http://www.teknologipendidikan.net
Online Learning; Pelaksanaan dan Kendalanya; Studi Kasus Pelaksanaan Online Learning Mahasiswa S-2 MAPU dan MM di UT Oleh: Agus Joko Purwanto (Staf Pengajar FISIP UT)
[email protected],
[email protected]
E-learning merupakan modus baru dalam proses pembelajaran di Indonesia. E-learning dilaksanakan dengan menggunakan teknologi jaringan komputer sehingga e-learning juga dikenal dengan nama web-based learning atau online learning. Tulisan ini akan memaparkan pengalaman melaksanakan proses tutorial elektronik Program S-2 Magister Administrasi Publik kuliah Inovasi dan Perubahan Organisasi dan S-2 Magister Manajemen dengan mata kuliah Perilaku Keorganisasian di Unit Program Belajar Jarak Jauh Pangkal Pinang, Bengkulu, (S-2 MAPU) dan Jakarta (S-2 MAPU dan MM). Online learning untuk ketiga UPBJJ tersebut dipadukan dengan bahan ajar cetak dan noncetak, dan tutotial tatap muka. Hasil kajian menunjukkan bahwa online learning memerlukan pengorganisasian materi ajar yang sistematis; secara psikologis tutor mengalami kelelahan fisik setelah 2-3 jam memberikan tutorial; perlu keterpaduan yang tinggi antara tutor tatap muka dengan tutor online learning; tutor perlu memiliki kemampuan untuk berdialog secara tertulis dengan peserta; untuk memperoleh tingkat interaktif yang tinggi tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan mahasiswa perlu dilakukan segera; tutor perlu menjalin ikatan emosional dengan semua peserta online learning, dan masih sering terjadi gangguan teknis dalam pelaksanaan online learning.. Di samping itu keuntungan lain yang dapat diperoleh dari online learning adalah peserta memperoleh feedback segera dari masalah-masalah yang dihadapi pada saat belajar, peserta mengenal modus dan teknologi baru dalam proses pembelajaran, tutor dapat dengan mudah memberikan materi baru dengan memberikan alamat perpustakaan atau bahan lain yang sifatnya online, dan semua proses pembelajaran tercatat dalam memori komputer sehingga proses penilaian dapat lebih obyektif.
Pendahuluan Perkembangan teknologi komunikasi telah banyak membawa pengaruh dalam proses pembelajaran, termasuk penggunaan internet untuk penyampaian materi ajar. Internet telah dipergunakan secara luas di berbagai lapisan masyarakat. Dalam konteks pendidikan, internet umumnya dipergunakan untuk keperluan administrasi maupun akademik.
Universitas Terbuka (UT) sebagai perguruan tinggi jarak jauh telah mengadopsi internet untuk proses belajar mengajar (kuliah online)dan administrasi. Dalam proses belajar
1
http://www.teknologipendidikan.net
mengajar internet terutama digunakan untuk melakukan layanan bantuan belajar. Dalam penelitiannya Belawati (2004)1 melaporkan bahwa dari 755 mahasiswa UT yang mengakses internet 43,05% menyatakan mengikuti kuliah online, lainnya mengakses internet untuk tutorial online, konseling online, bahan ajar suplemen online, video streaming online, dan pengumuman hasil ujian.
Penggunaan internet untuk perkuliahan merupakan hal baru di Indonesia. Manfaat penggunaan internet untuk perkuliahan terutama untuk pendidikan jarak jauh jelas ada, yaitu internet mampu menjembatani jarak dan waktu. Sifat dapat menjawab dengan segera adalah salah satu kelebihan penggunaan internet disamping internet mampu menyampaikan teks dan grafis dalam jumlah yang cukup besar dan dapat dipadukan dengan media lain misalnya bahan ajar cetak dan video. Namun demikian hambatan dalam penggunaanya juga besar. Untuk Indonesia, masalah infrasruktur masih sangat menghambat. Masalah infrastruktur ini kemudian berdampak kepada masalah biaya akses. Hal ini terutama ditemui untuk daerah-daerah yang belum ”bagus” infrastruktur komunikasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Ståle Angen Rye2 terhadap mahasiswa S-2 UT Program Studi Administrasi Publik (MAP) dan Magister Manajemen (MM) di Bangka Belitung dan Jakarta menemukan bahwa terdapat perbedaan yang mencolok dari dua tempat tersebut. Di Bangka Belitung, hambatan-hambatan online learning mahasiswa Program MAP dan MM adalah akses ke internet lamban, mahasiswa banyak yang belum memiliki komputer, mahasiswa belum terbiasa dengan komputer apalagi internet, biaya akses yang mahal (Rp.10.000/jam untuk akses dari sambungan pribadi dan Rp.4000/jam untuk akses dari warung internet). Sedangkan untuk mahasiswa MAP dan MM di Jakarta, mereka tidak menghadapi masalah seperti yang dialami oleh rekan-rekan mereka di Bangka Belitung. Masalah umum yang dihadapi mahasiswa di Jakarta adalah masalah keterbatasan waktu. Hal ini disebabkan oleh mahasiswa di Jakarta umumnya adalah pegawai penuh waktu (full time) sehingga mereka jarang memiliki waktu luang untuk akses internet di kantor. Saat mereka di rumah, urusan keluarga lebih menyita waktu 1
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.050 Tahun Ke-10, September 2004. Halaman 736
2
Ståle Angen Rye, Facing the access problem: A case study of distance students’ use of technology
in Indonesia, Agder University College. Hasil penelitian disajikan dalam Seminar AAOU di Jakarta, 14-16 September 2005.
2
http://www.teknologipendidikan.net
dibandingkan dengan studi. Namun demikian walau hambatan cukup besar untuk wilayah Bangka Belitung mahasiswa meresa senang bisa kuliah di UT dan melakukan online learning. “[Internet] is helpful in enriching my knowledge on related subjects. I can fine a lot of references that are useful for my learning tasks. With the use of Internet I no longer only relay on books and handouts since I can search other sources from internet”. “[…] online tutorial is more fun and enjoyable [than the face-to-face tutorial]. I feel like being in a real group discussion.”3
Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Belawati dan Ståle, menunjukkan bahwa dengan berbagai kekurangan dan hambatan dalam online learning, media internet mampu memberikan kontribusi terhadap proses belajar mengajar dengan modus jarak jauh. Dari sisi tutor atau dosen kendala yang sudah diidentifikasi adalah masalah beban kerja4. Teaching workload can be defined as the time spent on teaching. As we shall see later, teaching workload consists of a preactive and an interactive phase. The workload relates to the teaching functions, and one may assume that teaching workload depends on several factors such as the number of learners, the teaching system context, the preferred teaching methods and techniques, the moderator's teaching style and facilitation techniques, the course design, the characteristics of student assignments, and the assessment requirements.
Riset-riset yang banyak ditemukan adalah riset yang berfokus pada siswa, bukan pada guru atau tutornya. Menurut pengalaman penulis, ditinjau dari sisi guru/tutor banyak hal menarik yang dapat diungkap dan didiskusikan dari pemanfaatan internet untuk pembelajaran. Paper ini akan memaparkan pengalaman penulis dalam mengelola (managing) pelaksanaan turorial elektronik dengan menggunakan internet.
Pendidikan Jarak Jauh Tujuan utama pendidikan tinggi adalah memelihara, mengirimkan, dan menambah jumlah pengetahuan (Heller,1982:1). Hubungan guru dan siswa fasilitasi oleh administrator pendidikan. Tugas administrator adalah menjamin proses belajar mengajar berjalan dengan efektif (Knezevich,1984:411). Pada dasarnya antara universitas tatap muka dan jarak jauh tidak banyak berbeda. Perbedaan utamanya adalah pada cara penyampaian materi pengajarannya. Elemen-elemen pendidikan jarak jauh adalah : 1. Keterpisahan antara guru dengan siswa pada sebagian besar proses belajar mengajar; 2. Adanya pengaruh organisasi pendidikan termasuk dalam ujian; 3
Ibidem CISAER, How to put courses on the World Wide Web; A course for European trainers and training organizations, htp://www.nettskolen.com/in_english/cisaer/password/cisaercourse.htm 4
3
http://www.teknologipendidikan.net
3. Penggunaan media pendidikan untuk menyatukan guru, siswa, dan materi belajar; dan 4. Adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa atau antara penyelenggara pendidikan dengan siswa (Verduin and Clark,1991:11).
Sementara itu Moore dan Kearsley (1996:9) menggambarkan model pendidikan jarak jauh sebagai sebuah sistem ( perhatikan bagan berikut).
Bagan MODEL SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH sumber
desain
saluran
interaksi
Lingkungan belajar
Sumber :Moore dan Kearsley (1996) Keterangan : • • • • •
Sumber penyelenggaraan pendidikan jarak jauh adalah kebutuhan siswa, organisasi, teori/sejarah, dan landasan filosofis. Desain terdiri dari desain instruksional, desain media, desain program, dan desain evaluasi. Saluran yang digunakan untuk menyampaikan bahan belajar adalah bahan tercetak, audio/video, radio dan televisi, komputer, audioconference, videoconference, dan jaringan komputer. Interaksi dilakukan oleh instruktur, tutor, penasihat, dan staf administratif. Lingkungan belajarnya adalah tempat kerja, rumah, kelas, dan pusat-pusat belajar.
Dari bagan di atas tampak bahwa pendidikan jarak jauh (PJJ) adalah sistem pendidikan yang padat teknologi. Teknologi digunakan untuk menyediakan bahan ajar, sistem registrasi, sistem pengujian, dan tutorial. Dengan demikian dalam pengelolaan sistem PJJ melibatkan banyak orang dengan berbagai macam keahlian seperti desainer, mengelola saluran, dan interaksi. Umumnya tugas-tugas tersebut dilaksanakan oleh staf akademik. Sedangkan bagian administratif bertugas dalam bidang-bidang yang langsung berkaitan dengan mahasiswa.
On-line learning di UT Electronic learning (e-learning) umumnya dihubungkan dengan internet, the World Wide Web electronic communication, dan aplikasi computer lainnya. Saat ini e-learning telah dipergunakan secara luas termasuk dalam pendidikan. E learning sangat luwes sehingga 4
http://www.teknologipendidikan.net
dapat digunakan untuk berbagai keperluan pendidikan dan training seperti on the job training, pendidikan jarak jauh, dan bahkan dapat digunakan di kelas dalam pendidikan tatap muka. Keluwesan lainnya adalah dengan online learning berbagai material pendidikan mudah ditemukan. Sudah lebih dari lima tahun UT mengembangkan dan melaksanakan proses pembelajaran secara online. Pada awalnya online learning digunakan dalam proses pembelajaran mahasiswa S-1. Namun sejak tahun 2002, ketika UT menawarkan, advance course programs (ACP), setingkat S-2, online learning digunakan secara intensif untuk peserta ACP. Sejak itu online sudah menjadi bagian penting dari system PJJ yang dikembangkan oleh UT. Namun demikian, online learning dikembangkan secara alamiah. Pengalaman demi pengalaman penyelenggaraan dikembangkan menjadi pengetahuan. Termasuk dalam hal ini adalah kemampuan para dosen dalam merancang materi tutorial online, mengembangkan, submit materi online, melayani tutorial, dan melakukan evaluasi. Hampir semua yang berkaitan dengan tutorial online pada awalnya dilakukan melalui trial and error. Saat ini sudah lebih dari 150 mata kuliah yang tutorialnya dan layanan komunikasinya dapat dilakukan secara online. Untuk program S-2 online learning sifatnya adalah wajib. Saat ini untuk program S-2 lebih dari 30 mata kuliah dilakukan secara online. Selain menggunakan media online, perkuliahan S-2 tetap menggunakan printed materials sebagai bahan ajar utama. Bahan ajar pendamping lainnya dikemas dalam bentuk CD dan kaset audio. Tutorial S-2 dilakukan melalui tutorial tatap muka sebanyak maksimal empat kali dalam satu semester dan tutorial online yang dilakukan sepanjang waktu. Tutorial online digunakan untuk menyampaikan informasi, pemberian soal, tugas, dan pembimbingan akademik termasuk pembahasan materi.
Profil mahasiswa Mahasiswa yang termasuk dalam kajian ini mahasiswa Program MAP di UPBJJ Pangkal Pinang dan Jakarta, serta mahasiswa Program MM di UPBJJ Jakarta. Mahasiswa 5
http://www.teknologipendidikan.net
Program MAP UPBJJ Pangkal Pinang semula berjumlah 18 orang namun yang mengikuti tutorial online ada 11 orang dan akhirnya tinggal 7 orang. Alasan utama mereka tidak mengikuti tutorial online adalah masalah ketersediaan infrastruktur di daerah mereka. Mahasiswa umumnya adalah pegawai negeri namun ada pula yang jurnalis. Mahasiswa di Program MAP UPBJJ Jakarta berjumlah 26 orang. Sebagian besar di antaranya adalah pegawai negeri dan militer, ada beberapa orang bekerja di sektor swasta. Usia mereka antara 26 sampai 60 tahun. Dari 26 orang yang aktif melakukan online learning adalah sebanyak 21 orang. Sedangkan mahasiswa Program MM di UPBJJ Jakarta berjumlah 16 orang. Semuanya bekerja di sektor swasta. Usia mereka rata-rata berkisar antara 30 sampai dengan 40 tahun. Semuanya mengakses internet. Ada satu orang yang tidak dapat mengakses karena keterlambatan memperoleh password dari UT.
Kajian dilakukan atas proses belajar mengajar pada mata kuliah Inovasi dan Perubahan Organisasi untuk Program MAP dan mata kuliah Perilaku Keorganisasian untuk Program MM. Pengamatan dilakukan pada tahun 2003 untuk Program MAP UPBJJ Pangkal Pinang, 2004 untuk Program MAP UPBJJ Jakarta, dan tahun 2005 untuk Program MM UPBJJ Jakarta.
Temuan dan Pembahasan Pelaksanaan online learning dipandu oleh seorang atau lebih dosen yang ditugaskan untuk itu. Tugas dosen adalah:
Merencanakan tutorial secara menyeluruh Dalam kegiatan ini dosen menganalisis isi mata kuliah yang diampunya dan kemudian disusun menjadi tata urutan penyajian yang logis dan sistematis. Termasuk dalam kegiatan ini adalah menganalisis materi kuliah untuk dijadikan landasan memilih media penyampaian yang paling tepat. Kegiatan ini penting, sebab mahasiswa seringkali tidak mengerti alur atau sistematika bahan ajar. Analisis ini akan menghasilkan urut-urutan
6
http://www.teknologipendidikan.net
materi yang disusun berdasarkan urutan waktu penyampaiannya, mana yang harus dikerjakan lebih dulu. (contoh analisis instruksional terlampir). Managing process pembelajaran Tutorial online merupakan event yang paling intens untuk menghubungkan antara UT dengan mahasiswa. Sehingga media ini merupakan media yang paling efektif untuk berkomunikasi dengan mahasiswa. Oleh karena itu tutor dalam tutorial online juga sekaligus bertindak sebagai manajer proses pembelajaran untuk matakuliah tertentu dan semester tertentu. Sebagai manajer pembelajaran tutor online bertugas: 1. Memberikan jadwal proses pembelajaran secara rinci dan disampaikan kepada mahasiswa. Jadwal ini terdiri dari rincian pokok bahasan, jenis bahan ajar yang digunakan, lama waktu proses pembelajaran, tutorial yang disarankan untuk diikuti, waktu pengumpulan tugas, waktu penyerahan tugas, dan waktu tutorial tatap muka. Jadwal ini merupakan alat koordinasi utama antara pengelola program studi, tutor online, mahasiswa dan tutor tatap muka. 2. Memberikan materi inisiasi. Untuk UT materi inisiasi minimal disampaikan sebanyak 8 kali untuk setiap semester. Dalam tutorial program MAP dan MM untuk
mata
kuliah
Inovasi
dan
Perubahan
Organisasi,
dan
Perilaku
Keorganisasian insiasi dilakukan lebih dari 10 kali, tergantung dari kebutuhan. Tujuan inisiasi adalah untuk membuka tutorial online dan mengajak mahasiswa untuk aktif bergabung dalam forum diskusi secara online. 3. Melakukan koordinasi secara intens dengan tutor tatap muka. Koordinasi dilakukan dalam bentuk pemberitahuan kepada tutor tentang apa yang perlu dilakukan oleh tutor terhadap peserta program, misal materi apa yang perlu diajarkan pada saat tutorial, dan pemberian tugas serta penerimaan hasil tugas.
Untuk tutorial di UPBJJ Pangkal Pinang tidak ada komunikasi sama sekali antara tutor online dengan tutor tatap muka. Sehingga kesulitan-kesulitan mahasiswa, terutama dalam memahami substansi dan menulis secara ilmiah tidak mudah terpecahkan melalui tutorial online. Untuk UPBJJ Jakarta, karena antara tutor online dan tatapmuka komunikasinya mudah maka integrasi antara tutorial online dan TTM mudah dilakukan.
7
http://www.teknologipendidikan.net
Pemberian tugas Tugas-tugas untuk tutorial online disiapkan oleh tutor online. Tugas ini kemudian dikerjakan oleh mahasiswa dan disampaikan kembali oleh mahasiswa baik melalui online maupun disampaikan waktu TTM. Ada juga tugas yang dititipkan kepada UPBJJ untuk kemudian disampaikan kepada Tutor. Bentuk tugas dapat berupa kajian literatur, analisis kasus ataupun pengamatan terhadap praktik sehari-hari yang dilaksakan mahasiswa di tempat kerja. (contoh terlampir). Memotivasi Peserta Tugas berat dalam mengelola proses tutorial online adalah memotivasi peserta. Motivasi peserta dilakukan terus menerus melakukan kontak dengan peserta. Kemampuan tutor dalam berkomunikasi secara tertulis dengan peserta amat penting untuk menumbuhkan kedekatan antara tutor dengan peserta. Perkenalan antara tutor dan mahasiswa amat penting untuk menumbukan kepercayaan mahasiswa terhadap tutor. Tutor perlu mengetahui latar belakang mahasiswa. Pengetahuan tentang latar belakang ini penting untuk mendekatkan secara psikologis tutor dan mahasiswa. Tutor dapat terus menerus menggali informasi dan pengetahuan mahasiswa melalui pengalaman-pengalamannya di lapangan. Penyapaan yang terus menerus dengan materi yang dikuasai mahasiswa akan mendekatkan jarak antara tutor dan mahasiswa. Pemberian feedback Menurut mahasiswa, faktor penting yang ditunggu mahasiswa adalah umpanbalik atas tugas-tugas mereka, pertanyaan yang mereka ajukan, dan keikutsertaan mereka dalam tutorial tatap muka dan online. Untuk itu tutor harus secara intensif dan teratur membuka website. Tutor harus membuka website setiap hari dan harus selalu siap setiap saat untuk menjawab pertanyaan mahasiswa. Umpanbalik atas tugas-tugas dan pertanyaan yang diajukan mahasiswa merupakan faktor motivasional yang kuat untuk mengikat hubungan antara tutor dan mahasiswa. Umpanbalik diberikan dalam bentuk penilaian atas tugastugas mahasiswa. Proses paling berat dalam proses ini adalah pemberian umpan balik tentang cara menulis secara ilmiah, baik yang berkaitan dengan logika, sistematika,
8
http://www.teknologipendidikan.net
penggunaan bahasa, substansi tulisan, sampai pada cara melakukan analisis. Proses pemberian umpan balik ini sangat melelahkan karena diberikan secara online dan tidak dapat ditunda. Jika untuk memberikan umpan balik atas satu tugas mahasiswa diperlukan waktu 15 sampai 20 menit,
bahkan jika jawaban memerlukan bagan atau gambar
diperlukan waktu sampai 45 menit, maka jika datang dalam satu hari ada lebih dari 5 pertanyaan atau tugas maka tutor akan mengalami kelelahan.
Tidak seperti dalam kuliah tatap muka di depan kelas, jawaban dapat diberikan sekali untuk satu kelas. Dalam tutorial online jawaban diberikan secara personal, satu persatu, sehingga waktu yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan juga cukup panjang. Evaluasi Evaluasi perlu dilakukan secara berkala. Tujuannya adalah untuk mendorong mahasiswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses tutorial. Di samping itu tutor online juga perlu melakukan evaluasi atas proses tutorial yang dikelolanya. Tujuannya adalah untuk dapat terus menerus menemukan cara-cara baru dalam menjalin komunikasi yang intensif dengan mahasiswa. Seperti hasil temuan Ståle, tutorial online sangat kontekstual sehingga tutor tidak dapat menggunakan cara yang sama untuk karakter mahasiswa dan lingkungan yang berbeda. Untuk itu tutor online dituntut untuk terus menerus mengembangkan pengetahuannya tentang bagaimana menjadi tutor online secara efektif.
Evaluasi yang berkaitan dengan ujian dan pemberian tugas akan sulit dilakukan oleh tutor secara obyektif jika tutor tidak memiliki elektronik filing sistem yang baik. Jumlah ”kunjungan” peserta harus tercatat, durasi ”kunjungan” juga harus dicatat, apa yang dilakukan oleh peserta dalam ”kunjungan” tersebut juga harus dicatat, dan terakhir adalah kualitas kunjungan. Apakah peserta hanya sekedar membaca, apakah ia ikut aktif dalam berdiskusi, dan kualitas sumbangan peserta juga harus dicatat. Faktor-faktor ini yang akan menentukan nilai mahasiswa dalam tutorial online.
Kendala 9
http://www.teknologipendidikan.net
Hambatan karena infrastruktur tidak akan dibahas di sini. Hambatan yang akan disampaikan di sini adalah hambatan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh tutor online. Tutorial online menuntut tutor untuk menyiapkan materi tutorial secara lengkap, detil, terstruktur, integratif, dan tingkat kesalahan minimal. Dalam pelaksanaannya beban kerja tutor merupakan faktor penghambat terbesar dalam pelaksanaan tutorial online. Besarnya beban kerja tutor dipengaruhi oleh beban kerja individu dosen, beban kerja yang timbul karena jumlah mata kuliah, dan beban kerja karena jumlah peserta tiap kelas. Beban kerja yang tinggi akan berdampak pada tingginya tingkat kelelahan tutor atau dosen online. Kelelahan umumnya berupa kelelahan fisik, karena harus duduk di depan komputer selama lebih dari satu jam dan kelelahan psikologis karena tutor perlu siap 24 jam sehari. Menjadi tutor online seperti bertugas sebagai orang tua dengan anak-anak yang masih kecil dalam jumlah banyak. Tutor dituntut siap setiap saat dan siap untuk melayani segala permintaan peserta.
Penutup Di masa depan online learning akan menjadi modus pembelajaran yang umum digunakan. Perkembangan teknologi akan mendorong orang untuk memiliki online learning. Namun demikian dalam pelaksanaan terdapat beberapa kendala, baik yang berasal dari infrastruktur, mahasiswa, maupun dari tutor. Kendala yang dialami oleh tutor belum banyak diungkap. Sifat personal online learning menyebabkan tuntutan terhadap tutor sangat tinggi, baik dalam kesiapan materi ajar, alokasi waktu untuk tutorial, kesiapan fisik, dan kesiapan terus menerus dalam tutorial. Tuntutan tersebut menyebabkan beban kerja tutor akan tinggi. Beban kerja yang tinggi akan mempengaruhi efektivitas tutorial.
Pustaka Schank, Roger C., Designing World-Class E-Learning, New York, McGraw Hill, 2002.
10
http://www.teknologipendidikan.net
Moore M.G., and Kearsley G., Distance Education: A systems View, Belmont, Wadsworth Pub. Company ., 1996 Verduin Jr. J.R., and Clark T.A., Distance Education : The Foundations of Effective Practice, San Francisco, Jossey Bass Pub., 1991.
11
http://www.teknologipendidikan.net
Lampiran-lampiran
Deskripsi mata kuliah Kegunaan Saudara, mata kuliah Inovasi dan Perubahan Organisasi membahas tentang organisasi dari perspektif makro dan perspektif mikro. Organisasi pada perspektif makro berfokus pada pembahasan tentang organisasi dengan level/tingkat analisis makro yaitu organisasi secara keseluruhan seperli lingkungan organisasi, strategi organisasi, teknologi organisasi, dan budaya organisasi. Sedangkan pada perspektif mikro, fokus pembahasannya adalah pada perilaku individu dan kelompok, termasuk di dalamnya adalah kepemimpinan, dan motivasi. Dengan demikian, mata kuliah ini akan membahas organisasi secara keseluruhan. Ilmu yang mendasari organisasi dengan pendekatan makro adalah ilmu sosiologi, sedangkan ilmu yang mendasari organisasi pada perspektif mikro adalah ilmu psikologi. Sebenarnya, ada satu lagi pendekatan dalam mempelajari organisasi yaitu pendekatan analisis biaya transaksi. Analisis biaya transaksi didasarkan atas ilmu ekonomi. Dalam mata kuliah ini yang akan dibahas hanyalah organisasi yang didasarkan pada ilmu sosiologi dan ilmu psikologi. Mata kuliah ini sangat relevan dengan Program Studi Administrasi Publik. Tugas utama administrator publik adalah sebagai pelaksana policy. Efektivitas pelaksanaan policy (policy implementation) sangat bergantung kepada kemampuan pada administrator dalam menyusun strategi, mengorganisasikan sumberdaya, memimpin tim kerja, dan melakukan pengawasan. Untuk itu, penguasaan atas teori-teori yang berhubungan dengan organisasi, baik aspek mikro maupun makro, bagi para administrator adalah sangat penting. Perubahan lingkungan yang cepat dan kebutuhan akan informasi yang sedemikian tinggi serta semakin tingginya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan yang tinggi menyebabkan setiap administrator harus mampu melakukan inovasi dan perubahan organisasi. Di samping itu, sebagai manajer dan anggota organisasi mereka juga dituntut untuk mampu melakukan adaptasi secara cepat terhadap perubahan lingkungan. Materi yang berkaitan dengan perubahan organisasi dan learning organization akan membantu pembaca dalam upayanya menjadi lebih adaptif terhadap perubahan. Bahan ajar ini akan didampingi oleh bahan ajar audio dan bahan ajar berbantuan komputer. Bahan ajar berbantuan komputer dan audio merupakan penjelas dari bahan ajar cetak. Deskripsi Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang integratif, artinya merupakan gabungan dari mata kuliah S-1 yaitu Organisasi dan Manajemen, Kepemimpinan, Teori Organisasi, Perilaku Organisasi, dan Pengembangan Organisasi. Disamping integratif mata kuliah ini juga bersifat komprehensif. Melalui studi kasus yang harus dipecahkan oleh peserta, sifat integratif dan komprehensif dari teori-teori yang biasanya tersebar dalam beberapa mata kuliah kini mereka harus menggunakannya secara bersamaan. Fokus utama pembahasan
12
http://www.teknologipendidikan.net
mata kuliah ini adalah pada organisasi pada aspek makro, yaitu bagaimana pada administrator publik mampu mendesain organisasi dengan tingkat efektivitas yang tinggi. Untuk membekali peserta bagaimana mencapai efektivitas mata studi tentang perilaku organisasi juga akan dibahas secara mendalam. Materi yang disajikan dalam bahan ajar Inovasi dan Perubahan Organisasi adalah pentingnya mempelajari organisasi, efektivitas organisasi, desain organisasi, lingkungan organisasi, teknologi organisasi, strategi organisasi, mengelola budaya organisasi, Perilaku di dalam organisasi, proses organisasi, mengelola perubahan organisasi, dan transformasi menuju learning organization. Tujuan instruksional umum mata kuliah Peserta mampu mengevaluasi efektivitas organisasi publik Tujuan instruksional khusus mata kuliah Setelah selesai mengikuti kuliah, peserta diharapkan mampu : 1. menjelaskan pentingnya mempelajari organisasi, 2. mengukur efektivitas organisasi dengan berbagai pendekatan, 3. mendesain organisasi yang efektif, 4. menganalisis perilaku individu dalam organisasi, 5. menganalisis perilaku kelompok dan pengaruh antar pribadi, 6. mengevaluasi proses organisasi, 7. mendesain strategi perubahan organisasi, 8. mendesain konsep perubahan organisasi menuju learning organization. Buku Wajib 1. Gibson, J.L., Ivansevich,J.M., Donnelly,J.H. (1993). Organisasi; perilaku, struktur, dan proses (jilid 1 dan 2). Jakarta, Erlangga. (kode GID). 2. Kotter, John. P. (1997). Leading change; menjadi pionir perubahan. (terjemahan). Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. (kode JPK) 3. Purwanto, Agus J., dkk. (2000). Teori organisasi. Jakarta, Universitas Terbuka. (kode AJP)
Buku Bacaan Anjuran 1. Bainbridge, Colin (1996). Designing for change. New York, John Wiley and Sons. 2. Barton, Dorothy L. (1995). Wellsprings of knowledge. Boston, Harvard Business School. 3. Berger, Lance A., and Sikora, Martin J. (1994). The change management handbook. Chicago, Irwin. 4. Choo, Chun Wei, (1998). The knowing organization. New York, Oxford University. 5. Daft, Richard L. (1998). Organization theory and design. Ohio, South Western College. 6. Garvin, David A. (2000). Learning in action. Boston, Harvard Business School.
13
http://www.teknologipendidikan.net
7. Kaplan, Robert S., and Norton, David P. (1996) The balanced scorecard. Boston, Harvard Business School. 8. Mintzberg, Henry. (1983). Structure in five; designing effective organizations. New Jersey, Prentice Hall. 9. Nonaka, Ikujiro, and Takeuchi, Hirotaka, (1995). The knowledge creating company. New York, Oxford University. 10. Robbins, Stephen P.(et al). (1994). Organizational behaviour; concepts, controversies, and Applications. Sydney, Prentice Hall of Australia. 11. Savage, Charles M. (1990). 5th generation management. Digital Equipment Corp. 12. Senge, Peter M. (1990). The fifth discipline. New York, Currency Doubleday. 13. Senge, Peter M., (et.al). (1995). The fifth discipline fieldbook. London. Nicholas Bradley.
Materi bahan ajar Inovasi dan Perubahan Organisasi adalah : Nomor Materi Sumber UNIT Pentingnya mempelajari organisasi 1. AJP Modul 1 dan 2 1 2. GID Bab 1 1. AJP Modul 1 Kegiatan Efektivitas organisasi 2 Belajar 1 2. GID Bab 2 Struktur Organisasi 1. AJP Modul 3 3 2. GID Bab 12, 13,dan 14 Lingkungan Organisasi, Teknologi AJP Modul 4,5,6, dan 7 4 Organisasi, Strategi Organisasi, dan Mengelola Budaya Organisasi 5
Perilaku di dalam organisasi ; Organisasi
GID Bab 3, 4, 5, 6, dan 7
6
Perilaku di dalam Organisasi; Kelompok dan Pengaruh antar Pribadi
GID Bab 8,9,10,dan 11
7
Proses Organisasi
GID Bab 15, 16, 17, dan 18
8
Mengelola Perubahan Organisasi
9
Transformasi Menuju Learning Organization
GID Bab 19 dan 20, JPK Bagian I dan II AJP Modul 9
Setelah Anda membaca pengantar tentang materi singkat matakuliah Inovasi dan Perubahan Organisasi, silakan Anda mulai mempelajari materi-materi yang disarankan.
TUGAS 14
http://www.teknologipendidikan.net
Petunjuk mengerjakan tugas - Saudara mahasiswa, sebelum mengerjakan tugas sebaiknya Anda terlebih dahulu membaca dengan seksama Buku Panduan Mata Kuliah (BPMK) MAPU 1304 beserta dengan buku teks wajib dan buku anjurannya serta bacalah dengan seksama bahan ajar multimedianya. - Setelah itu kerjakan tugas-tugas mata kuliah yang ditunjukkan oleh BPMK MAPU 1304 yang Anda miliki. - Agar Anda lebih mengetahui jawaban-jawaban latihan sebaiknya Anda selalu menggunakan tutel ini sebagai wahana untuk melaksanakan diskusi secara on line, baik dengan tutor Anda maupun dengan rekan. - Pembahasan materi tutorial elektronik dan tugas secara teratur dan terjadwal akan dilakukan oleh tutor Anda, sehingga Anda pun harus secara teratur membuka website. - Tutor Anda sewaktu-waktu akan meminta Anda untuk mendownload materi dari internet dengan program Acrobat Reader. Untuk itu sebaiknya Anda perlu menginstall program tersebut dalam komputer Anda. Selamat belajar.
15
http://www.teknologipendidikan.net
ANALISIS INSTRUKSIONAL MK : Inovasi dan Perubahan Organisasi Pengampu MK : Agus Joko Purwanto SKS : 4 SKS
8 Mengevaluasi efektivitas organisasi publik
7
Mendesain konsep perubahan organisasi menuju learning organization
6 Mengevaluasi Proses dalam Organisasi
Manganalisis perilaku organisasi : Kelompok dan Pengaruh antar Pribadi
5
4 Manganalisis perilaku organisasi : Individu
3
2
Mengukur efektivitas organisasi
Menjelaskan pentingnya mempelajari organisasi
Mendesain struktur organisasi
1
16
http://www.teknologipendidikan.net
PENJADWALAN Saudara, berikut adalah susunan materi ACP untuk mata kuliah Inovasi dan Perubahan Organisasi lengkap dengan media yang digunakan dan penjadwalannya. Anda dapat menggunakan untuk mengikuti perkuliahan. No.
1.
2.
Nomor dan Judul Modul Pentingnya Mempelajari Organisasi (1) Efektivitas Organisasi (2)
strategi belajar5
Batas waktu belajar mandiri
Pengumpulan tugas ke..
belajar mandiri ya (425 menit)
tutorial tatap muka --
tutorial elektronik ya (425 menit)
Minggu I (9 Agt)
--
ya (425 menit)
--
ya (425 menit)
Minggu II (16 Agt)
--
3.
Struktur Organisasi (3)
ya (425 menit)
--
ya (425 menit)
Minggu III (23 Agt)
--
4.
Modul 1, 2, dan 3
ya (425 menit)
(200 menit) membahas modul 1, 2, dan 3
ya (425 menit)
Minggu IV (30 Agt.)
I ( dalam bentuk makalah kelompok)
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi desain struktur organisasi (4) Perilaku di dalam organisasi: Individu (5)
ya (425 menit)
--
ya (425 menit)
Minggu V (6 Sept)
--
ya (425 menit)
--
ya (425 menit)
Minggu VI (13 Sept)
--
7.
Modul 4 dan 5
ya (425 menit)
(200 menit) membahas modul 4 dan 5)
ya (425 menit)
Minggu VII (20 Sept)
II (dalam bentuk studi kasus)
8.
Perilaku organisasi : Kelompok dan Pengaruh antar pribadi (6) Proses Organisasi (7)
ya (425 menit)
--
ya (425 menit)
Minggu VIII (27 Sept)
--
ya (425 menit)
--
ya (425 menit)
Minggu IX (4 Okt)
--
Modul 6 dan 7
ya (425 menit)
ya (200 menit) membahas modul 6 dan 7)
ya (425 menit)
Minggu X (11 Okt)
--
6.
9.
10.
5
Penghitungan waktu didasarkan atas rumusan bahwa 1 SKS setara dengan 50 menit kuliah tatap muka 16 kali persemester, 60 menit bimbingan tersstruktur sebanyak 16 kali, tugas mandiri 60 menit sebanyak 16 kali.
17
http://www.teknologipendidikan.net
No.
Nomor dan Judul Modul
strategi belajar5
Batas waktu belajar mandiri
belajar mandiri ya (425 menit)
tutorial tatap muka --
tutorial elektronik ya (425 menit)
Minggu XI (18 Okt)
11.
Mengelola Perubahan organisasi (8)
12.
Transformasi menuju LO (9)
ya (425 menit)
--
ya (425 menit)
Minggu XII (25 Okt)
13.
Modul 8 dan 9
ya (425 menit)
ya (200 menit) membahas modul 8 dan 9)
ya (425 menit)
Minggu XIII (1 Nop)
14.
Modul 1-9
--
--
--
Pengumpulan tugas ke.. --
III (dalam bentuk laporan bacaan buku)
UAS
18