ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Entering Global arena Inter organizational 2. strategies for managing resources dependencies. 3. Designing structure to fit global strategy. 4. Strategies for managing symbiotic resources Interdependencies 5. Strategies for managing Competitive rescources interdependencie 1.
Modul ke:
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Master Management http://www.mercubuana.ac.id
DR.H. Triyanto Ir. MBA
Managing International Environment Organization Theory and Design Entering Global arena Inter organizational
Managing Interdependencies allow as organizations to protect and enlarge their domain, in the specific environment, organizations need to manage their relationships with forces such as supplier, unions and customers interest groups. (Management interdependencies memungkinkan
organisasi untuk memproteksi dan mempeluas domain mereka, dalam specific environment.Kebutuhan organisasi adalah memanage relationship mereka dengan kekuatan seperti supplier, unions dan customer group)
1.
Symbiotic Interdependencies: interdependencies that exist between an organization and it supllier and distributors. (saling ketergantungan antara organisasi dengan supplier dan distributor)
2.
Competitive Interdependencies :
Interdependencies that exist among organizations that compate for scare inputs and outputs. (saling ketergantungan antara organisasi
yang berkompetisi untuk scrare input dan scare output)
1.
Developing a Good Reputation : a state in wich on organization is held in high regard and trusted by other parties because of its fair and honest business practices. (situasi pada organisasi yang dikendalikan dalam suasana
rasa saling menghargai yang tinggi dan dipercaya oleh yang lain karena adanya praktek bisnis yang adil dan jujur) 2.
Cooptation : is a strategy that manager symbiotic interdepenencies by neutralizing problematic forces in the specific environment. (Sebuah strategy
saling ketergantungan yang saling menguntungkan dengan jalan menetralisir kekuatan-kekuatan problem dalam lingkungan yang spesifik.
3. Interlocking directorate : a linkage that result when a director from one company sits on the board of another company. (suatu hubungan yang
menghasilkan seorang direktur dari suatu perusahaan duduk dalam dewan komosaris perusahaan lain)
4. Strategic Alliance : An agreement that commits two or more companies to share their resources to develop a new joint business opportunity (suatu perjanjian atau komitmen dari dua atau lebih perusahaan untuk membagi sumber daya untuk mengembangkan bisnis baru.)
Informal
Reputation
Formal
Cooptation
Strategic Alliance
Merger and Take Over
Symbiotic interdependencies secara umum keberadaannya berada antara suatu organisasi dan supplier dan distributornya. Kebanyakan strategi formal yang digunakan adalah kerjasama yang terbaik antara organisasi.
1.
Long-Term Contracts : the purpose of these contracts is usually to reduce cost by sharing resources or by sharing risk of research and development, marketing, construction and other acitivities. (tujuan
dari kontrak biasanya untuk mengurangi biaya melalui sharing sumber daya atau seharing resiko dari riset dan pengembangan, marketing, kontruksi dan aktifitas lain)
2.
Network : a cluster of different organizaions whose actions are coordinated by contracts and agreements rather than through a formal hierarchy of authrority. (cluster dari organisasi yang berbeda yang tindakannya dikoordinasikan melalui kontrak dan perjanjian dari pada dilakukan melalui kewenangan hirarki yang formal.)
3.
Minority ownership : a more formal alliance emerges when the organization buy a minority ownership stake in each others. Keiretsu show how the minority ownership network operate. (kebanyakan aliansi formal muncul ketika organisasi membeli kepemilihan minoritas dari setiap pemeganh saham.Keiretsu menunjukkan bagaimana operasional nerwork kepemilikan minoritas)
Informal
Long-Term Contract
Formal
Network
Minority Ownership
Joint Venture
Companies linkaged by a strategic alliance share resources to develop joint new business opportunities. The more formal alliance, the stronger the link between allied organizations. Perusahaan dihubungkan melalui aliasni strategi dengan mengshare sumber daya untuk pengembangan /peluang bisnis baru. Kebanyakan aliasi yang bersifat fromal memiliki hubungan yang kuat antar perusahaan sejenis)
Is the process of planning and controlling supply/distribution activities such as acquiring raw materials and semifinished poduct, controlling work – in process inventory and moving finish goods from point of manufacture to point of sale as efficiently as possible. (adalah proses
perencanaan dan pengawasan terhadap kegiatan supply/distribusi seperti memperoleh raw material dan produk setenga jadi, serta pengawasan terhadap pekerjaan proses inventory untuk menghasilkan barang jadi dari titik produksi sampai pada titik penjualan secara seefisien mungkin)
Is the coordination the flow of raw material, components, semifinished goods and finish product around the world. (adalah koordinasi terhadap
alur komponen raw material , barang setengah jadi sampai pada barang jadi diseluruh dunia.
Hitachi
(electronics)
Jaisei
Contruction )
Nissan (car)
Satelite companies affiliated with one of the dominant members of the Keiretsu.
Sapporo Brewene s (Brewing ) Kubota (Contructio n Equipment)
Fuji Bank
(Financial Services) NKK
Others
(metals)
Canon
(Camera s Optics)
Maniben i (retailings )
Nippon Seiko (industrial equipment)
The Japanese system of Keiretsu show how minority ownership network operate. two basic formof keiretsu are Capital keiretsu are used to manage input and output linkages, and Financial keiretus are used to manage linkage among many diverse companies and usually have at their center a large bank. Example toyota is the most profitable car company in the world. Interdependencies with its customer are not problematic because toyota has a good reputation. One of the reasons for this good reputation in the way toyota controls its input interdependencies. (sistem keiretsu di Jepang menunjukkan bagaimana operasinalisasi dari jaringan kepemilikan minoritas. Dua bentuk dasar dari keiretsu adalah capital keiretsu digunakan untuk memanage input dan output. Sedangkan financial keiretsu digunkan untuk memanage hubungan antara banyak perusahaan yang berbeda dan biasanaya didukung oleh bank yang besar. contoh toyota. Saling ketergantungan dengan customer tidak menjadi masalah karena toyota memiliki reputasi yang baik. Salah satu alasan kenapa toyota memiliki reputasi yang baik, karena melakukan kontrol yang ketat terhadap input dan output.
1.
2.
Collusion and Cartels. Collusion is a secret agreement among competitors to share information for a deceitful or illegal purpose. Cartel is an association of firms that explicity agree to cordinate their activities. (kolusi adalah perjanjian rahasia diantara kompetitor untuk share information tentang sesuatu tujuan yang palsu dan ilegal. Third-Party Linkage Mechanism : a regulatory body that allows organization and regulate the way they compete. (Mekanisme thridparty : suatu lembaga regulator yang
memungkinkan organisasi dan yang mengatur cara mereka melakukan kompetisi. 3. 4.
Strategic Alliance Merger and Take Over.
Transaction cost Theory : a theory that state the goal of an organization is to minimize cost of exhanging resources in the environment and the cost of managing exhanges inside the organization. (suatu teori yang menyatakan tujuan orgaisasi adalah meminimimalkan biaya exhange resources pada environment dan biaya pertukaran managing dalam suatu organisasi)
Transaction cost theory can help manager choose an interorganizational strategy by enabling transcation cost from using a particular linkage mechanism against the bureaucratic cost of operating mechanism. (dapat membantu
manager untuk memilih strategy yang memungkinkan transaksi biaya dari penggunaan mekanisme linkage sesuai kenyataan/fakta yang ada melawan mekanisme biaya operasional birokrasi.
Transaction cost theory focus the cost associated with different linkage mechanism to reduce uncertainty. It is able to make better predictions than is resource dependence theory about why and when a company will choose a certain interorganizational strategy.(Teori transaksi biaya fokus pada biaya gabungan dengan mekanisme linkage yang berbeda untuk mengurangi uncertainty, dan dapat membuat prediksi yang lebih baik dibanding dengan resources dependence theory tentang mengapa dan kapan perusahaan memilih strategy interorganizational yang tertentu.)
1. 2.
3.
Kairestu : Franchising : is a business authorized to sell a compny’s product in a certain era. The franchiser sell the right to use it resources (its name or operating system) to the person or group in return for a flat fee or a share of the profits. Normally The franchiser provides the input and used by franchisee, who deals directly with customer. Outsourcing : The process of moving a value creation activity that was performed inside an organization to outside where it is done by another company.
Four Levels of strategy 1. Functional level strategy : A plan of action to strengthen an organizarion’s functional and organizational resources, as well as its coordination abilities, in order to create core competences. 2. Business level strategy : a plan o combine functional core competences in order to the position the organization so that it has a competitive advantage in its domain. 3. Corporate level strategy : a plan to use and develop core competences so that the organization can not only protect and enlarge its existing domain but can also expand into the new domain. 4. Global Expansion strategy: a plan involve choosing the best strategy to expand into overseas market to obtain scare resources and develop core competences as discussed above.
Multydivision International alStrategy Strategy Vertical Differentiatio n Choices Level in Hierarchy Centralization of authority
Horizontal Differentaition
Global Strategy
Transnational strategy
Relatively Flat
Relatively Tall
Relatively Tall
Relatively Flat
Decentralized
Core competences, centralized, others decentralized
Centralized
Simultanously centralized and decentralized
Global Geographic Structure
Global Product Global product Global Matrix group group or matrix in structure structure the mind
Integration Need for Integrating mechanisms such as task forces and integrating roles Need For electronic integration and management network Need for integration by international organizational cultute
Multydivision International alStrategy Strategy
Global Strategy
Transnational strategy
Low
Medium
Medium
High
Medium
High
High
Verry High
low
medium
high
Verry High
Corporate Headquarters
Corporate level
Canadia n Devision
United State Devision
Devision Level
Functional Level : R&D, Marketing, Financial, Human Resources.
British Devision
French Devision
Asia Devision
Asean Devision
Corporate Headquarters
Worldwide Chemicals Product Group Headquarters
Canadia n Devision
United State Devision
Worldwide Consumer Goods Group Headquarters
British Devision
French Devision
Worldwide Automotive Product Group Headquarters
Asia Devision
Asean Devision
North American Area Canadia United n State Devision Devision Chemical s Product Group Consumer Goods Product Group
Automobi le Product Group
Perpotongan garis : Individual Business Division
European
Area British Devision
Asia Pacific
Area French Asia Devision Devision
Asean Devision
Force Global Integration
High GLOBALIZATION STRATEGY GLOBAL PRODUCT STRUCTURE
Lo w
BOTH GLOBALIZATION AND MULTIDOMESTIC STRATEGY GLOBAL MATRIX STRUCTURE
EXPORT STRATEGY
MULTIDOMESTIC STRATEGY
INTERNATIONAL DEVISION Low
GLOBAL GEOGRAPHIC STRUCTURE High
Forces For National Responsiveness
CEO
Human Resources
Electrical Product Devision
Corporate Finance
Scientific Product Devision
Medical Product Devision
Research and Development
Internastional Devision Europe Sales Brasil Subsidiary Mideast Sales Staff (Legal licensing)
China air travel system atau sistem perjalanan udara china dimulai dengan melakukan restructurisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang intensif. China mulai melakukan reformasi ekonomi tahun 1978 dengan sebelumnya memiliki satu airlines milik negara Namun China sekarang ini menjadi negara terbesar dengan Penerbangan internasional (international carrier) dan beberapa Penerbangan regional (regional carrier). beberapa perusahaan penerbangan di wilayah tersebut memperoleh bantuan investasi dari beberapa airlines utama di dunia. Penerbangan china bagian timur basenya berada di Shanghai dan menjadi a key player (pemain kunci) dalam bisnis penerbangan di China. Route Penerbangan ke China bagian timur sangat profitable, membuatnya menjadi pemain utama yang mendorong kemajuan ekonomi china. Pertumbuhan ekonomi China cukup baik, namun sejumlah masalah muncul.
Persoalan tersebut pelayanan (service) yang kurang baik dalam penerbangan internasional. Banyak travel menggunakan system penerbangan udara china mempunyai pengalaman buruk seperti perubahan tujuan penerbangan yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan, kehilangan bagasi dengan tanpa kompensasi, atau penundaan yang tidak direncanakan untuk mengakomodasi pejabat pemerintah china. Pesawat mengalami penundaan karena harus menunggu pejabat pemerintahan china. Para pengusaha travel diperhadapkan dengan kondisi yang kacau balau dan berusaha untuk mengembalikan biaya perjalanan , tetapi sedikit saja yang dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi tersebut. Para pilot penerbangan china bagian timur melakukan pemogokan yang luar biasa. Pada musim semi tahun 2008 terjadi frekuensi penerbangan yang tinggi ke provinsi yunan china. sejumlah pilot pesawat china eastern airlines dan beberpa penerbangan yang berbeda mengumumkan bahwa mereka melakukan pemogokan. Para penumpang memahami masalah yang terjadi ketika mereka mendengar penjelasan dari pilot. Para penumpang menjadi sangat terkejut mendengar apa yang terjadi. Para pilot membiarkan pesawat berputar-putar diudara secara spiral sampai permintaan mereka dijawab oleh perusahaan penerbangan china yang melayani route penerbangan ke china bagian timru dan beberapa perusahaan penerbangan lain.
Setelah beberapa menit berputar-putar diudara, para pilot kembali pada system penerbangan. Mereka mengumumkan kepada para penumpang bahwa pesawat akan kembali ke kota keberangkatan, bukan ke kota tujuan. Mereka menyebut kegiatan tersebut pemogokan di udara (midair strike). Pemogokan diudara dilakukan pada beberapa route penerbangan ke arah provinsi yunan. Mereka memprotes kondisi pekerjaan yang terjadi, pembayaran hak mereka yang menentu, jam kerja yang lama, sistem pelayanan yang buruk, jadwal penerbangan berubah-ubah, dan intervensi pejabat pemerintah china dalam sistem penerbangan. Pemerintah China akhirnya memberikan respond dengan menunda penerbangan china bagian timur (china eastern Airlines) selama beberapa bulan. Padahal route penerbangan ke cina bagian timur merupakan route yang profitable (route gemuk). Pemerintah china membuat perubahan mendasar dalam sistem penerbangan di negara tersebut. Salah satu perubahan yang mendasar adalah meminta bantuan kepada perusahaan penerbangan di china untuk menyediakan sistem transportasi udara yang baik dari sisi pelayanan, maupun sistem penerbangan untuk mendukung upaya mengatasi korban gempa bumi di szechwan pada bulan mei 2008.
sejalan dengan kebijakan pemerintah China, Perusahaan penerbangan China timur melakukan restruktur diri dan mengikuti system singapura airlines dan membangun beberapa menara pengawas dan melakukan pengawasan yang intensif serta menerapkan sistem insentif yang sama dengan singapore airlinea. Perusahaan Penerbangan China bagian Timur menjual route penerbangannya kepada singapura airlines dan secara mendalam belajar tentang system yang efektif untuk penerbangan china. Tetapi masalah muncul berupa menurunnya stock market dalam tahun 2008,. Setalah belajar dari singapore airlines perusahaan penerbangan china bagian timur mengambil alih kembali route tersebut, dan menerapkan sistem penerbangan singapore airlines. Walaupun banyak masalah tetapi industri china airlines terus bergerak maju kedepan untuk mencapai tujuan utama yaitu menciptakan penerbangan global seperti singapore airlines dan penerbangan regional mirip America southwest airlines.
1. 2. 3. 4. 5.
6.
Masalah apa yang dihadapi oleh prusahaan penerbangan di China bagian Timur. Bagaimana cara mereka mengatasi masalah tersebut Bagaimana caranya perusahaan penerbangan di china bagian timur entering the global market. Bagaiaman respons dari specific environment general environment terhadap organisasi tersebut. Bagaimana perusahaan penerbangan di china bagian timur menerapkan symbiotic interdependencies dan competitive interdependencies. Bagaimanakah desain struktur global dari organisasi tersebut untuk masuk pasar global.
STUDI KASUS: AIRSTAR, INC. (DAFT, 2007, BAB 5)
Airstar Inc, merupakan perusahaan pabrikasi, perbaikan, dan overhaul pistons dan mesin jet. Perusahaan ini memiliki ikatan yang solid, dan sebagian besar manajer telah bergabung lebih dari 20 tahun. Setelah kematian pendiri perusahaan sekitar 5 tahun yang lalu, Roy Morgan mengambil alih kepemimpinan sebagai Presiden Airstar Inc.
Perusahaan Airstar selama ini dikenal atas kualitas keamanan, dan pelayanan pelanggan yang teratas. Perusahaan tersebut sebelumnya tidak pernah berada di bawah tekanan/ancaman. Para senior manajer tidak yakin dengan strategi yang akan diambil, dimana para pemimpin perusahaan sedang mempertimbangkan untuk melakukan akuisisi, impor dan ekspor, lebih banyak penelitian, dan perbaikan tambahan. Strategi tersebut menjadikan keadaan organisasi menjadi semakin kacau, dan membuat frustasi Morgan dan wakilnya.
Morgan menemui beberapa pejabat perusahaan yang dipercaya kemudian membahas apa yang sedang terjadi dengan kepemimpinan perusahaan di Airstar. Morgan mulai menjelaskan bahwa ia sangat peduli dengan situasi tersebut. Karena mengemukanya konflik antara vice president marketing dengan vice president controller berkaitan dengan peluang merger dan akuisisi.
Jim Robinson, vice president of manufacturing mengemukakan pada Morgan bahwa Airstar tidak benar-benar mengikuti “prinsip-prinsip organisasi yang baik”. Prinsip-prinsip yang seharusnya diterapkan menurut keyakinan Robinson adalah:
1. Menentukan sasaran, kebijakan, program, rencana, dan strategi dalam mencapai hasil-hasil terbaik yang diinginkan bagi perusahaan. 2. Menentukan berbagai pekerjaan-pekerjaan bisnis untuk dilaksanakan. 3. Membagi pekerjaan-pekerjaan bisnis ke dalam sesuatu yang logis dan struktur organisasional yang dapat dipahami. 4. Menentukan individu yang pantas untuk menempati jabatan-jabatan dalam struktur organisasi. 5. Menegaskan tanggungjawab dan kewenangan dari setiap supervisor secara tertulis dan jelas. 6. Mempertahankan jumlah dan jenis dari tingkatan otoritas dari tingkat yang paling minimum.
Robinson mengusulkan kelompok studi dalam bagan organisasional organisasi sebagaimana ragam pekerjaan bisnis korporasi. Setelah mengkaji ulang bagan organisasi perusahaan, Robinson, Morgan, dan yang lainnya setuju bahwa jumlah dan jenis kewenangan formal perusahaan haruslah logis dan tidak jauh berbeda dari perusahaan-perusahaan lainnya.
1. DAFT. RICHARD. L (2007, 2013) UNDERSTANDING THE THEORY AND DESIGN OF ORGANIZATION. 2. JONES,G.R (2004, 2010), ORGANIZATION THEORY, DESIGN AND CHANGE 3. ROBBINS S.P (2002), ORGANIZATION THEORY, CONSEPTS AND CASES.
REFERENCE
Terima Kasih DR. H. Triyanto Ir. MBA