Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
TUGAS UTAMA PEMIMPIN GEREJA TERHADAP JEMAAT Oleh Irwanto Berutu (Dosen STT Paulus Medan)
Abstraksi Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran Pemimpin Gereja Terhadap Pembinaan Warga Gereja, sehingga gereja memiliki dampak yang positif terhdap kemajuan iman dan keterlibatannya dalam pelayanan. Kehadiran pemimpin dalam gereja bukan sekedar memimpin acara secara seremonial belaka, tetapi lebih penting adalah untuk melakukan pembinaan terhadap warga gereja. Judul penelitian ini dilator belakangi dari kitab Efesus 4: 11-12 bahwa Allah telah menetapkan jabatan-jabatan sebagai pemimpin untuk melengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pembangunan tubuh Kristus. Penulis akan memberikan penjelasan tentang tugas pemimpin gereja berdasarkan konteks gereja masa kini, dalam melaksanakan tugasnya dengan rasa tanggung jawab. Kata Kunci : Peranan Pemimpin Gereja, Pembinaan Warga Gereja. A. PENDAHULUAN Berdasarkan pada Efesus 4: 11-12 “ Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberitapemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajarpengajar. Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus”.
1
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
Dalam Efesus 4: 12 tidak dapat dipisahkan dengan ayat 11 dan juga dengan ayat-ayat sesudahnya, sebab dalam ayat 11 sebagai fugsioner bagi ayat 12, dan ayat 11 – 15 sebagai sasaran dari apa yang dilakukan dalam ayat 12. Keseluruhan ayat-ayat ini membicarakan tentang tugas utama pemimpin yaitu memperlengkapi orang-orang kudus sesuai dengan ayat 12. 1. Dari bagian ini muncul satu pertanyaan “ Siapakah yang memperlengkapi ? “ maka jawabannya adalah kelima jabatan fungsional dalam ayat 11 (para rasul, nabi, pemberita Injil, para gembala, dan para pengajar). Artinya, kelima jabatran tersebut itu memiliki tugas yang sama sebagai “ equipper” (pelengkap).2 “ Seorang pelengkap ialah seorang pemimpin yang secara aktif membuat tujuan-tujuan bagi jemaatnya menurut kehendak Allah, memperoleh hak kepemilikikan tujuan dari umat, dan memastikan setiap anggota gereja mempunyai motivasi yang benar serta dilengkapi untuk melaksanakan bagiannya supaya tujuan-tujuan itu tercapai”3. Pemimpin yang mengetahui arah dan tujuan jemaat yang digembalakan, sehingga hal yang terpenting dilakukan adalah adalah menentukan skala prioritas jemaat yaitu pertumbuhan spiritualitasnya, hal ini akan berdampak terhadap kemajuan bidang lainnya. Memang tidak mudah melaksanakannya tetapi harus mempunyai target yang harus dicapai, dengan keyakinan bahwa Allah pasti melakukan lebih besar dari apa yang sudah pemimpin lakukan. Kata ‘equipper’ lebih mengarah kepada kegiatan yang dilakukan seorang pemimpin untuk melaksanakan pembinaan secara maksimal, berdasarkan kemampuan yang dimiliki warga gereja yang berhubungan dengan talenta, karunia seseorang. 1 Jerry Falwell, Exsekutive editor. Edward E. Hinson Anda Michael Kroll Woodrow: Pengantar Perjanjian Baru, ( Bandung: Kalam Hidup, 1997), hal. 86. 2
C. Peter Wagner. Memimpin Gereja Anda agar Bertumbuh ( Jakarta: Harvest Publication House, 1995), hal. 82. 3
Ibid, 83.
2
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
Pemimpin harus mempunyai model pendekatan terhadap warga gereja disesuaikan dengan tingkat pemahamannya tentang firman Tuhan. Sebagai contoh yang dapat kita teladani seperti kepemimpinan Yesus yang rendah hati, mau menghabiskan waktunya dengan para murid, hidup bersama-sama, menjalin kasih dan saling melayani. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pembinaan terhadap murid-murid sehingga murid memiliki kepribadian dan karakter seperti Yesus, yang pada akhirnya dapat menjadi alat Tuhan untuk memberitakan Injil. B. URAIAN. 1. Untuk memperlengkapi orang-orang kudus. Siapakah orang-orang kudus ? Young mendefinisikannya sebagai berikut: “ Orang-orang yang telah dipisahkan dari dunia yang berkonsentrasi untuk menyembah dan melayani Allah…. Pada waktu Kristus akan datang kedua kali, orang-orang kudusNya akan dikenakan pakaian” perbuatan-perbuatan kebenaran” ( Why. 19: 8 ) Kristus berdoa bagi mereka ( Rm. 8: 27). Juga orang-orang kudus adalah mereka yang mendapat hak istimewa dari penyataan Allah ( Kol. 1: 26 ; Yudas 3), dan yang memiliki tanggung jawab melayani ( Efesus 4: 12) sebagai komitmen.4 Jika demikian halnya, maka yang dimaksud adalah orang-orang yang sudah mengambil keputusan mengikut Yesus ( secara umum umat Allah atau orang-orang Kristen atau jemaat yang sering disebut sebagai kaum awam).5 Artinya, sudah menjadi keharusan bagi orang-orang yang mengikut Kristus untuk diperlengkapi oleh equipper. Apa saja yang dilakukan dalam proses ‘melengkapi’ orang-orang kudus bagi gereja masa kini? 4
Ronal F. Youngblood. News Ilustrated Bible dictionary, 1997.
5
Rick Warren. Pertumbuhan Gereja Masa Kini 9 malang: Gandum Mas, 2000), hal. 317.
3
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
a). Seseorang telah lahir baru, telah meninggalkan tabiat lama yang menuju kepada kebinasaan, sehingga memiliki komitmen untuk melayani Tuhan. b). Mengenali panggilan seseorang untuk terlibat dalam pelayanan. c). Menjadikan sebagai murid Yesus, poin ini sangat penting sehingga hidup dan motivasinya terfocus kepada Yesus yang terus-menerus menuju kepada kesempurnaan. d). Mendampingi serta memberikan keteladanan dalam halmelakukan firman Tuhan e). Memberikan tanggung jawab untuk terlibat dalam pelayanan. 2. Bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Ada dua hal yang harus dipahami dalam bagian ini : Pertama, pekerjaan pelayanan, kedua, pembangunan tubuh Kristus. Bagi pekerjaan pelayanan memiliki kata kunci “pelatihan, pelipat gandaan, tongkat estafet kepemimpinan”6. Hampir tidak ada pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan baik tanpa latihan.. pekerjaan yang sedang dihadapi ini bukanlah pekerjaan biasa, tetapi pelayanan rohani. Pekerjaan yang dikerjakan bukan untuk mereka. D.L Moody berkata: “ Adsalah lebih baik untuk menempatkan sepuluh orang untuk bekerja daripada mengerjakan pekerjaan untuk sepuluh orang”. Artinya perlu mempersiapkan orang-orang sebagai team dalam pelayanan gereja. Dalam Alkitab menjelaskan bahwa “ Ladang telah menguning dan siap untuk dituai” Allah mempercayakan tugas ini kepada gereja. Tetapi bagaimana mungkin orangorang poercaya dapat melaksanakan tugas ini, jika pemimpin belum melakuakan pembinaan terhadap warga gereja secara intensif. Gereja bukanlah sebagai atempat peristirahatan rohani, tetapi sebagai sebuah barak pelatihan para tentara salib”.7 Yang 6
L. Dawson, MKA 1 – A ( Bandung: Kalam Hidup, 1995), Hal. 303.
7
Jerry Falwell. Logos Library System ( Nasville: Thomas Nelson, 1997).
4
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
siap untuk mewartakan kabar baik yaitu berita keselamatan di dalam Yesus Kristus. Rick Warren memiliki cara yang sangat baik untuk melatih orang-orang percaya yang masuk dalam gerejanya, sehingga semua pekerjaan dapat dikerjakan melalui karunia masing-masing. Mereka dilatih dalam kelas-kelas keanggotaan gereja dengan komitmen-komitmen yang terus meningkat.8 Menurut penelitian Christian A. Schwarz selama 10 tahun di 1000 gereja, di 32 negara telah menghasilkan satu istilah yang menurut dia disebut sebagai” Kepemimpinan yang memberdayakan “melalui konsep ini, terlahirlan prinsip “bertumbuh dengan sendirinya” atau pertumbuhan secara alamiah”.9 Bagi pembangunan tubuh Kristus menunjuk pada kegiatan yang tersusun rapi atau secara sistematis. Paulus menggambarkan seperti susunan anggota tubuh yang tersusun dengan teratur, sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing, tanpa mengabaikan yang lain (I Kor. 3:10-17). Untuk mendirikan sebuah bangunan dibutuhkan pondasi yang kuat sebagai alat pertahanan sehingga bangunan selanjudnya akan aberdiri dengan kokoh. Pembangunan tubuh Kristus erat hubungannya dengan kelanjutan pernyataan Yesus dalam Matius 18: 16.. “ Aku akan mendirikan jemaatKu..” sangat jelas bahwa Yesus Kristus telah mendirikan bangunan yang kokoh, dijelaskan atas dasar iman Petrus. Ini berbicara tentang gereja yang ada di dunia untuk melanjutkan misi Allah bagi dunia, yaitu keselamatan semua bangsa. Pembangunan tubuh Kristus adalah sebuah konsep bangunan secara rohani dimana diatas dasar iman yang kokoh orang-oranag percaya dapat bertumbuh secara kualitas iman, pertumbuhan yang dimaksudkan kea rah Kristus. Jadi gereja bukan hanya berfocus kepada bangunan secara fisik, sebab itu 8
Rick Warren, Hal 317-401.
9
Christian A. Schwarz. Pertumbuhan Gereja yang Alamiah ( Jakarta: Metanoia, 1996), Hal, 22-23.
5
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
akan hancur dan bersifat sementara saja. Kata pembangunan dalam kitab Efesus 4:12 menjadi keharusan dalam gereja, Yesus Kristus secar terus-menerus sampai Tuhan dating kembali.”10 Dengan demikian kegiatan pembangunan dalam tubuh Kristus tidak boleh keluar dari rencana yang telah ditetapkan sejak semula oleh Tuhan Yesus. “ Tuhan Yesus menginginkan jumlah, tetapi Ia lebih mengutamakan kualitas iman orang percaya. Sebab kualitas akan diikuti oleh kuantitas. Itu sebabnya Kristus mau agar orang-orang kudus diperlengkapi dan diikutsertakan dalam setiap pekerjaan dan penataan dalam tubuh.”11 Kata kuncinya adalah “manajemen administrasi”.12 Dibutuhkan pola pelayanan yang sesuai dengan daerah dimana kita berada dengan demikian managemen yang baik maka semua bentuk kegiatan pelayanan dapat tertata dengan rapi, sehingga menghasilkan kualitas yang terbaik. Pemimpin Kristen harus memiliki sistim pelayanan yang terorganisir dengan baik sehingga segala sesuatu yang dilakukan dapat dievaluasi apakah segala program yang telah direncanakan telah mencapai hasil yang maksimal atau justru semakin mengalami kemunduran dari segi kualitasnya. Semua sisi harus diukur dengan parameter yang telah ditentukan. Dengan melakukan berbagai evaluasi terhdap pelayanan gereja, maka seorang pemimpin gereja akan mengetahui sejauh mana visi dan misi sudah tercapai. Apakah itu berhubungan dengan pertumbuhan spiritualitas jemaat, atau sejauh mana ketrelibatan warga gereja dalam pemuridan atau penginjilan di dalam masyarakat? Kesuksesan seorang pemimpin bukan diukur dari jumlah anggota gereja dalam 10
Ronald F. Bridges and Luther. King James Bible Wordbook . Nashville: Thomas Nelson, 1997. 11
Jerri Falwell. Logos Library System ( Nashvill: Thomas Nelson , 1997). 12
Edgar Walz. Bagaimana Mengelola Gereja Anda (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001). Hal, 63-68.
6
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
ibadah, tetapi ditentukan seberapa besar volume pelayanan yang telah dilakukan, tetapi yang penting, seberapa banyak jemaat diperlengkapi dan menjadikannya sebagai murid Kristus. 3. Kepemimpinan Gereja Masa Kini Prinsip dalam Kitab Efesus 4: 11-16 Sangat memotivasi pemimpin gereja untuk melengkapi diri dari berbagai pemahaman secara etis teologis. Artinya pola kepemimpinan Kristen yang berpusat kepada Kristus, sehingga bangunan yang akan dibangun sesuai dengan pola yang sudah ada. Kepemimpinan gereja masa kini harus bisa menyesuaikan diri dengan struktur yang terdapat dalam Kitab Efesus bahwa gol semua menuju kepada kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Yesus. Ini merupakan target yang harus dicapai seorang pemimpin gereja. Bila kita bandingkan dengan kepemimpinan dunia sangat jauh perbedaannya, kepemimpinan dunia bermuara kepada popularitas, prestise karena menyangkut dengan harga diri/wibawa seorang pemimpin sehingga kepemimpinan duniawi tidak akan bertahan lama, rapuh dan binasa. Sedangkan kepemimpinan Kristen secara otomatis mengikuti pola Kristus. Dengan demikian pemimpin gereja harus terus-menerus melakukan pembenahan baik dari system pelayanan yang ada, maupun dari segi managemennya karena ini menyangkut pengelolaan di lapangan. Pembinaan terhadap warga gereja harus menjadi prioritas bagi pemimpin, sehingga akan muncul pelayanan yang berkualitas yang melibatkan kaum awam dalam pelayanan. Sehingga dari pelayanan yang sudah ada akan muncul kepemimpinan dari kaum awam, sebab Allah bisa memakai siapa saja dalam pelayanan, yang terpenting ada kerinduan serta memiliki motivasi yang kuat untuk terlibat dalam pembinaan warga gereja. C. PRINSIP UTAMA Berdasarkan pada uraian diatas, maka dpat diambil beberapa prinsip utama yaitu: Pertama, Setiap orang Kristen memerlukan perlengkapan dari orang-orang yang sudah
7
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
dilengkapi sebelumnya artinya harus melibatkan semua komponen jemaat untuk terlibat dalam pelayanan, warga gereja tidak hanya puas sebagai jemaat saja, tetapi harus berupaya semaksimal mungkin sehingga pada waktunya dapat menjadi pengajar dalam kelompok-kelompok pembinaan gereja (equipper); kedua, Perlengkapan yang dibuat sendiri dari pelatihan dibidang skill ( keahlian melayani ) dan penataan jalur hubungan pelayanan masing-masing sesuai dengan karunianya), dalam pelayanan tidak dikenal dengan istilah paksaan tetapi harus dengan kesadaran sendiri, orang yang seperti itu akan lebih mudah bagi pemimpin untuk melatih dan membinanya. Skill seseorang harus diasah lebih tajam sehingga dapat berfungsi serta berperan aktif dalam pelayanan, hal ini ditunjukkan dengan setia melaksanakan tugas sehari-hari, maka kitapun akan dapat mendengar suara Tuhan sehingga akan lebih maksimal dalam melayani Tuhan dan sesama. Kesalahan terbesar yang dibuat oleh pemimpin gereja apabila tidak melibatkan anggota gereja dalam pelayanan gereja. Sebab orang-orang Kristen yang sudah dewasa rohaninya akan rindu untuk melayani, sesuai dengan talenta dan karunia yang dimilikinya dari Allah, dengan demikian gereja harus memberikan kesempatan kepada jemaat untuk melayani dan bersaksi. Sebab warga gereja yang setia pasti rindu untuk diperlengkapi melalui kelas-kelas pemuridan, maka akan lebih sehat dan berkembang dari segi pengetahuan dan panggilan dalam melayani. Jadi sebaiknya kepemimpinan gereja masa kini akan lebih maju dibandingkan kepemimpinan yang sudah berlalu, sehingga lebih menerapkan kepada prinsip-prinsip pembinaan dan pelatihan serta melibatkan jemaat sebagai pemain artinya ikut dalam pelayanan pemberitaan Injil kepada semua orang. D. APLIKASI “ Kata untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus’ ( Ef. 4: 12 )
8
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
Pemimpin Kristen dipanggil untuk memperlengkapi jemaat sehingga terlibat dalam pekerjaan pembangunan tubuh Kristus, yaitu dengan cara: 1. Melatih dan mempelajari Alkitab secara sistematis. 2. Malatih dibidang skill (keahlian dibidang pelayanan) sesuai dengan karunia yang dimilikinya. 3. Memberikan visi atau sasaran yang akan dicapai. 4. Mempercayakan tugas pelayanan dan melakukan pendampingan/mentoring. 5. Ada evaluasi terhadap pelayanan yang sudah dikerjakan. Dalam hal ini, Allah memanggil 5 jabatan secara fungsional dan bukan jabatan struktural.13 Seringkali orangorang itu tidak terlihat dalam jabatannya, tetapi hasil dari yang dikerjakan akan terlihat sebagai karunia-karunia.14 Dari sinilah kesempatan itu dibuka agar setiap orang yang masuk dalam gereja mendapat kesempatan untuk dilatih selanjutnya, demikian seterusnya orang-orang yang sudah mendapat pelatihan diberi kesempatan oleh gereja (melalui jalur pelayanan yang teratur) untuk menggunakan karunianya bagi perlengkapan seluruh kebutuhan anggota tubuh Kristus. 1. Kelima jabatan fungsioner tidak terlihat, maka gereja harus memiliki format pelayanan yang ‘up to date’. Seorang pemimpin dalam sebuah gereja dituntut untuk memiliki paling tidak 4 hal yakni: Pengalaman pribadi dengan Kristus, pengenalan firman Allah yang akurat, pribadi yang rohani ( penuh Roh), pendoa yang teratur.”15 Pemimpin ini barangkali seorang gembala atau seorang utusan Injil, juga harus berfungsi dalam 13
D.A Crason. Gereja Zaman Perjanjian Baru dan Masa Kini ( Malang: Gandum Mas, 1997), Hal. 167. 14
Ibid, 241.
Chris Marantika. Kajian Pertumbuhan Gereja – Makalah ( Yogyakarka: STII, ) hal. 140. 15
9
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
gereja. Chris Marantika membagikan fungsi gereja menjadi 3 bagian besar: pertama, keatas kepada Allah (Ibadah, pemujaan, pujian dan Doa) ; kedua, ke dalam kepada diri sendiri (Persekutuan, pendidikan, pendewasaan, disiplin); ketiga, Keluar kepada dunia (Penginjilan, pelayanan, pengajaran, peneguran).”16 Sementara Rick Warren mengelompokkan dalam 5 bagian yaitu: Penyembahan (Ibadah), pelayanan (Melengkapi), Penginjilan (Menjangkau keluar), Persekutuan (mendorong), dan pemuridan (Mengajar, mendidik).”17. Seorang pemimpin dalam sebuah gereja local harus memiliki tujuan yang jelas. Berdasarkan tujuan-tujuan itulah gereja merancang metode-metode pelatihan yang melibatkan semua orang dalam jemaat. 2. Berbicara soal metode, berarti perlu memperhatikan langkah-langkah dan urutan yang teratur, agar mencapai hasil yang maksimal.”18 Disinilah gereja memerlukan penatalayanan gereja”.19 Yang didalamnya sebuah gereja perlu memiliki perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan evaluasi.”20
16
Ibid,. 140.
17
Rick Warren. Hal. 109-126.
18
D.W.Lee. Khotbah Exspositori Yang Membangun Pendengar ( Jakarta: LLB, 2000), Hal. 67-68. 19
Y. Tomatala. Penatalayanan gereja yang Tidak Efektif di Dunia Modern ( Malang: Gandum Mas, 1997). Hal, 51-63. 20
Yakub B. Susabda, hal. 61-70.
10
Irwanto Berutu – Tugas Utama Pemimpin Gereja Terhadap Jemaat
KEPUSTAKAAN Christian A. Schwarz. Pertumbuhan Gereja yang Alamiah (Jakarta: Metanoia, 1996) C. Peter Wagner. Memimpin Gereja Anda agar Bertumbuh ( Jakarta: Harvest Publication House, 1995), Edgar Walz. Bagaimana Mengelola Gereja Anda (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001). Jerry Falwell, Exsekutive editor. Edward E. Hinson Anda Michael Kroll Woodrow: Pengantar Perjanjian Baru, ( Bandung: Kalam Hidup, 1997). Ronal F. Youngblood. News Ilustrated Bible dictionary, 1997. Rick Warren. Pertumbuhan Gereja Masa Kini 9 malang: Gandum Mas, 2000),
11