PANDUAN PELAKSANAAN
eLearning UNS
Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret 2010
Daru Wahyuningsih, S.Si., M.Pd.
ii
PENGANTAR
Lembaga Pengembangan Pendidikan, Universitas Sebelas Maret melalui Unit Pengembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran (UPTIuP)mulai merintis e learning sejak tahun 2006, dengan menginstall course management system (CMS) berbasis MOODLE. Sejak saat itu berbagai pelatihan telah diselenggarakan untuk mengenalkan MOODLE kepada staf dosen di lingkungan Univesritas Sebelas Maret. Disamping pelatihan yang sering digunakan perlu disusun suatu Buku Panduan untuk mengembangkan kelas virtual di eLearning UNS. Buku MOODLE yang disusun oleh Daru Wahyuningsih, S.Si., M.Pd.yang mengulas tentang MOODLE ini sangat tepat untuk digunakan sebagai Buku Panduan eLearning UNS. Apabila masih ada kesulitan masalah teknis dalam penggunaan eLearning UNS, tim UPTIuP siap menjadi teman diskusi.
Tim UPTIuP Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret Artono Dwijo Sutomo, S.Si.,M.Si. Budi Legowo, S.Si.,M.Si. Bambang Kusharjanta, S.T.,M.T. Mulyadi, S.Sn,M.Ds. Salim Widono, S.P,M.P. Irwan Iftadi, S.T.,M.T. Daru Wahyuningsih, S.Si.,M.Pd. Drs. Hery Purwanto, M.Sc. Anjar Sri C.N. S.H.,M.Hum.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya. Syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan buku MOODLE. Dalam penulisan buku ini, penulis berterima kasih kepada Pujiati dan Fajar Trihantoro yang telah membantu dalam penelusuran referensi. Buku ini mengulas tentang MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) mulai dari pengetahuan umum, instalasi, pendaftaran anggota baru (New account), pengisian materi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Ulasan utama dalam evaluasi pembelajaran atau kuis dalam buku ini adalah soal pilihan ganda (Multiplechoice) dengan alasan bahwa jenis soal ini paling sering digunakan oleh pengajar dalam melakukan penilaian belajar. Jenis soal ini sering digunakan oleh para pengajar umumnya karena keefektifannya dalam menganalisis butir item. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan buku ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran dan kritik dengan senang hati penulis terima melalui email
[email protected]. Semoga buku ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca.
Penulis
iv
DAFTAR ISI PENGANTAR ……………………………………………………………..
iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
iv
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….
1
BAB II MOODLE …………………………………………………………..
5
A. Sejarah MOODLE ………………………………………………..
9
B. Filosofi MOODLE ………………………………………………..
14
C. Database Server MOODLE ………………………………………
16
D. Desain MOODLE …………………………………………………. 20 E. Manajemen MOODLE …………………………………………….. 21 F. Modul ……………………………………………………………… 24 BAB III INSTALASI MOODLE …………………………………………… 28 BAB IV PENGGUNAAN MOODLE ............................................................. 38 A.
Membuat User Accounts Baru .......................................................... 38
B.
Panduan Pengguna Pada Admin ....................................................... 41
C.
Panduan Pengguna Pada Pengajar .................................................... 46
D.
Panduan Pengguna Pada Peserta didik Dan Tamu ............................ 48
E.
Membuat Kategori Pembelajaran ...................................................... 50
F.
Materi Pembelajaran .......................................................................... 51
BAB V SOAL PILIHAN GANDA ............................................................... 59 A.
Penugasan (Asignments) .................................................................... 60
B.
Forum ................................................................................................. 61
C.
Kuis (Quiz) ........................................................................................ 63
D.
Pembuatan Soal Pilihan Ganda .......................................................... 68
BAB VI DEVELOPER MOODLE ................................................................... 78 A. Arsitektur MOODLE ........................................................................... 78 B. Mekanisme Kontribusi ....................................................................... 79 C. Bahasa ................................................................................................. 82 D. Skema Database ................................................................................. 83
v
BAB VII PENGGUNAAN MOODLE ............................................................ 85 A.
Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan MOODLE .............. 85
B.
Contoh Penggunaan MOODLE ....................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 99
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Logo MOODLE Gambar 1.2 Contoh tampilan pengguna MOODLE yang menggunakan Bahasa Inggris Gambar 2.1 Tampilan halaman depan http://moodle.org Gambar 2.2 Tampilan login MOODLE Gambar 3.1 Tampilan http://www.apachefriends.org/en/xamppwindows.html Gambar 3.2 xampp Gambar 3.3 xampp for windows Gambar 3.4 Create new database Gambar 3.5 Pengaturan database MOODLE Gambar 3.6 Tampilan http://download.MOODLE.org/ Gambar 3.7 Proses awal instalasi Gambar 3.8 Memeriksa konfigurasi pada web server Gambar 3.9 Konfirmasi letak aplikasi MOODLE Gambar 3.10 Konfirmasi Database Gambar 3.11 Status web server pengguna dan kebutuhan MOODLE Gambar 3.12 Unduh Paket Bahasa Gambar 3.13 Membuat file konfigurasi Gambar 3.14 Lisensi aplikasi MOODLE Gambar 3.15 Versi MOODLE Gambar 3.16 Proses pembuatan tabel pada database Gambar 3.17 Gambar pengaturan konfigurasi situs Gambar 3.18 Halaman Pengaturan Administrator Gambar 3.19 Halaman depan aplikasi MOODLE Gambar 4.1 Penyebaran MOODLE di seluruh dunia Gambar 4.2 Formulir Pendaftaran User Accounts Baru Gambar 4.3 Menu Users Gambar 4.4 Sub Menu pilihan pada Menu Users Gambar 4.5 Formulir Pendaftaran User Accounts Baru Gambar 4.6 Ikonikon pada tabel administrasi Gambar 4.7 Ikonikon yang terdapat pada ikon konfigurasi
vii
Gambar 4.8 Ikonikon yang terdapat pada ikon konfigurasi Gambar 4.9 Induk semua folder penyimpanan data Gambar 4.10 Induk semua folder penyimpanan data Gambar 4.11 Folder yang digunakan untuk menyimpan data atau file Gambar 4.12 Tampilan Pengaturan database Gambar 4.13 Daftar sebagai pengguna Gambar 4.14 Formulir pengisian pengguna Gambar 4.15 Tabel administrasi dan tombol Hidupkan Mode Ubah Gambar 4.16 Add a resource dan Add an activity Gambar 4.17 Tawaran untuk mengunduh file Gambar 4.18 Tampilan menu course Gambar 4.19 Tampilan course category Gambar 4.20 Informasi materi pembelajaran baru Gambar 4.21 Menambahkan pengajar Gambar 4.22 Detail materi pembelajaran dengan format Weekly Gambar 4.23 Detail materi pembelajaran dengan format Topics Gambar 4.24 Pilihan bentuk sumber materi Gambar 4.25 Pilihan bentuk aktivitas Gambar 5.1 Contoh forum diskusi dengan menggunakan obyek video Gambar 5.2 Tampilan tugas peserta didik yang telah dinilai dan regarding Gambar 5.3 Tampilan forum diskusi dengan format nested Gambar 5.4 Mengisikan tulisan dalam forum Gambar 5.5 Membuat Course Baru Gambar 5.6 Pengisian Formulir Course Gambar 5.7 Ikon Edit Sumary Gambar 5.8 Formulir Edit Sumary Gambar 5.9 Tambah aktivitas Gambar 5.10 Formulir Kuis Gambar 5.11 Editing Quiz Gambar 5.12 Pemilihan jenis kuis Gambar 5.13 Jenis pilihan ganda
viii
Gambar 5.14 Tampilan daftar soal Gambar 5.15 Soal yang telah dipilih untuk kuis Gambar 5.16 Proses login dalam sistem MOODLE Gambar 5.17 Memasukkan kata kunci sebelum mengikuti kuis Gambar 5.18 Contoh pertanyaan kuis Gambar 7.1 Tampilan eLearning Universitas Sebelas Maret Surakarta Gambar 7.2 Tampilan eLearning Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Gambar 7.3 Tampilan eLearning Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta Gambar 7.4 Tampilan eLearning PGSD Fakultas Kepengajaran dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Gambar 7.5 Tampilan eLearning Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Gadjah Mada Gambar 7.6 Tampilan eLearning Departemen Fisika Universitas Indonesia Gambar 7.7 Tampilan eLearning FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Gambar 7.8 Tampilan eLearning Kuliah Online ITB Gambar 7.9 Tampilan eLearning AKATEL SP Purwokerto Gambar 7.10 Tampilan eLearning SMAN 1 Teladan Yogyakarta Gambar 7.11 Tampilan eLearning SMAN 15 Semarang Gambar 7.12 Tampilan eLearning SMAN 1 Jogonalan Klaten Gambar 7.13 Tampilan eLearning SMAN 1 Majalengka Gambar 7.14 Tampilan eLearning SKMN 1 Karawang Gambar 7.15 Tampilan eLearning SMPN 4 Palu Gambar 7.16 Tampilan eLearning SMPN 4 Bekasi Gambar 7.17 Tampilan eLearning SMPN 2 Sumberpucung Kabupaten Malang Gambar 7.18 Tampilan eLearning SMP PGRI Karangsembung Gambar 7.19 Tampilan eLearning SD Muhammadiyah 26 Surabaya Gambar 7.20 Tampilan eLearning SD Muhammadiyah 4 Surabaya Gambar 7.21 Tampilan eLearning Al Azhar Syifa Budi Bali
ix
BAB I PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan Internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasiinformasi pendidikan, yang memiliki unsurunsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri. Beberapa bagian unsur tersebut mendapatkan sentuhan media teknologi informasi, sehingga muncul ide tentang eLearning (electronic learning). eLearning atau pembelajaran elektronik merupakan salah satu alternatif kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan melalui pemanfaatan teknologi komputer dan internet. Seseorang yang tidak dapat mengikuti pendidikan konvensional karena berbagai faktor penyebab, misalnya harus bekerja sehingga hanya mempunyai waktu yang terbatas (time constraint), kondisi geografis (geographical constraints), jarak yang jauh (distance constraint), kondisi fisik yang tidak memungkinkan (physical constraints), daya tampung sekolah konvensional yang tidak memungkinkan (limited available seats), fobia terhadap sekolah, putus sekolah, atau karena memang dididik melalui pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) dimungkinkan untuk dapat tetap belajar yaitu melalui eLearning. Pembelajaran elektronik atau eLearning telah dimulai pada tahun 1970 an. Istilah eLearning mempunyai pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi eLearning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi menyatakan bahwa eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke peserta didik
1
dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Pendapat yang lain menyatakan bahwaeLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer maupun komputer tersendiri (standalone). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa eLearning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan seperti Internet, LAN, dan WAN sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Secara garis besar, terdapat tiga komponen utama yang menyusun e Learning. 1. eLearning System Sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau isi (Content), forum diskusi, sistem penilaian atau rapor, sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut disebut dengan Learning Management System (LMS). 2. eLearning Content Isi dan bahan ajar yang ada pada eLearning system bisa dalam bentuk multimedia interaktif (Multimediabased Content) atau teks (Textbased Content). 3. eLearning Infrastructure Infrastruktur eLearning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan konferensi jarak jauh (teleconference) apabila diberikan layanan pembelajaran sinkron (synchronous learning). Pada pembelajaran sinkron pengajar dan peserta didik harus berada di depan komputer secara bersamasama karena proses pembelajaran dilaksanakan secara langsung, baik melalui video maupun audio conference. Perkembangan di berbagai negara memperlihatkan bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat, demikian juga halnya dengan jumlah peserta didik yang mengikuti eLearning dan institusi penyelenggara eLearning. Fungsi eLearning dapat sebagai pelengkap atau tambahan, dan pada kondisi tertentu
2
bahkan dapat menjadi alternatif lain dari pembelajaran konvensional. Peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran melalui program eLearning memiliki pengakuan yang sama dengan peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran secara konvensional. Peserta didik maupun pengajar dapat memperoleh manfaat dari penyelenggaraan eLearning. Beberapa di antara manfaat eLearning adalah fleksibilitas kegiatan pembelajaran, baik dalam arti interaksi peserta didik dengan materi atau bahan pembelajaran, maupun interaksi peserta didik dengan pengajar, serta interaksi antar sesama peserta didik untuk mendiskusikan materi pembelajaran. Salah satu aplikasi pengembangan eLearning adalah MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment). MOODLE adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Aplikasi ini memungkinkan peserta didik untuk masuk kedalam "ruang kelas" digital untuk mengakses materimateri pembelajaran. Dengan menggunakan MOODLE, dapat dibuat antara lain materi pembelajaran, kuis, dan jurnal elektronik. MOODLE merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang dapat diunduh (download) gratis, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License).
Gambar 1.1 Logo MOODLE Dengan menggunakan MOODLE dapat dibangun sistem dengan konsep eLearning ataupun pembelajaran jarak jauh (Distance Learning). Dengan konsep tersebut sistem belajar mengajar akan tidak terbatas ruang dan waktu. Seorang pengajar dapat memberikan materi pembelajaran dari mana saja. Begitu juga seorang peserta didik dapat mengikuti pelajaran dari mana saja. Berbagai bentuk materi pembelajaran dapat dimasukkan dalam aplikasi MOODLE ini. Berbagai sumber (resource) dapat ditempelkan sebagai materi pembelajaran, misalnya dari
3
aplikasi pengolah kata Microsoft Word, slide presentasi Microsoft Powerpoint, animasi Macromedia Flash, format audio dan video.
Gambar 1.2 Contoh tampilan pengguna MOODLE yang menggunakan Bahasa Inggris
4
BAB II MOODLE
Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negaranegara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan terselenggaranya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD interkatif dan lainlain. elearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke peserta didik dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain v
Fungsi elearning Ada tiga fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran
di kelas (classroom instruction), yaitu sebagai tambahan (suplemen) yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi). 1. Suplemen Dikatakan berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. 2. Komplemen Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi penguatan (reinforcement) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai pengayaan (enrichment), apabila
5
kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan pengajar secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan pengajar di dalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan pengajar secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan pengajar di kelas. 3. Pengganti (substitusi) Beberapa perguruan tinggi di negaranegara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajarannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain seharihari peserta didik. v
Manfaat elearning Manfaat elearning diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan pengajar atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan pengajar/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar. Hal tersebut berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Hal ini disebabkan karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan pengajar untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas.
6
2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran darimana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugastugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada pengajar begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada pertemuan dengan pengajar. 3. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach aglobal audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan sehingga, siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar juga dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benarbenar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan. 4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak (software) yang terus berkembang turut membantu mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian pengajar selaku penanggungjawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri.
MOODLE adalah sebuah nama untuk sebuah program aplikasi yang dapat mengubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk web. MOODLE diberikan secara gratis sebagai perangkat lunak open source di bawah lisensi GNU Public License yang artinya meski memiliki hak cipta, MOODLE tetap
7
memberikan
kebebasan
bagi
pengguna
untuk
menduplikat
(copy),
menggunakannya, dan memodifikasinya. Pengguna harus setuju menyediakan kode sumber (source code) aslinya untuk pihak lain, tidak memodifikasi atau menghilangkan lisensi aslinya dan hak cipta yang ada padanya, serta menerapkan lisensi yang sama terhadap produk turunan MOODLE. MOODLE adalah singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment yang intinya pengajar dan peserta didik melakukan aktivitas pengajaran dalam pelatihan online.
Gambar 2.1 Tampilan halaman depan http://moodle.org
8
Gambar 2.2 Tampilan login MOODLE
A. Sejarah MOODLE MOODLE merupakan hasil bersama dan akan terus berkembang. Pembangunan MOODLE pertama kali dirintis oleh Martin Dougiamas yang selanjutnya menjadi pemimpin developer MOODLE. Sekitar tahun 1990, Martin menjadi webmaster di Universitas Teknologi Curtin dan menjadi administrator sistem dalam instalasi WebCT (sebuah perangkat lunak eLearning dari vendor komersil) di universitas tersebut. Martin menemui kesulitan dengan WebCt yang membutuhkan banyak perubahan dalam pengembangannya. Martin melihat banyak orang di sekolah dan institusi lebih kecil yang ingin memanfaatkan internet secara lebih baik tetapi tidak tahu harus memulai dari mana. Oleh karena itu, muncul keinginan mambangun sebuah alternatif eLearning gratis untuk
9
membantu masyarakat dalam pembelajaran secara online. Martin berkomitmen untuk melanjutkan kerja dalam pembangunan MOODLE serta menjaganya tetap terbuka dan gratis. Martin memiliki keyakinan yang kuat tentang pendidikan tak terbatas, dan MOODLE merupakan salah satu jalan untuk merealisasikannya. Hal lain yang juga penting adalah bahwa perangkat lunak (software) eLearning haruslah mudah digunakan dan intuitif. MOODLE versi 1.0 dirilis pada bulan Agustus 2002. Versi ini diperuntukkan bagi segmen kecil, dengan bersubyek pada penelitian analisis iklim kolaborasi dan refleksi ang tampak pada kelompok kecil. Semenjak
saat
itu
muncul rilis baru dengan penambahan fitur tertentu, skalabilitas yang lebih baik disertai peningkatan kinerja perangkat lunak yang ada. MOODLE mulai menyebar dan komunitasnya pun bertumbuh. Masukan pengembangan berdatangan dari masyarakat yang lebih luas dengan situasi pengajaran yang berbeda. Sebagai contoh, saat ini MOODLE tidak hanya digunakan oleh universitas, tetapi juga SMA, SMP, SD, organisasi, perusahaan swasta, dengan pengajar yang bebas dan tidak terbatas. Sejumlah organisasi di seluruh dunia turut berkontribusi dalam MOODLE dengan berbagai cara. Fitur penting MOODLE adalah website MOODLE.org. Situs ini berfungsi sebagai pusat informasi, diskusi, dan kolaborasi antara sesama pengguna MOODLE, di antaranya administrator sistem, para pengajar, peneliti, desainer instruksional, dan developer perangkat lunak. Seperti halnya MOODLE, website ini melayani semua kebutuhan komunitas, dan akan selalu gratis. Pada tahun 2003, perusahaan MOODLE.com diluncurkan untuk melayani dukungan secara komersial bagi yang membutuhkan, seperti pengelola hosting, konsultasi, dan pelayanan lainnya. Berikut adalah urutan perkembangan versi MOODLE. MOODLE 1.0 ·
MOODLE 1.0 20 Agustus 2002
·
MOODLE 1.0.1 26 Agustus 2002
·
MOODLE 1.0.2 2 September 2002
·
MOODLE 1.0.3 5 September 2002
10
·
MOODLE 1.0.4 10 September 2002
·
MOODLE 1.0.5 27 September 2002
·
MOODLE 1.0.6 26 Oktober 2002
·
MOODLE 1.0.6.1 6 November 2002
·
MOODLE 1.0.6.2 11 November 2002
·
MOODLE 1.0.6.3 14 November 2002
·
MOODLE 1.0.6.4 25 November 2002
·
MOODLE 1.0.7 9 Desember 2002
·
MOODLE 1.0.8 7 Januari 2003
·
MOODLE 1.0.9 30 Mei 2003
MOODLE 1.1 ·
MOODLE 1.1 29 Agustus 2003
·
MOODLE 1.1.1 11 September 2003
MOODLE 1.2 ·
MOODLE 1.2 20 Maret 2004
·
MOODLE 1.2.1 25 Maret 2004
MOODLE 1.3 ·
MOODLE 1.3 25 Mei 2004
·
MOODLE 1.3.1 4 Juni 2004
·
MOODLE 1.3.2 9 Juli 2004
·
MOODLE 1.3.3 16 Juli 2004
·
MOODLE 1.3.4 11 Agustus 2004
MOODLE 1.4 ·
MOODLE 1.4 31 Agustus 2004
·
MOODLE 1.4.1 12 September 2004
·
MOODLE 1.4.2 5 November 2004
·
MOODLE 1.4.3 21 Desember 2004
·
MOODLE 1.4.4 7 Maret 2005
·
MOODLE 1.4.5 7 Mei 2005
MOODLE 1.5 ·
MOODLE 1.5 5 Juni 2005
11
·
MOODLE 1.5.1 8 Juli 2005
·
MOODLE 1.5.2 16 Juli 2005
·
MOODLE 1.5.3 11 November 2005
·
MOODLE 1.5.4 21 Mei 2006
MOODLE 1.6 ·
MOODLE 1.6 20 Juni 2006
·
MOODLE 1.6.1 20 Juli 2006
·
MOODLE 1.6.2 12 September 2006
·
MOODLE 1.6.3 10 Oktober 2006
·
MOODLE 1.6.4 17 Januari 2007
·
MOODLE 1.6.5 30 Maret 2007
·
MOODLE 1.6.6 11 Januari 2008
·
MOODLE 1.6.7 11 July 2008
·
MOODLE 1.6.8 15 Oktober 2008
·
MOODLE 1.6.9 28 Januari 2009
MOODLE 1.7 ·
MOODLE 1.7 7 November 2006
·
MOODLE 1.7.1 17 Januari 2007
·
MOODLE 1.7.2 30 Maret 2007
·
MOODLE 1.7.3 11 Oktober 2007
·
MOODLE 1.7.4 11 Januari 2008
·
MOODLE 1.7.5 11 Juli 2008
·
MOODLE 1.7.6 15 Oktober 2008
·
MOODLE 1.7.7 28 Januari 2009
MOODLE 1.8 ·
MOODLE 1.8 30 Maret 2007
·
MOODLE 1.8.1 14 Juni 2007
·
MOODLE 1.8.2 8 Juli 2007
·
MOODLE 1.8.3 11 Oktober 2007
·
MOODLE 1.8.4 11 Januari 2008
·
MOODLE 1.8.5 8 April 2008
12
·
MOODLE 1.8.6 11 Juli 2008
·
MOODLE 1.8.7 15 Oktober 2008
·
MOODLE 1.8.8 28 Januari 2009
·
MOODLE 1.8.9 15 Mei 2009
MOODLE 1.9 ·
MOODLE 1.9 3 Maret 2008
·
MOODLE 1.9.1 15 Mei 2008
·
MOODLE 1.9.2 11 Juli 2008
·
MOODLE 1.9.3 15 Oktober 2008
·
MOODLE 1.9.4 28 Januari 2009
·
MOODLE 1.9.5 13 Mei 2009
MOODLE akan selalu berkembang. Arah pengembangan MOODLE sangat terpengaruh oleh komunitas developer dan pengguna yang ada. Berikut ini adalah target masa depan MOODLE yang ditunjukkan melalui versi yang dirilis. 1. Versi 1.3 dirilis pada Mei 2004 Hadir beberapa minggu setelah MOODLE 1.2. Target utama rilis ini adalah penambahan kemampuan kalender dan kegiatan (event) dalam distribusi utama MOODLE. 2. Versi 2.0 dirilis pada akhir tahun 2004 Pada rilis ini menyertakan perubahan mendasar dalam struktur internal yang didesain untuk menambahkan fleksibilitas dan skalabilitas di banyak area. Target yang ingin diraih adalah: o
Penulisan ulang tampilan menggunakan XHTML – kode yang kompatibel dan implementasi template yang lengkap untuk meningkatkan standar, kebutuhan, fleksibilitas, dan aksesibilitas.
o
Penggunaan PHP (Hypertext preprocessor) secara luas dalam kode MOODLE untuk memudahkan programer menulis modul baru atau mengintegrasikannya dengan sistem eksternal.
o
Arsitektur baru dalam pendaftaran dengan plugin (seperti yang terdapat dalam arsitektur otentifikasi) sehingga eksternal sistem (misalnya daftar
13
peserta didik, Paypal, dan LDAP) dapat mengontrol peserta didik dan pengajar dalam mengakses pelatihan atau kursus yang ada. 3. Versi 2.1 Pada rilis membangun struktur dan menambahkan fiturfitur baru, seperti: o
Sistem kontrol akses baru yang mampu mendefinisikan hak dan kewajiban secara lebih baik.
o
Dukungan pedagogi yang lebih baik untuk para pengajar dan peserta didik.
o
Dukungan dasar bagi standar objek pembelajaran (paket isi SCORM).
Integrasi yang lebih baik antara MOODLE dengan MOODLE.org sebagai upaya memperlancar proses berbagi dan kolaborasi di antara pengajar.
B. Filosofi MOODLE Desain dan pembangunan MOODLE didorong oleh sebuah filosofi tentang pembelajaran. Sebuah cara berfikir bahwa pengguna berada pada pedagogi pembangunan sosial. Beberapa ilmuwan telah mengemukakan ide pendidikan ajaib (soft educational mumbo jumbo), yaitu pengguna cukup menggunakan mouse untuk memperoleh pendidikan.
MOODLE tidak
memaksakan gaya apapun dalam sebuah pembelajaran, tetapi konsep gaya pembelajaran berikut merupakan gaya terbaik bagi MOODLE. 1. Paham Konstruktif (Constructivism) Pandangan ini menjaga agar masyarakat secara aktif membangun pengetahuan baru sebagai interaksi mereka dengan lingkungan. Segala yang pengguna baca, lihat, dengar, rasakan, dan sentuh adalah sebuah pecobaan menuju sebuah pengetahuan menurut versi pengguna. Ketika hal tersebut sesuai dengan dunia mental pengguna maka kemungkinan besar hal tersebut akan menjadi pengetahuan tersebut akan diperkuat jika pengguna menggunakannya pada lingkungan yang lebih luas. Pengguna bukan hanya sebuah bank memori yang secara pasif menyerap informasi, dan tentunya pengguna tidak akan memperoleh pengetahuan hanya dengan membaca atau mendengar sesuatu. Hal ini tidak bermaksud menyatakan bahwa pengguna tidak dapat mempelajari sesuatu denga membaca halaman web, mengikuti kuliah atau
14
membaca di perpustakaan. Pengguna jelas akan belajar sesuatu. Hal di atas hanya menjelaskan bahwa ada interpretasi yang lebih luas, bukan sekedar transfer informasi dari otak satu ke otak yang lain. 2. Paham Konstruksi (Constructivism) Paham konstruksi menegaskan bahwa pembelajaran akan efektif ketika membangun sesuatu untuk orang lain. Hal ini dapat berupa apa pun, dari sekedar sebuah kalimat atau mengirimkan file ke internet sampai hasil karya yang komplek seperti lukisan atau paket perangkat lunak. Misalnya, pengguna mungkin membaca halaman ini beberapa kali dan kemudian akan lupa keesokannya. Tetapi, ketika pengguna mencoba menjelaskan ide ini pada orang lain dengan katakata pengguna sendiri atau memproduksi slide presentasi untuk menjelaskannya, pengguna akan memiliki pemahaman yang lebih baik dan terintegrasi dengan pemikiran pengguna sendiri. Inilah alasan seseorang masih mencatat pelajaran dalam kuliah walaupun mungkin catatan tersebut tidak dibacanya kembali. 3. Paham Konstruktif Sosial (Social Constructivism) Paham ini merupakan perluasan dari ide sebelumnya ke dalam pembangunan kelompok atau grup sosial. Sebuah kolaborasi menciptakan budaya untuk saling membagi hasil karya dengan cara berbagai pengetahuan. Ketika seseorang berada dalam budaya seperti ini, akan belajar sepanjang waktu tentang bagaimana menjadi bagian dari budaya tersebut, dalam berbagai bentuk tingkatan yang ada. Sebuah contoh yang komplek adalah sekolah online tersebut yang bukan hanya tentang sebuah perangkat lunak yang mengindikasikan bagaimana sekolah online tersebut terselenggara, tetapi melibatkan pula aktivitas produksi pengetahuan yang terjadi dalam kelompok secara keseluruhan. Dengan adanya aktivitas ini, setiap orang merasa memiliki kelompoknya. 4. Terkoneksi dan Terpisah Ide ini lebih tampak sebuah motivasi setiap individu yang terlibat dalam diskusi. Sebuah kebiasaan “terpisah” adalah ketika seseorang mencoba menemukan tujuan dan kenyataan untuk mempertahankan ide yang dimilikinya
15
dengan menggunakan logika untuk menemukan kelemahan dari ide yang berlawanan. Kebiasan “terkoneksi” merupakan pendekatan yang lebih empatik untuk menerima subyektivitas, berusaha mendengar dan menjawab pertanyaan dengan tujuan memahami sudut pandang yang berbeda. Kebiasaan “membangun” adalah ketika seseorang sensitif terhadap kedua pendekatan yang ada, sekaligus mampu memilih pendekatan yang tepat untuknya sesuai situasi yang ada. Pada umumnya, kebiasaan terkoneksi dalam sebuah komunitas merupakan stimulan yang kuat dalam pembelajaran. Kebiasaan tersebut tidak hanya menjembatani masyarakat agar lebih dekat, tetapi juga mendorong refleksi yang lebih mendalam dan menguji keyakinan yang telah tertanam. Pemikiran tentang isu yang ada akan membantu pengguna untuk berfokus pada pemahaman bahwa pembelajaran yang terbaik adalah belajar dari sudut pandang para peserta didik. Jadi, bukan hanya mempublikasikan dan memberikan informasi yang menurut pengguna memang dibutuhkan. Hal ini juga membantu pengguna dalam memahami bagaimana setiap partisipan dalam suatu pelatihan atau kursus dapat menjadi pengajar sekaligus sebagai peserta didik. Posisi pengguna sebagai pengajar dapat berubah dari sumber pengetahuan menjadi seseorang yang menerima pengetahuan. Model peranan pengajar adalah sebagai penghubung para peserta didik sesuai kebutuhan pembelajaran yang diinginkan. Selain itu, pengajar menjadi moderator sekaligus pemimpin diskusi dan aktivitas sebagai upaya memimpin para peserta didik meraih tujuan pembelajaran.
C. Database Server MOODLE Dalam mengelola kursus online, MOODLE membutuhkan database. Database yang mendukung MOODLE adalah database server. Penetapan tersebut disebabkan pembangunan MOODLE yang menggunakan script bersifat server side, yaitu PHP. MOODLE sebenarnya dapat didesain agar bisa bekerja pada database konvensional (Desktop aplikasi), namun hal ini sangat tidak disarankan.
16
o
Definisi Database server Database server berbeda dengan database konvensional walaupun
keduanya tampak serupa karena samasama memiliki antara lain table, query, dan field. Perbedaan dasar keduanya adalah database server melakukan pemrosesan database di server sehingga client hanya mengirim data. Pengaksesan data pada database server bersifat tak terbatas. Siapa pun yang memiliki hak akses dapat mengakses data dari mana dan kapan saja, asalkan telah terhubung ke komputer server. Adapun pada database desktop aplikasi, arus data hanya berlangsung pada satu komputer yang telah menginstal database tersebut. Jika ingin menambahkan data, harus dilakukan pada komputer tersebut, bukan secara remote melalui komputer yang berbeda. Sebagian besar database server menggunakan Structure Query Languange (SQL). Database server yang digunakan harus dapat dihubungkan dengan bahasa pemrograman melalui protokol internet (TCP/IP) dengan menggunakan bahasa pemrograman antarmuka yang disebut Application Programming Interface (API). o
Database yang didukung MOODLE Terdapat berbagai macam pilihan database server, dan yang komersial
hingga yang gratis, di antaranya adalah Oracle, Microsoft SQL Server, MySQL, Interbase, PostgreSQL, Firebird, SAP DB, GNU SQL, m SQL, GadFly, dan SyBase. MOODLE versi 1.3.2 telah mendukung beberapa database, yaitu MySQL, PostgreSQL, Oracle, Interbase, dan ODBC. Selain database ini, MOODLE juga mendukung database desktop aplikasi, yaitu Microsoft Access. Walaupun MOODLE dapat bekerja pada semua platform yang mendukung PHP namun kombinasi terbaik bagi MOODLE adalah LinuxApacheMySQL PHP (LAMP) yang artinya, MOODLE akan berjalan dengan lebih baik pada Operating System Linux, web server Apache, dan database MySQL. Selain MySQL, MOODLE juga sangat mendukung PostgreSQL. Pada distribusi resmi
17
yang dapat diunduh di http://MOODLE.org, kedua database ini disertakan secara default. o
MySQL MySQL adalah database yang dikembangkan dari bahasa SQL. SQL
merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk metode komunikasi antara script program dengan database server dalam memasukkan atau mengambil data. MySQL adalah database yang popular yang menurut perusahaan pengembangnya, pada tahun 2002 MySQL telah terpasang di tiga juta komputer. Ada berbagai alasan yang menjadikan MySQL populer dibandingkan database lainnya. Pertama, MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix, sesuatu yang tidak dimiliki Access. Karena banyak server web berbasis Unix, Access tidak dapat dipakai berkaitan dengan tidak adanya kemampuan clientserver/networking. Kedua, sejumlah besar fitur yang dimiliki MySQL memang dibutuhkan dalam aplikasi web. Ketiga, MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI (Graphical User Interface), di mana setiap request script akan melakukan koneksi mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi. Beberapa alasan yang mendukung MySQL sebagai database terbaik bagi MOODLE adalah: 1. Lisensi MySQL bersifat gratis. Hal ini merupakan penghematan biaya bagi institusi pendidikan yang akan menerapkan MOODLE karena tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membayar lisensi terhadap database yang digunakannya. 2. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan tidak terlalu tinggi. Selain itu, MySQL memiliki kinerja yang tinggi untuk setiap operasi yang dijalankannya. 3. Jumlah pengguna MySQL menduduki peringkat tertinggi bila dibandingkan database lainnya. Hal ini mempermudah dalam memecahkan persoalan yang terkait dengan MySQL karena adanya informasi gratis dari sesama pengguna.
18
4. Karena MOODLE berbasis pada bahasa PHP maka perpaduan antara PHP dan MySQL akan membuat sistem yang ada semakin handal, ringan dan stabil. Untuk memudahkan pengelolaan database MySQL, pengguna dapat menggunakan
phpMyAdmin.
PHPMyAdmin
dapat
diunduh
di
http://www.phpmyadmin.net. PHPMyAdmin merupakan perangkat lunak pengelola database yang berbasis GUI (Graphical User Interface) sehingga akan memudahkan pengguna dalam mengelola database MySQL bila dibandingkan dengan menggunakan MySQL client (mysql.exe) yang berbasis teks. o
PHP PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdoff.
PHP, awalnya merupakan
program CGI yang dikhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Perangkat lunak ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak Open Source. PHP pada dasarnya dapat mengerjakan semua yang bisa dikerjakan oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman web yang dinamis, dan menerima cookie. Fitur PHP yang paling diandalkan dari signifikan adalah dukungan kepada banyak database sehingga membuat halaman web yang menggunakan data dari database menjadi sangat mudah dilakukan. Berikut adalah daftar database yang didukung PHP, yaitu Adabas D, dBase, Empress, FilePro, FrontBase, Hyperware, IBM DB2, Informix, Ingress, Interbase, MSQL, Direct MS SQL, ODBC, Oracle (OC17 dan OC18), Ovrimos, Postgre SQL, Solid, Sybase,Velocis, Unix DBM. Selain itu, PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan lain menggunakan protokol IMAP, SNMP, NNTP, POP3, dan HTTP. Programer juga dapat membuka soket jaringan secara mentah dan berinteraksi menggunakan protokol lainnya. PHP dapat diunduh di http://wwww.php.net. Bagi pengguna windows, dapat menggunakan file php4 . 3 . 0 win32 sedangkan pengguna Linux dan Unix dapat menggunakan php4 . 3 . 0 . tar. gz atau php4 . 3 .0 . rpm.
19
o
Apache Web Server Apache merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh NCSA
(http://hoohoo.nsca.uiuc.edu), yang bernama NCSA HTTPd. Apache merupakan pengganti ApatCHy” dari NCSA HTTPd. Apache merupakan tulang punggung World Wide Web (WWW). Web server akan menunggu permintaan dari browser seperti Internet Explorer, Mozilla, atau lynx. Apache banyak digunakan oleh portalportal besar. Beberapa pertimbangan untuk memilih Apache adalah: 1. Perangkat lunak gratis 2. Mudah diinstal 3. Apache beroperasi pada banyak platform sistem operasi, di antaranya AUX 3.1, free BSD, HPUX, Linux, Solaris, atau Windows. 4. Dalam Apache, tak sulit melakukan penambahan peralatan yang diperlukan dalam platform web server, misalnya penambahan modul. 5. Mudah dikonfigurasi. Apache dapat diunduh pada http://httpd.apache.org. Pengguna windows dapat mengambil Apache untuk win32 pada http://httpd.apache.org/dist/httpd/ binaries/win32/
sedangkan
pengguna
Linux
dapat
menggunakan
apache_2.0.0.tar.gz atau apache_2.0.50.rpm.
D. Desain MOODLE Sesuai filosofinya, MOODLE didesain untuk mencapai tujuannya. Berikut adalah desain MOODLE: 1. Mendukung pedagogi konstruksi sosial, antara lain kolaborasi, aktivitas, dan kritik. 2. Sangat sesuai untuk kelas online dan dapat pula digunakan sebagai tambahan atau suplemen kelas tatap muka. 3. Praktis, ringan, efisien, dan antarmuka browser sederhana. 4. Mudah diinstal pada berbagai macam platform yang mendukung PHP. MOODLE hanya membutuhkan satu buah database dan dapat dibagi (sharing).
20
5. Abstraksi database MOODLE mendukung hampir semua merek database, kecuali definisi tabel. 6. Daftar kursus yang diselenggarakan dilengkapi deskripsi dari setiap kursus yang ada. Selain itu, MOODLE juga memberikan akses bagi tamu (guest). 7. Kategorisasi kursus. Satu situs MOODLE mampu mendukung ribuan kursus. 8. Mengutamakan sisi keamanan, misalnya pemeriksaan ulang terhadap formulir, validasi data, dan enkripsi cooke. 9. Sebagian besar area entry, seperti resource (sumber atau bahan kursus), forum, atau jurnal dapat diedit menggunakan editor HTML WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang terintegrasi dalam MOODLE.
E. Manajemen MOODLE Untuk menyesuaikan desain yang ada, maka diciptakan beberapa manajemen yang mendukung. Berikut adalah tiga tipe manajemen penting dalam MOODLE, yaitu manajemen situs, manajemen pelatihan, dan manajemen pengguna. 1. Manajemen situs ·
Situs dikelola oleh seorang administrator atau disebut dengan admin. Admin ditetapkan ketika setup.
·
Plugin theme memungkinkan admin untuk memilih warna situs, layout (tampilan), font (ukuran huruf) sesuai dengan kebutuhan.
·
Plugin modul aktivitas dapat ditambahkan pada instalasi MOODLE yang ada.
·
Paket bahasa memungkinkan penyesuaian ke dalam banyak bahasa. Paket ini dapat diedit menggunakan editor web yang disertakan dalam MOODLE. MOODLE kini telah memiliki lebih 34 paket bahasa.
·
Kode MOODLE ditulis menggunakan PHP di bawah lisensi GPL sehingga mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan penggunanya.
2. Manajemen Pengguna MOODLE dirancang untuk mengurangi keterlibatan admin hingga seminim mungkin dengan tetap mempertahankan tingkat keamanan yang ada.
21
Selain itu, MOODLE turut mendukung mekanisme otentifikasi melalui modul otentifikasi yang akhirnya akan memberikan kemudahan dalam integrasi dengan sistem yang telah ada. Berikut adalah detail manajemen pengguna: ·
Metode email standar: peserta didik dapat membuat account login. Alamat email yang didisikan ketika registrasi dapat diverifikasi melalui konfirmasi.
·
Metode LDAP: login account dapat dicek melalui server LDAP. Admin dapat menentukan bagian yang akan digunakan.
·
IMAP, POP3, NNTP: login account dapat dicek melalui server mail atau berita. MOODLE mendukung SSL, sertifikasi, dan TLS.
·
Database eksternal: database yang terdiri dari dua field, dapat digunakan sebagai sumber otentifikasi eksternal.
·
Setiap pengguna hanya membutuhkan satu account untuk semua server. Setiap account dapat memiliki akses yang berbeda.
·
Account admin mengatur pembuatan kursus dan mengelola pengajar melalui pendaftaran pengguna MOODLE ke dalam kursus yang ada.
·
Course creator account (account pencipta pelatihan) hanya memperoleh kewenangan mengajar pada pelatihan yang dibuatnya.
·
Kewenangan seorang pengajar dapat dihilangkan untuk memodifikasi sebuah kursus, misalnya bagi pengajar paruh waktu.
·
Untuk meningkatkan keamanan, pengajar dapat menambahkan kunci pendaftaran pada pelatihan yang dikelolanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya orang yang tak dikenal. Pengajar dapat memberikan kunci ini dengan berbagai cara, misanya secara langsung atau melalui email.
·
Pengajar dapat menambah peserta didik secara manual.
·
Pengajar dapat mengeluarkan peserta didik dari kursus jika diinginkan. Selain itu, secara otomatis peserta didik yang terdaftar akan dikeluarkan jika dalam periode tertentu peserta didik tidak aktif (setting waktu diatur oleh admin).
22
·
Peserta didik dapat membuat profil online dengan menyertakan foto dan deskripsi. Alamat email ynag terdaftar dapat disembunyikan agar tidak dapat diakses oleh orang lain.
·
Setiap pengguna dapat menentukan waktu sesuai zona waktu kediaman masingmasing. Setiap tanggal dalam MOODLE akan diterjemahkan sesuai zona waktu tersebut (misalnya tanggal pengiriman, dan tanggal pengumpulan tugas).
·
Setiap pengguna dapat memilih bahasa yang digunakan dalam tampilan antarmuka MOODLE.
3. Manajemen Kursus ·
Pengajar berstatus penuh dapat mengontrol setting sebuah kursus secara penuh, termasuk bagian kursus yang tidak dapat diakses oleh pengajar lain.
·
Pilihan format kursus dapat diatur sesuai periode, topik, atau diskusi yang berfokus pada format sosial.
·
Susunan aktivitas pelatihan yang fleksibel forum, jurnal, kuis, resource, pilihan, survei, penugasan, chat, dan workshop.
·
Perubahan terakhir dalam kursus dapat langsung dilihat pada halaman muka (homepage) kursus. Hal ini akan sangat membantu pemahaman komunitas dalam institusi pendidikan tersebut.
·
Sebagian besar area entry misalnya resource, pengiriman forum, dan jurnaldapat diedit menggunakan editor WYSIWYG.
·
Semua penilaian dalam forum, jurnal, kuis, dan penugasan dapat ditampilkan dalam satu halaman serta dapat diunduh (download) dalam file spreadsheet.
·
Pencatatan log dan pelacakan penuh terhadap pengguna. Laporan aktivitas setiap peserta didik tersedia dalam grafik serta detail dari masingmasing modul (akses terakhir, total waktu akses) dengan menyertakan keterlibatan setiap peserta didik secara detail, misalnya dalam posting atau memasukkan jurnal ke dalam satu halaman.
·
Integrasi mail. Salinan pengiriman forum, atau umpan balik dari pengajar dapat dikirimkan melalui email dalam format HTML ataupun plain text.
23
·
Pengaturan skala. Para pengajar dapat mendefinisikan skala yang akan digunakan dalam penilaian forum, penugasan, dan jurnal.
·
Kursus dapat dikemas dalam sebuah file zip menggunakan fungsi backup. File ini dapat dikembalikan ke dalam server MOODLE.
F. Modul Berikut tipetipe modul yang disediakan oleh MOODLE: 1. Modul penugasan (Assignment) ·
Modul ini dapat dikelompokkan berdasarkan tanggal pengumpulan dan urutan penilaian tugas.
·
Para peserta didik dapat mengunggah (upalod) penugasan yang telah dikerjakan dalam berbagai format ke dalam server. Tanggal pengumpulan tugas oleh peserta didik akan tercatat secara otomatis.
·
Pengumpulan tugas walaupun terlambat dari tenggat waktu masih dapat dilakukan, tetapi pengajar dapat menjadikan jumlah hari atau jam keterlambatan pengumpulan tugas sebagai bahan pertimbangan.
·
Untuk setiap penugasan yang diberikan, seluruh kelas dapat memberikan penilaian berupa tanggapan atau komentar dalam satu halaman dan satu format.
·
Umpan balik dari pengajar ditambahkan ke dalam halaman penugasan setiap peserta didik disertai pemberitahuan melalui email.
·
Pengajar dapat memberikan penugasan baru yang terkait dengan penugasan sebelumnya. Tujuannya adalah mengadakan penilaian ulang terkait penugasan sebelumnya.
2. Modul chat ·
Modul ini memungkinkan interaksi sinkron (dalam waktu yang bersamaan) berbentuk teks.
·
Modul ini dapat menyertakan foto, gambar, dan profil dalam jendela chat.
·
Modul chat mendukung antara lain URL, smilies, HTML, dan image.
24
·
Semua sesi dapat direkam dalam log agar dapat dilihat di lain waktu. Fasilitas ini juga diberikan bagi peserta didik.
3. Modul forum ·
Modul forum menyediakan berbagai macam tipe, di antaranya forum khusus pengajar, berita khusus, forum terbuka, dalam sebuah urutan sesuai kiriman pengguna.
·
Semua kiriman menyertakan foto pengirim.
·
Diskusi dapat dikelompokkan sesuai tema, flat, atau urutan, terlama dan terbaru.
·
Forum individu dapat didaftarkan ke setiap orang. Salinannya dapat dikirim lewat email. Para pengajar dapat memaksa setiap peserta didik untuk terlibat dalam forum yang ada.
·
Pengajar dapat memilih untuk tidak menerima balasan (reply), misalnya untuk forum berupa pengumuman.
·
Kumpulan diskusi dapat dipindahkan di antara forum. Fitur ini hanya berlaku bagi pengajar.
·
Lampiran gambar (attached images) dapat ditampilkan dalam baris.
·
Jika digunakan rating forum, dapat diberikan batasan berupa cakupan tanggal.
4. Modul Pilihan (Choice) ·
Seperti sebuah polling, modul ini digunakan untuk voting (mengambil pendapat atas suatu masalah) atau untuk mendapatkan umpan balik dari para peserta didik.
·
Pengajar dapat melihat hasil polling yang ada dalam sebuah tabel yang memperlihatkan pilihan seseorang.
·
Para peserta didik secara opsional dapat diberi izin untuk melihat grafik hasil polling yang terbaru (up to date).
5. Modul kuis (Quiz) ·
Pengajar dapat membuat database pertanyaan agar dapat digunakan pada kuis yang berbeda.
25
·
Pertanyaan dapat dikelompokkan dalan kategori untuk memudahkan akses. Kategori ini bisa dipublikasikan agar dapat diakses melalui berbagai macam kursus dalam situs.
·
Kuis secara otomatis akan dinilai. Selain itu, kuis dapat diatur ulang jika pertanyaan yang ada dimodifikasi.
·
Kuis dapat diatur ulang dalam jangka waktu tertentu. Jika melewati jangka waktu tersebut maka kuis tidak akan tersedia.
·
Sebagai pengajar, kuis dapat dicoba beberapa kali. Selain itu, kuis dapat menampilkan umpan balik atau jawaban yang tepat.
·
Pertanyaan kuis dan jawabannya dapat diacak. Fitur ini bermanfaat untuk mengurangi kecurangan yang mungkin dilakukan oleh peserta didik.
·
Pertanyaan dapat diambil dari file eksternal yang berupa teks.
·
Kuis dapat dicoba beberapa kali jika diinginkan.
·
Percobaan dapat dilakukan secara kumulatif (jika diinginkan), dan akan berhenti setelah beberapa opsi.
·
Pertanyaan pilihan ganda mendukung jawaban tunggal dan berganda.
·
Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan dengan jawaban singkat yang hanya berupa kata atau frase.
·
Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan benarsalah.
·
Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan pencocokan.
·
Modul kuis mendukung bentuk pertanyaan acak.
·
Modul kuis mendukung pertanyaan bernomor (dengan cakupan tertentu).
·
Kuis dapat diatur dalam format berbentuk pertanyaan yang disertai jawaban atau pertanyaan dengan jawaban berbentuk teks.
·
Modul kuis mendukung deskripsi teks yang disertai dengan grafik.
6. Modul jurnal (Journal) ·
Privasi jurnal dapat diatur agar hanya diakses pengajar dan peserta didik.
·
Setiap masukan jurnal dapat dimulai dengan pertanyaan terbuka.
·
Untuk jurnal tertentu, seluruh kelas dapat memberikan penilaian dalam formulir yang terlampir pada halaman tersebut.
26
·
Umpan balik pengajar dijadikan satu dengan halaman masukan jurnal, disertai pemberitahuan melalui email.
7. Modul bahan kursus (resource) ·
Modul resource mendukung berbagai macam format.
·
File dapat diunggah dan dikelola di dalam server, atau dibuat secara on the fly menggunakan format web (teks atau HTML).
·
Bahan kursus eksternal di web dapat dihubungkan (link) atau disertakan dalam antarmuka kursus.
·
Aplikasi web eksternal dapat dihubungkan (link) dengan disertai data tambahan yang diperlukan.
8. Modul survei ·
Alat survei (COLLES, ATLS) disertakan dalam MOODLE sebagai alat untuk menganalisa kelas online.
·
Laporan survei online selalu tersedia disertai dengan grafik. Data ini dapat diunduh dalam bentuk spreadsheet Excel atau file text CSV.
9. Modul Workshop ·
Modul ini memungkinkan adanya penilaian mendalam terhadap dokumen. Pengajar dapat mengelola serta mengelompokkan penilaian yang ada ke dalam tingkatan.
·
Modul ini juga mendukung adanya penilaian dengan rentang yang luas.
·
Pengajar dapat menyediakan dokumen contoh agar peserta didik dapat berlatih memberikan penilaian.
·
Modul ini sangat fleksibel dengan disertai berbagai macam pilihan.
27
BAB III INSTALASI MOODLE
Langkah pertama pada instalasi MOODLE adalah membuat localhost, kemudian menginstal program MOODLE pada localhost tersebut. Dengan demikian dapat dilakukan setting percobaan di komputer yang tidak terhubung ke internet. Untuk praktek belajar bersama atau simulasi belajar online bisa dibuat jaringan lokal dengan beberapa komputer, tidak harus menggunakan server. Salah satu komputer diinstal MOODLE kemudian dapat diakses melalui komputer lain dalam jaringan dengan internet browser dengan mengetikkan alamat IP. Sistem pada komputer yang diperlukan adalah: 1. Minimum 128 MB RAM. 2. Minimum 200 MB (free Space) dari harddisk 3. Sistem operasi windows 98, ME, NT, 2000 dan XP. Berikut adalah langkahlangkah instalasi MOODLE di komputer lokal: v Membuat Localhost pada komputer 1. Unduh
program
freeware:
XAMPPWIN321.7.
dari
alamat
http://www.apachefriends.org/en/xamppwindows.html.
Gambar 3.1 Tampilan http://www.apachefriends.org/en/xamppwindows.html
28
2. Instal xampp pada komputer dengan klik ganda file unduh tersebut dan ikuti semua petunjuk instalasi sampai selesai. 3. Untuk mengecek apakah localhost sudah berjalan, buka internet browser dan ketikkan alamat berikut: http://localhost/. Instalasi berhasil jika tampil halaman seperti halaman internet pada umumnya.
Gambar 3.2 xampp 4. Pilih bahasa yang sesuai dengan keinginan pada bagian bawah tulisan xampp, misalnya klik bahasa English. 5. Pilih tools dan klik phpMyAdmin untuk membuat pengaturan database.
Gambar 3.3 xampp for windows 6. Pilih MySQL localhost dan tuliskan “MOODLE” pada Create new database. Klik Create.
29
Gambar 3.4 Create new database 7. Klik tombol di bagian bawah tulisan database, pilih MOODLE.
Gambar 3.5 Pengaturan database MOODLE
30
v
Menginstal MOODLE
1. Unduh MOODLE dari internet http://download.MOODLE.org/. Versi terbaru saat ini adalah MOODLE 1.9 (berbentuk ZIP).
Gambar 3.6 Tampilan http://download.MOODLE.org/ 2. Ekstrak file unduh MOODLE 1.9 yang berbentuk ZIP ke folder mana saja. 3. Salin (Copy) hasil ekstrak dalam hal ini direktori MOODLE beserta isinya dan tempelkan (paste) di direktori C:\Program Files\xampp\htdocs. Lokasi ini tidak mengikat, tergantung dimana meletakkan hasil ekstak xampp. Direktori MOODLE diletakkan di C:\ProgramFiles\xampp\htdocs\ MOODLE. Nama direktori MOODLE bisa diubah dengan nama yang lain. 4. Buka internet browser dan ketikkan alamat http://localhost/MOODLE. Pada awal proses instalasi akan ditampilkan sebuah halaman untuk memilih bahasa. Pilih bahasa yang sesuai dengan keinginan pada bagian Language, kemudian klik Next.
31
Gambar 3.7 Proses awal instalasi 5. Sistem akan memeriksa konfigurasi pada web server pengguna. Proses akan berjalan dengan baik bila seluruh pemeriksaan sistem menunjukkan tulisan Pass pada semua proses pemeriksaan. Klik Selanjutnya.
Gambar 3.8 Memeriksa konfigurasi pada web server 6. Bagian konfirmasi letak aplikasi MOODLE untuk Web Address, MOODLE Directory dan Data Directory. Bila setuju pada konfigurasi tersebut, maka klik Selanjutnya.
32
Gambar 3.9 Konfirmasi letak aplikasi MOODLE 7. Pengaturan konfigurasi database. Saat ini aplikasi MOODLE bisa digunakan pada database MySQL dan PostgreSQL.
Pilih jenis database yang
digunakan pada bagian Type. Isilah bagian Host Server, Database, Pengguna, Password dan Tables Prefix, kemudian klik Selanjutnya.
Gambar 3.10 Konfirmasi Database
33
8. Status server pengguna dan kebutuhan sistem aplikasi MOODLE. Klik Selanjutnya.
Gambar 3.11 Status web server pengguna dan kebutuhan MOODLE 9. Penawarkan pengunduhan paket bahasa yang dipilih. Pengguna bisa klik Download the Indonesian (id) language pack jika akan mengunduh paket bahasa Indonesia dan klik Selanjutnya.
Gambar 3.12 Unduh Paket Bahasa 10. Buat file konfigurasi yaitu file config.php. Selanjutnya muncul tampilan berikut yang berarti bahwa instalasi MOODLE selesai, dan klik lanjut.
34
Gambar 3.13 Membuat file konfigurasi 11. Muncul lisensi untuk aplikasi MOODLE. Baca aturan dan lisensi tersebut dengan baik, jika setuju klik Yes.
Gambar 3.14 Lisensi aplikasi MOODLE 12. Instalasi database. MOODLE akan melakukan proses pembuatan tabeltabel pada database baru. Ikuti proses tersebut dengan klik Continue.
Gambar 3.15 Versi MOODLE
35
Gambar 3.16 Proses pembuatan tabel pada database
Gambar 3.17 Gambar pengaturan konfigurasi situs 13. Dari halaman tersebut, isilah: New password, Email address, City/town, Country, dan klik Update profiles.
36
Gambar 3.18 Halaman Pengaturan Administrator 14. Isilah infomasi mengenai halaman eLearning, maka proses instalasi selesai. Selanjutnya tampilan awal eLearning adalah sebagai berikut.
Gambar 3.19 Halaman depan aplikasi MOODLE
37
BAB IV PENGGUNAAN MOODLE
Dalam sehari MOODLE diunduh ribuan kali dari berbagai penjuru dunia. Hingga saat ini tercatat MOODLE telah diunduh ratusan ribu kali. Artinya bahwa bila berasumsi 40% saja yang berhasil diimplementasikan, saat ini sudah ada puluhan ribu situs eLearning berbasis MOODLE yang dimanfaatkan untuk pelatihan maupun pendidikan (formal dan nonformal). Data statistik resmi MOODLE menyatakan bahwa sekitar 40.000 situs teregistrasi dari 196 negara, terdapat 84 situs dengan pengguna lebih dari 20.000 orang dimana pengguna terbanyak dipegang Facolt dengan 582 mata ajar dan 81.665 pengguna, total pengguna yang register di MOODLE sebanyak 403.169 pengguna, dan total download bulanan paling fenomenal terjadi pada bulan November 2007, yaitu sebanyak 96.414 kali. Berikut adalah gambar penyebaran MOODLE di seluruh dunia.
Gambar 4.1 Penyebaran MOODLE di seluruh dunia A. Membuat User Accounts Baru Sebelum materi eLearning dibuat dalam aplikasi MOODLE, pada tahap awal harus membuat user accounts baru. Setiap pengguna yang akan terlibat dalam proses pembelajaran memakai aplikasi MOODLE harus terdaftar dalam sistem. Setiap pengguna baru diharuskan mendaftar terlebih dahulu pada halaman
38
pendaftaran. Selain itu bagian Administrator juga dapat mendaftarkan user accounts baru, dengan menggunakan tombol create new account.
Gambar 4.2 Formulir Pendaftaran User Accounts Baru Setelah semua isian formulir pendaftaran dilengkapi oleh pendaftar dan untuk memulai pendaftaran secara online klik Create New Account, maka sistem akan memproses secara otomatis proses pendaftaran online tersebut. Selanjutnya sistem akan mengirimkan email konfirmasi kepada pendaftar. Pendaftar akan menerima sebuah email konfirmasi pendaftaran yang berisi sebuah link untuk mengaktifkan user accounts. Bagian Administrator juga dapat melakukan proses pendaftaran secara manual bagi pengguna. Proses ini dapat dilakukan dalam menu Users yang terletak pada bagian side blocks di halaman Administrator, kemudian pilih sub menu Add a new users.
39
Gambar 4.3 Menu Users
Gambar 4.4 Sub Menu pilihan pada Menu Users Keterangan: Authentication : digunakan untuk pengaturan metode otentifikasi pendaftaran. Administrator dapat merubah cara otentifikasi pendaftaran. Edit user accounts : digunakan untuk melihat dan merubah user accounts pengguna. Add a new user : digunakan untuk menambahkan user accounts baru. Upload User : digunakan untuk mengunggahkan data user account yang berasal dari file teks.
40
Gambar 4.5 Formulir Pendaftaran User Accounts Baru B. Panduan Pengguna Pada Admin Pada tabel Administrasi terdapat beberapa ikon yaitu Konfigurasi, Pengguna, Backup, Kembalikan, Kursus, Catatan, File Situs, Pengaturan database dan Admin. Pada ikonikon inilah admin mengatur website sedemikian rupa menjadi optimal dan sesuai yang diinginkan.
41
Gambar 4.6 Ikonikon pada tabel administrasi
Berikut adalah fungsi masingmasing ikon: 1. Ikon konfigurasi Pada ikon konfigurasi, MOODLE memberitahu pengaturan apa saja yang dapat dilakukan.
Gambar 4.7 Ikonikon yang terdapat pada ikon konfigurasi 2. Ikon pengguna Sama seperti ikon konfigurasi, ikon pengguna memberitahu pengaturan apa saja yang dapat dilakukan.
42
Gambar 4.8 Ikonikon yang terdapat pada ikon konfigurasi
3. Ikon backup Digunakan untuk cadangan data (backup) untuk mengantisipasi terjadinya error handling yang bisa menyebabkan kehilangan data. Data yang dicadangkan bisa dipilh sesuai yang diinginkan.
Gambar 4.8 Jenis data yang akan digunakan sebagai cadangan 4. Ikon kembalikan Semua folder tempat menyimpan data disimpan disini. Apabila Parent folder diklik maka akan ditampilkan apa yang terdapat pada ikon File situs dengan kata lain sama halnya dengan membuka ikon File situs
Gambar 4.9 Induk semua folder penyimpanan data. 5. Ikon kursus Pada ikon ini, admin membuat dan menambah kursus (Matakuliah atau matapelajaran) yang akan digunakan.
43
Gambar 4.10 Induk semua folder penyimpanan data 6. Ikon catatan Semua kegiatan yang dilakukan pada website akan tercatat. Catatan yang ada bisa ditampilkan berdasarkan matakuliah yang dipilih (kolom pertama), berdasarkan pengguna yang aktif (kolom kedua), dan berdasarkan tanggal yang ingin ditampilkan. 7. Ikon file situs Merupakan tempat folder dimana tersimpan file yang diperlukan untuk bahan kursus bagi pengajar.
Gambar 4.11 Folder yang digunakan untuk menyimpan data atau file 8. Ikon pengaturan database Semua file yang ada pada MOODLE disimpan dalam database phpMyAdmin versi 2.6.2 digunakan untuk menghubungkan MySQL dengan MOODLE. MySQL dan MOODLE telah terhubung secara otomatis ketika selesai menginstal MOODLE.
44
Gambar 4.12 Tampilan Pengaturan database 9. Ikon admin Ikon admin menampilkan seluruh ikon yang ada pada tabel administrasi (menampilkan kembali 8 file yang sebelumnya) dengan tampilan yang berbeda dimana masingmasing ikon, juga menampilkan kembali ikon yang terdapat didalamnya (menampilkan ikon secara keseluruhan). Terdapat tombol “Hidupkan Mode Ubah” setiap kali admin online. Tombol ini akan menampilkan ikonikon tambahan pada setiap tabel untuk mengedit website, dan menampilkan tabel yang tersembunyi. Fungsi masing masing ikon tersebut ialah : ·
Menulis atau mengedit kegiatan
·
Memindahkan tabel ke kanan, begitu juga arah sebaliknya.
·
Memindahkan tabel ke atas, begitu juga sebaliknya.
·
Menghapus kegiatan
·
Menyembunyikan atau menampilkan kegiatan yang ada
·
Menampilkan tampilan pengaturan grup
45
C. Panduan Pengguna Pada Pengajar v Pendaftaran Sebelum memberikan kursus, para pengajar harus terlebih dahulu mendaftar. Berikut tahapan yang harus dilakukan: 1. Klik login yang terdapat pada sudut kanan atas ketika pertama sekali membuka MOODLE.
Gambar 4.13 Daftar sebagai pengguna 2. Klik Anggota baru, isilah form yang sudah disediakan. Jika telah selesai, klik Buat keanggotaan baru.
Gambar 4.14 Formulir pengisian pengguna
46
3. Alamat email diperlukan untuk konfirmasi kebenaran alamat email yang digunakan. Oleh sebab itu, setelah mendaftar, untuk masuk yang pertama sekali ke MOODLE harus melalui link yang telah dikirimkan melalui email ketika mendaftar. 4. Pandaftaran yang telah dilakukan belum sebagai pengajar tetapi baru sebagai pengguna. Adminlah yang menentukan sebagai pengajar. v Memasukkan Bahan Kursus. Setelah Admin mendaftarkan matakuliah dan menetapkan pengajarnya, maka pengajar bertugas memberikan bahan pelajaran pada pengunjung yaitu peserta didik dan tamu. Dalam memasukkan bahan pelajaran terdapat beberapa tahap, yaitu : 1. Masuk kedalam kursus yang telah terdaftar 2. Mengunggahkan file atau data melalui ikon File guna diletakkan ke website (tanda panah). Atau bisa juga mengunggahkan file atau data melalui ikon File situs.
Gambar 4.15 Tabel administrasi dan tombol Hidupkan Mode Ubah 3. Klik Hidupkan Mode Ubah untuk menambah kegiatan yang akan digunakan.
47
4. Pilih Display a directory pada Add a resource untuk meletakkan bahan atau materi. Jika ingin membuat tambahan kegiatan bisa ditambah pada Add an activity. Tempatkan materi pada jadwal mingguan yang diinginkan.
Gambar 4.16 Add a resource dan Add an activity 5. Terdapat perubahan setelah materi pembelajaran diunggahkan untuk minggu pertama. Materi siap untuk diunduh bagi peserta didik atau tamu
D. Panduan Pengguna Pada Peserta didik Dan Tamu Seperti halnya pengajar harus mendaftar terlebih dahulu sebagai pengguna, maka peserta didik pun harus mendaftar terlebih dahulu sebagai pengguna. Tahap – tahap pendaftaran bagi peserta didik, sama dengan tahaptahap pendaftaran bagi pengajar tetapi tidak sebagai tamu. Tamu bisa langsung login tanpa mengisi password. 1. Login Ketika login dalam MOODLE, seorang peserta didik akan diberikan kemudahan dalam menjelajahi pelatihan menggunakan homepage MOODLE melalui browser yang ada. Selain itu, peserta didik juga diberikan link menuju minat dan pokok bahasan yang semuanya itu bisa dilihat pada browser yang digunakan. Login dirancang dengan tampilan seakrab mungkin. Initial account dapat diatur oleh peserta didik ataupun administrator. Pada beberapa kursus, peserta didik juga bisa login serbagai tamu. Selain itu, MOODLE memiliki sistem
48
otentifikasi tersendiri, tetapi akan terintegrasi dengan basis data eksternal, POP3, IMAP, LDAP, atau NNTP sehingga memungkinkan doamin lain untuk login. 2. Enrollment key Pengajar membutuhkan kunci pendaftaran (Enrollment key) untuk memungkinkan partisipasi dalam sebuah kelas. Kunci pendaftaran diberikan kepada para peserta didik secara terpisah dari log proses yang ada. Pelatihan membutuhkan sebuah kunci pendaftaran yang dapat dilihat pada deskripsi kategori kursus (course category) yang menampilkan deskripsi dari setiap kursus yang diselenggarakan. Simbol pada halaman deskripsi mengindikasikan bahwa sebuah kursus membutuhkan kunci pendaftaran dan memungkinkan tamu untuk terlibat di dalamnya. Para peserta didik dapat melihat daftar pelatihan yang diikuti dalam My courses pada homepage setelah login. 3. Kapan pun dan dimana pun (anytime and anywhere) Para peserta didik dapat login kapan pun dan dimana pun. MOODLE telah mendukung antarmuka dari 34 bahasa. Hal ini diperlukan agar peserta didik dapat berinteraksi dalam kegiatan pelatihan yang diselenggarakan dan dapat menentukan zona waktu dan bahasa yang akan diperlukan. 4. Pemberitahuan melalui email Ketika para peserta didik bergabung dalam forum, maka akan mendapatkan pemberitahuan melalui email. Selain itu, pemberitahuan melalui e mail juga diberikan ketika ada berita baru. Terkait dengan hal ini, pengajar juga dapat mengatur pemberitahuan melalui email untuk dialog yang bersifat pribadi. Pengajar dapat mengatur dialog yang bersifat pribadi melalui pemberitahuan melalui email serta menambahkan komentar di dalamnya. Tamu dan peserta didik bisa mengunduh materi pembelajaran. Cukup dengan klik materi yang ingin diunduh, maka proses unduhan akan bekerja.
49
Gambar 4.17 Tawaran untuk mengunduh file
E. Membuat Kategori Pembelajaran Agar lebih tersusun secara rapi maka setiap materi pembelajaran sebaiknya dikelompokkan menjadi kategorikategori tertentu. Misalkan bila materi pembelajaran tersebut digunakan untuk perpengajaran tinggi maka sebaiknya dikelompokkan kedalam fakultas atau jurusan tertentu yang ada dalam perpengajaran tinggi tersebut. Sedangkan pada sekolah menengah bisa dikelompokkan berdasarkan kelas ataupun jurusan. Pembuatan kategori ini dapat dilakukan oleh bagian Administrator dengan menggunakan menu Courses. Tulis nama kategori baru yang akan dibuat pada bagian text box untuk Add new category.
Gambar 4.18 Tampilan menu course
50
Gambar 4.19 Tampilan course category F. Materi Pembelajaran 1. Membuat materi pembelajaran baru Materi Pembelajaran dapat ditambahkan oleh Administrator dengan masuk ke dalam menu Courses. Setiap materi pembelajaran sebaiknya dikelompokkan menurut kategori yang telah disiapkan sebelumnya. Berikut adalah langkah – langkah untuk memulai pembuatan materi pembelajaran: 1. Klik menu Courses yang ada pada blok administration. 2. Pilih kategori yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan dibuat. 3. Setelah memilih kategori yang sesuai maka akan ditampilkan namanama materi pembelajaran yang telah ada dalam kategori tersebut. Untuk menambahkan materi pembelajaran baru klik Add a new course. 4. Isi informasi detail tentang materi pembelajaran yang akan dibuat pada formulir.
51
Gambar 4.20 Informasi materi pembelajaran baru
Keterangan : Category
: Pemilihan kategori yang sesuai dengan bagi materi pembelajaran yang akan dibuat. Contoh: Jurusan Pendidikan Fisika
Full Name
: Nama atau judul lengkap materi pembelajaran. Contoh: Fisika Dasar 1
52
Short Name : Nama atau Judul Singkat tentang materi pembelajaran Contoh: Fis Das 1 ID Number : Nomor kode resmi untuk materi pembelajaran Contoh: UF 1201 Summary
: Deskripsi atau penjelasan tentang materi pembelajaran, misalnya tujuan pembelajaran dan babbab yang akan diajarkan
Format
: Bentuk tampilan untuk materi pembelajaran bisa dipilih antara lain dengan bentuk Weekly, Topic atau Social.
·
Weekly : Model bentuk fomat pembelajaran mingguan. Tiap minggu dapat berisi bab atau materi yang diajarkan pada minggu tersebut.
·
Topics : Bentuk tampilan model ini mirip dengan model Weekly. Hanya saja kata “Week” (minggu) diganti dengan kata “Topics”. Bentuk format ini tidak tergantung pada batasan waktu tertentu sehingga tidak perlu mendefinisikan tanggal mulai dan tanggal akhir pembelajaran.
·
Social : Pada format ini tidak menekankan pada isi materi, tapi didasarkan pada forum yang ada pada halaman utama. Bentuk isi cocok untuk materi pembelajaran situasional.
Course Start Date: Menentukan tanggal dimana materi pembelajaran mulai ditampilkan Enrollment Plugins: Pada bagian ini pilih Site Default (Internal Enrollment) Cource Enrollable: Bagian ini digunakan untuk menentukan apakah peserta memerlukan proses pendaftaran agar dapat mengakses materi pembelajaran. Date Range: Tanggal periode pendaftaran, bagian ini dapat diisikan tanggal mulai pendaftaran dan tanggal berakhirnya pendaftaran. Enrollment Duration: Durasi Pendaftaran Enrollment Expiry Notification: Pemberitahuan untuk selesainya masa pendaftaran. Notify Students: Peserta didik akan mendapatkan pemberitahuan jika masa pendafttaran berakhir.
53
Number of weeks/topics:
Jumlah banyaknya minggu atau topik pada
pembelajaran yang akan dibuat. Dapat diisi berapa minggu waktu pembelajaran yang akan ditempuh atau berapa topik yang ada pada pembelajaran yang akan dibuat. Group mode: Model pengelompokan kelas pembelajaran. Pada bagian ini dapat diatur apakah kelas pembelajaran akan dibagi atau dipisah menjadi beberapa kelompok. · No groups
: Kelas pembelajaran tidak dibagi menjadi beberapa
kelompok. · Separate groups
: Dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing
masing kelompok hanya dapat melihat kelompoknya sendiri. · Visible groups
: Dibagi menjadi bebarapa kelopok dan tiap
kelompok dapat melihat kelompok yang lain. Availability: Mengatur apakah materi pembelajaran dapat diakses oleh peserta didik atau tidak. Enrollment key: Bagian ini digunakan untuk menentukan “Kunci Pendaftaran”, hal ini dapat digunakan untuk mencegah seseorang yang tidak diinginkan mendaftar pada kelas pembelajaran yang akan dibuat. Guest access: Digunakan untuk menentukan apakah peserta tamu dapat mengikuti materi pembelajaran tanpa ada proses pendaftaran pada sistem. Hidden Sections: Pada pilihan ini digunakan untuk apakah tiap bagian dalam materi pembelajaran ditampilkan kepada peserta didik. News items to show: Menentukan jumlah berita yang akan tampil Show activity reports: Bagian ini digunakan untuk menentukan apakah akan ditampilkan laporan aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh pengajar dan peserta didik. Maximum upload size: Menentukan ukuran file maksimal yang dapat dikirim. Your word for Teachers/Students: Kata sebutan bagi pengajar ataupun bagi peserta didik. Force Language: Digunakan untuk mengatur apakah materi pembelajaran yang akan dibuat mengunakan bahasa khusus.
54
Is this a meta course?: Bagian ini digunakan untuk menentukan apakah materi pembelajaran yang akan dibuat tersebut merupakan bagian dari materi pembelajaran lain yang telah ditentukan. Peserta hanya dapat ditambahkan melalui bagian “Meta Course” dalam menu “Administration”.
5. Isik detail informasi untuk materi pembelajaran yang akan dibuat sesuai dengan isian yang disediakan. 6. Klik Save Changes untuk menyimpan 7. Tahap berikutnya adalah menambahkan pengajar yang bertanggung jawab pada materi pembelajaran tersebut.
Gambar 4.21 Menambahkan pengajar 8. Setelah itu pengguna dapat mengisikan detail materi dalam pembelajaran yang telah dibuat.
55
Gambar 4.22 Detail materi pembelajaran dengan format Weekly
Gambar 4.23 Detail materi pembelajaran dengan format Topics 2. Sumber materi dan aktivitas Dalam setiap materi pembelajaran, baik yang berbentuk Weekly (mingguan) ataupun yang berbentuk Topics (topik) akan mempunyai bagian per minggu atau per topik, yang isi didalamnya dapat atur sesuai dengan keinginan pengguna.
56
Gambar 4.24 Pilihan bentuk sumber materi Keterangan: Compose a text Page : Pilihan ini digunakan untuk membuat materi yang hanya berisikan teks sederhana pada isi pembelajaran. Compose a web page : Pilihan ini digunakan untuk membuat isi materi yang lebih kompleks dalam format halaman web (HTML – Hyper Text Markup Language). Pada bentuk ini isi materi dalam ditampilkan secara WYSIWYG (What You See is What You Get). Link to a file or website : Pilihan ini digunakan bila sumber materi pembelajaran terhubung ke file ataupun suatu halaman web yang lain. Display a directory : Pilihan ini digunakan bila sumber materi pembelajaran akan dihubungkan ke dalam directory/sub directory tertentu. Add an IMS Content Package : Dengan pilihan ini memungkinkan pengguna untuk menambahkan bentuk sumber materi dengan format IMS (Instructional Management Systems) Content Package. Format ini dikembangkan oleh Global Learning Consortium, Inc yang selama ini mengembangkan sistem pembelajaran terdisitribusi (distributed learning). Labels : Bentuk pilihan Labels ini sedikit berbeda dengan pilihan sumber lain sebelumnya karena pada bentuk ini materi teks dan gambar akan
57
digabungkan pada materi pembelajaran. Ringkasan, isi materi dan gambar akan dijadikan satu dalam suatu bentuk yang disebut Labels.
Gambar 4.25 Pilihan bentuk aktivitas Keterangan: Assignments
: Pada aktivitas ini memungkinkan seorang pengajar memberikan
penugasan kepada peserta pembelajaran. Peserta dapat mengumpulkan hasil tugas dalam berbagai format digital dan mengunggahkannya. Chats
: Merupakan aktivitas obrolan (chatting) antara pengajar dan peserta pembelajaran dalam mendiskusikan topiktopik khusus.
Choices
: Pada aktivitas ini memungkin pengajar memberikan beberapa pertanyaan dan menentukan pilihan jawabannya.
Forums
: Aktivitas ini adalah sebuah forum diskusi online yang memungkinkan terjadinya diskusi untuk membahas topiktopik khusus pada materi pembelajaran.
Glossary
: Pada bagian ini dapat dibuat sebuah daftar kata atau istilah
penting (glossary) yang ada dalam materi pembelajaran. Quiz
: Pada bagian ini memungkinkan pengajar membuat sebuah materi kuis, ujian atau test secara online. Bentuk kuis dapat berupa pilihan ganda, jawaban benarsalah atau jawaban singkat.
58
BAB V SOAL PILIHAN GANDA
CMS MOODLE yang menggunakan format mingguan (weekly) memudahkan pengajar untuk mengadministrasikan pembelajarannya berdasarkan pemetaan baik per semester atau pun pertahun. Perangkat pembelajaran seperti pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Silabus dan bahkan Rencana Program Pembelajaran dapat diterapkan dengan mudah di CMS MOODLE ini. Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat suatu keputusan. Misalnya penilaian pada KTSP.
Penilaian pada KTSP tidak
membandingkan peserta didik dengan peserta kelompok, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan patokan yang ditetapkan. Penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan perencaan yang harus dilaksanakan ketika membuat suatu pembelajaran. Penentuan KKM merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan untuk membuat norma dalam penilaian. KTSP mengacu pada penilaian kriteria atau patokan. Kriteria ketuntasan minimal terdiri dari tiga unsur yaitu kompleksitas (kesulitan dan kerumitan), daya dukung dan masukan (intake) peserta didik. Kompleksitas yang dimaksud adalah kesulitan dan kerumitan dari mata pelajaran tersebut. Daya dukung merupakan faktor pendukung untuk mencapai KKM tersebut seperti media pembelajaran. Intake peserta didik adalah daya serap secara ratarata peserta didik suatu kelas terhadap mata pelajaran tersebut. Penentuan teknik penilaian juga merupakan faktor penting untuk membuat suatu penilaian. Ketercapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar harus diukur dengan alat ukur yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
59
Gambar 5.1 Contoh forum diskusi dengan menggunakan obyek video
CMS MOODLE merupakan salah satu faktor pendukung untuk mencapai KKM secara maksimal. CMS MOODLE bukan hanya memberikan kesempatan untuk peserta didik mendapatkan pengetahuan yang lebih akan tetapi kita dapat melihat proses atau penilaian proses dari mendapatkan pengetahuan tersebut. Adapun cara menilai hasil belajar peserta didik dengan menggunakan CMS MOODLE dapat berupa: A. Penugasan (Asignments) Modul Assignments atau penugasan merupakan modul yang penting dalam penilaian. Peserta didik dapat mengunggahkan tugastugas mereka dari berbagai format file ke server yang telah disertai tanggal. Keterlambatan pengumpulan tugas dapat diizinkan sesuai dengan ketentuan pengajar. Pengajar dapat memberikan nilai dan komentar tentang tugas yang dilakukan peserta didik. Peserta didik pun dapat memperbaiki tugasnya sehingga pengajar dapat menilai kembali hasil (regrading) tugas peserta didik tersebut. Assignment atau tugas digunakan untuk mengakomodasi soalsoal uraian (essay). Terdapat tiga jenis penugasan yaitu: · Tugas offline: untuk jenis tugas yang tidak bisa dibuat format digital
60
· Tugas unggah (upload) satu file: untuk tugas yang jawabannya diketik di aplikasi lain (file). · Tugas unggah (Upload) lebih dari satu file
Gambar 5.2 Tampilan tugas peserta didik yang telah dinilai dan regarding
B. Forum Forum merupakan sebuah fitur penting dalam CMS MOODLE sebagai alat untuk penilaian. Tidak ubahnya dengan diskusi di kelas, forum pada CMS MOODLE memberikan tiga kriteria yaitu nested, flat atau thread melalui moderator. Diskusi yang dilakukan di kelas dapat dilakukan dengan berkelompok dan mendiskusikan hasil belajar kelompok yang satu dengan lainnya. Forum di CMS MOODLE dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada saat itu. Forum dapat diatur sedemikian rupa sehingga menjadi pembelajaran yang berhubungan satu sama lain dan terorganisir menjadi satu.
61
Gambar 5.3 Tampilan forum diskusi dengan format nested ·
Forum digunakan sebagai wahana tukar menukar informasi
·
Forum bisa diatur menjadi dua, yaitu: – Pengumuman: hanya pengajar yang bisa membuat topik baru, peserta didik hanya boleh menanggapi – Forum diskusi: semua pengguna (kecuali tamu) bisa membuat topik baru dan menanggapinya
Gambar 5.4 Mengisikan tulisan dalam forum
62
Cara memberikan tanggapan terhadap posting yang dilontarkan oleh salah satu peserta didik: 1. Klik pada posting yang akan ditanggapi 2. Klik Ubah 3. Ketik tanggapan pada kotak isian
C. Kuis (Quiz) Salah satu kemampuan MOODLE adalah pembuatan kuis secara online. Pengajar dapat menguji kemampuan peserta didik dengan membuat kuis. Macam macam soal kuis yang bisa dibuat melalui MOODLE antara lain pilihan ganda, benarsalah, isian, uraian, dan menjodohkan. Pembuatan suatu kuis dimulai dengan membuat wadahnya terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan membuat soalsoalnya. CMS MOODLE menyediakan kuis sebagai salah satu bentuk penilaian tes. Manajemen kuis memberikan kemudahan kepada seorang pengajar untuk memberikan umpan balik (feed back), memberikan penilaian kembali (regrading), pengajaran ulang (remidial teaching), memberikan batas waktu pelaksanaan kuis dan pengumpulan kuis, sistem pengurangan nilai apabila terdapat jawaban yang salah, mengacak nomor soal, bahkan mengacak jawaban soal pilihan ganda pada setiap soal. Kuis dalam CMS MOODLE juga memberikan kemudahan apabila terdapat soal yang memerlukan gambar bahkan multimedia yang lain seperti video. CMS MOODLE memberikan kebebasan untuk menggunakan HTML. Kuis bisa diimpor dari file teks. Berikut adalah jenis kuis yang disediakan oleh CMS MOODLE: a. Pilihan ganda dengan satu atau jawaban ganda b. Isian berupa kata atau kata majemuk c. Soal uraian berupa teks, gambar dan video v Kaidah Penulisan Soal Soal tertulis (written test) merupakan salah satu alat ukur untuk menentukan posisi peserta didik antara prestasi dan batas minimal hasil belajar
63
yang telah ditetapkan. Soal hendaknya mencerminkan penjabaran dari indikator pembelajaran yang telah ditetapkan. Berikut beberapa kaidah yang harus diperhatikan untuk penulisan soal yaitu: 1. Berhubungan dengan kondisi pembelajaran di kelas atau di luar kelas 2. Berhubungan erat antara proses, materi, kompetensi dan pengalaman belajar 3. Mengukur kompetensi peserta didik 4. Mengukur beberapa kemampuan yang diwujudkan dalam stimulus soal 5. Mengukur kemampuan berpikir kritis 6. Mengandung pemecahan masalah Setiap aspek yang diukur dalam penilaian prestasi belajar memiliki alat ukur yang berbedabeda. Adapun alat ukur yang biasa digunakan oleh pengajar dalam mengukur aspek kognitif antara lain; kuis, isian, atau jawaban singkat yang menanyakan halhal prinsip. Alat ukur tersebut dapat berupa: 1. Soal Pilihan Ganda (Multiplechoice) v Pengertian Jenis soal ini sering digunakan oleh para pengajar karena keefektifannya dalam menganalisis butir item. Bentuk soal pilihan ganda merupakan tes objektif yang dapat dipertanggungjawabkan. Bentuk soal pilihan ganda adalah soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban ialah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan peserta tes (testee) terkecoh untuk memilihnya apabila peserta tes tidak menguasai materi pelajaran dengan baik. v Kelebihan dan Kelemahan Soal Pilihan Ganda Setiap bentuk soal, tentunya memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihan dari bentuk soal pilihan ganda, diantaranya: · Soal pilihan ganda mampu mengukur berbagai jenjang kognitif (dari ingatan sampai dengan evaluasilihat ranah kognitif).
64
· Penskorannya mudah, cepat, objektif, dan bisa mencakup ruang lingkup materi yang luas dalam suatu tes untuk suatu kelas atau jenjang pendidikan · Soal pilihan ganda sangat tepat untuk ujian yang pesertanya sangat banyak atau yang sifatnya massal, sedangkan hasilnya harus segera diumumkan, seperti ujian semester, ujian kenaikan kelas, ujian sekolah, dan ujian akhir nasional Kelamahan soal bentuk pilihan ganda, diantaranya: · Waktu yang diperlukan relatif lama untuk menyusun soalnya ·
Kesulitan membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi
· Memungkinkan peserta tes untuk berspekulasi atau menebak kunci jawaban v Penyusunan soal bentuk pilihan ganda Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan soal pilihan ganda yaitu: materi, konstruksi, dan bahasa yang digunakan. 1. Materi · Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya, soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan indikator. · Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi, dalam artian bahwa semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang terkandung dalam pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi dengan baik · Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban. Jika terdapat beberapa pilihan jawaban yang benar, maka kunci jawabannya adalah pilihan jawaban yang paling benar 2. Konstruksi · Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya kemampuan atau materi yang hendak diukur atau ditanyakan jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penyusun, dan hanya mengandung satu persoalan untuk setiap nomor
65
· Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya, apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan tersebut dihilangkan saja · Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, frase, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah pilihan jawaban yang benar · Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Usahakan pada pokok soal jangan terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Penggunaan kata negatif ganda dapat mempersulit peserta tes dalam memahami maksud soal. Akan tetapi dalam hal lain penggunaan kata negatif ganda diperbolehkan terutama dalam mengukur keterampilan bahasa, disini yang ingin diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri · Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini perlu diperhatikan karena adanya kecenderungan peserta didik untuk memilih jawaban yang paling panjang, karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban · Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". Karena dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka dari segi materi pilihan jawaban berkurang satu, disebabkan pernyataan ini hanya merujuk kepada materi dari jawaban sebelumnya · Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, dan pilihan jawaban berbentuk angka yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Pengurutan angka dilakukan dari nilai angka yang paling kecil ke nilai angka yang paling besar atau sebaliknya. Pengurutan waktu berdasarkan kronologis waktunya. Pengurutan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat dan memahami pilihan jawaban
66
· Alternatif jawaban (option) bersifat homogen, baik dari segi isi atau materi maupun panjang pendeknya pernyataan. · Di dalam pokok soal (stem), tidak menggunakan ungkapan atau katakata yang bersifat tidak tentu, misalnya kebanyakan, seringkali, kadangkadang dan yang sejenis. · Jawaban butir soal yang satu tidak bergantung dari jawaban butir soal yang lain · Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta tes 3. Bahasa yang digunakan · Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan bahasa yang digunakan secara umum oleh peserta tes · Menggunakan katakata atau istilah yang telah dikenalkan oleh pengajar sebelumnya sehingga tidak terjadi bias pemahaman soal · Penulisan kalimat soal mengikuti aturan ejaan sesuai dengan bahasa yang digunakan
2. Soal Jawaban Singkat (Short Answer Questions) Short answer memberikan beberapa tipe pokok soal (stem) yang akan direspon peserta didik dengan kata, prase, kalimat, simbol atau nomor. Short answer yang sering digunakan adalah melengkapi stem dengan kalimat atau beberapa kata yang hilang. 3. Soal benar salah (Truefalse questions) True false adalah kalimat deklaratif, peserta didik menilai pernyataan yang disajikan benar atau salah. Terdapat beberapa pendapat mengenai TrueFalse item ini, pertama true false ini hanya dapat mengukur pengetahuan saja. Kedua true false bersifat ambigu apabila peserta didik tidak memiliki pengetahuan yang lengkap yang dibutuhkan untuk memperoleh jawaban. Ketiga pengajar yakin bahwa peserta didik dapat memperoleh skor tinggi dengan menebak, karena hanya
67
dua pilihan maka peserta didik memiliki kesempatan 50% untuk mendapatkan jawaban yang benar atau salah. 4. Soal menjodohkan (Matching questions) Matching questions terdiri dari dua paralel daftar, yang satu berisi stimulus atau pokok soal (stem) yang lain berisi respon yang mungkin. Tugas peserta didik adalah mencocokkan bentuk dari dua daftar. Peserta didik diharapkan dapat menyeleksi respon yang paling cocok untuk sebuah stimulus. 5. Soal uraian (Embedded descriptive text and graphiscs) Soal uraian terdiri dari pernyataan, seringkali beberapa kalimat panjang yang menggambarkan situasi dan atau masalah. Tugas peserta didik adalah menulis essai untuk menjawab masalah yang dituju. Perbedaan antara short answer dan uraian adalah panjangnya respon yang dibutuhkan. Pada essai ditekankan pada mengorganisasikan dan menggabungkan materi.
D. Pembuatan Soal Pilihan Ganda Tahapan pembuatan kuis adalah sebagai berikut: 1. Klik Tambah kursus baru, untuk membuat Course baru yang akan berisi kuis
Gambar 5.5 Membuat Course Baru 2. Isi form untuk pembuatan Course baru
68
Gambar 5.6 Pengisian Formulir Course 3. Lakukan editing pada bagian sumary
Gambar 5.7 Ikon Edit Sumary 4. Lengkapi formulir edit sumary dan klik Simpan perubahan
Gambar 5.8 Formulir Edit Sumary
69
5. Pilih bagian Kuis pada bagian tambah aktivitas (Add an activity)”
Gambar 5.9 Tambah aktivitas 6. Lengkapi formulir Kuis
70
Gambar 5.10 Formulir Kuis
Keterangan : Time limit
: Batasan waktu untuk pengerjaan kuis
Question per page
: Jumlah pertanyaan pada setiap halaman
Shuffle within question
: Pengacakan pada setiap bagian pertanyaan
Show quiz in “secure” window : Kuis ditampilkan dalam jendela mode pengamanan Require password
: Peserta kuis harus menggunakan password
Require network address
: Alamat jaringan (IP) tertentu yang boleh mengikuti kuis
71
7. Klik Save and display setelah semua isian formulir terisi, kemudian tampil formulir Editing Quiz
Gambar 5.11 Editing Quiz 8. Pilih jenis kuis yang akan dibuat pada bagian “Buat pertanyaan baru”.
Gambar 5.12 Pemilihan jenis kuis 9. Misalkan memilih jenis kuis “Pilihan Ganda” maka akan ditampilkan sebuah form untuk kuis pilihan ganda seperti gambar berikut.
72
Gambar 5.13 Jenis pilihan ganda
73
Keterangan: Question text
: detail pertanyaan
One or multiple answer : jumlah jawaban yang benar adalah satu atau lebih Shuffle the choices
: pengacakan pada pilihan jawaban
Choice 1 s/d 5
: Pilihan jawaban
Feedback
: Penjelasan dari pilihan yang bersangkutan
10. Klik Simpan perubahan untuk menyimpan
Gambar 5.14 Tampilan daftar soal 11. Pilih soal yang akan dimasukkan ke dalam kuis dengan memberikan tanda “check box” pada soal yang dipilih dan kemudian klik Add to quiz 12. Klik Simpan perubahan
74
Gambar 5.15 Soal yang telah dipilih untuk kuis
13. Lakukan hal yang sama untuk soal yang lain v Mengikuti Quiz Seorang peserta didik yang sebelum mengikuti kuis harus melakukan proses login dalam sistem MOODLE dengan menggunakan username dan password miliknya.
Gambar 5.16 Proses login dalam sistem MOODLE Setelah melakukan proses login maka peserta didik dapat memilih kuis yang diinginkan.
75
Gambar 5.16 Memilih kuis yang akan diikuti Memasukkan kata kunci sebagai kunci masuk ke mata kuliah atau kuis yang diikuti oleh peserta didik.
Gambar 5.17 Memasukkan kata kunci sebelum mengikuti kuis
76
Gambar 5.18 Contoh pertanyaan kuis
77
BAB VI DEVELOPER MOODLE
MOODLE diciptakan dalam sebuah suasana terbuka yang disebut dunia open source, sebuah iklim pengembangan rangkat lunak yang revolusioner karena melewati batas negara, perusahaan, dan institusi. Bandingkan bila berada dalam sebuah iklim propietary. Pada iklim propietary, pengguna jelas hanya dapat mengembangkan perangkat lunak yang diciptakan oleh perusahaan tempat bekerja. Selebihnya, pengguna bisa terancam hak cipta dan lisensi. A. Arsitektur MOODLE Berdasarkan perspektif
administrator, MOODLE telah didesain
menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Dapat berjalan pada berbagai macam platform Aplikasi web yang dapat bekerja pada berbagai macam platform adalah PHP yang dikombinasikan dengan MySQL, dan pada lingkungan tempat MOODLE dibangun (Linux, Windows, dan Mac OS X). MOODLE juga menggunakan library ADOdb sebagai abstraksi database. Artinya, MOODLE dapat digunakan pada lebih dari 10 merk database, tetapi, setup tabel belum dapat dilakukan pada semua database dan kemungkinan hal ini akan dilakukan pada rilis berikutnya. 2. Sangat mudah diinstal, dipelajari dan dimodifikasi. Prinsip MOODLE sebelumnya yaitu tahun 1999 dibangun menggunakan Zope. Zope merupakan sebuah aplikasi web server berorientasi obyek. Setelah berjalan beberapa waktu ditemukan bahwa tahapan yang diperlukan sangat rumit dan tidak fleksibel dalam pengertian administrasi sistem, walaupun teknologi Zope itu sendiri sesungguhnya sangat menarik. Di sisi lain, bahasa script PHP sangat mudah didapat terutama sekali jika pengguna sudah pernah menggunakan bahasa script yang lain. MOODLE dikembangkan dengan menggunakan desain berorientasi kelas agar mudah dimengerti. Kode yang digunakan kembali ditingkatkan dengan penambahan library dan layout file script yang konsisten. PHP juga mudah diinstal, binary tersedia dalam berbagai platform dan juga pada
78
berbagai macam jasa layanan web hosting, bahkan sebagian besar menempatkannya sebagai layanan wajib. 3. Mudah dinaikkan (upgade) ke versi terbaru MOODLE dikenal dalam berbagai versi demikian pula dengan semua plugin yang ada dan mekanisme pembangunan MOODLE telah membuatnya dapat dinaikkan (upgrade) ke versi terbaru. Jika menggunakan CVS dalam Unix, pengguna cukup melakukan cvs update dan selanjutnya pergi ke homepage untuk melengkapi proses upgrade. 4. Pengembangan secara modular sehingga mempercepat pertumbuhan. MOODLE memiliki sejumlah fitur, berupa modul, di antarnya theme, aktivitas, antarmuka bahasa, skema database, dan format kursus. Hal ini memungkinkan semua orang menambahkan fitur dalam kode dasar utama ataupun mendistribusikannya secara terpisah. 5. MOODLE dapat dipadukan dengan berbagai macam sistem. MOODLE menyimpan semua file kursus dalam direktori tunggal di server. Hal ini akan memudahkan administrator dalam membuat tingkatan akses antarpengajar, di antaranya Appletalk, SMB, NFS, FTP, dan WebDAV. Modul otentifikasi memungkinkan MOODLE menggunakan LDAP, IMAP, POP3, NNTP, dan database lain sebagai sumber informasi. Rencana fitur MOODLE pada masa mendatang adalah impor dan ekspor data menggunakan format XML (termasuk IMS dan SCORM) dan meningkatkan penggunaan stylesheet untuk format antarmuka. Dengan demikian, MOODLE dapat diintegrasikan secara visual dengan website lainnya.
B. Mekanisme Kontribusi MOODLE memiliki sejumlah fitur berupa modular. Berikut adalah fitur fitur yang dapat dijumpai dalam MOODLE. ·
Aktivitas Pembelajaran Dalam aktivitas pembelajaran, terdapat modul terpenting yang terdapat
pada direktori ‘mod’. Terdapat tujuh modul default, yaitu penugasan, pilihan, forum, jurnal, kuis, resource, dan survei. Masingmasing modul terletak dalam
79
subdirektori yang terpisah dan terdiri dari elemen penugasan ditambah script yang unik pada setiap modulnya. 1. mod . html : formulir untuk mengatur update secara instan pada modul. 2. version . php : mendefinisikan metainfo dan menyediakan kode upgrade. 3. ikon . gif : ikon 16x16 untuk modul. 4. db/ : sql dumb untuk semua tabel dan data (untuk masingmasing tipe database). 5. view . php : halaman untuk menampilkan keteranganketerangan instan. 6. index . php : halaman untuk memperlihatkan semua kursus 7. lib . php : beberapa atau semua fungsi yang difenisikan melalui modul berada di sini. Nama modul disebut widget, fungsinya antara lain: o Widget_add_instance ()
: kode untuk menambahkan keterangan dalam widget.
o Widget_update_instance () : kode untuk mengupdate keterangan yang ada o Widget_delete_instance () : kode untuk menghapus keterangan o Widget_user_outline ()
: memberikan keterangan dan kesimpulan tentang kontribusi pengguna.
o Widget_user_completee () : memebrikan keterangan, print keterangan dari kontribusi pengguna. o Untuk menghindari terjadinya konflik, penamaan fungsi modul harus diawali widget_ dan nilai yang didefinisikan harus dimulai dengan WIDGET_ 8. Setiap modul akan memiliki beberapa file bahasa yang memiliki string untuk modul tersebut.
Cara termudah mempelajari modul adalah menggunakan template dalam http://MOODLE .org/mod/newmodule_template.zip. Ekstrak (Unzip) dan ikuti petunjuk dalam README.
80
·
Theme Theme atau skin mengatur tampilan situs. Sejumlah theme sederhana
telah tersedia dalam distribusi utama. Pengguna dapat membuat theme sendiri dengan menggunakan warna, logo, dan gaya yang disukai. Masingmasing theme berada dalam subdirektori dari direktori theme, dan terdiri dari file: 1. config . php : menentukan warna theme 2. styles . php : terdiri dari CSS definition untuk standar HTML elemen seperti halnya elemen MOODLE. 3. header . html : menentukan tampilan bagian atas halaman. File ini dapat di edit untuk menambahkan logo pada bagian teratas halaman web. 4. footer . html : menentukan tampilan bagian terbawah halaman web.
Berikut ini adalah langkahlangkah pembuatan theme: 1. Copy salah satu folder theme yang ada. Ubah nama folder tersebut sesuai keinginan. Sebaiknya pengguna memulainya dengan mengunakan salah satu theme standar yang ada. 2. Edit config . php dan masukkan warna pilihan pengguna. 3. Edit style . php dan ubahlah sesuai CSS style pilihan pengguna. 4. Edit header . html dan footer . html, lalu tambahkan logo baru, atau ubah tampilan layout sesuai keinginan. Tahapan di atas tidak harus dilakukan semua. Perubahan theme dapat dibuat hanya dengan mengedit config . php pada theme. MOODLE 2.0 memiliki sistem tampilan yang baru, berbasis pada XSL ke XML. Untuk itu, theme pada MOODLE 2.0 nanti akan memiliki format yang berbeda dan diharapkan dapat memepercantik tampilan situs yang ada misalnya penambahan gambar bergerak di sekitar halaman situs dan animasi.
81
C. Bahasa MOODLE didesain untuk skala internasional. Setiap string atau halaman dari teks yang tampil dalam antarmuka didesain dengan berbagai pilihan bahasa. Setiap paket bahasa berada dalam subdirektori dalam direktori ‘lang’. Struktur direktori ‘lang’ adalah sebagai berikut: 1. lang/en Direktori yang terdiri dari satu paket bahasa (misalnya Bahasa Inggris) o
MOODLE . php : string untuk antarmuka utama.
o
assigment . php : string untuk modul penugasan
o
choice . php : string untuk modul pilihan
o
forum . php : string untuk modul forum
o
journal . php : string untuk modul jurnal
o
quiz . php : string untuk modul kuis
o
resource . php : string untuk modul sumber (resource)
o
survey . php : string untuk modul survei Sebuah string dipanggil dari sebuah file menggunakan fungsi get_string ()
atau print_string (). Masingmasing string mendukung substitusi variabel untuk mendukung permintaan variabel dalam bahasa yang berbeda. Misal Sstrdueby = get_string (“assigmentdueby”, “assigment”, userdate (Sdate)); Jika suatu string tidak tedapat dalam suatu paket bahasa, padanan string dalam Bahasa Inggris akan secara otomatis digunakan. 2. lang/en/help Terdiri dari semua halaman bantuan (untuk menu popup halaman bantuan). Halaman bantuan utama berada pada direktori ini, sedangkan halaman bantuan yang bersifat spesifik berada pada masingmasing modul pada subdirektori modul yang bersangkutan. Pengguna dapat memasukkan tombol help ke dalam sebuah halaman dengan menggunakan fungsi helpbutton, misalnya; helpbutton (“text”, “Click here for help about text”); sedangkan untuk modul: helpbutton (“forumtypes”, “Forumtypes”, “forum”) ; Pengguna dapat mengedit bahasa secara online dengan menggunakan tool administrasi web pada “Check this languange”. Hal ini akan mempermudah
82
pembuatan paket bahasa baru dan memperbaiki paket yang telah ada. Pengguna dapat
mengirimkan
paket
bahasa
ke
http://MOODLE.org/mod/forum
/view.php?id=43.
D. Skema Database Database MOODLE didefinisikan oleh tabel. Bahasa SQL yang digunakan dalam MOODLE pun seharusnya berjalan pada berbagai macam merek database. Proses pembuatan tabel baru secara otomatis dalam sebuah database berlangsung pada saat MOODLE diinstalasi karena setiap database berbeda dan saat ini belum ada cara untuk melakukannya pada sebuah platform yang independen. Untuk mendukung otomatisasi pada masingmasing database, skema dapat dibuat dalam sebuah daftar SQL yang dibutuhkan untuk membuat tabel MOODLE pada database yang berbeda. File ini terdapat pada subdirektori lib/db dalam masingmasing modul MOODLE. Saat ini hanya MySQL dan PostgreSQL yang didukung penuh oleh MOODLE. Mulai MOODLE 1.2 akan digunakan metode database baru dengan memanfaatkan skema XML yang independen. ·
Format Kursus MOODLE mendukung tiga macam format kursus, yaitu mingguan, topik,
dan sosial. Kode ketiga macam format ini agak kurang terkoneksi sehingga kurang bisa saling mengisi, tetapi masih bisa ditambahkan sesuatu yang baru. ·
Dokumentasi dan Artikel MOODLE membuka kesempatan penulisan tutorial, artikel, dan paper
atau segala sesuatu yang terkait MOODLE, situs MOODLE (MOODLE.org) sangat mengharapkan pengguna memasukkan link ke http://MOODLE.org. ·
Partisipasi Pelacakan Blog Mekanisme pengembangan suatu perangkat lunak open source bersifat
terbuka. Pengembangan perangkat lunak tidak hanya berasal dari programer (developer), tetapi juga dari pengguna yang memanfaatkan perangkat lunak tersebut. Untuk itu, MOODLE mengundang semua penggunanya yang tergabung
83
dalam bug tracker di http://MOODLE.org/bugs sehingga ketika seseorang menemukan bug dapat berpartisipasi dalam diskusi perbaikan bug tersebut. Bugs tidak hanya berupa bug dalam perangkat lunak MOODLE, tetapi juga melibatkan ide baru, permintaan fitur, dan mengkritisi kemampuan fitur yang telah ada. Manfaat yang diperoleh dari open source adalah semua orang dapat berpartisipasi dan saling membantu dalam menciptakan produk yang lebih baik untuk dapat digunakan oleh semua orang.
84
BAB VII PENGGUNAAN MOODLE
Halhal yang disampaikan berikut berdasarkan pada pengalaman dan hasil diskusi dengan para mahasiswa tentang penggunaan MOODLE sebagai sarana pembelajaran utamanya bidang studi Fisika. A. Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan MOODLE 1. Kelebihan dalam penggunaan MOODLE v Kelebihan penggunaan MOODLE sebagai sarana pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran kelas secara umum · Pengajar dapat bekerja atau peserta didik dapat belajar tanpa terbatas ruang dan waktu pertemuan · Informasi atau pengetahuan dapat lebih sempurna karena pengguna lain dapat memberikan saran perbaikan · Kelas virtual paling efektif untuk penyelenggaraan kelas jauh · Evalusi pembelajaran menggunakan MOODLE lebih efektif jika dilakukan dalam satu ruangan, bisa dalam satu ruang laboratorium komputer atau peserta didik membekali dirinya masingmasing dengan laptop atau komputer jinjing. v Manfaat penggunaan bagi sekolah/ penyelenggara pendidikan · Sekolah dapat mengetahui kemajuan ilmu peserta didiknya, baik secara individu maupun secara ratarata. · Menginformasikan kegiatankegiatan yang akan diselenggarakan sekolah baik yang ditujukan kepada peserta didik, alumni, maupun masyarakat. · Menjalin komunikasi dengan para alumni · Mengunggahkan nilai atau prestasi belajar peserta didik sehingga peserta didik dapat melihat nilai ujian · Sebagai sarana promosi sekolah · Meningkatkan kredibilitas sekolah
85
v Manfaat bagi Pengajar · Pengajar dapat memberikan tugas dan memeriksanya secara online kepada peserta didiknya. · Mengunggahkan materi pembelajaran sehingga peserta didik dapat mengunduhnya dari internet sebagai materi utama ataupun materi tambahan · Memberikan konsultasi materi pembelajaran kepada para peserta didiknya. · Menampilkan hasil karya, misalnya berupa artikel agar dapat diakses oleh umum v Manfaat bagi peserta didik · Peserta didik dapat mengakses materi pelajaran baik dalam bentuk berita, artikel, jurnal atau bentuk lain. · Dapat melakukan diskusi membahas isuisu terbaru yang sedang berkembang secara online baik pada Pengajar maupun peserta didik lainnya · Mengetahui informasi beritaberita terbaru, seputar bidang studi yang sedang hangat dibicarakan baik ditingkat nasional maupun internasional. · Mengetahui berita atau kegiatan seputar sekolah. · Dapat mengetahui kemampuan pengerjaan soal (hasil prestasi belajar) dengan cepat · Peserta didik dapat berkomunikasi atau konsultasi dengan pengajar tanpa batas waktu dan ruang v Manfaat bagi Alumni · Setiap alumni dapat mengetahui informasi yang ditampilkan oleh sekolah, misalnya lowongan pekerjaan terbaru. · Menjalin komunikasi atau silaturahmi antara alumnus satu dengan alumnus lainnya. · Mengetahui beritaberita terbaru seputar sekolah dan kegiatan yang ditujukan kepada alumni.
86
2. Kekurangan dalam penggunaan MOODLE v Kekurangan
penggunaan
MOODLE
sebagai
sarana
pembelajaran
dibandingkan dengan pembelajaran kelas secara umum · Komunikasi atau konsultasi antara pengajar dan peserta didik dapat terjadi secara langsung hanya jika pengajar dan peserta didik samasama sedang online (menyalakan MOODLE dalam waktu yang bersamaan walaupun di tempat yang berbeda). Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara pengajar mempunyai waktu online yang lama dalam sehariharinya sehingga memperbesar kesempatan peserta didik untuk berkomunikasi. · Karena MOODLE dapat diakses tanpa batas ruang, maka penilaian aspek afektif tidak dapat dikerjakan secara langsung. Artinya bahwa, ada kemungkinan pengerjaan soal tidak dikerjakan secara pribadi tetapi mengajak orang lain untuk membantunya. Kelemahan ini dapat diatasi dengan mengarahan moral tentang pentingnya mengukur kemampuan diri sendiri lebih penting daripada hasil yang diperoleh dengan kecurangan atau tidak jujur · Tidak semua kondisi sekolah termasuk didalamnya pengajar, peserta didik, dan staf administrasi mampu menyediakan perangkat penggunaan MOODLE secara kontinu. Perlu diadakannya musyawarah dengan semua pihak yang terlibat agar terjadi keseragaman pendapat tentang pentingnya belajar tanpa batas ruang dan waktu. · Penjelasan penurunan rumus seperti dalam bidang studi Fisika akan lebih jelas diterima oleh peserta didik dalam kelas. Kelemahan ini dapat teratasi dengan pengajar yang membuka peluang bagi peserta didik untuk memberi masukan terbaru (update) tentang penurunan rumus fisika yang ditampilkan, tetapi tentu saja pengajar selalu mengawasi perubahan yang terjadi agar solusi yang ditampilkan tepat. · Kesulitan dalam mengubah budaya peserta didik dari budaya mendengarkan menjadi aktif mencari informasi. Kesulitan ini sebaiknya diatasi dengan mengubah budaya pengajar dahulu agar peserta didik mempunyai pandangan terhadap perubahan budaya tersebut.
87
· Setiap software pasti mempunyai kelemahan, maka adalah pilihan pengguna untuk memanfaatkan secara maksimal fasilitas yang ditawarkan oleh software tersebut
B. Contoh Penggunaan MOODLE Berikut ini adalah tampilan MOODLE dari beberapa instansi pendidikan di Indonesia yang menggunaakan MOODLE sebagai course management system yang mendukung eLearning instansi pendidikan tersebut. v Universitas Sebelas Maret Surakarta (http://elearning.uns.ac.id/)
Gambar 7.1 Tampilan eLearning Universitas Sebelas Maret Surakarta
88
v Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (http://semar.fkip.uns.ac.id/)
Gambar 7.2 Tampilan eLearning Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta v Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta (http://math.uns.ac.id/kulon/)
Gambar 7.3 Tampilan eLearning Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta
89
v PGSD Fakultas Kepengajaran dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (http://pjj.fkip.uns.ac.id/)
Gambar 7.4 Tampilan eLearning PGSD Fakultas Kepengajaran dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta v Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Gadjah Mada (http://kuantum.mipa.ugm.ac.id/)
Gambar 7.5 Tampilan eLearning Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Gadjah Mada
90
v Departemen Fisika Universitas Indonesia (http://elfis.fisika.ui.ac.id/)
Gambar 7.6 Tampilan eLearning Departemen Fisika Universitas Indonesia v FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia (http://fpmipa.upi.edu/kuliah/)
Gambar 7.7 Tampilan eLearning FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
91
v Kuliah Online ITB (http://kuliah.itb.ac.id/)
Gambar 7.8 Tampilan eLearning Kuliah Online ITB v AKATEL SP Purwokerto (http://elearning.akatelsp.ac.id/)
Gambar 7.9 Tampilan eLearning AKATEL SP Purwokerto
92
v SMAN 1 Teladan Yogyakarta (http://202.133.87.187/ )
Gambar 7.10 Tampilan eLearning SMAN 1 Teladan Yogyakarta v SMAN 15 Semarang ( http://sman15smg.site90.net/)
Gambar 7.11 Tampilan eLearning SMAN 15 Semarang
93
v SMAN 1 Jogonalan Klaten (http://elearning.smunjogsakltn.sch.id/elearning/)
Gambar 7.12 Tampilan eLearning SMAN 1 Jogonalan Klaten v SMAN 1 Majalengka (http://elearning.smansamjl.sch.id/)
Gambar 7.13 Tampilan eLearning SMAN 1 Majalengka
94
v SKMN 1 Karawang (http://elearning.smkn1karawang.net/)
Gambar 7.14 Tampilan eLearning SKMN 1 Karawang v SMPN 4 Palu ( http://smpn4palu.sch.id/elearning/)
Gambar 7.15 Tampilan eLearning SMPN 4 Palu
95
v SMPN 4 Bekasi (http://MOODLE.smpn4kotabekasi.com/)
Gambar 7.16 Tampilan eLearning SMPN 4 Bekasi v SMPN 2 Sumberpucung Kabupaten Malang (http://elite.smpn2sbp.sch.id/)
Gambar 7.17 Tampilan eLearning SMPN 2 Sumberpucung Kabupaten Malang
96
v SMP PGRI Karangsembung (http://elearningpgri.ninehub.com)
Gambar 7.18 Tampilan eLearning SMP PGRI Karangsembung v SD Muhammadiyah 26 Surabaya (http://www.sdmuh26sby.org/)
Gambar 7.19 Tampilan eLearning SD Muhammadiyah 26 Surabaya
97
v SD Muhammadiyah 4 Surabaya (http://elearning.sdm4sby.com/)
Gambar 7.20 Tampilan eLearning SD Muhammadiyah 4 Surabaya v Al Azhar Syifa Budi Bali (http://www.aasbb.com/)
Gambar 7.21 Tampilan eLearning Al Azhar Syifa Budi Bali
98
DAFTAR PUSTAKA Adri, Muhammad. 2008. Konsep Dasar ELearning Dengan MOODLE. (http://muhammadadri.net/wpcontent/uploads/2008/08/adri01elearning denganMOODLE.pdf) http://202.133.87.187/ http://download.MOODLE.org/ http://elcom.umy.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=18&Itemi d=43. http://elearning.akatelsp.ac.id/ http://elearning.its.ac.id/file.php/1/Tutorial_MOODLE/belajarMOODLE1.pdf. http://elearning.its.ac.id/file.php/1/Tutorial_MOODLE/belajarMOODLE2.pdf. http://elearning.sdm4sby.com/ http://elearning.smansamjl.sch.id/ http://elearning.smkn1karawang.net/ http://elearning.smunjogsakltn.sch.id/elearning/ http://elearning.uns.ac.id/ http://elfis.fisika.ui.ac.id/ http://elite.smpn2sbp.sch.id/ http://fpmipa.upi.edu/kuliah/ http://kuantum.mipa.ugm.ac.id/ http://kuliah.itb.ac.id/ http://math.uns.ac.id/kulon/ http://MOODLE.org/ http://MOODLE.smpn4kotabekasi.com/ http://pjj.fkip.uns.ac.id/ http://sekolah.ptkpt.net/_g.php?_g=_lhti_forum&Bid=1050 http://semar.fkip.uns.ac.id/ http://sman15smg.site90.net/ http://smkn3balikpapan.blogspot.com/2007/12/makalahelearning.html. http://smpn4palu.sch.id/elearning/ http://www.aasbb.com/
99
http://www.sdmuh26sby.org/ http://www.thecloudsaremooing.net/moodle/login/index.php Jayanto. 2008. Penggunaan
MOODLE Sebagai Aplikasi elearning.
(http://fisikawanunnes.wordpress.com/2008/11/18/penggunaanMOODLE sebagaiaplikasielearning/.) Juliawan,
Adi.
2007.
MOODLE
Sebagai
Aplikasi
ELearning.
(http://nawankcute.blogspot.com/2007/12/MOODLEaplikasielearning untuk.html. ) Kuncoro, Anon. 2008. Pelatihan Penggunaan Aplikasi ELearning MOODLE 1. (http://elearning.its.ac.id/file.php/1/Tutorial_MOODLE/belajarMOODLE 1.pdf .) Kuncoro, Anon. 2008. Pelatihan Penggunaan Aplikasi ELearning MOODLE 2. (http://elearning.its.ac.id/file.php/1/Tutorial_MOODLE/belajarMOODLE 2.pdf.) Kuncoro, Anon. 2008. Pelatihan Penggunaan Aplikasi ELearning MOODLE 3. (http://elearning.its.ac.id/file.php/1/Tutorial_MOODLE/belajarMOODLE 3.pdf.) Kuniawan, yahya. 2002. Aplikasi Web Database dengan PHP dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media komputindo. Melfachrozi, M. 2006. Penggunaan Aplikasi ELearning (MOODLE). (http://e learning.stsibdg.ac.id/file.php/1/Pedoman/Manual_ELearning_MOODLE/ rozieMOODLE.pdf. ) Nurul. 2008. Pemanfaatan MOODLE Dalam Mendukung ELearning Sebagai Konsep
Teknologi Pendidikan.
(http://bunurul.wordpress.com
/2008/10/28/pemanfaatanMOODLEdalam
mendukungelearning
sebagaikonsepteknologipendidikan/. ) Rayan,
Sadat.
2008.
Instalasi
MOODLE
di
OS
Windows.
(http://sagung.wordpress.com/2008/07/20/instalasiMOODLEdikomputer lokal/. ) Setyo, Kukuh Prakoso. 2005. Membangun ELearning dengan MOODLE. Yogyakarta: Penerbit Andi
100