Modul ke:
05
PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Fakultas
EKONOMI Program Studi
Manajemen S1
Gunawan Wibisono SH MSi
Tujuan Perkuliahan Menjelaskan: • Pengertian Ideologi • Pancasila dan Ideologi Dunia • Pancasila dan Agama
Pancasila sebagai Ideologi Negara • Penerimaan Pancasila sebagai konsensus (kesepakatan) politik, nilai-nilai cultural. • Piagam Jakarta dan sistematika Pancasila oleh Badan Penyelidik dalam sidangnya kedua tanggal 14-16 Juli 1945. • Pancasila sebagai dasar negara yang sekaligus ideologi negara
PANCASILA: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Pancasila sebagai Ideologi Negara 1. Pengertian Idiologi: berbicara tentang ilmu yang mempelajari tentang gagasan 2. Idiologi adalah rangkaian nilai yang disepakati bersama untuk menjadi landasan atau pedoman dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama. 3. Pancasila sebagai Idiologi terbuka diartikan sebagai idiologi yang dapat mengikuti perkembangan idiologi negara lain yang berbeda 4. Nilai Pancasila: Nilai dasar (representasi norma masyarakat), Nilai Instrumental (mengikuti perkembangan jaman) Nilai Praktis
Nilai-nilai SosioBudaya yang Terkristalisasi
Living Reality Dalam Masyarakat
Nilai-Nilai Filosofis
Filsafat Negara (Sistem Nilai)
Filosofis Ideologis Yg Konstitusional
Dikukuhkan Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945
Pandangan Mendasar : • Paham Ketuhanan • Paham Kemanusiaan • Paham Kenegaraan • Paham Kekeluargaan & Musyawarah • Paham Keadilan Sosial
Pancasila Sbg Ideologi Nasional
Pancasila Sbg Dasar Negara
Peraturan Perundangundangan
Pancasila ideologi Terbuka • Ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal • Pentingnya semangat, penyelenggara negara, para pemimpin pemerintahan. • Bersumber atau berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafah hidup bangsa • Sehingga memenuhi prasyarat suatu ideologi terbuka.
Ciri Khas ideologi terbuka Nilainya tidak dipaksakan dari luar, melainkan kekayaan rohani, moral dan budaya sendiri Konsensus masyarakat, tidak diciptakan oleh negara melainkan dalam masyarakat sendiri.
Milik semua masyarakat dan rakyat
Ideologi yang bukan saja dibenarkan tapi dibutuhkan. Dapat berintegrasi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal
Sifat Ideologi Dimensi Realitas
Dimensi Idealisme
Dimensi Fleksibilitas
bangkrutnya ideologi yang terutup
dinamika msyarakat
Pendorong terbuka ideologi Pancasila
Tekad kesadaran nilai-nilai Pancasila
dominasi pemerintah Orde Baru untuk melaksanakan (P4),
Mencegah paham liberal Penciptaan norma baru melalui consensus.
Larangan marxisme, Lenninisme dan komunisme
Stabilitas nasional yang dinamis,
Batas Keterbukaan Ideo-PS
Larangan pandangan ekstrim
Pancasila dan Liberalisme •
•
• •
Periode 1950-1959 disebut periode pemerintahan demokrasi liberal. Sistem parlementer dengan banyak partai politik memberi nuansa baru sebagaimana terjadi di dunia Barat Indonesia tidak menerima liberalisme dikarenakan individualisme Barat yang mengutamakan kebebasan makhluknya, sedangkan paham integralistik yang kita anut memandang manusia sebagai individu dan sekaligus juga makhluk sosial Sistem negara liberal membedakan dan memisahkan antara negara dan agama atau bersifat sekuler. Berbeda dengan Pancasila, dengan rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa telah memberikan sifat yang khas kepada negara Indonesia, yaitu bukan merupakan negara sekuler yang memisah-misahkan agama dengan negara
Pancasila dan Komunisme • Dr. Johanes Leimena pernah mengatakan, “Salah satu factor lain yang selalu dipandang sebagai sumber krisis yang paling berbahaya adalah komunisme. • kemiskinan memegang peranan dan dalam hal satu golongan saja menikmati kekayaan alam, komunisme dapat diterima dan mendapat tempat yang subur di tengahtengah masyarakat” • Negara komunisme lazimnya bersifat atheis yang menolak agama dalam suatu Negara. Sedangkan Indonesia sebagai Negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai ideologi Terbuka • Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi kita ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia sewaktu kemerdekaan Indonesia untuk dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara agar kita dapat mencapai cita-cita bangsa yang ditetapkan pula dalam pembukaan UUD 1945. • Oleh sebab itu kita harus memiliki sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila itu untuk diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. • Sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat ditemukan dalam pergaulan hidup berbangsa dan bernegara.
Pancasila dan Agama • Pancasila mengisyaratkan bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan berbagai agama. Tuhan menurut terminologi Pancasila adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi, yang maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen, Budha, Hindu dan bahkan juga Animisme • nilai-nilai Pancasila, …yang digali dari bangsa Indonesia yang berupa nilai-nilai adat-istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia • Nusantara telah melewati ribuan tahun pengaruh agamaagama lokal,
lanjutan… • Semboyan yang menggambarkan kerukunan umat beragama berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrua, • Ada hubungan antara sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dengan ajaran tauhid dalam teologi Islam. • Sila pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau sebab pertama • Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa manusia Indonesia harus mengabdi kepada satu Tuhan • Pada saat kemerdekaan, sekularisme dan pemisahan agama dari negara didefinisikan melalui Pancasila
lanjutan… • Gagasan asas tunggal menimbulkan pro dan kontra selama tiga tahun diundangkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 • Pancasila menjamin umat beragama dalam menjalankan ibadahnya. Dalam kalimat Menteri Agama • Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan dan saling mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi nilai-nilai Pancasila • Bangsa kita adalah bangsa yang relijius; juga, bangsa yang menjunjung tinggi, menghormati dan mengamalkan ajaran agama masing-masing
Hubungan Agama - Pancasila • • • • • • •
Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masingmasing. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil peksaan bagi siapapun juga. Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara. Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus sesuai dengan nilainilai Ketuhanan yang Maha Esa terutama norma-norma
Terima Kasih Gunawan Wibisono SH MSi