Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Ekonomi Global Tingkat Pengangguran AS Naik ke Level Tertinggi Sepanjang 2012 Tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengalami peningkatan pada bulan Juni 2012, setelah pada bulan 1,5 Mei sebelumnya berada pada level 8,2%. 1 Peningkatan pengangguran ini, terlihat dari klaim santunan pengangguran yang berada 0,5 pada level 387 ribu sampai dengan akhir pekan 16 Juni, lebih tinggi dari perkiraan 0 sebelumnya sebesar 383 ribu. Tingkat klaim -0,5 santunan pengangguran ini meningkatkan kekhawatiran perlambatan pasar tenaga kerja -1 akan terus berlanjut dan membatasi belaja Industrial Production Retail Sales konsumen. Data lain menunjukkan indikator sektor rill AS turun pada bulan Mei 2012, produksi industri jatuh ke level minus 0,1% dari bulan sebelumnya sebesar 0,97%, sedangkan tingkat penjualan retail tetap berada pada level minus 0,2%. Apr-12
May-12
Mar-12
Jan-12
Feb-12
Dec-11
Oct-11
Nov-11
Sep-11
Jul-11
Aug-11
Jun-11
Apr-11
May-11
Mar-11
Jan-11
Feb-11
Industrial Production dan Retail Sales AS
Dalam konferensi persnya di Washington, the Fed menyatakan bahwa fokus utama adalah outlook lapangan kerja untuk menentukan apakah perlu tambahan stimulus lebih besar atau tidak. Berdasarkan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), the Fed menegaskan Operation Twist akan terus dijalankan guna meredakan tekanan dalam suku bunga panjang dan membuat kondisi perekonomian secara keseluruhan lebih akomodatif. Selain itu, the Fed juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2012 pada kisaran 1,9% hingga 2,4% atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada kisaran 2,4% hingga 2,9%. Perkiraan pertumbuhan 2013 juga direvisi dari kisaran 2,7% hingga 3,1% menjadi 2,2% hingga 2,8%. Sementara proyeksi tingkat pengangguran dinaikkan menjadi kisaran 8% hingga 8,2% atau naik dibandingkan proyeksi April pada kisaran 7,8% hingga 8%.
1|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Defisit Perdagangan Jepang Melebar pada Mei 2012 Indikator Perdagangan Jepang 25
1000.0
20
500.0
15 0.0
10 5
-500.0
0
-1000.0
-5 -1500.0
-10 -15
-2000.0
Surplus/Defisit (RHS)
Ekspor(%,yoy)
Defisit Perdagangan Jepang pada bulan Mei 2012 mencapai 907,3 miliar yen atau sekitar US$ 11,5 miliar lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Ekspor naik sebesar 10% (yoy), sedangkan impor melesat ke level 9,3% (yoy) lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,3%. Defisit perdagangan Jepang dalam periode Januari hingga Mei 2012 sebesar 2,97 triliunn Yen dan sudah melampaui defisit tahun 2011 yang sebesar 2,56 triliun Yen.
Impor(%,yoy)
Indikator Perekonomian Jerman Melemah pada Juni 2012 Tingkat keyakinan investor Jerman pada Juni 2012 mengalami penurunan lebih rendah dari estimasi para ekonom akibat krisis utang Eropa yang membebani prospek perekonomian. Lembaga ZEW Center for European Economic Research di Mannheim mengungkapkan Indeks harapan investor dan analis turun menjadi minus 16,9 dari 10,8 pada bulan sebelumnya. Data lain menunjukkan, indeks kepercayaan bisnis Jerman per Juni merosot ke level terrendah sejak Maret 2010 yaitu ke level 105,3 dari bulan sebelumnya sebesar 106,9.
Moody’s Menurunkan Peringkat Kredit Rating 15 Bank Besar Dunia Moody’s Investor Service menurunkan peringkat kredit rating 15 bank dan sekuritas besar di dunia pada Kamis (21/6/2012) karena prospek kinerja jangka panjang mereka yang suram dan pasar modal dunia yang bergejolak. Lembaga pemeringkat internasional ini mengkhawatirkan bisnis pasar keuangan yang tengah bergejolak. Peringkat jangka panjang 4 perusahaan di antaranya diturunkan 1 notch, 10 perusahaan yang lainnya diturunkan 2 notch, sedangkan 1 perusahaan diturunkan 3 notch.
2|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Bank-bank yang mengalami penurunan peringkat utang antara lain Bank of America Corp., Barclays Bank, BNP Paribas, Citigroup Inc., Agricole S.A., Credit Suisse Group AG, Deutcshe Bank AG, Goldman Sachs Group Inc., HSBC Holdings Plc., JPMorgan Chase & Co., Morgan Stanley, Royal Bank of Canada, Royal Bank of Scotland, Societe Generale, dan UBS AG. Berdasarkan pernyataan dari Moody’s, tidak ada lembaga keuangan yang dipangkas peringkatnya lebih dari proyeksi. Peringkat utang jangka panjang Morgan Stanley dikurangi dua notch menjadi Baa1, dan sembilan bank lain juga dipangkas dua notch. Peringkat utang Credit Suisse dipangkas tiga notch menjadi A2. Sementara itu, HSBC Holdings Plc, bank terbesar Eropa, dipangkas satu notch dan bukan dua notch seperti yang diproyeksikanMoody’s sebelumnya. Royal Bank of Scotland Group Plc dan Llyods Banking Group Plc diturunkan satu notch. Dampak dari downgrade tersebut tidak berpengaruh besar terhadap credit default swap (CDS) dan saham bank-bank terkait. CDS Morgan Stanley turun sebesar 20 basis poin menjadi 370, dan harga sahamnya menguat sebesar 4,6% setelah Moody’s memangkas peringkat utang lembaga keuangan ini sebanyak dua notch. CDS Bank of America Corp, yang dipangkas dua notch ke level junk, juga turun dan begitu pula Goldman Sachs Group Inc. Pemangkasan peringkat utang sudah diantisipasi pasar sejak Moody’s pada 15 Februari lalu meninjau ulang peringkat 17 bank. Sejak saat itu, harga-harga di pasar sudah mencerminkan skenario terburuk jika terjadi downgrade.
Perkembangan Harga Minyak Dunia 140
Harga Minyak Dunia (US$ per barel)
130 120 110 100 90 80 70 60
3|Page
Brent
WTI
ICP Minas
Harga minyak mentah dalam sepekan terakhir menunjukan sebuah kondisi yang mengkhawatirkan. Tekanan dari buruknya kondisi fundamental ekonomi global berhasil menenggelamkan harga minyak ke level terendah dalam 18 bulan terakhir di posisi 77 dollar per barel. Harga minyak sempat berada di level 84 dollar per barel di pertengahan pekan ini namun merosot akibat imbas ditundanya kepastian
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
pemebrian stimulus perekonomian AS oleh Fed Pada penutupan perdagangan pekan lalu (22/06) harga minyak dunia turun tajam, mencapai level terrendah selama 2012. Harga minyak Brent dan WTI masing-masing turun ke level US$ 90,37 per barel dan US$ 79,36 per barel. Penurunan harga minyak tersebut memberikan tekanan terhadap harga minyak domestik (icp minas) yang turun ke level US$ 97,41 per barel. Kementerian Energi Amerika Serikat melaporkan cadangan minyak bertambah sebesar 2,9 juta barel menjadi 387,3 juta beral pada pekan yang berakhir pada 15 Juni atau yang tertinggi sejak Juli 1990. Sementara itu, produksi minyak naik menjadi 6,35 juta barel per hari, atau yang tertinggi sejak Februari 1999. Dalam laporan Outlook Energi Jangka Pendek pada 12 Juni lalu, Kementerian Energi Amerika Serikat memperkirakan permintaan minyak di negara konsumen minyak terbesar di dunia ini akan turun selama dua tahun berturut-turut pada 2012. Selain itu, Pasokan minyak dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) naik pada Mei mencapai level tertinggi sejak Oktober 2008, sehingga semakin menekan harga minyak global. Arab Saudi negara produsen minyak terbesar di dunia, memproduksi dengan laju paling cepat dalam 23 tahun belakangan.
Perkembangan Harga Komoditas Internasional Perkembangan Harga Komoditas Pangan (Des 2010=100)
Perkembangan Harga Komoditas Tambang (Des 2010 = 100) 140 130 120 110 100 90 80 70 60 Dec-10
120 110 100
90 80 70
Mar-11
Jun-11 allumunium
Sep-11 tembaga
Dec-11 emas
Mar-12
60 Dec-10
Mar-11
Jun-11 Palm Oil
Sep-11 Kedelai
Dec-11
Mar-12
Gandum
Pada akhir perdagangan harga emas tampak mengalami penurunan lanjutan di tutup pada level harga 1572,45 dolar per troy ons (22/06). Harga emas tergerus melemah meskipun berusaha 4|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
keras untuk bangkit. Tren melemah emas tampak kembali karena Fed masih belum memberikan lampu hijau untuk penerapan kebijakan stimulus. Harga emas terpuruk selama 4 hari berturut-turut juga didorong oleh anjloknya harga minyak mentah. Emas merupakan komoditas yang biasa digunakan sebagai sarana hedging terhadap inflasi sehingga biasanya bergerak dengan korelasi positif terhadap harga minyak mentah. Pada penutupan perdagangan di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) dini hari tadi harga kedelai berjangka tampak mengalami penurunan yang signifikan (22/06). Menguatnya dolar tadi malam merupakan faktor pendorong utama penurunan harga komoditas ini. Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rival-rivalnya mengakibatkan harga komoditas menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Kondisi ini mengakibatkan permintaan terhadap komoditas turun dan harganya melemah. Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Juli tampak mengalami penurunan sebesar 8 sen dan ditutup pada posisi 14.38 dolar per bushel. Sementara itu harga kedelai berjangka untuk kontrak November tampak mengalami penurunan sebesar 24.25 sen dan berakhir pada posisi 13.7125 dolar per bushel.
Perkembangan Nilai Tukar dan Saham Global Perkembangan Saham Global s.d 22 Juni '12 (mtm)
Perkembangan Nilai Tukar Global s.d 22 Juni '12 (mtm) Korea
0.55
Singapura
-0.23
Japan
-0.58
China
-0.65
EU -2.02
Malaysia
Inggris
2.04
Thailand
1.89
Amerika
1.10
Korea
1.02 0.79
Singapura
-3.08 -4
3.26
Jepang
-2.24
India
3.64
Filipina
-1.29
Indonesia
5.90
Malaysia
-0.90
Thailand
India
0.15
Indonesia -3.27 -3
-2
-1
0
1
-4
-2
0
2
4
6
8
Pada penutupan perdagangan di bursa saham AS pekan lalu terjadi peningkatan yang cukup signifikan (23/06). Bursa AS menguat setelah pada perdagangan sebelumnya sempat 5|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
mengalami aksi jual yang tajam. Pasar kembali normal karena pemotongan rating bank-bank oleh Moody’s sudah diantisipasi dan tidak lebih buruk dari estimasi. Indeks S&P 500 tampak membukukan peningkatan sebesar 0.7% di akhir perdagangan dini hari tadi. Indeks tersebut ditutup pada posisi 1335.02 poin. Sementara itu indeks Dow Jones tampak mengalami peningkatan sebesar 67.21 poin (0.5%) dan berakhir pada posisi 12640.78 poin. Dibandingkan dengan bursa saham global, bursa saham Indonesia masih mengalami tren pelemahan. Pada penutupan pekan lalu, IHSG di tutup pada level 3889,532 atau melemah 3,27% (mtm). Nilai tukar Indonesia, Rupiah, masih mengalami depresiasi sampai dengan akhir pekan lalu. Rupiah ditutup pada level Rp9494/USD atau depresiasi sebesar 2,02% (mtm). Apabila dibandingkan dengan nilai tukar dunia lainnya, nilai tukar India mengalami depresiasi yang cukup tajam yaitu sebesar 3,08% (mtm). Depresiasi ini di dorong oleh jatuh temponya utang LN korporasi yang sudah mencapai rekor US$5,3 miliar, tingginya tingkat inflasi India, serta adanya tekanan dari lembaga pemeringkat Fitch dan S&P akan penurunan peringkat utang India di bawah level layak investasi.
Ekonomi Domestik Sektor Riil Pemerintah Alokasikan Rp4 Triliun untuk BPJS Pemerintah akan mengalokasikan Rp4 triliun untuk modal awal dua Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam rangka perluasan kantor pelayanan. Menurut Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), masing-masing badan penyelenggara akan mendapatkan Rp2 triliun untuk peningkatan kualitas pelayanan dengan membuka kantor cabang di setiap kabupaten dan kota. DJSN juga menjelaskan bahwa dengan berlakunya pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sejak tanggal 1 Januari 2014 maka setiap warga negara harus mendapat pelayanan maksimal. Pada 1 Januari 2014, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan melaksanakan pelayanan kesehatan bagi setiap warga negara. Warga yang mampu (pekerja dan profesional) akan membayar iuran sedangkan warga yang miskin dan tak mampu akan dibayar oleh negara.
6|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Sedangkan, pada tanggal 1 Juli 2015 BPJS Ketenagakerjaan akan mulai beroperasi dan setiap pekerja yang mempunyai hubungan kerja secara formal berhak mendapat perlindungan dari risiko kerja. Perlindungan berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun. Tugas utama BPJS Ketenagakerjaan adalah memastikan semua pekerja formal menjadi peserta karena saat ini baru sepertiga yang menjadi peserta aktif. Konsekuensi dari kebijakan ini, BPJS Ketenagakerjaan juga harus memiliki kantor di setiap kabupaten dan kota. Menurut DJSN, akan banyak lapangan kerja baru karena kedua BPJS harus memilki kantor di setiap kabupaten dan kota. Di sisi lain akan terjadi kesadaran baru dari masyarakat untuk menjadi peserta jaminan sosial. Sementara, nantinya PT Askes akan bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan dan PT Jamsostek bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Bappenas Klarifikasi Publikasi Indeks Negara Gagal Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memberikan klarifikasi hasil publikasi Indeks Negara Gagal (FSI) 2012, yang mengkategorikan Indonesia sebenarnya dalam status moderat. Sebagaimana diberitakan, lembaga The Fund for Peace (FFP) melalui Indeks Negara Gagal (FSI) 2012 yang dipublikasi di di Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin (18/6), menempatkan Indonesia di posisi 63 dari 177 negara dengan angka indeks 80,6. Menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, melalui 12 indikator yang digunakan dalam publikasi FSI 2012 tersebut, Indonesia dikategorikan membaik dalam enam indikator, empat indikator stagnan, dan mengalami pemburukan dalam dua indikator lainnya. Untuk enam indikator yang mengalami peningkatan adalah pelayanan publik, intervensi eksternal, pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, kualitas sumber daya manusia dan pengungsi. Sedangkan, beberaap indikator yang cenderung stagnan diantaranya legitimasi negara, aparat keamanan, persaingan elite politik, dan tekanan demografi. Sementara, dua indikator yang memburuk adalah masalah kekerasan kelompok dan hak asasi manusia. Beberapa hal yang menjadi catatan dalam publikasi FSI 2012 diantaranya keberhasilan reformasi politik dan rekonsiliasi demokrasi yang menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Meskipun dengan catatan masih lemahnya sektor pemberdayaan masyarakat, korupsi, perlindungan hukum dan sistem peradilan, serta kekerasan terhadap kelompok minoritas dan fragmentasi para elite politik. 7|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Dividen Interim BUMN Akan Ditiadakan Pada Tahun 2013 Kementerian BUMN mengharapkan dividen interim pada tahun anggaran 2013 ditiadakan. Menurut Kementerian BUMN, pada dasarnya semua BUMN akan ditarik dividen kecuali BUMN yang membukukan rugi pada tahun berjalan, BUMN dengan kondisi tertentu yang dibatasi oleh regulasi, dan BUMN dengan kebutuhan dana dalam rangka pengembangan usaha. Sementara, tidak adanya dividen interim ini baik disebabkan karena jumlah dividen yang disetor oleh PT Freeport lebih kecil dari proyeksi. Menurut Kementerian BUMN, pada tahun depan, setoran dividen BUMN meningkat menjadi Rp 31,1 triliun dibanding 2012 yang sebesar Rp 30,77 triliun. Setoran dividen 2013 ditargetkan bisa mencapai Rp 32,6 triliun, bila PT Freeport dapat membagikan dividen kepada pemegang saham pada tahun depan. Namun demikian, dengan mempertimbangkan perkembangan terkini situasi Papua, terdapat kemungkinan Freeport tidak akan bisa memberikan dividen karena perusahaan berhenti beroperasi. Target setoran dividen BUMN tahun buku 2012 kepada negara adalah sebesar Rp 32,6 triliun yang akan berasal dari Pertamina dengan rasio dividen sebesar 40 persen atau sekitar Rp 9,4 triliun. Kemudian, PT PLN Persero sekitar 35 persen atau Rp 4,374 triliun, BUMN Tbk dengan rasio dividen 0-35 persen atau Rp 12,340 triliun. Selanjutnya, BUMN lain dengan rasio dividen 10-35 persen atau Rp 4,849 triliun dan minoritas (PT Freeport Rp 1,5 triliun, PT Socofindo Rp 80 miliar, dan PT Indosat Tbk sebesar Rp 100 miliar). Sementara, pada tahun 2012, rasio dividen (pay out ratio/POR) BUMN perbankan diusahakan sebesar 25 persen dengan mempertimbangkan rasio kecukupan modal (CAR). Sedangkan, rasio dividen maksimal untuk semua BUMN adalah 40 persen, sehingga dana BUMN bisa difokuskan untuk investasi terutama di bidang infrastruktur.
8|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
DPR Segera Menyusun UU Penghematan Energi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyampaikan pidato tentang gerakan nasional penghematan energi di Istana Negara, Jakarta pada hari Selasa (29/5/2012) lalu. Namun sejumlah pihak termasuk DPR menilai Instruksi Presiden tersebut kurang efektif. Karenanya, sebagaimana diutarakan Komisi XI DPR, DPR akan menyusun Undang-undang tentang penghematan energi. Tujuannya, tidak lain DPR ingin mendukung gerakan hemat energi yang dicanangkan Pemerintah dan lebih tegas dari sisi pengaturannya. Menurut Komisi XI DPR, DPR tengah mencari pola apa yang tepat untuk penghematan energi yang akan dilakukan. Pun demikian dengan sanksi yang akan dikenai jika tidak dilaksanakan dan ditepati gerakan ini sendiri. Masalah penghematan energi ini sekarang sedang menjadi isu hangat di DPR ini untuk membantu Pemerintah dan membantu bangsa ini agar tidak terbebani dengan BBM bersubsidi dan pembangunan nasional bisa tetap terus berjalan. Menurut Komisi XI DPR, secara substansi UU mengenai penghematan energi ini akan lebih mengarah pada penghematan di masing-masing sektor. BUMN Akan Tagih Pajak Mulai 1 Juli 2012 Direktorat Jenderal Pajak (DJP)-Kementerian Keuangan akan menunjuk seluruh BUMN untuk menjadi pemungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang akan dimulai sejak tanggal 1 Juli 2012. Hal tersebut merupakan implementasi dari peraturan perpajakan yang baru yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 85/PMK.03/2012 tentang Penunjukkan BUMN Sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Secara substansi, dalam PMK Nomor 85/PMK.03/2012 tersebut diatur tentang tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN dan PPnBM yang wajib dilakukan BUMN atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh rekanan kepada BUMN. Untuk pemungutan dilakukan pada saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak, penerimaan pembayaran, atau penerimaan pembayaran termin. Selanjutnya, PPN dan PPnBM yang telah dipungut wajib disetorkan kepada kantor pos atau bank persepsi paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir, dan
9|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak di mana BUMN terdaftar paling lama pada akhir bulan berikutnya, setelah berakhirnya masa pajak. Menurut DJP, PMK Nomor 85/PMK.03/2012 ini merupakan aturan pelaksanaan dari Pasal 16A UU Nomor 42 Tahun 2009 tentang PPN dan PPnBM dan akan diberlakukan terhadap 140 BUMN yang terdaftar pada Kementerian BUMN (data per 11 Juni 2012) dan efektif pada tanggal 1 Juli 2012.
Gapki Berencana Ajukan Uji Materiil Atas Bea Keluar CPO Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) berencana mengajukan judicial review (uji materil) terkait penetapan Pajak Bea Keluar yang ditetapkan Pemerintah terhadap ekspor Crued Palm Oil (CPO). Kebijakan Pemerintah tersebut dinilai tidak sesuai dengan undang-undang. Menurut Gapki, dalam penetapan Bea Keluar, ada tiga alasan yang bisa dijadikan pertimbangan oleh Pemerintah, yakni untuk normalisasi harga, mendorong industri, dan menjaga lingkungan. Namun, saat ini penetapan Bea Keluar CPO cenderung untuk peningkatan pendapatan negara. Dalam kondisi demikian, Gapki menilai Bea Keluar tidak bisa memberikan manfaat bagi industri, tapi justru mematikan industri dan menurunkan daya saing. Gapki menambahkan bahwa sebenarnya tujuan pajak sudah jelas yang salah satunya untuk meningkatkan daya saing dan meningkatkan perekonomian nasional, bukan justru mematikan industri akibat naiknya biaya produksi. Di sisi lain, Gapki juga berpandangan bahwa akibat lahan yang semakin menipis, industri kelapa sawit Indonesia sulit untuk berekspansi. Akibatnya, ekspansi perkebunan sawit hanya bisa mencapai 200-250 hektare (ha) per tahun. Kondisi tata ruang yang belum jelas ikut menjadi faktor penghambat industri kelapa sawit untuk melakukan ekspansi. Meskipun ada beberapa pulau yang berpotensi, di antaranya pulau Kalimantan dan Sumatera yang akan menjadi bidikan khusus industri untuk melakukan ekspansi. Selain masalah tata ruang, kondisi infrastruktur saat ini yang kurang memadai pun menjadi salah satu hambatan bagi industri kelapa sawit untuk berkembang.
10 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Sektor Finansial Strategi Perbankan Menghadapi Krisis Kondisi perekonomian dunia yang tidak kunjung membaik, mendorong perbankan mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi dampak krisis global. Selain memupuk valuta asing dan lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke eksportir, bank juga mengetatkan biaya operasional. Tujuannya, ketika krisis makin parah dan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) meningkat, bank bisa mengalihkan hasil efisiensi untuk memperbesar biaya pencadangan. Salah satu penghematan yang dilakukan perbankan adalah dengan menekan biaya ekspansi jaringan dan memperbanyak ATM serta menambah fitur electronic banking yang jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya untuk menambah cabang yang rata-rata mencapai Rp 4-5 Milliar.
Pelaksanaan Aturan Loan To Value Aturan Loan to value (LTV) telah mulai diberlakukan pada tanggal 15 Juni 2012, tetapi dalam praktiknya masih terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh multifinance. Praktik kredit dengan uang muka murah masih banyak terjadi. Beberapa penjual kendaraan bermotor masih memberlakukan uang muka kurang dari 20%. Pelanggaran tersebut dilakukan dengan alasan pemberian diskon uang muka, tetapi berlaku untuk kendaraan tipe tertentu. Namun demikian, banyak multifinance yang telah taat dan menerapkan aturan LTV tersebut. Selain itu banyak pula perusahaan multifinance yang mulai menawarkan pembiayaan syariah agar tidak memberatkan calon konsumen. Beberapa multifinance menjelaskan bahwa minat konsumen untuk uang muka melalui pembiayaan syariah terbilang tinggi. Dalam sehari paling tidak tiga calon debitur yang mengambil pembiayaan syariah.
Identitas Tunggal Investor Pasar Modal Setelah mewajibkan investor membuat Rekening Dana Investor (RDI), Bapepam-LK juga mewajibkan investor memiliki nomor tunggal identitas pemodal (single investor identification). Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK tentang Nomor Tunggal Identitas Pemodal tertanggal 14 Juni 2012 dan akan diberlakukan pada 31 Agustus 2012. Oleh karenanya, tanpa nomor identitas tunggal, investor dilarang bertransaksi saham mulai tanggal tersebut. Dalam aturan tersebut pembuatan nomor identitas wajib terlaksana saat pembuatan RDI oleh perusahaan 11 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
efek yang bersangkutan. Pembuatan nomor identitas berlangsung di satu tempat, yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. Selain penting untuk melindungi nasabah, nomor identitas ini juga penting untuk bagi sisi pengawasan. Dengan nomor tersebut, nasabah dapat mengakses secara langsung perkembangan rekening efek, sehingga bisa memonitor mutasi, saldo efek, hingga dana yang tersimpan. Selain itu aturan ini juga mencegah praktik goreng-menggoreng saham oleh nasabah, mencegah transaksi-transaksi mencurigakan, serta menciptakan transparansi pemilikan saham dan perdagangannya.
Iklan Asuransi Gratis akan Ditertibkan Saat ini, banyak perusahaan asuransi yang beriklan dengan memberikan asuransi gratis melalui pembelian produk tertentu seperti produk tabungan di beberapa bank, penjualan kendaraan bermotor, properti, hingga produk investasi seperti reksadana, yang menjanjikan asuransi kesehatan hingga jiwa secara gratis ke para nasabah yang membeli. Namun, menurut otoritas, iklan tersebut menyalahi definisi asuransi dalam undang-undang perasuransian sehingga akan ditertibkan. Untuk melindungi masyarakat, Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tengah mengkaji aturan terkait iklan asuransi gratis tersebut. Karena tidak ada asuransi dengan dalil premi gratis. Sesuai undang-undang, asuransi merupakan perjanjian kedua pihak dimana pihak pertama membayar premi, dan pihak lain menjanjikan santunan apabila terjadi peristiwa tertentu. Artinya, ada kesepakatan pembayaran antara kedua belah pihak. Bapepam-LK akan menertibkan iklan-iklan tersebut agar tidak menimbulkan salah persepsi di masyarakat. Bapepam-LK juga menginginkan agar asuransi dipahami bukan sebagai produk mahal, tapi tidak juga sebagai sesuatu yang gratis. Sementara itu Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), sepakat dan mendukung upaya regulator untuk mengarahkan perusahaan asuransi, sehingga masyarakat tidak salah persepsi tentang suatu produk asuransi.
12 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Dampak Krisis Ke Sektor Perbankan Tidak Signifikan Meski penyelesaian krisis di Eropa masih belum jelas, tetapi bisnis bank di Tanah Air tetap berkembang pesat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) hingga pekan kedua Juni 2012, kredit perbankan tumbuh 28% year on year (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan rencana bisnis bank (RBB) tahun 2012 yang sebesar 24%. Sebagai catatan, pada bulan April 2012, kredit sudah tumbuh 25,7% (yoy) menjadi Rp 2.334,21 triliun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit investasi yang mencapai Rp 475,75 triliun atau tumbuh 28,8%, sedangkan untuk kredit modal kerja dan kredit konsumsi tumbuh masingmasing sebesar 27,7% dan 20,5%. Menurut seorang pengamat perbankan, tingginya pertumbuhan kredit perbankan karena adanya pengalihan permintaan ke domestik karena ekspor Indonesia sedang lesu seiring pelemahan permintaan barang dari luar negeri. Namun, bila dalam tiga bulan ke depan pertumbuhan masih tinggi, BI seharusnya meningkatkan pengawasan pada penyaluran kredit. Sebab, saat ini rasio intermediasi (LDR) sudah 81% yang berpotensi menyebabkan likuiditas semakin berkurang. Terkait dengan dampak krisis Eropa, Bank Indonesia berpendapat bahwa Perbankan Indonesia masih relatif aman karena pondasinya kuat dan eksposur ke negara pusat krisis sangat kecil. Total eksposur perbankan nasional ke Eropa hanya Rp 150 triliun dari Rp 3.000 triliun aset perbankan. Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat pada periode 25-27 Juni 2012 ada beberapa komoditas yang harganya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode 18-22 Juni 2012. Untuk Cabe Merah Keriting misalnya, dalam periode 25-27 Juni 2012 harganya berkisar Rp27.260 per kg atau turun 2,65 persen dibandingkan periode 18-22 Juni 2012 yang berkisar Rp28.003 per kg. Sedangkan, untuk Cabe Merah Biasa, dalam periode 2527 Juni 2012 harganya berkisar Rp26.785 per kg atau turun 4,56 persen dibandingkan periode 18-22 Juni 2012 yang berkisar Rp28.064 per kg. Dalam periode yang sama, Bawang Merah juga mengalami penurunan 3.53 persen. Sebaliknya, Gula Pasir justru mengalami kenaikan 2.28 persen menjadi Rp12.936 per kg jika dibandingkan harganya dalam periode 18-22 Juni 2012 yang berkisar Rp12.648. 13 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy June 25th, 2012
Sementara itu, untuk komoditas lainnya seperti Beras, Minyak Goreng Curah, Telur Ayam Ras, Tepung Terigu, dan Daging Sapi bergerak dalam kisaran yang tipis dalam dua periode waktu tersebut sebagaimana bisa dilihat dalam tabel di bawah.
14 | P a g e