PERSETIA Perhimpunan Sekolah=Sekolah Teologia di Indonesia Association of Theological Schools in Indonesia Jln. Proklamasi 27, Jakarta 10320, Indonesia PEMBARUAN DATA BASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A Nama Sekolah : Sekolah Tinggi Teologi Gereja Methodist Indonesia (GMI) Bsandar Baru – Sibolangit- Medan Sumatera Utara Berdiri sejak tahun : 1983 Narasi singkat :Berdirinya STT - GMI
A. Berawal dari Institut Alkitab GMI Guna menjawab kebutuhan tenaga penginjil yang mempunyai latar belakang pendidikan theologia secara formal, maka bulan September 1953 Pimpinan Distrik Berbahasa Tionghoa yaitu Pdt. Yap Un Han, merencanakan untuk mendirikan sekolah Alkitab. Setelah seluruh persiapan matang selama kurang lebih 4 bulan, maka pada bulan Januari 1954, Sekolah Alkitab diresmikan Bishop Raymond L.Archer di Jln. Hamka no 38, Medan (sekarang Jln.M.T.Haryono), dan Pdt. Yap Un Han sekaligus menjadi direktur, sedangkan guru tetap antara lain, Pdt. Nixon dan Pdt. G.A. Robinet dengan sepuluh orang siswa. Mengacu pada kebutuhan tenaga penginjil yang semakin meningkat, maka melalui keputusan Konperensi Tahunan tahun 1964, Sekolah Alkitab menerima siswa dari berbagai bahasa dan budaya. Pada tahun 1968, nama Sekolah Alkitab berubah menjadi Institut Alkitab (IA) dan berpindah alamat ke Jln. K.L Yos Sudarso 166-A Medan.
II. Munculnya Ide Pendirian Institut Theologia Alkitabiah Dalam Konperensi Agung III yang berlangsung tanggal 21-28 Agustus 1977 di Institut Alkitab Medan memutuskan/menetapkan program Institut Alkitab sebagai berikut : 1. Meningkatkan pendidikan di Institut Alkitab menjadi Akademi/sederajat; 2. Menambah ruangan belajar dan asrama; 3. Mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri. Kemudian pada Konperensi Agung IV yang berlangsung juga di Institut Alkitab tanggal 11-18 Oktober 1981, diambil keputusan sebagai berikut: 1. Institut Alkitab dipindahkan, yang keputusannya dengan jalan voting (27 suara setuju pindah dan 22 suara tidak setuju pindah) 2. Penggantian nama/pemberian nama baru diserahkan kepada departemen untuk memberikan nama yang paling baik. 3. Peningkatan Institut Alkitab menjadi akademi sesuai dengan keputusan Konperensi Agung IV (Notulen KONAG IV hal 27-28). Pada hari Minggu tanggal 18 Oktober 1981 yaitu pada penutupan Konperensi Agung IV, GMI meresmikan Methodist Centre dengan sebuah kebaktian sederhana tetapi penuh arti dan makna. Pdt. DR. Warthon dan Nyonya dari USA turut hadir, juga Jend.Purn.L.R. Munthe beserta unsur Pemerintahan Daerah Tk II Deli Serdang dan Kecamatan Sibolangit. Lokasi tersebut adalah di Jl. Bukum-Bandar Baru, yang kemudian menjadi sekolah teologi yang dimaksud. Setelah Konperensi Agung IV, mulailah dilakukan persiapan untuk membuka perguruan theologia. Dalam rangka ini, diadakan beberapa pembicaraan tentang azas dan tujuan perguruan teologi yang dikehendaki. Untuk mempelopori pendirian perguruan teologi ini, maka didatangkanlah DR. D.F. Walker dari STT Jakarta. Setelah penetapan dalam KONTA GMI pada bulan Juli 1982, maka pada bulan September 1982, beliau pindah ke Bandar Baru, yang sudah terpilih menjadi lokasi perguruan tersebut. Dan oleh pemimpin-pemimpin GMI, ditetapkanlah nama Institut Theologia Alkitabiah (ITA) untuk perguruan yang akan didirikan tersebut. Berdirinya ITA tidak dapat dipisahkan dari gerakan Pekabaran Injil (PI) dalam GMI.Api Pekabaran Injil terus menyala sejak perayaan Jubileum 75 Misi Methodist di Indonesia (Mei 1905-Mei 1980) yang dirayakan secara nasional di Medan pada bulan Juli 1980. Bishop Kau Yeh Chung dan tim misinya beserta DR. Duvon Corbit (Sekretaris bidang kesehatan BOGM New York) bersama Bishop GMI dan Departemen PI terus mengadakan penginjilan ke Kecamatan Mardinding, Tanah Karo.
Pada tanggal 30 Mei 1982 (hari Pentakosta), setelah kurang lebih satu tahun Pdt. G.M.P Simanjuntak beserta rekan-rekannya mengadakan penginjilan terhadap suku Karo, terjadilah pembabtisan masal pertama oleh GMI di Lau Penghulu, Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo.Pada saat itu ada kurang lebih 650 jiwa mereka yang percaya kepada Yesus dibaptis.Pada pembaptisan masal ini, turut hadir Sekwilda Kabupaten Karo dan unsur-unsur pemerintahan Kecamatan Mardinding dari Lau Balang, juga hadir Bapak Isac Malino dari LEPKI Malang, Jawa Timur. Baptisan masal yang pertama ini disusul dengan baptisan masal yang kedua di Rambah Tampu pada tanggal 8 Agustus 1982 untuk lebih kurang 1200 jiwa. Pada baptisan masal kedua ini hadir Pdt. Wish Lemon dari Tulsa, Oklahoma-USA, Bapak Ketaren dari Bandung, Bapak Jend. Purn. L.R. Munthe, Bapak Tampak Sebayang (mantan Bupati Tanah Karo) dari Medan. Baptisan masal ketiga pada tanggal 31 Oktober 1982 diadakan di Tanjung Pamah untuk kurang lebih 1500 jiwa. Pada waktu itu hadir Pdt. T.C. Nga dan Pdt. Kang Ho Soon dari Gereja Methodist Singapura dan Bapak A.Simanjuntak, Pimpinan BPK Gunung Mulia Jakarta.Pada saat itu beliau menjanjikan penerbitan buku “Saat Teduh” berbahasa Karo yaitu “Paksa Teneng”, yang hingga sekarang banyak dipergunakan orang Kristen suku Karo. Api PI pada suku Karo terus menyala dari Kecamatan Mardinding ke Kecamatan Juhar, Kecamatan Tanah Pinem (Dairi) dan kemudian ke Kabupaten Langkat di mana banyak orang Karo yang masih memeluk agama Pemena berdomisili. Setelah ribuan orang Karo dibaptis dan mengetahui bahwa ratusan ribu lagi orang Karo yang masih memeluk agama pemena, sekarang timbul tanda tanya besar: Siapakah yang akan menggembalakan dan membina umat Kristen yang baru ini? Siapakah yang akan ditugaskan GMI untuk menjangkau masyarakat Karo yag ratusan ribu lagi perlu dimenangkan? Siapakah hamba Tuhan yang akan pergi untuk membawa Injil kepada banyak suku lain yang jumlahnya puluhan juta di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan itu, maka pada tanggal 14 Agustus 1983 di sore hari pada sebuah kebaktian sederhana, Bishop H. Sitorus meresmikan berdirinya Institut Theologia Alkitabiah (ITA). Pada waktu itu, selain umat Methodist dan calon calon mahasiswa ITA, hadir para undangan di antaranya DR. TD.Pardede dengan Yayasan Hermina. Setelah kebaktian berakhir, DR. TD Pardede berjanji akan mendirikan sebuah ruangan kuliah. Janji itu ditepati, tetapi dari sebuah ruangan kuliah „ditukar‟ menjadi sebuah Chapel sesuai dengan saran dan permohonan Pimpinan GMI. Selanjutnya, sejarah Institut Theologia Alkitabiah GMI Sampai berganti nama sebagai Sekolah Tinggi Teologia GMI, sbb: 1. Tahun 1983-1984 Rektor ITA yang pertama adalah Drs. Boaz Yahya, yang juga menjabat sebagai Direktur IA di Medan. Staf Dosen yang tinggal di kampus ITA adalah DR. D.F. Walker, Ph.D; Ibu Alice Walker, BA; PW Bone SmTh; Indriani Bone S.Th; dan Pdt. Frederick Ingold M.Div. Mahasiswa ITA dalam tahun pertama berjumlah 14 orang , ditambah 1 pelajar khusus. Di antaranya11 orang anggota GMI, 2 orang GBKP, 1 orang ONKP dan 1 orang RK.Fasilitas kampus yang ada pada permulaan masih sederhana sekali. Ada satu rumah (bekas villa Bupati Deli Serdang) yang dipakai untuk rumah tinggal 2 keluarga, yaitu keluarga Walker 1 kamar, keluarga Bone 1 kamar dan asrama putri 1 kamar. Ruang tamunya dipakai sebagai ruang kuliah, ruang makan dan chapel, sedangkan perpustakaan dan kantor di pavilion belakang. Satu rumah darurat tempat pembantu rumah Bupati dipakai menjadi asrama putra. Pada tanggal 4 Juli 1984, kampus ITA dilengkapi dengan sebuah chapel atas bantuan Bapak TD.Pardede.Gedung ini juga mulai dipakai sebagai ruang kuliah dan tempat pertemuan. Dengan penambahan fasilitas ini, maka mulai bulan Pebruari 1984, ITA dapat menyelenggarakan kursus kependetaan bagi 12 orang Guru Injil GMI yang dilatih selama 2 semester (sampai Desember 1984).
2. Tahun 1984-1985 Pada tahun kedua ini ada perubahan Rektor karena adanya perubahan penetapan oleh GMI.Sekarang Rektor adalah adalah Pdt. J. Gultom, M.Th, dan ada penambahan dosen tetap yaitu Fajar Lim, B.Th. Pada bulan Agustus 1984 dimulai tahun ajaran baru yang diikuti oleh 21 mahasiswa baru, ditambah dengan seorang anggota yang mengulang di tingkat I. Dari 21 mahasiswa itu, 17 orang anggota. Pada tahun ini juga mulai dipakai dua gedung yang baru, yaitu ruang makan dengan dapur serta sebuah asrama dengan kapasitas 64 orang.Gedung asrama ini dipakai sebagai asrama putra, sedangkan mahasiswa putri menempati asrama Panti Asuhan Anugerah, sehingga fasilitas ITA dapat ditambah sedikit demi sedikit.Sebagai tempat kuliah, ruang makan dipakai bersama dengan chapel.Tempat-tempat kuliah dilengkapi dengan 60 kursi kuliah yang disumbangkan oleh GMI Anugerah Medan.Untuk ruang makan, disediakan 6 meja dan kursi 60 buah yang disumbangkan oleh PKMI-I Medan.Dalam tahun ajaran ini juga, sedang dibangun sebuah gedung perpustakaan, yang merupakan sumbangan dari Gereja Methodist di Inggris. Perpustakaan yang lama dipindahkan ke gedung yang baru setelah tahun kuliah selesai
3. Tahun 1985-1986 Pada permulaan tahun ajaran ketiga, ada penambahan satu dosen tetap yang tinggal di kampus ITA, yaitu Richard Daulay, S.Th. Mulai tahun ajaran ini diadakan pembagian tugas oleh rektor, yaitu: 1.Pembantu Rektor I
: Bidang akademis D.F. Walker
2.Pembantu Rektor II : Bidang administrasi P.W.Bone 3.Pembantu Rektor III : Bidang kemahasiswaan R. Daulay Mahasiswa baru yang masuk pada tahun ini ada 12 orang, di antaranya 9 orang anggota GMI, 2 orang BNKP, dan 1 orang HKBP. Pada tahun ini juga dibentuk lembaga kemahasiswaan yaitu Senat Mahasiswa (SEMA) Dan Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM). Dasar pemikirannya adalah untuk mengembangkan kegiatan dan aktivitas mahasiswa, juga supaya mahasiswa mampu mengatur diri sendiri di bawah Rektor dan Pembantu Rektor III. Pada pertengahan tahun 1985, sudah ada 5 gedung permanen di kampus ITA: satu chapel, satu asrama untuk 64 orang, satu ruang makan dan dapur, satu perpustakaan, dan satu rumah dosen. Gedung ini ditambah dengan dua gedung Panti Asuhan Anugerah yang sedang dipakai oleh ITA. Pada tanggal 28 november 1985, diadakan acara serah terima jabatan Rektor oleh Pdt. J.Gultom, M.Th kepada Pdt.H.Sitorus, S.Th sehubungan dengan terpilihnya Pdt.J.Gultom menjadi Bishop GMI untuk periode 1985-1989. 4. Tahun 1986-1987 Pada tahun ini, ada 19 orang mahasiswa baru yang masuk ke ITA. Pada tahun ini juga ITA untuk pertama kalinya menamatkan mahasiswanya sebanyak 6 orang untuk program D3 (Diploma Theologia). Pada tahun ajaran ini juga, tepatnya tanggal 12 Maret 1987, kantor ITA ditahbiskan pemakaiannya oleh Bishop J.Gultom.
5. Tahun 1987-1988 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 21 orang, di antaranya 12 orang anggota GMI, 1 orang GKI, 3 orang GKPI,dan 5 orang HKBP. Pada tahun ini ITA menamatkan 4 orang mahasiswa untuk program D3 (Diploma Theologia). 6. Tahun 1988-1989 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 24 orang.ITA juga menamatkan 9 orang mahasiswa program D3 dan untuk pertama kalinya menamatkan mahasiswa program Sarjana Theologia (S1) kepada 4 orang mahasiswanya. Pada tahun ini diadakan perluasan pembangunan perpustakaan ITA yang ditahbiskan pemakaiannya pada tanggal 28 Agustus 1988 oleh Bishop.H.Panggabean. 7. Tahun 1989-1990 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 42 orang. ITA juga menamatkan 6 orang mahasiswa program D3 dan 6 orang program S1. 8. Tahun 1990-1991 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 29 orang. ITA juga menamatkan 6 orang mahasiswa program D3 dan 7 orang program S1. 9. Tahun 1991-1992 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 14 orang. ITA juga menamatkan 6 orang mahasiswa program D3 dan 9 orang program S1. Pada awal tahun ajaran ini, ITA diperlengkapi dengan sebuah ruang kuliah yang pemakaiannya ditahbiskan pada tanggal 7 Agustus 1991 oleh Bishop H. Panggabean.Pembangunan ini dibantu oleh “The Yong Du Dong Methodist Church of Korea”. Tahun 1992-1993 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 24 orang. ITA juga menamatkan 2 orang mahasiswa program D3 dan 9 orang program S1. Tahun 1993-1994 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 35 orang ITA juga menamatkan 2 orang mahasiswa program D3 dan 9 orang program S1. M.Th.
Pada tahun ini juga terjadi pergantian rektor dari Pdt H. Sitorus, S.Th kepada Pdt. Fajar Lim,
10. Tahun 1994-1995 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 31 orang. ITA juga menamatkan 5 orang mahasiswa program D3 dan 25 orang program S1.
Pada awak tahun ajaran ini, ITA diperlengkapi dengan sebuah chapel yang ditahbiskan pemakaiannya pada tanggal 2 Agustus 1994 oleh Bishop. H. Sitorus. 11. Tahun 1995-1996 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 46 orang. ITA juga menamatkan 3 orang mahasiswa program D3 dan 12 orang program S1.
12. Tahun 1996-1997 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 32 orang. ITA juga menamatkan 3 orang mahasiswa program D3 dan 8 orang program S1. Pada tahun ini dibangun sebuah rumah dosen atas bantuan Pdt. Cho Si Chul (seorang pendeta gereja Korea di Jakarta), yang ditahbiskan pemakaiannya pada tanggal 14 April 1997 oleh Bishop H. Doloksaribu. 13. 1997-1998 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 41 orang. ITA juga menamatkan 3 orang mahasiswa program D3 dan 20 orang program S1. 14. 1998-1999 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 59 orang. ITA juga menamatkan 3 orang program D3 dan 20 orang program S1. Pada tahun ini 2 buah bangunan diresmikan pemakaiannya oleh Bishop H. Doloksaribu pada tanggal 10 Nopember 1998, yaitu sebuah rumah dosen dan sebuah asrama putri, yang didukung oleh Pdt. Hong Eun Pa dan Gereja Methodist Bupyung Korea. 15. 1999-2000 Mahasiswa baru yang masuk ke ITA berjumlah 47 orang. ITA juga menamatkan 22 orang mahasiswa program S1. Sejak tahun ajaran ini, berdasarkan keputusan Badan Episkopal dan Dewan Pembina ITA-GMI, nama ITA-GMI Bandar Baru berubah menjadi STT-GMI Bandar Baru. Pada Tahun ajaran ini juga STT-GMI menamatkan sebanyak 25 orang Mahasiswa program S1. Sehingga sampai pada saat ini, STT-GMI sudah menamatkan 58 orang mahasiswa program D3 dan 176 orang mahasiswa program S1. Adapun rekapitulasi mahasiswa aktif pada semester ini (terhitung bulan Agustus 2010) adalah sebagai berikut: - semester 1
: 24 orang
- semester 3
: 26 orang
- semester 5
: 19 orang
- semester 7
: 18 orang
- semester 9
: 19 orang
- Semseter 11
: 11 orang
Jumlah
:106 orang
A.1. Gereja-gerejan pendukung (daftar) No.
Nama Gereja dan Sinode
Alamat Sinode
Keterangan (tahun mulai mendukung)
1
Gereja Methodist Indonesia
Jln. Kartini No. 31 Medan
Tahun 1983
A.2. Status Akreditasi (akreditasi pertama dan terakhir – per program studi) Akreditasi pertama
: A / B / C (lingkari huruf)
Akreditasi terakhir
: A / B / C (lingkari huruf)
A.3. Prodi (jumlah mahasiswa; dibuka sejak;m visi-misi prodi) Nama Program Studi
Jumlah Mahasiswa
Tahun Pembukaan
Akreditasi
Visi dan Misi
Prodi S1
122
1983
Sedang dalam Proses
Misi :Menjadi Prodi Strata 1 Teologi yang alkitabiah, unggul secara spiritualitas dan kontekstual di Sumatera Utara.
Misi Prodi S1 TeologiSTTGMI Bandar Baru adalah: 1. Menyelenggarakan kegiatan pengajaran alkitabiah yang berkarakter pada spiritualitas dan kontekstual. 2. Melakukan penelitian teologi yang didasarkan Alkitab dan spiritual serta mengembangkannya secara kontekstual. 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat di gereja dan lembaga masyarakat yang sesuai dengan nilai Alkitab, spiritualitas dengan memperhatikan konteks. Prodi S2 Prodi S2
A.4. Dosen biasa (daftar; CV selektif para dosen – dan foto terakhir) No.
Nma Dosen
Latar Belakang Pendidikan
1
Pdt. Putro Saptanjo
S1 di : Sekolah Thteologia Alkitabiah Bandar Baru Lulus Tahun : 1994 S2 di : Sekolah Tinggi Teologi Cipanas Lulus Tahun : 2010
2
Pdt.Naek Situmorang
S1 di : Sekolah Thteologia Alkitabiah Bandar Baru Lulus Tahun : 1986 S2 di : Sekolah Tinggi Teologi
Karya yang dihasilkan (mis. Judul disertasi/buku)
Foto Terakhir
Jakarta Lulus Tahun : 2008 3
Pdt. Dinson Saragih
S1 di : Sekolah Thteologia Alkitabiah Bandar Baru Lulus Tahun : 1988 S2 di : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Lulus Tahun : 2007
4
Pdt. Parsaulian Simorangkir.
S1 di : Sekolah Thteologia Alkitabiah Bandar Baru Lulus Tahun : 1990 S2 di : Sekolah Tinggi Teologi Abdi Sabda Medan Lulus Tahun : 2007
5 6
Pdt. Manimpan Hutasoit
S1 di : Sekolah Thteologia Alkitabiah Bandar Baru Lulus Tahun : S2 di : 1997 Sekolah Tinggi Teologi Bandar Baru Lulus Tahun : 2012
7
Pdt. Charles Sihombing
S1 di : Sekolah Thteologia Alkitabiah Bandar Baru Lulus Tahun : S2 di : 1989 Sekolah Tinggi Teologi HKBP Siantar Lulus Tahun : 2008
8
Pdt. Kim Young Joo
S1 di : Methodist Theological Seminary Korea Lulus Tahun : 1983 S2 di : Methodist Theological Seminary Korea
Lulus Tahun : 1992 9
Dra. Seung Myung Ja Kim
S1 di : Yosei University Korea Lulus Tahun : 1980 S2 di : Sekolah Tinggi Theologia Injili Indonesia Yokyakarta Lulus Tahun : 2003
10
Pdt, Jonsen Sembiring
S1 di : Sekolah Thteologia Alkitabiah Bandar Baru Lulus Tahun : 1980 S2 di : Sekolah Tinggi Teologia Bandar Baru Lulus Tahun : 2011 S3 di : SEAGAST P.Siantar Lulus Tahun : 2014
11
Pdt. Sahat Lumbantobing
S1 di : STT Jakarta Lulus Tahun : 1994 S2 di : UKDW Yokyakarta Lulus Tahun : 2002 S3 di : SEAGAST Yokyakarta Lulus Tahun : 2012
12
Pdt. Richart Daulay
S1 di : STT HKBP P.Sianatara Lulus Tahun : 1978 S2 di : SEAGAST P.Siantar Lulus Tahun : 1990 S3 di : SEAGAST Lulus Tahun : 1995
A.5. Pusat-pusat studi yang dimiliki : No,
Nama Pusat Studi (bengkel, atau pusat pembelajaran tertentu)
Organisasi atau bidang penggerak
Aktif/tidak aktif
Tahun Terbit
Tahun berakhir
A.6. Buku-buku Katalog (tertua-bila ada, hingga terakhir) No.
Judul buku Katalog
A.7. Kemitraan dengan lembaga di dalam negeri (daftarkan) No.
Nama Mitra Organisasi
Bentuk Kerjasama
Tahun mulai kerjasama
1
Gereja Methodist Indonesia
Donatour
1983
2
Yayasan pendidikan GMI
Donatour
2012
Tahun berakhir kerjasama
Sumbangan penting (Rp)
A.8. Kemitraan dengan lembaga di luar negeri (daftarkan) No
Nama Mitra Organisasi
Bentuk Kerjasama
Tahun mulai kerjasama
Tahun berakhir kerjasama
1
WCRD Singapore
Beasiswa
2010
Tidak terbatas
2
MCOD Inggris
operasional
1983
Tidak terbatas
3
Singapura
Beasiswa
1990
Tidak terbatas
4
Gereja Methodis Korea
Beasiswa
1994
Tidak terbatas
A.9. LAIN-LAIN Hal-hal yg ingin disampaikan oleh sekolah dan belum termasuk dalam boring A.1 – A.8 A10. Foto-foto Untuk melengkapi Borang A.1 – A.8 harap dikirim dokumen foto yang dianggap dapat melengkapi keterangan dari boring. Kirimkanlah dalam bentuk file jpeg atau ttf (lampirkan melalui email)
Catatan : sekolah-sekolah anggota dapat mengirimkan bagian demi bagian – tak harus sekaligus; data yang masuk akan selalu di –update dan dimunculkann di webside PERSETIA.
PERSETIA Perhimpunan Sekolah=Sekolah Teologia di Indonesia Association of Theological Schools in Indonesia Jln. Proklamasi 27, Jakarta 10320, Indonesia PEMBARUAN DATA BASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM B --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------B.1. Izin penyelenggaraan sejak yang pertama hingga yang terbaru untuk masing-masing program studi adalah sebagai berikut …..(a). No.
Izin Penyelenggaraan
Penerbit Izin
Tahun
1
No. 79
DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
1987
2
No. DJ.III/BA.04/475/4203/06
DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
2006
3
DJ.III/Kep/HK.00.5/604/2010
DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
2010
4
DJ.III/Kep/HK.00.3/491/2014
DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
2014
B.2. Kurikulum KEMENAG/DITJEN BIMAS KRISTEN (dbk). Kemenag yang dipergunakan oleh prodi sejak pertama hingga saat ini ….. (dikirim dalam bentuk softcopy) (b) No.
Nama Kurikulum
Tahun efektif
1
MPK: MK. Pengembangan pribadi
2014
2
MKK: MK. Keilmuan dan ketrampilan
2014
3
MKB: MK. Keahlian berkarya
2014
4
MPB: MK. Perilaku berkarya
2014
5
MBB: MK. Berkehidupan bermasyarakat
2014
Terlampir
B.3. Jumlah dosen yang mengikuti proses jenjang kepangkatan dosen (jabatan Fungsional Dosen/Jabatan Akademik Fungsional) … © . Nama-nama dosen…(d), dan jenjang kepangkatannya saat ini : … € Proses mengurus kepangkatan dosen sebagamana yang dialami olej dosen adalah sebagai berikut …(f). No.
Nama Dosen
1
Pangkat
Jabatan Fungsional
Bidang keilmuan
Pdt.Dr. Sahat MlUmbantobing
Lektor III/c
Etika Kristen dan Teologi Kontekstual
2
Pdt. Putro Saptanjo, M.Th
Lektor III/c
Pengantar Filsafat
3
Pdt. Naek Situmorang,M.Th
Lektor III/c
Teologi Perjanjian Lama
4
Pdt. Dinson Saragih,M.Si
Lector III/c
Bangunan teori
5
Pdt. Manimpan Hutasoit,M.Th
Asiten Ahli III/b
Dogmatika
6
Pdt. Parsaulian Simorangkir,M.Th
Asisten Ahli III/b
Homiletika
B.4. Para dosen yang pernah mengikuti ujian dari KEMENAG/DBK KEMENAG ….orang (g). 1. Proses mengikuti ujian Negara sebagamana yang dialami oleh para dosen adalah sebagai berikut….(h). Ujian-ujian Negara KEMENAG/DBK Kemenag (daftar dosen; prosenya)
No.
Nama Dosen
Nama Ujian Negara
Tahun
1
Pdt. Dr. Sahat M Lumbantobing
Mandiri
2012
2
Pdt. Putro Saptanjo,M.Th
Mandiri
2004
3
Pdt. Naek Situmorang,M.Th
Mandiri
2008
4
Pdt. Dinson Saragih, M.Si
Mandiri
2007
2.. Ujian Negara dosen via KEMENAG/DBK KEMENAG (daftar dosen; prosesnya) No.
Nama Dosen
Proses Ujian Negara
B.5. para dosen yang sedang mengikuti proses sertifikasi dan yang telah lulus sertifikasi dosen oleh KEMENAG/DBK KEMENAG ….orang (i) 1. Proses mengikuti sertifikasi dosen yang dialami oleh dosen dan sekolahadalah sebagai berikut …. (j) No.
Nama Dosen
Sertifikasi
Tahun
1
Pdt.Dr. Sahat M.Lumbantobing
1421084011 (pendidik)
2014
2
Pdt.Putro Saptanjo,M.Th
1421084012 (pendidik)
2014
3
Pdt.naek Situmorang,M.Th
1421084013 (pendidik)
2014
4
Pdt. Dinson Saragih,M.Si
1421084014 (pendidik)
2014
2.. Ujian Negara dosen via KEMENAG/DBK KEMENAG (daftar dosen; prosesnya) No.
Nama Dosen
Proses Ujian Negara
4.
B6. Bantuan-bantuan KEMENAG/DBK KEMENAG (daftar bantuan untuk dosen,untuk beasiswa, untuk pembangunan fisik, untuk perpustakaan, untuk program lainnya; prosesnya)
5. No.
Jenis Bantuan
Penggunaan (fisik maupun skill, atau dana pendidikan
Hasil penggunaan
1
Hibah
Uang
Renovasi Rumah Dosen
2
Hibah
uang
Renovasi perpustakaan
KHUSUS dikirimkan hanya kepada sekolah-sekolah anggota yang seluruh prodi-nya dalam binaan DBK KEMENAG (Ditjen Bimas Kristen Kementertian Agama) 1. 2. 3. 4.
5.
Catatan penting dari PERSETIA Sekolah-sekolah anggota yang seluruh prodi berada dalam binaan DBK KEMENAG perlu mengirimkan data-data berikut ini untuk melengkapi formulir A. Data-data ini dibutuhkan untuk menentukan sikap dan percakapan pengurus PERSETIA dengan DBK KEMENAG, menyangkut situasi sekolah-sekolah anggota sekarang ini, dan juga untuk di masa yang akan dating. Kerjasama sekolah-sekolah anggota untuk melengkapi data sangat diharapkan. Bila data-data yang diperoleh oleh PERSETIA tidak lengkap, artinya kurang dari 80 % jumlah sekolah anggota dalam binaan DBK/KEMENAG yang berpartisipasi dan mengirimkan datanya atau data-data yang dikirim tidak lengkap, maka PERSETIA tidak memiliki data yang cukup untuk ‘memperjuangkan’ situasi sekolah-sekolah anggotanya dalam binaan DBK KEMENAG (untuk dapat PERSETIA memiliki data yang memadai, haruslah minimal 28 sekolah anggota yang semua prodinya berada dalam binaan KEMENAG/DBK KEMENAG melengkapi formulir B ini) Data-data dari formulir B ini tidak akan p[ernah dipubikasikan oleh PERSETIA dan bersifat konfidensial.