Modul ke:
PANCASILA Sebagai Ideologi Negara Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK
Fakultas
Teknik Program Studi
Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.
Pendahuluan Dr. H.Sy ahrial
y Indikator: y
y y y
y y
y 2
Mampu melakukan kajian dalam kegiatan pembelajaran yang dikaji melalui suatu proses pembelajaran yang membentuk dan membangun pengertian bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. Dengan metode kajian literatur dan diskusi mahasiswa dapat mengkaji pemahaman mengenai ideologi dan pembuktian Pancasila sebagai ideologi. Menunjukkan hasil pembelajaran dengan cara membandingkan, mempersamakan dan membedakan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar lainnya di dunia. Dalam kondisi pemahaman mengenai persamaan dan perbedaan, mahasiswa memiliki pemahaman yang holistik tentang Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara yang ideal bagi Indonesia. Menguasai pengetahuan tentang perbandingan antara Pancasila dan liberalisme, Pancasila dan komunisme serta pemahaman hubungan Pancasila dan agama. Untuk dapat menguji pemahaman yang holistik mengenai Pancasila sebagai ideologi, maka mahasiswa harus menyelesaikan tugas individu dan kelompok melalui pengkajian dan diskusi kelompok.
•
D r . H . S y a h r i a l
Fungsi Ideologi •
• • • • •
3
Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yang didapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam sekitranya. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk melangkah dan betindak. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuannya. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya
Pemikiran Konsep Ideologi-Ideologi Untuk Indonesia Merdeka
Hatta : Persatuan Nasional, Solidaritas, nonkooperasi dan kemandirian. Tan Malaka : Komunisme Internasional Tjokroaminoto : Islam, sosialisme dan demokrasi. Soepomo : Individuslisme, Kolektivisme dan integralistik (Dia menyarankan Integralistik, menolak yg lain) Bertrand Russel (Fil Inggris): Pancasila sebagai sistesis kreatif
Pancasila dan Liberalisme 5
•
•
• •
•
Periode 1950-1959 disebut periode pemerintahan demokrasi liberal. Sistem parlementer dengan banyak partai politik memberi nuansa baru sebagaimana terjadi di dunia Barat Indonesia tidak menerima liberalisme dikarenakan individualisme Barat yang mengutamakan kebebasan makhluknya, sedangkan paham integralistik yang kita anut memandang manusia sebagai individu dan sekaligus juga makhluk sosial Sistem negara liberal membedakan dan memisahkan antara negara dan agama atau bersifat sekuler. Berbeda dengan Pancasila, dengan rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa telah memberikan sifat yang khas kepada negara Indonesia, yaitu bukan merupakan negara sekuler yang memisah-misahkan agama dengan negara
D.H.Syahrial/PPKn
Pancasila dan Komunisme • ,Dr. Johanes Leimena pernah mengatakan, “Salah satu factor lain yang selalu dipandang sebagai sumber krisis yang paling berbahaya adalah komunisme. • kemiskinan memegang peranan dan dalam hal satu golongan saja menikmati kekayaan alam, komunisme dapat diterima dan mendapat tempat yang subur di tengahtengah masyarakat” • Negara komunisme lazimnya bersifat atheis yang menolak agama dalam suatu Negara. Sedangkan Indonesia sebagai Negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
•
D.H.Syahrial/PPKn
Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003
Pasal 2 (Dasar Hukum Pembubaran Komunisme)
TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966 Tentang: Pembubaran PKI, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme.
TETAP BERLAKU DENGAN KETENTUAN: Seluruh ketentuan dalam Ketetapan MPRS RI Nomor XXV/MPRS/1966 ini, ke depan diberlakukan dengan BERKEADILAN dan MENGHORMATI HUKUM, PRINSIP DEMOKRASI dan HAK ASASI MANUSIA.
Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai ideologi Terbuka 8
• Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi kita ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sewaktu kemerdekaan Indonesia untuk dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara agar kita dapat mencapai citacita bangsa yang ditetapkan pula dalam pembukaan UUD 1945. • Oleh sebab itu kita harus memiliki sikap positif terhadap nilainilai Pancasila itu untuk diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. • Sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditemukan dalam pergaulan hidup berbangsa dan bernegara.
•
Dr. Syahrial / PKn. SMA23 Jkt
Pancasila dan Agama • Pancasila, maka Pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan berbagai agama. Tuhan menurut terminologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi, yang maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan bahkan juga Animisme • nilai-nilai Panasila, …yang digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia
• Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agamaagama lokal, • Semboyan yang menggambarkan kerukunan umat beragama berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua, • Ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam. • Sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau sebab pertama • Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa manusia Indonesia harus mengabdi kepada satu Tuhan
Lanjutan • Pada saat kemerdekaan, sekularisme dan pemisahan agama dari negara didefinisikan melalui Pancasila • Gagasan asas tunggal menimbulkan pro dan kontra selama tiga tahun diundangkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 • Pancasila menjamin umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. Dalam kalimat Menteri Agama • Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan dan saling mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi nilai-nilai Pancasila • Bangsa kita adalah bangsa yang relijius; juga, bangsa yang menjunjung tinggi, menghormati dan mengamalkan ajaran agama masing-masing
Hubungan Agama - Pancasila • • • • • • •
•
12 Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masingmasing. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil peksaan bagi siapapun juga. f. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara. g. Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus sesuai dengan nilainilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma
D.H.Syahrial/PP
Diskusi…
Bagaimana Pengaruh agama dan penolak liberalisme dan komunisme terhadap Pancasila dalam perjalannya sebagai ideologi negara?
Terima Kasih H.U. Adil Samadani, SS., SHI., MH.