pilihan tipe jamban yang ada di sekolah. Berikut adalah penjelasan terkait tipe-tipe jamban
Jamban leher angsa adalah jamban leher lubang closet berbentuk lengkung, dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatangbinatang kecil. Jamban model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan lingkungan.
Jamban tipe cubluk dengan dan tanpa tutup adalah tipe jamban paling sederhana yang dapat dianjurkan pada masyarakat. Nama ini dipakai bila orang yang menggunakan kakus jenis ini (membuang kotorannya ke kakus semacam ini), maka kotorannya langsung
masuk
jatuh
ke
dalam
tempat
penampungan.
Perbedaannya hanya menggunakan penutup atau tidak ketika jamban tersebut tidak digunakan.
Jamban menggantung di atas sungai adalah jamban yang hampir sama dengan tipe cubluk, namun kotorannya langsung masuk jatuh ke air sungai.
c. [Pembaruan] Penambahan isian nama wajib pajak di form sekolah Pada aplikasi Dapodik Versi 2016 ini terdapat penambahan isian nama wajib pajak di tabulasi sekolah. Isian ini terdapat di antara field luas tanah bukan milik (m2) dan NPWP seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 51. Isian nama wajib pajak pada tabulasi sekolah
49
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
d. [Pembaruan] Penambahan kolom Aktivitas Peserta Didik pada tabel MoU Kerjasama untuk SMK pada data rinci sekolah.
Gambar 52. MoU Kerjasama e. [Pembaruan] Menu dropdown di data rinci sekolah Untuk memudahkan pengguna dalam melakukan pengisian data rinci sekolah di aplikasi Dapodik, maka pengembang aplikasi menyuguhkan dua format menu yang terdapat di aplikasi dapodik terbaru ini. Dua menu tersebut adalah satu menu yang sudah kita kenal sebelumnya dengan format mendatar dan satu lagi adalah format menu baru dengan format
dropdown. Ini dimaksudkan agar pengguna tidak perlu repot klik tanda panah ke kanan beberapa kali agar menu dengan format mendatar bergeser. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.
50
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Sekolah Aman
Gambar 53. Menu dropdown pada isian data rinci sekolah
f. [Perbaikan] Validasi email dan website pada DUDI
Seperti yang sudah kita ketahui di aplikasi versi sebelumnya untuk pengisian data rinci sekolah di bagian tabulasi Relasi Dunia Usaha & Industri (khusus untuk jenjang SMK), pengisian email dan alamat website instansi belum menggunakan validasi pengisian yang benar. Namun di aplikasi Dapodik Versi 2016 ini terdapat perubahan yakni penambahan validasi format penulisan email dan website. Sebagai contoh format isian email yang benar adalah:
[email protected], dan contoh penulisan website yang benar adalah: http://pdx-pemrograman.com.
51
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 54. Validasi email & website pada tabulasi relasi dunia usaha & industri
5.2
Sarana dan Prasarana
a. [Pembaruan] Penambahan penilaian komponen pada input kondisi Pada tahun ajaran 2016/2017 semester 1 ada beberapa komponen penambahan pada input kondisi prasarana untuk lebih dapat menghitung secara detail tingkat kerusakan suatu ruangan. NO Prasarana_longitudinal_2015 Prasarana_Longitudinal_2016 1
rusak_airhujan_rabatan
rusak_inst_air
2
rusak_bata_dindingpengisi
rusak_lisplang_talang
3
rusak_cat_dinding
rusak_rangka_plafon
4
rusak_cat_plafon
rusak_reng_atap
5
rusak_daun_jendela
rusak_plester_dinding
6
rusak_daun_pintu
rusak_bata_dinding
7
rusak_kolom_ringbalok
rusak_tutup_atap
8
rusak_kusen
rusak_tutup_plafon
52
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
9
rusak_lisplang_talang
rusak_plester_struktur
10
rusak_listrik
rusak_inst_listrik
11
rusak_penutup_atap
rusak_pondasi
12
rusak_penutup_lantai
rusak_daun_pintu
13
rusak_penutup_listplafon
rusak_kaso_atap
14
rusak_pondasi
rusak_kusen
15
rusak_rangka_atap
rusak_sloop_kolom_balok
16
rusak_rangka_plafon
rusak_kudakuda_atap
17
rusak_sloof
rusak_tutup_lantai
18
rusak_struktur_bawah
rusak_daun_jendela
19
rusak_drainase
20
rusak_finish_struktur
21
rusak_finish_plafon
22
rusak_finish_dinding
23
rusak_finish_kpj
b. [Pembaruan] Status tingkat kerusakan Pengisian data kondisi prasarana harus sesuai dengan kondisi prasarana di sekolaah saat ini. Pengisian ini diharapkan berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana. Jika sudah selesai mengisi, klik tombol “Simpan” atau “Simpan dan Tutup”.
53
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 55. Form input kondisi prasarana Pada aplikasi versi 2016, di tabel input kondisi telah terdapat rumus, bobot, prosentase tingkat kerusakan, dan kriteria kerusakan seperti: Baik, Rusak Ringan, Rusak Sedang, atau Rusak Berat.
Gambar 56. Tingkat kerusakan di tabel sarpras 54
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
c. [Pembaruan] Sidebar data periodik sarana, buku dan alat Tampilan baru untuk isian data periodik sarana dan buku alat seperti tampak gambar di bawah ini.
Gambar 57. Tampilan baru isian data periodik sarana, buku dan alat
d. [Perbaikan] Perubahan nama kolom "Keterangan" menjadi "Spesifikasi" pada sarana
Gambar 58. Kolom spesifikasi
55
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
e. Pengisian Data Prasarana Penambahan Sarana dan Prasarana baru di sekolah serta pembaharuan data input kondisi sarana dan prasarana untuk melengkapi atribut isian pada aplikasi Dapodik Versi 2016. Untuk melakukan penambahan dan perubahan data, pengguna dapat menggunakan toolbar yang telah disediakan di menu Sarpras dan beberapa fiture tambahannya. Berikut adalah tombol-tombol utama yang ada di Menu Sarpras dan fungsi masing-masing tombolnya:
Gambar 59. Tombol utama di tabel prasarana
Tombol Tambah, menambah data Tombol Ubah, mengubah data Tombol Simpan, menyimpan perubahan Tombol Hapus, menghapus data Tombol Input kondisi, mendata kondisi kerusakan prasarana pada sekolah
Tombol Hapus Buku, mendata prasana dan sarana yang sudah tidak rusak atau dibongkar
56
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
f. Langkah-langkah Penambahan Prasarana Untuk menambah data prasarana baik itu ruang teori/kelas, ruang praktek, ruang guru, ruang perpustakaan dan ruang lain yang ada di sekolah maka pengguna diharapkan melakukan input data sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah. Adapun cara melakukan input data prasarana adalah sebagai berikut. Pertama, klik tombol Tambah.
Gambar 60. Tombol tambah di tabel prasarana
lalu pilih jenis prasarana. Sebagai contoh, pengguna pilih Ruang Teori/Kelas.
Gambar 61. Jenis prasarana 57
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Selanjutnya isi jenis kepemilikan prasarana tersebut, apakah prasarana tersebut adalah milik sekolah, sewaan, pinjaman, bukan milik, atau lainnya.
Gambar 62. Jenis kepemilikan Kemudian klik ganda pada isian nama prasarana, isi nama prasarananya, isi pula panjang dan lebar prasarana tersebut.
Gambar 63. Pengisian Nama, Panjang dan, Lebar
58
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Lakukan pengisian No Registrasi Perpustakaan,
Gambar 64. Pengisian Nomor Registrasi Perpustakaan Untuk mendapatkan Nomor Registrasi Perpustakaan kunjungi laman http://npp.pnri.go.id/
lalu
akan
muncul
halaman
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Gambar 65. Laman resmi NPP
59
utama
laman
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Lalu pilih Menu NPP
Gambar 66. Menu di laman NPP Pada aplikasi NPP pilih menu Profille Perpustakaan
Gambar 67. Laman NPP
60
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Cari NPP dengan memasukkan nama perpustakaan
Gambar 68. Profil perpustakaan Catatan: Pengisian nama prasarana di tabel sarpras akan digunakan dalam pengisian prasarana di tabel rombel. Pengisian Nomer Registrasi Perpustakaan hanya untuk jenis prasarana: Perpustakaan Perpustakaan Multimedia Jenis prasarana selain di atas dapat mengosongkan no. Registrasi Perpustakaan.
61
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
g. Prasarana Alih Fungsi (Lab, Perpustakaan, dll) Jika sekolah menggunakan Prasarana selain Ruang Teori kelas yang digunakan untuk tempat melakukan pembelajaran silakan pilih pada pilihan prasarana di rombel. Berikut contoh isian Lab digunakan sebagai kelas:
Gambar 69. Pengisian prasarana lab di tabel rombongan belajar
h. Penggunaan 1 Prasarana untuk 2 Rombel Untuk sekolah yang melaksanakan penyelenggaraan waktu sekolah pagi dan siang dapat mengisi isian prasarana hanya 1 prasarana dengan cara sebagai berikut.
62
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Beri penamaan untuk 2 kelas pada kolom nama di tabel rombel.
Gambar 70. Pengisian 1 prasarana digunakan oleh 2 rombel Lakukan pemilihan prasarana di Rombel
Gambar 71. Pemilihan prasarana di tabel rombel
63
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
i.
Hapus Pembukuan Pada tab hapus buku ini digunakan untuk menghapus data prasarana yang sudah tidak terdapat di lingkungan sekolah, operator diminta untuk memilih alasan penghapusan buku dan tanggal penghapusan prasarana tersebut.
Gambar 72. Isian alasan hapus pembukuan prasarana Tersedia fitur filter untuk mempermudah operator dalam memfilter atau memilah prasarana yang akan ditampilkan. Jika pengisian prasarana telah selesai, selanjutnya isi kondisi prasarana dengan menggunakan tombol Input Kondisi yang terletak di sebelah tombol Hapus.
j. Pengisian data Sarana dan Buku Pengisian data sarana, buku dan alat adalah sebagai berikut: Pertama, pilih prasarana yang akan pengguna isi sarananya, lalu klik tambah di tabel sarana, dan pilih jenis sarana yang akan diinput. Untuk mempercepat pemilihan jenis sarana, pengguna dapat mengetik nama sarana yang akan diinput, isi kepemilikan sarana, lalu klik simpan.
64
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 73. Pengisian data sarana Selanjutnya isi jumlah sarana dan status kelaikan (laik atau tidak laik) dengan cara klik tombol Lengkapi data periodik. Setelah selesai, klik Simpan atau save and close.
Gambar 74. Pengisian data rinci sarana Setelah pengisian sarana selesai, hal yang perlu pengguna lakukan adalah pengisian buku dan alat. Untuk pengisian buku dan alat, pertama klik prasarana yang akan pengguna isi buku dan alat, lalu klik [Tambah] pada tabel Buku & Alat, pilih mata pelajaran, isi tingkat pendidikan, jenis buku/alat, dan nama buku/alat, lalu klik simpan.
65
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 75. Pengisian buku dan alat
Pilih tingkat serta mata pelajaran buku yang akan ditambahkan
Gambar 76. Pengisian buku Terakhir, isi jumlah buku atau alat dan status kelaikannya dengan cara klik tombol lengkapi data periodik. Setelah selesai, klik Simpan atau save and close. 66
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 77. Pengisian data periodik buku dan alat
Catatan : Jika pengguna tidak menemukan jenis buku/alat yang dimaksud, sesuaikan ukuran kolom jenis buku/ alat dengan menarik judul kolom sampai terlihat tampilan
. Tombol-tombol tersebut
adalah tombol untuk melihat daftar buku di halaman berikutnya. Salin data periodik Sarana dan Prasarana Bagi sekolah yang telah melengkapi data Sarpras di semester sebelumnya dapat menggunakan fitur salin data agar dapat mempermudah dan mempercepat pengisian aplikasi dapodik.
Gambar 78. Fitur salin data pada tabel sarpras
67
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Lalu klik Ya agar data dari semester sebelumnya dapat diambil aplikasi.
Gambar 79. Konfirmasi salin data periodic sarpras
5.3
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
a. [Pembaruan] Status kolom "vld" Dalam status kolom Vld, ada dua kriteria yang dapat dipahami, status
warning ditandai dengan tanda seru berwarna kuning menandakan bahwa ada data PTK yang harus diperbaiki. Adapun untuk tanda ceklis berwarna hijau menandakan bahwa data PTK sudah valid. Untuk kelengkapan data silakan melengkapi dengan tombol ubah.
68
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 80. Status vld pada tabel PTK
Data yang sudah divalidasi dan sudah melakukan konfirmasi maka tidak dapat diperbaiki kembali, terutama pada isian NUPTK. Jika masih terdapat kesalahan. Selanjutnya dapat mengubah pada aplikasi vervalPTK, aplikasi vervalPTK dapat diakses pada alamat. b. [Pembaruan] Menu validasi (hanya 1 kali perbaikan)
Gambar 81. Tombol validasi pada tabel PTK
69
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pada menu validasi dapat digunakan untuk melakukan pengecekan atribut data apa saja yang masih harus diperbaiki. Adapun untuk melakukan pengecekan dapat dilakukan kapan saja, namun untuk melakukan konfirmasi hasil perbaikan data yang salah hanya dapat dilakukan satu kali saja. Berikut adalah contoh melakukan perbaikan.
Gambar 82. Validasi PTK
Jika terdapat kasus seperti gambar di atas hal pertama yang harus dilakukan yaitu melakukan pengecekan data NUPTK. Status NUPTK invalid mengindikasikan bahwa Belum memiliki NUPTK NUPTK Salah NUPTK diisi karakter lain Jika sudah memiliki NUPTK silakan mengisikan pada kolom NUPTK yang ada pada menu Ubah PTK seperti gambar berikut.
70
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 83. Mengubah isian NUPTK
Jika PTK memang belum memiliki NUPTK biarkan saja kosong. Setelah mengisi NUPTK yang valid, maka hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan konfirmasi validasi dengan memilih tombol validasi, kemudian klik data telah diperbaiki seperti gambar berikut.
Gambar 84. Contoh NUPTK invalid
71
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Jika sudah, maka otomatis akan berubah statusnya seperti gambar berikut
Gambar 85. Data yang telah diperbaiki
a. [Pembaruan] Kolom ID Bank, Rekening Bank, dan Rekening atas nama
Gambar 86. ID bank, rekening bank, dan rekening atas nama Ada tambahan kolom isian pada kelompok kontak. adapun data baru yang harus dilengkapi pada identitas PTK adalah ID Bank, Rekening Bank, Dan Rekening atas nama. Silakan dilengkapi sesuai dengan data yang diberikan oleh setiap PTK. Pastikan No rekening dan rekening atas nama sesuai serta valid.
72
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
b. [Pembaruan] Kolom nama wajib pajak pada PTK
Gambar 87. Isian nama wajib pajak
Penambahan kolom nama wajib pajak sesuai dengan yang tertera pada kartu NPWP. Kolom ini adalah kolom tambahan pada versi terbaru. c. [Pembaruan] Sidebar daftar tugas tambahan
Gambar 88. Sidebar tugas tambahan Pada sidebar ini menampilkan jumlah PTK beserta tugas tambahan yang diampu. Pada versi sebelumnya untuk jenjang SMA SMK sudah tersedia, adapun dikarenakan versi saat ini menjadi satu, untuk jenjang SD SMP SLB pun sudah dapat dilihat. Menu sidebar ini memudahkan operator dalam melakukan pengecekan siapa saja yang memiliki tugas tambahan pada
73
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
sekolah tersebut. Hal yang perlu diperhatikan adalah TMT tugas tambahan harus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, adapun TST harus dikosongkan jika PTK masih menjabat, TST hanya diisi jika PTK sudah tidak lagi menjabat. d. [Pembaruan] Menu paging pada tabel PTK
Gambar 89. Menu paging pada tabel PTK
Bukan hal yang baru pada aplikasi jenjang SMA-SMK sebelumnya, untuk fitur paging sudah tersedia. Namun untuk versi saat ini jenjang SD-SMP-SLB pun sudah dapat memanfaatkan fitur tersebut. Hal ini memaksimalkan performa Laptop/PC Operator. Jika spesifikasi perangkat dinilai minim mungkin bisa memilih tampilkan PTK 25 baris.
74
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
e. [Perbaikan] Verifikasi format penulisan NPWP
Gambar 90. Format penulisan NPWP Pada aplikasi jenjang SMA-SMK, kolom pengisian NPWP sudah mengikuti format sesuai dengan kartu NPWP. Pada aplikasi versi sekarang baik SD, SMP, SLB pun sudah menggunakan format terbaru. Hal ini memudahkan dalam pengisian data. Operator hanya memasukan angkanya saja, adapun untuk titik dan strip sudah otomatis menyesuaikan format yang tersedia f. [Perbaikan]
Pengaturan pengisian no SK dan TMT berdasarkan jenis
kepegawaian PTK
Gambar 91. Form kepegawaian PTK 75
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Penjelasan isian kepegawaian sebagai berikut Status Kepegawaian: pilihlah status kepegawaian dengan status yang melekat pada PTK tersebut, contoh:
Apabila PNS / CPNS mengajar di sekolah swasta maka status pencatatan di sekolah swasta tersebut tetap menjadi PNS/CPNS.
Guru tetap yayasan (GTY) yang juga mengajar di sekolah negeri atau swasta lainnya, maka yang tercatat di sekolah negeri/swasta lainnya adalah GTY
Apabila PTK yang bersangkutan berstasus sebagai guru Honor sekolah, maka yang dicatat adalah Status kepegawaian pertama kali menjadi guru Honor, walaupun tidak di sekolah saat ini.
Sebagai catatan pemilihan status kepegawaian akan berpengaruh kepada isian data selanjutnya, beberapa akan dikunci atau tidak dikunci. NIP: cukup jelas NIY/NIGK: Nomor Induk Yayasan / Nomor Induk Guru Kontrak NUPTK:
isikan
dengan
NUPTK
yang
tercatat
di
PDSP-K
(http://referensi.data.kemdikbud.go.id/ptk_index.php) bukan yang tercatat atau diterbitkan dari sistem pendataan di luar dapodik/PDSP-K. Apabila belum memiliki NUPTK silakan isian ini dikosongkan. Jenis PTK: cukup jelas, apabila tidak terdapat pada pilihan silakan pilih lainnya. SK Pengangkatan: sering terjadi kekeliruan dalam pengisian data SK pengangkatan, kunci dari pengisian data ini adalah dengan membaca ke atas sesuai pilihan pada bagian Status Kepegawaian, misal: Status Kepegawaian PNS: SK pengangkatan sebagai PNS (SK 100%) Status kepegawaian CPNS: SK pengangkatan sebagai CPNS (SK 80%)
76
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Status kepegawaian GTY: SK pengangkatan sebagai GTY Status kepegawiaan Guru Honor Sekolah: SK pengangkatan sebagai Guru honor sekolah (Pertama kali) TMT pengangkatan: terhitung mulai tanggal pengangkatan, sesuaikan dengan SK pengangkatan Lembaga Pengangkat: sesuaikan dengan SK pengangkatan SK CPNS: SK 80%, cukup jelas TMT CPNS: cukup jelas, sesuaikan dengan SK CPNS TMT PNS: Cukup jelas Pangkat/Golongan: Isi sesuai dengan pangkat/golongan pertama kali sesuai SK pengangkatan di atas, BUKAN berdasarkan SK pangkat terakhir, pendeteksian pangkat terakhir ada pada data rinci PTK yaitu riwayat kepangkatan. Sumber gaji: Isi sesuai SK pengangkatan Untuk diketahui sistem Dapodik tidak menghitung masa kerja dari PNS yang mempunya latar belakang GTY/guru honor. Masa kerja diambil dari data riwayat gaji berkala untuk PNS, sedangkan Non PNS diambil dari data Inpassing Non PNS.
g. [Perbaikan] Perubahan nama kolom dari "NIK" menjadi "NIK/No. Passport untuk WNA" pada formulir PTK
Gambar 92. NIK/No. Passport untuk WNA 77
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Ada sedikit perubahan label, semula NIK saat ini menjadi NIK/No.Passport (untuk WNA). Hal ini dapat mempermudah bagi guru asing yang mengajar di Indonesia dalam melakukan pendataan. h. [Perbaikan] Penguncian data riwayat sertifikasi, inpassing non-PNS pada data rinci PTK i. [Perbaikan]
Perbaikan nama tab "Buku" menjadi "Buku yang pernah
ditulis" pada data rinci PTK
Gambar 93. Tabulasi buku yang pernah ditulis Pada versi sebelumnya, buku yang berisikan data buku karangan PTK sekarang mengalami sedikit perubahan menjadi buku yang pernah ditulis. Hal ini dilakukan guna menghindari pemahaman ganda. Pada isian buku dapat dimanfaatkan untuk mencari minat dan prestasi PTK.
78
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
j. [Perbaikan] Tambah baru PTK pada aplikasi dinonaktifkan
Gambar 94. Pemberitahuan penonaktifan penambahan PTK Pada tombol tambah PTK untuk saat ini dinonaktifkan, dengan catatan bahwa untuk PTK Baru (belum pernah diinput datanya pada aplikasi Dapodik) pengisiannya ada pada dinas kabupaten/kota setempat. Bagi PTK yang mutasi dapat memanfaatkan fitur Tarik PTK. Catatan: 1) Hanya PTK yang belum pernah terdaftar di aplikasi Dapodik 2) Berikut adalah diagram alur penambahan PTK
79
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 95. Diagram alur penambahan PTK di Dapodik Beberapa hal yang dapat dicermati pada diagram alur di atas adalah: 1) Admin Dapodik dinas kabupaten/kota dan provinsi melakukan login pada
aplikasi
manajemen
Dapodik
yang
dapat
diakses
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/ 2) KK-DATADIK dan Admin Kepegawaian memiliki hak akses untuk menambahkan PTK Baru, jika admin kepegawaian belum memiliki hak akses
manajemen
dapodik.
membuatkannya.
80
KK-DATADIK
setempat
dapat
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
3) PTK baru dengan catatan belum ada riwayat mengajar di mana pun dan belum terdata pada aplikasi Dapodik dapat ditambahkan oleh dinas Kabupaten Kota setempat (KK-DATADIK/Admin Kepegawaian). 4) PTK Mutasi dapat dilakukan oleh operator sekolah, dengan menggunakan fitur Tarik PTK yang terdapat pada login operator sekolah di laman http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/. Adapun langkah awal PTK Mutasi pastikan PTK bersangkutan ditarik ke sekolah baru, kemudian pada sekolah lama silakan dimutasikan. 5) Jika sudah melakukan hal tersebut, operator sekolah dapat melakukan sinkronisasi pada aplikasi Dapodik dan melihat hasil dari proses yang sudah dilakukan sebelumnya. 6) Lakukan kembali pengecekan data dan kelengkapannya. Pastikan data PTK sudah lengkap sebgaimana mestinya 7) Jika sudah lengkap atau akan mengamankan data pada server Pusat silakan melakukan validasi kembali, kemudian lakukan sinkronisasi.
81
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Fitur Tarik PTK pada http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/ Berikut adalah cara untuk menggunakan Fitur Tarik PTK 1) Buka laman http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/ 2) Pada pojok kanan atas terdapat menu login, silakan pilih sebagai operator sekolah.
Gambar 96. Menu login sebagai operator sekolah di laman dapodikdasmen 3) Login operator sekolah memiliki dua opsi, menggunakan email dan password atau kode registrasi sekolah seperti pada tampilan berikut.
Gambar 97. Form login pada laman dapodikdasmen
82
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
4) Setelah login berhasil maka akan tampil halaman utama sekolah. Halaman ini adalah halaman yang digunakan operator untuk melakukan pengecekan data online, data diperbarui 1x24 jam setelah operator melakukan sinkronisasi dan pastikan kembali sinkronisasi berhasil. Kembali ke fitur tarik PTK seperti di gambar berikut.
Gambar 98. Menu tarik PTK pada profil sekolah
5) Hal yang harus diperhatikan untuk melakukan tarik PTK ialah: Pastikan PTK yang akan dimutasikan sudah dikeluarkan dari sekolah asalnya kemudian sudah melakukan sinkronisasi. Jika sudah maka dalam pemilihan PTK yang akan dimutasikan akan sangat mudah. Berikut adalah proses pemilihan sekolah asal.
83
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 99. Form tarik PTK 6) Silakan memilih sekolah terlebih dahulu, pastikan kembali benar dalam memilih provinsi, kabupaten/kota dan kecamatannya.
Gambar 100. Konfirmasi data PTK 7) Setelah memilih sekolah, operator dapat melakukan pencarian berdasarkan NUPTK/Nama/Nama ibu kandung. Jika sudah, silakan klik Cari PTK. Maka akan muncul PTK yang telah dikeluarkan sebelumnya seperti gambar di atas.
84
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5.4
Peserta Didik
a. [Pembaruan] Penambahan kolom penerima KIP pada Peserta Didik Pilihan pemegang Kartu Indonesia Pintar: Bagi peserta didik yang menerima kartu KIP untuk dapat mengisi data KIP maka di kolom Layak PIP diisi [Tidak], maka pilihan kolom penerima KIP akan muncul. pilihan [Ya] jika penerima KIP, dan [Tidak] jika bukan penerima KIP.
Gambar 101. Pengisian penerima KIP b. [Pembaruan] Penambahan kolom nomor KIP pada Peserta Didik Pengisian nomor KIP bisa diisikan jika memilih [Ya],
Gambar 102. Pengisian peserta didik penerima KIP
85
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pengisian data KIP diseseuaikan dengan data yang berada pada kartu yang dimiliki peserta didik. Contoh kartu KIP:
Gambar 103. Contoh Kartu Indonesia Pintar (KIP) c. [Pembaruan] Penambahan kolom nama di KIP pada Peserta Didik Pengisian nama pada kolom KIP disesuaikan dengan nama yang tertera pada kartu seperti gambar pada bagian ‘b’. d. [Pembaruan] Penambahan kolom nomor KKS pada Peserta Didik Penerima KPS/KKS: Pilih [Ya] jika peserta didik adalah penerima KPS (Kartu Perlindungan Sosial) atau KKS (Kartu Keluarga Sejahtera), pilih [Tidak] jika peserta didik tersebut bukan penerima. Jika pengguna memilih [Ya] pada pengisian Penerima KPS/KKS maka akan tampil isian No. KPS/KKS (apabila menerima). Nomor KPS/KKS diisi pada isian Dapodik sesuai dengan yang tertera di KPS/KKS-nya. Lihat gambar di bawah:
Gambar 104. Pengisian nomor KPS/KKS 86
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
e. [Pembaruan] Penambahan kolom nomor registrasi akta lahir pada Peserta Didik Penginputan data nomor registrasi akta lahir disesuaikan dengan no registrasi yang tertera asli pada akta yang dimiliki peserta didik.
Gambar 105. Akta kelahiran
87
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
f. [Pembaruan] Penambahan kolom alasan menolak KIP pada Peserta Didik Bagi peserta didik yang menerima kartu tetapi menolak kartu KIP silakan isikan pilihan mengapa menolak KIP :
Gambar 106. Alasan menolak KIP g. [Pembaruan] Penambahan kolom NIK ayah, ibu, dan wali pada Peserta Didik Pengisian data ayah kandung, ibu kandung dan data wali Pada data isian ayah kandung, ibu kandung dan data wali tidak banyak mengalami perubahan hanya ada tambahan pengisian data NIK bagi ayah, ibu dan wali, Contoh isian NIK pada data Ayah:
Gambar 107. Form data ayah kandung
88
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
h. [Pembaruan] Menu paging pada tabel PD
Gambar 108. Paging Peserta didik a. Tambah Data Peserta Didik Tambah peserta didik baru dibagi 2 metode: OFFLINE (melalui aplikasi Dapodik)
dan
ONLINE
melalui
aplikasi
laman
dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
Metode OFFLINE menggunakan aplikasi Dapodik seperti biasa, sama dengan cara sebelumnya.
Metode ONLINE, kunjungi dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id. Tujuan metode ini agar peserta didik baru tidak perlu input ulang dari awal lagi, dengan cara mencari peserta didik baru tersebut di sekolah lamanya.
89
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Metode ini berlaku dengan beberapa persyaratan dan tahapan: Hanya digunakan untuk peserta didik baru atau mutasi Sekolah lama PD tersebut sudah mengeluarkan PD yang akan ditambah dari sekolah lama (lulus/mutasi) Hanya dilakukan dengan cara full online (melalui laman dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id) Cari sekolah lama prov>kab/kota>kec>nama sekolah, lalu lakukan pencarian peserta didik berdasarkan nama atau NISN, Pastikan peserta didik yang ditemukan adalah benar. Periksa detil peserta didik agar menjamin peserta didik tersebut yang di maksud sebelum dilakukan perintah pindah/masuk ke sekolah Anda. Setelah dieksekusi melalui laman tersebut (sampai dengan tahap konfirmasi), lakukan sync di aplikasi agar dapat menurunkan peserta didik yang dimaksud. Secara otomatis peserta didik yang dipindahkan secara online akan turun semua ke aplikasi. Periksa kelengkapan atribut data peserta didik baru tersebut jika ada yang kurang segera lengkapi. Lakukan mapping ke dalam rombel sesuai dengan tingkatnya. Lakukan sync untuk mengupdate data peserta didik baru tersebut. Periksa hasil sync terakhir di dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id, pastikan isi data di laman sudah sesuai dan lengkap sesuai dengan di aplikasi Dapodik sekolah.
Sebelum melakukan proses pengisian data peserta didik pada aplikasi Dapodik Versi 2016 telah menyediakan tombol bantuan untuk pedoman mengisi tabel peserta didik, seperti gambar di bawah:
Gambar 109. Tombol bantuan pengisian 90
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Selanjutnya klik menu tambah jika siswa tersebut bukan siswa kelas 1 SD, jika siswa kelas 1 SD tambahkan dengan menu tambah siswa kelas 1 SD, seperti gambar berikut:
Gambar 110. Tombol tambah peserta didik Jika menggunakan tombol tambah maka data akan ditampung terlebih dahulu pada kolom penampung dengan mengisi data seperti gambar di bawah:
Gambar 111. Kolom penampung tambah peserta didik Isi data rinci peserta didik dengan menyamakan isian formulir Peserta didik yang diisi oleh peserta didik, berikut gambar rincian data siswa:
91
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 112. Kolom data rinci PD -
Nama: Pengisian nama sesuai yang tertera di akta kelahiran, ijazah atau yang terdaftar di sekolah. Hindari pengisian gelar sosial.
-
NISN: Jika peserta didik sudah memiliki NISN maka WAJIB diinput ke dalam isian ini, kosongkan isian jika peserta didik tersebut belum memiliki NISN. Isian NISN yang dikosongkan akan dianggap mengajukan NISN baru atau harus melakukan verifikasi ulang ke PDSP-K melalui VervalPD (http://vervalpd.data.kemdikbud.go.id).
-
NIK: Pengisian NIK sesuai dengan yang tertera di Kartu Keluarga. Kosongkan jika belum memiliki NIK.
-
Tempat & Tanggal Lahir: Periksa kembali isian tempat dan tanggal lahir. Pastikan sesuai dengan yang tertera di akta kelahiran dan yang terdaftar di sekolah.
-
Agama: Cukup jelas.
-
Berkebutuhan khusus: Pengisian ini dikhususkan bagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus (SLB, SDLB, SMPLB, atau siswa inklusi).
-
Alamat Jalan: Cukup jelas.
-
RT , RW, Nama Dusun, dan Desa/Kelurahan: Cukup Jelas.
-
Kecamatan: Hati-hati dalam pengisian kecamatan karena banyak terjadi kesalahan pengisian kecamatan. Yang menjadi catatan penting pada
92
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
saat mengisi isian kecamatan adalah apabila: pengguna menemukan tanda dropdown, pengguna wajib memilih salah
-
satu pilihan yang ada atau dengan mengetik beberapa frasa agar sistem melakukan filtering isian tersebut. Selanjutnya, dari pilihan yang muncul pengguna dapat langsung menekan/memilih pilihan data yang sesuai (aturan tanda tersebut berlaku umum).
Gambar 113. Contoh pengisian kecamatan Dengan melihat gambar di atas, pengguna yang mengetikkan “Cisarua” pada isian kecamatan, maka dengan otomatis sistem akan menampilkan semua kecamatan yang bernama Cisarua dengan disertai nama kabupaten atau kotanya. Pastikan yang dipilih adalah kecamatan yang sesuai dengan kabupaten atau kota yang sesuai. - Kode pos dan tempat tinggal: Cukup jelas.
Gambar 114. Lanjutan data pribadi peserta didik -
Moda
transportasi:
Pengisiannya
disesuaikan
dengan
moda
transportasi yang dipakai oleh peserta didik. -
Nomor HP: Isi jika siswa memiliki nomor handphone, kosongkan jika
93
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
tidak memiliki. -
Nomor telepon: Isi jika siswa memiliki nomor telepon, kosongkan jika tidak memiliki.
-
Email: Cukup jelas.
-
Kewarganegaraan: Cukup jelas.
-
Penerima KPS/KKS: Pilih [Ya] jika peserta didik adalah penerima KPS (Kartu Perlindungan Sosial) atau KKS (Kartu Keluarga Sejahtera), pilih [Tidak] jika peserta didik tersebut bukan penerima. Jika pengguna memilih [Ya] pada pengisian Penerima KPS/KKS maka akan tampil isian No. KPS/KKS (apabila menerima). Nomor KPS/KKS diisi pada isian Dapodik sesuai dengan yang tertera di KPS/KKS-nya. Lihat gambar di bawah:
Gambar 115. Pengisian nomor KPS/KKS -
Usulan penerima Program Indonesia Pintar tidak hanya berdasarkan peserta didik yang memiliki Kartu Perlindungan Sosial, tetapi ada beberapa pengajuan di luar pemilik kartu perlindungan sosial. Pada aplikasi Dapodik, silakan pilih [Ya] jika peserta didik tersebut berhak menerima atau berhak diusulkan sebagai calon penerima Program Indonesia Pintar. Pilihan layak menerima PIP:
94
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
A. Pemegang PKH/KPS/KKS/KIP B. Penerima BSM 2014 C. Yatim Piatu/Panti Asuhan/Panti Sosial D. Dampak Bencana Alam E. Pernah Drop Out F. Siswa Miskin/Rentan Miskin G. Daerah Konflik H. Keluarga Terpidana / Berada di LAPAS I.
Kelainan Fisik
b. Tarik peserta didik (online) Pilih menu Login, dan pilih menu operator sekolah dari halaman utama web dapodikdasmen
(http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id).
Menu
tersebut berada di pojok kanan atas.
Gambar 116. Laman resmi dapodikdasmen Setelah masuk ke halaman login, gunakan username dan password yang sama dengan login aplikasi Dapodik di sekolah atau menggunakan alternatif kode registrasi sekolah.
95
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
-
Username : yang terdaftar pada aplikasi Dapodik dan pernah melakukan sync atau registrasi secara online pada aplikasi
-
Password : yang terdaftar pada aplikasi Dapodik dan pernah melakukan sync atau registrasi secara online pada aplikasi
-
Akses menggunakan Kode registrasi: pastikan penulisan kode registrasi benar
Gambar 117. Form login di laman dapodikdasmen Setelah berhasil login dan tampil laman utama profil sekolah, kemudian pilih “Mutasi Peserta Didik” (kiri bawah).
Gambar 118. Menu di profil sekolah
96
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 119. Profil sekolah Selanjutnya tampilan aplikasi mutasi, pada bagian “Sekolah Asal” pilih Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan nama “Sekolah” tempat peserta didik yang akan dipindahkan. Lalu masukkan beberapa parameter data peserta didik yaitu NISN, Nama Peserta Didik, Nama Ibu Kandung bisa mengisi salah satu atau beberapa (tidak boleh dikosongkan). Pilih “Cari Peserta Didik”.
97
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Contoh mutasi peserta didik pada gambar di bawah:
Gambar 120. Form mutasi peserta didik secara online Setelah data peserta didik ditemukan, klik tombol pilih untuk melakukan proses mutasi.
Gambar 121. Pilih untuk proses mutasi peserta didik
98
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Peserta didik yang sudah dimutasi akan tampil pada bagian “Konfirmasi”, Jika operator ingin melakukan pembatalan klik tombol “Batal” pada bagian kolom batal. Namun jika data tersebut sudah valid, selanjutnya untuk melakukan eksekusi mutasi klik tombol “Konfirmasi”. Contoh konfirmasi data peserta didik:
Gambar 122. Konfirmasi mutasi peserta didik
99
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
c. Registrasi Peserta didik Untuk registrasi peserta didik silakan pilih salah satu peserta didik lalu klik tombol registrasi maka akan muncul.
Gambar 123. Kolom registrasi PD Untuk jenis pendaftaran yang dipilih adalah: -
Siswa baru jika siswa tersebut baru
-
Pindahan jika pindah sekolah
-
Kembali bersekolah (jika siswa pernah putus sekolah)
Gambar 124. Isian jenis pendaftaran pada peserta didik
100
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Bagi siswa tingkat akhir yang sudah lulus silakan gunakan fitur:
Gambar 125. Fitur proses bersama kelulusan -
Penggunaan fitur proses bersama kelulusan dengan cara memberi tanda centang data peserta didik pada kolom status.
d. Salin Data Periodik Peserta Didik Salin data periodik digunakan bagi operator yang telah melakukan penginputan untuk data periodik pada tabel peserta didik di semester sebelumnya. Fitur ini dirancang agar mempermudah dan mempercepat kerja operator sekolah, berikut langkah-langkah salin data periodik: Pertama, silakan klik tombol salin data periodik pada bagian bawah:
Gambar 126. Tombol salin data periodik
101
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Lalu akan muncul pemberitahuan seperti gambar di bawah:
Gambar 127. Konfirmasi salin data periodik peserta didik Klik [Ya] jika setuju menyalin data periodik seluruhnya dan tunggu prosesnya hingga muncul informasi sebagai berikut:
Gambar 128. Informasi salin data periodik Jika berhasil maka success akan memunculkan data sesuai dengan jumlah data peserta didik di tahun pelajaran 2015/2016 semester 2. Namun jika gagal jumlah data yang gagal akan muncul pada info Error, jika Skipped data sudah pernah dilakukan regitrasi.
102
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5.5
Tabel Rombongan Belajar
a. Tambah Rombongan Belajar Sebelum mengisi data entitas proses pembelajaran tentunya kita harus membuat terlebih dahulu rombongan belajar itu sendiri. Pembuatan rombongan belajar ini berlaku bagi SD, SMP, SMA, SMK dan SLB. Pembaruan data rombel harus diperbaharui di setiap semester jika ada pembaharuan data pembelajaran dan penambahan atau mutasi perserta didik. Sebelum kita membahas prosedur entitas pembelajaran, akan dijelaskan bagian jendela rombel SD dan SMP sebagaimana berikut:
Gambar 129. Tambah rombel - SD Pada jendela rombel SMA dan SMK terdapat perbedaan dengan adanya pilihan paket keahlian yang dilayani pada rombongan belajar tersebut sebagaimana berikut:
Gambar 130. Tambah rombel – SMA/SMK
103
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
1. Tingkat Pendidikan Pilih tingkat pendidikan. Untuk SD/SDLB/sederajat pilih 1–6, untuk SMP/SMPLB/sederajat pilih 7–9, untuk SLB pilih 1–9 dan untuk SMA/SMK/SMLB pilih 10–13.
2. Jenis Rombel Pilih sesuai dengan jenis yang digunakan pada setiap rombongan belajar terdapat perbedaan anatar jenjang SD-SMP dan SMA-SMK berikut adalah gambarannya untuk setiap jenjang Jenjang SD-SMP
a) Reguler Jenis Rombel “Reguler” diperuntukkan bagi pembentukan rombel pada umumnya yang membutuhkan seorang wali kelas dan sarana sebagai ruangan induk rombel tersebut. Pilihan Jenis Rombel reguler akan dihitung sebagai rombel yang ada di Dapodik dan jumlahnya merupakan jumlah rombel yang ada di sekolah.
104
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
b) Terbuka Jenis Rombel “Terbuka” diperuntukkan bagi sekolah yang membuka kelas Terbuka untuk proses pembelajarannya. Pembentukan rombel sama dengan pada umumnya yang membutuhkan seorang wali kelas dan sarana sebagai ruangan induk rombel tersebut. Pilihan Jenis Rombel terbuka akan dihitung sebagai rombel yang ada di Dapodik dan jumlahnya merupakan jumlah rombel yang ada di sekolah. c) Kelas jauh Jenis Rombel “Kelas jauh” diperuntukkan bagi sekolah yang membuka kelas jauh untuk proses pembelajaran yang disebabkan beberapa hal. Pembentukan
rombel
sama
dengan
pada
umumnya
yang
membutuhkan seorang wali kelas dan sarana sebagai ruangan induk rombel tersebut. Pilihan Jenis Rombel Kelas jauh akan dihitung sebagai rombel yang ada di Dapodik dan jumlahnya merupakan jumlah rombel yang ada di sekolah d) Akselerasi Jenis Rombel “Terbuka” diperuntukkan bagi sekolah yang membuka kelas Akselerasi untuk proses pembelajarannya, pembentukan rombel sama dengan pada umumnya yang membutuhkan seorang wali kelas dan sarana sebagai ruangan induk rombel tersebut. Pilihan Jenis Rombel Akselerasi akan dihitung sebagai rombel yang ada di Dapodik dan jumlahnya merupakan jumlah rombel yang ada di sekolah
105
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Jenjang SMA-SMK
Masing-masing jenis rombel memiliki karakteristik pengisian data a) Kelas Jenis Rombel “kelas” diperuntukkan bagi pembentukan rombel reguler atau rombel pada umumnya yang membutuhkan seorang wali kelas dan sarana sebagai ruangan induk rombel tersebut. Pilihan Jenis Rombel kelas akan dihitung sebagai rombel yang ada di Dapodik dan jumlahnya merupakan jumlah rombel yang ada di sekolah. Pilihan Jenis Rombel kelas tidak boleh memiliki wali kelas ganda. b) Teori Jenis Rombel Teori diperuntukkan bagi pembentukan rombel yang memiliki ciri-ciri khusus yang anggota rombelnya berasal dari gabungan atau percampuran anggota rombel dari Jenis Rombel Kelas yang berbeda, kemudian mata pelajaran yang diajarkan di rombel tersebut adalah pelajaran teori. Jenis rombel ini juga dimanfaatkan untuk mendata rombel lintas minat bagi SMA. Jenis rombel Teori tidak memerlukan wali kelas namun membutuhkan prasarana yang jelas di mana rombel tersebut belajar.
106
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
c) Praktek Dalam kelas Jenis Rombel Praktek Dalam Kelas diperuntukkan bagi pembentukan rombel yang memiliki ciri-ciri yaitu anggota rombelnya berasal dari gabungan atau percampuran anggota rombel dari Jenis Rombel Kelas yang berbeda dan merupakan kegiatan pembelajaran praktek yang dilakukan di dalam ruangan tertentu. Jenis rombel Praktek Dalam Kelas tidak memerlukan wali kelas namun membutuhkan prasarana yang jelas di mana rombel tersebut belajar. d) Praktek Luar Kelas Jenis Rombel Praktek Luar Kelas diperuntukkan bagi pembentukan rombel yang memiliki ciri-ciri yaitu anggota rombelnya berasal dari gabungan atau percampuran anggota rombel dari Jenis Rombel Kelas yang berbeda dan merupakan kegiatan pembelajaran praktek yang dilakukan di luar kelas. Jenis rombel Praktek Luar Kelas memerlukan wali kelas namun tidak memerlukan prasarana di mana rombel tersebut belajar. Peruntukan jenis rombel ini bisa diasumsikan untuk PKL, Magang, Prakerin atau sejenisnya. e) Pilihan 1 (Agama) Jenis Rombel Pilihan 1 (Agama) diperuntukkan bagi pembentukan rombel yang memiliki ciri-ciri yaitu anggota rombelnya berasal dari gabungan atau percampuran anggota rombel dari Jenis Rombel Kelas yang berbeda dan merupakan Kegiatan Pembelajaran satu Agama tertentu, Jenis rombel Pilihan 1 (Agama) tidak memerlukan wali kelas. f) Pilihan 2 (Seni Budaya) Jenis Rombel Pilihan 2 (Seni Budaya) diperuntukkan bagi pembentukan rombel yang memiliki ciri-ciri yaitu anggota rombelnya berasal dari gabungan atau percampuran anggota rombel dari Jenis Rombel Kelas yang berbeda dan merupakan Kegiatan Pembelajaran Seni Budaya 107
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
tertentu, Jenis rombel Pilihan 2 (Seni Budaya) tidak memerlukan wali kelas. g) Pilihan 3 (Prakarya) Jenis Rombel Pilihan 3 Prakarya diperuntukkan bagi pembentukan rombel yang memiliki ciri-ciri yaitu anggota rombelnya berasal dari gabungan atau percampuran anggota rombel dari Jenis Rombel Kelas yang berbeda dan merupakan Kegiatan Pembelajaran Prakarya tertentu, Jenis rombel Pilihan 3 (Prakarya) tidak memerlukan wali kelas. Jika diperhatikan seksama, perbedaan dari pemilihan jenis rombel tersebut
terletak
pada
tipe
anggota
rombel
dan
kegiatan
pembelajaran/mata pelajaran yang dilaksanakan. Namun perlu ditegaskan kembali bahwa jenis rombel yang diperhitungkan sebagai jumlah rombel yang ada di sekolah adalah jenis rombel kelas 3. Paket keahlian Satuan Pendidikan Paket keahlian khusus untuk jenjang SMA dan SMK pilih sesuai dengan paket keahlian yang dilayani pada setiap rombongan belajar 4. Kurikulum Pilih kurikulum yang diterapkan pada rombel 5. Nama Rombel Diisi nama rombel. Contohnya: Kelas 1, Kelas 2A, dst 6. Wali/Guru Kelas Pilih PTK yang bertugas menjadi wali kelas pada rombel terkait. 7. Prasarana Pilih prasarana (ruang teori/kelas) yang menjadi tempat bagi anggota rombel melaksanakan KBM. Dari ketentuan yang dikeluarkan oleh GTK, 108
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
rombel hanya diakui jika prasarananya adalah ruang teori/kelas (laboratorium dan ruangan bukan kelas lainnya tidak diakui). 8. Moving Class Pilih mobilitas kelas. Moving class berarti rombongan belajar tidak menetap di satu ruang belajar, melainkan berpindah-pindah sesuai mata pelajarannya (tiap mata pelajaran memiliki ruang belajar sendiri). 9. Melayani Keb. Khusus Pilih pelayanan kebutuhan khusus dalam rombel. Dapat dipilih lebih dari satu sesuai dengan kebutuhan khusus yang dilayani di rombel tersebut. Dalam hal pembuatan Rombongan belajar terdapat 2 cara, 1) Gunakan fitur kenaikan kelas dengan asumsi siswa yang naik ke kelas tidak mengalami perubahan data. Untuk mempermudah pengerjaan, silakan digunakan kemudian lakukan edit data wali kelas dan pembelajarannya. Cara ini berlaku untuk seluruh tingkat dari SD, SMP, SMA, SMK, SLB.
Gambar 131. Tabel rombongan belajar
109
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Langkahnya sebagai berikut: a. Pilih Rombongan belajar b. Pilih Tabel yang ada di pojok kiri bawah dengan nama “Menu Aksi” c. Lalu pilih Kelas yang akan dinaikkan d. Klik OK e. Maka rombongan belajar akan secara otomatis terbuat dengan sudah terisi anggota rombel dan wali kelasnya. 2) Tambahkan rombongan belajar baru. Berikut ini merupakan gambaran penambahan rombel baru a. Pilih tabel Rombongan belajar b. Pilih menu Tambah c. Pilih jenis rombongan belajar lalu klik Save and Close; kemudian d. Lengkapi isiannya
Gambaran penambahan Rombel baru SD - SMP
Gambar 132. Tambah rombel baru jenjang dikdas 110
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambaran penambahan Rombel baru SMA – SMK
Gambar 133. Tambah rombel jenjang dikmen b. Tabel Anggota Rombongan Belajar Setiap rombongan belajar yang dibentuk wajib memiliki anggota rombel. Pada Dapodik SD, SMP, SMA, SMK, SLB untuk jumlah anggota rombel disesuaikan dengan ketentuan yang sudah berlaku dalam Permendikbud Langkah untuk entri data anggota rombongan belajar sebagai berikut 1) Pilih Tabel Rombongan belajar 2) Pilih salah satu kelas yang akan ditambahkan anggota rombelnya 3) Pilih “Anggota Rombel” 4) Pilih Jenis pendaftaran, misal Siswa Baru 5) Pilih salah satu atau beberapa siswa (dengan menekan tombol Shift), 6) Drag data siswa yang dipilih dan geser ke bagian kiri, kemudian lepaskan drag, maka data akan otomatis tersimpan
111
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 134. Penambahan anggota rombel 7) Selanjutnya, data Peserta didik tersebut pindah ke rombel yang di-edit, dan akan hilang dari jendela sebelah kanan seperti contoh gambar di bawah ini:
Gambar 135. Anggota rombel
112
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pemilihan Jenis pendaftaran tergantung pada semester ataupun tingkat kelas,
Gambar 136. Pilihan jenis pendaftaran anggota rombel
a) Siswa baru: jenis pendaftaran ini diperuntukkan bagi siswa yang sejak awal sudah menjadi siswa baru di sekolah tersebut, namun saat ini karena pada tahap awal pengisian data, pilihan siswa baru diperuntukkan bagi siswa kelas X b) Pindahan: jenis pendaftaran ini diperuntukkan bagi siswa pindahan, c) Naik Kelas: diperuntukkan bagi siswa yang sudah naik kelas dari tahun pelajaran sebelumnya d) Akselerasi: diperuntukkan bagi siswa yang mengikuti kelas akselerasi yang terjadi perubahan rombel dalam satu semester e) Mengulang: diperuntukkan bagi siswa yang mengulang atau tidak naik kelas f) Lanjutan semester: diperuntukkan bagi siswa yang rombel yang bersangkutan merupakan lanjutan dari semester sebelumnya. HANYA BERLAKU pada semester genap dengan rombel yang dilanjutkan yang berasal dari semester ganjil. g) Kembali Bersekolah: Diperuntukkan bagi siswa yang keluar sekolah [melalui registrasi – keluar sekolah dan dibatalkan pada menu PD
113
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Keluar] atau putus sekolah baik di sekolah yang bersangkutan ataupun pernah berhenti di sekolah lain. Apabila diperlukan editing anggota rombel ataupun terjadi kasus perpindahan anggota rombel, maka dapat dilakukan proses pengeluaran siswa dari rombel melalui tombol Keluarkan dari Rombel dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Pilih Tabel Rombongan belajar 2) Pilih salah satu kelas yang akan dikeluarkan anggota rombelnya 3) Pilih “Anggota Rombel” 4) Pilih salah satu siswa 5) Klik Keluarkan Anggota Rombel 6) Maka siswa tersebut akan keluar dari rombel
Gambar 137. Mengeluarkan peserta didik
114
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
c. Pemilihan Kurikulum Pemilihan kurikulum yang tepat akan sangat membantu dalam proses pengisian data pembelajaran 1) Untuk Sekolah yang diizinkan melaksanakan Kurikulum 2013
Untuk sekolah SD, SMP, SLB yang mengimplementasikan Kurikulum 2013, pada Beranda aplikasi sudah diinformasikan, pada proses entri entitas pembelajarannya ketika pemilihan kurikulum maka akan muncul dua kurikulum yakni Kurikulum 2013 dan KTSP, sehingga ketika pemilihan kurikulum dapat menggunakan Kurikulum 2013 dan KTSP
Untuk SMK dengan tingkat kelas X, pilihlah Kurikulum SMK 2013 Program Keahlian, contoh: SMK 2013 Teknik Komputer & Informatika
Untuk SMK dengan tingkat kelas XI dan XII Pilihlah Kurikulum SMK 2013 Paket Keahlian, Contoh: SMK 2013 Multimedia
Untuk SMA menyesuaikan dengan program pengajaran, Contoh Kurikulum SMA 2013 MIPA
2) untuk Sekolah yang menerapkan kurikulum KTSP:
Bagi
sekolah
SD,
SMP,
dan
SLB
yang
belum
mengimplementasikan Kurikulum 2013, sekolah tersebut harus menggunakan kurikulum KTSP, maka ketika pemilihan kurikulum hanya 1 kurikulum yang muncul yaitu KTSP.
Rombel yang menggunakan kurikulum KTSP, gunakanlah pilihan Kurikulum SMK KTSP Kompetensi, Contoh: SMK KTSP Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman, atau SMK KTSP Pemasaran
Sedangkan untuk SMA KTSP pilih sesuai program pengajaran, contoh SMA KTSP IPA 115
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pemilihan kurikulum yang sesuai dengan aturan di atas akan mempermudah tampilnya referensi pada menu pembelajaran.
d. Pembelajaran Pembelajaran mencatat semua pembagian tugas mengajar guru pada masing-masing rombel. Pemetaan PTK pada data pembelajaran harus sesuai dengan SK Pembagian Beban Jam Mengajar yang dikeluarkan oleh Kepala Sekolah agar tidak terjadi tumpang tindih data jam mengajar PTK Sebelum kita membahas prosedur entri pembelajaran, akan dijelaskan bagian jendela pembelajaran sebagaimana berikut:
Gambar 138. Menu pembelajaran
Mata Pelajaran
Kolom Mata pelajaran menampilkan daftar mata pelajaran yang sesuai dengan jenis kurikulum yang dipilih pada tab rombel. Mata pelajaran yang ditampilkan dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Kelompok mapel dan daftar mapel ini berasal dari referensi, sehingga penamaannya tidak dapat diubah.
Nama Mata Pelajaran Lokal
Nama Mata Pelajaran Lokal menampilkan nama mata pelajaran yang secara default sama dengan nama pada kolom Mata Pelajaran. Namun pada kolom ini data masih dapat di-edit, yang dapat disesuaikan dengan nama mapel di sekolah masing-masing.
116
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Kode Mapel
Menampilkan Kode Referensi Mata Pelajaran (mapel) dan bukan merupakan kode mapel sertifikasi seperti yang tertera di InfoGTK serta kode ini tidak dapat diubah.
PTK
Pada kolom PTK akan terdapat pilihan Daftar PTK yang akan dipetakan sesuai dengan mapel yang diampu. Daftar PTK yang ditampilkan adalah jenis PTK Guru bukan Tenaga Administrasi Sekolah. Apabila diperlukan pencarian nama PTK, silakan ketikkan minimal 4 karakter dari nama PTK tersebut, maka sistem akan mencarikan nama PTK yang dimaksud selama ada di dalam daftar PTK (Guru).
SK Mengajar
Pada SK mengajar diisi Nomor SK Pembagian Tugas Belajar Mengajar setiap semester dari sekolah masing-masing.
Tgl SK
Tanggal SK diisi sesuai Tanggal SK Pembagian Tugas Belajar Mengajar setiap semester dari sekolah masing-masing.
Jam (Jumlah Jam Mengajar)
Secara default jumlah jam mengajar adalah 0 (nol), sekolah dapat mengisi data jumlah jam mengajar sesuai dengan pembagian tugas jam mengajar di masing-masing sekolah. Dalam memasukkan data jumlah jam mengajar dibatasi oleh data max jam
Max (Maksimal)
Data max jam berasal dari referensi mapel kurikulum yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku. Max jam merupakan maksimal Jam yang bisa diisi untuk mapel bersangkutan sesuai dengan yang termuat di dalam
117
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Data max jam ditentukan oleh pusat sehingga tidak perlu diisi.
Tombol Refresh
Berada di bagian pojok kanan atas, tombol ini digunakan untuk me-refresh tampilan pembelajaran apabila terdapat Max jam tampil kosong dan atau daftar mapel tidak tampil.
Tombol Tambah
Berfungsi untuk menambahkan mapel apabila belum ditampilkan di dalam daftar pembelajaran.
Tombol Simpan
Berfungsi untuk menyimpan hasil entri data pembelajaran.
Tombol Hapus
Berfungsi untuk menghapus daftar mapel. Perlu diketahui untuk default mapel tidak dapat dihapus tetapi hanya menghapus hasil isian saja.
Tombol Ubah Kelompok Mapel
Berfungsi untuk mengubah kelompok mapel hasil isian yang tidak sesuai dengan kelompoknya. Jika isian data pembelajaran yang sebelumnya sudah diisi, namun tampil pada kelompok yang tidak seharusnya, maka mapel tersebut dapat diubah kelompoknya ke dalam kelompok yang sesuai dengan menggunakan tombol ini.
Rekapitulasi
118
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Bagian ini menampilkan jumlah jam pembelajaran yang sudah diisi dalam pembelajaran. Jumlah jam yang ditampilkan adalah Jumlah total jam dalam 1 rombel maupun jumlah sub total pada masing-masing kelompok mapel dalam rombel tersebut. e. Rambu-Rambu Pengisian Pembelajaran 1. Pembelajaran SD a. Pembelajaran SD KTSP Kelas Rendah Kelas 1 : 26 Jam Kelas 2 : 27 Jam Kelas 3 : 28 Jam Kelas Tinggi Total (32 Jam) Guru Kelas mengajar 25 Jam : PKn (2 jam) Bahasa Indonesia (5 jam) Matematika (5 jam) Ilmu Pengetahuan Alam (4 jam) Ilmu Pengetahuan Sosial (3 jam) Seni Budaya dan Keterampilan (4 jam) Muatan Lokal (2 jam) Guru Agama (3 Jam) Guru PJOK (4 Jam) Diperbolehkan Menambahkan 4 Jam pelajaran apa saja sesuai kebutuhan peserta didik. Karena Kepala Sekolah harus mengajar 6 jam, maka Kepala Sekolah bisa memanfaatkan 4 jam wajib tambahan tanpa mengurangi JJM Guru Kelas Jika Kepala Sekolah sudah sertifikasi Guru Kelas maka Kepala Sekolah dapat mengajar salah satu pelajaran Guru Kelas. Misalnya PKn (2 jam x 3 rombel).
119
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Jika Muatan Lokal diajar oleh Guru tersendiri, maka muatan lokal juga memanfaatkan 4 jam tambahan agar tidak mengurangi JJM guru Kelas
Gambar 138. Tampilan pengisian dan penambahan matapelajaran pada pembelajaran sd Mata pelajaran Wajib yang JJM Totalnya melebih standar kurikulum maka akan menjadi Tidak Normal Contoh : Team Teaching : Guru Kelas menjadi tidak normal 2 guru PJOK Masing masing 3 Jam (Total 6 jam) : PJOK menjadi tidak Normal karena JJM Kurikulum PJOK : 4 Jam Ketidaknormalan suatu mapel tidak mempengaruhi mapel lain
120
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Mata pelajaran Wajib Tambahan jika melebihi 4 jam maka keseluruhan JJM Tambahan menjadi tidak normal. Contoh Jam Wajib Tambahan : Guru Kelas menambahkan 2 Jam Muatan Lokal Bahasa Daerah menambahkan 2 Jam Muatan Lokal Potensi Daerah menambahkan 2 Jam Total JJM Wajib Tambahan adalah 6 jam sehingga ketiga mapel tambahan menjadi tidak normal Jam Wajib 32 Jam tidak terpengaruh oleh ketidaknormalan JJM Tambahan Untuk Mata pelajaran Agama dapat diisikan semua Agama yang diajarkan pada kelas ybs, tidak akan mempengaruhi kenormalan jjm rombel
b. Pembelajaran SD K13 Kelas rendah (30-34 jam) Kelas Tinggi (36 jam) Agama : 4 Jam PKn : 6 Jam Bahasa Indonesia : 10 jam Matematika : 6 Jam Seni, Budaya dan Keterampilan (termasuk Mulok) : 6 Jam PJOK (termasuk mulok) : 4 jam Pembagian Jam Mengajar Guru Agama : 4 Jam PJOK : 4 Jam Guru Kelas : 24 – 28 Jam (semua pelajaran secara tematik kecuali PJOK dan Agama)
121
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Jika Muatan Lokal diajar oleh Guru tersendiri, maka dapat mengambil tambahan 2 Jam (khusus Muatan Lokal) Jika Kepala Sekolah mengajar 2 Jam pelajaran Dapat mengambil salah satu sub tema pelajaran Guru Kelas (jika kode sertifasi 027) 2. Pembelajaran SMP a. Pembelajaran SMP KTSP
Jam Wajib (32 Jam) Agama : 2 Jam PKn : 2 Jam Bahasa Indonesia : 4 jam Bahasa Inggris : 4 Jam Matematika : 4 jam IPA Terpadu : 4 Jam IPS Terpadu : 4 Jam Seni Budaya : 2 Jam PJOK : 2 Jam Keterampilan: 2 Jam Muatan Lokal Bahasa Daerah : 2 Jam
Jam Wajib Tambahan (4 Jam) TIK : 2 Jam Muatan Lokal Potensi Daerah :2 jam
Jam Wajib adalah Jam yang sesuai dengan Struktur Kurikulum KTSP SMP (32 Jam)
Jam Wajib Tambahan (4 jam) adalah jam pelajaran tambahan untuk mapel yang ada dalam struktur kurikulum
Jam Tambahan adalah JJM Tidak Wajib untuk mapel apa saja baik dalam struktur kurikulum atau tidak diluar 36 jam
122
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Keterampilan dan TIK adalah satu matapelajaran sehingga jika keduanya diselenggarakan maka salah satu masuk ke dalam Jam Wajib Tambahan.
Mata pelajaran Wajib yang JJM Totalnya melebih standart kurikulum (32 Jam) maka akan menjadi Tidak Normal
Mata pelajaran Wajib Tambahan jika melebihi 4 jam maka keseluruhan JJM Wajib Tambahan menjadi tidak normal
Untuk Mata pelajaran Agama dapat diisikan semua Agama yang diajarkan pada kelas ybs, tidak akan mempengaruhi kenormalan jjm rombel
Tidak ada Validasi untuk JJM Tambahan, kecuali untuk mata pelajaran tertentu.
b. Pembelajaran SMP K13 Diisi sebagai Jam Wajib (38 Jam) Pendidikan Agama : 3 Jam PKn : 3 jam Bahasa Indonesis : 6 Jam Matematika : 5 Jam IPA : 5 Jam IPS : 4 jam Bahasa inggris : 4 Jam Seni Budaya : 3 jam PJOK : 3 Jam Prakarya : 2 jam Diisi sebagai Jam Wajib Tambahan (2 Jam) Khusus Muatan Lokal Diisi sebagai Jam Tambahan Selain Jam Wajib dan Jam Wajib Tambahan
123
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
3. Pembelajaran SMA a. Pembelajaran SMA KTSP Berikut adalah panduan rambu-rambu pengisian pembelajaran pada aplikasi dapodik SMA KTSP sesuai dengan Standar Kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Serta validasi pembelajaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Duru dan tenaga Kependidikan (GTK). KELAS MATA PELAJARAN
X
XI
Keterangan
XII
IPA IPS BHS IPA IPS BHS WAJIB Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2
2
2
2
2
2
2
PPKn
2
2
2
2
2
2
2
Bahasa Indonesia
4
4
4
5
4
4
5
Matematika
4
4
4
3
4
4
3
Sejarah Indonesia
1
1
3
2
1
3
2
Bahasa Inggris
4
4
4
5
4
4
5
Seni Budaya
2
2
2
2
2
2
2
Penjasorkes
2
2
2
2
2
2
2
lainnya
2
2
2
2
2
2
2
Muatan Lokal
2
2
2
2
2
2
2
Keterampilan/Bahasa
Asing
124
Masukan pada
jenis
jam wajib di aplikasi dapodik
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi*)
2
Biologi
2
Fisika
2
Kimia
2
Geografi
1
2
2
2
Sosiologi
2
Ekonomi
2 KELAS 38 27 29 29 27 X XI XII
29
29 Keterangan
Total Jam Wajib MATA PELAJARAN
2
2
2
IPA IPS BHS IPA IPS BHS D. BIMBINGAN Bimbingan
Masukan pada
Konseling/Pengembangan
jam tambahan
Diri**)
pada
aplikasi
dapodik MAKSIMAL
PENAMBAHAN
JAM***)
Masukan pada 4
4
4
4
4
4
4 Jam
wajib
tambahan
JML ALOKASI PER MINGGU
42 43 43 43 43 43 43
125
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
KELAS MATA PELAJARAN
X
XI
XII
Keterangan
IPA IPS BHS IPA IPS BHS I. PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM Biologi
4
4
Fisika
4
4
Masukan pada jenis peminatan
jam di
aplikasi Kimia
4
4
dapodik
II. PEMINATAN ILMU SOSIAL Geografi
3
3
Sosiologi
3
3
Masukan pada jenis peminatan
jam di
aplikasi Ekonomi
4
4
dapodik
III. PEMINATAN BAHASA DAN BUDAYA Bahasa dan Sastra Indonesia
4
Bahasa Asing Lain
4
4 Masukan pada jenis jam 4 peminatan di aplikasi
Antropologi
2
Total Masing-Masing Peminatan 0
126
2 dapodik
12 10 10 12 10 10
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
b. Pembelajaran SMA K13 Berikut adalah panduan rambu-rambu pengisian pembelajaran pada aplikasi dapodik SMA K13 sesuai dengan Standar Kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu Berikut adalah panduan ramburambu pengisian pembelajaran pada aplikasi dapodik SMA K13 sesuai dengan Standar Kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH. Serta validasi pembelajaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Duru dan tenaga Kependidikan
(GTK). Serta validasi pembelajaran yang
dikeluarkan oleh Dirjen Duru dan tenaga Kependidikan (GTK). Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMA 2013 KELAS
MATA PELAJARAN
Keterangan
X
XI
XII
Pekerti
3
3
3
PPKn
2
2
2
Masukan
Bahasa Indonesia
4
4
4
jam wajib kelompok A
Matematika
4
4
4
di aplikasi dapodik
Sejarah Indonesia
2
2
2
Bahasa Inggris
2
2
2
Seni Budaya
2
2
2
Penjasorkes
3
3
3
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
2
Total Jam Wajib
24
24
24
A. WAJIB Pendidikan Agama dan Budi pada
jenis
B. WAJIB
127
Masukan
pada
jenis
jam wajib kelompok B di aplikasi dapodik
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
C. I. PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM Matematika
3
4
4
Biologi
3
4
4
Fisika
3
4
4
Kimia
3
4
4
Geografi
3
4
4
Sejarah
3
4
4
Sosiologi
3
4
4
Ekonomi
3
4
4
Masukan jam
pada
peminatan
jenis di
aplikasi dapodik
C. II. PEMINATAN ILMU SOSIAL Masukan jam
pada
peminatan
jenis di
aplikasi dapodik
C. III. PEMINATAN BAHASA DAN BUDAYA Bahasa dan Sastra Indonesia
3
4
4
Bahasa dan Sastra Inggris
3
4
4
Bahasa Asing Lain
3
4
4
Antropologi
3
4
4
Total Jam Peminatan
12
16
16
Masukan pada jenis jam peminatan di aplikasi dapodik
D. BIMBINGAN Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
Masukan
Bimbingan
tambahan pada aplikasi
Konseling/Pengembangan
dapodik
pada
jam
Diri E. Penambahan Jam Mulok Bahasa Daerah
Masukan 2
2
2
Mulok Potensi daerah MAKSIMAL PENAMBAHAN JAM
pada
wajib tambahan pada aplikasi dapodik
2
128
2
2
jam
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Masukan pada jam LINTAS MINAT
6
4
4
lintas
minat
pada
aplikasi dapodik JML ALOKASI PER MINGGU
44
46
46
4. Pembelajaran SMK a. Pembelajaran SMK KTSP Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri. Berikut adalah panduan rambu-rambu pengisian pembelajaran pada aplikasi dapodik SMK KTSP sesuai dengan Standar Kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu PERATURAN
MENTERI
PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Serta validasi pembelajaran yang dikeluarkan oleh Dirjen Duru dan tenaga Kependidikan (GTK).
129
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMK KTSP Nama Mata Pelajaran
Kelas X
XI
Keterangan
XII
Wajib Pendidikan Agama dan Budi
2
2
2
PPKn
2
2
2
Bahasa Indonesia
2
2
2
Matematika
4
4
4
Bahasa Inggris
4
4
4
IPS
2
2
2
Seni Budaya
2
2
2
Penjasorkes
2
2
2
Muatan Lokal
2
2
2
IPA
2
2
2
Total Jam Wajib
24 24
24
Pekerti
Masukan pada Jenis jam wajib di aplikasi dapodik
PEMINATAN/Jurusan Dasar Kejuruan Dan Kejuruan
26
26
26
Mata pelajaran yang masuk dalam kriteria Dasar Kejuruan dan Kejuruan,
Total Peminatan/Jurusan
26
26
26
pada
masukan
jenis
jam
peminatan di aplikasi dapodik Tambahan Jam Wajib MAKSIMAL JAM
PENAMBAHAN
4
4
130
4
Masukan pada Jam wajib tambahan
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Bimbingan
Masukan pada jam
Konseling/Pengembangan
tambahan
Diri
aplikasi dapodik
JML ALOKASI PER MINGGU
54
54
pada
54
b. Pembelajaran SMK K13 Struktur Kurikulum SMK/MAK Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a. Teknologi dan Rekayasa; b. Teknologi Informasi dan Komunikasi; c. Kesehatan; d. Agribisnis dan Agroteknologi; e. Perikanan dan Kelautan; f. Bisnis dan Manajemen; g. Pariwisata; h. Seni Rupa dan Kriya; i. Seni Pertunjukan. Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/ paket keahlian mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh 131
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
psikolog. Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas: a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1); b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2); c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3). Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industry. Berikut adalah panduan rambu-rambu pengisian pembelajaran pada aplikasi dapodik SMK KTSP sesuai dengan Standar Kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN. Serta validasi pembelajaran
yang
dikeluarkan
oleh
Dirjen
Duru
dan
tenaga
Kependidikan (GTK). Rambu-rambu Pengisian Mapel untuk SMK 2013 Kelas Nama Mata Pelajaran
Keterangan X
XI
XII
3
3
3
PPKn
2
2
2
Bahasa Indonesia
4
4
Masukan pada jenis jam wajib 4 kelompok A di aplikasi dapodik
Matematika
4
4
4
Sejarah Indonesia
2
2
2
A. WAJIB Pendidikan
Agama
Budi Pekerti
dan
132
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Bahasa Inggris
2
2
2
Seni Budaya
2
2
2
Penjasorkes
3
3
3
B. WAJIB
Prakarya
dan
Kewirausahaan Total Jam Wajib (A + B)
Masukan pada jenis jam wajib kelompok B di aplikasi dapodik
2
2
2
24
24
24
C. PEMINATAN Mata Kejuruan
24
24
24
pelajaran
masuk dalam kriteria Dasar
Kejuruan
Kejuruan, Total Peminatan
24
24
24
yang
pada
dan
masukan jenis
jam
peminatan di aplikasi dapodik
D. BIMBINGAN Masukan
Teknologi Informasi dan Komunikasi*)
pada
jam
tambahan pada aplikasi Bimbingan Konseling/Pengembangan Diri**)
dapodik
MAKSIMAL PENAMBAHAN JAM***)
2
2
2
JML ALOKASI PER MINGGU
50
50
50
133
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5.6
Validasi dan Sinkronisasi
a. [Pembaruan] Pengelompokan validasi berdasarkan tabel sekolah, sarpras, peserta didik, ptk, rombongan belajar, pembelajaran Kelengkapan data dapodik sangat penting mengingat besarnya pemakaian data. Karenanya di aplikasi terbaru ini disediakan tombol validasi di setiap tabel untuk lebih membantu melihat kelengkapan data hasil isian. Validasi secara keseluruhan dapat dilakukan di halaman Beranda. Proses validasi secara keseluruhan wajib dilakukan sebelum melakukan proses pengiriman atau sinkronisasi data. Validasi adalah suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses/metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik. Validasi dalam aplikasi dapodik ini bertujuan untuk mencegah data invalid masuk ke server pada saat sinkronisasi online. Validasi di sini terdiri dari:
Validasi kelengkapan data
Validasi kebenaran data
Validasi kewajaran data
Validasi integritas data
134
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 139. Validasi Adapun contoh data yang terkena validasi dibagi menjadi setiap menu sebagai berikut:
Gambar 140. Pengelompokan validasi
Gambar 141. Validasi menu Sekolah
135
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 142. Validasi sarana dan prasarana
Gambar 143. Validasi peserta didik
Gambar 144. Validasi PTK
136
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 145. Validasi rombongan belajar
Gambar 146. Validasi pembelajaran
b. [Perbaikan] Unduh excel validasi per kelompok validasi Fitur yang ada dalam menu validasi adalah pengguna dapat mengunduh hasil validasi data Dapodik ke dalam file Excel. Hal ini dapat mempermudah pengguna dalam mencari data yang invalid ke dalam bentuk Ms. Excel. Caranya, klik tombol [Unduh Excel] pada menu validasi data. Jika sudah diunduh akan muncul dalam tampilan Excel seperti berikut:
137
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 147. Export validasi dalam bentuk file Ms. Excel
Ada dua tanda validasi yang menandakan data tersebut dapat dikirimkan atau tidak bisa dikirimkan, beserta rule validasi yang semula warning menjadi invalid pada versi terbaru. Invalid: mencegah sinkronisasi data. Jika ada data yang masih terdaftar sebagai data invalid, maka pengguna tidak dapat melakukan sinkronisasi. Warning: tidak mencegah sinkronisasi (peringatan data belum lengkap). Jika ada data yang masih terdaftar sebagai data warning, maka pengguna masih dapat melakukan sinkronisasi.
138
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
c. Sinkronisasi Jika pengguna sudah terkoneksi internet, maka akan terlihat tampilan [Koneksi Anda dengan Internet: CONNECTED] berwarna hijau, namun jika pengguna tidak terkoneksi internet maka tampilan yang akan telihat adalah [Koneksi Anda dengan Internet: DISCONNECTED] berwarna merah. Tabel [Data yang mengalami perubahan] adalah tabel untuk melihat jumlah data yang mengalami perubahan sebelum sinkronisasi, bukan jumlah data yg sudah diinput di dalam tabel tertentu. Contoh: jika ada 1 data murid dan pengguna melakukan perubahan data 3 kali (pada bagian alamat, RT, dan RW), maka jumlah data yang mengalami perubahan adalah. Untuk melakukan sinkronisasi, pengguna cukup klik tombol [SINKRONISASI] yang berwarna hijau, kemudian tunggu proses sinkronisasi selesai. Tampilan proses sinkronisasi ditunjukkan dengan progress bar berwarna hitam yang terdapat di atas form sinkronisasi. Contoh tampilannya sebagai berikut:
Gambar 148. Proses sinkronisasi Jika proses sinkronisasi sudah selesai, selanjutnya di dalam form sinkronisasi akan tampil waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sinkronisasi dan peringatan bahwa sinkronisasi berhasil.
139
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 149. Sinkronisasi berhasil Ada beberapa kriteria berhasil sinkronisasi yang perlu diketahui oleh pengguna. Kriteria-kriteria tersebut yaitu:
Tabel Data yang Mengalami Perubahan Kosong
Gambar 150. Tabel Data yang Mengalami Perubahan Kosong
Tabel Data yang Dikirim ke Server Sukses
Pastikan data yang dikirim ke server tidak ada yang gagal. Perhatikan tabel ini setelah sinkronisasi, jika masih ada jumlah data yang gagal di tabel ini, maka pengiriman beberapa data tersebut belum berhasil.
140
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 151. Tabel Data yang Dikirim ke Server Sukses
Ada Waktu Sync dan Selesai Sync di Tabel Update Log Sinkronisasi Kriteria lain yaitu pada tabel [Beranda] di pojok kanan bawah, terdapat tabel [Update Log Sinkronisasi] yang pada tabel tersebut pengguna dapat melihat waktu sinkronisasi dan waktu selesai sinkronisasi. Sinkronisasi dapat dikatakan berhasil masuk ke server jika kedua kolom terisi (waktu sync dan selesai sync). Jika waktu selesai sync masih kosong, maka sinkronisasi dapat dikatakan gagal.
Gambar 152. Riwayat sinkronisasi
141
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
d. Cek data di Progres Pengiriman Melakukan cek progres pengiriman pada web dapodikdasmen bertujuan untuk melihat dan membandingkan data yang dikirimkan melalui aplikasi Dapodik dari pengguna dengan data yang sudah masuk ke server dapodik pusat. Hal ini dimaksudkan agar pengguna dapat melihat data mana yang belum masuk ke dalam server pusat karena kemungkinan gagal sinkronisasi. Untuk mengecek progres pengiriman per sekolah, caranya adalah sebagai berikut:
Kunjungi laman resmi Dapodikdasmen http:// dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
Gambar 153. Laman resmi Dapodikdasmen
Pilih sub-menu “Progres Pengiriman” yang terletak pada menu Manajemen Data di sebelah kiri layar.
Gambar 154. Menu laman Dapodikdasmen
142
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pilih provinsi lokasi sekolah Anda berada dengan meng-klik tautan nama provinsi. Contoh: Sekolah Anda berada di provinsi Jambi, maka yang harus Anda lakukan adalah klik tautan Prop. Jambi.
Gambar 155. Memilih propinsi pada progress pengiriman
Pilih kab/kota lokasi sekolah Anda berada. Cara ini sama dengan pada saat memilih provinsi seperti di atas.
Gambar 156. Memilih kab/kota pada progres pengiriman
143
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Pilih kecamatan lokasi sekolah Anda berada.
Gambar 157. Memilih kecamatan pada progress pengiriman
Pilih nama sekolah, kemudian masukkan kode registrasi yang sesuai agar pengguna dapat mengecek keseluruhan data pada laman progress pengiriman ini
Gambar 158. Memilih sekolah pada progress pengiriman
144
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 159. Data individual di laman progress pengiriman Pada laman ini pengguna dapat melihat data individual hasil sinkronisasi terakhir. Pengguna juga dapat membandingkan data hasil sinkronisasi dengan data yang ada di komputer lokal (pengguna). Data individual sekolah yang tampil antara lain: riwayat sinkronisasi, data PTK, data peserta didik, data prasarana, data rombongan belajar dan data sarana.
145
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5.7
PIP (Program Indonesia Pintar)
Kolom isian KKS dan KPS Di aplikasi dapodik versi terbaru terdapat beberapa isian peserta didik terkait Program Indonesia Pintar (PIP). Pada tahap pertama, pengguna diminta data isian peserta didik untuk No. KKS (Kartu Keluarga Sejahtera), bila peserta didik adalah penerima KPS (Kartu Perlindungan Sosial), maka pengguna harus mengisi No. KPS.
Gambar 160. Isian KKS dan KPS Layak PIP (Usulan sekolah sesuai dengan referensi pilihan) Selanjutnya adalah isian layak PIP (usulan dari sekolah). Dalam isian ini, jika peserta didik tersebut layak diusulkan sebagai usulan PIP, maka pengguna harus mengisi alasan layak PIP.
Gambar 161. Isian layak PIP dan alasan layak PIP
146
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Siswa ber-KIP Setelah isian layak PIP, pengguna memilih apakah peserta didik tersebut adalah penerima KIP (Kartu Indonesia Pintar). Jika pengguna memilih “Ya”, maka harus mengisi beberapa isian, yaitu: o
Nomor KIP
o
Nama tertera di KIP (pada isian ini, pengguna dapat menggunakan tombol “Salin jika nama sesuai dengan dapodik, isi manual jika nama berbeda”, dan
o
Alasan menolak KIP
Gambar 162. Isian KIP
147
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5.8
1 Aplikasi Untuk 2 Sekolah
Ada kalanya aplikasi ini digunakan oleh satu pengguna yang memegang beberapa sekolah di dalam satu lokal komputer. Hal itu disebabkan oleh beberapa alasan seperti keterbatasan infrastruktur dan keterbatasan sumber daya manusia. Untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan 1 aplikasi untuk beberapa sekolah dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a. Lakukan langkah-langkah registrasi seperti biasa untuk sekolah pertama. Sebagai contoh, saya menggunakan tingkat SMK sebagai sekolah pertama saya. Setelah berhasil, login menggunakan username dan password yang sudah diregistrasi dan pilih tabel peserta didik.
Gambar 163. Tabel Peserta Didik b. Pastikan semua peserta didik terdaftar atau cek kembali di tabel peserta didik, pastikan tidak ada status yang berwarna merah. Status yang berwarna merah menunjukkan bahwa ada peserta didik yang masih belum terdaftar di dalam sistem. Untuk memperbaiki data tersebut, pilih data peserta didik yang ingin diperbaiki, lalu klik tombol “Registrasi”, isi semua isian, lalu klik “Simpan” atau memanfaatkan fitur salin data dengan cara klik tombol “Salin Data Periodik” untuk menyalin data dari semester sebelumnya.
148
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 164. Peserta Didik Terdaftar c. Setelah semua peserta didik terdaftar, selanjutnya masuk ke tabel PTK. Sama halnya seperti peserta didik pastikan semua PTK sudah terdaftar. Jika ada PTK yang belum terdaftar, pilih data PTK yang akan diperbaiki lalu klik tombol “Penugasan”, kemudian isi penugasan PTK dan klik “Simpan”. Selain menggunakan cara diatas, pengguna juga dapat memanfaatkan tombol “Salin Penugasan” untuk menyalin data penugasan yang sudah terisi di semester sebelumnya.
Gambar 165. PTK Terdaftar
149
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Setelah semua peserta didik dan PTK terdaftar, pengguna dapat melakukan registrasi untuk sekolah kedua. Sebagai contoh saya menggunakan tingkat SD sebagai sekolah kedua. Lalu login menggunakan username dan password yang berhasil diregistrasi.
Gambar 166. Login menggunakan sekolah kedua
d. Jika pengguna ingin menggunakan 1 aplikasi untuk lebih dari 2 sekolah, ulangi langkah-langkah diatas.
150
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
5.9
Pemetaan Operator Sekolah yang Merangkap Guru
Salah satu fitur terbaru dari aplikasi versi 2016 ini adalah pengisian status operator sekolah. Letak pengisian status operator sekolah ini bisa dibilang tersembunyi karena berada di tabel manajemen pengguna. Salah satu tujuan pengisian ini adalah untuk menjaring data guru yang merangkap sebagai operator sekolah. Langkah-langkah pengisiannya adalah: a. Klik tombol pengaturan yang terletak di sidebar aplikasi dapodik sebelah kiri.
Gambar 167. Tombol Pengaturan b. Klik tombol “Manajemen Pengguna” yang terletak di bagian Pengaturan Pengguna.
151
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
Gambar 168. Menu Pengaturan Pengguna c. Sebelum masuk ke tabel manajemen pengguna, pengguna diwajibkan mengisi kode registrasi aktif saat ini.
Gambar 169. Isian Kode Registrasi d. Setelah berhasil masuk kedalam menu manajemen pengguna, pastikan pengguna yang tertera di tabel tersebut adalah pengguna yang benarbenar aktif saat ini. e. Di dalam tabel manajemen pengguna ini, pengguna dapat melakukan perubahan data, dan mengganti status keaktifan. f.
Pengguna yang dapat login, adalah pengguna yang berstatus aktif. Pada kolom “Sts” di tabel manajemen pengguna terdapat dua status yaitu:
Pengguna berstatus AKTIF
Pengguna berstatus TIDAK AKTIF
152
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
g. Jika operator sekolah bertugas merangkap guru, isi nama PTK tersebut di kolom “PTK (Bila operator adalah PTK)”. Lalu klik ‘Simpan”.
Gambar 170. Isian PTK Merangkap Guru h. Pada menu ini, terdapat tombol “Ganti Status Keaktifan”. Fungsinya adalah mengganti keaktifan pengguna dari aktif menjadi tidak aktif, begitu juga sebaliknya.
Gambar 171. Tombol Ganti Status Pengguna
153
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
i.
Sebelum mengganti status keaktifan di manajemen pengguna, pastikan ada salah satu akun yang aktif. Artinya, ketika tidak ada akun yang aktif maka pengguna tidak dapat menyimpan status keaktifan tersebut.
Gambar 172. Peringatan Gagal Menyimpan
154
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
BAB VI PENUTUP
Buku panduan penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 ini disusun untuk memberikan pengenalan dan panduan aplikasi kepada operator sekolah di satuan pendidikan. Deskripsi terkait informasi umum aplikasi, panduan teknis instalasi, pengenalan tampilan dan navigasi, serta deskripsi dari perbaikan dan pembaruan aplikasi telah dijelaskan dengan harapan dapat membantu operator sekolah untuk mensukseskan pendataan di tahun pelajaran 2016/2017. Untuk informasi yang belum tertera dalam panduan aplikasi ini, sekolah dapat menghubungi Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melalui email Dapodik berikut:
[email protected]
[email protected]
[email protected]
Dengan menggunakan Aplikasi Dapodik Versi 2016, mari kita sukseskan pendataan tahun pelajaran 2016/2017!
155
Panduan Penggunaan Aplikasi Dapodik Versi 2016 – DITJEN DIKDASMEN KEMDIKBUD
156
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan