PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
PENGARUH UKURAN, INDUSTRI DAN EFISIENSI TERHADAP STRUKTUR KEUANGANDAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR MINING & MINING SERVICES YANG GO-PUBLIC DI INDONESIA THE INFLUENCE OF SIZE, INDUSTRI AND EFFICIENCY TO WARD THE FINANCIAL STRUCTURE AND THE VALUES OF FIRM IN MANUFACTUIRES COMPANIES IN MANING AND MANING SERVICE SECTOR THAT HAS BEEN GO PUBLIC IN INDONESIA LCA. Robin Jonathan Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email :
[email protected] Theresia Militina Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda Email :
[email protected] Elfreda Aplonia Lau Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran, industri dan efisiensi secara simultan maupun partial terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui struktur keuangan pada perusahaan manufaktur sector mining and mining service yang go-public di Indonesia. Perkembangan perusahaan-perusahaan manufaktur sector mining and mining service yang go-publik dewasa ini telah mencapai 42 perusahaan, dari jumlah tersebut diambil data laporan keuangan yang memiliki kurun waktu yang sama yaitu tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel ukuran, industri dan efisiensi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan dan nilai perusahaan. Secara partial diperoleh: Variabel ukuran dan industri berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur keuangan dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara tidak langsung diperoleh bahwa variabel ukuran dan industri berpengaruh positive terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Mengacu pada pengaruh total, ditemukan bahwa variabel ukuran berpengaruh dominan terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Variabel efisiensi berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan dan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara tidak langsung diperoleh bahwa efisiensi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Kata kunci: ukuran, industri, efisiensi, struktur keuangan dan nilai perusahaan. Abstract This research aims to analyze the effect of size, industry and efficiency both simultaneously and partically toward the value of firm either directly or indirectly through the structure of financial in manufacturer company in mining and mining service sector that has been go- public in Indonesia. Nowadays, the growth of manufacturing companies in mining and mining service sector that has been go-public has reached 42 companies. Form that number, financial statements of manufacturing companies have been taken in the same priode 2013-2015. The results showed that variables of size, industry and efficiency
ISBN : 978-602-14119-2-6
1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
simultaneously have a significant influence on the financial structure and value of firm. Partically the influence of size, industry and efficiency variables toward financial structure and value of firm as follows variables of size and industry have no significant effect on financial structure and have a significant effect on firm value. Inderectly it’s obtained that the variables of size and industri positively affect toward thea value of firm through the financial structure. Referring to the total effect, it is found that the variables of size and industri affect the value of firm through the financial structure. Variable of efficiency have a significant influence on financial structure and have no significant effect on the value of firm. Inderectly it’s obtained thet the efficiency positive effect on the value of firm trough financial structure. Referring to the influence of total, it is stressed that efficiency on the firm value through financial structure. Keywords: size, industry, efficiency, financial structure and value of firm.
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi terutama disektor industri telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dan berdampak positif terhadap peningkatan kesempatan kerja, export non migas dan penguasaan teknologi. Peningkatan tersebut berdampak terhadap perkembangan ukuran perusahaan, aneka industri, dan efisiensi perusahaan. Perkembangan ukuran perusahaan, aneka industri dan efisiensi perusahaan membutuhkan pengelolaan aktiva yang baik dalam menciptakan laba melalui penjualan hasil produksinya. Untuk menciptakan laba dibutuhkan modal dan kebutuhan modal dapat diperoleh dari investasi pemilik perusahaan maupun pihak ketiga (utang). Ratio dari modal yang bersumber dari pemilik maupun yang bersumber dari pihak ketiga, tergambar pada struktur keuangan. Pada perusahaan yang tergolong bukan financial corporation seperti perusahaan manufaktur, yang didahulukan adalah penentuan susunan kualitatif dari besarnya aktiva yang diperlukan dalam melakukan kegiatan produksi. Sesudah itu, barulah penentuan susunan kualitatif dari besarnya pasiva. Pemilihan susunan kualitatif dari aktiva tercermin dalam struktur kekayaan dan pemilihan kualitatif dari pasiva tercermin dalam struktur keuangan dan struktur modal.
2
Penelitian ini mengacu pada model Gupta dan penelitian dari LCA. Robin Jonathan (1993) tentang Pengaruh Ukuran, Pertumbuhan dan Industri terhadap Struktur Modal. Dengan memodifikasi beberapa variabel, penelitian ini mengarah pada pengaruh ukuran, industri dan efisiensi terhadap struktur keuangan dan nilai perusahaan. Tujuannya untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran,industri dan efisiensi secara simultan maupun partial terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui struktur keuangan perusahaan manufaktur sektor mining and mining services yang go-public di Indonesia. Gupta (June, 1969) mengatakan bahwa “untuk mengukur ukuran atau size perusahaan dapat berdasarkan pada total aktiva”. Miller (May, 1961) berpendapat bahwa “suatu pola yang jelas dari ratio keuangan muncul sebagai pengaruh dari ukuran perusahaan”. Selanjutnya Archer dan Faercher (March, 1966) menunjukkan bahwa “ukuran perusahaan yang kecil menghadapi hambatan yang kuat untuk memperoleh investasi” Industri pada dasarnya terbagi atas industri padat modal dan industri padat karya. Pada industri padat modal membutuhkan aktiva tetap yang lebih besar bila dibandingkan dengan industri padat karya. Apabila industri padat modal tersebut dikaitkan dengan penjualan,
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
industri ini cenderung memiliki perputaran aktiva tetap yang rendah. Demikian pula pada industri padat karya, cenderung memiliki perputaran aktiva tetap yang tinggi. Gupta (June, 1969) mengatakan bahwa “variasi industri dalam kebangkitan penjualan per dollar dari investasi asset tetapnya dapat dihubungkan dengan peluang aktivitas pabrikasi, komposisi aktiva tetap dan struktur organisasi”. Efisiensi dimaksudkan untuk mengukur penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba. Return on Invesment digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba(earning after tax).Dengan demikian yang diukur adalah seberapa jauh kemampuan aktiva dalam menciptakan laba. Return On Investment (ROI) menunjukkan seberapa banyak laba yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. Makin tinggi kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba, makin efisien penggunaan seluruh kekayaan perusahaan dalam menciptakan laba. Setiap perusahaan di dalam operasinya selalu menghadapi masalah pengalokasian dana dan pemenuhan kebutuhan dana. Pengalokasian dana pada suatu perusahaan dapat di lihat pada neraca sebelah aktiva, sedangkan pemenuhan kebutuhan dana tampak pada neraca sebelah pasiva. Pada dasarnya tugas seorang manajer keuangan berusahaan mencari keseimbangan financial antara aktiva dan pasiva yang dibutuhkan dan mencari susunan kualitatif dari aktiva dan pasiva tersebut dengan sebaik-baiknya. Bambang Riyanto (1992:15) mengemukakan bahwa “struktur keuangan itu mencerminkan bagaimana aktiva perusahaan dibelanjakan”. Selanjutnya Weston dan Brigham (1981:555) mengartikan struktur keuangan sebagai “cara aktiva perusahaan dibelanjai sebagimana tampak dalam neraca sebelah pasiva”. Dengan demikian, struktur keuangan tercermin pada keseluruhan
ISBN : 978-602-14119-2-6
aktiva perusahaan dalam neraca. Struktur modal mencerminkan pula perimbangan baik dalam artian absolute maupun relative antara keseluruhan modal asing dengan jumlah modal sendiri. Perbandingan tersebut disebut dengan total debt to equity. Struktur keuangan mencerminkan perbandingan antara total utang dengan total aktiva yang disebut dengan debt ratioyang digunakan untuk mengukur persentase penggunaan dana yang berasal dari utang. Secara normatif, tujuan dari pengelolaan keuangan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan (Fama, 1978; Walker, 2000; Quraeshi,2006 yang dikutif dari Fenty Fauziah, 2017). Brigham dan Daves (2002:4) mengatakan bahwa “tujuan manajemen keuangan adalah membantu memaksimumkan nilai saham perusahaan”. Tujuan ini dapat tercapai melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen keuangan dengan tepat dan hati-hati. Investor maupun calon investor umumnya berkepentingan untuk mengetahui kinerja perusahaan, berkenaan dengan investasi yang telah atau akan mereka lakukan dan prospeknya dimasa yang akan datang. Pengukuran nilai perusahaan telah banyak mengalami perkembangan, dari yang bersifat konvensional sampai yang lebih modern dan mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam pengukuran nilai perusahaan. Oleh karena itu, berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat melakukan penilaian terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan berbagai pendekatan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan demikian nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Secara umum nilai perusahaan diukur dengan harga saham. Seiring dengan perkembangan industri, ukuran danefisiensi perusahaan merupakan variabel independent, seberapa jauh berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun
3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
secara tidak langsung melalui struktur keuangan perusahaan pada perusahaanperusahaan manufatur sektor mining and mining serviceyang go-public di Indonesia. Perumusan Masalah Dari uraian pada latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut; 1. Apakah Ukuran, industri dan efisiensi berpengaruh terhadap struktur keuangan secara simultan pada perusahaanperusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 2. Apakah Ukuran, industri dan efisiensi berpengaruh terhadap struktur keuangan secara partial pada perusahaanperusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 3. Apakah ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara simultan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 4. Apakah ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara partial pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 5. Apakah ukuran, industri dan efisiensi berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran, industridan efisiensi terhadap nilai perusahaan secara simultan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining serviceyang go-public di Indonesia. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran, industri dan efisiensi
4
terhadap nilai perusahaan secara partial pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangan terhadap nilai perusahaan secara simultan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangan terhadap nilai perusahaan secara partial pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektormining and mining service yang go-public di Indonesia. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ukuran, industri dan efisiensi terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan perusahaan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Konseptual Berdasarkan teori yang berkaitan denganpengaruh ukuran, indusrtri, dan efisiensi terhadap struktur modal dan nilai perusahaan, kerangka konseptual yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagaimana pada gambar 1. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel ukuran, industri dan efisiensi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 2. Variabel ukuran, industri dan efisiensi secara partial berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia.
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
3. Variabel ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 4. Variabel ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangansecara partial berpengaruh signifikan terhadap nilai UKURAN (X1)
perusahaan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia. 5. Ukuran, industri dan efisiensi secara partial berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia.
e1
rX1X2
PY1X1
e2
PY2X1
INDUSTRI (X2) PY2X2
(X2)
PY1X2
rX3X1
STRUKTUR KEUANGAN (Y1)
rX2X3
PY2Y1
PY1X3 EFISIENSI (X3)
NILAI PERUSAHAAN (Y2)
PY2X3
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian. METODE PENELITIAN Definisi Operasional dan Pengukuran Penelitian ini di desain untuk mengetahui pengaruh ukuran, pertumbuhan, industri dan efisiensi terhadap nilai perusahaan secara langsung dan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go-public di Indonesia. Struktur keuangan(Y1) Struktur keuangan (sebagai variabel dependen) menunjukkan perimbangan antara total debt dengan total aktiva yang disebut dengan debt ratio. Perimbangan ini tercapai jika perusahaan dalam menjalankan fungsinya tidak mengalami ganguan financial. Apabila perimbangan ini tidak terjadi, perusahaan berusaha mencari keseimbangan dengan menambah atau mengurangi utang. Ketidak seimbangan ini terjadi karena adanya variasi industri, ukuran,dan pertumbuhan
ISBN : 978-602-14119-2-6
perusahaan. Umumnya ketidak seimbangan ini ditutupi dengan utang atau dana extern lainnya. Persoal yang timbul adalah berapa besar utang yang diperoleh dapat dijamin dengan total kekayaan. Dengan demikian, struktur keuangan dapat diukur dengan debt ratio dalam satuan ukur ratio. Nilai Perusahaan (Y2) Nilai perusahaan (sebagai variabel dependen) menunjukkan kinerja perusahaan dalam mengelola aktiva perusahaan. Makin tinggi nilai perusahaan yang diperoleh, makin tinggi tingkat kepercayaan investor atau calon investor terhadap perusahaan tersebut. Kinerja perusahaan mengacu pada hasil akhir dari kegiatan operasional perusahaan selama periode tertentu, umumnya satu tahun. Penilaian kinerja perusahaan dari harga saham.
5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Ukuran Perusahaan (X1) Ukuran perusahaan (sebagai variabel independen) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah besar-kecilnya perusahaan diukur dengan total aktiva atau besarnya harta perusahaan dan satuan ukurnya rupiah. Secara teoritis ukuran perusahaan mempunyai hubungan atau pengaruh secara positif terhadap nilai perusahaan maupun struktur modal perusahaan. Artinya, ada kecenderungan bahwa makin besar perusahaan, makin banyak dana yang dibutuhkan untuk membiayai aktiva. Kebutuhan dana tersebut cenderung diperoleh dari utang. Dengan demiksian, makin besar suatu perusahaan cenderung diikuti dengan makin besar aktiva yang dimiliki perusahaan dan cenderung akan meningkatan ratio utang dan nilai perusahaan. Industri (X2) Industri (sebagai variabel independen) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah industri manufaktur yang diklasifikasikan berdasarkan causal factor yaitu berdasarkan lengt of the production process time dan diukur dengan perputaran aktiva tetap. Industri manufaktur umumnya menghasilkan berbagai macam produk dengan menggunakan berbagai jenis bahan baku, tenaga kerja terampil yang berbeda, peralatan produksi dengan tingkatan teknologi yang berbeda pula. Dengan demikian industri manufaktur memiliki proses produksi yang panjang, untuk itu dibutuhkan aktiva tetap guna menunjang proses produksi tersebut. Apabila penggunaan aktiva tetap tersebut dikaitkan dengan penjualan, variasi industri yang memiliki aktiva tetap yang besar cenderung memiliki perputaranaktiva tetap yang rendah.Dengan demikian, variasi industri dapat diukur berdasarkan perputaran aktiva tetap yaitu ratio antara penjualan dengan aktiva tetap dan satuan ukurnya adalah ratio.
6
Efisiensi (X3) Efisiensi sebagai variabel independen) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah efisiensipenggunaan aktiva perusahaan yang diukur dengan ratio-ratio profitabilitas. Apabila efisiensitersebut dikaitkan dengan laba yang berhasil diciptakan, ratio return on investment (ROI) dapat digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan perusahaan memperoleh laba. Karena hasil dari efisiensi penggunaan aktiva perusahaan yang ingin diukur, dipergunakan laba setelah bunga dan pajak. Dengan demikian, efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dapat diukur dengan return on investment (ROI). Populasi dan sampel Penelitian ini mengkhususkan pada masalah pengaruh ukuran, industri dan efisiensi terhadap struktur keuangan dan nilai perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-publicdi Indonesia. Populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor mining and mining service yang go-public di Indonesia yaitu sebanyak 40 perusahaan. Dari populasi tersebut akan diteliti laporan keuangan tahun 2013-2015 dan dianalisis dengan menggunakan analisis crosssection untuk 40 perusahaan manufaktur sektor mining and mining serviceyang gopublic di Indonesia. Jenis dan sumber data Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang dituangkan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia, literature dan penelitian pihak lain. Analisis data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Statistik deskritif Statistik deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan variabel-variabel
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel-variabel ukuran, industri dan efisiensi perusahaan terhadap struktur keuangan dan nilai perusahaan. Linieritas Wiratna Sujarweni (2014:56) mengatakan bahwa Uji Linieritas adalah untuk melihat spesifikasi model yang digunakan benar atau tidak benar. Dengan uji ini akan diperoleh informasi model empiris sebaiknya linier, kuadran, atau kubik. Ramsey menyarankan suatu uji yang disebut general test of specification atau RESET. Untuk melakukan uji ini harus membuat asumsi bahwa fungsi yang benar adalah fungsi linier. Uji ini bertujuan untuk menghasilkan Fhitung. Spesifikasi model yang digunakan benar bentuk linier jika nilai Fhitung lebih kecil dari Ftable dan tidak benar bentuk linier jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftable. Normalitas Sebelum melakukan pengujian statistic, harus dilakukan screening terhadap data yang akan diolah. Analisis regresi mensyaratkan data berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah regresi yang memiliki distribusi data yang normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji hubungan linier antara nilai perusahaan dan struktur keuangan sebagai variabel dependen dengan variabel-variabel ukuran, pertumbuhan, industri dan efisiensi sebagai variabel independen.Analisis regresi mensyaratkan pengujian asumsi klasik untuk menguji apakah persamaan regresi telah terbebas dari multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Ghozali dan Fuad (2008) mengatakan bahwa asumsi yang paling fundamental dalam analisis multivariate adalah normalitas disamping multikolinieritas dan
ISBN : 978-602-14119-2-6
Olobatuyi (2006) menambahkan linieritas serta autokorelasi. Namun, Abrams (2010) berpendapat bahwa autokorelasi bisa diabaikan apabila data yang digunakan berupa data cross section. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas (Ghozali, 2012:105) bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas. Nilai batas yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tolerance berada diatas 0,10 dan nilai VIF berada dibawah angka 10. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas (Ghozali, 2012: 139) bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui melalui uji Glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel bebasnya. Apabila variabel bebasnya tidak signifikan (nilai sig > 0,05), disimpulkan model ini tidak mengalami masalah heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi. Uji Autokarelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Dalam artian nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. Pengujian autokorelasi dapat dideteksi dengan Durbin Watson Test. Sufren dan Yonathan Natanael (2014:104) mengatakan bahwasyarat tidak terjadi autokorelasi adalah 1≤DW≤3. Suliyanto (2011:126) mengatakan bahwa pada penerapan uji DW ini terdapat
7
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
beberapa asumsi penting yang harus dipenuhi, diantaranya adalah bahwa model regresi yang dilakukan harus menggunakan konstanta. Disamping itu Wiratna Sujarweni (2016:231) mengatakan bahwa pada data time series, sering terjadi autokorelasi. Dengan demikian uji autokorelasi bisa diabaikan dalam penelitian yang menggunakan data cross section (Abrams; 2010). Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, digunakan metode regresi berganda dan untuk pengujian hipotesis dipergunakan uji Fisher (uji F), uji partial (uji t) dan koefisien determinasi (R2). Metode Regresi Berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ukuran, pertumbuhan, industri dan efisiensi. Sedangkan variabel dependen adalah struktur keuangan dan nilai perusahaan. Adapun model regresi berganda sebagai berikut: Substrutur 1. Y1 =PY1X1 + PY1X2 + PY1X3 + e Substrutur 2. Y2 = PY2X1 + PY2X2 + PY2X3 + PY2Y1 + e Dimana: Y1 = Struktur Modal Y2 = Nilai Perusahaan X1 = Ukuran Perusahaan X2 = Industri X3 = Efisiensi b1 ..b4 = Koefisien X1 …X4 e = error Uji Partial (Uji t) Ghozali (2012: 88) mengatakan bahwa uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh variabel independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi 5%. Kreteria
8
penerimaan atau penolakan hipotesis sebagai berikut: Ha diterima jika th ≥ tt pada tingkat signifikansi 5% Ha ditolak jika th< tt pada tingkat signifikansi 5% Uji Simultan (Uji F) Ghozali (2012: 98) mengatakan bahwa Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Ketentuan diterima atau ditolak hipotesis adalah sebagai berikut: Ha diterima jika Fh ≥ Ft pada tingkat signifikansi 5% Ha ditolak jika Fh< Ft pada tingkat signifikansi 5% Koefisien Determinasi (R2) Ghozali (2012: 97) mengatakan bahwa Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R2 berada diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi keberadaan variabel dependen. HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur dengan menggunakan teknik regresi linier berganda dengan langkah-langkah sebagai berikut: Model Substrutur 1 Pada model substruktur 1, variabel independen adalah ukuran, industri dan efisiensi serta variabel dependen adalah
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
struktur keungan. Untuk mengetahui kelayakan model regresi yang dipergunakan, dilakukan beberapa pengujian: Uji Linieritas Uji ini untuk melihat spesifikasi model yang digunakan bentuk linier benar atau bentuk linier tidak benar. Uji Ramsey ini dipergunakan untuk menghasilkan F hitung dengan cara: (R2 new – R2 old)/m dibagi (1-R2 new)/(n-k). Berdasarkan Tabel 1 nilai Fhitung = 0,004/0,0019 = 2,105 lebih kecil dari 2,313. Ini berarti bahwa spesifikasi model yang digunakan benar bentuk linier. Uji Normalitis Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal. Dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 2, dapat diketahui bahwa signifikansi variabel struktur keuangan, ukuran, industri dan efisiensi lebih besar dari 0,05. Bedasarkan hasil uji normalitas, data yang digunakan berdistribusi normal. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari multikolinieritas. Untuk mengetahui ada atau tidak adnya gejala tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerancedan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih besar dari 10 untuk semua variabel independen, model regresi yang digunakan bebas dari multikolinieritas. Berdasarkan uji multikolinieritas pada Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai VIF untuk variabel bebas berada dibawah nilai 10 dan nilai tolerance berada diatas 0,10. Ini menunjukkan bahwa variabel
ISBN : 978-602-14119-2-6
bebas yang dipergunakan bebas dari unsur multikolinieritas. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel bebasnya. Apabila variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap nilai absolute residual, terjadi heteroskedastisitas. Hasil yang diperoleh pada Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel ukuran, industri dan efisiensi memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Ini berarti bahwa model regresi yang dupergunakan bebas dari heteroskedatisitas. Regresi Linier Berganda Ringkasan hasil analisis regresi linier berganda, ditunjukkan pada Tabel 5 sampai dengan tabel 8, sedangkan model analisis jalur dijelaskan pada Gambar 2. Mengacu pada Tabel 6 Model Summary untuk substruktur 1, diketahui bahwa nilai signifikansi (sig) uji F = 0.000 lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis yang diajukan berhasil diterima. Interprestasinya adalah bahwa secara simultan ukuran, industri dan efisiensi berpengaruh secara signifikan terhadap struktur keuangan. Adapun besaran pengaruhnya adalah 0,815. Ini berarti bahwa secara simultan ukuran, industri dan efisiensi mampu menjelaskan keberadaan struktur keuangan sebesar 81,50% sisanya 18,50% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Secara partial melalui coeffisien untuk substruktur 1 dapat diketahui bahwa: 1. Ukuran berpengaruh secara tidak signifikan terhadap struktur keuangan sebesar 0,052.
9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
2.
Industri berpengaruh secara tidak signifikan terhadap struktur keuangan sebesar 0,020. Efisiensi berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan sebesar 0,890.
3.
Berdasarkan data di atas, diperoleh persamaan matematika model substruktur 1 sebagai berikut: Y1 = PX1 + PX2 + PX3 + e. Y1 = 0,052X1 + 0,020X2 + 0,890X3+ 0,185
Tabel 1. Hasil Uji Linieritas Substruktur 1 Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.903a
.815
.809
.04487
a. Predictors: (Constant),ukuran, industri, efisiensi b. Dependent Variable:st_ keuangan Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.905a
.819
.811
.04456
a. Predictors: (Constant), DFFIT, ukuran, industri, efisiensi b. Dependent Variable: st_keuangan
Tabel 2. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wakl Substruktur 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test St_keuangan N
ukuran
industri
Efisiensi
97
97
97
97
.0759 .10262
15.3566 1.45803
13.4265 2.24529
5.1178 9.43495
.093 .093 -.068
.080 .071 -.080
.131 .053 -.131
.131 .131 -.088
Kolmogorov-Smirnov Z
.912
.789
1.292
1.289
Asymp. Sig. (2-tailed)
.376
.561
.071
.072
a
Normal Parameters
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute Positive Negative
a. Test distribution is Normal.
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Substruktur 1 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
10
B (Constant)
Std. Error -.042
.049
Ukuran .004 Industri .001 Efisiensi .010 a. Dependent Variable: st_keuangan
.004 .002 .000
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics T
.052 .020 .890
Sig.
-.856
.394
.987 .384 19.634
.326 .702 .000
Tolerance .731 .725 .969
VIF 1.368 1.379 1.032
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Substruktur 1 Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Beta
(Constant)
.058
.030
Ukuran Industri Efisiensi a. Dependent Variable: AbsUT
.000 -.003 .000
.002 .001 .000
t
.024 -.200 .152
Sig. 1.925
.057
.199 -1.684 1.481
.843 .096 .142
Tabel 5. Correlations Substruktur 1 St_keuangan
ukuran
Industri
efisiensi
Pearson Correlation
St_keuangan Ukuran Industri Efisiensi
1.000 .185 .192 .900
.185 1.000 .516 .138
.192 .516 1.000 .163
.900 .138 .163 1.000
Sig. (1-tailed)
St_keuangan Ukuran Industri Efisiensi
. .035 .030 .000
.035 . .000 .089
.030 .000 . .055
.000 .089 .055 .
N
St_keuangan Ukuran Industri Efisiensi
97 97 97 97
97 97 97 97
97 97 97 97
97 97 97 97
Tabel 6. Model Summary Substruktur 1 Model
R
1
R Square .903
a.
a
Adjusted R Square
.815
Std. Error of the Estimate .809
.04487
Predictors: (Constant), ukuran, industri, efisiensi
Tabel 7. ANOVA Substruktur 1 Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
Df
Mean Square
.824
3
.275
.187
93
.002
1.011
96
F 136.352
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), ukuran, industri, efisiensi b. Dependent Variable: st_keuangan
ISBN : 978-602-14119-2-6
11
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Tabel 8. Coefficientsa Substruktur 1 Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Ukuran industri efisiensi
Std. Error
Beta
-.042
.049
.004 .001 .010
.004 .002 .000
t
.052 .020 .890
Sig. -.856
.394
.987 .384 19.634
.326 .702 .000
a. Dependent Variable: st_keuangan
Ukuran (X1) rX1X2 0,516 (S) rX1X3 0,020 (TS)
Industry (X2)
rX2X3 0,163 (TS)
PX1Y1 0,052 (TS)
PX2Y1 0,020 (TS)
St_keuangan (Y1)
PX3Y1 0,890 (S)
Efisiensi (X3)
Gambar 2. Model Analisis Jalur Substruktur 1 Substruktur 2 Pada model substruktur 2, variabel independen adalah ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangan serta variabel dependen adalah nilai perusahaan. Untuk mengetahui kelayakan model regresi yang dipergunakan, dilakukan beberapa pengujian: Uji Linieritas Uji ini untuk melihat spesifikasi model yang digunakan bentuk linier benar atau bentuk linier tidak benar. Uji Ramsey ini dipergunakan untuk menghasilkan F hitung dengan cara: (R2 new – R2 old)/m dibagi (1-R2 new)/(n-k).
2,201. Ini berarti bahwa spesifikasi model yang digunakan benar bentuk linier. Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabelpengganggu memiliki distribusi normal. Dengan menggunakan model Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk sebagaimana tergambar dalam Tabel 10, dapat diketahui bahwa variabel nilai perusahaan, struktur keuangan, ukuran, industri dan efisiensi memiliki signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat dikatakan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.
Berdasarkan Tabel 9 nilai Fhitung = 0,005/0,0065 = 0,769 lebih kecil dari
12
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari multikolinieritas. Untuk mengetahui ada atau tidak adnya gejala tersebut dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih besar dari 10 untuk semua variabel independen, model regresi yang digunakan bebas dari multikolinieritas. Bedasarkan uji multikolinieritas pada Tabel 11, diketahui bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas berada dibawah nilai 10 dan nilai tolerance untuk masing-masing variabel bebas berada diatas nilai 0,10. Ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas yang dipergunakan bebas dari unsur multikolinieritas. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji glejser yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual terhadap variabel bebasnya. Apabila terdapat variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap nilai absolute residual, disimpulkan terjadi heteroskedastisitas. Hasil yang diperoleh dari Tabel 12, menunjukkan bahwa nilai signifikansi terhadap nilai absolute residual dari masing-masing variabellebih besar dari 0,05. Ini berarti bahwa model regresi yang dipergunakan bebas dari heteroskedatisitas. Regresi Linier Berganda Ringkasan hasil analisis regresi linier berganda, ditunjukkan pada Tabel 13 sampai dengan Tabel 16.
ISBN : 978-602-14119-2-6
Mengacu pada Table 15 untuk substruktur 2, diketahui bahwa nilai signifikansi (sig) uji F = 0.000 lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis yang diajukan berhasil diterima.Interprestasinya adalah bahwa secara simultan ukuran, industri, efisiensidan Struktur keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Adapun besaran pengaruhnya adalah 0,403 dan sisanya dijelaskan oleh variabellain diluar model sebesar 0,597 Mengacu pada Tabel 16 Coeffisien untuk substruktur 2, dapat diketahui bahwa secara partial melalui uji t diketahui bahwa: 1. Struktur keuangan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,158. 2. Ukuran berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,297. 3. Industri berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,276. 4. Efisiensi berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,154 Berdasarkan data di atas, diperoleh persamaan matematika model substruktur 2 adalah: Y2 = 0,297X1+0,276X2 + 0,154X3 +0,158Y1 + 0,597 Berdasarkan persamaan matematika model struktur 1 dan struktur 2, dapat diketahui besarnya pengaruh langsung ukuran, industri dan efisiensi terhadap struktur keuangan adalah: 1. Besarnya pengaruh variabel ukuran terhadap struktur keuangan adalah 0,052. 2. Besarnya pengaruh variabel industri terhadap struktur keuangan adalah 0,020. 3. Besarnya pengaruh variabel efisiensi terhadap struktur keuangan adalah 0,890.
13
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Dengan demikain bahwa variabel efisiensi berpengaruh dominan terhadap struktur keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba 89% dipengaruhi oleh utang. Besaran pengaruh langsung ukuran, industri dan efisiensi terhadap nilai perusahaan adalah: 1. Besaran pengaruh variabel ukuran terhadap nilai perusahaan adalah 0,297 2. Besaran pengaruh variabel industri terhadap nilai perusahaan adalah 0,276 3. Besaran pengaruh variabel efisiensi terhadap nilai perusahaan adalah 0,154 4. Besaran pengaruh variabel struktur keuangan terhadap nilai perusahaan adalah 0,158. Dengan demikian bahwa variabel ukuran berpengaruh domonan terhadap nilai perusahaan. Ini menunjukkan bahwa kenaikkan nilai perusahaan 29,7% dipengaruhi oleh besaran perusahaan. Besaran pengaruh tidak langsung ukuran, industri dan efisiensi terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan adalah: 1. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel ukuran terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan adalah 0,010. 2. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel industri terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan adalah 0,003 3. Besarnya pengaruh tidak langsung variabel efisiensi terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan adalah 0,141. Dengan demikian dapat diketahui bahwa variabel efisiensi memiliki pengaruh dominan terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan menciptakan laba dengan penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 14,10%.
14
Besarnya pengaruh total dari variabel ukuran, industri, dan efisiensi terhadap Nilai Perusahaan melalui struktur keuangan sebagai berikut: 1. Pengaruh total variabel ukuran terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan adalah sebesar 0,305 2. Pengaruh total variabel industri terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan adalah sebesar 0,279 3. Pengaruh total variabel efisiensi terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan adalah sebesar 0,291 Dengan demikian dapat diketahui bahwa variabel ukuran memiliki pengaruh total yang dominan terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya sebesar 30,50%. Pengujian Hipotesis Secara simultan hipotesis pada substruktur 1 berbunyi: ukuran, industri, dan efisiensi secara simultan terhadap struktur keuangan pada perusahaanperusahaan manufaktur sector mining and mining services yang go-public di Indonesia. Pengujian hipotesis secara simultan tergambar dalam uji F yang menunjukkan besaran nilai F-hitung 136.362 dan nilai signifikansi 0,000 pada tingkat alfa 5% (Tabel 7). Ini berarti bahwa variabel bebas yaitu ukuran, industri dan efisiensi berpengaruh secara signifikan terhadap Struktur keuangan. Dengan demikian Hipotesis berhasil diterima. Pengujian hipotesis secara partial dilakukan dengan uji t adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis 1: variabel ukuran berpengaruh secara signifikan terhadap struktur keuangan pada perusahaanperusahaan manufaktur sector mining and mining services yang go-public di Indonesia. Berdasarkan hasil uji t pada
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Tabel 8, diperoleh nilai variabel ukuran sebesar 0,987 dan nilai signifikansi 0,326 lebih besar dari alfa 5%. Ini berarti bahwa variabel ukuran berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur keuangan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan berhasil ditolak. 2. Hipotesisi 2: variabel industri berpengaruh secara signifikan terhadap struktur keuangan pada perusahaanperusahaan manufaktur sector mining and mining services yang go-public di Indonesia. Berdasarkan hasil uji t Tabel 8, diperoleh nilai variabel industri sebesar 0,384 dan nilai signifikansi 0,702 lebih besar dari alfa 5%. Ini berarti bahwa variabel industri berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur keuangan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan berhasil ditolak. 3. Hipotesis 3: variabel efisiensi berpengaruh secara signifikan terhadap struktur keuangan pada perusahaanperusahaan manufaktur sector mining and mining servicesyang go-public di Indonesia. Berdasarkan. hasil uji t Tabel 8, diperoleh nilai variabel efisiensi sebesar 19.634 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari alfa 5%. Ini berarti bahwa variabel efisiensi berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan berhasil diterima. Pengujian hipotesisi secara simultan pada substruktur 2 sebagai berikut: Ukuran, Industri, Efisiensi dan Struktur Keuangan secara simultan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur sector mining and mining services yang go-public di Indonesia. Pengujian hipotesis secara simultan tergambar dalam uji F yang menunjukkan besaran nilai F-hitung 15.331 dan nilai signifikansi 0,000 pada tingkat alfa 5% (Tabel 15). Ini berarti bahwa variabel bebas yaitu ukuran, industri, efisiensi dan struktur keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan/. Dengan demikian Hipotesis berhasil diterima.
ISBN : 978-602-14119-2-6
Pengujian secara partial dilakukan dengan uji t pada tingkat alfa 5%, sebagai berikut: 1. Hipotesis 1: variabel ukuran berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector mining and mining services yang go-public di Indonesia. Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 16, diperoleh nilai variabel ukuransebesar 3.121 dan nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari alfa 5%. Ini berarti bahwa variabel ukuranberpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. 2. Hipotesis 2: variabel industri berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector mining and mining servicesyang go-public di Indonesia. Berdasarkan. hasil uji t pada Tabel 16, diperoleh nilai variabel industri sebesar 2.898dan nilai signifikansi 0,005 lebih kecil dari alfa 5%. Ini berarti bahwa variabel industri berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. 3. Hipotesis 3: variabel efisiensi berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector mining and mining servicesyang go-public di Indonesia. Berdasarkan. hasil uji t pada Tabel 16, diperoleh nilai variabel efisiensi sebesar 0.824 dan nilai signifikansi 0,154 lebih besar dari alfa 5%. Ini berarti bahwa variabel efisiensi berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaanl. Dengan demikian hipotesis yang diajukan berhasil ditolak. 4. Hipotesis 4: variabel struktur keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sector mining and mining servicesyang go-public di Indonesia. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai variabel efisiensi sebesar 0,839 dan
15
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
nilai signifikansi 0,404 lebih besar dari alfa 5%. Ini berarti bahwa variabel efisiensi berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaanl. Dengan
demikian hipotesis berhasil ditolak.
yang
diajukan
Tabel 9. Hasil Uji Linieritas Substruktur 2 Model Summary Model
R
R Square
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
1 .634a .403 .376 a. Predictors: (Constant), st_keuangan, ukuran, industri, efisiensi b. Dependent Variable: nilai_perush.
1.21676
Model Summaryb Model
R
R Square .639a
1
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
.408
.375
1.21825
a. Predictors: (Constant), DFFIT,st_keuangan, ukuran, industri, efisiensi b. Dependent Variable: nilai_perush.
Tabel 10. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wakl Substruktur 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test st_keuangan
ukuran
industri
efisiensi
Nilai_peru sh
N 97
97
97
97
106
.0759 .10262
15.3566 1.45803
13.4265 2.24529
5.1178 9.43495
6.6383 1.55095
.093 .093 -.068
.080 .071 -.080
.131 .053 -.131
.131 .131 -.088
.063 .063 -.057
Kolmogorov-Smirnov Z
.912
.789
1.292
1.289
.650
Asymp. Sig. (2-tailed)
.376
.561
.071
.072
.791
Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute Positive Negative
a. Test distribution is Normal.
Tabel 11. Hasil Uji Multikolinieritas Substruktur 2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
-.958
1.327
st_keuangan ukuran Industri Efisiensi
2.363 .313 .189 .025
2.816 .100 .065 .030
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t
.158 .297 .276 .154
Sig.
-.721
.472
.839 3.121 2.898 .824
.404 .002 .005 .412
Tolerance
.185 .724 .725 .188
VIF
5.416 1.381 1.380 5.328
a. Dependent Variable: nilai_perush.
16
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Tabel 12. Hasil Uji Heteroskedastisitas Substruktur 2 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.356
.692
St_keuangan Ukuran Industri efisiensi
1.991 .007 -.039 -.017
1.469 .052 .034 .016
Standardized Coefficients Beta
.325 .015 -.138 -.253
t
Sig.
1.958
.053
1.355 .127 -1.137 -1.064
.179 .899 .259 .290
a. Dependent Variable: AbsUT
Tabel 13. Correlations Substruktur 2 Correlations nilai_perush
st_keuangan
ukuran
industri
efisiensi
Pearson Correlation
nilai_perush st_keuangan Ukuran Industri Efisiensi
1.000 .405 .490 .485 .383
.405 1.000 .185 .192 .901
.490 .185 1.000 .515 .139
.485 .192 .515 1.000 .165
.383 .901 .139 .165 1.000
Sig. (1-tailed)
nilai_perush st_keuangan Ukuran Industri Efisiensi
. .000 .000 .000 .000
.000 . .036 .031 .000
.000 .036 . .000 .089
.000 .031 .000 . .054
.000 .000 .089 .054 .
N
nilai_perush st_keuangan Ukuran Industri Efisiensi
96 96 96 96 96
96 96 96 96 96
96 96 96 96 96
96 96 96 96 96
96 96 96 96 96
Tabel 14. Model Summary Substruktur 2 Model Summary Model 1
R
R Square .634a
Adjusted R Square
.403
Std. Error of the Estimate
.376
1.21676
a. Predictors: (Constant), efisiensi, ukuran, industri, st_keuangan
Tabel 15. ANOVAb Substruktur 2 Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression Residual
90.789
4
22.697
134.726
91
1.481
Total
225.515
95
F 15.331
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), efisiensi, ukuran, industri, st_keuangan b. Dependent Variable: nilai_perush
ISBN : 978-602-14119-2-6
17
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Tabel 16. Coefficientsa Substruktur 2 Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-.958
1.327
st_keuangan ukuran industri efisiensi
2.363 .313 .189 .025
2.816 .100 .065 .030
t
.158 .297 .276 .154
Sig. -.721
.472
.839 3.121 2.898 .824
.404 .002 .005 .412
a. Dependent Variable: nilai_perush
St_keuangan (Y1)
PY1Y2 0,158 (TS)
rY1X1 0,185(S)
Ukuran (X1)
PX1Y2 0,297 (S)
Nilai perush. (Y2)
rX1X2 0,515(SS) rY1X3 0,901(SS)
Industry (X2) rX2X3 0,165(TS)
PX2Y2 0,276 (S) PX3Y2 0,154 (TS)
Efisiensi (X3)
Gambar 3. Model Analisis Jalur Substruktur 2 Pembahasan Dari hasil pengujian hipotesis secara simultan pada menunjukkan bahwa variabel independent berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependent. Ini berarti bahwa masing-masing variabel independen cenderung berhasil menjelaskan keberadaan variabel dependen. Demikian pula secara partial dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Variable ukuran yang diukur dengan total asset berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur keuangan sebesar 0,052 dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,297. Secara tidak langsung variabel ukuran berpengaruh positive terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal sebesar 0,008 danpengaruh totalnya 18
adalah 0,305. Ini menunjukkan bahwa keberadaan variabel ukuran berkemampuan menjelaskan keberadaan nilai perusahaan. Artinya bahwa makin besar ukuran suatu perusahaan, cenderung makin dipercaya. 2. Secara langsung variabel industri yang diukur dengan aktiva tetapberpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modalsebesar 0,020 dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan 0,276. Secara tidak langsung pengaruh industri terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal sebesar 0,003 dan pengaruh totalnya adalah 0,279.Ini menunjukkan bahwa keberadaan variabel industri berkemampuan menjelaskan keberadaan variabel nilai perusahaan. Artinya bahwa makin besar ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
suatu industri, cenderung makin dipercaya. 3. Variabel efisiensi yang diukur dengan kemampuan perusahaan dalam menciptakan laba dengan memanfaatkan asset yang dimiliki berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal sebesar 0,870 dan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,154. Secara tidak langsung pengaruh industri terhadap nilai perusahaan melalui struktur modal sebesar 0,137 dan pengaruh totalnya
sebesar 0,291. Ini menunjukkan bahwa variabel efisiensi berkemampuan menjelaskan keberadaan variabel nilai perusahaan. Artinya bahwa makin efisien perusahaan dalam mengelola aktivanya, cenderung makin dipercaya oleh investor. Model analisis jalur hasil penelitian dapat dijelaskan pada Tabel 17 dan Gambar 4.
Tabel 17. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total No. 1. 2. 3. 4. 5 6. 7, 8. 9. 10. 11. 12 13.
Variabel P. Langsung X1 -> Y1 0,052 X3 -> Y1 0,020 X3 -> Y1 0,870 X1 -> Y2 0,297 X2 -> Y2 0,276 X3 -> Y2 0,154 Y1 -> Y2 0,158 X1 -> Y1 -> Y2 X2 -> Y1 -> Y2 X3 -> Y1 -> Y2 X1 -> Y1 -> Y2 X2 -> Y1 -> Y2 X3 -> Y1 ->Y2 -
P. Tdk Langsung 0,008 0,003 0.137 -
UKURAN (X1)
rX1X2 0,516 (S)
(X2)
Ket. TS S S S TS TS -
e1 PX1Y1 0,052 (TS)
INDUSTRI (X2)
rX1X3 0,020 (TS)
P. Total TS 0,305 0,279 0,291
e2 PY2X1 0,297 (S) PY2X2 0,276 (S)
PX2Y1 0,020 (TS)
rX2X3 0,163 (TS) PX Y 3 1 0,890 (S) EFISIENSI (X3)
STRUKTUR KEUANGAN (Y1)
PY2Y1 0,158 (TS)
NILAI PERUSAHAAN (Y2)
PY2X3 0,154 (TS)
Gambar 4. Model Analisis Jalur Final
ISBN : 978-602-14119-2-6
19
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
PENUTUP Kesimpulan Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh ukuran, pertumbuhan, industri dan efisiensi terhadap nilai perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui struktur modal. Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya,dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Mengacu pada kelayakan model regresi linier berganda yang dipergunakan, berdasarkan uji linieritas dan uji normalitas serta berdasarkan uji asumsi kelasik menyatakan bahwa model regresi linier berganda layak untuk dipergunakan. 2. Mengacu pada kelayakan model regresi linier berganda yang dipergunakan, berdasarkan uji simultan dengan menggunakan uji F maka diperoleh bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 3. Mengacu pada hasil perhitungan regresi linier berganda, diperoleh bahwa: a. Variabel ukuran tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara tidak langsung diperoleh bahwa ukuran berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Mengacu pada pengaruh total, ditemukan bahwa ukuran berpengaruh sebesar 30,50% terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. b. Variabel industri berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur keuangan dan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara tidak langsung diperoleh bahwa variabel industri berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Mengacu pada
20
pengaruh total, ditemukan bahwa industri berpengaruh sebesar 27,90% terhadap nilai perusahaan melalui strtuktur keuangan. c. Variabel efisiensi berpengaruh signifikan terhadap struktur keuangan dan berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Secara tidak langsung diperoleh bahwa efisiensi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Mengacu pada pengaruh total, ditemukan bahwa efisiensi memiliki pengaruh sebesar 29,10% terhadap nilai perusahaan melalui struktur keuangan. Saran Berdasarkan keterbatasan yang dimiliki, saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel lain dapat menjelaskan dalam pengungkapan nilai perusahaan melalui struktur keuangan dengan lebih luas selain menggunakan variabel independen dalam penelitian ini. 2. Bagi pelaku bisnis agar lebih berhatihari mengambil keputusan dalam melakukan investasi yang hanya didasarkan pada informasi penjualan tanpa memperhatikan informasi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA Archer, S. H., & Faerber, L. G. (1966). Firm size and the cost of externally secured equity capital. The Journal of Finance, 21(1), 69-83. Brigham & Daves. (2002). Intermediate Financial Management, 7th edition. Ohio: Thomson-South Wrstern.
ISBN : 978-602-14119-2-6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2017 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS Optimalisasi Tata Kelola Organisasi Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing dan Iklim Investasi UNTAG SEMARANG
Copeland, T. E., & Fred, J. W. (1986). Managerial Finance, 8th Edition. Tokyo: The Dryden Press. Fauziah, F. (2017). Pengaruh Kesehatan Bank Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia, Disertasi, Program Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda. Fred Weston, J., & Brigham, E.F. (1981). Managerial Finance. Illiois: The Dryden Press. Gupta, M. C. (1969). The effect of growth, and industry on financial structure manufacturing companies. Journal of Finance, 24(3), 529.
size, the of The 517-
Latan, H., & Ghozali, I. (2012). Partial Least Square: Konsep, Teknik, dan Aplikasi SmartPLS 2.0 M3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogero. Miller, G. R. (1961). Long‐Term Small Business Financing From The Underwriter'S Point Of View. The Journal of finance, 16(2), 280290. Riyanto,
B. (1993). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Tiga Cetakan Kelimabelas. Yogyakarga: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Sunyoyo, D. (2012). Analisis Validitas & Asumsi Klasik, Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Husnan, S. & Pujiastuti, E. (2002). DasarDasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
ISBN : 978-602-14119-2-6
21