Yang kami hormati, Anggota Badan Pengawas Ikatan Bankir Indonesia Anggota Badan Pengurus Pusat Ikatan Bankir Indonesia Anggota Badan Pengurus Komisariat Daerah Ikatan Bankir Indonesia Bapak dan Ibu Anggota Ikatan Bankir Indonesia Serta seluruh tamu undangan yang berbahagia. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua, Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepadaTuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya sehingga kita dapat hadir dalam acara Kongres IBI tahun 2015. Pada kesempatan ini, Saya atas nama IBI akan menyampaikan tentang bagaimana kesiapan IBI dalam menghadapi MEA 2015 dan ABIF 2020.
1
Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
Hadirin yang kami hormati, Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi oleh negara kita adalah masalah kualitas sumber daya manusia yang masih belum seperti yang diharapkan. Permasalahan ini juga dihadapi dalam industri keuangan Indonesia. Sebagai dampak dari kondisi kualitas sumber daya manusia yang ada tersebut, Indonesia mengalami dampak liberalisasi keuangan global sejak tahun 1966 dalam bentuk Click to edit Master text styles berbagai krisis keuangan. Adapun krisis yang cukup dirasakan dalam Second level ekonomi Indonesia yaitu krisis tahun 1984, krisis tahun 1998 dan krisis Third level tahun 2008. keuangan Fourth level Fifth level
Kondisi kualitas sumber daya manusia Indonesia ke depan diperkirakan masih belum dapat membaik jika tidak ada upaya terobosan untuk memperbaikinya. Bank-bank di Indonesia akan menghadapi isu kuantitas dan kualitas pegawai yang bertalenta di semua level dalam organisasi. Pada tahun 2020 bank-bank besar tidak akan mampu memenuhi kebutuhan entry level dengan calon yang berkualitas baik. Click to edit Master text styles
Pada entry Second levellevel diperkirakan akan ada kekurangan sekitar 17% dari permintaan. Pada level middle management terjadi shortage sebesar 56% Third level yang lebih besar dari entry level. Indonesia nampaknya masih belum Fourth level mampu menghasilkan lulusan perguruan tinggi berkualitas untuk Fifth level permintaan yang ada. memenuhi
Di sisi lain beberapa negara tetangga sudah mulai lebih mengutamakan rekrutmen dari lokal dari pada luar negeri. Sebagai contoh adalah Singapura yang sejak tahun lalu sudah mempersiapkan diri untuk menyambut MEA 2015.
Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
Dari data yang diperoleh pada tahun 2010 jumlah pegawai bank sebanyak 362.841 orang dan dalam tahun 2015 diperkirakan sudah berjumlah sekitar 584.358 orang. Dari jumlah pegawai tersebut jumlah pegawai terbesar ada pada bank swasta devisa 45,5% dan bank BUMN 34,3%. Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
Bilamana dilihat dari bidang kompetensinya jumlah terbesar ada pada bidang funding and services sebesar 47,7%, bidang operation sebesar 18,7% dan bidang credit sebesar11,59%.
Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
Dari berbagai macam isu pokok perbankan yang ada di Indonesia dapat dirangkum sebagai berikut: 1. Mitigasi atas dampak negatif dari financial liberalization dan krisis keuangan global agar tidak berdampak sistemik. 2. Meningkatkan daya saing Bank dalam sektor keuangan dan pelebaran akses text perbankan dalam pembiayaan sektor publik. Click to edit Master styles Second level 3. Kemampuan
kesetaraan ketersedian teknologi informasi Third level nasional dalam lingkungan perbankan internasional. perbankan Fourth level
4. Efisiensi dan kondisi governance perbankan Indonesia. Fifth level
5. Dalam hal sumber daya manusia, ketersedian kualitas pegawai pada level manajemen tingkat menengah adalah titik yang krusial. Pada 2020, Indonesia akan mengalami kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan manajer menengah sebesar 40-60%.
Dengan semakin tumbuh berkembangnya dampak globalisasi, maka profesionalisme dalam industri perbankan memerlukan sumber daya manusia yang kompeten. Hal ini dapat dicapai melalui upaya berkesinambungan, terarah dan efektif yang sebaiknya dikelola oleh suatu wadah yang profesional. Wadah ini tentunya didukung dan dikembangkan oleh masyarakat bankir itu Click to edit Master text styles sendiri. Second level Third level Fourth level Fifth level
Dalam industri perbankan, OJK sebagai regulator telah menetapkan serangkaian kebijakan untuk memperkuat pengawasan sektor jasa keuangan, pendalaman pasar keuangan, dan perluasan akses keuangan masyarakat. Hal ini dituangkan dalam serangkaian strategi yang telah dijalankan oleh OJK. Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
IBI sebagai wadah profesional mempunyai visi dan misi untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya mencakup leadership capability dan technical competence. Kompetensi teknis bidang perbankan disesuaikan dengan bidang kerja masing-masing yang kita kenal dengan sembilan unit kompetensi perbankan. Click to edit Master text styles
Dengan visi dan misi inilah IBI dapat bersinergi dengan OJK melalui Second level peningkatan kualitas dan kapabilitas SDM Indonesia untuk Third level mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan Fourth level dan stabil, yang menjadi tujuan regulator. Fifth level
Kompetensi teknis yang kami singgung di slide sebelumnya, terdiri dari sembilan unit bidang kompetensi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah seorang bankir itu kompeten atau tidak. Sembilan bidang yang disertifikasi di LSPP adalah general banking, manajemen risiko, treasury, credit, funding and services, operation, wealth management, internal audit dan compliance. Click to edit Master text styles Second level
Sedangkan untuk empat bidang lain yaitu teknologi informasi, Third level human resources, finance and accounting dan sales and marketing Fourth level tidak disertifikasi di LSPP Fifth level
Karena kondisi di industri perbankan yang semakin menantang, maka kompetensi menjadi mutlak diperlukan agar bankir Indonesia mampu menghadapi tantangan yang semakin berat. Terutama disebabkan oleh meningkatnya intensitas persaingan yang menuntut perbankan menyediakan jasa atau produk yang semakin kompleks dan berisiko, serta adanya pengaruh faktor Click to edit Master text styles masuknya investor asing baik dari aspek global yang memudahkan Second level maupun aspek SDM atau expertise. permodalan Third level Fourth level
Untuk itulah IBI sebagai satu-satunya wadah bagi para bankir telah Fifth level mencanangkan dalam program kerjanya untuk dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi bankir, meningkatkan kapasitas kelembagaan, membentuk fungsi advokasi dan mendorong fungsi rekomendasi.
Program peningkatan kompetensi bankir dilakukan oleh LSPP dengan cara melakukan sertifikasi profesi bankir di Indonesia.
Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
Untuk itu dalam melaksanakan program sertifikasi, pada tanggal 26 Oktober 2006, IBI bersama Himbara, Perbanas, Asbisindo, Asbanda dan Perbarindo mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan atau LSPP. Hal ini dilakukan agar uji kompetensi dapat dilakukan secara intensif. Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
Adapun kinerja LSPP tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Jumlah SKKNI yang dimiliki sebanyak 9 jenis sesuai target yang telah ditentukan. 2. Jumlah lisensi yang dimiliki sebanyak 9 jenis sesuai target yang telah ditentukan. 3. Jumlah peserta uji kompetensi mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. 4. Jumlah peserta refreshment mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013. 5. Jumlah asesor yang dimiliki LSPP mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 6. Demikian halnya dengan jumlah TUK (Tempat Uji Kompetensi) yang juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
LSPP telah melakukan uji kompetensi untuk 9 bidang kompetensi dan sejak tahun 2008 sampai dengan bulan April 2015 telah dilakukan sertifikasi untuk 73.029 peserta khusus untuk manajemen risiko. Sedangkan untuk non manajemen risiko telah dilakukan sertifikasi untuk 5.318 peserta. Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level
Program refreshment untuk bidang manajemen risiko telah dilakukan untuk 5.402 peserta. Dan selama tahun 2015 sampai dengan 10 Mei 2015 sebanyak 2.393 peserta. Sehingga total peserta refreshment menjadi sebanyak 7.795 peserta. Untuk program Click to edit Master sertifikasi text styles dari 2008 sampai dengan 10 Mei 2015 telah 79.250 peserta. Secondmencapai level Third level Fourth level Fifth level
IBI telah melakukan pemberian gelar profesi bagi bankir yang kompeten untuk level dan bidang tertentu. Pada 11 Desember 2014 IBI memberikan gelar Certified Compliance Manager (CPM) kepada 19 orang dan gelar Certified Bank Audit Manager (CBAM) kepada 2 orang. Kedepan IBI mengharapkan seluruh pengurus bank di Indonesia memiliki sertifikasi kompetensi dan gelar profesi Click edit Master text styles yangtoditerbitkan oleh IBI. Second level Third level Fourth level Fifth level
Demikian materi dari IBI yang dapat kami sampaikan dalam acara Kongres ini. Semoga apa yang kami sampaikan dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi inspirasi dalam pengembangan kompetensi bankir di Indonesia. Terima kasih. Wassalamualaikum wr, wb. Click to edit Master text styles Second level Third level Fourth level Fifth level