Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
PANDANGAN PAULUS TERHADAP INJIL Oleh Irwanto Berutu Abstraksi Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui konsep Rasul Paulus tentang Injil. Sebab ada orangorang yang belum memahami Injil yang sebenarnya, sebagaimana Rasul Paulus menyinggung jemaat Galatia yang berkata” Mengapa kamu begitu cepat beralih kepada Injil yang lain”. Melalui tulisan ini Penulis ingin menjelaskan tentang Injil yang dimaksudkan Rasul Paulus Injil Keselamatan di dalam Yesus Kristus yang telah mati, bangkit dari kematian dan naik kesorga. Inilah inti Injil yang dimaksudkan Paulus dalam Kitab Roma 1: 16-17. Sehingga dalam Injil nyata kebenaran Allah bahkan tidak ada lagi perbedaan antara Yahudi dan non Yahudi apabila sudah percaya kepada Yesus Kristus. Keselamatan yang diperoleh hanya di dalam Yesus Kristus, tentunya akan menunjukkan hasil yang baik sebaga efek keselamatan yang diperoleh. Kata Kunci: Injil dan Keselamatan A. PENDAHULUAN Rasul Paulus dikenal sebagai Rasul yang memiliki dedikasi tinggi sebagai hamba Tuhan, melakukan tugas panggilannya memberitakan Injil. Hal ini dilakukannya karena merasa berhutang budi kepada Yesus Kristus yang telah menyerahkan nyawaNya kepada manusia berdosa. Dalam Kitab Roma 1:1-2 menyatakan: “ Aku telah dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah, Injil itu telah dijanjikan sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabiNya dalam kitab-kitab suci”. Rasul Paulus mengenali siapa dirinya dihadapan Allah, hal inilah yang memotivasi hidup dalam panggilan Allah, yaitu memberitakan Injil. Pemberitaan Injil bagi Paulus sebagai panggilan yang harus dilakukan tanpa pertimbangan, sebab
108
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
Paulus percaya bahwa apa yang dilakukannya akan membawa dampak yang besar kepada keselamatan manusia. Makalah ini akan membahas bagaimana karya Rasul Paulus sebagai hamba Tuhan, taat kepada Yesus Kristus yang memberikan perintah Amanat Agung, agar berita tentang penebusan dosa dapat dinikmati semua orang. Kiranya Makalah singkat ini dapat memberikan gambaran tentang kehidupan Rasul Paulus sebagai pemberita Injil, serta upaya-upaya yang dilakukannya, dengan harapan penulis juga mampu meresponi tugas ini, untuk kemuliaan Allah. B. PAULUS DAN INJIL Rasul Paulus dikenal dari karyanya sebagai pemberitaan Injil di Asia kecil, memberikan warna teologia yang mantap. Bukan saja memiliki teologia yang baik tetapi juga sebagai pelaku dan pelaksana tugas pemberitaan Injil. Dengan demikian pada bab II ini, Penulis akan memaparkan tentang: Latar belakang Kehidupan Rasul Paulus, Konsep Injil menurut Rasul Paulus, yang bermanfaat bagi hamba Tuhan . Sehingga akan membawa dampak yang besar terhadap pelayanan gereja Tuhan masa kini. 1. Latar Belakang Kehidupan Rasul Paulus Rasul Paulus memiliki latar belakang dari suku Benyamin dan anggota Farisi yang sangat aktif dalam kegiatankegiatan keagamaan Yahudi. “Paulus lahir di Tarsus sebagai warga Negara Roma”1. Latar belakang ini sangat penting diketahui sehingga kita bisa melihat bahwa Paulus bukan orang sembarangan, dalam Kis. 16:37 memberi penjelasan singkat tentang keberadaan bahwa” Tetapi Paulus berkata kepada orangorang itu: tanpa diadili mereka telah mendera kami, warga Negara Roma, di muka umum, lalu melemparkankan kami kedalam penjara”. Bahkan lebih jelas lagi pernyataan Rasul Paulus dalam Fil. 3: 5-6 ‘disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang 1
J.D Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, Jakarta: YAPKI/OMF, 1995, hal, 208
109
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
pendirian terhadap hukum taurat aku orang Farisi. Paulus secara tidak langsung ingin menegaskan bahwa ia keturunan orang Yahudi yang senantiasa berpegang kepada hukum Taurat. Rasul paulus mengalami perubahan atau istilah yang kita kenal ‘bertobat’ adalah suatu peralihan dari agama Yahudi kepada pengikut Kristus, yaitu pada waktu perjumpaannya dengan Kristus dalam perjalanannya ke Damsyik menjadi suatu momen bersejarah dan sekaligus mengambill komitmen menjadi pemberita Injil. Paradigma Paulus berubah secara drastis menyatakan “Kristus adalah akhir Taurat” (Rm.10:4) maksudnya Taurat hanya sebagai permulaan untuk mengenali keberadaan sebagai ciptaan Allah, tetapi wujud semuanya merujuk kepada Yesus Kristus yang diutus Bapa sebagai jalan dan kehidupan bagi mereka yang percaya kepadanya, Tom Jacobs menjelaskan” Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, dalam bahasa Yunaninya “telos nomou” ‘nomos’ artinya hukum, sedangkan untuk kata ‘’telos Arndt-Gingrich (Bauer) memberikan tiga arti: 1).Termination (kesudahan), 2).rest (Istirahat), 3).duties (patuh), dijelaskan bahwa “zaman iman” datang sesudah “zaman Taurat”2 Hal inilah yang melatar belakangi kehidupan Paulus menjadi rasul Kristus, untuk memberitakan kabar baik ‘Injil’ pertama-tama kepada orang Yahudi tetapi selanjutnya kepada bangsa non Yahudi. Dasar hidupnya terletak kepada Kristus, Kristus sebagai sentral pemberitaannya sepanjang abad. Sekalipun banyak mengalami tekanan dan tantanagan dari bangsa Yahudi tetapi paulus tetap semangat melaksanakan tugas dan panggilan, sebab paulus memahami arti dan tujuan hidupnya sebagai hamba Allah. 2. Injil Kata Injil Dalam bahasa Yunani (euangelion) yang artinya Injil kabar baik bahwa Allah di dalam Yesus Kristus, telah memenuhi janji-janjiNya kepada bangsa Israel,dan bahwa
2
Tom Jacobs, Paulus: Hidup Karya dan Teologianya, Yogyakarta: Kanisius, 1983, hal,53-54.
110
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
jalan keselamatan telah dibuka bagi semua orang” 3 bahwa Inti Injil adalah Yesus Kristus, yang menyoroti dari sejak kelahiran, kematian, kebangkitan dan kenaikan ke sorga, sebagai sarana manusia kembali berhubungan dengan Allah. Dalam kitab Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) mencatat tentang kehidupan Yesus sebagai jalan keselamatan. Injil menurut Rasul Paulus secara gamblang dijelaskan dalam Kitab Roma 1: 16-17 berkata “ Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani, sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “ Orang benar akan hidup oleh iman”. Paulus memiliki pegangan yang kuat tentang Injil, bahwa Injil itu memiliki kekuatan “Power” dari Allah, dapat digambarkan seperti dynamic yang memiliki daya ledak/kekuatan yang besar untuk menghancurkan gunung dan lainnya. Rasul Paulus memberikan pemahaman yang baik kepada jemaat Roma, agar mereka memiliki keseriusan dalam menyembah Allah yang hidup dan berkuasa. Dalam kitab 1 Tes.1:5 Injil dihadirkan bukan hanya dengan kekuatan manusia, tetapi dengan kekuatan Allah yang dipercayakan kepada Paulus untuk melakukan pemberitaan Injil dengan keberanian, “meskipun Paulus mengalami berbagai perlawanan, dan penderitaan, Injil sebagai berita kebenaran harus dikumandangkan keseluruh penjuru bumi”.4 Injil sama artinya Pemberitaan tentang salib (I Kor.1:18, 23), dan sama dengan pengertian Firman iman mengenai kebangkitan, sebab jikalau tidak ada kebangkitan dari kematian maka sia-sialah iman kami, kata-kata ini berulangkali disebutkan dalam surat penggembalaan Paulus, sehingga jemaat mendapat suatu kepastian tentang kehidupann di dalam Kristus. Kita dapat memahami bahwa Injil yang dimaksudkan Rasul Paulus menunjuk kepada pribadi Yesus sebagai jalan 3
J.D Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, Jakarta: YAPKI/OMF, 1995,, hal,208 4 J.D Douglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I , Jakarta: YAPKI/OMF, 1995,, hal,435
111
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
keselamatan, dalam hal ini ada dua pokok penting yang dimaksudkan “Pertama, Injil mengenai inkarnasi artinya berita tentang Yesus yang sungguh-sungguh dan benar-benar seorang manusia seperti kita, supaya kita menjadi seperti Dia dan beroleh keselamatan, Kedua, Injil kebangkitan artinya Yesus benar-benar bangkit dari kematian ini sebagai bukti ke AllahanNya,Yesus tetap hidup dan hadir dalam kehidupan manusia, dan tetap berkuasa”5 Kutipan diatas menjelaskan inti Injil yang dimaksudkan Rasul Paulus, sehingga orang yang mendengar dan percaya tetap teguh, beriman kepada Yesus Kristus yang telah bangkit dari kematian, supaya kita beroleh hidup yang kekal. Dalam 1 Korintus 15:14, 17 berkata: Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu., dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu”. Pemahaman Rasul Paulus sangat konkrit tentang Injil, bahkan Paulus “bermegah dalam Injil yang diberitakannya, menyatakan bahwa Allah mampu menyelamatkan dan akan menyelamatkan setiap orang yang mau bersandar sepenuhnya kepadaNya”6 Mengapa Paulus bermegah dalam Injil, karena paulus memiliki pengalaman yang indah hidup dalam Injil, itulah yang memotivasi Rasul Paulus hidup dalam pelayanan, tetap teguh walaupun menghadapi berbagai tantangan dalam pemberitaan Injil. Hal yang menarik bagi penulis adalah bagaimana penyataan Paulus tentang Injil yang diberitakannya, dalam Kitab Galatia 1: 8 berkata: Jikalau ada yang memberitakan Injil yang berbeda dari yang telah kamu terima, terkutuklah dia”. Penulis menanggapi bahwa keyakinan Paulus tentang Injil Kristus adalah benar Injil yang menghidupkan setiap orang percaya. Paulus sangat tegas apabila ada orang yang menyalahgunakan Injil yang pernah diberitakannya. Khususnya dalam surat-surat 5
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Roma, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006, hal, 25-26. 6 James Houston, The Lion Handbook to Bible, England, 1983, Hal,655
112
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
Paulus,kesadaran akan panggilan ini diberi penekanan khusus. Perintah Kristus untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi (Mat. 28: 18-20), itu sebabnya Paulus menyerahkan dirinya bagi tugas pemberita Injil sekalipun taruhannya menderita di dalam penjara namun tetap tegar dan penuh semangat dan berkata, ‘bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan’ (Filp.1:21), artinya Paulus menyamakan dan menyatukan pikirannya dengan pikiran Kristus. Memang tidak mudah melakukannya, dibutuhkan komitmen dan ketetapan hati dalam melakukan firman Tuhan. Kristus memanggil Paulus menjadi alatNya dalam memberitakan Injil, dan memberikan posisi sebagai rasul Kristus, sekaligus memberikan mandat dan kuasa dengan pimpinan Roh Kudus. Pemberita Injil adalah sebuah panggilan yang harus diresponi untuk keselamatan umat manusia, tugas ini bukan saja berlaku kepada rasul-rasu tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab orang-orang percaya. Di bagian lain Paulus menjelaskan tentang tugas pemberitaan Injil diberikan kepada kami, itu sebabnya kami giat melakukannya “Seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu; Berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Paulus diutus oleh Kristus, untuk menyatakan rencana keselamatan Allah, dalam nama Kristus, ia melayakkan berita pendamaian kepada dunia”7 Dari kutipan ini dapat kita pahami bahwa, Paulus ingin melibatkan banyak orang juga terlibat dalam pemberitaan Injil, karena masih banyak orang-orang di sekitar kita belum menerima Injil. Sebab Injil dapat mengubah hidup seseorang, John Stott menjelaskan ‘pertama, Injil itu mengubah manusia, setiap orang harus mampu menggemakan ucapan Paulus: Sebab aku mempunyai yang kokoh dalam Injil’ yang kedua,menunjuk kepada perbuatan” bisa melakukan aksi sosial sebagai pelayanan kasih terhadap orang-orang yang menderita”8. H. Venema, Injil Untuk Semua Orang – Jilid I, Jakarta: YKBK/OMF, 1997. Hal, 189. 8 John Stott, Isu-isu Global – Menantang Kepemimpinan Kristiani, Jakarta: YKBK/OMF, 1996, hal, 92. 7
113
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
Tetapi perlu juga diantisipasi bahwa bukan semata-mata melakukan sosial gospel tetapi itu hanya sebagai sarana dalam pendekatan, tindakan selanjutnya harus memberitakan Injil sebagai kabar sukacita. Paulus menyadari bahwa masih ada orang-orang percaya yang belum memahami dampak dari pemberitaan Injil, terkadang hanya sekedar mendengar, tetapi tidak hidup sesuai dengan Injil, maka semuanya menjadi sia-sia, itu sebab Rasul Paulus menegaskan dalam Kitab Flp.1:27 “Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari berita Injil”. Ayat ini menegaskan supaya setiap orang yang sudah percaya kepada Yesus, hidupnya harus sesuai dengan tuntutan firman Allah. Dalam hal ini dibutuhkan perjuangan untuk tetap hidup sesuai dengan panggilan Kristus. C. KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Berdasarkan topik tentang Paulus dan Injil, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan semua orang, pertama-tama orang Yahudi dan non Yahudi. Keselamatan di dalam Yesus Kristus terbuka bagi semua orang, tanpa terkecuali. Paulus memiliki komitmen untuk tetap hidup sesuai dengan Injil, sekalipun harus mengalami berbagai tekanan bahkan harus mendekam dibalik terali besi/penjara, tidak pernah mundur. Orang-orang yang sudah menerima Injil seharusnya hidup sesuai dengan panggilannya, mengalami perubahan hidup secara terus-menerus sampai mencapai kesempurnaan di dalam Yesus Kristus. Gereja-gereja Tuhan pada masa kini, harus meresponi Injil kristus, sehingga kehidupannya tetap bersinar dan mampu melakukan tugas dan panggilannya untuk memberitakan Injil kepada setiap suku dan bangsa, sampai Kedatangan Kristus Kedua Kali.
114
Jurnal Sotiria: Vol. III No. 2 ISSN: 2085-4951 9772085495156
Implikasi Berdasarkan pembahasan tentang kehidupan Rasul Paulus dan Injil, dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk melaksanakan Pemberitaan Injil kepada semua orang. Injil adalah kabar baik atau kabar kesukaan yang dinantikan dunia saat ini, dengan demikian Penulis sebagai hamba Tuhan juga tetap memiliki komitmen menyampaikan Injil Kristus kepada orang-orang yang belum pernah mendengar dan menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bila Injil Kristus terus dikumandangkan maka banyak orang datang dan berseru kepada Yesus dan mengaku sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Kiranya, hidup kita tetap berpadanan dengan Injil Kristus, Amin. DAFTAR KEPUSTAKAAN Alkitab, Lembaga Alkitab Indonesia, 2002 Barclay William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari Surat Roma. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Douglas,J.D, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II. Jakarta: YKBK/OMF, 1995. Douglas,J.D, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I. Jakarta: YKBK/OMF, 1995. Houston James, The Lion Handbook to Bible. England: 1983. Jacobs Tom, Paulus: Hidup Karya dan Teologianya. Yogyakarta: Kanisius, 1983 Venema H, Injil Untuk Semua Orang – Jilid I. Jakarta: YKBK/OMF, 1997. Stott John, Isu-isu Global. Jakarta: YKBK/OMF, 1996.
115