RANCA ANG BANG GUN SISTE EM BASIS D DATA P PRODUKS SI KRISAN POTONG PADA PT T ALAM IN NDAH BUN NGA NUSAN NTARA CIAN NJUR, JAW WA BARAT T, INDONES SIA
OLEH: ADHI NUR HIDA AYAT F F14104085
2010 DEP PARTEMEN N TEKNIK PERTANIA AN FAKULTAS TE EKNOLOGII PERTANIIAN IN NSTITUT PERTANIA P AN BOGOR R
RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA PRODUKSI KRISAN POTONG PADA PT ALAM INDAH BUNGA NUSANTARA CIANJUR, JAWA BARAT, INDONESIA
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: ADHI NUR HIDAYAT F14104085
2010 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA PRODUKSI KRISAN POTONG PADA PT ALAM INDAH BUNGA NUSANTARA CIANJUR, JAWA BARAT, INDONESIA
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh: ADHI NUR HIDAYAT F14104085 Dilahirkan pada tanggal 22 September 1986 di Magelang Tanggal Lulus: April 2010 Menyetujui Bogor, April 2010
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc Dosen Pembimbing Skripsi Mengetahui,
Dr. Ir. Desrial, M.Eng Ketua Departemen Teknik Pertanian
Adhi Nur HIdayat. F14104085. Rancang Bangun Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Di Bawah Bimbingan: Kudang Boro Seminar. 2010.
RINGKASAN PT Alam Indah Bunga Nusantara (PT ABN) adalah sebuah perusahaan produsen bunga krisan potong dengan kapasitas produksi yang cukup besar. Untuk mencapai hasil tersebut, PT ABN memiliki infrastruktur dan teknologi produksi yang memadai, di antaranya, green house dengan total luasan produktif 6.03 ha. Kegiatan operasional produksi krisan potong tersebut melibatkan bagianbagian dalam sistem produksi, yaitu bagian Mother Stock dan Nursery (MSN), Produksi, Hama dan Penyakit Tanaman (HPT), Teknik, Gudang, Panen dan Pascapanen. Semua bagian tersebut saling berinteraksi untuk mendukung keberhasilan target produksi. Oleh karena itu, kelancaran serta kelaikan data dan informasi yang mengalir di antara semua bagian tersbut harus terjamin baik. Permasalahan yang dihadapi adalah sistem administrasi data dan informasi yang ada saat ini bersifat semi manual dan terdesentralisasi di tiap bagian. Dengan demikian, sangat mungkin terjadi tingkat kesalahan manusia yang dapat mengakibatkan proses pengendalian operasi tidak optimal. Desentralisasi data menjadikan data dan informasi tertentu hanya terdapat di bagian itu saja. Kondisi ini dapat menimbulkan redundansi serta inkonsistensi data dan informasi, juga berpeluang mengakibatkan tidak sinerginya antarbagian pada sistem produksi. Untuk memecahkan masalah tersebut, perlu dibangun Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong pada PT ABN (Simbapro Krisan Potong PT ABN). Sistem ini dibangun dengan tujuan memodifikasi sistem pengelolaan data yang semi manual dan terdesentralisasi menjadi terpusat dan terintegrasi, sehingga dapat menunjang sistem administrasi data dan informasi produksi krisan potong menjadi lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam rancang bangun sistem basis data tersebut mengacu pada 5 tahapan pengembangan Sistem Daur Hidup atau System Development Life Cycle (SDLC), yaitu investigasi, analisis, desain, implementasi,
iv
dan pemeliharaan. Sistem basis data yang telah dibangun berbentuk aplikasi desktop dan bekerja dalam platform Windows. Sistem ini dibangun dengan menggunakan software Ms Access 2007 dan Visual Basic 6.0 (VB). Microsoft Access 2007 (RDBMS) digunakan dalam pembangunan basis data relasional sedangkan VB digunakan untuk pembangunan interface aplikasi sistem tersebut. Prototipe awal Simbapro Krisan Potong PT ABN telah dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional yang mencakup form pemasukan data master, data operasional produksi, form penyajian informasi, grafik, serta laporan. Simbapro Krisan Potong PT ABN menyediakan informasi lintas departemen dan bersifat terpusat, sehingga diharapkan mampu mengintegrasikan data dan informasi produksi krisan potong sesuai kebutuhan tiap bagian. Sistem ini masih terbatas dalam lingkup fungsi dokumentasi data master dan operasional produksi krisan potong, fungsi informasi inventori objek tanaman (induk, bibit, dan krisan produksi), fungsi informasi hama dan penyakit tanaman, serta fungsi informasi operasional produksi. Oleh sebab itu, sistem ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut. Pemeliharaan sistem, sebagai tahapan akhir dalam SDLC, dilakukan pada 11 Februari 2010. Pengguna yang melakukan uji coba awal adalah Ir Tatan Sutarna (sebagai ahli). Diperoleh dari uji coba ini tanggapan cara pengoperasian, saran detail informasi, dan pelengkapan laporan yang harus disediakan oleh sistem. Berdasarkan tanggapan pengguna dari sisi cara pengoperasian, sistem basis data ini mudah dioperasikan atau user friendly. Berdasarkan ruang lingkup yang diteliti, aspek informasi yang disediakan sudah mencukupi. Walaupun demikian, masih terdapat peluang untuk pengembangan lebih lanjut, yaitu pada saat implementasi. Sementara itu, dalam aspek penyediaan laporan masih perlu dilengkapi.
Kata Kunci : Sistem Basis Data Produksi, Krisan Potong, PT Alam Indah Bunga Nusantara
v
Adhi Nur Hidayat. F14104085. Design Database System of Crysant Cut Flowers Production on PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cianjur, West Java, Indonesia. was supervised by: Kudang Boro Seminar. 2010.
ABSTRACT PT Alam Indah Bunga Nusantara is a crysant cut flower company that have adequately big capacity production. In order to reach production target, PT ABN has sufficient infrastructure and production technology, i.e. green house with 6.03 ha of total productive area. The Operational production activity of crysant cut flower involves divisions of production system. That division are Mother Stock and Nursery (MSN), Production, Plant Disease (HPT), Technic, Store House, and Harvesting and Post Harvesting. All of these divisions interact each another for supporting production target. Thus, continuity and properness of data and information from all divisions have to be well proven. The problems appeared at the moment are semi manual and decentralized administration system of data and information. As a consequence, it is verily possible happened rate humans erros that cause inadequate operation control process. This decentralization of data make certain data and information only available on the certain division. Redudancy and inconsistency of data and information might occur on this condition. It might also cause divisions of production system no longer synergist. In oder to solve the problem, it was required to build database system of crysant cut flowers production (Simbapro Krisan Potong PT ABN). This system was built for modifying the manual and decentralized system become centralized and integrated system, then it will be able support the administration system of data and information of crysan cut flower production effective and efficient. The building method of this system was refered to SDLC (System Development Life Cycle)
that
consisted
of
five
steps:
investigation,
analysis,
design,
implementation, and maintenance. The database system that had been built was desktop application and properly work on Ms Windows platform. It used Ms Acces 2007 and Visual Basic
vi
6.0 (VB). Microssoft Acces 2007 (RDBMS) was used on building relational database and vb was used on building application interface. The former prototype of Simbapro Krisan Potong PT ABN had been built base on advisement of functional requirement that covered input master data form, operational data form, information form, and reports. Simbapro Krisan Potong PT ABN serves information inter divisions and centrally provided, thus expectedly able to integrate data and information of crysant cut flower production that suitable with each divisions need. This system only covered several functional aspect, i.e.: documentational master and operational production data, inventory information of crysant plant (mother, seed, plant), information of the plant desease, and information of operational production. So, this system could be improved as well as. The maintenance of system, as finally step of SDLC, was executed at 11 february 2010. User that evaluate the system was Mr.Tatan Supriatna (as crysant an expert). It resulted response on operational method, suggestion on information detail, and readiness on report completeness. Based on user response on operational aspect, this system was user friendly; on problem limitation aspect, the information service was adequately sufficient. However, this system still need to be improved during implementation. Meanwhile, on report aspect, the system was necessary to be completed. Key Word: Database System Production , Crysant Cut Flower, PT Alam Indah Bunga Nusantara
vii
BIODATA RINGKAS Penulis dilahirkan di Magelang pada Senin, 22 September 1986 sebagai anak kedua dari empat bersaudara pasangan Edy Sutarno, BA dan Siti Nur Aisyah, BA. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari pendidikan anak-anak di TK Batik Pekalongan (1991-1992), SDN Keputran 06 Pekalongan (1992-1998), sempat mengenyam pendidikan MTs di Pondok Pesantren Modern Islam As-Salam Solo (1998-2001), kemudian melanjutkan pendidikan menegah atas di SMUN 2 Magelang (2001-2004). Setelah lulus SMU penulis berkesempatan melanjutkan pendidikan tinggi di IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan diterima di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Untuk memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP) penulis melaksanakan Praktik Lapang (PL) di PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cianjur dengan Judul Penerapan Sistem Informasi sebagai Sistem Penunjang Operasional di PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cianjur (2008) dan melaksanakan tugas akhir berupa penelitian dan penulisan skripsi berjudul Rancang Bangun Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong pada PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cianjur, Jawa Barat (2010). Selama berstudi di IPB penulis berkesempatan menjadi Asisten Praktikum Mata Kuliah Mekanika Bahan Teknik Departemen Teknik Pertanian Fateta IPB (2007) juga aktif di beberapa organisasi kemahasiswaan, di antaranya: Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM) Koperasi Mahasiswa (KOPMA) (2004-2005), Badan Kerohanian Islam Mahasiswa (BKIM IPB) dan Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Priangan Barat dan Jakarta Raya (20052009).
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, atas segala anugerah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM BASIS DATA PRODUKSI KRISAN POTONG PADA PT ALAM INDAH BUNGA NUSANTARA CIANJUR, JAWA BARAT, INDONESIA” merupakan tugas akhir yang dibuat sebagai syarat akademik untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana di Departemen Teknik Pertanian, Fateta IPB. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc, selaku pembimbing akademik dan Skripsi, yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penulis menempuh studi di IPB. 2. Ir. Tatan Sutarna, selaku Manager Kualitas and Kontrol pada PT Alam Indah Bunga Nusantara, atas arahan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian proses bisnis di lapangan. 3. Dr. Ir. Faiz Syuaib, M.Agr dan Ir. M. Solahudin, M.Si selaku dosen penguji skripsi, yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis. 4. Direktorat Perguruan Tinggi atas Beasiswa Student Equity yang pernah penulis terima saat aktif melaksanakan studi di IPB. 5. Bapak, Ibu, Mamah, dan Papah yang senantiasa memberikan doa dan semangat kepada penulis. 6. Mbak Endah atas monitoringnya selama penulis melakukan penyelesaian penelitian dan bantuan editing penulisan skripsi agar laik sebagai tulisan ilmiah. 7. Mas Zulkarnaen pengajar di LPK Vitcom atas pelajaran pemrograman Visual Basic dalam pembangunan aplikasi basis data dan Mas Ghofar untuk pelajaran desain basis data. 8. Ustadz Aris, Ustadz Elvin G., Ustadz Denny atas segala bantuannya,
ix
9. Rekan-rekan seperjuangan di DKM Alfath Fateta IPB, BKIM IPB. BKLDK, HTI Chapter IPB atas bantuan, inspirasi, dan motivasinya. 10. Para pejuang Syariah dan Khilafah di Kosan Al Quds (Mas Rikza, M. Dahrul, Hafinudin, Ade M., Ikbar, dan Andi P.) atas segala bantuannya. 11. Rekan-rekan satu bimbingan: Haritz Rizaldi dan kang Agus G.N., juga Supriyanto, Mas Aris S, Mas Kamal yang mengingatkan untuk segera menyelesaikan studi serta segala bantuannya. 12. Teman-teman di Teknik Pertanian Akt. 41 atas bantuan dan pengalaman selama menempuh studi bersama. Demikian penulisan skripsi ini telah diselesaikan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik perbaikan. Dengan senantiasa memohon ampunan dari kesalahan dan kelalaian penulis kepada Allah SWT, semoga hasil penelitian dalam bentuk skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun bagi para pembaca sekalian. Bogor, April 2010
Penulis
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN RINGKASAN ................................................................................................
iv
BIODATA RINGKAS ...................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xvi
I.
II.
III.
IV.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................
1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA A. Profil PT Alam Indah Bunga Nusantara .........................................
4
B. Budidaya Bunga Krisan Potong .....................................................
5
C. Basis Data .......................................................................................
6
D. Sistem Basis Data ...........................................................................
8
E. Metode SDLC untuk Pembangunan Sistem Informasi ..................
11
METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat ..........................................................................
15
B. Alat dan Bahan ................................................................................
15
C. Metode Penelitian ...........................................................................
15
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Investigasi Sistem ...........................................................................
18
B. Analisis Sistem ...............................................................................
24
C. Desain Sistem .................................................................................
30
D. Implementasi Sistem .......................................................................
43
E. Perawatan Sistem ............................................................................
72
F. Kelebihan dan Kekurangan Sistem .................................................
74
xi
V.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .....................................................................................
75
B. Saran ...............................................................................................
75
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
77
LAMPIRAN ...................................................................................................
79
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Tunnel dan Venlo Green House di PT ABN ...................................
4
Gambar 2. Aktivitas Produksi Bunga Krisan PT ABN. ......................................
6
Gambar 3. Alur Kerja Pemrograman Basis Data dalam Visual Basic ...........
11
Gambar 4. Pengembangan Daur Hidup .........................................................
12
Gambar 5. Daur Data .....................................................................................
19
Gambar 6. Ruang Lingkup Sistem Produksi Krisan Potong PT ABN...........
25
Gambar 7. Diagram Konteks Simbapro Krisan Potong Level 0 ....................
33
Gambar 8. Diagram Simbapro Krisan Potong Level 1 ..................................
34
Gambar 9. Form Pembuka Simbapro Krisan Potong PT ABN......................
44
Gambar 10. Pesan Konfirmasi Kesalahan Login ...........................................
44
Gambar 11. Menu Utama Simbapro Krisan Potong PT ABN .......................
46
Gambar 12. Form Varietas Krisan Simbapro Krisan Potong PT ABN..........
47
Gambar 13. Form Pemasukan Data Varietas Krisan .....................................
48
Gambar 14. Form Pengeditan Data Varietas Krisan ......................................
48
Gambar 15. Konfirmasi Ketidaklengkapan Data Perubahan Varietas ...........
49
Gambar 16. Konfirmasi Penghapusan Data Varietas .....................................
49
Gambar 17. Form Informasi Tanaman Induk ................................................
50
Gambar 18. Laporan Stok Induk Simbapro Krisan Potong PT ABN ...........
50
Gambar 19. Form Grafik Simbapro Krisan Potong PT ABN ........................
51
Gambar 20. Grafik Simulasi Impor Induk Tahun 2009 .................................
65
Gambar 21. Grafik Simulasi Penanaman Induk Tahun 2009 ........................
66
Gambar 22. Grafik Simulasi Pinching Stek Tahun 2010...............................
66
Gambar 23. Form Informasi Krisan Simbapro Krisan Potong PT ABN .......
67
Gambar 24. Grafik Simulasi Krisan Lokasi A06 Tahun 2010 .......................
68
Gambar 25. Penelusuran Generasi Krisan Id 10002040001 ..........................
68
Gambar 26. Grafik Simulasi Perkembangan HPT Tahun 2009 .....................
69
Gambar 27. Informasi Pemeliharaan Induk ...................................................
70
Gambar 28. Informasi Detail Pemeliharaan Induk ........................................
71
Gambar 29. SOP Kegiatan Irigasi Drip .........................................................
71
Gambar 30. Informasi Resume Tanaman Krisan Tahun 2010 .......................
73
xiii
Gambar 31. Informasi Detail Seleksi HPT Krisan Produksi..........................
73
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kelemahan Pengelolaan Data Berbasis File ....................................
21
Tabel 2. Identifikasi Spesifikasi Kebutuhan ..................................................
27
Tabel 3. Identifikasi Use Case dari Simbapro Krisan Potong PT ABN ........
28
Tabel 4. Elemen Desain Human Factor.........................................................
39
Tabel 5. Data Simulasi Impor Bibit Induk Tahun 2009 .................................
64
Tabel 6. Data Simulasi Tanam Induk Tahun 2009 ........................................
65
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Varietas Bunga Krisan Potong di PT ABN ......................
80
Lampiran 2. Daftar Inventarisasi Lahan PT ABN .........................................
82
Lampiran 3. Struktur Organisasi PT ABN .....................................................
83
Lampiran 4. Desain Struktur Data Simbapro PT ABN .................................
84
Lampiran 5. DFD Simbapro Krisan Potong PT ABN....................................
90
Lampiran 6. ERD Simbapro Krisan Potong PT ABN....................................
92
Lampiran 7. Simulasi Data Simbapro Krisan Potong PT ABN .....................
93
xvi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PT Alam Indah Bunga Nusantara (PT ABN) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang hortikultura dengan produk utamanya adalah bunga hias krisan. PT ABN termasuk produsen krisan dengan kapasitas produksi yang cukup besar yakni mencapai puluhan ribu batang bunga per hari dengan berbagai tipe dan varietas. Jumlah varietas bunga krisan yang dimiliki sebanyak 73 jenis (PT ABN, 2007). Untuk mencapai hasil tersebut, PT ABN memiliki infrastruktur dan teknologi yang memadai. PT ABN memiliki rumah lindung green house dengan luasan total produktif 6,03 ha dan dibagi menjadi 24 blok untuk memudahkan dalam kegiatan perencanaan tanam, operasional, serta pengendalian. Secara keseluruhan terdapat 209 lokasi tanam yang berbeda (PT ABN, 2006). Kegiatan operasional produksi bunga krisan potong melibatkan bagianbagian dalam departemen produksi yaitu: bagian Mother Stock dan Nursery (MSN), Produksi, Hama dan Penyakit tanaman (HPT), Teknik, Gudang, Panen, dan Pascapanen. Bagian-bagian tersebut satu sama lain saling berinteraksi guna mendukung keberhasilan produksi bunga krisan potong agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu kelancaran serta kelaikan data dan informasi yang mengalir di antara bagian terkait harus terjamin baik. Lebih dari itu, data dan informasi harus dapat diperoleh dengan waktu yang tepat dan cepat, benar dan relevan, serta jelas dan mudah dipahami. Data dan informasi yang tersedia juga harus terintegrasi dari seluruh agregat data di perusahaan. Sistem administrasi data dan informasi yang ada saat ini pada sistem produksi PT ABN masih bersifat semi manual dan terdesentralisasi pada tiap departemen. Semi manual dapat dijelaskan dalam proses daur data dan informasi yang terjadi pada sistem saat ini, yaitu: proses pengumpulan data, pengelompokan data, hingga proses distribusinya yang lebih banyak ditangani oleh manusia (Purwono, 2002). Dengan pengelolaan data dan informasi demikian sangat terjadi tingkat kesalahan manusia yang dapat mengakibatkan proses pengendalian operasi kurang
1
optimal, Karena penanganan secara manual sangat bergantung pada manusia. Desentralisasi data (setiap bagian memiliki pengaturan data dan informasi masingmasing berdasarkan tugas dan fungsinya) juga menjadikan informasi tertentu hanya terdapat di bagian itu saja. Kondisi tersebut dapat menimbulkan redundansi serta inkonsistensi data dan informasi. Hal ini dapat berpeluang mengakibatkan tidak sinerginya antarbagian dan berakibat pada terganggunya proses produksi yang selanjutnya berpengaruh terhadap keberhasilan produksi. Redundansi atau penggandaan data terjadi manakala suatu data yang sama disimpan pada setiap bagian (terdesentralisasi), sebagai contoh, data inventarisasi tanaman. Data lengkap tentang koleksi tanaman disimpan di bagian MSN, namun juga di bagian produksi. Jika terjadi perubahan data varietas tanaman di MSN, tidak secara langsung merubah data di bagian produksi dan bagian lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya inkonsistensi data, yaitu data yang sama di tiap bagian berbeda-beda. Contoh ketidaksinkronan yang pernah terjadi antara satu bagian dengan bagian yang lain dalam sistem produksi PT ABN adalah aktivitas pemanenan bunga. Seharusnya telah dilakukan oleh bagian panen karena bunga sudah matang. Panen terpaksa dilakukan oleh bagian produksi yang bukan pelaksana tugas tersebut. Dalam hal ini jika karyawan yang bertugas sedang berhalangan hadir maka dapat mengakibatkan adanya kebuntuan layanan karena tidak adanya komunikasi informasi yang tersedia untuk berkolaborasi antardepartemen. Penangangan kemudian berjalan tidak optimal dan berakibat pada penurunan kualitas produksi. Selain itu, pendokumentasian data yang manual pada buku harian karyawan, berkas-berkas, dan media fisik lainnya dapat rusak dan tercecer. Dengan demikian, perusahaan akan kesulitan melakukan proses pengolahan data, koreksi histori data sebelumnya, ataupun mengadakan penelitian lainnya. Padahal data tersebut adalah bahan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Akhirnya, informasi yang dihasilkan kurang memadai. Data dan informasi produksi yang tidak terpusat dan pengelolaan secara manual tersebut juga akan menyulitkan pengontrolan kegiatan operasional. Hal ini melemahkan sinergi antarpersonil dan bagian dalam sistem produksi. Misalnya,
2
apakah kegiatan operasional yang dilakukan sudah sesuai dengan standard operational procedure (SOP) dan jadwal kegiatan operasional, atau belum. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya perbaikan dalam manajemen administrasi data dan informasi. Saat ini manajemen data dan informasi pada PT ABN tidak memungkinkan untuk pencarian dan pengambilan data secara interaktif sesuai kebutuhan. Solusi yang dapat dilakukan adalah membangun sistem basis data untuk menunjang sistem informasi operasional produksi yang lebih terkoordinasi dan terintegrasi. Sistem tersebut untuk menangani Sistem Basis Data Produksi yang memungkinkan seluruh bagian yang terkait dengan produksi berbagi data dan informasi untuk dapat bersinergi pada rantai proses bisnis produksi krisan potong. Dengan sistem basis data tersebut dapat diperoleh jaminan kemudahan distribusi data, keseragaman data, dan standarisasi data; kontrol atas kemungkinan terjadinya redundansi; dan jaminan konsistensi, integritas, serta keamanan data (Pratt dan Adamski, 1994). Penelitian ini dilakukan sebagai bagian awal dari proses pembangunan sistem informasi di PT ABN, Jawa Barat, Indonesia, yakni membangun sebuah Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong.
B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membangun prototipe Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong pada PT ABN (Simbapro Krisan Potong PT ABN) yang memuat data master dan operasional produksi serta mengintegrasikan data dan informasi di antara bagian-bagian kerja dalam sistem produksi bunga krisan potong di PT ABN, sehingga mempermudah dalam penyimpanan data produksi, penyediaan informasi, dan pengendalian operasional produksi di lapangan.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Profil PT Alam Indah Bunga Nusantara PT Alam Indah Bunga Nusantara (PT ABN) telah beroperasi selama 21 tahun sejak 15 November 1989. Perusahaan ini merupakan produsen bunga hias krisan berkualitas mengikuti standar mutu internasional. Kapasitas produksinya mencapai puluhan ribu batang per hari dan berbagai varietas yang mencapai 62 jenis, mensuplai pasar domestik serta berorientasi ekspor ke Timur Tengah dan Asia Timur. Selain sebagai produsen bunga krisan, PT ABN juga memiliki sejumlah layanan lainnya, yaitu sebagai pusat dekorasi, pusat pembelajaran, pelatihan praktik lapangan (penangkaran induk dan pembibitan, budidaya, panen dan pascapanen, rantai distribusi dan pemasaran), serta program kewirausahaan untuk para pelajar. Untuk menunjang kegiatan produksi tanaman krisan, PT ABN memiliki infrastruktur pokok berupa rumah lindung (green house) seperti yang disajikan pada Gambar 1. Green house digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan budidaya tanaman baik untuk penangkaran induk krisan (mother stock), tempat penyemaian/pengakaran stek (nursery) maupun tempat penanaman tanaman produksi bunga.
Gambar 1. Tunnel dan Venlo Green House di PT ABN
Sistem green house pada produksi PT ABN dilengkapi dengan teknologi irigasi irrigation system (drip and overhead irrigation system), pemupukan bertekanan (fertilization by injection or tank system), siklus pelampuan (cyclic lighting system), sirkulasi (circulation fan system). Sistem green house untuk
4
pembibitan dilengkapi dengan sirkulasi atap (Top Airing), rumah kaca (Gable Wall System), meja dinamis (Moveable Table), serta sistem pendinginan (Cooling System). Bibit tanaman induk krisan diimpor dari Fides Straathof Bv (Holland), C.B.A. N.V. (Holland), Cleangro Limited (United Kingdom), dan Balai Penelitian Tanaman Hias (Segunung) (PT ABN, 2006). B. Budidaya Bunga Krisan Potong 1. Tanaman Bunga Krisan Krisan merupakan tanaman bunga hias yang diperkirakan berasal dari Asia Timur tepatnya daratan Cina. Krisan umumnya dibudidayakan dan tumbuh baik pada kisaran 650-1.200 mdpl. Pada habitat aslinya, krisan bersifat menyemak dan tumbuh mencapai tinggi 30–200 cm. Daerah sentra produksi tanaman hias krisan di Indonesia, antara lain: Cipanas (Cianjur), Sukabumi, Lembang (Bandung), Bandongan (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), dan Brastagi (Sumatera Utara). Saat ini krisan telah dibudidayakan di daerah-daerah lain, seperti: NTB, Bali, Sulawesi Utara, dan Sumatera Selatan (Puslitbanghort, 2006).
2. Budidaya Bunga Krisan Potong di PT ABN Kegiatan operasional produksi krisan potong di PT Alam Indah Bunga Nusantara dimulai dari aktivitas penyiapan sarana dan prasarana (pengecekan rumah lindung, pemasangan sarana irigasi, pengecekan instalasi lampu), penyiapan lahan (sterilisasi lahan, pembuatan bedengan, pengukuran pH tanah, dilanjutkan dengan penambahan kapur dan pemupukan), dan pemasangan sarana lainnya seperti jaring penegak tanaman, yellow trap, dan sebagainya hingga lahan siap untuk ditanami. Selanjutnya, proses penanaman bibit krisan, yang telah dipersiapkan sebelumnya dari proses penangkaran tanaman induk krisan di lahan mother stock. Bakal bibit krisan berupa stek pucuk tanpa akar. Stek pucuk vegetatif tersebut diakarkan di nursery, hingga diperoleh bibit tanaman krisan, berupa stek berakar yang berkualitas dengan jumlah yang memadai. Bibit yang sudah siap ditanam di lahan produksi atau bila tersisa disimpan sebagai bibit cadangan.
5
Gambaar 2 menunj njukkan bebeerapa kegiattan produksi krisan pottong di PT A ABN, dari kiri k ke kanann, yaitu kegiiatan panen bibit b nurseryy, kegiatan penanaman p b bibit di lahaan produksi,, pemeliharaaan krisan, dan d kegiatann panen bunnga krisan. K Kegiatan
pemeliharaan p n
tanamann
krisan
meliputi
k kegiatan
peenyiraman,
p pemupukan, , pengendaliaan terhadap organisme penggangu p taanaman, pem mberian zat p pengatur tum mbuh, pemootesan kuncuup bunga, peerompesan ddaun, serta penanganan p k kebersihan s sanitasi lingkkungan di lahhan-lahan prroduksi.
Gambar G 2. Aktivitas A Prooduksi Bungaa Krisan padda PT ABN
Setelah h tanaman cukup maatang, dilakkukan prosees pemanen nan untuk m memperoleh h bunga krisan. Proses diawali dengan d pennentuan wakktu panen, a aktivitas pannen, penganggkutan, penaampungan haasil, dan prooses pascapan nen hingga d diperoleh prroduk bunga yang siap uuntuk didistriibusikan keppada konsum men. Semua p proses prodduksi hingga pascapaneen, telah distandarisasi d i oleh PT ABN dan dalam bentuuk Standar O d diwujudkan Operating Prrocedure (H Hidayat, 2008 8).
C Basis Daata C. 1 Basis Datta dan Data 1. abase Managgement Systeem (DBMS)) Basis data dapat didefinisikan d n sebagai ku umpulan terrpadu data yang y saling b berkaitan saatu sama lainn yang dideesain untuk suatu s enterpprise tertentuu. Menurut O Oetomo (20002), basis data meruppakan himpuunan kelom mpok data yang y saling b berkaitan. Data D tersebuut diorganissasikan seddemikian ruupa agar tiddak terjadi d duplikasi yaang tidak peerlu, sehinggga dapat dioolah atau dieeksplorasi seecara cepat d mudah untuk dan u produkksi informassi. Untukk melakukann pegelolaann dan pengo organisasian basis data diperlukan s seperangkat alat bantu software (ssoftware toools) yang diikenal sebaggai DBMS ( (Database Management M t System). D DBMS meru upakan peranngkat lunak yang akan
6
menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, diambil kembali, pengaturan mekanisme pengamanan data, mekanisme pemakaian data secara bersama, mekanisme pengolahan data dalam lingkungan sistem informasi multiuser, dan lain sebagainya. Contoh perangkat lunak aplikasi DBMS yang tersedia komersial, antara lain: Microsoft Access, Visual Foxpro, FoxBase, dBaseIII.
2. Model Data Relasional Model data adalah representasi sederhana yang menggambarkan struktur data dalam sebuah sistem nyata beserta karakteristik, relasi, batasan-batasan dan transformasi data (Rosari, 2006). Dengan model data tersebut data diatur dan diorganisir dalam penyimpanan ke dalam basis data. Salah satu bentuk model data yang sering digunakan saat ini adalah model data relasional. Menurut Fathansyah (1999), pada basis data relasional, data akan dipilahpilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel terdiri atas lajur mendatar disebut baris data (row/record) dan lajur vertikal yang disebut kolom (coloumn/field). Dan sistem manajemen basis data yang berdasarkan model data relasional disebut dengan sistem manajemen basis data relasional atau Relasional Database Management Systems (RDBMS) (Toledo dan Cushman, 2007).
3. Relasi Hubungan antar tabel satu dengan yang lainnya melalui field yang sama disebut relasi. Relasi dibuat menggunakan field (atribut) kunci. Ada dua macam field kunci, yaitu primary key (kunci utama) dan foreign key (kunci tamu). Primary Key, yaitu kumpulan field yang mengidentifikasikan secara unik suatu record sehingga dapat dihubungkan dengan tabel lain yang berkaitan. Foreign key, yaitu field yang berisi nilai identifikasi dengan record yang berkaitan dalam tabel lainnya. Menurut Kusumo (2002), ada tiga bentuk relasi antar tabel, yaitu: 1. Relasi one to one (satu ke satu), ketika satu record pada suatu tabel hanya berhubungan dengan tepat satu record pada tabel lainnya.
7
2. Relasi one to many (satu ke banyak), ketika satu record pada suatu tabel berhubungan dengan banyak record pada tabel lainnya. 3. Relasi many to many (banyak ke banyak), ketika banyak record pada suatu tabel berhubungan dengan banyak record pada tabel lainnya.
4. Referential Integrity Referential Integrity adalah suatu aturan yang harus diikuti dalam menjaga hubungan antar tabel yang telah didefinisikan. Dalam suatu hubungan antar tabel tidak diperkenankan terjadi: a. Penambahan satu atau lebih record pada tabel-tabel relasi apabila record tersebut berisi fakta yang belum terdapat pada tabel primer (yang dirujuk). b. Penghapusan satu atau lebih record pada tabel primer yang telah digunakan pada tabel yang direlasikan. c. Mengubah isi field yang merupakan field penghubung antara tabel primer dengan tabel yang direlasikan. Menurut Pratt dan Adamski (1994), referential integrity adalah suatu batasan bilamana sebuah tabel A terdapat foreign key yang merupakan primary key pada tabel B maka nilai-nilai dari tiap foreign key harus sesuai dengan nilai dari primary key pada baris dalam tabel B atau bersifat null.
D. Sistem Basis Data 1. Bahasa Basis Data Menurut Fathansyah (1999), sebuah bahasa basis data dapat dipilah ke dalam 2 bentuk, yaitu: a. Data Definition Languange (DDL) Skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus ini. Pembuatan dan pengeditan tabel, indeks, penentuan struktur penyimpanan tabel dapat menggunakan DDL. b. Data Manipulation Languange (DML)
8
Bentuk bahasa yang berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa: penyisipan data baru, penghapusan data, pengubahan data pada suatu basis data. Terdapat 2 jenis DML, yaitu: 1) Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya. 2) Non prosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya.
2. Arsitektur Sistem Basis Data Menurut Oetomo (2002), arsitektur basis data dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu: a. Sistem Basis Data Tunggal Pada arsitektur ini, basis data (termasuk DBMS) dan aplikasinya diletakkan pada komputer yang sama yang tidak berada dalam lingkungan jaringan. Sistem ini biasanya digunakan pada perusahaan berskala kecil. b. Sistem Basis Data Terpusat Lokasi basis data secara fisik berada pada komputer pusat dalam suatu lingkungan jaringan. Meskipun pemasukan dan akses data dapat dilakukan dari berbagai terminal yang terhubung ke komputer tersebut, proses pengolahan data hanya berlangsung di komputer pusat. Dengan sistem ini, komputer pusat menjadi titik kritis dari proses pengolahan basis data. Bila komputer pusat terganggu, maka secara keseluruhan sistem informasi akan terganggu. c. Sistem Basis Data Terdistribusi Pada arsitektur ini salinan basis data, baik sebagian maupun secara keseluruhan, terdistribusi di beberapa lokasi. Pada sistem ini titik kritis pada sistem terpusat dapat dihindari. Namun, pada sistem ini tantangan terbesar yang dihadapi adalah proses pengintegrasian untuk menjaga konsistensi data yang tersebar di beberapa lokasi.
9
3. Pemrograman Basis Data dengan Visual Basic Microsoft Visual Basic (VB) adalah bahasa pemrograman yang didesain untuk membangun aplikasi stand alone. Aplikasi ini dapat berkoneksi dengan berbagai macam sistem basis data. VB menggunakan syntax Visual Basic for Aplication (VBA) sebagaimana yang digunakan dalam Ms Access. Walaupun demikian, VB memiliki fleksibilitas yang lebih baik dari pada Ms Acces. Di sisi lain VB dapat diterjemahkan menjadi program executable, yang proses distribusinya kepada pengguna lebih cepat dan mudah (Post, 1999). Visual Basic menyediakan alat untuk pemrograman basis data. Pada versi ke-6, VB memiliki tools dan teknologi baru untuk pengelolaan basis data, yaitu ADO (activeX data object), OLEDB (object linking and embedding database) dan Microsoft Data Report Designer. Dalam manajemen basis data, aplikasi VB berperan sebagai front end terhadap basis data, artinya aplikasi VB menyediakan antarmuka antara pengguna dengan basis data. Aplikasi berbasis VB tidak secara langsung berinteraksi dengan basis data karena terdapat dua komponen di antaranya, yaitu kontrol data dan engine database. Kontrol data adalah objek visual basic yang menghubungkan aplikasi dengan basis data melalui engine database. Engine database adalah program yang mengelola informasi dalam basis data. Engine Database yang digunakan VB dan Ms Access adalah Engine JET (Joint Engine Technology) (Kusumo, 2002). Dengan pemrograman basis data, tampilan dan alur kerja sebuah aplikasi dapat diatur dengan lebih baik. Alur kerja pemrograman basis data dalam VB dapat dijelaskan melalui Gambar 3.
10
Program Aplikasi Database (Ms. Acess, MySQL, Paradox, dsb
Lingkungan Kerja Visual Basic
Database Provider (ODBC, OLEDB, dsb)
Komponen Visual Basic Database Conector (Adodc, Data, dsb)
DataGrid
DataList
DataCombo
Textbox
Dsb
Gambar 3. Alur Kerja Pemrograman Basis Data dalam Visual Basic (Pangestu, 2003) 4. Akses Basis Data dengan ADO (Active-X Data Object) ADO adalah antarmuka level tinggi ke OLEDB. Dengan menggunakan ADO yang dihubungkan dengan OLEDB, maka dapat dilakukan komunikasi dengan data Acces, Oracle, Server, SQL, dan sumber data lainnya yang menggunakan model objek ADO. ADO memiliki tujuh objek, namun hanya 3 objek yang umumnya digunakan ketika bekerja dengan pemrograman ADO, yaitu: Connection, Command dan Recordset. Masing-masing objek memiliki serangkaian properti dan metode yang mengizinkan programer untuk memanipulasi objek dan isinya. Objek Connection digunakan untuk melakukan koneksi antara aplikasi dengan sumber data eksternal seperti Ms Acces, Ms SQL Server, Oracle, dan sebagainya. Objek Command digunakan untuk mengeksekusi perintah termasuk menggunakan parameter yang spesifik untuk mengakses record dari sumber data. Objek Recordset digunakan untuk mengakses record yang merupakan kembalian dari query SQL dan untuk menampilkan record ke pemakai (Kusumo, 2002).
E. Metode SDLC untuk Pembangunan Sistem Informasi Metode daur hidup terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahap investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.
11
In v e s tig a s i
a n a lis is
d e s a in
im p le m e n ta s i
p e ra w a ta n
Gambar 4. Pengembangan Daur Hidup (o’Brien, 1999) 1. Tahap Investigasi Kegiatan investigasi akan menghasilkan pernyataan masalah dan studi kelayakan. Pernyataan masalah meliputi tujuan-tujuan, kendala-kendala, dan lingkup sistem yang akan dibangun. Studi kelayakan akan mengidentifikasi biaya dan keuntungan dari sistem (Maninno, 2001). Menurut o’Brien (1999), kelayakan sistem dapat dilihat dalam 4 kategori, yaitu: a. Kelayakan Organisasi Berfokus pada bagaimana sistem yang dibangun apakah dapat mendukung tujuan dan rencana strategi organisasi. b. Kelayakan Ekonomi Sistem yang dibangun apakah dapat menghemat biaya, menambah profit serta mengurangi investasi organisasi. c. Kelayakan Teknis dan Waktu Digambarkan dengan kemampuan developer dan hardware dalam memenuhi kebutuhan dan sistem yang dibangun dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan. d. Kelayakan Operasional Keinginan dan kemampuan manajemen organisasi untuk mengoperasikan, mengembangkan, dan mendukung sistem yang dibangun. 2. Tahap Analisis Merupakan tahap penting sebelum sistem dibangun. Tahap analisis meliputi beberapa aspek dalam sistem seperti: lingkungan organisasi, analisis sistem untuk
12
memenuhi kebutuhan waktu sekarang, analisis system requirement (input, output, proses storage, dan kontrol) (o’Brien, 1999).
3. Tahap Desain Tahap ini menghasilkan sebuah perencanaan untuk mengimplementasikan persyaratan-persyaratan secara efisien. Spesifikasi desain dibuat untuk prosesproses, data, serta interaksi lingkungan. Spesifikasi desain berfokus pada pilihanpilihan untuk mengoptimalkan sumber daya yang diberikan dalam kendalakendala yang ada. Tahap ini juga melibatkan rancangan interface dan prosedur yang mendukung fungsional. Dilakukan koreksi pada sistem informasi, sehingga kesalahan pada sistem dapat diperbaiki sedini mungkin. Menurut o’Brien (1999), aktivitas desain meliputi: a. Desain Interface Berfokus pada interaksi sistem dengan pengguna, input dan output yang interaktif serta efisien. Konversi data dan informasi menjadi bahasa yang dapat dibaca mesin dan manusia. Kualitas proses konversi data dan informasi ditentukan pada desain antarmuka sistem. b. Desain Basis Data Desain basis data dan file berfokus pada struktur data yang digunakan sistem secara rinci. Data yang diusulkan oleh pengguna akan disusun berdasarkan atributnya dan relasi yang dibutuhkan. c. Desain Logika Proses Berupa pengembangan secara umum input, proses pengolahan informasi, output, penyimpanan data, dan aktivitas kontrol agar sesuai dengan perencanaan pada tahap analisis.
4. Tahap Implementasi Model basis data sudah dimplementasikan ke dalam tabel-tabel. Tabel-tabel yang terbentuk dinormalisasi. Penyelesaian desain, penulisan program, dan pengujian sistem dengan berbagai kondisi dilakukan pada tahap ini. Tahapan ini
13
merupakan tahap paling penting dan menentukan kesuksesan pembangunan suatu sistem.
5. Tahap Pemeliharaan Merupakan tahap akhir dari SDLC, meliputi kegiatan monitoring, evaluasi, pembuatan manual sistem, juga training administrator yang dilakukan untuk mendukung pengembangan serta pemeliharaan sistem.
14
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2008 sampai dengan Februari 2010 di PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cianjur, Jawa Barat.
B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Alat a. Seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut: 1) Prosesor dengan kecepatan minimal 2.3 Ghz 2) Kapasitas memori RAM 512 MB 3) Kartu Grafis 64 MB 4) Harddisk dengan kapasitas 40 GB b. Aplikasi perangkat lunak 1) Perangkat lunak RDBMS Ms Access 2007 untuk pembangunan basis data. 2) Bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 untuk pembangunan interface aplikasi sistem basis data. 3) Crystal Report Versi 4.6 untuk desain pembuatan laporan. 2. Bahan Bahan yang digunakan untuk menyusun sistem basis data ini adalah data dan informasi operasional produksi krisan potong pada PT ABN yang diperoleh selama kegiatan praktik lapangan sebelumnya dan peninjauan lapangan berikutnya.
C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka dan tinjauan lapang ke PT ABN, Cianjur Jawa Barat. Pembangunan Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong PT ABN dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode daur hidup atau System Development Life Cycle (SDLC), yakni meliputi tahapan:
15
1. Investigasi Sistem Tahap ini menghasilkan pernyataan masalah dan studi kelayakan. Pernyataan masalah meliputi: tujuan, batasan, dan ruang lingkup sistem yang akan dibangun. Tahap ini menggunakan cara pengumpulan data melalui wawancara dan studi terhadap dokumentasi: laporan, prosedur manual, dan sebagainya.
2. Analisis Sistem Menghasilkan identifikasi kebutuhan fungsional sesuai dengan lingkup sistem basis data yang dirancang. Proses yang dilakukan pada tahapan ini antara lain, yaitu: a. Pengumpulan
informasi
yang
mendukung,
terutama
adalah
standar
operasional produksi (SOP) bunga krisan, pemastian aliran data dan informasi kebutuhan oleh siapa, kapan, dimana, dalam bentuk apa, bagaimana cara, dari mana, dan pengumpulannya. b. Analisis lingkungan operasi dan kebutuhan dari pemrosesan, seperti tipe transaksi, input/output, frekuensi suatu transaksi. c. Transfer informasi informal ke dalam bentuk terstruktur menggunakan salah satu bentuk formal dari requirement specification (bentuk diagram), yaitu: flow chart dan data flow diagram (DFD).
3. Desain Sistem Tahapan ini adalah proses menentukan konfigurasi dan metode untuk memecahkan masalah serta akan menghasilkan spesifikasi sistem basis data yang akan dibangun. Tahapan ini meliputi kegiatan desain basis data (data driven), desain interface, dan desain proses (process driven).
4. Implementasi Sistem Pada tahapan ini dihasilkan kode-kode eksekusi, basis data, serta dokumentasi pengguna. Untuk mengimplementasikan sistem, spesifikasi sistem yang telah dibuat dikodekan dan diuji. Kegiatan implementasi dapat didetailkan sebagai berikut: a. membuat basis data (kosong)
16
b. membuat program aplikasi c. memasukkan data ke dalam basis data d. mengkonversi file yang sudah ada ke dalam format basis data kemudian memasukkannya dalam basis data e. melakukan validasi data dan pengujian.
5. Perawatan Sistem Karena sistem yang akan dibangun adalah prototipe awal, maka fokus pada tahapan ini hanya mencakup kegiatan pemantauan ketika dilakukan evaluasi atau pengujian sistem. Selanjutnya, dilakukan pemodifikasian sistem agar sistem prototipe awal sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dilakukan dengan meminta saran kepada pengguna. Pengguna secara langsung mencoba mengoperasikan prototipe Simbapro Krisan Potong PT ABN. Dengan demikian, pengguna akan mengevaluasi bagaimana perfomansi sistem baik mulai dari tampilan sistem, kemudahan penggunaan, maupun dari sisi informasi yang telah disediakan.
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Investigasi Sistem 1. Investigasi Sistem Administrasi Data Perancangan sistem basis data produksi krisan potong ini diawali dari kegiatan investigasi. Proses investigasi sebenarnya sudah dilakukan saat penulis melakukan praktik lapang. Berdasarkan hasil praktik lapang ditemukan suatu kasus permasalahan. Selanjutnya, dibuatlah usulan penelitian untuk mendalami kasus dan menemukan solusi pemecahannya. Proses investigasi dilanjutkan guna memperoleh klarifikasi masalah serta dukungan dan arahan dari pihak perusahaan management directives tentang ruang lingkup masalah, sehingga dalam tahapan ini diperoleh pernyataan masalah dan alternatif solusi yang tepat. Hasil dari investigasi terhadap administrasi data dan informasi sistem produksi krisan potong PT ABN saat ini, yaitu: a. Kegiatan pengolahan data dan sistem informasi bersifat semi manual. Pengolahan sebagian data sudah memanfaatkan komputer sebagai pengolah (berbasiskan file). Selebihnya bersifat manual tersimpan dalam berkas-berkas formulir dan tabel serta pada buku-buku ataupun laporan-laporan. b. Terdesentralisasi (terpisah secara fisik dan otonomisasi dalam pengelolaan data) di setiap bagian sesuai dengan fungsi masing-masing. c. Proses pengolahan data yaitu data dikumpulkan dan diolah untuk menghasilkan laporan sesuai dengan periode kerja tertentu, misal minggu, bulan dan tahun periode kerja. Menurut Oetomo (2002), pengolahan data menjadi informasi itu merupakan suatu siklus (Gambar 5), yang terdiri dari tahap-tahap mulai dari pengumpulan data, input, pengolahan data, output, hingga distribusi. Berdasarkan siklus data, sistem saat ini dapat digambarkan sebagai berikut: a. Pengumpulan Data Dilakukan dari aktivitas harian kegiatan produksi, ke dalam formulir-formulir, buku harian, dan pencatatan yang ada di tiap unit masing-masing. b. Input Data
18
Data diinput ke dalam file-file komputer, misalnya menggunakan Ms Excel (aplikasi spreadsheets). c. Pengolahan Data Data diolah dengan bantuan program aplikasi spreadsheets berupa operasi aljabar, pengurutan, dan sebagainya. d. Output Laporan-laporan yang dihasilkan adalah laporan secara garis besar. Dibutuhkan proses tambahan bila menginginkan laporan yang bersifat detail. e. Distribusi Data maupun informasi didistribusikan secara fisik, laporan langsung diberikan kepada bagian yang membutuhkan.
Distribusi
Pengumpulan
Output
Pengolahan
Input
Gambar 5. Daur Data (Oetomo, 2002)
2. Kelemahan Sistem dalam Administrasi Data Jumlah data dan kebutuhan informasi cenderung semakin bertambah, sehingga dalam tujuan pengelolaan data, sistem administrasi data berbasis file tidak efektif dan efisien. Bila tidak dipersiapkan sebuah sistem yang fleksibel, hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.
19
Sistem administrasi data dan informasi saat ini menghasilkan nilai keluaran yang belum optimal guna mendukung pengembangan pengendalian mutu produksi, antara lain berupa: a. Kualitas informasi belum dapat memenuhi kebutuhan. b. Sinkronitas antarunit produksi pada sistem produksi belum memadai. c. Proses evaluasi dan pengeksplorasian data belum optimal untuk menunjang pengendalian dan mutu produksi Kelemahan pengelolaan data berbasis file disusun berdasarkan urutan daur data disajikan pada Tabel 1.
20
Tabel 1. Kelemahan Pengelolaan Data Berbasis File Aktivitas
Alat Bantu
Kelemahan
Pengumpulan data
Buku-buku,
A. Kualitas data:
secara batch
formulir-
Bentuk
formulir, rekapan
Format tabel tidak baku dan tidak memenuhi kaidah normal Isi Tercecer-hilang Waktu Harian dan mingguan
Input Data
Komputer
a. Manajemen data tidak efektif,
dengan program
b. Ketergantungan struktural dan
aplikasi berbasis file
data c. Peluang redundansi data dan mengakibatkan inkonsistensi
Pengolahan Data
data
Kalkulator ,
terdesentralisasi di Komputer tiap departemen
dengan program aplikasi berbasis file
Output
Komputer
Kualitas Informasi:
dengan program
Bentuk
aplikasi berbasis
Belum sesuai standar
file
Waktu Membutuhkan waktu relatif lama dalam memperoleh laporan Isi a. Isi laporan disajikan secara garis besar b. Penyajian dengan spreadsheet tidak efektif dan efisien
21
3. Pernyataan Akar Masalah Pengelolaan data yang semi manual dan berbasis file, serta tidak terintegrasi pada setiap unit produksi mengakibatkan tidak memadainya pengelolaan data dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan, baik oleh manajemen maupun setiap bagian dalam sistem produksi krisan potong.
4. Solusi Alternatif Dalam usaha menyelesaikan persoalan tersebut, diperlukan suatu sistem yang dapat membantu pengelolaan data dan penyediaan informasi produksi krisan potong secara lengkap, cepat, efektif, dan efisien. Maka diusulkan formulasi teknologi informasi berupa Rancang Bangun Aplikasi Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara (Simbapro Krisan Potong PT ABN). Sebagai prototipe awal, sistem tersebut dibuat berbasis dekstop yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi berbasis jaringan dengan menyesuaikan kebutuhan. Gambaran fungsi operasional sistem basis data prototipe yang akan dibangun, yaitu: a. Pengumpulan Data Dilakukan secara manual pada setiap bagian dengan desain formulir atau tabel yang baku (standarisasi data input) sesuai dengan kebutuhan data dan informasi.
Setiap
hari,
operasional
produksi
didokumentasikan
dan
dikumpulkan serta divalidasi pada tiap departemen/divisi kerja. b. Penginputan Data Data diinput ke Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong, kemudian disimpan dalam basis data. Penginputan data dilakukan secara rutin harian. c. Pengolahan Data Pengolahan dapat secara langsung dilakukan sesuai aplikasi yang dibangun dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan manajemen. Saat ini difokuskan pada pemenuhan kebutuhan manajerial pengendalian dan mutu. d. Output Data Keluaran sistem adalah data, informasi, laporan yang dapat diperoleh secara cepat saat dibutuhkan dengan format baku sesuai kebutuhan.
22
Dengan dibangunnya sistem ini diharapkan dapat diperoleh manfaat pengelolaan data menggunakan sistem basis data, antara lain: basis data dapat memberikan jaminan kemudahan distribusi data, keseragaman data, standarisasi data, kontrol kemungkinan terjadinya redundansi, konsistensi, integritas, serta keamanan data. (Pratt dan Adamski, 1994). Selebihnya dari basis data yang dibangun dapat pula dikembangkan berbagai aplikasi yang akan meningkatkan kemampuan dalam pengohan data menjadi informasi yang menunjang dalam pengambilan keputusan manajemen.
5. Studi Kelayakan Sistem Studi kelayakan terhadap rancang bangun sistem basis data produksi krisan potong tersebut dilakukan dalam beberapa jenis kelayakan, yaitu: a. Kelayakan Organisasi Sistem Basis Data Produksi ini layak untuk dikembangkan karena dapat mendukung pengendalian produksi yang lebih baik dengan kemampuan dalam pengelolaan data dan informasi operasional produksi yang optimal. Perusahaan sudah memulai dengan membuat standar baku setiap kegiatan operasional. b. Kelayakan Teknis Kelayakan ini berkaitan dengan ketersedian dan kemampuan teknologi (software dan hardware) dalam mengatasi permasalahan dan mendukung sistem yang akan dibangun. Prototipe sistem ini dibangun untuk pc stand alone.Dengan menggunakan teknologi komputer berspesifikasi standar serta software yang handal sehingga secara teknis prototipe sistem ini layak untuk dikembangkan. c. Kelayakan Ekonomi Secara ekonomis, sistem ini layak pula untuk dikembangkan sebab dari sisi kebutuhan biaya pembangunan murah. Perangkat keras dan lunak yang digunakan dalam rancang bangun sistem tersebut mudah diperoleh di pasaran Secara operasional, hal itu dihitung sebagai biaya pemeliharaan saja. Di sisi lain, diperoleh manfaat lebih terutama dalam mendukung sistem yang efektif dan efisien.
23
d. Kelayakan Operasional Secara operasional, sistem ini layak karena mudah dalam instalasi program, set up aplikasi, pengoperasian, dan pemeliharaannya.
5. Ruang Lingkup Sistem Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem basis data produksi krisan potong yang mempermudah penyimpanan data produksi, penyediaan informasi dan pengendalian operasional produksi di lapangan. Sekaligus juga menjadi upaya optimalisasi manajerial administrasi data dan informasi. Rancangan sistem basis data ini memuat, antara lain: a. data standar operasional produksi krisan potong, b. pengelolaan data dan dokumentasi proses produksi krisan potong, c. mengintegrasikan informasi di antara bagian-bagian kerja dalam produksi bunga krisan potong, d. menyediakan laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.
B. Analisis Sistem Dalam tahapan analisis akan dihasilkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibangun dan dikembangkan pada masa berikutnya. Tahapan ini dimulai dari pendefinisian kelompok pemakai dan ruang lingkup aplikasi. Selanjutnya, akan dapat ditentukan kebutuhan fungsional yang harus dapat dipenuhi dari sistem baru yang akan dibangun.
1. Pendefinisian Group Pemakai dan Area Aplikasi a. Grup Pemakai Administrator dalam sistem basis data ini adalah Manager Quality Control yang memiliki wewenang dalam pengawasan operasional produksi tanaman krisan potong. Operasional sistem akan membutuhkan data dari bagian-bagian, yaitu HPT (hama dan penyakit tanaman), Teknik, Produksi, MSN (Mother Stock dan Nursery), QC (quality control), dan Panen. Ruang lingkup dari sistem produksi krisan potong dijelaskan pada Gambar 6.
24
Aliran Data dan Informasi di Operasional Produksi
Bag. HPT
Bag. MSN
Bag. Gudang
Bag. Produksi
Bag. Teknik
Bag. Panen&Pasca
Bag. QC
Gambar 6. Ruang Lingkup Sistem Produksi Krisan Potong PT ABN
b. Domain Aplikasi Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara (Simbapro
Krisan
Potong
PT
ABN)
adalah
sistem
informasi
yang
mendokumentasikan kegiatan operasional produksi krisan potong. Setiap divisi dapat mendokumentasikan data master dan operasi. Kemudian sistem dapat melakukan pengolahan data tersebut untuk menghasilkan informasi tertentu yang dibutuhkan. Setiap divisi dapat mengakses informasi, baik yang berkaitan dengan divisinya maupun divisi lain yang berhubungan, dalam menunjang kegiatan operasional produksi. Manajer dapat melakukan pengecekan dari laporan-laporan operasional yang disediakan oleh sistem. Dengan demikian, aplikasi ini akan mempermudah pendokumentasian data master pada setiap divisi, data operasi produksi, juga dalam pengolahan data dan penyajian informasi untuk kepentingan pengendalian dan mutu produksi yang efektif guna mencapai produktivitas yang lebih baik. Identifikasi spesifikasi kebutuhan disajikan pada Tabel 2. Kebutuhan Pemakai Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong diidentifikasi sebagai berikut.
25
1) Bagian Mother Stock Fungsi kritisnya adalah informasi ketersediaan bibit tanaman induk, SOP pemeliharaan tanaman induk, jumlah tanaman induk di lahan, proses dan jadwal pemeliharaan tanaman induk. 2) Bagian Nursery Fungsi kritisnya adalah informasi varietas tanaman krisan, informasi jumlah bibit nursery, catatan distribusi bibit ke lahan, SOP pembibitan. 3) Bagian Produksi Krisan Potong Fungsi kritisnya adalahnya informasi ketersediaan bibit untuk krisan produksi, jadwal pemeliharaan tanaman krisan di lahan, jumlah tanaman krisan di lahan, SOP produksi krisan potong. 4) Bagian Panen Fungsi
kritisnya
adalah
jadwal
panen
tanaman.
Fungsi
dokumentasionalnya adalah kegiatan panen dan informasi rekapitulasi hasil panen krisan di lahan. 5) Bagian Teknik Fungsi kritisnya adalah informasi jadwal kegiatan pemeliharaan tanaman di lahan yang berkaitan dengan penggunaan sarana teknik, termasuk dalam dokumentasi kegiatan pemeliharaan dan data fasilitas green house dan sarana teknik pendukung lainnya. 6) Bagian HPT Fungsi kritisnya adalah dalam dokumentasi operasi proteksi krisan, serta dokumentasi operasi pengamatan, dan informasi perkembangan hama dan penyakit tanaman. 7) Pengguna Manajemen Dalam prototipe sistem ini difokuskan agar kebutuhan manajemen QC terpenuhi dalam hal administrasi data operasi dan pengolahan informasi produksi tanaman krisan potong, meliputi: administrasi data tanaman induk, bibit, dan krisan; pengendalian operasi, yaitu penggunaan saprodi dan SOP; serta pengendalian HPT, yaitu proteksi organisme penggangu tanaman dan perkembangannya.
26
Tabel 2. Identifikasi Spesifikasi Kebutuhan No. Jenis Kebutuhan 1.
Fungsional
Spesifikasi Kebutuhan a. Setiap
divisi
Produksi,
(Mother
Hama
Stock
dan
dan
Nursery,
Penyakit,
Teknik,
Pengendalian mutu Quality Control, Panen) dapat memasukkan data utama master dan operasional produksi. b. Setiap divisi dapat mengakses data dan informasi bagian masing-masing ataupun yang berkaitan dengan bagian lain. c. Manajer mampu membuat laporan evaluasi produksi yang berisi ringkasan kondisi produksi per satuan waktu (harian, minggu, bulanan kerja). 2.
Non Fungsional
a. Mempunyai informasi mengenai peta lokasi produksi perusahaan. b. Mampu beroperasi pada PC yang menggunakan sistem operasi Ms Windows. c. Mempunyai kecepatan akses data atau informasi yang baik. d. Mempunyai tampilan user friendly.
2. Penelitian Dokumen dan Analisis Transaksi Aliran data dan informasi pada sistem saat ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian berdasarkan objek utama, yaitu: a. Objek Tanaman (Produk) Aliran data produk tanaman dalam objek ini yaitu: induk, bibit, dan krisan. b. Objek Saprodi (Sarana Produksi) Aliran data penggunaan sarana dan prasarana input produksi, misalnya pupuk dan obat. c. Objek Hama dan Penyakit Tanaman Aliran data hama dan penyakit tanaman, misalnya data hama dan penyakit endemik serta perkembangannya.
27
d. Objek Teknis Operasional Aliran data teknis standar yang dilakukan dalam operasional sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh perusahaan, misalnya dokumentasi operasional, dan jadwal operasional kritis.
3. Metode Pendekatan Aktivitas (Use Cases) Use case adalah suatu aktivitas dari sistem yang ditampilkan dan biasanya merupakan akibat dari permintaan user. Teknik yang direkomendasikan untuk mengidentifikasi aktivitas, yakni Teknik Dekomposisi Even. Teknik ini merupakan salah satu teknik pendekatan dengan mendaftar semua pengguna serta jenis kebutuhan tugasnya. Detail pengaksesan tingkatan yang tepat untuk mengidentifikasi use case adalah dengan cara fokus pada dasar-dasar proses bisnis. Dasar proses bisnis sendiri merupakan suatu tugas yang ditampilkan pada satu tempat sebagai akibat dari satu kejadian bisnis. Hasil identifikasi use case pada proses bisnis produksi krisan potong PT ABN disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Identifikasi Use Cases dari Simbapro Krisan Potong PT ABN No
Pengguna
Tujuan untuk Pengguna/Pelaku
Divisi 1.
Mother Stock
-pemasukan data induk krisan -pemasukan data pemeliharaan induk -pemasukan data operasional harian -pengaksesan informasi SOP tanaman induk -pengaksesan informasi stok tanaman induk -pengaksesan rekapan pemeliharaan induk -pengaksesan informasi jadwal pemeliharaan induk
2.
Nursery
-pemasukan data supplier bibit krisan -pemasukan data varietas krisan -pemasukan data bibit -pemeliharaan bibit -pemasukan data operasional bagian
28
-pengaksesan informasi SOP pengakaran bibit -pengaksesan informasi stok bibit -pengaksesan rekapitulasi pemeliharaan bibit 3.
Produksi
-pemasukan data krisan produksi -pemasukan data operasional bagian -pemeliharaan krisan produksi -pengaksesan informasi mengenai ketersediaan bibit -pengaksesan informasi mengenai generasi tanaman krisan -pengaksesan informasi SOP krisan produksi -pengaksesan informasi stok krisan produksi -pengaksesan rekapitulasi krisan produksi
4.
Panen
-pemasukan data operasional bagian -pengaksesan informasi mengenai jadwal panen krisan -pemasukan data panen krisan di suatu lokasi -pengaksesan rekapan data pemanenan
5.
HPT
-pemasukan data hama dan penyakit krisan
(Hama
-pemasukan data operasional bagian
Penyakit
-pemasukan data pengamatan perkembangan hama dan
Tanaman)
penyakit di lokasi tertentu -pengaksesan info perkembangan HPT -pengaksesan info SOP penanganan HPT
6.
Gudang
-pemasukan data jenis pupuk dan obat tanaman -pemasukan data penggunaan saprodi
7.
Teknik
-pemasukan data operasional bagian -pemasukan data green house, lokasi dan komponen yang tersedia -pemasukan data lokasi tanam -pengaksesan SOP teknik -pengaksesan rekapan pemeliharaan green house
8.
Manajemen
-pemasukan data SOP di setiap divisi
Pengendalian
-pengaksesan laporan rekapitulasi induk, bibit, dan krisan
29
dan Mutu
-pengaksesan laporan perkembangan HPT -pengaksesan laporan operasional -pengaksesan laporan penggunaan saprodi
C. Desain Sistem Tahapan ini adalah proses penentuan konfigurasi dan metode untuk memecahkan masalah serta akan menghasilkan spesifikasi Simbapro Krisan Potong PT ABN. Tahapan ini meliputi kegiatan desain basis data (data driven), desain interface, dan desain proses (process driven). Tahap desain dilakukan agar pada saat implementasi terdapat gambaran jelas tentang sistem yang dibangun. Dalam tahap ini digunakan pendekatan desain sistem tradisional. Pendekatan tradisional menggunakan teknik permodelan data ERD, permodelan proses DFD, serta pemrograman modular.
1. Desain Basis Data Data dimodelkan dengan perancangan ERD (Entity Relationship Diagram) untuk mengidentifikasi semua entitas yang mungkin terlibat dalam sistem. Permodelan data tersebut menghasilkan sejumlah himpunan entitas yang terlibat, yaitu : a. Varietas Krisan Himpunan entitas ini menyimpan semua data koleksi himpunan varietas krisan yang diproduksi oleh PT ABN. b. Supplier Krisan Himpunan Entitas ini menyimpan data tentang himpunan produsen varietas krisan yang mensuplai bibit induk krisan kepada PT ABN. c. Tanaman Induk Himpunan Entitas Tanaman Induk menyimpan data kelompok induk di lokasi tertentu. d. Tanaman Krisan Himpunan entitas ini menyimpan data kelompok krisan di lokasi tertentu. e. Bibit Krisan
30
Himpunan entitas ini menyimpan data kelompok bibit yang dihasilkan dari stek vegetatif induk tertentu. f. Jenis Transaksi Tanaman Himpunan entitas ini menyimpan data jenis kegiatan pemeliharaan tanaman baik berupa kegiatan penyusutan atau penambahan jumlah tanaman di lokasinya. g. Transaksi Bibit Himpunan entitas ini menyimpan data dokumentasi kegiatan transaksi pemeliharaan tanaman terhadap kelompok bibit krisan tertentu. h. Transaksi Krisan Produksi Himpunan entitas ini menyimpan data dokumentasi kegiatan transaksi pemeliharaan tanaman terhadap kelompok krisan produksi tertentu. i. Transaksi Tanaman Induk Himpunan entitas ini menyimpan data dokumentasi kegiatan transaksi pemeliharaan tanaman terhadap kelompok tanaman induk krisan tertentu. j. Pengguna Himpunan entitas ini menyimpan data para pengguna terdaftar pada Simbapro Krisan Potong PT ABN. k. Periode Himpunan entitas ini menyimpan data tentang awal dan akhir suatu masa produksi. Biasanya awal periode adalah 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember setiap tahun periodenya. l. Prediksi Krisan Himpunan entitas ini menyimpan data hasil prediksi keberhasilan panen tanaman krisan seminggu sebelum dilakukan pemanenan. m. Bagian Himpunan entitas ini menyimpan data unit bagian yang bekerja dalam kegiatan produksi krisan potong.
31
n. Saprodi Himpunan entitas ini menyimpan data bahan habis produksi pertanian yang digunakan dalam proses produksi krisan potong. Misalnya adalah pupuk, obat, kertas, dan sebagainya. o. Jenis Saprodi Himpunan entitas yang menyimpan data kategori suatu sarana dan prasarana produksi. p. SOP Kegiatan Himpunan entitas yang menyimpan data kegiatan standar prosedural kegiatan produksi (SOP) krisan potong. q. SOP Saprodi Himpunan entitas yang menyimpan data detail sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh kegiatan tertentu pada SOP. r. SOP Detail Himpunan entitas yang menyimpan keterangan detail dari kegiatan tertentu pada SOP. s. Operasional Himpunan entitas ini menyimpan data aktivitas operasional harian, mingguan, dan bulanan yang dilakukan dalam proses produksi oleh setiap bagian produksi. t. Operasional Detail Himpunan entitas yang menyimpan penggunaan saprodi dalam setiap kegiatan operasional tertentu. u. Hama dan Penyakit Tanaman Himpunan entitas ini menyimpan data jenis hama dan penyakit tanaman krisan endemik di lokasi produksi krisan potong PT ABN. v. Pengamatan Hama dan Penyakit Himpunan entitas ini menyimpan data pengamatan hama dan penyakit tanaman krisan pada waktu serta lokasi tertentu. w. Pengamatan Hama dan Penyakit Detail Himpunan entitas ini menyimpan data detail penyakit dan intensitasnya pada suatu pengamatan tertentu.
32
x. Green House Himpunan entitas ini menyimpan data tentang green house yang digunakan pada proses produksi. y. Komponen Green House Himpunan entitas ini menyimpan data komponen sistem green house. z. Lokasi Himpunan entitas ini menyimpan data lokasi tanam produktif krisan potong.
Hasil desain basis data dalam rancangan Simbapro Krisan Potong PT ABN disajikan dalam lampiran 4 Tabel Desain Struktur Data Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong.
2. Desain Logika Proses Dalam tahapan ini, proses yang berlangsung di dalam sistem basis data produksi ini dimodelkan dengan DFD (data flow diagram). DFD merupakan teknik grafik yang digunakan untuk menjelaskan aliran data dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. DFD mampu untuk menjelaskan sebuah proses. DFD Sistem Basis Data Produksi ditampilkan pada gambar diagram konteks level 0 yang menggambarkan hubungan sistem dengan bagian-bagian pada sistem produksi (Gambar 7).
data master data operasi Divisi - Divisi Produksi
informasi
Sistem Basis Data Produksi
laporan Manajemen
0
Diagram Konteks
Gambar 7. Diagram Konteks Simbapro Krisan Potong Level 0
33
Simbapro Krisan Potong PT ABN, seperti yang disajikan pada Gambar 8, meliputi empat proses utama, yaitu: 1) Proses Dokumentasi Data Master Proses ini diawali dengan penginputan data master ke dalam sistem. Sistem akan melakukan validasi akan kelengkapan dan logikal data sehingga diperoleh data master valid. Kemudian data disimpan dalam basis data sistem. 2) Proses Dokumentasi Data Operasional Proses ini dilakukan dengan penginputan data operasional yang melibatkan data master. Data operasional valid dihasilkan dari proses ini yang kemudian disimpan dalam basis data sistem. 3) Proses Pengolahan Informasi Proses ini adalah pengolahan data, dari data master dan operasional yang disimpan, melalui proses berupa query data maupun perhitungan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 4) Proses pembuatan Laporan Proses ini menghasilkan laporan, yaitu penyajian baku informasi dalam bentuk cetak yang dibutuhkan oleh Manajemen Kualitas dan Pengendalian Operasi. data master valid Data Master
laporan
data master
data master
Laporan
Dokumentasi Master update data master input data master
Managemen 4
1
Divisi -divisi Produksi data master
update data operasi
Pengolahan Informasi
input data operasi data operasi
Dokumentasi Operasi
3
2
data operasi valid
data operasi Data Operas
data operasi
informasi
Diagram Sistem Level 1
Gambar 8. Diagram Simbapro Krisan Potong Level 1
34
Pada proses pengolahan informasi terdapat beberapa fungsi utama, antara lain: 1) Fungsi Umur Tanaman Tanggal sistem
: tanggal saat sistem informasi aktif
Tanggal tanam
: tanggal tanaman ditanam
satuan
= tanggal sistem - tanggal tanam
2) Fungsi Stok tanaman Jmltanam
: jumlah tanaman saat ditanam
Penyusutan
: pemeliharaan yang mengurangi jumlah tanaman
Stok induk
= jmltanam - penyusutan
3) Fungsi Produktivitas Pinching Jmlinduk
: total kelompok tanaman induk saat tertentu
Jmlpinching
: total stek dihasilkan kelompok tanaman induk saat tertentu
Produktivitas
= (jmlpinching/jmlinduk) x 100 %
4) Keberhasilan Divisi Mother Stock tanam
: total tanam tanaman induk hingga waktu tertentu t
sulam
: total sulam tanaman induk hingga waktu tertentu t
seleksi
: total seleksi tanaman induk hingga waktu tertentu t
susksesms
= (((tanam + sulam) - seleksi) / (tanam + sulam)) x 100%
5) Keberhasilan Divisi Nursery tanam
: total bibit pinching hingga waktu tertentu t
seleksi
: total seleksi bibit hingga waktu tertentu t
suskses nursery
= (((pinching – seleksi stek) – seleksi bibit) / (pinching –
seleksi stek)) x 100% 6) Keberhasilan Divisi Produksi tanam
: total tanam tanaman krisan hingga waktu tertentu t
sulam
: total sulam tanaman krisan hingga waktu tertentu t
seleksi
: total seleksi tanaman induk hingga waktu tertentu t
suskses produksi = (((tanam + sulam) - seleksi) / (tanam + sulam)) x 100% 7) Produktivitas Produksi Krisan Panen
: jumlah panen bunga krisan (ouput) saat t
Tanam
: jumlah tanam krisan saat t
35
Sulam
: jumlah sulan krisan disaat t
keberhasilan
= (panen / (tanam + sulam)) x 100 %
8) Fungsi MK (Minggu Kerja) Periode Awal
: tanggal periode dimulai
Sistem
: tanggal diakses
Periode Akhir
: tanggal periode diakhiri
Jumlah MK
= datediff(“ww”, periodeawal, periodeakhir)
MK saat ini
= datediff(“ww”, periodeawal, sistem)
9) Fungsi Perkembangan Hama dan Penyakit Prosentase
: intensitas serangan hama tertentu pada lokasi tertentu
Perkembangan hama dalam setahun = rata-rata (prosentase)
Pseudocode Pengolahan Informasi Tanaman Induk 1). Proses Pengolahan Informasi Stok Induk Prosedur Perhitungan Stok Induk (fungsi untuk perhitungan stok setiap tanaman induk) Deklarasi (mendeklarasikan variabel-variabel yang diperlukan untuk menyimpan nilai) kode_induk
: string
tanam_induk, stok, plus, minus
: long
Algoritma 1. baca data tanaman induk – kode induk 2. ambil data jumlah tanam induk pada tbl_induk dimana tblInduk.indukid = kode induk 3. if data tanaman induk ada maka 4. tanam_induk = tblinduk.jmlinduk 5. else 6. tanam_induk = 0 7. end if 8. Ambil Data sum(jmlinduk) sebagai total_induk dari tbl_trans_induk join tbl_trans_tanaman dimana tbl_trans_tanaman.indukid = kode_induk dan tbl_trans_tanaman.status = ‘PLUS’
36
9. if ada data maka 10. PLUS = total induk 11. else 12. PLUS = 0 13. end if 14. ambil Data sum(jmlinduk) sebagai total_induk dari tbl_trans_induk join tbl_trans_tanaman dimana tbl_trans_tanaman.indukid = kode_induk dan tbl_trans_tanaman.status = ‘MINUS’ 15. if ada data maka 16. MINUS = total induk 17. else 18. MINUS = 0 19. end if 20. stok = tanam_induk + (PLUS-MINUS) 2). Jadwal Pemeliharaan Induk Prosedur Pemeliharaan Induk (Menampilkan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Induk) Deklarasi kode_induk
: string
umur_induk
: number
Algoritma 1. baca data tanaman induk – kode_induk 2. panggil fungsi umur_induk dalam minggu 3. ambil data kegiatan pemeliharaan dari tbl_sop dimana memenuhi kondisi tbl_sop.minmst <= umur_induk <= tbl_sop.maksmst dan tbl_sop.sasaran= tanaman induk 4. tampilkan semua data kegiatan pemeliharaan yang memenuhi kondisi 3). Rekapitulasi Induk Data dari tbl_trans_tanaman untuk pemeliharaan induk No.
Nama Transaksi
Status
1.
Sulam Induk
Plus
2.
Seleksi Induk
Plus
37
3.
Musnah Induk
Minus
prosedur rekapitulasi induk general deklarasi tgl_awal
: date
tgl_akhir
: date
tanam_awal, plus_awal, minus_awal : number (long) tanaml, plus, minus
: number (long)
algoritma 1. baca data tgl_awal dan tgl_akhir 2. ambil data sum (jmlinduk) sebagai tanam_awal dari tbl_induk dikelompokkan berdasarkan tgl dimana (tbl_induk.tgltanam < tgl_awal) 3. ambil data sum(jmlinduk) sebagai plus_awal dari tbl_trans_induk data dikelompokkan
berdasarkan
tbl.trans_tanaman.status
dimana
tbl_trans_tanaman.status = ‘PLUS’ and (tbl_induk.tgltanam < tgl_awal) 4. ambil data sum(jmlinduk) sebagai minus awal_awal dari tbl_trans_induk data dikelompokkan berdasarkan tbl.trans_tanaman.status
dimana
tbl_trans_tanaman.status = ‘MINUS’and (tbl_induk.tgltanam < tgl_awal) 5. saldo_awal = tanam_awal + (plus_awal – minus_awal) 6. ambil data sum (jmlinduk) sebagai tanam dari tbl_induk data dikelompokkan
berdasarkan
tbl_induk.tgltanam
dimana
(tbl_induk.tgltanam beetwen tgl_awal and tgl_akhir) 7. ambil data sum(jmlinduk) sebagai plus dari tbl_trans_induk data dikelompokkan berdasarkan tbl.trans_tanaman.status dan tanggal dimana (tbl_induk.tgltanam beetwen tgl_awal and tgl_akhir) 8. ambil data sum(jmlinduk) sebagai minus dari tbl_trans_induk data dikelompokkan berdasarkan tbl.trans_tanaman.status dan tanggal dimana (tbl_induk.tgltanam beetwen tgl_awal and tgl_akhir) 9. saldo_akhir = saldo_awal + (tanam + plus – minus) 10. tampilkan nilai saldo_awal, tanam, plus, minus, saldo_akhir
38
3. Desain Antarmuka Perancangan tampilan antarmuka Grapical User Interface (GUI) adalah sangat penting mengingat GUI-lah yang akan dihadapi oleh pengguna ketika menggunakan aplikasi baik berupa tampilan display maupun kontrol. Oleh karena itu, dirancanglah GUI dalam bentuk format standar yang memperhatikan faktor manusia human factor design. Para peneliti Human Factor telah mengembangkan beberapa petunjuk untuk membantu dalam desain antarmuka. Bahwa semua form dan laporan dalam aplikasi harus sebisa mungkin bersifat konsisten. Yaitu semua kontrol, perintah, icon, harus digunakan secara konsisten dalam aplikasi juga warna, tata letak, struktur form harus terkoordinasi dengan baik sehingga para pengguna memahami data dan konteks pada setiap form dan laporan (Post, 1999). Sehingga dalam perancangan antarmuka ini mengambil beberapa perhatian dalam pengembangan desainnya. Faktor pertimbangan yang diperhatikan adalah konsistensi dalam hal tata letak kontrol dan warna form, kejelasan dalam penamaan form, umpan balik dari sistem berupa konfirmasi bila pemakai melaksanakan suatu kegiatan penting. Faktor manusia dasar yang diterapkan dalam desain antarmuka aplikasi disajikan secara ringkas pada tabel 4.
Tabel 4. Elemen Desain Human Factor Human Factors
Penerapan
Kendali Pengguna
Menyesuaikan dengan tugas/aktivitas pengguna
(user control)
Merespon kontrol pengguna dan even yang dilakukan
Kekonsistenan
Konsistensi dalam perencanaan layout, desain, dan warna form
(consistency)
serta dalam nama aksi.
Kejelasan (clarity)
Kejelasan dalam pengorganisasian dan istilah yang digunakan
Umpan balik
Menggunakan metode visual dalam persetujuan penginputan dan
(feedback)
perubahan data, penyelesaian suatu tugas, ataupun dalam aktivasi
forgiveness
Berupa konfirmasi dalam pembaruan data ataupun penghapusan data
39
Dalam perancangan tersebut, desain standar pada form data master maupun form data transaksi terdiri dari sebuah form utama dan form pendukung. Form utama berfungsi untuk menampilkan isi data dan pilihan untuk melakukan penambahan, pengeditan, penghapusan, serta pencarian data. Layout form utama berbentuk tabular. Dengan format ini dapat ditampilkan semua data yang ada dalam tampilan tabel sehingga pengguna dapat melihat semua data tersebut. Form pendukung digunakan dalam proses pemasukan data baik pada saat melakukan penyimpanan maupun pada saat melakukan perubahan terhadap data tertentu. Layout form pendukung berbentuk Kolumnar, sehingga hanya dapat menyajikan satu data record saja. Hal ini untuk memberikan fokus terhadap sebuah data yang sedang diproses. Model form yang lain adalah form menu utama yang berfungsi sebagai form induk yang menyediakan pilihan form yang akan diakses oleh pengguna. Tampilan form log in berfungsi untuk memasukkan data pengguna yang disertai password. Form informasi digunakan dalam menampilkan pilihan-pilihan informasi hasil pengolahan dan perhitungan. Form grafik untuk menampilkan pengolahan data statistik dalam bentuk grafik. Selain kekonsistenan dalam layout yang memperhatikan penggunaan form oleh pengguna (aspek lingkungan) juga dipilihlah warna yang bersifat netral dan tidak mencolok seperti warna dasar form yaitu abu-abu. Hal ini menyesuaikan dengan kenyamanan visual. Bila salah dalam pemilihan warna, misal paduan warna yang terlalu kontras, akan berdampak psikologis pada timbulnya perasaan lelah akibat kelelahan secara visual. Hal ini ditimbulkan dari seringnya mata melakukan akomodasi. Dalam sistem yang dibangun akan dibuat form-form untuk pemasukan, perubahan, pengambilan data ataupun dalam penampilan informasi sesuai yang dibutuhkan, yaitu: 1) Form Varietas Form input dan penampilan data mengenai varietas tanaman krisan yang dikoleksi oleh PT ABN. 2) Form Supplier
40
Form pemasukan dan penampilan data identitas suplier induk krisan PT ABN 3) Form Tanaman Induk Form pemasukan dan penampilan data tanaman induk sebagai tanaman penghasil bahan bibit baru tanaman krisan. 4) Form Bibit Krisan Form pemasukan dan penampilan data identitas bibit hasil dari tanaman induk yang akan dibudidayakan menjadi bibit induk baru atau tanaman produksi. 5) Form Tanaman Krisan Form pemasukan dan penampilan data identitas tanaman krisan produksi penghasil bunga krisan. 6) Form Saprodi (Sarana Produksi) Form pemasukan dan penampilan data sarana dan prasarana pertanian yang digunakan dalam operasional produksi krisan potong. 7) Form HPT (Hama dan Penyakit Tanaman) Form pemasukan dan penampilan data identitas berbagai hama dan penyakit tanaman endemik yang menyerang tanaman krisan di lahan produksi. 8) Form Green House dan Komponen Form pemasukan dan penampilan data sistem dan komponen green house yang digunakan sebagai penunjang kegiatan produksi. 9) Form Lahan Produksi Form pemasukan dan penampilan data lahan produksi baik untuk tanaman induk, pembibitan, dan krisan produksi. 10) Form Pemeliharaan Form pemasukan dan penampilan data kegiatan pemeliharaan standar untuk tanaman induk, bibit, dan krisan produksi. 11) Form SOP (Standard Operating Procedure) Form pemasukan dan penampilan data prosedural kegiatan dalam proses produksi krisan potong PT Alam Indah Bunga Nusantara. 12) Form Bagian
41
Form pemasukan dan penampilan data identitas dari bagian atau departemen yang terlibat dalam proses produksi 13) Form Pemeliharaan Tanaman Induk Form pemasukan dan penampilan data kegiatan pemeliharaan tanaman induk. 14) Form Pemeliharaan Bibit Nursery Form pemasukan dan penampilan data kegiatan pemeliharaan bibit. 15) Form Pemeliharaan Tanaman Krisan Produksi Form pemasukan dan penampilan data kegiatan pemeliharaan tanaman krisan. 16) Form Prediksi Panen Form pemasukan dan penampilan data hasil prediksi tanaman krisan satu minggu sebelum panen dilakukan. 17) Form pengamatan HPT (Hama dan Penyakit Tanaman) Form pemasukan dan penampilan data rutin hasil pengamatan HPT di lahan sebelum dilakukan kegiatan penyemprotan rutin 2 mingguan. 18) Form Operasional Form pendokumentasian semua kegiatan operasional produksi yang melibatkan form SOP dan saprodi yang digunakan. 19) Form Informasi Tanaman Induk Form menyajikan informasi mengenai stok, rekapitulasi pemeliharaan, info pemeliharaan, info jadwal bongkar, dan ringkasan produksi tanaman induk. 20) Form Informasi Bibit Nursery Form menyajikan informasi mengenai stok, distribusi bibit, rekapitulasi pemeliharaan bibit, ringkasan produksi bibit nursery. 21) Form Informasi Tanaman Krisan Produksi Form menyajikan informasi mengenai stok tanaman krisan, rekapitulasi pemeliharaan, info pemeliharaan, info jadwal panen, dan ringkasan krisan. 22) Form Informasi Perkembangan HPT Form yang menyajikan informasi perkembangan HPT dan penggunaan pestisida untuk pengendaliannya.
42
23) Form Informasi Operasional Form yang menyajikan informasi kegiatan operasional harian maupun rekapitulasi penggunaan sarana dan prasarana produksi. 24) Form Grafik Tanaman Induk Form yang menyajikan informasi dalam bentuk grafik tentang penanaman tanaman induk dan hasil stek vegetatif krisan dalam setahun periode tertentu. 25) Form Grafik Tanaman Krisan Form yang menyajikan informasi dalam bentuk grafik tanaman krisan per lokasi tertentu. 26) Form Informasi Impor Varietas Form yang menyajikan informasi dalam bentuk grafik perkembangan impor tanaman induk dalam satu tahun periode. 27) Form Grafik Perkembangan HPT Form yang menyajikan informasi dalam bentuk grafik perkembangan HPT baik berdasarkan lokasi tanam tertentu atau secara umum di seluruh lokasi yang diamati.
D. Implementasi Sistem Tahapan ini adalah tahapan penerapan dari hasil proses desain sebelumnya. Hasil desain data diimplementasikan dalam bentuk tabel fisik pada software Relational Database Management System RDBMS, yaitu Ms Access. Diawali dengan pembuatan file basis data kosong dan dilanjutkan dengan pembuatan tabel-tabel relasional untuk penyimpanan data. Sementara itu, implementasi desain antarmuka adalah dengan membuat form–form menggunakan Visual Basic sesuai rancangan awal dan dilanjutkan dengan mengimplementasikan algoritma pemrograman pada Visual Basic menjadi sebuah program. Setelah hal tersebut selesai dilakukan, tahap selanjutnya adalah melakukan penginputan data contoh untuk mensimulasikan proses penyimpanan dan pengolahan data menjadi informasi pada sistem basis data produksi krisan potong. Tahap akhir proses implementasi adalah proses validasi sistem, yaitu melakukan
43
pengecekan terhadap hasil pengolahan data simulasi, apakah hasil dari pengolahan sistem telah memenuhi kaidah atau belum. 1. Implementasi User Interface Form pertama yang ditampilkan saat sistem diaktifkan adalah Form Pembuka (Gambar 9). Form ini memberikan informasi tentang Simbapro Krisan Potong PT ABN dan menunjukkan bahwa aplikasi dalam proses penyiapan. Setelah siap sistem akan meminta pengguna untuk melakukan login dengan mengisi form login (Gambar10).
Gambar 9. Form Pembuka Simbapro Krisan Potong PT ABN
Form login diperlukan untuk memastikan bahwa pengguna sistem adalah pengguna yang telah didaftar. Pengguna melakukan login dengan memasukkan nama dan password. Bila nama dan password salah maka sistem akan memberikan kesempatan untuk mengulang login hingga 3 kali kesempatan.
Gambar 10. Pesan Konfirmasi Kesalan Login
44
Bila pengguna telah memasukkan nama dan password dengan benar maka pengguna dizinkan mengakses semua data dan informasi pada sistem. Selanjutnya, pengguna disajikan tampilan menu utama Simbapro Krisan Potong PT ABN (Gambar 11). Form ini menyajikan pilihan-pilihan menu data dan informasi yang dikelompokkan dalam 6 macam, yaitu: master, operasi, informasi, laporan, grafik, serta sistem. a. Menu Master Menu ini menyediakan pilihan akses data master pada sistem produksi krisan potong PT ABN. Data master tersebut antara lain memuat submenu master tanaman induk, bibit, krisan, varietas, hama dan penyakit, supplier, lokasi, green house dan komponennya, sarana produksi, jenis pemeliharaan, SOP, serta bagian dalam sistem produksi. b. Menu Operasi Menu ini menyediakan pilihan akses submenu data operasional produksi harian krisan potong PT ABN, antara lain memuat: pemeliharaan induk, bibit, krisan, impor varietas, prediksi panen, pengamatan hama dan penyakit tanaman, serta operasional. c. Menu Informasi Menu ini menyediakan submenu hasil pengolahan data master dan operasional. Menu ini menyediakan akses informasi meliputi: tanaman induk, bibit, krisan, pelacakan generasi krisan, perkembangan HPT, serta operasional. d. Menu Laporan Menu ini menyediakan bentuk cetak informasi. Submenu laporan yang sudah disediakan oleh Simbapro Krisan Potong PT ABN terdiri dari Laporan Tanaman Induk dan Krisan Potong. e. Menu Grafik Menu ini menyediakan informasi dengan penyajian grafik. Informasi yang disediakan dalam menu ini meliputi submenu grafik tanaman induk, krisan potong, impor varietas, perkembangan hama dan penyakit tanaman. f. Menu Sistem Menu ini menyediakan akses terhadap informasi program Simbapro PT ABN (submenu about), proses login, dan exit untuk keluar dari program aplikasi.
45
Gambar 11. Menu Utama Simbapro Krisan Potong PT ABN
Selain mengakses melalui menu utama, pengguna juga dapat mengakses melalui toolbar. Toolbar digunakan untuk mempersingkat tugas pengguna dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting dan sering dilakukan (Kurniadi, 2000). Toolbar Simbapro ini menyediakan menu data master, data operasional, informasi serta grafik. Contoh implementasi form varietas krisan ditunjukkan pada Gambar 12. Form utama varietas dibuat dengan menggunakan tools yang terdapat pada Visual Basic 6. Dalam form utama tersebut digunakan kontrol text box untuk pemasukan data; label untuk teks tetap; list view untuk menampilkan data secara tabular; frame untuk pengaturan kelompok kontrol; combo box untuk menyajikan pilihan; command button untuk tombol-tombol perintah; dan image box untuk menampilkan foto varietas. Form utama memiliki ukuran standar 10275 x 9100 pixel. Form varietas pendukung (Gambar 14) terdiri dari kontrol text box, label, combo box, common dialog, dan command button. Form pendukung berukuran
46
standar 7725 x 5025 pixel. Common dialog digunakan dalam memudahkan pembukaan file gambar dalam tampilan jendela dialog Windows.
Gambar 12. Form Utama Varietas Krisan Simbapro Krisan Potong PT ABN
Form utama varietas diberi nama Form Data Varietas Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara. Pada form itu diperlihatkan semua record yang disimpan dalam basis data sistem secara tabular dan diberikan keterangan jumlah data yang tersedia juga disediakan beberapa pilihan kegiatan yang dapat dilakukan terhadap data varietas, yaitu penambahan, perubahan, dan penghapusan data. Selain itu, form tersebut dilengkapi dengan tools untuk pencarian data berdasarkan kategori yang disediakan, sehingga dapat memudahkan pengguna dalam mencari data varietas tertentu. Pada saat penambahan atau perubahan data, sistem akan menampilkan form pendukung (Gambar 13 dan 14). Form ini dilengkapi sebuah label status yang memberikan informasi proses yang sedang dilaksanakan oleh pengguna. Dengan form ini pengguna akan fokus terhadap sebuah data yang akan diprosesnya karena data ditampilkan secara columnar yaitu dalam kolom-kolom tunggal.
47
Gambar 13. Form Pemasukan Data Varietas Krisan
Gambar 14. Form Pengeditan Data Varietas Krisan
Saat pengeditan maupun penambahan data, bila terdapat kesalahan ataupun ketidaklengkapan data, sistem akan memberikan konfirmasi kepada pengguna, kemudian melakukan pembatalan proses yang sedang berlangsung (Gambar 15). Setelah sistem memastikan validasi dipenuhi dengan baik oleh pengguna, selanjutnya sistem akan mengizinkan proses dijalankan.
48
Gambar 15. Konfirmasi Ketidaklengkapan Data Perubahan Varietas Sistem juga akan memberikan konfirmasi kepada pengguna bila melakukan proses penghapusan data seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16. Setelah dipastikan benar akan dilakukan proses penghapusan maka sistem akan melakukan penghapusan data dari basis data sistem. Desain antarmuka penyimpanan data transaksi operasional tidaklah jauh berbeda dengan desain antarmuka data master.
Gambar 16. Konfirmasi Penghapusan Data Varietas
Form antarmuka penyajian informasi dilengkapi dengan navigasi sesuai informasi yang disediakan. Sebagai ilustrasi, form informasi induk (Gambar 17), terdapat 5 navigasi pilihan informasi. Navigasi pertama menyajikan informasi stok tanaman induk di lahan, navigasi kedua menyajikan informasi jadwal standar pemeliharaan tanaman induk yang menyesuaikan umur tanaman induk krisan, navigasi ketiga menyajikan informasi rekapitulasi transaksi pemeliharaan tanaman induk, pilihan navigasi keempat memberikan informasi jadwal bongkar tanaman induk, dan navigasi terakhir menyajikan informasi ringkasan tanaman induk dalam periode produksi berlangsung. Selain itu, juga disediakan fasilitas print untuk mencetak informasi yang disajikan dalam form tersebut (Gambar 18).
49
Gambar 17. Form Informasi Tanaman Induk
Gambar 18. Laporan Stok Induk Simbapro Krisan PT ABN
Form antarmuka penyajian grafik (Gambar 19), terdiri atas dua bagian. Bagian pertama adalah kontrol pemasukan parameter sedangkan bagian lainnya digunakan untuk menampilkan hasil grafik dari parameter yang diberikan. Dengan
50
grafik pengguna akan lebih mudah menginterpretasikan suatu informasi yang disajikan.
Gambar 19. Form Grafik Simbapro Krisan Potong PT ABN 2. Implementasi Proses dan Pemrograman Sistem Pada saat pemrograman dibuatlah modul untuk efektivitas dan efisiensi pengkodean, yaitu dengan meringkas kode-kode program yang sama dan digunakan secara berulang, kemudian dikumpulkan menjadi suatu sub program sendiri yang dapat dipanggil berulang-ulang sesuai kebutuhan. Sub program-sub program tersebut disimpan dalam file modul yang bernama modul1.bas. Sub program dalam bentuk prosedur maupun fungsi yang disimpan dalam file modul1.bas antara lain sebagai berikut. a. Prosedur Form Center Prosedur ini dijalankan saat form aktif. Semua form secara default diposisikan di tengah jendela form menu utama. 'prosedur untuk memposisikan jendela form di menu mdi Sub FormCenter(Frm As Form) Frm.Top = (menu.Height * 0.85) / 2 ‐ Frm.Height / 2 Frm.Left = menu.Width / 2 ‐ Frm.Width / 2 End Sub
b. Prosedur Koneksi Basis Data Komunikasi antara aplikasi Simbapro Krisan Potong PT ABN dengan Ms Access (RDBMS) dilakukan dengan menggunakan perantara Open Database
51
Conectivity Data Source Name (ODBC DSN). Kontrol Data aplikasi menggunakan ActiveX Data Object (ADO). Kontrol ADO inilah yang dikoneksikan ke DSN. Dengan ODBC ini dapat dilakukan pengaksesan data dari berbagai macam DBMS hanya dengan memastikan bahwa koneksi aplikasi ke ODBC sudah benar. Koneksi menggunakan perantara ODBC dipilih karena koneksi yang tersebut sekaligus untuk mengkoneksikan Crystal Report 4.6.1.116, yaitu program untuk pembuatan desain laporan, dengan RDBMS. Program bawaan Visual Basic 6 ini tidak dapat mengenali basis data Ms Acces 2007 yang digunakan dalam membangun basis data. Public Conn As New ADODB.Connection Public conshape As New ADODB.Connection Public rs As New ADODB.Recordset Public rshpt As ADODB.Recordset Public rssuplier As ADODB.Recordset Public rspengguna As ADODB.Recordset Public rslahan As ADODB.Recordset Public rssaprodi As ADODB.Recordset Public rsgh As ADODB.Recordset Public rsghdetil As ADODB.Recordset Public rsbagian As ADODB.Recordset Public rslokasi As ADODB.Recordset Public rsbibit As ADODB.Recordset Public rsvar As ADODB.Recordset Public rskrisan As ADODB.Recordset Public rstranstanaman As ADODB.Recordset 'prosedur untuk melakukan koneksi basis data Public Sub bukadb() If Conn.State = 1 Then Conn.Close Set Conn = New ADODB.Connection Set rssuplier = New ADODB.Recordset Set rshpt = New ADODB.Recordset Set rslahan = New ADODB.Recordset Set rsgh = New ADODB.Recordset Set rsghdetil = New ADODB.Recordset Set rssaprodi = New ADODB.Recordset Set rsbagian = New ADODB.Recordset Set rslokasi = New ADODB.Recordset Set rsbibit = New ADODB.Recordset Set rskrisan = New ADODB.Recordset Set rspengguna = New ADODB.Recordset Set rsvar = New ADODB.Recordset Set rstranstanaman = New ADODB.Recordset Conn.Open "dsn=coba" End Sub 'prosedur untuk melakukan penutupan koneksi basis data Public Sub tutupdb()
52
Conn.Close Set Conn = Nothing End Sub
b. Prosedur Stok Tanaman Prosedur ini digunakan ketika melakukan operasi perubahan jumlah penanaman awal ataupun pemeliharaan terhadap objek tanaman (induk, krisan, bibit). Perubahan tersebut akan mempengaruhi jumlah stok objek tanaman. Argumen yang digunakan adalah jenis objek tanaman dan kode unik dari objek tanaman tersebut. Public Sub updatestok(ByVal strobjek As String, ByVal strkode As String) Dim longstok, longawal, longmasuk, longkeluar As Long Dim rsawal As New ADODB.Recordset Dim rsinput As New ADODB.Recordset Dim rsoutput As New ADODB.Recordset Dim strtabel, strtabeltrans, strkolom, strkolomid As String Dim strawal, strinput, stroutput, strupdate As String Select Case strobjek 'objek adalah tanaman induk Case "induk": strtabel = "tbl_induk" strtabeltrans = "tbl_trans_induk" strkolomid = "[indukid]" strkolom = "jmlinduk" 'objek adalah tanaman krisan Case "krisan" strtabel = "tbl_krisan" strtabeltrans = "tbl_trans_krisan" strkolomid = "[krisanid]" strkolom = "jmlkrisan" 'objek adalah bibitkrisan Case Else strtabel = "tbl_bibit" strtabeltrans = "tbl_trans_bibit" strkolomid = "[bibitid]" strkolom = "jmlbibit" End Select strinput = "SELECT SUM (" & strkolom & ") AS masuk " strinput = strinput & "FROM tbl_trans_tanaman INNER JOIN " & strtabeltrans & " ON tbl_trans_tanaman.[no] = " & strtabeltrans & ".kegiatanid " strinput = strinput & "WHERE tbl_trans_tanaman.status='PLUS' AND " & strkolomid & "= '" & strkode & "'" stroutput = "SELECT SUM (" & strkolom & ") AS keluar " stroutput = stroutput & "FROM tbl_trans_tanaman INNER JOIN " & strtabeltrans & " ON tbl_trans_tanaman.[no] = " & strtabeltrans & ".kegiatanid " stroutput = stroutput & "WHERE tbl_trans_tanaman.status='MINUS' AND " & strkolomid & "= '" & strkode & "'" Call bukadb rsinput.Open strinput, Conn
53
rsoutput.Open stroutput, Conn If IsNull(rsinput!masuk) = True Then longmasuk = 0 Else longmasuk = rsinput!masuk End If If IsNull(rsoutput!keluar) = True Then longkeluar = 0 Else longkeluar = rsoutput!keluar End If longstok = (longmasuk ‐ longkeluar) 'update stok terakhier strupdate = "UPDATE " & strtabel & " SET stok = '" & longstok & "' " strupdate = strupdate & "WHERE " & strkolomid & " = '" & strkode & "'" Conn.Execute (strupdate) Call tutupdb End Sub
c. Prosedur Koneksi Data Shape Grafik yang dibuat, di antaranya ada yang menggunakan kontrol data shape, karena melibatkan 3 variabel yang berbeda. Dengan kontrol ini dapat dibuat bentuk cross tab nilai dari suatu recordset. Public rsshape As New ADODB.Recordset Public Sub bukashape() If conshape.State = 1 Then conshape.Close Set conshape = New ADODB.Connection conshape.Open"PROVIDER=MSDataShape;dsn=coba;uid=;pwd=;Data Provider=MSDASQL" End Sub Public Sub tutupshape() conshape.Close Set conshape = Nothing End Sub
d. Prosedur Minggu Kerja Prosedur ini digunakan untuk perhitungan minggu kerja. Minggu kerja aktif adalah fungsi dari perbedaan waktu (dalam minggu) tanggal periode awal dengan tanggal saat sistem aktif. Public Function mk() As Integer Dim rsmk As New ADODB.Recordset Call bukadb rsmk.Open "tbl_periode", Conn mk = DateDiff("w", rsmk("awal"), Date) Call tutupdb End Function
54
e. Prosedur Kode Transaksi Pada setiap transaksi diberikan kode unik, sehingga perlu dibuat otomatisasi dalam pembuatan kode transaksi kegiatan pemeliharaan. Prosedur ini memintakan parameter nilai dari recordset tabel transaksi, tanggal transaksi, dan nama kolom kode transaksi. Kode transaksi dibuat memenuhi yy+mm+dd+0001. Kode tersebut akan bertambah secara urut dan memulai dari urutan pertama bila ada perubahan hari. 'fungsi umum untuk mengambil kode transaksi operasional Public Function trans(rs As ADODB.Recordset, tgltrans, kolomid As String) As String 'baca tabeltrans yang transindukidnya paling akhir rs.Requery Dim strurutan As String * 10 Dim lnHitung As Long With rs 'jika data tidak ditemukan maka... If .EOF Then strurutan = Right(tgltrans, 2) + Mid(tgltrans, 4, 2) + Left(tgltrans, 2) + "0001" 'no transidnya adalah YYMMDD0001 trans = strurutan Else 'jika ganti hari maka... nomor transindukidnya If Left(.Fields("" & kolomid & ""), 6) <> Right(tgltrans, 2) + Mid(tgltrans, 4, 2) + Left(tgltrans, 2) Then 'YYMMDD0001 strurutan = Right(tgltrans, 2) + Mid(tgltrans, 4, 2) + Left(tgltrans, 2) + "0001" Else 'jika harinya sama maka... YYMMDD0001+1 lnHitung = (.Fields("" & kolomid & "")) + 1 strurutan = (Right(tgltrans, 2) + Mid(tgltrans, 4, 2) + Left(tgltrans, 2)) + Right("0000" & lnHitung, 4) End If End If trans = strurutan End With End Function
f. Prosedur Hapus Tabel Temporer Proses transaksi kadang melibatkan sebuah tabel temporer pada basis data untuk penyimpanan sementara data transaksi sebelum dilakukan penyimpanan pada tabel utama. Sebelum tabel temporari digunakan, tabel tersebut harus dikosongkan terlebih dahulu.
55
'prosedur umum untuk menghapus isi suatu tabel tertentu Public Sub hapustabel(strtbl As String) Dim rshapus As New ADODB.Recordset Call bukadb rshapus.Open strtbl, Conn 'koreksi keberadaan data, bila ada data maka hapus data If rshapus.EOF = False Then Conn.Execute ("delete from " & strtbl & "") End If Call tutupdb End Sub
g. Prosedur Kontrol Text Box Prosedur ini digunakan untuk melakukan pengosongan nilai dari semua kontrol text box yang terdapat pada suatu objek form. 'prosedur untuk mengosongkan textbox Public Sub kosongtext(objform As Form) Dim objek As Control For Each objek In objform If TypeOf objek Is TextBox Then objek.Text = "" Next End Sub
h. Prosedur Cek Data Prosedur ini berupa fungsi boolean untuk mengecek keberadaan data pada suatu recordset aktif. Fungsi akan mengembalikan nilai true bila data ditemukan pada recordset yang dimaksud. Sebaliknya akan memberikan nilai false bila data tidak ada. Public Function cek(ByVal strtabel As String, ByVal kolom As String, ByVal strnilai As String) As Boolean cek = False strquery = "SELECT * FROM " & strtabel & " WHERE [" & kolom & "] = '" & strnilai & "'" Call bukadb rs.Open strquery, Conn If Not rs.EOF Then cek = True End If Call tutupdb End Function
56
i. Prosedur Pesan Standar Prosedur ini digunakan untuk menampilkan pesan konfirmasi standar. 'prosedur pesan informasi Public Sub pesan(ByVal strjenis As String, ByVal strpesan As String) Select Case UCase(Trim(strjenis)) Case "PERHATIAN" MsgBox UCase(strpesan), vbExclamation + vbOKOnly, "[PESAN]" Case "INFO": MsgBox UCase(strpesan), vbInformation + vbOKOnly, "[PESAN]" End Select End Sub
j. Prosedur Kode Tanaman Induk Prosedur ini digunakan dalam pembuatan kode internal dan eksternal tanaman induk yang unik. Kode internal tanaman induk memenuhi yy-mm000001. Angka kode akan bertambah bila tanaman induk ditanam pada bulan yang sama, dan akan mereset dari awal bila ada perubahan bulan. Sementara itu, kode tanaman eksternal memenuhi VARID + LOKASIID + MM + YY 'nomorinduk merupakan kodetanaman internal Private Sub nomorinduk() Dim lnHitung As Long Dim strurutan As String Call bukadb rs.Open "select * from tbl_induk where indukid in(select max(indukid) from tbl_induk) ORDER BY indukid desc", Conn If rs.EOF Then 'kode = yy‐mm‐000001 strurutan = Right(Me.DTPtgltanam, 2) + Mid(Me.DTPtgltanam, 4, 2) + "000001" Else If Left(rs("indukid"), 4) <> Right(Me.DTPtgltanam, 2) + Mid(Me.DTPtgltanam, 4, 2) Then strurutan = Right(Me.DTPtgltanam, 2) + Mid(Me.DTPtgltanam, 4, 2) + "000001" Else lnHitung = (rs("indukid") + 1) strurutan = (Right(Me.DTPtgltanam, 2) + Mid(Me.DTPtgltanam, 4, 2)) + Right("0000" & lnHitung, 6) End If End If Call tutupdb Me.txtindukid.Text = strurutan End Sub 'kodeinduk merupakan kode tanaman induk eksternal VARID + LOKASIID + MM + YY Private Sub kodeinduk() Me.txtkode.Text = Mid(Me.cmbvarietas.Text, 3, 3) & Me.cmblokasi.Text _ & Mid(Me.DTPtgltanam, 4, 2) & Right(Me.DTPtgltanam, 2)
End Sub
57
k. Prosedur Validasi Kelengkapan Data Sebelum data penting dilengkapi oleh pengguna, sistem akan menolak proses penyimpanan dan memberikan konfirmasi adanya ketidaklengkapan data yang akan disimpan. Metode vbCrlf digunakan untuk membuat baris baru pada tampilan message box. 'validasi kelengkapan data ms = "" If Me.cmbvarietas.Text = "" Then ms = ms + "VARIETAS BELUM DIISI!" + vbCrLf If Me.txtasalinduk.Text = "" Then ms = ms + "ASAL INDUK BELUM DIIISI!" + vbCrLf If Me.txtremske.Text = "" Then ms = ms + "TURUNAN INDUK BELUM DIISI!" + vbCrLf If Me.txtjumlah.Text = "" Then ms = ms + "JUMLAH STEK BELUM DIISI" + vbCrLf If Me.cmblokasi.Text = "" Then ms = ms + "LOKASI BELUM DIISI!" + vbCrLf If Me.txtket.Text = "" Then ms = ms + "KETERANGAN INDUK BELUM DIISI!" + vbCrLf If ms <> "" Then Call pesan("info", ms) Exit Sub End If
l. Prosedur Validasi Data Unik Sebelum dilakukan penyimpanan data, sistem akan melakukan pengecekan terhadap keberadaan data baru. Bila sudah terdapat data yang sama sistem akan menolak untuk melakukan proses penyimpanan. ‘validasi unik data If cek("tbl_induk", "indukid", Me.txtindukid.Text) = False Then MsgBox "MOTHERSTOK ID = " & Me.txtindukid.Text & "‐" & Me.txtkode.Text & Space(5) & "Jumlah = " & Me.txtjumlah & " siap", vbOKOnly + vbInformation, "[PESAN]" Call simpan Else Call pesan("info", "DATA TANAMAN INDUK SUDAH ADA!") End If
c. Prosedur Setting Grid List View Kode untuk melakukan pengaturan grid objek List View pada saat form utama tanaman induk dijalankan. Kode ini dipanggil saat form utama pada even form_load. Sub gridinduk() Dim header As ColumnHeader Me.lsdata.ColumnHeaders.Clear Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "ID INDUK", 1500, lvwColumnLeft) Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "KODE INDUK", 1500, lvwColumnLeft) Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "VARIETAS", 2000, lvwColumnLeft) Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "LOKASI", 800, lvwColumnCenter)
58
Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "ASAL", 1500, lvwColumnCenter) Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "REMS KE", 1500, lvwColumnCenter) Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "TGL TANAM", 1500, lvwColumnCenter) Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "JUMLAH", 1500, lvwColumnRight) Set header = Me.lsdata.ColumnHeaders.Add(, , "KETERANGAN", 4000, lvwColumnLeft) End Sub
m. Prosedur Tampil Data Kode untuk mengambil data dari basis data sesuai dengan kategori melalui perintah sql strquery yang telah dimodifikasi agar bisa dieksekusi pada Visual Basic. Bila data ditemukan maka data tersebut akan ditampilkan dalam kontrol list view. Perintah sql dieksekusi melalui objek recordset setelah membuka koneksi dengan basis data terlebih dahulu. Kemudian dilakukan proses pengkodean untuk menampilkan data tersebut menggunakan kontrol objek List View. Private Sub tampildata() strquery = "select * " strquery = strquery & "from (tbl_induk inner join tbl_varietas on " strquery = strquery & "tbl_induk.varid = tbl_varietas.varid) " strquery = strquery & " INNER JOIN Tbl_trans_induk ON tbl_induk.ketinduk = tbl_trans_induk.transid " Dim i As Long i = 1 Me.lsdata.ListItems.Clear Call bukadb If Me.cmbjk.ListIndex = 1 Then 'berdasarkan kode induk rs.Open strquery & "WHERE [tbl_induk.indukid] LIKE '" & Me.txtcari.Text & "%'ORDER BY tbl_induk.tgltanam desc", Conn ElseIf Me.cmbjk.ListIndex = 2 Then 'berdasarkan varietas rs.Open strquery & "WHERE [tbl_varietas.varietas] LIKE '" & Me.txtcari.Text & "%'ORDER BY tbl_induk.tgltanam desc", Conn ElseIf Me.cmbjk.ListIndex = 3 Then rs.Open strquery & "where [tbl_induk.lokasiid] LIKE '" & Me.txtcari.Text & "%'ORDER BY tbl_induk.tgltanam desc", Conn Else rs.Open strquery & "ORDER BY tbl_induk.tgltanam desc", Conn End If 'pengingkatan data dari recordset ke listview (databoundcontrol) Do While Not rs.EOF Me.lsdata.ListItems.Add i, , Trim(rs("indukid")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 1, , Trim(rs("kodeinduk")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 2, , Trim(rs("varid")) & " ‐ " & Trim(rs("varietas")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 3, , Trim(rs("lokasiid")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 4, , Trim(rs("asalinduk")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 5, , Trim(rs("remske")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 6, , Trim(rs("tgltanam")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 7, , Trim(rs("jmlinduk")) Me.lsdata.ListItems(i).ListSubItems.Add 8, , Trim(rs("kettransinduk")) i = i + 1
59
rs.MoveNext Loop Call tutupdb Me.lblrecord.Caption = Me.lsdata.ListItems.Count & " Data Ditemukan" End Sub
o. Prosedur Simpan Data Penyimpanan data master induk melibatkan 2 buah tabel, yaitu tbl_induk dan tbl_trans_induk. Proses pertama yang dilakukan pada prosedur ini adalah mengambil kode transaksi terakhir dari tbl_trans_induk untuk mendapatkan kode transaksi penanaman induk. Perintah query penyimpanan disimpan dalam variabel string strquery1 dan strquery2. Strquery1 untuk sintaks perintah penyimpanan data
pada
tabel_induk
sedangkan
strquery2
untuk
penyimpanan
data
tbl_trans_induk. Proses penyimpanan data ke dalam kedua tabel harus berhasil semuanya. Bila salah satu gagal maka proses penyimpanan pada kedua tabel harus dibatalkan. Oleh karena itu, digunakanlah metode begintrans, committrans, dan RollbackTrans yang ada pada objek conn (ADODB.Connection). Metode begintrans digunakan untuk memulai transaksi baru, comittrans untuk menyimpan perubahan dari proses transaksi baru yang diawali metode begintrans. Rollbacktrans untuk membatalkan perubahan yang terjadi saat transaksi atau mengakhiri transaksi yang gagal. Private Sub simpan() On Error GoTo salahtransaksi Dim strtransid As String Dim strquery1 As String Dim strquery2 As String 'ambil data transid terbaru pemeliharaan induk Call bukadb rs.Open "SELECT * FROM tbl_trans_induk WHERE transid in(select max(transid) from tbl_trans_induk) ORDER BY transid desc", Conn strtransid = trans(rs, Date, "transid") Call tutupdb 'simpan data pada tabel induk strquery1 = "INSERT INTO tbl_induk values ('" & Me.txtindukid.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & Me.txtkode.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & Left(Me.cmbvarietas.Text, 5) & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & Me.cmblokasi.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & Me.txtasalinduk.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & Me.txtremske & "', "
60
strquery1 = strquery1 & "'" & Me.DTPtgltanam & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & Me.txtjumlah.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & strtransid & "', " strquery1 = strquery1 & "'" & Me.txtjumlah.Text & "')" 'simpan data pada tabel trans_induk strquery2 = "INSERT INTO tbl_trans_induk values ('" & strtransid & "', " strquery2 = strquery2 & "'" & Me.txtindukid.Text & "', " strquery2 = strquery2 & "'K001', " strquery2 = strquery2 & "'" & Me.DTPtgltanam & "', " strquery2 = strquery2 & "'" & Me.txtjumlah.Text & "', " strquery2 = strquery2 & "'" & Me.txtket.Text & "')" Call bukadb Conn.BeginTrans Conn.Execute (strquery1) Conn.Execute (strquery2) Conn.CommitTrans Call tutupdb Call Bersih frmbroinduk.cmdrefresh.Value = True Call Form_Activate Exit Sub salahtransaksi: Conn.RollbackTrans MsgBox "PENYIMPANAN DATA GAGAL " & _ "KARENA " & Err.Number & Err.Description, vbInformation + vbOKOnly, "[PESAN]" Call tutupdb End Sub
p. Prosedur Update Data Kode untuk update data tidak jauh berbeda dalam algoritma proses penyimpanan data. Hanya saja berbeda dalam perintah query untuk update data serta adanya proses update stok dengan memanggil prosedur umum updatestok. Hal itu dikarenakan terdapat perubahan jumlah tanam awal. Perubahan jumlah tanam induk akan mengakibatkan perubahan stok tanaman induk. On Error GoTo salahtransaksi Dim strtransid As String Dim strquery1 As String Dim strquery2 As String 'update pada tabel induk Call kodeinduk strquery1 = "UPDATE tbl_induk SET " strquery1 = strquery1 & "kodeinduk = '" & Me.txtkode.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "varid = '" & Left(Me.cmbvarietas.Text, 5) & "', " strquery1 = strquery1 & "lokasiid = '" & Me.cmblokasi.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "asalinduk = '" & Me.txtasalinduk.Text & "', " strquery1 = strquery1 & "remske = '" & Me.txtremske & "', " strquery1 = strquery1 & "tgltanam = '" & Me.DTPtgltanam & "', " strquery1 = strquery1 & "jmlinduk = '" & Me.txtjumlah.Text & "' " strquery1 = strquery1 & "WHERE [indukid]= '" & Me.txtindukid.Text & "'"
61
Call bukadb rs.Open "SELECT ketinduk FROM tbl_induk WHERE [indukid] = '" & Me.txtindukid.Text & "'", Conn If rs.EOF = False Then strtransid = rs("ketinduk") Call tutupdb 'update pada tabel trans induk strquery2 = "UPDATE tbl_trans_induk SET " strquery2 = strquery2 & "tgltrans = '" & Me.DTPtgltanam & "', " strquery2 = strquery2 & "jmlinduk = '" & Me.txtjumlah.Text & "', " strquery2 = strquery2 & "kettransinduk = '" & Me.txtket.Text & "' " strquery2 = strquery2 & "WHERE [transid]= '" & strtransid & "'" Call bukadb Conn.BeginTrans Conn.Execute (strquery1) Conn.Execute (strquery2) Conn.CommitTrans Call tutupdb 'update stok tanaman Call updatestok("induk", Me.txtindukid.Text) Exit Sub salahtransaksi: Conn.RollbackTrans MsgBox "PENYIMPANAN DATA GAGAL " & _ "KARENA " & Err.Number & Err.Description, vbInformation + vbOKOnly, "[PESAN]" Call tutupdb End Sub
q. Prosedur Hapus Data Sistem akan mengambil kode tanaman induk dari list yang dipilih oleh pengguna, kemudian mengecek keberadaannya dalam basis data. Bila ada, sistem akan melakukan konfirmasi ulang dengan menampilkan pesan. Selanjutnya akan dilakukan proses penghapusan data yang dipilih. Private Sub cmdhapus_Click() Dim i As Long Dim strnoinduk As String strnoinduk = Me.lsdata.SelectedItem If cek("tbl_induk", "indukid", strnoinduk) = True Then If MsgBox("YAKIN AKAN MENGHAPUS DATA INDUK " & strnoinduk & " ?", vbYesNo, "[PESAN]") = vbYes Then Call bukadb Conn.Execute ("DELETE FROM tbl_induk WHERE [indukid] = '" & strnoinduk & "'") Call tutupdb Call tampildata End If Else Call pesan("info", "DATA TIDAK DITEMUKAN!")
62
End If End Sub
r. ProsedurValidasi Data Numerik Kode program ini digunakan untuk memvalidasi data pemasukan yang hanya menerima data numerik, misalnya adalah data kolom jumlah tanam induk. Caranya dengan membuat keputusan bila karakter KeyAscii yang diinputkan bukanlah angka, yaitu antara Asc (“0”) dan Asc(‘”9”) maka KeyAscii diberikan nilai 0 artinya tidak ada karakter. Private Sub txtjumlah_KeyPress(KeyAscii As Integer) If Not (KeyAscii >= Asc("0") And KeyAscii <= Asc("9") Or KeyAscii = vbKeyBack Or KeyAscii = vbKeyReturn Or KeyAscii = vbKeyTab) Then KeyAscii = 0 If KeyAscii = vbKeyTab Or KeyAscii = vbKeyReturn Then Me.txtket.SetFocus End Sub
s. Prosedur Huruf Kapital. Dengan fungsi Ucase, setiap karakter masukan akan diubah ke dalam bentuk huruf kapital. Private Sub txtasalinduk_KeyPress(KeyAscii As Integer) KeyAscii = Asc(UCase(Chr(KeyAscii))) If KeyAscii = vbKeyTab Or KeyAscii = vbKeyReturn Then Me.txtremske.SetFocus End Sub
3. Simulasi Sistem Simulasi dilakukan untuk mengetahui performansi sekaligus validasi hasil dari rancang bangun Aplikasi Simbapro Krisan Potong PT ABN. Simulasi yang dimaksud adalah dengan memasukkan data master contoh dan data operasional produksi krisan potong. Data master diperoleh dari data contoh PT Alam Indah Bunga Nusantara. Sementara itu, data operasional diperoleh dari mensimulasikan proses produksi krisan, dengan menerapkan aturan bisnis PT ABN, mulai dari proses impor bibit tanaman induk, penanaman induk, pemanenan stek, hingga pemeliharaan tanaman krisan. Karena aplikasi ini berbasis waktu maka ditentukan pula periode simulasi proses. Simulasi ini dilakukan pada 1 Oktober 2009 hingga 31 Maret 2010.
63
Simulasi data yang dihasilkan dalam proses bisnis di atas disisipkan dalam lampiran. Data yang diperoleh tersebut kemudian diinputkan ke dalam form-form operasional yang terkait. Setelah semua data simulasi diinputkan dalam Simbapro Krisan Potong PT ABN, selanjutnya dilakukan validasi terhadap hasil pengolahan informasi. Informasi yang disediakan oleh Simbapro adalah Informasi Tanaman Induk, Informasi Bibit Nursery, Informasi Krisan Produksi, Informasi Operasional, Informasi Hama dan Penyakit Tanaman. Setelah dilakukan validasi data dan informasi
dengan
cara
membandingkan
data
mentah
dan
pengolahan
menggunakan software spreadsheet Ms Excel diperoleh hasil yang serupa. Dengan demikian, dapat disimpulkan Simbapro Krisan Potong PT ABN dapat menyajikan data dan informasi secara valid. Produksi krisan potong diawali dengan proses impor bibit tanaman induk. Dalam simulasi, PT ABN mengimpor tanaman induk dengan tiga varietas berbeda dari suplier PT Sugih Waras pada tanggal 28 Oktober 2009 (Tabel 5). Hingga tanggal periode 8 Maret 2010 telah dihasilkan bibit dari tiga tanaman induk awal sejumlah 87 kelompok dengan 36 jenis bibit induk dan 51 jenis bibit produksi. Telah dihasilkan tanaman krisan produksi dari bibit itu sejumlah 30 kelompok tanaman krisan, dengan umur kelompok tertinggi 8 MST (minggu setelah tanam) dan terendah umur 0 MST. Informasi detail bibit dapat diakses oleh pengguna pada form informasi bibit sedangkan informasi tanaman induk dapat diakses pada form informasi induk. Tabel 5. Data Simulasi Impor Bibit Induk Tglimpor 28/10/2009 28/10/2009 28/10/2009
Varid VR001 VR002 VR003
Varietas FIJI YELLOW FIJI WHITE FIJI DARK
Jumlah 15000 15000 15000
Perusahaan PT SUGIH WARAS PT SUGIH WARAS PT SUGIH WARAS
Tahun 2009 2009 2009
Dari data simulasi impor di atas, sistem dapat menyajikan informasi dalam bentuk grafik, sehingga lebih mudah dalam menggambarkan kuantitas data. Grafik yang tersedia memberikan pilihan grafik impor bibit berdasarkan kategori varietas bibit atau kategori supplier (Gambar 20).
64
Gambar 20. Grafik Simulasi Impor Induk Tahun 2009
Simulasi penanaman tanaman induk pada tahun 2009 menunjukkan adanya kenaikan jumlah tanaman induk (Tabel 6). Tanaman induk sudah bertambah dari proses remotherstok pada bulan ke 12. Stek Pinching dari nomor pinching 2-4 dimasukkan jenis bibit induk yang telah siap untuk ditanam di lahan tanaman induk.
Tabel 6. Data Simulasi Tanam Induk Tahun 2009 Tanggal Tanam 28/10/2009 16/12/2009 23/12/2009
Jumlah Tanam Induk 45000 21000 27000
Berdasarkan data simulasi tanam di atas, sistem dapat menyajikan informasi dalam bentuk grafik. Grafik yang tersedia memberikan pilihan informasi berdasarkan periode tahun tanam induk yang tersedia dalam sistem (Gambar 21).
65
Gambar 21. Grafik Simulasi Penanaman Induk Tahun 2009
Setelah induk berumur 6 minggu, tanaman induk sudah dapat menghasilkan stek pucuk sebagai bahan bibit krisan. Pinching dimulai pada Desember 2009. Total bibit yang sudah diperoleh hingga 8 Maret 2010 sejumlah 958500 batang stek. Sistem dapat menyajikan informasi grafik peroleh stek berdasarkan kelompok bulan selama satu periode tanam (Gambar 22).
Gambar 22. Grafik Simulasi Pinching Stek Tahun 2010
66
Setelah bibit stek diakarkan selama 2 minggu di Nursery, bibit telah siap untuk ditanam di lahan produksi. Diperoleh dari simulasi hingga pada 8 Maret 2010, telah ditanam krisan produksi sejumlah 473.053 batang. Informasi lengkap tanaman krisan disajikan dalam form informasi krisan (Gambar 23).
Gambar 23. Form Informasi Krisan Simbapro Krisan Potong PT ABN
Resume Krisan memberikan ringkasan informasi tentang tanaman krisan produksi selama periode aktif. Dalam form tersebut memberikan informasi jumlah tanam krisan hingga tanggal 8 maret 2010 sejumlah 473053 batang, terjadi seleksi hama penyakit sebanyak 563. Keberhasilan produksi krisan sebesar 99,88%. Selain sistem menyajikan informasi dalam form informasi krisan baik berkaitan dengan stok, pemeliharaan lokasi, jadwal pemanenan, ringkasan periode aktif, sistem juga memberikan penyajian informasi grafik stok tanaman detail per lokasi tanaman (Gambar 24). Simbapro Krisan Potong PT ABN juga menyediakan fasilitas guna melakukan pengecekan atau penelusuran generasi tanaman. Hal ini kadang dilakukan untuk menelusur bila ada kasus seperti kualitas bunga yang buruk. 67
Dengan Form Penelusuran Tanaman Krisan dapat diketahui data histori tanaman krisan tersebut. Misal dalam simulasi adalah tanaman krisan dengan kode 100204001 adalah krisan varietas Fiji Yellow berasal dari bibit kode 100303004 yang ditanam pada 5 Januari 2010 di lokasi A06 (Gambar 25).
Gambar 24. Grafik Simulasi Krisan Lokasi A06 Tahun 2010
Gambar 25. Penelusuran Generasi Krisan Id 1002040001
68
Informasi lainnya dari simulasi data ini adalah informasi perkembangan hama dan penyakit endemik. Info perkembangan penyakit tanaman disajikan dalam bentuk grafik perkembangan hama dan penyakit krisan baik secara general maupun detail per lokasi dan per jenis hama dan penyakit (Gambar 26).
Gambar 26. Grafik Simulasi Perkembangan HPT Tahun 2009 Fungsi penting lainnya yang disediakan oleh Simbapro Krisan Potong PT ABN adalah dukungan pengendalian operasi. Dukungan sistem adalah dengan menyediakan informasi tentang jadwal pemeliharaan tanaman dan waktu kritis dalam produksi krisan potong serta penyediaan akses informasi SOP kegiatan yang bersesuaian. Pemeliharaan tanaman diperlukan untuk memastikan semua kebutuhan pertumbuhan tanaman berjalan dengan baik, yaitu penyediaan lingkungan mikro tanaman (misalnya nutrisi, cahaya, dan kelembapan) yang tepat. Pemeliharaan tanaman menyesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Manajemen produksi telah membuat standar pemeliharaan tanaman berdasarkan umur (minggu setelah tanam) sebagai acuannya. Dengan Simbapro Krisan Potong PT ABN, rule business tersebut diotomatisasi menghasilkan informasi pemeliharaan tanaman baik tanaman induk maupun tanaman krisan produksi termasuk kegiatan kritis lainnya, yaitu dengan melakukan perhitungan umur tanaman secara real time dan mengambil basis data
69
prosedur pemeliharaan yang bersesuaian dengan umur tanaman. Contoh informasi pemeliharaan tanaman induk yang ditampilkan pada Gambar 27.
Gambar 27. Informasi Pemeliharaan Induk
Para pengguna, dalam hal ini misal bagian MSN, akan mengetahui bahwa kelompok tanaman induk tertentu berada dalam kategori pemeliharaan tertentu. Bila pengguna ingin melihat aktivitas detail pemeliharan mingguan maka pengguna dapat memperolehnya dengan mengklik 2 kali baris tanaman induk yang dimaksud. Sistem akan menampilkan informasi detail kegiatan tanaman induk dipilih (Gambar 28).
70
Gambar 28. Informasi Detail Pemeliharaan Induk Minggu ke-21
Bila pengguna ingin mengetahui lebih jauh tentang SOP dari suatu kegiatan maka pengguna dapat mengaksesnya dengan menekan tombol Lihat SOP. Sistem akan menampilkan SOP kegiatan yang dimaksud (Gambar 29).
Gambar 29. SOP Kegiatan Irigrasi Drip
71
E. Perawatan Sistem Pada tahap ini dilakukan evaluasi Simbapro Krisan Potong PT ABN oleh pengguna secara langsung. Kemudian diperoleh beberapa saran dan perbaikan awal. Masukan-masukan dari pengguna dijadikan sebagai dasar dilakukannya perbaikan maupun modifikasi sistem. Proses perawatan ini akan terus dilakukan sejak sistem diimplementasikan secara nyata dalam sistem produksi krisan potong, sehingga data dan informasi yang disediakan oleh sistem benar-benar berguna dalam mendukung sistem produksi krisan potong yang efektif dan efisien. Pemeliharaan awal dilakukan pada 11 Februari 2010 Pengguna yang melakukan uji coba awal adalah Manager QC pada PT ABN (sebagai ahli). Dari uji coba ini diperoleh tanggapan cara pengoperasian, saran detail informasi dan kelengkapan laporan yang harus disediakan oleh sistem. Berdasarkan tanggapan pengguna dari sisi cara pengoperasian, sistem basis data ini mudah dalam pengoperasian atau user friendly. Dari aspek informasi yang disediakan, berdasarkan ruang lingkup yang diteliti sudah mencukupi. Walaupun demikian, masih terdapat peluang untuk pengembangan lebih lanjut pada saat diimplementasikan. Sementara itu dalam aspek penyediaan laporan masih perlu untuk dilengkapi. Modifikasi yang telah dilakukan adalah pendetailan dalam pemasukan data seleksi tanaman. Dilakukan pembedaan seleksi akibat kegagalan fisiologi tanaman serta akibat infeksi hama dan penyakit tanaman yang sebelumnya hanya satu data seleksi tanaman saja. Penyediaan informasinya juga disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Modifikasi dapat dilihat pada gambar informasi ringkasan tanaman krisan (Gambar 30). Dengan modifikasi ini diketahui besar prosentase kematian tanaman akibat kegagalan fisiologi serta serangan hama dan penyakit tanaman. Berdasarkan data simulasi yang dilakukan kerusakan akibat serangan hama dan penyakit sebesar 0,12 % sedangkan fisiologi 0 % (tidak ada kasus). Pengguna dapat melihat detail organisme yang menyerang dengan mengklik tombol detail pada form informasi tanaman krisan produksi tab resume krisan (Gambar 31).
72
Gambar 30. Informasi Resume Tanaman Krisan Tahun 2010
Gambar 31. Informasi Detail Seleksi HPT Krisan Produksi
73
E. Kelebihan dan Kekurangan Sistem 1. Kelebihan Sistem a. Sistem dibangun dengan metode pendekatan System Development Life Cycle, sehingga sangat memperhatikan sistem bisnis yang ada untuk benar-benar mendapatkan sistem baru yang paling sesuai dengan kebutuhan. b. Sistem Basis Data Krisan Potong PT ABN menyediakan informasi lintas departemen
dan
bersifat
terpusat
sehingga
diharapkan
mampu
mengintegrasikan data dan informasi di semua bagian yang ada. c. Sistem mampu bekerja dengan baik pada platform Windows yang saat ini digunakan sebagai sistem operasi pada semua komputer di perusahaan. d. Sistem menyediakan informasi jadwal pemeliharaan tanaman (induk dan krisan) serta jadwal-jadwal kegiatan kritis lainnya termasuk informasi SOP kegiatan yang berguna dalam kegiatan pengendalian produksi.
2. Kekurangan Sistem a. Rancangan Simbapro Krisan Potong PT ABN yang dibangun masih pada platform stand alone, yaitu basis data (DBMS) dan aplikasi berada dalam sebuah komputer saja. b. Belum dibuat pembedaan level akses diantara para pengguna terdaftar, Sehingga semua pengguna terdaftar dimungkinkan melakukan akses terhadap data dan informasi diluar kebutuhan dan kewenangannya. Hal ini memungkinkan adanya penyalahgunaan pengaksesan data dan informasi. c. Informasi yang dihasilkan masih terbatas pada lingkup produksi hingga panen, belum melingkupi pasca panen. Hal ini memungkinkan untuk dikembangkan lagi sesuai kebutuhan.
74
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Rancangan aplikasi Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara (Simbapro Krisan Potong PT ABN) yang telah dibangun berbentuk program stand alone dan bekerja dalam platform Windows. 2. Prototipe awal Simbapro Krisan Potong PT ABN telah dibuat dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional yang mencakup form pemasukan data master, data operasional produksi, form penyajian informasi, grafik, serta laporan. 3. Simbapro Krisan Potong PT ABN menyediakan data dan informasi lintas departemen
dan
bersifat
terpusat
sehingga
diharapkan
mampu
mengintegrasikan data dan informasi operasi sesuai yang dibutuhkan oleh tiap departemen. 4. Sistem ini masih terbatas dalam lingkup fungsi dokumentasi data master dan operasional produksi krisan potong, fungsi informasi inventori objek tanaman (induk, bibit, dan krisan produksi), fungsi informasi hama dan penyakit tanaman, serta informasi operasional produksi. 5. Berdasarkan tanggapan pengguna dari sisi cara pengoperasian, sistem basis data ini mudah dalam pengoperasian atau user friendly. Dari aspek informasi yang disediakan, berdasarkan ruang lingkup yang diteliti sudah mencukupi. Walaupun demikian terdapat peluang untuk pengembangan lebih lanjut pada saat diimplementasikan. Dalam aspek penyediaan laporan masih perlu dilengkapi. B. SARAN 1. Dalam implementasi Simbapro Krisan Potong PT ABN memerlukan beberapa penyesuaian terutama dalam proses pendokumentasian data operasional di lapangan yang lebih tertib dan teratur. 2. Rancangan Simbapro Krisan Potong ABN yang dibangun masih berorientasi stand alone. Maka, dalam pengembangan berikutnya dapat dikembangkan.
75
untuk aplikasi two tier (Client Server), sehingga data dan informasi dapat diakses di beberapa terminal dalam sebuah jaringan komputer. 3. Simbapro Krisan Potong ini perlu dilengkapi dengan pembedaan level akses diantara pengguna terdaftar. Pembedaan ini dilakukan dengan identifikasi kebutuhan dan kewenangan akses terhadap data dan informasi yang disediakan sistem. Sehingga dapat dipastikan tidak ada penyelewengan terhadap akses data dan informasi. 4. Basis data yang telah didesain belum secara ketat menerapkan kaidah normal hingga tingkat yang baik dalam menjamin kenormalan data. Sehingga demi keefektifan dan efisiensi data dapat dilakukan normalisasi terhadap tabel-tabel yang telah didesain. 5. Informasi yang dihasilkan masih terbatas pada lingkup produksi hingga panen, belum melingkupi pascapanen, sehingga perlu penelitian tambahan agar dapat dikembangkan lagi sesuai kebutuhan. 6. Pengembangan
standar
produksi
(SOP)
sangat
diharapkan
dalam
penyempurnaan proses penyediaan data dan informasi aplikasi Simbapro Krisan Potong PT ABN.
76
DAFTAR PUSTAKA Fathansyah. 1999. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung: Informatika. Hidayat, A.N. 2008. Penerapan Sistem Informasi sebagai Sistem Penunjang Operasional di PT Alam Indah Bunga Nusantara, Cianjur, Jawa Barat. Laporan Praktik Lapangan. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Kurniadi, A. 2000. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6. Jakarta: Elex Media Komputindo. Kusumo, A.S. 2002. Pemrograman Database dengan Visual Basic 6.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Mannino, M.V. 2001. Database Application Development and Design. New York-USA: Mc Graw Hill Companies. o’Brien, J.A. 1999. Management Informations System, Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise. Fourth Edition. Los Angeless: Mc Grawhill Co. Oetomo, B.S.D. 2006. Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi. Pangestu,
D.W.
2003.
Pemrograman
Database
VB-MySQL
(bag.4).
Ilmukomputer.com Pratt, P.J. and J.J. Adamski. 1994. Database Systems Management and Design. Massachusetts: Boyd and Fraser Publishing Co. Post, G.V. 1999. Database Management Systems-Designing and Building Business Aplication. Singapore: Mc. Grawhill Book Co. PT ABN. 2006. Daftar Inventarisasi Lahan PT Alam Indah Bunga Nusantara per 31 Desember 2006. PT ABN. 2007. Company Profile Purwono, E. 2002. Apa Yang Harus Diketahui oleh Sistem Analis. Yogyakarta: Andi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura [Puslitbanghort] Horticultural Research Cooperation between Indonesia and the Netherlands [HORTIN]. 2006. Budidaya Krisan Bunga Potong, Prosedur Sistem Produksi.
77
Rosari, W.R. Ed. 2006. Seri Buku Pintar: Menjadi Seorang Programer Komputer. Penerbit Andi dan Wahana Komputer. Toledo, R.A.M. and P.K. Cushman. 2007. Dasar-Dasar Database Relasional. Jakarta: Erlangga.
78
LAMPIRAN
79
Lampiran 1. Data Varietas Krisan Potong PT ABN Daftar Varietas Bunga Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Varietas Fiji Yellow Fiji White Fiji Dark Fiji Orange Sheena Select Revert Jaguar Pingpong Super Pingpong Gold Jimba Red Jimba Purple Jimba White Town Talk Dark Bn Reagent White Bacardi Herby Reagan Splendid Streamer Stroika Marabu Red Maxx Reagent Improve Pelican Puma Reggie Puma Sunny Kermit Breezer O. Gr Grand Orange Orange Bn Pingpong Pink Splendid Grand Ibis Monalisa 707 Euro Euro Sunny Puma Malaysia Lolipop Lolipop Purple Lolipop Yellow Funny Cactiva 214 713 Remix Pink Reggie Bn Reggie Hawaiian
Type Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray
Bentuk Decorative Decorative Decorative Decorative Jarum Jarum Decorative Pompon Pompon Decorative Decorative Decorative Aster Aster Aster Aster Kancing Aster Aster Aster Aster Aster Aster Aster Kancing Kancing Kancing Pompon Kancing Pompon Kancing Kancing Pompon Aster Aster Decorative Decorative Decorative Decorative Kancing Pompon Pompon Pompon
Warna Kuning Putih Pink Orange Putih Hijau Pink Tua Putih Kuning Merah Pink Tua Putih Kuning Kuning Tua Putih Putih Putih Pink Pink Merah Merah Merah Mix Pink Pink Putih Pink Kuning Hijau Hijau Orange Orange Orange Pink Pink Putih Putih Putih Putih Kuning Putih Pink Pink Tua Kuning
Aster Kancing Kancing Decorative
Merah Mix Pink Pink Tua Salem
80
No. 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
Varietas Ardilo Royal Chopin Euro Euro Pink Euro Sunny Everglades Monalisa Monalisa Pink Ilmondo Vesuvio Vesuvio Yellow Terifik Calabria Posh Oriental Rebelle White Resouci Minka Repertoire Revert Rebonnet Reflex Aisha Red Residence
Type Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Spray Standar
Bentuk Kancing Kancing Decorative Decorative Decorative Kancing Decorative Decorative Decorative Jarum Jarum Aster Decorative
Warna Pink Tua Putih Putih Pink Muda Kuning Kuning Putih Pink Muda Pink Putih Kuning Orange Putih
Standar
Jarum
Kuning
81
Lampiran 2. Daftar Inventarisasi Lahan PT ABN Daftar Inventarisasi Lahan PT ABN Per 31 Desember 2006
No
Block
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
GLASS HOUSE BLOK GH1-2 BLOK A1-A11 BLOK B1-B11 BLOK C0-C11 BLOK C12-15 BLOK D1 BLOK D2 BLOK D3 BLOK D4 BLOK D5 BLOK E BLOK F BLOK G BLOK H BLOK I BLOK J BLOK K BLOK L BLOK M BLOK N BLOK O BLOK P BLOK Q TOTAL
Luas Bruto m2 1.000,00 399,96 5.516,50 5.516,50 6.018,00 1.170,00 1.894,40 2.462,72 2.820,48 4.454,46 2.010,58 2.520,96 2.246,40 2.770,56 1.098,24 1.872,00 1.872,00 2.620,80 2.620,80 2.121,60 1.572,48 2.620,80 923,52 1.989,12 60.112,88
Luas netto m2 800,00 319,49 3.696,06 3.696,06 4.032,06 783,90 1.269,25 1.650,02 1.889,72 2.984,49 1.347,09 1.689,04 1.505,09 1.856,28 735,82 1.254,24 1.254,24 1.750,69 1.750,69 1.421,47 1.050,32 1.755,94 615,76 1.332,71 40.440,42
Utilisasi ROOTING AREA PRODUKSI POT PRODUKSI POTONG & MS PRODUKSI POTONG & MS PRODUKSI POTONG PRODUKSI POT PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG MOTHER STOCK
PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POT PRODUKSI POT PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG PRODUKSI POTONG
82
Lampiran 3. Struktur Organisasi PT ABN Struktur Organisasi PT Alam Indah Bunga Nusantara Periode 2007
DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA Hj. D. BUSTANIL ARIFIN EXECUTIVE COMITE
DIREKTUR PENGENDALIAN PRDUKSI DAN PEMASARAN Ir. H. DARMASTO KUSUMANINGRAT
DIREKTUR PENGENDALIAN ADM DAN KEUANGAN Drs. YULIANTORONTO A.M.
QUALITY CONTROL Ir.TATAN SUTARNA
DEPT. PRODUKSI
DEPT. MARKETING
Asst. MANAGER
BUNGA POTONG
BUNGA POT
BUNGA FILLER
HPT
SEKRETARIAT Manager : M. YUSUF SH
DEPT. KEUANGAN Manager: AGUS S., SE MANAGEMENT ACCOUNTING
Asst. To the MANAGER
TAMYIZ M., SE
PASCA PANEN
SELES & PROMOTION
LISTRIK
PANEN
SALES
LEGALITAS
MEKANIK
GRADING
PROMOTION
RUMAH TANGGA
TEKNIK
MS NURSERY
PACKING
ACCOUNTING
FINANCE
PURCHASING
INVENTORY
PERSONALIA
ADMINISTRASI UMUM SECURITY
83
Lampiran 4. Desain Struktur Data Simbapro PT ABN Desain Struktur Data Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong No 1
Kamus Data
Keterangan Field
Tbl_varietas Varid
: text
Kode internal varietas varid = VR + 001
Varietas
: text
menyimpan nama varietas krisan
Tipe
: text
menyimpan tipe bunga krisan varietas
Bentuk
: text
menyimpan bentuk bunga krisan varietas
Warna
: text
menyimpan warna bunga krisan varietas
Umur
: number
menyimpan umur masa panen varietas
Foto
: text
menyimpan nama file gambar
Suplierid
: text
krisan
Keterangan
: text
menyimpan kode suplier varietas
bunga
menyimpan keterangan tambahan varietas 2
Tbl_Suplier Suplierid
: text
Kode internal supplier krisan PT ABN
Namapt
: text
Menyimpan nama perusahaan
Nama
: text
Menyimpan
Alamat
: text
perusahaan
Hp
: text
Menyimpan alamat lengkap suplier
Telp
: text
Menyimpan no telepon perusahaan suplier
Email
: text
Menyimpan no telepon rumah perusahaan
Web
: text
Menyimpan alamat email
nama
contact
person
Menyimpan alamat site 3
Tbl_induk Indukid
:text
Menyimpan data kode internal induk Indukid = YY+MM+DD+0001
Kodeinduk
: text
Menyimpan data kode eksternal tanaman Kodeinduk = varid + lokasiid + mm + yy
Varid
: text
Menyimpan kode varietas tanaman induk
Lokasiid
: text
Menyimpan lokasi tanaman induk
Asalinduk
: text
Menyimpan kode asal induk
84
4
remske
: number
Menyimpan nilai turunan dari induk awal
Tgltanam
: date
Menyimpan tgl penanaman induk
Jmlinduk
: number
Menyimpan jumlah tanam induk
Ketinduk
: text
Menyimpan keterangan tambahan
Stok
: number
Menyimpan data jumlah stok tan. induk
: text
Menyimpan data kode internal tan. Krisan
Tbl_krisan Krisanid
krisanid = YY+MM+DD+0001 Kodekrisan
: text
Menyimpan data kode eksternal tanaman Kodekrisan = varid + lokasiid + mm + yy
5
Bibitid
: text
Menyimpan referensi bibitid
Varid
: text
Menyimpan referensi varietas krisan
Tgltanam
: date
Menyimpan Tanggal bibit krisan ditanam
Lokasiid
: text
Referensi dimana lokasi krisan ditanam
Jmlkrisan
: number
Jumlah krisan saat ditanam awal
Stok
: number
menyimpan data jumlah stok tanaman
: text
Menyimpan Kode internal bibit
Tbl_bibit Bibitid
bibitid = YY+MM+DD+0001
6
Indukid
: text
Menyimpan kode asal induk
Varid
: text
Menyimpan referensi varietas bibit
Pinchke
: number
Urutan pengambilan stek tanaman induk
Tglpinch
: date
Tanggal dilakukan peminchingan bibit
Tgltanam
: date
Tanggal bibit diakarkan di nursery
Jmlbibit
: number
Jumlah stek pinching awal
Jenis
: text
Jenis bibit (produksi atau induk)
Lokasiid
: text
Referensi dilokasi mana bibit disimpan
Stok
: number
Menyimpan data jumlah bibit stok
Tbl_trans_Tanaman No
: text
Menyimpan kode jenis kegiatan
Kegiatan
: text
Menyimpan nama kegiatan pemeliharaan
Sasaran
: text
Sasaran objek tanaman (induk/bibit/krisan)
85
Status
: text
Pengaruh
terhadap
penyusutan
objek
tanaman 7
Tbl_trans_Bibit Transid
: text
Menyimpan kode transaksi pemeliharaan
Bibitid
: text
bibit
Kegiatanid
: text
Menyimpan kode bibit
Tgltrans
: date
Menyimpan kode jenis pemeliharaan bibit
Jmlbibit
: number
Menyimpan tanggal pemiliharaan bibit
Kettransbibit : text
Menyimpan jumlah penyusutan tanaman Menyimpan keterangan pemeliharaan
8
Tbl_trans_Krisan Transid
: text
Menyimpan kode transaksi pemeliharaan
Krisanid
: text
Menyimpan kode tanaman krisan
Kegiatanid
: text
Menyimpan kode jenis pemeliharaan
Tgltrans
: date
Menyimpan tanggal pemiliharaan tanaman
Jmlkrisan
: number
Menyimpan jumlah penyusutan krisan
Kettranskrisan: text 9
Tbl_trans_induk Transid
: text
Menyimpan kode transaksi tanaman induk
Indukid
: text
Menyimpan kode tanaman induk
Kegiatanid
: text
Menyimpan kode jenis pemeliharaan
Tgltrans
: date
Menyimpan tanggal pemeliharaan induk
Jmlinduk
: number
Menyimpan jumlah penyusutan induk
Kettransinduk: text 10
11
12
Menyimpan keterangan pemeliharaan
Menyimpan keterangan pemeliharaan
Tbl_user Userid
: text
Menyimpan kode internal pengguna
Nama
: text
Menyimpan nama lengkap pengguna
Kode
: text
Menyimpan pasword unik dari pengguna
Awal
: date
Menyimpan periode awal produksi
Akhir
: date
Menyimpan periode akhir produksi
Tbl_periode
Tbl_prediksi
86
13
14
15
16
Transid
: text
Menyimpan kode transaksi prediksi panen
Krisanid
: text
Menyimpan kode tanaman krisan diamati
Tglprediksi
: date
Menyimpan data tanggal prediksi
Prosentase
: number
Menyimpan data persentase keberhasilan
Ketprediksi
: text
Menyimpan keterangan
Bagid
: text
Menyimpan kode unit produksi
Nama
: text
Menyimpan Nama bagian produksi
Deskripsi
: text
Menyimpan deskripsi dari unit
Kobag
: text
Menyimpan nama koordinator
Saprodiid
: text
Menyimpan kode internal produk sarana
Nama
: text
Menyimpan nama setiap produk
Satuan
: text
Menyimpan satuan yang digunakan
Kemasan
: text
Menyimpan satuan kemasan produk sarana
Jenisid
: text
Menyimpan kode jenis dari jenisproduk
Harga
: number
Menyimpan harga produk
Keterangan
: text
Menyimpan keterangan dari produk sarana
Tbl_bagian
Tbl_saprodi
Tbl_saprod_Jenis Jenisid
: text
Menyimpan kode jenis dari sarana produksi
Jenis
: text
Menyimpan nama jenis sarana produksi
Deskripsi
: text
Menyimpan deskripsi tentang jenis sarana
Kategori
: text
Menyimpan kategori jenis sarana produksi
KegId
: text
Menyimpan kode internal kegiatan standar
Kegiatan
: text
Menyimpan nama kegaiatan operasional
Deskripsi
: text
Menyimpan deskripsi kegiatan operasional
Minmst
: number
Menyimpan nilai mst tanaman dimana
Makmst
: number
suatu kegiatan pemeliharaan dilakukan
Sasaran
: text
Menyimpan data sasaran objek tanaman
Periode
: text
Menyimpan periode kegiatan dilaksanakan
Sop
: text
Menyimpan detail prosedur operasional
Tbl_sop
87
17
18
Kategori
: text
Menyimpan kategori kegiatan
Bagid
: text
Menyimpan data bagian pelaksana
Tbl_sop_Saprodi kegId
: text
Menyimpan kode internal kegiatan standar
Saprodiid
: text
Menyimpan kode sarana produksi
Jmlsaprodi
: number
Menyimpan jumlah saprodi standar
Tbl_operasi Operasiid
19
20
21
22
: text
Menyimpan kode unik aktivitas operasional
Tgloperasi
: text
Menyimpan tanggal kegiatan dilakukan
Lokasiid
: text
Menyimpan lokasi kegiatan dilakukan
Kegiatanid
: text
Menyimpan referensi kegiatan tertentu
Person
: text
Menyimpan nama personal pelaksana
Ketoperasi
: text
Menyimpan keterangan tambahan
Tbl_operas_Detail Operasiid
: text
Menyimpan kode unik operasional
Saprodiid
: text
Menyimpan kode sarana digunakan
Jmlsaprodi
: number
Menyimpan jumlah sarana yang digunakan
Hptid
: text
Menyimpan kode unik setiap HPT
Nama
: text
Menyimpan nama organisme
Jenis
: text
Menyimpan jenis organisme
Foto
: text
Menyimpan nama file gambar organisme
Kethpt
: text
Menyimpan keterangan organisme
Amatid
: text
Menyimpan kode operasi pengamatan
Tglamat
: date
Menyimpan tanggal pengamatan dilakukan
Lokasiid
: text
Menyimpan lokasi pengamatan
Ketamat
: text
Menyimpan keterangan pengamatan
Tbl_hpt
Tbl_amathpt
Tbl_amathpt_detail Amatid
: text
Menyimpan kode operasi pengamatan
Hptid
: text
Menyimpan kode jenis hpt ditemukan
Intensitas
: number
Menyimpan intensitas serangan
88
23
24
25
26
Tbl_lokasi Lokasiid
: text
Menyimpan kode lokasi setiap lahan tanam
Ghid
: text
Menyimpan kode greenhouse naungan
Kapasitas
: number
Menyimpan luas kapasitas lahan m2
Utilisasi
: text
Menyimpan penggunaan lahan ditetapkan
Ghid
: text
Menyimpan kode unik setiap green House
Tipegh
: text
Menyimpan tipe green house (sere / tunnel)
Luasnetto
: number
Menyimpan data tentang luas netto gh
Luasbruto
: number
Menyimpan data luas bruto gh
Blok
: text
Menyimpan data blok dimana gh berada
Tbl_gh
Tbl_gh_komp Ghid
: text
Menyimpan kode gh
Kompid
: text
Menyimpan kode komponen gh
Jumkomp
: numb
Menyimpan
Keterangan
: text
Menyimpan keterangan yang diperlukan
data
jumlah
komponen
Tbl_komp_ gh Kompid
: text
Menyimpan kode unik setiap komponen gh
Komponen
: text
Menyimpan nama komponen gh
Deskripsi
: text
Menyimpan deskripsi tentang komponen
Sistem
: text
Menyimpan data golongan sistem
Daya
: text
Menyimpan data daya dari komponen gh
89
Lampiran 5. DFD Simbapro Krisan Potong PT ABN Data Flow Diagram Sistem Basis Data Produksi Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara Cianjur Jawa Barat
data master data operasi Divisi - Divisi Produksi
Sistem Basis Data Produksi
informasi
laporan Manajemen
0
Diagram Konteks
data master valid Data Master
laporan
data master
data master
Laporan
Dokumentasi Master
Managemen
update data master input data master
4
1
Divisi -divisi Produksi data master
update data operasi
Pengolahan Informasi
input data operasi data operasi
Dokumentasi Operasi
3
2
data operasi valid
data operasi Data Operas
data operasi
informasi
Diagram Sistem Level 1
90
data master
data Tambah data Master 1.1 Data Master update data
tutup data Master
Edit data Master
1.4
1.2
data
data Hapus data Master 1.3
Diagram Dokumentasi Master Level 2
data operasi
data Tambah data operasi 2.1 Data Operasi update data
tutup data operasi 2.4
Edit data operasi data
2.2
data Hapus data operas 2.3
Diagram Dokumentasi Operasi Level 2
91
Lampiran 6. ERD Simbapro Krisan Potong PT ABN Digram Hubungan Entitas Sistem Informasi Produksi Krisan Potong PT ABN
92
Lampiran 7. Simulasi Data Simbapro Krisan Potong PT ABN Simulasi Data Sistem Informasi Produksi Krisan Potong PT Alam Indah Bunga Nusantara A. Simulasi Data Hama dan Penyakit Tanaman dan Perkembangannya Tbl_hpt hptid nama HP001 LEAF MINER HP002 THRIPS HP003 MITE HP004 HP005 HP006
HP007
fotohpt kethpt Picture1.jpg PENGGERET NUTRISI TANAMAN HAMA Picture2.JPG HAMA KUTU DAUN HAMA Picture3.jpg HAMA PENGISAP NUTRISI BUNGA APHIDS HAMA Picture4.jpg HAMA PENGGEREK ULAT HAMA Picture5.jpg PEMAKAN DAUN TANAMAN KARAT PENYAKIT Picture6.jpg PENYAKIT MUNCUL DALAM SUASANA KELEMBAPAN TINGGI BAKTERI PENYAKIT Picture7.jpg PENYAKIT TANAMAN
Tbl_amathpt amatid 1003040001 1003040002 1003040003 1003040004 1003040005 1003040006 1003040007
jenis HAMA
tglamat 28/10/2009 16/11/2009 05/12/2009 24/12/2009 12/01/2010 31/01/2010 19/02/2010
Tbl_amathpt_detail amatid hptid 1003040001 HP001 1003040001 HP002 1003040001 HP003 1003040001 HP004 1003040002 HP001 1003040002 HP002 1003040002 HP003 1003040002 HP004 1003040003 HP001 1003040003 HP002 1003040003 HP003 1003040003 HP004
lokasiid A01 A01 A01 A01 A01 A01 A01
keterangan PENGAMATAN I PENGAMATAN II PENGAMATAN III PENGAMATAN IV PENGAMATAN V PENGAMATAN VI PENGAMATAN VII
intensitas 12 24 23 26 30 13 34 25 23 26 15 19
93
amatid 1003040004 1003040004 1003040004 1003040004 1003040005 1003040005 1003040005 1003040005 1003040006 1003040006 1003040006 1003040006 1003040007 1003040007 1003040007 1003040007
hptid HP001 HP002 HP003 HP004 HP001 HP002 HP003 HP004 HP001 HP002 HP003 HP004 HP001 HP002 HP003 HP004
intensitas 15 17 18 20 20 23 24 25 15 17 9 17 26 27 30 27
B. Simulasi Data Unit Divisi Sistem Produksi Krisan Potong Tbl_bagian bagid Nama Deskripsi U001 MOTHERSTOK UNIT PELAKSANA TEKNIS PRODUKSI TANAMAN INDUK U002 NURSERY UNIT PENGAKARAN STEK KRISAN U003 PRODUKSI UNIT PELAKSANA PRODUKSI KRISAN POTONG U004 PANEN UNIT PELAKSANA PANEN BUNGA KRISAN U005 PASCA PANEN UNIT PELAKSANA PROSES PASCA PANEN HINGGA PRODUK JADI U006 HPT UNIT TEKNIS PELAKSANA PROTEKSI TANAMAN KRISAN DARI OPT U007 QC UNIT PENGAWASAN MUTU PROSES DAN PRODUKSI BUNGA KRISAN C. Simulasi Data Lokasi Tanam, Green House dan Komponen Tbl_Lokasi lokasiid A01 A02 A03 A04 A05 A06
ghid A01 A02 A03 A04 A05 A06
kapasitas 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005
utilisasi MOTHERSTOK MOTHERSTOK MOTHERSTOK NURSERY PRODUKSI PRODUKSI 94
lokasiid A07 A08 A09 A10 A11 B01 B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08 B09 B10 B11 C01 C02 C03 C04 C05 C06 C07 C08 C09 C10 C11 C12 C13
ghid A07 A08 A09 A10 A11 B01 B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08 B09 B10 B11 C01 C02 C03 C04 C05 C06 C07 C08 C09 C10 C11 C12 C13
Tbl_gh ghid A01 A02 A03 A04 A05 A06 A07 A08 A09 A10
tipegh Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels
kapasitas 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 250,848
utilisasi PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI PRODUKSI
luasnetto 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005
luasbruto 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502
blok A A A A A A A A A A
95
ghid A11 B01 B02 B03 B04 B05 B06 B07 B08 B09 B10 B11 C01 C02 C03 C04 C05 C06 C07 C08 C09 C10 C11 C12 C13
tipegh Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels Tunnels
luasnetto 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 336,005 250,848 250,848
luasbruto 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 502 374 374
blok A B B B B B B B B B B B C C C C C C C C C C C C C
Tbl_komponen_gh kompid komponen deskripsi sistem A001 TERMOMETER ALAT UKUR SUHU TERMHO SUHU A002 LAMPU PIJAR LAMPU PENERANGAN PELAMPUAN A003 A004 A005 A006
A007
LAMPU LAMPU PENERANGAN NATRIUM YELLOW TRAP JEBAKAN HAMA PLASTIK UV PLASTIK ATAP GREENHOUSE EXHAUST FAN KIPAS UNTUK PENGELUARAN UDARA DARI DALAM GH PARANET MEDIA FILTER INTENSITAS CAHAYA
PELAMPUAN
daya 100 CC 100 WATT 350 WATT
PROTEKSI PROTEKSI
90% UV PENDINGINAN 600 WATT
PENDINGINAN 5%
96
A008
RH METER
A009
SHADING
Tbl_gh_komp ghid kompid A01 A001 A01 A002 A01 A003 A01 A004 A01 A005 A01 A006 A01 A007 A01 A008 A02 A001 A02 A002 A02 A003 A02 A004 A02 A005 A02 A008
MATAHARI ALAT PENGUKUR THERMO KELEMBAPAN PENGURANG COOLING INTENSITAS CAHAYA MATAHARI YANG MASUK KE DALAM GH
jumlah 5 12 1 3 10 2 1 3 5 5 5 5 5 5
90% 20%
keterangan BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK NORMAL NORMAL
D. Data Simulasi Pemeliharaan Tanaman Induk, Bibit dan Krisan Produksi Data Simulasi Transaksi Bibit Tbl_trans_bibit transid bibitid kegiatanid tgltrans jmlbibit kettransbibit 1003030001 1003030001 K006 01-Des-09 7500 PINCHING 1003030002 1003030002 K006 08-Des-09 10000 PINCHING 1003030003 1003030003 K006 15-Des-09 10000 PINCHING 1003030004 1003030004 K006 22-Des-09 15000 PINCHING 1003030005 1003030005 K006 29-Des-09 15000 PINCHING 1003030006 1003030006 K006 05-Jan-10 15000 PINCHING 1003030007 1003030007 K006 12-Jan-10 16000 PINCHING 1003030008 1003030008 K006 19-Jan-10 17000 PINCHING 1003030009 1003030009 K006 26-Jan-10 18000 PINCHING 1003030010 1003030010 K006 02-Feb-10 17500 PINCHING 1003030011 1003030011 K006 09-Feb-10 18000 PINCHING 1003030012 1003030012 K006 16-Feb-10 18500 PINCHING 1003030013 1003030013 K006 23-Feb-10 19000 PINCHING 1003030014 1003030014 K006 02-Mar-10 19500 PINCHING 1003030015 1003030015 K006 01-Des-09 7500 PINCHING
97
transid 1003030016 1003030017 1003030018 1003030019 1003030020 1003030021 1003030022 1003030023 1003030024 1003030025 1003030026 1003030027 1003030028 1003030029 1003030030 1003030031 1003030032 1003030033 1003030034 1003030035 1003030036 1003030037 1003030038 1003030039 1003030040 1003030041 1003030042 1003030043 1003030044 1003030045 1003030046 1003030047 1003030048 1003030049 1003030050 1003030051 1003030052 1003030053 1003030054 1003030055 1003030056 1003030057
bibitid 1003030016 1003030017 1003030018 1003030019 1003030020 1003030021 1003030022 1003030023 1003030024 1003030025 1003030026 1003030027 1003030028 1003030029 1003030030 1003030031 1003030032 1003030033 1003030034 1003030035 1003030036 1003030037 1003030038 1003030039 1003030040 1003030041 1003030042 1003030043 1003030044 1003030045 1003030046 1003030047 1003030048 1003030049 1003030050 1003030051 1003030052 1003030053 1003030054 1003030055 1003030056 1003030057
kegiatanid K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006
tgltrans jmlbibit kettransbibit 08-Des-09 10000 PINCHING 15-Des-09 10000 PINCHING 22-Des-09 15000 PINCHING 29-Des-09 15000 PINCHING 05-Jan-10 15000 PINCHING 12-Jan-10 16000 PINCHING 19-Jan-10 17000 PINCHING 26-Jan-10 18000 PINCHING 02-Feb-10 17500 PINCHING 09-Feb-10 18000 PINCHING 16-Feb-10 18500 PINCHING 23-Feb-10 19000 PINCHING 02-Mar-10 19500 PINCHING 01-Des-09 7500 PINCHING 08-Des-09 10000 PINCHING 15-Des-09 10000 PINCHING 22-Des-09 15000 PINCHING 29-Des-09 15000 PINCHING 05-Jan-10 15000 PINCHING 12-Jan-10 16000 PINCHING 19-Jan-10 17000 PINCHING 26-Jan-10 18000 PINCHING 02-Feb-10 17500 PINCHING 09-Feb-10 18000 PINCHING 16-Feb-10 18500 PINCHING 23-Feb-10 19000 PINCHING 02-Mar-10 19500 PINCHING 23-Jan-10 5000 PINCHING 30-Jan-10 6000 PINCHING 06-Feb-10 6000 PINCHING 13-Feb-10 6500 PINCHING 20-Feb-10 7000 PINCHING 27-Feb-10 7500 PINCHING 23-Jan-10 5000 PINCHING 30-Jan-10 6000 PINCHING 06-Feb-10 6000 PINCHING 13-Feb-10 6500 PINCHING 20-Feb-10 7000 PINCHING 27-Feb-10 7500 PINCHING 01-Des-09 7500 PINCHING 08-Des-09 10000 PINCHING 15-Des-09 10000 PINCHING
98
transid 1003030058 1003030059 1003030060 1003030061 1003030062 1003030063 1003030064 1003030065 1003030066 1003030067 1003030068 1003030069 1003030070 1003030071 1003030072 1003030073 1003030074 1003030075 1003030076 1003030077 1003030078 1003030079 1003030080 1003030081 1003030082 1003030083 1003030084 1003030085 1003030086 1003030087 1003040001 1003040002 1003040003 1003040004 1003040005 1003040006 1003040007 1003040008 1003040009 1003040010 1003040011 1003040012
bibitid 1003030058 1003030059 1003030060 1003030061 1003030062 1003030063 1003030064 1003030065 1003030066 1003030067 1003030068 1003030069 1003030070 1003030071 1003030072 1003030073 1003030074 1003030075 1003030076 1003030077 1003030078 1003030079 1003030080 1003030081 1003030082 1003030083 1003030084 1003030085 1003030086 1003030087 1003030005 1003030016 1003030019 1003030020 1003030024 1003030031 1003030045 1003030048 1003030061 1003030068 1003030069 1003030070
kegiatanid K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K006 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007
tgltrans jmlbibit kettransbibit 22-Des-09 15000 PINCHING 29-Des-09 15000 PINCHING 05-Jan-10 15000 PINCHING 30-Jan-10 5000 PINCHING 06-Feb-10 6000 PINCHING 13-Feb-10 6000 PINCHING 20-Feb-10 6500 PINCHING 27-Feb-10 7000 PINCHING 30-Jan-10 5000 PINCHING 06-Feb-10 6000 PINCHING 13-Feb-10 6000 PINCHING 20-Feb-10 6500 PINCHING 27-Feb-10 7000 PINCHING 30-Jan-10 5000 PINCHING 06-Feb-10 6000 PINCHING 13-Feb-10 6000 PINCHING 20-Feb-10 6500 PINCHING 27-Feb-10 7000 PINCHING 08-Feb-10 5000 PINCHING 15-Feb-10 6000 PINCHING 22-Feb-10 6000 PINCHING 01-Mar-10 6500 PINCHING 23-Jan-10 5000 PINCHING 30-Jan-10 6000 PINCHING 06-Feb-10 6000 PINCHING 13-Feb-10 6500 PINCHING 23-Jan-10 5000 PINCHING 30-Jan-10 6000 PINCHING 06-Feb-10 6000 PINCHING 13-Feb-10 6500 PINCHING 22-Des-09 10 DIAMETER 08-Des-09 1 DIAMETER 29-Des-09 2 DIAMETER 05-Jan-10 1 DIAMETER 02-Feb-10 6 PATAH STEK 15-Des-09 7 BIBIT PATAH 06-Feb-10 3 DIAMETER 27-Feb-10 7 DIAMETER 27-Jan-10 2 DIAMETER 13-Feb-10 5 DIAMETER 20-Feb-10 10 DIAMETER 27-Feb-10 2 STEK PATAH
99
transid 1003040013 1003040014 1003040015 1003040016 1003040017 1003040018 1003040019 1003040020 1003070001 1003070002 1003070003 1003070004 1003070005 1003070006 1003070007 1003070008 1003070009 1003070010 1003070011 1003070012 1003070013 1003070014 1003070015 1003070016 1003070017 1003070018 1003070019 1003070020 1003070021 1003070022 1003070023 1003070024 1003070025 1003070026 1003070027 1003070028 1003070029 1003070030 1003070031 1003070032 1003070033 1003070034
bibitid 1003030073 1003030074 1003030075 1003030076 1003030078 1003030083 1003030084 1003030087 1003030005 1003030016 1003030019 1003030020 1003030024 1003030031 1003030045 1003030048 1003030061 1003030068 1003030069 1003030070 1003030073 1003030074 1003030075 1003030076 1003030078 1003030083 1003030084 1003030087 1003030001 1003030002 1003030003 1003030004 1003030005 1003030006 1003030007 1003030008 1003030009 1003030010 1003030011 1003030012 1003030015 1003030016
kegiatanid K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K007 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K008 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009
tgltrans jmlbibit kettransbibit 13-Feb-10 3 DIAMETER 20-Feb-10 2 DIAMETER 27-Feb-10 10 DIAMETER 08-Feb-10 1 STEK PATAH 22-Feb-10 2 DIAMETER 13-Feb-10 6 DIAMETER 23-Jan-10 2 DIAMETER 13-Feb-10 2 DIAMETER 29-Des-09 87 VIRUS 15-Des-09 81 VIRUS 06-Jan-10 37 VIRUS 12-Jan-10 12 BUSUK 09-Feb-10 63 BUSUK 22-Des-09 86 BUSUK 13-Feb-10 51 BUSUK 03-Mar-10 18 BUSUK 06-Jan-10 76 BUSUK 20-Feb-10 96 BUSUK 27-Feb-10 29 BUSUK 06-Mar-10 55 BUSUK 20-Feb-10 74 BUSUK 27-Feb-10 76 BUSUK 06-Mar-10 36 BUSUK 15-Feb-10 36 BUSUK 01-Mar-10 34 BUSUK 20-Feb-10 51 BUSUK 30-Jan-10 4 BUSUK 20-Feb-10 36 BUSUK 15-Des-09 7500 PANEN KRISAN 22-Des-09 10000 PANEN BIBIT 29-Des-09 10000 PANEN BIBIT 05-Jan-10 15000 PANEN BIBIT 12-Jan-10 13413 PANEN BIBIT 19-Jan-10 15000 PANEN BIBIT 26-Jan-10 16000 PANEN BIBIT 02-Feb-10 17000 PANEN BIBIT 09-Feb-10 18000 PANEN BIBIT 16-Feb-10 17500 PANEN BIBIT 23-Feb-10 18000 PANEN BIBIT 02-Mar-10 18500 PANEN BIBIT 15-Des-09 7500 PANEN BIBIT 22-Des-09 8926 PANEN BIBIT
100
transid 1003070035 1003070036 1003070037 1003070038 1003070039 1003070040 1003070041 1003070042 1003070043 1003070044 1003070045 1003070046 1003070047 1003070048 1003070049 1003070050 1003070051 1003070052 1003070053 1003070054 1003070055 1003070056 1003070057 1003070058 1003070059 1003070060 1003070061 1003070062 1003070063 1003070064 1003070065 1003070066 1003070067 1003070068 1003070069 1003070070 1003070071 1003070072 1003070073 1003070074 1003070075 1003070076
bibitid 1003030017 1003030018 1003030019 1003030020 1003030021 1003030022 1003030023 1003030024 1003030025 1003030026 1003030029 1003030030 1003030031 1003030032 1003030033 1003030034 1003030035 1003030036 1003030037 1003030038 1003030039 1003030040 1003030043 1003030044 1003030045 1003030046 1003030049 1003030050 1003030051 1003030052 1003030055 1003030056 1003030057 1003030058 1003030061 1003030062 1003030063 1003030066 1003030067 1003030068 1003030071 1003030072
kegiatanid K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009
tgltrans jmlbibit kettransbibit 29-Des-09 10000 PANEN BIBIT 05-Jan-10 15000 PANEN BIBIT 12-Jan-10 13465 PANEN BIBIT 19-Jan-10 14987 PANEN BIBIT 26-Jan-10 16000 PANEN BIBIT 02-Feb-10 17000 PANEN BIBIT 26-Jan-10 18000 PANEN BIBIT 16-Feb-10 15688 PANEN BIBIT 23-Feb-10 18000 PANEN BIBIT 02-Mar-10 18500 PANEN BIBIT 15-Des-09 7500 PANEN BIBIT 22-Des-09 10000 PANEN BIBIT 29-Des-09 8916 PANEN BIBIT 05-Jan-10 15000 PANEN BIBIT 12-Jan-10 15000 PANEN BIBIT 19-Jan-10 15000 PANEN BIBIT 26-Jan-10 16000 PANEN BIBIT 02-Feb-10 17000 PANEN BIBIT 09-Feb-10 18000 PANEN BIBIT 16-Feb-10 17500 PANEN BIBIT 23-Feb-10 18000 PANEN BIBIT 02-Mar-10 18500 PANEN BIBIT 07-Feb-10 5000 PANEN BIBIT 14-Feb-10 6000 PANEN BIBIT 21-Feb-10 5351 PANEN BIBIT 28-Feb-10 6500 PANEN BIBIT 07-Feb-10 5000 PANEN BIBIT 14-Feb-10 6000 PANEN BIBIT 21-Feb-10 6000 PANEN BIBIT 28-Feb-10 6500 PANEN BIBIT 07-Feb-10 7500 PANEN BIBIT 07-Feb-10 10000 PANEN BIBIT 21-Feb-10 10000 PANEN BIBIT 28-Feb-10 15000 PANEN BIBIT 14-Feb-10 4430 PANEN BIBIT 21-Feb-10 6000 PANEN BIBIT 28-Feb-10 6000 PANEN BIBIT 14-Feb-10 5000 PANEN BIBIT 21-Feb-10 6000 PANEN BIBIT 28-Feb-10 5309 PANEN BIBIT 14-Feb-10 5000 PANEN BIBIT 21-Feb-10 6000 PANEN BIBIT
101
transid 1003070077 1003070078 1003070079 1003070080 1003070081 1003070082 1003070083 1003070084 1003070085 1003070086 1003070087 1003070088 1003070089 1003070090 1003070091 1003070092 1003070093 1003070094
bibitid 1003030073 1003030076 1003030077 1003030080 1003030081 1003030084 1003030085 1003030005 1003030016 1003030019 1003030024 1003030031 1003030045 1003030061 1003030068 1003030073 1003030076 1003030084
kegiatanid K009 K009 K009 K009 K009 K009 K009 K010 K010 K010 K010 K010 K010 K010 K010 K010 K010 K010
Data Simulasi Trans_Induk Tbl_trans_induk transid indukid kegiatanid 1003020090 0912000003 K004 1003020089 0912000002 K003 1003020088 0912000001 K004 1003020087 0912000001 K003 1003020086 1001000003 K003 1003020085 1001000002 K004 1003020084 1001000001 K003 1003020083 1001000003 K004 1003020082 1001000002 K004 1003020081 1001000001 K003 1003020080 1001000003 K004 1003020079 1001000002 K003 1003020078 1003020077 1003020076 1003020075 1003020074 1003020073 1003020072
1001000001 1001000001 1001000003 1001000002 1001000001 1001000003 1001000002
K004 K003 K002 K002 K002 K004 K004
tgltrans jmlbibit kettransbibit 28-Feb-10 5331 PANEN BIBIT 22-Feb-10 4467 PANEN BIBIT 01-Mar-10 6000 PANEN BIBIT 22-Feb-10 5000 PANEN BIBIT 01-Mar-10 6000 PANEN BIBIT 22-Feb-10 4495 PANEN BIBIT 01-Mar-10 6000 PANEN BIBIT 19-Jan-10 1490 BIBIT TUA 29-Des-09 992 BIBIT TUA 19-Jan-10 1496 BIBIT TUA 23-Feb-10 1743 BIBIT TUA 06-Jan-10 991 BIBIT TUA 28-Feb-10 595 BIBIT TUA 21-Feb-10 492 BIBIT TUA 07-Mar-10 590 BIBIT TUA 07-Mar-10 592 BIBIT TUA 01-Mar-10 496 BIBIT TUA 01-Mar-10 499 BIBIT TUA
tgltrans jmlinduk kettransinduk 17/02/2010 10 NUTRISI BURUK 17/02/2010 5 HAMA ULAT 17/02/2010 20 NUTRISI BURUK 17/02/2010 20 HAMA THRIPS 24/02/2010 10 HAMA ULAT 24/02/2010 10 NUTRISI BURUK 24/02/2010 10 HAMA ULAT 10/02/2010 10 NUTRISI BURUK 10/02/2010 40 NUTRISI BURUK 10/02/2010 40 HAMA MYTE 20/01/2010 30 KEKERINGAN 20/01/2010 15 HAMA ULAT TANAH 20/01/2010 10 KEKERINGAN 20/01/2010 30 HAMA THRIPS 06/01/2010 400 SULAM OK 06/01/2010 300 KEKERINGAN 06/01/2010 120 SULAM OK 05/01/2010 300 KEKERINGAN 05/01/2010 200 KEKERINGAN
102
transid 1003020071 1003020070 1003020069 1003020068 1003020067
indukid 1001000001 0912000006 0912000005 0912000004 0912000006
kegiatanid K004 K004 K004 K003 K003
1003020066 1003020065 1003020064 1003020063
0912000005 0912000004 0912000006 0912000005
K004 K003 K003 K004
1003020062 0912000004 K003 1003020061 0912000006 K004 1003020060 0912000005 K004 1003020059 1003020058 1003020057 1003020056 1003020055 1003020054
0912000004 0912000006 0912000005 0912000004 0912000006 0912000005
K003 K002 K002 K002 K004 K004
1003020053 0912000004 K004 1003020052 0912000003 K003 1003020051 0912000002 K004 1003020050 0912000001 K003 1003020049 0912000003 K004 1003020048 0912000002 K004 1003020047 1003020046 1003020045 1003020044 1003020043 1003020042 1003020041 1003020040 1003020039
0912000001 0912000003 0912000002 0912000001 0912000001 0912000003 0912000002 0912000001 0912000003
K003 K004 K003 K004 K003 K002 K002 K002 K004
1003020038 0912000002 K004
tgltrans jmlinduk kettransinduk 05/01/2010 120 KEKERINGAN 24/02/2010 5 KEKERINGAN 24/02/2010 5 KEKERINGAN 24/02/2010 25 HAMA SIPUT 10/02/2010 10 HAMA ULAT TANAH 10/02/2010 10 KEKERINGAN 10/02/2010 10 HAMA MYTE 27/01/2010 10 HAMA MYTE 27/01/2010 10 NUTRISI TIDAK MERATA 27/01/2010 10 HAMA ULAT 13/01/2010 10 NUTRISI KURANG 13/01/2010 40 NUTRISI TIDAK MERATA 13/01/2010 40 HAMA SIPUT 30/12/2010 300 SULAM OK 30/12/2010 100 SULAM OK 30/12/2010 200 SULAM OK 29/12/2010 300 BIBIT MATI 29/12/2010 150 VIGOR BIBIT MURAH 29/12/2010 200 BIBIT MATI 03/02/2010 10 HAMA THRIPS 03/02/2010 10 NUTRISI KURANG 03/02/2010 10 HAMA ULAT TANAH 20/01/2010 10 KEKERINGAN 20/01/2010 40 NUTRISI KURANG 20/01/2010 40 HAMA ULAT 06/01/2010 30 KEKERINGAN 06/01/2010 15 HAWA MYTE 06/01/2010 10 KEKERINGAN 06/01/2010 30 HAMA SIPUT 23/12/2009 250 SULAM OK 23/12/2009 400 SULAM OK 23/12/2009 300 SULAM OK 22/12/2009 300 VIGOR BIBIT BURUK 22/12/2009 400 VIGOR BIBIT BURUK 103
transid indukid kegiatanid tgltrans jmlinduk kettransinduk 1003020037 0912000001 K004 22/12/2009 350 VIGOR BIBIT BURUK 1003020036 0910000003 K003 25/02/2010 10 HAMA SIPUT 1003020035 0910000002 K003 25/02/2010 10 HAMA SIPUT 1003020034 0910000001 K003 25/02/2010 10 HAMA SIPUT 1003020033 0910000003 K003 11/02/2010 10 HAMA THRIPS 1003020032 0910000002 K003 11/02/2010 10 HAMA THRIPS 1003020031 0910000001 K003 11/02/2010 10 HAMA THRIPS 1003020030 0910000003 K004 28/01/2010 5 KURANG NUTRISI 1003020029 0910000002 K004 28/01/2010 5 KURANG NUTRISI 1003020028 0910000001 K004 28/01/2010 5 KURANG NUTRISI 1003020027 0910000003 K004 14/01/2010 15 KEKERINGAN 1003020026 0910000002 K003 14/01/2010 20 HAMA ULAT 1003020025 0910000001 K004 14/01/2010 20 KEKERINGAN 1003020024 0910000001 K004 31/12/2009 20 AIR TIDAK TERDISTRIBUSI BAIK 1003020023 0910000003 K004 31/12/2009 35 NUTRISI 1003020022 0910000002 K004 31/12/2009 20 HAMA ULAT 1003020020 0910000003 K004 17/12/2009 10 KURANG PUPUK 1003020019 0910000002 K003 17/12/2009 20 HAMA SIPUT 1003020018 0910000001 K003 17/12/2009 10 HAMA SIPUT 1003020017 0910000003 K004 03/12/2009 35 KURANG NUTRISI 1003020016 0910000002 K003 03/12/2009 20 HAMA MITE 1003020015 0910000001 K004 03/12/2009 20 HAMA MITE 1003020014 0910000003 K004 19/11/2009 10 TIDAK TERSIRAMI KEKERINGAN 1003020013 0910000002 K003 19/11/2009 20 HAMA THRIPS 1003020012 0910000001 K003 19/11/2009 20 HAMA THRIPS 1003020011 1001000003 K001 01/01/2010 9600 TURUNAN KETIGA 1003020010 1001000002 K001 01/01/2010 9500 TURUNAN KETIGA 1003020009 1001000001 K001 01/01/2010 9500 TURUNAN KETIGA 1003020008 0912000006 K001 23/12/2009 9000 TURUNAN KEDUA 1003020007 0912000005 K001 23/12/2009 9000 TURUNAN KEDUA
104
transid indukid kegiatanid tgltrans jmlinduk kettransinduk 1003020006 0912000004 K001 23/12/2009 9000 TURUNAN KEDUA 1003020005 0912000003 K001 16/12/2009 7000 TURUNAN PERTAMA 1003020004 0912000002 K001 16/12/2009 7000 TURUNAN PERTAMA 1003020003 0910000003 K004 04/11/2009 500 TANAMAN MATI KEKERINGAN 1003020002 0910000003 K002 05/11/2009 400 TANAMAN TERSERANG HAMA SIPUT 1003020001 0910000002 K002 05/11/2009 700 TANAMAN MATI KEKERINGAN 1002280003 0910000002 K004 04/11/2009 1000 TANAMAN INDUK BANYAK MATI KARENA KEKERINGAN DAN KEKURANGAN NUTRISI 0912160001 0912000001 K001 16/12/2009 7000 TURUNAN PERTAMA 0911050001 0910000001 K002 05/11/2009 500 PENYULAMAN UNTUK MENGGANTIKAN TANAMAN INDUK YANG MATI 0911040001 0910000001 K004 04/11/2009 500 TANAMAN BANYAK YANG MATI KARENA KEKERINGAN 0910280003 0910000003 K001 28/10/2009 15000 TANAMAN INDUK UNGGULAN 0910280002 0910000002 K001 28/10/2009 15000 TANAMAN INDUK UNGGULAN 0910280001 0910000001 K001 28/10/2009 15000 TANAMAN INDUK VARIETAS UNGGUL
105
Data Simulasi Transaksi Pemeliharaan Krisan Tbl_trans_krisan transid krisanid kegiatanid tgltrans jmlkrisan kettranskrisan 1002040001 1002040001 K011 05/01/2010 15000 TANAM KRISAN 1002040002 1002040002 K011 12/01/2010 13413 TANAM KRISAN 1002040003 1002040003 K011 19/01/2010 15000 TANAM KRISAN 1002040004 1002040004 K011 26/01/2010 16000 TANAM KRISAN 1002040005 1002040005 K011 02/02/2010 17000 TANAM KRISAN 1002040006 1002040006 K011 09/02/2010 18000 TANAM KRISAN 1002040007 1002040007 K011 16/02/2010 17500 TANAM KRISAN 1002040008 1002040008 K011 23/02/2010 18000 TANAM KRISAN 1002040009 1002040009 K011 02/03/2010 18500 TANAM KRISAN 1002040010 1002040010 K011 05/01/2010 15000 TANAM KRISAN 1002040011 1002040011 K011 12/01/2010 13465 TANAM KRISAN 1002040012 1002040012 K011 19/01/2010 14987 TANAM KRISAN 1002040013 1002040013 K011 26/01/2010 16000 TANAM KRISAN 1002040014 1002040014 K011 02/02/2010 17000 TANAM KRISAN 1002040015 1002040015 K011 09/02/2010 18000 TANAM KRISAN 1002040016 1002040016 K011 16/02/2010 15688 TANAM KRISAN 1002040017 1002040017 K011 23/02/2010 18000 TANAM KRISAN 1002040018 1002040018 K011 02/03/2010 18500 TANAM KRISAN 1002040019 1002040019 K011 05/01/2010 15000 TANAM KRISAN 1002040020 1002040020 K011 12/01/2010 15000 TANAM KRISAN 1002040021 1002040021 K011 19/01/2010 15000 TANAM KRISAN 1002040022 1002040022 K011 26/01/2010 16000 TANAM KRISAN 1002040023 1002040023 K011 02/02/2010 17000 TANAM KRISAN 1002040024 1002040024 K011 09/02/2010 18000 TANAM KRISAN 1002040025 1002040025 K011 16/02/2010 17500 TANAM KRISAN 1002040026 1002040026 K011 23/02/2010 18000 TANAM KRISAN 1002040027 1002040027 K011 02/03/2010 18500 TANAM KRISAN 1002040028 1002040028 K011 28/02/2010 6500 TANAM KRISAN 1002040029 1002040029 K011 28/02/2010 6500 TANAM KRISAN 1002040030 1002040030 K011 28/02/2010 15000 TANAM KRISAN 1003070001 1002040001 K013 07/03/2010 20 HP001 - LEAF MINER 1003070002 1002040003 K013 07/03/2010 40 HP002 - THRIPS 1003070003 1002040005 K013 07/03/2010 40 HP003 - MITE 1003070004 1002040007 K013 07/03/2010 36 HP004 - APHIDS 1003070005 1002040009 K013 07/03/2010 29 HP005 - ULAT 1003070006 1002040011 K013 07/03/2010 57 HP006 - KARAT 1003070007 1002040013 K013 07/03/2010 37 HP007 - BAKTERI 1003070008 1002040015 K013 07/03/2010 38 HP001 - LEAF MINER 1003070009 1002040017 K013 07/03/2010 38 HP001 - LEAF MINER 1003070010 1002040019 K013 07/03/2010 39 HP002 - THRIPS
106
transid 1003070011 1003070012 1003070013 1003070014 1003070015
krisanid 1002040021 1002040023 1002040025 1002040027 1002040029
kegiatanid K013 K013 K013 K013 K013
tgltrans jmlkrisan kettranskrisan 07/03/2010 35 HP003 - MITE 07/03/2010 54 HP005 - ULAT 07/03/2010 42 HP006 - KARAT 07/03/2010 24 HP007 - BAKTERI 07/03/2010 34 HP006 - KARAT
107
D. Data Simulasi Tanaman (Tanaman Induk, Bibit, dan Krisan Produksi) Data Simulasi Tanaman Induk Tbl_induk indukid kodeinduk varid lokasiid asalinduk 0910000001 001A011009 VR001 A01 IMPOR 0910000002 002A021009 VR002 A02 IMPOR 0910000003 003A031009 VR003 A03 IMPOR 0912000001 001A011209 VR001 A01 001A011009 0912000002 002A011209 VR002 A01 002A021009 0912000003 003A031209 VR003 A03 003A031009 0912000004 001A011209 VR001 A01 001A011009 0912000005 002A011209 VR002 A01 002A021009 0912000006 003A031209 VR003 A03 003A031009 1001000001 001A010110 VR001 A01 001A011009 1001000002 002A020110 VR002 A02 002A021009 1001000003 003A030110 VR003 A03 003A031009
remske 0 0 0 1 1 1 2 2 2 3 3 3
tgltanam 28/10/2009 28/10/2009 28/10/2009 16/12/2009 16/12/2009 16/12/2009 23/12/2009 23/12/2009 23/12/2009 01/01/2010 01/01/2010 01/01/2010
jmlinduk 15000 15000 15000 7000 7000 7000 9000 9000 9000 9500 9500 9600
108
Data Simulasi Bibit Krisan Tbl_bibit bibitid indukid 1003030001 0910000001 1003030002 0910000001 1003030003 0910000001 1003030004 0910000001 1003030005 0910000001 1003030006 0910000001 1003030007 0910000001 1003030008 0910000001 1003030009 0910000001 1003030010 0910000001 1003030011 0910000001 1003030012 0910000001 1003030013 0910000001 1003030014 0910000001 1003030015 0910000002 1003030016 0910000002 1003030017 0910000002 1003030018 0910000002 1003030019 0910000002 1003030020 0910000002 1003030021 0910000002 1003030022 0910000002
varid VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002
pinchke 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 3 4 5 6 7 8 9
tglpinch 01/12/2009 08/12/2009 15/12/2009 22/12/2009 29/12/2009 05/01/2010 12/01/2010 19/01/2010 26/01/2010 02/02/2010 09/02/2010 16/02/2010 23/02/2010 02/03/2010 01/12/2009 08/12/2009 15/12/2009 22/12/2009 29/12/2009 05/01/2010 12/01/2010 19/01/2010
tgltanam jmlbibit jenis 02/12/2009 7500 induk 09/12/2009 10000 induk 16/12/2009 10000 induk 23/12/2009 15000 PRODUKSI 30/12/2009 15000 PRODUKSI 06/01/2010 15000 PRODUKSI 13/01/2010 16000 PRODUKSI 20/01/2010 17000 PRODUKSI 27/01/2010 18000 PRODUKSI 03/02/2010 17500 PRODUKSI 10/02/2010 18000 PRODUKSI 17/02/2010 18500 PRODUKSI 24/02/2010 19000 PRODUKSI 03/03/2010 19500 PRODUKSI 02/12/2009 7500 induk 09/12/2009 10000 induk 16/12/2009 10000 induk 23/12/2009 15000 PRODUKSI 30/12/2009 15000 PRODUKSI 06/01/2010 15000 PRODUKSI 13/01/2010 16000 PRODUKSI 20/01/2010 17000 PRODUKSI
lokasi A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04
stok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19000 19500 0 0 0 0 0 0 0 0
ketbibit 1003030001 1003030002 1003030003 1003030004 1003030005 1003030006 1003030007 1003030008 1003030009 1003030010 1003030011 1003030012 1003030013 1003030014 1003030015 1003030016 1003030017 1003030018 1003030019 1003030020 1003030021 1003030022
109
bibitid 1003030023 1003030024 1003030025 1003030026 1003030027 1003030028 1003030029 1003030030 1003030031 1003030032 1003030033 1003030034 1003030035 1003030036 1003030037 1003030038 1003030039 1003030040 1003030041 1003030042 1003030043 1003030044 1003030045 1003030046
indukid 0910000002 0910000002 0910000002 0910000002 0910000002 0910000002 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0910000003 0912000001 0912000001 0912000001 0912000001
varid VR002 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR001 VR001 VR001 VR001
pinchke 10 11 12 13 14 15 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 2 3 4 5
tglpinch 26/01/2010 02/02/2010 09/02/2010 16/02/2010 23/02/2010 02/03/2010 01/12/2009 08/12/2009 15/12/2009 22/12/2009 29/12/2009 05/01/2010 12/01/2010 19/01/2010 26/01/2010 02/02/2010 09/02/2010 16/02/2010 23/02/2010 02/03/2010 23/01/2010 30/01/2010 06/02/2010 13/02/2010
tgltanam jmlbibit jenis 27/01/2010 18000 PRODUKSI 03/02/2010 17500 PRODUKSI 10/02/2010 18000 PRODUKSI 17/02/2010 18500 PRODUKSI 24/02/2010 19000 PRODUKSI 03/03/2010 19500 PRODUKSI 02/12/2009 7500 induk 09/12/2009 10000 induk 16/12/2009 10000 induk 23/12/2009 15000 PRODUKSI 30/12/2009 15000 PRODUKSI 06/01/2010 15000 PRODUKSI 13/01/2010 16000 PRODUKSI 20/01/2010 17000 PRODUKSI 27/01/2010 18000 PRODUKSI 03/02/2010 17500 PRODUKSI 10/02/2010 18000 PRODUKSI 17/02/2010 18500 PRODUKSI 24/02/2010 19000 PRODUKSI 03/03/2010 19500 PRODUKSI 24/01/2010 5000 induk 31/01/2010 6000 induk 07/02/2010 6000 induk 14/02/2010 6500 PRODUKSI
lokasi A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04
stok 0 0 0 0 19000 19500 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19000 19500 0 0 0 0
ketbibit 1003030023 1003030024 1003030025 1003030026 1003030027 1003030028 1003030029 1003030030 1003030031 1003030032 1003030033 1003030034 1003030035 1003030036 1003030037 1003030038 1003030039 1003030040 1003030041 1003030042 1003030043 1003030044 1003030045 1003030046
110
bibitid 1003030047 1003030048 1003030049 1003030050 1003030051 1003030052 1003030053 1003030054 1003030055 1003030056 1003030057 1003030058 1003030059 1003030060 1003030061 1003030062 1003030063 1003030064 1003030065 1003030066 1003030067 1003030068 1003030069 1003030070
indukid 0912000001 0912000001 0912000002 0912000002 0912000002 0912000002 0912000002 0912000002 0912000003 0912000003 0912000003 0912000003 0912000003 0912000003 0912000004 0912000004 0912000004 0912000004 0912000004 0912000005 0912000005 0912000005 0912000005 0912000005
varid VR001 VR001 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR001 VR001 VR001 VR001 VR001 VR002 VR002 VR002 VR002 VR002
pinchke 6 7 2 3 4 5 6 7 2 3 4 5 6 7 2 3 4 5 6 2 3 4 5 6
tglpinch 20/02/2010 27/02/2010 23/01/2010 30/01/2010 06/02/2010 13/02/2010 20/02/2010 27/02/2010 01/12/2009 08/12/2009 15/12/2009 22/12/2009 29/12/2009 05/01/2010 30/01/2010 06/02/2010 13/02/2010 20/02/2010 27/02/2010 30/01/2010 06/02/2010 13/02/2010 20/02/2010 27/02/2010
tgltanam jmlbibit jenis 21/02/2010 7000 PRODUKSI 28/02/2010 7500 PRODUKSI 23/01/2010 5000 induk 31/01/2010 6000 induk 07/02/2010 6000 induk 14/02/2010 6500 PRODUKSI 21/02/2010 7000 PRODUKSI 28/02/2010 7500 PRODUKSI 02/12/2009 7500 induk 09/12/2009 10000 induk 16/12/2009 10000 induk 23/12/2009 15000 PRODUKSI 30/12/2009 15000 PRODUKSI 06/01/2010 15000 PRODUKSI 31/01/2010 5000 induk 07/02/2010 6000 induk 14/02/2010 6000 induk 21/02/2010 6500 PRODUKSI 28/02/2010 7000 PRODUKSI 31/01/2010 5000 induk 07/02/2010 6000 induk 14/02/2010 6000 induk 21/02/2010 6500 PRODUKSI 28/02/2010 7000 PRODUKSI
lokasi A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04
stok 7000 7475 0 0 0 0 7000 7500 0 0 0 0 15000 15000 0 0 0 6500 7000 0 0 0 6461 6943
ketbibit 1003030047 1003030048 1003030049 1003030050 1003030051 1003030052 1003030053 1003030054 1003030055 1003030056 1003030057 1003030058 1003030059 1003030060 1003030061 1003030062 1003030063 1003030064 1003030065 1003030066 1003030067 1003030068 1003030069 1003030070
111
bibitid 1003030071 1003030072 1003030073 1003030074 1003030075 1003030076 1003030077 1003030078 1003030079 1003030080 1003030081 1003030082 1003030083 1003030084 1003030085 1003030086 1003030087
indukid 0912000006 0912000006 0912000006 0912000006 0912000006 1001000001 1001000001 1001000001 1001000001 1001000002 1001000002 1001000002 1001000002 1001000003 1001000003 1001000003 1001000003
varid VR003 VR003 VR003 VR003 VR003 VR001 VR001 VR001 VR001 VR002 VR002 VR002 VR002 VR003 VR003 VR003 VR003
pinchke 2 3 4 5 6 2 3 4 5 2 3 4 5 2 3 4 5
tglpinch 30/01/2010 06/02/2010 13/02/2010 20/02/2010 27/02/2010 08/02/2010 15/02/2010 22/02/2010 01/03/2010 23/01/2010 30/01/2010 06/02/2010 13/02/2010 23/01/2010 30/01/2010 06/02/2010 13/02/2010
tgltanam jmlbibit jenis 31/01/2010 5000 induk 07/02/2010 6000 induk 14/02/2010 6000 induk 21/02/2010 6500 PRODUKSI 28/02/2010 7000 PRODUKSI 09/02/2010 5000 induk 16/02/2010 6000 induk 23/02/2010 6000 induk 02/03/2010 6500 PRODUKSI 24/01/2010 5000 induk 31/01/2010 6000 induk 07/02/2010 6000 induk 14/02/2010 6500 PRODUKSI 24/01/2010 5000 induk 31/01/2010 6000 induk 07/02/2010 6000 induk 14/02/2010 6500 PRODUKSI
lokasi A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04 A04
stok 0 0 0 6422 6954 0 0 5964 6500 0 0 6000 6443 0 0 6000 6462
ketbibit 1003030071 1003030072 1003030073 1003030074 1003030075 1003030076 1003030077 1003030078 1003030079 1003030080 1003030081 1003030082 1003030083 1003030084 1003030085 1003030086 1003030087
112
Data Simulasi Tanaman Krisan Tbl_krisan krisanid kodekrisan 1002040010 002B040110 1002040019 003C020110 1002040001 001A060110 1002040002 001A070110 1002040011 002B050110 1002040020 003C030110 1002040021 003C040110 1002040003 001A080110 1002040012 002B060110 1002040013 002B070110 1002040022 003C050110 1002040004 001A090110 1002040014 002B080210 1002040005 001A100210 1002040023 003C060210 1002040006 001A110210 1002040015 002B090210 1002040024 003C070210 1002040007 001B010210 1002040025 003C080210 1002040016 002B100210 1002040017 002B110210
bibitid 1003030018 1003030032 1003030004 1003030005 1003030019 1003030033 1003030034 1003030006 1003030020 1003030021 1003030035 1003030007 1003030022 1003030008 1003030036 1003030009 1003030023 1003030037 1003030010 1003030038 1003030024 1003030025
varid VR002 VR003 VR001 VR001 VR002 VR003 VR003 VR001 VR002 VR002 VR003 VR001 VR002 VR001 VR003 VR001 VR002 VR003 VR001 VR003 VR002 VR002
tgltanam 05/01/2010 05/01/2010 05/01/2010 12/01/2010 12/01/2010 12/01/2010 19/01/2010 19/01/2010 19/01/2010 26/01/2010 26/01/2010 26/01/2010 02/02/2010 02/02/2010 02/02/2010 09/02/2010 09/02/2010 09/02/2010 16/02/2010 16/02/2010 16/02/2010 23/02/2010
lokasiid A06 A06 A06 A06 A06 A06 C04 C04 C04 C04 C04 C04 B08 B08 B08 B08 B08 B08 A06 A06 A06 A06
jmlkrisan 15000 15000 15000 13413 13465 15000 15000 15000 14987 16000 16000 16000 17000 17000 17000 18000 18000 18000 17500 17500 15688 18000
ketkrisan 1002040010 1002040019 1002040001 1002040002 1002040011 1002040020 1002040021 1002040003 1002040012 1002040013 1002040022 1002040004 1002040014 1002040005 1002040023 1002040006 1002040015 1002040024 1002040007 1002040025 1002040016 1002040017
stok 15000 14961 14980 13413 13408 15000 14965 14960 14987 15963 16000 16000 17000 16960 16946 18000 17962 18000 17464 17458 15688 17962
113
krisanid 1002040008 1002040026 1002040030 1002040028 1002040029 1002040018 1002040009 1002040027
kodekrisan 001B020210 003C090210 003C130210 001C110210 002C120210 002C010310 001B030310 003C100310
bibitid 1003030011 1003030039 1003030058 1003030046 1003030052 1003030026 1003030012 1003030040
varid VR001 VR003 VR003 VR001 VR002 VR002 VR001 VR003
tgltanam 23/02/2010 23/02/2010 28/02/2010 28/02/2010 28/02/2010 02/03/2010 02/03/2010 02/03/2010
lokasiid A06 A06 C13 C13 C13 C10 C10 C10
jmlkrisan 18000 18000 15000 6500 6500 18500 18500 18500
ketkrisan 1002040008 1002040026 1002040030 1002040028 1002040029 1002040018 1002040009 1002040027
stok 18000 18000 15000 6500 6466 18500 18471 18476
114
F. Data Simulasi Krisan dan Impor Varietas Simulasi Varietas Tbl_varietas varid varietas VR001 FIJI YELLOW VR002 FIJI WHITE VR003 FIJI DARK VR004 FIJI ORANGE VR005 SHEENA SELECT VR006 REVERT VR007 JAGUAR VR008 PINGPONG SUPER VR009 PINGPONG GOLD VR010 JIMBA RED VR011 JIMBA PURPLE VR012 JIMBA WHITE VR013 TOWN TALK VR014 DARK BN VR015 REAGEN WHITE VR016 BACARDI VR017 HERBY VR018 REAGENT SPLENDID VR019 STREAMER VR020 STROIKA VR021 MARABU
tipe STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR STANDAR SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY
bentuk DECORATIVE DECORATIVE DECORATIVE DECORATIVE JARUM JARUM DECORATIVE POMPON POMPON DECORATIVE DECORATIVE DECORATIVE ASTER ASTER ASTER ASTER KANCING ASTER ASTER ASTER ASTER
warna umur foto suplierid KUNING 14 Picture1.jpg SP001 PUTIH 14 Picture2.jpg SP001 PINK 14 Picture3.jpg SP001 ORANGE 14 Picture4.jpg SP001 PUTIH 14 Picture5.jpg SP001 HIJAU 14 Picture6.jpg SP001 PINK TUA 14 Picture7.jpg SP001 PUTIH 14 Picture8.jpg SP001 PUTIH 14 Picture9.jpg SP001 MERAH 14 Picture10.jpg SP001 PINK TUA 14 Picture11.jpg SP002 PUTIH 14 Picture12.jpg SP002 KUNING 14 Picture13.jpg SP002 KUNING TUA 14 Picture6.jpg SP002 PUTIH 14 Picture15.jpg SP002 PUTIH 14 Picture16.jpg SP002 PUTIH 14 Picture16.jpg SP002 PINK 14 Picture19.jpg SP002 PINK 14 Picture19.jpg SP002 MERAH 14 Picture20.jpg SP003 MERAH 14 Picture21.jpg SP003
ketvar STANDAR DECORATIVE STANDAR DECORATIVE STANDAR DECORATIVE STANDAR DECORATIVE STANDAR JARUM STANDAR JARUM STANDAR DECORATIVE STANDAR POMPON STANDAR POMPON STANDAR DECORATIVE STANDAR DECORATIVE STANDAR DECORATIVE ASTER KUNING ASTER SPRAY SPRAY ASTER SPRAY ASTER SPRAY KANCING SPRAY ASTER SPRAY ASTER SPRAY ASTER SPRAY ASTER
115
varid VR022 VR023 VR024 VR025 VR026 VR027 VR028 VR029 VR030 VR031 VR032 VR033 VR034 VR035 VR036 VR037 VR038 VR039 VR040 VR041 VR042 VR043 VR044 VR045
varietas RED MAXX REAGENT IMPROVE PELICAN PUMA REGGIE PUMA SUNNY KERMIT BREEZER O GR GRAND ORANGE ORANGE BN PINGPONG PINK IBIS MONALISA EURO EURO SUNNY PUMA MALAYSIA LOLIPOP LOLIPOP YELLOW FUNNY CAPTIVA REMIX PINK REGGIE BN REGGIE HAWAIAN
tipe SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY
bentuk ASTER ASTER ASTER KANCING KANCING KANCING POMPON KANCING POMPON KANCING KANCING POMPON ASTER DECORATIVE DECORATIVE DECORATIVE KANCING POMPON POMPON POMPON ASTER KANCING KANCING DECORATIVE
warna umur foto suplierid MERAH MIX 14 Picture22.jpg SP003 PINK 14 Picture23.jpg SP003 PINK 14 Picture24.jpg SP003 PUTIH 14 Picture25.jpg SP003 PINK 14 Picture26.jpg SP003 KUNING 14 Picture27.jpg SP003 HIJAU 14 Picture28.jpg SP003 HIJAU 14 Picture29.jpg SP003 ORANGE 14 Picture1.jpg SP004 ORANGE 14 Picture1.jpg SP004 ORANGE 14 Picture2.jpg SP004 PINK 14 Picture3.jpg SP004 PUTIH 14 Picture4.jpg SP004 PUTIH 13 Picture5.jpg SP004 PUTIH 13 Picture6.jpg SP004 KUNING 13 Picture8.jpg SP004 PUTIH 14 Picture10.jpg SP004 PINK TUA 13 Picture10.jpg SP004 KUNING 13 Picture11.jpg SP004 KUNING 14 Picture14.jpg SP004 MERAH MIX 13 Picture15.jpg SP004 PINK 13 Picture16.jpg SP004 PINK TUA 13 Picture17.jpg SP004 SALEM 14 Picture18.jpg SP004
ketvar SPRAY ASTER SPRAY ASTER SPRAY ASTER SPRAY KANCING SPRAY KANCING SPRAY KANCING SPRAY POMPON SPRAY KANCING SPRAY POMPON SPRAY KANCING SPRAY KANCING SPRAY POMPON SPRAY ASTER SPRAY DECORATIVE SPRAY DECORATIVE SPRAY DECORATIVE SPRAY KANCING SPRAY POMPON SPRAY POMPON SPRAY POMPON SPRAY ASTER SPRAY KANCING SPRAY KANCING SPRAY DECORATIVE
116
varid VR046 VR047 VR048 VR049 VR050 VR051 VR052 VR053 VR054 VR055
varietas ARDILO ROYAL CHOPIN EURO PINK EVERGLADES ILMONDO VESUVIO VESUVIO YELLOW TERIFIK CALABRIA FGSDFG
tipe SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY SPRAY STANDAR STANDAR
bentuk KANCING KANCING DECORATIVE KANCING DECORATIVE JARUM JARUM ASTER DECORATIVE DFGS
warna umur foto suplierid PINK TUA 14 Picture21.jpg SP005 PUTIH 14 Picture28.jpg SP005 PINK MUDA 14 Picture1.jpg SP005 KUNING 14 Picture2.jpg SP005 PINK 13 Picture4.jpg SP005 PUTIH 13 Picture5.jpg SP005 KUNING 14 Picture10.jpg SP005 ORANGE 13 Picture7.jpg SP005 PUTIH 14 Picture24.jpg SP005 DHGDF 24 Picture4.jpg SP002
ketvar SPRAY KANCING SPRAY KANCING SPRAY DECORATIVE SPRAY KANCING SPRAY DECORATIVE SPRAY JARUM SPRAY JARUM SPRAY ASTER STANDAR DECORATIVE DFGSD
117