PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
d1/March 31, 2015
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Notes to the Consolidated Financial Statements
Informasi Tambahan:
Additional Information
Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk)
Lampiran I/ Attachment I
Statements of Financial Position (Parent Company)
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Entitas Induk)
Lampiran II/ Attachment II
Statements of Comprehensive Income (Parent Company)
Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk)
Lampiran III/ Attachment III
Statements of Changes in Equity (Parent Company)
Laporan Arus Kas (Entitas Induk)
Lampiran IV/ Attachment IV
Statements of Cash Flows (Parent Company)
Pengungkapan Lainnya
Lampiran V/ Attachment V
Other Disclosures
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Aset Takberwujud Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
Catatan/ Note
2014 Rp
ASSETS
2.d, 2.e, 2.n, 3, 32, 34 2.o, 4, 34 2.o, 5, 34 2.o, 6, 34 2.j, 7 2.f, 17.a 2.l, 8 9
11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 27,570,983 3,104,778 27,708,880 9,033,215 101,644,304
14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 19,699,666 -17,409,560 13,423,677 103,441,983
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Trade Receivables-Third Parties Other Current Financial Assets Inventories Prepaid Tax Current Portion of Prepaid Expenses Other Current Assets Total Current Assets
10 2.k, 2.q, 11 2.m, 2.q 2.l, 8 2,f, 17.c 12
3,364,769 173,957,960 46,319 5,673,623 305,910 9,184,813 192,533,394 294,177,698
3,352,781 128,734,478 62,107 8,022,232 218,324 6,838,503 147,228,425 250,670,408
NON CURRENT ASSETS Other Non Current Financial Assets Property and Equipment Intangible Assets Long Term Prepaid Expenses Deferred Tax Assets Other Non Current Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
2013 Rp
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha-Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Utang Bank Jangka Pendek Bagian Lancar atas Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham Modal Dasar - 883.232.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 220.808.000 saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba (Defisit) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan Komprehensif Lainnya Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS
Catatan/ Note
2014 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
2.n, 14, 34 2.n, 16, 34 2.f, 17.c 2.e, 2.n, 13, 32, 34
21,021,686 5,463,221 7,123,881 9,640,761
15,582,454 7,908,741 4,106,551 9,502,918
2.e, 2.n, 18, 32, 34 2.n, 15, 34
12,242,146 12,769,575 68,261,270
13,089,964 5,384,089 55,574,717
CURRENT LIABILITIES Trade Payables-Third Parties Accrued Expenses Taxes Payable Short Term Bank Loans Current Portion of Long Term Bank Loan and Financial Institutions Other Current Financial Liabilites Total Current Liabilities
27,220,248 4,698,326 6,963,100 38,881,674 94,456,391
NON CURRENT LIABILITIES Bank Loans and Long Term Non Bank Institutions Long Term Employee Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES
2.e, 2.n, 18, 32, 34 2.o, 19 2.f, 17.c
49,768,887 3,987,081 10,851,871 64,607,839 132,869,109
150,875,534 10,433,055 161,308,589
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Share Capital - Rp500 (Full amount) Par Value per share Authorized Capital - 883,232,000 shares Issued and Paid-Up Capital 110,404,000 220,808,000 shares 5,900,000 Additional Paid-In Capital Retained Earnings (Deficit) 75,968 Appropriated (1,208,098) Unappropriated 32,712,675 Other Comprehensive Income Equity Attributable to 147,884,545 Owners of the Parent 8,329,472 Non Controlling Interests 156,214,017 TOTAL EQUITY
294,177,698
250,670,408
21 22
110,404,000 5,900,000
23
75,968 18,179,843 16,315,723
2.n, 4, 32
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
21
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
2013 Rp
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY STOCKHOLDERS' EQUIT
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
2
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Note PENDAPATAN USAHA-BERSIH
376,598,541
390,551,415
OPERATING REVENUES-NET
2.g, 25
(125,740,726)
(125,687,162)
COST OF GOODS SOLD
250,857,815
264,864,253
(186,459,730) (56,427,785) (1,778,594) 28,028,421
(174,426,426) (52,899,752) (3,213,702) 4,147,812
34,220,127
38,472,185
OPERATING INCOME
(7,752,991) 271,097
(4,212,997) 127,826
Financial Charges Financial Incomes
26,738,233
34,387,014
INCOME BEFORE TAX
(5,246,709)
(9,043,007)
Income Tax Expenses
21,491,524
25,344,007
INCOME FOR THE YEAR
6,590,947 (22,987,899)
12,031,793 --
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale Gain (Loss) for the Year Transfer to Profit or Loss
5,094,572
37,375,800
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya
2.g, 26 2.g, 27 2.n, 28 28
LABA USAHA Beban Keuangan Pendapatan Keuangan LABA SEBELUM PAJAK 2.f, 17.b
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Keuntungan (Kerugian) untuk Tahun Berjalan Transfer ke Laba Rugi TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
20
TOTAL LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
19,387,941 2,103,583 21,491,524
23,468,116 1,875,891 25,344,007
2,990,989 2,103,583 5,094,572
35,499,909 1,875,891 37,375,800
87.80
106.28
2.p, 30
*) Direklasifikasi, Catatan 36
GROSS PROFIT Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Non Controlling Interest TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Non Controlling Interest
BASIC EARNINGS PER SHARE *) As Reclassified, Note 36
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
2013 *) Rp
2.g, 2.h, 2.i, 24
BEBAN POKOK PENJUALAN
Beban Pajak Penghasilan
2014 Rp
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
3
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
`
Modal Saham/ Share Capital
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid In Capital
Rp
Rp
`
`
Rp
Rp
Total Ekuitas/ Total Equity
Rp
75,968
(24,676,214)
20,680,882
112,384,636
6,453,581
118,838,217
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
--
--
--
23,468,116
12,031,793
35,499,909
1,875,891
37,375,800
Total Comprehensive Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
(1,208,098)
32,712,675
147,884,545
8,329,472
156,214,017
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
--
--
--
19,387,941
(16,396,952)
2,990,989
2,103,583
5,094,572
Total Comprehensive Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
18,179,843
16,315,723
150,875,534
10,433,055
161,308,589
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
Jumlah / Total
Kepentingan Non Pengendali/ Non Controlling Interest Rp
5,900,000
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
Rp
Pendapatan Komprehensif LainnyaAset Tersedia untuk Dijual/Other Comprehensive IncomeAsset Available for Sale Rp
110,404,000
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Saldo Laba/ Retained Earnings Yang Telah Yang Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
The accompanying form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
4
paraf
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Note ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Deposito Berjangka dan Investasi Jangka Pendek Penempatan Pencairan Penerimaan Penjualan Aset Tetap Pembelian Aset Tetap Penerimaan Dividen Penerimaan dari Pelepasan Investasi Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru Utang Bank (Rekening Koran) Penerimaan Pembayaran Fasilitas Time Loan Revolving Penerimaan Pembayaran Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Biaya Keuangan Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2014 Rp
2013 Rp
374,698,998 (4,323,810) (108,147,728)
391,771,476 (9,137,433) (105,095,147)
(247,805,067)
(257,606,952)
14,422,393
19,931,943
(2,000,000) 11 11
18
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-1,185,711 (62,150,121) 459,642 26,053,156
(1,500,000) 500,000 2,764,441 (34,674,293) 436,660 --
(36,451,612)
(32,473,192)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Received from Customers Cash Paid for Income Tax Payments for Employess Payment to Suppliers and Third Parties Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Time Deposit and Short-term Investments Placement Proceeds Proceeds from Sale of Fixed Assets Purchases of Fixed Assets Dividends Received Proceeds from Divestment of Investment Net Cash Flows Used In Investing Activities
31,493,456
13,656,415
9,640,761 (6,802,918)
6,802,918 (5,163,361)
9,500,000 (9,500,000) (7,360,690) (7,752,991)
10,200,000 (10,000,000) (3,571,429) (3,302,894)
19,217,617
8,621,649
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt of New Long-Term Loan Bank Loan (Overdraft Facilities) Proceeds Payment Time Loan Revolving Facility Proceeds Payment Payments of Long-Term Loans Payment of Financial Costs Net Cash Flows Provided by Financing Activities
(2,811,602)
(3,919,600)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN SETARA KAS
(90,534)
(84,422)
EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE DIFFERENCE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
14,211,574
18,215,595
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
11,309,437
14,211,574
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas Bank Deposito Berjangka Total
3 2,792,652 8,016,785
500,000
--
11,309,437
14,211,574
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 31, 2015
4,181,419 10,030,155
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR CONSIST OF: Cash Bank Time Deposit Total
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
5
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”), semula bernama PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah, S.H., No. 84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2169HT.01.01.TH.84 tanggal 10 April 1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984.
1.a. The Company’s Establishment PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“the Company”) formerly known as PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk was established under on Notarial Deed of Arikanti Natakusumah, S.H., No.84 dated December 13, 1983. The Articles of Association was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No.C2-2169-HT.01.01.TH.84 dated April 10, 1984 and registered at the State Court of Central Jakarta under registration No.1218/1984 dated May 4, 1984.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham No. 112 tanggal 24 Juli 2014, dari notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., Notaris di Jakarta, mengenai susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-25850.40.22.2014 Tahun 2014, tanggal 22 Agustus 2014.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest was based on Notarial Deed No. 112 dated July 24, 2014 of The General Meeting of Shareholders from Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., a Notary in Jakarta, concerning the changes of the composition for Board of Directors and Commissioners. The deed had been received and recorded on Legal Entity Administrative System Database (Sismin Bakum) of the Directorate General of Legal Administration of Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-25850.40.22.2014 Year 2014, tanggal August 22, 2014.
Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran No. 362925, No. 382249, dan No. 412199 pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997, dan 21 Juni 1996. Pada tahun 2009 semua merk dagang telah diperpanjang masing-masing dengan nomor pendaftaran No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 dan No. IDM 000 164977 pada tanggal 2 Juni 2009, 16 April 2009 dan 16 April 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.
The Company’s main activity is engaged in restaurant business using the trademark of “California Fried Chicken” abbreviated as CFC, Sapo Oriental and Cal Donat. All trademarks had been registered at the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia, Directorate General of Copyright, Patent and Trademark with registration number No. 362925, No. 382249 and No. 412199 dated June 26, 1996, August 15, 1997, and June 21, 1996, respectively. In 2009 all trademarks was extended with registration number No. IDM 000177144, No. IDM 000164 976 and No. IDM 000164977 on June 2, 2009, April 16, 2009 and, April 16, 2009. The Company’s commercial operation started in 1984.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung CFC Center, Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat.
The Company’s head office is located at CFC Center Building, Jl. Palmerah Utara No. 100 West Jakarta.
Jumlah gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 273 dan 274 gerai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The total Company’s and subsidiaries and franchisee’s outlets throughout Indonesia totalled 273 and 274 outlets as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Mei 1994.
1.b. The Company’s Public Offerings of Shares The Company’s initial public offering was consist of 9,000,000 shares to public and was declared effective by the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) decree No. S-520/PM/1994, dated March 29, 1994, and subsequently, listed at the Jakarta and Stock Exchange on May 30, 1994.
D1/March 31, 2015
6
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: Domisili/ Domicile
PT Putra Asia Perdana Indah
Bandung
PT Mitra Hero Pioneerindo
Jakarta
1.c. Subsidiaries’ Structure The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Aktivitas Utama/ Main Activities
Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Tahun Operasi Komersial/ Years of Commercial Operation
51
Januari 1985/ January 1985 April 1990/ April 1990
51
Jumlah Aset/ Total Assets 2014 2013 Rp
Rp
26,567,429
23,300,985
255,059
451,486
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred as “the Group”.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%.
The Company does not have a controlling parent entity since there are no stockholders that has effective ownership or voting rights above 50%.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees The Composition of the Company’s key management as of December 31, 2014 and 2013 are as follow:
2014
2013
Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Komisaris
Suhanda Wiraatmadja Suhanda Wiraatmadja Tjhin Leeris Harni Kusuwandi Tamin
Suhanda Wiraatmadja Herlani Sunardi Tjhin Leeris Harni --
Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner
Direktur: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Independen
-Roy Atmadja Iskonda Japiar Budhi Teh Kian Kun Edi Triyento
Kusuwandi Tamin Roy Atmadja Teh Kian Kun Iskonda Japiar Budhi --
Directors: President Director Director Director Director Independent Director
Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
Suhanda Wiraatmadja Teddy Sujana Endang Sulistyowati
Herlani Sunardi Teddy Sujana Endang Sulistyowati
Audit Committee: Chairman Member Member
Audit Internal
Simon Situmorang
Simon Situmorang
Internal Audit
Teh Kian Kun
Kusuwandi Tamin
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing sebanyak 2.056 dan 2.506 orang (tidak diaudit).
D1/March 31, 2015
7
As of December 31, 2014 and 2013, the Group has 2,056 and 2,506 permanent employees, respectively (unaudited).
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS) The Group’s consolidated financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (DSAK - IAI) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment of Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.
2.b.Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup (Catatan 2.e).
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah which is the functional currency of the Group (Note 2.e).
Standar akuntansi keuangan baru atau interpretasi baru yang wajib bagi Perusahaan untuk pertama kali untuk laporan keuangan yang dimulai 1 Januari 2014 adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 27 “Pengalihan Aset dari Pelanggan” dan ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. Manajemen Perusahaan telah mengevaluasi dampak atas implementasi kedua ISAK tersebut, dan berkeyakinan ISAK tersebut tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau periode sebelumnya, namun mungkin akan berdampak pada kebijakan akuntansi Perusahaan dan pengungkapan atas transaksi di kemudian hari.
New accounting standards or interpretation which is mandatory to the Company for the first time for the financial year beginning January 1, 2014 is Interpretation of Financial Accounts Standard (IFAS) No.27 “Transfer of Assets from Customer” and IFAS No.28 “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments”. The management of the Company has evaluated the impact of the implementation of these IFASs, and believes they had no effect on the amount reported for the current or prior financial period, but they will possibly bring impact to the Company’s accounting policies and disclosure for future transaction.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c. D1/March 31, 2015 8
2.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and the entity in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
Control also exists when the parent entity owns half or less of the voting power of an entity when there is: a.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b.
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
d.
power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that exercisable or convertible on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: - menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih kurs, yang dicatat pada ekuitas, jika ada;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group: -
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any;
-
mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima;
-
-
mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang tersisa; mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan laba rugi; dan
-
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained;
-
recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
-
D1/March 31, 2015
9
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai laba atau rugi atau laba ditahan.
-
reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas yang secara langsung atau tidak langsung tidak dimiliki oleh Perusahaan, yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owner of the parent.
2.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan jaminan.
2.d. Cash Equivalents Cash equivalents consist of time deposits with maturity date of not more than 3 (three) months since their placement and not pledged as collateral.
2.e. Transaksi dan Penjabaran Laporan dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.e. Transactions and Financial Statements Translation in Foreign Currencies The book of accounts of the Group is maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal laporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah disesuaikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than Rupiah are adjusted using the middle rate of export bill of Bank Indonesia to reflect the rates of exchange prevailing at that date.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah:
The rates used as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp 1 Dolar Amerika Serikat (USD)
2013 Rp
12,440
12,189
1 United States Dollar
Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions denominated in foreign currencies are recognized in consolidated statements of comprehensive income in current year.
2.f. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
2.f. Income Tax All temporary differences arising between carrying value of assets and liabilities and its tax bases are recognized as deferred tax. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine the deferred income tax.
D1/March 31, 2015
10
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang merupakan subjek pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases except these differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup mengekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the company and its subsidiaries intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Group shall offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the entity: a) has a legally enforceable right to set off the recognised amounts; and
D1/March 31, 2015
11
b) intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, when the result of an objection or appeal is determined if an objection of appeal is filed.
2.g. Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan tunai dari cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2.g. Revenue from Sales and Expenses Recognition Revenue from sales is recognized based on the cash receipt from cash register, while expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
2.h. Pendapatan Royalti Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor entitas waralaba yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Pendapatan royalti dihitung dan diakui berdasarkan penjualan kotor bulanan entitas waralaba.
2.h. Royalty Revenues Royalty revenue represents income which is computed at certain percent of gross sales of franchisee using the Company’s trademark and logo of California Fried Chicken. Royalty revenue is computed and recognized based on the franchisee’s monthly gross sales.
2.i. Initial Fee Initial fee merupakan pendapatan yang diterima Grup dengan entitas waralaba yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung lokasi atau tempat usaha dimana Perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi.
2.i. Initial Fee Initial fee represents revenue received by the Group with the franchisee of California Fried Chicken trademark and logo. The amount of the fee is defined in Franchise Agreement depends on the location or the place of franchise Company was established. The initial fee is recognized upon signing of the franchise and license agreement.
2.j. Persediaan dan Penyisihan Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan, ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai persediaan, jika ada, ditetapkan berdasarkan hasil penelahaan secara berkala terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan.
2.j. Inventories and Allowance for Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the first-in first-out (FIFO) method. Allowance for inventories obsolescence or decline in value of inventories, if any, is provided based on the periodic review of the physical condition and turnover of the inventories.
2.k. Aset Tetap Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap.
2.k. Property and Equipment Property and equipment are stated at acquisition cost, including applicable taxes, import duties, freight, handling costs, storage costs, site preparation costs, installation costs, the cost of internal labor, the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on assets.
Setelah pengakuan awal dihitung dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan perolehan aset tetap dikurangi sisa umurnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
After initial recognition are accounted for by using cost model and carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual value using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
D1/March 31, 2015
12
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tahun/Years Bangunan Furniture Mesin Perlengkapan Restoran Kendaraan Bermotor Renovasi Bangunan Sewa
20 10 10 2 dan/and 10 5 10
Building Furniture Machineriess Store Equipments Motor Vehicles Renovation of Rented Building
Hak atas tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Landright is stated at cost and is not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the the acquisition cost of the land, and these cost are not depreciated. Cost related to renewal of landrights are recognized as intangible assets and amortized over the period of the landrights.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada Iaporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi.
The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred, while significant renewals and additions that significantly increase asset condition are capitalized.
Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan Iagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam Iaporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, the their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts of any resulting gain or loss is reflected in the current consolidated statements of comprehensive income.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektip.
The estimated usefull lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimated accounted for on a prospective basis.
2.l. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
2.m. Aset Takberwujud Aset takberwujud merupakan hak paten atas merek dagang, disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya 5 (lima) tahun.
2.m. Intangible Asset Intangible asset represents patent of trademark which is carried at carrying amount which is acquisition cost less accumulated amortization. Intangible assets is amortized using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 (five) years.
2.n. Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
2.n. Financial Instruments The Group classifies its financial instruments as follows:
Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang; (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. D1/March 31, 2015
Financial Assets The Group classifies its financial assets in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available-for-sale financial assets. This classification depends on the Group’s purpose of financial assets’ acquisition. The management recognizes financial assets’ classification upon initial acquisition. 13
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets which recognized at fair value through profit or loss are financial assets for trading. Assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Selanjutnya, aset keuangan FVTPL disajikan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
At the time of initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are recognized at fair value. Transactions costs related the acquisition are recognized in the current period profit or loss. Subsequently, financial assets FVTPL are carried at fair value with gains or losses from changes in fair value are recognized in statements of comprehensive income.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
As of reporting date, the Group has no financial assets at fair value through profit or loss.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
As of December 31, 2014 and 2013, The financial assets which classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, trade receivables-third parties, other current financial assets and other non current financial.
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan D1/March 31, 2015 14
Held-to-Maturity (HTM) Investments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
a. Investments that at initial recognition, were designated as financial assets measured at FVTPL; b. Investments that are designated as available-forsale; and paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c. Investments that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, HTM investments are recognized at fair value plus transaction costs and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Grup mengklasifikasikan deposito yang jatuh tempo dalam 6 (enam) bulan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
The Group classified time deposits which mature in 6 (six) months as held to maturity investments.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Available-for-Sale Financial Assets (AFS) Available for sale financial asset are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or those that are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada pendapatan komprehensif lainnya, kecuali untuk kerugian penurunan nilai selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized in other comprehensive income, except for impairment loss and foreign exchange until the financial assets derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in the equity is reclassified to profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that classified as available for sale financial assets are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Grup mengklasifikasikan investasi jangka pendek dalam bentuk saham ke dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Group classified its short term investment in form of shares as available for sale financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
D1/March 31, 2015
15
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: − kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau − pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau − terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: − significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or − a breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or − it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, which the carrying amount is reduced through the use of an allowance for impairment of receivables.
Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan penurunan nilai piutang diakui dalam laba atau rugi.
When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance for impairment of receivables account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance for impairment of receivables are recognized in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba atau rugi periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously as other comprehensive income are reclassified to profit or loss in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba atau rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is recovered through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed the amortized cost before the recognition of impairment losses.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba atau rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba atau rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the of profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
D1/March 31, 2015
16
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laba rugi tahun berjalan.
At initial recognition, financial liabilities measured at FVTPL are measured at fair value. Transaction costs related to the issuance are recognized in the current period profit or loss.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of comprehensive income.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, beban akrual, utang bank dan utang lembaga non bank.
As of December 31, 2014 and 2013, the financial liabilities that are classified into financial liabilities at amortized cost are trade payables, accrued expenses, bank loans and due to financial institution.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another
D1/March 31, 2015
17
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated statements of financial position when there is a legally enforceable right to set off the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Determination The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: i. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1) ii. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: i. quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1) ii. inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset orliability, either
D1/March 31, 2015
18
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan iii. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2), and iii. inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Group is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan teknik lain, seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
Specific valuation techniques used to value financial instruments include: the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments; and other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
2.o. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
2.o. Employee Benefits Short-Term Employee Benefits Short term employee benefits liabilities is includes wages and salaries paid to employees.
Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai
Actuarial gains and losses arising from the adjustments, changes in actuarial assumptions and changes in retirement programs whose number exceeds the number the greater of 10% of the fair value of program assets or
D1/March 31, 2015
19
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to statement of comprehensive income over the average expected remaining working lives of employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
The current service cost is recorded as an expense in the prevailing period.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
Termination Benefits The Group shall recognize termination benefits as a liability and an expense when, and only when, the Group has clearly shown commitment to either: terminate the employment based on a detailed formal plan and without realistic possibility of withdrawal; or provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy. Where termination benefits fall due more than 12 months after the reporting period, they shall be discounted using the discount rate.
2.p. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
2.p. Earnings Per Share Basic earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owner of the parent entity with weighted average number of shares outstanding reported during the period.
Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa bersifat dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted earnings per share accounted for other securities potentially having dilutive effect to ordinary shares which outstanding during the reporting period.
2.q. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:
2.q. Transactions and Balances with Related Parties A related party is a person or an entity related to the Group (as reporting entity) which consist of:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
D1/March 31, 2015
(a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i)
has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
20
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same business group (i.e. parent entity, subsidiary and the fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group of which the other entity is members);
2.r Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
2.r. Impairment of Non-Financial Assets At reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered any impairment. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of any impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cashgenerating unit (CGU) of the asset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of nonfinancial assets (cash-generating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cashgenerating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately to profit or loss.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or (vii) A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
2.s. Informasi Segmen Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk D1/March 31, 2015
2.s. Segment Information An operating segment is a component of entity which: a) that engages in business activities which it may earn revenues and incur expenses (including revenue and 21
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
b) whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and c) for which discrete financial information is available
Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.
The Group segments its financial reporting based on the financial information used by the chief operating decision maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group.
2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
2.t. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain membutuhkan pertimbangan manajemen pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty requires consideratrion of management at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Nilai tercatat aset tetap disesuaikan dalam Catatan 11).
Estimated Useful Lives of Fixed Asset The Group reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (Carrying value of fixed asset is presented in Note 11).
D1/March 31, 2015
expenses relating to the transactions with other components of the same entity);
22
paraf:
34. Criti
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat renovasi bangunan sewa berdasarkan faktor-faktor seperti manfaat di masa depan dan potensi keuntungan yang diperoleh dari lokasi gerai yang disewa. Kondisi ini dapat menyebabkan Grup melakukan penutupan gerai apabila selama 3 tahun berturut-turut pendapatan yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan biaya operasional gerai yang bersangkutan.
The Group reviews periodically the estimated useful lives of renovation of rented buildings based on factors such as future benefits and potential income that can be generated from the rented store. This condition may cause the Group to close the store if during 3 consecutive year, the revenue generated is lower than the related operational costs.
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan beban (penghasilan) neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employee Benefits The present value of the post employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net expenses (income) include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefits obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 19.
Other key assumptions for long term employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 19.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Nilai wajar atas instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 34.
Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions. Fair value of financial instrument presented in Note 34.
D1/March 31, 2015
23
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pajak Penghasilan Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Income Tax In certain circumstances, the Company may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.” The Company makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Perusahaan mereviu aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat jika tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan juga mereviu waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.b.
The Company reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Company also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. Further details are disclosed in Note 17.b.
Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.c.
Estimated Deferred Tax Management judgment is required to determine the amount of deferred tax recognized in profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is done only when it is probable the asset will be recovered in the form of economic benefits that will be received in future periods, in which temporary differences and accumulated tax losses can still be used. Management also considers the estimated taxable income in future taxation and strategic planning in the evaluation of deferred tax assets to comply with applicable tax laws and changes. As a result, related to the nature of the load, it is likely that the deferred tax calculation relates to complex patterns in which assessment requires judgment and is not expected to result in an accurate calculation. Further details are disclosed in Note 17.c.
Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Critical Judgments in Applying the Accounting Policies The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
D1/March 31, 2015
24
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.n.
Classification of Financial Assets and Liabilities The Group determine the classifications of certain assets and liabilities as assets and financial liabilities by judging if they meet the definitions set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group accounting policies disclosed in Note 2.n.
3. Kas dan Setara Kas
3. 2014 Rp
Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk US Dolar PT Bank Mutiara Tbk (2014 : USD32,683.89; 2013 : USD33,513.99) Total Bank Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Artha Graha International Tbk Total Kas dan Setara Kas
2013 Rp
2,792,652
4,181,419
3,596,944 1,589,730 1,063,623 865,442 400,340 71,575 19,616 2,927 --7,610,197
4,203,036 1,435,181 886,127 2,100,435 364,902 42,274 12,662 238,043 336,071 2,922 9,621,653
406,588 406,588 8,016,785
408,502 408,502 10,030,155
4.
Total Cash in Banks
500,000
-14,211,574
Total Cash and Cash and Cash Equivalents
10%
---
Time Deposits Contractual Interest Rates Maturity Period
3 bulan/months
4. Available for Sale Investments
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
D1/March 31, 2015
US Dollar PT Bank Mutiara Tbk (2014 : USD32,683.89; 2013 : USD33,513.99)
11,309,437
Investasi Tersedia untuk Dijual
Tersedia untuk Dijual Instrumen Ekuitas Pelepasan Saham Total Instrumen Ekuitas Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Total Investasi
Cash on Hand Cash in Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk
Time Deposit Rupiah PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Deposito Berjangka Tingkat Suku Bunga Kontraktual Jatuh Tempo
Cash and Cash Equivalents
2013 Rp
2,436,387 (1,712,101) 724,286
2,436,387 -2,436,387
16,315,723 17,040,009
32,712,675 35,149,062
25
Available for Sale Equity Instrument Stock Divestment Total Equity Instrument Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale Total Investments
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Investasi pada efek ekuitas merupakan investasi 8.447.600 lembar saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga perolehan sebesar Rp135 per saham. Pada bulan Juni 2004 Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham dengan nilai Rp400 per saham serta saham bonus sebesar 844.760 saham. Bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978 saham dividen dengan nilai Rp320 per saham serta saham bonus sebesar 599.012 saham. Pada tanggal 14 November 2014, Perusahaan telah melakukan pelepasan saham sebesar 9.500.000 saham dengan nilai Rp2.750 per saham. Keuntungan dari pelepasan saham tersebut sebesar Rp24.341.055 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun dalam akun “Laba Pelepasan Investasi” (Catatan 28). Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan mempunyai 4.018.870 dan 13.518.870 saham.
Investment in equity instrument is represented by investment in 8,447,600 shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) which is classified as available for sale with an acquisition price of Rp135 per share. In June 2004, the Company received shares dividend of 1,689,520 shares, at Rp400 per share and bonus shares of 844,760 shares. In August 2009 recieved 1,937,978 shares dividend, at Rp320 per shares and bonus shares of 599,012 shares. On November 14, 2014 the Company has divested 9,500,000 shares at Rp2,750 per shares. Gain on investment divestment amounting to Rp24,341,055 was recognized in the current consolidated statement of comprehensive income as “Gain on Divestment of Investment” (Note 28). On December 31, 2014 and 2013, the Company has 4,018,870 and 13,518,870 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai pasar MREI per lembar masing-masing sebesar Rp4.240 dan Rp2.600 sehingga nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp17.040.009 dan Rp35.149.062. Selisih harga pasar dengan harga perolehan yang merupakan laba yang belum direalisasikan masing-masing sebesar Rp16.315.723 dan Rp32.712.675 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
On December 31, 2014 and 2013, market price for MREI shares is Rp4,240 and Rp2,600 respectively, which resulted in fair value of on December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp17,040,009 and Rp35,149,062 respectively. The difference between market price over its acquisition price which represents the unrealized gain of Rp16,315,723 and Rp32,712,675 as of December 31, 2014 and 2013, respectively, were recorded as a other comprehensive income.
5.
Piutang Usaha-Pihak Ketiga
5.
Trade Receivables-Third Parties
Piutang ini merupakan tagihan atas pemakaian bahan baku kepada franchise, pengguna merek dan logo Grup melalui perjanjian waralaba masing-masing per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp2.130.487 dan Rp2.029.076. Seluruh piutang ini jatuh tempo dalam waktu satu bulan.
This account represents the receivables from usage of raw material by franchisees, the users of trademark and logo of the Group through franchise agreement, the balance were Rp2,130,487 and Rp2,029,076 as of December 31, 2014 and 2013, respectively. All of these trade receivables are due within one month.
Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha karena tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan manajemen juga berkeyakinan bahwa piutang usaha seluruhnya dapat ditagih.
The Group did not provide allowance for impairment of trade receivables since there was no indication of impairment issue, and the management also believes that all trade receivables are collectible.
6.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
6. Other Current Financial Assets
Akun ini terdiri dari:
Investasi Jangka Pendek Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Total Aset Keuangan Lancar Lainnya
This account consists of: 2014 Rp 3,500,000
2013 Rp 1,500,000
Short-Term Investment
246,515 3,746,515
19,368 1,519,368
Third Parties Other Receivables Total Other Current Financial Assets
Investasi jangka pendek pada 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan deposito pada PT Bank Victoria International Tbk dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk sebesar Rp3.500.000 dan Rp1.500.000 dengan jangka waktu selama 6 bulan dengan tingkat bunga tahunan sebesar 8% - 11%. D1/March 31, 2015 26
Short term investment on December 31, 2014 and 2013 represents time deposits at PT Bank Victoria International Tbk and PT Bank Artha Graha Internasional Tbk amounted to Rp3,500,000 and Rp1,500,000, respectively, for six months period and bears interest rate of 8% - 11% per annum. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Piutang kepada karyawan diberikan oleh Grup tanpa bunga dan pembayarannya dilakukan dengan memotong gaji karyawan yang bersangkutan.
7.
The other receivables account represents non-interest bearing loan provided by the Group to its employees which are being paid through salary deduction.
Persediaan
7. Inventories
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
2013 Rp
Persediaan Barang Dagangan Ayam Segar dan Ayam Marinasi Bahan Pelengkap Bahan Pembungkus Bahan Makanan Bahan Minuman
Persediaan Non Barang Dagangan Suku Cadang Souvenir Gas dan Bahan Pembersih Seragam Lain-lain Total
Merchandises 5,031,970 4,364,055 7,034,938 3,251,679 2,207,777 21,890,419
5,246,603 3,739,712 3,406,290 1,499,351 1,657,073 15,549,029
2,160,007 2,664,089 546,604 246,336 63,528 5,680,564
1,935,783 1,109,000 838,453 199,308 68,093 4,150,637
27,570,983
19,699,666
Fresh and Marinated Chicken Complimentary Material Packaging Food Material Beverages
Non Merchandises Spareparts Souvenir Gas and Cleaner Uniform Others Total
Persediaan Grup dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).
Inventories of the Group are secured for loan facilities obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 13).
Persediaan barang dagangan Grup per 31 Desember 2014 dan 2013 telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp19.684.100 dan Rp21.742.000. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s merchandise inventories have an insurance coverage amounted to Rp19,684,100 and Rp21,742,000, respectively. Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible losses on the insured assets.
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang usang.
Management of the Group believes that there is no event or change in circumstances that indicates material impairment on inventories and there are no obsolete inventories.
8.
Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka
8. Current Portion of Prepaid Expenses
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
2013 Rp
22,406,637 425,907 2,599,248 25,431,792 (8,022,232)
Rental and Service Charge Insurance Others (each below Rp50 Millions)
Dikurangi: Bagian Jangka Panjang
30,183,794 306,229 2,892,480 33,382,503 (5,673,623)
Total Bagian Lancar atas Biaya Dibayar Di Muka
27,708,880
17,409,560
Total Current Portion of Prepaid Expenses
Sewa dan Service Charge Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 Juta)
Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas sewa ruang kantor pusat, gerai dan gudang. D1/March 31, 2015
27
Less: Long Term Portion
Rental and service charge represent the advance payment of rental for head office, outlets and warehouse. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
Aset Lancar Lainnya
9. Other Current Assets
Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang muka renovasi gerai, uang muka pembelian persediaan dan uang muka operasional lainnya, masing-masing sebesar Rp9.033.215 dan Rp13.423.677 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This accounts represents advance payments for opening new outlets, outlets renovation, purchase of inventories and other operational advances, the balance were Rp9,033,215 and Rp13,423,677 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
10. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
10. Other Non Current Financial Assets
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Uang Jaminan Sewa Gerai Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya Total
2014
2013
Rp
Rp
2,997,147 367,622 3,364,769
3,057,477 295,304 3,352,781
Uang jaminan sewa gerai dikenakan atas lokasi gerai yang disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang jaminan ini dapat diterima kembali bila Grup telah memenuhi segala liabilitas yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir.
Outlets Rental Deposits Electricity, Telephone and Other Deposits Total
Outlets rental deposits are charged to outlet locations which is required by the property owners as stated in the related agreement. The deposit is refundable if the Group have completed all terms and conditions stated in the agreement at the end of rental period.
11. Aset Tetap
11.
Property and Equipment
2014 Saldo Awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Beginning
Additions
Deductions
Ending
Rp
Balance Rp
Balance Rp
Rp
Saldo Akhir/
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal
25,657,519 10,570,979 636,317 7,110,958 9,868,441 87,469,816 141,314,030
-169,500 228,486 662,536 1,477,256 20,691,037 23,228,815
-2,082,728 202,539 2,028,914 1,845,569 28,118,968 34,278,718
25,657,519 8,657,751 662,264 5,744,580 9,500,128 80,041,885 130,264,127
Acquisition Cost Direct Ownership Landright Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
Renovasi Bangunan Sewa Total harga perolehan
76,815,461 218,129,491
38,921,306 62,150,121
5,944,809 40,223,527
109,791,958 240,056,085
Renovation of Rented Building Total cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal Renovasi Bangunan Sewa Total akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
D1/March 31, 2015
1,972,218 508,555 4,608,146 4,540,384 47,970,613 59,599,916
418,913 33,013 756,496 797,737 4,418,171 6,424,330
22,051 64,118 2,173,809 2,218,439 24,129,730 28,608,147
2,369,080 477,450 3,190,833 3,119,682 28,259,054 37,416,099
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
29,795,097
8,777,244 15,201,574
9,890,315 38,498,462
28,682,026 66,098,125 173,957,960
Renovation of Rented Building Total accumulated depreciation Net book value
89,395,013 128,734,478
28
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Saldo Awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Beginning
Additions
Deductions
Ending
Rp
Balance Rp
Balance Rp
Rp
Saldo Akhir/
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal
25,657,519 8,300,692 685,892 6,298,002 8,100,897 77,663,990 126,706,992
-2,270,287 -812,956 2,433,799 15,123,725 20,640,767
--49,575 -666,255 5,317,899 6,033,729
25,657,519 10,570,979 636,317 7,110,958 9,868,441 87,469,816 141,314,030
Acquisition Cost Direct Ownership Landright Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
Renovasi Bangunan Sewa Total harga perolehan
66,133,830 192,840,822
14,033,526 34,674,293
3,351,895 9,385,624
76,815,461 218,129,491
Renovation of Rented Building Total cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal Renovasi Bangunan Sewa Total akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
1,773,736 535,473 3,798,837 4,557,470 46,466,447 57,131,963
198,482 22,657 809,309 632,564 5,333,397 6,996,409
-49,575 -649,650 3,829,231 4,528,456
1,972,218 508,555 4,608,146 4,540,384 47,970,613 59,599,916
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
25,109,344
6,116,446 13,112,855
1,430,693 5,959,149
29,795,097 89,395,013 128,734,478
Renovation of Rented Building Total accumulated depreciation Net book value
82,241,307 110,599,515
Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset adalah sebagai berikut: 2014 Rp
Deductions in assets which represent sale of assets are as follows: 2013 Rp
Nilai Buku Harga Jual
555,824 1,185,711
1,517,775 2,764,441
Book Value Selling Price
Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 28) Rugi Penghapusan Aset Tetap (Catatan 28)
629,888 1,169,241
1,246,666 1,427,964
Gain on Sale of Fixed Assets (Note 28) Loss on Write-off of Assets (Note 28)
Total
(539,353)
(181,298)
Total
Pembebanan penyusutan tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut (Catatan 26 dan 27): 2014 Rp
Depreciation charged for 2014 and 2013 are as follows (Notes 26 and 27): 2013 Rp
Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi
13,701,428 1,500,146
11,380,112 1,732,743
Selling Expenses General and Administrative Expenses
Total
15,201,574
13,112,855
Total
Aset tetap berupa tanah dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).
D1/March 31, 2015
29
Land is pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 13).
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Aset tetap Grup per 31 Desember 2014 dan 2013 telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan Rp110.305.414 dan Rp97.960.954. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Group’s property and equipment as of December 31, 2014 and 2013 have been insured with the coverage value of Rp110,305,414 and Rp97,960,954, respectively. The Management believes that the coverage value is adequate to cover possible loss over the insured assets.
Renovasi bangunan sewa per 31 Desember 2014 dan 2013, telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan sebesar Rp80.572.952 dan Rp59.734.142. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Renovation of rented building as of December 31, 2014 and 2013, have been insured with coverage value of Rp80,572,952 and Rp59,734,142, respectively. The Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible loss.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaankeadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2014 and 2013 the management believes that there are no indications of changes in condition that might cause an impairment in value of assets.
12. Aset Tidak Lancar Lainnya
12. Other Non Current Assets
Akun ini merupakan aset yang belum digunakan seperti peralatan kantor yang dibeli untuk digunakan untuk outlet baru oleh Grup, masing-masing sebesar Rp9.184.813 dan Rp6.838.503 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
This account represent unused assets such as store equipments purchased by the Group to be used for the new stores, the balance amounted to Rp9,184,813 and Rp6,838,503 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
13. Utang Bank Jangka Pendek
13. Short Term Bank Loans 2014 Rp
PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman Rekening Koran Pinjaman Berjangka Waktu Total
2013 Rp
140,761 9,500,000 9,640,761
6,802,918 2,700,000 9,502,918
PT Bank Central Asia Tbk Overdraft Time Loan Revolving Total
Pada tanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah plafon Rp7.500.000 dari PT Bank Central Asia Tbk. Perjanjian fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui perjanjian kredit No. 76, tanggal 22 Desember 2014 yang menambah jumlah plafon menjadi Rp13.000.000 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan 10 Agustus 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga 12% per tahun. Saldo pinjaman rekening koran per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp140.761 dan Rp6.802.918.
On August 10, 2009, the Company obtained Overdraft facility with maximum limit of Rp7,500,000 from PT Bank Central Asia Tbk. This facility agreement has been amended several times, most recently, through loan agreement No. 76 dated December 22, 2014 which extended maximum limit amounted to Rp13,000,000 and the term period of facility up to August 10, 2015. This loan bears annual interest rate of 12% per annum. The outstanding balance of loan as of December 31, 2014 and 2013 are amounted to Rp140,761 and Rp6,802,918, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving dengan jumlah plafon Rp2.500.000. Perjanjian fasilitas ini telah mengalami perubahan, terakhir melalui perjanjian kredit No. 76 tanggal 22 Desember 2014 yang menambah jumlah plafon menjadi Rp9.500.000 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan 10 Agustus 2015. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 11,75% per tahun. Saldo pinjaman berjangka waktu per 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah Rp9.500.000 dan Rp2.700.000.
Related to the above mentioned loan agreement dated July 22, 2011, the Company also obtained a Time Loan Revolving facility with maximum limit of Rp2,500,000. This facility agreement has been amended, most recently, through loan agreement No. 76 dated December 22, 2014 which extended maximum limit amounted to Rp9,500,000 and the term period of facility up to August 10, 2015. This loan bears annual interest rate of 11.75% per annum. The outstanding balance of loan as of December 31, 2014 and 2013 are amounting to Rp9,500,000 and Rp2,700,000, respectively.
D1/March 31, 2015
30
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Utang bank ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
This bank loans are secured by the Group’s assets as follows:
a. Tanah dan bangunan seluas 1.350 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 481 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. AH. Nasution No. 88, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kotamadya Medan (Catatan 11). b. Tanah dan bangunan (ruko) seluas 108 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 548 atas nama Perusahaan, yang terletak di Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 14, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11). c. Tanah dan bangunan (ruko) seluas 170 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 549 atas nama Perusahaan, yang terletak di Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 15, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11). d. Tanah dan bangunan seluas 270 meter persegi dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 722 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Pondok Kopi Raya Blok A6 No 14-A, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (Catatan 11). e. Persediaan barang berupa bahan makanan dan minuman yang dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 7).
a.
b.
c.
d.
e.
Land and building covering 1,350 square meters under Building Right Title No. 481 registered under the name of the Company, located at Jl. AH. Nasution No. 88, Pangkalan Masyhur sub district, Medan Johor district, Medan City (Note 11). Land and building (shop) covering 108 square meters under Building Right Title No.548 registered under the name of the Company, located at Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 14, Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11). Land and building (shop) covering 170 square meters under Building Right Title No.549 registered under the name of the Company, located at Komplek Ruko Harapan Baru 1 Blok DA-3 No. 15, Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11) Land and building covering 270 square meters under Building Right Title No. 722 registered under the name of the Company, located at Jl. Pondok Kopi Raya Blok A6 No. 14-A, Pondok Kopi sub district, Duren Sawit district, East Jakarta (Note 11). Inventories of goods in the form of food and beverages that are owned by the Company (Note 7).
14. Utang Usaha-Pihak Ketiga
14. Trade Payables-Third Parties
Merupakan utang usaha Grup kepada para pemasok bahan baku, terdiri dari: 2014 Rp
This account represents the Group's payable to suppliers for purchase of raw material, consist of the following: 2013 Rp
Pihak Ketiga
Third Parties
PT Sukanda Jaya PT Buana Distrindo PT Ciomas Adisatwa PT Karawang Foods Lestari PT Sinar Sosro PT Unilever Indonesia PT Putra Mandiri PT Sumber Pangan Sejahtera PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Lasalle Food Indonesia PT Wonokoyo Jaya Corporindo PT Belfoods Indonesia PT Gosyen Pasific Sukses Makmur PT Jaya Gas Indonesia UD Waluyo PT Rotaryana Jakarta
2,077,057 1,979,972 1,944,370 1,541,345 1,175,791 1,099,770 1,082,842 891,124 635,713 612,479 611,837 594,405 527,760 504,634 48,638 --
1,107,601 878,277 746,808 472,185 739,806 1,172,495 1,149,694 254,650 560,491 173,264 529,234 -163,434 577,550 798,032 530,524 --
PT Sukanda Jaya PT Buana Distrindo PT Ciomas Adisatwa PT Karawang Foods Lestari PT Sinar Sosro PT Unilever Indonesia PT Putra Mandiri PT Sumber Pangan Sejahtera PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Lasalle Food Indonesia PT Wonokoyo Jaya Corporindo PT Belfoods Indonesia PT Gosyen Pasific Sukses Makmur PT Jaya Gas Indonesia UD Waluyo PT Rotaryana Jakarta
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Total
5,693,949
5,728,409
21,021,686
15,582,454
Others (each below Rp500 million) Total
D1/March 31, 2015
31
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian umur utang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Telah Jatuh Tempo: 1 - 30 Hari 31 - 60 Hari Total Utang Usaha Pihak Ketiga
A detail of aging trade payables-third parties based on its invoice date is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
12,203,097
10,930,359
Not yet due Over Due :
8,213,786 604,803 21,021,686
4,646,650 5,445 15,582,454
1 - 30 days 31 - 60 days Total Trade Payables-Third Parties
Seluruh utang usaha Grup adalah dalam mata uang Rupiah.
All Group’s trade payables are denominated in Rupiah.
15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
15. Other Current Financial Liabilities
Akun ini merupakan utang lainnya kepada pihak ketiga atas pembelian lainnya selain bahan baku dan deposit royalti, masingmasing sebesar Rp12.769.575 dan Rp5.384.089 pada 31 Desember 2014 dan 2013.
This account represents other payable to third parties for purchases other than raw materials and royalty deposits, amounting to Rp12,769,575 and Rp5,384,089 as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Seluruh liabilitas jangka pendek lainnya Grup adalah dalam mata uang Rupiah.
All Group’s other current liabilities are denominated in Rupiah.
16. Beban Akrual
16. Accrued Expenses
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2014 Rp
Sewa Gedung dan Service Charge Listrik, Air, Telepon, dan Gas Pelayanan Konsumen Bunga Pinjaman Biaya Operasional Toko Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 Juta ) Total
2013 Rp
1,705,037 1,882,790 241,221 581,750 217,044 835,379 5,463,221
Bunga pinjaman merupakan bunga atas fasilitas pinjaman bank diperoleh Grup (Catatan 13 dan 18).
3,592,532 2,291,789 756,711 608,433 181,679 477,597 7,908,741
Building Rent and Service Charges Electricity, Water, Telephone and Gas Customer Service Interest on Loan Store Operational Cost Others (each below Rp 50 million) Total
Loan interest represents accrual of interest from bank loan facilities obtained by the Group (Notes 13 and 18).
17. Perpajakan
17. Taxation
a.
a.
Pajak Dibayar di Muka
Akun ini merupakan Pajak Penghasilan 28 A Tahun 2014 atas lebih bayar pajak penghasilan badan yang diakibatkan oleh rugi fiskal Perusahaan sebesar Rp3.104.778 dan nihil untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
D1/March 31, 2015
Prepaid Tax
This account is an Income Tax Article 28 A Year 2014 represents overpayment of corporate income tax caused by the Company’s fiscal loss amounted to Rp3,104,778 and nil for the years ended December 31, 2014 and 2013.
32
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Beban Pajak Penghasilan
b.
Income Tax Expense
2014 Rp
2013 Rp
Pajak Kini: Perusahaan Entitas Anak
-(1,445,524)
(5,886,806) (1,335,416)
Current Tax: The Company Subsidiaries
Pajak Tangguhan: Perusahaan Entitas Anak
(3,889,401) 88,216
(1,793,763) (27,022)
Deferred Tax: The Company Subsidiaries
(5,246,709)
(9,043,007)
Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian- Bersih
Total Consolidated Income
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Sesuai dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Komprehensif Dikurangi : Laba Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan Perbedaan Waktu: Penyusutan Aset Tetap Manfaat Imbalan Kerja Perbedaan Permanen: Penyusutan Penghapusan Aset Tetap Perjamuan dan Hadiah Laba Penjualan Aset Tetap Laba Penghapusan Aset Lain-lain Keuntungan Penjualan saham Pendapatan Deposito dan Jasa Giro
Tax Expenses - Net
Current Tax A reconciliation between income before income tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income with tax income for the years ended December 31, 2014 and 2013, is as follows: 2013 Rp
26,738,233
34,387,014
5,650,334
5,190,786
21,087,899
29,196,228
Income Before Income Tax presented in the to Consolidated Statements of Comprehensive Income Less: Income Before IncomeTax of Subsidiaries Income Before Income Tax of The Company
(15,009,003) (548,602)
(7,003,703) (171,350)
Timing Differences: Depreciation of Fixed Assets Employee Benefits
(15,557,605)
(7,175,053) Permanent Differences: Depreciation from Fixed Assets Written-Off Entertainment and Donation Gain on Seliing Fixed Assets Gain on Other Assets Written Off Gain on stock divestment Interest Income on Time Deposit and Current Accounts
1,769,429 929 465,005 (8,014) (24,341,055)
(22,129) 4,474 532,535 1,060,209 --
Estimasi Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal) Tahun Berjalan
(36,529) (22,150,235) (16,619,941)
(49,040) 1,526,049 23,547,224
Estimated Taxable Income (Fiscal Loss) for the Year
Pembulatan
(16,619,000)
23,547,000
Rounded - off
Estimasi Pajak Kini - Perusahaan Estimasi Pajak Kini Entitas Anak
-1,445,524
5,886,806 1,335,416
Estimated Current Income Tax - The Company Estimated Current Income Tax - Subsidiaries
Beban Pajak Kini Konsolidasian Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Perusahaan Pasal 23 Pasal 25 Estimasi Utang (Lebih Bayar) Pajak - Perusahaan Entitas Anak Pasal 25 Estimasi Utang Pajak - Entitas Anak
1,445,524
7,222,222
(1,128,859) (1,975,919) (3,104,778)
(922,194) (4,869,714) 94,898
(1,292,125) 153,399
(1,063,856) 271,560
Consolidated Current Tax Expenses Prepayments of Income Tax The Company Article 23 Article 25 Estimated Tax Payable (Overpayment) - The Company Subsidiaries Article 25 Estimated Tax Payable - Subsidiaries
D1/March 31, 2015
33
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Rp
Estimasi Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Konsolidasian Estimasi Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Konsolidasian
2013 Rp
153,399
366,458
Under Estimated Corporate Income Tax Consolidated
(3,104,778)
--
Over Estimated Corporate Income Tax Consolidated
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).
In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in the understanding that they are separate legal entities (the consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax) on an annual basis.
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak Laba Fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 tersebut di atas telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahun (SPT) Pajak 2013 yang dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak untuk tahun pajak 2013. Laba kena pajak tahun 2014 tersebut diatas akan menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2014.
Calculation of Taxable Income Tax Income for the year ended December 31, 2013 above are in accordance with the Corporate Income Tax Returns (SPT) for Fiscal Year 2013 that the Company reported to the tax office for 2013 fiscal year. Taxable income for 2014 above will be the basis in filling SPT for Fiscal Year 2014.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba komersial sebelum pajak penghasilan dengan dan tarif pajak penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense with the result of computation of commercial income with the prevailing tax rate is as follows:
2014 Rp Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laba Entitas Anak Laba Komersil Perusahaan Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Pajak Yang Berlaku Beban yang Tidak Dapat Menjadi Pengurang Pajak Penghasilan Tidak Kena Pajak/Dikenakan Pajak Final Total Beban Pajak Penghasilan Perusahaan
2013 Rp
26,738,233 (5,650,334)
34,387,014 (5,190,786)
21,087,899
29,196,228
Income Before Income Tax as presented in the to Consolidated Statements of Comprehensive Income Income of Subsidiaries Commercial Income - the Company
(5,271,975)
(7,299,057)
Income Tax Calculated using Current Tax Rate
1,373,442
(393,772)
Non Deductible Expenses Non-Taxable Income/ Subject to Final Tax Total of Company Income Tax Expenses
9,132
12,260
(3,889,401)
(7,680,569)
Pajak Kini Entitas Anak Pajak Tangguhan Entitas Anak Total Beban Pajak Penghasilan Entitas Anak
(1,445,524) 88,216
(1,335,416) (27,022)
(1,357,308)
(1,362,438)
Current Tax - Subsidiaries Deferred Tax - Subsidiaries Total of Income Tax ExpensesSubsidiaries
Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
(5,246,709)
(9,043,007)
Total Consolidated Income Tax Expenses
c. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
c. Deferred Tax Assets (Liabilities)
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
D1/March 31, 2015
34
The detail of deferred asset and liabilities as presented in consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 31 Des 2012/ Dec, 31 2012
Rp Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak PT Putra Asia Perdana Indah Liabilitas Pajak Tangguhan Perusahaan Imbalan Kerja Penyusutan Aset Tetap Entitas Anak PT Mitra Hero Pionerindo Total Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
d.
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laba Rugi/ Charged (Credited) to Profit or Loss Rp
237,706
31 Des 2013/ Dec, 31 2013
(19,382)
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laba Rugi/ Charged (Credited) to Profit or Loss Rp
218,324
87,586
Deferred Tax Liabilities The Company Employee Benefits Depreciation of Fixed Assets
(42,837) (1,750,926) (1,793,763)
1,100,178 (8,037,715) (6,937,537)
(137,150) (3,752,251) (3,889,401)
963,028 (11,789,966) (10,826,938)
(17,923)
(7,640)
(25,563)
630
(24,933)
Subsidiaries PT Mitra Hero Pionerindo
(5,161,697)
(1,801,403)
(6,963,100)
(3,888,771)
(10,851,871)
Deferred Tax Liabilities - Net
d. Taxes Payable 2014 Rp
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat (2) Pajak Pembangunan I Pajak Pertambahan Nilai Sub Total
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat (2) Pajak Pembangunan I Sub Total Total Utang Pajak
2013 Rp
--59,643 5,559,429 484,051
396 395,101 16,982 160,524 94,898 638,155 1,454,259 603,330
6,501,689
3,363,645
-282,335 116,231
7,018 88,961
16,894 71,360
111,285 153,399 -261,529 622,192 7,123,881
96,855 271,560 2,433 283,804 742,906 4,106,551
18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
The Company Income Tax Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4 verse 2 Development Tax I Value Added Tax Sub Total
Subsidiaries Income Tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4 verse 2 Development Tax I Sub Total Total Taxes Payable
18. Long Term Bank Loans and Financial Institutions 2014 Rp
D1/March 31, 2015
305,910
Deferred Tax Assets Subsidiaries PT Putra Asia Perdana Indah
1,143,015 (6,286,789) (5,143,774)
Utang Pajak
Perusahaan Utang Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
31 Des 2014/ Dec, 31 2014
2013 Rp
57,129,577
35
32,996,812
The Company Bank Loans Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014 Rp Lembaga Keuangan US Dolar Tuscan Asset Ltd (2014: USD392,400 2013: USD600,000) Total Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Dikurangi Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
2013 Rp
4,881,456
7,313,400
62,011,033 (12,242,146) 49,768,887
40,310,212 (13,089,964) 27,220,248
PT Bank Central Asia Tbk
Financial Institutions US Dollar Tuscan Asset Ltd (2014: USD392,400 2013: USD600,000) Total Long Term Bank Loans and Financial Institutions Less : Current Portion Non Current Portion
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 242 tanggal 29 Juni 2012, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah plafon Rp 25.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada 28 Juni 2019 dan dikenakan tingkat bunga 11,75% per tahun.
Based on credit facilities agreement deed No. 242 dated June 29, 2012, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the Company obtained a Investment Credit facility with maximum limit of Rp 25,000,000. This loan will mature on June 28, 2019 and bears an interest rate of 11.75% per annum.
Pada tanggal 16 Juli 2013, berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 3073/PPK/BLD/2013, BCA mengajukan perubahan terkait tertib administrasi atas pinjaman diatas dimana semua transaksi pencairan dan pembayaran kredit tersebut akan dicatat pada satu rekening yang sama yaitu rekening BCA No. 5500.
On July 16, 2013, based on credit facilities agreement deed No. 3073/ PPK/BLD/2013, BCA proposed changes concerning the orderly administration of the above credit facilities agreement which are all transaction dilution and disbursement of its credit will be stated on the same BCA’s account No. 5500.
Perjanjian diatas telah diperbaharui dengan berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 76 tanggal 22 Desember 2014, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BCA yang terdiri dari:
The above credit facilities agreement has been renewed based on credit facilities agreement deed No. 76 dated December 22, 2014, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, the Company obtained Investment Credit facility from BCA consists of:
a. Kredit Investasi-1 dengan jumlah plafon Rp25.000.000 dan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2019. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembelian tanah di Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat yang akan digunakan sebagai Kantor Pusat, Processing, Operasional dan Gudang. b. Kredit Investasi-2 dengan jumlah plafon Rp40.000.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai penambahan 70 gerai baru. c. Kredit Investasi-3 dengan jumlah plafon Rp5.150.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk renovasi kantor dan gudang yang terletak di Jalan Palmerah. d. Kredit Investasi-4 dengan jumlah plafon Rp17.000.000 dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan tambahan outlet Perusahaan, termasuk interior, landscape dan peralatan outlet.
a.
Credit Investment-1 with maximum limit of Rp25,000,000, and will mature on June 28, 2019. Ths facility is used to finance the purchase of land in Jl. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta, which will be used as an Officer Center, Processing, Operations and Warehouse.
b.
Credit Investment-2 with maximum limit of Rp40,000,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing an additional of 70 new outlets. Credit Investment-3 with maximum limit of Rp5,150,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing office and warehouse renovation at Palmerah Street. Credit Investment-4 with maximum limit of Rp17,000,000 with credit period of 5 years. This facility is used to financing the Company’s additional outlets, including interior, land scape and equipment of store.
Tingkat bunga untuk masing-masing fasilitas kredit tersebut adalah 11,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo pinjaman Perusahaan atas fasilitas ini adalah Rp57.129.577 dan Rp32.996.812.
The bears an interest rate of each credit facilities is 11.75% per annum. As of December 31, 2014 and 2013, the Company outstanding balances of it loans was Rp57,129,577 and Rp32,996,812.
D1/March 31, 2015
36
c.
d.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Utang bank untuk fasilitas kredit investasi ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut: a. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 455 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 100, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11). b. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 502 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 14 B, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11). c. Mesin dan peralatan (Catatan 11).
This bank loans for facility credit investment are secured by the Company’s assets as follows: a. Land and building under Building Right Title No. 455 registered under the name of the Company, located at Jl. Palmerah Utara No. 100, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11).
Lembaga Non Bank Pada tanggal 22 Pebruari 2002 dan 24 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd., pihak ketiga, dengan jumlah keseluruhan sebesar USD6,000,000. Pinjaman ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.
Non Bank Institutions On February 22, 2002 and June 24, 2004, the Company obtained a long term loan from Coralbells International Ltd., third party, totaling USD6,000,000. This loan is used to support the Company’s operational activities.
Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd. kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD2,750,000 berikut bunganya, dialihkan ke Tuscan Assets Ltd., pihak ketiga. Efektif sejak Juni 2008, pinjaman ini dikenakan bunga tetap 6% per tahun sesuai dengan adendum perjanjian pada tanggal 30 Mei 2008. Berdasarkan adendum perjanjian pada tanggal 16 Desember 2009 jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2015.
Based on letter dated April 30, 2008 from Coralbells International Ltd. to the Company, effective on May 1, 2008, all outstanding principal long term loans amounted to USD2,750,000, included its interest were transferred to Tuscan Assets Ltd., third party. Effective since June 2008, this loan bears interest rate of 6% per annum according to the amendment of the agreement dated May 30, 2008. Based on amendment of the agreement dated December 16, 2009 which states that the term period of loan is extended up to July 2, 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 saldo pinjaman Perusahaan atas lembaga non bank ini adalah Rp4.881.456 dan Rp7.313.400.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company outstanding balances of non bank institution loans was Rp4,881,456 and Rp7,313,400.
19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
b.
c.
Land and building under Building Right Title No.502 registered under the name of the Company, located at Jl Palmerah Utara No. 14 B, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11). Machineries and equipments (Note 11).
19. Long Term Employee Benefits Liabilities
Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah tenaga kerja yang berhak atas imbalan kerja sejumlah 2.056 dan 2.506 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Group calculated and recognized the liabilities on employee benefits based on Labor Law No. 13 dated March 25, 2003. The number of employees who are entitled to receive the benefit totalled 2,056 and 2,506 employees as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dihitung oleh Aktuaris Independen PT Prima Bhaksana Lestari yang menerbitkan laporan No. 125/PBL/KE/III/2-15 dan No. 148/PBL/KE/111/2014 masing-masing pada tanggal 10 Maret 2015 dan 11 Maret 2014.
Estimated liabilities on employee benefits are calculated by the Independent Actuary of PT Prima Bhaksana Lestari which issued their report No. 125/PBL/KE/III/2015 and No. 148/PBL/KE/111/2014 dated March 10, 2015 and March 11, 2014, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
Actuarial assumptions used for determination of expenses and liabilities of employee benefits as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Usia pensiun normal Tingkat diskonto
D1/March 31, 2015
2014
2013
55 tahun/55 years old 8.56%
55 tahun/55 years old 9.15%
37
Normal pension age Discount rate
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2014
2013
6.5%
6.5%
Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO – 1980 Projected Unit Credit
Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO – 1980 Projected Unit Credit
Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tingkat pengunduran diri
Tabel mortalita Metode
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Kewajiban Bersih - Penyesuaian Pembayaran Manfaat Karyawan Selama Tahun Berjalan Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Liabilitas Akhir Tahun
Total Beban Imbalan Kerja Karyawan
2014
2013
Rp
Rp
4,698,326 (27,302)
5,059,920
(3,238,840)
(2,153,944)
2,554,896
1,792,350 4,698,326
3,987,081
D1/March 31, 2015
--
Beginning Balance Liability - Adjustment Payment of Employee Benefit during the Current Year Employees' Benefits Expenses in the Current Year Liabilities at the End of Year
2014 Rp 1,740,132 747,879 66,885
2013 Rp 1,037,004 576,882 178,464
Current Services Cost Interest Expenses Realized Actuarial Gain (Loss)
2,554,896
1,792,350
Total Employee Benefits Expenses
Employee benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2014 Rp 16,920,567 (12,933,486) 3,987,081
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas imbalan pasti yang adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Awal Tahun Beban Jasa Kini Beban Bunga Pembayaran Imbalan Kewajiban Bersih - Penyesuaian Kerugian Aktuarial yang belum diakui Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Akhir Tahun
Mortality table Method
The details of employee benefits expenses for the current year are as follows:
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial yag belum diakui Total
Resignation rate
Movements in employee benefits liability in the consolidated statements of financial position are as follows:
Rincian beban manfaat pasca kerja karyawan yang diakui di tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui
Estimated future salaries increase
2013 Rp 11,415,599 (6,717,273) 4,698,326
Present Value of Defined Benefits Obligation Unrecognized Actuarial Losses Total
Reconciliation of beginning and ending balance of present value of defined benefits obligation is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
11,415,599 1,740,132 747,879 (3,238,840) (27,301) 6,283,097
11,174,345 1,037,004 576,882 (2,153,945)
16,920,567
11,415,599
38
-781,313
Present Value of Defined Benefits Obligation at Beginning of Year Current Service Cost Interest Cost Expected Benefit Payment Liability - Adjustment Actuarial Gain on Obligation Present Value of Defined Benefits Obligation at End of Year
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian nilai kini liabilitas, surplus dan defisit program serta penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2014 Rp Nilai Kini Liabilitas Defisit Program
2013 Rp
Detail of present value of liabilities, surplus and deficit program and experience adjustment on liability program for the year ended December 31, 2014 and previous four annual periods are as follows:
2012 Rp
2011 Rp
2010 Rp
16,920,567 16,920,567
11,415,599 11,415,599
11,174,345 11,174,345
8,718,257 8,718,257
5,661,780 5,661,780
Present Value of Liabilities Deficit Program
--
--
--
--
--
Experience Adjustment on Liability Program
Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
20. Kepentingan Non Pengendali
20.
Hak minoritas pada entitas merupakan hak pada PT Mitra Hero Pioneerindo dan PT Putra Asia Perdana Indah sesuai dengan kepemilikannya pada ekuitas dan laba rugi komprehensif pada entitas anak.
21.
Non Controlling Interest in subsidiary represents interest in PT Mitra Hero Pioneerindo and PT Putra Asia Perdana Indah according to its shares of ownership in the equity and comprehensive income in subsidiary entity.
Modal Saham
21.
Susunan pemegang saham Grup berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Masyarakat/Publik (masing-masing di bawah 5%) Total
Pemegang Saham BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total
D1/March 31, 2015
Non Controlling Interest
Jumlah Saham/ Number of Shares (Lembar) /Shares
Jumlah Saham/ Number of Shares (Lembar/ Shares)
Composition of the Group’s stockholders based on report from PT EDI Indonesia, Share Registrar as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014 Jumlah/ Total
Rp
104,997,320 48,234,900 20,697,000 19,682,000 27,196,780 220,808,000
52,498,660 24,117,450 10,348,500 9,841,000 13,598,390 110,404,000 2013 Jumlah/ Total
Rp
104,997,320 48,234,900 20,697,000 19,682,000 27,196,780 220,808,000
52,498,660 24,117,450 10,348,500 9,841,000 13,598,390 110,404,000
39
Share Capital
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 47.55 21.84 9.37 8.91 12.33 100.00
Stockholders Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Public (below 5 % each) Total
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 47.55 21.84 9.37 8.91 12.33 100.00
Stockholders BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Public (each below 5 %) Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. Tambahan Modal Disetor
22.
Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio saham) kepada masyarakat (penawaran umum perdana) dengan nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi dengan pelunasan saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995, dengan rincian sebagai berikut:
Additional Paid-in Capital
This account represents the difference between the price in which the shares were sold to the public (initial public offering) and its par value in 1994 after deducting the bonus shares issued in 1995, with details as follows:
Rp Hasil Penjualan 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp5.100 Nilai nominal 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp1.000
Proceeds from sale of 9,000,000 Shares @ Rp5,100 Fair Value of 9,000,000 Shares @ Rp1,000
45,900,000 (9,000,000) 36,900,000 (31,000,000) 5,900,000
Dikurangi: Saham Bonus Total
Less: Distribution of Bonus Shares Total
23. Cadangan Umum
23. General Reserves
Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Grup menyisihkan sebagian dari saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp75.968.
In 1997, based on the Notarial Deed of Mudofir Hadi, S.H., No. 55 dated June 19, 1997, the Group provided general reserves amounting to Rp75,968 from retained earnings.
24. Pendapatan Usaha - Bersih
24. Operating Revenues - Net
Akun ini merupakan pendapatan dari penjualan Grup masingmasing pada 240 dan 234 gerai pada tahun 2014 dan 2013 dengan rincian sebagai berikut:
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat Subtotal Pendapatan dari Royalti dan Franchise Fee Total
This account represents revenue generated by the Group from the 240 and 234 outlets in 2014 and 2013, respectively, with the following details:
2014 Rp
2013 Rp
349,277,109 18,389,215 4,828,890 372,495,214 4,103,327
358,496,714 22,185,127 4,395,747 385,077,588 5,473,827
376,598,541
390,551,415
25. Beban Pokok Penjualan
25.
Akun ini terdiri dari:
Persediaan Awal Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir Beban Pokok Penjualan
D1/March 31, 2015
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat Subtotal Revenue from Royalty and Initial Fee Total
Cost of Goods Sold This account consists of:
2014 Rp
2013 Rp
15,549,029 132,082,116 147,631,145 (21,890,419) 125,740,726
16,934,193 124,301,998 141,236,191 (15,549,029) 125,687,162
40
Beginning Balance of Inventories Purchases Goods Available for Sale Ending Balance of Inventories Cost of Goods Sold
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2014 dan 2013 merupakan pembelian bahan baku kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
PT Putra Mandiri Total
Purchases of raw materials which represent more than 10% of net purchases in 2014 and 2013 represent purchases from third parties are as follows: Persentase dari Total Pembelian/ Percentage of Total Purchases 2014 2013 % %
2014 Rp
2013 Rp
11,709,698 11,709,698
19,720,660 19,720,660
8.87 8.87
26. Beban Penjualan
Gaji dan Tunjangan Sewa dan Service Charge Listrik, Air, dan Telepon Penyusutan Aset Tetap Biaya Pemasaran Alat-alat Kantor Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Iuran dan Retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 milyar) Total Beban Penjualan
D1/March 31, 2015
PT Putra Mandiri Total
26. Selling Expenses 2014 Rp
2013 Rp
71,310,162 39,602,934 38,077,328 13,701,428 10,876,194 4,007,799 3,546,550 2,180,113 1,437,056 1,720,166 186,459,730
71,235,434 37,891,830 33,727,210 11,380,112 6,987,766 3,376,823 4,541,219 2,456,206 1,479,929 1,349,897 174,426,426
27. Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Tunjangan Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Listrik, Air, dan Telepon Iuran dan Retribusi Penyusutan Aset Tetap Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang Sewa dan Service Charge Jasa Profesional dan Pelatihan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500 juta) Total Beban Umum dan Administrasi
15.87 15.87
Salaries and Allowances Rent and Service Charges Electricity, Water and Telephone Depreciation of Fixed Assets Marketing Expenses Office Supplies Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts Expedition, Travel and Transportation Fees and Retribution Others (each below Rp1 billion) Total Selling Expenses
27. General and Administrative Expenses 2014 Rp
2013 Rp
36,972,608 9,379,302 2,678,843 1,785,640 1,500,146 1,212,865 651,294 564,773 1,682,314 56,427,785
34,254,814 7,271,482 2,352,179 1,493,180 1,732,743 1,291,515 2,347,691 567,667 1,588,481 52,899,752
41
Salaries and Allowances Expedition, Travel and Transportation Electricity, Water and Telephone Fees and Retribution Depreciation of Fixed Assets Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts Rent and Service Charges Professional Fees and Training Others (each below Rp500 millions) Total General and Administrative Expenses
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. Pendapatan (Beban) Lainnya a.
28. Other Income (Expenses)
Pendapatan Lainnya
a. 2014 Rp
Laba Pelepasan Investasi Laba Selisih Kurs - Bersih Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) Pendapatan Dividen Lain-lain Total Pendapatan Lainnya
b.
2013 Rp
24,341,055 789,654 629,888 540,755 1,727,069 28,028,421
--1,246,666 513,717 2,387,429 4,147,812
Gain on Divestment of Investment Gain on Foreign Exchange - Net Gain on Disposal of Assets (Note 11) Dividend Income Others Total Other Income
Beban Lainnya
b.
Rugi Penghapusan Aset Tetap (Catatan 11) Rugi Selisih Kurs - Bersih Lain-lain Total Beban Lainnya
Other Incomes
2014 Rp
2013 Rp
(1,169,241) -(609,353) (1,778,594)
(1,427,964) (1,646,291) (139,447) (3,213,702)
29. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Other Expenses
Loss on Write-off of Assets (Note 11) Loss on Foreign Exchange - Net Others Total Other Expenses
29. Related Party Transactions
Manajemen kunci termasuk dewan direksi, dewan komisaris dan personil manajemen kunci lainnya (Catatan 1.d).
Key management includes board of directors, board of commisioners and other key management personnel (Note 1.d).
Tidak ada imbalan pasca kerja untuk personil manajemen kunci. Manfaat jangka pendek untuk personil manajemen kunci merupakan gaji kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp6.001.816 dan Rp5.092.750.
No post employment benefit for key management personnel. The short-term benefits for key management personnel represents salaries paid to Board of Directors and Board of Commisioners in 2014 and 2013 amounting to Rp6,001,816 and Rp5,092,750, respectively.
Hubungan dan sifat saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
No.
1. 2.
Pihak Berelasi/ Related Parties Komisaris dan Direksi/ Commissioners and Directors PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Hubungan dengan Perusahaan/ Relationship
Transaksi/ Transaction
Manajemen Kunci/ Key Management
Beban Imbalan Kerja/ Employee Benefit Expense
Mempunyai Pemegang Saham Pembelian Aset Tetap/ Purchase of Fixed Assets yang sama dengan Perusahaan/ Having the same stockholders with the Company
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
D1/March 31, 2015
All transactions with related parties have been disclosed the consolidated financial statements.
42
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. Laba per Saham
Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah Penuh) Total Saham Beredar (Lembar) Laba per Saham (Rupiah Penuh)
30. Earnings Per Share 2014 Rp
2013 Rp
19,387,941 220,808 87.80
23,468,116 220,808 106.28
31. Ikatan dan Perjanjian
Income Attributable to Owner of the Parent Entity (Full Amount) Total Common Outstanding Share (shares) Earnings per Share (Full Amount)
31. Commitments and Agreements
Grup melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk menggunakan merek dagang milik Grup “California Fried Chicken (CFC)”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masingmasing pihak pengguna hak waralaba diwajibkan membayar kepada Group berupa biaya waralaba (initial fee) sebesar Rp125.000 dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.
The Group entered into franchise agreements with the third parties to use Group trademark “California Fried Chicken (CFC)”. According to franchise agreement, the user of franchise brand should pay initial fee to the Group amounted to Rp125,000 and 7% royalty from gross sales.
Jumlah gerai waralaba sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebanyak 33 gerai dan 40 gerai yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai dengan tahun 2018.
The number of franchise outlets as of December 31, 2014 and 2013 totalled 33 outlets and 40 outlets, repectively that located spreadly throughout Indonesia. The term of agreement is 5 (five) years which the latest will be ended in 2018.
32. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
32. Balances and Transactions in Foreign Currencies
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Group’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:
Mata Uang Asing / Foreign Currency 2014 Aset / Assets Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents Pihak Ketiga / Third Parties
USD
2013
32,683.89
33,513.99
Ekuivalen / Equivalent Rupiah 2014
2013
406,588
408,502
406,588
408,502
4,881,456
7,313,400
4,881,456 (4,474,868)
7,313,400 (6,904,898)
Liabilitas / Liabilities Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang/ Long Term Bank Loan and Non Bank Institutions Pihak Ketiga / Third Parties
USD
392,400.00
Total - Bersih / Total - Net
33. Informasi Segmen
33. Segment Information
Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang digunakan dalam mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis dan geografis.
D1/March 31, 2015
600,000.00
43
The management has classified segment operation based on the report evaluated by the Director, which has been used as a basis of strategic decision. The Director considered the business operation from the perspective of business classification and geographics. paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Segmen operasi Grup dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) unit bisnis stratejik yang menawarkan produk yang berbeda yaitu ayam goreng (CFC), masakan oriental (Sapo Oriental) dan donat (Cal Donat).
Operating segment of the Group can be classified into 3 (three) strategic business units which provide various products consist of fried chicken (CFC), oriental food (Sapo Oriental) and donuts (Cal Donuts).
Jumlah yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas ini dialokasikan berdasarkan operasi segmen.
The amounts provided to the chief operating decision-maker with respect to total assets and liabilities are measured in a manner consistent with that of the consolidated financial statements. These assets and liabilities are allocated based on the operations of the segment.
Tidak ada pendapatan, aset, dan liabilitas yang tidak dapat dialokasikan kepada operasi segmen tertentu.
There are no revenue, assets, and liabilities that cannot be allocated to a particular operating segment. 2014
California Fried Chicken Rp
Sapo Oriental Rp
Cal Donat Rp
Total/ Total Rp
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan
358,448,885 -358,448,885
18,389,215 -18,389,215
4,828,891 -4,828,891
381,666,991 -381,666,991
(5,068,450) -(5,068,450)
376,598,541 -376,598,541
Revenues External Parties Among Segment Total Revenues
Hasil Segmen
240,342,271
12,600,716
2,998,471
255,941,458
(5,083,643)
250,857,815
Segment Results
(173,806,868) (55,746,773)
(14,246,454) (529,256)
(3,474,857) (151,755)
(191,528,180) (56,427,784)
5,068,450 --
(186,459,730) (56,427,785) (1,778,594) 28,028,421 (7,752,991) 271,097
Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses off and Other Others Income Finance Costs Finance Income
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan
26,738,233 (5,246,709)
Income Before Income Tax Income Tax
Laba Tahun Berjalan
21,491,524
Beban Penjualan Beban Umum dan administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Biaya Keuangan Penghasilan Keuangan
Income for the Year
2014 California Fried
Sapo
Cal
Total/
Eliminasi/
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Total
Elimination
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Segmen Investasi Tersedia Untuk Dijual Aset tidak dapat Dialokasi Total Aset
226,350,107 17,040,009 -243,390,116
6,844,605 --6,844,605
1,192,093 --1,192,093
234,386,805 17,040,009 -251,426,814
26,372,499 (17,040,009) -9,332,490
260,759,304 -33,418,394 294,177,698
Segment Assets Available for Sale Investments Unallocated Assets Total Assets
Liabilitas Segmen Liabilitas tidak dapat Dialokasi Jumlah Liabilitas
40,471,391 -40,471,391
----
----
40,471,391 -40,471,391
----
40,471,391 92,397,719 132,869,109
Segment Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
2014 California Fried
Sapo
Cal
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Consolidated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp 15,021,020
Rp (712,028)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(36,036,560)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
19,217,617
D1/March 31, 2015
Rp 113,400
Rp 14,422,393
Cash Flows from Operating Activities
(348,231)
(66,821)
(36,451,612)
Cash Flows from Investing Activities
--
--
19,217,617
Cash Flows from Financing Activities
44
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 California Fried Chicken Rp Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan Hasil Segmen Beban Penjualan Beban Umum dan administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Biaya Keuangan Penghasilan Keuangan
Sapo Oriental Rp
368,734,484 -368,734,484
Cal Donat Rp
22,185,127 -22,185,127
Total/ Total Rp
4,395,746 -4,395,746
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
395,315,357 -395,315,357
(4,763,942) -(4,763,942)
390,551,415 -390,551,415
251,963,554
14,410,413
3,025,648
269,399,615
(4,535,362)
264,864,253
(159,565,867) (52,162,427)
(16,942,674) (364,470)
(3,103,841) (372,855)
(179,612,382) (52,899,752)
5,185,956 --
(174,426,426) (52,899,752) (3,213,702) 4,147,812 (4,212,997) 127,826
Revenues External Parties Among Segment Total Revenues Segment Result Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income Finance Costs Finance Income
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan
34,387,014 (9,043,007)
Income Before Income Tax Income Tax
Laba Tahun Berjalan
25,344,007
Income for the Year
2013 California Fried
Sapo
Cal
Total/
Eliminasi/
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Total
Elimination
Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Segmen Investasi Tersedia Untuk Dijual Aset tidak dapat Dialokasi Total Aset
175,016,979 35,149,062 -210,166,041
7,736,312 --7,736,312
658,623 --658,623
183,411,914 35,149,062 -218,560,976
31,745,679 (35,149,062) -(3,403,383)
215,157,592 -35,512,816 250,670,408
Segment Assets Available for Sale Investments Unallocated Assets Total Assets
Liabilitas Segmen Liabilitas tidak dapat Dialokasi Jumlah Liabilitas
28,661,953 -28,661,953
----
----
28,661,953 -28,661,953
----
28,661,953 65,794,438 94,456,391
Segment Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
2013 California Fried
Sapo
Cal
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Consolidated
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp 20,240,117
Rp (300,929)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(32,058,140) 8,621,649
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Rp (7,245)
Rp 19,931,943
Cash Flows from Operating Activities
(348,231)
(66,821)
(32,473,192)
Cash Flows from Investing Activities
--
--
8,621,649
Cash Flows from Financing Activities
Grup tidak menyajikan informasi geografis dalam catatan atas laporan keuangan, karena informasi yang relevan digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen didasarkan pada informasi segmen usaha atas produk yang ditawarkan.
The Group does not disclose geographical information in the notes to the consolidated financial statements, since relevant information used for the management’s decision making is based on the operating segment information for the deliverable products.
Seluruh kegiatan Grup dijalankan dan terpusat di Indonesia.
Whole operation of the Group are solely based in Indonesia.
34. Manajemen Risiko Keuangan a.
34. Financial Risks Management
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko kredit. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
D1/March 31, 2015
45
a. Factors and Policies of Financial Risk Management In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: liquidity risk, foreign currency risk, interest rate risk and credit risk and define those risks as follows: Credit risk represents risk due to the possibility that a customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss the Group.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity date. At present the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. Foreign currency risk represents fluctuation of financial instrument caused by changes of foreign currency exchange. Interest rate risk consists of fair value interest rate risk, which is the risk of fluctuation of financial instrument caused by changes in in market interest rate, and cash flow interest rate risk, which is the risk that the future cash flow of a financial instruments will fluctuate due to changes in market interest rate.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Board of Directors of the Group has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup; Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan hutang piutang dalam mata uang yang sama; dan Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.
The major guidelines of this policy are the following: Minimize effect of changes in foreign exchange and market risk for all kind of transactions by providing adequate foreign currencies reserve; Maximize the use of “natural hedge” favouring as much as possible the natural off-setting of revenue and costs and payables receivables denominated in the same currency; and All financial risk management activities carried out on a prudent, consistent basis, and following the best market practices.
(i) Risiko Kredit Grup mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan dana di bank dan penempatan deposito berjangka dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki reputasi dan predikat yang baik untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank.
(i)
Credit Risk The Group manage credit risk exposed from its deposits in banks and time deposits by using banks with good reputation and ratings to mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
In respect of credit exposures given to customer, the Group controls its exposure to credit risk by setting its policy in approval or rejection of new credit contract. Compliance to the policy is monitored by the Board of Director. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation and track record is taking into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.
D1/March 31, 2015
46
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total
2014 Rp 11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 3,364,769 37,591,217
2013 Rp 14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 3,352,781 56,261,861
Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Trade Receivables -Third Parties Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Total
Kualitas Kredit Aset Keuangan Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat baik yang diterima.
Credit Quality of Financial Assets The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting the agregrate risk to any individual counterparty. For banks, only independent parties with a good rating are accepted.
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assesed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates.
a)
Kas dan Setara Kas
a) Cash and Cash Equivalent 2014 Rp
Bank - Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal
Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Total
b)
2013 Rp
8,016,785 8,016,785
10,030,155 10,030,155
-8,016,785
-10,030,155
500,000 500,000 8,516,785
Investasi Jangka Pendek
D1/March 31, 2015
Counterparties without external credit rating
Time Deposits at Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA Total
b) Short Term Investment 2014 Rp
Bank - Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Total
--10,030,155
Cash in Banks - Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA
2013 Rp
3,500,000 3,500,000
47
1,500,000 1,500,000
Cash in Banks - Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c) Piutang Usaha dan Aset Keuangan Lancar Lainnya
c) Trade Receivables and Other Current Financial Assets
2014 Rp Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Grup 1 Grup 2 Total
2013 Rp
2,377,002
2,048,444
-2,377,002
-2,048,444
Counterparties Without External Credit Rating Group 1 Group 2 Total
Grup 1 – pelangan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
Group 1 – Existing customers/related parties (more than six months) with no default in the past. Group 2 – Existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
(ii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
(ii) Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its obligations when they fall due.
Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Grup memiliki kas dan setara kas dan aset keuangan lainnya yang dapat digunakan untuk memenuhi memenuhi liabilitas keuangan jangka pendeknya.
At present the Group expects to pay all liabilities at their contractual maturity. The Group has cash and cash equivalents and other financial assets which can be used to meet its short term financial liabilities.
Untuk memenuhi liabilitas keuangan jangka panjangnya, Grup berharap dapat meningkatkan pendapatan usahanya setiap tahun melalui penambahan gerai dan peningkatan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga maupun pihak berelasi.
To fulfill their long term financial liabilities, the Group expects to increase their annual revenues through expansion of stores and increase the franchise cooperation with third parties and related parties.
Tabel berikut menganalisis liabilitas berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyses financial liabilities by remaining contractual maturity:
keuangan
2014 Kurang dari Satu Tahun/Less
1 - 2 Tahun/
2 - 5 Tahun/
Diatas 5 Tahun/
Years
Years
More than 5 Years
Jumlah/ Total
Nilai Wajar/ Fair Value
than One Year Liabilitas Keuangan diukur pada Biaya perolehan diamortisasi: Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
21,021,686 12,769,575 5,463,221 9,640,761
-----
-----
-----
--
12,242,146
--
49,768,887
62,011,033
62,011,033
48,895,243
12,242,146
--
49,768,887
110,906,276
110,906,276
Kurang dari Satu Tahun/Less than One Year Liabilitas Keuangan diukur pada Biaya perolehan diamortisasi: Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
D1/March 31, 2015
1 - 2 Tahun/ Years
2 - 5 Tahun/ Years
2013 Diatas 5 Tahun/ More than 5 Years
21,021,686 12,769,575 5,463,221 9,640,761
Jumlah/ Total
21,021,686 12,769,575 5,463,221 9,640,761
Total
Nilai Wajar/ Fair Value
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
-----
-----
-----
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
--
13,089,964
--
27,220,248
40,310,212
40,310,212
38,378,202
13,089,964
--
27,220,248
78,688,414
78,688,414
48
Financial Liabilities at Amortized cost: Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Short Term Bank Loans Long Term of Bank Loans and Non Bank Institution
Financial Liabilities at Amortized cost: Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Short Term Bank Loans Long Term of Bank Loans and Non Bank Institution Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(iii) Risiko Mata Uang Grup tidak signifikan terekspos risiko mata uang asing untuk pinjaman jangka panjang dalam US. Dolar. Grup tidak mempersiapkan kebijakan khusus untuk meminimalkan risiko. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
(iii) Foreign Currency Risk The Group is exposed to currency risk for payment of long term loan in US. Dollar. The Group did not prepare any specific policy to minimize the risk. There is no currency hedging activities as of December 31, 2014 and 2013.
Aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan jenis mata uang disajikan pada Catatan 32.
Financial assets and liabilities denominated in foreign currency as of December 31, 2014 and 2013 based on foreign currency represented in Note 32.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata uang asing terhadap Rupiah, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably changes of foreign currencies against Rupiah, with all other variable held constant, with the effect to the consolidated income before corporate tax expense:
2014 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%)
2013 Rp
(44,749) 44,749
Effect on Income Before Income Tax Change in exchange rate against Rupiah (1%) Change in exchange rate against Rupiah (-1%)
(69,049) 69,049
(iv) Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Grup memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga mengambang dan jangka panjang dengan bunga tetap. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.
(iv)
Interest Rate Risk Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group has short term and long term debt with floating interest rates. The Group will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rate significantly increased, the Group will renegotiate the interest rate to the lender.
Pada saat ini, Grup tidak mempersiapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga untuk mengarungi risiko nilai wajar yang berhubungan dengan risiko arus kas yang terkait dengan liabilitas tingkat bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
At present, the Group did not prepare certain policy or arrangement in order to manage the interest rate risk to mitigate the fair value risk relating to the cash flow risk related to floating interest rate liabilities. There is no interest rate hedging activities in place as of December 31, 2014 and 2013.
Tabel berikut memperlihatkan rincian liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga:
The following table shows the breakdown of financial liabilities by type of interest:
Suku Bunga Tertimbang/ Weighted Average Effective Interest Rate (%) Bunga Mengambang Bunga Tetap Tanpa Bunga Total
D1/March 31, 2015
2014 Rp
10% - 11,75%
66,770,338 4,881,456 39,254,482 110,906,276
6% --
49
2013 Rp 42,499,730 12,697,489 23,491,195 78,688,414
Floating Rate Fixed Rate Non-interest Bearing Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat bunga pinjaman. Dengan asumsi variable lainkonstan, laba sebelum beban pajak konsolidasian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: 2014 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Beban Pajak : Kenaikan dalam Satuan Poin (+100) Penurunan dalam Satuan Poin (+100)
(716,518) 716,518
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the consolidated income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows: 2013 Rp Effect on Income Before Tax Expenses: Increase in Basis Point (+100) Decrease in Basis Point (+100)
(498,131) 498,131
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2); and
a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3). Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3). The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows:
2014 Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total Liabilitas Keuangan Utang Bank Jangka Pendek Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
2013 Nilai Wajar/ Fair Value Rp
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 3,364,769 37,591,217
11,309,437 17,040,009 2,130,487 3,746,515 3,364,769 37,591,217
14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 3,352,781 56,261,861
14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 3,352,781 56,261,861
9,640,761 21,021,686 12,769,575 5,463,221
9,640,761 21,021,686 12,769,575 5,463,221
9,502,918 15,582,454 5,384,089 7,908,741
9,502,918 15,582,454 5,384,089 7,908,741
62,011,033 110,906,276
62,011,033 110,906,276
40,310,212 78,688,414
40,310,212 78,688,414
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
D1/March 31, 2015
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
50
Financial Assets Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Trade Receivable-Third Parties Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Total Financial Liabilities Short Term Bank Loans Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Long Term Bank Loans and Non Bank Institution Total
Management believes that the book value of financial assets and liabilities approaching fair value of the assets and financial liabilities as at December 31, 2014 and 2013, as the impact of discounting is not significant.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. Pengelolaan Permodalan
35. Capital Management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern whilst seeking to maximize benefits to shareholders and other stakeholders.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah ekuitas yang disesuaikan. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas serta kas yang dibatasi penggunaannya.
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by adjusted equity. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents and restricted funds.
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp Total Utang Bank dan Lembaga Non Bank Dikurangi: Kas dan Setara Kas Pinjaman - Bersih
2013 Rp
71,651,794
49,813,130
11,309,437 60,342,357
14,211,574 35,601,556
Total Ekuitas Yang Disesuaikan
150,875,534
147,884,545
Adjusted Equity
Rasio Gearing Konsolidasian
40%
24%
Consolidated Gearing Ratio
36. Reklasifikasi Akun
36. Reclassification of Accounts
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2013 telah direklasifikasikan sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2014. Akun-akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 yang telah direklasifikasi adalah sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 31 Desember 2013 Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi
D1/March 31, 2015
Total Bank Loans and Non Bank Institutions Less: Cash and Cash Equivalents Net - Payable
Certain accounts in the 2013 financial statements have been reclassified in accordance with the presentation of 2014 financial statements. The accounts in the financial statements for the year ended December 31, 2013 which have been reclassified are as follows:
Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah reklasifikasi/ After reclassification Consolidated statement of comprehensive Income December 31, 2013
198,806,998 28,519,180
24,380,572 (24,380,572)
51
174,426,426 52,899,752
Selling Expenses General and Administrative Expenses
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37. Informasi Tambahan
37. Supplementary Information
Informasi keuangan Perusahaan (entitas induk) terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya (secara kolektif disebut sebagai “Informasi Keuangan Entitas Induk”) yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian, disajikan untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian dari laporan keuangan konsolidasian yang diharuskan menurut Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia. Informasi Keuangan Entitas Induk merupakan tanggung jawab manajemen serta dihasilkan dari dan berkaitan secara langsung dengan catatan akuntansi dan catatan lainnya yang mendasarinya yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian.
The accompanying financial information of the Company (parent), which comprises the statements of financial position as of December 31, 2014, and the statement of comprehensive income, statements of changes equity, and statements of cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information (collectively referred to as the “Parent Financial Information”), which is presented as a supplementary information to the consolidated financial statements, is presented for the purposes of additional analysis and is not a required part of the consolidated financial statements under Indonesian Financial Accounting Standards. The Parent Financial Information is the responsibility of management and was derived from and relates directly to the underlying accounting and other records used to prepare the consolidated financial statements.
38. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2014
38. New Accounting Standards not Yet Effective for Year 2014
Pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama” PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan dalarn Entitas Lain” PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 1 (revisi 2013): “Penyajian Laporan Keuangan”
In December 2013, the DSAK - IAI issued a number of new and revised statement of financial accounting standards (SFAS) that will become effective for the annual period beginning of January, 2015. Early adoption of these standards is not permitted. The SFASs are: SFAS No. 65: “Consolidated Financial Statements” SFAS No. 66: “Joint Arrangements” SFAS No. 67: “Disclosure of interests in Other Entities”
PSAK No. 4 (revisi 2013): “Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK No. 15 (revisi 2013): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK No. 24 (revisi 2013): “Imbalan Kerja”
SFAS No. 68: “Fair Value Measurement” SFAS No. 1 (revised 2013): “Presentation of Financial Statements” SFAS No. 4 (revised 2013): “Separate Financial Statements” SFAS No. 15 (revised 2013): Investment in Associates and Joint Ventures” SFAS No. 24 (revised 2013): “Employee Benefits”
Selain itu, pada tahun 2014 DSAK-IAI kembali telah mengesahkan lima PSAK dan satu ISAK revisian yang juga akan berlaku 1 Januari 2015 tanpa penerapan dini.
In addition, at the year 2014, DSAK-IAI issued five SFAS and one IFAS revise that will become effective January 1, 2015 without the early adoption.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: PSAK No. 46 (revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” ISAK No. 26 “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
The new standards are: SFAS No. 46 (revised 2014) “Income Taxes” SFAS No. 48 (revised 2014) “Impairement of Assets” SFAS No. 50 (revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” SFAS No. 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” SFAS No. 60 (revised 2014) “Financial Instruments : Disclosure” IFAS No. 26 “Reassessment of Embedded Derivatives”
D1/March 31, 2015
52
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Management is still evaluating the potential impact of the new and revised IFASs and SFASs.
39. Tanggung Jawab dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
39. Responsibility and Authorisation of Consolidated Financial Statements
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi dan disetujui untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 26 Maret 2015.
The management of the Group is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. The consolidated financial statement have been authorized and approved for issuance by the Board of Directors on March 26, 2015.
Menyetujui / Approved by
Iskonda Japhiar Budhi Direktur/President
Teh Kian Kun Direktur/ Director
Disetujui Oleh/Approved by
D1/March 31, 2015
53
paraf:
Lampiran I PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Attachment I PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2014 Rp
2013 Rp
ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas
ASSETS Current Assets 6,019,266
9,961,256
Cash and Cash Equivalents
17,040,009
35,149,062
Available for Sale Investments
Pihak Berelasi
1,798,132
1,394,633
Pihak Ketiga
2,130,487
2,029,076
165,152
18,658
25,623,285
17,712,888
Inventories
3,104,778
--
Prepaid Tax
Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka
25,405,326
14,670,629
Current Portion of Prepaid Expenses
Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar
9,002,574 90,289,009
13,373,677 94,309,879
Other Current Assets Total Current Assets
362,000
362,000
Investment in Subsidiary Other Non Current Financial Assets
Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha - Pihak Ketiga
Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Pajak Dibayar di Muka
Aset Tidak Lancar Investasi pada Entitas Anak Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Aset Takberwujud Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
Trade Receivables Third Parties Other Current Financial Assets
Non Current Assets 3,184,185
3,137,864
160,775,390
115,967,971
Fixed Assets
46,319
62,107
Intangible Assets
5,673,623 9,184,813 179,226,330
7,996,244 6,838,503 134,364,689
Long Term Prepaid Expenses Other Non Current Assets Total Non Current Assets
269,515,339
228,674,568
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang Usaha - Pihak Ketiga
Related Parties
TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY Short Term Liabilities
19,903,739
14,236,251
Trade Payables - Third Parties
Beban Akrual
4,092,644
6,210,625
Accrued Expenses
Utang Pajak
6,501,690
3,363,646
Taxes Payable
Utang Bank Jangka Pendek
9,640,761
9,502,918
Advances from Customer
12,242,146 12,677,511 65,058,491
13,089,964 5,156,191 51,559,595
Current Portion of Bank Loans and Long Term Financial Institutions Other Current Financial Liabilities Total Current Liabilities
27,220,248 4,030,989 6,937,537 38,188,774 89,748,369
Long Term Liabilities Bank Loans and Long Term Financial Institutions Long Term Employee Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES
Bagian Lancar atas Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
49,768,887 3,482,387 11,477,830 64,729,104 129,787,595
EKUITAS
EQUITY Share Capital - Rp 500 (Full Amount) Par Value per Share
Modal Saham - nilai nominal Rp 500 (rupiah penuh) per Saham Modal Dasar - 883.232,000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 202.808.000 saham Tambahan Modal Disetor - Bersih Saldo Laba Telah Ditentukan Penggunaannya Belum Ditentukan Penggunaannya Pendapatan Komprehensif Lainnya Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
110,404,000 5,900,000
110,404,000 5,900,000
75,968 7,032,053 16,315,723 139,727,744
75,968 (10,166,444) 32,712,675 138,926,199
269,515,339
228,674,568
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
Authorized Capital - 883,232,000 shares Issued and Paid Up Capital 202,808,000 shares Additional Paid In Capital - Net Retained Earnings Appropriated Unappropriated Other Comprehensive Income Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
paraf:
Lampiran II PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Attachment II PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2014 Rp
2013 Rp
322,570,817
335,375,339
OPERATING REVENUES
(102,713,864)
(101,427,597)
COST OF GOODS SOLD
219,856,953
233,947,742
GROSS PROFIT
(176,150,296) (40,438,077) (1,723,852) 27,259,632
(175,673,851) (26,011,521) (3,919,793) 5,017,608
LABA USAHA Beban Keuangan Penghasilan Keuangan
28,804,360 (7,752,991) 36,529
33,360,185 (4,212,997) 49,040
LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak
21,087,898 (3,889,401)
29,196,228 (7,680,569)
INCOME BEFORE TAX Income Tax Expenses
LABA TAHUN BERJALAN
17,198,497
21,515,659
INCOME FOR THE YEAR
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Keuntungan untuk Tahun Berjalan Transfer ke Laba Rugi TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
6,590,947 (22,987,899)
12,031,793
801,545
33,547,452
--
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income OPERATING INCOME Financial Charges Financial Income
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale Gain for the Year Transfer to Profit and Loss TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
paraf:
Lampiran III PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rp
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
(Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
Ekuitas yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Saldo Laba/Retained Earning Tambahan Pendapatan Modal Disetor/ Telah Ditentukan Belum Ditentukan Komprehensif LainnyaAdditional Penggunaannya/ Penggunaannya/ Aset Tersedia untuk Paid in Capital Appropriated Unappropriated Dijual/Other Comprehensive IncomeAsset Available for Sale Rp Rp Rp Rp
Modal Saham/ Share Capital
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
Attachment III PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For The Years Ended December 31, 2014 and 2013
Rp
110,404,000
5,900,000
75,968
(31,682,103)
20,680,882
105,378,747
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
--
--
--
21,515,659
12,031,793
33,547,452
Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
(10,166,444)
32,712,675
138,926,199
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
--
--
--
17,198,497
(16,396,952)
801,545
Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
7,032,053
16,315,723
139,727,744
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
Total Ekuitas/ Total Equity
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
3
paraf:
Lampiran IV PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 December 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Attachment IV PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) STATEMENT OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
2014 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan
2013 Rp
322,065,907
336,085,642
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Collection from Customers
(212,212,682)
(218,631,325)
Pembayaran kepada Karyawan
(98,386,733)
(95,417,605)
Payment for Employees
Pembayaran Pajak Penghasilan
(348,968)
(7,751,257)
Payment for Income Tax
36,529
49,040
Interest Received
11,154,053
14,334,495
Net Cash Flows Provided by Operating Activities
1,185,711 (61,921,635) 459,642 26,053,156
2,764,441 (29,975,385) 436,660 --
(34,223,126)
(26,774,284)
31,493,456
13,656,415
9,640,761
6,802,918
(6,802,918)
(5,163,361)
Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga
Penerimaan Bunga Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Penjualan Aset Tetap Pembelian Aset Tetap Penerimaan Dividen Penerimaan dari Pelepasan Investasi Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru Utang Bank (Rekening Koran) Penerimaan Pembayaran Fasilitas Time Loan Revolving Penerimaan
Payment to Suppliers and Third Parties
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from Sale of Fixed Assets Purchases of Fixed Assets Proceeds from Dividends Proceeds from Divestment of Investment Net Cash Flows Used in Investing Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of Cash Dividend Bank Loan (Overdraft Facilities) Proceeds Payment Time Loan Revolving Facility Proceeds
9,500,000
10,200,000
(9,500,000)
(10,000,000)
Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang
(7,360,690)
(3,571,429)
Pembayaran Biaya Keuangan
(7,752,991)
(3,302,894)
Payment of Financial Costs
19,217,617
8,621,649
Net Cash Flows Provided by Financing Activities
(3,851,456)
(3,818,140)
NET DECREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS
(90,534)
(84,422)
EFFECT OF FLUCTUATION IN FOREIGN EXCHANGE RATE ON CASH ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
9,961,256
13,863,818
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
6,019,266
9,961,256
CASH ON HAND AND IN BANKS AT BEGINNING OF THE YEAR CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF YEAR
1,920,694 4,098,572
3,269,370 6,691,886
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF PERIODS CONSIST OF: Cash on Hand Cash in Banks
6,019,266
9,961,256
Pembayaran
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK
KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE TERDIRI DARI: Kas Bank Total
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
Payment Payment of Long Term Loans
Total
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
4
paraf:
Lampiran V PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Entitas Induk) PENGUNGKAPAN LAINNYA Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 December 2014 dan 2013 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
Attachment V PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk (Parent Entity) OTHER DISCLOSURES For The Years Ended December 31, 2014 and 2013 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
Laporan Keuangan Tersendiri
1. Separate Financial Statements
Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian.
2.
Daftar Investasi pada Entitas Anak Entitas Anak/ Subsidiary
2. Schedule of Investment in Subsidiaries Lokasi/ Location
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jakarta Bandung
51% 51%
PT Mitra Hero Pioneerindo PT Putra Asia Perdana Indah
3.
Statements of financial position, comprehensive income, changes in equity and cash flows of the parent is a separate financial statements which represents additional information to the consolidated financial statements.
Metode Pencatatan Investasi
3. Method of Investment Recording
Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan metode biaya perolehan.
Investment in subsidiaries mentioned in the financial statements of parent entity is recorded using cost method.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
d1/March 31, 2015
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
5
paraf: