PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
d1/March 28, 2014
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Directors’ Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2013 and 2012
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6
Notes to the Consolidated Financial Statements
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah,Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Persediaan Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka Aset Lancar Lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Aset Tetap Aset Takberwujud Biaya dibayar dimuka Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
Catatan/ Note
2013 Rp
ASSETS
2.d, 2.e, 2.n, 3, 32, 34 2.o, 4, 34 2.o, 5, 34 2.o, 6, 34 2.j, 7 2.l, 8 9
14,211,574 35,149,062 2,029,076 1,519,368 19,699,666 17,409,560 13,423,677 103,441,983
18,215,595 23,117,269 3,252,069 210,760 20,520,370 14,331,599 1,656,971 81,304,633
CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Trade Receivables-Third Parties Other Current Financial Assets Inventories Current Portion of Prepaid Expenses Other Current Assets Total Current Assets
10 2.k, 2.q, 11 2.m, 2.q 2.l, 8 2,f, 17.b 12
3,352,781 128,734,478 62,107 8,022,232 218,324 6,838,503 147,228,425 250,670,408
3,437,542 110,599,515 117,960 6,245,916 237,706 1,933,722 122,572,361 203,876,994
NON CURRENT ASSETS Other Non Current Financial Assets Property and Equipment Intangible Assets Long Term Prepaid Expenses Deferred Tax Assets Other Non Current Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 28, 2014
2012 Rp
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
1
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha-Pihak Ketiga Beban Akrual Utang Pajak Utang Bank Jangka Pendek Bagian Lancar atas Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Liabilitas Pajak Tangguhan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS
Catatan/ Note
2013 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
2.n, 14, 34 2.n, 16, 34 2.f, 17.c 2.e, 2.n, 13, 32, 34
15,582,454 7,908,741 4,106,551 9,502,918
16,679,927 6,589,114 12,597,080 5,163,361
2.e, 2.n, 18, 32, 34 2.n, 15, 34
13,089,964 5,384,089 55,574,717
9,373,429 4,771,392 55,174,303
CURRENT LIABILITIES Trade Payables-Third Parties Accrued Expenses Taxes Payable Short Term Bank Loans Current Portion of Long Term Bank Loan and Financial Institutions Other Current Financial Liabilites Total Current Liabilities
19,642,857 5,059,920 5,161,697 29,864,474 85,038,777
NON CURRENT LIABILITIES Bank Loans and Long Term Non Bank Institutions Long Term Employee Benefits Liabilities Deferred Tax Liabilities Total Non Current Liabilities TOTAL LIABILITIES
2.e, 2.n, 18, 32, 34 2.o, 19 2.f, 17.b
EKUITAS Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal Saham - nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per Saham Modal Dasar - 883.232.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 220.808.000 saham 21 Tambahan Modal Disetor 22 Saldo Rugi Telah ditentukan penggunaannya 23 Belum ditentukan penggunaannya Pendapatan Komprehensif Lainnya 2.n, 4, 32 Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali 21 TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
27,220,248 4,698,326 6,963,100 38,881,674 94,456,391
147,884,545 8,329,472 156,214,017
EQUITY Equity Attributable to Owners of the Parent Share Capital - Rp 500 (Full amount) Par Value per Share Authorized Capital - 883,232,000 shares Issued and Paid-Up Capital 110,404,000 220,808,000 shares 5,900,000 Additional Paid-In Capital Accumulated Losses 75,968 Appropriated (24,676,214) Unappropriated 20,680,882 Other Comprehensive Income Equity Attributable to 112,384,636 Owners of the Parent 6,453,581 Non Controlling Interests 118,838,217 TOTAL EQUITY
250,670,408
203,876,994
110,404,000 5,900,000 75,968 (1,208,098) 32,712,675
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 28, 2014
2012 Rp
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
2
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Note PENDAPATAN USAHA-BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
390,551,415
353,780,408
OPERATING REVENUES-NET
2.g, 25
(125,687,162)
(119,305,413)
COST OF GOODS SOLD
264,864,253
234,474,995
2.g, 26 2.g, 27 2.n, 28 28
(198,806,998) (28,519,180) (3,213,702) 4,147,812
(162,288,015) (23,886,032) (1,486,308) 2,485,921
38,472,185
49,300,561
OPERATING INCOME
(4,212,997) 127,826
(1,878,288) 336,656
Finance Costs Finance Income
LABA USAHA Biaya Keuangan Penghasilan Keuangan LABA SEBELUM PAJAK Beban Pajak Penghasilan
2012 Rp
2.g, 2.h, 2.i, 24
LABA BRUTO Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya
2013 Rp
2.f, 17.a
LABA TAHUN BERJALAN
GROSS PROFIT Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income
34,387,014
47,758,929
(9,043,007)
(11,975,468)
INCOME BEFORE TAX Income Tax Expenses
25,344,007
35,783,461
INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual
12,031,793
12,842,927
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale
TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
37,375,800
48,626,388
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
20
TOTAL LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
2.p, 30
23,468,116 1,875,891 25,344,007
35,499,909 1,875,891 37,375,800
47,214,704 1,411,684 48,626,388
106.28
155.66
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 28, 2014
34,371,777 1,411,684 35,783,461
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Non Controlling Interest TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Non Controlling Interest
BASIC EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
3
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Ekuitas yang Dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011
Modal Saham/ Share Capital
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid In Capital
Rp
Rp
Rp
Rp
Total Ekuitas/ Total Equity
Rp
75,968
(59,047,991)
7,837,955
65,169,932
5,041,897
70,211,829
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011
--
--
--
34,371,777
12,842,927
47,214,704
1,411,684
48,626,388
Total Comprehensive Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
(24,676,214)
20,680,882
112,384,636
6,453,581
118,838,217
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
--
--
--
23,468,116
12,031,793
35,499,909
1,875,891
37,375,800
Total Comprehensive Income for the Year
110,404,000
5,900,000
75,968
(1,208,098)
32,712,675
147,884,545
8,329,472
156,214,017
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 28, 2014
Jumlah / Total
Kepentingan Non Pengendali/ Non Controlling Interest Rp
5,900,000
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013
Rp
Pendapatan Komprehensif LainnyaAset Tersedia untuk Dijual/Other Comprehensive IncomeAsset Available for Sale Rp
110,404,000
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012
Saldo Laba/ Retained Earnings Yang Telah Yang Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
The accompanying form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
4
paraf
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Dinyatakan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/ Note ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Pajak Penghasilan Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Deposito Berjangka dan Investasi Jangka Pendek Penempatan Pencairan Penerimaan Penjualan Aset Tetap Pembelian Aset Tetap Penerimaan Dividen Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Utang Jangka Panjang Baru Utang Bank (Rekening Koran) Penerimaan Pembayaran Fasilitas Time Loan Revolving Penerimaan Pembayaran Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Biaya Keuangan Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
11 11
18
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2013 Rp
2012 Rp
391,771,476 (9,137,433) (105,095,147)
352,625,094 (10,442,344) (78,845,326)
(257,606,952)
(224,212,321)
19,931,943
39,125,103
(1,500,000) 500,000 2,764,441 (34,674,293) 436,660
(500,000) 5,500,000 2,335,189 (58,069,526) 344,731
(32,473,192)
(50,389,606)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Collection from Customers Cash Paid for Income Tax Payments for Employess Payment to Suppliers and Third Parties Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Time Deposit and Short-term Investments Placement Proceeds Proceeds from Sale of Fixed Assets Purchases of Fixed Assets Dividends Received Net Cash Flows Used In Investing Activities
13,656,415
25,000,000
6,802,918 (5,163,361)
5,163,361 (4,711,067)
10,200,000 (10,000,000) (3,571,429) (3,302,894)
2,500,000 (2,500,000) (10,170,714) (1,559,952)
8,621,649
13,721,628
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt of New Long-Term Loan Bank Loan (Overdraft Facilities) Proceeds Payment Time Loan Revolving Facility Proceeds Payment Payments of Long-Term Loans Payment of Financial Costs Net Cash Flows Provided by Financing Activities
(3,919,600)
2,457,125
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
DAMPAK SELISIH KURS PADA KAS DAN SETARA KAS
(84,422)
(800)
EFFECTS OF FOREIGN EXCHANGE DIFFERENCE ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
18,215,595
15,759,269
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
14,211,574
18,215,595
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
--
8,103,085 9,612,510 500,000
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR CONSIST OF: Cash Bank Time Deposit
14,211,574
18,215,595
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN TERDIRI DARI: Kas Bank Deposito Berjangka
3
Total
4,181,419 10,030,155
Catatan terlampir merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
D1/March 28, 2014
Total
The accompanying notes form an intergral part of these consolidated financial statements taken as a whole
5
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”), semula bernama PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah, S.H., No. 84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-2169HT.01.01.TH.84 tanggal 10 April 1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984.
1.a. The Company’s Establishment PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“the Company”) formerly known as PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk was established under on Notarial Deed of Arikanti Natakusumah, S.H., No.84 dated December 13, 1983. The Articles of Association was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No.C22169-HT.01.01.TH.84 dated April 10, 1984 and registered at the State Court of Central Jakarta under registration No.1218/1984 dated May 4, 1984.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham No. 131 tanggal 29 April 2013, dari notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0055334.AH.01.09 .Tahun 2013, tanggal 12 Juni 2013.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest was based on Notarial Deed No. 131 dated April 29, 2013 of The General Meeting of Shareholders from Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., a Notary in Jakarta, concerning the changes of the composition of th Board of Directors and Commissioners. The deed had been received and recorded on Legal Entity Administrative System Database (Sismin Bakum) of the Directorate General of Legal Administration of Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No.AHU-0055334.AH.01.09. Tahun 2013 dated June 12, 2013.
Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran No. 362925, No. 382249, dan No. 412199 pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997, dan 21 Juni 1996. Pada tahun 2009 semua merk dagang telah diperpanjang masingmasing dengan nomor pendaftaran No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 dan No. IDM 000164977 pada tanggal 2 Juni 2009, 16 April 2009 dan 16 April 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.
The Company’s main activity is engaged in restaurant business using the trademark of “California Fried Chicken” abbreviated as CFC, Sapo Oriental and Cal Donat. All trademarks had been registered at the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia, Directorate General of Copyright, Patent and Trademark with registration number No. 362925, No. 382249 and No. 412199 dated June 26, 1996, August 15, 1997, and June 21, 1996, respectively. In 2009 all trademarks was extended with registration number No. IDM 000177144, No. IDM 000164976 and No. IDM 000164977 on June 2, 2009, April 16, 2009 and, April 16, 2009. The Company’s commercial operation started in 1984.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung CFC Center, Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat.
The Company’s head office is located at CFC Center Building, Jl. Palmerah Utara No. 100 West Jakarta.
Jumlah gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia sebanyak 274 gerai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The total Company’s and subsidiaries and franchisee’s outlets throughout Indonesia totalled 274 outlets as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 30 Mei 1994.
1.b. The Company’s Public Offerings of Shares The Company’s initial public offering was consist of 9,000,000 shares to public and was declared effective by the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) decree No. S-520/PM/1994, dated March 29, 1994, and subsequently, listed at the Jakarta and Stock Exchange on May 30, 1994.
D1/March 28, 2014
6
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:
PT Putra Asia Perdana Indah PT Mitra Hero Pioneerindo
1.c. Subsidiaries’ Structure The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiaries:
Domisili/ Domicile
Aktivitas Utama/ Main Activities
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Tahun Operasi Komersial/ Years of Commercial Operation
Bandung
Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant Restoran Ayam Goreng/ Fried Chicken Restaurant
51
Januari 1985/ January 1985 April 1990/ April 1990
Jakarta
51
Jumlah Aset/ Total Assets 2013 2012 Rp Rp
23,300,985
18,310,739
451,486
778,064
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred as “the Group”.
Perusahaan tidak memiliki entitas induk pengendali karena tidak terdapat pemegang saham yang memiliki porsi kepemilikan efektif atau hak suara di atas 50%.
The Company does not have a controlling parent entity since there are no stockholders that has effective ownership or voting rights above 50%.
1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan Berdasarkan akta Notaris No. 131 tanggal 29 April 2013, yang dibuat dihadapan Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., mengenai perubahan susunan Komisaris dan Direksi. Susunan pengurus Perusahaan pada 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
1.d. Board of Commissioners Board of Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees Based on Notarial Deed No. 131 dated April 29, 2013 of notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., regarding changes in the composition of Board of Commissioners and Directors. The Composition of the Company’s Key Management as of December 31, 2013 and 2012 are as follow:
2013
2012
Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Komisaris
Suhanda Wiraatmadja Herlani Sunardi Tjhin Leeris Harni --
Tjan Soen Eng Suhanda Wiraatmadja Tjhin Leeris Harni Yanto Jayadi Wibisono
Direktur: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
Kusuwandi Tamin Roy Atmadja Teh Kian Kun Iskonda Japiar Budhi
Kusuwandi Tamin Teh Kian Kun Susanna Kusnowo Iskonda Japiar Budhi
Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
Herlani Sunardi Teddy Sujana Endang Sulistyowati
Suhanda Wiraatmadja Teddy Sujana Herlani Sunardi
Audit Internal
Simon Situmorang
Simon Situmorang
Internal Audit
Sekretaris Perusahaan
Kusuwandi Tamin
Kusuwandi Tamin
Corporate Secretary
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap Grup masing-masing sebanyak 2.506 dan 2.723 orang (tidak diaudit).
D1/March 28, 2014
7
Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Directors: President Director Director Director Director Audit Committee: Chairman Member Member
As of December 31, 2013 and 2012, the Group has 2,506 and 2,723 permanent employees, respectively (unaudited).
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAKIAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS) The Group’s consolidated financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (DSAK - IAI) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment of Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.
2.b.Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup (Catatan 2.f).
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah which is the functional currency of the Group (Note 2.f).
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan". Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
New accounting standard or improvement on accounting standard which is relevant to the Group and mandatory for the first time for the financial period beginning 1 January 2013 is the improvement on SFAS 60 (Revised 2010) “Financial Instrument: Disclosures”. The Group has evaluated the impact of the improvement on SFAS 60 to be immaterial to the consolidated financial statements.
Sementara itu, Revisi atas PSAK 38, “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali” dan pencabutan atas PSAK 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.
Meanwhile, the revisions to SFAS 38, “Business Combinations on Entities under Common Control” and the withdrawal of SFAS 51, “Quasi Reorganizations” with an effective date of 1 January 2013 did not result in changes to the Group's accounting policies and had no effect on the amounts reported for the current period or prior financial years.
D1/March 28, 2014
8
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.c.
2.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and the entity in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;
Control also exists when the parent entity owns half or less of the voting power of an entity when there is: a.
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
b.
power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau
c.
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or
d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
d.
power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that exercisable or convertible on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
Kerugian pada entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interest (NCI) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: - menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi atas selisih kurs, yang dicatat pada ekuitas, jika ada;
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
D1/March 28, 2014
-
9
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences recorded in equity, if any; paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
mengakui nilai wajar atas pembayaran yang diterima;
-
-
mengakui nilai wajar atas setiap investasi yang tersisa; mengakui setiap surplus atau defisit pada laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya sebagai laba atau rugi atau laba ditahan.
-
-
-
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas yang secara langsung atau tidak langsung tidak dimiliki oleh Perusahaan, yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan sebagai ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent company.
2.d. Setara Kas Setara kas meliputi deposito yang jangka waktunya kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan dan tidak dijadikan jaminan.
2.d. Cash Equivalents Cash equivalents consist of time deposits with maturity date of not more than 3 (three) months since their placement and not pledged as collateral.
2.e. Transaksi dan Penjabaran Laporan dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang selain Rupiah dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.
2.e. Transactions and Financial Statements Translation in Foreign Currencies The book of accounts of the Group is maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal laporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah disesuaikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies other than Rupiah are adjusted using the middle rate of export bill of Bank Indonesia to reflect the rates of exchange prevailing at that date.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah:
The rates used as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rp 1 Dolar Amerika Serikat (USD)
2012 Rp
12,189
Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
D1/March 28, 2014
10
9,670
1 United States Dollar
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions denominated in foreign currencies are recognized in consolidated statements of comprehensive income in current year.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.f. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan besarnya jumlah pajak penghasilan tangguhan.
2.f. Income Tax All temporary differences arising between carrying value of assets and liabilities and its tax bases are recognized as deferred tax. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine the deferred income tax.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang merupakan subjek pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases except these differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup mengekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the company and its subsidiaries intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
D1/March 28, 2014
11
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, entitas: a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan b) bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The Group shall offset current tax assets and current tax liabilities if, and only if, the entity: a) has a legally enforceable right to set off the recognised amounts; and
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, when the result of an objection or appeal is determined if an objection of appeal is filed.
b) intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.
2.g. Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan tunai dari cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2.g. Revenue from Sales and Expenses Recognition Revenue from sales is recognized based on the cash receipt from cash register, while expenses are recognized when they are incurred (accrual basis).
2.h. Pendapatan Royalti Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor entitas waralaba yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Pendapatan royalti dihitung dan diakui berdasarkan penjualan kotor bulanan entitas waralaba.
2.h. Royalty Revenues Royalty revenue represents income which is computed at certain percent of gross sales of franchisee using the Company’s trademark and logo of California Fried Chicken. Royalty revenue is computed and recognized based on the franchisee’s monthly gross sales.
2.i. Initial Fee Initial fee merupakan pendapatan yang diterima Grup dengan entitas waralaba yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung lokasi atau tempat usaha dimana Perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi.
2.i. Initial Fee Initial fee represents revenue received by the Group with the franchisee of California Fried Chicken trademark and logo. The amount of the fee is defined in Franchise Agreement depends on the location or the place of franchise Company was established. The initial fee is recognized upon signing of the franchise and license agreement.
2.j. Persediaan dan Penyisihan Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan, ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (FIFO). Penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai persediaan, jika ada, ditetapkan berdasarkan hasil penelahaan secara berkala terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan.
2.j. Inventories and Allowance for Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the first-in first-out (FIFO) method. Allowance for inventories obsolescence or decline in value of inventories, if any, is provided based on the periodic review of the physical condition and turnover of the inventories.
2.k. Aset Tetap Aset tetap diakui sebesar biaya perolehannya termasuk pajak yang berlaku, bea masuk, biaya pengangkutan, biaya penanganan, biaya penyimpanan, biaya penyediaan lokasi, biaya pemasangan, biaya upah tenaga kerja internal, estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap.
2.k. Property and Equipment Property and equipment are stated at acquisition cost, including applicable taxes, import duties, freight, handling costs, storage costs, site preparation costs, installation costs, the cost of internal labor, the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on assets.
D1/March 28, 2014
12
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Setelah pengakuan awal dihitung dengan menggunakan model biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan perolehan aset tetap dikurangi sisa umurnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
After initial recognition are accounted for by using cost model and carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets less residual value using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Furniture Mesin Perlengkapan Restoran Kendaraan Bermotor Renovasi Bangunan Sewa
20 10 10 2 dan/and 10 5 10
Building Furniture Machineriess Store Equipments Motor Vehicles Renovation of Rented Building
Hak atas tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah.
Landright is stated at cost and is not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are recognized as part of the the acquisition cost of the land, and these cost are not depreciated. Cost related to renewal of landrights are recognized as intangible assets and amortized over the period of the landrights.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada Iaporan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi.
The cost of maintenance and repairs is charged to profit or loss as incurred, while significant renewals and additions that significantly increase asset condition are capitalized.
Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan Iagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam Iaporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
When assets are retired or otherwise disposed of, the their costs and the related accumulated depreciation are removed from the accounts of any resulting gain or loss is reflected in the current consolidated statements of comprehensive income.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektip.
The estimated usefull lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimated accounted for on a prospective basis.
2.l. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
2.m. Aset Takberwujud Aset takberwujud merupakan hak paten atas merek dagang, disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset takberwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya 5 (lima) tahun.
2.m. Intangible Asset Intangible asset represents patent of trademark which is carried at carrying amount which is acquisition cost less accumulated amortization. Intangible assets is amortized using the straight-line method based on the estimated useful life of 5 (five) years.
D1/March 28, 2014
13
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.n. Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
2.n. Financial Instruments The Group classifies its financial instruments as follows:
Aset Keuangan Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang; (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial Assets The Group classifies its financial assets in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available-for-sale financial assets. This classification depends on the Group’s purpose of financial assets’ acquisition. The management recognizes financial assets’ classification upon initial acquisition.
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets which recognized at fair value through profit or loss are financial assets for trading. Assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
As of reporting date, the Group has no financial assets at fair value through profit or loss.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha pihak ketiga, aset keuangan lancar lainnya dan aset keuangan tidak lancar lainnya.
As of December 31, 2013 and 2012, The financial assets which classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables-third parties, other current financial assets and other non current financial.
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-Maturity (HTM) Investments HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
D1/March 28, 2014
14
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
a. Investments that at initial recognition, were designated as financial assets measured at FVTPL; b. Investments that are designated as available-forsale; and c. Investments that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
At initial recognition, HTM investments are recognized at fair value plus transaction costs and are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Grup mengklasifikasikan deposito yang jatuh tempo dalam 6 (enam) bulan sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.
The Group classified time deposits which mature in 6 (six) months as held to maturity investments.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Available-for-Sale Financial Assets (AFS) Available for sale financial asset are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or those that are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada pendapatan komprehensif lainnya, kecuali untuk kerugian penurunan nilai selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized in other comprehensive income, except for impairment loss and foreign exchange until the financial assets derecognized. If available for sale financial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in the equity is reclassified to profit or loss. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that classified as available for sale financial assets are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Grup mengklasifikasikan investasi jangka pendek dalam bentuk saham ke dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Group classified its short term investment in form of shares as available for sale financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more
D1/March 28, 2014
15
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: − kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau − pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau − terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: − significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or − a breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments; or − it becoming probable that the borrower will enter into bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran atas piutang.
For certain categories of financial assets, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, which the carrying amount is reduced through the use of an allowance for impairment of receivables.
Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan penurunan nilai piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan penurunan nilai piutang diakui dalam laba atau rugi.
When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance for impairment of receivables account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance for impairment of receivables are recognized in profit or loss.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba atau rugi periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously as other comprehensive income are reclassified to profit or loss in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba atau rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is recovered through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed the amortized cost before the recognition of impairment losses.
D1/March 28, 2014
16
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba atau rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba atau rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in the of profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang usaha, beban akrual, utang bank dan utang lembaga non bank.
As of December 31, 2013 and 2012, the financial liabilities that are classified into financial liabilities at amortized cost are trade payables, accrued expenses, bank loans and due to financial institution.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and
D1/March 28, 2014
17
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expire.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount presented in the consolidated statements of financial position when there is a legally enforceable right to set off the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
2.o. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
2.o. Employee Benefits Short-Term Employee Benefits Short term employee benefits liabilities is includes wages and salaries paid to employees.
Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
Short term employee benefits include wages, salaries, bonus and incentive.
Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
D1/March 28, 2014
18
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from the adjustments, changes in actuarial assumptions and changes in retirement programs whose number exceeds the number the greater of 10% of the fair value of program assets or 10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to statement of comprehensive income over the average expected remaining working lives of employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
The current service cost is recorded as an expense in the prevailing period.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
Termination Benefits The Group shall recognize termination benefits as a liability and an expense when, and only when, the Group has clearly shown commitment to either: terminate the employment based on a detailed formal plan and without realistic possibility of withdrawal; or provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy. Where termination benefits fall due more than 12 months after the reporting period, they shall be discounted using the discount rate.
2.p. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
2.p. Earnings Per Share Basic earnings per share is computed by dividing the total income attributable to owner of the parent entity with weighted average number of shares outstanding reported during the period.
Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa bersifat dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted earnings per share accounted for other securities potentially having dilutive effect to ordinary shares which outstanding during the reporting period.
2.q. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (sebagai entitas pelapor), yang meliputi:
2.q. Transactions and Balances with Related Parties A related party is a person or an entity related to the Group (as reporting entity) which consist of:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
D1/March 28, 2014
(a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: (i) has control or joint control over the reporting entity; (ii) has significant influence over the reporting entity; or (iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. 19
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program teresebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); atau (vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
(b) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (i) The entity and the reporting entity are members of the same business group (i.e. parent entity, subsidiary and the fellow subsidiary is related to the others); (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a business group of which the other entity is members);
2.r.Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
2.r. Impairment of Non-Financial Assets At reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered any impairment. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of any impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash-generating unit (CGU) of the asset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of nonfinancial assets (cash-generating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cashgenerating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately to profit or loss.
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party; (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or (vii) A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
2.s. Informasi Segmen Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a) yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk D1/March 28, 2014
2.s. Segment Information An operating segment is a component of entity which: a) that engages in business activities which it may earn revenues and incur expenses (including revenue and 20
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b) hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c) tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
expenses relating to the transactions with other components of the same entity); b) whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and c) for which discrete financial information is available
Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya. Segmetasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.
The Group segments its financial reporting based on the financial information used by the chief operating decision maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group.
2.t. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
2.t. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain membutuhkan pertimbangan manajemen pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty requires consideratrion of management at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas (Nilai tercatat aset tetap disesuaikan dalam Catatan 11).
Estimated Useful Lives of Fixed Asset The Group reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned (Carrying value of fixed asset is presented in Note 11).
Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat renovasi bangunan sewa berdasarkan faktor-faktor seperti manfaat di masa depan dan potensi keuntungan yang
The Group reviews periodically the estimated useful lives of renovation of rented buildings based on factors such as future benefits and potential income that can be generated
D1/March 28, 2014
21
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
diperoleh dari lokasi gerai yang disewa. Kondisi ini dapat menyebabkan Grup melakukan penutupan gerai apabila selama 3 tahun berturut-turut pendapatan yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan biaya operasional gerai yang bersangkutan.
from the rented store. This condition may cause the Group to close the store if during 3 consecutive year, the revenue generated is lower than the related operational costs.
Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan beban (penghasilan) neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja.
Employee Benefits The present value of the post employee benefits obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net expenses (income) include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefits obligations.
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Group determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Group considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja jangka pendek sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 19.
Other key assumptions for short term employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Additional information is disclosed in Note 19.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Income Tax Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini
Deferred Tax Asset Deferred tax asset are recognized only when deferred tax will be recovered, in this case is dependent on generation
D1/March 28, 2014
22
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penjualan produk makanan, penambahan outlet, harga bahan baku, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management estimates of future cash flows. These depend on estimates of the number of sales product, additional outlet, raw material cost, operating cost, capital expenditure, dividends, and other capital management transactions.
Liabilitas Pajak Tangguhan Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred Tax Liabilities Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Pertimbangan Penting dalam Penentuan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Critical Judgments in Applying the Accounting Policies
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.n.
Classification of Financial Assets and Liabilities The Group determine the classifications of certain assets and liabilities as assets and financial liabilities by judging if they meet the definitions set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group accounting policies disclosed in Note 2.n.
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
3. Kas dan Setara Kas
3. 2013 Rp
Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero)Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank OCBC NISP Tbk US Dolar PT Bank Mutiara Tbk (2013 : USD33,513.99; 2012 : USD 1,324.86) Total Bank
D1/March 28, 2014
Cash and Cash Equivalents
2012 Rp
4,181,419
8,103,085
4,203,036 2,100,435 1,435,181 886,127 364,902 336,071 238,043 42,274 12,662 2,922 9,621,653
2,118,312 690,198 4,830,633 689,440 533,106 280,810 401,351 42,615 8,655 4,579 9,599,699
408,502 408,502 10,030,155
23
12,811 12,811 9,612,510
Cash on Hand Cash in Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Deutsche Bank PT Bank OCBC NISP Tbk US Dollar PT Bank Mutiara Tbk (2013 : USD33,513.99; 2012 : USD 1,324.86) Total Cash in Banks
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013 Rp
--
500,000
Time Deposit Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
14,211,574
18,215,595
Total Cash and Cash Equivalents
---
7,25% 3 bulan/months
Time Deposits Contractual Interest Rates Maturity Period
Deposito Berjangka Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Total Kas dan Setara Kas
2012 Rp
Deposito Berjangka Tingkat Suku Bunga Kontraktual Jatuh Tempo
4.
Investasi Tersedia untuk Dijual
4. Available for Sale Investments
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2013 Rp
Tersedia untuk Dijual Instrumen Ekuitas Laba yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan yang dikategorikan Sebagai Tersedia untuk Dijual Total Investasi
2012 Rp
2,436,387
2,436,387
32,712,675 35,149,062
20,680,882 23,117,269
Available for Sale Equity Instrument Unrealized Gain on Financial Asset Classified as Available For Sale Total Investments
Investasi pada efek ekuitas merupakan investasi 8.447.600 lembar saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga perolehan sebesar Rp 135 per saham. Pada bulan Juni 2004 Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham dengan nilai Rp 400 per saham serta saham bonus sebesar 844.760 saham. Bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978 saham dividen dengan nilai Rp 320 per saham serta saham bonus sebesar 599.012 saham. Perusahaan mempunyai 13.518.870 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Investment in equity instrument is represented by investment in 8,447,600 shares of PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) which is classified as available for sale with an acquisition price of Rp 135 per share. In June 2004, the Company received shares dividend of 1,689,520 shares, at Rp 400 per share and bonus shares of 844,760 shares. In August 2009 recieved 1,937,978 shares dividend, at Rp 320 per shares and bonus shares of 599,012 shares, the Company has 13,518,870 shares as of December 31, 2013 and 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai pasar MREI per lembar masing-masing sebesar Rp2.600 dan Rp1.710 sehingga nilai wajar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp35.149.062 dan Rp23.117.269. Selisih harga pasar dengan harga perolehan yang merupakan laba yang belum direalisasikan masing-masing sebesar Rp32.712.675 dan Rp20.680.882 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disajikan sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
On December 31, 2013 and 2012, market price for MREI shares is Rp2,600 and Rp1,710 respectively, which resulted in fair value of on December 31, 2013 and 2012 amounting to Rp35,149,062 and Rp23,117,269 respectively. The Difference between market price over its acquisition price which represents the unrealized gain of Rp32,712,675 and Rp20,680,882 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, were recorded as a other comprehensive income.
5.
Piutang Usaha-Pihak Ketiga
5.
Piutang ini merupakan tagihan atas pemakaian bahan baku kepada franchise, pengguna merek dan logo Grup melalui perjanjian waralaba masing-masing per 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp2.029.076 dan Rp3.252.069. Seluruh piutang ini jatuh tempo dalam waktu satu bulan.
D1/March 28, 2014
24
Trade Receivables-Third Parties
This account represents the receivables from usage of raw material by franchisees, the users of trademark and logo of the Group through franchise agreement, the balance were Rp2,029,076 and Rp3,252,069 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. All of these trade receivables are due within one month.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Grup tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha karena tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan manajemen juga berkeyakinan bahwa piutang usaha seluruhnya dapat ditagih. 6.
The Group did not provide allowance for impairment of trade receivables since there was no indication of impairment issue, and the management also believes that all trade receivables are collectible.
Aset Keuangan Lancar Lainnya
6. Other Current Financial Assets
Akun ini terdiri dari:
Investasi Jangka Pendek Pihak Ketiga Piutang Lain-lain Total Aset Keuangan Lancar Lainnya
This account consists of: 2013 Rp 1,500,000
19,368 1,519,368
2012 Rp --
Short-Term Investment
210,760 210,760
Third Parties Other Receivables Total Other Current Financial Assets
Investasi jangka pendek pada tahun 2013 merupakan deposito pada PT Bank Victoria International Tbk sebesar Rp1.500.000 dengan jangka waktu selama 6 bulan dengan tingkat bunga tahunan sebesar 8% - 9,5%.
Short term investment in 2013 represents time deposits at PT Bank Victoria International Tbk amounting to Rp1,500,000, respectively, for six months period and bears interest rate of 8% - 9. 5% per annum.
Piutang kepada karyawan diberikan oleh Grup tanpa bunga dan pembayarannya dilakukan dengan memotong gaji karyawan yang bersangkutan.
The other receivables account represents non-interest bearing loan provided by the Group to its employees which are being paid through salary deduction.
7.
Persediaan
7. Inventories
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2013 Rp
2012 Rp
Persediaan Barang Dagangan
Merchandises
Ayam Segar dan Ayam Marinasi Bahan Pelengkap
5,246,603 3,739,712
5,791,386 4,034,192
Bahan Pembungkus
3,406,290
3,519,991
Packaging
1,499,351 1,657,073 15,549,029
2,012,482 1,576,142 16,934,193
Food Material Beverages
1,935,783 1,109,000 838,453 199,308 68,093 4,150,637
1,968,077 662,337 767,968 142,673 45,122 3,586,177
19,699,666
20,520,370
Bahan Makanan Bahan Minuman
Persediaan Non Barang Dagangan Suku Cadang Souvenir Gas dan Bahan Pembersih Seragam Lain-lain Total
Fresh and Marinated Chicken Complimentary Material
Non Merchandises Spareparts Souvenir Gas and Cleaner Uniform Others Total
Persediaan Grup dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 12).
Inventories of the Group are secured for loan facilities obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 12).
Persediaan barang dagangan Grup per 31 Desember 2013 dan 2012 telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp21.742.000 dan Rp16.742.800. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group’s merchandise inventories have an insurance coverage amounting to Rp21,742,000 and Rp16,742,800, respectively. Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible losses on the insured assets.
D1/March 28, 2014
25
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang usang. 8.
Management of the Group believes that there is no event or change in circumstances that indicates material impairment on inventories and there are no obsolete inventories.
Bagian Lancar atas Biaya Dibayar di Muka
8. Current Portion of Prepaid Expenses
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2013 Rp
2012 Rp
22,406,637 425,907
17,599,473 359,126
Rental and Service Charge Insurance
2,618,916 20,577,515 (6,245,916)
Others (each below Rp 50 millions)
Dikurangi: Bagian Jangka Panjang
2,599,248 25,431,792 (8,022,232)
Total Bagian Lancar atas Biaya Dibayar Di Muka
17,409,560
14,331,599
Total Current Portion of Prepaid Expenses
Sewa dan Service Charge Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 Juta)
Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas sewa ruang kantor pusat, gerai dan gudang. 9.
Rental and service charge represent the advance payment of rental for head office, outlets and warehouse.
Aset Lancar Lainnya
9. Other Current Assets
Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang muka renovasi gerai, uang muka pembelian persediaan dan uang muka operasional lainnya, masing-masing sebesar Rp 13.423.677 dan Rp 1.656.971 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
This accounts represents advance payments for opening new outlets, outlets renovation, purchase of inventories and other operational advances, the balance were Rp 13,423,677 and Rp 1,656,971 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
10. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya
10. Other Non Current Financial Assets
Akun ini terdiri dari:
Uang Jaminan Sewa Gerai Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya Total
This account consists of: 2013
2012
Rp
Rp
3,057,477 295,304 3,352,781
3,064,884 372,658 3,437,542
Uang jaminan sewa gerai dikenakan atas lokasi gerai yang disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang jaminan ini dapat diterima kembali bila Grup telah memenuhi segala liabilitas yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir.
D1/March 28, 2014
Less: Long Term Portion
26
Outlets Rental Deposits Electricity, Telephone and Other Deposits Total
Outlets rental deposits are charged to outlet locations which is required by the property owners as stated in the related agreement. The deposit is refundable if the Group have completed all terms and conditions stated in the agreement at the end of rental period.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. Aset Tetap
11.
Property and Equipment
Saldo Awal/
Penambahan/
2013 Pengurangan/
Reklasifikasi/
Beginning
Additions
Deductions
Reclassification
Ending
Rp
Balance Rp
Balance Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal
25,657,519 8,300,692 685,892 6,298,002 8,100,897 77,663,990 126,706,992
-2,270,287 -812,956 2,433,799 15,123,725 20,640,767
--49,575 -666,255 5,317,899 6,033,729
--------
25,657,519 10,570,979 636,317 7,110,958 9,868,441 87,469,816 141,314,030
Acquisition Cost Direct Ownership Landright Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
Renovasi Bangunan Sewa Total harga perolehan
66,133,830 192,840,822
14,033,526 34,674,293
3,351,895 9,385,624
---
76,815,461 218,129,491
Renovation of Rented Building Total cost
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal Renovasi Bangunan Sewa Total akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
1,773,736 535,473 3,798,837 4,557,470 46,466,447 57,131,963
198,482 22,657 809,309 632,564 5,333,397 6,996,409
-49,575 -649,650 3,829,231 4,528,456
-------
1,972,218 508,555 4,608,146 4,540,384 47,970,613 59,599,916
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
25,109,344
6,116,446 13,112,855
1,430,693 5,959,149
---
29,795,097 89,395,013 128,734,478
Renovation of Rented Building Total accumulated depreciation Net book value
82,241,307 110,599,515
Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal Renovasi Bangunan Sewa Total harga perolehan
Penambahan/ Additions
2012 Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
Rp
Rp
Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
-1,828,258 1,040,708 11,801,023 45,453,676
--5,184 315,588 2,400 3,016,847 3,340,019
---408,812 (194,627) (480,708) (266,523)
25,657,519 8,300,692 685,892 6,298,002 8,100,897 77,663,990 126,706,992
Acquisition Cost Direct Ownership Landright Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
12,615,850 58,069,526
520,800 3,860,819
266,523 --
66,133,830 192,840,822
Renovation of Rented Building Total cost
958,054 2,216,470 691,076 4,376,520 7,257,216 69,360,522 84,859,858
24,699,465 6,084,222
53,772,257 138,632,115
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan Mesin Kendaraan Bermotor Furniture Perlengkapan Restoran Subtotal
1,765,289 517,013 3,261,135 4,046,662 44,069,832 53,659,931
243,613 27,705 592,396 482,477 4,701,959 6,048,150
-5,184 315,586 2,400 1,634,163 1,957,333
(235,166) (4,061) 260,892 30,731 (671,181) (618,785)
1,773,736 535,473 3,798,837 4,557,470 46,466,447 57,131,963
Accumulated Depreciation Direct Ownership Building Machineries Motor Vehicles Furniture Store Equipments Subtotal
Renovasi Bangunan Sewa Total akumulasi penyusutan Nilai buku bersih
20,178,991 73,838,922 64,793,193
4,464,628 10,512,778
259,382 2,216,715
725,107 106,322
25,109,344 82,241,307 110,599,515
Renovation of Rented Building Total accumulated depreciation Net book value
D1/March 28, 2014
27
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian pengurangan aset tetap yang merupakan penjualan aset adalah sebagai berikut: 2013 Rp
Deductions in assets which represent sale of assets are as follows: 2012 Rp
Nilai Buku Harga Jual
1,517,775 2,764,441
1,382,685 2,335,189
Book Value Selling Price
Keuntungan Penjualan Aset Tetap
1,246,666
952,504
Gain on Sale of Fixed Assets
Pengurangan aset tetap selain karena penjualan juga merupakan penghapusan aset tetap. Penghapusan aset tetap sehubungan dengan adanya penutupan gerai yang tidak menguntungkan. Penghapusan aset tetap ada tahun 2013 dan 2012, masingmasing dengan nilai buku sebesar Rp25.099.197 dan nihil diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan dalam akun “Kerugian Penghapusan Aset Tetap” (Catatan 27).
Deduction of assets consist of written-off and sale of assets. The deduction of assets in connection with the closure of unprofitable outlets. The net book value of the written-off assets in 2013 and 2012 amounting to Rp25,099,197 and nil respectively was recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “Loss on Write off of Assets” (Note 27).
Pembebanan penyusutan tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut (Catatan 26 dan 27):
Depreciation charged for 2013 and 2012 are as follows (Notes 26 and 27):
2013 Rp
2012 Rp
Biaya Penjualan Biaya Umum dan Administrasi
12,179,041 933,814
9,698,260 814,518
Selling Expenses General and Administrative Expenses
Total
13,112,855
10,512,778
Total
Pada tanggal 29 Juni 2012, Grup melakukan pembelian atas tanah dan bangunan perkantoran di Jl. Palmerah Utara No. 100, Jakarta Barat dengan nilai total Rp 30.881.823
On June 29, 2012, the Group purchased land and office buildings on Jl. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta with a total value of Rp 30,881,823.
Aset tetap berupa tanah dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 13).
Land is pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Central Asia Tbk (Note 13).
Aset tetap Grup per 31 Desember 2013 dan 2012 telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan Rp97.960.954 dan Rp84.468.385. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Group’s property and equipment as of December 31, 2013 and 2012 have been insured with the coverage value of Rp97,960,954 and Rp84,468,385, respectively. The Management believes that the coverage value is adequate to cover possible loss over the insured assets.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi perubahan keadaankeadaan yang menyebabkan nilai aset mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2013 and 2012 the management believes that there are no indications of changes in condition that might cause an impairment in value of assets.
Rincian kerugian penghapusan renovasi bangunan sewa sehubungan dengan penutupan gerai sebagai berikut :
The details of loss on write-off of renovation of rented Building are as follows:
2013 Rp Perusahaan Entitas Anak Total
D1/March 28, 2014
2012 Rp
1,272,070 155,894 1,427,964
28
53,426 207,992 261,418
The Company Subsidiaries Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Renovasi bangunan sewa per 31 Desember 2013 dan 2012, telah diasuransikan masing-masing dengan nilai pertanggungan sebesar Rp59.734.142 dan Rp51.317.142. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
Renovation of rented building as of December 31, 2013 and 2012, have been insured with coverage value of Rp59,734,142 and Rp51,317,142, respectively. The Management believes that the coverage value is adequate to cover any possible loss.
12. Aset Tidak Lancar Lainnya
12. Other Non Current Assets
Akun ini merupakan aset yang belum digunakan seperti peralatan kantor yang dibeli untuk digunakan untuk outlet baru oleh Grup, masing-masing sebesar Rp6.838.503 dan Rp1.933.722 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
This account represent unused assets such as store equipments purchased by the Group to be used for the new stores, the balance amounted to Rp6,838,503 and Rp1,933,722 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
13. Utang Bank Jangka Pendek
13. Short Term Bank Loans 2013 Rp
Fasilitas Pinjaman Rekening Koran Fasilitas Pinjaman Berjangka Waktu Total
2012 Rp
6,802,918 2,700,000 9,502,918
5,163,361 -5,163,361
Overdraft Facility Time Loan Revolving Facility Total
Pada tanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan jumlah plafon Rp7.500.000 dari PT Bank Central Asia Tbk. Perjanjian fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui perjanjian kredit No. 2665/PPK/BLD/2013, tanggal 16 Juli 2013 yang menambah jumlah plafon menjadi Rp13.000.000 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan 10 Agustus 2014. Pinjaman ini dikenakan bunga 11% per tahun. Saldo pinjaman rekening koran per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp6.802.918 dan Rp5.163.361.
On August 10, 2009, the Company obtained Overdraft facility with maximum limit of Rp7,500,000 from PT Bank Central Asia Tbk. This facility agreement has been amended several times, most recently, through loan agreement No. 2665/ PPK/BLD/2013 dated July 16, 2013 which extended maximum limit amounted to Rp13,000,000 and the term period of facility up to August 10, 2014. This loan bears annual interest rate of 11% per annum. The outstanding balance of loan as of December 31, 2013 and 2012 are amounting to Rp6,802,918 and Rp5,163,361, respectively.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman Time Loan Revolving dengan jumlah plafon Rp2.500.000. Perjanjian fasilitas ini telah mengalami perubahan, terakhir melalui perjanjian kredit No. 2665/PPK/BLD/2013 tanggal 16 Juli 2013 yang menambah jumlah plafon menjadi Rp9.500.000 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas ini sampai dengan 10 Agustus 2014. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 10,75% per tahun. Saldo pinjaman berjangka waktu per 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah Rp2.700.000 dan nihil.
Related to the above mentioned loan agreement dated July 22, 2011, the Company also obtained a Time Loan Revolving facility with maximum limit of Rp2,500,000. This facility agreement has been amended, most recently, through loan agreement No. 2665/PPK/BLD/2013 dated July 16, 2013 which extended maximum limit amounted to Rp9,500,000 and the term period of facility up to August 10, 2014. This loan bears annual interest rate of 10.75% per annum. The outstanding balance of loan as of December 31, 2013 and 2012 are amounting to Rp2,700,000 and nil, respectively.
Utang bank ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
This bank loans are secured by the Group’s assets as follows:
a. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 481 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Karya Jasa, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kotamadya Medan (Catatan 11). b. Tanah dan bangunan (ruko) dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 548 atas nama Perusahaan, yang terletak di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11).
a.
D1/March 28, 2014
29
b.
Land and building under Building Right Title No. 481 registered under the name of the Company, located at Jl. Karya Jasa, Pangkalan Masyhur sub district, Medan Johor district, Medan City (Note 11). Land and building (shop) under Building Right Title No.548 registered under the name of the Company, located at Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11).
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
c. Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 549 atas nama Perusahaan, yang terletak di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Bekasi Barat, Kabupaten Bekasi (Catatan 11). d. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 722 atas nama Perusahaan, yang terletak di Perkav. Mas Naga Blok A6 Kav No 13, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur (Catatan 11). e. Persediaan barang berupa bahan makanan dan minuman yang dimiliki oleh Perusahaan (lihat Catatan 7).
c.
Land under Building Right Title No.549 registered under the name of the Company, located at Kotabaru sub district, West Bekasi district, Bekasi Regency (Note 11)
d.
Land and building under Building Right Title No. 722 registered under the name of the Company, located at Perkav. Mas Naga Blok A6 Kav No 13, Pondok Kopi sub district, Duren Sawit district, East Jakarta (Note 11). Inventories of goods in the form of food and beverages that are owned by the Company (see Note 7).
e.
14. Utang Usaha-Pihak Ketiga
14. Trade Payables-Third Parties
Merupakan utang usaha Grup kepada para pemasok bahan baku, terdiri dari: 2013 Rp
This account represents the Group's payable to suppliers for purchase of raw material, consist of the following: 2012 Rp
Pihak Ketiga PT Unilever Indonesia PT Putra Mandiri PT Sukanda Jaya PT Buana Distrindo UD Waluyo PT Ciomas Adisatwa PT Sinar Sosro PT Jaya Gas Indonesia PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Rotaryana Jakarta PT Wonokoyo Jaya Corporindo Michael Leong PT Heinz ABC Indonesia PT Sinar Meadow International Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Total
Third Parties 1,172,495 1,149,694 1,107,601 878,277 798,032 746,808 739,806 577,550 560,491 530,524 529,234 331,771 163,434 -6,296,737
6,338,109 16,679,927
PT Unilever Indonesia PT Putra Mandiri PT Sukanda Jaya PT Buana Distrindo UD Waluyo PT Ciomas Adisatwa PT Sinar Sosro PT Jaya Gas Indonesia PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Rotaryana Jakarta PT Wonokoyo Jaya Corporindo Michael Leong PT Heinz ABC Indonesia PT Sinar Meadow International Indonesia Others (each below Rp 500 million) Total
A detail of aging trade payables-third parties based on its invoice date is as follows:
2013 Rp
2012 Rp
10,930,359
10,565,430
4,646,650 5,445 15,582,454
5,208,352 906,145 16,679,927
Seluruh utang usaha Grup adalah dalam mata uang Rupiah.
Not yet due Over Due : 1 - 30 days 31 - 60 days Total Trade Payables-Third Parties
All Group’s trade payables are denominated in Rupiah.
15. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya
15. Other Current Financial Liabilities
Akun ini merupakan utang lainnya kepada pihak ketiga atas pembelian lainnya selain bahan baku dan deposit royalti, masingD1/March 28, 2014
-708,817 746,579 625,089
15,582,454
Rincian umur utang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo Telah Jatuh Tempo: 1 - 30 Hari 31 - 60 Hari Total Utang Usaha Pihak Ketiga
1,380,925 2,183,213 897,314 1,264,327 -877,377 835,619 -822,558 --
30
This account represents other payable to third parties for purchases other than raw materials and royalty deposits, paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
masing sebesar Rp5.384.089 dan Rp4.771.392 pada 31 Desember 2013 dan 2012.
amounting to Rp 5,384,089 and Rp 4,771,392 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Seluruh liabilitas jangka pendek lainnya Grup adalah dalam mata uang Rupiah.
All Group’s other current liabilities are denominated in Rupiah.
16. Beban Akrual
16. Accrued Expenses
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2013 Rp
Sewa Gedung dan Service Charge Listrik, Air, Telepon, dan Gas Pelayanan Konsumen Bunga Pinjaman Biaya Operasional Store Jamsostek Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 Juta ) Total
2012 Rp
3,592,532 2,291,789 756,711 608,433 181,679 -477,597 7,908,741
Bunga pinjaman merupakan bunga atas fasilitas pinjaman bank diperoleh Grup (Catatan 13 dan 18).
3,068,706 1,951,670 540,293 196,043 249,825 81,004 501,573 6,589,114
Building Rent and Service Charges Electricity, Water, Telephone and Gas Customer Service Interest on Loan Store Operational Cost Jamsostek Others (each below Rp 50 million) Total
Loan interest represents accrual of interest from bank loan facilities obtained by the Group (Notes 13 and 18).
17. Perpajakan a.
17. Taxation
Beban Pajak Penghasilan
a.
Income Tax Expense
2013 Rp
2012 Rp
Pajak Kini: Perusahaan Entitas Anak
(5,886,806) (1,335,416)
(9,418,523) (1,162,254)
Current Tax: The Company Subsidiaries
Pajak Tangguhan: Perusahaan Entitas Anak
(1,793,763) (27,022)
(1,456,457) 61,766
Deferred Tax: The Company Subsidiaries
(9,043,007)
(11,975,468)
Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian- Bersih
Total Consolidated Income
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31.Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Rp Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Sesuai dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Komprehensif Dikurangi : Laba Sebelum Pajak Entitas Anak Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perusahaan
D1/March 28, 2014
Tax Expenses - Net
Current Tax A reconciliation between income before income tax as presented in the consolidated statements of comprehensive income with tax income for the years ended December 31, 2013 and 2012, is as follows: 2012 Rp
34,387,014
47,758,929
5,190,786
3,981,476
29,196,228
43,777,453
31
Income Before Income Tax presented in the to Consolidated Statements of Comprehensive Income Less: Income Before IncomeTax of Subsidiaries Income Before Income Tax of The Company
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Perbedaan Waktu: Penyusutan Aset Tetap Manfaat Imbalan Kerja Perbedaan Permanen: Penyusutan Penghapusan Aset Tetap Perjamuan dan Hadiah Laba Penjualan Aset Tetap Laba Penghapusan Aset Lain-lain Pendapatan Deposito dan Jasa Giro
2013 Rp
2012 Rp
(7,003,703) (171,350)
(6,721,798) 895,972
(7,175,053)
(5,825,826)
Timing Differences: Depreciation of Fixed Assets Employee Benefits Permanent Differences: Depreciation from Fixed Assets Written-Off Entertainment and Donation Gain on Seliing Fixed Assets Gain on Other Assets Written Off Interest Income on Time Deposit and Current Accounts
(22,129) 4,474 532,535 1,060,209
(3,571) 6,440 -27,545
Estimasi Laba Kena Pajak Tahun Berjalan
(49,040) 1,526,049 23,547,224
(307,950) (277,536) 37,674,091
Estimated Taxable Income for the Year
Pembulatan
23,547,000
37,674,000
Rounded - off
Estimasi Pajak Kini - Perusahaan Estimasi Pajak Kini Entitas Anak
5,886,806 1,335,416
9,418,500 1,162,255
Estimated Current Income Tax - The Company Estimated Current Income Tax - Subsidiaries
Beban Pajak Kini Konsolidasian Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Perusahaan Pasal 23 Pasal 25 Estimasi Utang Pajak - Perusahaan Entitas Anak Pasal 25 Estimasi Utang Pajak - Entitas Anak Estimasi Utang Pajak Penghasilan Badan Konsolidasian
7,222,222
10,580,755
(922,194) (4,869,714) 94,898
(6,002,888) 2,507,114
(1,063,856) 271,560
(743,079) 419,176
366,458
2,926,290
Consolidated Current Tax Expenses Prepayments of Income Tax The Company Article 23 Article 25 Estimated Tax Payable - The Company Subsidiaries Article 25 Estimated Tax Payable - Subsidiaries Estimated Corporate Income Tax Payable Consolidated
(908,521)
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah (laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan).
In accordance with Indonesia Taxation Law, corporate income tax is calculated for the Company and each of its subsidiaries in the understanding that they are separate legal entities (the consolidated financial statements are not permitted for computing corporate income tax) on an annual basis.
Perhitungan Penghasilan Kena Pajak Laba Fiskal untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 tersebut di atas telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahun (SPT) Pajak 2012 yang dilaporkan Perusahaan kepada kantor pajak untuk tahun pajak 2012. Laba kena pajak tahun 2013 tersebut diatas akan menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahun 2013.
Calculation of Taxable Income Tax Income for the year ended December 31, 2012 above are in accordance with the Corporate Income Tax Returns (SPT) for Fiscal Year 2012 that the Company reported to the tax office for 2012 fiscal year. Taxable income for 2013 above will be the basis in filling SPT for Fiscal Year 2013.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba komersial sebelum pajak penghasilan dengan dan tarif pajak penghasilan yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense with the result of computation of commercial income with the prevailing tax rate is as follows:
2013 Rp Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Laba Entitas Anak Laba Komersil Perusahaan
D1/March 28, 2014
2012 Rp
34,387,014
47,758,929
(5,190,786)
(3,981,476) 43,777,453
29,196,228
32
Income Before Income Tax as presented in the to Consolidated Statements of Comprehensive Income Less : Income of Subsidiaries Commercial Income - the Company
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Rp
2012 Rp
(7,299,057)
(10,944,363)
(393,772)
(7,604)
12,260 (7,680,569)
76,988 (10,874,979)
Pajak Kini Entitas Anak Pajak Tangguhan Entitas Anak Total Beban Pajak Penghasilan Entitas Anak
(1,335,416) (27,022)
(1,162,255) 61,766
(1,362,438)
(1,100,489)
Current Tax - Subsidiaries Deferred Tax - Subsidiaries Total of Income Tax ExpensesSubsidiaries
Total Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian
(9,043,007)
(11,975,468)
Total Consolidated Income Tax Expenses
Pajak Penghasilan Dihitung dengan Tarif Pajak Yang Berlaku Beban yang Tidak Dapat Menjadi Pengurang Pajak Penghasilan Tidak Kena Pajak/Dikenakan Pajak Final Total Beban Pajak Penghasilan Perusahaan
b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 31 Des 2011/ Dec, 31 2011
Rp Aset Pajak Tangguhan Entitas Anak PT Putra Asia Perdana Indah Liabilitas Pajak Tangguhan Perusahaan Imbalan Kerja Penyusutan Aset Tetap Entitas Anak PT Mitra Hero Pionerindo Total Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih
c.
167,749
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laba Rugi/ Charged (Credited) to Profit or Loss Rp
Income Tax Calculated using Current Tax Rate Non Deductible Expenses Non-Taxable Income/ Subject to Final Tax Total of Company Income Tax Expenses
b. Deferred Tax Assets (Liabilities) The detail of deferred asset and liabilities as presented in consolidated statements of financial position as of December 31, 2013 and 2012 are as follows: 31 Des 2012/ Dec, 31 2012
Dibebankan (Dikreditkan) pada Laba Rugi/ Charged (Credited) to Profit or Loss Rp
Rp
69,957
237,706
(19,382)
Deferred Tax Liabilities The Company Employee Benefits Depreciation of Fixed Assets
223,993 (1,680,450) (1,456,457)
1,143,015 (6,286,789) (5,143,774)
(42,837) (1,750,926) (1,793,763)
1,100,178 (8,037,715) (6,937,537)
(9,732)
(8,191)
(17,923)
(7,640)
(25,563)
Subsidiaries PT Mitra Hero Pionerindo
(3,697,049)
(1,464,648)
(5,161,697)
(1,801,403)
(6,963,100)
Deferred Tax Liabilities - Net
c. Taxes Payable 2013 Rp
D1/March 28, 2014
218,324
Deferred Tax Assets Subsidiaries PT Putra Asia Perdana Indah
919,022 (4,606,339) (3,687,317)
Utang Pajak
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat (2) Pajak Pembangunan I Pajak Pertambahan Nilai Sub Total
31 Des 2013/ Dec, 31 2013
2012 Rp
396 395,101 16,982 160,524 94,898 638,155 1,454,259 603,330
533 182,565 9,531 534,952 2,507,114 315,211 7,957,599 228,221
3,363,645
11,735,726
33
The Company Income Tax Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4 verse 2 Development Tax 1 Value Added Tax Sub Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2013 Rp
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pasal 4 ayat (2) Pajak Pembangunan I Sub Total Total Utang Pajak
2012 Rp
16,894 71,360
18,090 68,963 64,055 419,175 1,496 289,575 861,354 12,597,080
96,855 271,560 2,433 283,804 742,906 4,106,551
18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang
18. Long Term Bank Loans and Financial Institutions 2013 Rp
Perusahaan Utang Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Lembaga Keuangan US Dolar Tuscan Asset Ltd (2013: USD600,000 2012: USD600,000) Total Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Dikurangi Bagian Lancar Bagian Jangka Panjang
Subsidiaries Income Tax Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Article 4 verse 2 Development Tax 1 Sub Total Total Taxes Payable
2012 Rp
32,996,812
23,214,286
7,313,400
5,802,000
40,310,212 (13,089,964) 27,220,248
29,016,286 (9,373,429) 19,642,857
PT Bank Central Asia Tbk
The Company Bank Loans Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Financial Institutions US Dolar Tuscan Asset Ltd (2013: USD600,000 2012: USD600,000) Total Long Term Bank Loans and Financial Institutions Less : Current Portion Non Current Portion
PT Bank Central Asia Tbk
Berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 242 tanggal 29 Juni 2012, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah plafon Rp 25.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada 28 Juni 2019 dan dikenakan tingkat bunga 10% per tahun.
Based on credit facilities agreement deed No. 242 dated June 29, 2012, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H. the Company also obtained a Investment Credit facility with maximum limit of Rp 25,000,000. This loan will mature on June 28, 2019 and bears an interest rate of 10% per annum.
Perjanjian diatas telah diperbaharui dengan berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 2665/ PPK/BLD/2013 tanggal 16 Juli 2013, yang diaktakan oleh Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BCA yang terdiri dari:
The above credit facilities agreement has been renewed based on credit facilities agreement deed No. 2665/PPK/BLD/2013 dated July 16, 2013, by notarial deed of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H, the Company obtained Investment Credit facility from BCA consists of:
a. Kredit Investasi-1 dengan jumlah plafon Rp25.000.000 dan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2019. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan pembelian tanah di Jl. Palmerah Utara No. 100 Jakarta Barat yang akan digunakan sebagai Kantor Pusat, Processing, Operasional dan Gudang. b. Kredit Investasi-2 dengan jumlah plafon Rp40.000.000 dengan batas waktu penarikan kredit adalah sampai dengan tanggal 31 Mei 2014 dan jangka waktu kredit adalah
a.
Credit Investment-1 with maximum limit of Rp25,000,000, and will mature on June 28, 2019. Ths facility is used to finance the purchase of land in Jl. Palmerah Utara No. 100, West Jakarta, which will be used as an Officer Center, Processing, Operations and Warehouse.
b.
Credit Investment-2 with maximum limit of Rp40,000,000 with credit withdrawal deadline on 31 May 2014 and the credit period is 5 years. This facility is used to financing an
D1/March 28, 2014
34
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai penambahan 70 gerai baru. c. Kredit Investasi-3 dengan jumlah plafon Rp5.150.000 dengan batas waktu penarikan kredit adalah sampai dengan tanggal 31 Mei 2014 dan jangka waktu kredit adalah 5 tahun. Pinjaman ini digunakan untuk renovasi kantor dan gudang yang terletak di Jalan Palmerah.
additional of 70 new outlets. c.
Credit Investment-3 with maximum limit of Rp5,150,000 with credit withdrawal deadline on 31 May 2014 and the credit period is 5 years. This facility is used to financing office and warehouse renovation at Palmerah Street.
Pada tanggal 16 juli 2013, berdasarkan akta perjanjian fasilitas kredit No. 3073/PPK/BLD/2013, BCA mengajukan perubahan terkait tertib administrasi atas pinjaman diatas dimana semua transaksi pencairan dan pembayaran kredit tersebut akan dicatat pada satu rekening yang sama yaitu rekening BCA No. 5500.
On July 16, 2013, based on credit facilities agreement deed No. 3073/ PPK/BLD/2013, BCA proposed changes concerning the orderly administration of the above credit facilities agreement which are all transaction dilution and disbursement of its credit will be stated on the same BCA’s account No. 5500.
Tingkat bunga untuk masing-masing faslitas kredit tersebut adalah 10,75% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013 saldo pinjaman Perusahaan atas fasilitas ini adalah Rp32.996.812.
The bears an interest rate of each credit facilities is 10.75% per annum. As of December 31, 2013, the Company outstanding balances of it loans was Rp32,996,812.
Utang bank untuk fasilitas kredit investasi ini dijamin dengan aset Perusahaan sebagai berikut: a. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 455 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 100, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11). b. Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 502 atas nama Perusahaan, yang terletak di Jl. Palmerah Utara No. 14 B, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Kotamadya Jakarta Barat (Catatan 11). c. Mesin dan peralatan (Catatan 11).
This bank loans for facility credit investment are secured by the Company’s assets as follows: a. Land and building under Building Right Title No. 455 registered under the name of the Company, located at Jl. Palmerah Utara No. 100, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11).
Lembaga Non Bank
b.
c.
Land and building under Building Right Title No.502 registered under the name of the Company, located at Jl Palmerah Utara No. 14 B, located at Palmerah sub district, Palmerah district, West Jakarta City (Note 11). Machineries and equipments (Notes 11). Non Bank Institutions
Pada tanggal 22 Pebruari 2002 dan 24 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd., pihak ketiga, dengan jumlah keseluruhan sebesar USD6,000,000. Pinjaman ini digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.
On February 22, 2002 and June 24, 2004, the Company obtained a long term loan from Coralbells International Ltd., third party, totaling USD6,000,000. This loan is used to support the Company’s operational activities.
Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd. kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD2,750,000 berikut bunganya, dialihkan ke Tuscan Assets Ltd., pihak ketiga. Efektif sejak Juni 2008, pinjaman ini dikenakan bunga tetap 6% per tahun sesuai dengan adendum perjanjian pada tanggal 30 Mei 2008. Berdasarkan adendum perjanjian pada tanggal 16 Desember 2009 jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2015.
Based on letter dated April 30, 2008 from Coralbells International Ltd. to the Company, effective on May 1, 2008, all outstanding principal long term loans amounted to USD2,750,000, included its interest were transferred to Tuscan Assets Ltd., third party. Effective since June 2008, this loan bears interest rate of 6% per annum according to the amendment of the agreement dated May 30, 2008. Based on amendment of the agreement dated December 16, 2009 which states that the term period of loan is extended up to July 2, 2015.
19. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
19. Long Term Employee Benefits Liabilities
Grup menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah tenaga kerja yang berhak atas imbalan D1/March 28, 2014
35
The Group calculated and recognized the liabilities on employee benefits based on Labor Law No. 13 dated March 25, 2003. The number of employees who are entitled to paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
kerja sejumlah 2.506 dan 2.723 orang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
receive the benefit totalled 2,506 and 2,723 employees as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dihitung oleh Aktuaris Independen PT Prima Bhaksana Lestari yang menerbitkan laporan masing-masing pada tanggal 11 Maret 2014 dan 18 Februari 2013.
Estimated liabilities on employee benefits are calculated by the Independent Actuary of PT Prima Bhaksana Lestari which issued their report dated March 14, 2014 and February 18, 2013, respectively.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:
Actuarial assumptions used for determination of expenses and liabilities of employee benefits as of December 31, 2013 and 2012, are as follows:
2013
2012
55 tahun/55 years old 9.2% 6.5%
55 tahun/55 years old 6.4% 6.5%
Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO – 1980 Projected Unit Credit
Umur/Age 18 - 35 = 18% per tahun/per annum Umur/Age 36 - 44 = 15% per tahun/per annum Umur/Age 45 - 54 = 5% per tahun/per annum CSO - 1980 Projected Unit Credit
Usia pensiun normal Tingkat diskonto Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tingkat pengunduran diri
Tabel mortalita Metode
Mutasi liabilitas imbalan pascakerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Pembayaran Manfaat Karyawan Selama Tahun Berjalan Beban Imbalan Kerja Tahun Berjalan Liabilitas Akhir Tahun
Total Beban Imbalan Kerja Karyawan
2013
2012
Rp
Rp
5,059,920
4,106,618
(2,153,944)
(978,025)
1,792,350 4,698,326
1,931,327 5,059,920
D1/March 28, 2014
Mortality table Method
Beginning Balance Payment of Employee Benefit during the Current Year Employees' Benefits Expenses in the Current Year Liabilities at the End of Year
The details of employee benefits expenses for the current year are as follows:
2013 Rp 1,037,004 576,882 178,464
2012 Rp 1,235,935 565,888 129,504
Current Services Cost Interest Expenses Realized Actuarial Gain (Loss)
1,792,350
1,931,327
Total Employee Benefits Expenses
Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Kerugian Aktuarial yag belum diakui Total
Resignation rate
Movements in employee benefits liability in the consolidated statements of financial position are as follows:
Rincian beban manfaat pasca kerja karyawan yang diakui di tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Keuntungan (Kerugian) Aktuarial yang Diakui
Normal pension age Discount rate Estimated future salaries increase
Employee benefits liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:
2013 Rp 11,415,599 (6,717,273) 4,698,326
36
2012 Rp 11,174,345 (6,114,425) 5,059,920
Present Value of Defined Benefits Obligation Unrecognized Actuarial Losses Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini liabilitas imbalan pasti yang adalah sebagai berikut:
Reconciliation of beginning and ending balance of present value of defined benefits obligation is as follows:
2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Awal Tahun Beban Jasa Kini Beban Bunga Pembayaran Imbalan Kerugian Aktuarial yang belum diakui Nilai Kini Liabilitas Imbalan Pasti Akhir Tahun
2012 Rp
11,174,345 1,037,004 576,882 (2,153,945) 781,313
8,718,257 1,235,935 565,888 (978,025) 1,632,290
11,415,599
11,174,345
Rincian nilai kini liabilitas, surplus dan defisit program serta penyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 2013 Rp Nilai Kini Liabilitas Defisit Program
2012 Rp
Present Value of Defined Benefits Obligation at Beginning of Year Current Service Cost Interest Cost Expected Benefit Payment Actuarial Gain on Obligation Present Value of Defined Benefits Obligation at End of Year
Detail of present value of liabilities, surplus and deficit program and experience adjustment on liability program for the year ended December 31, 2013 and previous four annual periods are as follows: 2011 Rp
2010 Rp
2009 Rp
11,415,599 11,415,599
11,174,345 11,174,345
8,718,257 8,718,257
5,661,780 5,661,780
3,682,983 3,682,983
Present Value of Liabilities Deficit Program
--
--
--
--
--
Experience Adjustment on Liability Program
Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
20. Kepentingan Non Pengendali
20.
Hak minoritas pada entitas merupakan hak pada PT Mitra Hero Pioneerindo dan PT Putra Asia Perdana Indah sesuai dengan kepemilikannya pada ekuitas dan laba rugi komprehensif pada entitas anak.
21.
Non Controlling Interest in subsidiary represents interest in PT Mitra Hero Pioneerindo and PT Putra Asia Perdana Indah according to its shares of ownership in the equity and comprehensive income in subsidiary entity.
Modal Saham
21.
Susunan pemegang saham Grup berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Total
D1/March 28, 2014
Non Controlling Interest
Jumlah Saham/ Number of Shares (Lembar/ Shares)
Composition of the Group’s stockholders based on report from PT EDI Indonesia, Share Registrar as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:
2013 dan/and 2012 Jumlah/ Total
Rp
104,997,320 48,234,900 20,697,000 19,682,000 27,196,780 220,808,000
52,498,660 24,117,450 10,348,500 9,841,000 13,598,390 110,404,000
37
Share Capital
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%) 47.55 21.84 9.37 8.91 12.33 100.00
Stockholders BNYM SA/NV as Custodian of Bank of Singapore Ltd. Deutsche Bank AG Singapore ABN AMRO Nominees Singapore Pte.Ltd PT Bayu Buana Tbk Public (each below 5 %) Total
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
22. Tambahan Modal Disetor
22.
Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio saham) kepada masyarakat (penawaran umum perdana) dengan nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi dengan pelunasan saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995, dengan rincian sebagai berikut:
Additional Paid-in Capital
This account represents the difference between the price in which the shares were sold to the public (initial public offering) and its par value in 1994 after deducting the bonus shares issued in 1995, with details as follows:
Rp Hasil penjualan 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp 5.100 Nilai nominal 9.000.000 lembar Saham dengan nilai @ Rp 1.000
Proceeds from sale of 9,000,000 Shares @ Rp 5,100 Face value of 9,000,000 Shares @ Rp 1,000
45,900,000 (9,000,000) 36,900,000 (31,000,000)
Dikurangi: Saham Bonus Total
Less: Distribution of Bonus Shares
5,900,000
Total
23. Cadangan Umum
23. General Reserves
Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, S.H., No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Grup menyisihkan sebagian dari saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp75.968.
In 1997, based on the Notarial Deed of Mudofir Hadi, S.H., No. 55 dated June 19, 1997, the Group provided general reserves amounting to Rp75,968 from retained earnings.
24. Pendapatan Usaha - Bersih
24. Operating Revenues - Net
Akun ini merupakan pendapatan dari penjualan Grup masingmasing pada 234 dan 234 gerai pada tahun 2013 dan 2012 dengan rincian sebagai berikut:
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat Subtotal Pendapatan dari Royalti dan Franchise Fee Total
This account represents revenue generated by the Group from the 234 and 234 outlets in 2013 and 2012, respectively, with the following details:
2013
2012
Rp
Rp
358,496,714 22,185,127 4,395,747 385,077,588 5,473,827
322,238,243 21,520,789 4,467,922 348,226,954 5,553,454
390,551,415
353,780,408
25. Beban Pokok Penjualan
25.
Akun ini terdiri dari:
Persediaan Awal Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold This account consists of:
2013 Rp
2012 Rp
16,934,193 124,301,998 141,236,191 (15,549,029) 125,687,162
11,458,380 124,781,226 136,239,606 (16,934,193) 119,305,413
Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 merupakan pembelian bahan baku kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
D1/March 28, 2014
California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat Subtotal Revenue from Royalty and Initial Fee Total
38
Beginning Balance of Inventories Purchases Goods Available for Sale Ending Balance of Inventories Cost of Goods Sold
Purchases of raw materials which represent more than 10% of net purchases in 2013 and 2012 represent purchases from third parties are as follows:
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Total
PT Putra Mandiri Total
Persentase dari Total Pembelian/ Percentage of Total Purchases 2013 2012 % %
2013 Rp
2012 Rp
19,720,660 19,720,660
20,009,736 20,009,736
15.87 15.87
26. Beban Penjualan
Gaji dan Tunjangan Sewa dan Service Charge Listrik, Air, dan Telepon Penyusutan Aset Tetap Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Biaya Pemasaran Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang Alat-alat Kantor Iuran dan Retribusi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) Total Beban Penjualan
26. Selling Expenses 2013 Rp
2012 Rp
84,899,434 38,552,177 35,260,877 12,179,041 8,064,795 6,987,766 5,327,155 2,742,556 2,331,891 2,461,306
63,130,930 33,114,882 27,789,616 9,698,260 7,312,954 9,352,122 5,227,725 2,451,570 1,600,935 2,609,021
198,806,998
162,288,015
27. Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Tunjangan Sewa dan Service Charge Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Penyusutan Aset Tetap Listrik, Air, dan Telepon Alat-alat Kantor Jasa Profesional dan Pelatihan Kesejahteraan Karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) Total Beban Umum dan Administrasi
2013 Rp
2012 Rp
20,590,814 1,687,343 1,662,894 933,814 818,512 689,227 256,560 4,615 1,875,401 28,519,180
15,714,396 1,452,270 983,616 814,518 1,004,038 703,100 779,075 953,302 1,481,717 23,886,032
a. 2013 Rp
D1/March 28, 2014
Salaries and Allowances Rent and Service Charges Expedition, Travel and Transportation Depreciation of Fixed Assets Electricity, Water and Telephone Office Supplies Professional Fees and Training Employee Benefits Others (each below Rp 500 millions) Total General and Administrative Expenses
28. Other Income (Expenses)
Pendapatan Lainnya
Keuntungan Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) Pendapatan Dividen Lain-lain Total Pendapatan Lainnya
Salaries and Allowances Rent and Service Charges Electricity, Water and Telephone Depreciation of Fixed Assets Expedition, Travel and Transportation Marketing Expenses Repaired, Maintenance and Usage of Spareparts Office Supplies Fees and Retribution Others (each below Rp 1 billion) Total Selling Expenses
27. General and Administrative Expenses
28. Pendapatan (Beban) Lainnya a.
PT Putra Mandiri Total
16.04 16.04
Other Incomes
2012 Rp
1,246,666 513,717 2,387,429 4,147,812
39
952,504 405,566 1,127,851 2,485,921
Gain on Disposal of Assets (Note 11) Dividend Income Others Total Other Income
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
b.
Beban Lainnya
b.
Rugi Selisih Kurs - Bersih Rugi Penghapusan Aset Tetap (Catatan 11) Lain-lain Total Beban Lainnya
2013 Rp
2012 Rp
(1,646,291) (1,427,964) (139,447)
(1,224,890) (261,418) --
(3,213,702)
(1,486,308)
29. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Other Expenses
Loss on Foreign Exchange - Net Loss on Write-off of Assets (Note 11) Others Total Other Expenses
29. Related Party Transactions
Manajemen kunci termasuk dewan direksi, dewan komisaris dan personil manajemen kunci lainnya (Catatan 1.d).
Key management includes board of directors, board of commisioners and other key management personnel (Note 1.d).
Tidak ada imbalan pasca kerja untuk personil manajemen kunci. Manfaat jangka pendek untuk personil manajemen kunci merupakan gaji kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing sebesar Rp5.092.750 dan Rp4.756.063.
No post employment benefit for key management personnel. The short-term benefits for key management personnel represents salaries paid to Board of Directors and Board of Commisioners amounting to Rp5,092,750 and Rp4,756,063, respectively.
Hubungan dan sifat saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
No. 1.
2.
Pihak Berelasi/ Related Parties Komisaris dan Direksi/ Commissioners and Directors PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
Hubungan dengan Perusahaan/ Relationship Manajemen Kunci/ Key Management
Transaksi/ Transaction Beban Imbalan Kerja/ Employee Benefit Expense
Mempunyai Pemegang Saham Pembelian Aset Tetap/ Purchase of Fixed Assets yang sama dengan Perusahaan/ Having the same stockholders with the Company
Pada tahun 2012, Perusahaan membeli aset tetap dari PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. Keterbukaan informasi atas transaksi ini telah dilakukan pada 3 Juli 2012.
In 2012, the Company purchase fixed assets from PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. This transaction has been disclosed to public on July 3, 2012.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
All transactions with related parties have been disclosed the consolidated financial statements.
30. Laba per Saham
30. Earnings Per Share 2013 Rp
Laba yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (Rupiah Penuh) Total Saham Beredar (Lembar) Laba per Saham (Rupiah Penuh)
D1/March 28, 2014
2012 Rp
23,468,116 220,808 106.28
34,371,777 220,808 155.66
40
Income Attributable to Owner of the Parent Entity (Full Amount) Total Common Outstanding Share (shares) Earnings per Share (Full Amount)
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. Ikatan dan Perjanjian
31. Commitments and Agreements
Grup melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk menggunakan merek dagang milik Grup “California Fried Chicken (CFC)”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masing-masing pihak pengguna hak waralaba diwajibkan membayar kepada Group berupa biaya waralaba (initial fee) sebesar Rp 125.000 dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.
The Group entered into franchise agreements with the third parties to use Group trademark “California Fried Chicken (CFC)”. According to franchise agreement, the user of franchise brand should pay initial fee to the Group amounting to Rp 125,000 and 7% royalty from gross sales.
Jumlah gerai waralaba sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebanyak 40 gerai yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai dengan tahun 2018.
The number of franchise outlets as of December 31, 2013 and 2012 totalled 40 outlets, repectively that located spreadly throughout Indonesia. The term of agreement is 5 (five) years which the latest will be ended in 2018.
32. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
32. Balances and Transactions in Foreign Currencies
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Group mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2013 and 2012, the Group’s monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are as follows:
Mata Uang Asing / Foreign Currency 2013 Aset / Assets Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents Pihak Ketiga / Third Parties
USD
2012
33,513.99
1,324.86
Ekuivalen / Equivalent Rupiah 2013
2012
408,502
12,811 12,811
408,502 Liabilitas / Liabilities Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang/ Long Term Bank Loan and Non Bank Institutions Pihak Ketiga / Third Parties
USD
600,000.00
600,000.00
7,313,400
5,802,000 5,802,000 (5,789,189)
7,313,400 (6,904,898)
Total - Bersih / Total - Net
33. Informasi Segmen
33. Segment Information
Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yang ditelaah oleh Direksi, yang digunakan dalam mengambil keputusan strategis. Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis dan geografis.
The management has classified segment operation based on the report evaluated by the Director, which has been used as a basis of strategic decision. The Director considered the business operation from the perspective of business classification and geographics.
Segmen operasi Grup dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) unit bisnis stratejik yang menawarkan produk yang berbeda yaitu ayam goreng (CFC), masakan oriental (Sapo Oriental) dan donat (Cal Donat).
Operating segment of the Group can be classified into 3 (three) strategic business units which provide various products consist of fried chicken (CFC), oriental food (Sapo Oriental) and donuts (Cal Donuts).
Jumlah yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas ini dialokasikan berdasarkan operasi segmen.
The amounts provided to the chief operating decision-maker with respect to total assets and liabilities are measured in a manner consistent with that of the consolidated financial statements. These assets and liabilities are allocated based on the operations of the segment.
D1/March 28, 2014
41
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Tidak ada pendapatan, aset, dan liabilitas yang tidak dapat dialokasikan kepada operasi segmen tertentu.
There are no revenue, assets, and liabilities that cannot be allocated to a particular operating segment.
2013 California Fried Chicken Rp Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan Hasil Segmen Beban Penjualan Beban Umum dan administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Biaya Keuangan Penghasilan Keuangan
Sapo Oriental Rp
368,734,484 -368,734,484
Cal Donat Rp
22,185,127 -22,185,127
Total/ Total Rp
4,395,746 -4,395,746
Eliminasi/ Elimination Rp
Konsolidasian/ Consolidated Rp
395,315,357 -395,315,357
(4,763,942) -(4,763,942)
390,551,415 -390,551,415
251,963,554
14,410,413
3,025,648
269,399,615
(4,535,362)
264,864,253
(183,946,438) (27,781,856)
(16,942,674) (364,470)
(3,103,841) (372,855)
(203,992,954) (28,519,180)
5,185,956 --
(198,806,998) (28,519,180) (3,213,703) 4,147,812 (4,212,997) 127,826
Revenues External Parties Among Segment Total Revenues Segment Result Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses Other Income Finance Costs Finance Income
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan
34,387,014 (9,043,007)
Income Before Income Tax Income Tax
Laba Tahun Berjalan
25,344,007
Income for the Year
2013 California Fried
Sapo
Cal
Total/
Eliminasi/
Konsolidasian/
Chicken Rp
Oriental Rp
Donat Rp
Total Rp
Elimination Rp
Consolidated Rp
Aset Segmen Investasi Tersedia Untuk Dijual Aset tidak dapat Dialokasi Total Aset
175,016,979 35,149,062 35,512,816 245,678,857
7,736,312 --7,736,312
658,623 --658,623
183,411,914 35,149,062 35,512,816 254,073,792
31,745,679 (35,149,062) -(3,403,383)
215,157,592 -35,512,816 250,670,408
Segment Assets Available for Sale Investments Unallocated Assets Total Assets
Liabilitas Segmen Liabilitas tidak dapat Dialokasi Jumlah Liabilitas
28,661,953 65,794,438 94,456,391
----
----
28,661,953 65,794,438 94,456,391
----
28,661,953 65,794,438 94,456,391
Segment Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
2013 California Fried
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Sapo
Cal
Chicken Rp 20,240,117
Oriental Rp (300,929)
(32,058,140) 8,621,649
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Konsolidasian/
Donat Rp (7,245)
Consolidated Rp 19,931,943
Cash Flows from Operating Activities
(348,231)
(66,821)
(32,473,192)
Cash Flows from Investing Activities
--
--
8,621,649
Cash Flows from Financing Activities
2012 California Fried Chicken Rp Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen Jumlah Pendapatan Hasil Segmen
332,471,639 -332,471,639
Sapo Oriental Rp 21,520,789 -21,520,789
Cal Donat Rp
Total/ Total Rp
4,467,922 -4,467,922
Eliminasi/ Elimination Rp
358,460,350 -358,460,350
(4,679,942) -(4,679,942)
Konsolidasian/ Consolidated Rp 353,780,408 -353,780,408
Revenues External Parties Among Segment Total Revenues Segment Results
222,062,758
14,220,827
2,904,653
239,188,238
(4,713,243)
234,474,995
(148,642,825) (23,361,524)
(15,484,600) (238,564)
(2,840,531) (285,943)
(166,967,957) (23,886,031)
4,679,942 --
(162,288,015) (23,886,032) (1,486,308) 2,485,921 (1,878,288) 336,656
Selling Expenses General and Administrative Expenses Other Expenses off and Other Others Income Finance Costs Finance Income
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan
47,758,929 (11,975,468)
Income Before Income Tax Income Tax
Laba Tahun Berjalan
35,783,461
Income for the Year
Beban Penjualan Beban Umum dan administrasi Beban Lainnya Pendapatan Lainnya Biaya Keuangan Penghasilan Keuangan
D1/March 28, 2014
42
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2012 California Fried Chicken
Sapo Oriental
Cal Donat
Total/ Total
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Aset Segmen Investasi Tersedia Untuk Dijual Aset tidak dapat Dialokasi Total Aset
154,600,250 23,117,268 23,866,081 201,583,599
9,279,311 --9,279,311
613,020 --613,020
164,492,581 23,117,268 23,866,081 211,475,930
15,518,332 (23,117,268) -(7,598,936)
180,010,913 -23,866,081 203,876,994
Segment Assets Available for Sale Investments Unallocated Assets Total Assets
Liabilitas Segmen Liabilitas tidak dapat Dialokasi Jumlah Liabilitas
27,844,390 57,194,387 85,038,777
----
----
27,844,390 57,194,387 85,038,777
----
27,844,390 57,194,387 85,038,777
Segment Liabilities Unallocated Liabilities Total Liabilities
2012 California Fried
Sapo
Cal
Konsolidasian/
Chicken
Oriental
Donat
Consolidated
Rp
Rp
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Rp 38,125,271
901,002
98,830
Rp 39,125,103
Cash Flows from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
(49,946,212)
(406,562)
(36,831)
(50,389,605)
Cash Flows from Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
13,721,628
--
--
13,721,628
Cash Flows from Financing Activities
Grup tidak menyajikan informasi geografis dalam catatan atas laporan keuangan, karena informasi yang relevan digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen didasarkan pada informasi segmen usaha atas produk yang ditawarkan.
The Group does not disclose geographical information in the notes to the consolidated financial statements, since relevant information used for the management’s decision making is based on the operating segment information for the deliverable products. Whole operation of the Group are solely based in Indonesia.
Seluruh kegiatan Grup dijalankan dan terpusat di Indonesia. 34. Manajemen Risiko Keuangan a.
34. Financial Risks Management
Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga dan risiko kredit. Grup mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup. Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar liabilitasnya pada saat jatuh tempo. Saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko suku bunga terdiri dari risiko suku bunga atas nilai wajar, yaitu risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar, dan risiko suku bunga atas arus kas, yaitu risiko arus kas di masa datang akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk
D1/March 28, 2014
43
a. Factors and Policies of Financial Risk Management In its operating, investing and financing activities, the Group are exposed to the following financial risks: liquidity risk, foreign currency risk, interest rate risk and credit risk and define those risks as follows: Credit risk represents risk due to the possibility that a customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss the Group. Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity date. At present the Group does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. Foreign currency risk represents fluctuation of financial instrument caused by changes of foreign currency exchange. Interest rate risk consists of fair value interest rate risk, which is the risk of fluctuation of financial instrument caused by changes in in market interest rate, and cash flow interest rate risk, which is the risk that the future cash flow of a financial instruments will fluctuate due to changes in market interest rate. In order to effectively manage those risks, the Board of Directors of the Group has approved some strategies for paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut: Meminimalkan dampak dari perubahan mata uang dan risiko pasar atas semua jenis transaksi dengan menyediakan cadangan mata uang yang cukup; Memaksimalkan penggunaan lindung nilai alamiah yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara pendapatan dan biaya dan hutang piutang dalam mata uang yang sama; dan Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana, konsisten, dan mengikuti praktik pasar terbaik.
The major guidelines of this policy are the following: Minimize effect of changes in foreign exchange and market risk for all kind of transactions by providing adequate foreign currencies reserve; Maximize the use of “natural hedge” favouring as much as possible the natural off-setting of revenue and costs and payables receivables denominated in the same currency; and All financial risk management activities carried out on a prudent, consistent basis, and following the best market practices.
(i) Risiko Kredit Grup mengelola risiko kredit terkait dengan simpanan dana di bank dan penempatan deposito berjangka dengan hanya menggunakan bank-bank yang memiliki reputasi dan predikat yang baik untuk mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank.
(i)
Credit Risk The Group manage credit risk exposed from its deposits in banks and time deposits by using banks with good reputation and ratings to mitigate financial loss through potential failure of the banks.
Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan, Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan atas persetujuan atau penolakan kontrak kredit baru. Kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
In respect of credit exposures given to customer, the Group controls its exposure to credit risk by setting its policy in approval or rejection of new credit contract. Compliance to the policy is monitored by the Board of Director. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation and track record is taking into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.
Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Grup terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statements of financial position.
Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total
2013 Rp 14,211,574 35,149,062 1,500,000 2,029,076 19,368 3,352,781 56,261,861
Kualitas Kredit Aset Keuangan Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan rekening bank dan piutang dengan memonitor reputasi, peringkat kredit, dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Untuk bank, hanya pihak-pihak independen dengan predikat baik yang diterima. D1/March 28, 2014
44
2012 Rp 18,215,595 23,117,269 -3,252,069 210,760 3,437,542 48,233,235
Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Short-term Investments Trade Receivables -Third Parties Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Total
Credit Quality of Financial Assets The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks and receivables by monitoring reputation, credit ratings and limiting the agregrate risk to any individual counterparty. For banks, only independent parties with a good rating are accepted.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur. a)
Kas dan Setara Kas
a) Cash and Cash Equivalent 2013 Rp
Bank - Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Dengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Deposito Berjangka pada Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Total
b)
2012 Rp
10,030,155 10,030,155
4,781,877 4,781,877
-10,030,155
-4,781,877
Counterparties without external credit rating Time Deposits at Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA Total
2012 Rp
1,500,000 1,500,000
c) Piutang Usaha dan Aset Keuangan Lancar Lainnya 2013 Rp
--
Cash in Banks - Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA Total
c) Trade Receivables and Other Current Financial Assets 2012 Rp
2,048,444
3,462,829
-2,048,444
-3,462,829
Grup 1 – pelangan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/ pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.
D1/March 28, 2014
Cash in Banks - Third Parties Counterparties with external credit rating Fitch - AAA
b) Short Term Investment 2013 Rp
Dengan Pihak yang Tidak Memiliki Peringkat Kredit Eksternal Grup 1 Grup 2 Total
500,000 500,000 5,281,877
--10,030,155
Investasi Jangka Pendek
Bank - Pihak Ketiga Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal Fitch - AAA Total
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assesed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty defaults rates.
45
Counterparties Without External Credit Rating Group 1 Group 2 Total
Group 1 – Existing customers/related parties (more than six months) with no default in the past. Group 2 – Existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(ii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
(ii) Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that the Group is unable to meet its obligations when they fall due.
Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Grup memiliki kas dan setara kas dan aset keuangan lainnya yang dapat digunakan untuk memenuhi memenuhi liabilitas keuangan jangka pendeknya.
At present the Group expects to pay all liabilities at their contractual maturity. The Group has cash and cash equivalents and other financial assets which can be used to meet its short term financial liabilities.
Untuk memenuhi liabilitas keuangan jangka panjangnya, Grup berharap dapat meningkatkan pendapatan usahanya setiap tahun melalui penambahan gerai dan peningkatan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga maupun pihak berelasi.
To fulfill their long term financial liabilities, the Group expects to increase their annual revenues through expansion of stores and increase the franchise cooperation with third parties and related parties.
Tabel berikut menganalisis liabilitas berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyses financial liabilities by remaining contractual maturity:
keuangan 2013
Kurang dari Satu Tahun/Less
1 - 2 Tahun/ Years
2 - 5 Tahun/ Years
Diatas 5 Tahun/ More than 5 Years
Jumlah/ Total
Nilai Wajar/ Fair Value
than One Year Liabilitas Keuangan diukur pada Biaya perolehan diamortisasi: Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
-----
-----
-----
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
15,582,454 5,384,089 7,908,741 9,502,918
--
13,089,964
--
27,220,248
40,310,212
40,310,212
38,378,202
13,089,964
--
27,220,248
78,688,414
78,688,414
Financial Liabilities at Amortized cost: Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Short Term Bank Loans Long Term of Bank Loans and Non Bank Institution Total
2012 Kurang dari Satu Tahun/Less
1 - 2 Tahun/
2 - 5 Tahun/
Diatas 5 Tahun/
Years
Years
More than 5 Years
Jumlah/ Total
Nilai Wajar/ Fair Value
than One Year Liabilitas Keuangan diukur pada Biaya perolehan diamortisasi: Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank Jangka Pendek Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
16,679,927 4,771,392 6,589,114 5,163,361
-----
-----
-----
16,679,927 4,771,392 6,589,114 5,163,361
16,679,927 4,771,392 6,589,114 5,163,361
5,802,000
3,571,429
--
19,642,857
29,016,286
29,016,286
39,005,794
3,571,429
--
19,642,857
62,220,080
62,220,080
Financial Liabilities at Amortized cost: Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Short Term Bank Loans Long Term of Bank Loans and Non Bank Institution Total
(iii) Risiko Mata Uang Grup tidak signifikan terekspos risiko mata uang asing untuk pinjaman jangka panjang dalam US. Dolar. Grup tidak mempersiapkan kebijakan khusus untuk meminimalkan risiko. Tidak ada aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
(iii) Foreign Currency Risk The Group is exposed to currency risk for payment of long term loan in US. Dollar. The Group did not prepare any specific policy to minimize the risk. There is no currency hedging activities as of December 31, 2013 and 2012.
Aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing pada 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan jenis mata uang disajikan pada Catatan 32.
Financial assets and liabilities denominated in foreign currency as of December 31, 2013 and 2012 based on foreign currency represented in Note 32.
Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran mata uang asing terhadap Rupiah, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan sebagai berikut:
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably changes of foreign currencies against Rupiah, with all other variable held constant, with the effect to the consolidated income before corporate tax expense:
D1/March 28, 2014
46
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Pajak Penghasilan Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (1%) Perubahan tingkat pertukaran terhadap Rupiah (-1%)
2012 Rp
(69,049) 69,049
Effect on Income Before Income Tax Change in exchange rate against Rupiah (1%) Change in exchange rate against Rupiah (-1%)
(57,892) 57,892
(iv) Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
(iv)
Interest Rate Risk Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Grup memiliki pinjaman jangka pendek dengan bunga mengambang dan jangka panjang dengan bunga tetap. Grup akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Grup akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.
The Group has short term and long term debt with floating interest rates. The Group will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rate significantly increased, the Group will renegotiate the interest rate to the lender.
Pada saat ini, Grup tidak mempersiapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga untuk mengarungi risiko nilai wajar yang berhubungan dengan risiko arus kas yang terkait dengan liabilitas tingkat bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
At present, the Group did not prepare certain policy or arrangement in order to manage the interest rate risk to mitigate the fair value risk relating to the cash flow risk related to floating interest rate liabilities. There is no interest rate hedging activities in place as of December 31, 2013 and 2012.
Tabel berikut memperlihatkan rincian liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga:
The following table shows the breakdown of financial liabilities by type of interest:
Suku Bunga Tertimbang/ Weighted Average Effective Interest Rate (%) Bunga Mengambang Bunga Tetap Tanpa Bunga Total
2013 Rp
10% - 11%
42,499,730 7,313,400 23,491,195 73,304,325
6% --
Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat bunga pinjaman. Dengan asumsi variable lainkonstan, laba sebelum beban pajak konsolidasian dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut: 2013 Rp Dampak Terhadap Laba Sebelum Beban Pajak : Kenaikan dalam Satuan Poin (+100) Penurunan dalam Satuan Poin (+100)
498,131 (498,131)
Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
D1/March 28, 2014
2012 Rp
47
28,377,647 5,802,000 23,269,041 57,448,688
Floating Rate Fixed Rate Non-interest Bearing Total
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates on that portion of loans. With all other variables held constant, the consolidated income before tax expenses is affected by the impact on floating rate loans as follows: 2012 Rp 341,796 (341,796)
Effect on Income Before Tax Expenses: Increase in Basis Point (+100) Decrease in Basis Point (+100)
Fair Value Estimation The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
SFAS No. 60, ”Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy: a) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1); b) inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2); and
a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan c) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat di observasi) (Tingkat 3).
c) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:
The fair value of financial assets and liabilities and their carrying amounts are as follows:
2013 Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp Aset Keuangan Kas dan Setara Kas Investasi Tersedia untuk Dijual Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha-Pihak Ketiga Aset Keuangan Lancar Lainnya Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya Total Liabilitas Keuangan Utang Bank Jangka Pendek Utang Usaha-Pihak Ketiga Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya Beban Akrual Utang Bank dan Lembaga Non Bank Jangka Panjang Total
2012 Nilai Wajar/ Fair Value Rp
Nilai Tercatat/ Carrying Value Rp
Nilai Wajar/ Fair Value Rp
14,211,574 35,149,062 1,500,000 2,029,076 19,368 3,352,781 56,261,861
14,211,574 35,149,062 1,500,000 2,029,076 19,368 3,352,781 56,261,861
18,215,595 23,117,269 1,500,000 3,252,069 210,760 3,437,542 49,733,235
18,215,595 23,117,269
9,502,918 15,582,454 5,384,089 7,908,741
9,502,918 15,582,454 5,384,089 7,908,741
5,163,361 16,679,927 4,771,392 6,589,114
5,163,361 16,679,927 4,771,392 6,589,114
40,310,212 78,688,414
40,310,212 78,688,414
29,016,286 62,220,080
29,016,286 62,220,080
35. Pengelolaan Permodalan
-3,252,069 210,760 3,437,542 48,233,235
Financial Assets Cash and Cash Equivalents Available for Sale Investments Short-term Investments Trade Receivable-Third Parties Other Current Financial Assets Other Non Current Financial Assets Total Financial Liabilities Short Term Bank Loans Trade Payables-Third Parties Other Current Financial Liabilites Accrued Expenses Long Term Bank Loans and Non Bank Institution Total
35. Capital Management
Tujuan Grup ketika mengelola modal adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup serta memaksimalkan manfaat bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern whilst seeking to maximize benefits to shareholders and other stakeholders.
Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, mengeluarkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.
The Group actively and regularly reviews and manages its capital structure to ensure optimal capital structure and shareholder returns, taking into consideration the future capital requirements and capital efficiency of the Group, prevailing and projected profitability, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities. In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares or sell assets to reduce debt.
Grup memonitor modal berdasarkan rasio gearing konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah ekuitas yang disesuaikan. Pinjaman bersih dihitung dengan mengurangkan jumlah pinjaman dengan kas dan setara kas serta kas yang dibatasi penggunaannya.
The Group monitors capital on the basis of the Group’s consolidated gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by adjusted equity. Net debt is calculated as total borrowings less cash and cash equivalents and restricted funds.
D1/March 28, 2014
48
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rasio gearing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The gearing ratios as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Rp Total Utang Bank dan Lembaga Non Bank Dikurangi: Kas dan Setara Kas Pinjaman - Bersih
2012 Rp
49,813,130
34,179,647
14,211,574 35,601,556
18,215,595 15,964,052
Total Bank Loans and Non Bank Institutions Less: Cash and Cash Equivalents Net - Payable
Total Ekuitas Yang Disesuaikan
156,214,017
118,838,217
Adjusted Equity
Rasio Gearing Konsolidasian
23%
13%
Consolidated Gearing Ratio
36. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2013
36. New Accounting Standards not Yet Effective for Year 2013
Intepretasi yang telah dikeluarkan oleh DSAK-IAI tetapi belum efektif di tahun 2013, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang di mulai 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
Interpretations issued by DSAK – IAI that are relevant to the Group but have not effective in 2013 and mandatory and effective for the financial year beginning on January 1, 2014 are as follows:
ISAK No. 27: “Pengalihan Aset dari pelanggan” ISAK No. 28 : “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”
IFAS No. 27 : “Transfer of Assets from Customers” IFAS No. 28 : “Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments”
Disamping itu, pada bulan Desember 2013, Dewan DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan.
In addition, in December 2013, board of DSAK - IAI issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 1, 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: PSAK No. 65: “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK No. 66: “Pengaturan bersama” PSAK No. 67: “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” PSAK No. 68: “Pengukuran nilai wajar” PSAK No. 1 (revisi 2013): “Penyajian laporan keuangan”
The new standards are: SFAS No. 65: “Consolidated financial statements” SFAS No. 66: “Joint arrangements” SFAS No. 67: “Disclosure of interests in other entities”
PSAK No. 4 (revisi 2013): “Laporan keuangan tersendiri”
PSAK No. 15 (revisi 2013): “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK No. 24 (revisi 2013): “Irnbalan kerja”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar yang direvisi dan yang baru tersebut.
D1/March 28, 2014
SFAS No. 68: “Fair value measurement” SFAS No. 1 (revised 2013): “Presentation of financial statements” SFAS No. 4 (revised 2013): “Separate financial statements” SFAS No. 15 (revised 2013): Investment in associates and joint ventures” SFAS No. 24 (revised 2013): “Employee benefits”
As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of these new and revised standards.
49
paraf:
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2013 and 2012 (Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37. Tanggung Jawab dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
37. Responsibility and Authorisation of Consolidated Financial Statements
Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian telah diotorisasi dan disetujui untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 26 Maret 2014.
The management of the Group is responsible for the preparation and presentation of the consolidated financial statements. The consolidated financial statement have been authorized and approved for issuance by the Board of Directors on March 26, 2014.
Disetujui Oleh/Approved by:
Kusuwandi Tamin Direktur Utama
D1/March 28, 2014
Teh Kian Kun Direktur
50
paraf: