OPTIMIZING PERFORMANCE TO CREATE VALUE MENGOPTIMALKAN KINERJA UNTUK MENCIPTAKAN NILAI LAPORAN TAHUNAN • 2015 • ANNUAL REPORT
OPTIMIZING PERFORMANCE TO CREATE VALUE MENGOPTIMALKAN KINERJA UNTUK MENCIPTAKAN NILAI Di tengah kondisi perekonomian global yang masih melemah serta berbagai tantangan yang dihadapi, PT Barata Indonesia (Persero) mulai bangkit untuk melangkah maju menggapai harapan baru. Pada tahun 2015, PT Barata Indonesia (Persero) mencatat kinerja yang baik dan mengalami pertumbuhan cukup signifikan apabila dibandingan dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk mencapai hal tersebut, PT Barata Indonesia (Persero) memfokuskan diri pada optimalisasi performa berbagai lini di Perusahaan , termasuk di dalamnya adalah menajamkan strategi bisnis, upaya-upaya efisiensi serta menciptakan inovasi yang berkesinambungan. PT Barata Indonesia (Persero) sangat optimis akan masa depan Perusahaan yang semakin cerah. Dengan berbagai usaha dalam mengoptimalisasikan kinerja Perusahaan merupakan langkah awal untuk menggapai keberhasilan yang lebih baik di masa yang akan datang. In the midst of the global economic conditions that still remained weak and the challenges that await, PT Barata Indonesia (Persero) began to rise to move forward to reach new hope. In 2015, PT Barata Indonesia (Persero) recorded good performance and experiencing significant growth compared with previous years. For that, PT Barata Indonesia (Persero) is focusing on optimizing the performance of the various lines in the Company, which includes sharpening business strategy, efforts for efficiencies as well as to create sustainable innovation. PT Barata Indonesia (Persero) is very optimistic about the Company’s future is getting brighter. Optimizing Company’s performance is the first step to achieving better success in the future.
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT
1
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
3
IKHTISAR KINERJA
5
IKHTISAR KEUANGAN
9
PERISTIWA PENTING
AWARD AND CERTIFICATE
PERFORMANCE HIGHLIGHT FINANCIAL HIGHLIGHTS SIGNIFICANT EVENT
17 LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF BOARD OF COMMISIONERS
23 LAPORAN DIREKSI
REPORT OF BOARD OF DIRECTORS
30 PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS DAN BOARD OF DIRECTORS
31 PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE
32
IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY
34
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
36
JEJAK LANGKAH
HISTORY IN BRIEF OF THE COMPANY MILESTONE 37
KEGIATAN PENGUSAHAAN JASA
40
STRUKTUR ORGANISASI
BUSINESS AND SERVICES ACTIVITIES ORGANIZATIONAL STRUCTURE 40
VISI DAN MISI
41
TUJUAN PERUSAHAAN
42
PROFIL DEWAN KOMISARIS
VISION DAN MISSION CORPORATE GOALS BOARD OF COMMISSIONERS PROFILES 47
PROFIL DIREKSI
54
PROFIL SDM
BOARD OF DIRECTOR PROFILES HUMAN RESOURCE PROFILE 61
PROFIL KEPALA DIVISI/UNIT/BIRO
65
TEKNOLOGI INFORMASI
PROFILE OF THE HEAD OF DIVISION / UNIT / BUREAU INFORMATION TECHNOLOGY 66
WILAYAH KERJA
66
KANTOR CABANG
WORKING AREA BRANCH OFFICE
67 PEMBAHASAN MANAJEMEN & ANALISIS MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS
67
KEGIATAN OPERASIONAL OPERATIONS
71
ANALISA DAN PEMBAHASAN TENTANG HASIL USAHA DAN KEUANGAN ANALYSIS AND DISCUSSION ABOUT THE OPERATIONAL AND FINANCIAL RESULTS
78 ANALISA TENTANG KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN ANALYSIS OF THE ABILITY TO PAY DEBTS AND COMPANY'S RECEIVABLE COLLECT ABILITY 79
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL PADA TAHUN BUKU TERAKHIR
79
PENCAPAIAN TAHUN 2015 DAN PROYEKSI TAHUN 2016
81
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN
MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL INVESTMENTS IN THE LAST FISCAL YEAR ACHIEVEMENT IN 2015 AND PROJECTION OF 2016 SIGNIFICANT EVENTS AFTER THE BALANCE SHEET DATE 82
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
83
ASPEK PEMASARAN ATAS PRODUK DAN / ATAU JASA PERUSAHAAN
COMPANY’S BUSINESS PROSPECTS MARKETING ASPECTS OF PRODUCTS AND / OR SERVICES 84
INVESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PT BARATA INDONESIA (PERSERO) PADA TAHUN 2015
85
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN
THE INVESTMENT MADE BY PT BARATA INDONESIA (PERSERO) IN 2015 LEGISLATION AFFECTING THE COMPANY 86
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU ADOPTION OF NEW ACCOUNTING STANDARDS
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENT
89 TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE
89
DASAR DAN PEDOMAN PENERAPAN GCG BASIC AND GUIDELINES FOR THE APPLICATION OF GCG
90
PERKUATAN IMPLEMENTASI/ PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG) STRENGTHENING THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
91
STRUKTUR & PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
91
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
STRUCTURE AND IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS 95
DEWAN KOMISARIS
104
DEWAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS BOARD OF DIRECTORS 110
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
111
ASSESSMENT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS 111
KOMITE AUDIT
115
KOMITE GCG DAN MANAJEMEN RESIKO
118
SEKRETARIS PERUSAHAAN
THE AUDIT COMMITTEE GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE CORPORATE SECRETARY 122
AKSES DATA DAN INFORMASI
123
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
ACCESS DATA AND INFORMATION INTERNAL AUDIT UNIT 125
FUNGSI AUDIT INTERNAL
125
AUDITOR INTERNAL
INTERNAL AUDIT FUNCTION INTERNAL AUDITOR 126
MANAJEMEN RESIKO
133
PERKARA PENTING
135
PEDOMAN PERILAKU
RISK MANAGEMENT IMPORTANT CASE CODE OF CONDUCT 137
SISTEM PENGADUAN COMPLAINT SYSTEM
149 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN COMPANY SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY
149
FILOSOFI CSR CSR PHILOSOPHY
149
LINGKUNGAN HIDUP ENVIRONMENTAL
152
KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (“K3”) OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (“OHS”)
153 TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN (PROGRAM KEMITRAAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL)) SOCIAL RESPONSIBILITY FOR SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT (PARTNERSHIP PROGRAM AND COMMUNITY DEVELOPMENT (CSR)) 154
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEPADA KONSUMEN
154
LAPORAN KEUANGAN
SOCIAL RESPONSIBILITY TO CUSTOMERS FINANCIAL STATEMENTS
161 LAPORAN KEUANGAN AUDIT 2015 2015 AUDITED FINANCIAL REPORT
1
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARD AND CERTIFICATE
ISO 14001:2004/ SNI 19-14001-2005
ASME S Stamp
ISO 9001 : 2008
ASME U Stamp
OHSAS 18001:2007
ASME U2 Stamp
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Zero Accident Certificate (National)
Zero Accident Certificate Gresik (Regional)
AAR Certificate
SHE BLUE RANK
2
3
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
IKHTISAR KINERJA
PERFORMANCE HIGHLIGHT
PENCAPAIAN PENTING PT Barata Indonesia (Persero) TAHUN 2015 SIGNIFICANT ACHIEVEMENTS
LABA BERSIH NET PROFIT
212,99%
Laba Bersih Sebesar Rp 12.544 Juta Meningkat Menjadi 212,99% Dibandingkan Tahun 2014 Net Profit Rp 12,544 Million Increased By 212.99% Compared To 2014
TOTAL ASET TOTAL ASSETS
52,85%
Total Aset Sebesar Rp 1.314.832 Juta Meningkat Menjadi 52,85% Dibandingkan Tahun 2014 Total Assets Rp 1,314,832 Million Increased By 52.85% Compared To 2014
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PENJUALAN SALES
14,36%
PENJUALAN SEBESAR Rp 650.208 JUTA MENINGKAT 14,36% DIBANDINGKAN TAHUN 2014 Sales Rp 650,208 Million Increased 14.36% Compared To 2014
TINGKAT KESEHATAN Company’s Soundness
25%
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN MENCAPAI 61,25% MASUK KATEGORI “BBB” (KURANG SEHAT) MENINGKAT 25% DIBANDINGKAN TAHUN 2014 Company’s Soundness Reached 61.25% In the category of “BBB” (less healthy) increased by 25% compared to 2014
SKOR KPKU KPKU Score
35,25 POIN
SKOR KPKU MENCAPAI 442,25 POIN MASUK KATEGORI EARLY IMPROVEMENT MENINGKAT 35,25 POIN DARIPADA TAHUN 2014 SEBESAR 407 POIN KPKU Score reached 442.25 points in Categories Early Improvement Increased 35.25 points than in 2014 by 407 points
4
5
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
IKHTISAR KEUANGAN
FINANCIAL HIGHLIGHTS
DATA LABA / (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (DISAJIKAN DALAM JUTAAN) PROFIT / (LOSS) CONSOLIDATED COMPREHENSIVE DATA (PRESENTED IN MILLIONS) (x Rp 1 Juta) (x Rp1 Millions) Keterangan
2013 AUDITED
2014 AUDITED
2015 AUDITED
Description
807.902
568.537
650.208
Net Sales
Laba (rugi) kotor
89.224
6.871
67.935
Gross Profit
Laba (rugi) usaha
40.003
(50.935)
34.801
Operating Income
Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak
28.274
(107.988)
25.761
Net Income (loss) Before Taxes
(13.306)
11.427
(13.217)
Income Tax (Expenses)
Laba (rugi) tahun berjalan
14.969
(96.561)
12.544
Net Income (Loss) for the Period
Penghasilan komprehensif lain
(9.800)
(5.667)
385.442
Other comprehensive income
5.169
(102.229)
397.986
Total comprehensive Income
Penjualan
Beban (manfaat) pajak
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Net Income (Loss) for the Period
Laba (rugi) tahun berjalan Yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali Jumlah
Attributable to: 14.969
(96.561)
12.544
Owners of the parent company
-
-
-
Non-controller interest
14.969
(96.561)
12.544
Total
Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan
Total comprehensive Income
Yang dapat diatribusikan kepada :
Attributable to:
Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
Jumlah
5.169
(102.229)
397.986
Parent Entinity Owner
-
-
-
Non-controlling interest
5.169
(102.229)
397.986
Total
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
INFORMASI POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN (YANG DISAJIKAN DALAM JUTAAN) COMPANY’S FINANCIAL POSITION ( IN MILLION )
Keterangan
(x Rp 1 Juta) (x Rp1 Millions)
2013 AUDITED
2014 AUDITED
2015 AUDITED
673.803
597.879
669.963
Current Assets
-
-
753
Investment Properties
136.948
129.841
619.308
Fixed Assets
Aset Lancar Properti Investasi Aset Tetap
Description
Aset Lain-lain
128.859
132.482
24.808
Other Assets
JUMLAH ASET
939.610
860.202
1.314.832
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
607.277
626.718
717.860
Short-Term Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
178.277
181.656
274.954
Long-Term Liabilities
785.554
808.375
992.814
Total Liabilities
128.203
128.203
143.203
Stockholders Equity
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap
-
-
396.593
Surplus of Revaluation
Pengukuran Kembali Imbalan Kerja
(9.800)
(15.468)
(26.618)
Actuarial Loss of Defined Benefit Plan
144.370
144.370
1.574
Others Equity
Saldo Laba (Rugi)
(108.717)
(205.278)
(192.734)
Profit (Loss) Balance
JUMLAH EKUITAS
154.056
51.827
322.018
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS Modal Saham
Modal Lainnya
RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO Keterangan Imbalan kepada Pemegang Saham (ROE) Imbalan Investasi (ROI)
2013 AUDITED
2014 AUDITED
2015 AUDITED
15,74%
-102,33%
3,79%
5,96%
-9,99%
4,25%
Description Return on Equity (ROE) Return on Investment (ROI)
17,68%
10,58%
11,77%
Cash Ratio
111,32%
95,38%
93,33%
Current Ratio
Collection Periods
56,53 hari
95,58 hari
107,76 hari
Collection Periods
Perputaran Persediaan
Rasio Kas (Cash Rastio) Rasio Lancar (Current Ratio)
47,97 hari
51,49 hari
45,82 hari
Inventory Turnover
Perputaran Total Aset
94,61%
73,32%
52,82%
Total Assets Turnover
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva
17,41%
8,57%
24,49%
Total Equity to Total Assets
Rasio Hutang Terhadap Aset (DAR)
83,60%
93,98%
75,51%
Debt to Total Asset Ratio (DAR)
Rasio Hutang Terhadap Modal (DER)
509,92%
1559,75%
308,31%
Debt to Total Equity Ratio
6
7
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
GRAFIK IKHTISAR KEUANGAN GRAPHIC OF FINANCIAL DATA HIGHLIGHTS (x Rp 1 Juta) (x Rp 1 Million)
Jumlah Aset
Jumlah Aset
2013
2014
2015
939.610
860.202
1.314.832
Assets
Total Assets
(x Rp 1 Juta) (x Rp 1 Million)
Jumlah Liabilitas
Total Liabilitas
2013
2014
2015
785.554
808.375
992.814
Liabilities
Total Liabilities
1.314.832 992.814 939.610
2013
785.554
860.202
2014
2015
808.375
2014
2013
2015
Jumlah JUMLAH LiabilitasLIABILITAS | Total Liabilities
JUMLAH ASET Jumlah Aset | Total Assets
(x Rp 1 Juta) (x Rp 1 Million)
Jumlah Ekuitas
Total Ekuitas
2013
2014
2015
154.056
51.827
322.018
Equity
Total Equities
(x Rp 1 Juta) (x Rp 1 Million)
Jumlah Penjualan
Jumlah Penjualan
2013
2014
2015
807.902
568.537
650.208
Sales
Total Sales
322.018 807.902 650.208 568.537 154.056 51.827
2013
2014
JUMLAH EKUITAS
Jumlah Ekuitas | Total Equities
2015
2013
2014
JUMLAH PENJUALAN
Jumlah Penjualan | Total Sales
2015
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
(x Rp 1 Juta) (x Rp 1 Million)
Jumlah Laba (Rugi) Tahun Berjalan Laba (Rugi) Tahun Berjalan
2013
2014
2015
14.969
(96.561)
12.544
(x Rp 1 Juta) (x Rp 1 Million)
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
2013
2014
2015
5.169
(102.229)
397.986
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
2013
Current Year Comprehensive Profit (Loss) Total Comprehensive Income
Total Comprehensive LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUNIncome BERJALAN
12.544
2014
Net Income (Loss) For the Period
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Current Year Profit (Loss) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 14.969
Current Year Profit (Loss)
397.986
2015
5.169
2013
2014
2015
(102.229)
(96.561)
Financial Ratio
Rasio Keuangan Rasio Lancar (Current Ratio)
2013
2014
2015
111,32%
95,38%
93,33%
Current Ratio Financial Ratio
Rasio Keuangan Perputaran Total Aset
2013
2014
2015
94,61%
73,32%
52,82%
Total Assets Turnover
94,61 % 111,32 % 73,32 %
93,33% 95,38 %
2013
2014
52,82 %
2015
RASIO RATIO) RasioLANCAR Lancar (CURRENT | Current Ratio
2013
2014
Perputaran Total Aset Total Assets Turnover
PERPUTARAN TOTAL ASSET
2015
8
9
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PERISTIWA PENTING
SIGNIFICANT EVENT
28 JANUARI
4 FEBRUARI
6 MARET
MOU DENGAN KEJATI JATIM
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
SEMINAR PENGENALAN DINI CANCER CERVIX
Pada hari Selasa, 27 Januari 2015, telah ditandatangani MOU antara PT Barata Indonesia (Persero) dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Pada kesempatan ini pihak Barata diwakili oleh Direktur Utama, Zakky Gamal Yasin sedangkan dari pihak Kejati diwakili oleh Kepala Kejaksaan Tinggi, Elvis Johnny, SH.,MH.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga di sekitar Perusahaan, PT Barata Indonesia (Persero) mendukung program kebersihan yang dicanangkan Kepala Desa Segoromadu Gresik untuk meningkatkan lingkungan yang bebas sampah dan sehat. Sebanyak 30 tong sampah diberikan kepada Kepala Desa Segoromadu dan Ketua RT setempat untuk dimanfaatkan oleh warga demi menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Dalam upaya memberikan pengetahuan tentang kesehatan diri pribadi dan lingkungannya maka persatuan Istri Pimpinan, Istri Karyawan serta Karyawati PT Barata Indonesia (Persero) menyelenggarakan seminar tentang Pencegahan Dini Kanker Cervix yang disampaikan oleh Dr. Janti Tri Habsari, SpPK
JANUARY 28
MOU WITH KEJATI JATIM On Tuesday, January 27, 2015, MOU had been signed between PT Barata Indonesia (Persero) with the East Java High Court. On this occasion, PT Barata was represented by the President Director, Zakky Gamal Yasin while the Kejati was represented by the Head of Kejati , Elvis Johnny, SH., MH.
FEBRUARY 4
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY As a part of Corporate Social Responsibility program, PT Barata Indonesia (Persero) supported environmental program launched by the Head of Segoromadu village, Gresik, to increase healthy and waste-free environment. A total of 30 garbage cans Segoromadu were given to the head of the village and chairman of the local neighborhood to be used by the locals to maintain hygienic and healthy environment.
MARCH 6
SEMINAR INTRODUCTION TO EARLY PREVENTION OF CERVIX CANCER In an effort to improve knowledge on the personal health and the environment, the wife union of executives, employees and female employees of PT Barata Indonesia (Persero) held a seminar on Cervix Cancer Early Prevention presented by Dr. Janti Tri Habsari, SpPK
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
7 APRIL APRIL 7
19 MEI
MAY 19
AUDIT AAR (ASSOCIATION OF AMERICAN RAIL ROAD)
PT Barata Indonesia (Persero) BERULANG TAHUN KE-44
Saat ini kembali Barata diaudit untuk mendapatkan sertifikat AAR M211 yang diperuntukkan bagi komponen yokes yaitu komponen perangkai gerbong kereta yang di dalamnya berisi peredam untuk menahan benturan atau tarikan. Dari hasil audit tersebut Barata berhak mendapatkan sertifikat AAR M211 dengan masa berlaku tiga tahun.
PT Barata Indonesia (Persero) genap berusia 44 tahun pada tanggal 19 Mei 2015. Dalam rangkaian ulang tahun tersebut, Panitia HUT ke-44 menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dimulai dengan melakukan anjangsana ke tempat kediaman para purna bakti yang pernah menyumbangkan tenaga dan pikirannya demi Perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai kegiatan seperti Donor Darah yang sudah menjadi kegiatan rutin di Perusahaan. Lalu dilanjutkan dengan lomba-lomba olahraga, antara lain lomba futsal, catur, tenis meja, tenis lapangan dan bulu tangkis. Lomba 5R, Karyawan berprestasi, Ceramah Motivasi, Khotmil Qur’an dan diakhiri dengan upacara yang dilakukan juga oleh seluruh cabang Barata.
AAR (ASSOCIATION OF AMERICAN RAIL ROAD) AUDIT PT Barata was re-audited to obtain a certificate of AAR M211, especially for yokes, components connecting train wagons that contains absorbers to withstand impact or pull. The result was PT Barata entitled to AAR M211 certificate with a validity of three years.
PT Barata Indonesia (Persero) 44TH ANNIVERSARY PT Barata Indonesia (Persero) had turned 44 years old on May 19, 2015. To celebrate this occasion, 44th Anniversary Committee organized various activities started with “ anjangsana” to the retirees who once performed such full devotionof labor and mind for the sake of Company. Then followed by various activities such as blood donation that had become routine in the Company, the sports competitions, among others futsal competitions, chess, table tennis, tennis and badminton. 5R Competition, employee achievement, motivation lecture, Khotmil Qur’an and ended with a ceremony that was also done by all branches of PT Barata.
10
11
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
21 MEI
28 MEI
17 JUNI
MAY 21
MAY 28
KUNJUNGAN TIM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
MOTIVASI SEMANGAT MENCAPAI TARGET
KUNJUNGAN KOMISI VI DPR-RI
Dalam rangka verifikasi kompetensi Barata di bidang hydromekanikal.
Untuk tetap memberikan dukungan semangat kerja yang tinggi maka Manajemen Perusahaan mengadakan kegiatan yang bisa membangkitkan semangat kerja produktif kepada para karyawan. Maka dalam rangka HUT ke-44 PT Barata Indonesia (Persero), Manajemen melalui Panitia HUT mengundang Motivator untuk melakukan penyegaran khususnya yang berkaitan dengan semangat bekerja dan berkarya demi Perusahaan.
D a l a m r a n g k a i a n kunjungannya ke Pabrik Gula PTPN X di Malang dan Pabrik Garam milik PT Garam di Pamekasan, para anggota Komisi VI DPR- RI juga berkunjung ke Kantor dan pabrik PT Barata Indonesia (Persero) di Gresik, untuk berdiskusi tentang capaian dan Performance.
DEPARTMENT OF PUBLIC WORKS TEAM VISITATION In order to verify the competence in the field of hydromechanical
SPIRIT TO ACHIEVE TARGET MOTIVATION To continuously provides support for working spirit, the Management Company conducted the activities that could boost the spirit of productivity of the employees. So, still in the celebration of 44th anniversary of PT Barata Indonesia (Persero), Management via Anniversary C ommitt ee invited a speaker to conduct refreshing motivational speech especially concerning working spirit
JUNE 17
VISITATION FROM COMMISSION VI OF THE HOUSE OF REPRESENTATIVES In a series of visitations to a sugar factory of PTPN X in Malang and PT Garam’s Salt Processing Plant in Pamekasan, members of Commission VI of the House of Representatives took the time to visit the office and factory of PT B arata Indonesia (Persero) in Gresik, to discuss the Company’s achievement and performance
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
29 JUNI JUNE 29
11 JULI JULY 11
PERESMIAN KANTOR BARATA JAKARTA
PROGRAM KEMENTERIAN BUMN : SEMBAKO MURAH
Kantor Jakarta PT Barata Indonesia (Persero) yang berfungsi sebagai kantor pemasaran kini menempati lokasi baru di Gedung Menara MTH Lt. 10 Ruang 1001, Jl. MT Haryono Kav 23, Jakarta Selatan 12320. Peresmian penggunaan kantor baru ini dihadiri oleh segenap Direksi beserta Dewan Komisaris.
Bazaar murah ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap masyarakat sekaligus memenuhi himbauan dari Kementerian BUMN tentang Penyelenggaraan Pasar Murah BUMN 2015. PT Barata Indonesia (Persero) memilih pelaksanaannya dilakukan di Cabang Tegal mengingat di kota tersebut tidak terlalu banyak Perusahaan BUMN sehingga hal ini bisa menjadi momen terbaik untuk melaksanakan program Kementerian dalam membantu dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar.
INAUGURAL OF PT BARATA’S REPRESENTATIVE OFFICIAL OF JAKARTA Jakarta representative office of PT Barata Indonesia (Persero) functioning as the marketing office now occupied a new office at Menara MTH Lt. 10 Room 1001, Jl. MT Haryono Kav 23, South Jakarta 12320. The inauguration ceremony was attended by all Directors and the Board of Commissioners
MINISTRY OF SOEs PROGRAM: “SEMBAKO MURAH” The Bazaar was a corporate concern towards society as well as to meet the recommendation of the Ministry of SOEs on the organization of Pasar Murah BUMN 2015. PT Barata Indonesia (Persero) chosed the implementation to be done in Tegal branch, where few state-owned enterprises exists so that this was expected to be the best moment to implement the program of the Ministry to assist and provide benefits to the surrounding community
12
13
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
24 JULI
17 AGUSTUS
18 AGUSTUS
EKSPOR BOGIE
BANTUAN LAPTOP SISWA dan SEMBAKO MURAH
KEGIATAN “BEDAH RUMAH VETERAN”
Tanggal 24 Juli 2015 PT Barata Indonesia (Persero) pabrik Foundry melaksanakan Pengiriman Ekspor Perdana sebanyak 24 Car Set (CS) Bogie Casting tipe baru Barber S2E ke Manzanillo - MEXICO. Bogie tipe baru ini adalah milik Standard Car Truck (SCT) dari total pesanan barang sebanyak 326 CS. Tahun 2015 pengiriman rutin sebanyak 24 CS per minggu dan volume pesanan berkisar 800 CS per tahun.
Bantuan laptop siswa dan sembako murah di Jambi dalam rangka HUT RI ke 70.
Sebagai kelanjutan dari agenda Kementerian BUMN yang didahului dengan serangkaian kegiatan di Jambi pada bulan Agustus lalu, PT Barata Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Perumnas dan PTPN VI melakukan bedah rumah terhadap beberapa kediaman Veteran di Jambi sebagai bentuk kepedulian BUMN terhadap masyarakat
JULY 24
EXPORT OF BOOGIE On July 24, 2015, PT Barata Indonesia (Persero) - Foundry manufacturing conducted maiden export as many as 24 Car Set (CS) Boogie Casting of a new type Barber - S2E to Manzanillo - MEXICO. This new type of boogie belonged to the Standard Car Truck (SCT), was ordered in total as many as 326 CS in 2015, with regular weekly delivery of 24 CS and the annual volume of orders of 800 CS
AUGUST 17
THE GRANT OF LAPTOP FOR THE STUDENTS AND CHEAP BASIC NEEDS The Grant of laptop for the students and cheap basic needs in the province of Jambi on the 70th Anniversary of the Independence of Republik Indonesia
AUGUST 18
“BEDAH RUMAH VETERAN” EVENT As a continuation of the Ministry of SOEs’ agenda which was preceded by a series of events in the province of Jambi past August, PT Barata Indonesia (Persero) in collaboration with the Perumnas and PTPN VI conducted a house renovation program on some war veterans’ residences in Jambi , as an implementation of corporate social responsibility
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
21-23 AGUSTUS AUGUST 21-23
10 SEPTEMBER SEPTEMBER 10
4 OKTOBER OCTOBER 4
PAMERAN INDONESIA HEBAT
MOU BARATA INDONESIA – PINDAD
KUNJUNGAN MENTRI BUMN
Pameran ini diadakan sebagai bentuk kerja keras BUMN yang bernaung di bawah Kementerian BUMN. Event pameran ini merupakan media promosi untuk memperkenalkan Perusahaan ke potensial customer baik yang existing dan baru.
P T Pi n d a d (Pe r s e r o) d a n PT Barata Indonesia (Persero) melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman pada tanggal 10 September 2015 di PT Pindad, Subang, Jawa Barat sebagai bentuk langkah awal kerja sama dalam hal produksi Excavator, bersama 4 BUMN pendukung lainnya di antaranya PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra, PT Dirgantara Indonesia dan PT LEN.
Menteri BUMN Kunjungi Pabrik Cabang Tegal didampingi oleh Direksi Barata, Menteri melihat fasilitas pabrik yang dimiliki oleh Cabang Tegal, antara lain melihat peralatan-peralatan produksi yang cukup lengkap yang saat ini menempati areal seluas 3000 m2.
INDONESIA HEBAT EXHIBITION The exhibition was held as an embodiment of all SOEs’ hard working under of the Ministry of SOE. This event was meant as a media campaign to introduce all SOEs to the both existing and new potential customers
MOU PT Barata Indonesia (Persero) and PINDAD PT Pindad (Persero) and PT Barata Indonesia (Persero) signed the Memorandum of Understanding on 10 September 2015 at PT Pindad, Subang, West Java, as an initial step of cooperation in production of excavators, together with four other supporting SOEs namely PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra, PT Dirgantara Indonesia and PT LEN.
MINISTER OF SOE VISITATION Minister of SOE visited Tegal Branch Factory accompanied by the Board of Directors. The Minister checked on the factory facilities of Tegal Branch which are quite complete production facility and occupying an area of 3000 m2
14
15
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
6 OKTOBER
21-23 OKTOBER
SERAH TERIMA TUGAS DARI JAJARAN DEKOM TAHUN 2014 dan JAJARAN DEKOM TAHUN 2015
PAMERAN KELISTRIKAN INDONESIA 2015
KSO BARATA INDONESIA – BBI
Perkenalan jajaran Dewan Komisaris baru dilakukan pada tanggal 2 Oktober 2015 yang sekaligus sebagai tanda awal bertugasnya Dewan Komisaris tersebut di PT Barata Indonesia (Persero).
National Consolidation Achieving 35 . 0 0 0 M W Po we r Pl a nt Development, Convention Hall Grand City Surabaya.
DUTIES HANDOVER FROM BOARD OF COMMISSIONERS OF 2014 TO 2015
National Consolidation Achieving 35, 0 0 0 MW Powe r Pla nt Development at Convention Hall Grand City Surabaya.
Penandatanganan KSO (Kerja Sama Operasi) antara PT Barata Indonesia (Persero) dan PT Boma Bisma Indra (BBI) di Hotel Shangrilla Surabaya, tentang pemanfaatan pabrik BBI di Pasuruan. Penandatanganan dilakukan di hadapan Asisten Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis Media I dan II Kementerian BUMN.
OCTOBER 6
Introduction of the new Board of Commissioners held on October 2, 2015 , and marked as an official starting date for the Board of Commissioners at PT Barata Indonesia (Persero).
OCTOBER 21-23
INDONESIA ELECTRICAL EXHIBITION 2015
13 NOVEMBER NOVEMBER 13
J O I N T O PER AT I O N BAR ATA INDONESIA – BBI The KSO (Joint Operation) between PT Barata Indonesia (Persero) and PT Boma Bisma Indra (BBI) was signed at Hotel Shangrilla, about the usage of BBI factory in Pasuruan. The signing was done in the Surabaya in the presence of the Assistant Deputy Mining, Strategic Industry Media I dan II Ministry of SOEs .
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
14 DESEMBER
20 DESEMBER
22 DESEMBER
MANAGEMENT REVIEW
KEGIATAN SISWA MENGENAL NUSANTARA
MOU BARATA INDONESIA, WIKA, PTPN XI
Sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja Perusahaan, PT Barata Indonesia (Persero) secara rutin melaksanakan management review yang dilaksanakan setiap bulan. Agenda ini dihadiri oleh seluruh Direksi, manager divisi beserta manager bidang dan manager biro beserta manager bagian.
Sebagai kelanjutan dari Program BUMN Untuk Negeri yang merupakan kegiatan Kementerian melalui Perusahaan-Perusahaan BUMN berkenaan dengan HUT Republik Indonesia ke-70 di seluruh Propinsi di Indonesia, maka Program Siswa Mengenal Nusantara adalah sebuah program yang mengajak siswa-siswi seluruh Nusantara untuk mengenal lebih jauh tentang negerinya.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Barata Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara XI (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, tentang rencana kerjasama proyek – proyek Industri Agro di lingkungan PTPN disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini M Sumarno, di Masjid Al Akbar Surabaya, bersamaan dengan kegiatan kunjungan kerja Menteri ke Surabaya.
DECEMBER 14
MANAGEMENT REVIEW As a performance evaluation of the Company, PT Barata Indonesia (Persero) regularly carries out Management Review on monthly basis. This evaluation was attended by the entire Board of Directors, along with the Manager of Division, Manager and Section Manager and its Bureau Manager.
DECEMBER 20
SISWA MENGENAL NUSANTARA EVENT As a continuation of the “ BUMN Untuk Negeri” program, a program of SOEs Ministry through its SOEs in conjunction with 70th Anniversary of Republic Indonesia Independence, conducted in all provinces in Indonesia, this “Siswa Mengenal Nusantara” program was aimed to motivate students to know the country better.
DECEMBER 22
MOU PT BARATA INDONESIA, WIKA and PTPN XI A Memorandum of Understanding between PT Barata Indonesia (Persero) , PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) , and PT Wijaya Karya (Persero) Tbk , on the Agro Industry cooperation projects plan in PTPN sphere was signed , witnessed by the Minister of SOE, Rini M Sumarno, at Masjid Al Akbar, Surabaya in conjunction with the visitation of the Minister to Surabaya.
16
17
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
REPORT OF BOARD OF COMMISIONERS
TRIYOGI YUWONO KOMISARIS UTAMA PRESIDENT COMMISSIONER
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Bisnis manufaktur masih menempati posisi cukup strategis dalam perkembangan perekonomian bangsa, apalagi dengan dicanangkannya program infrastruktur prioritas oleh Pemerintah. Secara langsung industri manufaktur menjadi makin bertumbuh mengikuti nafas pembangunan di seluruh Indonesia. Hal ini memberikan peluang yang cukup besar bagi Perusahaan untuk ikut berpartisipasi sesuai bidang usaha yang ada. Potensi yang dimiliki harus senantiasa dikembangkan guna memaksimalkan sumberdaya Perusahaan yang pastinya akan berujung pada perbaikan pendapatan, laba dan sumbangsih Perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. Perusahaan telah melewati tahun kinerja 2015 dengan baik dan secara overall terjadi peningkatan kinerja dibandingkan tahun 2014 meskipun masih dibawah target RKAP 2015. Untuk itu Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada Direksi atas pencapaian kinerja operasional dan keuangan Perusahaan. Hal ini tidak terlepas dari strategi dan kebijakan yang telah dibuat oleh Direksi dan dijalankan dengan baik oleh seluruh level organisasi Perusahaan. Manufacturing business still occupies a strategic position in the development of the nation's economy, especially with the introduction of priority infrastructure program by the Government. The manufacturing industry directly continues to grow following the course of development throughout Indonesia. This provides considerable opportunities for the Company to participate according to the field of existing businesses. Its potential must be developed in order to maximize Company resources, which will certainly lead to improvement of revenues, profits and contributions of the Company to all stakeholders. The Company has passed 2015 with a good performance and overall increased performance compared by 2014 although it is still below the 2015 Company Work Plan dan Budget (RKAP) target. Therefore, the Board of Commissioners expressed gratitudes and appreciations to the Board of Directors for the achievement in the operational and financial performance of the Company. It is as a result of the strategies and policies made by the Board of Directors and well implemented by all levels of the organization of the Company. Penilaian atas Kinerja Direksi
Assessment on the Board of Directors' Performance
Dalam melaksanakan dan menjalankan operasional Perusahaan, Dewan Komisaris mendorong Direksi dan jajaran Perusahaan di seluruh level organisasi untuk menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, meliputi transparasi, akuntabilitas, responsibility, independensi dan tingkat kewajaran. Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya strategi dah kebijakan yang telah disusun oleh Direksi yang berfokus pada efisiensi disegala lini operasional Perusahaan dengan tidak mengesampingkan kuantitas dan kualitas operasional Perusahaan. Diharapkan melalui berbagai upaya dan strategi yang terstruktur, Perusahaan tetap survive menghadapi dinamika perubahan lingkungan industri dan peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
In implementing and running the Company's operations, Board of Commissioners encourages the directors and the corporate ranks at all levels of the organization to implement the principles of good corporate governance,covering transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness level. Board of Commissioners fully supports the policy and strategy prepared by the Board of Directors which focused on the Company's operational efficiency in all lines, without putting aside the quantity and quality of the Company's operations. Hopefully, through various efforts and structured strategies, the Company will still survive in facing the dynamics of the changing industry environment and improved performance in the future.
Perusahaan berhasil meningkatkan kinerja pada tahun 2015, dimana terjadi peningkatan laba bersih yang
The Company has managed to improve the performance in 2015, where an increase in net income is booked
18
19
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
cukup signifikan setelah mengalami kerugian pada tahun 2014, meskipun angka tersebut masih dibawah target RKAP 2015. Peningkatan laba tersebut tidak terlepas dari upaya Perusahaan melakukan efisiensi disegala lini operasional.
significantly after losses in 2014, although the figure is still below the target of Company Work Plan dan Budget (RKAP) 2015. The profit increase is as a result of the Company's efforts to improve efficiency in all operational lines.
Dari tinjauan rasio keuangan, Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi karena terdapat beberapa rasio dalam penilaian kinerja Perusahaaan pada akhir tahun 2015 yang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2014. Hal tersebut dikarenakan adanya tiga item yang mengalami kenaikan signifikan diantaranya skor imbalan kepada Pemegang Saham, Tambahan Investasi dan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset. Namun demikian dengan masih adanya rasio yang mengalami penurunan ataupun yang tidak mengalami kenaikan, Dewan Komisaris menyarankan kepada Manajemen agar mengendalikan operasional Perusahaan, terutama untuk item-item yang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014 dan menjaga item yang lainnya tidak ikut menurun yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat kesehatan Perusahaan.
From a review of financial ratio, the Board of Commissioners expresses appreciation to the Board of Directors because there are some ratios in evaluating Company’s performance at the end of 2015 which has increased compared to the end of 2014. This is due to three items which significantly increased among others scores rewards to shareholders, Additional Equity Investment, and ratio to Total Assets. However, regarding some decreasing or stagnant ratios, the Board of Commissioners recommends to the Management to control the operations of the Company, mainly for items that decreased compared to 2014 and prevent other items from sloping down, which in turn will increase the level of soundness.
Dewan Komisaris mengapresiasi Direksi yang dengan cepat melakukan restrukturisasi organisasi yang dalam penentuannya menyesuaikan dengan kebutuhan operasional dalam rangka memfasilitasi tercapainya target Perusahaan, termasuk didalamnya keberadaan Bidang Komersial dan Resiko dalam struktur organisasi 2015. Hal tersebut bagus untuk perkembangan Perusahaan ke depan agar kesalahan - kesalahan yang pernah terjadi di masa sebelumnya tidak terulang dan resiko rugi proyek-proyek yang akan datang bisa diminimalisir atau dihindari.
The Board of Commissioners appreciates the Board of Directors for quickly restructuring the organization that in its determination to adjust to operational needs in order to facilitate the achievement of the Company’s target, including the existence of the Commercial Sector and risks in the organizational structure in 2015. It is good for the future development of the Company to avoid repeating past mistakes and to minimalize the risk of loss of the incoming projects.
Dukungan juga diberikan oleh Dewan Komisaris atas tindakan dan langkah - langkah Perusahaan ke depan untuk mulai merintis perkuatan industri hilir dengan pembentukan Biro Penelitian dan Pengembangan sebagai wadah dan cikal bakal inovasi yang bisa menghadirkan produk-produk siap pakai untuk para end user.
Support is also provided by the Board of Commissioners for the actions and measures taken by the Company in the future to start strengthening the downstream industry by the establishment of the Research and Development Bureau as an innovation think-tank to deliver products ready for the end user.
Dewan Komisaris juga mengapresiasi atas target KPI dan Tingkat Kesehatan Perusahaan. Pencapaian KPI Direksi dari masing - masing perspektif cukup baik. Secara total capaian KPI Direksi tahun 2015 adalah 86,12% dimana telah terjadi kenaikan capaian sebesar 8,29% lebih tinggi dari tahun 2014. Sedangkan skor Tingkat Kesehatan Perusahaan adalah sebesar 61 dengan status Kurang Sehat ‘BBB’ meningkat 12 poin dibandingkan tingkat kesehatan Tahun 2014.
The Board also appreciates above the target of KPI and Soundness of the Company. KPI Achievement of Board of Directors of each perspective is fairly well. In total, KPI achievements of the Board of Directors in 2015 was 86.12%, an increase of 8.29% higher than 2014. While the score of the Company’s Soundness is equal to 61 with Less Healthy 'BBB' status increase of 12 points compared to the soundness of the Year 2014.
Dewan Komisaris mendorong Direksi agar melakukan evaluasi terhadap Kinerja dalam
Board of Commissioners encourages the Board of Directors to conduct an evaluation of the performance
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
mencapai target RKAP 2015. Dewan Komisaris juga memberikan saran dan rekomendasi untuk lebih konsisten dalam menerapkan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Direksi diminta lebih fokus pada efisiensi dengan tetap mengedepankan peningkatan produktifitas sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.
to reach the target of Company Work Plan dan Budget (RKAP) 2015. The Board of Commissioners also provides advice and recommendations to be more consistent in implementing strategies and policies that have been set. Board of Directors are demanded to focus more on efficiency by putting forward productivity improvements in accordance with the principles of good corporate governance.
Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan
Review on the Company's Business Prospects
Dewan Komisaris berpandangan bahwa Direksi cukup jeli membidik pengembangan bidang foundry/ pengecoran, terutama dalam hal peningkatan pasar ekspor ke Australia, Canada dan Amerika Utara dan Selatan pada saat kondisi industri dalam negeri sedang menurun. Aktivitas ekspor produk foundry terbukti memberikan kontribusi cukup signifikan kepada pendapatan Perusahaan.
Board of Commissioners acknowledges that the Board of Directors is sharp enough to target the development of the field of foundry / casting, particularly in terms of increasing exports to Australia, Canada, and North dan South America while the condition of the domestic industry is on the decline. Foundry products export activity is proven to provide a significant contribution to the Company's revenue.
Strategi yang dikembangkan untuk meminimalkan kerugian akibat kurangnya kemampuan pengelolaan proyek dengan cara kembali fokus kepada bisnis manufaktur adalah hal yang tepat, dimana pada dasarnya kualitas SDM, ketersediaan fasilitas dan kapasitas mesin yang langka di tanah air menjadikan keunggulan tersendiri bagi Perusahaan.
Strategies which were developed to minimize losses due to lack of project management skills by returning focus to the manufacturing business was the right thing, where essentially the quality of human resources, the existing facilities and capacity of the machine which are rare in this country make its own advantages for the Company.
Dewan Komisaris menilai optimisme Perusahaan kembali ditumbuhkan dengan pencanangan program Infrastruktur prioritas Pemerintah. Hal ini telah disikapi dengan positif oleh Manajemen dengan melakukan berbagai persiapan di berbagai bidang.
Board of Commissioners assesses that the Company’s optimism is resurrected by the launching of the Government Infrastructure priority program. This has been addressed positively by management to perform a variety of preparations in various fields.
Dewan Komisaris mengapresiasi Direksi yang dengan konsisten menerapkan 3 lini usaha dan Dewan Komisaris mendukung kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan baik dalam RKAP 2015 maupun RJPP.
Board of Commissioners appreciates that the Board of Directors applies consistently three business lines and the Board of Commissioners support policies and strategies set either in 2015 or RJPP CBP.
Penilaian Komite-Komite Dibawah Dewan Komisaris
Assessment on Committees under the Board of Commissioners
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pemantauan Manajemen Resiko. Dewan Komisaris telah melakukan evaluasi terhadap kinerja Komite Audit dan Komite Pemantauan Manajemen Resiko.
In performing its duties and functions, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Risk Management Monitoring Committee. Board of Commissioners has conducted an evaluation of the performance of the Audit Committee and Risk Management Monitoring Committee.
Komisaris menilai bahwa kinerja Komite Audit selama tahun 2015 telah melaksanakan tugas pokok, fungsi dan wewenangnya dengan baik. Komite telah melakukan analisa dan evaluasi atas laporan manajemen Perusahaan baik bulanan, triwulanan dan tahunan. Komite audit juga telah melakukan review dan melakukan monitoring atas tindak lanjut temuan audit eksternal.
Board of Commissioners considers that the performance of the Audit Committee during 2015 has been carrying out basic tasks, functions and authority excellently. The Committee has conducted an analysis and evaluation of the Company's management report either monthly, quarterly and yearly. The audit committee has also conducted a review and monitor on the follow-up of external audit findings.
20
21
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Penilaian Komisaris atas Kinerja Komite Pemantau Manajemen Resiko berpendapat bahwa Komite Pemantau Manajemen Resiko telah bekerja dengan baik dengan melakukan monitoring terhadap pelaksanaan manajemen resiko termasuk menyusun profil resiko Perusahaan dan memberikan rekomendasi - rekomendasi terhadap resiko bisnis yang akan terjadi pada Perusahaan.
Board of Commissioners’ assessment on Performance of Risk Management Monitoring Committee is that the Risk Management Monitoring Committee has been working well by monitoring the implementation of risk management including the Company risk profiling and provide recommendations on the business risk that will occur in the Company.
Penutup
Closing
Dewan Komisaris memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pemangku kepentingan atas kontribusi dalam pencapaian kinerja tahun 2015 yang meningkat dari tahun sebelumnya. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada Direksi, segenap karyawan dan mitra kerja dalam memajukan Perusahaan kearah yang lebih baik dengan semangat kebersamaan untuk masa depan yang lebih baik.
Board of Commissioners expresses reward and appreciation to stakeholders for contributing to the achievement of performance in 2015 which had increased from the previous year. The Board of Commissioners also thanked the Board of Directors, all employees, and partners for pushing forward the Company towards better direction under the spirit of togetherness for a better future.
Dewan Komisaris Board of Commissioners PT Barata Indonesia (Persero) Gresik, Mei 2016 Gresik, May 2016
Triyogi Yuwono Komisaris Utama The President Commissioner
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
22
23
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF BOARD OF DIRECTORS
ZAKKY GAMAL YASIN DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Melemahnya ekonomi global pada tahun 2015 cukup memberi pengaruh terhadap melambatnya perekonomian Indonesia. Beberapa proyek besar mengalami penundaan pelaksanaan sehingga berpengaruh pada perolehan beberapa order Perusahaan. Namun demikian kondisi tersebut tidak membuat Manajemen berhenti dan sebaliknya justru segera menentukan strategi lain untuk tetap mendapatkan order, diantaranya dengan meningkatkan penetrasi pasar ekspor produk foundry yang memberikan laba signifikan sepanjang tahun 2015. The weakening global economy in 2015 was quite an impact on slowing down the economy of Indonesia. Several large projects experienced delayed implementation so that it effected on the number of Company’s orders. Nevertheless, these conditions didn’t stop the Management instead the Management immediately determined other strategies to keep getting the orders flowing in, among others by increasing the export markets penetration of foundry products that provided significant profits throughout 2015.
Kinerja Keuangan Perusahaan tahun 2015 banyak mengalami peningkatan yang ditunjukkan oleh perolehan laba bersih sebesar Rp 12,54 M setelah mengalami kerugian yang cukup signifikan pada tahun 2014. Parameter lainnya adalah Total Asset yang juga meningkat jika dibandingkan tahun 2014. Peningkatan di beberapa hal tersebut merupakan hasil kerja keras Perusahaan dalam melakukan efisiensi di segala bidang operasional dengan guidance kebijakan dan prosedur yang telah di tata ulang kembali pada tahun 2015.
Company’s Financial Performance in 2015 indicated many increases shown by net profit of Rp 12,54 Billion after significant losses in 2014. Another parameter, namely Total Assets, also increased compared to 2014. The achievements in some of these aspects were the result of hard work of the Company to improve efficiency in all operational areas under the guidance of policies and procedures reset back in 2015.
Hasil kerja keras Perusahaan selain ditunjukkan oleh peningkatan perolehan laba bersih dan total asset, juga ditunjukkan oleh peningkatan parameterparameter kualitatif yang lebih baik dibanding tahun 2014 diantaranya adalah skor KPKU, skor GCG serta Tingkat Kesehatan Perusahaan.
The hard work of the Company, besides shown by the increase in net profit and total assets, was also shown by the increase in qualitative parameters which was better than 2014, namely KPKU score, GCG score and Company Soundness Level.
Kinerja Operasional dan Keuangan Perusahaan Terhadap Target
The Company’s Operational and Financial Performance towards The Target
Target kinerja Perusahaan untuk tahun 2015 telah ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang RKAP yang dilaksanakan pada 23 Desember 2015. Didalam RKAP 2015 telah ditetapkan kinerja operasional dan keuangan Perusahaan berdasarkan asumsi-asumsi yang telah dikaji dan ditetapkan.
The 2015 Company’s performance target was set at the General Meeting of Shareholders (GMS) on Company Work Plan dan Budget (RKAP), held on December 23, 2015. In 2015, RKAP, the Company’s operational and financial performance was set based on the assumptions that have been assessed and determined.
Penilaian kinerja Direksi dalam mengelola Perusahaan selama tahun 2015 didasarkan pada pencapaian target dan indikator kinerja utama (Key Performance Indikator atau KPI) yang terdiri dari :
Assessment of the performance of the Board of Directors in managing the Company in 2015 is based on target achievement and key performance indicators (Key Performance Indicators or KPI) which consist of:
24
25
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
1.
Perspektif keuangan dan pasar dengan bobot 24% 2. Perspektif fokus pada pelanggan dengan bobot 22% 3. Perspektif efektivitas produk dan proses dengan bobot 20% 4. Perspektif fokus tenaga kerja dengan bobot 17% 5. Perspektif kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab masyarakat dengan bobot 17% Pencapaian KPI Direksi pada tahun 2015 dari masingmasing perspektif meningkat 8,29 % di bandingkan pencapaian tahun 2014. Secara total capaian KPI Direksi tahun 2015 adalah 86,12% dengan total target 100% sesuai dengan RKAP 2015 atau 18,38% dibawah target RKAP 2015. Secara keseluruhan kinerja Perusahaan cukup baik. Berikut secara garis besar kinerja Perusahaan tahun 2015 : 1. 2.
3. 4.
5.
6.
Total aset Perusahaan meningkat 52,85% yaitu dari Rp 860.202 miliar menjadi sebesar Rp 1.314.832 milyar pada tahun 2015. Laba bersih tahun 2015 meningkat yaitu dari Rp 96.561 miliar menjadi Rp12.544 miliar. Kenaikan yang cukup signifikan meskipun masih dibawah target RKAP 2015. Nilai penjualan meningkat 14,36% yaitu dari Rp 568.537 miliar menjadi Rp 650.208 miliar pada tahun 2015. . Total ekuitas meningkat 521,33% yaitu dari Rp 51.827 miliar menjadi Rp 322.018 Miliar pada tahun 2015 diatas RKAP. Kenaikan ekuitas ini salah satunya disebabkan oleh tindakan revaluasi aset. Penjualan Divisi industri meningkat 55,91% yaitu dari Rp 228.334 miliar menjadi Rp 355.997 miliar pada tahun 2015 namun masih dibawah RKAP 2015. Penjualan Divisi Konstruksi dan Area menurun, masing-masing turun sebesar 28,34% dan 9,12% dari capaian tahun 2014.
Di sisi lain, Kinerja Keuangan Perusahaan pada tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan aset Perusahaan dan peningkatan laba bersih Perusahaan yang signifikan dari tahun 2014. Peningkatan laba tersebut tidak terlepas dari upaya Perusahaan melakukan efisiensi di segala lini operasional Perusahaan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
1. 2. 3. 4. 5.
The financial and the market perspective with a weight of 24% The focus on customers perspective with a weight of 22% The effectiveness of the products and processes perspective with a weighting of 20% The focus of labor perspective with a weight of 17% The of leadership, governance and social responsibility perspective with a weight of 17%
KPI achievement of Board of Directors in 2015 from each perspective increased 8.29% compared to 2014. In total, achievement of KPI of the Board of Directors in 2015 was 86.12% with a total target of 100% according to the RKAP 2015 or 18.38% below the Company Work Plan dan Budget (RKAP) 2015 target. Company's overall performance is quite good. Here is the outline of the Company's performance in 2015, namely: 1. 2.
3. 4.
5.
6.
Total assets of the Company increased by 52.85% from Rp 860,202 billion to Rp 1,314,832 billion in 2015. Net income in 2015 increased from Rp 96,561 billion to Rp12,544 billion. A significant increase, although still below the target of Company Work Plan dan Budget (RKAP) 2015. The sales increased by 14.36% from Rp 568,537 billion to Rp 650,208 billion in 2015. Total equity increased by 521.33% from Rp 51,827 billion to Rp 322,018 billion in 2015 above the Company Work Plan dan Budget (RKAP). The increase in equity is caused one of them by the actions of asset revaluation. Sales of industrial division increased 55.91% from Rp 228,334 billion to Rp 355,997 billion in 2015 but still below 2015 Company Work Plan dan Budget (RKAP). Sales of Construction dan Area Division decreased, respectively decreased by 28.34% and 9.12% of the achievements of 2014.
On the other hand, Company Financial Performance in 2015 increased from the previous year. It can be seen from the growth of the Company's assets and a significant increase in its net profit compared to 2014. The improvement in profit is a result of the Company's efforts to improve efficiency in all lines of the Company's operations in accordance with the policy set by the Company.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Tingkat likuiditas Perusahaan tahun 2015 juga membaik, hal ini ditunjukkan dari kemampuan kas dan bank Perusahaan untuk mendanai kewajiban lancarnya (cash ratio) dimana cash ratio tahun 2015 mencapai 11,77%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebesar 10,58%.
The level of liquidity of the Company in 2015 also improved, as shown in the ability of the Company's cash and bank to fund current liabilities (cash ratio) where the cash ratio in 2015 stood at 11.77%, higher than in 2014 at 10.58%.
Sedangkan rasio lancar secara keseluruhan (current ratio) tahun 2015 maupun 2014 masih sama berkisar 93,33 % belum mencapai 100% karena kewajiban lancarnya lebih tinggi dari aset lancar.
While the overall current ratio (current ratio) in 2015 and 2014 at around 93.33% still have not reached 100% due to higher current liabilities from current assets.
Kebijakan Strategis Perusahaan
The Company’s Strategic Policy
Mempelajari kondisi kinerja tahun 2014 yang menurun hingga Perusahaan mengalami kerugian pada akhir tahun 2014, Manajemen kemudian menentukan Kebijakan Strategis tahun 2015 sebagai berikut
Learning from the decreasing performance in 2014 which led to the Company’s loss at the end of 2014, Management from then on determines The 2015 Strategic Policy which is as follow :
1.
2.
3.
Restrukturisasi Bisnis, antara lain : a. Penajaman Strategi Bisnis b. Kembali Fokus Kepada Bisnis Manufaktur c. Penerapan Manajemen Resiko d. Efektifitas Sistem Monitoring dan Pengendalian Operasi e. Mengurangi Aktifitas Yang Tidak Memberi Nilai Tambah Restrukturisasi Organisasi dan SDM, yang meliputi penguatan tata kelola organisasi dan penajaman job description, sesuai dengan sistem remunerasi dan perekrutan tenaga baru menuju demografi korporasi karyawan yang ideal.
1.
Business Restructuring, among others: a. Sharpening The Business Strategy b. Back to Focus on Manufacturing Business c. Application of Risk Management d. Effectiveness of Monitoring dan Control Operation System e. Reducing the non-value-adding activity
2.
Restrukturisasi Keuangan diantaranya meninjau ulang Standar Operasi Perusahaan bidang keuangan, pembuatan supervisi dan pelaporan pajak, monitoring pencairan piutang dan penerapan IT dan sistem informasi operasi.
3.
Restructuring Organization and Human Resources, which includes the strengthening of corporate governance and sharpening job description, according to the system of remuneration and recruitment of new personnel towards the ideal corporate demographics of the employee. Financial restructuring including reviewing Standard Operating Companies in finance, conducting supervision and tax reporting, monitoring receivables payment and application of IT and information systems operations.
Kendala yang Dihadapi
Encountered Obstacles
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan usaha tahun 2015 terdapat beberapa kendala yang menghambat proses tercapainya target-target Perusahaan, diantaranya adalah:
In managing of the business in 2015, there were several obstacles that thwarted the achievement of the targets of the Company, including:
1. a.
Aspek Pasar Adanya penundaan beberapa prospek order terutama proyek-proyek yang mengandalkan dana APBN dan terjadinya kalah tender, antara lain : • Proyek upgrade pabrik gula dan pembangunan pabrik bioethanol dari PTPN IX, X dan XI. • Kalah tender PLTU Astra senilai Rp 80 Miliar dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Bentayan PTPN VII .
1. a.
Market Aspects Any delays in some orders prospects particularly state-budget-financed projects and the lost tenders, among others: • sugar mills upgrading and construction of bioethanol factory of PTPN IX, X, and XI projects. • Losing a power plant tender of Astra worth Rp 80 billion and Bentayan Palm Oil Processing Factory of PTPN VII.
26
27
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
b. Kondisi ekonomi dan iklim investasi sepanjang tahun 2015.
b.
Economy conditions and the investment climate throughout 2015.
2. Aspek Sarana Produksi Kondisi mesin dan peralatan yang dimiliki sebagian besar sudah berusia tua dan mengalami degradasi fungsi (tidak presisi dan lain-lain) sehingga menghambat jalannya produksi.
2. Production Facility Aspect Machinery dan equipment owned are mostly already old and degrading functionally (no precision, etc.) that disturbed the process of production.
3. Aspek Kemampuan Berinvestasi Walaupun hasil kinerja tahun 2015 menunjukkan adanya laba namun belum mencukupi untuk dipergunakan dalam investasi permesinan/sarana produksi lainnya.
3. Investment Ability Aspect Despite the profitable performance result in 2015, it was not adequate to invest in machinery / other production facilities.
4. Aspek Keuangan Besarnya angka piutang yang belum tertagih pada akhir tahun 2015 cukup tinggi, hal ini berpengaruh pada cash flow Perusahaan sekaligus berakibat pada rendahnya skor kinerja kolektabilitas.
4. Financial Aspects The amount of uncollectable receivable at the end of 2015 was quite high, which affected the Company's cash flow and at the end resulted in a lower score of collectability performance.
Prospek Usaha
Business Prospect
Tren prospek usaha pada tahun 2015 bisa disimpulkan bahwa Perusahaan masih konsisten mengacu kepada 3 (tiga) lini usaha yang telah ditentukan dalam misi Perusahaan, yaitu di bidang produk foundry, manufaktur peralatan industri dan penanganan proyek-proyek EPC berbasis manufaktur.
Business prospect trend in 2015 can be concluded that the Company still consistently refers to three (3) business lines specified in the Company's mission, namely in the field of foundry products, industrial equipment manufacturing and handling manufacturing based EPC projects.
Lesunya perekonomian global tahun 2015 sedikit banyak telah berpengaruh pada kondisi bisnis nasional yang secara langsung berdampak pada melambatnya aktifitas pembangunan dan investasi. Pencanangan program infrastruktur prioritas oleh Pemerintah yang dipubikasikan pada tahun 2015 juga baru akan tereksekusi pada tahun 2016. Menyikapi hal tersebut, Direksi menekankan pencarian terobosanterobosan baru agar tetap mendapatkan order.
The global economic slowdown in 2015 had more or less influenced the national business climate that directly affected the slowdown in activity and investment construction. The declaration of priority infrastructure program by the Government, published in 2015, will also be executed in 2016. In relation with that, the Board of Directors emphasizes the search for new breakthroughs to maintain the orders.
Dibidang foundry, prospek komponen kereta api masih mendominasi perolehan order. Rendahnya pesanan komponen kereta api dari dalam negeri berhasil diimbangi dengan pesanan serupa untuk pasokan ke Amerika Selatan dan Amerika Utara, tepatnya komponen bogie. Efek yang ditimbulkan dari aktivitas ekspor tersebut selain untuk pengisian loading pabrik foundry juga mendongkrak angka penjualan serta laba tinggi akibat selisih kurs.
In the field of the foundry, railway component prospects still dominate the acquisition order. The low order component of the domestic rail successfully balanced with a similar order for the supply to South America and North America, precisely bogie components. The effects of the export activity in addition to filling foundry factory loading also boost sales as well as higher earnings due to exchange rate differences.
Prospek usaha untuk bidang manufaktur peralatan industri khususnya di sektor minyak dan gas mengalami penurunan, namun tidak demikian halnya dengan order yang berasal dari industri agro. Kekhususan kemampuan teknis dan permesinan Barata masih dengan kuat menarik order - order maintenance maupun pembuatan baru peralatan pabrik gula dari beberapa PTPN. Selain itu prospek order dari
Prospects for industrial equipment manufacturer, particularly in the oil dan gas sector, has decreased, but the orders coming from agro-industry show the contrary. Barata’s specialty in the technical capability and machinery still strongly attracts orders for maintenance or production of new equipment from several PTPN sugar mills. Apart from that, the prospective order from the Public Works Department also successfully seized
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Departemen Pekerjaan Umum juga berhasil dijaring oleh Pabrik Cabang Tegal meskipun dalam kuantitas yang tidak terlalu tinggi.
by Factory Branches of Tegal despite the low quantity.
Sementara itu, untuk sektor proyek - proyek Engineering, Procurement dan Construction, Manajemen menentukan koridor selektif dalam pengambilan order proyek EPC, yaitu proyek - proyek EPC yang telah terkuasai teknologinya, bersifat sub system dan dalam skala permodalan yang terjangkau oleh Perusahaan. Tahun 2015 relatif tidak ada proyek EPC baru, konsentrasi tertuju kepada penyelesaian proyek PLTU 2 NTB unit 1 dari PT PLN (Persero) dan menyisakan penyelesaian unit 2 nya pada tahun 2016. Selain itu proyek EPC yang ditargetkan selesai pada tahun 2015 adalah proyek pembangunan pabrik sagu di Papua, order dari PT Perhutani (Persero). Harapan Manajemen akan timbul pembelajaran cukup berarti dari proyek - proyek tersebut di atas agar lebih siap menentukan strategi dalam pengambilan proyek proyek EPC mendatang yang pada prinsipnya harus berorientasi profit.
Meanwhile, for the projects in Engineering, Procurement dan Construction sectors, Management determines the selective corridor in taking EPC project orders, namely EPC projects whose technology is already mastered, the subsystem and affordable scale of financing by the Company. The year of 2015 was relatively no new EPC project, the concentration was on power plant project completion of PLTU 2 NTB unit 1 of the PT PLN (Persero) and leaving the unit 2 to be completed in 2016. Apart from that, the EPC project targeted for completion in 2015 was the sago plant construction project in Papua, ordered by PT Perhutani (Persero). Management expects a significant learning process from the projects mentioned above, in order to be more prepared in determining the strategy in taking future EPC projects which in principle must be profit oriented.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Perusahaan berkomitmen menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan berkelanjutan. Diantaranya dengan memfasilitasi Stakeholder Perusahaan dalam pelaporan whistleblowing PT Barata Indonesia (Persero) melalui sistem aplikasi whistleblowing secara online. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui www.barata. co.id dengan mengisi data yang dibutuhkan atau melalui email
[email protected].
The Company is committed to implementing a good and sustainable corporate governance. Among others by facilitating the stakeholders in reporting whistleblowing PT Barata Indonesia (Persero) through the whistleblowing online application system. This application can be accessed via www.barata.co.id by filling in the required data or via email
[email protected].
Pada tahun 2015 PT Barata Indonesia (Persero) telah melakukan evaluasi penerapan GCG secara Asessment yang didampingi oleh BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur. Maka dibentuk tim sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Nomor : K 15 426 tanggal 24 Agustus 2015 tentang Pembentukan Tim Good Corporate Governance (GCG) di PT Barata Indonesia (Persero) dengan ketua tim adalah Dra. Sri Wahyuni Yulianarsih (Kepala Pemeriksa).
In 2015, PT Barata Indonesia (Persero) has conducted an evaluation of GCG application through assessment, supported by BPKP Representative of East Java Province. From then on, a team was formed in accordance with the Joint Decree Number: K 15 426 dated August 24, 2015, on the Establishment of Good Corporate Governance Team (GCG) at PT Barata Indonesia (Persero), chaired by Dra. Sri Wahyu Yulianarsih (Chief Investigator).
Assessment terhadap penerapan GCG pada PT Barata Indonesia (Persero) tahun 2015 dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi penerapan GCG dikaitkan dengan ketentuan yang berlaku dan praktik-praktik terbaik (Best Practice) penerapan GCG, sehingga area - area yang memerlukan perbaikan/ penyempurnaan dapat diidentifikasi. Berdasarkan assessment penerapan praktik-praktik GCG yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada PT Barata Indonesia (Persero) tahun 2015 mencapai predikat kategori Cukup Baik dengan skor 74.62 dari skor maksimal yaitu 100 dan mengalami peningkatan 8,2% dari tahun 2014 dengan capaian skor 66.907.
Assessment of the implementation of GCG at PT Barata Indonesia (Persero) in 2015 was performed to get a picture of the condition of GCG implementation associated with the prevailing regulations and best practices of GCG implementation so that the improvable areas can be identified. Based on the assessment of the implementation of GCG practices that have been carried out, it can be concluded that the condition of GCG implementation at PT Barata Indonesia (Persero) in 2015 could be categorized as Good Enough with a score of 74.62 out of a maximum score of 100, an increase of 8.2% from 2014 with 66.907 achievement score.
28
29
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Penutup
Closing
Atas capaian kinerja yang meningkat pada tahun 2015, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada seluruh karyawan serta mitra kerja atas kontribusi dan dedikasinya dalam memajukan Perusahaan ini. Kepada Pemangku Kepentingan lainnya kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya dalam mengelola dan menjadikan Perusahaan ini terus berkembang.
For the improving achievement of performance in 2015, we express our thanks and sincere appreciation to all employees and business partners for their contributions and dedication in advancing this Company. The other Stakeholders we also thank for your trust to manage and make the Company continues to grow.
Dewan Direksi Board of Directors PT Barata Indonesia (Persero) Gresik, Mei 2016 Gresik, May 2016
Zakky Gamal Yasin Direktur Utama President Director
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
STATEMENT OF BOARD OF COMMISSIONERS DAN BOARD OF DIRECTORS
30
31
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
IDENTITAS PERUSAHAAN CORPORATE IDENTITY
Nama Perusahaan Company’s Name
: PT Barata Indonesia (Persero)
Kantor Pusat : Headquarter Alamat : Jl. Veteran No. 241 Gresik, 61123 Address Telp. : +62 31 3990555 Telephone Fax. : +62 31 3990666 Fax. Website : www.barata.co.id Website E-mail :
[email protected] E-mail Kantor Perwakilan Jakarta : Jakarta Representative Office Alamat : Menara MTH, Lt. 10, Ruang 1001 Address Jl. MT Haryono Kav. 23, Jakarta Selatan 12320 Telp. : +62 21 83788533 Telephone Fax. : +62 21 83788534 Fax. E-mail :
[email protected] E-mail Status Perusahaan Status
: Badan Usaha Milik Negara : State-Owned Enterprises (BUMN)
Bidang Usaha : Foundry, Manufaktur Peralatan / Komponen Industri, Proyek EPC Business Line : Foundry, Manufacturing Industrial Equipment and Component, EPC Projects Kepemilikan Saham Stock Ownership
: 100% milik Negara Republik Indonesia : 100% owned by the State of Republic Indonesia
Tanggal Pendirian Date of Establishment
: 19 Mei 1971 : May 19, 1971
32
33
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Dasar Hukum Pendirian : 1. 2. 3. 4. 5.
6.
Undang Undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Undang Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Peraturan Pemerintah No.45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengawasan dan Pembubaran BUMN. Keputusan Menteri No.100/Menteri BUMN/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.Per-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Anggaran Dasar Perusahaan NO. 148 tanggal 26 Juni 2008 (TBN no. 60 tgl 25 Juli2008) tentang Persetujuan Akte Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan.
Legal basis : 1. 2. 3. 4. 5.
6.
Regulation No.19, 2003 on State-Owned Enterprises. Law No. 40, 2007 on Limited Liability Company. Government Regulation No.45, 2005 on the establishment, oversight and liquidation of State Owned Enterprises. Ministerial Decree No.100 / Minister of StateOwned Enterprises / 2002 on Assessment of StateOwned Enterprises Soundness level. Minister of State Owned Enterprises Decree No.Per-01 / MBU / 2011 dated August 1, 2011 on the implementation of Good Corporate Governance (GCG) on State-Owned Enterprises (SOEs). Articles of Association No. 148 dated June 26, 2008 (TBN No. 60 dated July 25, 2008) Approval of Deed of Amendment to the Articles of Association.
Modal Dasar Sesuai Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 25 Juli 2008 No. 60. Dalam Tambahan Berita Negara tersebut dijelaskan kembali tentang besarnya modal dasar Perusahaan yaitu sebesar Rp 150.000.000.000 (seratus lima puluh milliar rupiah).
Authorized Capital In accordance with the Supplement of the State Reports dated July 25, 2008 No. 60, described further the amount of the Company’s authorized capital is Rp 150,000,000,000 (one hundred and fifty billion rupiah).
Modal Ditempatkan Dalam perjalanannya pada tahun 2015 melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 477/KMK/ MK.06/2015 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada PT Barata Indonesia (Persero) dimana telah disetujui penambahan penempatan modal kerja menjadi total Rp 143.203.000.000,00 (seratus empat puluh tiga miliar dua ratus tiga juta rupiah).
Subscribe Capital During 2015 through the Ministry of Finance Decree No. 477 / KMK / MK.06 / 2015 on the Republic of Indonesia’s Determination of the State Capital Investment Value on PT Barata Indonesia (Persero)which has approved the placement of additional working capital to a total of Rp 143,203,000,000.00 (one hundred forty three billion two hundred three million).
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN •
•
•
•
PT Barata Indonesia (Persero) didirikan oleh seorang Belanda bernama Mr. Braat tahun 1924 sebagai NV Braat Machine-fabriek dan Werf. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan pabrik gula, berkantor di daerah Krembangan kemudian pindah ke Jl. Ngagel 109 Surabaya. Kebijakan baru diambil pada tahun 1958 atas NV Braat Machine-fabriek Perusahaan dinasionalisasikan dengan nama Bappit Barata. Berdasarkan PP no. 125 tahun 1961 namanya diubah menjadi PN Barata. Dengan PP no. 3/1971 digabunglah 3 Perusahaan yaitu : PN Barata, PN Peprida dan PN Sabang Merauke kemudian disahkan dengan Akte Notaris E. Pondaang No.35/1971 tanggal 19 Mei 1971 dengan nama PT Barata Metalwork dan Engineering. Dengan Akte Notaris Mochamad Ali No. 29 tanggal 23 Nopember 1981 nama Barata diubah menjadi PT Barata Indonesia (Persero) sampai sekarang. Dengan Keppres No.44 tahun 1989, Perusahaan masuk jajaran BUMNIS bersama 10 Perusahaan lainnya, dibawah pengelolaan BPIS. Sesuai dengan Inpres No. 15 tahun 1989 tanggal 6 Mei 1989 dialihkan menjadi dibawah pembinaan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara.
•
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN No.Kep-036/MPBUMN/98 tanggaL 7 Agustus 1998, pemilikan sahamnya dialihkan kepada PT Pakarya Industri. Berdasarkan RUPS luar Biasa PT Pakarya Industri tahun 1999 nama PT Pakarya Industri dirubah menjadi PT Bahana Pakarya Industri Strategis.
•
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 52 tahun 2003 tanggal 23 September 2003 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia kedalam Modal Saham PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, PT Kratau Steel, PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra, PT Inka, PT Inti, PT LEN Industri dan pembubaran PT BPIS serta keputusan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa (RUBSLB) Perusahaan tanggal 31 Oktober 2003 diputuskan pengalihan saham PT BPIS (Dalam Likuidasi) dan saham minoritas lainnya kepada Menteri Negara BUMN Republik Indonesia.
HISTORY IN BRIEF OF THE COMPANY •
PT Barata Indonesia (Persero) was established by a Dutchman named Mr. Braat in 1924 as NV Braat Machinefabriek. The Company was established to provide maintenance services for sugar mills, based in Jl. Krembangan then moved to Jl. Ngagel 109, Surabaya. When the new policy was adopted in 1958 on NV Braat Machinefabriek; the Company was nationalized as Bappit Barata. Based on Regulation no. 125, 1961 its name was changed to PN Barata.
•
With PP No. 3/1971 3 companies namely: PN Barata, PN Peprida and PN Sabang Merauke were merged and ratified by E. Pondaag, a Public notary No.35 / 1971 dated May 19, 1971 under the name of PT Barata Metalwork dan Engineering.
•
With Mochamad Ali Notarial Deed No. 29 dated November 23, 1981 the name of Barata was changed to PT Barata Indonesia (Persero)until now.
•
By Presidential Decree No. 44, 1989, the Company entered the list of State Owned Enterprises Strategic Industry along with 10 other companies, under the management of BPIS (Board of Strategic Industries Management). In accordance with Presidential Instruction No. 15, 1989 dated May 6, 1989 was transferred under the guidance of the State Minister of State Owned Enterprises. Based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. Kep-036 / M-PBUMN / 98 dated August 7, 1998, the ownership of the shares transferred to PT Pakarya Industri. Based on the 1999 Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Pakarya Industri, the name of Pt Pakarya Industri was changed to PT Bahana Pakarya Strategic Industries. Based on Government Regulation (PP) No. 52 , 2003 dated September 23, 2003 on the Investment of the Republic of Indonesia into the Capital Stock of PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad. PT Dahana. PT Kratau Steel, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Inka, PT Inti, PT LEN Industri and dissolution PT BPIS as well as Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated October 31, 2003 it was decided that PT BPIS (In Liquidation) shares and other minority shares transferred to the Minister of State Enterprises of the Republic of Indonesia.
•
•
34
35
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
•
•
•
Pengalihan saham juga diikuti dengan perubahan pasal-pasal dalam Anggaran Dasar Perusahaan yaitu pasal nama Perusahaan, pasal susunan modal, pasal direksi, pasal komisaris, dan pasal pembagian laba. Berdasarkan RUPS PT Barata Indonesia (Persero) tanggal 5 Desember 2005 dan tambahan berita Negara Republik Indonesia no. 36 tanggal 5 Mei 2006. tempat kedudukan PT Barata Indonesia (Persero) semula “Surabaya” berubah “Gresik”. Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali diubah, terakhir dengan akta notaris Ranti Nursukma Handayani, SH NO : 148 tanggal 26 Juni 2008, yang mendapat pengesahan dari Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia No : AHU.39405.AH.01.02 .TH.2008.
•
•
•
The transfer of shares was also followed by changes in the several paragraphs in the articles of association, among others , Company name, capital structure, directors, commissioners, and distribution of profits. Based on the GMS of PT Barata Indonesia (Persero) dated December 5, 2005 and additional State Reports no. 36 May 5, 2006. Domicile of PT Barata Indonesia (Persero) formerly “Surabaya” changed to “Gresik”. The articles of association have been amended several times, most recently by Ranti Nursukma Handayani, SH Notarial Deed No. 148 dated June 26, 2008, were approved by the Ministry of Law and Human Rights No. AHU.39405.AH.01.02. TH.2008.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
JEJAK LANGKAH MILESTONE
2012 2016 2011 2015
2006 2010 1. Meningkatkan Loading Pabrik hingga optimal untuk kestabilan pendapatan 2. Mengkonsentrasikan ProyekProyek EPC sesuai kompetensi Barata Indonesia yaitu di bidang Industri Agro (Gula) dan Pembangkit Listrik 3. Pembinaan Unit-Unit Usaha Mandiri agar mampu berSwakelola dan menghasilkan laba 1. Increased Factory Loading to the optimal level for the income of stability 2. Concentrated EPC Projects to be appropriate with Barata Indonesia’s competence in the Agro Industry (Sugar) fields and Power Plant 3. Fostered Independent Business Units to be capable to be selfmanaged and profitable
36
1. Peningkatan laba 10% setiap tahun 2. M e n i n g k a t k a n L o a d i n g Pabrik hingga optimal untuk kestabilan pendapatan dengan peningkatan layanan bisnis, peningkatan assessment pasar, dan peningkatan produktifitas 3. Penanganan Proyek EPC untuk bidang Agro, pembangkit listrik, dan oil dan gas 4. Pembinaan berlanjut UUM dengan bidang proyek spesifik untuk masing – masing UUM 5. Membangun bisnis baru dengan mengacu AD/ART 1. Increasement of profit by 10% annually 2. Increased Factory Loading to the optimal level for the income of stability with the improvement of business services, market assessment, and productivity 3. Handling of EPC Projects for Agro, power plants, and oil dan gas 4. Continuous Fostering Independent Business Units with specific projects for each IBU 5. Establish new business with reference to Article of Association
Dalam perjalanannya, Milestone tahun 2011 – 2015 diperbaharui dalam RJPP tahun 2012 – 2016 sebagai berikut : 1. Target menjadi Perusahaan Foundry dan Metalworks yang tangguh di kawasan Regional 2. Menjadi pemasok produk Foundr y untuk Pasar Internasional 3. Memiliki workshop yang bisa memenuhi produk – produk berstandar Internasional 4. Bersinergi dengan partnerpartner strategis di bidang Engineering, Pemasaran, dan Pendanaan 5. Mengembangkan bisnis lain dengan mengoptimalkan sumber dana yang dimiliki In the course, the 2011 - 2015 Milestone is renewed in 2012 - 2016 RJPP as follows: 1. Set the Target to be a firm Foundry dan Metalworks Company in the regional area 2. Become a Foundry products supplier for International Markets 3. Having workshops that capable to meet international standard products 4. Synergizing with the strategic partners in the Engineering, Marketing, and Financing scopes. 5. Developing other business by optimizing the fund source
37
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
KEGIATAN PENGUSAHAAN JASA
BUSINESS AND SERVICES ACTIVITIES
Kegiatan Pengusahaan Jasa Perusahaan dijelaskan dalam tiga segmen yaitu : 1. Kegiatan usaha menurut Anggaran Dasar Perusahaan. 2. Kegiatan usaha yang dijalankan. 3. Produk dan Jasa Yang Dihasilkan.
Company’s Business and service activities are described in three segments, namely : 1. Business Line According to the Articles of Association. 2. Conducted Business Line . 3. Generated Products and Services.
Kegiatan Usaha Menurut Anggaran Dasar Perusahaan
Business Activities According To The Articles Of Association
Sesuai dengan Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akte Nomor : 148 tanggal 8 Nopember 2002 yang dibuat dihadapan Ranti Nursukma H., S.H., maksud dan tujuan Perseroan adalah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya penyelenggaraan pusat keunggulan dalam memproduksi peralatan industri berat, permesinan, pengecoran, dan suku cadang serta usaha-usaha lain yang dapat menunjang usaha tersebut di atas, yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan, dengan menetapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
In accordance with the Articles of Association as stipulated in the Deed No. 148 dated November 8, 2002, which was made before Ranti Nursukma H., SH, Company’s purposes and objectives are to participate in implementing and supporting government policies and programs in the economics and national development sectors in general, and manufacturing excellent, high quality and strong competitiveness industrial equipment, machinery, casting, and spare parts and other business to support the mentioned business above in particular , and to pursue profit in order to increase Company’s value, by implementing the principles of the Limited Company.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :
To achieve the objectives mentioned above, the Company may carry out the following activities:
a.
Produksi, meliputi pembuatan dan perakitan komponen peralatan industri berat, permesinan, pengecoran, dan suku cadang. b. Jasa, meliputi pekerjaan-pekerjaan : • Rancang bangun dan perekayasaan (design engineering) baik mekanikal maupun elektrikal. • Instalasi dan pemeliharaan mesin-mesin dan peralatan. c. Perdagangan, terhadap barang-barang tersebut di atas baik yang diproduksi sendiri oleh Perseroan maupun oleh Perusahaan lain, yang berada di dalam negeri atau luar negeri, termasuk kegiatan usaha keagenan. d. Kegiatan usaha lain yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan usaha tersebut di atas.
a. b.
c.
d.
Productions including manufacturing and assembling of industrial equipment, machining, casting component, and spare parts. Services, including: • Design engineering either mechanical or electrical. • Installation and maintenance of machinery and equipment. Commerce, the items mentioned above which are manufactured either by the Company or by other companies, local or imported, including agencies’ business activities. Other business activities that can support the business activities mentioned above.
Kegiatan Usaha Yang Dilakukan
Business Line
Perusahaan menetapkan bidang usaha dalam 3 (tiga) Lini Usaha , yaitu meliputi: a. Foundry (Pengecoran) b. Manufaktur Peralatan Industri c. Proyek EPC berbasis manufaktur
The Company carries out 3 (three) Business Line, among others: a. Foundry (Foundry) b. Industrial Equipment Manufacturing c. Manufacture-based EPC projects.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Produk dan Jasa Yang Dihasilkan
Generated Product And Services
Produk layanan Langkah antisipasi menghadapi persaingan industri manufaktur yang semakin ketat dilakukan oleh Perusahaan dengan menyediakan serta mengembangkan produk dan layanan jasa industri pada 3 (tiga) lini usaha, yaitu:
Product and Services Anticipatory steps in facing the increasingly tight manufacturing industry competition carried out by the Company by providing and developing products and services industry in three (3) business lines, among others:
1. Foundry
1. Foundry
NO
Bidang/Field
Produk/Product
1
Industri Perkeretaapian Train Industry
- Bogie Barber, Bogie Truck Frame, Bogie SCT (ekspor) | Bogie Barber, Bogie Truck Frame, Bogie SCT (export) - Automatic Coupler | Automatic Coupler - Knuckle | Knuckle - Axle box | Axle box
2
Industri Semen Cement Industry
- Liner | Liner - Hammer Mill | Hammer Mill - Grate Plate | Grate Plate - Wobbler | Wobbler - Nose Ring | Nose Ring
3
Industri Pertambangan Mining Industry
- Dredge Bucket | Dredge Bucket - Bucket Teeth | Bucket Teeth - Jaw Crusher | Jaw Crusher - Slurry Pump | Slurry Pump
4
Industri Gula Sugar Industry
- Mill Roll (Conventional, Performated) dan Mill Cheek) | Mill Roll (Conventional, Performated) dan Mill Cheek) - Pinion Gear dan Gear | Pinion Gear dan Gear - Scrapper And Couple Move | Scrapper And Couple Move - Sliding Bearing | Sliding Bearing
5
Industri Perkapalan Shipping Industry
- Rudder Horn dan Rudder Frame | Rudder Horn dan Rudder Frame - Anchor | Anchor - Bollard | Bollard
38
39
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
2. Manufaktur Peralatan Industri Berat NO
2. Manufacture of Industial Equipment
Bidang/Field
Produk/Product
1
Minyak dan Gas Oil dan Gas
- Heat Exchanger | Heat Exchanger - Pressure Vessel | Pressure Vessel - Boiler | Boiler - Hrsg | Hrsg - Condensor | Condensor - Piping And Instrumentation | Piping And Instrumentation
2
Industri Agro Agro Industry
- Roll Mill Complete Set | Roll Mill Complete Set - Cane Cutter, Hdhs, Cane Carrier | Cane Cutter, Hdhs, Cane Carrier - Sterilizer, Conveyor, Clarifier Tank | Sterilizer, Conveyor, Clarifier Tank - Loading Ramp/Cage Bogie | Loading Ramp/Cage Bogie
3
Hidromekanikal Hydromechanical
- Water Gate (Radial Gate, Stop Log, Sliding Gate) | Water Gate (Radial Gate, Stop Log, Sliding Gate) - Trash Rack | Trash Rack - Penstock | Penstock - Hydro Turbine | Hydro Turbine
4
Konstruksi Baja Steel Contruction
- Railway Steel Bridge | Railway Steel Bridge - Road Steel Bridge | Road Steel Bridge - Harbour Cranes | Harbour Cranes - Warehouses | Warehouses
5
Heavy Machining Heavy Machining
- Gear Making | Gear Making - Heavy Machining | Heavy Machining
6
Industri Semen Cement Industry
- Kiln Shell | Kiln Shell - Mill Body, Classifier, Preheater | Mill Body, Classifier, Preheater - Electrostatic Precipitator | Electrostatic Precipitator
3. Engineering, Procurement, and Construction
3. EPC NO
Bidang/Field
Produk/Product
1
Minyak dan Gas Oil dan Gas
-Storage Tank dan Terminals | Storage Tank and Terminals -Fuel System | Fuel System -Pipeline | Pipeline
2
Industri Agro Agro Industry
-Pabrik Gula dan Derivatnya | Sugar Plant and Derivate -Pabrik Kelapa Sawit dan Derivatnya | Cpo Plant and Derivate -Pabrik Sagu | Sagoo Plant -Pabrik Bioethanol | Bioethanol Plant
3
Industri Pembangkit Listrik Power Plan Industry
-Minihydro Power Plant | Minihydro Power Plant -Balance Of Plant Untuk PLTU/PLTGU | Balance Of Plant for steam power plant / gas and steam power plant
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATIONAL STRUCTURE
DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
BIRO PENDUKUNG SUPPORTING BUREAU
Manajemen Sistem System Management Penelitian dan Pengembangan Research dan Development Risiko dan Komersial Risk dan Commercial
DIVISI INDUSTRI INDUSTRY DIVISION
AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT
DIVISI KONSTRUSI CONSTRUCTION DIVISION
Pengecoran Foundry Industri Berat Heavy Industry Agro Industri Agro Industry
Pengadaan Procurement Keuangan dan Akuntansi Finance dan Accounting
P R O J E C T S
DIVISI WILAYAH AREA DIVISION
DIVISI PENGEMBANGAN BISNIS BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION
Cabang Branch :
Pemasaran Marketing :
Medan
Pengecoran Foundry
Cilegon Tegal
Industri Berat Heavy Industry Agro Industri Agro Industry Konstruksi Minyak dan Gas Oil dan Gas Construction
Pengembangan Sumber Daya Manusia HRD
Konstruksi Industri Industrial Construction
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Kantor Jakarta Jakarta Office
VISI DAN MISI
VISION DAN MISSION
Visi PT Barata Indonesia (Persero) menjadi Perusahaan Foundry, Metalworks and Engineering, Procurement dan Construction (EPC) yang Tangguh.
Vision PT Barata Indonesia (Persero) becomes a strong Foundry dan Metalwork and Engineering, Procurement and Construction Company.
Misi 1.
Mission 1. To do Foundry business and metal works of Industrial Equipment and Component in Agronomy Industry, Power Plant and Hydro Power with outsource optimized then can give value added for employee, customer, share holder and stakes holder.
2.
Melakukan kegiatan usaha Manufacturing Peralatan Industri dan Komponen untuk bidang Agro, Oil dan Gas, Power Plant, dan Pengairan dengan mengoptimalisasikan sumber daya, sehingga memberikan nilai tambah bagi karyawan, pemesan, pemegang saham dan stakeholder lainnya. Melakukan kegiatan usaha Engineering, Procurement dan Construction untuk bidang Industri Agro, Industri Migas (Tankage) dan Industri Pembangkit Tenaga Listrik.
2.
To do Engineering, Procurement dan Construction for Agronomy Industry, Oil dan Gas (Tankage) and power plant.
40
41
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Budaya Perusahaan disosialisasikan kepada karyawan melalui Surat Edaran Direksi nomor E 12 001a yang pada intinya untuk mendorong tumbuhnya semangat dan budaya karyawan dalam mencapai target-target Perusahaan.
Corporate culture is introduced to employees through Board of Directors Circular Letter number E 12 001A which essentially encouraging the growth of spirit and employees culture in achieving Company’s targets.
Unsur-unsur Budaya Perusahaan diaplikasikan dalam yel-yel yang digunakan dalam acara-acara Perusahaan meliputi :
Elements of Corporate Culture which is applied in slogans used in corporate events include:
Semangat Spirit
Sebagai modal utama dalam menyelesaikan transaksi bisnis. As the main capital in completing business transactions.
Bisa Can
Sebagai pendorong karyawan untuk yakin dan bisa menghadapi semua tantangan (Internal dan Eksternal). As an encouragement of employees to be sure and able to face all the challenges (Internal and External).
Sukses Success
Untuk menanamkan pola pikir karyawan dan manajemen untuk selalu sukses memenuhi kepuasan Stakeholders. To instill employees and management mindset to be always successfully meet the satisfaction of stakeholders.
Luar Biasa Extraordinary
Untuk menyemangati karyawan dan manajemen agar selalu berinovasi dan mengembangkan diri untuk menjadi Perusahaan yang luar biasa. To encourage employees and management to constantly innovate and develop their selves to be an outstanding Company.
TUJUAN PERUSAHAAN
CORPORATE GOALS
Pengelolaan setiap bidang usaha PT Barata Indonesia (Persero) dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut : • Memberikan produk dan layanan berkualitas prima kepada konsumen, untuk meningkatkan nilai Perusahaan. • Menjamin kesejahteraan dan meningkatkan kualitas karyawan. • Memberikan keuntungan bagi pemegang saham. • Mendukung kemandirian dan kemajuan industri nasional.
The management of each of PT Barata Indonesia (Persero) business lines is conducted to achieve the following objectives: • Providing excellent quality products and services to consumers, to increase the Company’s values. • • •
Ensuring employee’s welfare and quality improvement. Providing benefits for shareholders. Supporting the independence and progress of national industry.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS PROFILES
Komposisi Dewan Komisaris Pada awal tahun 2015 komposisi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
Composition of the Board of Commissioners At the beginning of 2015 the composition of the Board of Commissioners is as follows:
1. 2. 3.
Agus Sartono Pungky Sumadi Adriansyah
: Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris
Namun jajaran Dewan Komisaris tersebut kemudian berubah sesuai SK Menteri BUMN NO : SK-165/ MBU/09/2015 tanggal 2 September 2015 menjadi sebagai berikut :
1. 2. 3.
Agus Sartono Pungky Sumadi Adriansyah
: President Commissioner : Commissioner : Commissioner
However the composition of Board of Commissioners is then changed according to the Decree of Minister of SOE No. SK-165 / MBU / 09/2015 dated September 2, 2015 to be as follows:
01 Triyogi Yuwono Komisaris Utama
President Commissioner Lahir: Tulungagung , 29 Januari 1960
Born: Tulungagung, January 29, 1960
Pendidikan: • Sarjana Teknik Mesin FTI-ITS, Surabaya, Indonesia • Diplôme d’Étude Approfondies (DEA) en Mecanique, Institute National Polytechnique de Grenoble (INPG), Prancis. • Docteur en Mécanique, Institute National Polytechnique de Grenoble, Prancis
Education: • Bachelor of Mechanical Engineering FTI-ITS, Surabaya, Indonesia • Diplôme d’Étude Approfondies (DEA) en Mecanique, Institute National Polytechnique de Grenoble (INPG), Grenoble-France. • Docteur en Mécanique, Institute National Polytechnique de Grenoble, Grenoble-France
Pengalaman Organisasi dan Profesional: 1. 1994 – sekarang : Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (No. Anggota : 004390) 2. 1994 – 2011 : Konsultan berbagai Pekerjaan di beberapa Perusahaan : • PT Fuboru Indonesia • PT Pura Barutama • PT Badak NGL • PT Perusahaan Listrik Negara • PT Pertamina 3. 1999 – 2004 : Ketua Local Project Coordination Unit (LPCU)-Project Quality for Undergraduate Education Batch II Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS
Organizational And Professional Experience: 1. 1994 - present: Member of the Indonesian Engineers Association (No. Member : 004390) 2. 1994-2011 : Various Job Consultant at several Companies: • PT Fuboru Indonesia • PT Pura Barutama • PT Badak NGL • PT PLN • PT Pertamina 3. 1999-2004 : Chairman of the Local Project Coordination Unit (LPCU) -Project Quality for Undergraduate Education Batch II Department of Mechanical Engineering FTI-ITS
42
43
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
4.
2002 – 2003 : Ketua Badan Kerjasama Teknik Mesin Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia
4.
5.
2005 – 2008 : Ketua Bidang Kerjasama Industri Asosiasi Alumni Indonesia di Prancis (Anciens Étudients Indonésiens en France = AEIF) di Surabaya. 2006 – 2007 : Ketua Koordinator Tim Task Force Block Grant Proposal Indonesia Managing Higher Education for Relevant and Efficiency (I-MHERE) Project Batch-II Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). 2007 – 2010 : Komisaris Independen PT Global Land Development Tbk. 2011 - 2014 : Anggota Komite Inovasi Nasional.
5.
6.
7. 8. 9. 10. 11. 12.
13. 14.
2011 – 2014 : Pembina Pendirian Institut Teknologi Kalimantan (ITK) 2011 – 2015 : Wakil Ketua Bidang Pengembangan Sistem dan ICT Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia. 2011 – 2015 : Koordinator Bidang TIK Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2014 : Sekretaris Umum Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). 2014 – sekarang : Dewan Penasehat Badan Kejuruan Mesin Persatuan Insinyur Indonesia (BKM-PII) 2015 : Anggota Tim Kebijakan Optimalisasi Penggunaan Produk Nasional untuk Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW, dan Sistem Transmisi dan Distribusi Infrastruktur Ketenaga Listrikan.
Pengalaman Bekerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT Barata Indonesia (Persero), Beliau mengawali karirnya pada tahun 1985–sekarang sebagai Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin FTI ITS dan menjabat sebagai Koordinator Bidang Studi Konversi Energi, Jurusan Tek. Mesin FTI-ITS pada tahun 1994–1996, Staf Pengajar pada Prog. Pasca Sarjana, Jurusan Tek. Mesin FTI-ITS pada tahun 1995 – Sekarang, Koordinator Bidang Keahlian Teknologi Energi, Program Pasca SarjanaJurusan Teknik Mesin FTI-ITS 1995 – 1996, dan sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS pada tahun 1996 – 1999, 1999 – 2003 dan kemudian menduduki jabatan sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITS pada 2003 – 2007, Kepala Laboratorium Mekanika Fluida dan Mesin-mesin Fluida, Jur. Tek. Mesin FTI-ITS pada tahun 2008 – 2011 dan sebagai Koordinator Bidang Keahlian Teknologi Energi, Program Pasca Sarjana- Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS pada 2008 – 2011, serta sebagai Koordinator Bidang Studi Konversi Energi, Jurusan Tek. Mesin FTI-ITS pada tahun 2008 – 2011 sebelum
6.
2002-2003 : Chairman of the Cooperation Board of Mechanical Engineering of Indonesian Higher Education 2005-2008 : Chairman of the Industrial Cooperation of Indonesian Alumni Association in France (Anciens Étudients Indonésiens en France = AEIF) in Surabaya. 2006-2007 : Chief Coordinator of the Task Force Block Grant Proposal Indonesia Managing Higher Education for Relevant and Efficiency (I-MHERE) Project Batch-II Institute of Technology (ITS).
7.
2007-2010 : Independent Commissioner of PT Global Land Development Tbk. 8. 2011-2014 : Member of the National Innovation Committee. 9. 2011-2014 : Patron of the establishment of Institut Teknologi Kalimantan (ITK) 10. 2011-2015 : Deputy Chairman of System Development dan ICT Council Rector of State Universities of Indonesia. 11. 2011-2015 : Coordinator of ICT State Universities Joint Entrance Selection Exam (SBMPTN) 12. 2014 : General Secretary of the State Universities National Selection Exam (SNMPTN) and the State Universities Joint Entrance Selection Exam (SBMPTN). 13. 2014 - present: Advisory Board of Mechanical Engineering -Indonesian Engineer Association (BKM-PII) 14. 2015 : Member of Optimization Policies Team of National Products Utilization for Development of 35,000 MW Power Plants and Electricity Infrastructure Systems Transmission and Distribution. Work Experience Prior to serving as President Commissioner of PT Barata Indonesia (Persero), he began his career in 1985-now as Lecturer in Department of Mechanical Engineering FTI-ITS and served as Coordinator of Energy Conversion Studies, Department of Mechanical Engineering FTIITS in 1994-1996, Lecturer at the Graduate Studies Program, Department of Mechanical Engineering FTI-ITS 1995-present, Energy Technology Expertise Coordinator, Postgraduate Program Department of Mechanical Engineering FTI-ITS 1995-1996, and as Chairman of the Department of Mechanical Engineering FTI-ITS in 1996-1999, 1999-2003 and later served as Dean of the Faculty of Industrial Technology at ITS 2003 - 2007, Head of the Laboratory of Fluid Mechanics dan Fluid machinery, Mechanical Engineering FTI-ITS in 2008 2011 and as Coordinator of Energy Technology Expertise, Postgraduate Program of Department of Mechanical Engineering FTI-ITS in 2008 - 2011, as well as Coordinator of Energy Conversion Studies, Department of Mechanical Engineering FTI-ITS in 2008 - 2011 before being appointed
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
akhirnya ditunjuk sebagai Rektor ITS-Surabaya pada tahun 2011 – 2015.
as Rector of ITS-Surabaya in 2011-2015.
Penghargaan 1. 2007 Satyalancana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI 2. 20 09 Anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana Dwidya Sistha dari Presiden Republik Indonesia
Awards 1. 2007 20 years Satyalancana Karya Satya from the President 2. 2009 Satyalancana Dwidya Sistha Honors from the President
02 Katno
Komisaris Commissioner Lahir : Surabaya, 13 November 1971
Born : Surabaya, November 13, 1971
Pendidikan : - Sarjana Teknik Mesin Universitas 17 Agustus Surabaya.
Education: - Bachelor of Mechanical Engineering University of 17 Agustus Surabaya.
Pengalaman Workshop, Kursus, Seminar : 1. 2013 : Ahli Pengadaan Nasional, Jakarta. 2. 2013 : Training of Trainer Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan dan Sosial, Malang. 3. 2013 : Bimtek Pengadaan Barang Dan Jasa No 70 Tahun 2012 Perubahan Kedua, Jakarta. 4.
2012 : Bimtek Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kontruksi, Surabaya.
5.
2011 : Sosialisasi Manual Mutu Dan Workshop Penyusunan RMP, Batu. 2010 : Seminar Quality Management, Jakarta . 2009 : Workshop pemeriksaan Peralatan Unit Produksi Campuran Aspal, Yogyakarta. 2009 : Sosialisasi Permen 27 Tahun 2009 Penanggulangan Bencana Alam, Solo. 2009 : Diklat Jabatan Fungsional Umum Pengadministrasian Kepegawaian, Bandung.
Workshop, Courses, Seminars: 1. 2013 : The National Procurement Expert, Jakarta. 2. 2013 : Training of Trainers on Environmental Management of the road and Social Affairs, Malang. 3. 2013 : Technical Guidance; Procurement of Goods and Services No. 70, 2012 Second Amendment, Jakarta. 4. 2012 : Technical Guidance; Safety and Health at Work Construction Management System, Surabaya. 5. 2011 : Quality Manual Socialization and RMP Workshop, Batu. 6. 2010 : Seminar on Quality Management, Jakarta. 7. 2009 : Inspection of Asphalt Mixture Production Units Equipment Workshop, Yogyakarta. 8. 2009 : Minister Regulation No. 27 of 2009 on Natural Disaster Relief Socialization, Solo. 9. 2009 : Public Functionaries of Administrating Personnel Training, Bandung.
Pengalaman Bekerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT Barata Indonesia (Persero) , Beliau berkarir sebagai Pengawas
Work Experience Prior to serving as Commissioner of PT Barata Indonesia (Persero), He began his career as a Supervisor in the
6. 7. 8. 9.
44
45
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
di PNPM Mandiri, pada tahun 2004 hingga tahun 2008, sebagai Pengadministrasi Umum (Kepegawaian) Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2008–2009, kemudian pada tahun 2010 Beliau menjabat sebagai Pengadministrasi Umum (Pengadaan) Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pada tahun 2011–2012 Beliau menjabat sebagai Pengadministrasi Umum (Peralatan) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kemudian pada tahun 2013 Beliau menjabat sebagai Pengelola Barang Milik Negara Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan sebagai Pengadministrasi Teknik Pengawasan Dan Pelaksanaan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya, Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat pada tahun 2014, sebelum akhirnya Beliau ditunjuk sebagai Pengadministrasi Teknik Perencanaan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya, Kementrian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat di tahun 2015.
PNPM Mandiri, from 2004 to 2008, and held various position in the Ministry of Public Works and Housing People including, Working Unit General Administrator (Personnel) of Surabaya National Metropolitan Road II Construction in 2008-2009 Working Unit General Administrator(Procurement) of Surabaya National Metropolitan Roads II, an in 2011 - 2012 as General Administrator (Equipment) Hall of National Road V construction, then in 2013 he served as State Property Working Unit Manager of Surabaya National Metropolitan Road II, and as Technical Supervision and Surabaya National Metropolitan Road II Construction Administrator in 2014, before he was appointed as Technical Planning Working Unit Administrator of Surabaya National Metropolitan Road II Construction in 2015.
03 Adriansyah Komisaris
Commissioner Lahir : Tanjung Enim, 07 Juni 1956
Born: Tanjung Enim, June 7, 1956
Pendidikan • Study Pembangunan, Universitas Brawijaya Tahun 1982.
Education • Study of Development, Universitas Brawijaya 1982.
Pengalaman Pendidikan Dan Pelatihan 1. 2013 : Local Financial Management Methodological Improvement, GIZ – Germany. 2. 2013 : 2nd Asia-Nederlands Water Learning Week on Building Cooperation for Green Cities In Secure River Basins, ADB, Delft (Persero), Tbk., dan Profesional Ahli Manajemen, 2011-Holand. 3. 2013 : Basic Education Capacity Dissemination, World Bank – Beijing China. 4. 2012 : On Water Supply and Sanitation, Peru, Nikaragua.
Education And Training 1. 2013 : Local Financial Management Improvement methodological, GIZ - Germany. 2. 2013 : 2nd Asia-Nederlands Water Learning Week on Building Cooperation for Green Cities In Secure River Basins, ADB, Delft (Persero), Tbk., dan Professional Management Experts, 2011-Holland. 3. 2013 : Basic Education Capacity Dissemination, World Bank - Beijing China. 4. 2012 : On Water Supply and Sanitation, Peru, Nicaragua.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
2012 : Mass Rapid Transit System South-South Knowledge Exchange Visit, The World BankBrazil. 2008 dan 2009 : Local Financial Management, In West Germany dan Hungaria. 2007 : Municipal Finance Training, USAID – Bangkok. 2004 : Decentralization, World Bank – Australia. 2003 : Intergovernment Fiscal Review Regional Autonomy/Fiscal, World Bank – Afrika Selatan. 2003 : Fiscal Federalism, IMF – Singapore. 1997 : Infrastructure Investment dan Financial Analysis, IP3, USA. 1994 : Urban Finance, Taxation dan Tax Administration, LRTI, Taiwan. 1998 : Diklat SPAMA, Magelang. 1993 : Latihan Keuangan Daerah, Jakarta. 1984 : Diklat Pra Jabatan, Jakarta.
5.
2012 : Mass Rapid Transit System South-South Knowledge Exchange Visit, the World Bank-Brazil.
6.
2008 and 2009 : Local Financial Management, In West Germany and Hungary. 2007 : unicipal Finance Training, USAID - Bangkok.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
2004 : Decentralization, World Bank - Australia. 2003 : ntergovernmental Fiscal Review Regional Autonomy/ Fiscal, World Bank - South Africa. 2003 : Fiscal federalism, the IMF - Singapore. 997 : Infrastructure Investment dan Financial Analysis, IP3, USA. 1994 : Urban Finance, Taxation and Tax Administration, LRTI, Taiwan. 1998 : SPAMA Training, Magelang. 1993 : Regional Finance Exercise, Jakarta. 1984 : Pre-Position Training, Jakarta.
Pengalaman Bekerja Sebelum menjabat sebagai Komisaris di PT Barata Indonesia (Persero), Beliau mengawali karir sebagai Kaur Penelitian PPS Badan Usaha Swasta Dalam Negeri - SEKJEN pada 1987 – 1988, kemudian menjadi Kaur Harga Barang Dalam Negeri BAKNP dan NP pada tahun 1988-1989, setelah itu Beliau menjabat sebagai Kasubbid Penerimaan Wil D – BAKNP dan NP pada tahun 1989 – 1993, Pada tahun 1993 – 1994 Beliau menjadi Kasubbag Analisa Pajak Daerah – BAKM, dan menjadi Kassubag Analisa Pajak Daerah – BAKM pada tahun 1994 – 2001 serta Kabag Analisa Pembiayaan Penataan Daerah dan Wilayah – BAKM di tahun 1998 – 2001. Setelahnya, di tahun 2001 – 2004 Beliau menjadi Direktur Evaluasi Pembiayaan dan IKD – DJAPK, Direktur Pembiayaan dan IKD DJAPK tahun 2004 – 2006. Pada tahun 2006 – 2008 Beliau menjabat sebagai Direktur Pinjaman, Hibah dan Kapasitas Daerah DJPK dan menjadi Direktur Pembiayaan dan Kapasitas Daerah DJPK 2008, hingga akhirnya Beliau diangkat menjadi Komisaris PT Barata Indonesia (Persero) dari tahun 2011 hingga sekarang.
Work Experience He began his career as a Head of Affairs in PPS Research Local Private Business (BUSDN) - Secretary General in 1987-1988, then as Head of Affair of Domestic Price in BAKNP dan NP in 1988-1989, as Area D Reception - BAKNP and NP Head of Sub Area in 1989 - 1993, as well as Head of Subdivision of Regional Tax Analysis– BAKM in 1993 - 1994, and as Regional Tax Analysis– BAKM Head of Subdivision in 1994 - 2001 and Head of Local dan Regional Funding Arrangement Analysis - BAKM in 1998 - 2001. Later, in 2001 to 2004, he served as Director of Evaluation Funding dan IKD - DJAPK, Director of Funding and IKD DJAPK 2004 - 2006. As Director of Loans, Concession and Regional Capacity-DJPK in 2006 – 2008 and as Director of Finance and Capacity DJPK in 2008, until he was appointed as Commissioner of PT Barata Indonesia (Persero) from 2011 until now
Pembagian Tugas Jajaran Dewan Komisaris baru telah melakukan pembagian tugas pengawasan sebagai berikut :
Division of Labour The new Board of Commissioners has made the division of oversight duties as follows:
1.
2. 3.
Triyogi Yuwono selaku Komisaris Utama bertugas melakukan koordinasi antar Komisaris dan melakukan pengawasan menyeluruh atas aktifitas Direksi. Katno selaku Komisaris melakukan tugas pengawasan juga mengetuai Komite Manajemen Resiko. Adriansyah selaku Komisaris melakukan tugas pengawasan juga mengetuai Komite Audit.
1.
2. 3.
Triyogi Yuwono as President Commissioner in charge of coordination between Commissioners and conducting thorough oversight over the Board of Directors activities. Katno as a Commissioner conducting oversight duties and also chaired the Risk Management Committee. Adriansyah as a Commissioner conducting oversight duties and also chairs the Audit Committee.
46
47
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL DIREKSI
BOARD OF DIRECTOR PROFILES
Komposisi Dewan Direksi Susunan Dewan Direksi tahun 2015 tidak mengalami perubahan dengan komposisi sebagai berikut :
Composition of the Board of Directors In 2015 there was no change of Composition of the Board of Directors, with composition as follows:
01 Zakky Gamal Yasin Direktur Utama
President Director
Lahir : Cirebon, 02 November 1966
Born: Cirebon, November 2, 1966
Pendidikan : • Strata Satu Teknik Industry, Univ. Trisakti Jakarta, Tahun 1992. • Pascasarjana Magister Management Univ. BINUS Jakarta
Education : • Bachelor of Mechanical Engineering. Trisakti Jakarta, 1992. • Postgraduate Management Univ. BINUS Jakarta
Pengalaman Organisasi dan Profesional : 1. CEO Talk on Holding Company, PTC – Barata, 2016 2. Indonesian – Germany Business Meeting, Germany, 2016 3. Academic English dan Preparation TOEFL, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., 2011 4. Assessor Keahlian Internal Bidang Manajemen Proyek, PT Wijaya Karya (Perserro), Tbk., dan Profesional Ahli Manajemen, 2011 5. Asia’s Premier Offshore Conference dan Exhibition, 2010 6. Pelatihan Keuangan Untuk Pejabat Non Keuangan, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., 2009 7. Finale Coaching For Coach, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., dan Asiaworks, 2008 8. Half Check In Coaching For Coach, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., dan Asiaworks, 2008 9. Pelatihan Coaching For Coach, PT Wijaya Karya (Perserro), Tbk., dan Asiaworks, 2008 10. Program Pembelajaran Proyek, WIKA-DME, 2008 11. Manajemen Resiko, GM SDM, 2006 12. Revitalizing Small Groups dan Revitalizing Result, GM SDM, 2006 13. Half Check In Legacy Breakthrough LP, Asiaworks, 2005 14. Pelatihan Efektive Learning Skill, WIKA dan PPM, 2005
Organizational and Professional Experience : 1. CEO Talk on Holding Company, PTC – Barata, 2016 2. Indonesian - Germany Business Meeting, Germany, 2016 3. Academic English dan TOEFL Preparation, Wiajya PT Karya (Persero), Tbk., 2011 4. Project Management Affairs Internal Expertise Assessor, PT Wijaya Karya (Perserro), Tbk., dan Professional Management Experts, 2011 5. Asia’s Premier Offshore Conference dan Exhibition 2010 6. Finance for Non Financial Officer Training, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., 2009 7. Coaching For Coach Finale, PT Wijaya Karya(Persero), Tbk., dan Asiaworks 2008 8. Coaching For Coach Half Check In, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., dan Asiaworks 2008 9. Coaching For Coach Training, PT Wijaya Karya (Perserro), Tbk., dan Asiaworks 2008 10. Project Learning Program, WIKA-DME 2008 11. Risk Management, GM HR 2006 12. Revitalizing Small Groups dan Revitalizing Result, GM HR 2006 13. Half Check In Legacy Breakthrough LP, Asiaworks 2005 14. Learning Skill Effective Training, WIKA dan PPM 2005
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
15. Staffing Corporate Awareness, Asiaworks, 2005 16. Half Check In Legacy – Breakthrough Leadership Program , Asiaworks, 2005 17. Follow Up Breakthrough Leadership Program, DME, 2004 18. Sistem Informasi Manajemen Hasil Usaha, DME, 2004 19. Breakthrough Leadership Program, Asiaworks, 2004 20. Asia Works Basic Training, Asiaworks, 2004 21. K3, BSM, 2004 22. Coaching Mentoring dan Counseling, Iradat, 2004 23. Integrated Project Management Short Course, PT Tapian Nadenggan, 2003 24. 5 S, PQM Consultant, 2003 25. Measuring Employee Satisfaction, Badan Sumber Daya, 2002 26. Sosialisasi Pola karir PT Wijaya Karya, Badan Sumber Daya, 2002 27. Pelatihan Internet, LM-Patra, 2002 28. Manajemen Workshop, Divisi Mekanikal Elektrikal, 2002 29. HR Total Solutions dan Based Practice, Astra Graphia, 2002 30. Mentoring dan Coaching For Managers Workshop, MAS Consulting Group, 2002 31. Coaching dan Counseling, Yadika dengan Konsultan Manajemen, 2001 32. Pelatihan Quantit y Sur veying, Badan Pengembangan Manajemen dan SDM, 2000 33. Seminar Melintasi Krisis dengan Peningkatan Sense of Commercial, Badan Pengembangan SDM dan Sekper PT Wijaya Karya, 2000 34. Seminar Dampak dan Peluang Usaha Jasa Konstruksi, HPJI, 2000 35. Pelatihan K3 Bidang Konstruksi, Badan Pengembangan Manajemen dan SDM PT Wijaya Karya, 1999 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
Program ASME, LLOYD’S Register, 1999 Manajemen Supervisi, LPPM, 1997 Penyegaran GKM, WIKA 1997 Perencanaan dan Pengendalian Mutu Terpadu, WIKA, 1997 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, LPPM, 1996 Sistem Manajemen Mutu ISO 9000 Series, WIKA, 1996 Penjelasan Kebijakan Mutu WIKA, PT WIKA, 1995 Administrasi Kontrak, PT Gama Mitra 1994 Program Pengembangan Dasar, PT WIKA, 1993
15. Staffing Corporate Awareness, Asiaworks 2005 16. Half Check In Legacy - Breakthrough Leadership Program, Asiaworks 2005 17. Follow Up Breakthrough Leadership Program, DME, 2004 18. Operating Results Management Information Systems, DME, 2004 19. Breakthrough Leadership Program, Asiaworks 2004 20. Asia Works Basic training, Asiaworks 2004 21. OHS, BSM 2004 22. Coaching Mentoring dan Counseling, Iradat 2004 23. Integrated Project Management Short Course, PT Buts Nadenggan 2003 24. 5 S, PQM Consultant 2003 25. Measuring Employee Satisfaction, Badan Sumber Daya, 2002 26. Career Pattern Socialization PT Wijaya Karya, Resources Agency, 2002 27. Internet Training, LM-Patra, 2002 28. Management Workshop, Mechanical Electrical Division, 2002 29. HR Total Solutions dan Based Practice, Astra Graphia, 2002 30. Mentoring dan Coaching For Managers Workshop, MAS Consulting Group, 2002 31. Coaching and Counseling, Yadika with Management Consultants, 2001 32. Training Quantity Surveying, Management dan Human Resource Development Agency, 2000 33. Overcome Crisis with Increased Sense of Commercial Seminars, Agency for Human Resources Development dan Sekper PT Wijaya Karya, 2000 34. Impact and Opportunity for Construction Services Seminar, HPJI, 2000 35. OHS Training for Construction, Management and Human Resources Development Agency of PT Wijaya Karya, 1999 36. ASME Program, LLOYD’S Register, 1999 37. Supervision Management, LPPM, 1997 38. GKM Refreshment, WIKA 1997 39. Integrated Quality Planning dan Control, WIKA, 1997 40. Production Planning dan Control, LPPM, 1996 41. Quality Management System ISO 9000 Series, WIKA, 1996 42. Company Quality Policy WIKA, PT WIKA, 1995 43. Contract Administration, PT Gama Mitra 1994 44. Basic Development Program, PT WIKA, 1993
48
49
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Pengalaman bekerja : Beliau mengawali karirnya sebagai Kepala Seksi P.E.P Pabrik Fabrikasi Baja Bogor, DSI PT WIKA (1998 – 2002), kemudian menjadi Manajer Proyek Divisi ME (2002– 2004) dan dilanjutkan menjadi Manajer Pabrikasi Fabrikasi Baja (2004 – 2008). Pada periode 2008 – 2010, Beliau diangkat menjadi Manajer Pabrikasi Baja di PT Wijaya Karya, yang kemudian menjadi Manajer Mekanikal Elektrikal 2 pada tahun 2011. Dan sebelum menjabat sebagai Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) mulai tahun 2014, Beliau sempat menjabat sebagai Direktur Operasional PT WIKA Intrade (20112012) dan Direktur Operasional PT WIKA Industri dan Kontruksi (2012 – 2014)
Work experience : Began his career as Head of P.E.P Steel Factory Bogor, DSI PT WIKA (1998 - 2002), then as Project Manager ME Division (2002 - 2004) and as Steel Fabrication Manager (2004-2008). In 2008 - 2010, he was appointed as Steel Fabrication Manager at PT Wijaya Karya, and then as Mechanical Electrical Manager 2 in 2011. And before appointed as President Director of PT Barata Indonesia (Persero) at 2014, he served as Director of Operations PT WIKA Intrade (2011 - 2012) and Director of Operations of PT WIKA Industries dan Construction (2012-2014)
02 Yoyok Hadi Satriyono Direktur Director Lahir Jepara, 02 September 1963
Born Jepara, September 2, 1963
Pendidikan : • Strata Satu Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro Semarang • Pascasarjana Magister Management STIE IPWIJA Jakarta
Education : - Bachelor of Management Economics, University of Diponegoro in Semarang - Magister Management of STIE Jakarta IPWIJA
Pengalaman Organisasi dan Profesional : 1. 2013 : Certified Professional Management Accountant (CPMA), Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). 2. 2012 : Anti Fraud, Lembaga Pengembangan Fraud Auditing. 3. 2011 : PSAK Terkini, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 4. 2011 : International Trade, Bank DBS Singapore. 5. 2011 : Convergensi I F R S, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 6. 2010 : Competence Based Human Aset Management. 7. 2010 : Strength Based motivation. 8. 2008 : Technical Analysis dan Economic Outlook, 2008, Danareksa. 9. 2008 : Manajemen Pengurus Dana Pensiun, Lembaga Standar Profesi Dana Pensiun (LSP DP). 10. 2007 : UCP 6000 Key Changes, Bank HSBC.
Organizational And Professional Experience: 1. 2013 : Professional Certified Management Accountant (CPMA), Indonesia Institute of Management Accountants (IAMI). 2. 2012 : Anti-Fraud, Fraud Auditing Development Institute. 3. 2011 : Latest SFAS, Indonesian Accountants Association (IAI). 4. 2011 : International Trade, DBS Bank Singapore. 5. 2011 : I F R S Convergence, the Indonesian Accountants Association (IAI). 6. 2010 : Competence Based Human Asset Management. 7. 2010 : Strength Based Motivation. 8. 2008 : Technical Analysis dan Economic Outlook 2008, Danareksa. 9. 2008 : Pension Fund Board of Management, the Pension Fund Institute of Professional Standards (LSP DP). 10. 2007 : UCP 6000 Key Changes at HSBC Bank.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
11. 2007 : UCP 600 dan Mandiri Trade Solution, Bank Mandiiri. 12. 2006 : Letter of Credit dan UCP 600 (Final Draft), Iradat Konsultan. 13. 2006 : Warehousing Receipt Finance. 14. 2005 : Brevet Pajak A, B, C. 15. 2005 : TOEIC (Test Of English for International Comunication), Internasional Language Centre. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
2005 : Corporate Standard Operating Procedure. 2004 : Activity Based Costing System. 2003 : Briefing on TS-16949 : 2002, Internal. 2003 : Developing Business Process and Contact Diagram, Neville Clarke. 2003 : HR Total Solution and Best Practice, Astra Graphia. 2001 : Effective Coaching dan Counseling, WIKA. 2000 : Understanding, Implementing and Maintaining QS 2001, Premysis Consultant. 1999 : Managing the Crowd, BPMSDM. 1998 : Manajemen Produksi / Operasi, LPPM.
25. 1998 : Sistem Manjemen QS 9000, Internal. 26. 1997 : Seminar Audit dan Penghargaan Karyawan, Lembangtek. 27. 1995 : Manajemen Supervisi, IMMI Mega Solusi. 28. 1994 : Sistem Manajemen Mutu ISO 9000, ABC Consultan. 29. 1993 : Perencanaan dan Pengendalian Perusahaan, L P P KM. Pengalaman bekerja : Sebelum menjabat menjadi Direktur Keuangan dan SDM PT Barat Indonesia (Persero), Beliau mengawali karir menjadi Staff Administrasi Keuangan Pabrik Produk Beton, Divisi Pabrik Produk Beton PT WIKA - Boyolali pada tahun 1988 – 1989, selain itu pada tahun 1989-1991 Beliau juga berkarir sebagai Kasie Administrasi Keuangan di Pabrik Produk Beton, Divisi Produk Beton PT WIKA – Boyolali, dan kemudian menjadi Kasie Administrasi Keuangan Wilayah Penjualan Produk Beton Jawa Timur PT WIKA Divisi Produk Beton tahun 1991 – 1994, dan dilanjutkan pada tahun 1994 – 1996 sebagai Kasie Administrasi Keuangan Produk Beton – Pasuruan PT WIKA – Divisi Produk Beton, Pada tahun 1996 – 2000 Beliau menempati kedudukan sebagai Manager Keuangan dan Personalia, PT WIKA – Divisi Produk Metal, dan menjadi Manajer Biro Keuangan PT WIKA Intrade tahun 2000 – 2012, dan menjadi Pjs. Manager Pengembangan Usaha, PT WIKA Intrade pada 20102011, Beliau pada tahun 2012 – 2013 menjadi Kepala Satuan Pengawas Internal PT WIKA Intrade, tahun 2013 - 2014 Beliau sempat menjadi Manager Keuangan dan Human Capital – Departemen Investasi Power PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
11. 2007 : UCP 600 dan Independent Trade Solution, Bank Mandiiri. 12. 2006 : Letter of Credit and UCP 600 (Final Draft), Iradat Consultants. 13. 2006 : Warehousing Receipt Finance. 14. 2005 : Tax Brevet A, B, C. 15. 2005 : TOEIC (Test of English for International Communications), the International Language Centre. 16. 2005 : Corporate Standard Operating Procedure. 17. 2004 : Activity Based Costing System. 18. 2003 : Briefing on TS-16949 : 2002, Internal. 19. 2003 : Developing Business Process and Contact Diagram, Neville Clarke. 20. 2003 : HR Total Solution and Best Practices, Astra Graphia. 21. 2001 : Effective Coaching and Counseling, WIKA. 22. 2000 : Understanding, Implementing and Maintaining QS 2001, Premysis Consultant. 23. 1999 : Managing the Crowd, BPMSDM. 24. 1998 : Production / Operations Management, LPPM. 25. 1998 : the Management Systems QS 9000, Internal. 26. 1997 : Audit Seminar and Employees Reward, Lembangtek. 27. 1995 : Management Supervision, IMMI Mega Solutions. 28. 1994 : Quality Management System ISO 9000, ABC Consultants. 29. 1993 : Planning and Company Control, L P P KM. Work Experience : Before becoming Finance and Human Resources Director of PT Barata Indonesia (Persero), He began his career in 1988-1989 as the Financial Administration Staff at the Concrete Products Factory Division of PT WIKA - Boyolali, and held various position at Concrete Products Division of PT WIKA - Boyolali as Head of Financial Administration in 1989 to 1991 as Head of the Financial Administration East Java Sales Region in 1991 - 1994, as Head of Financial Administration Concrete Products - Pasuruan PT WIKA – in 1994 - 1996, In 1996 - 2000 as Manager of Finance and Personnel, PT WIKA - Metal Products Division, and as Finance Bureau Manager of PT WIKA Intrade years 2000 - 2012, and became Acting. Business Development Manager, PT WIKA Intrade in 2010-2011, as the Head of Internal Audit Unit PT WIKA Intrade 2012 - 2013, and finally as the Finance and Human Capital - Investment Department of Power PT Wijaya Karya (Persero) Tbk in 2013 - 2014.
50
51
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
03 Tony Budi Santosa Direktur Director
Lahir : Madiun, 11 Desember 1967
Born: Madiun, December 11, 1967
Pendidikan • Strata Satu (S1) Teknik Mesin – ITS tahun 1993.
Education • Bachelor of Mechanical Engineering - ITS 1993.
Riwayat Penugasan 1. 1996 : IHT. K3LH, Bandung 2. 1997 : IHT Manajemen Supervisi Tenaga Kerja, Bandung 3. 1999 : IHT Manajemen Produksi, Surabaya 4. 2000 : Training Profesional Supervisor, Pandaan-Pasuruan 5. 2006 : IHT Profesional Image, Gresik 6. 2008 : IHT Hukum Perseroan, Gresik 7. 2008 : OHT Leadership Tingkat manajer, PKLP UBAYA – Trawas 8. 2009 : IHT Lean Six Sigma Simulation and Powerful, Gresik 9. 2010 : Corporate Culture Continous Program, Trawas 10. 2012 : Problem Solving dan Decision Making, Surabaya 11. 2012 : OHT. Manajemen Produksi , ITS Surabaya, Surabaya 12. 2012 : OHT. Marketing Strategy : Sales Force management, Mark Plus, Surabaya 13. 2013 : OHT Marketing Plant dan Strategy, Bumi Arrasy, Surabaya
Assignment History 1. 1996 : IHT. K3LH, Bandung 2. 1997 : IHT Management Supervision of Labor, Bandung 3. 1999 : IHT Production Management, Surabaya 4. 2000 : Professional Training Supervisor, PandaanPasuruan 5. 2006 : IHT Professional Image, Gresik 6. 2008 : IHT Company Law, Gresik 7. 2008 : OHT Leadership Level Manager, PKLP UBAYA - Trawas 8. 2009 : IHT Lean Six Sigma Simulation, and Powerful, Gresik 9. 2010 : Corporate Culture Continuous Program, Trawas 10. 2012 : Problem Solving dan Decision Making, Surabaya 11. 2012 : OHT. Production Management, ITS Surabaya, Surabaya 12. 2012 : OHT. Marketing Strategy: Sales Force management, Mark Plus, Surabaya 13. 2013 : OHT Plant Marketing dan Strategy, Earth Arrasy, Surabaya
Riwayat Proyek 1. 1994 : Proyek Semen Tonasa, Staf Bidang PPC dan ME,1994 2. 1995 : Proyek Pintu Air Singkarak, Manajer Proyek, 1995 3. 1996 – 1998 : Proyek Semen Tuban IV, Manajer Proyek , 1996 – 1998 4. 2000 : Proyek Batu Tegi – Lampung, Manajer Proyek, 2000 5. 2008 – 2009 : Proyek PLTU 2 Lombok – NTB, Deputy Direktur Proyek, 2008 - 2009
Project History 1. 1994 : Tonasa Cement Project, Staff of PPC dan ME, 1994 2. 1995 : Sluicegate Singkarak Project, Project Manager, 1995 3. 1996-1998 : Semen Tuban IV Project, Project Manager, 1996-1998 4. 2000 : Batu Tegi Project - Lampung, Project Manager, 2000 5. 2008-2009 : Thermal Power Plant Project Lombok - NTB, Deputy Director of the project, 2008-2009
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Pengalaman Pekerjaan Sebelum menjadi Direktur Operasi dan Pemasaran di PT Barata Indonesia (Persero), Beliau memulai karir pada tahun 1994 – 1996 di UMM Bandung sebagai Staff Kepala Pabrik, kemudian pada tahun 1996 – 1997 Beliau menjadi Pjs. Kabag. PPP di UMM Bandung, yang kemudian naik jabatan menjadi Kabag. PPP di UMM Bandung pada tahun 1997 – 1999, di tahun 1999 – 2000 Beliau bekerja sebagai Supervisor Pengendalian Produksi, Divisi PITA, hingga pada tahun 2000 – 2001 Beliau menduduki posisi sebagai Pjs. Manager Produksi Divisi PITA, dan menjadi Manager Produksi di Divisi PITA pada tahun 2001 – 2002, Beliau menjadi Deputy General Manager UMM Medan di tahun 2002, dan menjadi Pjs. General Manager UMM Medan tahun 2002 – 2005, serta Pjs. General Manager UMM Bandung tahun 2005, dan menjadi General Manager UMM Bandung, pada tahun 2005 – 2008, di tahun yang sama Beliau menjadi Staff Ahli Direktur Utama, serta menjadi Kepala Devisi Produksi Peralatan Jalan pada tahun 2008 – 2009, kemudian Beliau menjadi General Manager UMM Tegal pada tahun 2009 – 2012, menjadi Direktur Keuangan dan SDM pada tahun 2012 – 2014, sebelum akhirnya menjadi Direktur Operasi dan Pemasaran pada tahun 2014 hingga sekarang.
Work experience He began his career at UMM Bandung as Staff of Factory Head 1994-1996, then in 1996-1997 He became Acting Head of PPP in UMM Bandung, and then promoted to Head of PPP in UMM Bandung in 1997 - 1999, in the years 1999 - 2000 He worked as Supervisor Pengend. Production, Division of PITA, until at 2000 - 2001 He served as PITA Acting Manager of Production Division and became PITA Manager of Production Division in 2001 - 2002, He became Deputy General Manager UMM Medan in 2002, and became Acting. General Manager UMM Medan in 2002 - 2005, and Acting. General Manager UMM Bandung in 2005, and became General Manager UMM Bandung, in the year 2005-2008, in the same year He became the Expert Staff of the Director, as well as being head of the Division of Production Equipment Roads in 2008-2009, then He became General Manager UMM Tegal in 2009 - 2012, Director of Finance and Human Resources in the year 2012 - 2014, before becoming Director of Operations and Marketing in 2014 until now.
Pembagian Tugas Dalam melaksanakan tugasnya, telah dilakukan pembagian tugas Direksi sebagai berikut :
Division of Labor In performing its duties, has made the division of duties of Directors as follows:
1. 2.
3.
Zakky Gamal Yasin selaku Direktur Utama melakukan pengendalian menyeluruh atas aktifitas Perusahaan. Yoyok Hadi Satriyono selaku Direktur Keuangan Dan Sumber Daya Manusia melakukan pengaturan dan pengendalian bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia. Tony Budi Santosa selaku Direktur Operasional melakukan pengaturan dan pengendalian bidang Pemasaran dan Produksi.
1. 2.
3.
Zakky Gamal Yasin as President Director conducting thorough control over the Company’s activities. Yoyo Hadi Satriyono as Director of Finance and Human Resources regulating and controlling Finance and Human Resources department. Tony Budi Santosa as Director of Operations regulating and controlling of Marketing and Production department.
INFORMASI PEMEGANG SAHAM
SHAREHOLDERS INFORMATION
Komposisi Pemegang Saham Permodalan PT Barata Indonesia (Persero) sepenuhnya (100%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian BUMN Republik Indonesia , sesuai Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 25 Juli 2008 No.60. Dalam Tambahan Berita Negara tersebut dijelaskan kembali tentang besarnya modal dasar Perusahaan yang sebesar Rp 150.000.0 00.000 (seratus lima puluh milliar rupiah) dan kemudian telah disetor oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp 128.000.000.000,- (Seratus dua puluh delapan miliar rupiah). Dalam perjalanannya pada tahun 2015 melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 477/KMK/MK.06/2015 tentang Penetapan Nilai
Composition of Shareholders Capitalization of PT Barata Indonesia (Persero) is fully (100%) owned by the Government of the Republic of Indonesia through Ministry of State-Owned Enterprises, in accordance with the supplement of Republic of Indonesia State Reports dated July 25, 2008 No 60. described further the amount of the Company’s authorized capital is Rp 150,000,000,000 (one hundred fifty billion rupiah) and then Government of Indonesia deposited Rp 128,000,000,000, - (One hundred and twenty-eight billion rupiah). During 2015 through the Ministry of Finance Decree No. 477 / KMK / MK.06 / 2015 on the Republic of Indonesia’s Determination of the State Capital Investment Value on PT Barata Indonesia (Persero)which
52
53
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia pada PT Barata Indonesia (Persero) dimana telah disetujui penambahan penempatan modal kerja menjadi total Rp 143.203.000.000,00 (seratus empat puluh tiga miliar dua ratus tiga juta rupiah).
has approved the placement of additional working capital to a total of Rp 143,203,000,000.00 (one hundred forty three billion two hundred three million).
Lembaga Profesi Penunjang Perseroan
Profession Institutions Supporting Company
KONSULTAN HUKUM WINS dan Partner Perkantoran Graha Asri Blok RK No. 9, Jl. Raya Ngagel No. 176-179, Surabaya, Jawa Timur. Telp. 031 – 5011922 Fax. 031 - 5011923
LAW CONSULTANT WINS dan Partner Perkantoran Graha Asri Blok RK No. 9 Jl. Raya Ngagel No. 176-179, Surabaya, East Java. Tel. 031-5011922 Fax. 031-5011923
KANTOR AKUNTAN PUBLIK KAP Tjahjo, Machdjud Modopuro dan Rekan JL. Cempaka Putih Barat 13, No. G 10, Kelurahan Cempaka Putih Barat Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10520. Telp. 021 - 4288 2576 Fax. 021- 4288 2577 Email :
[email protected] Website : www.iapi.or.id
PUBLIC ACCOUNTANT FIRM KAP Tjahjo, Machdjud Modopuro dan Partners JL. Cempaka Putih Barat 13, No. G 10, Kelurahan Cempaka Putih Barat Kecamatan Cempaka Putih, Central Jakarta, DKI Jakarta, 10520. Tel. 021 4288 2576 Fax. 021 4288 2577 Email :
[email protected] Website : www.iapi.or.id
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL SDM
HUMAN RESOURCE PROFILE
Tenaga kerja di PT Barata Indonesia (Persero) secara umum dapat dibedakan atas karyawan pimpinan, karyawan pelaksana, dan beberapa segmentasi lain. Sistem penggolongan karyawan direncanakan akan diubah dalam program remunerasi yang efektif akan dilakukan pada tahun 2016.
Generally the workforce in PT Barata Indonesia (Persero) can be divided on the management employees, executor employees, and other segmentations. Employee classification system is planned to be converted into an effective remuneration program which will be conducted in 2016.
Berikut jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya :
Here is the total number of employees (2 years comparison) and descriptions of their competency development:
1.
NO
Posisi Tenaga Kerja Tetap dan Aktif tahun 2015 (posisi per 31 Desember) berdasarkan skala sebagai berikut : URAIAN / DESCRIPTION
Ri POSISI 31-Dec-14
1.
Position of regular and active man power in 2015 (as of 31 December) by scale is as follow:
2015 RKAP
% Ri 2015 Thd Ri 2015
Ri 2014
RKAP
1
SKALA I|SCALE I
28
31
-
0.0
0.0
2
SKALA II|SCALE II
99
164
98
99.0
59.8
3
SKALA III|SCALE III
268
303
220
82.1
72.6
4
SKALA IV|SCALE IV
76
92
69
90.8
75.0
5
SKALA V|SCALE V
58
57
52
89.7
91.2
6
SKALA VI|SCALE VI
31
28
26
83.9
92.9
560
675
465
83.0
68.9
JUMLAH / TOTAL
54
55
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
2. Posisi Tenaga Kerja Tetap dan Aktif tahun 2015 (posisi per 31 Desember) berdasarkan pendidikan sebagai berikut : NO
URAIAN / DESCRIPTION
1
SD | ELEMENTARY
2
SLTP | JUNIOR HIGH SCHOOL
3
5
RKAP
% Ri 2015 Thd Ri
Ri 2014
RKAP
16
12
57,1
75
TEKNIK | TECHNICAL
5
7
3
60
42,9
NON TEKNIK | NONTECHNICAL
17
14
8
47,1
57,1
JUMLAH / TOTAL
22
21
11
50
52,4
TEKNIK | TECHNICAL
270
323
211
78,1
65,3
NON TEKNIK | NONTECHNICAL
84
89
70
83,3
78,7
354
412
281
79,4
68,2
TEKNIK | TECHNICAL
6
32
3
50
9,4
NON TEKNIK | NONTECHNICAL
3
11
2
66,7
18,2
JUMLAH / TOTAL
9
43
5
55,6
11,6
TEKNIK | TECHNICAL
101
130
108
106,9
83,1
NON TEKNIK | NONTECHNICAL
41
42
36
87,8
85,7
142
172
144
101,4
83,7
TEKNIK | TECHNICAL
9
8
9
100
112,5
NON TEKNIK | NONTECHNICAL
3
3
3
100
100
JUMLAH / TOTAL
12
11
12
100
109,1
JUMLAH 1 S/D 6 | TOTAL 1-6
560
675
465
83
68,9
TEKNIK | TECHNICAL
391
500
334
85,4
66,8
NON TEKNIK | NONTECHNICAL
169
175
131
77,5
74,9
SLTA | HIGH SCHOOL
SAR JANA MUDA | DIPLOMA
SARJANA 1 (S1) | BACHELOR
JUMLAH / TOTAL 6
2015
Ri POSISI 31-Dec-14 21
JUMLAH / TOTAL 4
2. Position of regular and active man force in 2015 (as of 31 December) by education is as follows:
SARJANA 2 (S2) | MASTER
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
3. Posisi tenaga kerja berdasarkan status kepegawaian adalah sebagai berikut :
URAIAN / DESCRIPTION
3. Position of Man force based on employment status is as follow :
Ri 2013
RKAP 2015
Ri 2014
RKAP
Ri
ORGANIK
601
560
675
465
NON ORGANIK
410
661
850
821
1001
1221
1525
1286
JUMLAH / TOTAL
4. Realisasi tenaga yang mengikuti pendidikan dan latihan tahun 2015 sebagai berikut :
NO I
URAIAN / DESCRIPTION
TAHUN 2015
Ri Tahun 2014
RKAP
%Ri 2015 Thd Ri
Ri 2014
RKAP
DALAM NEGERI | LOCAL 1 MANAJEMEN | MANAGEMENT
II
4. Realization of manforce who received training and courses in 2015 is as follow :
422
626
396
93,8
63,3
2 KEAHLIAN | EXPERTISE
33
78
129
390,9
165,4
3 KETERAMPILAN | SKILL
51
159
228
447,1
143,4
506
863
753
148,8
87,3
1MANAJEMEN | MANAGEMENT
1
-
-
0
-
2 KEAHLIAN | EXPERTISE
-
-
-
3 KETERAMPILAN | SKILL
2
-
-
0
-
3
-
-
0
-
509
863
753
147,9
87,3
LUAR NEGERI | FOREIGN
JUMLAH / TOTAL
-
Note: ada sebagian tenaga yang mengikuti lebih dari 1 bidang diklat. Note: there are several personnel who attended more than one training field.
Dari jumlah jam training yang direncanakan pada tahun 2015 sejumlah 2.728 jam sampai dengan 31 Desember tahun 2015 tercapai 4.997 jam, rinciannya seperti tabel berikut :
From the number of hours of training planned in 2015, 2,728 hours until 31 December 2015 4,997 hours were accomplished; details are in the following table :
56
57
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
I
II
Ri Tahun
URAIAN / DESCRIPTION
NO
2015
2014
% Ri 2015 Thd
RKAP
Ri
Ri 2014
RKAP
DALAM NEGERI | LOCAL 1 MANAJEMEN | MANAGEMENT
2.363
1.119
2.182
92,3
195
2 KEAHLIAN | EXPERTISE
1.265
1.018
1.284
101,5
126,1
3 KETERAMPILAN | SKILL
2.436
591
1.531
62,8
259,1
6.064
2.728
4.997
82,4
183,2
1MANAJEMEN | MANAGEMENT
1
-
-
0
2 KEAHLIAN | EXPERTISE
-
-
-
3 KETERAMPILAN | SKILL
2
-
-
0
3
-
-
0
6.067
2.728
4.997
82,4
LUAR NEGERI | FOREIGN
JUMLAH | TOTAL
183,2
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan
5. The cost of employees competencies development that have been spent
Dalam realisasinya mengacu pada program RKAP 2015, telah dikeluarkan biaya penanganan SDM sebesar Rp 607 juta, untuk gaji dan kesejahteraan sebesar Rp 64.754 juta dalam rangka memaksimalkan SDM Perusahaan guna mencapai target.
In its implementation is referring to the 2015 CBP program, Rp 607 million was spent on employees management, and Rp 64,754 million on salaries and welfare in order to optimize Company’s human resources to achieve targets.
6. Kondisi Demografi Karyawan
6. Employe Demographic
Secara demografi jumlah karyawan berdasarkan Demographically, the number of PT Barata Indonesia usia PT Barata Indonesia (Persero) belum pada posisi (Persero)employees by age is not in the optimal position optimal dan sedang terus diupayakan mendekati and is being continuously strived to approach the kondisi optimal tersebut untuk tujuan efisiensi optimal conditions for the Company’s efficiency. Current penyelenggaraan Perusahaan. Komposisi demografi employees’ age demographic composition towards ideal GRAFIK KARYAWAN BERDASARKAN USIA GRAPHIC OF EMPLOYEES BY AGE usia karyawan aktual terhadap komposisi ideal composition is presented in the following graphic : disajikan dalam grafik berikut : 180 265
GRAFIK KARYAWAN BERDASARKAN USIA GRAPHIC OF EMPLOYEES BY AGE
262
160
254 255
120 265
225
100
262
80
142
140
254 255
243
32
249
38
60
228
44
40
225
23
88
160
49
32
44
43 42
37 29
32
23
32
30
22
23 23 22
20
100
23
88
80
2
2 4
0 1
32
2
44
40
44
32
Th 2014
5
6
Th 2015
7
IDEAL
Tahun 2015 Rekruitmen sudah terealisasi 24 orang dengan status 43 Karyawan 42 Calon Karyawan Tetap selama 6 bulan
37 23
4
49
32 29
3
Th 2012
38
60
20
249
228
Tahun 2015 Rekrutmen Karyawan sudah terealisasi 24 orang 180 Calon Karyawan Tetap selama 6 bulan dengan status
120
243
142
140
32
30 23 23 22
22
8
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Pengelolaan SDM
Human Resource Management
Pada tahun 2015 program penataan kembali sumber daya manusia dan penyempurnaan sistem manajemen SDM terus dilaksanakan untuk mendukung organisasi antara lain : i. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga kerja Perusahaan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan. ii. Melakukan rekrutmen berkelanjutan dengan mengacu ke prinsip zero growth untuk tujuan mencapai demografi karyawan yang optimal dan ideal. iii. Rekrutmen dilakukan dalam dua cara, yaitu rekrut karyawan baru dan pengangkatan karyawan tidak tetap yang telah ada sesuai prosedur yang berlaku. iv. Hingga akhir tahun 2015 telah dilakukan rekrutmen sebanyak 39 orang calon karyawan tetap baru dan rekrutmen 10 orang karyawan tidak tetap.
By 2015 human resources rearrangement program and improvement of human resource management system were continually implemented to support the organization which includes: i. Improving the quality and professionalism of the Company’s workforce by conducting trainings.
Pengembangan dan Pelatihan SDM
Human Resources Development And Training
Perusahaan melakukan peningkatan kemampuan dan kompetensi tenaga kerja (karyawan) dengan menyelenggarakan pendidikan dan latihan sesuai kebutuhan dan kemampuan Perusahaan, baik melalui In House Training (IHT) maupun Out House Training (OHT) dengan bekerjasama dengan instansi luar pemerintah diantaranya : 1. Seminar employee engagement. 2. Pelatihan program akuntansi 3. Sosialisasi aplikasi Knowledge Management System (KMS). 4. Upgrading petugas P3K di Perusahaan 5. Pembinaan mental, fisik dan disiplin 6. Assesment Good Corporate Government (GCG).
The Company consistently increasing the capability and competence of the workforce (employees) by providing education and training according to the Company’s needs and capabilities, whether through In House Training (IHT) and Out House Training (OHT) in collaboration with non-government agencies such as :
ii.
iii. Recruitments were conducted in two ways, among others new employees’ recruitment and the appointment of existed temporary employees with appropriate procedures. iv. By the end of 2015 recruitment 39 candidates for new permanent employees and 10 temporary staff.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ceramah motivasi Sosialiasi perpajakan tentang Tax Allowance. Operator mesin horizontal boring. Seminar Tenaga Kerja Forum Humas BUMN Pelatihan peningkatan kualitas K3LH Bimbingan teknis (Bimtek) nilai tingkat komponen dalam negeri 14. Sosialisasi BPJS dan peraturan ketenagakerjaan 15. Sosialisasi tata cara penggunaan tenaga asing
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
16. Implementasi ISO 9001 :2015 dan 14001 :2015
16.
17. Pelatihan bahasa asing melalui In Company Bussiness English.
17.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Continuous recruitment by referring to the zero growth principle to of achieve optimal and ideal employee demographics.
14. 15.
Employee Engagement Seminar. Accounting Training Program. Socialization of Knowledge Management System (KMS) Application. OSH Officers Upgrade in the Company Mental, Physical and Discipline Coaching Assessment of Good Corporate Government (GCG). Motivation Lectures Socialization on Tax Allowance Horizontal Boring Machine Operator. Labor Seminar SOE Public Relation Forum K3LH Quality Improvement Training Technical Guidance of Domestic Components Value Level BPJS Socialization and Labor Regulations Procedures for Foreign Labor employment Socialization Implementation of ISO 9001 : 2015 and 14001 : 2015 Training of Foreign Languages through In Company Business English.
58
59
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Kesempatan yang Sama dalam Bekerja
Equal Opportunities At Work
Pihak Manajemen PT Barata Indonesia (Persero) senantiasa memberikan kesempatan yang seluasluasnya kepada seluruh karyawan untuk maju dengan capaian kinerja dalam bekerja tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundangundangan. Dengan memberikan kesempatan tersebut akan tercipta Sumber Daya Manusia yang berkompeten dan unggul yang dapat diandalkan Perusahaan untuk menghadapi tantangan bisnis, dengan cara : 1. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja individu tanpa melihat latar belakang etnik, agama, dan jenis kelamin. 2. Memberikan kesempatan kerja bagi penyandang Disabilitas. 3. Berkomitmen dalam memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan untuk beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing dan memberikan fasilitas untuk mengadakan perayaan hari besar keagamaan.
Management of PT Barata Indonesia (Persero) continues to provide opportunities to the greatest extent to all employees to come forward with work achievement regardless of ethnic, religion, gender, age background, disability, or other special circumstances protected by regulation. By providing such opportunities competent, excellent and reliable Human Resources will be created to face business challenges, by:
Kesejahteraan Pekerja
Employees Welfare
Kesejahteraan Pekerja adalah salah satu aspek yang menjadi Manajemen. Karena selain timbal balik, merupakan kewajiban Perusahaan, efek kesejahteraan pekerja kembali dirasakan oleh Perusahaan dalam bentuk dedikasi pekerja yang tinggi terhadap Perusahaan. Kesejahteraan Pekerja yang diberikan mengacu pada aturan standar ketenagakerjaan dan diperjelas dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Manajemen dan Serikat Pekerja PT Barata Indonesia (Persero) yang diperbaharui setiap dua tahun sekali.
Employees Welfare is one management aspects, In addition to reciprocity; it is also Company’s obligations, the effects of employees welfare is returned to the Company in the form of high dedication to the Company. Employees Welfare is given in accordance with employment rules and clarified in the Collective Labor Agreement (CLA) between Management and PT Barata Indonesia (Persero) Labor Unions which is updated every two years.
Adapun yang dimaksud Kesejahteraan Pekerja adalah sebagai berikut : 1. Kompensasi a. Tunjangan Hari Raya Keagamaan b. Tunjangan Cuti dan Fasilitas c. Komkar dan Inkar 2. Jaminan Kesejahteraan a. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial b. Pembinaan Olahraga, Kesenian dan Kerohanian 3. Jaminan Kesehatan a. Fasilitas Kesehatan b. Pemeriksaan Kesehatan Keseluruhan (General Check Up) dan Imunisasi c. Rawat Inap d. Persalinan
Employees Welfare is described as follows:
1. 2. 3.
1.
2.
3.
Granting awards for individual performance regardless of ethnic, religion, and gender background. Provide employment opportunities for persons with Disabilities. Committed to granting freedom for all employees to worship in accordance with their respective beliefs and provide facilities to hold religious festivities.
Compensation a. Religious holiday allowance b. Leave Allowances and Facilities c. Komkar dan Inkar Welfare Assurance a. Social Security Administrator b. Sports, Art and Spirituality Coaching Health Insurance a. Health facility b. General Check Up and Immunization c. Inpatient d. Childbirth
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
e. Pemeriksaaan dan Perawatan Gigi, Kacamata, KB dan Kehamilan f. Pengganti Biaya Jaminan Kesehatan
e. Dental Care and Examination, Glasses, Birth Control and Pregnancy f. Compensation of Health Insurance Cost
Pengelolaan Hubungan Industrial
Industrial Relations Management
Wadah penyampaian aspirasi Pekerja di PT Barata Indonesia (Persero) terakomodasi dalam Serikat Pekerja PT Barata Indonesia (Persero) dengan perwakilan masing-masing Basis Serikat Pekerja yang ada di seluruh unit usaha PT Barata Indonesia (Persero).
The channel for Workers aspiration at PT Barata Indonesia (Persero) is accommodated in PT Barata Indonesia (Persero) Labor Union with representatives of each of existing Unions base in all of PT Barata Indonesia (Persero) business units.
Sesuai dengan Permenker Nomor : PER.32/MEN/ XII/2008 tentang tata cara pembentukan susunan keanggotaan LKS Bipartit, PT Barata Indonesia (Persero) telah membentuk LKS Bipartit yang dapat dijadikan forum komunikasi dan konsultasi antara perwakilan pihak manajemen PT Barata Indonesia (Persero) dengan perwakilan dari SPBUN PT Barata Indonesia (Persero) dalam rangka pengembangan hubungan industrial untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan Perusahaan, termasuk kesejahteraan karyawan serta mencegah terjadinya permasalahan hubungan industrial.
In accordance with Minister of Manpower Regulation No.PER.32 / MEN / XII / 2008 Regarding Procedures for the Establishment and Membership of Bipartite Cooperation Institutes (BCI), PT Barata Indonesia (Persero) has established BCI which may be used as a communication and consultation forum for representatives between PT Barata Indonesia (Persero) management with the representatives of PT Barata Indonesia (Persero) SPBUN concerning the industrial relations development for the life sustainability, Company’s growth and development, as well as employees’ welfare and prevent the industrial relations problems.
60
61
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL KEPALA DIVISI/UNIT/BIRO
PROFILE OF THE HEAD OF DIVISION/ UNIT/BUREAU
PROFIL MANAGER DIVISI PENGEMBANGAN USAHA
BUSINESS DEVELOPMENT DIVISION MANAGER
Totok Suhartono Lahir di Jember, Jawa Timur pada tanggal 6 Agustus 1964, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf pada Pusat Teknologi tahun 1989, dan pada tahun 2006 diangkat menjadi Manajer Pemasaran Divisi EPC. Pada tahun 2015 sampai saat ini menjabat sebagai Manajer Divisi Pengembangan Usaha.
Totok Suhartono Born in Jember, East Java on August 6, 1964, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as the staff at the Center for Technology in 1989 and in 2006 he was appointed as the Marketing Manager of EPC Division. From 2015 up to now served as Manager of Business Development Division.
PROFIL MANAGER DIVISI KONSTRUKSI
CONSTRUCTION DIVISION MANAGER
Rizal Indiabrata Lahir di Rembang, Jawa Tengah pada tanggal 1 April 1960 memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staff Departemen Teknik dan Produksi pada tahun 1988 dan pada tahun 2014 diangkat menjadi Vice President (VP). Pada tahun 2015 menjabat sebagai Manajer Divisi Konstruksi.
Rizal Indiabrata Born in Rembang, Central Java on April 1,1960 to start a career PT Barata Indonesia (Persero) as the Department of Mechanical and Production Staff in 1988 and in 2014 was appointed as Vice President (VP). In 2015, served as Manager of Construction Division.
PROFIL MANAGER DIVISI INDUSTRI
INDUSTRY DIVISION MANAGER
Hari Santosa Lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 26 Februari 1963, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Kepala Cabang pada tahun 1988, dan pada tahun 2007 diangkat sebagai Kepala Divisi Produksi Pengecoran dan PIA. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Divisi Industri.
Hari Santosa Born in Blitar, East Java, on February 26, 1963, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as Staff Branch in 1988 and in 2007 was appointed Head of Production Division Foundry dan PIA. In the year 2015 until today served as Division Manager Industry.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
COMPANY SECRETARY
Sari Sutjahjani Lahir di Bondowoso, Jawa Timur pada tanggal 26 Agustus 1968, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staff Direktur Utama tahun 2000 dan pada tahun 2007 diangkat menjadi Kepala Kantor Jakarta. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan.
Sari Sutjahjani Born in Bondowoso, East Java on August 26, 1968, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as Staff Director in 2000 and in 2007 was appointed as Head of Jakarta. In the year 2015 until today served as Corporate Secretary.
PROFIL MANAGER BIRO PENGADAAN
PROCUREMENT BUREAU MANAGER
Sakti Wahyoko Lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 23 November 1966, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai staf Kantor Cabang pada tahun 1992, dan pada tahun 2009 diangkat menjadi Manajer Produksi Seri, Divisi Produksi Pengecoran. Pada tahun 2016 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Biro Pengadaan.
Sakti Wahyoko Born in Kediri, East Java, on November 23, 1966, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as the Branch Office staff in 1992 and in 2009 was appointed as Production Manager Series, Foundry Production Division. Currently from 2016 until now he serves as Manager of Procurement Bureau.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL MANAJER PABRIK PERALATAN INDUSTRI BERAT
FACTORY MANAGER PROFILE HEAVY EQUIPMENT INDUSTRY
Muhammad Taurista Lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 24 Februari 1963, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Biro Design dan Engineering pada tahun 1989, dan pada tahun 2008 diangkat menjadi Manajer Produksi, Divisi PPJ. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Pabrik PIB.
Muhammad Taurista Born in Surabaya, East Java, on February 24, 1963, started a career in PT Barata Indonesia (Persero) as Design dan Engineering Staff Bureau in 1989 and in 2008 he was appointed as Production Manager, Division of RPM. In the year 2015 until today served as Plant Manager PIB.
PROFIL MANAGER DIVISI AREA CABANG MEDAN
AREA DIVISION MANAGER MEDAN BRANCH
Singgih Widodo Lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 19 Oktober 1967 memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Sub Direktorat Manufacturing Engineering di tahun 1994. Pada tahun 2009 diangkat sebagai Manajer Pemasaran Produk Pengecoran komponen Kereta Api dan pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Cabang Medan.
Singgih Widodo Born in Surabaya, East Java on October 19, 1967 to start a career in PT Barata Indonesia (Persero) as the staff of the Sub Directorate of Manufacturing Engineering in 1994.Pada in 2009 was appointed as Product Marketing Manager Casting components Railway and in 2015 until today served as Branch Manager Medan
PROFIL MANAGER DIVISI AREA CABANG CILEGON
AREA DIVISION MANAGER CILEGON BRANCH
Heri Siswantoro Lahir di Surabaya Jawa Timur pada tanggal 4 Juli 1962 memulai karir PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Kepala Cabang Surabaya di tahun 1998, dan pada tahun 2007 diangkat sebagai General Manager Unit Usaha Mandiri (UUM) Makasar. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Cabang Cilegon.
Heri Siswantoro Born in Surabaya, East Java on July 4, 1962 to start a career PT Barata Indonesia (Persero) as Staff Branch Surabaya in 1998, and in 2007 was appointed General Manager of Independent Business Units (UUM) Makasar. In the year 2015 until today served as Branch Manager Cilegon.
PROFIL MANAGER DIVISI AREA CABANG TEGAL
AREA DIVISION MANAGER TEGAL BRANCH
Chainur Fauzi Lahir di Sumenep, Madura pada tanggal 28 April 1964, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Direktorat Produksi pada tahun 1989, dan pada tahun 2013 diangkat menjadi Pjs. General Manager UUM Tegal. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Divisi Area Cabang Tegal.
Chainur Fauzi Born in Sumenep, Madura on April 28, 1964, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as the staff of the Directorate of Production in 1989, and in 2013 was appointed as Acting. General Manager UUM Tegal. In the year 2015 until today served as Division Manager Area Branch Tegal.
PROFIL MANAGER PABRIK PIA
ACTING PIA FACTORY MANAGER
Anang Kurniadi Lahir di Blitar, Jawa Timur pada tanggal 23 Februari 1965, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Pelaksana Budget Control, Cab. Alat Berat pada tahun 1991, dan pada tahun 2009 diangkat menjadi Manajer PPP, Divisi Produksi PIA. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Pjs. Manajer Pabrik PIA.
Anang Kurniadi Born in Blitar, East Java, on February 23, 1965, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as the Executive Budget Control, Cab. Heavy Equipment in 1991, and in 2009 was appointed as PPP Manager, Production Division PIA. In the year 2015 until today served as Acting. Plant Manager PIA.
62
63
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL MANAGER PABRIK PENGECORAN
CASTING FACTORY MANAGER
Hadi Satyawan Lahir di Semarang Jawa Tengah pada tanggal 12 Juli 1962 memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) pada tahun 1990 sebagai Staff Divisi Jasa dan Pemasangan, Direktorat Produksi dan Teknik. Pada tahun 2009 sampai 2012 pernah menduduki posisi sebagai Deputy General Manager Unit Usaha Mandiri (UUM) Tegal. Pada tahun 2012 - Hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Pabrik Pengecoran.
Hadi Satyawan Born in Semarang, Central Java on July 12, 1962 to start a career in PT Barata Indonesia (Persero) in 1990 as Staff Services dan Installation Division, Directorate for Production dan Engineering. In 2009 to 2012 has held the position as Deputy General Manager of Independent Business Units (UUM) Tegal. In 2012 - Until now served as Plant Manager Casting.
PROFIL MANAGER BIRO PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
RESEARCH AND DEVELOPMENT BUREAU MANAGER
Harjito H.W Lahir di Nganjuk, Jawa Timur pada tanggal 18 Februari 1963, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Direktorat Produksi di tahun1998,dan pada tahun 2008 diangkat sebagai Manajer Konstruksi pada Grup Manajemen Proyek, Divisi Engineering Procurement dan Construction (EPC). Di tahun 2015 pernah menduduki jabatan sebagai Pjs. Deputy Manager Divisi Industri dan selanjutnya hingga saat menjabat sebagai Manajer Biro Penelitian dan Pengembangan.
Harjito H.W Born in Nganjuk, East Java on Februari 18, 1963, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as the staff of the Directorate of Production in tahun1998, and in 2008 was appointed as Construction Manager in the Project Management Group, Division of Engineering Procurement dan Construction (EPC). In 2015 has served as Acting. Deputy Manager Industrial Division and further until recently served as Manager of Research dan Development Bureau.
PROFIL MANAGER BIRO SISTEM MANAJEMEN
SYSTEMS MANAGEMENT BUREAU MANAGER
J.B. Sri Sawito Lahir di Singaraja, Bali pada tanggal 16 April 1960, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Kepala Cabang Surabaya Mesin pada tahun 1989, dan pada tahun 2013 diangkat menjadi Kepala Pusat Peningkatan Mutu & K3LH. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Biro Sistem Manajemen.
J.B. Sri Sawito Born in Singaraja, Bali, on April 16, 1960. Started his career at PT Barata Indonesia (Persero)( Persero ) as a staff of the head of Machinary Surabaya Branch in 1989, and appointed as the head of center of quality improvement & K3LH in 2013. From 2015 on, he is appointed as the manager of System Management Bureau.
PROFIL MANAGER BIRO SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
HUMAN RESOURCES (HR) BUREAU MANAGER
Bustomek Lahir di Bangkalan, Jawa Timur pada tanggal 10 Juli 1968, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Pusat Peningkatan Pengendalian Kualitas pada tahun 1994, dan pada tahun 2015 diangkat menjadi Manajer Sistem Manajemen Mutu dan IT, Biro Sistem Manajemen. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajemen Biro Sumber Daya Manusia (SDM).
Bustomek Born in Bangkalan, East Java on July 10, 1968, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as the Quality Control Improvement Center staff in 1994, and in 2015 was appointed as Manager of Quality Management System and IT, Bureau of Management Systems. In the year 2015 until today served as the Bureau of Human Resources Management (HRM).
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROFIL MANAGER DIVISI AREA
AREA DIVISION MANAGER
Budi Rusianto Lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 18 Juli 1962, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Biro Design dan Engineering pada tahun 1990, dan pada tahun 1998 diangkat menjadi Manajer Pembinaan Personil. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Manajer Divisi Area.
Budi Rusianto Born in Surabaya, East Java on July 18, 1962, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as Design dan Engineering Staff Bureau in 1990, and in 1998 was appointed as Manager of Personnel Development. In the year 2015 until today served as Division Managers Area.
PROFIL KEPALA SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI)
HEAD OF INTERNAL CONTROL UNIT (SPI)
Rushadi Lahir di Magetan, Jawa Timur pada tanggal 10 Oktober 1962, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Direktorat Keuangan pada tahun 1988, dan pada tahun 2004 diangkat menjadi Manajer Admikum Divisi EPC. Pada tahun 2014 hingga saat ini menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI).
Rushadi Born in Magetan, East Java on October 10, 1962, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as the staff of the Directorate of Finance in 1988, and in 2004 was appointed Division Manager Admikum EPC. In 2014 up to now served as the Head of Internal Control Unit (SPI).
PROFIL MANAGER BIRO KEUANGAN dan AKUNTANSI
FINANCE and ACCOUNTING BUREAU MANAGER
Triani Ari Respati Lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 23 November 2961, memulai karir di PT Barata Indonesia (Persero) sebagai Staf Biro Keuangan dan Anggaran pada tahun 1989, dan pada tahun 2000 diangkat menjadi Kepala Departemen Akuntansi. Pada tahun 2015 hingga sekarang menjabat sebagai Manajer Biro Keuangan dan Akuntansi.
Triani Ari Respati Born in Jombang, East Java, on November 23, 2961, started his career at PT Barata Indonesia (Persero) as Staff Bureau of Finance and Budget in 1989, and in 2000 was appointed head of the Department of Accounting. In 2015, he served as Manager of Finance and Accounting Bureau.
64
65
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
TEKNOLOGI INFORMASI
Seiring dengan perkembangan zaman yang tidak bisa lepas dari kemajuan di bidang teknologi informasi, Perusahaan tidak tinggal diam. Sejauh ini upaya untuk memenuhi kebutuhan akan jaringan internet telah dilakukan oleh Perusahaan. Mengingat pentingnya peran internet maka untuk menjaga kondisi jaringan tetap stabil telah dilaksanakan inspeksi terhadap lokasi, pengecekan kondisi Wifi Router dan pemeriksaan sinyal Wifi serta kondisi switch/ hub untuk jaringan LAN. Inspeksi ini dilakukan seminggu dua kali dan dievaluasi setiap bulan. Demi meningkatkan penggunaan yang lebih luas, Perusahaan sudah mengupayakan pemasangan kabel fiber optic dengan melakukan pengukuran kebutuhan kabel fiber optic dari gedung Industri Berat ke gedung Industri Agro pada akhir Desember 2015. Pemasangannya direncanakan dilaksanakan pada tahun 2016.
INFORMATION TECHNOLOGY Along with the current development which cannot be separated from the advances of information technology, thus, the Company is not standing still. So far the efforts to meet the need for internet connections were made by the Company. Considering the important role of the internet, to ensure the network conditions remains stable a periodical site inspection has been carried out, checking the Wi-Fi Router and Wi-Fi signal inspection as well as the switch / hub to the LAN network condition. These inspections are carried out twice a week and evaluated each month. In order to enhance wider internet usage, the Company has been sought the installation of fiber optic cable by measuring the fiber optic cables which required from mechanical Industry building to Agro Industry building at the end of December 2015. The installation is planned to be implemented in 2016.
Terkait pemanfaatan jaringan internet, Perusahaan menggunakan media tersebut untuk menyediakan suatu wadah yang berfungsi sebagai pusat data Perusahaan yang disebut dengan Knowledge Management System (KMS). Pusat data ini bisa diakses oleh pejabat yang berwenang dengan alamat lkms.ptbarata.com. Dengan adanya pusat data ini diharapkan informasi internal yang bersifat berkelanjutan bisa diakses sebagai referensi di masa yang akan datang. Pemanfaatan lainnya adalah penerapan aplikasi Customer Card yang pelaksanaanya dilakukan sejak bulan Agustus 2015.
Related to the Internet network usage, the Company uses the media to provide a channel which serves as a Company’s data center which is known as Knowledge Management System (KMS). The data center can be accessed by the competent authorities at lkms.ptbarata. com. With the existence of data center, it is expected that the sustainable internal information can be accessed as references in the future. Another usage is the implementation of Customer Card application that carried out since August 2015.
Sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan tentang transparasi informasi terhadap publik, Perusahaan memiliki situs resmi yang beralamat di www. barata.co.id. Di dalamnya memuat informasi profil Perusahaan, berita serta informasi produk serta proyek-proyek baik yang masih berjalan maupun yang sudah berakhir.
As a form of corporate responsibility on public information transparency, the Company has an official website which can be accessed at www.barata.co.id. This includes information about Company profiles, news, and products information as well as ongoing and finished projects.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
WILAYAH KERJA WORKING AREA Wilayah Produksi Production Area WILAYAH PRODUKSI DI INDONESIA | PRODUCTION AREA IN INDONESIA KANTOR | OFFICE Pusat | Center
Jalan Veteran No 241 Gresik - Jawa Timur No. Telp | Tel : +62 31 3990555 No. Fax | Fax : +62 31 3990666 Email :
[email protected]
Perwakilan | Representation
Jakarta
Cabang | Branch
- Medan, Sumatera Utara - Cilegon, Banten - Tegal, Jawa Tengah
Wilayah Pemasaran 1. Pasar Domestik (Indonesia) 2. Pasar Regional (Asia Tenggara, Asia) 3. Pasar Luar Negeri (Australia, Canada, Mexico)
Marketing Area 1. Domestic Market (Indonesia) 2. Regional Market (Asia Tenggara, Asia) 3. International Market (Australia, Canada, Mexico)
KANTOR CABANG BRANCH OFFICE Kantor Perwakilan | Representative Office Menara MTH, Lt. 10, Ruang 1001 Jl. MT Haryono Kav. 23, Jakarta Selatan 12320, Indonesia No. Telepon | Telephone: +62 21 83788533 No. Fax | Facsimile: +62 21 83788534 Email :
[email protected] Cabang Medan | Branch Medan Jl. Gatot Subroto KM. 7,5 No. 273, Medan 20127 No. Telepon | Telephone: +62 61 8452404 / 8451850 No. Fax | Facsimile: +62 61 8469962 Email :
[email protected] Cabang Cilegon | Branch Cilegon Jl. Eropa I Kavling H-2/2 KIEC Kawasan Industri Berat, Cilegon 42443 No. Telepon | Telephone: +62 254 392517 No. Fax | Facsimile: +62 254 392033 Email :
[email protected] Cabang Tegal | Branch Tegal Jl. Pemuda No. 7, Tegal 52121 No. Telepon | Telephone: +62 283 250098 / 356567 No. Fax | Facsimile : +62 283 353100 Email :
[email protected]
66
67
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PEMBAHASAN MANAJEMEN & ANALISIS MANAGEMENT'S DISCUSSION & ANALYSIS
KEGIATAN OPERASIONAL
OPERATIONS
Bank Indonesia menyampaikan bahwa pertumbuhan perekonomian global tahun 2015 berjalan lambat. Pemulihan perekonomian negara maju yang tidak begitu tinggi dan tidak merata, secara keseluruhan belum mampu menjadi motor pemulihan ekonomi global. Ditambah dengan perlambatan pertumbuhan perekonomian Tiongkok, harga komoditas tahun 2015 ikut menurun dan menyebabkan kinerja ekspor, termasuk di Indonesia, juga menjadi turun.
Bank Indonesia stated that in 2015 the global economic growth was experiencing a slowdown. Also developed countries economic growths were not high and uneven enough to be the motor of global economic recovery. Together with the slowdown in Chinese economy, causing the decline of commodity prices and export performance, including in Indonesia.
Kondisi di atas, apabila direfleksikan kepada bisnis PT Barata Indonesia (Persero), cukup memberikan pengaruh dan tekanan negatif karena laju pembangunan dan kegiatan industri juga ikut mengalami kelesuan. Rencana - rencana tender tender besar infrastruktur dan industri di dalam negeri mengalami penundaan sehingga prospek pekerjaan juga bergeser ke tahun 2016.
The above conditions, if were reflected the PT Barata Indonesia (Persero)’s business, has negative impacts and pressures due to the decline of development and industrial activities rate. Plans for big infrastructure tenders and industries in the country were delayed so that the job prospects were also shifted to 2016.
Namun demikian, Barata yang memiliki kekhususan dalam hal permesinan dan kompetensi, secara perlahan namun pasti mampu bertahan dalam tahun 2015 dengan cara memelihara order - order rutin dan di sisi lain menggenjot peluang ekspor bogie ke Negara - negara maju seperti Australia dan Amerika.
However, Barata has a specialty in terms of machining and competence, slowly but surely able to survive in 2015 by maintaining regular orders and boost the opportunities to export bogie to Australia and the US.
Salah satu strategi yang diambil tahun 2015 adalah Perusahaan merubah struktur organisasi menjadi ke sistem matrix dimana terdapat Divisional yang berorientasi profit yang didukung oleh kelompok supporting yang siap menyediakan fasilitas yang diperlukan divisi.
One of the strategies adopted in 2015 is the Company changed its organizational structure to a matrix system where there are profit - oriented Divisions supported by supporting groups which are ready to provide the required facility.
Berpijak pada struktur organisasi baru tersebut, aktifitas Barata dalam tahun 2015 akan dijelaskan dalam tinjauan operasional per segmen/per lini usaha berikut ini.
Based on the new organizational structure, Barata activities in 2015 will be explained in the operational review of each business line.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
1.
1.
LINI USAHA FOUNDRY (PENGECORAN)
Lini usaha Foundry (Pengecoran) ini merupakan lini usaha yang menyumbangkan 30% pemasukan/ pendapatan pada tahun 2015. Kemampuan Perusahaan me-maintain customer - customer dari bidang industri agro dan pasar komponen perkeretaapian di domestik dan ekspor, membuahkan hasil menggembirakan. Laba usaha hasil dari aktifitas ekspor bidang ini akibat dari selisih kurs ikut membukukan laba positif pada akhir tahun 2015.
68
FOUNDRY
Foundry business line contributed to 30% of revenue in 2015. The Company’s ability to maintain customers from the agro - industry and railway components scopes in both domestic and export led to encouraging results. Operating income as the results of export activities of this business line and the deviation of foreign exchange contributed to record profits at the end of 2015..
Grafik Pendapatan Cor Jan - Des 2015 Vs Pendapatan Graphic Jan - December 2015 Vs Total Revenue Total Jan - Des 2015 Jan - December 2015 Grafik Pendapatan Cor Jan - Des 2015 Vs Pendapatan Total Jan - Des 2015 90.000
82.273
JUTA RUPIAH | MILION RUPAH
80.000
60.000 50.000 40.000
49.027
48.576 37.886
42.469
38.371
30.000 20.000
9.125
18.197
12.119
10.000 0
81.631
65.578
70.000
11.186
9.786 JAN FEB MAR APR
44.733
PENDAPATAN COR FOUNDRY REVENUE
57.241
48.217
15.551
16.110 MEI JUN
54.429
19.069
16.003 JUL AGT
22.843 26.140
15.501 SEPT OKT NOV DES
PENDAPATAN TOTAL TOTAL REVENUE
69
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
2.
LINI USAHA MANUFAKTUR PERALATAN / KOMPONEN INDUSTRI
Seiring dengan kondisi pembangunan infrastruktur industri yang agak lesu pada tahun 2015, kinerja operasional lini usaha Manufaktur Peralatan/ Komponen Industri tahun 2015 mengalami penurunan. Penjualan lini usaha manufaktur ini mencapai 62 % dari total penjualan tahun 2015 dan masih lebih rendah dari target RKAP 2015. 3.
LINI USAHA PROYEK - PROYEK EPC
2.
EQUIPMENT / COMPONENTS INDUSTRY MANUFACTURING
Along with the slowdown of industrial infrastructure development in 2015, the operational performance of Equipment / Components Industry Manufacturing also declined resulted the sales reached 62% of total sales in 2015 which was still lower than the 2015 RKAP target.
3.
ENGINEERING, PROCUREMENT & CONSTRUCTION (EPC)
Lini usaha penanganan proyek - proyek Engineering, Procurement & Construction ini merupakan lini usaha termuda yang dibentuk oleh Perusahaan. Dalam perjalanannya beberapa proyek EPC berhasil diselesaikan, diantaranya EPC proyek - proyek industri agro seperti pabrik kelapa sawit, pabrik sagu, proyek industri minyak & gas seperti tanki & terminalnya, fuel system bandara, juga proyek - proyek pembangkit tenaga listrik meliputi pembangkit minihydro, pembangkit listrik tenaga gas dan tenaga uap.
Engineering, Procurement & Construction (EPC) is the youngest business line established by the Company. Several EPC projects were successfully completed, including agro - industries EPC - projects such as palm oil, sago factories, oil & gas industry projects such as tank and its terminal, airport fuel system, as well as power plant projects such as mini - hydro power plants gas and steam power plants.
Lini usaha ini dikelola oleh Divisi Konstruksi yang pada tahun 2015 hanya menyumbangkan penjualan sebesar 8,1% dari total penjualan dikarenakan proyek bersifat multiyears dan baru bisa diperhitungkan masuk ke penjualan pada tahun 2016.
This business line is managed by the Construction Division which in 2015 sales contributed only by 8.1% of total sales due to the multi - year nature of the projects so that can be only taken into account by 2016.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Pada tahun 2015, Perusahaan merubah struktur organisasi sehingga Perusahaan dibagi menjadi 3 divisi yang mengkoordinasi semua pabrik dan cabang. 3 pabrik yang berada di Gresik di bawah koordinasi Divisi Industri, 3 cabang dibawah koordinasi Divisi Area, sedangkan Divisi Konstruksi mengkoordinasi EPC dan Proyek NTB.
In 2015, the Company changed the organizational structure so that the Company was divided into three divisions, which coordinates all the factories and branches. 3 factories are located in Gresik under the coordination of the Industry Division, 3 branches under the coordination of Area Division, while the EPC and Construction Division coordinates the NTB Project.
Tabel Segmen Usaha PT Barata Indonesia (Persero) Table Line Business PT Barata Indonesia (Persero) 2013
2014
2015
Unit Usaha EPC EPC Business Units
Unit Usaha EPC EPC Business Units
Divisi Konstruksi Construction Division
Unit Usaha Gresik : Gresik Business Unit - Kantor Pusat|Head Office - Pabrik Cor|Foundry Plant - Pabrik PPIP|PPIP Plant - Pabrik PIB|PIB Plant - Pabrik PIA|PIA Plant
Unit Usaha Gresik : Gresik Business Unit - Kantor Pusat|Head Office - Pabrik Cor|Foundry Plant - Pabrik PPIP|PPIP Plant - Pabrik PIB|PIB Plant - Pabrik PIA|PIA Plant
Divisi Industri : Industrial Division - Pabrik Cor|Foundry Plant - Pabrik PIB|PIB Plant - Pabrik PIA|PIA Plant
Unit Usaha Mandiri Medan| Medan Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Cilegon| Cilegon Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Tegal | Tegal Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Makassar| Makassar Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Bandung Sukabumi| Bandung - Sukabumi Independent Business Unit
Unit Usaha Mandiri Medan| Medan Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Cilegon| Cilegon Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Tegal | Tegal Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Makassar| Makassar Independent Business Unit Unit Usaha Mandiri Bandung Sukabumi| Bandung - Sukabumi Independent Business Unit
Divisi Area : Area Division Cabang Medan| Medan Branch Cabang Cilegon| Cilegon Branch Cabang Tegal| Tegal Branch
70
71
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Produksi PT Barata Indonesia (Persero) secara umum produksi meningkat tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014. Hal ini dapat dilihat dari pesanan masuk tahun 2014 sebesar Rp 526.716 juta sedangkan pesanan masuk pada tahun 2015 sebesar Rp 648.593 juta atau mengalami kenaikan sebesar 23,14%. Hal ini berdampak pada peningkatan produksi. Hasil produksi tersebut didukung dengan lahan yang ditempati untuk pabrik seluas 77.800 Ha.
Production In general PT Barata Indonesia (Persero) production in 2015 increased, compared to 2014. This can be seen from the orders in 2014 amounted to Rp 526,716 million, while the orders in 2015 amounted to Rp 648,593 million or increased by 23.14%, This resulted in an increase of production. The output was supported by the factory that occupied over 77 800 hectares area.
ANALISA DAN PEMBAHASAN TENTANG HASIL USAHA DAN KEUANGAN
ANALYSIS AND DISCUSSION ABOUT THE OPERATIONAL AND FINANCIAL RESULTS
Penjualan Pada tahun 2013, nilai penjualan mencapai Rp 807.902 juta. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi Rp 568.537 juta. Namun kembali meningkat pada tahun 2015 meskipun tidak sebesar pada tahun 2013 yaitu mencapai Rp 650.208 juta atau 14,37%. Kenaikan ini disebabkan adanya penjualan produk foundry berkualitas export ke Amerika Utara, Kanada dan Australia.
Sales In 2013, the sales revenue was Rp 807,902 million. Briefly declined in 2014 to Rp 568,537 million. However, it increased again in 2015 though not as big as in 2013, which was Rp 650,208 million or 14,37%. This increase was due to the export of qualified foundry products to North America, Canada, and Australia.
Tabel Penjualan PT Barata Indonesia (Persero)Tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Table Sales PT Barata Indonesia (Persero)Year 2013 - 2015 (Million Rupiah) KETERANGAN
2015 - 2014
% 2015 - 2014
238.457
- 27.291
- 10,27%
Area Division
77.805
55.755
- 22.050
- 28,34%
Construction Division
352.876
224.984
355.996
131.012
58,23%
Industry Division
807.902
568.537
650.208
81.671
14,37%
Total Sales
2013
2014
2015
Divisi Area
273.668
265.748
Divisi Konstruksi
181.358
Divisi Industri Jumlah Penjualan
Profitabilitas Seiring dengan peningkatan penjualan, kemampuan Perusahaan juga meningkat. Setelah mengalami kerugian cukup besar pada tahun 2014 yaitu (Rp 96.651) juta, pada tahun 2015 mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 12.544 juta.
DESCRIPTION
Profitability Along with the increase in sales, the Company’s capability also increased. Having suffered substantial losses in 2014, amounted to Rp 96,651 million, at 2015 the Company was capable of recording net profit by Rp 12,544 million.
Tabel Profitabilitas PT Barata Indonesia (Persero)Tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Table Profitability PT Barata Indonesia (Persero)Year 2013 - 2015 (Million Rupiah) KETERANGAN
2013
2014
2015
2015 - 2014
% 2015 - 2014
DESCRIPTION
807.902
568.537
650.208
81.671
14,37%
Sales
Laba (Rugi) Kotor
89.224
6.871
67.935
61.064
888,72%
Gross Profit(Loss)
Laba (Rugi) Sblm Pajak
28.274
(107.988)
25.761
133.749
123,86%
(Loss) Before Tax
Laba (Rugi) Bersih
14.969
(96.561)
12.544
109.105
112,99%
Net Profit(Loss)
Penjualan
Total Aset Total Aset PT Barata Indonesia (Persero) pada tahun 2015 meningkat 52,85% yaitu dari Rp 860.202 juta tahun 2014 menjadi Rp 1.314.832 juta pada tahun 2015. Aset PT Barata Indonesia (Persero) tahun 2015 terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 669.963 juta dan Aset Tidak Lancar sebesar Rp 644.869 juta.
Total Assets Total Assets of PT Barata Indonesia (Persero) in 2015 increased by 52.85% from Rp 860,202 million in 2014 to Rp 1,314,832 million in 2015). In 2015 Assets of PT Barata Indonesia (Persero) consisted of Current assets amounted to Rp 669,963 million and Non - Current Assets amounted to Rp 644,869 million.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
72
Tabel Aset Tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Table Assets 2013 - 2015 (Million Rupiah) KETERANGAN
% 2015 2014
% 2015 2014
DESCRIPTION
2013
2014
2015
673.803
597.879
669.963
- 11,27%
12,06%
Current Assets
-
-
753
-
-
Investment Properties
Aset Tetap
136.948
129.841
619.308
- 5,19%
376,97%
Fixed Assets
Aset Lain - lain
128.859
132.482
24.808
2,81%
- 81,27%
Other Assets
JUMLAH ASET
939.610
860.202
1.314.832
- 8,45%
52,85%
Total Assets
Aset Lancar Properti Investasi
Current Assets Current Assets increased by 12,06% from Rp 597,880 million in 2014 to Rp 669,963 million in 2015. This increment was due to the increase in cash and cash equivalents 27, 50% from Rp 66,294 million in 2014 to Rp 84,523 million in 2015. Receivables position is also increased by 21.38% equal to Rp 336,485 million in 2014 to Rp 408,411 million in 2015 following the increase in sales.
Aset Lancar Aset Lancar meningkat 12,06% yaitu dari Rp 597.880 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 669.963 juta pada tahun 2015. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas 27,50% yaitu dari Rp 66.294 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 84.523 juta pada tahun 2015. Posisi piutang juga meningkat 21,38% yaitu Rp 336.485 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 408.411 juta pada tahun 2015 mengikuti peningkatan penjualan. Tabel Aset Lancar Tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Current Assets Table 2013 - 2015 (Million Rupiah) URAIAN
2013
2014
2015
% 2014 - 2013
% 2015 - 2014
DESCRIPTION
27,50%
Cash and cash equivalents
Kas & Setara Kas
106.988
66.294
84.524
- 38,04%
Piutang
331.426
336.485
408.411
1,53%
931
1.144
4.228
22,88%
269,58%
106.181
80.196
81.632
- 24,47%
1,79%
25.533
30.694
9.522
20,21%
- 68,98%
Ast Lancar Lainnya
102.743
83.067
81.646
- 19,15%
- 1,71%
Other Currents Assets
Jumlah
673.802
597.880
669.963
- 11,27%
12,06%
Total
Piutang lain lain Persediaan Pajak dibayar dimuka
21,38% Account Recevaibles
Grafik Aset Lancar | Graphic Current Assets 450000 400000 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 0
Kas & Setara Kas Cash & Cash Equivalent
Piutang Receivables
2013
Piutang lain-lain Other Receivables
2014
Persediaan Inventories
2015
Pajak dibayar dimuka Prepaid Taxes
Aset Lancar Lainnya Other Current Assets
Other receivables Inventories Prepaid Taxes
73
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar meningkat 145,83% yaitu dari Rp 262.323 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 644.869 juta pada tahun 2015. Peningkatan cukup signifikan ini disebabkan oleh adanya revaluasi aset tanah yang dilakukan oleh Perusahaan. Aset tetap meningkat 376,97% yaitu Rp 129.841 juta pada tahun 2013 menjadi Rp 619.308 juta. Aset tanah & bangunan yang tidak digunakan dalam proses produksi di kelompok properti investasi sebesar Rp 753 juta.
NON - CURRENT ASSETS Non - current Assets increased to 145.83% from Rp 262,323 million in 2014 to Rp 644,869 million in 2015. The significant increase is due to the revaluation of land assets which conducted by the Company. Fixed assets increased by 376.97% from Rp 129,841 million in 2013 to Rp 619,308 million. Lands and buildings assets that are not used in the production process in a group of investment property amounted to Rp 753 million.
Tabel Aset Tidak Lancar PT Barata Indonesia (Persero) (Rp juta) Non - current Assets Table of PT Barata Indonesia (Persero) (Million Rupiah) URAIAN
2013
2014
Properti Investasi
% 2014 - 2013
2015
% 2015 - 2014
DESCRIPTION Investment Property
-
-
753
Aset Pajak Tangguhan
16.684
34.689
-
107,92%
- 100,00%
Aset Tetap
136.948
129.841
619.308
- 5,19%
376,97%
Fixed Assets
Deferred Tax Asset
33
24
1.873
- 27,27%
7562,62%
tangible fixed assets
Aset Dalam Konstruksi
57.865
69.494
6.592
20,10%
- 90,51%
assets under construction
Aset tidak lancar lainnya
54.277
28.274
16.344
- 47,91%
- 42,20%
Other Non Current Assets
265.807
262.323
644.869
- 1,31%
145,83%
Total
Aset Tdk Berwujud
Jumlah
Grafik Aset Tidak Lancar | Graphic Non-Current Assets 450000 400000 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 0 Kas & Setara Kas Cash & Cash Equivalent
Piutang Receivables
Piutang lain-lain Other Receivables
2013
2014
Persediaan Inventories
2015
Pajak dibayar dimuka Prepaid Taxes
Aset Lancar Lainnya Other Current Assets
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Total Liabilitas PT Barata Indonesia (Persero) mencatatkan total liabilitas pada tahun 2015 sebesar Rp 992.814 juta yang terdiri dari 72,31% liabilitas jangka pendek dan 27,69% liabilitas jangka panjang. Liabilitas Perusahaan mengalami kenaikan 22,82% dibandingkan dengan realisasi tahun 2014. Terdiri dari kenaikan liabilitas jangka pendek 14,54%, kenaikan liabilitas jangka panjang 51,36%.
TOTAL LIABILITIES In 2015 PT Barata Indonesia (Persero) recorded Total liabilities amounted to Rp 992,814 million comprising of 72.31% current and 27.69% long - term liabilities. Company’s long - term liabilities were increased by 22.82% compared with the realization in 2014. It consists of a rise in short - term liabilities 14.54%, the increase in long - term liabilities 51.36%.
Tabel Liabilitas Tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Liabilities Table 2013 - 2015 (Million Rupiah) KETERANGAN
% 2014 - 2013
% 2015 - 2014
717.860
3,20%
14,54%
Current Liabilities
181.656
274.954
1,90%
51,36%
Long - Term Liabilities
808.375
992.814
2,91%
22,82% TOTAL LIABILITIES
2013
2014
2015
Liabilitas Jangka Pendek
607.277
626.718
Liabilitas Jangka Panjang
178.277
JUMLAH LIABILITAS
785.554
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek mengalami kenaikan 14,54% yaitu dari Rp 626.718 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 717.860 juta pada tahun 2015. Peningkatan liabilitas jangka pendek disebabkan oleh kenaikan utang usaha seiring dengan semakin meningkatnya penjualan 34,10% yaitu Rp 149.558 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 200.553 juta pada tahun 2015. Kenaikan uang muka order 62,12% yaitu Rp 25.045 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 40.604 juta pada tahun 2015. Kenaikan biaya yang masih harus dibayar 26,73% yaitu Rp 165.734 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 210.033 juta pada tahun 2015.
DESCRIPTION
Current Liabilities Current liabilities were experiencing increment to 14.54% from Rp 626,718 million in 2014 to Rp 717,860 million in 2015. The increment of current liabilities due to by the increase in trade payables along with growing sales by 34.10% which is Rp 149,558 million 2014 to Rp 200,553 million in 2015. The increase in advance orders to 62.12% or Rp 25,045 million in 2014 to Rp 40,604 million in 2015. The increment of accrued expenses to 26.73% or Rp 165,734 million in 2014 to Rp 210,033 million in 2015.
Tabel Liabilitas Jangka Pendek Tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Current Liabilities Table 2013 - 2015 (Million Rupiah) Uraian
2013
2014
2015
% 2014 - 2013
% 2015 - 2014
Description
Utang Bank
167.074
210.280
177.521
25,86%
- 15,58%
Bank Loan
Utang Usaha
136.276
149.558
200.553
9,75%
34,10%
Accounts Payables
Utang lain - lain
25.101
39.453
48.942
57,18%
24,05%
Other payables
Utang Pajak
26.569
36.648
40.207
37,93%
9,71%
Taxes Payables
Uang Muka Order
57.362
25.045
40.604
- 56,34%
62,12%
Advances from customer
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
194.895
165.734
210.033
- 14,96%
26,73%
Accured Expenses
Jumlah
607.277
626.718
717.860
3,20%
14,54%
Total
74
120.000
75
100.000
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
80.000 60.000 40.000 20.000 0
Grafik Liabilitas Jangka Pendek | Graphic Current Liabilities
Utang Bank Kredit Investasi Investment Loan Bank
250.000
Utang Pembiayaan Financing Debt
200.000
Utang Rekening Dana Investasi Investment Fund Account Debt
Liabilitas Imbalan Paska Kerja Post-Employment Benefit Liabilities
Liabilitas P Tangguha Deferred T Liabilities
150.000 100.000
2013
2014
2015
50.000 0 Utang Bank Bank Debt
Utang Usaha Business Debt
Utang lainlain Other Debt
Utang Pajak Tax Debt
Uang Muka Order Order Down Payment
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued Cost
Long - Term Liabilities Long - term liabilities increased by 51.35% from Rp 181,656 million in 2014 to Rp 274,954 million in 2015. The increments of long - term liabilities were due to the increasing debt financing of 1375.50%. The change of SFAS No. 24, 2013 Revision affected the post - employment remuneration so that a remeasurement took place. Changes of SFAS No. 24 caused deferred tax liabilities amounting to Rp 100,142 million.
Liabilitas Jangka Panjang 2013 2014 2015 Liabilitas jangka panjang mengalami peningkatan 51,35% yaitu dari Rp 181.656 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 274.954 juta pada tahun 2015. Kenaikan liabilitas jangka panjang disebabkan karena kenaikan utang pembiayaan 1.375,50%. Adanya perubahan PSAK No. 24 Revisi Tahun 2013 berdampak pada imbalan paska kerja sehingga dilakukan pengukuran kembali. Perubahan PSAK No. 24 menyebabkan timbulnya liabilitas pajak tangguhan sebesar Rp 100.142 juta. Tabel liabilitas jangka panjang tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Table long - term liabilities in 2013 - 2015 (Million Rupiah) URAIAN
2013
2014
% 2014 - 2013
2015
Utang bank kredit investasi
23.897
17.546
326
Utang pembiayaan
1.054
759
11.195
Utang Rekening Dana Investasi
88.825
88.825
88.825
Liabilitas imbalan pasca kerja
64.501
74.527
74.467
-
-
100.142
178.277
181.656
Liabilitas Pajak Tangguhan
% 2015 - 2014
- 26,58%
DESCRIPTION
- 98,14%
Investment loans bank
Grafik Liabilitas Jangka Panjang | Graphic Long-Term - 28,02% 1375,50% Financing debtLiabilities 0,00%
0,00%
Investment Fund Account debt
15,54%
- 0,08%
Post - employment benefits liabilities
-
-
Deferred tax liabilities
1,90%
51,36%
120.000 100.000 80.000 60.000 40.000
274.95420.000 0
Grafik Liabilitas Jangka Panjang | Graphic Long-Term Liabilities 120.000 100.000
Utang Bank Kredit Investasi Investment Loan Bank
Utang Pembiayaan Financing Debt
Utang Rekening Dana Investasi Investment Fund Account Debt
80.000 60.000 2013
40.000 20.000 0 Utang Bank Kredit Investasi Investment Loan Bank
Utang Pembiayaan Financing Debt
2013
Utang Rekening Dana Investasi Investment Fund Account Debt
2014
2015
Liabilitas Imbalan Paska Kerja Post-Employment Benefit Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities
2014
2015
Liabilitas Imbalan Paska Kerja Post-Employment Benefit Liabilities
Liabilitas P Tangguha Deferred T Liabilities
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Ekuitas PT Barata Indonesia (Persero) membukukan ekuitas sebesar Rp 322.018 juta. Ekuitas ini mengalami kenaikan 521,33% yaitu Rp 51.827 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 322.018 juta pada tahun 2015. Peningkatan ini disebabkan karena revaluasi aset tanah Perusahaan dan dampak dari perubahan PSAK No. 24 (Revisi Tahun 2013) untuk pengukuran kembali imbalan kerja.
Equity PT Barata Indonesia (Persero) recorded in equity amounted to Rp 322,018 million. This equity has increased 521,33%, Rp 51,827 million in 2014 to Rp 322,018 million in 2015. This increase was due to the revaluation of land assets of companies and the impact of changes SFAS No. 24 (Revised 2013) for re - measurement of employee benefits.
Tabel ekuitas tahun 2013 - 2015 (Rp juta) Table equity years 2013 - 2015 (Million Rupiah) URAIAN Modal Saham
Modal Lainnya Saldo Laba (Rugi) JUMLAH
% 2015 - 2014
0,00%
11,70%
DESCRIPTION
2014
2015
128.203
128.203
143.203
-
-
396.593
(9.800)
(15.468)
(26.618)
144.370
144.370
1.574
(108.717)
(205.278)
(192.734)
88,82%
- 6,11%
Retained Earnings
154.056
51.827
322.018
- 66,36%
521,33%
TOTAL
Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap Pengukuran Kembali Imbalan Kerja
% 2014 - 2013
2013
Pendapatan PT Barata Indonesia (Persero) berhasil meningkatkan pendapatan pada tahun 2015. Pendapatan meningkat sebesar 20,08% yaitu Rp 575.937 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 691.604 juta pada tahun 2015.
Share Capital Fixed Assets Revaluation Reserve
57,83%
72,09% Remeasurement Of Employee Benefits Others Capital
Revenue In 2015 PT Barata Indonesia (Persero) succesfully booked an increase of its revenues by 20,08% from Rp 575,937 million in 2014 to Rp 691,604 million in 2015.
Tabel Pendapatan (Rp juta) Table Revenue (Million Rupiah) URAIAN Penjualan Pendapatan Jasa Giro, dll Jumlah
% 2014 - 2013
% 2015 - 2014
650.208
- 29,63%
14,36%
Sales
7.400
41.396
- 70,12%
459,41%
Current accounts Revenues
575.937
691.604
- 30,83%
20,08%
Jumlah
2013
2014
2015
807.902
568.537
24.762 832.664
URAIAN
76
77
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Beban Beban yang dikeluarkan pada tahun 2015 mengalami penurunan 2,34% yaitu Rp 695.353 juta pada tahun 2014 dan Rp 679.060 juta pada tahun 2015. Dengan semakin meningkatnya penjualan menyebabkan beban pokok penjualan, beban bunga dan pajak mengalami kenaikan. Sedangkan beban usaha dan beban lain mengalami penurunan.
Expenses in 2015 incurred expenses decreased by 2.34% from Rp 695.353 million in 2014 to Rp 679,060 million in 2015. With the increased sales causing the cost of goods sold, interest expense and tax increases. Meanwhile, operating expenses and other expense decreased.
% 2014 - 2013
% 2015 - 2014
582.273
- 21,85%
3,67%
cost of goods sold
57.806
33.134
25,81%
- 42,68%
Operating Expenses
22.659
43.643
28.261
92,61%
- 35,25%
Other Expenses
Beban Bunga
17.106
20.811
22.175
21,66%
6,55%
Interest Revenue Expenses
Beban Pajak
13.306
11.427
13.217
- 14,12%
15,66%
Tax Expenses
817.695
695.353
679.060
- 14,96%
- 2,34%
Total
URAIAN
2013
2014
2015
Beban Pokok Penjualan
718.678
561.666
Beban Usaha
45.946
Beban Lain - lain
Jumlah
Arus Kas Posisi arus kas dan setara kas akhir tahun 2015 mengalami kenaikan 27,5% yaitu Rp 66.294 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 84.524 juta pada tahun 2015. Kenaikan tersebut disebabkan karena semakin bertambahnya penerimaan piutang dari customer. URAIAN Arus kas yang diperoleh (digunakan untuk) aktivitas operasi
2013
URAIAN
Cash Flow Cash flow position and cash equivalents at the end of 2015 increased 27.5% from Rp 66,294 million in 2014 to Rp 84,524 million in 2015. The increase was due to the increasing number of customer receivables.
2014
2015
DESCRIPTION
58.788
(40.854)
41.490
Cash flow obtained (used for) operational activities
Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi
(17.287)
(2.435)
166
Cash flow used for investment activities
Arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
(25.990)
2.595
(23.426)
Cash flow obtained from funding activities
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
15.511
(40.694)
18.230
Increase (Decrease) in Net Cash and Cash Equivalents
Saldo Kas & Setara Kas awal periode
91.477
106.988
66.294
Cash & Cash Equivalents Balance at the beginning of period
Saldo Kas & Setara Kas Pada Akhir Periode
106.988
66.294
84.524
Cash & Cash Equivalents Balance at the end of period
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
ANALISA TENTANG KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN
ANALYSIS OF THE ABILITY TO PAY DEBTS AND COMPANY'S RECEIVABLE COLLECT ABILITY
a. Tingkat kemampuan membayar hutang Solvabilitas adalah kemampuan sebuah Perusahaan untuk memenuhi seluruh liabilitasnya, baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Kemampuan membayar utang diukur dengan menggunakan rasio DER (Debt to Equity Ratio) maupun DAR (Debt to Assets Ratio).
a. The level of ability to pay debt Solvency is the ability of a Company to meet all of its liabilities, both short - term debt and long - term debt. Ability to pay the debt is measured by using the ratio of DER (Debt to Equity Ratio) as well as DAR (Debt to Assets Ratio).
Meskipun jumlah kewajiban Perusahaan masih lebih tinggi dari ekuitas, namun komposisi aset dan hutang pada ekuitas tahun 2015 membaik. Pada tahun 2015 nilai DER mencapai 308,31% lebih baik daripada tahun 2014 sebesar 1.559,75%. Sedangkan nilai DAR mencapai 51,31% lebih baik daripada tahun 2014 sebesar 81,65%.
Although the amounts of liabilities of the Company are still higher than equities, the compositions of assets and debt to equity in 2015 improved. DER value in 2015 was 308.31% better than in 2014 which was 1559.75%. While the DAR value was 51.31% better than in 2014 which was 81.65%.
Tabel solvabilitas tahun 2013 - 2015 Table solvency 2013 - 2015 Rasio
2013
2014
2015
Ratio
Debt To Assets Ratio
72,97%
81,65%
51,31%
Debt To Assets Ratio
Debt to Equity Ratio
509,92%
1559,75%
308,31%
Debt to Equity Ratio
Kolektibilitas Piutang Perusahaan Collection periods tahun 2015 lebih lama dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebesar 95,58 hari. Beberapa piutang sulit ditagih dengan berbagai permasalahannya berdampak pada Perusahaan namun Perusahaan telah melakukan penagihan kembali dan bekerja sama dengan bagian legal untuk mempercepat penagihan. Rasio Collection Periods
2013 56,53 hari
Company’s Receivable Collectability Collection period in 2015 was longer compared to 2014 that was 95.58 days. Several receivables were difficult to be collected with its numerous problems which were affecting the Company, but the Company has been recollecting and conducted cooperation with the legal section to expedite collection.
2014
2015
95,58 hari
b. Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitas lancarnya yang diukur dengan perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Likuiditas Perusahaan tahun 2015 membaik, dimana tahun 2015 meningkat menjadi 11,77% dibandingkan tahun 2014. Sedangkan current ratio relatif stabil.
107,76 hari
Ratio Collection Periods
b. Liquidity Liquidity is Company’s ability to meet its current liabilities, as measured by the ratio between the current assets by current liabilities. The Company’s liquidity improved in 2015, where the cash ratio in 2015 increased by 11.77% compared to 2014. While the current ratio was relatively stable.
78
79
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Rasio Cash Ratio Current Ratio
2013
2014
2015
Ratio
17,68%
10,58%
11,77%
Cash Ratio
111,32%
95,38%
93,33%
Current Ratio
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL PADA TAHUN BUKU TERAKHIR
MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL INVESTMENTS IN THE LAST FISCAL YEAR
Terkait dengan belanja modal, PT Barata Indonesia (Persero)tidak memiliki ikatan material. Sumber pendanaan atas belanja modal berasal dari pinjaman dari perbankan.
Related to the capital expenditure, PT Barata Indonesia (Persero)has no material commitments. Sources of funding for capital expenditure come from bank loans.
PENCAPAIAN TAHUN 2015 DAN PROYEKSI TAHUN 2016
ACHIEVEMENT IN 2015 AND PROJECTION OF 2016
A. Realisasi Hasil Usaha Tahun 2015
A. Realization of 2015 Operational Results
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Realisasi hasil usaha PT Barata Indonesia (Persero) pada tahun 2015 dibandingkan dengan RKAP tahun 2015 adalah sebagai berikut :
NO
URAIAN
Realization of PT Barata Indonesia (Persero) Operational Results in 2015 compared with 2015 Company’s Working Plan and Budget (CWPB) is as follows:
REALISASI 2015
RKAP 2015
% Ri 2015 Thd RKAP
DESCRIPTION
1
Pesanan Masuk
1.154.443
648.593
56,2 %
Incoming Orders
2
Penjualan
1.016.000
650.208
64,0%
Sales
3
Jumlah Tenaga
675
465
68,9%
Manpowers
4
Laba (Rugi) Usaha
67.964
34.801
51,2%
Operational Profit (Loss)
5
Laba (Rugi) Bersih Periode Berjalan
16.010
12.544
78,4%
Current Period Net Profit(Loss)
6
Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak Penghasilan
0
385.442
385,4%
Other Comprehensive Income After Income Tax
7
Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan
16.010
397.986
2.485,9 %
Current Period Comprehensive Profit(Loss)
8
Total Aset
1.123.423
1.314.832
117,0 %
Total Assets
9
Total Ekuitas
283.105
322.018
113,7%
Total Equity
a.
Analisa Penjualan Pada tahun 2015 perusahan membukukan penjualan sebesar Rp 650.208 juta atau sebesar 64% dari RKAP 2015. Konstribusi penjualan paling besar diperoleh dari Divisi Industri yaitu sebesar 54,8% dari total penjualan. Perusahaan juga membukukan laba bersih sebesar Rp 2.544 juta atau sebesar 78,4% dari target RKAP 2015. b. Analisa Ekuitas Pada tahun 2015 PT Barata Indonesia (Persero) membukukan ekuitas sebesar Rp 322.018 juta dibanding dengan RKAP tahun 2015 sebesar Rp 283.105 juta, peningkatan ini diperoleh dari hasil revaluasi aset tanah yang dimiliki perusahan. B. Rencana Tahun 2016 Dalam kinerja tahun 2016 Perusahaan telah menentukan sasaran dan target pesanan masuk sebesar Rp 1.173.220 juta dengan penjualan ditahun 2016 adalah sebesar Rp 1.157.460 juta atau 178% jika dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 650.208 juta. Dari kondisi kinerja tersebut Perusahaan berkeyakinan akan dapat membukukan laba bersih sebesar Rp 28.618 juta atau 2,3 kali lipat dari pencapaian ditahun 2015.
a.
Sales Analysis In 2015, the Company recorded Rp 650,208 million revenue from sales or 64% from 2015 CWPB. The most sales contribution was from the Industrial Division in with 54.8% of total sales. The Company also recorded Rp 12,544 million net income or 78.4% of the CWBP target, 2015.
b.
Equity Analysis In 2015 PT Barata Indonesia (Persero) recorded Rp 322,018 million total of equity compared to CWBP in 2015 which was Rp 283,105 million, the increase was obtained from the Company’s revaluation of land assets.
B. Plan For 2016 In 2016 the Company’s performance has set the objective and incoming orders targets is Rp 1,173,220 million with the sales in 2016 amounted Rp 1,157,460 million or 178% when compared to 2015 which was Rp 650,208 million. Regarding that, the Company believes to be able to record Rp 28,618 million income or 2.3 times from the achievement in 2015.
80
81
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Total aset yang telah dibukukan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 1.314.832 juta sedangkan target pencapaian ditahun 2016 adalah sebesar Rp 1.884.715 juta. Total kewajiban yang telah dibukukan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 993.814 juta yang terdiri dari total kewajiban lancar sebesar Rp 717.860 juta dan total kewajiban jangka panjang sebesar Rp 274.954 juta, pada tahun 2016 ditargetkan Perusahaan memiliki total kewajiban sebesar Rp 1.007.939 atau meningkat 101% jika dibandingkan tahun 2015. Sedangkan untuk target ekuitas yang dimiliki oleh Perusahan adalah sebesar Rp 876.776 juta, sekitar 2,7 kali lipat dibanding pencapaian ditahun 2015 yaitu sebesar Rp 322.018.
In 2015 Total assets had been recorded at Rp 1,314,832 million while the achievement target in 2016 is Rp 1,884,715 million. total liabilities that have been recorded in 2015 amounted to Rp 993,814 million, which composed from total current liabilities amounted to Rp 717,860 million and total long - term liabilities amounted to Rp274.954 million, in 2016 the Company was targeted to have Rp 1,007,939 total liabilities an increase by 101% compared to 2015. As for Company’s equity target is to Rp 876,776 million, approximately 2.7 - fold compared 2015 which was equal to Rp 322,018.
Pada akhir tahun 2016 Perusahaan optimis akan dapat tingkat Kesehatan Perusahaan pada level Sehat “A”. Hal tersebut diatas dijelaskan dalam tabel berikut :
At the end of 2016, the Company is optimist will be able to achieve “A” level on the Company’s soundness, described in the following table :
Tabel RKAP Tahun 2016 dibandingkan dengan Realisasi Tahun 2015 (Rp juta) Table CBP 2016 compared with 2015 Actual (Million Rupiah)
URAIAN
RKAP 2016 CWPB 2016
Realisasi 2015 Realization 2015
DESCRIPTION
Pesanan Masuk
1.173.220
648.593
Incoming Orders
Penjualan
1.157.460
650.208
Sales
Laba (Rugi) Kotor
125.381
67.935
Gross Profit (Loss)
Laba (Rugi) Usaha
89.245
34.801
Operatinal Profit (Loss)
Laba (Rugi) Bersih
28.618
12.544
Net Rofit (Loss)
803.335
669.963
Current Assets
Aset Tidak Lancar
1.081.380
619.308
Noncurent Assets
Total Aset
1.884.715
1.314.832
Total Asset
Liabilitas Jangka Pendek
698.089
717.860
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
309.850
274.954
Longterm Labilities
1.007.939
993.814
Total Liabilities
876.776
322.018
Capital
Sehat “A”
Kurang Sehat “BBB”
Soundness Leel
Aset Lancar
Total Liabilitas Modal Tingkat Kesehatan
PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN
SIGNIFICANT EVENTS AFTER THE BALANCE SHEET DATE
Tidak ada peristiwa penting pada manajemen/ kebijakan keuangan setelah tanggal laporan posisi keuangan.
There are no significant events on the management / financial policy after the date of statement of financial position.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
COMPANY’S BUSINESS PROSPECTS
Prospek usaha bidang - bidang usaha Perusahaan diprediksi meningkat dan terbuka peluang yang cukup bagus pada tahun 2016. Lesunya dinamika pembangunan infrastruktur pada tahun 2015 akan mengalami peningkatan pada tahun 2016. PerusahaanPerusahaan BUMN penerima dana Penyertaan Modal Pemerintah tahun 2015 diprediksi akan membuka tender - tender besar infrastrukturnya di kuartal ke II tahun 2016.
Company’s Business line prospects are predicted to increase and there will be good opportunities in 2016. The slowing down of infrastructure development in 2015 will be increased in 2016. The State - owned companies which receives Government beneficiary in 2015 are expected to open big infrastructure tenders in the second quarter of 2016.
Menyikapi hal tersebut, Perusahaan telah menyusun strategi guna mempersiapkan diri bersaing dengan Perusahaan - Perusahaan baik swasta maupun sesama BUMN untuk memenangkan tender. Program infrastruktur prioritas yang dicanangkan Pemerintah pada pertengahan tahun 2015 telah dieksplor dengan baik oleh Perusahaan, diantaranya adalah sebagaimana dijelaskan dalam gambar berikut :
In response, the Company has developed a strategy to prepare to compete with other companies both private and state enterprises to win the tender. Priority infrastructure programs launched by the Government in the middle of 2015 have been explored properly by the Company, which are described in the following images:
Tidak hanya di dalam negeri melalui prospek infrastruktur prioritas, Perusahaan terus mengekspansi pasar baru ekspor utamanya di bidang perkeretaapian seperti telah dijelaskan pada bab - bab sebelumnya. Apabila selama ini ekspor komponen kereta api ke negara maju seperti Australia & Amerika, pada akhir 2015 juga mulai dijajaki kebutuhan sejenis untuk negara - negara belum berkembang yang juga masih mengandalkan kereta api sebagai modal trasportasinya.
Not only through the prospect of infrastructure priorities in the country, the Company continued to expand the new markets of its main export as described in previous chapters. So far train components were exported to the developed countries such as Australia and the US, but at the end of 2015, the Company also began to explore similar requirements for under developed countries that still rely on trains as mode of transportation.
Di bidang pertanian, juga akan dikembangkan alat mesin pertanian sebagai upaya Perusahaan untuk ikut mengisi peluang kosong pasokan ke pasar mesin
In agriculture, agricultural machinery also will be developed as the Company’s efforts to fill in the empty opportunity to supply four - wheel tractor engine market
82
83
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
traktor roda empat melalui Kementerian Pertanian. Kejelian Perusahaan ini selain untuk memanfaatkan kompetensi para engineer yang selama ini terpusat ke peralatan industri berat, juga merupakan upaya memiliki produk seri kembali untuk menambah pendapatan Perusahaan.
through the Ministry of Agriculture. The Company’s foresight in addition to taking the engineers competence that had been concentrated into heavy industrial equipment so far is also attempting to have a product series again to increase the Company’s revenue.
ASPEK PEMASARAN ATAS PRODUK DAN / ATAU JASA PERUSAHAAN
MARKETING ASPECTS OF PRODUCTS AND / OR SERVICES
Dalam menjalankan pemasaran produk, Perusahaan mengambil kebijakan pemasaran oleh Perusahaan sendiri melalui koordinasi Divisi Pengembangan Usaha. Hal tersebut dimaksudkan untuk kemudahan pengendalian dan sekaligus kemudahan pelayanan kepada para pelanggan. Untuk strateginya, strategi pemasaran diarahkan sesuai dengan orientasi permintaan pasar, baik jenis maupun mutu dengan mempertahankan pangsa pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri.
In the framework of products marketing, the Company adopts a self - marketing through the coordination of the Business Development Division. It is intended to ease of control and service to the customers. For marketing strategy, it is directed in accordance with market demand orientation, both type, and quality to maintain market share either the domestic or overseas markets.
Belajar dari jenis pelanggan dan lokasi pasar yang menyebar hampir di seluruh penjuru tanah air, maka Perusahaan menempatkan beberapa tenaga marketers pada titik - titik potensial di beberapa daerah mulai dari Pulau Sumatera hingga jangkauan pasar di Pulau Irian Jaya. Terkait dengan pelayanan kepada pelanggan, Perusahaan telah menentukan selain dijangkau oleh tenaga pemasaran di Kantor Pusat Gresik, juga akan dieksplor melalui kantor - kantor Cabang Medan, Cilegon & Tegal serta Kantor Perwakilan di Jakarta. Perusahaan juga melakukan beberapa partnership
Learning from the customer types and market locations spreading throughout the country, the Company assigned marketing forces in potential areas from Sumatra Island to West Papua. Related to the customer service, the Company has set beside by marketing personnel in Gresik Headquarters, also will be served through branch offices in Medan, Cilegon and Tegal and Jakarta Representative Office.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
dengan Perusahaan di dalam maupun di luar negeri untuk memenangkan proyek - proyek yang teknologinya belum terkuasai dengan baik. Diantaranya untuk menunjang kompetensi di bidang komponen turbin gas, crane - crane pelabuhan, pabrik gula, pabrik bioethanol dan lain sebagainya.
The Company also has a partnership with local companies and overseas companies to win tenders withs the technology has not been mastered well. Among others to support competence in the gas turbine components, port cranes, sugar mills, bio - ethanol plant and others fields.
INVESTASI YANG DILAKUKAN OLEH PT BARATA INDONESIA (PERSERO) PADA TAHUN 2015
THE INVESTMENT MADE BY PT BARATA INDONESIA (PERSERO)IN 2015
Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015 Perusahaan telah menganggarkan pendanaan sebesar Rp 23.139 juta untuk beberapa aktifitas investasi. Namun demikian dalam pelaksanaannya hingga akhir tahun 2015 terealisasi sebesar Rp 4.388 juta karena disesuaikan dengan skala prioritas kebutuhan investasi dan disesuaikan pula dengan kondisi keuangan Perusahaan.
In the 2015 Company’s Work Plan and Budget (CWPB), the Company has allocated Rp 23,139 million for investment activities. However, in the practice until the end of 2015, it was realized for Rp 4,388 million adjusted to the investment needs and priorities and also by the Company’s financial condition.
Tabel Investasi Tahun 2015 (Rp juta) Table 2015 Investment (in million Rupiah) Uraian
Real 2014
RKAP 2015
Real 2015
2015 - 2014
% 2015 2014
Description
974
5.565
2.669
1.695
174,02%
Investment / Periodical Reconditioning of Machines & Equipment Production Facility
-
1.214
-
-
-
Land (Renewal Fees and Maintaining)
Gedung
263
1.796
466
203
77,19%
Building
Inventaris & Kendaraan
909
4.100
375
- 534
- 58,75%
Inventory and Transportation
11.629
8.754
878
- 10.751
- 92,45%
Workshop & Equipments development
Instalasi Hydrant
-
1.500
-
-
-
Hydrant Installation
Riset & Pengembangan
-
210
-
-
-
Research and Development
13.775
23.139
4.388
- 9.387
- 68,15%
Total
Invest/Rekond Mesin & Peralatan Fas Prod. Rutin Tanah (Biaya Perpanjangan & Pengurusan)
Pengembangan Workshop & Peralatan
Jumlah
84
85
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Adapun peruntukan dan dampak aktivitas investasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Investasi/rekondisi mesin & peralatan fasilitas produksi rutin menelan biaya sebesar Rp 2.669 juta untuk perawatan rutin mesin dalam rangka memperlancar proses produksi 2015. Perawatan pabrik utamanya di pabrik pengecoran, pabrik ini diunggulkan untuk mendongkrak penjualan melalui pasar domestik dan luar negeri. Selain itu juga dilakukan perawatan mesin pabrik peralatan industri agro dan peralatan industri berat serta mesin - mesin/peralatan di Cabang Tegal. 2. Perbaikan gedung kantor dan pabrik sebesar Rp 466 juta pada tahun 2015 diperuntukkan bagi perbaikan di 2 kelompok yaitu : a. Perbaikan fisik bangunan pabrik, baik di pabrik pengecoran, pabrik peralatan agro, pabrik industri berat di wilayah Gresik. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memperlancar aktivitas produksi, juga untuk meningkatkan tingkat keamanan bekerja merujuk kepada aturan aturan keselamatan kerja. Selain itu menambah nilai estetis dan kerapihan (5R) guna menambah tingkat kepercayaan pelanggan kepada Perusahaan. b. Perbaikan fisik piranti imej, diantaranya tampilan ruang meeting, ruang tamu dan ruang direksi untuk meningkatkan kenyamanan bekerja dan meningkatkan prestise Perusahaan di depan pelanggan. c. Penambahan insfrastuktur seperti pembuatan lahan parkir, perbaikan pagar, perbaikan pos penjagaan, dan perbaikan fisik gudang. 3. Dalam rangka perbaikan dan penambahan barang inventaris, pada tahun 2015 melakukan beberapa pembelian barang inventaris untuk menunjung kelancaran operasional baik di unit produksi ataupun di unit penunjang produksi. 4. Investasi sebesar Rp 878 juta untuk penyelesaian pengembangan workshop, peralatan dan dipergunakan untuk biaya instalasi & komisioning crane kapasitas 50 ton di area pabrik peralatan berat. Fasilitas ini diperlukan untuk memperlancar operasional produksi yang memerlukan alat angkat dan angkut berkapasitas besar.
The designation and the impact of the investment activity can be described as follows: 1. Investing / periodical reconditioning of machinery and equipment production facilities cost was Rp 2,669 million for machines periodical maintenance to expedite the process of production in 2015. The maintenance of main casting plant, the plant is favored to boost sales through the domestic and overseas market. Maintenance of machinery in agro - industry and heavy industrial equipment and machinery/equipment in the Tegal branch were also conducted.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUSAHAAN
LEGISLATION AFFECTING THE COMPANY
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 107/ PMK.010/2015 tetang perubahan keempat atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.03/2010
Minister of Finance Regulation No. 107 / PMK.010 / 2015 regarding the fourth changes regarding the Minister of Finance Regulation No. 154 / PMK.03 / 2010 regarding
2.
3.
4.
In 2015 Maintenance of office buildings and factories amounted to Rp 466 million were reserved for improvement in two categories: a. Physical maintenance of the factory building, both in the casting, industrial equipment agro, heavy industry plants in Gresik. This activity was required to be done to facilitate production activities, as well as to increase the level of security of work refers to the rules of safety. Additionally, increase the aesthetic value and tidiness (5S) in order to increase the level of customer confidence to the Company. b.
Physical maintenance of furniture, including meeting room, living room, and the boardroom to improve convenience and enhance the Company’s prestige.
c.
Infrastructure additions such as parking area, fences, checkpoints and warehouse physical improvement.
In order to improve and additions to the inventory, in 2015 the Company made multiple purchases of inventory items to support the smoothness of operational activities of both production units and production supporting units. Rp 878 million Investments for the completion of workshops, and equipment development used for the cost of installation and commissioning of the crane with the capacity of 50 tons in the area of the industrial equipment manufacturer. This facility is necessary to facilitate the operational production that requires large - capacity lifting equipment.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain. Disebutkan dalam Pasal 1 ayat e menyatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara ditunjuk sebagai pemungut pajak. Peraturan ini berlaku mulai tanggal 8 Agustus 2015.
Income Tax Collection articles 22 related to the payment for the supply of goods and import activities or other business activities. Mentioned in Article 1, paragraphe states that the State Owned Enterprises appointed as tax collector. This regulation came into force on August 8, 2015.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU
ADOPTION OF NEW ACCOUNTING STANDARDS
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) dan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu: • PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” • PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” • PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” • PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” • PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” • PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” • PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” • PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” • PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” • PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” • PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” • PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” • PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” • PSAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
Here are the new standards, amendments to standards and interpretations of standards that have been issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) Indonesian Accountants Bonds (IAI) and is effective for periods beginning on or after January 1, 2015, namely:
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan : • PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”. PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali.
Here are the impacts of the changes in accounting standards which are relevant and significant to the Company’s financial statements: • SFAS No. 1 (Revised 2013) “Presentation of financial statements”. IAS 1 (Revised 2013) regulates the change in format as well as the revised title of the report. This standard applies retrospectively and therefore certain comparative information has been restated.
• • • • • • • • • • • • • •
SFAS No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statements” SFAS No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”SFAS No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” SFAS No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” SFAS No. 46 (Revised 2014) “Income Taxes” SFAS No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets” SFAS No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation” SFAS No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” SFAS No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures” SFAS No. 65 “Consolidated Financial Statements” SFAS No. 66 “joint arrangement” SFAS No. 67 ‘Disclosure of Interests in Other Entities” SFAS No. 68 “Fair Value Measurement” SFAS No. 26 (Revised 2014) “Revaluation of Embedded Derivatives”
86
87
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan adalah: • Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain” • Adanya tambahan komponen laporan keuangan yaitu informasi komparatif, yang terdiri dari informasi komparatif minimum dan informasi komparatif tambahan •
•
• •
•
Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos - pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos - pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi. PSAK No. 15 (Revisi 2013) Revisi standar ini mengakui bahwa dalam beberapa keadaan, entitas memiliki, secara substansi, kepemilikan yang ada saat ini sebagai hasil dari suatu transaksi yang saat ini memberinya akses kepada imbal hasil yang berhubungan dengan bagian kepemilikan. Dalam keadaan tersebut, proporsi yang dialokasikan kepada entitas ditentukan dengan memperhitungkan pelaksanaan akhir hak suara potensial dan instrumen derivatif lain yang saat ini memberikan entitas akses tehadap imbal hasil. Penerapan revisi ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan pada penerapan awal. PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”. Revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Perusahaan adalah semua keuntungan dan kerugian aktuarial harus diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain dan biaya jasa lalu diakui pada laba rugi. PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”. PSAK No. 46 (Revisi 2014) ini menghilangkan pengaturan tentang pajak final karena tidak termasuk dalam lingkup PSAK 46.
The significant impact of the change in the accounting standards of the Company are: • Change the name of the previous report is the “Statement of Comprehensive Income” to “Statements of Income and Other Comprehensive Income” • The additional components of the financial statements that the comparative information, which consists of a minimum comparative information and additional comparative information • The existence of requirements for the presentation of another comprehensive income is grouped into (a) items that will not be reclassified to profit or loss; and (b) items that will be reclassified to profit or loss. • SFAS No. 15 (Revised 2013) Revision of this standard recognizes that in some circumstances, the entity has, in substance, possession of which exist today as a result of a transaction that currently gives it access to the returns associated with the ownership part. Under such circumstances, the proportion allocated to the entity is determined by calculating the final implementation of potential voting rights and other derivative instruments that currently give the entity access to the yields. •
Application of this revision did not impact the financial statements at the initial adoption.
•
SFAS No. 24 (Revised 2013) “Employee Benefits”. Important revisions to the standard that is relevant for the Company is all actuarial gains and losses to be recognized directly in other comprehensive income and past service costs are recognized in profit or loss. SFAS No. 46 (Revised 2014) “Income Taxes”. SFAS No. 46 (Revised 2014) this eliminates the regulation of the final tax due to the exclusion from IAS 46.
•
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
88
89
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE
DASAR DAN PEDOMAN PENERAPAN GCG
BASIC AND GUIDELINES FOR THE APPLICATION OF GCG
Pengembangan dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) merupakan wujud komitmen Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitasnya dalam jangka panjang yang diharapkan dapat meningkatkan nilai Perusahaan berupa peningkatan kinerja (performance) dan penciptaan citra Perusahaan yang baik (good corporate image).
The development and implementation of Good Corporate Governance (GCG) are Company's commitment to improving long-term business success and accountability which is expected to enhance Company’s value by increasing performance and creates good corporate image
Prinsip Dasar GCG secara umum diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundangundangan. Oleh karena itu penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu: 1. Negara dan perangkatnya sebagai regulator 2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan 3. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.
The basic Principles of GCG generally is required to encourage the creation of an efficient, transparent market which is consistent with the regulation. Therefore, the GCG implementation needs to be supported by three inter-related pillars, namely:
Pedoman Pokok Pelaksanaan khususnya di dunia usaha, pada dasarnya meliputi akifitas sebagai berikut:
Common Code Provisions, especially in a business world, basically covers the following activities:
1. 2. 3. 4. 5.
Menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat terwujud iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan. Bersikap dan berperilaku yang memperlihatkan kepatuhan dunia usaha dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan. Mencegah terjadinya KKN. Meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan pola kerja Perusahaan yang didasarkan pada asas GCG secara berkesinambungan. Melaksanakan fungsi ombudsman untuk dapat menampung informasi tentang penyimpangan yang terjadi pada Perusahaan. Fungsi ombudsman dapat dilaksanakan bersama pada suatu kelompok usaha atau sektor ekonomi tertentu.
Secara kelembagaan Badan Usaha Milik Negara, Dasar pelaksanaan GCG di PT Barata Indonesia (Persero) adalah mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN nomor : PER 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SK: SK-16/S.MBU/2013 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
1. 2. 3.
1. 2. 3. 4. 5.
State and its apparatus as regulator Business world as market participant, and Public as products and business services customers.
Implement a consistent business ethics to manifest a healthy, efficient and transparent business atmosphere. Acts and behaviors which show compliance with the business world in implementing regulations. Prevent corruption, collusion and nepotism. Improving Company’s management structures and work patterns quality based on GCG principles. Implement ombudsman's function to hold information about the irregularities that occurred in the Company. Ombudsman function can be conducted along on a business group or a particular economic sector.
Institutionally State-Owned Enterprises, The Basis of GCG implementation at PT Barata Indonesia (Persero) is referring to the Minister of State Enterprises Regulation No. PER 01 / MBU / 2011 dated August 1, 2011, and SOE Ministry Secretary Decree No. SK: SK-16 / S.MBU / 2013 dated June 6, 2012, on Indicator / Parameter Ratings and Evaluation of Good Corporate Governance (GCG) implementation in State-Owned Enterprises.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PERKUATAN IMPLEMENTASI/ PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GCG)
STRENGTHENING THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
PT Barata Indonesia (Persero)meyakini bahwa Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik secara berkelanjutan dan berkesinambungan merupakan pondasi bagi terbentuknya sistem, struktur dan budaya Perusahaan yang dapat menjadi sarana untuk mencapai visi dan misi Perusahaan. Prinsipprinsip tata kelola yang harus mendapat perhatian adalah Transparasi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi & Kewajaran. Hal - hal tersebut diyakini mampu memperkuat posisi daya saing Perusahaan, pengelolaan sumber daya dan resiko menjadi lebih efisien dan efektif, serta meningkatkan corporate value & kepercayaan investor.
PT Barata Indonesia (Persero)believes that the implementation of continuous and sustainable good corporate governance is the foundation for the establishment of the system, structure and corporate culture to achieve Company’s vision and mission. The principles of governance which should be emphasized are the Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness. These elements are believed capable of strengthening Company's competitive position, resources, and risk management are become more efficient and effective, and increase corporate value and investor confidence.
Untuk mencapai tujuan di atas, tidak lain kecuali komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa sehingga penerapan GCG dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik penerapan GCG. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan bisnis Perusahaan dalam jangka panjang. Barata memiliki komitmen yang kuat untuk menerapkan standar yang tinggi di bidang Tata Kelola Perusahaan yang baik atau dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) secara berkelanjutan.
To achieve the above those objectives, there is nothing else except strong commitments to implement good corporate governance principles in all instruments and levels of the organization in a planned, directed and scalable way such that GCG implementation can take place consistently and in accordance with the best GCG practice implementation. The implementation of good corporate governance is a requirement key for long-term business success. Barata has a strong commitment to implement high standards of Good Corporate Governance (GCG) in a sustainable manner.
Untuk meningkatkan komitmen Perusahaan dalam penerapan GCG, Perseroan telah menyusun infrastruktur dalam penerapan GCG antara lain :
To improve the Company's commitment to the implementation of GCG, the Company has developed infrastructure in GCG implementation, among others :
1. 2. 3. 4.
Pedoman Tata Perusahaan Pedoman Prilaku Board Manual Pedoman Pengenalan Direksi dan Dewan Komisaris 5. Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan 6. Pedoman Komite Audit 7. Internal Audit Charter 8. Pedoman Komite Pemantau MR dan GCG 9. Whistle Blowing System 10. Pedoman Gratifikasi 11. Pedoman Benturan Kepentingan
1. 2. 3. 4.
Corporate Governance Guidelines Code of Behavior Board Manual Guidelines for Introduction of the Board of Directors and Commissioners 5. Guidelines on Corporate Secretary 6. Guidelines for Audit Committee 7. Internal Audit Charter 8. MR and GCG Guidelines Monitoring Committee 9. Whistle Blowing System 10. Gratuity Guidelines 11. Conflict of Interest Guidelines
90
91
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
STRUKTUR & PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
STRUCTURE AND IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
Struktur GCG terdiri dari Organ Utama dan Organ Pendukung. Organ Utama terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Sedangkan Organ Pendukung GCG adalah Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawas Internal, Komite Audit dan Komite lainnya. Uraian tentang Organ Utama dan Organ Pendukung akan dijelaskan dalam sub bab berikutnya.
GCG structure consists of the Main and Supporting instruments, the main instrument consists of a General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Board of Directors. While the supporting instrument GCG consists of Corporate Secretary, Internal Audit Unit, Audit Committee and other committees. Description of the Main and Supporting instruments will be described in the next section.
Pada tahun 2015 PT Barata Indonesia (Persero) telah melakukan evaluasi penerapan GCG secara Asessment yang didampingi oleh BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur. Terkait hal tersebut maka dibentuk tim sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Nomor : K 15 426 tanggal 24 Agustus 2015 tentang Pembentukan Tim Good Corporate Governance (GCG) di PT Barata Indonesia (Persero) dengan ketua tim adalah Dra. Sri Wahyuni Yulianarsih (Kepala Pemeriksa) dan sekretaris tim Ayu Widyaningsih (Pemeriksa).
In 2015 PT Barata Indonesia (Persero) has conducted a self-assessment evaluation of GCG implementation which was accompanied by BPKP East Java Representative. Related to that, a team was formed in accordance with the Joint Decree No. K 15 426 dated August 24, 2015, on the Establishment of Good Corporate Governance (GCG) Team at PT Barata Indonesia (Persero) with the team leader is Dra. Sri Wahyu Yulianarsih (Chief Investigator) and team secretary Ayu Widyaningsih (Examiner).
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar.
The Company’s General Meeting of Shareholders the instrument which has the authority which not granted to the Board of Directors or Commissioners, within the limits prescribed in the regulations and the Articles of Association.
Jenis RUPS
Types Of GMS
a.
RUPS Tahunan diadakan setiap tahun, meliputi RUPS mengenai persetujuan Laporan Keuangan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. b. RUPS lainnya/RUPS Luar Biasa yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Hak Pemegang Saham a.
Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS. b. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan Perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur. c. Hak untuk memperoleh pembagian laba Perusahaan (dividen). d. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi dan/atau Komisaris lalai menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
a.
AGMS is held once a year, covering the GMS on the approval of the Financial Statements and the Work Plan and Budget.
b.
Other GMS / Extraordinary General Meeting held at any time based on the requirements stipulated in the Articles of Association.
Rights of Shareholders a.
Right to attend the AGM and vote at the AGM.
b.
Right to obtain material information regarding Company’s management both from the Board of Commissioners and Directors completely, timely, and orderly. Right to receive dividends for the Company (dividend). Right to implement GMS in the case of the Board of Directors and / or Commissioners negligent in holding AGMS and at any time request the Extraordinary General Meeting of Shareholders.
c. d.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Wewenang Pemegang Saham
Authorities of Shareholders
Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan anggota Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan RKAP. c. Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris. d. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris. e. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan. f. Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku.
a.
g.
g.
a.
M e n e t a p k a n a n g g a r a n d as a r d a n perubahannya.
b. c. d. e. f.
Appointing and dismissing the Board of Directors and Commissioners in accordance with prevailing regulations. Approving or rejecting the Company's Long Term Plan (RJPP) and CBP. Setting a target performance of individual directors and commissioners. Conducting Directors and Commissioners appraisal. Appointing an external auditor to audit the financial statements. Establish the remuneration of the Board of Commissioners and Directors in accordance with prevailing regulations. Establish statutes and its amendments.
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Implementation Of The General Meeting Of Shareholders
RUPS yang diadakan selama tahun 2015 yaitu RUPS Persetujuan Laporan Tahunan & Pengesahan Laporan Keuangan Tahun 2014. Adapun Keputusan dan Arahan RUPS Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 sebagai berikut :
AGM which was held during 2015, namely GMS regarding the approval of the Annual Report and Approval of the Financial Statements for Fiscal Year 2014. As for Decisions and Directions of GMS Approval of the Annual Report and Financial Statements for Fiscal Year 2014 were as follows :
Keputusan RUPS
GMS Decisions
1.
2. 3.
4.
Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2014 termasuk didalamnya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2014. Menyetujui dan Mengesahkan Laporan Program Kemitraan dan Bina LINGKUNGAN (PKBL) Perseroan Tahun Buku 2014. Penetapan Gaji/Honorium berikut fasilitas dan tunjangan lainya untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tahun 2015 akan ditetapkan secara tersendiri. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan serta pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2015.
1.
2. 3.
4.
Approving the Annual Report for the Fiscal Year 2014 includes the Supervisory Report of the Board of Commissioners and the Ratification of the Company's Financial Statements for Fiscal Year 2014. Approving and Ratifying Corporate Social Responsibility Program (CSR) Report for the Financial Year 2014. Determination of the Board of Directors and Board of Commissioners’ Salary/honorarium including facilities and other benefits in 2015 will be separately determined. Determining of Public Accountant Firm (KAP) to audit the Company's Financial Statements as well as the implementation of the Partnership and Community Development Program for Fiscal Year 2015.
92
93
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
No 1
Arahan Pemegang Saham Shareholders Directions
Progress / Tindak Lanjut Progress / Follow-Up
Direksi diminta untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan secara tuntas catatan/temuan/saran auditor, sehingga catatan/temuan/ sasaran tersebut tidak lagi terjadi dimasa yang akan datang. Tindak lanjut penyelesaian catatan/temuan/sasaran auditor tersebut agar dibahas secara komprehensif dengan dewan komisaris dan disampaikan secara tertulis kepada pemegang saham.
Perusahan telah melakukan tindak lanjut atas catatan/ temuan auditor dan melaporkannya kepada Dewan Komisaris & Pemegang Saham.
The Company has conducted a follow-up to the auditor's note / Directors are required to follow up and completely resolve auditor’s findings and report it to the Board the notes/findings/suggestions, so that auditor’s accounts/findings/ of Commissioners and Shareholders. goals, no longer occur in the future. Auditor’s follow-up of the notes/ findings/goals settlement to be comprehensively discussed by Board of Commissioners and submitted in writing to the shareholders. 2
Direksi diminta untuk meningkatkan kolektibilitas piutang agar outstanding piutang dapat diminimalisir dan dapat mengurangi resiko tidak tertagihnya piutang yang pada akhirnya dapat meningkatkan likuiditas Perusahaan.
Pengelolaan piutang usaha & piutang pajak yang bermasalah dilakukan : a. Telah dibentuk tim penanganan piutang bermasalah . Board Directors are required to improve the collectability of b. Melakukan kerjasama dengan outstanding receivables in order to minimize and reduce the risk of Kejaksaan Tinggi Jatim. uncollectible receivables that could ultimately improve the Company's c. Melakukan kerjasama dengan liquidity. lawyer. d. Sinergi BUMN. Management of business accounts receivable and tax receivables in question : a. A troubled receivables management team has been formed. b. Cooperation with the High Court of East Java. c. Cooperation with the lawyer. d. SOE Synergy.
3
Direksi diminta melakukan perbaikan - perbaikan pada area of improvement sebagaimana hasil penilaian GCG sebelumnya, dengan merujuk pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: per -01/MBU/2011. Untuk menilai implementasi GCG yang selama ini berjalan, Direksi diminta untuk melakukan assessment GCG baik dilakukan sendiri maupun mengunakan jasa konsultan/ assessor independent.
Perusahaan telah melakukan independent assessment dengan hasil sebagai berikut : - Tahun 2014 skor 69 - Tahun 2015 skor 74,617
The Company has conducted an independent assessment with the Board of Directors is asked to make improvements in the area of results as follows : improvement of previous GCG assessment results, with reference - 69 In 2014 to the regulation of the minister of State Owned Enterprises No. per - 74.617 In 2015 -01/MBU/2011. To assess the implementation of the ongoing GCG, the Board of Directors is asked to conduct either self-assessment of GCG or use consultant / independent assessor services.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
No 4
Arahan Pemegang Saham Shareholders Directions
Progress / Tindak Lanjut Progress / Follow-Up
Dalam rangka melengkapi dokumen laporan kementrian BUMN, Direksi wajib secara tepat waktu dalam penyajian dan pengisian pemutakhiran data pada sub portal BUMN & Portal Kementrian BUMN portal public (www.bumn.go.id) portal executive information System/EIS (http;//eis.bumn.go.id), portal SDM (http;//sdm.bumn. go.id) portal PKBL (http://pkbl.bumn.go.id), dan portal asset (http;// asset.bumn.go.id).
Sudah dilaksanakan sesuai jadwal yang diberikan oleh Kementrian BUMN dan selalu tepat waktu . Has been implemented in accordance with the schedule given by the Ministry of SOEs and always on time.
In order to complete Ministry of SOE document report, the Board of Directors is required on a timely basis in preparing and filling the updating data SOE sub portal and the Ministry of SOE public portal (www.bumn.go.id) executive information portal System / EIS (http; // eis .bumn.go.id), HR portal (http;//sdm.bumn.go.id) portal Partnership (http://pkbl.bumn.go.id), and portal assets (http; //asset. bumn.go.id). 5
Dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Direksi diminta untuk mengupayakan penagihan piutang pinjaman secara maksimal kepada mitra binaan, dan apabila terdapat piutang macet, direksi agar mengupayakan kelengkapan dokumen – dokumen sebagai bukti pendukung piutang macet tersebut. Pelaksanaan PKBL diharapkan tetap mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Sudah dilaksanakan pengawasan dan tidak ada piutang macet di tahun 2015 . Monitoring has already implemented and no bad debts found in 2015.
In the implementation of environmental programs and partnership establishment (PKBL), the Board of Directors is asked to seek payment of accounts receivable maximally to the trained partners, and if the bad debt existed, the board of directors to seek documents’ completeness as supporting evidence of bad debts. Implementation of the Partnership is expected to adhere to the rules and regulations. 6
Direksi agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh Sudah dilaksanakan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan cara melakukan penanganan yang berlaku. pener tiban Administrasi & pembayaran terpusat di Kantor Board of Directors to fully pay attention to the fulfillment of tax Pusat. obligations in accordance with prevailing regulations. Has been implemented by carrying out Administrative enforcement handling and centralized payment at the Central Office.
7
Direksi agar mematuhi mengenai kewajiban pendaftaran Perusahaan telah mendaftarkan dan pelaporan peserta program jaminan sosial pada Badan seluruh karyawan dalam program Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) BPJS dimulai tahun 2015. The Board of Directors to comply the regulation concerning obligation The Company has registered all to register and report the social security program participants to employees in BPJS program since Social Security Organizing Body (BPJS) 2015.
94
95
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan Pengawasan secara umum dan/ atau khusus sesuai Anggaran Dasar serta memberi nasehat kepada Direksi.
Board of Commissioners is Company’s instrument in charge of oversight in general and / or specifically as stipulated in the Articles of Association as well as provide advice to the Board of Directors.
Tugas Dewan Komisaris
Duties of The Board of Commissioners
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan maupun usaha Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan RJPP, RKAP, ketentuan - ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang - undangan yang berlaku (Anggaran Dasar Pasal 16 ayat 1).
Monitoring the Board of Directors policies in handling Company's business and to provide advice to the Board of Directors includes the monitoring of the implementation of RJPP, CBP, the provisions of the Articles of Association and the General Meeting of Shareholders and the prevailing regulation (Statutes Article 16, paragraph 1).
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP),Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, serta ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
The Board of Commissioners is in charge to monitor the policy of handling, handling way in general both regarding the Company as well as the Company's business which is conducted by the Board of Directors, provide advice to the Board of Directors including the supervision of the implementation Company’s Long Term Plan (RJPP), work plan and budget, as well as the provisions of the Articles of Association and the decision of the General Meeting of Shareholders (GMS), as well as prevailing laws and regulations, for the benefit of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company.
Secara umum, Dewan Komisaris berkewajiban untuk: a. Mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta bertindak profesional. b. Melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP)serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Perseroan dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan pihak/ golongan tertentu. d. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) yang disiapkan Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Menyusun program kerja tahunan Dewan Komisaris dan dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. e. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan.
Generally, the Board of Commissioners is obliged to: a. Complying with the regulations, Articles of Association and GMS decisions and act professionally. b. Conducting monitoring duties of the Board of Directors policies in carrying out the Company’s management, including the implementation of the Long-Term Plan of the Company (RJPP), Work Plan and Budget of the Company (CBP) as well as the provisions of the Articles of Association and GMS decisions and the prevailing regulations. c.
Providing advice to the Board in carrying out the Company’s management which is not intended for the benefit of certain parties/ groups.
d.
Researching and studying as well as signing the Company’s Long Term Plan (RJPP), work plan and budget (CBP) which were prepared by the Board Directors in accordance with the Company Articles of Association. Establishing the Board of Commissioners annual work program that is included in Company’s work plan and budget.
e.
Verifying the periodic reports and the annual report prepared by the Directors and signed the annual report.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
f.
g.
h.
i.
Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan yang bersangkutan dan Perseroan lain, termasuk setiap perubahannya. Mengusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) penunjukan Auditor Eksternal yang akan melakukan pemeriksaan atas bukubuku Perseroan. Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance antara lain dengan mengadakan pertemuan berkala antara Dewan Komisaris dengan Direksi untuk membahas implementasi Good Corporate Governance.
f.
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang - undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
i.
g.
h.
Reporting to the Company regarding its ownership and / or his family at the relevant Company and other Company, including any amendments thereto. Proposing to the General Meeting of Shareholders (GMS) the appointment of the External Auditor who will audit the Company's books. Monitoring the effectiveness of Good Corporate Governance practices, among others by organizing regular meetings between the Board of Commissioners, the Board of Directors to discuss the implementation of Good Corporate Governance. Conducting other obligations in the framework of the task of monitoring and providing advice, as long as not contradicting the regulations, Articles of Association and / or the decision of the GMS.
Tugas dan kewajiban Dewan Komisaris dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Duties and obligations of the Board of Commissioners can be classified as follows:
1.
1.
a.
TUGAS & KEWAJIBAN TERKAIT PEMEGANG SAHAM & RUPS
Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. b. Mengajukan usulan indikator pencapaian kinerja (KPI) untuk ditetapkan oleh RUPS. c. M enyampaik an lap oran triwulanan perkembangan realisasi indikator pencapaian kinerja kepada Pemegang Saham. d. Mengajukan akuntan publik kepada RUPS berdasarkan usulan dari Komite Audit. e. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan serta saran-saran yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi. f. Menyusun program kerja tahunan dan dimasukan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP). g. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) dan rencana kerja dan anggaran Perseroan. h. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan. i. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada RUPS mengenai laporan tahunan, apabila diminta.
a. b. c. d. e.
f.
DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO SHAREHOLDERS AND GMS Delivering reports on the monitoring duties that have been conducted during the past financial year to the GMS. Proposing performance achievement indicators (KPI) to be determined by the GMS. Delivering the quarterly progress report actual performance achievement indicators to shareholders. Proposing Public Accountant to the GMS based on the Audit Committee proposal. Reporting immediately to the GMS if there were signs of Company‘s declining performance as well as the suggestions that have been submitted to the Board of Directors to fix the problems that occurred. Establishing annual work program and included in the Company’s work plan and budget (CBP).
g.
Providing opinions and advice to the GMS regarding the Company's Long Term Plan (RJPP) , work plan and budget (CBP) on the ground of the Board of Commissioners signed the Company’s Long-Term Plan of the Company (RJPP) and the work plan and budget.
h.
Following the development of the Company's activities, providing opinions and advice to the GMS regarding issues that are considered important for the Company’s management. Providing explanations, opinions and suggestions to the General Meeting regarding annual reports, if requested.
i.
96
97
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
j.
k.
2.
Menandatangani laporan tahunan. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang tidak bersedia menandatangani laporan tahunan, maka harus disebutkan alasannya secara tertulis. Dalam hal pemberian tanggapan pada RUPS atas RJPP dan RKAP, Dewan Komisaris akan melakukan pembahasan internal dengan melibatkan organ-organ Dewan Komisaris (Tim Manajemen Risiko & Audit) dan menyajikan hasil bahasan kepada Pemegang Saham dalam kurun waktu maksimal 30 hari. TUGAS & KEWAJIBAN TERKAIT PEMBAGIAN TUGAS & WEWENANG ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
j.
Signing the annual report. In the case of any member of the Board of Commissioners did not sign the annual report, the reasons should be mentioned.
k.
In terms of responding at the GMS on RJPP and CBP, the Board of Commissioners will conduct internal discussions involving Board of Commissioners instruments (Risk Management & Audit Teams) and presents the results of the discussion to the Shareholders within a period of maximum 30 days.
2.
DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO DISTRIBUTION OF BOARD OF COMMISSIONERS’ DUTIES AND AUTHORITIES
Pembagian tugas dan wewenang diantara para anggota Dewan Komisaris diatur sendiri berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris berdasarkan saran tertulis Pemegang Saham atas beban Perseroan (Anggaran Dasar Pasal 15 ayat 10) serta Komite Audit & Manajemen Risiko. Menyusun pembagian tugas antar anggota Dewan Komisaris dengan tujuan agar fungsi pengawasan lebih fokus dan transparan.
The distribution of duties and responsibilities among the members of the Board of Commissioners are regulated solely based on Board of Commissioners meetings decision, and to accelerate conducting its duties, the Board of Commissioners may be assisted by the Commissioners Secretary who is appointed by the Board of Commissioners based on the Shareholders written advice at the Company’s expense (Articles of Association, Article 15, paragraph 10) and Audit and Risk Management Committee. Regulating roles of the Board of Commissioners members with the aim to make monitoring function to be more focused and transparent.
3.
3.
a.
TUGAS & KEWAJIBAN TERKAIT FUNGSI PENGAWASAN
Meneliti dan menelaah serta menandatangani dalam rangka memberikan persetujuan atau pengesahan atas Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. b. Memantau dan memastikan bahwa Good Corporate Governance telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. c. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang telah disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan. d. Memastikan bahwa dalam laporan tahunan Perseroan telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di Perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat Internal maupun rapat gabungan dengan Direksi), serta honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima dari Perseroan. e. Memberikan keputusan atas usulan Direksi yang berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar
DUTIES & OBLIGATIONS RELATED MONITORING FUNCTION
a.
Verifying and examining as well as signing to give the approval or endorsement of the Company's Long Term Plan (RJPP), work plan and budget (CBP) which were prepared by the Board of Directors, in accordance with the provisions of the Articles of Association.
b.
Monitoring and ensuring that Good Corporate Governance has been applied effectively and sustainably. Verifying and examining the periodic reports and the annual report prepared by the Board of Directors and signed the annual report.
c.
d.
Ensuring that the Company’s annual report has contained the information of Company’s identity, main activities, position of the Board of Commissioners in other companies, including meetings that were conducted in one financial year (Internal and joint meetings with the Board of Directors), and honorarium, facilities, and/or other benefits received from the Company.
e.
Making the decision on the proposal of the Board of Directors under the provisions of the Articles of
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
f.
g.
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris, dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya usulan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi serta setelah dilakukan telaah masalah oleh komite-komite Dewan Komisaris. Memberikan tanggapan tertulis atas perbuatan Direksi yang berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar memerlukan tanggapan tertulis Dewan Komisaris, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi. Memberikan arahan terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan Perseroan terkait:
Hal-hal penting mengenai perubahan lingkungan bisnis; • Pengadaan dan pelaksanaannya; • Mutu dan pelayanan; • Pengelolaan Anak Perusahaan; • Teknologi Informasi; • Sumber Daya Manusia (SDM); • Akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK); •
Pelaksanaan perjanjian dengan pihak ketiga;
h.
Memberikan arahan kepada Direksi tentang kebijakan dan pelaksanaan Health, Safety, Security and Environment (HSSE).
4.
a.
TUGAS DAN KEWAJIBAN TERKAIT PENCALONAN ANGGOTA DIREKSI (SELEKSI & NOMINASI) DAN REMUNERASI
Mengusulkan kebijakan nominasi dan seleksi bagi calon Anggota Direksi Perseroan serta calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan Perseroan, serta mengajukannya kepada RUPS untuk disahkan. b. Mengusulkan calon Anggota Direksi Perseroan kepada Pemegang Saham setelah melalui analisa komprehensif calon anggota Direksi dimaksud. c. Melakukan penelaahan dan pengawasan untuk memastikan bahwa Perseroan telah memiliki strategi dan kebijakan nominasi yang meliputi proses analisis organisasi, prosedur dan kriteria rekrutmen, seleksi dan promosi. d. Melakukan kajian atas sistem remunerasi yang sesuai bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mengajukan kepada RUPS. e. Memastikan bahwa Perseroan memiliki sistem remunerasi yang transparan berupa
f.
g.
Association requires the written approval of the Board of Commissioners, within 30 days since the acceptance of proposals or explanations and complete document from Board of Directors, and after review of the problems by committees of the Board of Commissioners. Providing a written response to the Board of Directors action under the provisions of the Articles of Association require a written response from the Board of Commissioners, within a period of 30 (thirty) days since the acceptance of the request or complete explanation and documents from the Board of Directors. Providing direction to the Board of Directors on the Company's implementation of plans and policies related to:
Important things about the changes in the business environment; • Procurement and implementation; • Quality and services; • Management of the Subsidiary; • Information Technology; • Human Resources (HR); • Accounting and preparation of financial statements in accordance with accounting standards that generally accepted in Indonesia (SAK); • Implementation of agreements with the third parties; h. Providing directions to the Board of Directors on Health, Safety, Security, and Environment policy and implementation (HSSE). 4.
a.
b. c.
d. e.
DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO NOMINATION OF THE BOARD OF DIRECTORS MEMBERS (SELECTION & NOMINATION) AND REMUNERATION Proposing nomination and selection process policies for prospective members of the Board of Directors as well as prospective members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company's subsidiaries, as well as submit to the AGM for approval. Proposing Members nomination for the Board of Directors to shareholders after a comprehensive analysis of intended Board of Directors candidates. Conducting a review and supervision to ensure that the Company has nomination strategies and policies that include organizational analysis processes, procedures, and criteria for recruitment, selection, and promotion. Reviewing the remuneration system that suitable for the Board of Commissioners and the Board of Directors and submit it to the GMS. Ensuring that the Company has a transparent
98
99
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
f. g. h.
i.
5.
gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dan insentif yang bersifat variabel. Menyusun kebijakan mengenai pengajuan usulan remunerasi Direksi kepada RUPS. Menelaah usulan remunerasi Direksi bersama dengan Komite terkait. Mengusulkan insentif kinerja/tantiem, mempertimbangkan penilaian kinerja Direksi dan pencapaian tingkat kesehatan Perseroan. Mengusulkan remunerasi (gaji, tunjangan dan fasilitas serta tantiem/ insentif kinerja) Direksi kepada RUPS. TUGAS DAN KEWAJIBAN TERKAIT EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
f. g. h.
i.
5.
Melakukan evaluasi kinerja melalui penyusunan (KPI) Dewan Komisaris dengan sistem self assessment atau sistem lain untuk kemudian diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris.
a.
b. Memberikan tanggapan dan rekomendasi mengenai penetapan KPI Direksi pada setiap awal tahun kerja. c. Mengevaluasi masing-masing kinerja Anggota Dewan Komisaris dan dituangkan dalam risalah rapat Dewan Komisaris. d. Laporan kinerja Dewan Komisaris disampaikan dalam laporan tugas pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris. e. Menyusun sistem pengukuran dan penilaian (evaluasi) kinerja Dewan dan individu/ Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dan mengajukan kepada RUPS. f. Mengusulkan KPI beserta target-targetnya yang disampaikan setiap tahunnya kepada RUPS untuk disahkan. g. Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris: a) Menyusun kebijakan mengenai penilaian kinerja Direksi dan pelaporannya kepada Pemegang Saham. b) Menelaah kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam kontrak manajemen Direksi/Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) baik secara individu maupun kolegial dan menyampaikannya kepada Pemegang Saham dalam laporan tugas pengawasan secara semesteran atau tahunan.
b.
a.
c. d. e.
f. g.
remuneration system in the form of salary or honorarium, benefits and facilities that are persistent and incentives which are variable. Developing policies regarding the Board of Directors remuneration proposal to the GMS. Examining Board of Directors remuneration proposal together with the related Committee. Proposing performance incentive /royalties, by considering the Board of Directors performance assessment of and the Company's soundness achievement. Proposing remuneration (salary, benefits, and facilities as well as the bonuses/ incentives performance) Board of Directors to the AGM. DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS PERFORMANCE EVALUATION. Evaluating the performance through the preparation (KPI) of the Board of Commissioners with the self-assessment system or another system and to be decided in the Board of Commissioners meeting. Providing feedback and recommendations regarding the establishment of KPI Directors at the beginning of each working year. Evaluating individual Commissioners performance and stated in the minutes of meeting of the Board of Commissioners. Board of Commissioners performance reports is presented in the Board of Commissioners monitoring duties implementation. Developing a system of measurement and evaluation of the Board of Commissioners and individual performance of the Board / Member and the Board of Directors submit it to the GMS. Proposing KPI with its targets which were submitted each year to the GMS for approval. In assessing Board of Directors performance, Board of Commissioners: a) Developing a policy regarding Directors' performance assessment and reporting to shareholders. b) Examining the criteria, targets and key performance indicators included in the management contract of Directors / Company‘s Work Plan and Budget (CBP), both individually and collegially and present it to the shareholders in the Supervisory Report biannually or annually.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
6.
TUGAS DAN KEWAJIBAN TERKAIT PENGAWASAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
a.
Melakukan kajian atas efektivitas pengurusan Perseroan dari aspek manajemen risiko secara terintegrasi sebagai bahan rekomendasi Dewan Komisaris. b. Melakukan evaluasi atas kebijakan investasi dan mengidentifikasi serta menilai potensi risikonya. c. Mengevaluasi tahapan proses manajemen dan risiko Perseroan, mulai dari identifikasi sampai dengan pengungkapan serta mitigasi risiko. d. Menilai risiko atas rencana proyek-proyek dan investasi Perseroan, untuk selanjutnya memberikan pendapat dan atau saran terkait kelanjutan proyek-proyek tersebut. 7.
TUGAS DAN KEWAJIBAN TERKAIT SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
a.
Memastikan efektifitas sistem pengendalian internal. b. Memastikan efektifitas pelaksanaan tugas Auditor Internal dan Auditor Eksternal, dengan menilai kompetensi, independensi serta ruang lingkup tugas Auditor Internal dan Auditor Eksternal. c. Memastikan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai Perseroan yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. d. Melakukan penilaian atas akurasi informasi yang disiapkan untuk pihak lain, khususnya dalam laporan keuangan dan laporan tahunan. e. Menelaah pengaduan masalah yang disampaikan Auditor Internal Perusahaan dan memberikan masukan penyelesaian masalah kepada Direksi. 8.
TUGAS DAN KEWAJIBAN TERKAIT ETIKA BERUSAHA DAN ANTI KORUPSI
Mengedepankan prinsip-prinsip Good Coorporate Governance dalam berhubungan dengan mitra kerja, kreditur/investor, pejabat/ pegawai pemerintah maupun pihak lainnya. b. Tidak memberikan atau menawarkan, atau menerima, baik langsung maupun tidak langsung, sesuatu yang berharga kepada atau dari pelanggan atau seorang pejabat pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. c. Menghindari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. a.
6. a.
b. c. d.
7. a. b.
c.
d. e.
8. a.
b.
c.
DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO THE MONITORING OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION Reviewing the effectiveness of Company’s management from the integrated risk management aspects as the Board of Commissioners recommendation. Evaluating the investment policies, identifying and assessing its potential risks. Evaluating Company’s management and risk process stages, from identification up to disclosure and risk mitigation. Assessing the risk on Company’s planned projects and investments, henceforth providing opinions and/or suggestions related to the continuation of these projects. DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO INTERNAL CONTROL SYSTEM Ensuring the effectiveness of the internal control system. Ensuring the effectiveness of the Internal Auditor and the External Auditor duties implementation, by assessing the competence, independence, and the Internal Auditor and the External Auditor scope of duties. Ensuring the Internal Auditor, the External Auditor and the Audit Committee has access to the required information to carry out its duties. Assessing the accuracy of the information prepared for the other party, particularly in the financial statements and annual reports. Examining complaints which were submitted by Company’s Internal Auditor and provide opinions on problem-solving to the Board of Directors. DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO SEEK ETHICS AND ANTI-CORRUPTION Prioritizing the principles of Good Corporate Governance in dealing with business partners, creditors / investors, Government authorities / officials or other parties. Not giving either offering or accepting, directly/ indirectly, any valuable items to/ from the customers or government officials to influence or as a reward for what he had done and other measures, in accordance with laws and regulations. Avoiding corruption, collusion, and nepotism in accordance with laws and regulations.
100
101
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
9.
TUGAS DAN KEWAJIBAN TERKAIT DENGAN KETERBUKAAN DAN KERAHASIAAN INFORMASI
a.
Memastikan informasi namun tidak terbatas pada laporan keuangan, laporan tahunan yang disampaikan Perseroan kepada Shareholder maupun Stakeholder Perseroan dilakukan secara tepat waktu, lengkap dan akurat. b. Memastikan data / informasi yang disampaikan ke publik sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
10.
TUGAS DAN KEWAJIBAN TERKAIT HUBUNGAN KERJA ANTAR ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
9. a.
b.
10.
DUTIES AND OBLIGATIONS RELATED TO DISCLOSURE AND CONFIDENTIAL INFORMATION Ensuring information, including but not limited to the financial statements, the Company's annual report submitted to the Company's Shareholder and Stakeholder done in a timely, complete and accurate. Ensuring data / information submitted to the public in accordance with the legislation in force. DUTIES AND OBLIGATIONS REL ATED EMPLOYMENT RELATIONS BETWEEN THE BOARD OF COMMISSIONERS
Hubungan kerja antar anggota Dewan Komisaris adalah bersifat kolektif. Dalam pelaksanaan kegiatan operasional, Komisaris Utama melakukan koordinasi dengan seluruh anggota Dewan Komisaris (First among equals).
The employment relationship between members of the Board of Directors is collective in nature. In the implementation of operational activities, President Commissioner coordinating with all the members of Board of Commissioners (First Among equals).
Wewenang Dewan Komisaris Pembagian tugas dan wewenang diantara para anggota Dewan Komisaris diatur sendiri berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris berdasarkan saran tertulis Pemegang Saham atas beban Perseroan (Anggaran Dasar Pasal 15 ayat 10) serta Komite Audit & Manajemen Risiko. Menyusun pembagian tugas antar anggota Dewan Komisaris dengan tujuan agar fungsi pengawasan lebih fokus dan transparan.
The Authorities Of Board Of Commissioners The distribution of duties and responsibilities among the members of the Board of Commissioners are regulated solely based on Board of Commissioners meetings decision, and to accelerate conducting its duties, the Board of Commissioners may be assisted by the Commissioners Secretary who is appointed by the Board of Commissioners based on the Shareholders written advice at the Company’s expense (Articles of Association, statutes 15, paragraph 10) and Audit and Risk Management Committee. Regulating roles of the Board of Commissioners members with the aim to make monitoring function to be more focused and transparent.
Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berwenang untuk : 1. Memasuki bangunan-bangunan dan halaman-halaman atau tempat-tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa buku - buku, surat-surat dan dokumen lainnya, persediaan barang, serta dokumen - dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi (Anggaran Dasar Pasal 16 ayat 3). 2. Berhak menanyakan dan meminta penjelasan tentang segala hal dari Direksi mengenai segala persoalan dalam pengelolaan Perusahaan (Anggaran Dasar Pasal 16 ayat 5) 3. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan (Anggaran Dasar Pasal 16 ayat 4).
In conducting its monitoring duties, the Board of Commissioners either jointly or individually authorized to : 1. Entering buildings and areas or other places used or controlled by the Company and the authorized to inspect books, letters, inventory, and other documents, auditing treasury for verification purposes and finding out all actions which were taken by the Board of Directors (Articles of Association, statute 16, paragraph 3).
2.
3.
Entitled to inquire and ask for explanations from the Board of Directors regarding any issues in the Company’s management (Articles of Association, statute 16, paragraph 5) If warranted, the Board may request expert assistance in performing their duties for a limited period at the expense of the Company (the Articles of Association Article 16, paragraph 4).
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
4.
Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi, jika (Anggaran Dasar Pasal 16 ayat 6); a. Bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar, atau melalaikan kewajibannya atau ada alasan yang mendesak bagi Perseroan. b. Pemberhentian sementara harus diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan pemberhentian sementara. c. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara, Dewan Komisaris wajib untuk memanggil RUPS untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang diberhentikan sementara akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya. Dalam RUPS ini anggota Direksi yang diberhentikan sementara diberi kesempatan untuk hadir dan membela diri. d. Jika RUPS tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian sementara, maka pemberhentian sementara batal demi hukum. 5. Memberikan arahan hal - hal penting, mengenai : • Perubahan lingkup bisnis yang diperkirakan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan. • Memberikan saran penyelesaian terkait dengan permasalahan atau keluhan yang diterima dari stakeholder. • Kebijakan sistem teknologi informasi Perusahaan. • Kebijakan pengembangan SDM khususnya terkait dengan pelaksanaan pola karir. Kebijakan pengadaan barang dan jasa beserta pelaksanaannya. • Kebijakan mutu dan pelaksanaannya • Kebijakan atau kepatuhan Perusahaan dalam menjalankan peraturan perundangundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar serta kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen. 6. Mengusulkan Remunerasi Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Membentuk komite audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, komite audit dipimpin oleh oleh seorang ketua dan bertanggung jawab kepada Dewan
4.
5.
•
The Board of Commissioners has the right to temporarily dismiss one or more members of the Board of Directors, if (Articles of Association, statute 16, paragraph 6); a. Board of Directors’ Action(s) contradicts the Articles of Association, is negligent or there is a compelling reason for the Company. b.
The suspension shall be notified to the concerned person(s) and the reasons that led to the suspension.
c.
Within 30 (thirty) days after the suspension, the Board of Commissioners is obliged to call a General Meeting to decide whether member(s) of the Board of Directors who has been suspended would be dismissed permanently or be returned to its position. In this GMS the Board of Directors member(s) who has been suspended given the opportunity to present and defend themselves.
d.
If the General Meeting were not held within 30 (thirty) days after the temporary dismissal, the dismissal is as null and void.
Provide direction on important matters, concerning: • Changes in the business scope(s) that is/are expected to have a major impact on the Company’s business and performance. • Providing advice related to the settlement of problems or complaints received from stakeholders. • Company’s information technology system policy. • Human resources development policy particularly related to the implementation of the career path. • Procurement policy and its implementation. • •
6. 7.
Quality policy and its implementation Company’s Policy or Compliance in implementing the prevailing regulation and the Articles of Association as well as the adherence to all agreements and commitments. Proposing the Board of Directors remuneration in accordance with the prevailing regulations. Establishing an audit committee which works collectively to assist the Board of Commissioners in conducting its duties, the audit committee is chaired by a chairman and is responsible to the Board of Commissioners, excluding the audit
102
103
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
committee; the Board of Commissioners may establish other committees. In conducting its duties and authorities, the Board shall :
Komisaris, diluar komite audit Dewan Komisaris dapat membentuk Komite lainnya. Dalam menjalankan tugas dan wewenangya, Dewan Komisaris harus : a. Mematuhi Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-undangan, serta melaksanakan prinsip-prinsip GCG. b. Bertindak untuk kepentingan dan usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada Perseroan dalam hal ini diwakili oleh RUPS. c. Setiap Anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Dewan Komisaris. Tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung renteng bagi setiap Anggota Dewan Komisaris.
a. Comply with the Articles of Association and regulations, as well as implementing the God Corporate Governance principles. b. Acting for the Company’s benefit and business and is responsible to the Company in this case represented by the GMS. c. Every Member of the Board of Commissioners are personally responsible for the Company’s losses, if the concerned person(s) is/are guilty or negligent in conducting its duties as the Board of Commissioners. These responsibilities apply jointly for any Member of the Board of Commissioners. Boards of Commissioners members are not accountable for the losses if able to prove (Articles of Association, statutes 16 paragraph 2e): 1. Already conducted monitoring in good faith and prudence for the Company’s interests and in accordance with the Company’s goals and objectives; 2. Not having personal interests, either directly or indirectly, for all Board of Directors’ acts of management which is resulting in losses; and / or 3. Has been providing advice to the Board of Directors to prevent or continuing the incurred losses.
Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian tersebut apabila dapat membuktikan (Anggaran Dasar Pasal. 16 ayat 2e): 1. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; 2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan/atau 3. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian. Frekuensi rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2015 Nama Name
Joint Meeting of Board of Commissioners and Directors in 2015
Jabatan Position
Jumlah Rapat Meeting
Kehadiran Attend
Ketidakhadiran Not Attend
% Kehadiran % Attendance
Agus Sartono
Komisaris Utama President Commissioner
10
10
0
100 %
Pungky Sumadi
Komisaris Commissioner
10
10
0
100 %
Adriansyah
Komisaris Commissioner
12
12
0
100 %
Triyogi Yuwono
Komisaris Utama President Commissioner
3
3
0
100 %
Katno
Komisaris Commissioner
3
3
0
100 %
Zakky Gamal Yasin
Direktur Utama President Director
12
12
0
100 %
Yoyok Hadi Satriyono
Direktur Director
12
12
0
100 %
Tony Budi Santosa
Direktur Director
12
12
0
100 %
Note : terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris pada bulan oktober a change in the composition of the Board of Commissioners occurred in October
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees Under the Board of Commissioners
Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-10/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN, Dewan Komisaris telah membentuk Komite untuk membantu kinerja Dewan Komisaris. Komite-Komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam fungsinya membantu pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris dengan mengacu kepada Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang telah disusun untuk masing - masing Komite. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Barata Indonesia (Persero) No.K -150 091 Januari 2015 tentang Board Manual 2015 (Board Manual).
In accordance with the Minister of State Enterprises Regulation No. PER-10/MBU/2012 on Board of Commissioners/State Owned Enterprises Supervisory, the Board of Commissioners has formed committee(s) to help the Board of Commissioners’ performance. These Committees are responsible to the Board of Commissioners in its function to assist the implementation of the Board of Commissioners duties and responsibilities with reference to the Employment Guidelines and Rules of Conduct that has been prepared for each committee. Based on the Joint Decision of Board of Commissioners and Directors of PT Barata Indonesia (Persero) No. K-150 091 January 2015 on the 2015 Board Manual.
DEWAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai ketentuan Anggaran Dasar.
Board of Directors is the Company’s instrument which is authorized and fully responsible for the Company’s management for the benefit of the Company, in accordance with the Company’s goals and objectives and represent the Company, both inside and outside the court in accordance with the Articles of Association.
TUGAS DAN KEWENANGAN DIREKSI
DUTIES AND AUTHORITY OF BOARD OF DIRECTORS
C. TERKAIT DENGAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
C. RELATED TO THE GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
1.
2.
3.
4. 5. 6. 7.
8. 9.
Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan berupa laporan tahunan termasuk laporan keuangan kepada RUPS. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan perundangundangan serta laporan lainnya setiap diminta oleh pemegang saham. Menyusun laporan tahunan dan menyampaikan kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai laporan tahunan. Memanggil dan menyelenggarakan RUPS tahunan dan/atau RUPS Luar Biasa. Menyediakan bahan RUPS kepada pemegang saham di kantor Perseroan. Membuat risalah RUPS yang sekurangkurangnya memuat waktu, agenda, peserta, pendapat-pendapat yang berkembang dalam RUPS kepada pemegang saham. Memberikan salinan risalah RUPS kepada pemegang saham. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan
1.
2.
Holding Responsibility and providing any information about the Company’s circumstances and the course in the form of an annual report including financial statements to the GMS. Providing regular reports in the manner and timing in accordance with the regulations and any other reports requested by the shareholders.
3.
Preparing and submitting the annual report to the GMS after reviewed by the Board of Commissioners in a maximum period of five (5) months after the Company’s fiscal year ends.
4.
Providing explanations to the GMS regarding the annual report. Calling and organizing the AGMS and / or EGM.
5. 6. 7.
Providing GMS materials for shareholders at the Company's office. Preparing GMS minutes that at least contains the time, agendas, participants, and growing opinions at the GMS to shareholders.
8.
Providing copies of GMS minutes to shareholders.
9.
Storing in the Company’s domicile which
104
105
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
includes the Register of Shareholders, Special List, AGM minutes, Board of Commissioners and Directors Minutes of Meeting, Annual Report and Company’s Financial Documents as well as other related documents.
antara lain Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan Dokumen Keuangan Perseroan serta Dokumen Perseroan lainnya. D. TERKAIT DENGAN STRATEGI DAN RENCANA KERJA 1. 2.
3.
4.
5. 6. 7.
Menyiapkan visi, misi, tujuan, strategi, dan budaya Perseroan. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha.
1.
Menyiapkan pada wak tunya, RK AP dan perubahannya ( jika ada) ser ta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris untuk dapat ditelaah oleh Dewan Komisaris dan selanjutnya disampaikan kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS. Menyiapkan rancangan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan Perseroan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Memastikan tercapainya sasaran-sasaran jangka panjang yang tercantum dalam RJPP. Memastikan tercapainya target-target jangka pendek yang tercantum dalam RJPP. Memastikan tercapainya target-target jangka pendek yang tercantum dalam RKAP melalui penetapan target kinerja yang diturunkan di tingkat satuan kerja dan jabatan dalam struktur organisasi Perseroan.
3.
E. TERKAIT DENGAN MANAJEMEN RISIKO 1.
2.
3.
Membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program Good Corporate Governance dengan membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi atau memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program Good Corporate Governance. Menyampaikan laporan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala Perseroan.
F. TERKAIT DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI 1.
D. RELATED TO THE STRATEGY AND WORK PLAN
Menetapkan tata kelola teknologi informasi yang efektif.
2.
Setting up vision, mission, goals, strategies, and corporate culture. Promoting and ensuring the implementation of the Company's business and activities in accordance with the goals and objectives as well as business activities. Setting up in time, CBP and its amendments (if available) and submitting to the Board of Commissioners to be reviewed by the Board of Commissioners and subsequently submitting to the Shareholders for approval by the GMS.
4.
Preparing the draft of Company’s Long Term Plan (RJPP) which is a strategic plan that includes goals and objectives of the Company to be achieved within a period of 5 (five) years.
5.
Ensuring the achievement of long-term goals listed in RJPP. Ensuring the achievement of short-term targets listed in RJPP. Ensuring the achievement of short-term targets listed in CBP through the establishment of performance targets which were lowered at the working unit level and occupation in the Company’s organizational structure.
6. 7.
E. RELATED TO RISK MANAGEMENT 1.
Developing and implementing corporate risk management programs integrally which are part of the Good Corporate Governance program implementation by establishing a separate working unit under the Board of Directors or assign to relevant working units to running the risk management function.
2.
The Board of Directors shall establish and implement corporate risk management programs integrally which is part of the implementation of Good Corporate Governance program.
3.
Delivering profile report on risk management and handling together with periodic reports of the Company.
F. RELATED TO INFORMATION TECHNOLOGY 1.
Establishing an effective information technology governance.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
2. 3.
Menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelola teknologi informasi secara periodik kepada Dewan Komisaris. Menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi tata kelola teknologi informasi di Perseroan.
G. TERKAIT DENGAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. 2.
3. 4. 5.
6. 7. 8.
9.
Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya. Menyusun dan melaksanakan pedoman pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi sistem perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, penempatan pekerja dan jabatan dalam struktur organisasi Perseroan, promosi dan demosi serta mutasi.
2. 3.
3.
1. 2.
3.
Memastikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada pekerja sesuai dengan kompetensi jabatan. Melaksanakan pengukuran dan penilaian kinerja untuk satuan kerja dan jabatan dalam organisasi secara obyektif dan transparan. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan RUPS. Mengangkat dan memberhentikan pekerja berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6.
Mengembangkan dan memimpin penerapan pedoman Good Corporate Governance. Menyusun ketentuan yang mengatur mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan pada Perseroan. Tidak memberikan atau menawarkan atau menerima baik langsung maupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada dan/ atau dari pejabat pemerintah dan/atau pihakpihak lain yang mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan
Delivering a report on the implementation of information technology governance periodically to the Board of Commissioners. Maintaining and evaluating Company’s quality of information technology governance functions.
G. RELATED TO HUMAN RESOURCES
Memastikan penempatan pekerja sesuai dengan kriteria jabatan dalam struktur organisasi Perseroan. Menyampaikan kepada Dewan Komisaris rencana struktur organisasi 2 (dua) level di bawah Direksi. Meminta persetujuan Dewan Komisaris terkait dengan pengangkatan kepala Satuan Pengawasan Internal dan sekretaris Perseroan.
H. TERKAIT DENGAN ETIKA BERUSAHA DAN INTI KORUPSI 1.
2.
4. 5.
7. 8.
9.
Preparing the Company's organizational structure with details of their duties. Developing and implementing guidelines for human resource management system which includes the human resource planning, recruitment, selection, placement of workers and positions in the Company’s organizational structure , promotions and demotions and transfers. Ensuring the placement of workers is in accordance with the positions criteria in the Company’s organizational structure. Delivering planned organizational structure, 2 (two) level under the Directors to the Board of Commissioners. Requesting the approval of the Board of Commissioners related to the appointment of the head of the Internal Audit Unit and Corporate secretary. Ensuring the implementation of education and training for workers according to job competency. Implementing performance evaluation and assessment for working units and positions within the organization objectively and transparently. Setting the provisions of the employment of the Company, including determination of salaries, pensions or retirement benefits and other income for employees under the legislation in force and GMS decision. To appoint and dismiss the Company's employees under employment regulations and legislation in force.
H. RELATED TO THE BUSINES ETHICS AND ANTICORRUPTION 1. 2. 3.
Developing and leading the implementation of Good Corporate Governance guidelines. Developing regulations which governing mechanisms for reporting an alleged irregularities in the Company. Not giving or offering or accepting, directly or indirectly, any valuable items to and / or from the government and / or other parties that affect or as a reward for what he had done and other measures in accordance with the prevailing regulation,Ensuring that all obligations of
106
107
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
4.
5.
tindakan lainnya sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Memastikan seluruh kewajiban penyampaian laporan harta kekayaan penyelenggara Negara kepada lembaga pemerintah yang berwenang dipatuhi oleh semua wajib lapor yang ditetapkan dalam lingkungan Perseroan. Melakukan sosialisasi dan implementasi atas program pengendalian gratifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
I. TERKAIT DENGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL 1.
2.
3.
4. 5.
Menetapkan kebijakan tentang sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi, kegiatan usaha dan aset Perseroan. Memberikan masukan atas sistem pengendalian internal yang diterapkan Perseroan serta melakukan tindak lanjut dan monitoring atas rekomendasi yang diberikan oleh satuan pengawas internal untuk memastikan sistem pengendalian internal yang efektif. Menyelenggarakan pengawasan internal dengan membentuk Satuan Pengawasan Internal (SPI). Penjabaran lebih lanjut tugas dan fungsi Satuan Pengawasan Internal diatur dalam Piagam Satuan Pengawasan Internal yang ditetapkan dengan keputusan Direksi. Menyampaikan laporan pelaksanaan fungsi pengawasan internal secara periodik kepada Dewan Komisaris. Menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi pengawasan internal di Perseroan.
J. TERK AIT DENGAN K E TERBUK A AN DAN KERAHASIAAN INFORMASI
submitting a Report on State Officials’. 4.
Assets (LHKPN) submission to the authorized governmental institution complied by all those compulsory reports in the Company.
5.
Socializing and implementing of gratifications control programs in accordance with the prevailing regulations.
I. RELATED TO THE INTERNAL CONTROL SYSTEM 1.
Establishing an effective internal control system policy to secure Company’s investments, businesses, and assets.
2.
Giving feedback on the internal control system that applied by the Company as well as following up and monitoring the recommendations given by the internal monitoring unit to ensure an effective internal control system.
3.
Conducting an internal monitoring by establishing the Internal Audit Unit (IAU). Further description of the duties and functions of the IAU is regulated in the IAU charter defined by the Board of Directors decisions.
4.
Delivering reports on the implementation of internal control functions periodically to the Board of Commissioners. Maintaining and evaluating the quality of Company’s internal monitoring functions.
5.
J. RELATED TO DISCLOSURE AND CONFIDENTIAL INFORMATION
1.
Mengungkapkan penerapan Good Corporate Governance di Perseroan dan informasi penting dalam laporan tahunan dan laporan keuangan dan informasi lainnya kepada pihak lain, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.
1.
2.
Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Anggota Direksi Perseroan harus tetap dirahasiakan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dalam hal menjaga kerahasiaan informasi Per s ero an, D irek si dituntut untuk mengutamakan kepentingan Perseroan dari pada kepentingan individu atau kelompok.
2.
3.
K. TERKAIT DENGAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 1. Melakukan pengukuran terhadap penerapan
3.
Disclosing Good Corporate Governance implementation in the Company and important information in the annual report and financial statements and other information with the other parties, in accordance with the prevailing regulation in a timely, accurate, clear and objective manners. Confidential information obtained while serving as a Member of the Board of Directors should be kept confidential in accordance with the legislation in force. In terms of maintaining the confidentiality of Company’s information, the Board of Directors is required to prioritize the Company’s interests than the individuals or groups’ interests.
K. RELATED TO THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
2. 3.
4.
Good Corporate Governance (GCG) dalam bentuk : a) Penilaian (assessment) yaitu program untuk mengidentifikasi pelaksanaan GCG di Perseroan melalui pengukuran pelaksanaan dan penerapan GCG di Perseroan yang dilaksanakan secara berkala setiap 2 (dua) tahun. b) Evaluasi (review), yaitu program untuk mendeskripsikan tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di BUMN yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah penilaian sebagaimana dimaksud pada butir a), yang meliputi evaluasi terhadap hasil penilaian dan tindak lanjut atas rekomendasi perbaikan. Hasil pelaksanaan penilaian dan evaluasi dilaporkan kepada RUPS bersamaan dengan penyampaian laporan tahunan. Menunjuk salah seorang Anggota Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di Perseroan melalui mekanisme rapat Direksi. Terkait dengan pengawasan kepatuhan Perseroan, dijalankan secara bersama oleh fungsi-fungsi terkait di dalam Perseroan.
L. TERKAIT HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDEERS 1.
2. 3.
Memastikan terjaminnya hak - hak stakeholders yang timbul berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan/atau perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan Pekerja, pengguna jasa, pemasok dan stakeholders lainnya. Memastikan Perseroan melakukan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Memastikan bahwa aset dan lokasi usaha serta fasilitas Perseroan lainnya, memenuhi peraturan perundang - undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja serta pelestarian lingkungan.
M. TERKAIT SISTEM AKUNTANSI DAN PEMBUKUAN 1.
2. 3.
Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan. Menyusun laporan keuangan berdasarkan standart akuntansi keuangan dan menyerahkan kepada akuntan publik untuk diaudit. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan untuk menghasilkan penyelenggaraan pembukuan yang tertib, kecukupan modal kerja dengan biaya yang efisien, struktur neraca yang baik dan kokoh,
1.
Taking measurements of the Good Corporate Governance (GCG) implementation in the form : a) Assessment is a program to identify the GCG implementation in the Company through the of measurement of GCG implementation in the Company which is held regularly every two (2) years. b) Evaluation is a program to describe the follow up the GCG implementation in State Owned Enterprises which is conducted in following year after the assessment referred in item a), which includes an evaluation of the results of the assessment and follow-up of improvement recommendations.
2. 3.
4.
The results of the assessment and evaluation are reported to the GMS together with the submission of the annual report. Appointing one member of the Directors in charge of the GCG implementation and monitoring in the Company through the Board of Directors mechanism meeting. Related to the Company's compliance monitoring, run jointly by the related functions within the Company.
L. RELATED TO THE RELATIONSHIP WITH STAKEHOLDERS 1.
Ensuring the guaranteeing of the stakeholders right which arises in accordance with the prevailing regulation and / or agreement made by the Company with employees, customers, suppliers and other stakeholders.
2.
Ensuring the Company conducts its social responsibility in accordance with a predetermined program. Ensuring that the assets and the business location, as well as other Company facilities, meet the regulations regarding health and safety and environmental protection.
3.
M. RELATED TO THE BOOKKEEPING AND ACCOUNTING SYSTEM 1. Establishing accounting system based on the internal control principles, especially the maintenance of the separation of recording, storing, and monitoring functions. 2. Preparing financial statements based on the financial accounting standards and submission to a public accountant for auditing. 3. Establishing and maintaining Company’s bookkeeping and administration to generating the orderly bookkeeping, the adequacy of working capital with an efficient cost, good and solid balance sheet structure, presentations, and
108
109
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
analysis of financial statement in timely and accurate manners as well as other principles in accordance with the standards in force for a Company.
penyajian laporan dan analisa keuangan tepat waktu dan akurat serta prinsip-prinsip lain sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu Perseroan. N. TERKAIT DENGAN TUGAS DAN KEWAJIBAN LAIN
N. RELATING TO DUTIES AND OTHER LIABILITIES
Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar atau yang ditetapkan oleh RUPS dan peraturan perundang-undangan.
Performing other obligations in accordance with the provisions which are regulated in the Articles of Association or stipulated by the GMS and regulation. Board of Director Meeting Frequency in 2015
Frekuensi Rapat Direksi tahun 2015 Board of Director Meeting Frequency in 2015 Nama Name
Jumlah Rapat Meeting
Kehadiran Attend
Ketidakhadiran Not Attend
% Kehadiran % Attendance
Zakky Gamal Yasin
44
43
1
97,7 %
Yoyok Hadi Satriyono
44
44
0
100 %
Tony Budi Santosa
44
44
0
100 %
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REMUNERATION POLICY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Dasar Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kewenangan Pemegang Saham dan ditetapkan dalam RUPS yang formulasinya berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/ MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN.
Remuneration of the Board of Commissioners and Directors, Basis Determination of Remuneration of the Board of Commissioners and Directors Determination of the Board of Commissioners and Directors remuneration is the authority set of Shareholders and regulated in the GMS which the formulation is based on the Minister of State Owned Enterprises Regulation No. PER-04 / MBU / 2014 dated March 10, 2014, regarding Guidelines for Board of Directors, Commissioners and State Owned Enterprises Monitoring Determination.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration Structure Of The Board Of Commissioners
Berdasarkan Risalah RUPS Laporan Keuangan tahun 2015 tanggal 17 April 2015 dengan nomor surat 10 15 057 menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem kepada Dewan Komisaris sebagai berikut :
Based on the 2015 Minutes of GMS Financial Statements April 17, 2015, No. 10 15 057 regulating the Board of Commissioners salary / honorarium, benefits, facilities and royalties as follows:
a.
Gaji Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45% dari gaji Direktur Utama b. Komisaris Anggota ditetapkan sebesar 90% dari Gaji Komisaris Utama c. Penetapan tunjangan dan fasilitas lainnya untuk tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. d. Penetapan tantiem diberikan atas kinerja Perusahaan tahun 2014 ditetapkan sebagai berikut : • Komisaris Utama sebesar 40% dari tantiem Direktur Utama • Komisaris Anggota sebesar 36% dari tantiem Direktur Utama. e. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa komisaris berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikut sertaan dalam program asuransi yang iurannya ditanggung oleh Perusahaan.
a. b. c.
d.
e.
President Commissioner's salary is determined by 45% from President Director’s salary Members of Commissioners set at 90% from President Commissioner’s salary The determination of allowances and other facilities for 2014 refers to the Minister of State Owned Enterprises Regulation No. PER-04 / MBU / 2014 dated March 10, 2014, regarding Guidelines for Board of Directors, Commissioners and State Owned Enterprises Monitoring Determination. Determination of the bonus is given on the Company's performance in 2014 and determined as follows : • President Commissioner is determined by 40% of President Director’s bonus. • Members of Commissioners is determined by 36% of the bonus President Director’s bonus. Full compensation awarded for each end of commissioner office term is given in the form of participation in the insurance program which is paid by the Company.
Struktur Remunerasi Direksi
Remuneration Structure Of The Board Of Directors
Berdasarkan Risalah RUPS Laporan Keuangan tahun 2015 tanggal 17 April 2015 dengan nomor surat 10 15 057 menetapkan gaji/honorarium, tunjangan, fasilitas dan tantiem kepada Dewan Komisaris sebagai berikut :
Based on the 2015 Minutes of GMS Financial Statements April 17, 2015, No. 10 15 057 regulating the Board of Directors salary / honorarium, benefits, facilities and royalties
a.
Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp 47.500.000,- dan tunjangan rumah sebesar Rp 19.000.000,b. Direktur Anggota ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direkur Utama c. Penetapan tunjangan dan fasilitas lainnya
a. b. c.
President Director's salary amounts to Rp 47,5000,000, - and house allowance amounts to Rp 19,000,000, Membe Director's salary is set at 90% from President Director's salary The determination of allowances and other
110
111
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
untuk tahun 2014 mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER- 04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. d. Penetapan tantiem tidak diberikan untuk kinerja Perusahaan tahun 2015 karena Perusahaan mengalami kerugian operasi pada tahun 2014. e. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa jabatan Direksi berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikutsertakan dalam program asuransi yang iurannya ditanggung oleh Perusahaan.
d.
e.
facilities for 2014 refers to the Minister of State Owned Enterprises Regulation No. PER-04 / MBU / 2014 dated March 10, 2014, regarding Guidelines for Board of Directors, Commissioners and State Owned Enterprises Monitoring Determination. Determination of the bonus is not given to the Company's performance in 2015 as the Company experienced operating losses in 2014. Full compensation awarded for each end of commissioner office term is given in the form of participation in the insurance program which is paid by the Company.
ASSESSMENT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
ASSESSMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Barata Indonesia (Persero) No K -150 091 Januari 2015 tentang Board Manual 2015 (Board Manual) menjelaskan tentang asessmen Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan secara langsung oleh Pemegang Saham.
The Joint Decree of PT Barata Indonesia (Persero) Board of Commissioners and Directors No K -150 091 January 2015, on 2015 Board Manual describes Board of Commissioners and Board of Directors assessment is held directly by the shareholders.
KOMITE AUDIT
THE AUDIT COMMITTEE
Struktur dan keanggotaan Komite Audit
The Audit Committee Structure And Membership
Struktur dan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut : • Komite Audit dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. • Komite Audit terdiri dari Ketua dan 2 (dua) orang anggota • Ketua Komite Audit adalah anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Dewan Komisaris.
The Audit Committee structure and membership are as follows: • The Audit Committee is formed and appointed and responsible to the Board of Commissioners. • The Audit Committee consists of a Chairman and two (2) members • Chairman of the Audit Committee is a member of the Audit Committee which is appointed from one of the Board of Commissioners.
Rencana Kegiatan dan Pelaksanaan Program Kerja Untuk melaksanakan tugas Komite Audit Tahun 2015 adalah :
Plan and Work Program Implementation to conduct the Audit Committee duties in 2015 are :
a.
Memonitor dan mengevaluasi proses penyelesaian Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 b. Melakukan evaluasi atas efektivitas Satuan Pengawasan Intern (SPI) c. Melakukan evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern kegiatan tertentu. d. Melakukan evaluasi dan memonitor atas laporan Direksi tentang progres pelaksanaan arahan RUPS. e. Melakukan evaluasi atas Laporan Manajemen Triwulan Direksi. f. Melakukan evaluasi atas Laporan Kinerja
a.
Monitoring and evaluating completion process of Financial Statements for Fiscal Year 2014
b.
Evaluating the effectiveness of the Internal Audit Unit (IAU) Evaluating the specific activities of the Internal Control System. Evaluating and monitoring Board of Directors report regarding the progress of the GMS directions implementation. Evaluating the Board of Directors Quarterly Management Report. Evaluating the Group Business Unit and specific
c. d. e. f.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
bulanan Group Unit Usaha dan Unit Usaha tertentu. g. Melakukan evaluasi atas rencana dan realisasi cash flow Perusahaan. h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PKBL dan CSR. i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diminta Komisaris. j. Ketentuan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit. k. Pelaksanaan kegiatan tersebut di atas disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan waktu yang tersedia, untuk itu dalam pelaksanaan kegiatan tertentu dapat dilakukan secara uji petik (sampel). l. Hasil pelaksanaan kegiatan Komite Audit tersebut secara periodik disampaikan kepada Komisaris untuk digunakan sebagai masukan dalam pelaksanaan tugasnya. m. Pembagian tugas kegiatan tersebut kepada masing - masing anggota Komite Audit ditetapkan oleh Ketua Komite Audit sesuai dengan kemampuan dan kesediaan waktu masing-masing anggota. n. Pelaksanaan tugas Komite Audit dilakukan bekerja sama dengan Satuan Pengawasan Internal Perusahaan. Data dan informasi yang diperlukan terlebih dahulu diminta dari Satuan Pengawasan Internal (SPI), apabila tidak ada, baru diminta kepada unit kerja atau pejabat yang bersangkutan. o. Pelaksanaan tugas dari anggota Komite Audit didasarkan pada surat penugasan dari Ketua Komite Audit. Informasi dan laporan hasil pelaksanaan tugas tersebut hanya disampaikan kepada Komisaris melalui Ketua Komite Audit. p. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan sesuai dengan Piagam Komite Audit.
Business Unit Monthly Performance Report. g. h. i. j. k.
Evaluating the plan and the realization of the Company's cash flow. Monitoring and evaluating the implementation of CSR programs. Conducting other tasks requested by Commissioners. Provisions of Audit Committee Work Program Implementation. Implementation of the above-mentioned activities are adjusted to the capabilities of energy and time available to it in the execution of certain activities can be carried pick-test (sample).
l.
The results of the Audit Committee activities periodically submitted to the Board of Commissioners to be used as inputs in conducting of their duties. m. The division of duties to each member of the Audit Committee is specified by the Chairman of the Audit Committee in accordance with the ability and time availability of each member. n.
Audit Committee duties implementation is conducted with the cooperation of the Company’s Internal Audit Unit. The required data and the information are requested from the Internal Audit Unit (IAU), if not available then a request is sent to the respective working unit or official.
o.
The implementation of Audit Committee members duties is based on an assignment letter from the Audit Committee Chairman. Information and reports on the duties results are only delivered to the Board of Commissioners by Audit Committee Chairman. Implementation of activities in accordance with the available budget and in accordance with its Charter.
p.
Independensi Anggota Komite Audit
Audit Committee Members Independency
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-10/MBU/2012 dan Piagam Komite Audit disebutkan bahwa persyaratan bagi anggota Komite Audit adalah independensi, integritas dan bekerja secara professional dengan rasa tanggung jawab. Kriteria independensi yang ditetapkan adalah :
Based on the Minister of State Enterprises Regulation No. PER-10 / MBU / 2012 and the Audit Committee charter stated that the requirement for Audit Committee members are; independence, integrity and work professionally with a sense of responsibility. The independence criteria is as follow :
Anggota Komite Audit dipilih melalui fit and proper test. b. Pihak ekstern yang diangkat menjadi anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan usaha maupun hubungan afiliasi dengan Perseroan, Direktur atau Komisaris. c. Tidak menerima kompensasi apapun dari PT Barata Indonesia (Persero) atau dari anak
a.
a. b.
c.
Audit Committee members are selected through a fit and proper test. An external party who is appointed as an Audit Committee member does not have a business relationship or affiliation with the Company, the Director or the Commissioner. Does not receive any compensation from PT Barata Indonesia (Persero) or of its subsidiaries
112
113
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
or affiliates in addition to the income received for his assignment as the Audit Committee Member Based on the decision of the Board of Commissioners of PT Barata Indonesia (Persero) No. KEP-01 / dekom / BRT / IV / 2016 ON THE DUTIES OF PT Barata Indonesia (Persero) AUDIT COMMITTEE.
Perusahaan atau afiliasinya selain penghasilan yang diterima dalam kaitannya dengan penugasannya sebagai Anggota Komite Audit Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Barata Indonesia (Persero) No : KEP-01/ DEKOM/BRT/IV/2016 TENTANG TUGAS KOMITE AUDIT PT Barata Indonesia (Persero). Biografi Anggota Komite Audit
Audit Committee Member Biographies
Drs. Permadi Lahir di Bandung, tanggal 11 Juni 1943, sebagai Pensiunan Pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Mulai bekerja pada bulan Januari 1965 sebagai pegawai pada Direktorat Jendral Pengawasan Keuangan Negara Kementerian Keuangan yang kemudian pada tahun 1983 berubah menjadi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan pensiun pada tahun 2003. Pada bulan Oktober 2003 sampai dengan Juli 2005 sebaga Komite Audit pada PT Asean Aceh Fertilizer dan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 sebagai Komite Manajemen Resiko di PT Barata Indonesia (Persero), Tahun 2013 sampai dengan sekarang sebagai Komite Audit di PT Barata Indonesia (Persero).
Drs. Permadi Born in Bandung, June 11, 1943, as a Retired Employees of Financial and Development Supervisory Agency (BPKP), began his career in January 1965 as an employee at the Directorate General of State Financial Supervision, Ministry of Finance, which later in 1983 was transformed to Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) and retired in 2003. in October 2003 until July 2005 as an Audit Committee member at PT Asean Aceh Fertilizer and in 2011 up to 2012 as a Risk Management Committee member in PT Barata Indonesia (Persero), by 2013 up to now as Audit Committee member at PT Barata Indonesia (Persero).
Abdul Kholik Sutrisno Lahir di Tasikmalaya, 14 April 1984 bekerja sebagai Analis Data BUMN Mulai 30 Oktober 2015 dengan pangkat Golongan II/d, SK Pejabat Sekretaris Kementerian BUMN No SK SK-26/S.MBU/10/2015 pada tahun 2014 Menjabat sebagai Analis Tata Laksana dan mulai bekerja pada 20 Mei 2014 dengan pangkat Golongan II/c SK Pejabat Sekretaris Kementerian BUMN No.SK SK-11/S.MBU/2014.
Abdul Kholik Sutrisno Born in Tasikmalaya, April 14,1984 worked as a Data Analyst SOE Starting October 30, 2015, with the rank of Group II / d, SK Acting Secretary of the Ministry of SOEs No. SK SK-26 / S.MBU / 10/2015 in 2014 serving as Analyst Procedure and begin to work on May 20, 2014 with the rank of Group II/c Acting Secretary of the Ministry of SOEs Decree No. SK SK-11/S.MBU/2014.
Adriansyah Lahir di Tanjung Enim, Sumatra Selatan pada tanggal 7 Juni 1956, memulai karir sebagai Kaur Penelitian PPS Badan Usaha Swasta Dalam Negeri – SEKJEN, dan pada tahun 2001 diangkat menjadi Direktur Evaluasi Pembiayaan & IDK – DJAPK. Pada tahun 2011 hingga saat ini menjabat sebagai Dewan Komisaris di PT Barata Indonesia (Persero).
Adriansyah Born in Tanjung Enim, South Sumatra on June 7, 1956, began his career as a Head of Research Affair PPS Private Business Entity in the State - Secretary General, and in 2001 was appointed as Director of Financing & IDK – DJAPK Evaluation. In 2011 until today served as the Board of Commissioners of PT Barata Indonesia (Persero).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Duties And Responsibilities Of Audit Committee
a.
Komite Audit bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya membantu Dewan Komisaris. b. Komite Audit bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. c. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor
a.
Audit Committee work collectively in carrying out their duties to assist the Board of Commissioners.
b.
The Audit Committee is independent both in performing its duties and reporting, and is directly responsible to the Board of Commissioners.
c.
Assisting the Board of Commissioners to ensure the effectiveness of internal control systems and external auditors and internal auditors’ duties
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
dan internal auditor. d. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Internal maupun auditor eksternal e. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. f. Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan Perusahaan. g. Memberikan rekomendaasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. h. Melakukan identifikasi hal - hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas – tugas Dewan Komisaris lainnya. i. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai Perusahaan, serta Rencana Jangka Panjang, Rencana kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan Manajemen, dan informasi lainnya. j. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan. Komite Audit Dewan Komisaris adalah organ yang membantu tugas Komisaris dan diangkat sesuai dengan SK Dewan Komisaris NO : KEP-01/DEKOM/ BRT/ II/2015 tanggal 11 November 2015 dengan komposisi sebagai berikut : 1) Ketua 2) Anggota 3) Anggota
: Adriansyah : Permadi : Abdul Kholik Sutrisno
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
d. e. f. g.
h. i.
j.
implementation. Assessing the activities as well as the results of audits conducted by the Internal Audit and External Auditors Providing recommendations regarding the improvement of management control system and its implementation. Ensuring there has been a satisfactory evaluation procedure to all information issued by the Company. Providing recommendation on Public Accountant and Public Accountant Firm appointment to the Board of Commissioners to be submitted to the GMS. Identifying things that require the attention of the Board of Commissioners as well as Board of Commissioners’ other duties. Reviewing the information regarding the Company, as well as the Long-Term Plan, Work Plan and Budget, management reports, and other information. Reviewing the complaints related to the Company.
Board of Commissioners’ Audit Committee is the instrument which assists the Board of Commissioners duties and appointed in accordance with the Board of Commissioners Decree No: KEP-01 / dekom / BRT / II / 2015 dated November 11, 2015, with the following composition: 1) Chairman : Adriansyah 2) Member : Permadi 3) Member : Abdul Kholik Sutrisno Audit Committee’s Meetings and Attendance Frequency Untum ipsum as a et ut odicius dendellorit rerrovit, te
Nama Komite Audit Name of Audit Committee
Jabatan Position
Tingkat Kehadiran Attendance
1
Adriansyah
Ketua
11X
2
Permadi
Anggota
12X
3
Abdul Kholik Sutrisno
Anggota
12X
No
114
115
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
KOMITE GCG DAN MANAJEMEN RESIKO
GOOD CORPORATE GOVERNANCE AND RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Struktur Dan Keanggotan Komite Pemantau Manajemen Risiko
Structure and Risk Management Monitoring Committee Membership
1. 2. 3.
Komite Pemantau Manajemen Risiko dibentuk dan diangkat serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite Pemantau Manajemen Risiko terdiri dari Ketua dan 1 (satu) orang Anggota. Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG adalah Anggota Komite Audit yang ditetapkan dari salah satu Komisaris.
Sesuai Keputusan Dewan Komisaris PT Barata Indonesia (Persero) Nomor : KEP – 01 /DEKOM/ BRT/V/2015 tanggal 11 November 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Barata Indonesia (Persero), maka susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : 1. Katno sebagai Ketua (Anggota Dewan Komisaris) 2. Yudha Andrian Saputra sebagai Anggota (Pihak Independen) Biografi Anggota Komite Pemantau Manajemen Risiko Dan GCG Katno Lahir di Surabaya, Jawa Timur pada Tanggal 13 November 1971, memulai karir di PNPM Mandiri sebagai Pengawas pada tahun 2004, dan pada tahun 2008 berpindah profesi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai Pengadministrasi Umum (Pengadaan) Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya. Pada tahun 2015 hingga saat ini menjabat sebagai Pengadministrasi Teknik Perencanaan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitan II Surabaya. Yudha Andrian Saputra Lahir di Mojokerto, Jawa Timur pada tanggal 12 Maret 1982. Sejak tahun 2004 aktif sebagai Management Development Program di PT Telkom Indonesia dan sebagai Dosen di ITS Surabaya. Pada tahun 2013 hingga saat ini diangkat sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko, Dewan Komisaris PT Barata Indonesia (Persero). Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Manajemen Risiko Dan GCG a.
Komite Pemantau Manajemen Risiko bekerja secara kolektif dalam melaksanakan tugasnya
1.
Risk Management Monitoring Committee was formed, appointed and responsible to the Board of Commissioners. 2. Risk Management Monitoring Committee consists of a Chairman and 1 (one) Members. 3. The Chairman of the Risk Management Monitoring and GCG Committee is an Audit Committee Member who is assigned from one of the Commissioners. In accordance with the Board of Commissioners decision No. KEP - 01 / dekom / BRT / V / 2015 dated November 11, 2015, on Dismissal and Appointment of Corporate Risk Management Committee Members of PT Barata Indonesia (Persero), the composition of the Risk Management Committee are as follows: 1. 2.
Katno as Chairman (Member of the Board of Commissioners) Yudha Andrian Saputra as Member (Independent Party)
Risk Management Monitoring And Good Corporate Governance Committee Members Katno Born in Surabaya, East Java on November 13 , 1971, began his career in PNPM Mandiri as Supervisor in 2004, and in 2008, he served in the Ministry of Public Works and Public Housing as General Administrator(Procurement) PIU of National Roads Metropolitan II Surabaya Implementation. In 2015 until today, he served as Planning Techniques Administrator of National Road Metropolitan II Surabaya Implementation.
Yudha Andrian Saputra Born in Mojokerto, East Java, on March 12, 1982. Since 2004, he is active as a Management Development Program at PT Telkom Indonesia and as a lecturer at ITS Surabaya. In 2013 up to now he serves as a Member of Risk Management Committee, Board of Commissioners at PT Barata Indonesia (Persero). Duties And Responsibilities Of Risk Management Monitoring And Good Corporate Governance Committee a.
Risk Management Monitoring Committee work collectively in carrying out their duties to form the Board of Commissioners.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
membentuk Dewan Komisaris. b. Komite Pemantau Manajemen Risiko bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. c. Mendapatkan pemahaman atas manajemen risiko Perusahaan yang mencakup berbagai manajemen risiko yang dihadapi oleh Perusahaan, strategi, sistem, dan kebijakan manajemen risiko Perusahaan, pengendalian intern Perusahaan, termasuk kebijakan, metodologi dan infrastruktur. d. Melakukan evaluasi terhadap berbagai model pengukuran risiko yang digunakan Perusahaan dan memberikan rekomendasi penyempurnaan lebih lanjut. e. Memantau kesesuaian berbagai kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko Perusahaan. f. Melakukan koordinasi implementasi dan pengawasan keberadaan dan tingkat efektivitas masing-masing komponen dari Enterprise Risk Management (ERM) dalam Perusahaan. g. Mengukur efektivitas masing-masing komponen dari ERM yang diterapkan di Perusahaan. h. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko a. Melakukan evaluasi dan monitoring pengelolaan risiko. b. Melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan GCG. c. Mengevaluasi pemetaan risiko dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. d. Evaluasi terhadap rancangan RJPP yang disampaikan Direksi. e. Evaluasi pelaksanaan Risk Assessment dan Risk Maping pada semua unit dalam Korporasi. f. Melakukan evaluasi dan monitoring pelaksanaan arahan RUPS dibidang manajemen risiko dan GCG. Realisasi Program Kerja Komite Pemantau Manajemen Risiko Dan GCG Dewan Komisaris Evaluasi dan monitoring pelaksanaan manajemen risiko di PT Barata Indonesia (Persero). b. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan GCG di PT Barata Indonesia (Persero).
a.
c.
Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah melakukan evaluasi analisis risiko yang menjadi dasar pengambilan keputusan Dewan Komisaris. d. Selain itu Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah melakukan penugasan
b.
c.
Risk Management Monitoring Committee to be independent both in conducting its duties and as well as reporting and is directly responsible to the Board of Commissioners. Obtaining Comprehension regarding enterprise risk management that includes various risks management faced by the Company, strategy, systems, and enterprise risk management policies, internal control, including policies, methodologies, and infrastructure.
d.
Evaluating various risk measurement models used by the Company and provide recommendations for further improvement.
e.
Monitoring the suitability of various policies and Enterprise risk management implementation. Coordinating the implementation and monitoring of the presence and degree of effectiveness of each Enterprise Risk Management (ERM) components in the Company. Measuring the effectiveness of each ERM components which is implemented in the Company. Conducting other duties given by the Board of Commissioners based on the prevailing regulation.
f.
g. h.
Risk Management Monitoring Committee Work Program a. Evaluating and monitoring risk management. b. c. d. e. f.
Evaluating and monitoring Good Corporate Governance implementation. Evaluating risk mapping regarding the Board of Commissioners duties implementation. Evaluating RJPP draft which submitted by the Board of Directors. Evaluating Risk Assessment and Risk mapping implementation on all units in the Company. Evaluating and monitoring GMS guidelines implementation in risk management and corporate governance fields.
Board Of Commissioners’ Risk Management Monitoring And Good Corporate Governance Committee Work Program Realization a. Evaluating and monitoring risk management implementation at PT Barata Indonesia (Persero). b. c.
d.
Evaluating and monitoring Good Corporate Governance implementation at PT Barata Indonesia (Persero). Risk Management Monitoring and GCG Committee has evaluated the risk analysis which becomes the base of Board of Commissioners decisions. Furthermore, the Risk Management Oversight and GCG Committee Chairman has conducted a special assignment from the Board of Commissioners.
116
117
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
khusus dari Dewan Komisaris. Komite Pemantau Manajemen Risiko dan GCG telah meminta Direksi (melalui Dewan Komisaris) untuk menyampaikan laporan progres arahan RUPS dan arahan Dekom, dan telah disampaikan pada rapat Dekom dan Direksi. Komite Manajemen Risiko pada tahun 2015 mengalami perubahan seiring dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris. Komite Manajemen Risiko lama Ketua : Pungky Sumadi Anggota : Yudha Andrian Saputra
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Manajemen Resiko Nama Komite Manajemen Resiko Name of the Risk Management Committee
Risk Management Committee in 2015 underwent changes in line with changes in the Board of Commissioners composition. Previous Risk Management Committee Chairman : Pungky Sumadi Members : Yudha Andrian Saputra Current Risk Management Committee Chairman : Katno Members : Yudha Andrian Saputra
Komite Manajemen Risiko baru Ketua : Katno Anggota : Yudha Andrian Saputra
No
Risk Management Oversight and GCG Committee has requested the Board of Directors (through the Board of Commissioners) to deliver GMS and Board of Commissioner's referrals progress reports and has submitted on Board of Commissioners and Directors Meeting.
Risk Management Committee’s Meetings and Attendance Frequency
Jabatan Position
Masa Jabatan Length of service
Tingkat Kehadiran Attendance
Lama | Previous 1
Pungky Sumadi
Ketua
S/D April 2015
2X
2
Yudha Andrian Saputra
Anggota
S/D Sekarang
2X
Baru | Current 1
Katno
Ketua
Mulai April 2015
4X
2
Yudha Andrian Saputra
Anggota
S/D Sekarang
4X
Sekretaris Dewan Komisaris
Board Of Commissioners Secretary
Guna mendukung kelancaran tugas Dewan Komisaris dapat dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris berdasarkan saran tertulis Pemegang Saham (Anggaran Dasar psl. 15 ayat 10) atas beban Perseroan. Sekretaris Dewan Komisaris bertugas melakukan kegiatan untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas berupa (Permen BUMN No. 12/ MBU/2012 Pasal 4);
To support the continuity in conducting its duties, the Board of Commissioners may be assisted by a Secretary which is appointed by the Board of Commissioners based on the written advice of Shareholders (Articles of Association statute 15, paragraph 10) at the expense of the Company. Board of Commissioners Secretary is in charge to conduct activities in order to assist the Board in carrying out its duties in the form (Minister of State Owned Enterprises Regulation No. 12 / MBU / 2012 Article 4); 1. Preparing a meeting, including Board of Commissioners’ briefing sheet. 2. Preparing Board of Commissioners minutes of meetings in accordance with the Company’s Articles of Association. 3. Administering Board of Commissioners’ document both incoming mail, outgoing mail, minutes of meetings and other documents. 4. Drafting the Board of Commissioners Work Plan and Budget. 5. Drafting the Board of Commissioners Reports.
1. 2. 3. 4. 5.
Menyiapkan rapat, termasuk bahan rapat (briefing sheet) Dewan Komisaris. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris. Menyusun Rancangan Laporan-laporan Dewan Komisaris.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan atau sewaktu-waktu apabila diminta. c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. d. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris dengan pihak lain.
Conducting other duties from the Board of Commissioners. In addition to the mentioned duties, the Board of Commissioners Secretary, as the leader of the Secretariat, conducts other duties as follows: a. Ensuring that the Board of Commissioners complies with laws and regulations and implement the Good Corporate Governance principles. b. Providing the information required by the Board of Commissioners periodically or at any time if requested. c. Coordinating Committee members, if necessary in order to facilitate the continuity of the Board of Commissioners duties. d. As a liaison officer of the Board of Commissioners with other parties.
Dalam rangka tertib administrasi dan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Sekretariat Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan tersimpan dengan baik di Perusahaan.
In order to carry out good administration and good corporate governance, the Board of Commissioners secretary shall ensure the management documents stored properly in the Company.
Masa jabatan sekretaris dan staff sekretaris Dewan Komisaris maksimum 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk paling lama 2 (dua) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu (Permen BUMN No. 12/MBU/2012 Pasal 5).
Board of Commissioners Secretary and secretary staffs’ term of office maximum length of service is three (3) years and may be reappointed for a maximum of two (2) years by no means to reduce the Board of Commissioners right to dismiss them at any time (Minister of State Owned Enterprises Regulation No. 12 / MBU / 2012 Article 5).
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Sekretaris Perusahaan adalah salah satu organ Direksi dalam mendukung penerapan GCG di PT Barata Indonesia (Persero) yang dibentuk, diangkat dan diberhentikan oleh Direksi yang kedudukannya berada langsung di bawah Direktur Utama serta bertanggung jawab kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi untuk memastikan ketaatan Perusahaan terhadap seluruh persyaratan dari perundang-undangan dan peraturan yang berlaku serta mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG
Corporate Secretary is one of the Board of Directors instrument to support GCG implementation in PT Barata Indonesia (Persero) which is formed, appointed and dismissed by the Board of Directors and whose position is directly under the Director and responsible to the Board of Directors. The Corporate Secretary’s function is to ensure the companies' compliance with the requirements of the regulations and to encourage the adoption of Good Corporate Governance principles
Pedoman Pelaksanaan Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan SK bersama Direksi dan Komisaris No K 15.091 tanggal 5Januari 2015 ditetapkan bahwa :
Guidelines on Corporate Secretary In accordance with the Joint Decree of he Board of Directors and Commissioners No. K 15 091 dated 5 January 2015 stipulated that:
1) Fungsi Sekretaris Perusahaan
1) Corporate Secretary Functions
Fungsi Sekretaris Perusahaan adalah: • Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG.
Corporate Secretary’s Functions are • Ensuring that the State Owned Enterprise is in compliance with the regulations on disclosure requirements that is in line with the corporate governance principles implementation. • Providing the information needed by the Board of Directors and Commissioners periodically and
6.
Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.
Selain tugas tersebut diatas, Sekretariat Dewan Komisaris selaku pimpinan Sekretariat, melaksanakan tugas lainnya sebagai berikut : a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi Peraturan Perundang undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG.
•
Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala
6.
118
119
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
• •
dan/atau sewaktu waktu apabila diminta. Sebagai penghubung (liaison officer). Mentata-usahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
• •
/or at any time if requested. As a liaison officer. Administrating and reserve Company’s documents, including but not limited to the Shareholders Register, Special Registers and the Board of Directors, Commissioners and the GMS minutes of meetings.
2) Tugas Sekretaris Perusahaan
2) Corporate Secretary Duties
a) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsipprinsip GCG, mempunyai tugas sebagai berikut: • Menelaah ketentuan dan peraturan perundangundangan yang baru dan mendistribusikan serta mensosialisasikan kepada yang terkait. • Melakukan kajian hukum (legal opinion) atas setiap rencana tindakan strategis dan permasalahan yang terjadi sebagaimana telah diatur dalam Ketentuan Perusahaan dan Peraturan Perundang-undangan. • Melakukan kajian dan upaya penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi sesuai dengan Ketentuan Perusahaan dan Peraturan Perundang-undangan. • Mengkoordinasikan penyusunan laporan tingkat kepatuhan Perusahaan terhadap Peraturan Perundang - undangan yang berlaku. • Menyusun dan menerbitkan Daftar Rekanan Terseleksi (DRT) Perusahaan terbaru setiap awal tahun untuk memberikan kesempatan kepada semua Badan Usaha/Hukum yang berminat menjadi rekanan di Perusahaan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundangundangan dan Ketentuan Perusahaan serta mendistribusikannya kepada Unit Kerja yang terkait. • Memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam website Perusahaan maupun website Perusahaan on line secara berkala sesuai dengan Ketentuan dan Peraturan Perundangundangan. • Mengkoordinasikan penyiapan dan penyediaan bahan-bahan untuk “Press Release” atas setiap pernyataan dalam tingkatan Direksi. • Pelayanan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh stakeholders mengenai data atau performance dari Perusahaan dalam batas-batas yang ditetapkan dalam Protokol Informasi yang ditetapkan Perusahaan. • Penyampaian informasi dan laporan - laporan lainnya yang kepada stakeholders sesuai peraturan perundang - undangan. • Melakukan survey secara berkala atas kecukupan keterbukaan informasi Perusahaan
a) Corporate Secretary in conducting its function to ensure that Company’s compliance with regulations concerning disclosure requirements in line with the good corporate governance principles implementation, has the following duties: • Reviewing the stipulations of the new regulation and to distribute and socialize to the relevant parties. • Assessing the law (legal opinion) on any strategic action plan and problems that occur as stipulated in the Company’s provisions and prevailing regulation. • Evaluating and sought the litigation and nonlitigation cases settlement in accordance with the Company’s provisions and prevailing regulation. • Coordinating the preparation of the Company's compliance with the prevailing regulation level report. • Preparing and publishing the Company's latest List of Selected Partner (DRT) in the beginning of the each year to give the opportunities to all business entities / Legal interested who are interested to become Company’s partners in accordance with the requirements stipulated in accordance with the prevailing regulations and companies provision and distribute them to the related Work Unit. • Updating the material that is presented on the Company's website at regularly in accordance with the regulations. • Coordinating the preparation and provision of materials for "Release Process" on every statement on the Board of Directors level. • Providing information required by stakeholders regarding the Company’s data or performance within the limits which is regulated on the Information Protocol set by the Company. • Submission of information and other reports to the stakeholders in accordance with the prevailing regulation. • Conducting periodic surveys on the adequacy of corporate information disclosure to the
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
kepada stakeholders, dapat dilakukan melalui website atau melalui kuesioner. b) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta, mempunyai tugas sebagai berikut: • Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan dan Laporan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan. • Menyampaikan Laporan Manajemen Triwulanan dan Laporan Manajemen Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Laporan Manajemen Triwulanan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan Laporan Manajemen Tahunan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan anggota Dewan Komisaris. • Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Tahunan yang akurat dan dapat diandalkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Laporan Tahunan ditandatangani oleh seluruh Direksi dan anggota Dewan Komisaris. • Mengkoordinasikan penyusunan dan menyampaikan informasi dan laporan lainnya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sewaktu - waktu apabila diminta.
stakeholders through the website or questionnaire. b) Corporate Secretary in its function to provide information needed by the Board of Directors and Commissioners periodically and/or at any time if requested, has the following duties : • Coordinating the preparation of accurate and reliable Quarterly Management, Annual Management Reports, and Annual Report. • Delivering Quarterly Management Report and Annual Management Report to the Board of Commissioners and Shareholders on time in accordance with the prevailing regulations. • Quarterly Management Report is signed by all the Board of Directors members and the Annual Management Report signed by all the Board of Directors and Commissioners members. • Coordinating the preparation of an accurate and reliable Annual Report in accordance with the prevailing regulations. • Delivering the Annual Report to the Board and Shareholders on time in accordance with the prevailing regulations. • Annual Report signed by all the Board of Directors and Commissioners members. • Coordinating the preparation and delivering the information and other reports to the Board of Commissioners and the Shareholder at any time if requested.
c) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsinya sebagai Pejabat Penghubung, mempunyai tugas sebagai berikut : • Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, RUPS dan Kegiatan lainnya dengan stakeholders a.l press conference, dengar pendapat dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan sebagainya. • Menyusun jadwal dan tahapan kegiatan menjelang RUPS/RUPS LB, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan rapat lainnya. • Membuat undangan RUPS/RUPS LB, Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan rapat lainnya dengan mencantumkan acara, tanggal, waktu, tempat rapat dan ketersediaan bahan - bahan rapat dan menyampaikan kepada peserta rapat tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c) Corporate Secretary In Its Function As Liaison Officer, Has The Following Tasks :
d) Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan fungsi untuk menata usahakan serta menyimpan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, RUPS, dan rapat Direksi,mempunyai tugas sebagai berikut:
d) The Company secretary in function to try to organize and store the Register of Shareholders, Special List, AGM and Board of Directors meetings, have the following tasks:
• Organizing and coordinating the Board of Directors, the Board of Directors and Commissioners meetings, GMS, and other activities with stakeholders among others; press conference, hearing with members of the House of Representatives, and so on. • Arranging schedules and activity phases ahead of GMS/ EGMS, the Board of Directors, the Board of Directors and Commissioners meetings and other meetings. • Making GMS / EGMS, the Board of Directors, the Board of Directors and Commissioners Meetings and other meetings by mentioning the event, date, time, place of meeting and materials availability and delivering the invitation to the meeting attendees on time in accordance with applicable regulations.
120
121
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
• Membuat, memelihara, dan menyimpan Daftar Pemegang Saham. • Membuat, memelihara, dan menyimpan Daftar Khusus. • Membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah RUPS. • Sekretaris Perusahaan membuat, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. • Sekretaris Perusahaan menerima, memelihara, dan menyimpan Risalah Rapat Direksi dan Risalah Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.
• Preparing, maintaining, and storing the Shareholders Register. • Preparing, maintaining, and storing store the Special Register. • Preparing, maintaining and storing the GMS Minutes. • Corporate Secretary Preparing, maintaining, and storing the Board of Directors Meetings and Joint Meetings of the Board of Directors and Commissioners Minutes of Meeting . • Corporate Secretary receiving, maintaining and storing the Board of Directors Meetings and Joint Meetings of the Board of Directors and Commissioners Minutes of Meeting.
e) Sekretaris Perusahaan menjalankan fungsi untuk menatausahakan serta menyimpan arsip Perusahaan,
e) Corporate Secretary function is to administer and store Company’s archive,
f) Tugas lain dari Sekretaris Perusahaan adalah menyelenggarakan program pengenalan bagi Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat. • Terdapat program pengenalan Perusahaan bagi Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang baru diangkat. • Terdapat rencana kerja mengenai program pengenalan Perusahaan kepada Direksi dan anggota Dewan komisaris yang baru diangkat.
f) Other duties of the Corporate Secretary is to conduct an introduction program for the Board of Directors and / or the newly appointed Board of Commissioners members. • There is an introduction program for the Company's Board of Directors and the newly appointed Board of Commissioners members. • There is a work plan regarding Company’s introduction to the Board of Directors and the newly appointed Board of Commissioners members.
3) Kewajiban Sekretaris Perusahaan
3) Corporate Secretary’s Obligation
a.
Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka mematuhi ketentuan yang berhubungan dengan UU BUMN, UU Perseroan Terbatas, UU Pasar Modal, peraturan pemerintah, peraturan menteri/instansi terkait dan peraturan pelaksanaannya. b. Membantu dan memberikan saran kepada direksi dalam pengambilan keputusan yang cepat, akurat dan strategis. c. Membuat dan/atau meneliti konsep surat keputusan/surat edaran Direksi baik untuk kepentingan internal maupun eksternal. d. Membangun citra Perusahaan yang positif dengan jalan membina hubungan yang baik dengan pihak luar Perusahaan atau dengan mengikuti pameran yang ada kaitannya dengan korporasi. e. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama.
4) Wewenang Sekretaris Perusahaan a.
Berhak meminta data/informasi dari masingmasing Bagian/Grup Unit Usaha/Unit Usaha, yaitu data/informasi yang relevan untuk
a.
b. c. d.
e.
Providing advice to the Board of Directors in order to comply with the provisions related to SOE Act, Limited Liability Company Act, Capital Market Act, government regulations, ministerial regulations /related agencies and its implementing regulations. Assisting and advising the Board of Directors in making decisions rapidly, accurately and strategically. Creating and / or examining the decision / Board of Directors’ circular letter(s) concept, either for internal or external. Building Company’s positive image by developing good relationships with the external parties or by following exhibits related to corporations. Reporting its duties implementation to the President Director.
4) Corporate Secretary’s Authorities a.
Entitled to request data / information from each section of Business Unit Group / Business Unit, i.e the relevant data / information to be submitted
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
disampaikan dan dipublikasikan kepada Stakeholders. b. Ber wenang menanggapi per tanyaan stakeholders, sepanjang tidak ada pembatasan dari Direksi.
and published to the Stakeholders. b.
Authority to answer stakeholders’questions, as long as there is no restriction from the Board of Directors.
AKSES DATA DAN INFORMASI
ACCESS DATA AND INFORMATION
Sesuai dengan Undang – Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Perseroan menyediakan akses informasi dan data Perusahaan kepada stakeholder melalui sarana dan prasarana yang disediakan oleh perseroan yaitu :
In accordance with the Regulation No. 14 of 2008 regarding Public Information, the Company shall provide access to Company’s information and data to the stakeholders through the facilities and infrastructure provided by the Company, namely:
Alamat Perusahaan Kantor Pusat Jl. Veteran No. 241 Gresik 61123, Jawa Timur – Indonesia Telp. : +62 31 3990555 Fax. : +62 31 3990666 Email :
[email protected]
Company's address Headquarters Jl. Veteran No. 61 123 241 Gresik, East Java - Indonesia Tel. : +62 31 3990555 Fax. : +62 31 3990666 Email:
[email protected]
Kantor Perwakilan Jakarta Menara MTH, Lt. 10, Ruang 1001 Jl. MT Haryono Kav. 23, Jakarta Selatan 12320, Indonesia Telp. : +62 21 83788533 Fax. : +62 21 83788534 Email :
[email protected]
Jakarta Representative Office Menara MTH, Lt. 10, Room 1001 Jl. MT Haryono Kav. 23, South Jakarta 12320, Indonesia Tel. : +62 21 83788533 Fax. : +62 21 83788534 Email:
[email protected]
Website dan Email Perusahaan Website : www.barata.co.id Email :
[email protected]
Website and Email Company Website: www.barata.co.id Email:
[email protected]
Portal Kementerian BUMN Website : http://www.bumn.go.id/barata/
Ministry of SOEs Portal Website: http://www.bumn.go.id/barata/
122
123
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
Undang – Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara Bab. VI “ Satuan Pengawasan Intern, Komite Audit, & Komite Lain” di wajibkan untuk:
The Republic of Indonesia Law No.19 of 2003 on StateOwned Enterprises Chapter. VI "Internal Audit Unit, Audit Committee, and Other Committees " are obliged to:
1. 2.
Setiap BUMN dibentuk Satuan Pengawasan Internal yang merupakan aparat pengawas intern Perusahaan, Satuan Pengawasan Internal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Internal yang dapat digambarkan sebagai berikut :
1. 2.
Each of State-Owned Enterprises shall establish an Internal Audit Unit which is the Company's internal audit authorities, Internal Audit Unit as referred in paragraph (1) is led by a chairman who is responsible to the President Director.
Internal Audit Unit Organizational Structure can be described as follows:
KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTERN HEAD OF INTERNAL AUDIT UNIT
KEPALA PEMERIKSA CHIEF INVESTIGATOR
KEPALA PEMERIKSA CHIEF INVESTIGATOR
PEMERIKSA AUDITOR
PEMERIKSA AUDITOR
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Dalam melaksanakan tugas & kewajibannya SPI berpedoman pada Program Kerja Pemeriksaan & Tindak lanjut ( PKPT ) yang telah disetujui oleh Kepala SPI & Direktur Utama dengan uraian sebagai berikut :
In carrying out its duties and obligations IAU is guided by the Inspection and Follow-up Working Program (PKPT) which has been approved by the Head of Internal Audit and President Director with the following description:
A. Program Kerja Pemeriksaan Sasaran Pemeriksaan & Tindak Lanjut SPI PT Barata Indonesia (Persero) adalah sbb :
A. PT Barata Indonesia (Persero)IAU Inspection and Follow-up Working Program are as follows:
1. Sasaran Pemeriksaan Pemeriksaan Keuangan 1. Penilaian Sistem Pengendalian Manajemen 2. Pemeriksaan Kelengkapan & Kewajaran Pertanggung Jawaban Keuangan 3. Pemeriksaan Ketaatan Terhadap Ketentuan Yang Berlaku 4. Pemeriksaan Terhadap Pengamanan Kekayaan Perusahaan 5. Pengkajian Ulang Analisa Laporan Keuangan Pemeriksaan Operasional 1. Kelancaran Pelayanan Kepada Pemesan 2. Ketaatan Terhadap Ketentuan Yang Berlaku 3. Peningkatan Penghematan Pengeluaran Daya Guna dan Hasil Guna 2.
Target PKPT (Program Kerja Sasaran Pemeriksaan & Tindak Lanjut) SPI 2015
1. Inspection Targets Financial Audit 1. Management Control Systems Assessment 2. Completeness and Fairness of Financial Accountability Inspection 3. Compliance Toward Prevailing Regulation Inspection 4. Company’s Property Safeguard Inspection 5.
Financial Statement Analysis Reëxamination
Operational Audit 1. Services Fluency to Buyers 2. Compliance Toward Prevailing Regulation 3. Spending Cuts Efficiency and Effectiveness Improvement 2.
2015 IAU Inspection And Follow-Up Working Program (PKPT) Targets
No.
Objek | Objects
Realisasi : 11 LHP.
1
Divisi Area Cab Tegal | Tegal Branch Area Division
Target PKPT : 18 LHP
2
Divisi Area Cab Cilegon | Cilegon Branch Area Division
3
Divisi Industri Shop 1 & 2 | Industrial Division, Shop 1&2
4
Divisi Konstruksi | Construction Division
5
Biro Pengadaan | Procurement Bureau
6
Biro Keuangan | Finance Bureau
7
Proyek | Project
8
Divisi Industri Shop 3 | Industrial Division Shop 3
9
Biro Komersial & Resiko | Commercial and Risks Bureau
10
Proyek | Project
11
Biro Sistem & Manajemen | Systems and Management Bureau
12
Divisi Industri Shop 4 | Industrial Division, Shop 4
13
Divisi Pengembangan Usaha | Business Development Division
14
Biro SDM &Umum | Human Resources & General Bureau
15
Proyek | Project
16
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
17
Divisi Area Cab Medan | Medan Branch Area Division
18
Unit PKBL | PKBL Unit
124
125
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
3. 1.
2.
Tindak Lanjut Atas Laporan Hasil Pemeriksaan OPA Nomor AP.121004 obyek diperiksa wajib memberikan tanggapan secara tertulis 15 hari sejak laporan hasil pemeriksaan diterbitkan dan maksimal. Tanggapan secara tertulis didukung dengan bukti yang relevan ditujukan kepada : • Direktur Utama ( Tanpa Lampiran ). • Satuan Pengawasan Internal ( Termasuk Lampiran Penyelesaian Tindak Lanjut ).
3.
Follow-Up On Audit Reports
1.
OPA No. AP.121004 inspected object shall response in writing within maximum 15 days of inspection reports issued.
2.
Response in writing supported by relevant evidence addressed to: • Director (no attachments). • Internal Audit Unit (including Follow-Up Settlement Attachment).
FUNGSI AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT FUNCTION
Audit internal adalah suatu kegiatan yang meliputi struktur organisasi, manpower, sistem atau prosedur yang dikoordinasikan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik Perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi di dalam operasi, dan membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Internal control adalah suatu proses manajemen yang dijalankan oleh manajemen dan karyawan dari suatu entitas, dirancang untuk memberikan jaminan untuk pencapaian tujuan Perusahaan.
Internal audit is an activity which includes organizational structure, manpower systems or procedures that are coordinated with the goal to maintain the security of Company’s property, verifying the accuracy and validity of accounting data, improve efficiency in operations, and helps to maintain compliance with management policies that have been set. Internal control is a management process that is run by the management and employees of an entity, designed to provide guarantees for the corporate goals achievement.
AUDITOR INTERNAL
INTERNAL AUDITOR
Realisasi Pemeriksaan
Inspection Realization
Pemeriksaan Umum Selama tahun 2015 Laporan Hasil Pemeriksaan yang telah di terbitkan sebanyak 11 LHP atau 61% dari PKPT Kecilnya pencapaian Laporan Hasil Pemerikasan dikarenakan belum terpenuhinya tenaga auditor sesuai yang diharapkan dalam RKAP.
a.
b. Realisasi Pemeriksaan Khusus Selama tahun 2015 tidak ada permintaan audit khusus yang dilakukan.
b.
c.
c.
a.
Realisasi Tindak Lanjut
GENERAL INSPECTION During 2015 Audit Reports that have been published are as many as 11 Audit Reports or 61% of the Inspection and Follow-up Working Program (PKPT). The small amounts of Audit Reports are due to a shortage of auditors which were not appropriate as expected in the CBP. REALIZATION OF SPECIAL INSPECTION During 2015, there was no demand for a special audit conducted. Realization of Follow-Up
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
STATUS TEMUAN & TINDAK LANJUT | FINDINGS & FOLLOW-UP STATUS STATUS LHP Audit Reports STATUS Jumlah LHP JumlahTemuan Audit Findings Reports Number Number
Status TindakLanjut | Follow-Up Status Jumlah LHP Audit Reports Number
Status Jumlah Temuan | Status Number of Findings Selesai Finished
Monitoring Monitoring
Belum Ditindak Lanjuti Has Not Followed Up
11
110
10
84
20
6
11
110
10
84
20
6 110
Realisasi tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan yang diterbitkan sebagian 10 LHP atau 90,99%, sedangkan satu LHP di tindak lanjuti bulan Januari Th 2016. Dari hasil temuan sebanyak 110 temuan, sebanyak 84 temuan sudah diselesaikan sesuai rekomendasi SPI, sebanyak 20 temuan saat ini masih dalam proses monitoring karena belum sepenuhnya di selesaikan sesuai rekomendasi SPI dan 6 temuan di tindak lanjuti bulan Januari 2016.
Realization of follow-up Audit Reports published in part 10 of Audit Report or 90.99%, whereas another LHP followed up in January 2016. From the 110 findings, as many as 84 have been completed in accordance with IAU recommendation, as many as 20 current findings are still in the monitoring process because it has not been fully resolved in accordance with IAU recommendations and 6 findings are followed up in January 2016
MANAJEMEN RESIKO
RISK MANAGEMENT
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Tugas dan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko adalah: 1. Memberikan arahan dan rekomendasi atas kebijakan manajemen risiko Perusahaan yang telah ditetapkan Direksi. 2. Mengkaji dan memastikan bahwa kerangka manajemen sesuai dengan kebutuhan usaha Perseroan. 3. Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai pengelolaan risiko strategik Perusahaan. 4. Mengkaji rekomendasi atas keputusan stratejik Perseroan serta memberikan usulan kepada Direksi menyangkut risiko-risiko yang dapat timbul dan memberikan rekomendasi atas batas toleransi serta rencana mitigasi risiko untuk masing - masing risiko strategis Perusahaan. 5. Memberikan usulan dan rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja dan penerapan manajemen risiko Perseroan. 6. Melapor kepada dewan komisaris mengenai efektifitas penerapan manajemen risiko di Perseroan termasuk hasil dari penanganan/ penerapan rencana mitigasi risiko. 7. Bila diperlukan dapat menghadiri pertemuan dengan Direksi untuk mendiskusikan risiko signifikan yang memerlukan perhatian khusus.
The Task and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: 1. Provide guidance and recommendations on the Company's risk management policy that has been set by the Board of Directors. 2. Review and ensure that the management framework is in accordance with the Company's business needs. 3. Provide recommendations to the Board of Directors regarding the Company's strategic risk management. 4. Review the recommendation on the Company’s strategic decisions and providing recommendations to the Board of Directors regarding the risks that may arise and recommendations on tolerance limits as well as risk mitigation plans for each of the Company's strategic risk. 5. Provide advice and recommendations to the Board of Directors in improving the performance and implementation of risk management. 6. Report to the Board Of Directors regarding the effectiveness of risk management in the Company, including the results of the handling/ implementation of risk mitigation plans. 7. If Necessary to attend a meeting with the Board of Directors to discuss the significant risks that require special attention.
126
127
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Dasar Pelaksanaan Manajemen Risiko
Basic Of Risk Management Implementation
Pelaksanaan Manajemen Risiko diseluruh fungsi organisasi Perusahaan. Perseroan telah membentuk Bagian Manajemen Risiko untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut. Dasar hukum pembentukan Bagian Manajemen Risiko di Perusahaan BUMN pasal 25 ayat 3 Bagian keenam dari Peraturan Menteri BUMN No. Per-01/MBU/2011 yang menyatakan Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan: Membentuk unit kerja tersendiri yang ada dibawah Direksi. Dalam pelaksanaanya Bagian Manajemen Risiko berada pada Biro Komersial dan Risiko bersama Bagian Administrasi Kontrak dan Bagian Komersial Operasi.
Risk Management Implementation throughout the Company’s organization functions. The Company has established a Risk Management Unit to perform those duties and functions. The legal basis for the establishment of the Risk Management is stipulated in State Owned Enterprises Company; article 25, paragraph 3 The sixth part of Minister of SOEs Regulation No. Per-01/ MBU/2011, which states The implementation of a risk management program can be conducted trough: Forming a separate working unit under the Board of Directors. In its implementation, the Risk Management Unit stands on Commercial and Risk Bureau and Contracts Administration and Commercial Operations Unit.
Penetapan Manajemen Risiko Perseroan mengacu pada : a. Visi dan Misi Perusahaan b. RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) c. RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) d. KPI (Key Performance Indicator)
Determination of Company’s Risk Management refers to :
Hal ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi dan proses-proses selanjutnya, sehingga diharapkan penyusunan RKAP sudah berbasis Manajemen Risiko.
This was conducted to ease the identification and the next process so that it is expected the preparation of CBP is already based on Risk Management.
Struktur Organisasi Manajemen Risiko
Risk Management Organizational Structure
Bagian Manajemen Risiko dibentuk Direksi sesuai dengan Struktur Organisasi yang tertuang dalam SK Direksi PT Barata Indonesia (Persero) Nomor K 15 411 tanggal 14 Agustus 2015.
Risk Management Unit is formed by the Board of Directors in accordance with Organizational Structure as stipulated in the Board of Directors Decree No. K 15 411 dated August 14, 2015.
a. b. c. d.
Direktur Director
Vision and Mission Company's Long Term Plan(RJPP) Company Budget Work Plan (CBP) Key Performance Indicator (KPI)
Komite Committee
Biro Bureau
Bagian Unit
Bagian Unit
Bagian Unit
Staff Staff
Staff Staff
Staff Staff
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Manajemen Risiko
Risk Management Unit’s Duties And Responsibilities
Bagian Manajemen Risiko bertanggung-jawab untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas manajemen risiko dan menyediakan laporan bulanan perihal identifikasi, evaluasi dan penanganan risiko pada setiap area tanggung jawabnya dalam setiap bagian terkait.
Risk Management Unit is responsible for coordinating risk management activities and providing monthly reports regarding the identification, evaluation and risk handling at each area of responsibility in the respective unit.
Rincian tugas dan tanggung jawab Bagian Manajemen Risiko adalah : 1. Bertanggung jawab kepada Manajer Biro Komersial dan Risiko dalam pelaksanaan manajemen risiko. 2. Mengkoordinasikan dan mengawasi penerapan kebijakan dan proses manajemen risiko di setiap kegiatan Perseroan. 3. Menetapkan tingkat kemungkinan terjadi (likehood), risiko tinggi dan risiko tingkat rendah beserta dampak risiko usaha di tingkat korporasi. 4. Mencanangkan kewaspadaan dan kepedulian risiko dalam setiap unit kerja. 5. Mempergunakan metodologi, pengetahuan, teknik dan teknologi terbaru dan yang paling relevan terkait dengan manajemen risiko melalui workshop dan pelatihan. 6. Menyediakan laporan kepada Biro Komersial & Risiko perihal risiko-risiko yang telah diidentifikasi berdaasarkan proses Assesment. 7. Melakukan koordinasi dengan Komite Manajemen Risiko untuk melakukan Risk Control secara periodic guna memastikan penyelesaian yang tepat waktu dan implementasi yang sesuai. 8. Melaporkan hasil-hasil evaluasi/penilaian risiko beserta rencana penanganan/mitigasi risiko di Divisi/Biro terkait perkembangan implementasinya kepada Manajer Biro Komersial dan Risiko.
Details of the Risk Management Unit’s duties and responsibilities are as follows: 1. Responsible to the Commercial and Risk Bureau Manager in the risk management implementation. 2. Coordinate and Monitoring risk management’s policies and processes implementation in every Company’s activities. 3. Establish the likelihood , high-risk and low-risk levels and the impact of business risks at the corporate level.
Penerapan Manajemen Risiko
Application Of Risk Management
Perseroan telah membentuk Bagian Manajemen Risiko yang berfungsi mengelola manajemen risiko dibawah Biro Komersial dan Risiko. Untuk mendukung kinerja Bagian Manajemen Risiko telah diterbitkan Standart Operating Procedure Nomor OA 1210 01 pada tanggal 20 Maret 2015. Berikut uraian singkat tentang manajemen risiko Perusahaan.
The Company has formed Risk Management Unit which serves to manage the risk management under Commercial and Risk Bureau. To support the Risk Management Unit performance, the Company has issued Standard Operating Procedure No. 01 OA 1210 on March 20, 2015. A brief description of Corporate risk management is as follows.
4.
Promote risk and awareness in each unit.
5.
Keep abreast of the latest risk methodologies, knowledge, techniques through attendance workshop and training.
6.
Provide reports to the Commercial and Risks Bureau regarding the risks that have been identified based on Assessment process. Coordinate with the Risk Management Committee to conduct Risk Control periodically to ensure the timely completion and appropriate implementation.
7.
8.
Report evaluation / risk assessment results as well as plans for risk management / mitigation on the Division / Bureau including related to the implementation developments to the Commercial and Risk Bureau Manager.
128
129
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
DIAGRAM ALIR MANAJEMEN RISIKO FLOW CHART OF RISK MANAGEMENT
No
Uraian Kegiatan Description of activities
1
Manajemen Risiko mendapat informasi dari Pemilik Risiko untuk melakukan Identifikasi/Assessment/Kajian awal risiko terhadap Object yang akan dikaji. Risk Management receives information from Risk Owner to conduct Identification / Assessment / initial review of the risks to the object to be evaluated.
2
Manajemen Risiko membuat permintaan dokumen ke Pemilik Risiko: - Profil Proyek. - Rencana Kerja. - Rencana laba rugi dll Risk Management requests the document to Risk Owner: - Project Profile. - Work Plan. - Profit and Loss Plan, etc.
3
Manajemen Risiko akan melakukan : - Penetapan Konteks. - Pengidentifikasian - Analisa Awal sebagai acuan untuk Pemilik Risiko. Risk Management will Conduct: - Determination of Context - Identification - Preliminary Analysis as a reference to Risk Owner.
4
Pemilik Risiko akan melakukan kajian terhadap : -Identifikasi risiko. -Mengukur risiko. -Menanggulangi risiko dengan di pandu oleh Manajemen Risiko. Risk Owner will conduct a review of: - Risk Identification. - Risk Assessment. - Risk Settlement guided by Risk Management.
5
Pembahasan hasil Identifikasi risiko antara : - Pemilik risiko. - Manajemen Risiko. - Biro Komersial & Risiko Discussion of the Risk Identification results between: - Risk Owner. -Risk management. - Commercial and Risk Bureau
6
Penetapan Hasil yang akan menjadi acuan kerja mengatasi risiko dan sebagai laporan terhadap Direksi. Result Determinations will become the work reference tp deal with risk and as a report to the Board of Directors.
7
Pendistribusian hasil Identifikasi Risiko. The Distribution of Risk Identification Result .
Pemilik Risiko Risk Owner
Divisi Division
Manajemen Risiko Risk Management
Biro Kom Risk Commercial and Risk Bureau
Direksi Director
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Uraian singkat mengenai sistem manajemen risiko Perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi kajian risiko yang perlu diprioritaskan terhadap lembaga/order. 2. Mengawasi dan memberi bimbingan kepada Unit kerja atau pemilik risiko untuk proses identifikasi, penilaian identifikasi risiko, program pengelolaan risiko/mitigasi, rencana tindak lanjut, dan evaluasi. 3. Melakukan analisis dan merangkum risiko setiap Unit Kerja menjadi suatu profil risiko Perusahaan dibantu oleh lembaga yang memiliki kompetensi terkait. 4. Membuat laporan secara periodik kepada Direksi melalui Manajer Biro Komersial dan Risiko. 5. Membuat Risalah tentang hal-hal yang perlu dibahas. 6. Bersama Manajer Biro Komersial dan Risiko melakukan pembahasan dengan manajemen obyek yang diidentifikasi, dan hasilnya dilaporkan kepada Direksi. 7. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Komite Manajemen Risiko yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.
A brief description of the Company’s risk management system is as follows : 1. Identification the risk evaluation that needs to be prioritized towards the institution / order. 2. Monitor &and Provide guidance to the Working Unit or the risk owner for identification process, risk identification assessment , risk management program / mitigation, a follow-up, and evaluation.
Proses Manajemen Risiko
Risk Management Process
Proses dalam penerapan manajemen risiko berlangsung secara terus menerus yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Siklus manajemen risiko yang harus dikelola dengan baik agar dapat membantu perseroan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sehingga Perusahaan dapat tetap bertahan dan berkembang dalam berbagai situasi dan kondisi serta menjadikan Perusahaan memiliki struktur bisnis yang kuat dalam menghadapi tantangan yang ada
The process in the risk management implementation occurs continually as can be seen in the graphic below. Risk management cycle that must be managed properly in order to assist the Company to evaluate the strengths and weaknesses, so that the Company able to survive and thrive in various situations and conditions as well as to make the Company has a strong business structure to face various challenges.
3.
Analyzing and summarizing each Working Unit’s risk into Company's risk profile and assisted by institutions that have the relevant competence.
4.
Prepare periodic reports to the Board of Directors through the Commercial and Risk Bureau Manager. Prepare minutes regarding the things that need to be addressed. Together with the Commercial and Risk Bureau Manager held discussions with the management of the identified object, and the results are reported to the Board of Directors. Coordinate and Communications with the Risk Management Committee which is established by the Board of Commissioners.
5. 6.
7.
Menentukan Konteks Determining Context Assessmen Risiko Risk Assessment Identifikasi Risiko Risk Identifications Komunikasi & Konsultasi Communications & Consultation
Analisis Risiko Risk Analysis Evaluasi Risiko Risk Evaluation Perlakuan Risiko Risks Treatment
Monitoring & Review Monitoring & Review
130
131
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Proses manajemen risiko dilakukan dengan mendefinisikan parameter - parameter dasar tentang risiko yang harus dikelola dan untuk menyediakan pedoman bagi keputusan dalam kajian manajemen risiko yang lebih terinci. Kriteria risiko adalah :
The risk management process is conducted by defining the basic parameters regarding the risks that must be managed and to provide guidance for the decision on the more detailed risk management assessment. Risk criteria are as follows:
1. Kriteria Likehood
1. Likelihood Criteria
Probabilitas Probability
Kriteria Kuantitatif (Frekuensi/tahun) Quantitative Criteria (Frequency / year)
Kriteria Kualitatif Qualitative Criteria
Sebutan Designation
Nilai Value
0.1
1-5 kejadian 1-5 event
Hampir Tidak Mungkin Terjadi Almost Impossible to Occur
Sangat Kecil Very Small
1
0.3
6-10 kejadian 6-10 event
Kemungkinan Kecil Terjadi Small possibility to occur
Kecil Small
2
0.5
11-20 kejadian 11-20 event
Dapat Terjadi Dapat Juga Tidak Could Occur or couldn’t occur
Sedang Medium
3
0.7
21-50 kejadian 21-50 event
Besar Kemungkinan Terjadi Big Possibility to occur
Besar Big
4
0.9
Lebih dari 50 kali terjadi Hampir Pasti Terjadi More than 50 times Almost Definitely to occur occurred
Sangat Besar Very Big
5
2. Kriteria Consequence Merupakan kriteria negatif yang berhubungan dengan biaya.
2. Consequence Criteria Is a negative criterion associated with cost.
Aspek Aspect
Tidak Berat Not heavy
Agak Berat Ponderable
Berat Heavy
Sangat Berat Very Heavy
Malapetaka Havoc
Keuangan (Terjadi biaya melampaui Anggaran) Finance (There was a cost exceeds the budget)
≤ 1%
> 1% s/d 2%
> 2% s/d ≤ 5%
> 5% s/d <10%
≥10%
Berlaku dari hasil perhitungan : a. Risiko sebelum mitigasi : adalah prediksi biaya yang akan timbul bila risiko terjadi dibandingkan dengan anggaran biaya yang dicadangkan untuk item yang akan ditinjau. b. Risiko setelah mitigasi : adalah biaya yang timbul untuk mitigasi ditambah sisa biaya risiko yang ada dibandingkan dengan anggaran biaya untuk item yang ditinjau.
Applicable from the calculation : a. Risk before mitigation : are the estimated costs to be incurred when compared with the risk of the budget reserved for items that will be reviewed. b.
Risk after mitigation : are the costs incurred for mitigation costs plus residual risks compared to the budget for the item being reviewed.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Risk Level
Tingkat risiko
"Akibat Result"
"Probabilitas Probability"
"Tidak Berat Not Heavy"
"Agak Berat Ponderable"
"Berat Heavy"
"Sangat Berat Very Heavy"
"Malapetaka Havoc"
"Sangat Besar Very Big"
T
T
E
E
E
"Besar Big"
M
T
T
E
E
"Sedang Medium"
R
M
T
E
E
"Kecil Small"
R
R
M
T
E
R
R
M
T
T
"Sangat Kecil
Tingkat Risiko | Risk level Ekstrim (E) Extreme (E)
Penjelasan | Explanation Risiko Ekstrim merupakan prioritas perseroan untuk ditangani. Risiko-risiko dalam area ini perlu dikelola dan ditangani lebih serius dibanding dengan risiko lain Extrem risk are considered as the most prioritized for risk treatment. Risk in this area need to be managed and treated much more seriously than risks located in other areas of the risk map
Tinggi (T) & Moderat (M) Risiko tinggi dan medium merupakan area ke dua bagi manajemen risiko untuk Height (H) and Moderate ditangani (M) High and medium risk are the second area of risk management to be handled Rendah (R) Low (L)
Risiko ini merupakan prioritas ke tiga bagi manajemen risiko dan penanganan berkala terhadap risiko tetap diperlukan untuk mencegah berpindah/berkembang menjadi risiko yang lebih tinggi. This risk is the third priority for risk management, periodic treatment to the risk is still needed to prevent these risk from entering the higher levels/categories.
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy
Penerapan kebijakan manajemen risiko meliputi berbagai bagian dan bidang yang ada di Perusahaan, yaitu :
Risk management policies implementation covering various divisions and fields that exist in the Company, namely :
a.
Biro Sistem Manajemen • Bagian Sistem Manajemen Mutu & Teknologi Informasi • Bagian K3LH b. Biro Penelitian dan Pengembangan • Bagian Desain Enjiniring • Bagian Pengembangan Produk & Pasar c. Biro Pengadaan • Bagian Pembelian • Bagian Administrasi Pengadaan & Expenditure d. Biro Keuangan • Bagian Evaluasi Hasil Usaha • Bagian Keuangan • Bagian Akuntansi dan Pajak e. Biro Sumber Daya Manusia
a.
b. c.
d.
e.
Management System Bureau • Quality Management System and Information Technology Beurau • SHE Unit Research and Development Bureau • Design Engineering Division • Product and Market Development Division Procurement Bureau • Purchasing Division • Procurement Administration and Expenditure Division Finance Bureau • Operating Results Evaluation Division • Finance Division • Accounting and Taxes Division Human Resources Bureau
132
133
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
f. g. h.
i.
j.
• Bagian Pengembangan SDM • Bagian Personalia & Umum Sekretaris Perusahaan • Bagian Humas • Bagian Hukum Satuan Pengawas Internal Divisi Industri • Bidang Komersial • Bidang Keuangan dan Umum • Pabrik Pengecoran • Pabrik PIB • Pabrik PIA Divisi Konstruksi • Bidang Komersial • Bidang Keuangan dan Umum • Bidang Pengendalian Kualitas • Proyek-Proyek Divisi Area • Bidang Komersial • Bidang Keuangan dan Umum • Cabang Medan • Cabang Cilegon • Cabang Tegal
f. g. h.
i.
j.
• Human Resources Development Division • Human Resources & General Division Corporate Secretary • Public Relations Division • Legal Division Internal Audit Unit Industrial Division • Commercial Division • Finance and General Affair • Foundry Factory • Heavy Industry Division • Agro Industry Division Construction Division • Commercial Sector • Finance and General Division • Quality Control Division • Projects Division Area • Commercial Sector • Finance and General Division • Medan Branch • Cilegon Branch • Tegal Branch
PERKARA PENTING
IMPORTANT CASE
A. Perkara Terkait Pekerjaan Sub Proyek Bioethanol ( Kelistrikan)
A. Case Related to Bioethanol Sub Project (Electrical) Work
1.
2.
3.
4.
Jenis Perkara Jenis Perkara ini adalah perkara perdata gugatan wanprestasi dengan register perkara 25/PDT.G/2015/PN.Gsk. pada Pengadilan Negeri Gresik. Pihak Yang Berperkara - Penggugat : Dr. Hesti Purwanto - Tergugat : PT Barata Indonesia (Persero)
1.
Case Types This case type is an in default civil lawsuit case with registers case No. 25 / PDT.G / 2015 / PN.Gsk. in Gresik District Court.
2.
Litigants - Plaintiff - Defendant
Status Perkara • Telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Gresik dengan Putusan No. 25/ PDT.G/2015/PN. Gsk tanggal 15 September 2015 • Telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Surabaya dengan Putusan No. 05/ PDT/2016/PTSBY tanggal 22 Februari 2016
3.
CASE STATUS • It has been decided by the Judges of Gresik District Court with Decree No. 25 / PDT.G / 2015 / PN. Gsk dated 15 September 2015
Uraian Singkat Perkara PT Barata Indonesia (Persero) mendapatkan tender pekerjaan Bioethanol yang berlokasi di Desa Gempolkerep, Mojokerto dan mensubkan pekerjaan kelistrikan kepada PT Avram Automation Technology. Oleh karena itu, kedua belah Pihak menandatangani Surat Perjanjian Kerja tentang Pekerjaan Instalasi Kelistrikan Total Project Bio Ethanol No : 304/ SPK/Pengadaan/2012 tanggal 21 Juni 2012.
4.
: Dr. Hesti Purwanto : PT Barata Indonesia (Persero)
• It has been decided by the Judges of Surabaya High Court with Decree No. 05 / PDT / 2016 / PTSBY dated February 22, 2016 Case in Brief PT Barata Indonesia (Persero) won a Bioethanol job tender which located in Gempolkerep, Mojokerto and hands over the electrical work to PT Avram Automation Technology. Therefore, both Parties signed a Cooperation Agreement Letter on Total Electrical Installation Work of Bioethanol Project No. 304/SPK/Pengadaan/2012 dated June 21, 2012.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Bahwa setelah pekerjaan selesai terjadi dispute antara kedua belah Pihak mengenai nilai pembayaran dan atas perselisihan tersebut Dr. Hesti Purwanto selaku Direktur PT Avram Automation Technology (“Penggugat”) pada tanggal 06 April 2015 mengajukan gugatan terhadap PT Barata Indonesia (Persero) (“Tergugat”) ke Pengadilan Negeri Gresik. Perkara di atas telah diputus oleh Majelis Hakim pada PN Gresik dengan Putusan No. 25/Pdt.G/2015/ PN.Gsk tanggal 15 September 2015, dengan pokok Putusan menolak gugatan Dr. Hesti Purnomo senilai Rp 16.990.738.650,- (enam belas miliar sembilan ratus sembilan puluh juta tujuh ratus tiga puluh delapan ribu enam ratus lima puluh rupiah) dan menyatakan Tergugat membayar kepada Penggugat hanya senilai Rp 1.710.787.617,- (satu miliar tujuh ratus sepuluh juta tujuh ratus delapan puluh tujuh ribu enam ratus tujuh belas rupiah), yang mana nilai tersebut sesuai perhitungan Pihak Barata. Atas Putusan Majelis Hakim PN Gresik sebagaimana dimaksud paragraf sebelumnya, Pihak Penggugat mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya tanggal 15 September 2015 dan pada tanggal 22 Februari 2016 Majelis Hakim pada Pengadilan Tinggi Surabaya telah memutus perkara dengan Putusan No. 05/PDT/2016/PTSBY, yaitu menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Gresik No. 25/PDT.G/2015/PN. Gsk.
That after the work was completed a dispute occurred between both Parties regarding the payments value and for that dispute Dr. Hesti Purwanto as the Director of PT Avram Automation Technology ("Plaintiffs") on April 6, 2015, filed a lawsuit against PT Barata Indonesia (Persero) ("Defendants") in Gresik State Court.
B. Perkara Terkait Pengurusan Sertifikasi Tanah Perumahan di daerah Ciledug 1. Jenis Perkara Jenis Perkara ini adalah Perdata Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan register perkara No. 493/PDT.G/2014/PN.TNG pada Pengadilan Negeri Tangerang
B. Case Related to Certification Clearance of Land Housing in Ciledug 1. Case Type This case is a type of in default Civil lawsuit with register case No. 493 / PDT.G / 2014 / PN.TNG at the Tangerang District Court
2.
Pihak Yang Berperkara
The case has been decided by the judges at the PN Gresik with Decision No. 25/Pdt.G/2015/PN.Gsk on 15 September 2015, with the principal ruling, dismissed Dr. Purnomo Hesti suit that amounts to Rp 16,990,738,650, - (sixteen billion nine hundred ninety million seven hundred and thirty-eight thousand six hundred and fifty Rupiah) and declares the Defendant the Plaintiff to pay only Rp 1,710,787,617, - (one billion seven hundred and ten million seven hundred and eight twenty-seven thousand six hundred and seventeen rupiah), which is corresponding to the value calculated by PT Barata . On the decision of PN Gresik’s the judges as referred to the previous paragraph, the Plaintiff filed an appeal to the High Court of Surabaya on 15 September 2015 and on February 22, 2016, the judges at the High Court of Surabaya has been deciding the case with Decree No. 05 / PDT / 2016 / PTSBY, which strengthens Gresik District Court Decree No. 25 / PDT.G / 2015 / PN. Gsk.
2.
Litigants
- Penggugat
: Linda Roositawati
- Plaintiff
:
Linda Roositawati
- Tergugat I
: Ir. Hanafiah Mahyudin
- Defendant I
:
Ir. Hanafi Mahyudin
- Tergugat II
: PT Barata Indonesia (Persero)
- Defendant II
:
PT Barata Indonesia (Persero)
- Tergugat III
: PT Bank Tabungan Negara (Persero)
- Defendant III
:
PT State Savings Bank (Persero)
- Tergugat IV
: Kepala Badan Pertanahan Nasional Kota Tangerang
- Defendant IV
:
Head of National Land Agency of Tangerang
- Co-Defendant
:
M. Dachlan Isman
- Turut Tergugat : M. Dachlan Isman 3.
Status Perkara Telah diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang dengan Putusan No. 493/ PDT.G/2014/PN.TNG tanggal 16 Juni 2015
3.
Case Status It has been decided by the Tangerang District Court Judge by Decree No. 493 / PDT.G / 2014 / PN.TNG dated June 16, 2015
4.
Uraian Singkat Perkara Perkara ini berawal dari pembelian tanah dan bangunan oleh Tergugat I kepada Tergugat
4.
Brief Case This case originated from the purchase of land and buildings by Defendant I to Defendant II on
134
135
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
II dengan cara kredit melalui tergugat III berdasarkan Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah No. 228/c/k.24/jkt/1981 tertanggal 25 September 1981 dan pada saat itu sertifikat sedang dalam proses di Instansi Tergugat IV. Bahwa pada tanggal 7 Juni 1989 Tergugat I telah melunasi semua kewajiban kepada Tergugat III. Tergugat I kemudian mengalihkan tanah bangunan kepada Orang Tua Penggugat berdasarkan Akta Jual Beli Rumah dan Penyerahan Hak No. 35 tanggal 20 Juni 1994. Orang Tua Penggugat sendiri telah meninggal dunia pada tanggal 23 Juni 2008. Penggugat mempermasalahkan sertifikat atas tanah dan bangunan yang belum diterima oleh Penggugat. Sehubungan dengan dispute di atas Penggugat mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Tergugat I, II, III, IV, dan Turut Tergugat melalui Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 15 Agustus 2014 dan telah diputus oleh Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Tangerang dengan Putusan No. 483/PDT.G/2014/PN.TNG tanggal 4 Juni 2015 dengan pokok Putusan menyatakan Penggugat sebagai Pemilik yang sah atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Jalan Barata Tama I, Komplek Barata No. 91 Ciledug, Tangerang.
loan through the III defendant based on Housing Loan Agreement No. 228 / c / k.24 / jkt / 1981 dated 25 September 1981 and during that time the certificate are in process in institutions IV Defendant . That on June 7, 1989, I Defendants have settled all obligations to the III Defendant. The I Defendant then transferred the land and the building to based on the Deed of Sale and Transfer of rights No. 35 dated June 20, 1994. Plaintiff’s Parents were deceased on June 23, 2008. The plaintiff disputed the certificate of land and building that has not been received. Regarding the dispute that mentioned above the Plaintiff filed tort lawsuit against the I, II, III, IV, Defendants and Co-Defendant through the Tangerang District Court on 15 August 2014 and has been decided by the judges of Tangerang District Court with Decree No. 483/PDT.G/2014/ PN.TNG dated June 4, 2015, with the principal plaintiff verdict declared as the legitimate owner of the land and building located in Jalan Barata Tama I, Complex Barata No. 91 Ciledug, Tangerang.
PEDOMAN PERILAKU
CODE OF CONDUCT
Untuk terciptanya image Perusahaan yang baik dan bersih ditentukan oleh perilaku bisnis Perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan sesama para stakeholder, pembentukan citra yang baik terkait erat dengan perilaku Perusahaan dalam berinteraksi atau berhubungan dengan para stakeholder. Perilaku Perusahaan secara nyata tercermin pada perilaku pelaku bisnisnya. Dalam mengatur perilaku inilah, Perusahaan perlu menyatakan secara tertulis nilai-nilai etika yang menjadi kebijakan dan standar perilaku yang diharapkan atau bahkan diwajibkan bagi setiap pelaku bisnisnya. Pernyataan dan pengkomunikasian nilai - nilai tersebut dituangkan dalam Code of Conduct. Pada tahun 2013 Perseroan melakukan penyempurnaan terhadap pedoman perilaku (Code of Conduct) melalui surat keputusan bersama Direksi no. K 13 343a tanggal 14 November 2013 tentang pedoman perilaku.
To create Company’s good and clean image is determined by the Company's business behavior in interacting or associated with other stakeholders, good image creation is closely related to the Corporate behavior in interacting or associated with stakeholders. Corporate behavior substantially reflected in the behavior of business practitioners. To regulate this behavior, the Company needs to set out ethical values that become into the code of conducts which are expected or even required for each business practitioners. Statements and communicating of those values are outlined in the Code of Conduct. In 2013, the Company made a revision of the Code of Conduct through the Board of Directors joint decree No. K 13 343a dated November 14, 2013, regarding the code of conduct.
Code of Conduct disusun untuk menjadi perilaku acuan bagi : 1. Pemegang saham 2. Dewan Komisaris 3. Direksi 4. Karyawan Pimpinan 5. Karyawan pelaksana 6. Mitra bisnis dan pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan
Code of Conduct prepared to be a reference for : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Shareholders Board of Commissioners Board of Directors Leader Employees Executor Employees Business partners and the stakeholders.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Code of Conduct merupakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di PT Barata Indonesia (Persero) dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari serta dalam berinteraksi dengan rekan sekerja, mitra usaha dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. PT Barata Indonesia (Persero) dalam hal ini telah menyampaikan dan mensosialisasikan buku pedoman perilaku kepada seluruh Karyawan. Bagi pihak luar yang berkepentingan dengan Perusahaan dapat diakses melalui website Perusahaan yaitu www.barata.co.id.
Code of Conduct is a guide for all businesses in the PT Barata Indonesia (Persero) in attitude and behavior to conduct everyday duties as well as in interacting with colleagues, business partners, and the stakeholders. PT Barata Indonesia (Persero) in this case has been delivered and socialized code of conducts handbook to all employees. Stakeholders can access the Code Conduct through Company's website at www.barata.co.id.
Manakala manajemen menerima informasi yang berisi tentang adanya indikasi penyimpangan terkait Standard Operating Procedure Perusahaan, baik yang berasal dari pihak internal maupun pihak luar, manajemen bersikap terbuka dan menindaklanjuti dengan prinsip kehati-hatian. Seluruh informasi tersebut akan diteliti kebenarannya oleh bagian Satuan Pengawasan Internal (SPI) melalui langkahlangkah sebagai berikut : 1. Melakukan identifikasi informasi untuk membedakan antara fakta dan opini. 2. Melakukan konfirmasi kepada bagian fungsional terkait. 3. Melakukan penelitian baik secara administrasi maupun fisik. 4. Menindaklanjuti temuan secara berjenjang, sesuai peraturan Perusahaan dan peratuan perundang-undangan yang berlaku.
When management receives information contains indications of irregularities related to the Company’s Standard Operating Procedures, both from the internal and external parties, the management being open and follow up with the precautionary principles. All of the information will be verified by the Internal Audit Unit (IAU) through the following steps :
Pelanggaran Terhadap Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Dalam upaya penegakan terhadap pedoman perilaku, Perseroan telah membuat mekanisme Pelaporan sebagai berikut : 1. Pelanggaran yang dilakukan oleh Karyawan Pimpinan dan Pelaksana dilaporkan kepada Pimpinan Unit Kerjanya dengan tembusan kepada bagian yang akan ditetapkan oleh Direksi di Kantor Pusat. 2. Pelanggaran yang dilakukan Karyawan Pimpinan setingkat manajer dilaporkan kepada Direksi bidang terkait dengan tembusan kepada bagian yang akan ditetapkan oleh Direksi di Kantor Pusat. 3. Pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dilaporkan kepada Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Menteri BUMN dan bagian di Kantor Pusat. 4. Pelanggaran yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dilaporkan kepada Menteri BUMN dan tembusan kepada bagian di Kantor Pusat. 5. Pelaporan pelanggaran harus disertai data atau bukti-bukti yang mendukung agar dapat dilakukan pemeriksaan atas laporan tesebut.
Code Of Conduct Violations
1. 2.
Identifying the information to distinguish between facts and opinions. Confirming to the relevant functional unit(s).
3.
Researching both administrative and physical.
4.
Following up the findings gradually, according to the Company’s rules and prevailing regulation.
In the enforcement of the code of conduct, the Company has made a reporting mechanism as foillows: 1.
2.
3.
4. 5.
Infringements committed by the leader and executor Employees are reported to the respective Head of Working Unit with a copy to the unit(s) which will be determined by the Board of Directors at the Headquarter. Infringements committed by leader employees equivalent to the manager are reported to the respective unit Directors with a copy to the unit that will be determined by the Board of Directors at the Headquarter. Infringements committed by the Board of Directors are reported to the Board of Commissioners with a copy to the Minister of SOE and unit(s) at theHeadquarters. Infringements committed by the Board of Commissioners are reported to the minister with a copy to the unit(s) at the Headquarters. Reporting an Infringement shall be accompanied by a valid supporting data or evidence in order to be able to conduct an inspection of the report(s).
136
137
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Perlindungan Terhadap Pelapor
Protection On Rapporteur
Dewan Komisaris atau Direksi atau Pimpinan Unit Kerja atau bagian yang menerima laporan pelanggaran tersebut wajib melindungi kerahasiaan si Pelapor untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada si Pelapor.
Board of Commissioners or Directors or Head of Working Unit or the unit that receives the Infringement report shall protect the rapporteur confidentiality to keep undesirable things happens to the Rapporteur.
Sanksi Atas Pelanggaran Pedoman Perilaku (Code of Conduct) Kepada pelaku bisnis yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan perundang - undangan dan ketentuan Perusahaan. Terbukti atau tidaknya suatu pelanggaran terhadap pedoman perilaku harus ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan. Pengenaan sanksi dilakukan secara tertulis oleh : 1. RUPS / Pemegang Saham apabila pelanggaran dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Menteri BUMN. 2. RUPS / Pemegang Saham apabila pelanggaran dilakukan oleh Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. 3. Direktur apabila pelanggaran dilakukan oleh Karyawan Pimpinan dan Pelaksana.
Sanctions For Code Of Conduct Infringement
Untuk membangun paradigma bisnis yang terintegrasi dengan visi dan misi Perusahaan yang telah ditetapkan dalam RJP Perusahaan tahun 2016 - 2020, Perseroan telah menetapkan tata nilai Perusahaan yang harus diikuti oleh setiap insan Perseroan.
To build a business paradigm which is integrated with Company’s vision and mission as set out in the Company‘s 2016 - 2020 Long-term plan, the Company has set code of conduct that shall be followed by every member of the Company.
SISTEM PENGADUAN
COMPLAINT SYSTEM
A. Whistle Blowing System
A. WHISTLEBLOWING SYSTEM
Perseroan berkomitmen menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan berkelanjutan. Diantaranya dengan memfasilitasi Stakeholder Perusahaan dalam pelaporan whistleblowing PT Barata Indonesia (Persero) melalui system aplikasi whistleblowing secara online. Aplikasi tersebut dapat diakses melalui www.barata. co.id dengan mengisi data yang dibutuhkan atau melalui email
[email protected]
The Company is committed to implement an excellent and sustainable good corporate governance. Among others by facilitating whistleblowing system through the online application. This application can be accessed via www.barata.co.id by filling the required data or by email at
[email protected]
Sesuai dengan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor : SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara, Perseroan kemudian menyusun Standard Operating Procedure (SOP) mengenai Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) melalui SK Direksi nomor K 13 345a tanggal 21 November 2013.
In accordance with the Secretary of the Ministry of SOEs Decree Number: SK-16 / S.MBU / 2012 dated June 6, 2012 on indicators / parameters of Assessment and Evaluation On Good Corporate Governance (GCG) Implementation On State-Owned Enterprises, the Company then arrange Standard Operation Procedure (SOP) regarding Whistle Blowing System through the Board of Directors Decree No.SK K 13 345a dated November 21, 2013.
To businesses practitioners who are convicted of an infringement of any level will receive disciplinary sanctions or other sanctions in acordance with the prevailing regulation and Company’s regulation. Proven or not an Infringement of code of conduct shall be established based on the results of the examination. Imposition of sanctions made in writing by : 1. 2. 3.
GMS / Shareholders if the Infringement committed by the Board of Commissioners with a copy to the Minister of SOEs. GMS / Shareholders if the Infringement committed by the Board of Directors with a copy to the Board of Commissioners. Board of Director if the Infringement committed by the leader and executors employees.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Unit Pengelola Pengaduan Pelanggaran
Infringement Complaints Management Unit
Perusahaan menetapkan Unit Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (UP3) yang berkedudukan di Bagian Satuan Pengawas Internal (SPI). UP3 mempunyai tanggung jawab sebagai berikut : 1. Menerima dan melakukan verifikasi atas pengaduan pelanggaran. 2. Menganalisa bukti-bukti yang ada. 3. Menjaga kerahasiaan Pelapor. 4. Menerima laporan dari Pelapor atas tindakan tekanan atau ancaman dari Pelapor. 5. Melakukan sosialisasi kepada Karyawan dan Pemangku Kepentingan. 6. Mengelola administrasi pengaduan pelanggaran. 7. Membuat laporan berkala kepada Direksi atas pengelolaan pengaduan pelanggaran.
Company established the Infringement Complaint Management Unit (UP3) which seated in Internal Control Unit (SPI). UP3 have the following responsibilities :
Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran
Infringement Complaints Management Team
Apabila berdasarkan hasil verifikasi UP3, laporan pengaduan perlu ditindaklanjuti dengan investigasi, maka UP3 mengusulkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris untuk membentuk Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran (TP3).
If based on the results of ICMU’s verification that the complaint reports shall be followed up with an investigation, Henc ICMU suggesting to the Board of Directors or Commissioners to form an Infringement Complaints Management Team (TP3).
TP3 dibentuk berdasarkan penetapan dari Direksi berdasarkan usulan dari UP3. Apabila yang melakukan pelanggaran adalah Direksi, maka TP3 ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Pembentukan TP3 berdasarkan Keputusan Direksi atau Dewan Komisaris, yang personilnya berasal dari perwakilan, Satuan Pengawas Internal, hukum / legal, akuntansi, keuangan, dan bagian lain sesuai kompetensi dan keahliannya.
TP3 is formed based on the determination from the Board of Directors based on the suggestion of UP3. If the infringement were committed by a member(s) of the Board of Directors, then TP3 is formed by the Board of Commissioners. TP3 formation is based on the Decision of the Board of Directors or Commissioners, and the team mem bers are the representative from ; the Internal Control Unit, legal, accounting, finance, and other units corresponding to the appropriate competence and expertise. TP3 in carrying out its duties authorized to :
TP3 dalam melaksanakan tugas berwenang antara lain untuk : 1. Meminta penjelasan kepada pihak-pihak yang dianggap mempunyai hubungan dengan dugaan pelanggaran. 2. Meminta dokumen - dokumen yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran. 3. Apabila dipandang perlu, TP3 dalam melaksanakan Investigasi dapat didampingi oleh eksternal investigator.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Receiving and verifying complaints of Infringement. Analyzing the existing evidence. Maintaining Rapporteur’s confidentiality. Receiving the report from the Rapporteur regarding pressure or threat. Socializing to Employees and Stakeholders. Managing the Infringement Complaints administration. Making periodic reports to the Board of Directors on the Infringement Complaints Management.
1.
Requesting an explanation to the partieswho have relation to the alleged infringement.
2.
Request the documents relating to the alleged infringement. If necessary, TP3 in carrying out the investigation may be accompanied by an external investigator.
3.
Pengaduan Atas Pelanggaran
Infringement Complain
Karyawan diwajibkan untuk melaporkan kepada Perusahaan apabila ada indikasi / dugaan pelanggaran dalam pengelolaan Perusahaan. Perusahaan wajib menerima dan menyelesaikan pengaduan pelanggaran dari Pelapor yang mencantumkan identitasnya dan bukti - bukti yang sah.
Employees are required to report to the Company if there were indications / alleged infringement in the Company’s management. The Company shall receive and resolve infringement complaints from the Rapporteur which are include identity and valid evidence.
138
139
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan kepada UP3 yaitu : 1. Benturan kepentingan 2. Korupsi 3. Pencurian atau penggelapan 4. Pelanggaran proses pengadaan barang / jasa 5. Penyalahgunaan jabatan/kewenangan 6. Suap/gratifikasi
Types of violations that can be reported to UP3 namely:
Pelapor dalam menyampaikan laporan dugaan pelanggaran harus dilengkapi copy identitas dan bukti - bukti yang sah yang berkaitan dengan pelanggaran yang disampaikan. Apabila Pelapor dalam menyampaikan laporan mewakili badan hukum harus dapat dibuktikan, Pelapor mempunyai kewenangan mewakili badan hukum. UP3 memberikan tanda terima atas pengaduan pelanggaran yang diajukan secara tertulis oleh Pelapor.
Rapporteur in reporting the alleged infringement must include a copy of the identity and valid evidence relating to the delivered infringement. If the Rapporteur in submitting the report represent a legal entity, Rapporteur must be proven has the authority to be its representative. UP3 provides a receipt of infringement complaintwhich submitted in writing by the Rapporteur.
Seluruh proses penerimaan pengaduan pelanggaran dicatat dan diadministrasikan oleh UP3, minimal memuat : 1. Nomor registrasi 2. Tanggal penerimaan 3. Petugas penerima 4. Deskripsi singkat pengaduan
The whole process of receiving infringement complaints recorded and administered by UP3, at least include:
Pengaduan pelanggaran yang dapat diproses oleh UP3 adalah dugaan pelanggaran yang terjadi selambat-lambatnya 4 (empat) tahun pada saat laporan pengaduan disampaikan.
Infringement complaints that can be processed by UP3 arethe alleged violations that occurred not later than 4 (four) years old at the time of the complaint made.
Apabila hasil investigasi menyimpulkan pengaduan mengandung itikad tidak baik atau mengandung unsur fitnah, maka Pelapor dapat dilakukan penuntutan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
If the results of the investigation concluded the complaint contains bad faith or libelous, defamatory, then Rapporteur can prosecuted in accordance with the prevailing regulation..
Mekanisme Pengaduan
Complaints Mechanism
Perseroan telah mempersiapkan mekanisme pengaduan terhadap pelanggaran yang dilakukan Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan yaitu : 1. Perusahaan menyediakan saluran Laporan Pelanggaran secara tertulis atau email melalui:
[email protected] atau www.barata. co.id. laporan juga dapat disampaikan melalui portal electronic room yang dikelola oleh UP3. 2. Setiap Pelapor akan menerima bukti tanda terima Pelaporan yang mencantumkan nomor registrasi Pelaporan. 3. Atas laporan yang diterima, untuk proses selanjutnya UP3 menyampaikan laporan sebagai berikut : a. Apabila yang dilaporkan Dewan Komisaris atau organ pendukung Dewan Komisaris maka laporan diteruskan kepada Direktur Utama. b. Apabila yang dilaporkan adalah Direksi,
The Company has prepared a complaint mechanism regarding the infringement committed by the Board of Commissioners, Directors and Employees namely: 1. The Company provides reporting channel in writing or via email at: pengaduan@ptbarata. com or www.barata.co.id. the report can also be submitted via the electronic portal room managed by UP3. 2. Each Rapporteur will receive a receipt that contain report registration number.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4.
3.
Conflict of interest Corruption Thievery or embezzlement Infringement of goods / services procurement Occupational/ Authority Abuse Bribery / Gratification
Registration Number The Date ff Receipt The Dispatcher A Brief Description Of The Complaint
On the received reports, the next process is UP3 submit a report as follows : a. If the reported were Board of Commissioners or its supporting instrument, the report is forwarded to the Board of Director. b. If the reported were the Board of Directors,
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
maka laporan diteruskan kepada Dewan Komisaris. c. Apabila yang dilaporkan adalah Karyawan, maka laporan diteruskan kepada Direktur Utama dan Direktur yang membawahi Direk torat dimana diduga terjadi pelanggaran. 4. Dalam melakukan verifikasi, apabila dibutuhkan UP3 dapat melakukan komunikasi atau meminta keterangan tambahan dari Pelapor. 5. UP3 melakukan verifikasi atas laporan pengaduan yang masuk dan akan memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi lebih lanjut atas laporan pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja dan dapat diperpanjang paling lama 14 (empat belas) hari kerja. 6. Apabila berdasarkan hasil verif ikasi menunjukkan adanya indikasi laporan tidak benar, maka UP3 tidak menindaklanjuti laporan. Apabila berdasarkan bukti - bukti yang ada, memperlihatkan indikasi adanya pelanggaran, maka UP3 dapat memproses ke tahap investigasi. Laporan yang terbukti memuat indikasi awal pelanggaran berdasarkan verifikasi UP3, dapat dimintakan informasi perkembangan penanganannya oleh Pelapor dengan menggunakan nomor registrasi.
the report is forwarded to the Board of Commissioners. c. If reported were employees, the report is forwarded to thePresident Director and the Director of the Directorate where the alleged infringement occured. 4. 5.
6.
In verifying, if needed UP3 can initiate communication or request additional information from the Rapporteur. UP3 verifying the complaints received and will decide whether to conduct or not further investigation on the infringement complaint within 30 (thirty) business days and can be extended later than 14 (fourteen) working days. If the results of the verification indicate the report are invalid, then the UP3 is not follow up the report. If based on the existing evidence, indicate an infringement, then UP3 can proceed to the investigation stage. Report which is proved to contain an early indication of infringement based on the verification of UP3, information on its development may be requested by using theregistration number.
Tindak Lanjut Investigasi
Follow-Up Investigation
TP3 menyampaikan hasil investigasi kepada Direksi atau Dewan Komisaris (sesuai organ yang menetapkan TP3). Setelah selesai investigasi, TP3 menyerahkan seluruh dokumen kepada UP3 untuk didokumentasikan. Apabila berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh TP3 terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau organ pendukung Dewan Komisaris, maka Direksi atau Dewan Komisaris (organ yang tidak melakukan pelanggaran) menyampaikan hasil investigasi TP3 kepada Pemegang Saham. Apabila Karyawan yang melakukan pelanggaran, maka Direksi dapat memberikan sanksi : 1. Surat Peringatan 2. Penurunan Golongan 3. Diberhentikan dari jabatannya 4. Pengembalian kerugian Perusahaan 5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
TP3 submit the investigation results to the Board of Directors or Commissioner or (in accordance to the instrument which formed TP3). After completion of the investigation, TP3 submit all documents to the UP3 to be documented. If the results of investigations conducted by TP3 proven infringement was committed by the Board of Directors or Commissioners or its supporting instrument, the Board of Directors or Commissioners (the organ that is not committed violation) present the TP3 investigation result to the shareholders. If the employee who commits an infringement, then the Board of Directors may impose followed sanctions:
Apabila berdasarkan hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran tindak pidana, maka akan ditindaklanjuti sesuai ketentuan Hukum Acara Pidana yang berlaku.
If the investigation results of proved the existence of criminal infringement, it will be followed up in accordance with the Code of criminal procedure.
Perlindungan Pelapor
Rapporteur Protection
Perusahaan (termasuk UP3 dan TP3) wajib memberikan perlindungan kepada Pelapor yang beritikad baik
The Company (including UP3 and TP3) are obliged to provide protection to the Rapporteur with good faith
1. 2. 3. 4. 5.
Warning Letter Class Decrasement Dismissed from his/her post Return the Company’s loss Termination Of Employment
140
141
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
sesuai peraturan ini dan ketentuan peraturan yang berlaku. Seorang Pelapor mempunyai hak yaitu : 1. Memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga dan harta bendanya serta bebas dari ancaman yang berkenaan dengan pengaduan pelanggaran yang disampaikan. 2. Memberikan laporan tanpa tekanan. 3. Jaminan kerahasiaan identitas Pelapor dan isi laporan. 4. Jeminan perlindungan terhadap perlakuan yang merugikan. 5. Pemecatan yang tidak adil. 6. Perlindungan atas penurunan jabatan atau pangkat. 7. Perlindungan atas pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuk.
according to the rules and prevailing regulations. A Rapporteur has the right to: 1. Receiving protection on personal, family and possessions security, and free from threats relating to the submitted infringement complaint.
Jaminan kerahasiaan identitas sebagaimana dimaksud diatas diberikan oleh Perusahaan sampai laporan pengaduan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Guarantee of identity confidentiality referred above is provided by the Company until the complaints were processed in accordance with prevailing regulation.
B. TINDAKAN GRATIFIKASI
B. GRATIFICATION
Dalam pelaksanaan kegiatan bisnis Perusahaan pada umumnya tidak terlepas dari hubungan dan interaksi antara para pihak baik internal maupun eksternal yang saling menjalin kerjasama yang harmonis, serasi dan berkesinambungan dengan tidak melupakan etika dan prinsip - prinsip GCG. Terkait dengan hubungan bisnis, maka hal yang sering terjadi dalam praktek kegiatan kerja sehari-hari selalu muncul dan tidak terhindarkan yaitu adanya gratifikasi dari satu pihak kepada pihak yang lainnya. Oleh sebab itu untuk menjaga hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan, maka perlu diatur hal - hal yang terkait dengat gratifikasi dan tata cara atau mekanisme pelaporannya di lingkungan Perusahaan. Perseroan menerbitkan peraturan bersama Dewan dan Direksi no. 13 344a tanggal 21 November 2013 tentang Pedoman Penanganan Gratifikasi. Penanganan Gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perusahaan karena gratifikasi tersebut dapat menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perusahaan.
Generally in the of the Company's business activities implementation is inseparable from the relationship and interaction between the internal and external parties which establishing mutually harmonious, cooperation, and sustainable without forgetting the good corporate governance ethical and principles. Related to the business relationship, hence the most common practice in everyday working activities are always emerging and unavoidable is the gratification of one party to the other. Therefore, to maintain business relationships with stakeholders, it is necessary to regulate matters related with gratification as well as reporting procedures or mechanism within the Company. The Company issued a joint Decree of the Board of Commissioners and Directors No. 13 344a dated November 21, 2013, on Guidelines to Manage Gratification. Gratification management becomes very important to the Company because such gratification can be the bribery criminal act and is one of the form of corruption which can contribute to legal effect as well as negative image for the Company.
Prinsip Dasar Gratifikasi
Basic Of Gratification Principles
a. Pemberian Hadiah / Cinderamata Dan Hiburan Semua insan Perusahaan DILARANG baik secara langsung atau tidak langsung memberi hadiah / cinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk
a. Gifts / Souvenirs And Entertainment All members of the Company PROHIBITED either directly or indirectly give gifts / souvenirs and or entertainment to any party who has a business relationship or Company’s competitor with the aim to obtain information, or any act that is not justified by the the prevailing regulation, or to influence the intended parties to conduct and / or not something related to the position/office.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Reporting without pressure. Guarantee of confidentiality of Rapporteur and contents of the report Guarantee of protection against adverse treatment. Unfair dismissal. Protection of demotion or position. Protection of harassment or discrimination in any form.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
melakukan dan / atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan / jabatannya. b. Penerimaan Hadiah / Cinderamata Dan Hiburan Semua insan Perusahaan yang karena jabatannya dan atau anggota keluarganya (keluarga inti), DILARANG untuk menerima atau meminta baik secara langsung maupun tidak langsung hadiah / cinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Perusahaan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
b. Accepting Gifts / Souvenirs And Entertainment All members of the Company who because of his/ her and/ or family members (nuclear family) position, PROHIBITED to accept or request either directly / indirectly gifts / souvenirs and entertainment from any person who has a business relationship or Company’s competitor with the aim to obtain information, or any act that is not justified by the the prevailing regulation, or to influence the intended parties to conduct and/or not something related to the position/office.
Insan Perusahaan apabila ditawarkan/diberikan hadiah/cinderamata dan atau hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini, wajib MELAKUKAN PENOLAKAN dengan cara santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada pihak ketiga.
Members of Company if offered /given gift/souvenir and/ or entertainment which is unsuitable with the provision in this guidelines, required TO REJECT by polite way to the intended offers/awards, by providing an explanation of the policies and rules to a third party.
Gratifikasi Yang Tidak Perlu Dilaporkan
Gratifications Which Are Unnecessary To Be Reported
Gratifikasi yang diperbolehkan untuk diterima oleh insan Perusahaan adalah gratifikasi dalam hal : 1. Diperoleh dari hadiah langsung/undian, diskon/rabat, voucher, point, rewards, atau souvenir/cinderamata yang berlaku secara umum dan tidak terkait dengan kedinasan. 2. Diperoleh karena prestasi akademis atau non akademmis (kejujuran/perlombaan/ kompetisi) dengan biaya sendiri dan tidak terkait dengan kedinasan. 3. Diperoleh dari keuntungan/bunga/bagi hasil dari penempatan dana, investasi atau kepemilikan saham pribadi yang berlaku secara umum, dan tidak terkait dengan kedinasan. 4. Diperoleh dari kompetensi atas profesi di luar kedinasan, yang tidak terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari insan Perusahaan, tidak melanggar benturan kepentingan dan pedoman perilaku. 5. Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus dua derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat sepanjang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan insan Perusahaan, 6. Diperoleh dari hubungan keluarga sendiri dalam garis keturunan satu derajat atau dalam garis keturunan kesamping satu derajat, semanjang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan insan Perusahaan. 7. Diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan keluarga, sebagaimana huruf (e) dan (f) terkait dengan hadiah perkawinan, khitanan
GratIfications which are allowed to be received by the Company’s members is gratification in form of: 1. Obtained from direct prizes/sweepstakes, discounts/rebates, vouchers, points, rewards, or souvenirs which applies in general and not related to the official. 2. Obtained from academic or non-academic achievements (honesty/ace/competition) at their own expense and not related to the official. 3.
4.
Obtained from profit/interest/share of proceeds from the placement of funds, investments or private share ownership which applies in general, and not related with the official. Obtained from professional competence outside the office, which is not related to the duties and functions as Company member(s), as long as not violating conflict of interest and code of conduct.
5.
Obtained from family relationship in direct lineage to two degrees or in the lineage laterally along one degree as long as not violating conflict of interest with members of the Company,
6.
Obtained from inner family relationships within the lineage one degree or the lineage aside one degree, as long as not violating of interest with members of the Company.
7.
Obtained from relatives, as in (5) and (6) related to the wedding gifts, circumcision of children, birthday, religious activities /customs /traditions,
142
143
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
anak, ulang tahun, kegiatan keagamaan/adat/ tradisi, dan bukan dari pihak-pihak yang mempunyai benturan kepentingan dengan insan Perusahaan. 8. Diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana, dan bukan dari pihakpihak yang mempunyai benturan kepentingan dengan insan Perusahaan. 9. Diperoleh dari pihak lain terkait dengan musibah atau bencana, dan bukan dari pihakpihak yang mempunyai benturan kepentingan dengan insan Perusahaan. 10. Diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan, seperti rapat, seminar, workshop, konferensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis, yang berlaku secara umum berupa seminar kit, sertifikat dan plakat/cinderamata. 11. Diperoleh dari acara resmi kedinasan dalam bentuk hidangan/sajian/jamuan berupa makanan dan minuman yang berlaku umum. Mekanisme Pelaporan a. Apabila terdapat penerimaan hadiah/ cinderamata dan atau hiburan diluar batasan yang sudah diatur Perusahaan, maka insan Perusahaan wajib melaporkan hal tersebut melalui : 1. Atasan Langsung Pelaporan melalui Atasan Langsung dilakukan oleh insan Perusahaan yang menerima hadiah/cinderamata selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan, dengan menyampaikan formulir penerimaan hadiah/cinderamata dengan contoh format sebagaimana diatur pada pedoman penanganan gratifikasi, atau dapat diunduh dari website Perusahaan. 2. Sistem Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran Whistle Blowing Sistem Pelaporan melalui Whistle Blowing System dilakukan apabila Pelapor adalah insan Perusahaan atau pihak-pihak lainnya yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui gratifikasi di Perusahaan yang memiliki potensi untuk terjadinya penyalahgunaan jabatan/ wewenang. Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistle Blowing System melalui electronic room yang akan diatur pada peraturan tersendiri, dimana Pelapor yang akan dilayani adalah Pelapor yang mencantumkan identitas dan bukti - bukti yang jelas atau Pelapor tidak mencantumkan identitas namun melampirkan bukti - bukti yang dapat diyakini adalah benar. b. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat kadaluwarsa (misalnya makanan dan minuman), maka dapat diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan bukti
as long as not violating of interest with members of the Company. 8.
Obtained from other parties associated with calamity or disaster, and as long as not violating of interest with members of the Company.
9.
Retrieved from other parties associated with unfortunate events or disaster, as long as not violating of interest with members of the Company. 10. Obtained from official activities, such as meetings, seminars, workshops, conferences, training, or other similar activities, generally accepted in the form of seminar kits, certificates, and plaques/ souvenirs. 11. Obtained from the official event in the form of meal/grain/banquet in the form of food and drink that are generally accepted. Reporting Mechanism a. If there is an acceptance of gifts/souvenirs and or entertainment beyond the limits that have been set up the Company, the Company members shall report it via : 1. Direct Supervisors Reporting via the Direct Supervisors conducted by the Company’s member who received the gift / souvenir no later than seven (7) working days from the date of receipt, by submitting gifts / souvenirs receipt form with the format as stipulated in the guideline for gratification management, or can be downloaded from the Company's website. 2.
Whistleblowing Infringement Reporting Management System Reporting System through the Whistle Blowing System is conductedif the Rapporteur is a Company’s member orother parties who don’t have direct involvement but are aware about gratification in the Company, which has the potential for office / authority abuse. Whistle Blowing System through electronic room that will be regulated on its own rules, where the Rapporteur who will be servedis the rapporteur who includes a clear identity and evidence clear or a Rapporteurwho does not include the identity, but attaching a valid evidence.
b. For the reception which are goods that are quickly expired (eg food and beverage), can be submitted to the Social Institutions by submitting proof of delivery to Risk and GCG Management no later than fourteen
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
tanda penyerahan kepada Manajemen Risiko dan GCG selambat - lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud. c. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang tidak cepat kadaluwarsa (misalnya uang, emas/dan lainnya) wajib disimpan di Bagian Keuangan di lingkungan kerja insan Perusahaan yang bersangkutan, sampai dengan dibentuknya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan menyampaikan bukti tanda penyimpanan kepada bagian Manajemen Risiko dan GCG selambat lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud. d. Manajemen Risiko dan GCG membuat rekapitulasi penerimaan hadiah / cinderamata serta melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penerimaan tersebut oleh insan Perusahaan, serta menyusun formulir standar tambahan terkait berita acara selain yang diatur dalam pedoman penanganan gratifikasi.
(14) days after the date of receipt as intended.
c. For the reception items that not quickly expired (eg, money, gold / other) shall be kept in the Finance Division in the work environment of concerned Company member, until the establishment of the ownership status such acceptance by the Corruption Eradication Commission (KPK), by deliver proof of deposit to the Risk and GCG Management Unit no later than fourteen (14) days after the date of receipt as intended. d. Risk and GCG Management recapitulate the acceptance of gifts / souvenirs and submit the reports to the Corruption Eradication Commission (KPK) nolater than 30 (thirty) days from the date of the acceptance by the the Company’s member(s), as well as composing additional standard form related to the minutes other than those stipulated in the guideline for gratification management.
e. Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh Karyawan PT Barata Indonesia (Persero) yang menerima hadiah dengan nilai diatas Rp 1.000.000,- dari acara yang diselenggarakannya (pernikahan, khitanan, dll) wajib mengisi formulir yang telah dibuat dalam pedoman gratifikasi, dan diserahkan kepada bagian Manajemen Risiko dan GCG.
e. Directors, Board of Commissioners, and all employees of PT Barata Indonesia (Persero) who received a gift with a value up to Rp 1.000.000, - from the event (weddings, circumcisions, etc.) must fill out a form that was created in the gratification guidelines, and submitted to the Risk and GCG Management Unit.
C. BENTURAN KEPENTINGAN
C. CONFLICT OF INTEREST
Benturan Kepentingan (conflict of Interest), adalah situasi dimana terdapat konflik kepentingan Insan Perusahaan memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang dimilikinya (baik dengan sengaja maupun tidak sengaja) dalam Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan golongannya sehingga tugas yang diamanatkan tidak dapat dilaksanakan dengan obyektif dan kompetensi merugikan Perusahaan.
Conflict of Interest is a situation where there is a Company’s member(s) conflict of interest using its position and authority (either intentionally or unintentionally) in the Company for personal, family and faction so that the mandated duties can not be implemented objectively and competencies harm the Company.
Perseroan telah menyusun Peraturan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi pada Pedoman Perilaku (Code of Conduct) melalui surat keputusan bersama Direksi no. K 13 343a tanggal 14 November 2013.
The Company has established a Board of Commissioners and Directors Joint Decree in the Code of Conduct through the Board of Directors joint Decree No. K 13 343a dated November 14, 2013.
Bentuk-bentuk Benturan Kepentingan
Forms Of Conflict Of Interest
a.
Situasi yang menyebabkan Insan Perusahaan menerima gratifikasi atau pemberian atau penerimaan hadiah/cinderamata atau hiburan atas suatu keputusan atau jabatan yang menguntungkan pihak yang memberi. b. Situasi yang menyebabkan penggunaan aset jabatan dan atau Perusahaan untuk kepentingan pribadi atau Perusahaan untuk
a.
b.
A situation that is causing Company's members receiving gratification or the granting or receiving of a gift / souvenir or entertainment on a favorable decision or office position which is advantageous to the grantor. A situation that led to the use of Company or/ and Office’s assets or companies for personal or corporate interests for personal or group interests.
144
145
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
kepentingan pribadi atau golongan. Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan atau Perusahaan dipergunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan. d. Situasi perangkapan jabatan dibeberapa Perusahaan yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung, sejenis atau tidak sejenis sehingga dapat menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk kepentingan jabatan lainnya. e. Situasi yang memberikan akses khusus kepada Insan Perusahaan atau pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya diberlakukan. f. Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak sesuai dengan prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi. c.
g.
Situasi dimana kewenangan penilaian suatu proyek kualifikasi yang obyek tersebut merupakan hasil dari si penilai. h. Situasi dimana terdapat jabatan rangkap yang secara nyata memenuhi Tata Kelola Perusahaan yang baik dan nyata akan menimbulkan benturan kepentingan. i. Situasi memperjualbelikan rahasia jabatan, dan atau mengambil keuntungan dari rahasia jabatan. j. Situasi dimana seseorang dapat menentukan sendiri besarnya gaji/remunerasi. k. Situasi untuk menerima tawaran pembelian saham pihak masyarakat. l. Situasi yang memungkinkan penggunaan diskresi yang menyalah gunakan wewenang. m. Situasi yang memungkinkan untuk memberikan informasi lebih dari yang telah ditentukan Perusahaan, keistimewaan maupun peluang bagi calon penyedia Barang/Jasa untuk menang dalam proses Pengadaan Barang/Jasa di Perusahaan. n. Situasi dimana terdapat hubungan afiliasi/ kekeluargaan antara Insan Perusahaan dengan pihak lainnya yang memilik kepentingan atas keputusan dan/atau tindakan Insan Perusahaan sehubungan dengan jabatannya di Perusahaan.
c. d.
e.
f.
g. h.
i.
A Situation that lead Company/Office’s confidential information is used for personal or group interests. Dual positions situation in several companies that have a direct or indirect relation, similar or dissimilar that causing the use of an office for the benefit of other positions. A situation that grants special access to the Company’s members or certain parties to not follow the procedures and conditions that should be imposed. A situation that led to the regulatory process does not comply with the procedures caused by influences and expectations of those who being monitored. A situation where the authority of the project appraisal qualifications which the object is the result of the assessors. A situation, where there is dual positions that substantially meets good corporate governance and, will cause a conflict of interest. Office confidential trading situation, and or taking advantages from professional secrecy.
j.
A situation where a person can determine their own salary / remuneration. k. A situation to accept the offer of the public purchase of shares. l. A situation that enables the use of discretionary abuse their authority. m. A situation that allows to provide more information than that specified by Company, privileges, and opportunities for potential suppliers of goods / services to win in the procurement of goods / services tender in the Company. n.
A Situation where there is an affiliate relationship / kinship between Company’s members with other parties who have an interest in the Company’s members decisions and / or actions related to its office position.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Mekanisme Pelaporan Benturan Kepentingan
Conflict Of Interest Reporting Mechanism
Apabila terjadi situasi Benturan Kepentingan, maka Insan Perusahaan wajib melaporkan hal tersebut melalui : a. Atasan Langsung Pelaporan melalui atasan langsung dilakukan apabila pelapor adalah Insan Perusahaan yang terlibat secara langsung dalam situasi benturan kepentingan. Pelaporan dilaksanakan dengan menyampaikan Surat Pernyataan Potensi Benturan Kepentingan kepada Atasan Langsung untuk disampaikan kepada Bagian MR dan GCG up. Unit Pengelola Pelaporan Pelanggaran (UP3) untuk dikelola tata administrasinya.
If a Conflict of interest situation occured, the Company’s members is obliged to report this via:
b. Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistleblowing System. Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran/Whistleblowing System dilakukan apabila pelapor adalah Insan Perusahaan atau pihak - pihak lainnya (pelanggan, mitra kerja dan masyarakat) yang tidak memiliki keterlibatan secara langsung, namun mengetahui adanya atau potensi adanya benturan kepentingan di Perusahaan. Pelaporan butir Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran/Whistleblowing System.
a.
Direct supervisor Reporting through the direct supervisor if the Rapporteur is Company’s members who directly involved in a conflict of interest situations. Reporting is conducted by submitting a Potential Conflict of Interest Statement to the Direct Supervisors to be submitted to Risk and GCG Management Unit up. Infringement Complaints Management Unit (UP3) to manage the administration system.
b.
Infringement Reporting System / Whistleblowing System. Reporting through Infringement Reporting System / Whistleblowing System conducted if the complainant is a Company’s members or other parties (customers, business partners, and communities) who have no direct involvement, who are aware of any actual or potential conflict of interest in the Company.
146
147
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Pelaporan atas terjadinya benturan kepentingan butir 1b diatas, harus dilakukan dengan itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu kebijakan Perusahaan tertentu ataupun didasari oleh kehendak buruk/fitnah.
Reporting on conflict of interest as mentioned on clause 1b above, must be done in good faith and not a private complaint on a particular specific Company’s policy or based on bad faith / slander.
Sanksi Terhadap Benturan Kepentingan Setiap Insan Perusahaan yang terbukti melakukan tindakan Benturan Kepentingan akan ditindaklanjuti sebagai berikut : 1. Pihak yang terbukti memiliki benturan kepentingan dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan, terlibat dalam tim dan atau proyek yang terbukti yang bersangkutan memiliki benturan kepentingan. 2. Demosi jabatan berdasarkan peraturan internal yang berlaku. 3. Evaluasi terhadap jabatan yang diemban oleh Bagian Sumber Daya Manusia untuk menentukan cakupan kewenangan dan atau pemilihan salah satu jabatan yang dijabat rangkap, dan atau evaluasi lainnya yang diperlukan. 4. Sanksi lain yang ditentukan peraturan internal Perusahaan terkait. 5. Direksi dan atau Dewan Komisaris yang terbukti memiliki benturan kepentingan akan dilaporkan kepada Pemegang saham. 6. Bagi pihak yang diwajibkan untuk membuat surat pernyataan sebagaimana terlampir namun tidak membuat dan melaporkannya kepada Perusahaan melalui unit pengelolaan terkait akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Sanctions On Conflict Of Interest Every Company’s members who proven conducting Conflict of Interest act will be followed up as follows:
Pengungkapan Hubungan Afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.
Disclosure Of Affiliate Relations Between Members Of The Board Of Directors, Board Of Commissioners And Shareholders.
Seluruh anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham tidak mempunyai hubungan afiliasi baik antara anggota Direksi dengan anggota Direksi dengan Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris dengan Komisaris lainnya Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham.
All members of the Board of Directors, Commissioners and Shareholders do not have an affiliation with either the members of the Board of Directors members by the Shareholders, Commissioners with the other Commissioners , Commissioners with the Shareholders.
1.
The Parties who are proven to have a conflict of interest prohibited from being involved in decision making, involved in the team and or project in question which has a conflict of interest.
2.
Demotion of the position based on internal rules and regulations. Evaluation of the position assumed by the Human Resources Unit to determine the scope of authority and or selecting the one who held dual positions, and or other necessary evaluations.
3.
4. 5. 6.
Other sanctions prescribed internal regulations related. The Board of Directors or Commissioners who were shown to have conflicts of interest will be reported to the shareholders. For those who are obliged to make a statement as attached but did not make and report it to the Company through its associated management unit will be penalized in accordance with prevailing regulations.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
148
149
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
COMPANY SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY
PT Barata Indonesia (Persero) sebagai suatu entitas bisnis diwajibkan untuk dapat mematuhi asas - asas Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk dapat menunjang kelancaran dan keamanan operasi, maka Perusahaan berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas diwajibkan untuk melakukan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan atau yang sering diinterpretasikan dewasa ini dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Agar kegiatan ini tidak hanya merupakan kewajiban Perusahaan semata tetapi dapat menjadi suatu kegiatan yang memiliki dampak pada masyarakat, maka kegiatan tersebut perlu dilaksanakan secara terintegrasi secara baik oleh PT Barata Indonesia (Persero). As a business entity PT Barata Indonesia (Persero) is obliged to comply with the good corporate governance principles in conducting its business activity. To support the smoothness and security of Company’s operation, the Company in accordance with the Limited Liability Company Regulation is required to conduct corporate social and environmental responsibility activities which known as Corporate Social Responsibility (CSR). In order to make these activities not solely as the Company’s obligation but as activities which have impacts on the society, accordingly these activities should be conducted in a well-integrated manner by PT Barata Indonesia (Persero).
FILOSOFI CSR
CSR PHILOSOPHY
Dalam kaitannya dengan Good Corporate Governance (GCG) yang menerapkan prinsip-prinsip Transparency (keterbukaan informasi), Accountability (akuntabilitas), Responsibility (pertanggungjawaban), Independency (kemandirian) dan Fairness (kesetaraan & kewajaran) maka terdapat benang merah yang menghubungkan GCG dengan CSR. Prinsip responsibility merupakan prinsip yang salah satunya diaplikasikan dalam CSR dimana ada penekanan signifikan yang diberikan kepada stakeholders Perusahaan karena dalam kegiatan operasional Perusahaan seringkali menimbulkan dampak eksternal yang harus ditanggung oleh para stakeholders. Karena itu dengan CSR yang merupakan penerapan GCG bisa merupakan perwujudan bentuk tanggung jawab Perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungannya dan sebagai upaya Perusahaan dalam memenuhi tuntutan beretika bisnis yang baik.
Related to the Good Corporate Governance (GCG), which implements Transparency, Accountability, Responsibility, independency and Fairness principles which is the common thread that connects GCG with CSR, Responsibility is one of the principle that implemented in CSR where there is significant emphasis is given to the Company's stakeholders because the operating activities often lead to external impacts that must be borne by the stakeholders.
LINGKUNGAN HIDUP
ENVIRONMENTAL
PT Barata Indonesia (Persero) berkomitmen untuk tetap menjaga lingkungan hidup disekitarnya dengan menjaga keanekaragaman hayati dan pelestarian sumber daya air.
PT Barata Indonesia (Persero) is committed to preserving the surrounding environment by conserve biodiversity and water resources.
Therefore, CSR which is the GCG implementation and also an embodiment of responsibility towards society and the environment and as the Company's efforts in meeting the demands of good business ethics.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Lingkungan Hidup
Social Responsibility Policy Towards Environment
Komitmen Perusahaan terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup ialah dengan meminimalisasikan operasional Perusahaan yang berpotensi menimbulkan polusi baik di udara maupun di darat yang dapat mengganggu lingkungan sekitar, adapun kebijakan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungan hidup, yaitu :
The Company's commitment to social and environmental responsibility is to minimize the Company's operational activities that potentially inflicts land and air pollution that could harm the surrounding environment, Company’s social responsibility for the environment, policy is as follows:
1.
2.
3.
4.
5.
Reduce atau pengurangan yaitu mengurangi pemakaian suatu barang atau proses pengolahan kelapa sawit sehingga dapat mengurangi limbah. Reuse atau penggunaan kembali yaitu menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai dalam proses pengolahan limbah di pabrik. Recycle atau mendaur ulang adalah kegiatan mengolah kembali (mendaur ulang). Pada prinsipnya, memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Replace atau penggantian yaitu mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Replant atau penanaman kembali yaitu melakukan penanaman kembali dengan memanfaatkan areal-areal disekitar kebun.
Kegiatan yang Dilakukan Perseroan dalam kegiatan operasional hariannya telah melakukan berbagai hal untuk menjaga lingkungan hidup agar tetap lestari dan dapat mengurangi dampak yang negatif pada lingkungan. Adapun kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Perusahaan adalah : 1.
2.
3.
4. 5.
Meminimalkan dampak polusi udara yang diakibatkan oleh proses produksi Pabrik Kelapa Sawit dengan menjalankan prosesproses produksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengawasi dan mengontrol limbah cair yang diakibatkan oleh proses produksi pengolahan kelapa sawit sesuai dengan batas-batas normal yang telah ditentukan oleh Badan Lingkungan Hidup. Melakukan daur ulang limbah seperti pemanfaatan limbah padat dari proses kelapa sawit menjadi pupuk kompos yang terlebih dahulu dilakukan pengolahan lebih lanjut. Menjaga kebersihan peralatan yang dipakai dalam pengolahan kelapa sawit. Membuang limbah padat dan cair pada tempat yang telah disediakan.
1.
Reduce; reducing the usage of palm oil product or process to reduce waste.
2.
Reuse; reusing materials that are still suitable to be used in the waste treatment process at the plant.
3.
Recycle; principally, recycling is taken an advantage of second-hand goods by processing its material to be used further.
4.
Replace; replacing the usage certain goods with more environmentally friendly and reusable goods.
5.
Replant; replanting the areas around the gardens.
Activities The Company in its daily operational activities has conducted several points to protect the environment to remain sustainable and able to reduce the negative impact on the environment. The activities conducted in accordance with the Company’s policy are: 1.
Minimizing the impact of air pollution caused by the palm oil plant production process to run the production process in accordance with the prevailing regulation.
2.
Supervising and controlling liquid wastewater resulting from the palm oil production process in accordance with the normal limits set by the Environment Agency.
3.
Recycling waste such as utilization of solid waste from the palm oil production process into compost which is conducted first before further processing. Maintaining the cleanliness of the equipment used in the processing of palm oil. Disposing of solid and liquid waste in the space provided.
4. 5.
150
151
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
Sertifikasi Bidang Lingkungan Hidup Komitmen PT Barata Indonesia (Persero) dalam bidang lingkungan hidup sangat besar. Untuk mendukung komitmen Perusahaan dan mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 14001 – 2005 yang diterbitkan oleh Badan Sertifikasi B4T periode 2014 – 2017. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa PT Barata Indonesia (Persero) telah mendedikasikan sistem manajemennya berdasarkan kesadaran lingkungan. Sertifikasi ISO 14001 : 2005 menjadi bukti kelayakan suatu organisasi, bisnis, dan fasilitas manufaktur dalam menunjukkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan. Adapun manfaat penerapan ISO 14001 : 2005 sebagai berikut : • • • •
Menurunkan potensi dampak negatif terhadap lingkungan. Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan dengan lebih terencana dan terstruktur. Menjaga citra bisnis industri yang selama ini sering dikaitkan secara negatif dengan pencemaran lingkungan. Penggunaan sumber daya alam yang lebih bijaksana menuju terciptanya eko-efisiensi.
Selain sertifikasi ISO 14001 : 2005, PT Barata Indonesia (Persero) juga mendapatkan Penghargaan Peringkat Biru Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Periode 2014 – 2015 yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Certification of Environmental PT Barata Indonesia (Persero)’s Commitment in the environmental field is very extensive. To support the Company's commitment and receive Quality Management System Certification ISO 14001 - 2005 issued by the B4T Certification Agency period 2014-2017. This certificate indicates that PT Barata Indonesia (Persero) has dedicated its management system based on environmental awareness. ISO 14001: 2005 Certificate is a proof of the feasibility of an organization, business, and manufacturing facilities in showing its responsibility to the environment. The benefits of ISO 14001: 2005 is as follows: • • • •
Reducing the potential negative impact on environment. Bridging more planned and structured compliance with environmental regulations. Maintaining industrial business image which is often negatively associated with environmental pollution. More prudent usage of natural resources towards the creation of eco-efficiency.
In addition to ISO 14001: 2005, PT Barata Indonesia (Persero) also received Blue Rank of Corporate Performance Rating In Management Awards for 20142015 by the Ministry of Environment and Forestry.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (“K3”)
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (“OHS”)
PT Barata Indonesia (Persero) dalam menjalankan bisnisnya selalu memperhatikan tentang ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini menjadi perhatian khusus Perusahaan disebabkan untuk mendukung proses bisnis Perusahaan dimana sebagian besar karyawan Perusahaan bekerja di lapangan sehingga kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting.
In conducting its business PT Barata Indonesia (Persero) is always concerned about employment occupational health and safety. This becomes Company’s special concern to support Company's business processes where most of the employees working in the field making health and safety is very important.
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Social Responsibility Policy Against Labor, Health, and Safety
1.
2. 3.
4.
Kebijakan Ketenagakerjaan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama yang disusun dan disepakati oleh Manajemen dan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN PT Barata Indonesia (Persero)). Pemberian Jaminan Kesehatan untuk pekerja dan keluarga. Perseroan mengikutsertakan seluruh karyawan dalam Program Jaminan Asuransi tenaga kerja berupa jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua. Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di seluruh lokasi kerja Perseroan.
Kegiatan Yang Dilakukan Kegiatan yang dilakukan Perseroan terkait tanggung jawab sosial terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja pada tahun 2015 sebagai berikut : 1.
2. 3.
Manajemen dan Perusahaan telah melakukan perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2014 – 2016 dan telah mendapat pengesahan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Timur. Melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan Bulan K3 bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Timur. Melakukan Audit Eksternal SMK3 sebagai penilaian tingkat kesehatan dan keselamatan kerja Perusahaan.
Kesetaraan Gender Dan Kesempatan Bekerja PT Barata Indonesia (Persero) dalam menilai setiap karyawan mempunyai hak dan kesempatan bekerja yang sama baik pria maupun wanita ataupun tidak membedakan ras, suku dan golongan. Adapun yang telah dilakukan Perusahaan sebagai berikut : 1.
Perseroan dalam mempromosikan karyawan tidak memandang gender, hal ini dapat dilihat dimana terdapat beberapa wanita telah menjadi Pejabat Puncak (setara Manager Biro)
1.
2. 3.
4.
Employment Policies are based on the Collective Bargaining Agreement which was developed and agreed by the Management and the Union of Plantation Workers (SPBUN PT Barata Indonesia (Persero)). Providing health insurance for all workers and their families. The Company engages all workers in the Insurance Program in the form of accident insurance, life insurance, and retirement. Provision of small fire extinguisher (APAR) throughout the Company.
Activities Company’s activities conducted by related to social responsibility to occupational health and safety in 2015 are as follows: 1.
2. 3.
The management and the Company have been negotiating the 2014 - 2016 Collective Bargaining Agreement (CBA) and have been approved by the Department of Manpower and Transmigration East Java Province. Implementing and participating in OHS Month activities together with Manpower and Transmigration Office of East Java Province. Conducting SMK3 External Audit as an assessment of Company’s occupational health and safety level of the Company.
Gender Equality and Work Opportunity PT Barata Indonesia (Persero) in assessing each employee has the same right and opportunity to work whether male or female, regardless race, ethnicity and group distinction. As for which has been made by the Company as follows: 1.
The Company in promoting employee does not consider gender; can be seen where there are several women have become top official (equivalent to Bureau Manager) in PT Barata
152
153
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
2.
di PT Barata Indonesia (Persero). Perseroan dalam memberikan kesempatan bekerja baik promosi, menetapkan jenjang karir, memberikan pelatihan dan menentukan persyaratan kerja lain tanpa memperhatikan gender, ras, suku, golongan tertentu.
2.
Indonesia (Persero). The Company provides work opportunity through promotions, career paths, training and determine other employment conditions regardless of gender, race, ethnicity, and groups.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN (PROGRAM KEMITRAAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL))
SOCIAL RESPONSIBILITY FOR SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT (PARTNERSHIP PROGRAM AND COMMUNITY DEVELOPMENT (CSR))
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan
Social Responsibility Policy toward Social and Community Development
Kebijakan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan adalah melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan sesuai dengan 19 tahun 2013 tentang BUMN serta program pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana lainnya implementasi (undang-undang No. 40 Tahun 2007, Kebijakan Program Kemitraan). 1. Program Kemitraan Program kemitraan dilaksanakan melalui pemberian pinjaman lunak dengan bunga 6% setahun kepada Usaha Kecil Menengah (UMK ) dan Koperasi Dana tersebut dimaksudkan untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran. Dana pembinaan kemitraan juga diberikan dalam bentuk pembiayaan pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan hal lain-lain yang menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan.
Company’s Corporate Social Responsibility policy towards social and community development through Partnership and Community Development Program is in accordance with article No.19/ 2013 on SOEs and development and construction of facilities and other infrastructure program implementation (article No. 40 of 2007, on Partnership Program Policy). 1.
Partnership Program The partnership program is implemented through the provision of soft loans with interest rate of 6% a year to the Small and Medium Enterprises (SMEs) and those cooperative funds are intended to finance working capital or the purchase of fixed assets in order to improve production and marketing. Partnership development funds are also provided to finance workshop, training, apprenticeship, marketing, promotions, etc which are concerning the improvement of training partners’ productivity.
2.
Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan diberikan dalam bentuk penyaluran langsung bantuan kepada masyarakat. Wujud bantuan meliputi bantuan bencana alam yang dikemas dalam kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana umum, pembangunan sarana ibadah, dan pelestarian alam / lingkungan.
2.
Community Development Program Community Development program is given by the distribution of direct aid to the community. which cover disaster relief assistance through CSR (Corporate Social Responsibility), workshop and training, community health, public infrastructure development, construction of places of worship, and conservation of the environment.
3.
Program Pengembangan Dan Pembangunan Sarana Dan Prasarana Selain program kemitraan dan bina lingkungan, Perseroan juga menyalurkan program CSR untuk memberdayakan masyarakat melalui bantuan pembangunan sarana dan prasarana sosial kepada masyarakat sekitar pabrik.
3.
Program Development and Development Facilities and Infrastructure In addition to partnerships and community development programs, the Company also distribute CSR program to empower people through development assistance and basic services to the surrounding communities.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KEPADA KONSUMEN
SOCIAL RESPONSIBILITY TO CUSTOMERS
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Kepada Konsumen
Social Responsibility Policy to Customers
Untuk menjaga kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh Perusahaan, Perseroan telah menetapkan kebijakan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen yaitu :
To maintain Company’s products and service quality, the Company has established a policy to provide optimal service to consumers, namely :
1. 2. 3. 4. 5.
Memberikan garansi setiap jasa dan produk yang dihasilkan Perusahaan. Berkomitmen menyediakan barang dan jasa yang berkualitas. Memberikan informasi yang benar mengenai barang dan jasa yang akan dijual. Memberikan harga produk dan jasa yang kompetitif. Menerima saran dan kritik dari konsumen.
1. 2. 3. 4. 5.
Providing warranties of all the Company’s services and products. Committing to provide excellent products and services. Providing correct information about the products and services to be sold. Providing competitive price of products and services. Accepting the suggestion and critics from consumers.
LAPORAN KEUANGAN
FINANCIAL STATEMENTS
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Program CSR th 2015 terlaksana sepenuhnya dengan penjelasan aktifitas dan penyaluran dana sebagai berikut :
Corporate Social Responsibility The CSR program is fully implemented in 2015 with explanations of activities and disbursements as follows:
x Rp 1 Juta | x Rp 1 Million Bidang Field
No
Penyaluran Distribution
Jumlah Total
1
Pendidikan Education
Pelatihan, Penyuluhan & Seminar Training, Education & Seminars
2
Bina Lingkungan Community Development
Bhakti Sosial, sumbangan masjid, dll Charity, mosques, donations, etc.
190
3
Bantuan Pensiunan Barata Indonesia Barata Indonesia Pension Aid
Bantuan Kegiatan Aid Activity
19
JUMLAH |TOTAL
213
4
154
155
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
1. LAPORAN POSISI KEUANGAN | FINANCIAL POSITION STATEMENTS Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Barata Indonesia (Persero) Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 PT Barata Indonesia (Persero) Partnership and Community Development Program For the Period Ended December 31, 2015 and 2014 NOTE Catatan Kas dan Setara Kas | Cash and Cash Equivalents
Per 31 Des 2015 Per 31 Des 2014 Rp
Rp
3.1
27.979.533
16.296.824
Piutang pinjaman mitra binaan | Developed Partners' Receivable Loans
3.2
61.096.991
66.646.998
Alokasi penyisihan piutang pinjaman mitra binaan | Developed Partners' Receivable Loans Allocation
3.3
-
-
Jumlah piutang mitra binaan | Total Developed Partners Receivables
61.096.991
66.646.998
Jumlah Aset Lancar | Total Current Assets
89.076.524
82.943.822
Piutang | Loans
Aset Tetap | Fixed Assets Inventaris dan peralatan | Inventory and Equipments
3.4
Akumulasi penyusutan inventaris dan peralatan | Inventory and Equipment Depreciation Accumulated Jumlah Aset Tetap | Total Fixed Assets Aset Lain-lain | Other Assets Piutang bermasalah | Bad Debts
3.5
-
Alokasi penyisihan piutang bermasalah | Bad Debts Allowance Alocation Dana KUMLA | KUMLA Funds Jumlah Aset Lain-lain | Total Others Assets
-
JUMLAH Aset | Total Assets
89.076.524
82.943.822
89.076.524
82.943.822
Jumlah Aset Bersih | Total Net Assets
89.076.524
82.943.822
JUMLAH KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH | TOTAL LIABILITIES AND NET ASSETS
89.076.524
82.943.822
Aktiva Bersih | Net Assets Aset Bersih Tidak Terikat | Uncommitted Net Assets
3.6
156
Jumlah Pendapatan |Total Income
Beban dan Pengeluaran | Expenses and Spendings
Jumlah Penyaluran | Total Distribution
Penyaluran | Distribution Dana Pembinaan Kemitraan | Partnership Development Funds Bina Lingkungan | Community Developments
Penyaluran, Beban dan Pengeluaran | Receipts, Incomes and Allowances
Jumlah Penerimaan dan Pendapatan | Total Receipts and Incomes
Rp
Rp
-
-
-
4.3
-
257.793
4.2
-
-
-
-
9.801.023
9.801.023
6.284.793 6.284.793
619.765
250.000
5.000.000
340.258
5.777.000
3.841.000
Per 31 Des 2014
Per 31 Des 2015
4.1
Catatan Note
ACTIVITY REPORTS PT Barata Indonesia (Persero) Partnership and Community Development Program For the Period Ended December 31, 2015 and 2014
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman | Loan Administration Services Income Received Pendapatan Bunga | Interest Income Received Kelebihan Pembayaran | Overpayment Pendapatan Lain-Lain | Other Incomes
Pendapatan | Income
Penerimaan | Total Receipts
Penerimaan | Receipts Alokasi Bagian Laba Dari Bumn Pembina Soe Developer Profit Share Allocation Jumlah | Total
Penerimaan dan Pendapatan | Receipts and Incomes
2. LAPORAN AKTIFITAS Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Barata Indonesia (Persero) Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
157 PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
4,5 4.6
Beban Penyusutan Aset Tetap | Depreciation of Fixed Assets Expenses
Beban Pajak dan Jasa Giro | Tax and Giro Expenses
89.176.857
Aset Bersih Akhir Periode | Net Expenses at The End of Periode
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian yang Tak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan. See Notes to Financial Statements Are An Integral Part In The Financial Section
82.943.822
6.233.035
51.758
Aset Bersih Awal Periode | Net Assets at The Beginning of Period
Kenaikan (Penurunan) Aset Bersih | Decrease (Increase) of Net Assets
Jumlah Penyaluran, Beban dan Pengeluaran | Total Distribution, Expenses, and Spendings
51.758
-
Beban Penyisihan Piutang | Credit Allocation Expenses
Jumlah Beban dan Pengeluaran | Total Expenses and Spendings
-
Beban Bank | Bank Expenses
51.758
-
-
4.4
Beban Administrasi dan Umum | General and Administration Expenses
-
82.943.822
73.754.850
9.188.972
612.051
612.051
-
265.000
68.051
-
279.000
Rp
Rp -
Per 31 Des 2014
Per 31 Des 2015
Beban Pembinaan | Development Expenses
Catatan Note
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
158
Kas dikeluarkan untuk | Cash expended to:
Kas diterima dari | Cash from:
ALIRAN KAS DARI AKIVITAS OPERASI : CASH FLOWS FROM OPERATIONAL ACTIVITIES
-
Penggantian Beban Operasional | Operatonal Expensess Compensation
Kelebihan Pembayaran Angsuran | Installment Exces Payment
Angsuran Belum Teridentifikasi | Installment not yet identified
-
Dana Pembinaan Kemitraan | Partnership Development Funds
Penyaluran Bina Lingkungan | Community Development Distribution
90.000.000
101.734.467
Penyaluran Pinjaman Khusus | Particular Loan Distribution
Penyaluran Pinjaman Kemitraan | Partnership Loan Distribution
Jumlah penerimaan | Total Receipts
250.000
Pendapatan Lain-lain | Other Income
257.793
Pendapatan bunga deposito/giro | Deposit/Giro Interest Income
Pendapatan Sewa Beli Syariah | Sharia Leasing Installment
5.777.000
-
Penerimaan Pokok Sewa Beli Syariah | Sharia Leasing Principal Receipts
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman | Loan Administration Service Income
-
95.449.674
-
-
-
-
100.000.000
68.985.023
619.765
340.258
-
3.841.000
-
-
-
-
-
64.184.000
-
Rp
Rp
Pengembalian Pinjaman Khusus | Particular Loan Repayments
Pengembalian pinjaman mitra binaan | Partners’ Loan Repayments
Per 31 Desember 2014
Per 31 Des 2015
CASH FLOWS STATEMENTS PT Barata Indonesia (Persero) Partnership and Community Development Program For the Period Ended December 31, 2015 and 2014
Penerimaan dana BUMN pembina | SO Es developer Fund Receipts
3. LAPORAN ARUS KAS Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Barata Indonesia (Persero) Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
159 PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
-
Pembayaran Hutang Jangka Pendek | Short-Term Debt Payments
Pembayaran biaya bank | Bank’s Charge Payments
16.296.824 27.979.533
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
Lihat Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian Yang Tak Terpisahkan Dari Laporan Keuangan. See Notes to Financial Statements are an Integral Part in the Financial Section
11.682.709
11.682.709
Kas bersih yang diterima (dikeluarkan) untuk aktivitas operasi Received (expended) net cash for Operational activities
AKTIVITAS OPERASI | OPERATIONAL ACTIVITIES
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH DALAM KAS DAN SETARA KAS INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
90.051.758
Jumlah pengeluaran | Total Spendings
-
Beban lain-lain ( pengembalian ke mitra binaan ) Other Expenses (Refunds to Partners)
SUB JUMLAH | SUBTOTAL
-
Beban administrasi dan umum | General and Administration Expenses
51.758
-
Pembelian Persediaan | Inventory Purchasement
Pembayaran pajak | Tax Payments
-
16.296.824
47.923.852
(31.627.028)
(31.627.028)
100.612.051
-
265.000
68.051
279.000
-
-
-
Rp
Rp
Pembayaran Dana Penjamin KUM-LTA | KUM-LTA Guarantor Funds Repayments
Per 31 Desember 2014
Per 31 Des 2015
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN TAHUNAN 2015 2015 ANNUAL REPORT
160
OPT MIZING PERFORMANCE TO CREATE VALUE MENGOPT MALKAN KINERJA UNTUK MENCIPT KAN NILAI LAPORAN TAHUNAN • 2015 • ANNUAL REPORT
LAPORAN KEUANGAN AUDIT 2015
2015 AUDITED FINANCIAL REPORT
PT BARATA INDONESIA LAPORA]\ AIIDITOR INDtr]PEIIDEN DAI\ LAPORAN KEUAI{GAN I]NTIJK PI]RIODE YANG BERAKHIR PADA TAN(](]AI, 3I DESEMBER 2015
INDEPENDENT AUDITOR'S REPORT AND FINANCIAL STATEMENTS FOR TEE PERIOD EITDEI) DECEMBER 3t, 2015
KANTORAKUNTAN PUBLIK
TJAHJO, MACHDJUD MODOPURO & REKAN Kepulusan MenteriKeuangaf Rl Nomor : KEP-1021/KI/ 17l19S8
J
Cempaka Puth Baral13, No.G
l0
Jakana 10520;Telp:42882576iFacs. 42882577i E-mall : kaplifir@r€d net d
I,APORAN ATJDITOR INDEPENDEN
I ND
E P E N D E NT A A D ITO
R'S
R
T.:
PO R
T
No:9/LK/2/16 The Bot'
Dewrn Komisaris dan Di.cksi
l
of Comnbsi.rne's and Dircctots
l'1. B,{RAT INDONESIA (Persero)
Kami telah mengaudit lapomn keuangan PT. Ba.ata We h8e dudited the dccampanying Jinancial etatenents Indonesia (Persero) terlampir, yang terdiri dari lapo.an .l Pr Bntuta Indonesid (Petsero), which co ptise the posisi keuangan tanggal 3l Desember 2A15, set.a natuments d inanciul position as afDecembet 3l,2015 lapomn laba-rugi komprehensii laporan perubahan and Lhe stutenen^ afincone, chan4es in equit!^ and.d'h ekuilas. dan laporan arxs kas untuk tahun yang berakhlt laws fu the )rear then ended, and a tumnary 4 pada tanggal tersebut, dan sualu ikhlisar kebijakan rlsnil).arl accounting palicies and othel erplanobry akuntansi sisnifikan dar infornasi pcnjelasan lainnya. inftndtian. Tanggungjawab manajemen atas lrporan keran5an Managernent's rcspohsibilitl,
fot the
financisl
statements
Manajerncn berranggung jawab atas penyusunan dar Manogenent is rcspou.sible fot the ptepatatian andJAit penyajian wajar laporan keuangan rersebut sesuai dengn plese tattun ofthese Jinanciul statenents in accotdance Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas with Indoneridn financiul A.colnting SLundat^, and pensendalian intemal yang dianggap pcrlu olch f.n su.h inte dl .anttul o! nukugenent .leteminet i.\ manajemen xntuk memungkinian penyusunan laporan n cessdry to enable the ptepuration at linancial kerangan yang bebas dari kesalahan penyajian mate(ial, statements thdt arc fiee fron naterial misstdteneht,
baik yang
disebabkan
oleh
kecurangan
rr.a+n
Tanggung.iawab !uditor
whethet due to
taud ot etor
,,lu d ito ts' rcspon sihilitt
a
Tanggung .jawab kami adalah untuk menyatakan suatu Ow rcsponsibility is to exprcss opinion on theee opini atas lapomn keuangan tersebut berdasarkan audit rrdrcial statene ts basecl on ov audit. We contlucted kami. Kami nelaksanakan audit kami berdasarkan o audit in accoftlance with Standards on AuditinR Srandar Audif yang dllerapkan oleh jnstitur Akuntan er/dbrsr€d b) the Indanesian Institute of Ceiirted Publik lndonesia. Standar tersebut mengharuskan Lami ? blic Accountants. Those standdt^ rcquire that we untuk nematuhi kerentuan etika serta nerencanakan dar, conply with the ethical rcqunenents an.l ptan and nrelaksanakan ardii untuk memperoleh keyakinan perjam the a dit ta obtdin ftisonuble dssutuk.e nbaut memadai tentang apakah laporaD keuangan bebas datj \\,hethet the Jinancial statements ate fiee Itom mdtetidl k€salahan penyaj ian maleriai.
r
Sratu audit nelibatkaD peLaksanaan prosedur untuk A autu nuoltes perlbming procedures to obtdin au.lit memperoleh brllji audit rentang angka-angka dan &,tdence dhaut the anaunts an.l .lkclosxrcs in the pengungkapan dalam laporan keuangan. P.osedur yang fnancial stutenents. The procedutes sele.te.l depen.l on dipiUh bergantung pada pefimbangan auditor termastk the duditor's jltdgnenl, inchding the dslessnent of the penilaian aias risiko kesalahan penyajian nateriaL dalan tisk' of natetial nisstatenent aI the lindncial laporan keuangan, baik yang disebabkar oleh stdtenents, vhethet .Iue to fiaucl ol etor tn naking kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan lrose risk assessne ts, the auditot considel intenal penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan contrcl rclerant to the entity s prcparution and Jail pcngcndalian iniernal yang relevan denga! penyusunan prcsentation of the Jinancial statene t.t i|1 o/det k) dan penyajian wajar laporan keuangan entjtas untuk der€, audit ptocedutes thdt arc dpprcptidte in the merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan circuntances, htu nat lot the puryase oJ etptessinE an kondisinya, tetapi bukan untxk tujuan menyatakan opini oplrio, an the elJbcti'e ess oJ the entiry's intemal atas keeLkrivitasan pengendalian internal entitas. Sxatu
cantrcl. An alldit also includet adludting
the
audit juga mencakup pengevaluasian aias ketepatan approptiatenes! af acco nting policie, u\e.l and the kebijakan akmransi yang digunakan dan kewajaran redsoneableness .J rcm nti g estindtes ndde hf estimasi akuntansi yang dibual oleh manajemen, serta managemenl, ds wel as @aludtinE the orerull pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara presentdtion ofrhefnahcial stdtene ts
F00/61
Kantor Akuntan Publik II|ACHDJUD I"IODOPURO & REKAN TJAHJO,
Laporan Auditor Independen
(Lanjutan)
Independent
Aulitots' Repo.t (Connnue.I)
Nn:9,,LK/2/16 Kanri yakin bahwa bukti audit yang lelah kami peroleh We belicvc ftar the audit evidence wc havc obtained is sufilcient and appropriate to provide a basis for or audjt adalah cukup dan tepat untuk mcntediakan suaiu basis opinion. opini audilkami. Opinion opini Menurui opini karni, laporan keuatgan lcrlampjr In aw opinion, the acconpdnyi,lg liancial stute ents meDyaiikan secara wajar. dalan semua hal yang present Jai y, in aU naLeridl rcspetts, the fndncial material. posisi keuangan PT. Barala lndonesia (Penero) positian aj PT Btata Indanesia lPok , as af tanggal 3l Desenber 2015, serta linerja kcuangan dar Deceubet 3 t, 2a t 5, and then financiat perfamdnce a d arus kas untuk tahur yang berakhir pada langgal cdsh Jlows jb the leat then e ded, in dccahlance with tersebut. sesuai dengan Standar Akuntansi Kcmngan di Indone\ian F inancidl Accalmting Standnft^.
Kantor Akuntan Publik / Registered Pu! Tjabjt', Mrch.ljud Modopuro^d
Tjahjo Nurwantoro, NIAP / License No.07l0 Jakarta, 25 Februari 2016l.Iakatta, Febnari 25, 2Al6
f{1/61
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 1 JANUARI 2014
Catatan/ Notes ASET ASET LANCAR Kas dan Setara kas Piutang usaha setelah dikurangi penurunan nilai 31 Des 2015, 31 Des 2014 dan 1 Jan 2014 masing-masing Rp13.700.300.466, Rp9.391.048.680 dan Rp5.223.765.288 Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang retensi setelah dikurangi penurunan nilai 31 Des 2015, 31 Des 2014 dan 1 Jan 2014 masingmasing sebesar Rp631.949.464, Rp583.367.951dan Rp442.707.249 Pihak berelasi Pihak ketiga Tagihan Bruto Pemberi Kerja Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham Aset Pajak Tangguhan Properti investasi Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan 31 Des 2015, 31 Des 2014 dan 1 Jan 2014 masing-masing sebesar Rp75.973.213.754, Rp90.853.873.905 dan Rp83.701.454.319 Aset tak berwujud Aset dalam konstruksi Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2.g.4 2.h.5
31 Des. 2015/ Dec. 31, 2015
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION AS OF DECEMBER 31, 2015, DECEMBER 31, 2014 AND JANUARY 1, 2014 Disajikan kembali/Restatement 31 Des. 2014/ 1 Jan. 2014/ Dec. 31, 2014 Jan. 1, 2014 ASSETS CURRENT ASSETS Cash and Cash Equivalent Account Receivables Trade less by Impairment Loss in Dec. 31, 2015, Dec. 31, 2014 and Jan. 1, 2014, Rp13.700.300.466, Rp9.391.048.680, and Rp5.223.765.288,respectively Related Parties Third Parties Retention Receivables less by Impairment Loss in Dec 31, 2015, Dec.31, 2014, and Jan 1, 2014 Rp631.949.464,Rp583.367.951, and Rp442.707.249, respectively. Related Parties Third Parties Unbilled Receivables - Principal Related Parties Third Parties Other Receivables Inventories Prepayments Prepaid Taxes Prepaid Expenses Total of Current Assets
84.523.719.535
66.293.654.820
106.988.430.343
82.368.239.270 101.950.164.478
93.238.464.074 52.614.406.941
78.677.855.630 40.382.860.823
4.572.708.823 3.067.475.956
2.515.026.620 517.657.960
4.899.567.295 1.166.518.705
159.836.397.120 56.616.306.987 4.227.962.822 81.631.794.878 81.549.410.455 9.522.382.688 96.305.210 669.962.868.222
152.917.647.306 34.680.929.558 1.144.203.467 80.196.247.461 82.659.360.921 30.694.237.982 407.597.070 597.879.434.179
158.338.940.339 47.960.463.749 930.489.832 106.181.082.324 85.036.451.952 25.533.812.235 17.706.804.547 673.803.277.772
2.f.13 14 15
99.724.800 0 752.829.343
99.724.800 34.688.988.523 0
99.724.800 16.684.131.160 0
2.n.16 2.n.17 2.n.18 19
619.308.209.839 1.873.046.697 6.591.590.329 16.243.886.277 644.869.287.284
129.840.921.236 24.443.936 69.494.027.025 28.174.399.256 262.322.504.777
136.947.679.813 32.591.914 57.865.140.331 54.177.309.374 265.806.577.392
NON-CURRENTASSETS Investment on Shares Deferred Tax Asset Investment on Properties Fixed Assets–less by Accumulated for Depreciation in Dec.31, 2015, Dec.31, 2014, and Jan. 1, 2014, Rp75.973.213.754, Rp 90.853.873.905,and Rp83.701.454.319, respectvely Intangible Assets Assets in Construction OthersAsset Total of Non-Current Assets
1.314.832.155.506
860.201.938.956
939.609.855.162
TOTAL OF ASSET
2.i.6
2.j.7 8 2.k.9 10 11 2.l.12
Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
1
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) TANGGAL 31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 1 JANUARI 2014
Catatan/ Notes LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Uang muka order Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas pajak tangguhan Utang bank kredit investasi Utang pembiayaan Utang Rekening Dana Investasi(RDI) Liabilitas imbalan paska kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
20 2p,21 2p,22 2n,23 2q,24 25
14 26 27 28 2r,29
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham, nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar, 150.000 saham Disetor dan ditempatkan 143.203 saham Tambahan Modal Disetor Modal Donasi Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap Pengukuran Kembali Imbalan Kerja Cadangan Saldo Laba Tak Dibagi Saldo laba (rugi) JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
30
31 Des. 2015/ Dec. 31, 2015
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) AS OF DECEMBER 31, 2015, DECEMBER 31, 2014 AND JANUARY 1, 2014 Disajikan kembali/Restatement 31 Des. 2014/ 1 Jan. 2014/ Dec. 31, 2014 Jan. 1, 2014
177.520.919.958
210.280.273.560
167.074.365.815
5.704.798.373 194.848.526.679 48.941.574.205 40.207.151.692
10.047.420.031 139.510.701.429 39.453.399.037 36.647.577.171
6.123.854.344 130.152.961.892 25.100.616.124 26.568.682.879
23.403.500.192 17.200.620.644 210.032.604.352 717.859.696.096
21.534.835.578 3.510.656.142 165.733.531.751 626.718.394.699
44.449.813.407 12.911.700.346 194.895.324.771 607.277.319.579
LIABILITIES AND EQUITIES LIABILITIES Short Term Liabilities Bank Loan Account Payables Trade Related Parties Third Parties Other Payables Taxes Payables Advance Receive from Consumers Related Parties Third Parties Accrued Expenses Total Short Term Liabilities
100.141.907.990 11.194.592.460 325.570.720 88.825.439.868 74.466.755.610 274.954.266.649
0 17.545.724.220 758.648.845 88.825.439.868 74.526.570.278 181.656.383.211
0 23.896.855.980 1.053.676.025 88.825.439.868 64.500.758.083 178.276.729.956
Long Term Liabilities Deferred tax Liabilities Bank Loan-Investment Facilities Financing Payables Account of Fund Investment (RDI) Post-Employees’ Services Liabilities Total Long Term Liabilities
992.813.962.745
808.374.777.910
785.554.049.535
TOTAL LIABILITIES
143.203.000.000
128.203.000.000 15.000.000.000 127.795.363.950
128.203.000.000 15.000.000.000 127.795.363.950
396.592.898.709
0
0
(26.618.362.868) 1.574.281.752 42.599 (192.733.667.431) 322.018.192.761
(15.467.570.545) 1.574.281.752 42.599 (205.277.956.710) 51.827.161.046
(9.800.098.395) 1.574.281.752 42.599 (108.716.784.279) 154.055.805.627
1.314.832.155.506
860.201.938.956
939.609.855.162
Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
EQUITIES Shares Capital, Rp1.000.000 per share at par value Shares authorized –150.000 shares Subscribed and fully paid 143.203 shares Additional Paid-in Capital Endowment Capital Excessive of Fixed Assets Revaluation Remeasurement of Post-Employees’ Services Reserves Undistributed Profit Current Profit or Loss TOTAL OF LIABILITIES AND EQUITIES
Accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
2
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 Catatan/ Notes
2015
2014
650.207.634.808 (582.272.669.549) 67.934.965.259
2.s.31 2.s.32
568.537.261.711 (561.665.978.909) 6.871.282.802
SALES COST OF SALES GROSS PROFIT
BEBAN USAHA Beban Administrasi dan Umum Beban Pemasaran Jumlah Beban Usaha
(26.696.452.015) (6.437.671.616) (33.134.123.631)
33
(46.294.917.720) (11.511.027.010) (57.805.944.730)
OPERATING COST General and Adminisrative Expenses Marketing Expenses Total-Operating Expenses
LABA USAHA
34.800.841.628
(50.934.661.928)
INCOME FROM OPERATION
PENJUALAN BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR
PENDAPATAN DAN (BEBAN) LAIN-LAIN Selisih kurs Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain Pendapatan Bunga dan Keuangan Beban Bunga dan Keuangan Jumlah Pendapatan dan (Beban) lain-lain
17.188.658.445 23.966.040.130 (28.260.817.150) 241.309.710 (22.174.994.174)
633.746.067 6.135.478.175 (43.642.762.087) 630.714.826 (20.810.519.758)
(9.039.803.039)
(57.053.342.777)
OTHER INCOME AND (EXPENSES) Gain on exchange rate currencies Sundries Income Sundries Expenses Interest and Monetary income Interest and Monetary charges Total of Other Income and (Expenses)
Laba (rugi) bersih sebelum pajak
25.761.038.590
(107.988.004.705)
Income/(Loss) Before Tax Income
(4.543.845.754) (2.322.709.171)
(3.713.034.065) 0
Corporate Income Tax Current Tax Final Tax Non Final Tax
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Pajak Kini Final Non Final Penghasilan (Beban) Pajak Tangguhan Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
(6.350.194.385)
15.139.866.339
Deferred Tax Asset (Liabilities)
(13.216.749.311)
11.426.832.274
Total of Corporate Income Tax
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN
12.544.289.279
(96.561.172.431)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan revaluasi aset tetap Pengukuran kembali atas program imbalan kerja. Pajak tangguhan terkait dengan pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi Jumlah penghasilan komprehensif lain setelah pajak
OTHER COMPREHENSIVE INCOME 528.790.531.612 (14.867.723.098)
Account unclassified to Profit or Loss Gain on fixed assets revaluated Remeasurement of post-employees (8.532.463.174) services. 0
(128.480.702.128)
2.864.991.024
Deferred Tax related to unclassified account to Profit or Loss
385.442.106.386
(5.667.472.150)
Total of other comprehensive income
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Periode Berjalan
NET CURRENT INCOME(LOSS)
0 397.986.395.665
Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
0 (102.228.644.581)
Account subjected to Profit or Loss Total of Current Comprehensive Income(Loss)
Accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
3
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
2015
Catatan/ Notes
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND COMPREHENSIVE INCOME (Continued) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
2014
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
397.986.395.665 0
(102.228.644.581) 0
NetiIncome attributable to: Parent entity owner Non controllable interest
Jumlah
397.986.395.665
(102.228.644.581)
Total
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
397.986.395.665 0
(102.228.644.581) 0
Comprhensive Income attributable to: Parent entity owner Non controllable interest
Jumlah
397.986.395.665
(102.228.644.581)
Total
Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
4
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
Selisih/ Excessive of
Tambahan/ Addition
Modal/ Capital
Modal Disetor/ Share Deposit
Modal Donasi/ Endowment
Penilaian Kembali/ Revaluation on
Pengukuran Kembali/ Remeasurement of
Aset tetap/ Fixed Asset
Imbalan kerja/ Post-Emloyees Services
Cadangan/ Reserves
Saldo Laba/ Earning
Saldo/ Current
Tak Dibagi/ undistributed
Laba (Rugi)/ Income (Loss)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
December 31, 2014
31-Des-14 Saldo per 1 Januari 2014
128.203,000.000
15.000.000.000
127.795.363.950
Pengukuran kembali imbalan kerja
(9.800.098.395)
1.574.281.752
42.599
Balance as of January 01, 2014
(5.667.472.150)
PostEmployees’services remeasured
(96.561.172.431)
(96.561.172.431)
Total Comprehensive Income (Loss)
(205.277.956.710)
51.827.161.046
Balance as of December 31, 2014
(5.667.472.150)
Jumlah laba rugi komprehensif
Saldo per 31 Desember 2014
154.055.805.627
(108.716.784.279)
128.203,000.000
15.000.000.000
127.795.363.950
(15.467.570.545)
1.574.281.752
42.599
5
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (Continued) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Lanjutan) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
Selisih/ Excessive of Penilaian Kembali/ Revaluation on
Tambahan/ Addition Modal/ Capital
Modal Disetor/ Share Deposit
Modal Donasi/ Endowment
Aset tetap/ Fixed Asset
Pengukuran Kembali/ Remeasurement of Imbalan kerja/ Post-Emloyees Services
Cadangan/ Reserves
Saldo Laba/ Earning
Saldo/ Current
Tak Dibagi/ undistributed
Laba (Rugi)/ Income (Loss)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
December 31, 2015
31-Des-15 Saldo per 1 Januari 2015
128.203,000.000
15.000.000.000
Tambahan modal disetor
15.000.000.000
(15.000.000.000)
Koreksi modal donasi Selisih penilian kembali tetap
127.795.363.950
(15.467.570.545)
1.574.281.752
42.599
51.827.161.046
Balance as of January 01, 2015
0
Settlement of unpaid shares
(127.795.363.950)
Correction of Endowment Capital
396.592.898.709
Excessive of Fixed Asset revaluated
(11.150.792.323)
PostEmployees’services remeasured
12.544.289.279
12.544.289.279
Total Comprehensive Income (Loss)
(192.733.667.431)
322.018.192.761
Balance as of December 31, 2015
(205.277.956.710)
(127.795.363.950)
aset 396.592.898.709
Pengukuran kembali imbalan kerja
(11.150.792.323)
Jumlah laba rugi komprehensif
Saldo per 31 Desember 2015
143.203.000.000
0
0
Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
396.592.898.709
(26.618.362.868)
1.574.281.752
42.599
Accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
6
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015
2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penjualan aset tetap Pengeluaran rehabilitasi / investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Angsuran kredit Penerimaan Kredit Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) STATEMENT OF CASH FLOW FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
2014
523.150.547.969
457.589.024.875
(481.659.785.277)
(498.442.782.471)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash payments to suppliers and employees
41.490.762.692
(40.853.757.596)
Net cash used for operating activities
638.350.000 (472.422.440) 165.927.560
(154.375.888.341) 130.949.262.803 (23.426.625.538)
CASH FLOW FROM INVESTMENT ACTIVITIES 174.500.000 Acceptance of fixed asset sales (2.609.818.971) Rehabilitation expenditures/investments (2.435.318.971)
Net cash used for investing activities
(142.125.698.955) 144.720.000.000
CASH FLOW FROM ACTIVITIES FUNDING Installment credit Acceptance Credit
2.594.301.045
Net cash used for funding activities
KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
18.230.064.714
(40.694.775.522)
INCREASE/(DECREASE) IN NET CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS, AWAL
66.293.654.821
106.988.430.343
CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR
84.523.719.535
66.293.654.821
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF
Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
7
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL
PT Barata Indonesia (“Perusahaan”) didirikan oleh seorang Belanda bernama Mr. Braat. Perusahaan bergerak di bidang maintenance pabrik gula, dengan nama NV. Braat dan berkantor di daerah Krembangan. Pindah ke jalan Ngagel tahun 1924, dan tahun 1958 perusahaan dinasionalisasikan dengan nama Bappit Barata. Berdasarkan PP No. 125 tahun 1961 namanya diubah menjadi PN Barata.
PT Barata Indonesia, as a national company, herein after referred to as Company, established by a former dutch man, Mr Braat. The Company deals with maintainance of sugar factory/manufacturer, known as NV. Braat, and having its office in Krembangan regional. In year of 1924 the office moved to Jalan Ngagel, and in year 1958 was nationalised and wellknown as Bappit Barata. Base upon the Goverment’s regulatory of 1961-PP No. 125- its name was altered to PN Barata.
Pada tahun 1971 dengan PP No. 3/1971 digabunglah 3 perusahaan yaitu: PN Barata, PN Peprida dan PN Sabang Merauke, dan kemudian disahkan dengan akte Notaris E. Pondaang No. 35/1971 tanggal 19 Mei 1971 dengan nama PT Barata Metalworks & Engineering. Dengan Akte Notaris Mochamad Ali No. 29 tanggal 23 Nopember 1981 nama Barata diubah menjadi PT Barata Indonesia sampai sekarang.
In year 1971, subjected to the Goverment’s regulatory- PP No. 3/1971, the 3(three) of Company, that is, PN Barata, PN Peprida dan PN Sabang Merauke were merged into one Company with the name; PT Barata Metalworks & Engineering, established by notary deed No. 35/1971 dated on19th of May 1971, Notary Public, E. Pondaang. And since on November 23 th 1981 up to present, the name of PT Barata Metalworks & Engineering was changed to PT Barata Indonesia.
Dengan Keppres No. 44 tahun 1989, perusahaan masuk dalam jajaran BUMNIS bersama 10 BUMN lainnya, di bawah pengelolaan BPIS. Sesuai dengan Inpres No. 15 tahun 1989 tanggal 6 Mei 1989 dialihkan menjadi dibawah pembinaan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara.
With subjected to the presidential decision- Keppres No. 44 year 1989, together with 10(ten) other National Company (BUMN), the Company went into strata of BUMNIS under management of BPIS. And base upon presidential instruction- Inpres No. 15 of 1989 dated 6th of May 1989, the management of the Company is under direction of Ministery of Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara.
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN No.Kep-036/M-PBUMN/98 tanggal 7 Agustus 1998, pemilikan sahamnya dialihkan kepada PT Pakarya Industri. Berdasarkan RUPS luar biasa PT Pakarya Industri tahun 1999 nama PT Pakarya Industri dirubah PT Bahana Pakarya Indutri Strategis.
Based upon ministrial decision of state’s Ministery of Pendayagunaan BUMN- No.Kep-036/M-PBUMN/98 dated 7th of August, 1998. The ownership of share was rendered to PT Pakarya Industri. With respect to the extra ordinary of shareholders’ meeting of PT Pakarya Industri in 1999 (RUPS), the name of PT Pakarya Industri was changed to, known as PT Bahana Pakarya Indutri Strategis.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.52 tahun 2003 tanggal 23 September 2003 tentang Penyertaan Modal Negara RI ke Dalam Modal Saham PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, PT Krakatau Steel, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Inka, PT Inti, PT LEN Industri dan Pembubaran BPIS serta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUBSLB) Perusahaan tanggal 31 Oktober 2003 telah diputuskan pengalihan saham PT BPIS (Dalam Likuidasi) dan saham
Based upon the Government’s Regulatory of No. No.52 year of 2003, dated 23th of September, 2003 as to Capital Investment of the State of Republic of Indonesia into National Company i,e: PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, PT Krakatau Steel, PT Barata Indonesia, PT Boma Bisma Indra, PT Inka, PT Inti, PT LEN Industri and as to the Terminition of BPIS and aswell the decision of the extra ordinary of shareholders’ meeting(RUBSLB) of the Company as of 31th of October 2003 was already determined that the share of PT BPIS (in the process of Liquidation)
8
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
minoritas lainya kepada Menteri Negara BUMN Republik Indonesia.
and of others’ minorities was rendered to ownership of State Ministery of BUMN of Indonesian’s Republic.
Pengalihan saham juga diikuti dengan perubahan pasal-pasal dalam anggaran dasar perusahaan yaitu pasal nama perusahaan, pasal susunan modal, pasal direksi, pasal komisaris, dan pasal pembagian laba.
The transfering of shares are as well being followed the alteration of provisions in the Company.s article, namely, provision of company’s name, provision of capital structure, provision of directors, provision of board of commissioners, and provision of profit sharing.
Berdasarkan RUPS PT Barata Indonesia (Persero) tanggal 15 Desember 2005 dan Tambahan Berita Negara RI No.: 36 tanggal 5 Mei 2006, tempat kedudukan PT Barata Indonesia (Persero) semula “Surabaya” berubah “Gresik”.
Based upon Shareholders’ meeting of PT Barata Indonesia (Persero) dated on 15th of December 2005 and as well was listedd in state gazette No.:36 dated on 5thof Mei 2006. The residence of PT Barata Indonesia (Persero) was previously located in Surabaya by present is located in Gresik.
Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Akta Notaris Ranti Nursukma Handayani, SH No. 148 tanggal 26 Juni 2008, yang mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU.39405.AH.01.02 tahun 2008.
The articles of Company have amended several times, and the most recent was legally strengthened before notary Public, Ranti Nursukma Handayani, SH, the deed No. 148 dated 26th of June 2008, and officially having an approval from Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia under No.AHU.39405.AH.01.02 in year of 2008.
Kegiatan operasi Sesuai pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perseroan ialah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijakan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khusunya penyelenggaraan pusat keunggulan dalam memproduksi peralatan industri berat, pemesinan, pengecoran dan suku cadang serta usaha-usaha lain yang dapat menunjang usaha tersebut di atas, yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
The Company’s Activities With reference to company’s article provision 3, the aim and goal of Company is to participate in, performing and supporting the policy of Government’s program mainly in national development and economic, and especially in maintaining high prime quality as a central of manufacturing or fabricating of heavy duty machinery, foundry, related parts and other activities related to supportable to such a business mentioned above in order to achieve a highly and strong product for facing hard competition, and as well to make a good profit for increasing Company’s value with consistently adopting the principles of corporate’s business.
Secara garis besar, kegiatan operasi/usaha Perusahaan bergerak dalam bidang berikut :
In a more detail, the business’ activities of Company deals with the following activities:
Foundry/Pengecoran, melaksanakan order/ pekerjaan yang kegiatannya berhubungan dengan pengecoran dengan hasil produk antara lain: bogie, coupler, roll gilingan, mill stand, grate plate, crusher dan roder horn. Konsumen untuk bidang foundry antara lain: Industri Perkeretaapian, Industri Agro, Industri Semen, Industri Pertambangan dan Industri Perkapalan.
Foundry, perfoming or executing job order having a relation to foundry, with output or product such as follows: bogie, coupler, wind roll, mill stand, grate plate, crusher and roder horn. Consumers of these product comprise of: trainship industry, agro industry, cement industry, mining industry, vessels industry.
the
9
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
Industry Equipment & Components (IEC), melaksanakan order/pekerjaan yang berhubungan antara lain dengan produk pintu air, rig (on shore), boiler, vessels, kiln dan cane preparation. Konsumen untuk bidang IEC antara lain: Industri Gula, Industri Semen, Infrastruktur Pengairan, Industri Migas, Industri Proses dan Industri Tenaga Listrik. Special project EPC, melaksanakan order/pekerjaan proyek antara lain berupa storage tank and utilities, pipeline / plant piping, agro industries plant, power plant dengan konsumen antara lain Industri Gula, Industri Pengolah Perkebunan, Industri Migas dan Industri Tenaga Listrik. melaksanakan order/pekerjaan proyek antara lain berupa storage tank and utilities, pipeline / plant piping, agro industries plant, power plant dengan konsumen antara lain Industri Gula, Industri Pengolah Perkebunan, Industri Migas dan Industri Tenaga Listrik.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. GENERAL (Continued)
Component and Equipment Industry (CEI) performs and maintains job order which relating to product or output: water gate, rig on shore, kiln and cane preparation. The consumers of these products comprise of: sugar factory,cement industry, Irigation infrastructure , oil and gas industry, processing industry and electricity power industry. Project Specializing in Certain Product -EPC, performs and maintains certain job/work order which relating to product or output: tank storage and utilities, pipeline / plant piping, plant agro industries, power plant and the like. The consumers of these products comprise of: sugar factory, farming’s harvest processing industry, oil and gas industry, electricity power industry. Performing and maintaing certain job/work order which relating to product or output: tank storage and utilities, pipeline / plant piping, plant agro industries, power plant and the like. The consumers of these products comprise of: sugar factory, farming’s harvest processing industry, oil and gas industry, electricity power industry.
Struktur Organisasi Sesuai Surat Keputusan Direksi No. K.15.411 tanggal 14 Agustus 2015 yang disempurnakan dengan Surat Keputusan Direksi No. K. 15.545 tanggal 22 Desember 2015, struktur organisasi Perusahaan adalah sebagai berikut :
Structure of Organization With regard to decision letter of Directors No. K.15.411 dated 14th of August 2015,and following strengthened with decision letter of Directors No. K.15.545 dated 22th of December 2015, the structure of organization of the Company are as follows:
Dewan Direksi, terdiri dari : Direktur Utama Direktur Keuangan & SDM Direktur Operasi
Board of Directors consist of: President Director Finance and Human Resources Director Operation Director
Direktur Utama membawahkan : Satuan Pengawasan Intern
President Director controls and manages: Internal Control Unit Functional
Direktur Keuangan & SDM membawahkan :
Finance and Human Resources Director controls and manages: Risk and Commercials Bureau Finance and Accounting Bureau Human Resources Bureau Secretary
Biro Komersial & Resiko Biro Keuangan & Akuntansi Biro Sumber Daya Manusia Sekretaris Perusahaan
10
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
Direktur Operasi membawahkan : Biro Sistem Manajemen Biro Penelitian & Pengembangan Biro Pengadaan Divisi Industri Divisi Konstruksi Divisi Area Divisi Pengembangan Usaha
Operation Director controls and manages Management system Bureau Reseach and Development Bureau Procurement and Logistic Bureau Industry Division Construction Divion Regional Division Business Expansion Bureau
Divisi Industri membawahkan : Pabrik Pengecoran Pabrik Peralatan Industri Berat (PIB) Pabrik Peralatan Industri Agro (PIA)
Industry Division manages and controls Faundry Manufacture Heavy Duty Equipment/Machinery Manufacture Agro Equipment Industry
Divisi Konstruksi membawahkan : Proyek-Proyek
Construction Division manages and controls Projects
Divisi Area membawakan : Cabang Medan Cabang Cilegon Cabang Tegal
Regional Division manages and controls: Branch of Medan Branch of Cilegon Branch of Tegal
Divisi Pengembangan Usaha membawakan : Pemasaran Pengecoran Pemasaran Peralatan Industri Berat (PIB) Pemasaran Peralatan Industri Agro (PIA) Pemasaran Konstruksi Migas Pemasaran Konstruksi Industri Kantor Jakarta
Business Expansion Division manages and controls Marketing of Faundry Product Marketing of Heavy Duty Equipment Marketing of Agro Equipment Industry Marketing of Oil and Gas Equipment Marketing of Industrial Construction Jakarta office
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
Composition Directors
Dewan Komisaris : Sesuai Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Barata Indonesia (Persero) Nomor : SK-169/MBU/2013 tanggal 01 Maret 2013 dan Nomor : 378/MBU/2013 tanggal 11 November 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Komisaris PT Barata Indonesia (Persero), telah diangkat Bapak R. Agus Sartono sebagai Komisaris Utama dan Bapak Pungky Sumadi serta Bapak Adriansyah sebagai Komisaris, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Board of Commissioners: With respect of decision letter of Share holders’ meeting of PT Barata Indonesia (Persero),Minister of State Owned Company (BUMN) No.SK169/MBU/2013dated 01st of March, 2013 and No. 378/MBU/2013 dated 11th of November 2013 as to Retiring and Appointing of Membership of Commissioners of PT Barata Indonesia (Persero), Mr R Agus Sartono was appointed to as President Commioner, Mr Pungky Sumadi and Mr Adriansyah, both, was appointed to as Commissioner. And hence the composition of board commisioner as of December 2014 are set out as follows:
of
Board
of
Commissioners
and
11
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL (Continued)
1. UMUM (Lanjutan) Komisaris Utama Komisaris Komisaris
R. Agus Sartono Pungky Sumadi Adriansyah
President Commissioner Commissioner Commissioner
Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Barata Indonesia (Persero) Nomor : SK-165/MBU/09/2015 tanggal 02 September 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Barata Indonesia (Persero), memberhentikan dengan hormat Bapak R. Agus Sartono sebagai Komisaris Utama dan Bapak Pungky Sumadi sebagai Komisaris, dan mengangkat Bapak Triyogi Yuwono sebagai Komisaris Utama dan Bapak Katno sebagai Komisaris.
Pursuant to decision letter of Share holders’ meeting of PT Barata Indonesia (Persero),Minister of State Owned Company (BUMN) No.SK-165/MBU/09/2015 dated 02nd of September, 2015 in respect of Retiring and Appointing of Membership of Commissioners of PT Barata Indonesia (Persero), Mr R Agus Sartono, and Mr Pungky Sumadi, the both, were retired with courtesy, and Triyogi Yuwono with Mr Katno, the both, was appointed to as President Commissioner and commissioner respectively.
Sehingga susunan Dewan Komisaris PT Barata Indonesia (Persero) per 31 Desember 2015 sebagai berikut :
And hence the composition of board commisioner as of December 2014 can be set out as follows:
Komisaris Utama Komisaris Komisaris
Triyogi Yuwono Katno Adriansyah
Dewan Direksi : Berdasar Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK371/MBU/2013 tanggal 21 Oktober 2013 tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota Direksi PT Barata Indonesia (Persero) dan SK-174/MBU/08/2015 tanggal 20 Agustus 2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan AnggotaAnggota Direksi PT Barata Indonesia (Persero), maka susunan anggota Direksi per 31 Desember 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut : Direktur Utama Direktur Direktur
Board of Directors Based upon the Decision Letter of Minister of State Owned Company(BUMN) No. SK- 371/MBU/2013 dated 21st of October, 2013 in respect of Retiring and Nomenklatur Alteration of Occupation of Directors membership in PT Barata Indonesia (Persero), and Decision Letter no.SK-174/MBU/08/2015 dated 20th August, 2014 as to Retiring and Appointing of Membership of Directors of PT Barata Indonesia (Persero), therefore, the Composition of Directors as of December 31, 2014 and 2015 are set out as follows:
Zakky Gamal Yasin Tony Budi Santosa Yoyok Hadi Satriyono
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Karena adanya revisi PSAK 24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif mulai tahun 2015, maka berdampak pada reklasifikasi dan penyajian sehingga perusahaan harus menerapkannya secara retrospektif, menyajikan laporan posisi keuangan tiga tahun komparatif yaitu tahun 2015, komparasi tahun 2014 dan awal periode 2014.
President Commissioner Commissioner Commissioner
President Director Director Director
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Since the revision of Financial Accounting Standard Assertion-(PSAK 24-Revision of 2013) put into effect in year of 2015, in order the current year reporting to obtain the comparability concept, the Company had to make some reclassification and restatement for preceding 3 (three) period reporting in retrospective manner ie opening balance of 2014, ending balance of 2014. And hence financial position of 2015 presents comparable to those of ending balance of 2014 and opening balance of 2014.
12
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Berikut ini adalah beberapa kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
The following are the significant accounting policies adopted by Company in preparing of financial statement with respect to Financial Accounting Standard in Indonesia.
a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Indonesia - Ikatan Akuntan Indonesia.
a. Compliance Statement The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia (PSAK) and Financial Accounting Standards Intrepretation (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants.
b. Dasar Penyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, disusun berdasarkan konsep akrual dan harga perolehan historis, kecuali beberapa akun tertentu yang diukur dengan cara sebagaimana yang diuraikan dalam kebijakan akuntansi di akun yang bersangkutan.
b. Basis of Presentation and Measurement of Financial Statements The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for several certain accounts measured by using as stated and disclosed in note of the related individual account
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memerlukan penggunaan estimasi tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan atau kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan, diungkapkan dalam Catatan 3.
Preparation of Financial Statement in accordance with Financial Accounting Standard in Indonesia require the use of specified estimation. And the preparation of Financial Statement also compell management to make some assumptions in implementing Company’s Accounting Policies. Areas required for high attention on complexiticy and judgment, or the areas in which the assumptions and estimations are significant on Financial Statement, are disclosed in Note 3.
Laporan arus kas, disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang mengelompokkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari uang kas dan bank, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dikurangi dengan cerukan.
The statement of cash flow is prepared based on the direct method by classifying incoming and out going cash flows and cash and equivalent into the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of presentation of the statement of cash flow, cash and deposits held at any time can be withdrawn and other short term highly liquid investments with original maturities of three months or less, lessened by bank draft.
13
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan.
c. The Statement and Interpretation on Revised and Renewal of Financial Accounting Standard which are in effect on Current Year
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) dan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, yaitu: - PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK No. 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”
The following are the new standard, amendemen on standard and interpretation of standard issued by The Board of Financial Accounting Standard-Association of indonesian Accountant (DSAK-IAI), and being in effect for the period setting up as of January 1, 2015, and or after that date, that is: - PSAK No. 01 (Revised 2013) “Presentation Financial Report” - PSAK No. 04 (Revised 2013) “Exclusive Financial Report ” - PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investment on Association’s entity and Joint Venture” - PSAK No. 24 (Revised 2013) “Post-Employment Benefit” - PSAK No. 46 (Revised 2014) “Income Tax” - PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment on Asset Value” - PSAK No. 50 (Revised 2014) “Monetary Instrument: Presentation” - PSAK No. 55 (Revised 2014) “Monetary Instrument: Recognition and Measurement” - PSAK No. 60 (Revised 2014) “Monetary Instrument: Disclosure” - PSAK No. 65 “Consoldation of Financial Report” - PSAK No. 66 “Joint Management” - PSAK No. 67 “Significant Disclosure on Others’ Entity” - PSAK No. 68 “Measurement of Fair Value” - ISAK No. 26 (Revised 2014) “Inherent Derivative Revaluation”
-
PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” PSAK No. 67 “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” PSAK No. 68 “Pengukuran Nilai Wajar” ISAK No. 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat”
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan : - PSAK No. 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan adalah:
The Adoption of the renewal and amendement on, and relevant to Accounting Standard as mentioned above has significantly impact on Company’s Financial Statement: - PSAK No. 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Report” PSAK No.1 (Revised 2013) rule of changes in format and revising the title of report. This standard is in effect retrospectively, and accordingly of a certain comparable information has been restated. A significant impact on the changes of this accounting standard over Company’s Financial Report are as the following:
14
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continue)
c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan (Lanjutan)
c. The Statement and Interpretation on Revised and Renewal of Financial Accounting Standard which are in effect on Current Year (Continued)
- Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” menjadi “Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain” - Adanya tambahan komponen laporan keuangan yaitu informasi komparatif, yang terdiri dari informasi komparatif minimum dan informasi komparatif tambahan - Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi (a) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi; dan (b) pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi.
- The changes of title of Report that the former was “Statement of Coprehensive Income” chengd to “Profit or Loss Statement and Other Comprehensive Income” - There is an supplementary on Financial Report Component, that is, comparative information, consisting of minimum comparative information and supplementary of comparative information. - There is the requirement for presentation other comprehensive income classified into (a) group of accounts are unable to be reclassified to profit or loss; and (b) group of accounts are able to be reclassified to profit or loss.
- PSAK No. 15 (Revisi 2013) Revisi standar ini mengakui bahwa dalam beberapa keadaan, entitas memiliki, secara substansi, kepemilikan yang ada saat ini sebagai hasil dari suatu transaksi yang saat ini memberinya akses kepada imbal hasil yang berhubungan dengan bagian kepemilikan. Dalam keadaan tersebut, proporsi yang dialokasikan kepada entitas ditentukan dengan memperhitungkan pelaksanaan akhir hak suara potensial dan instrumen derivatif lain yang saat ini memberikan entitas akses tehadap imbal hasil.
-
PSAK No. 15 (Revised 2013) Revision of this standard recognized that in some circumstances, substantially the entity substantially own, the ownership held currently is as resulting from an transaction that currently provide the entity with the access to proceeds relating to portion of ownership. In such circumstances, the proportion being allocated to entity determine by calculating the final performance of potential voting rights and other derivative instrument held currently provide the entity with the access to proceeds.
Penerapan revisi ini tidak memberikan pengaruh terhadap laporan keuangan pada penerapan awal.
Adoption of this revision do not cause affection on toward Financial Statement as of initial stage/phase
-
PSAK No. 24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja”. Revisi penting pada standar ini yang relevan bagi Perusahaan adalah semua keuntungan dan kerugian aktuarial harus diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain dan biaya jasa lalu diakui pada laba rugi.
- PSAK No. 24 (Revised 2013) “Post-Employment Benefit”. Significant revision on this standard relevant to Company is that all profit or loss from actuarial assessment have to be directlyrecognized in Other Comprehensive Income and Expense, and then in Profit or Lossi.
-
PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”. PSAK No. 46 (Revisi 2014) ini menghilangkan pengaturan tentang pajak final karena tidak termasuk dalam lingkup PSAK 46.
- PSAK No. 46 (Revised 2014) “Income Tax”. This PSAK No. 46 (Revised 2014) remove the ruling over final income tax, since such final income tax is not under authority of PSAK 46
15
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
d. Penjabaran Mata Uang Asing i. Mata uang fungsional dan penyajian Pos-pos dalam laporan keuangan dari setiap entitas dalam Perusahaan diukur dalam mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan. ii. Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah dijabarkan menjadi mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs yang digunakan untuk mata uang asing utama adalah sebagai berikut (nilai penuh): 31 Desember 2015 December 31, 2015 Mata Uang Dollar Amerika
13.795,00
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Conversion of Foreign Currency i. Presentation and functional currency. The Accounts presented in Financial report of every entity belonging to Company is measured in currency on a domain of economic environment in which the entity operates (functional currency). Financial Statements are presented in IndonesiaRupiah(IDR) currency as functional currency, and as well presentation and measurement of Company. ii. Transactions and Balances The transactions involving other than indonesia rupiah currencies (IDR) are converted into indonesia rupiah currency by using the prevailing exchange rate at the date when the transaction occurred As of reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were translated into Indonesia rupiah at the Bank Indonesia mid-rate, issued and announced at that date. 31 Desember 2014 December 31, 2014 12.440,00
Currency United States America Dollar
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.
Gains or losses arising from settlement of transactions in foreign currencies and from translating monetary assets and liabilities in foreign currencies into indonesia rupiah currency were recognized in profit or loss accounts
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
e. Transactions with related parties a. Person or nearest relative family having relation with holder reporting entity, if the person mentioned: i. Having solely or join a control of, or rule over holder reporting entity; ii. Having significant influencies/capacities on holder reporting entity; or iii. Key Person Management of holder reporting entity.
16
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) b. Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
e. Transactions with related parties (Continued) c. One of entities related with holder reporting entity if fulfill criteria such as the following: i. The entity and holder reporting entity belong to the same group of business(denoting: parent, subsidiary, sub-subsidiary, and subsubsidiary related with another entity of same business). ii. One of entities are the association entity or a joint venture of other entity (or, association entity or joint venture belonging to a group business, in which the other entitiy is a member of it iii. The both of entities is a joint venture of the third party of same business iv. One of entities is joint venture of the third entity, and other entity is an association of the third entity v. The entity is a post-employment benefits program for managing and maintaining the benefits of one of concerned entities or the entity which is related to concerned entity. If the concerned entity is a entity managing and maintaining such a program, therefore, sponshor entity also relate with the concerned entitiy vi. The entity is under control or join control by the person who is identified in alphabet (a) vii. The person who is identified in alphabet (a) (i) owning significant influencies/capacity over entity or Key person managemen entity
f. Instrumen Keuangan
f. Monetary instrument
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
The company makes a classification of instrument are as follows:
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Monetary Assets Monetary assets are grouped into 4(four)categories, that is, (i) monetary asset which is measured at fair value by way of profit or loss (ii) lend account and receivable, (iii) investment owned up to maturity date and (iv) monetary assets which is available for sale. The classification depend on intention of acquisition of the monetary assets. The managemen determines such a classificatian of monetary assets as of initial recognition.
monetary
17
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) - Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
f. Monetary instrument (Continued) - Monetary assets measured at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Monetary assetts measured at fair value through Profit or Loss (FVTPL) are monetary assets designated to be traded. Monetary assets are classified as commercial goods, if the assets acquired especially intend to be sold, or repurchased within short time, and indicate that there is any evidence in respect of profit taking characteristic in short term manner. Derivative is classified as assets are ready for sale except has been determined and effective as hedging value instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan perolehannya diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Selanjutnya, aset keuangan FVTPL disajikan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
As of initial recognition, monetary assets measured at fair value by way of profit or loss are recognized at its fair value. The cost of transactions pertaining to its acquisition are recognized as expenses in profit or loss in current period. And monetary assets of FVTPL are presented at fair value with gain or loss and changes in fair value are recognized in profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2015 serta 31 Desember 2014, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada FVTPL.
As of December 31, 2015 and December 31, 2014, the Company did not hold monetary assets being measured at FVTPL
- Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
- Loan being rendered and Receivables. Loans being rendered and Receivables are nondervatives monetary asset with regular payment or fixed amount payment and not dealing with the quotation in active market. As of initial recognition, the loan being rendered and receivable are recognized at its fair value added with transaction cost and further, measured at its cost acquisition, and amortized with the use of effective interest rate method. Cash and cash equivalent, time deposit, account receivables, retention receivables, other current assets, third party related transaction-non business, and others non current monetary asset are including in this category.
Kas dan setara usaha, piutang lainnya, piutang keuangan tidak kategori ini.
kas, deposito berjangka, piutang retensi, aset keuangan lancar pihak berelasi non-usaha dan aset lancar lainnya termasuk dalam
- Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
- Investment held up to maturity Investment held up to fall due is a non-derivative monetary asset with regular payment or fixed amount payment and its due date has been exactly ascertained, in which the managemen has an positive intention and capability to possess such a monetary asset up to falling due, other than
18
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
f. Monetary instrument (Continued) a. Investment as of initial recognition are recorded as monetary asset measured at fair value through profit or loss; b. Investment intended in the group ready for sale; and c. Investment fulfilling the definition of loan being rendered and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
As of initial recognition, investment held up to fall due are recognized at its cost added cost of transactions, and subsequently measured at its acqusition cost, and further amortized with use of effective interest rate method.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan tidak memiliki investasi yang dimiliki hingga jatuh temponya.
As of December 31, 2015 and December 31 ,2014 , the Company did not hold such invesment owned up to its fall due.
- Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivative yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan kedalam tiga kategori sebelumnya.
- Monetary Assets ready for sale (AFS) Monetary Assets ready for sale (AFS) are nonderivative monetary asset intended ready to be sold or unclassified into previous category.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada penghasilan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
At the first of initial recognition, the asset monetary ready for sale are recognized at its fair value added cost of transaction and subsequently measured at its fair value whereat profit or loss recognized in other comprehensive income, except for loss of impairment and gains or losses from exchange rate difference until monetary asset quited its recognition. If the monetary asset ready for sale undergo impairment of it, accumlative profit or loss that previously recognized in equity, and further recognized in profit or loss and other comprehensive income.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Subsequent to initial reccognition, monetary asset of AFS measured at its fair value. Gains or losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income, except for loss of impairment, and gains or loss arising from exchange rate of foreign currencies, until such a monetary asset quitted its recognition. At the time of its recognition quited, the accumulative gains or losses that previouly recognized in other comprehensive income are reclassified from equity to profit or loss as reclassification adjustment.
19
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter diakui sebagai laba atau rugi. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: - Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya. - Investasi dalam ekuitas saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dicatat pada nilai wajar.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Monetary instrument (Continued) Impairment on asset, interest computed by using effective interest rate, and gains or loss of exchange rate on monetary asset are recognized as profit or loss. Investment reclassified as monetary asset ready for sale are as the following: - Investment on shares unavailable for its fair value with the ownership of it lower than 20%, and its other long term investment are recorded at its acquisition cost. - Investment on share’s equity available at its fair value with the ownership of it lower than 20% and reclassified as a monetary asset ready/available for sale are recorded at its fair value.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah Investasi Tersedia untuk Dijual.
As of Desember 31, 2015 dan Desember 31, 2014, monetary asset ready/available for sale are true to Invest ment Available/Ready for Sale.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment of Monetary Asset At every closing of reporting period, the Company made reviews and evaluation on monetary asset or group whether or not there are objective evidence for those of assets having experience of impairnent. Those monetary assets or group are reduced their value, and or the loss of impairment occurred, if and only if finding objective evidence of the impairment as the result of one event or more taking place subsequent to initial recognition of those assets(the losses of event’s impact), and such those events have impact on prediction of future cash value of monetary asset or group being capable to be precisely projected.
Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai: a. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;
The following are characterically objective evidence that monetary asset or group experiencing the impairment: a. Financial deficiency in significance experienced by the debtors, or the parties who borrows money b. Violating in contract agreement, as in payment failure or payment delay of principal loan or interest income; c. There are potentiality that the debtors or the parties who borrows money states or, are on the point of bankcruptcy or make a reorganisation of other financial structure;
20
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) d. Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomik yang berkorelasi dengan gagal bayar.
f. Financial Instrument (Continued) d. Finding several observable data that indicate there is an impairment on the prediction of future cash flow from te group monetary assets starting from initial recognition of asset, such as inability to badly failure payment of debtors or state and condition of economic being relevant to payment failure.
Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.
As for investment on equity instrument, significant decrement or long term at fair value of equity instrument recorded lower than at acquisition cost is as an objective evidence on occurrence of decrement value.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.
If there is an indication that objective evidence of decrement value having occurred on the loan rendered and receivables or investment held within maturity or through falling due date being recorded at acquisition, then the total of loss measured as differences between the amount of assets recorded with present value of future cash flow being discounted by using initial effective of interest rate on those assets, and recognized in profit or loss.
Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.
If the drecement in fair value of monetary asset ready/available for sale had been recognized in other comprehensive income, and proving the indication of objective evidence that those monetary asset experiencing decrement in value, therefore cummulative losses prior to being recognized in other comprehensive income were reclassified from equity to to profit or loss as reclassification adjustment, eventhough those monetary asset are unquitted its recognition. The total of cummulative losses being reclassified are the differences between its acquisition, after being deducted by settlement of its principal and amortisation, and present fair value, deducted with decrement value of those monetary asset prior to recognized in profit or loss
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Financial Liability and Equity Instrument
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Classification as liabilty and equity Monetary liability and instrument equity as stated by the Company are classified according to substance of contractual agreement and the definition of monetary liability and equity instrument.
21
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
f. Financial Instrument (Continued) Equity Instrument Equity instrument is a every contract providing a residual right on the company’s asset after being deducted with all of its liabilities. Equity instrument are recorded at net income after deducted by direct cost of emition.
Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham.
Reacquisition of shares published and emitted by Company are recorded by using cost method. Those shares repurchased are recorded at reacquisition cost and presented as deduction of capital shares of capital.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan tidak memiliki instrumen ekuitas.
As of December 31, 2015 dan December 31, 2014, the Company did not hold any equity instrument.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. - Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Monetary Liability Monetary liabilities are categorized into (i) monetary liability measured at fair value through profit or loss, and (ii) monetary liability measured at acquisition cost and being amortized - Monetary Liability Measured Through Profit or Loss (FVTPL) - Fair value of monetary liability measured at its fair value through profit or loss are monetary liabilities intended to be traded. Monetary liability reclassified as traded if they are mainly acquired for purpose of being sold, or repurchased within short term treatment, and found the proof as to profit-taking manner in most present short term. Derivatives are reclassified as liabilities being traded except appropriated to and effective as hedging value instrument.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diakui pada nilai wajarnya. Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitannya diakui pada laba rugi tahun berjalan. Kenaikan atau penurunan nilai wajar selanjutnya diakui pada laba rugi.
As of intial recognition, monetary liabilities measured at FVTPLrecognized at its fair value. Cost of transaction relating to its publishing and emiting recognized in current profit or loss. Increment or decrement in fair value subsequently recognizes in profit or loss.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
As of December 31, 2015 and December 31, 2014, Company did not hold monetary liability such these categories.
22
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Financial Instrument (Continued)
- Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
- Monetary Liability Measured With Acquisition Cost be Amortized. Monetary liability unreclassified as monetary liability measured at its fair value through profit or loss are categorized and reclassified measured with acquisition cost amortized. The acquisition cost amortized are computed by using effective interest rate, deducted with decrement value and payment of principal. The computation also include premium or discount when the acquisition occurred, added with transaction cost and the unparted cost relating with, of effective interest rate
Liabilitas Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah utang bank, utang usaha, beban akrual dan utang lain-lain.
Monetary Liability As of December 31, 2015 and December 31, 2014, monetary liability categorized sebagai monetary liability measured by acquisition being amortized are bank loan, account payable trade, accrued expenses and other payable.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Perusahaan secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Perusahaan mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan tetap mengakui aset keuangan tersebut.
Quitting Recognition of Monetary Asset and Liability The Company quits recognition of monetary asset, if and only if, the contractual right on cash flow derived from monetary asset come to an end, or The Company takes the place of contractual rights to receive cash derived from monetary asset, or is steady in owning contractual rights to receive the cash but also takes contractual obligatory to pay cash flow of which is received to one payee or more by tying an agreement. If the Company substantially takes the place of all risks and benefits on ownership of monetary asset, then The Company put an end to recognition of monetary asset and separately recognize as asset or liability for any right and obligatory arising or being still owned in those taking the place of it. If the Company substantially does not take the place of it, and does not own all the risks and benefits on ownership of those monetary asset, and has a control, therefore the Company recognizes the monetary asset in amount of going concern involvement with those monetary asset. If the Company substantially does still own all the risks and benefits on ownership of those monetary asset, then the Company still recognizes those monetary asset.
23
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
f. Financial Instrument (Continued)
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
The Company discontinues the recognition of monetary liability, if and only if, the monetary liability comes to and end, that is, when the obligation specified in the contract released or cancelled or expire by itself.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Mutual Elimination inter Financial Instrument Monetary asset and liability are presented in mutual elimination, and the net amount is presented in consolidated financial position, if they has a legal power of rights to mutually eliminate on those amounts recognized, and has a deliberation to settle in net amount manner, or realize those assets and settle those liabities simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.
Effective interest rate method Effective interest rate method is a method used for computing acquared cost being amortized of monetary asset or liability (or group monetary asset or liability) and a method used for allocating interest income or interest charge during the relevant period. Interest rate method is the interest rate discounting precisely the estimation of future value of cash payment or cash receipt during the age predicted of financial instrument, or if more precisely, utilized the shorter period to obtain a yield of net amount of monetary asset and liability. In the course of computing by using effective interest rate, the Company estimates the cash flow by judging all contractual requirement in those financial instrument., such as accelerated settlement, purchase option or other option alike, but not judging the future credit loss. This computation copes with all commisions and other form being paid or received by the parties as specified in the contract which form unseparated part from effective rate, cost of transaction, and all the premiums and other discounts.
24
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
f. Financial Instrument (Continued) Defining Fair Value. Fair value of monetary asset and liability is estimated to obtain the requirement of recognition and measurement or requirement of disclosure.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: i. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1) ii. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan iii. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
PSAK No. 60 “Financial Instrument: Disclosure” required for the disclosure on measuring fair value with degree of hierarchies on fair value, are as follows: i. quotion price (unadjusted) in active market for identical asset and liabilitiy (degree1)
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
Fair value of financial instrument traded in active market are determined by using a specified technique of valuation. The technique use market data being capable to be observed as long as available, and as minimum as possible do not refer to estimation. If all the significant input toward fair value are able to be observed, these financial instrument include in degree2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.
If one significant input or more do not base upon, or refer to, observable market data, then those instrument went into degree3. These treatment are applied for certificate of equity security which are not marketable securities.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: - penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan - teknik lain, seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
a specified technique of valuation is used for determining a monetary instrument comprising: - application of the price acquired from market or securities broker for homogeneous instrument; and - other technique, such as analysis of cash flow discounted are applied for determining other value of monetary instrument.
g. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya
g. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at any time be withdrawn and other short term highly liquid investments with original maturities of three months or less and not to be used as pledge/secure or tied on its application.
ii.
input price other than quotion including the degree1 observable for asset or liability, either directly (e,g the price) or indirectly (e,g derivative price) (degree2), and
iii.
input price for asset and liability are not based on market price being capable to be obseved (unobservable input price) (degree 3).
25
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Piutang Usaha dan Lainnya Piutang usaha dan lainnya pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan untuk penurunan nilai. Jika piutang diharapkan tertagih dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika lebih, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
h. Account Receivable and Others Debtors Account Receivables Trade and Others are initially recognized at fair value, and subsequently measured at cost value being amortized by using effective interest rate method, and being less by depreciation of decreasing of value. When Account Receivables Trade and Others are expected to collect in 1(one) year period or less (or in normal operation cycle of business, if longer). The Related Account Receivables Trade and Others are grouped in Current Assets. And when longer, The Related Account Receivables Trade and Others are presented in Non Current Assets.
Kolektibilitas piutang usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukkan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Review on collectibility of account receivables trade are made regularly. When the receivables were found uncollectible immediately to write off directly to lessen the value of its indivual record.Receibles Doubtful account is applicable when objectivity of evidence is strongly found that Company is unable to collect of all its receivables with respect of initial or original term and condition. The Financial difficulties experienced by the debtor having a potential for him to declare that his or her Company goes Bankcruptcy or the debtor take an action to reorganise financial structure and or failure and delay in payment, all of these are an indication that there is an impairment in Receivables. The amount of impairment is a different amount between asset value in record and present value of future cash flow at the intitial effective interest rate. Cash flow in relation with current receivables-short term were not discounted when the impact of discount is immaterial.
i. Piutang Retensi Piutang retensi merupakan piutang perusahaan yng ditahan oleh pemberi kerja, yang akan dibayar setelah masa pemeliharaan berakhir. Piutang retensi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi setelah dikurangi akumulasi penurunan nilai.
i. Retention receivables Retention receivables are a partial receivables retained by consumer, which will be paid by consumers subsequent to sales services ended. Retention receivables are initially recognized at its fair value, and further recognized measured at acquisition cost amortized after being deducted accumulated impairment. j. Gross Receivables to Consumers(Receivables Unbilled or Uninvoiced) Gross recivables to consumers are receivables resulting from contractual work of costruction being taken for the benefit of consumers, however such works of construction is still in perfomance. The gross receivables are presented with a different amount between cost as incurred, added by the amount of profit recognized, less by the amount of loss recognized and receipts.
j. Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan untuk pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi, ditambah laba yang diakui, dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin.
26
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
j. Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja (lanjutan) Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara progres fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal posisi keuangan.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Gross Receivables to Consumers(Receivables Unbilled or Uninvoiced) Gross recivables are recognized as revenue according to percentage of completion method as stated in the notification of work completion at the date of financial position, and hence no invoice issued since there is a time difference between date of the notification of physical work and invoices of work rendered as of financial position.
k. Persediaan Persediaan barang jadi dan bahan setengah jadi diakui berdasarkan harga pokok produksi, sedangkan bahan baku/pembantu diakui berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
k. Inventory Finished goods and work in process are completely recognized according to production cost , the work in process is recognized according to production cost, while main and ancillary substances are recognized according to which one of the lower cost between acquired cost value and net of realization value. The acquired cost is determined with average weighted method. The net of realization value is an estimation of price of sales, in normal operating activity, less by cost of completion and marketing/sales.
Perusahaan menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai bersih persediaan. Persediaan barang yang tidak terpakai karena tipe, bentuk atau model tidak sesuai kebutuhan, dipidahkan ke asset lain-lain. Persediaan yang tidak terpakai ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
The company set up the allowance for damage, obsolesce or inventories impairment base upon the result of regular review on their physical condition and net-inventory value. The stock of product inapplicable owing to its type, shape or model are inappropriate to the requirement, are posted to other asset. The stock of product inapplicable are defined by use of estimation or sales of individual stock of product in the future.
l. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized in length of useful live of its individual cost by using straight line method
27
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Properti Investasi Properti investasi terdiri dari tanah dan bangunan dan prasarana yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan biaya transaksi setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.
m. Investment on Properties Investment on properties consist of land rights, building and infrastructures for earning rent or incremental value or for the both of them., and not for being employed in production or providing goods or services for administrative purposes or being sold as daily normal operating activity. Investment on properties are measured by in an amount of transactional cost of aquisition after being deducted by accumulative depreciation and impairment, except for land rights is not depreciated. The total of costs presented were inclusive of replacement cost of investment on properties existed as at cost incurred, if the criteria of recognition are fulfiled; and not inclusive of daily use of the properties Investment on properties, except for land rights, are depreciated by using declining balance method base upon estimation of economic useful life of such properties.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment on properties are quitted its recognition as of releasing or when such properties are not longer employed permanently and do not possess economic usefulness in future which are expectable at the time of its release. Profit or loss arising from quitting or releasing investment on properties are recognized in profit or loss statement in the period of occurrence of its quitting or releasing
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik atau dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang dibuktikan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual
The transfer made to investment on properties are treated, if and only if, finding the changes in function/utilisation, which are proved with the ending of its employment by the owner or the initializing of rent commercial to other party(user). finding the changes in function or utilisation, which are proved with the initializing of its utilisation by the owner or the initializing of developing for sale.
n. Aset Tetap Perusahaan telah memilih model revaluasi untuk tanah berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015 dan memilih model biaya untuk aset tetap lainnya.
n. Fixed/Tangible Assets For the current year of 2015, the Company had already selected the facility of revaluation treatment for land rights-revaluation model, that in effect on January 01, 2015,and selected those of facility for fixed assets-cost model.
Tanah dinyatakan sebesar nilai wajar dikurangi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Land righs are presented at fair value less the loss impairment incurred subsequent to revaluation’s date.
Penilaian dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar dari aset yang dinilai kembali tidak berbeda material dari nilai tercatatnya.
The review on those revaluation of assets are regularly made to ascertain that fair value of those assets revaluated immaterially differrent to their recorded value.
28
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
n. Aset Tetap (Lanjutan) Perusahaan mengakui jumlah kenaikan nilai akibat revaluasi sebagai kredit ke akun surplus revaluasi aset tetap di bagian ekuitas dari laporan posisi keuangan kecuali kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi. Penurunan nilai akibat revaluasi diakui dalam laporan laba rugi kecuali penurunan nilai akibat revaluasi tersebut mengurangi jumlah selisih revaluasi yang ada untuk aset yang sama yang diakui di akun surplus revaluasi aset tetap dalam laporan perubahan ekuitas.
n. Fixed/Tangible Assets (Continued) The Company recognize the increment due to revaluation assets treatment as credited to account of surplus of revaluation on fixed assets under caption of equity in those of financial statement except for those increment are liable to be recognized in profit or loss statement in amounting to impairment on assets due to those revaluation prior to being recognized in profit or loss statement. The decrement value due to revaluation treatment were recognized in profit or loss statement except for those decrement value due to revaluation treatment less the excessive amount of revaluation existing at the relevant asset being recognized at account of surplus of revaluation on fixed assets in Statement of Changes in Equity.
Pada saat penghentian aset, surplus revaluasi untuk aset tetap yang dijual dipindahkan ke saldo laba.
As of quitting asset, revaluation’s surplus of the fixed assets sold are moved to balance of profit.
Dalam laporan keuangan surplus revaluasi aset tetap diakui sebagai pendapatan komprehensif lain.
In the financial statement surplus of fixed assets’ revaluation were recognized as other comprehensive income.
Aset tetap selain tanah pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan.
Fixed assets other than land rights initially were recognized in amount of acqusition cost consisting of acquiring cost, and additional cost directly attributable to bring those assets to proper place and be ready to use and function well.
Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset tetap.
Subsequent to initial recognition, fixed assets other than land rights presented in the amount of acquisition cost less accumulated depreciation, and the loss of accumulated impairment of fixed assets.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan tarif sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets are taken up as of those assets being ready to be properly applied to its intention, and computed by using the declining balance method in the basis of rate, as the following:
Bangunan gedung Rumah dinas Mesin-mesin Peralatan dan alat angkut Instalasi listrik Inventaris kantor dan peralatan logam Meubel dan peralatan kayu Kendaraan bermotor Aset tak berwujud
Tarif(Rate) 5 % 5 % 10 % 25 % 10 % 25 % 50 % 50 % 25 %
Building Housings Machineries Apparatus and Carrier Equipment Electricity installation Office equipment and Metalware Furniture and wood tools Vehicles Intangible
29
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
n. Aset Tetap (Lanjutan) Khusus untuk mesin-mesin dan peralatan, alat angkut ex P2SP disusutkan berdasarkan metode saldo menurun sebesar 5% - 20%. Prosentase tersebut adalah sebagai berikut : Mesin – mesin :
Las semi automatic, Las manual, Peleburan
Peralatan dan alat angkut : - Peralatan
Kelompok I Kelompok II Kelompok III Crane Forklif
- Alat Angkut
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Bubut besar, milling, Boring dan Drilling, Grinding, Press, Mesin Khusus, Mesin Roll, Heat Treatment Bubut kecil, Gear Marking, NC, CNC, Cetak inti, Las automatic, Penyelesaian akhir, Mesin penunjang
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
n. Fixed/Tangible Assets (Continued) Especially for Machineries and Apparatus and Carrier Equipment ex P2SP were depreciated according to the basis of declining balance method at rate of 5% 20%. Percentage of those depreciation are as follows: Machineries:
5
%
6
%
10
%
HugeBubut , Milling, Boring, and Drilling, Grinding, Press, SpecificMachine,Roll Machine, Heat Treatment Small Bubut, Gear Marking, NC, CNC, Cetak inti, Automatic Welding Machines , Ending works, Ancillaries Machines Semi automatic welding,Manual Welding, Peleburan
Apparatus and Carrier Equipment:
10 10 6
% % %
5 20
% %
- Apparatus
- Carrier equipment
Group I Group II Group III Crane Forklif
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan dalam laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika, dan hanya jika, besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Cost of repairs and maintenances were charged to profit or loss at the time of transaction incurred. The oher cost incurred, other than repairs and maintenance, occurring to amend or rectify, change or improve fixed asset recorded at cost acquired if, and only if, the potential of useful economic in the future related to those assets are inflowing to entity and the acquisition cost are accurately measurable.
Nilai tercatat dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan netto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The value recorded on a fixed assets are quitted its recognition when the fixed assets has no longer economic usefullness in future of expectability of its use and release. Gains or losses arising from quitting or releasing of those recognition (determined by the amount of difference the amount of net release earned and the amount of its recorded) are inputted to profit or loss at the time of quitting or releasing of the recognition are performed.
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.
On ending of reporting period, Company make a regularly review on economic useful lives of aasets,, residual value, depreciation method, and the balance of usage lives base upon technical coditions
30
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset dalam konstruksi Aset tetap dalam konstruksi disajikan sebagai bagian dalam aset tetap dan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya, termasuk biaya pinjaman, yang terjadi sehubungan dengan pembangunan asset tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dalam penyelesaian. Akumulasi biaya perolehan yang akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan atau siap digunakan dan disusutkan sejak beroperasi.
Assets in construction/building Asset in construction were presented as a part of fixed assets and stated at acquisition cost. All the cost including cost of borrowing, incurred in relation to building the assets are capitalized as a part of acquisition cost in construction. The total of acquisiton cost are posted to the respect of fixed assets concerned when the assets fully completed in construction or ready for being operated, and being depreciated when the assets put into operation.
o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Setiap setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkan atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset tersebut.
o. Impairment on Non Monetary Assets On every ending of reporting period, Company make assessment on wether or not there are the indication that the assets undergo an impairment. If such those indications are found, then Company will estimate cost of recovery assets. If they are impossible to estimate cost of recovery on individual asset, the Company make an estimation on recovery amount from cash earning power on this asset.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya.
A recovery amount is a higher amount between fair value less releasing cost and its utility value.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
If, and only if, asset amount recovery (cash earning power unit) lower than its recorded amount, then asset recorded amount (cash earning power unit) are decreased up to amount recovery. The decrease is a loss of impairment and liable to be recognized in profit or loss.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
Loss of impairment having been recognized in previous period are reversed if, and only if, found changes in estimation applied to determine the asset amount recovery ever since the latest loss of impairment recognized. If such as that, the assets recorded amount are increased (up)to its amount recovery. These increases are as a reversal loss of impairment.
p. Utang Usaha dan Utang Lain-lain Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur dengan harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang dikelompokkan sebagai liabilitas lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
p. Trade payables and Other Payables Trade payables and Other Payables firstly are recognized at fair value ,subsequently measured at acquisition being amortized by using effective interest rate method. The payables are grouped as current liabilities if the payments are falling due within one year or less (or longer than one year depend on a normal operation of business cycles). Otherwise those payables are presented as non-current liabilites.
31
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
q. Uang muka order dari pemberi kerja Uang muka dari pemberi kerja merupakan uang muka yang diterima dari pemberi kerja. Jumlah tersebut secara proporsional akan dikompensasikan dengan tagihan/termin yang didasarkan atas kemajuan fisik yang telah dicapai.
q. Advance received from the principal Advances received from the principals are advances received as required in contractual basis between the principal and company. The advances will be proportionally compensated with the installment billed to principal under physical progress completed.
r. Liabilitas Imbalan Paska Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar. Imbalan kerja jangka pendek termasuk upah, gaji, bonus dan insentif.
r. Provision for employee service entitlements Current Employees’ Services Current Employees’ benefits are recognized when the employees have rendered their services, in the amount-not-discounted of current employment benefit which are expectable to be paid. Current employment benefit are including: wages, salaries, bonuses and incentives.
Imbalan Paska Kerja Imbalan paska kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang- Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).
Post Employees’ Services Post Employees’Services such as pensions, severance payments, appreciation/reward of time life dedications are defined and determined based upon Man Power Bill No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.
The company recognized a liabilities of net post employees’ services at the ascertained present value of employees’ services in ending reporting period minus fair value of program assets being computed in actuarial assumption by using Projected Unit Credit Method. The present value of employees’ services liabilities are determined by discounting those employees’ services.
Biaya jasa kini, setiap biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.
Present value of services’s cost, any past cost of service, gains or losses on completion, and net interest of liabilities (assets) of postemployees’service-net are recognized in profit or loss
Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
Remeasurement on liabilities (assets) of postemployees’service-net consisting of actuarial gains or losses, return (yield) on asset program and any of the impact on changes in assets limitation are recognized as other comprehensive income.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).
s. Recognition of Revenue and Expense Revenues are recognized if the most possibility of economic’s benefit will be definitely earned and its amount are accurately measurable. Revenues are measured at fair value of return received, not including discount, rebate and value added tax (VAT).
32
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
a. Metode Pengakuan Pendapatan i. Atas order Multi Years Contract / penyelesaian lebih dari satu tahun (umumnya order pekerjaan konstruksi, pekerjaan sipil dan permesinan) pendapatan diakui untuk setiap tahap penyelesaian didasarkan pada metode persentase penyelesaian (Percentage Completion Method) yang dihitung berdasarkan persentase penyelesaian secara phisik. ii. Order-order yang sifatnya serial produk (Produk Cor dan alat berat) menggunakan Completion Method, yaitu pendapatan diakui pada saat barang telah diserahkan kepada pembeli, yang dibuktikan dengan Berita Acara Penyerahan (BAP). iii. Order-order yang penyelesaiannya kurang dari satu tahun, pendapatan diakui : Untuk order-order yang penyelesaiannya masih dalam satu periode akuntansi (tahun anggaran) maka pendapatan diakui untuk setiap tahap penyelesaiannya sampai pekerjaan selesai pada tahun yang bersangkutan. Untuk order (Konstruksi, Sipil dan Permesinan) yang penyelesaiannya melewati satu periode akuntansi (periode anggaran) maka pendapatan diakui sesuai dengan kemajuan pekerjaan pada saat berakhirnya periode akuntansi (tutup buku).
b. Metode Pengakuan Beban i. Order yang sifatnya Multi Years (order yang penyelesaiannya melewati beberapa periode akuntansi), bilamana dalam tahun berjalan order tersebut telah selesai seluruhnya (difaktur 100%) maka beban pokok penjualan dihitung jumlah biaya order seluruhnya dengan memperhitungkan biaya order yang pendapatannya telah diakui dalam tahun sebelumnnya. ii. Untuk order yang penyelesaiannya dapat diklasifikasikan kedalam unit penyerahan, beban pokok penjualan dihitung berdasarkan unit barang / jasa yang diserahkan.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
a. Method of Recognizing Revenue i. For the Multi Years Contract of work services/(time consumption required for more than one-year work services-extending to subsequent year (mainly work services contract of: construction assembling, civil works, and plant & machineries) , revenue is recognized at the basis of any stage/phase of work service completion (Percentage Completion Method), computed according to physical completion progress of work services. ii. The work order services, serial product in nature (Product of Cor and heavy duty machinery) applying Completion Method, that is, revenue is recognized as of its product (out put) delivered to purchaser, accompanied with memorandum of delivery (BAP). iii. The work order services which their completion are within one year or less, the recognition of revenue are as follows: For the work order services which their completion are within one year accounting period (annual budgetary) hence the revenue is recognized at any of its completion phase until the work order services completed in the relevant year. For the work order services (Constructions Assembling, Civil Works and Plant & Machineries) which their completion are extending to subsequent a accounting period (annual budgetary) hence hence the revenue is recognized at the physical work progress as of the date of closing books. b. Method of Recognizing Expenses i. The work order services which its nature and work to complete take much time, and or elapse several accounting period, if in the current year, those work order sevices had fully completed,and had been billed 100%, therefore the cost of sales are computed out of their aggregate cost of work order services by compensating with their cost of work order services at which its revenues had been recognized (percentage completion method) in preceding accounting period-preceding year. ii. For work order services which its completion may be reclassified into work services delivery unit, the cost of sales were computed at the basis of its work service unit rendered/delivered
33
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
iii. Untuk order yang penyelesaiannya masih dalam satu periode akuntansi maka seluruh beban order tersebut menjadi beban pokok penjualan tahun yang bersangkutan. iv. Untuk order-order yang penyelesaiannya melewati satu periode akuntansi, beban pokok penjualan dihitung sebesar jumlah beban yang telah dikeluarkan untuk mencapai persentase penyelesaian pekerjaan tersebut. terjadinya
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
Beban diakui pada saat menggunakan dasar akrual.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
iii. For work order services which its completion incur within or in one accounting period, the whole cost of those work orders were charged as the cost of sales for the relevant year. iv. The work order services which its completion elapse one accounting period, the cost of sales are computed at the cost incurred to reach the percentage of work-to-complete.
dengan
Expenses are recognized cost as incurred by using accrual basis.
t. Pajak Penghasilan Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
t. Income Tax Tax expenses are the aggregated amount of current tax and deferred, and are calculated in determining profit or loss in a accounting period. Current taxand deferred are recognized in profot or loss, except for income tax arising out of the transactions or occurences recognized in other comprehensive income or recognized directly in equity. In this respect, the taxes are recognized in other comprehensive income, and or equity respectively.
Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-udang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Total current income tax for the current and preceding period which are still unsettled are recognized as liability. If the amount of income tax had already paid for the current and preceding period in excess of the proper amount of income tax payable in those of period, then its excess is recognized as as assets. Current tax liability (asset) for the current and preceding period are measured at the amount projected to be paid to, or refunded/returned from tax authority are computed by using tax-rate, and tax statute in effect or substantively put into enactment in the end of reporting period.
Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.
The benefit that is related to tax losses returnable to recover current income tax of preceding period are recognized as asset. Deferred tax assets are recognized at accumulation of tax losses uncompensated and tax credit unexpired as long as the most probability of future availability of taxable income to be set off with tax losses uncompensated and tax credit unexpired.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diperkirakan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred taxes are measured by using tax-rate as estimated in effect when assets recovered or liability settled, base on tax-rate (and tax regulatory) in enacment or substantively put into enactment in the end of reporting period.
34
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
t. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai. 3.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
t. Income Tax (Continued) The measurement of deferred tax asset and liability reflect the tax consequence in the way the company assess, as of reporting period, to recover or settle the presented amount of its asset and liability. The presented amount of deferred tax assets were repeatedly reviewed in ending period of report. The company reduced the presented amount of deferred tax assets if the most probability of taxable income is not longer available in adequate amount to set off a part of, or all of amount of those deferred tax asset. Any of the reducing is made reversal treatment on deferred tax asset coming to reach the most probability of taxable income amount is adequately available.
SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. THE UNCERTAINTY OF ESTIMATION SOURCES AND PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING SIGNIFICANT ACCOUNTING CONSIDERATION
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
In the preparation of financial statements the company compell its management to determine assessment, consideration, estimation and assumption having impact on the amount claimed in financial report with respect to revenues, expenses, asset and liability, and disclosure on contingent liability, in the end of reporting period. The uncertainty of assumption and estimation will certainly give arise to material adjustment on assets and liabilities in the subsequent reporting period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Future essential assumption and major sources of estimation of other uncertainty as of the reporting date are liable to significant risk for treating material adjustment to the presented amount of assets and liability in subsequent are set out in the following discourse. The company determines consumption and estimation on available parameter at the date of consolidated financial report are prepared. Assumption and circumtances with recpect of future development or growth are likely to changes owing to market changes or the condition and circumstances are out of the company’s control. Those shanges are reflected in assumption relevant to its occurence.
35
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. THE UNCERTAINTY OF ESTIMATION SOURCES AND PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING SIGNIFICANT ACCOUNTING CONSIDERATION (Lanjutan) (Continue)
Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi Menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Sound Judgment in determining accounting policies.
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.f dan 38.
The company determines the classification of certain asset and liability as monetary asset and monetary liability by considering wether or not the definition specified and required in PSAK No. 55 (Revised 2014) are fulfiled. Accordingly, the monetary asset and liability are recognized in pursuant to Company’s accounting policy as disclosed in Note 2.f and 38.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Menilai jumlah terpulihkan dari akun piutang Perusahaan mengevaluasi akun piutang tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan menggunakan pertimbangan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2.h dan 5.
Significant Accounting Assumption and Estimation Assessing recovery amount of account receivable The company make an evaluation the certain account receivables which are identified that the certain consumers are incapable of settling their monetary liabilities. In this respect, the Company uses judgment, base on the facts and circumstances existing, including but not limited to, regarding coverage time relationship with consumers and credit status of consumers, base on available track record of third parties and market factor having already noticed, to record specific amortization on consumer’s liability of the amount payable so as to reduce the amount receivable are expected to be received by Company. This Specific amortization are reevaluated an make any adjustment on, whenever the new or additional information obtained have an impact on amount of amortization on decrementing receivables value. The explanatory in detail are disclosed in Note 2.h, and 5.
Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat properti investasi dan aset tetap
Determining depreciation method and useful lives estimation on fixed assets and investment on properties Estimation on useful lives of fixed assets and investment on properties are based on the result of collective reviews on industrial practices, internal technique and experiences for the similar assets. The acquisition cost of fixed assets and investment on properties are depreciated or amortized by using declining balance method.
Estimasi dari masa manfaat properti investasi dan aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Biaya perolehan properti investasi dan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun.
Determining group of monetary asset and liability
36
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SUMBER KETIDAKPASTIAN ESTIMASI DAN 3. THE UNCERTAINTY OF ESTIMATION SOURCES AND PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING SIGNIFICANT ACCOUNTING CONSIDERATION (Lanjutan) (Continue)
Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan di atas.
The estimation on useful lives are made reviews at least in every year-end reporting, and made amends or revisions if the expected estimations differ from those of previous caused by usage and physical damage, technically defective/obsolescence or commercial and legal, and or other limitition on usage of assets. However, it is possible that the future proceeds out of operation may be materially affected by the changes in estimation caused with the factors as mentioned above.
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja Penentuan liabilitas biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan dibebankan atau dikreditkan pada ekuitas didalam pendapatan komprehensif lainnya diperiode dimana biaya ini timbul. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 29.
Estimation on pension allowances and postemployees’s benefits/services. Determination of pension allowances payable and post employees’services depends on assumptions selected by independent actuarial estimation in assessing those of amount. Those assumptions include discount rate, annual rate of salaries increment, annual ratios of employees’ resignment, ratio of disabilities, ratio of mortality. Realization diferring from the Company’s assumption is charged to or credited to equity in other comprehensive income in the period when the expenses incurred. Meanwhile the Company believe that those assumptions are reasonable and appropriate, considerable differences on actual result or significant changes in assumptions applied by Company may materially influence the liability estimated on pension allowances post employees’services and net of postemployees’services. Disclosures in more detail is described in Note 29.
Estimasi pajak tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat.
Estimation deferred tax The management’s judgment is required to make assessment on amount of deferred tax which is recognized as profit or loss, and amount recorded as deferred tax assets. Those recognition are treated if only the most probability of the assets are recoverable in the form of economic benefit which is receiving in subsequent period, whenever the temporary differences and accumulation of fiscal loss are still able to be utilized. Management also judges to estimate the future taxable income and design strategic taxation in evaluating its deferred tax assets in order to comply with tax regulatory and its amendment in effect. Quensequently, due to its inherent nature, there are possibility that the computation of deferred tax closely relate with a complicated scheme, when the assessment require judgment, and hence the estimated amount obtained are not expected to be precise and accurate.
37
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
Bank Pihak yang berelasi : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pihak ketiga : PT Bank BPD PT Bank Muamalat PT Bank BTN PT Bank Jatim Deposito Jumlah
97.247.300 976.118.284 19.342.098 1.092.707.683
2014 83.058.300 136.149.808 7.271.507 226.479.615
Cash Head Office UUM / Division/ Project Jakarta’s Office Bank Related Party: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
215.341.749 6.821.221.158 9.334.706.042
113.582.343 2.252.278.347 25.859.726.569
2.028.962.689 64.402.387.839 264.623.223 10.583.430 83.077.826.130
564.221.790 36.935.970.476 0 0 65.725.779.525
353.185.722
341.395.680
Time Deposit
84.523.719.535
66.293.654.820
Total
Deposito dalam mata uang rupiah, jatuh tempo tiap tanggal 26 Januari (berjangka waktu 1 tahun) dan diperpanjang secara otomatis dengan tingkat suku bunga 4,25 %.
Third Party: PT Bank BPD PT Bank Muamalat PT Bank BTN PT Bank Jatim
Time Deposit held in Indonesia Rupiah(IDR) currency, with maturity date at every 26th of January(one year duration time) and extended automatically, with interest rate at 4,25 %. 4. ACCOUNT RECEIVABLES TRADE
4. PIUTANG USAHA
Akun ini merupakan piutang usaha dari penyerahan pekerjaan dan barang hasil industri yang telah diterbitkan fakturnya, dengan rincian sebagai berikut: a. Piutang Usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut :
Pihak yang berelasi : PT Pertamina PT PLN PT Rekayasa Industri PTPN IX PTPN X PTPN XI PT Adhi Karya PT INKA Lainnya Sub jumlah : , Pihak Ketiga Jumlah Piutang Usaha (a)
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. CASH AND CASH EQUIVALENT
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas Kantor Pusat UUM / Divisi / Proyek Kantor Jakarta
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
These accounts are receivables deriving from rendering work services and industrial product which were billed/invoiced, the detail of receivables are as follows: a. Receivales Trade classified as consumer are as follows:
2015
2014
240.648.394 0 4.462.058.222 11.749.166.400 615.446.550 2.823.449.111 2.217.401.807 12.138.670.083 30.647.459.944 64.894.300.510 98.112.761.785 163.007.062.296
7.886.356.190 1.518.897.732 3.732.513.888 15.946.855.000 1.265.909.349 6.420.630.500 1.259.480.878 18.273.369.547 22.310.756.342 78.614.769.426 51.756.600.313 130.371.369.739
Related Party: PT Pertamina PT PLN PT Rekayasa Industri PTPN IX PTPN X PTPN XI PT Adhi Karya PT INKA Others Sub Total:, Third Parties Total of Receivables (a)
38
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. ACCOUNT RECEIVABLES TRADE (Continued)
4. PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2015
2014
Piutang Pajak : Pihak yang berelasi Pihak ketiga Jumlah piutang pajak (b) , Penyisihan Piutang Usaha ( c )
23.506.467.422 11.505.174.493 35.011.641.915 (13.700.300.466)
18.630.191.843 6.242.358.112 24.872.549.955 (9.391.048.680)
Tax Receivables: Related Part Third Party Total of Tax Receivables(b) Amortised Receivables Trade ( c )
Jumlah Piutang Usaha Bersih ( a + b – c )
184.318.403.745
145.852.871.015
Total of ReceivablesTrade-net ( a + b – c )
Piutang Pajak adalah merupakan tagihan kepada pemesan berupa PPN sesuai faktur pajak yang telah dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan telah diserahkannya pekerjaan kepada pemesan.
Tax Receibles is an amount of tax billed to consumers.ie Value Added Tax (VAT) in respect of tax invoice delivered by Company in relation with the product and services rendered to consumers
b. Piutang Usaha berdasarkan umur berikut :
b. The aging of receivables trade are classified as the following:
adalah sebagai
2015
2014
Sampai dengan 12 bulan > 12 bulan – 24 bulan > 24 bulan – 36 bulan > 36 bulan – 48 bulan > 48 bulan
124.541.116.790 11.713.399.785 17.433.875.916 6.770.527.718 2.548.142.087
101.359.055.509 18.823.384.393 7.128.825.968 330.781.845 2.729.322.025
0 month up to 12 month > 12 month to 24 month > 24 month to 36 month > 36 month to 48 month 48 month over
Jumlah
163.007.062.296
130.371.369.739
Total
5. RETENTION ACCOUNTS
5. PIUTANG RETENSI
Akun ini merupakan jaminan yang ditahan oleh pemberi kerja dan dipotong dari setiap pembayaran yang diperoleh dan akan cair pada saat serah terima pekerjaan dan pemeliharaan selesai, dengan rincian sebagai berikut :
These accounts were collateral retained by consumers and will gradually be deducted from any receipt of consumers’ payment and will settle when transfer of product and services and after-sales services expire. The detail of retention were as follows:
a. Piutang Retensi sebagai berikut :
a. Retention Account classified as consumers were as follows:
berdasarkan pelanggan adalah
2015 Pihak yang berelasi Pihak ketiga Jumlah Piutang Retensi Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
2014
4.961.122.166 3.311.012.078 8.272.134.244
2.882.901.532 733.151.000 3.616.052.532
Concerned Parties Third Parties Total of Retention Account
(631.949.464)
(583.367.951)
Less by: Impairment Loss
7.640.184.780
3.032.684.581
Balance
Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo akun piutang usaha dan piutang retensi pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk piutang usaha dan piutang retensi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
In pursuant to analysis made on balances of individual receivables trade and retention account status as of year end, Managemen of Company judged that the amount of impairment loss of receivables trade and retention account were sufficient to cover the loss of uncollectible Receible Trade and Retention Account.
39
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. RETENTION ACCOUNTS (Continued)
5. PIUTANG RETENSI (Lanjutan)
b. Piutang Retensi berdasarkan umur adalah sebagai berikut : 2015 Sampai dengan 24 bulan > 24 bulan – 36 bulan > 36 bulan – 48 bulan > 48 bulan – 60 bulan > 60 bulan Jumlah
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
7.751.397.125 259.932.862 0 0 260.804.257 8.272.134.244
b. The aging of Retention Accouts were as folows:
2014 2.372.664.094 64.505.000 774.974.982 5.695.200 398.213.256 3.616.052.532
0 month up to 24 month > 24 month to 36 month > 36 month to 48 month > 48 month to 60 month > 60 month over Total
6.UNBILLED RECEIVABLES DUE TO PERCENTAGE OF COMPLETION OF WORK
6. TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA
Tagihan Bruto Pemberi Kerja atau piutang progress merupakan piutang Perusahaan yang berasal dari pekerjaan yang sudah diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan. Namun belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara prestasi fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca, terinci sebagai berikut : 2015
Receivables aggregately unbilled to consumers or progress receivables are billing account deriving from the service of work which were recognised as revenue in accordance with percentage of completion method as assesed in memos of percentage of completion on services of work perfomed. The unbilled receivables are unbillable and invoiced to consumers due to the fact that there are the difference between the date of physical progress of completion with the aggregate invoices delivered to consumers up to the balance sheet date, with details of, as follows:: 2014
Pihak yang berelasi PT Pertamina PT PLN PT Rekayasa Industri PTPN X PT Adhi Karya Perum Perhutani Lainnya Sub Jumlah Pihak ketiga
15.684.678.549 19.205.286.788 3.924.951.433 9.387.929.814 12.446.640.705 14.765.154.068 84.421.755.763 159.836.397.120 56.616.306.987
19.832.919.514 25.407.465.869 5.144.674.675 3.779.118.851 6.036.554.389 28.412.359.522 64.304.554.486 152.917.647.306 34.680.929.558
The concerned Parties PT Pertamina PT PLN PT Rekayasa Industri PTPN X PT Adhi Karya Perum Perhutani Others Sub Total Third Parties
Jumlah
216.452.704.108
187.598.576.864
Total
7. OTHER RECEIVABLES
7. PIUTANG LAIN-LAIN
Saldo piutang lain-lain sebagai berikut :
Balances of Others Receivables consist of: 2015
2014
Bank Garansi Piutang kepada pihak ketiga Piutang karyawan Penyisihan piutang lain-lain
201.852.311 3.382.724.720 1.435.696.541 (792.310.750)
689.001.825 0 455.201.642 0
Bank Guarantees Receivables to Third Parties Employees’receivables Allowances for Others Receivables
Jumlah
4.227.962.822
1.144.203.467
Balance
40
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. OTHER RECEIVABLES (Continued)
7. PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
a. Bank garansi merupakan uang yang diblokir oleh Bank untuk penerbitan jaminan penawaran, jaminan uang muka, dan jaminan pelaksanaan order. b. Piutang kepada pihak ketiga tahun 2015 sebesar Rp3.382.724.720 merupakan klaim atas pekerjaan Pembangunan SPBG PT Pertamina di Bumi Serpong Damai. c. Piutang karyawan merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan untuk keperluan pengobatan atau kecelakaan dan keperluan lainnya yang pelunasannya dilakukan dengan cara pemotongan gaji karyawan yang bersangkutan.
8. PERSEDIAAN
a. Bank guarantees are the money amount retained by Bank for emmiting bid bond, advance received bond, and performance bond. b. Receivables to Third Parties as of December 31, 2015 in amount of Rp3.382.724.720 is a claim of work services of erecting the building of SPBG PT Pertamina in Bumi Serpong Damai. c. Employees’receivables are loan rendered to employees in need of medical or injury and the like that settlement of these receivables regularly deduct their related salaries
8. INVENTORIES
Saldo persediaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terdiri atas : 2015 Barang hasil produksi Pekerjaan dalam pelaksanaan Bahan baku/pembantu Suku cadang/peralatan Jumlah Penyisihan persediaan usang Jumlah Persediaan Bersih
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
5.235.049.152 11.879.177.666 64.909.632.553 272.827.004 82.296.686.375 (664.891.497) 81.631.794.878
Barang hasil produksi antara lain merupakan sisa produk pengecoran Gresik dan persediaan ex proyek baik di Unit Gresik maupun di cabang-cabang. Pekerjaan dalam pelaksanaan sebagian besar merupakan pekerjaan dalam proses produk pengecoran di Gresik. Persediaan bahan baku / pembantu merupakan persediaan bahan seluruh unit di Gresik, cabang dan proyek-proyek.
Balances of inventories as of December 31,2015 and Desember 31,2014 are as follows: 2014 26.896.079.326 16.026.310.822 37.624.491.864 314.256.946 80.861.138.958 (664.891.497) 80.196.247.461
Product as out put of production Work in Progress Raw material andsupplementary Parts, tools and accessories Total of inventories Allowances for obsolences goods Total of Inventories-net
Product as out put of production included, among of them,is the rest of foundry product in Gresik and product inventories ex projects in Gresik and also in branches. Work in Progress, most part of them, is the work in procesing performance of foundry in Gresik. Raw material and Supplement is the inventory aggregate held in all units in Gresik, branches and projects.
Suku cadang merupakan spare part peralatan ex Proyek Pengembangan Sarana Produksi (P2SP).
Parts, tools and accessories is the parts stored ex Project of Pengembangan Sarana Produksi (P2SP).
Penurunan nilai persediaan merupakan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan serta harga jual pada saat tanggal pelaporan.
The impairment value of inventories is a result of review and evaluation on condition and selling price as reporting date.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan usang telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang.
Managemen believe that the allowances of impairment value for obsolences inventories has been adequte to cover the possibility of loss arising from obsolence inventories.
41
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. UANG MUKA
Jumlah
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. PREPAYMENT
Saldo uang muka per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut:
Uang muka pegawai : Uang muka perjalanan dinas Uang muka montage Uang muka pegawai Uang muka lainnya : Uang muka pembelian local Uang muka pemborong
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
Balances of prepayments as of December31 2015 and December 31 2014 in the detail of as the following:
2015
2014
848.615.391 34.470.239.046 10.188.565.151
772.488.325 10.026.339.658 13.666.881.694
25.496.491.174 10.545.499.693
27.609.780.545 30.583.870.699
Prepayment to employee: Prepayment of travelling in duty Prepayment of montage Prepayment made to employee Others prepayment Prepayment of local procurement Prepayment made to subcontractors
81.549.410.455
82.659.360.921
Total
a. Uang muka montage merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pegawai untuk keperluan proyek. b. Uang muka pegawai merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pegawai untuk keperluan operasional perusahaan. c. Uang muka pembelian lokal merupakan uang muka yang dibayarkan kepada rekanan untuk pembelian bahan lokal di cabang dan Unit Produksi Gresik. d. Uang muka pemborong merupakan uang muka untuk pekerjaan yang disubkontrakkan.
a. Prepayment of montage are prepayments paid to employee for project’s requirement. b. Prepayment made to employee are prepayments paid to employee for Company’s operasional activities. c. Prepayment of local procurement are prepayments paid to vendors for procuring local substances occured in branches and in Gresik Production Unit. d. Prepayment made to subcontracts are as initial payment for the work subcontracted. 10. PREPAID TAXES
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA
Akun ini merupakan pajak dibayar dimuka per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut: 2015
These Accounts are taxes paid in advance as of December 31,2015 and Desember 31 2014 as in detail
2014
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penghasilan Pasal 22 dan 23 Pajak penghasilan pasal 25
6.512.122.770 2.702.136.421 308.123.497
29.132.750.595 1.440.487.387 121.000.000
Value Added Tax (VAT) Income Tax article 22 and 23 Income Tax article 25
Jumlah
9.522.382.688
30.694.237.982
Total
Pajak Dibayar Dimuka PPN tahun 2015 merupakan lebih bayar PPN Masa bulan Desember 2014 yang akan direstitusi. Sedangkan saldo PPN tahun 2014 merupakan lebih bayar PPN Masa Desember 2013 yang telah diterima restitusinya pada tahun 2015. Pajak Dibayar Dimuka PPh pasal 22 dan 23 merupakan pajak impor dan pajak atas pekerjaan jasa yang dipotong oleh pemberi kerja yang nantinya akan dikompensasi / dikreditkan dengan PPh Badan akhir tahun.
Value Added Tax (VAT) year of 2015 is amount of overpayment VAT for month of December 2014 designated to be refunded. As for VAT balances for the year of 2014 is an amount of over-payment VAT for month of December 2013 which the refund was received in 2015. Prepaid Income Tax article 22 and 23 are as import tax and tax affected on work services being deducted by consumers, later is used as a creditable tax to corporate income tax in the end of year.
42
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 10. PREPAID TAXES (Continued)
10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA (Lanjutan)
Pajak Dibayar Dimuka PPh pasal 25 tahun 2014 dan 2015 merupakan angsuran PPh Badan yang dihitung berdasarkan laba menurut RKAP. Pajak dibayar dimuka PPh pasal 25 tahun 2014 sebesar Rp. 121.000.000,- akan direstitusi karena SPT PPh Badan tahun 2014 lebih bayar sedangkan SPT PPh Badan tahun 2015 sampai saat ini belum selesai.
Income Tax article 25 of 2014 and 2015 is the total of installments made for corporate income tax computed in according to auditor’s reconciliation (RKAP). Income Tax article 25 of 2014 amounting to Rp. 121.000.000,- will be refunded since the annual income tax report (SPT)of 2014 is over payment while the annual income tax report (SPT) of 2015 is still in the process of settlement. 11. PREPAID EXPENSES
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Akun ini merupakan saldo biaya dibayar dimuka per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut : 2015
These accounts are the balances of unexpired expenses paid in advance as of Desember 31 2015, and Desember 31, 2014 in detail of are as follows: 2014
Premi asuransi Beban lainnya dibayar dimuka Beban persiapan proyek
71.697.016 20.320.000 4.288.194
189.121.378 34.091.391 184.384.301
Insurance Premium Others expenses paid in advance Project preparation expenses
Jumlah
96.305.210
407.597.070
Total
a. Beban lainnya dibayar dimuka merupakan biaya biaya yang telah dibayar namun sebenarnya untuk beban tahun berikutnya. b. Beban persiapan proyek merupakan beban dalam rangka meraih order dan akan menjadi beban pekerjaan dalam pelaksanaan atau beban pokok penjualan.
12. INVESTMENT ON STOCKS (SHARES)
12. PENYERTAAN SAHAM
Saldo penyertaan per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut :
PT Energy System Indonesia (ESI) Jumlah
a. Others expenses paid in advance are the expenditures occured in current year for being actually charged in subsequent year. b. Project preparation expenses are the expenditures on purpose of obtaing the work order from Consumers and will be recognised in and charged to work in progress or cost of sales.
The balance of shares as of Desember 31, 2015 and Desember 31, 2014 is as follows:
2015
2014
99.724.800 99.724.800
99.724.800 99.724.800
Sesuai Akta Notaris Rusdi Muljono, SH N. 104 tanggal 11 Agustus 2008 perusahaan memiliki 94.080 saham pada PT ESI bernilai Rp99.724.800 atau US$ 94,080.00 yang merupakan 0,7% hak kepemilikan.
PT Energy System Indonesia (ESI) Total
In respect of notary deed No. 104 dated 11th of August, 2008 Public Notary Rusdi Muljono, SH, Company own 94.080 shares in PT Energy System Indonesia (ESI), with value of Rp99.724.800 or USD 94,080.00 equivalent to 0,7% ownership rights.
43
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. INVESTMENT ON STOCKS (SHARES) (Continued)
12. PENYERTAAN SAHAM (Lanjutan)
PT ESI bergerak dalam bidang industri steam boiler dan penunjang industri kelistrikan dan distributor utama kelistrikan serta importer alat-alat kelistrikan.Penyertaan saham pada PT ESI dinilai berdasarkan metode biaya.
PT ESI deals with in steam boiler industry, and agency of electricity industry and as main distributor of electricity and as an importer of electric equipment/ device. Investment on shares in PT ESI is recorded at cost method.
Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegang saham PT ESI adalah sebagai berikut :
Capital Structure and composition shares holders of PT ESI are as follows:
Nama Pemegang Saham PT Barata Indonesia PT PAL NV Alstom Jumlah
Jumlah Saham Total
Kepemilikan Ownership
94.080 1.700.205 11.665.715 13.460.000
0,70 12,63 86,67 100,00
Mutasi ke pendapatan komprehensif lain Saldo akhir
2014
34.688.988.523 (6.350.194.385) (128.480.702.128)
16.684.131.160 15.139.866.339 2.864.991.024
(100.141.907.990)
34.688.988.523
Dibebankan Ke laba rugi Charged to Profit or Loss
01-01-2015 Aset tetap Penilaian kembali Aset tetap Kewajiban imbalan kerja Kompensasi kerugian
99.724.800 1.802.217.300 12.365.657.900 14.267.600.000
2015
Aset pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset. Rincian perbedaan temporer adalah sebagai berikut : Keterangan
Shares Holder PT Barata Indonesia PT PAL NV Alstom Total
13. DEFERRED TAX ASSET / (LIABILITY)
13. ASET / (LIABILITAS) PAJAK TANGGUHAN
Saldo awal Mutasi
Nilai Value
Opening Balance Transactions Transactions to Other Comprehensive Income Ending Balance
Deferred Tax Asset computed according to affected by temporary difference between the total assets recorded in Financial Statement with the Tax Base affected on Assets. The detail of temporary difference are as follows: Description
Dibebankan ke Komprehensif lain Charged to Other Comprensive
31-12-2015
(3.092.189.804)
1.108.545.062
0
(1.983.644.742)
0
0
(132.197.632.903)
(132.197.632.903)
18.631.642.568
(3.731.884.441)
3.716.930.775
18.616.688.902
16.489.708.726
(2.322.709.172)
0
14.166.999.554
Cadangan : Penurunan nilai piutang Penurunan nilai persediaan Jumlah
Fixed Asset Fixed Asset Revaluation Post-Employment Benefit Compensation of Loss Reserved:
2.493.604.159
(1.404.145.834)
0
1.089.458.325
166.222.874
0
0
166.222.874
34.688.988.523
(6.350.194.385)
(128.480.702.128)
(100.141.907.990)
Impairment on Receivables Impairment on Inventories Total
44
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31-12-2014
Harga Perolehan Tanah Bangunan Jumlah
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. INVESTMENT ON PROPERTIES
14. PROPERTI INVESTASI Keterangan
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
Penambahan Increasing
Reklasifikasi Reclassification
0
0
397.800.986
397.800.986
Cost Acquisition Land and right
0
0
1.086.466.546
1.086.466.546
Building
0
0
1.484.267.532
1.484.267.532
Akumulasi penyusutan 0
0
731.438.189
Nilai tercatat
31-12-2014
Inv.Kntr & Prlt.Logam Mebel & Prlt.kayu Kend. Bermotor Sub jumlah Akumulasi penyusutan : Ged, Pbr, Knt, RD Mesin-mesin Instalasi listrik
Penambahan Additions
1.364.965.670 22.052.877.638 159.428.435.546 20.583.604.269
0 465.909.262 2.585.149.703 0
6.658.855.969
84.065.620
2.528.614.249 98.432.043 7.979.009.757 220.694.795.141
95.575.000 218.061.420 61.138.000 3.509.899.005
Pengurangan Deductions
Revaluasi Revaluations
530.040.170.000 34.872.548.911 109.883.005.702 3.160.211.449
0
7.507.135.232
67.200.000 0 (1.229.678.170) (57.713.802.165)
0 0 0 528.790.531.612
2.691.389.249 316.493.463 6.810.469.587 695.281.423.593
0 0 0
Perltan & Alt.Angkut
5.313.900.089
224.669.894
14.057.803
0
Inv.Kntr & Prlt.Logam Mebel & Prlt.kayu Kend. Bermotor Sub jumlah
2.426.678.756 98.403.879 6.802.384.135 90.853.873.905
20.506.717 27.503.408 608.008.311 8.007.008.250
0 0 (1.184.385.130) (22.887.668.400)
0 0 0 0
129.840.921.236 31-12-2013
Nilai buku :
Presented Value
528.790.531.612 0 0 0
(716.759.046) (17.825.616.108) (3.174.965.919)
Akumulasi penyusutan : Ged, Pbr, Knt, RD Mesin-mesin Instalasi listrik Perltan & Alt.Angkut Inv.Kntr & Prlt.Logam Mebel & Prlt.kayu Kend. Bermotor Sub jumlah
752.829.343
(115.327.282) 12.353.762.011 (52.130.579.547) (17.423.392.820) 764.213.643
1.197.651.326 5.851.383.921 77.284.673
Harga perolehan : Tanah, Lap. & Jalan Ged, Pbr, Knt, RD Mesin-mesin Instalasi listrik Perltan & Alt.Angkut Inv.Kntr & Prlt.Logam Mebel & Prlt.kayu Kend. Bermotor Sub jumlah
Building
31-12-2015
9.620.302.158 61.063.361.745 5.528.843.143
Nilai buku :
731.438.189
15. FIXED ASSETS
15. ASET TETAP
Perltan & Alt.Angkut
Total Accumulated Depreciation
Bangunan
Harga perolehan : Tanah, Lap. & Jalan Ged, Pbr, Knt, RD Mesin-mesin Instalasi listrik
Description
31-12-2015
Penambahan Increasing
Pengurangan Decreasing
Acquisition Cost: Land,Yard &Road Build, Plant,Off, RD Machinery ElectricityInstalation Equipment&Transp Equiment Off.Eq & Metal Eq Furnitures&Fixtures Vehicles Sub Total
2.447.185.473 125.907.287 6.226.007.316 75.973.213.754
Accumulated Depreciation : Land,Yard &Road Machinery ElectricityInstalation Equipment&Transp Equiment Off.Eq & Metal Eq Furnitures&Fixtures Vehicles Sub Total
619.308.209.839
Book Value:
10.101.194.438 49.089.129.558 2.431.161.897 5.552.627.786
31-12-2014
1.364.965.670 21.789.252.638 159.931.917.285 21.253.397.652 6.292.587.839 2.501.603.249 98.432.043 7.416.977.757 220.649.134.133
0 263.625.000 175.989.600 0 797.630.344 35.000.000 0 874.032.000 2.146.276.944
0 0 679.471.339 669.793.383 431.362.214 7.989.000 0 312.000.000 2.100.615.936
1.364.965.670 22.052.877.638 159.428.435.546 20.583.604.269 6.658.855.969 2.528.614.249 98.432.043 7.979.009.757 220.694.795.141
Acquisition Cost: Land,Yard &Road Build, Plant,Off, RD Machinery ElectricityInstalation Equipment&Transp Equiment Off.Eq & Metal Eq Furnitures&Fixtures Vehicles Sub Total
8.971.778.701 55.459.969.326 4.865.520.833 5.480.637.758 2.888.580.148 98.375.705 5.936.591.848 83.701.454.319
648.523.457 5.695.192.143 997.483.416 260.496.767 13.467.608 28.174 1.105.792.287 8.720.983.851
0 91.799.724 334.161.106 427.234.435 475.369.000 0 240.000.000 1.568.564.266
9.620.302.158 61.063.361.745 5.528.843.143 5.313.900.089 2.426.678.756 98.403.879 6.802.384.135 90.853.873.905
Acc.Depreciation : Land,Yard &Road Machinery ElectricityInstalation Equipment&Transp Equiment Off.Eq & Metal Eq Furnitures&Fixtures Vehicles Sub Total
129.840.921.236
Book Value:
136.947.679.814
45
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. ASET TETAP (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 15. FIXED ASSETS (Continued)
Per 31 Desember 2015 nilai tercatat aset tetap meningkat signifikan karena pada bulan Juni 2015 perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap tanah untuk tujuan komersial, dimana nilai wajarnya didasarkan pada laporan hasil appraisal KJPP Sah & Rekan.
As of Desember 31, 2015 the value of fixed asset increased significantly, due to the fact that, in June 2015, Company took a policy to revaluate on fixed asset of land right for commercial objective, where the result of appraisal value of land right(fair value) were recorded taking place of land right former cost. The appraisal of such land right was executed by an authorized appraisal company- KJPP Sah & Rekan.
Penilaian kembali aset tetap untuk tujuan komersial tersebut juga didasarkan pada surat Kantor Pelayanan Pajak No. S-11562/WPJ.19/KP.03/2014 tanggal 16 Desember 2014 perihal Penilaian Kembali Aktiva Tetap, disampaikan bahwa : - Penilaian kembali aktiva tetap yang akan dilakukan PT Barata Indonesia adalah untuk tujuan komersial - Penilaian kembali aktiva tetap yang harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak adalah penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan, dimana atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap diatas nilai sisa buku fiskal semula dikenakan PPh yang bersifat final. - Atas penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan selain untuk tujuan perpajakan tidak termasuk dalam penghasilan yang dikenakan PPh final sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 79/PMK.03/2008.
The revaluation on fixed asset for commercial objective was in accordance with the letter Kantor Pelayanan Pajak No. S-11562/WPJ.19/KP.03/2014 dated 16th of December 2014:
Sesuai PSAK No. 16 par.29, entitas diperbolehkan memilih pengukuran aset tetap setelah perolehan, dengan menggunakan model biaya atau model revaluasi. Pada tahun 2015 dilakukan koreksi atas pencatatan aset tetap berupa Barang Milik Negara (BMN) yaitu mesin dan peralatan dari Kementerian Perindustrian senilai Rp.119.712.384.990 berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-386/MK.6/2015 tanggal 31 Desember 2015 karena BMN yang bersangkutan masih tercatat di Kementerian Perindustrian. Terdapat pula reklasifikasi / pemindahan aset tetap mesin dan peralatan pengembangan workshop pengecoran dari kelompok 'aset dalam konstruksi dan reklasifikasi ke dalam kelompok 'properti investasi' untuk tanah & bangunan yang tidak digunakan untuk operasional serta ke dalam kelompok 'aset lain-lain' untuk mesin dan peralatan yang tidak bisa digunakan lagi karena rusak.
In respect of PSAK No. 16 par.29, the entity is allowable to select in measuring fixed asset instead of acquisition by using a cost model or revaluation.
-
-
The revaluation on fixed asset that will be taken by PT Barata Indonesia is really for commercial objective The revaluation on fixed asset that must have an approval from Direktur Jenderal Pajak is The revaluation on fixed asset is for taxation purposes.
Upon the revaluation on fixed asset which is executed other than for taxation purpose not including in Income affected Final Income Tax (PPh Final) as designated in Regulatory of Minister of Finance No. . 79/PMK.03/2008
In year of 2015, with recpect to letter of Minister of Finance No. S-386/MK.6/2015 tanggal 31 Desember 2015 the Company had made a correction to fixed asset, ie machinery and equipment owned by State in amounting to Rp.119.712.384.990, received from Ministery of Industry. Earlier these capital goods were still under recording in Ministery of Industry In current year of 2015, the reclassification of fixed assets has been made. These treatment were fully based in their function and condition: machinery and equipment of foundry workshop development earlier recorded in the group of ‘assets under construction’ reclassified to the group ‘investment on properties’, land right & building, properly unfunctioned, and machinery and equipment in damage were reclassified to the group of ‘other asset ‘
46
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. FIXED ASSETS (Continue)
16. ASET TETAP (Lanjutan)
Beban penyusutan aset tetap sampai dengan 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation charges of fixed assets coming to December 31, 2015, and 31 December 31, 2014 respectively allocated to, are as follows:
2015
2014
Beban pokok penjualan Beban usaha
7.146.181.257 875.506.133
7.507.401.360 1.213.582.491
Cost of goods sold Operating cost
Jumlah
8.021.687.390
8.720.983.851
Total
Beban penyusutan tahun 2015 termasuk didalamnya penyusutan aset properti investasi sebesar Rp14.679.143.
Depreciation charges of 2015, including depreciation charges of investment on properties in amount of Rp14.679.143.
Aset tetap berupa tanah dan bangunan di Tegal, Surabaya, Medan, dan Gresik telah diasuransikan dengan polis Standar Kebakaran yang nilai pertanggungannya adalah sebagai berikut :
Land rights and Building located in Tegal, Surabaya, Medan, dan Gresik was insured to company insurance with Fire Standard Policy with under value underwriting are as follows:
Penanggung
Nomor Polis Policy number
PT BRIngin Sejahtera Makmur
11.020.101.14.049103
PT BRIngin Sejahtera Makmur
11.020.101.14.049089
PT BRIngin Sejahtera Makmur
11.020.101.14.049091
PT BRIngin Sejahtera Makmur
PSF 1500844
Jangka Waktu Time Coverage 09-9-15 s/d 09-9-16 09-9-15 s/d 09-9-16 09-9-15 s/d 09-9-16 15-6-15 s/d 15-6-16
Nilai Pertanggungan Underwriting value
Underwriter
14.013.550.000
PT BRIngin Sejahtera Makmur
2.557.480.000
PT BRIngin Sejahtera Makmur
4.799.656.000
PT BRIngin Sejahtera Makmur
107.637.920.000
PT BRIngin Sejahtera Makmur
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi.
Management judged that underwriting value over fixed assets insured are adequately eligible to cover the possibility of any loss arising.
Aset tetap berupa tanah yang beralokasi di Tegal, Surabaya, Medan, dan Gresik dijaminkan untuk mendapatkan fasilitas kredit modal kerja pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Muamalat Tbk.
Fixed assets of land right, located in Tegal, Surabaya, Medan, and Gresik, are secured as collaterals to obtain working capital credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia Tbk and PT Bank Muamalat Tbk.
47
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan saldo aset tak berwujud per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut : 2015
Jumlah
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. INTANGIBLE ASSET
17. ASET TAK BERWUJUD
Nilai perolehan Akumulasi amortisasi
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
This account presented unamortised balance of intangible asset as of Desember 31, 2015 and Desember 31, 2014 is in detail as follows: 2014
3.278.298.001 (1.405.251.304)
894.355.463 (869.911.527)
1.873.046.697
24.443.936
Acquisition cost Accumulated amortitation Total
Aset tak berwujud berupa lisensi yang diperoleh perusahaan untuk memproduksi alat berat berupa Mesin Gilas/Motor Wals, pembelian lisensi Microsoft, sertifikasi AAR dan HGB serta hak paten.
Intangible assets are a license rights being obtained byCompany to produce heavy duty Gilas/Motor Wals machine, procurement Microsoft’s license, sertificating cost of AAR, certification of HGB, and authorized patent right.
Beban amortisasi aset tak berwujud dialokasikan ke beban umum dan administrasi.
Amortitation charges of intangible asset are allocated to administrative and general expenses. 18. ASSETS IN CONSTRUCTION
18. ASET DALAM KONSTRUKSI 2015
2014
Gedung, Pabrik, Kantor Mesin-mesin Instalasi Pabrik Peralatan dan alat angkut
5.866.818.461 724.771.868 0 0
19.133.038.793 46.325.267.539 3.536.501.528 499.219.165
Building, Plant,Office Machineries Plant Installation Devices and Carrier Equipment.
Jumlah
6.591.590.329
69.494.027.025
Total
Aset dalam konstruksi merupakan investasi berupa pengembangan work shop pengecoran dan pengembangan work shop cabang Tegal. Pada tahun 2015 pengembangan workshop pengecoran telah selesai dan direklasifikasi menjadi aset tetap. 19. ASET LAIN-LAIN
Akun ini merupakan saldo aset lain-lain per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut :
Assets in construction are investment on improving and developing of foundry workshop, and improving and developing of work shop in Tegal branch. In 2015 improving and developing foundry workshop was completed and already reclassified to fixedasset. 19. OTHER ASSETS
The balances of other assets as of December 31, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
48
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyisihan piutang sulit ditagih Penyertaan non produktif Penyisihan penyertaan non produktif Jumlah
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 19. OTHER ASSETS (Continued)
19. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan)
Uang jaminan Aset non produktif Piutang lain-lain lebih dari 1 tahun Hak guna bangunan (netto) Tanah hibah Bunga ditangguhkan Piutang sulit ditagih
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
2015
2014
356.881.492 5.648.520.478 62.044.526 280.000.000 0 9.896.439.782 10.199.058.208
311.881.492 5.886.759.397 62.044.526 918.666.961 8.082.978.960 12.912.067.920 10.199.058.208
(10.199.058.208) 250.000.000 (250.000.000)
(10.199.058.208) 250.000.000 (250.000.000)
Non Productive Investment Amortized- Non Productive Investment
16.243.886.277
28.174.399.256
Total
Uraian akun di atas antara lain sebagai berikut :
Deposits tied up Non produktive assets Other Receivables-over one-year collection Erecting Building Rights-net Land Endowment Deferred Interest charges Receivables-uncollectible Amortized-Receivables-uncollectible
Remarks to such item above are among others as the following:
- Pada akun uang jaminan, termasuk didalamnya hak pakai 1.000 m2 atas tanah jalan Ngagel 109 Surabaya berdasarkan Akta Perjanjian Ikatan Jual Beli Nomor : 59 tanggal 28 Nopember 2005 oleh Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, SH. Tanah tersebut dicatat proporsional dari nilai perolehan yaitu sebesar Rp10.091.702.
-
- Aset non produktif merupakan aset mesin yang tidak digunakan dan persediaan yang incourant serta scrap. - Tanah hibah dari PT BPIS (dalam likuidasi) berupa tanah di Kemayoran Jakarta senilai Rp.8.082.978.960 yang dicatat sesuai Surat Meneg BUMN Nomor: S-482/MBU/ 204 tanggal 16 September 2004, pada tahun 2015 dikembalikan kepada Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) dan dihapusbukukan berdasarkan surat Menteri BUMN selaku RUPS PT. Barata Indonesia (Persero) No. S-108/MBU/02/2015 tanggal 24 Pebruari 2015.
-
- Bunga ditangguhkan merupakan margin / biaya kredit Bank Muamalat yang dihitung didepan (pada saat perjanjian), dibiayakan secara bertahap selama kredit belum jatuh tempo.
-
-
For deposits tied up, including within them the utilization rights for land of 1.000 square metres(m2) located at jalan Ngagel 109 Surabaya drawn up in the purchase agreement No:59 dated 28th of November 2005 before Public Notary-Dyah Ambarwaty Setyoso, SH. The land righs were proportionally listed from acquisition cost,ie, in amount of Rp10.091.702. Non produktive assets are as machinery asset which were no longer function and defective inventories and rejected. Land right endowment from PT BPIS (on-going bankruptcy) is a piece of land located in Kemayoran Jakarta in amount of IDR.8.082.978.960 recorded in pursuant to the letter of minister of State Owned Company (BUMN) No: S-482/MBU/ 204 dated16th of September, 2004, in 2015 the land right returned to Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) and be written off as instructed in a letter of minister of State Owned Company (BUMN) acting asproceeds of share holder meeting (RUPS) PT. Barata Indonesia (Persero) No. S108/MBU/02/2015 dated 24th of February 2015. Interest charges deferred is a cost of money margin of credit facility obtained from Bank Muamalat, forecasted in advance (at the time of the agreement drawn up), being charged to profit or loss gradually during the credit facility comes due.
49
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. OTHER ASSETS (Continued)
19. ASET LAIN-LAIN (Lanjutan)
- Penyertaan non produktif merupakan penyertaan pada PT Bitek sebesar Rp250.000.000 sesuai Akta Willy Silitonga, SH No. 18 tanggal 8 Februari 1985 dan Surat Menteri Keuangan RI No. 482/MK.011/1986 tanggal 7 Mei 1986. Karena hingga saat ini PT Bitek belum beroperasi, maka manajemen menganggap penyertaan tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis lagi sehingga sejak tahun 2010 penyertaan pada PT Bitek dicadangkan penghapusannya sebesar Rp250.000.000.
- Non Productive Investment is an investment on shares of PT Bitek sebesar Rp250.000.000 as pursuant to Willy Silitonga SH’s deed, No. 18 dated 8th of February 1985 and a letter of Minister of Finance of Indonesia Republic No. 482/MK.011/1986 dated 7th of Mei 1986. Since, coming to this time, PT Bitek failed in putting into commercial operation, then management assess that the investment did not provide economic value any more, therefore since 2010, investment on PT Bitek is made an allowance for its amortization in amount of Rp250.000.000. 20. BANK LOAN-CREDIT FACILTIE
20. UTANG BANK
Saldo utang bank per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut:
The balance as of December 31, 2015 and December 31, 2014 are in detail as follows:
2015
2014
PT. Bank Muamalat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
128.643.874.847 48.877.045.111
154.053.118.750 56.227.154.810
PT. Bank Muamalat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah
177.520.919.958
210.280.273.560
Total
PT. Bank Muamalat Utang pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya berdasarkan pada Akta Perjanjian Pembiayaan Wa'ad Murabahah XII Nomor: 262 dan 263 tanggal 28 Juni 2013 dengan plafon sebesar Rp290.000.000.000 (dengan jaminan sertifikat tanah Gresik). Telah ditarik/dicairkan secara bertahap. Pada bulan Desember 2015 utang pokok sebesar Rp120.936.793.250 dengan margin sebesar Rp14.072.081.597 dan telah diangsur sebesar Rp6.365.000.000 sehingga saldo utang pada Bank Muamalat per Desember 2015 adalah sebesar Rp128.643.874.847, terinci sebagai berikut:
PT. Bank Muamalat The account payables to PT Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya were based upon the deed of financing agreement of Wa'ad Murabahah XII No: 262 and 263 dated 28th of June 2013 with plafond of IDR Rp290.000.000.000 (secured with land rights certificate in Gresik). The credit facilities had been gradually withdrawn from PT Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya. In December 2015 the account of these credit presented the principal of loan in amount of Rp120.936.793.250 with margin of Rp14.072.081.597 from that of amount was already installed by Rp6.365.000.000, and hence the balance of loan to PT Bank Muamalat as of December 31, 2015 showed at Rp128.643.874.847, consisted of as follows:
50
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. BANK LOAN-CREDIT FACILTIE (Continued)
20. UTANG BANK (Lanjutan) Perjanjian Pembiayaan (PP) Financing Agreement
Pokok Principal
PP 126 jk waktu 22/12/14 s/d 25/03/16 PP 128 jk waktu 23/12/14 s/d 25/03/16 PP 135 jk waktu 17/03/15 s/d 25/04/16 PP 136 jk waktu 07/04/15 s/d 25/04/16 PP 137 jk waktu 07/05/15 s/d 25/02/16 PP 138 jk waktu 16/06/15 s/d 16/06/16 PP 139 jk waktu 10/07/15 s/d 10/05/16 PP 140 jk waktu 10/07/15 s/d 10/07/16 PP 141 jk waktu 17/09/15 s/d 17/09/16 PP 142 jk waktu 05/10/15 s/d 05/10/16 PP 143 jk waktu 01/12/15 s/d 01/08/16 PP 144 jk waktu 01/12/15 s/d 01/08/16 PP 145 jk waktu 14/12/15 s/d 14/12/16 TR 2395 jk waktu 23/11/15 s/d 23/02/16 TR 2420 jk waktu 25/11/15 s/d 25/02/16 Jumlah/Total
4.950.000.000 4.975.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 7.500.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 1.782.000.000 1.729.793.250 120.936.793.250
Margin Margin 774.914.931 777.151.042 1.384.850.694 1.315.875.000 1.508.404.514 1.246.562.500 518.489.583 1.246.562.500 934.062.500 1.871.562.500 831.875.000 415.208.333 1.246.562.500 0 0 14.072.081.597
Angsuran Installment 670.312.500 673.437.500 975.625.000 866.875.000 1.122.656.250 654.218.750 284.895.833 545.312.500 249.218.750 322.447.917 0 0 0 0 0 6.365.000.000
Sisa Hutang Outstanding 5.054.602.431 5.078.713.542 10.409.225.694 10.449.000.000 15.385.748.264 10.592.343.750 5.233.593.750 10.701.250.000 8.184.843.750 16.549.114.583 10.831.875.000 5.415.208.333 11.246.562.500 1.782.000.000 1.729.793.250 128.643.874.847
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Utang pada Bank Rakyat Indonesia dijamin dengan tanah di Gresik, Surabaya, Tegal, Medan dan tagihan proyek yang didanai serta persediaan. Pada tahun 2014 diperoleh plafon kredit sebesar Rp.317.000.000.000 dan US$ 967.000 berdasarkan pada Akte Notaris Sribudi Lestariningsih, SH No. 13 sampai dengan No. 16 tanggal 27 Nopember 2014.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Account payables to PT Bank Rakyat Indonesia were secured with land rights certificate in Gresik, Surabaya, Tegal, Medan and Project Receivables financed by this loan and as well inventory. In 2014 the Company obtained a credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia with the credit plafond of Rp317.000.000.000 and USD 967.000 were based upon the deed of Notary Sribudi Lestariningsih, SH No. 13 through No. 16 dated 27th of November 2014.
Setelah dilakukan pencairan sisa plafon proyek PLTU NTB dan membayar angsuran dari pencairan tahun sebelumnya maka saldo hutang pada Bank BRI per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp48.877.045.111
After receiving the remaining balance of plafond of PLTU NTB project and making payment of installment for pevious year withdrawal , therefore the balance of credit loan to PT Bank BRI as of Desember 31, 2015 presented at Rp48.877.045.111. 21. ACCOUNT PAYABLES TRADE
21. UTANG USAHA
Akun ini merupakan saldo utang usaha per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut :
These accounts presented the balance of account payables trade as of December 31, 2015 dan December 31, 2014 are in detail as follows:
2015
2014
Utang pembelian lokal Utang Expenditure Utang pemborong
159.131.335.624 2.350.819.644 39.071.169.784
103.549.523.358 1.453.920.384 44.554.677.718
Local Purchasing Payable Expenditures payale Sub-contractors Payables
Jumlah
200.553.325.052
149.558.121.460
Total
51
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 21. ACCOUNT PAYABLES TRADE (Continued)
21. UTANG USAHA (Lanjutan)
Jumlah tersebut adalah saldo hutang usaha yang ada di Divisi/cabang dan Unit Produksi Gresik.
Those amount are the balances of account payables trade that appeared in Division/Branch and Gresik Production Unit.
Rincian utang usaha berdasarkan suplier adalah sebagai berikut :
The more detail of account payables trade grouped in suppliers order are as follows:
2015
2014
Pihak yang berelasi : PT Adhi Karya PT PINDAD Lainnya Sub jumlah Pihak Ketiga
48.628.071 880.161.000 4.776.009.302 5.704.798.373 194.848.526.679
998.861.149 880.161.000 8.168.397.882 10.047.420.031 139.510.701.429
The parties related to: PT Adhi Karya PT PINDAD Others Sub total Third Parties
Jumlah
200.553.325.052
149.558.121.460
Total
22. OTHER PAYABLES
22. UTANG LAIN-LAIN
Saldo utang lain-lain per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 terinci sebagai berikut:
The balance of other payables as of December 31, 2015 and December 31, 2014 terinci sebagai berikut
2015
2014
Utang tantiem Utang pada pihak ketiga Utang sisipan pembelian
33.150.000 11.061.739.660 37.846.684.546
33.150.000 12.557.666.285 26.862.582.752
Gratuity and fringe benefits Payable to third parties-non trade Payables of Purchasing-embedded
Jumlah
48.941.574.205
39.453.399.037
Total
-
Utang tantiem sebesar Rp33.150.000 didasarkan pada keputusan RUPS PT. Barata Indonesia tanggal 27 April 2000 atas laba setelah pajak perseroan tahun buku 1999. Namun karena kondisi keuangan perusahaan saat itu tidak memungkinkan, maka belum direalisasikan pembagiannya.
-
-
Utang pada pihak ketiga merupakan utang rekanan dalam rangka pengadaan barang non produksi.
-
-
Utang sisipan pembelian merupakan penagihan dari supplier yang belum lengkap persyaratan administrasinya, namun barang telah diterima PT. Barata Indonesia (Persero).
-
Gratuity and fringe benefits for Rp33.150.000 were determined on the proceeds of share holders meeting (RUPS) of PT. Barata Indonesia dated 27th of April 2000 toward the Profit after corporate income tax of year 1999. Nevertheless since at that time the financial condition of Company is in unfavorable to settle, accordingly the account balance is still remain the same up to the present Payables to third parties showed outstanding to suppliers in dealing with the procurement of nonproduction goods. Payables of Purchasing-embedded appeared as the billing of suppiers/vendors which are incomplete of its administrative requirement, but the receiving goods/services by PT. Barata Indonesia (Persero) have already occurred.
52
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. TAXES PAYABLE
23. UTANG PAJAK
Pajak Pertambahan Nilai PPN Keluaran PPN Keluaran – WAPU PPN Pungut Pajak Penghasilan Pasal 21 Badan Pajak Bumi dan Bangunan
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
2015
2014
4.084.440.128 16.054.938.051 11.448.874.480
0 7.731.382.104 13.586.917.627
142.865.132 7.732.581.100 743.452.800
257.705.447 14.397.935.851 673.636.141
Value Added Taxi VAT-Out VAT-Out – Withholding VAT-In- Collecting Income Tax Income Tax ,article 21 Corporate Income Tax Tax on Properties- Land right and Building
40.207.151.692
36.647.577.171
Total
a. Saldo PPN Keluaran merupakan pajak keluaran yang telah dipotong / dipungut oleh pemberi kerja sesama BUMN namun belum mendapatkan bukti potong (SSP). b. Utang Pajak Penghasilan Badan per Desember 2014 sebesar Rp14.397.935.851 merupakan denda atas PPh Badan tahun 2005 dan telah mendapat pengampunan sesuai surat Dirjen Pajak No.KEP1616/WPJ.19/2015 tanggal 31 Agustus 2015. Sedangkan Utang PPh Penghasilan Badan per Desember 2015 sebesar Rp.7.732.581.100 merupakan taksasi kurang bayar PPh Badan tahun 2015 sebesar Rp 2.322.709.171 dan cadangan denda atas keterlambatan PPN Pungut. Saat ini SPT PPh Badan tahun 2015 belum selesai.
c. Utang PPN Pungut merupakan pajak yang dipungut dari supplier atau subkontraktor sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI No. 85/PMK.03/2012 tanggal 06 Juni 2012. Pajak kini : Rekonsiliasi antara laba / (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
a. The Balances of VAT-Out were a amount of VAT-Out being deducted/witheld by the principal of same Company Owned State but not supported by evidence paper of VAT deduction (SSP). b. Tax payable of Corporate Income Tax as of December 31, 2014 in amount of Rp14.397.935.851 is a fine/penalty on Corporate Income Tax of 2005 and have a reward of tax amnesty as stated in a letter of issued by Directorate of General of Tax No.KEP-1616/WPJ.19/2015 dated 31th of August 2015. As for Tax payable of Corporate Income Tax as of December 31, 2015 in amount of IDR Rp.7.732.581.100 is an assessment of shortage payment for Corporate Income Tax of 2015 in amount of Rp2.322.709.171 and allowance for penalty/fine caused by lateness of VAT witholding tax. Currently Tax Annual Report (SPT) of Corporate Income Tax is still in the course of completion. c. VAT-Collecting payables are taxes of VAT collected from suppliers or subcontractors according to Regulatory of Minister of Finance of Indonesia Republic No. 85/PMK.03/2012 dated 06th of June 2012. Pajak kini : Rekonsiliasi antara laba / (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
53
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan yang dikenakan pajak final Beban operasional perusahaan sehubungan yang dikenakan pajak final Laba (rugi) komersial setelah pajak final
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 23. TAXES PAYABLE (Continued)
23. UTANG PAJAK (Lanjutan)
Laba akuntansi sebelum pajak
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
2015
2014
25.761.038.589 (148.009.559.15 7)
(108.378.066.84 4) (120.514.133.66 8)
124.815.396.927 2.566.876.359
144.031.206.517 (84.860.993.996)
2015
2014
Laba (rugi) komersial setelah pajak final
2.566.876.359
(84.860.993.996)
Beda temporer : Cadangan penyisihan piutang ragu-ragu Selisih penyusutan aset tetap Pencadangan imbalan kerja Pembayaran imbalan kerja
4.357.833.297 1.173.940.687 9.227.695.335 (13.786.219.186)
4.801.754.311 (3.549.314.791) 9.339.772.829 (7.061.901.819)
11.466.442.476
14.185.485.476
Biaya tamu, organisasi pemas, Adm & Umum Realisasi BOL, Organisasi dan Adm & umum Beda Tetap: Pajak penghasilan karyawan Jasa giro dan bunga Laba kena pajak
(7.123.899.298)
0
Commercial Profit before Tax Income Revenues subjected to final tax Operating expenses related to subjected to final tax Commercial Profit (loss) after final tax
Commercial Profit (loss) after final tax Temporary difference: Allowances for doubtful account Differences in fixed assets’ depreciation Allowances for post-employees’ services Post-employees’s services realized(payment) Entertainment, social organisation, general and administrative expenses. BOL realization, Organization and Adm & General
1.649.476.727 (241.309.709)
1.285.644.915 (630.714.826)
Permanent Differences: Employees’ income tax, article 21 Interest income receipt
9.290.836.688
(66.490.267.901)
Taxable Income
Pajak terhutang (tarif 25%)
2.322.709.171
0
Pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Jumlah
852.713.750 402.655.478 192.134.724 1.447.503.952
702.311.000 418.700.106 121.000.000 1.242.011.106
Creditable Income Tax Income tax article 22 Income tax article 23 Income tax article 25 Total
875.205.219
(1.242.011.106)
Payable (Return) Income Tax
Utang (uang muka) pajak
Corporate Income Tax Payable (at rate of 25%)
24. ADVANCES FROM PRINCIPAL
24. UANG MUKA ORDER 2015
2014
Pihak yang berelasi PT Adhi Karya PT Perum Perhutani Lainnya
2.936.903.089 855.791.270 19.610.805.833
230.603.089 7.947.843.183 13.356.389.306
The parties related to: PT Adhi Karya PT Perum Perhutani Others
Sub jumlah Pihak Ketiga
23.403.500.192 17.200.620.644
21.534.835.578 3.510.656.142
Sub total Third Parties
Jumlah
40.604.120.836
25.045.491.720
Total
54
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 24. ADVANCES FROM PRINCIPAL (Continued)
24. UANG MUKA ORDER (Lanjutan)
Saldo uang muka order merupakan uang muka pemesanan order yang masih dalam pelaksanaan. Penyelesaian uang muka order diperhitungkan dengan termijn yang dilakukan, sesuai dengan berita acara prosentase progres pekerjaan seperti ditetapkan dalam kontrak
Balances of adavance from principal are as a reflection of sum of money received from work services ordered by principal, the work services themself are still under construction-unsettled. The treatment of settlement of those advances are set off in proportion with the installment received from the principal, which are in pursuant to the percentage of work services progress as set forth in the contract agreement. 25. ACCRUED EXPENSES
25. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Terdiri dari : 2015
2014
Beban order terutang Beban lainnya terutang Dana Insentif karya Hasil diterima lebih dulu
153.522.122.028 45.722.361.217 10.612.089.472 176.031.636
149.994.925.762 9.183.875.595 6.378.698.756 176.031.636
Charges of work services unpaid Other charges payable Incentive of work services payable Revenues received in advance
Jumlah
210.032.604.352
165.733.531.749
Total
Uraian beban-beban di atas antara lain sebagai berikut :
Description on the charges/expenses set forth above, among others,are as follows:
a. Beban order terutang merupakan cadangan biaya yang dibentuk atas beban order sehubungan dengan order-order yang telah dihitung prosentase progress fisiknya sebagai penjualan/pendapatan, baik untuk order yang masih berjalan maupun sudah selesai, namun biayanya belum dibayar. Termasuk didalamnya cadangan bonus prestasi kerja karyawan terkait order.
a. Carges of work services unpaid are the allowances of charges constituted on the work services being already assessed their percentage of physical progress recognized as revenues, either to on-going work services or to work services completed, but part of all charges to complete are still unpaid. And inclusive of allowances for incentive of work services payable to employees’ work achievement related to those work services. b. Other charges payables are the reflection of company’s liabilities that those payments will be realized in subsequent month for utilities charges: electricity, water, telephone, purna bakti, dan appreciation on length of employees’ work sevices, safety wears and shoes, and astek allowances which are deposited by company. c. Incentives of work services payable are as allowances for bonuses on work services achievement provided annually. d. Revenues received in advance are as fund collected from the companies owned state (BUMN) as receiver of land right endowment in Kemayoran from PT BPIS(referring to a letter of minister of BUMN No. S-482/MBU/2004 dated 16th of September 2004) designated to as clearance charges of the space in dealing wih sale of those land rights. At that time PT Barata Indonesia (Persero) was appointed to as Coordinator.
b. Beban lainnya terutang merupakan liabilitas perusahaan yang akan direalisasikan pembayarannya pada bulan yang akan datang untuk listrik, air, telepon, purna bakti dan penghargaan masa kerja pegawai, pakaian dan sepatu kerja, serta potongan astek yang belum disetorkan oleh perusahaan. c. Dana insentif karya merupakan cadangan bonus prestasi kerja yang diberikan secara tahunan. d. Hasil diterima lebih dahulu merupakan dana yang terkumpul dari BUMN-BUMN penerima hibah tanah Kemayoran dari eks PT BPIS (surat Meneg BUMN No. S-482/MBU/2004 tanggal 16 September 2004) yang diperuntukkan sebagai biaya pembebasan lahan dalam rangka penjualan tanah tersebut. Pada saat itu PT Barata Indonesia (Persero) ditunjuk sebagai Koordinator.
55
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 26. BANK LOAN - FACILITY OF INVESTMENT
26. HUTANG BANK KREDIT INVESTASI
Utang bank kredit investasi tahun 2015 dan 2014 merupakan pinjaman pada Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya untuk pengembangan workshop pengecoran yang terletak di Jalan Veteran No. 241 Gresik. Utang tersebut berdasarkan Wa'ad Murabahah XII No. 113 tanggal 15 Mei 2012 sebagai berikut :
Kredit Investasi Bank Muamalat
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
Facility of investment of 2015 and 2014 is a loan obtained from PT Bank Muamalat Cabang Darmo Surabaya aimed at improvement and development of foundry workshop located at Jalan Veteran No. 241 Gresik. The credit pacility is under scheme of Wa'ad Murabahah XII No. 113 dated 15th of May 2012 is as follow:
2015
2014
11.194.592.460
17.545.724.220
Facility of Investment - Bank Muamalat
31 Desember 2015 No. Perjanjian (jangka waktu) Credit Contract no (duration)
Pokok
Margin
Angsuran
Sisa Utang
Principal
Margin
Installment
Balance
PP 262 (25-06-12 s/d 25-05-17) AI 065 (10-08-12 s/d 10-08-17) AI 059 (20-12-12 s/d 20-11-17) AI 025 (22-03-13 s/d 20-11-17)
5.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 4.000.000.000
1.522.726.830 1.522.726.830 2.991.406.320 1.132.030.850
4.674.621.160 4.348.484.800 7.926.959.880 3.024.232.530
1.848.105.670 2.174.242.030 5.064.446.440 2.107.798.320
Jumlah/Total
24.000.000.000
7.168.890.830
19.974.298.370
11.194.592.460
31 Desember 2014 No. Perjanjian (jangka waktu) Credit Contract no (duration)
Pokok
Margin
Angsuran
Sisa Utang
Principal
Margin
Installment
Balance
PP 262 (25-06-12 s/d 25-05-17) AI 065 (10-08-12 s/d 10-08-17) AI 059 (20-12-12 s/d 20-11-17) AI 025 (22-03-13 s/d 20-11-17)
5.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 4.000.000.000
1.522.726.830 1.522.726.830 2.991.406.320 1.132.030.850
3.370.075.720 3.043.939.360 5.284.639.920 1.924.511.610
3.152.651.110 3.478.787.470 7.706.766.400 3.207.519.240
Jumlah/Total
24.000.000.000
7.168.890.830
13.623.166.610
17.545.724.220
27. UTANG PEMBIAYAAN
Merupakan saldo utang pada perusahaan leasing dalam rangka pembelian kendaraan bermotor dengan cara mengangsur tiap bulan, terinci sebagai berikut :
27. FINANCING PAYABLES
This account is a balance of payable to leasing company in dealing with procurement of vehicles paid in annual installment. The more detail is as follows:
56
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 27. FINANCING PAYABLES (Continued)
27. UTANG PEMBIAYAAN (Lanjutan) No. Perjanjian
Nilai
Jatuh Tempo
Contract no:
Amount
Maturity date:
103071201024 CI-SBY-12 002627-13 002629-13 002628-13 047/MKT/IX/2013 047/MKT/IX/2013 047/MKT/IX/2013 TFS:9211400269 No. 423101301432 No. 023954.4
172.692.000 173.090.625 175.572.000 175.572.000 175.572.000 205.257.000 205.257.000 282.605.000 458.037.500 189.360.000 133.104.000
24-06-2015 17-06-2015 23-01-2016 23-01-2016 23-01-2016 11-09-2016 11-09-2016 11-09-2016 20-01-2017 01-06-2017 23-04-2017
Angsuran /bulan Monthly Installment 4.797.000 4.809.000 4.877.000 4.877.000 4.877.000 4.347.000 4.347.000 6.150.000 9.541.000 3.945.000 2.773.000
Jumlah/Total
28. UTANG REKENING DANA INVESTASI (RDI)
Akun ini mencatat utang kepada Pemerintah berupa utang Rekening Dana Investasi (RDI).
Saldo utang / Balance as of 31-12-2015 Dec.31, 2015
31-12-2014 Dec.31, 2014
4.797.000 300 9.754.000 9.754.000 9.754.000 34.776.000 34.776.000 49.200.000 66.916.000 59.175.000 46.668.420
33.579.000 33.629.625 63.401.000 63.401.000 63.401.000 86.940.000 86.940.000 123.000.000 181.384.400 0 22.972.820
325.570.720
758.648.845
28. ACCOUNT OF FUND INVESTMENT PAYABLE (RDI)
This account presents and records payables to government as Account of Fund Investment Payable (RDI).
2015
2014
Utang pokok Utang bunga dan denda
11.543.840.110 77.281.599.758
11.543.840.110 77.281.599.758
Principal Fund Account Interest and penalty acccount
Jumlah
88.825.439.868
88.825.439.868
Total
Utang RDI merupakan utang kepada Pemerintah berdasarkan Perjanjian Pinjaman Nomor : RDI178/DDI/1987 tanggal 4 September 1987 dalam rangka pembiayaan investasi prasarana fisik P2SP dan Perjanjian Pinjaman Nomor : RDI-195/DDI/1988 tanggal 29 Februari 1988 untuk modal kerja dalam rangka pekerjaan Proyek Peningkatan Kapasitas Giling Pabrik Gula.
The RDI account payable is a loan procured from Government bound with Loan Agreement no: RDI178/DDI/1987 dated 4th of September 1987 for purpose of financing investment of physical infra structure (P2SP) and Loan Agreement no: RDI-178/DDI/1988 dated 29th of February 1988 used for working capital of work services project to augment the grinding capacity on Sugar Manufacture.
57
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. UTANG REKENING DANA INVESTASI (RDI) (Lanjutan)
Utang Rekening Dana Investasi (RDI) terdiri dari : 2015 Hutang Pokok : RDI-178/DDI/1987 sebesar RDI-195/DDI/1988 sebesar
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 28. ACCOUNT OF FUND INVESTMENT PAYABLE (RDI) (Continued)
Account of Fund Investment Payable (RDI) comprises: 2014
4.656.000.000 6.887.840.110
4.656.000.000 6.887.840.110
Principal Loan: RDI-178/DDI/1987, in amount of RDI-195/DDI/1988, in amount of
Jumlah hutang pokok
11.543.840.110
11.543.840.110
Total of principal loan
Bunga dan Denda RDI-178/DDI/1987 sebesar RDI-195/DDI/1988 sebesar
23.677.751.608 53.603.848.150
23.677.751.608 53.603.848.150
Interest and Penalty RDI-178/DDI/1987, in amount of RDI-195/DDI/1988, in amount of
Jumlah hutang bunga dan denda
77.281.599.758
77.281.599.758
Total of interest and penalty
Jumlah
88.825.439.868
88.825.439.868
Total
Berdasarkan kesepakatan dengan Departemen Keuangan, nilai tersebut merupakan cut off date per 15 Mei 2007 dan sejak itu tidak lagi diperhitungkan bunga sampai dengan adanya penyelesaian lebih lanjut.
Under agreement made with Finance Department of Indonesia Republic, the total presented above indicated was the position of Account of Fund Investment Payable (RDI) as of May 15, 2007 (referred to as cutoff date) and ever since there was no computation of interest made to the loan coming to the further settlement.
Penyelesaian utang RDI mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.05/2007 tanggal 19 Pebruari 2007. Dalam rangka penyelesaian restrukturisasi utang RDI, telah dibuat Rencana Perbaikan Kinerja Perusahaan (RPKP) dengan skema utang RDI diangsur selama tenggang waktu 20 tahun sejak cut off date dengan bunga 0% per tahun. RPKP telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris sesuai surat No. S - 18/Dekom/BRT/XII/2014 tanggal 26 Desember 2014, dan persetujuan RUPS melalui surat No. S - 53/MBU/01/2015 tanggal 21 Januari 2015. Restrukturisasi utang RDI ini juga telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan sesuai surat No. S 865/MK.05/2015 tanggal 29 Oktober 2015. Saat ini sedang dalam proses penerbitan amandemen naskah perjanjian RDI antara Pemerintah RI dan PT. Barata Indonesia (Persero)
The settlement of RDI payable are to refer to the subject stated in Regulatory of Minister of Finance No: 17/PMK.05/2007 dated 19th of Pebruary 2007. With the purpose of settling restructure of RDI payable, the company have determined on Planning of Improving Work in Company (RPKP) along the way with the scheme that RDI payable at cut-off date amount will be paid in instalment manner within 20 years starting from cut off date with interest 0% per annum. The RPKP has been approved by Board of Commisioner with respect to the letter No. S - 18/Dekom/BRT/XII/2014 dated 26th December 2014, and RUPS with affirmative letter No. S - 53/MBU/01/2015 dated 21th of January 2015. Restructurization of RDI payable had an approval letter from Minister of Finance of Indonesia Republic as per letter No. S - 865/MK.05/2015 dated 29th of October 2015. Currently the prescription of amendment of RDI agreement between Government of Indonesia Republic and PT. Barata Indonesia (Persero) is still in process of issuing
58
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 29. POST-EMPLOYEES’ SERVICES LIABILITY
29. LIABILITAS IMBALAN PASKA KERJA
Perusahaan setiap tahun menghitung liabilitas kepada karyawan yang akan pensiun guna memberikan kompensasi atas hak ganti rugi, pesangon dan penghargaan masa kerja sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2013). Dampak dari penerapan PSAK No 24 Revis 2013 maka dilakukan pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja dan disajikan secara retrospektif. Saldo liabilitas program manfaat paska kerja tahun 2015 merupakan hasil perhitungan Konsultan Aktuaria PT. Binaputera Jaya Hikmah dengan menggunakan metode Project Unit Credit Method. Pada metode ini, kontribusi normal (Biaya Jasa Kini), adalah nilai sekarang dari semua manfaat yang di Accrue pada tahun berjalan sesuai dengan masa kerja dan gaji terakhir yang diproyeksikan.
The Company each year make assessment of liability to the employees are going to be pension in order to provide employees with fringe benefits, post employees’s services, and appreciation of lives dedication in compliance to Act of Manpower No. 13/2003 and PSAK No. 24 (Revised 2013). The impact of adopting PSAK No 24 (Revised 2013) therefore the Company always make a remeasurement of postemployees’services liability and presents in restropective manner. The balance of post employees’services scheme as of year-end 2015 is as a result of computation of actuarial consultant-PT. Binaputera Jaya Hikmah by applying Project Unit Credit Method. In this related method, normal contribution (Present Value Charges), is a present value of aggregated benefits being accrued in current year in conformity with the projection of lives service and the most recent salary.
Saldo liabilitas imbalan kerja per 31 Desember 2015 dan 2014 terinci sebagai berikut :
The balance of post-employees,services liability as of Desember 31, 2015 dan 2014 are in detail as follows:
2015 Saldo awal Beban imbalan kerja yang diakui tahun berjalan Pembayaran manfaat pesangon tahun berjalan Keuntungan/(kerugian) Aktuaria (OCI) pada periode berjalan Saldo akhir
74.526.570.278 9.227.695.335
64.500.758.083 8.547.399.941
24.155.233.101
7.054.050.920
(14.867.723.098)
(8.532.463.174)
74.466.755.610
74.526.570.278
Beban imbalan kerja dialokasikan ke biaya administrasi dan umum.
2015
Jumlah
Opening Balance Post-employees’services charges recognized-current year Payment of post-employees’servicescurrent year Gain/(loss) on Actuarial (OCI) in current period Ending Balance
Charges of post-employees’ services were allocated under general and administrative expenses. 30. EQUITIES
30. EKUITAS
Modal ditempatkan dan disetor penuh Tambahan modal disetor Modal Donasi Selisih penilaian Kembali Aset Tetap Pengukuran Kembali Imbalan Kerja Cadangan Saldo laba tak dibagi Saldo laba (rugi)
2014
2014
143.203.000.000 0 0 396.592.898.709 (26.618.362.869) 1.574.281.752 42.599 (192.733.667.431)
128.203.000.000 15.000.000.000 127.795.363.950 0 (15.467.570.545) 1.574.281.752 42.599 (205.277.956.709)
322.018.192.761
51.827.161.047
Shares subscribed and fully paid Replenishment of capital shares Capital Endowment In excess of assets’ revaluation Remeasurement of post-employees’services Reserves Balances of profit unshared Balance of profit or loss Total
59
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. EKUITAS (Lanjutan)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 30. EQUITIES (Continued)
Modal dasar perseroan ditetapkan sebesar Rp150.000.000.000 sesuai dengan akte notaris Ny. Toety Juniarto, SH. di Jakarta tanggal 17 September 1998, yang diperbarui dengan akte notaris Lenny Janis Ishak, SH. di Jakarta tanggal 4 Nopember 2002 nomor 2 pasal 4.
The Capital Stock of Company was established in amount of Rp150.000.000.000 in pursuant to notary deed of Ny. Toety Juniarto, SH. in Jakarta dated 17th of September 1998, and renewal with notarry deed of Lenny Janis Ishak, SH. in Jakarta dated 4th of November 2002 no: 2 provision 4.
Per 31 Desember 2014 telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp128.203.000.000 sesuai dengan PP No. 52 tahun 2002 tanggal 23 September 2002 tentang penyertaan modal Negara RI ke PT Barata Indonesia (Persero).
As of December 31, 2014 the capital shares subscribed by Government of Indonesia Republic was fully paid in amounting to Rp128.203.000.000 in accordance with PP No. 52 year of 2002 dated 23th of September 2002 respecting Capital Shares of State of Indonesia Republic to PT Barata Indonesia (Persero).
Tambahan modal disetor per 31 Desember 2014 merupakan penambahan penyertaan modal PT Pakarya Industri (Persero) selaku Pemegang Saham sebesar Rp15.000.000.000, sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Barata Indonesia (Persero) di Jakarta tanggal 24 Mei 1999.
The replenishment of capital share as of December 31, 2014 was an outlay of PT Pakarya Industri (Persero)-as shares holder of PT Barata Indonesia (Persero), and its subscription of capital share of Rp15000.000.000, in respect of the Resolution of PT Barata Indonesia (Persero) as pointed to Uncommon Share Holder Meeting, held in Jakarta dated 24 th of May, 1999.
Pada tahun 2015 nilai Penyertaan Modal Negara RI pada PT Barata Indonesia (persero) ditetapkan sebesar Rp.143.203.000.000 sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 477//KMK.06/2015 tanggal 31 Maret 2015.
In 2015 the amount of Capital Share (Stock) of the State of Indonesia Republic invested to PT Barata Indonesia (persero) with respect to Decision letter of Minister of Finance No. 477//KMK.06/2015 dated 31th of March 2015, detertmined in amount of IDR143.203.000.000.
Modal donasi sebesar Rp127.795.363.950 terdiri dari :
Capital Endowment at the amount of Rp127.795.363.950 comprised: - Rp8.082.978.960, derived from land rights endowment owned by PT BPIS (in the course of liquadition), the land rights endowed located in Kemayoran Jakarta, the respected endowment was resolved as expressed in letter of Minister of State Owned Company No. S-482/MBU/2004 dated 16th of September 2004. - As of Desember 31, 2015, the land rights endowment as from PT BPIS was completely written off dan returned to Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) as resolved in the letter of Minister of State Owned Company, acting as RUPS No.S-108/MBU/02/2015 dated 24th of February, 2015. - Rp119.712.384.990, derived from an aid of Industrial Ministry in the shape of Assets Owned by State (BMN),that is, Machineries and Equipment which were treated as Investment on Shares of State in PT Barata Indonesia (Persero).
- Rp8.082.978.960, berasal dari hibah aset milik PT BPIS (dalam likudasi) berupa tanah di Kemayoran Jakarta, sesuai surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-482/MBU/2004 tanggal 16 September 2004. - Per 31 Desember 2015, hibah aset PT BPIS berupa Tanah Kemayoran dihapusbukukan dan dikembalikan kepada Pusat Pengelola Komplek Kemayoran (PPKK) sesuai surat Menteri BUMN selaku RUPS No. S - 108/MBU/02/2015 tanggal 24 Pebruari 2015. - Rp119.712.384.990, berasal dari bantuan Kementerian Perindustrian berupa Barang Milik Negara (BMN) mesin dan peralatan yang akan dialihkan sebagai Penyertaan Modal Negara.
60
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. EQUITIES (Continued)
30. EKUITAS (Lanjutan)
-
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
Per 31 Desember 2015 dilakukan koreksi pencatatan karena BMN yang bersangkutan masih tercatat di Kementerian Perindustrian, sesuai surat Menteri Keuangan No. S-386/MK.6/2015 tanggal 31 Desember 2015.
-
As of December 31, 2015, since the machineries and equipment (BMN) concerned were still in the register of Industrial Ministry, and according to a letter of Minister of Finance No. S-386/MK.6/2015 dated 31th of December 2015. The company have been properly made an correction on Capital Endowment (Investment on Shares of State) to be nullified.
Selisih penilaian Kembali Aset Tetap Pada bulan Juni 2015 perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap tanah untuk tujuan komersial sesuai PSAK No. 16 par.29 dimana nilai wajarnya didasarkan pada laporan hasil appraisal KJPP Sah & Rekan.
Amount in Excess of Revaluation on Fixed Assets In month of June 2015, the Company have made a revaluation on assets scheme with commercial objective, and with relying on PSAK No. 16 par.29, and hence their former fair value of fixed assets are represented by appraisal result value of KJPP Sah & Rekan.
Terdapat selisih penilaian kembali sebesar Rp528.790531.612. Sesuai PSAK No. 16 Atas selisih penilaian kembali tersebut Terkena pajak tangguhan 25% sebesar Rp132.197.632.903 sehingga per 31 Desember 2015 tercatat selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp396.592.898.709.
This revaluation on fixed assets resulted in an excessive amount of Rp528.790.531.612 over the former fair value. Pursuant to PSAK No. 16 those excessive amount is taxable for 25% ,e,i, IDR Rp132.197.632.903, posted in deferred tax liability/asset, and hence amount in excess of revaluation on fixed assets as of December 31, 2015 presented the amount of Rp396.592.898.709.
Pengukuran Kembali Imbalan Kerja Karena adanya perubahan PSAK 24 (revisi 2013) maka terdapat selisih pengukuran kembali imbalan kerja yang dicatat dalam kelompok ekuitas, dengan saldo setelah diperhitungkan dengan pajak tangguhan terkait, per 31 Desember 2014 dan 2015 sebesar (Rp.15.467.570.545) dan (Rp.26.618.362.868) sesuai perhitungan aktuaria oleh konsultan Binaputera Jaga Hikmah.
Remeasurement of Post-Employees’Services Since the revision PSAK 24 (revised 2013) put in effect, therefore it is compulsorry for the Company to make remeasurement of post-employees’ services. The differency arising from remeasurement of postemployees’services was recorded in category of equity, presenting the balance, after being deducted by deferred tax related to, as of December 31, 2014 and 2015 presented (Rp.15.467.570.545) and (Rp.26.618.362.868) respectively, following the actuarial computation of konsultan Binaputera Jaga Hikmah. The computation in detail are as follows:
Secara rinci perhitungan sebagai berikut : 2015
2014
Saldo awal Pengukuran kembali Pajak tangguhan terkait
15.467.570.545 14.867.723.098 3.716.930.775
9.800.098.395 8.532.463.174 2.864.991.024
Beginning balance Remeasurement Deferred tax related to
Saldo akhir
26.618.362.868
15.467.570.545
Ending balance
61
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALES
31. PENJUALAN 2015
2014
Pihak berelasi Pihak ketiga
365.885.138.356 284.322.496.452
430.375.081.078 138.162.180.633
Parties related Third parties
Jumlah
650.207.634.808
568.537.261.711
Total
Penjualan dari pelanggan yang melebihi 2% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut :
The sales made to consumer higher than 2% from the total of net sales are as follows:
2015 Jumlah/Amount Perum Perhutani PT. Pertamina PT .PLN PT. Rekayasa Industri PTPN X Jumlah/Total :
2014 Jumlah/Amount
%
%
Rp
28.795.709.501 15.802.738.610 5.340.213.465 28.484.707.348 22.059.873.870
4% 2% 1% 4% 3%
Rp
81.621.343.869 34.268.284.556 8.227.239.569 31.932.831.596 12.593.828.920
14% 6% 1% 6% 2%
Rp
100.483.242.794
15%
Rp
168.643.528.510
30%
32. COST OF SALES
32. BEBAN POKOK PENJUALAN 2015
2014
Pemakaian bahan Beban tenaga langsung Beban mesin Beban operasional lapangan/order Beban sub kontrak Beban produksi tak langsung
265.428.631.574 12.579.770.706 13.924.517.910 90.733.316.507 133.801.187.800 65.805.245.052
218.495.317.783 11.713.069.192 12.970.338.465 110.425.329.605 179.914.880.561 28.147.043.303
Material in use Wages/labor Mechineries charges Operational charges/order(placement) Sub contract cost Production cost-indirect
Jumlah
582.272.669.549
561.665.978.909
Total
33. OPERATING COST
33. BEBAN USAHA 2015
2014
Beban administrasi dan umum Beban pemasaran
26.696.452.015 6.437.671.616
46.294.917.720 11.511.027.010
General and administrative expenses Marketing expenses
Jumlah
33.134.123.631
57.805.944.730
Total
62
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 33. OPERATING COST (Continued)
33. BEBAN USAHA (Lanjutan)
Beban administrasi dan umum terinci sebagai berikut :
Genaral and administrative expenses in detail are as follows:
2015
2014
Beban pegawai Beban rumah dinas dan gedung Beban administrasi lainnya Beban kendaraan Beban yang diestimasi atas imbalan kerja Beban insentif karya
14.766.152.117 2.244.393.132 2.573.870.225 3.437.524.075 1.472.330.535 2.202.181.932
218.495.317.783 11.713.069.192 12.970.338.465 110.425.329.605 179.914.880.561 28.147.043.303
Employees expenses Building and housing staff expenses Office and other administrative expenses Vehicles charges Post-employees’services- estimated Work incentives
Jumlah
26.696.452.015
561.665.978.909
Total
Beban pemasaran terinci sebagai berikut :
Marketing expenses in detail are as follows: 2015
2014
Beban pegawai Beban gedung dan rumah dinas Beban administrasi dan umum Beban kendaraan Beban promosi dan tender
4.108.060.094 68.142.626 989.376.017 954.717.770 317.375.109
6.396.333.327 485.013.011 1.852.329.470 2.070.863.249 706.487.953
Employees expenses Building and housing staff expenses General and administrative expenses Vehicles charges Bid,tender and promotion
Jumlah
6.437.671.616
11.511.027.010
Total
Pada tahun 2015 terdapat perubahan organisasi dimana sebelumnya Unit Produksi Gresik termasuk didalamnya Kantor Pusat, diubah menjadi Divisi-divisi dan Kantor Pusat sehingga beban produksi tak langsung (BPTL) menjadi lebih besar dan beban usaha menjadi lebih kecil dibandingkan tahun 2014.
In 2015 the restructuring of organization was made to altered and improved which the production unit of Gresik previously is under control and responsibility of head office, by now separate from head office and establish by itself into divisions, therefore the indirect cost of production incurred become bigger and operating cost become smaller compared to those of incurred in 2014. 34. OTHERS INCOME
34. PENDAPATAN LAIN-LAIN 2015
2014
Penjualan limbah/scrap Penjualan aset tetap Kelebihan cadangan biaya order Denda-denda Pengerollan plat, dll Pengampunan denda pajak Koreksi proyek SPBG Lain-lain
341.929.125 593.056.960 803.389.093 4.248.844.510 460.995.081 14.094.232.795 3.382.724.720 40.867.847
1.211.056.055 102.500.000 496.097.303 2.300.579.046 104.080.901 0 0 1.921.164.870
Rejected and disposal goods sold Gains on fixed assets sold Kelebihan cadangan biaya order Penalties Pengerollan plat, dll Tax amnesty on fine and penalties SPBG project correction Others
Jumlah : Selisih kurs Pendapatan bunga dan keuangan
23.966.040.130 17.188.658.445 241.309.710
6.135.478.175 633.746.067 630.714.826
Jumlah : Gains on currencies exchange rate Interest income and financing
Jumlah
41.396.008.285
7.399.939.068
Total
63
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- Penjualan aset tetap tahun 2015 merupakan penjualan kendaraan lama untuk peremajaan kendaraan operasional. - Kelebihan cadangan order merupakan koreksi atas kelebihan pencadangan biaya order-order yang telah selesai tahun lalu. - Pendapatan klaim / denda sebesar Rp4.248.844.510 terbesar merupakan klaim asuransi atas proyek PLTU NTB Lombok sebesar Rp3.933.791.783. - Pengampunan denda pajak sebesar Rp14.094.232.795 didasarkan pada Keputusan Dirjen Pajak Nomor: KEP-1616/WPJ.19/2015 tanggal 31 Agustus 2015 yang merupakan pengampunan denda atas hutang pajak Badan tahun 2005. - Koreksi proyek SPBG sebesar Rp3.382.724.720 merupakan klaim atas pekerjaan SPBG - Bumi Serpong Damai, berdasarkan hasil audit BPKP serta surat SVP Engineering & Operation Management PT Pertamina (Persero) selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan SPBG No.038/L20000/2015-S0 tanggal 1 April 2015 dan Berita Acara Serah Terima Sertifikat Tanah tanggal 23 Desember 2015.
2015
Jumlah
- Fixed assets sold in 2015 were several units of old vehicles owing to the function was not productive any more. And hence the management carried out the procurement of new vehicles to replace the vehicles sold. - The excessive in allowance for work/job order services were the correction made on the excessive of allowances work order services which were already completed in prior year. - Gain on claim/sanction/fine in the amount of Rp4.248.844.510 among other the biggest was insurance claim made on to NTB PLTU-Lombok in the amount of Rp3.933.791.783. - Tax amnesty on tax penalty and fine in amount of Rp14.094.232.795 was based on the decision of Dirjen Pajak No: KEP-1616/WPJ.19/2015 dated 31th of August,2015 which was tax amnesty on corporate income tax payable of 2005. - The correction of SPBG project in amount of Rp3.382.724.720 was a claim result on work order servicesof SPBG - Bumi Serpong Damai, based on BPKP audit result and a letter of SVP Engineering & Operation Management PT Pertamina (Persero) acting as officer of commitment maker (PPK) in building of SPBG No.038/L20000/2015-S0 dated 1st of April 2015 and memo of transfer of title of land rights certificate dated 23th of December 2015.
35. OTHER EXPENSES
35. BEBAN LAIN-LAIN
Denda keterlambatan order Purna bakti karyawan Biaya purna jual Biaya konsultan, lawyer/penagihan piutang Biaya sosial dan lingkungan Penyisihan Piutang Lainnya
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 34. OTHERS INCOME (Continued)
34. PENDAPATAN LAIN-LAIN (Lanjutan)
Denda pajak, listrik, telepon dan air
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
2014
8.724.341.876
14.746.022.832
9.104.813.206
3.024.515.372
1.478.072.541 896.044.279 1.558.878.896 213.067.525 4.357.833.297 1.927.765.530
1.130.720.199 18.849.428.026 860.249.747 186.494.600 4.796.267.311 49.064.000
Penalty on taxation and utilities Penalty on work delay of work order services Post-employees services After sales expenses Consultant, lawyer, billing collection Social and environment expenses Allowance of doubtful account Others
28.260.817.150
43.642.762.087
Total
64
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
- Denda pajak, listrik, telepon, air tahun 2015 sebesar Rp8.724.341.876 sebesar Rp7.066.462.070 merupakan denda pajak tahun 2012 s/d 2014. - Denda keterlambatan order sebesar Rp9.104.813.206,- terbesar merupakan denda atas keterlambatan penyerahan pekerjaan Equipment Semen Tuban pesanan Polysius. - Biaya purna jual merupakan biaya-biaya yang timbul setelah pekerjaan diserahkan dan penjualan diakui tahun lalu, kemudian terjadi kerusakan atau perbaikan yang masih menjadi tanggungjawab perusahaan. Biaya purna jual tahun 2014 di dalamnya termasuk biaya atas resiko kerugian proyek SPBG.
Jumlah
- Penalty on taxation and utilities in 2015 shown at Rp8.724.341.876, including the penalty on taxation for 2012 through 2014 in amount of Rp7.066.462.070. - Penalty on work delay of job order services shown at Rp 9.104.813.206,- the most part of it was the penalty on work delay of delivery work service (cement equipment) to cement of Tuban ordered by Polysius. - After sales expenses was the expenses that arise after the delivery of job order service incurred and the sales as earned was recognized in prior year. Such expenses were the disbursement of cost of damage and improvement incurred which was still under responsibility of the Company. After sales services of 2014 included in it, the loss risk of SPBG Project. 36. INTEREST CHARGES AND MONETARY
36. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Bunga kredit Bank Rakyat Indonesia
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 35. OTHER EXPENSES (Continued)
35. BEBAN LAIN-LAIN (Lanjutan)
Bunga kredit Bank Muamalat
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
2015
2014
17.155.211.734
14.913.484.816
5.019.782.440
5.897.034.942
Interest Loan/Credit Facility - Bank Muamalat Interest Loan/Credit Facility - Bank Rakyat Indonesia
22.174.994.174
20.810.519.758
Total
37. SALDO DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksitransaksi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
37. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
In the course of normal activities, the company was unavoidable to make deal in transactions with related parties. Those transactions among others were as follows: % terhadap jumlah (% on total) Aset/Liabilitas
2015 Piutang usaha : PT. Pertamina PT. PLN PT. Rekayasa Industri PTPN X PT. Adhi karya PT INKA Jumlah
240.648.394 0 4.462.058.222 615.446.550 2.217.401.807 12.138.670.083 19.674.225.055
2014 7.886.356.190 1.518.897.732 3.732.513.888 1.265.909.349 1.259.480.878 18.273.369.547 33.936.527.584
2015
2014
0,03% 0,00% 0,52% 0,07% 0,26% 1,41%
0,84% 0,16% 0,40% 0,13% 0,13% 1,94%
Account Receivable-Trade: PT. Pertamina PT. PLN PT. Rekayasa Industri PTPN X PT. Adhi karya PT INKA Total
65
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 37. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
37. SALDO DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
% terhadap jumlah (% on total) Aset/Liabilitas 2015 Piutang retensi PTPN XI PT Rajawali II PT Semen Gresik
0 137.298.333 245.000.000 382.298.333
2014
2.174.488.333 2.120.193.334 3.479.000.000 7.773.681.667
2015
2014
0,00% 0,02% 0,03%
0,23% 0,23% 0,37%
Retention: PTPN XI PT Rajawali II PT Semen Gresik Unbilling on work cervices comleted to principal PT Pertamina PT PLN PT Rekayasa Industri PTPN X PT Adhi Karya
Tagihan bruto pemberi kerja PT Pertamina PT PLN PT Rekayasa Industri PTPN X PT Adhi Karya Penjualan bersih Perum Perhutani PT Pertamina PT. PLN PT. Rekayasa Industri PTPN X Jumlah
15.684.678.549 19.205.286.788 3.924.951.433 9.387.929.814 12.446.640.705 60.649.487.289
19.832.919.514 25.407.465.869 5.144.674.675 3.779.118.851 6.036.554.389 60.200.733.298
1,82% 2,23% 0,46% 1,09% 1,45%
2,11% 2,70% 0,55% 0,40% 0,64%
28.795.709.501 15.802.738.610 5.340.213.465 28.484.707.348 22.059.873.870 100.483.242.794
81.621.343.869 34.268.284.556 8.227.239.569 31.932.831.596 12.593.828.920 168.643.528.510
4,43% 2,43% 0,82% 4,38% 3,39%
14,36% 6,03% 1,45% 5,62% 2,22%
Net sales Perum Perhutani PT Pertamina PT. PLN PT. Rekayasa Industri PTPN X Total
Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihak yang berelasi adalah atas pengerjaan proyek kepada pihak yang berelasi.
Characteristic and nature of significant transaction with related parties were inherent in work sevices carried out originating from related parties.
Hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah merupakan entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama.
The close relationship with related parties, either the principals (the companies assigning work service to agent) or the agent (the company receiving work service from principal) were both having the similarity in belonging to, being under control of, the majority shares holder
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
38. MONETARY ASSET AND LIABILITY IN FOREIGN CURRENCIES 2015
Mata Uang Asing Foreign Currency Aset Moneter : Kas dan Setara kas Jumlah Aset Moneter Liabilitas Moneter Jumlah Aset Moneter bersih
Setara Rupiah IDR Equivalent
503.956 503.956
6.714.206.720 6.714.206.720
Monetary Asset: Cash and cash equivalent Total of Monetary Asset
0
0
Monetary Liability
503.956
6.714.206.720
Total of Net Monetary
66
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 38. MONETARY ASSET AND LIABILITY IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
2014
Aset Moneter : Kas dan Setara kas Jumlah Aset Moneter Liabilitas Moneter Jumlah Aset Moneter bersih
Mata Uang Asing Foreign Currency
Setara Rupiah IDR Equivalent
258.115 258.115
3.210.944.878 3.210.944.878
Monetary Asset: Cash and cash equivalent Total of Monetary Asset
0
0
Monetary Liability
258.115
3.210.944.878
Total of Net Monetary
39. INSTRUMEN KEUANGAN
39. FINANCIAL INSTRUMENT
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar atau pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, instrumen keuangan disajikan sebesar jumlah tercatat, baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instrument being reflected in financial position report are recorded at amount of plausible value or at the acquisition cost amortized. Apart from, financial instrument are reflected in amount of its record, either because the record are in the approximate amount of its fair value or because its fair value are unmeasurable accurately.
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nominal) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang retensi, utang usaha dan lain-lain serta biaya yang masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
The value recorded (in amount of face value) such as: cash and cash equivalent;account receivable trade and retention; account payables trade and accrued expenses are recorded more or less at its fair value, in that those financial instruments are in short term of accounting cycle.
67
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 39. FINANCIAL INSTRUMENT (Continued)
39. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
Klasifikasi dan nilai wajar instrumen keuangan
Classifications and fair value of financial instrument
31 Desember 2015
As of December 31, 2015 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loan delivered and Account Receivables Rp.
Liabilitas Pada BiayaPerolehan Diamortisasi Liabilities at acquisition cost amortized Rp.
66.293.654.820 145.852.871.015
0 0
66.293.654.820 145.852.871.015
Piutang retensi
3.032.684.580
0
3.032.684.580
Piutang lain-lain
1.144.203.467
0
1.144.203.467
Monetary Asset: Cash and Cash Equivalent Account Receivables-Trade Account ReceivablesRetention Others Receivable
216.323.413.881
0
216.323.413.881
Total
Liabilitas Keuangan : Utang Bank Utang Usaha Uang muka order Beban ymh dibayar
0 0 0 0
210.280.273.560 149.558.121.460 25.045.491.720 165.733.531.751
210.280.273.560 149.558.121.460 25.045.491.720 165.733.531.751
Monetary Liability: Bank Loan/Credit Facility Account Payables-Trade Advances from Consumer Accrued Expenses
Jumlah
0
550.617.418.491
550.617.418.491
Total
Aset Keuangan : Kas dan setara kas Piutang usaha
Jumlah
31 Desember 2014
Jumlah Amount Rp.
As of December 31, 2014 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loan delivered and Account Receivables Rp.
Liabilitas Pada BiayaPerolehan Diamortisasi Liabilities at acquisition cost amortized Rp.
106.988.430.343 145.852.871.015
0 0
106.988.430.343 145.852.871.015
6.066.086.000
0
6.066.086.000
930.489.832
0
930.489.832
Others Receivable
259.837.877.190
0
259.837.877.190
Total
Liabilitas Keuangan : Utang Bank Utang Usaha Uang muka order Beban ymh dibayar
0 0 0 0
167.074.365.815 136.276.816.236 57.361.513.752 194.895.324.771
167.074.365.815 136.276.816.236 57.361.513.752 194.895.324.771
Monetary Liability: Bank Loan/Credit Facility Account Payables-Trade Advances from Consumer Accrued Expenses
Jumlah
0
555.608.020.575
555.608.020.575
Total
Aset Keuangan : Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang retensi Piutang lain-lain Jumlah
Jumlah Amount Rp. Monetary Asset: Cash and Cash Equivalent Account Receivables-Trade Account ReceivablesRetention
68
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40. MANAJEMEN RISIKO
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40. RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan Gambaran Umum Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: - Risiko kredit - Risiko pasar - Risiko likuiditas - Risiko operasional
Introduction and General Notes The company owns the exposure inherent are apt to be affected the risks of financial instrument, as follows: - Credit risk - Marketing Risk - Liquidity Risk - Operating Risk
Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perusahaan terhadap setiap risiko di atas, tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Perusahaan dalam mengukur dan mengelola risiko.
The following notes present the information as to Company’s exposure toward any of the purposed risk above, objectives and policies are pertinently maintained by Company in measuring and managing the risk
Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko utama Perusahaan, yaitu risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidakmampuan konsumen untuk mengembalikan utangnya kepada Perusahaan.Apabila utang yang tidak dapat dikembalikan jumlahnya banyak dan signifikan, maka hal ini dapat menyebabkan turunnya pendapatan, kinerja maupun tingkat kesehatan Perusahaan.
Credit Risk Credit Risk is a main risk of Company, that is, the risk of loss caused by inability of consumers to make payments of their liabilities to the Company. If their unreturnable liabilities are in considerable and significant in amount, then these matters may cause decrement in revenue, productivity and degree of liquidity of Company.
Manajemen risiko yang telah diterapkan Perusahaan adalah diversifikasi portofolio menurut wilayah, sektor ekonomi dan industri, dan tipe barang.
The maintenance of risk management is pertinently carried out by Company by means of diversifying portfolio according to geographic region, economic and industrial sector, and goods category.
Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan variabel-variabel pasar seperti perubahan tingkat bunga dan nilai tukar mata uang.
Marketing Risk Marketing risk is a risk of loss suffered from the changes in factors of market variables such as rate of interest and exchange rate of foreign currency
Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh Perusahaan adalah membatasi eksposur dalam investasi yang memiliki harga pasar yang fluktuatif.
To maintain such as this risk, Management has prudently made restrictions or avoidances on exposure in investments liable to be fluctuative in market price.
Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko terjadinya kerugian atau potensi kerugian yang merupakan akibat adanya kesenjangan antara penerimaan dan pembayaran. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan menurunkan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitasnya pada saat jatuh tempo.
Liquidity Risk Liquidity risk is the risk of loss or potentiality in loss resulted from a time elapse between the transaction of cash inflow and cash outlay. The time elapse occured too longer will decrease the company in ability to fulfill its liability on maturity date.
Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut: - Mendapatkan pinjaman dengan skedul pembayaran kembali pokok dan bunga yang sesuai. - Menjaga agar posisi kas dan bank Perusahaan selalu dalam posisi likuid. - Memonitor posisi kas dan bank Perusahaan secara
To maintain this risk, the management takes appropriate actions such as the following: - Obtaining loan/credit facility with repayment schedule of principal and interest are suitable to company’s capability - Securing the cash on hand and in bank are always in liquid position.
69
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
periodik, baik tahunan, bulanan, mingguan maupun harian, guna memastikan agar selalu terdapat surplus kas yang memadai. - Menjaga agar jumlah piutang yang jatuh tempo pada periode tertentu lebih besar dibanding dengan utang yang jatuh tempo pada periode yang sama. Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perusahaan sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perusahaan. Manajemen risiko yang diterapkan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : - Menerapkan sistem yang tersentralisasi sehingga proses bisnis dapat dan terkontrol secara sistematis dan dimonitor dari waktu ke waktu. - Menyiapkan backup dan Disaster Recovery Plan yang memadai bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas sistem aplikasi utama Perusahaan,baik dari sisi hardware dan software. - Menerapkan aturan kerja yang jelas dan sanksi yang tegas atas penyimpangan yang terjadi, sesuai dengan tingkat kesalahan yang diperbuat. - Adanya penanaman nilai-nilai dasar Perusahaan sejak dini kepada karyawan, sehingga dapat menghindarkan potensi penyimpangan. - Adanya penilaian kinerja yang wajar dan transparan serta adanya kesempatan untuk pengembangan karir.
41. PERKARA HUKUM DAN LIABILITAS BERSYARAT
PT Barata Indonesia (Persero) pada saat ini masih menghadapi adanya sengketa oleh pihak lain yang mengatasnamakan sebagai ahli waris kepemilikan tanah yang saat ini dimiliki oleh PT Barata Indonesia (Persero) secara syah yang berlokasi di Gresik seluas 76.280 M2 atas sertifikat HGB No. 22.
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
- Monitoring periodically the cash on hand and in bank, either annually, monthly,weekly or daily in order to ascertain that the cash surplus is always in adequate amount. - Maintaining the total of receivables falling due in certain period is always higher than payables in those of same period. Operating Risk Operating risk is the risk of loss caused by the failure of information technology system. Such a failure may arise from either by error or mistakes of human being’s factor, or by the weakness of operating procedure in a process. This risk may give rise to a loss for the company, and consequently will influence the work performance and degree of soundness of the the company. To maintain this risk, the management takes decisive actions such as the following: - Implementing the system centralizing so as to enable the processing business may well be controlled in sytematic manner , and may be monitorized in day-to-day basis. - Preparing adequatelyBackup and Disaster Recovery Plan, if a matter or thing undesired going bad happen to the vital system of application either from hardware-wise or software-wise. - Applying the obvious rule of work and firm punishment for whoever making of disobedience or violation over the rule ,and the punishment shall be in conformity with degree of the mistakes - Early treatment as to disseminating the underlying values of Company to employees is to purposedly avoid the potential disobedience. - Assessing adequately and tranparently the work productivity of employees, and giving a chance for career development..
41. LEGAL CLAIM AND LIABILITY IN CONDITION
PT Barata Indonesia (Persero) at present is still in face of legal prosecution of ownership of land rights claimed by the parties who recognize as the heritance/legacy of those land rights which is under legal possesion of PT Barata Indonesia (Persero). The land rights with certificate HGB No. 22 located in Gresi with 76.280 square metre.
70
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
Tidak terdapat kejadian setelah tanggal neraca, yang mempengaruhi laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015. 43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014
Karena adanya revisi PSAK 24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif mulai tahun 2015, maka berdampak pada reklasifikasi dan penyajian sehingga perusahaan harus menerapkannya secara retrospektif, menyajikan laporan posisi keuangan tiga tahun komparatif yaitu tahun 2015, komparasi tahun 2014 dan awal periode 2014.
Dilaporkan Sebelumnya Stated in Previous Report a 31-12-2014
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended (expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. SUBSEQUENT EVENT
There are no financial transactions or events occurred after balance which influence or affect the presentation of financial statement as of December 31, 2015. 43. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENT AS OF DECEMBER 31, 2014
Since the revision of PSAK 24 (Revised 2013) is put into effect in 2015, the company has properly made reclassification and presentation, as required by PSAK 24 (Revised 2013), on accounts stated in financial statement as of December 31, 2015. In order for the financial statement to match or attain with the comparable concept, therefore the company has made the same treatment restropectively to financial position as of December 31, 2014 and as of January 1, 2014 Disajikan Kembali Restated in 31-12-2014
66.293.654.820
66.293.654.820
93.238.464.074 52.614.406.941
93.238.464.074 52.614.406.941
2.515.026.620 517.657.960
2.515.026.620 517.657.960
152.917.647.306 34.680.929.558 1.144.203.467 80.196.247.461 82.659.360.921 30.694.237.982 407.597.070 597.879.434.180
152.917.647.306 34.680.929.558 1.144.203.467 80.196.247.461 82.659.360.921 30.694.237.982 407.597.070 597.879.434.179
ASSET CURRENT ASSET: Cash and Cash Equivalent Account Receivables-Trade Related Parties Third Parties Account Receivables-Retention Related Parties Third Parties Unbilled Receivables Related Parties Third Parties Other Receivables Inventories Prepayment Prepaid Taxes Prepaid Expenses Total Current Asset
ASET TIDAK LANCAR Penyertaan saham Aset Pajak Tangguhan Aset tetap Aset tak berwujud Aset dalam konstruksi Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
99.724.800 29.487.266.486 129.840.921.236 24.443.936 69.494.027.025 28.174.399.256 257.120.782.739
99.724.800 34.688.988.525 129.840.921.236 24.443.936 69.494.027.025 28.174.399.256 262.322.504.777
NON CURRENT ASSET: Investment on Shares/Stocks Deferred Tax Asset Fixed Asset Intangible Asset Asset in Construction Other Asset Total Non Current Asset
JUMLAH ASET
855.000.216.919
860.201.938.956
TOTAL ASSET
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara kas Piutang Usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang Retensi Pihak berelasi Pihak ketiga Tagihan Bruto Pemberi Kerja Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang Lain-lain Persediaan Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka Jumlah Aset Lancar
71
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut (disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dilaporkan Sebelumnya Stated in Previous Report a 31-12-2014
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang bank kredit investasi Utang pembiayaan Utang Rekening Dana Investasi (RDI) Liabilitas imbalan paska kerja Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal saham - Nilai nominal Rp1.000.000 per saham Modal dasar – sebanyak 150.000 saham Disetor dan ditempatkan 143.203 saham Tambahan Modal Disetor Modal Donasi Pengukuran Kembali Imbalan Kerja Cadangan Saldo Laba Tak Dibagi Saldo laba (rugi) Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 43. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENT AS OF DECEMBER 31, 2014
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Uang muka order Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas jangka pendek
PT BARATA INDONESIA (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 for the year then ended
Disajikan Kembali Restated in 31-12-2014
210.280.273.560
210.280.273.560
10.047.420.031 139.510.701.429 39.453.399.037 36.647.577.171
10.047.420.031 139.510.701.429 39.453.399.037 36.647.577.171
21.534.835.578 3.510.656.142 165.871.127.314 626.855.990.262
21.534.835.578 3.510.656.142 165.733.531.751 626.718.394.699
LIABILITY AND EQUITY SHORT TERM LIABILITY: Bank Loan-Credit Facility Account Payables-Trade Related Parties Third Parties Others Payable Taxes Payable Advance from Principal Related Parties Third Parties Accrued Expenses Total Short Term Liabilities
17.545.724.220 758.648.845 88.825.439.868 53.719.682.132 160.849.495.065
17.545.724.220 758.648.845 88.825.439.868 74.526.570.278 181.656.383.211
LONG TERM LIABILITIES: Bank Loan-Credit Facility Financing Payables Account of und Investment Payable (RDI) Post-Employees’services Liability Total Long Term Liabilities
128.203.000.000 15.000.000.000 127.795.363.950
128.203.000.000 15.000.000.000 127.795.363.950
0
(15.467.570.545)
1.574.281.752 42.599 (205.277.956.709) 67.294.731.592
1.574.281.752 42.599 (205.277.956.710) 51.827.161.046
EQUITY Share Capital-IDR 1.000.000 per share at par value Authorized and subscribed 150.000 shares Issued and partially paid 143.203 shares Share Settlement of shortage payment Capital Endowment Remeasurement of Post-Employees Services Reserves Undistributed Profit Retained Profit or( Loss) Total Equities
855.000.216.919
860.201.938.956
TOTAL LIABILITY AND EQUITY
72
LAPORAN TAHUNAN • 2015 • ANNUAL REPORT
Kantor Pusat Jl. Veteran No. 241, Gresik 61123 Telp. : 62 31 3990555 (Hunting) Fax : 62 31 3990666 Email :
[email protected] www.barata.co.id