IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016)
Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Oleh: SELLY PRAMESWARI PUTRI INDARTO A220120050
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA JANUARI, 2017
HALAMAN PERSETUJUAN
IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn (Studi Kasus Di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016)
PUBLIKASI ILMIAH
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh: SELLY PRAMESWARI PUTRI INDARTO A220120050
Dosen Pembimbing
Agus Prasetyo, S.Pd M.Pd DTT 1040
i
HALAMAN PENGESAHAN
IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn (Studi Kasus Di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh: SELLY PRAMESWARI PUTRI INDARTO A220120050
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Hari/Tanggal 5 Januari 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji 1. Agus Prasetyo, S.Pd M.Pd
(
)
(
)
(
)
(Ketua Dewan Penguji) 2. Dr. Ahmad Muhibbin, M.Si (Anggota I Dewan Penguji) 3. Drs. Achmad Muthali’in, M.Si (Anggota II Dewan Penguji)
Surakarta, 27 Desember 2016 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,
Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum NIP. 196504281993031001
ii
PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini, Nama
: Selly Prameswari Putri Indarto
NIM
: A220120050
Program Studi
: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Judul Proposal Skripsi : “IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016)” Menyatakan dengan sebenarnya bahwa naskah publikasi yang saya serahkan ini benarbenar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Surakarta, 27 Desember 2016 Yang membuat pernyataan,
Selly Prameswari Putri I A220120050
iii
ABSTRAK IMPLEMENTASI DAN KENDALA PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DALAM KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PPKn (STUDI KASUS DI KELAS VII SMP NEGERI 5 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi, kendala dan solusi dalam penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sesuai kurikulum 2013 di kelas VII SMP Negeri 5 Sragen tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini berjenis kualitatif, dengan strategi studi kasus tunggal. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data. Analisis datanya menggunakan teknik analisis interaktif melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan beberapa hasil. Pertama implementasi penilaian sikap spiritual dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen dilakukan guru dengan cara mengamati lembar penilaian diri peserta didik dan lembar penilaian teman sejawat berdasarkan indikator yang ditentukan. Kedua kendala dalam pelaksanaan penilaian sikap spiritual antara lain masih ada sebagian siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam berdoa dan menjawab salam, guru tidak bisa mengawasi atau mengontrol siswa-siswi ketika di luar sekolah dalam menjalankan ibadah, ada siswa yang bersifat acuh tak acuh, sombong dan tidak dapat menerima pendapat orang lain. Ketiga Solusi dari kendala dalam penilaian spiritual antara lain guru perlu memberi teguran kepada siswa yang tidak sungguh-sungguh dalam berdoa, guru selalu memberikan pemahaman tentang pentingnya beribadah tepat waktu dan selalu bersyukur kepada Tuhan, serta guru selalu memberikan nasehat, semangat dan menanamkan sikap positif kepada siswa. Kata Kunci : Penilaian Sikap Spiritual, Kurikulum 2013, PPKn ABSTRACT This study aimed to describe the implementation, challenges and solutions in the spiritual attitude assessment done by teachers education Pancasila and Citizenship Education (PPKn) according to the curriculum in 2013 in class VII SMPN 5 Sragen academic year 2015/2016. This research was qualitatif study, with a single case study strategy. Data collection techniques in this study were interviews, observation, and documentation. Test the validity of the data by triangulation triangulation of data sources and data collection techniques. Analysis of the data using interactive analysis techniques through data collection, data reduction, presentation and conclusion. This study shows some results. First, implementation of the spiritual attitude assessment in 2013 on the subjects of the curriculum 2013 of citizenship lesson in
1
SMPN 5 Sragen performed by observing the teacher learner assessment sheets and sheets peer assessment based on the indicators to be determined. Second, obstacles in the implementation of assessment spiritual attitudes, among others: there are still some students who are not earnest in prayer and answered greetings, the teacher can not monitor or control the students when outside the school in religious practices, there are students who are indifferent, arrogant and can not accept other people's opinions. Third, The solution of the problems in assessing the spiritual, among others: teachers need to give a warning to students who are not earnest in prayer, the teacher always provide an understanding of the importance of prayer on time and always give thanks to God, as well as teachers always give advice, encouragement and inculcate positively to students. Keywords: Spiritual Attitude Assessment, Curriculum 2013, Citizenship 1. PENDAHULUAN Implementasi kurikulum 2013 terutama dalam hal penilaian, bukan berarti tanpa masalah. Djuwairiah Ahmad (2014) menyimpulkan bahwa issue yang mendasari perubahan dari sekolah berbasis ke kurikulum 2013 adalah kegagalan dari kurikuler terdahulu, antisipasi demografis, dan keadaan ekonomi mendatang dan keuangan yang ditawarkan dengan perubahan. Kenyataan di lapangan penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru hanya dari segi pengetahuan saja. Guru mengukur keberhasilan belajar siswa dengan tes tertulis, untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang sudah diajarkan. Penelitian Ahang (2014), dalam The Relationship Between Spiritual Intelligence And Anxiety Mediate The Religious Attitude In Undergraduate Students Of Islamic Azad University, Fars Science And Research Branch menunjukkan bahwa untuk memahami dan berkomunikasi dengan sumber eksistensinya kecerdasan spiritual dan kecemasan sendiri dapat memberikan pengaruh pada kecerdasan dan kesadaran spiritual. Persamaan dengan penelitian ini sama-sama meneliti tentang sikap spiritual, perbedaannya penelitian Ahang meneliti tentang hubungan antara kecerdasan spiritual dengan mediasi kecemasan sikap keagamaan sedangkan penelitian tentang penilaian sikap spiritual. Penelitian Saroglou (2008) dalam Dedicated to furthering research and promoting good practice, menunjukan bahwa berbagai peristiwa negatif dan emosi dapat meningkatkan keagaman dan spiritualitas.persaan dengan penelitian ini adalah keduanya sama-sama meniliti mengenai sikap spiritual, sedangkan perbedaanya 2
penelitian ini berkaitan dengan penilaian sikap piriual sedangkan Saroglou meneliti mengenai emosi positif sebagai acuan keagaman dan spirutualitas. Hasil Penelitian Peter, Benson (2010) dalam Spiritual Development in Childhood and Adolescence: Toward a Field of Inquiry menjelaskan bahwa perkembangan spiritual adalah (a) pemahaman (b) kompleks, konsep multifaset; (c) didasarkan pada kecenderungan manusia; (d) tumpang tindih dengan dan mencakup banyak aspek dari perkembangan keagamaan; (e) proses perkembangan yang dibentuk oleh keduanya, kapasitas individu dan pengaruh ekologi; dan (f) sumber daya yang berpotensi kuat untuk pembangunan manusia yang positif. Persamaan dengan penelitian ini adalah meneliti tentang sikap spiritual, perbedannya penelitian ini berkaitan dengan penilaian sikap spiritual sedangkan penelitian Peter L. Benson dkk tentang perkembangan spiritual. Permasalahan mengenai penilaian sikap juga sempat dipublikasikan oleh beberapa media massa. Contohnya di SMA 68 Jakarta, staf bidang kurikulum mengaku masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan kurikulum 2013. Banyaknya aspek dalam menilai murid menjadi kendala utama yang dirasakan oleh guru-guru di sekolah tersebut (Tempo, 2014). Permasalahan juga muncul di Palu Sulawesi Tengah dan Jakarta. Di SMA Negeri 2 Palu masih mengalami kendala yakni belum siapnya seluruh guru menerapkan kurikulum baru. Guru masih kesulitan mencari buku untuk digunakan pada kurikum 2013. Guru hanya mengandalkan silabus yang diberikan pemerintah (Suara Pembaruan, 2013). Di SMA 26 Tebet Jakarta Selatan, seorang guru memaparkan ada perbedaan mendasar di kurikulum baru yang membuat guru tidak lagi menjadi sumber penentu (Okezone, 2014). Penilaian hanya terfokuskan pada kompetensi pengetahuan siswa, sedangkan sikap dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran berlangsung tidak dinilai. Melihat kasus di atas tersirat bahwa masih terdapat permasalahan yang terjadi pada implementasi kurikulum 2013, khususnya dalam pelaksanaan penilaiannya. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan kajian ilmiah mengenai implementasi dan kendala penilaian sikap spiritual dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen tahun pelajaran
3
2015/2016. Tema ini dianggap memiliki keterkaitan dengan Progdi PPKn FKIP UMS, karena selaras dengan visi dan misi Progdi PPKn FKIP UMS. Penelitian ini juga berkaitan dengan mata kuliah yang ada di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP UMS. Mata Kuliah tersebut antara lain Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar PPKn, Dasar dan Konsep PPKn, Kurikulum Pembelajaran dan Evaluasi Belajar PPKn. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Sragen. Tahapan pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian dilakukan selama kurang lebih empat bulan, mulai bulan April 2016 sampai dengan bulan Juli 2016. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Hal tersebut karena analisis datanya berupa kata-kata tertulis, lisan, dan perilaku yang diamati serta mempertimbangkan asumsi dari pendapat orang lain yang disebut narasumber. Penelitian ini akan mendeskripsikan implementasi penilaian sikap spiritual sesuai Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan dua macam triangulasi. Pertama trianggulasi sumber data yang berupa informasi dari tempat, peristiwa dan dokumen serta arsip memuat catatan yang berkaitan dengan yang dimaksud. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif. Hal itu dikarenakan model interaktif lebih memperhatikan data yang dikumpulkan dan menghasilkan satu kesimpulan saja yang berkaitan dengan penelitian ini mengenai implementasi dan kendala penilaian sikap spritual dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Proses pengimplementasian penilaian sikap spiritual di SMP Negeri 5 Sragen banyak hal yang ditemukan peneliti yang berpatokan pada indikatorindikator yang telah ditentukan. Temuan tersebut secara rinci akan dipaparkan dalam tabel berikut ini.
4
Tabel. Ringkasan Data Temuan Penelitian No
Unsur yang Diteliti
1. Implementasi penilaian sikap spiritual dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016
Indikator 1. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
Temuan Peneliti
Guru menilai siswa berdoa ketika memulai pembelajaran dan mengakhiri pembelajaran sebagai upaya untuk mengamalkan ajaran agama. 2. Menjalankan Guru menilai siswa ketika ibadah tepat waktu menjalankan ibadah tepat waktu pada saat waktu sholat tiba secara berjamaah sebagai upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. 3.Memberi salam Guru menilai siswa ketika pada saat awal dan memberikan salam pada akhir presentasi saat awal dan akhir sesuai agama yang presentasi sesuai agama dianut yang dianut untuk mengamalkan ajaran agama. 4.Bersyukur atas Guru menilai siswa ketika nikmat dan karunia mensyukuri nikmat sehat Tuhan Yang Maha dari Tuhan sehingga peserta Esa didik dapat masuk sekolah dan mendapat ilmu dari guru 5.Mensyukuri Guru menilai siswa ketika kemampuan manusia melaksanakan pembelajaran dalam aktif debat sehingga guru mengendalikan diri dapat mengetahui siswa yang egois dalam mempertahankan pendapatna dan yang menerima pendapat orang lain. 6.Mengucapkan Guru menilai siswa ketika syukur ketika mengucap hamdallah atau berhasil bersyukur ketika mendapat mengerjakan sesuatu nilai yang bagus dan memuaskan. 7.Berserah diri Guru menilai siswa ketika (tawakal)kepada berserah diri kepada Tuhan
5
Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha
8.Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat 9.Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
2. Kendala dan solusi implementasi penilaian sikap spiritual dalam kuriulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2015/2016
setelah melakukan usaha untuk mengamalkan ajaran agama dan menyerahkan semua urusan kepada Tuhan. Guru menilai siswa ketika dilatih untuk selalu mejaga kebersihan dan kerapian pakaian mereka.
Guru menilai siswa ketika bergaul denagn temantemannya tanpa membedakan status sosial agar terwujud hubungan yang baik. 10.Bersyukur kepada Guru menilai siswa ketika Tuhan Yang Maha mengikuti upacara bendera, Esa sebagai bangsa menaati tata tertib dan Indonesia hukum yang berlaku di sekolah. 11.Menghormati Guru menilai siswa ketika orang lain saling toleransi sesama menjalankan ibadah teman tanpa membedakan sesuai dengan suku bangsa, ras dan agama agamanya teman. 1. Berdoa sebelum Kendalanya sebagian siswa dan sesudah tidak sungguh-sungguh menjalankan sesuatu dalam berdoa. Solusinya guru memperhatikan dan memperingatkan siswa 2. Menjalankan untuk berdo’a ibadah tepat waktu Selama di sekolah guru mengingatkan siswa untuk beribadah tetapi ketika pembelajaran sudah berakhir guru tidak bisa mengontrol siswa rumah. Solusinya guru memberi nasehat kepada siswa untuk menjalankan ibadah. 3.Memberi salam Siswa saat awal presentasi pada saat awal dan masih ada yang kurang akhir presentasi serius dalam berdoa atau sesuai agama yang memimpin doa. Solusinya dianut guru memperingati siswa
6
yang kurang serius. Siswa terkadang masih ada yang bersifat acuh tak acuh terhadap kesulitan yang dialami oleh temannya. Solusinya dalam proses pembelajaran guru meberikan motivasi kepada siswa. 5.Mensyukuri Siswa belum bisa kemampuan manusia mengendalikan emosinya dalam jika terjadi perselisihan mengendalikan diri dengan temannya. Solusinya guru bekerja sama dengan guru BK untuk mengatasi permasalahan siswa. 6.Mengucapkan Siswa sering melupakan syukur ketika bahwa apa yang dia raih berhasil semua karena kehendak mengerjakan sesuatu Allah. Solusinys guru selalu memeberikan motivasi kepada siswa agar mensyukuri apa yang mereka dapatkan. 7.Berserah diri Siswa tidak diajarkan rasa (tawakal)kepada bersyukur terhadap apa Tuhan setelah yang mereka capai oleh berikhtiar atau orang tuanya. Solusinya melakukan usaha guru memberi wejangan kepada orang tua murid untuk mengajarkan rasa bersyukur kepada Tuhan. 8.Menjaga Masih banyak siswa yang lingkungan hidup di kurang bagitu tahu atau sekitar rumah tempat acuh tak acuh tentang tinggal, sekolah dan lingkungan sekitarnya, masyarakat sering sekali siswa membuang sampah jajan mereka kesembarang tempat. Solusinya guru memberi contoh kepada siswa dengan cara menjaga lingkungan. 9.Memelihara siswa sering ribut-ribut hubungan baik kecil di kelas karena saling 4.Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
7
dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
ejek-ejekan antar teman. Solusinya guru selalu menasehati siswa untuk berbuat baik antar teman tanpa membedakan status sosial. 10.Bersyukur kepada masih adanya sifat Tuhan Yang Maha sombong yang dimiliki oleh Esa sebagai bangsa sebagian murid. Solusinya Indonesia guru memberikan nasehat dan penjelasan mengenai rasa bersyukur terhadap apapun yang telah diberikan oleh Tuhan. 11.Menghormati masih adanya siswa yang orang lain kurang tahu tentang rasa menjalankan ibadah sopan santun dan sesuai dengan memperlakukan orang yang agamanya lebih tua dari mereka. Solusinya guru memberika pengertian kepada siswa untuk bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua dari mereka. Temuan di atas selaras dengan dengan Kemendikbud (2013) mengenai indikator yang digunakan untuk implementasi penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 yang mengacu pada K-I, yakni: a. Guru menilai siswa ketika berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu. b. Guru menilai siswa ketika menjalankan ibadah tepat waktu. c. Guru menilai siswa ketika memperi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut. d. Guru menilai siswa ketika bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa. e. Guru menilai siswa ketika mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri. f. Guru menilai siswa ketika mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
8
g. Guru menilai siswa ketika berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha. h. Guru menilai siswa ketika menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat. i. Guru menilai siswa ketika memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. j. Guru menilai siswa ketika bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia. k. Guru menilai siswa ketika menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. Persiapan guru dalam melaksanakan penilaian yaitu awalnya memahami dahulu mengenai konsep dan indikator penilaian sikap spiritual, membuat pedoman penilaian, mengembangkan instrumen, melaksanakan, menganalisis data hasil dan tindak lanjut. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilain bahwa kegiatan ujian sekolah/madrasah prosedur penilain dilakukan dengan langkah-langkah yaitu: a. Menyusun kisi-kisi ujian. b. Mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen c. Melaksanakan ujian. d. Mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusa peserta didik. e. Melaporkan dan memanfaatkan hasil penelitian. Guru menilai sikap spiritual siswa melalui observasi di dalam dan di luar kelas, serta lembar penilain teman sejawat dan lembar penilaian diri peserta didik. Selesai melaksanakan dan mendapatkan data penilaiannya kemudian guru mengolahnya guna memperoleh skor penilain yang dijadikan bahan pertimbangan untuk tindakan selanjutnya. Sesudah mendapatkan hasilnya maka akan dilakukan observasi yang akan menentukan siswa mana yang membutuhkan perhatian lebih. Instrumen yang digunakan guru tersebut tercantum dalam permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan menjelaskan beberapan macam teknik penilaian sikap pada kurikulum 2013 diantaranya observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan jurnal.
9
4. PENUTUP Implementasi penilaian sikap spiritual dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Sragen dilakukan guru dengan cara mengamati lembar penilaian diri peserta didik dan lembar penilaian teman sejawat berdasarkan indikator yang ditentukan. Indikator yang dimaksud adalah berdoa sebelum dan sesudah menjalankan pembelajaran; menjalankan ibadah tepat waktu; mengucapkan salam pada awal dan akhir presentasi sesuai dengan agama yang dianut; bersyukur atas karunia kepada Tuhan Yang Maha Esa; bersyukur atas kemampuan manusia dalam mengendalikan diri; megucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu; berserah diri (tawakal) kepada Tuhan Yang Maha Esa setelah berikhtiar dalam melakukan usaha; berusaha menjaga lingkungan hidup; berusaha memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; besryukur kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab; serta menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. PERSANTUNAN Skripsi ini bukan hanya usaha dan doa penulis semata, namun tidak lepas dari bantuan berbagai pihak guna menyelesaikan Skripsi ini. Maka, dalam kesempatan ini dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan izin dalam penelitian ini. 2. Ibu Dra. Siti Zuhriah Aryatmi, M. Hum, selaku wakil dekan 1 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu dalam mengurus perizinan kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 10
3. Bapak Dr. Ahmad Muhibbin, M. Si, selaku ketua program Pendidika Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas
Keguruan
Dan
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Muhammadiyah Surakarta. 4. Bapak Drs. Achmad Muthali’in, Msi, selaku sekertaris program Pendidika Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, sekaligus yang memberikan rekomendasi persetujuan judul dan memberi arahan serta nasehat dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran. 5. Bapak Agus Prasetyo, S.Pd, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, ilmu dan arahan serta nasehat dalam pemyusunan skripsi ini dengan penuh kesabaran. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 1988. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty. Darmadi, Hamid. 2013. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Bandung Alfabeta. Darsinah, dkk. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS. Heri Retnawati dkk. 2016. Vocational High School Teachers’ Difficulties in Implementing the Assessment in Curriculum 2013 in Yogyakarta Province of Indonesia. International Journal of Instruction: University State Yogyakarta Kaber, Achasius 1988. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
11
Kunandar.2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013): suatu pendekatan praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Maghfiroh, Ulfa. 2015.“Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran Mata Pelajaran PPKn Kelas VII SMP Negeri 1 Lasem dan SMP Negeri 1 Sedan Berdasarkan Kurikulum 2013”. Skripsi S-1.Semarang. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Majid, Abdul. 2004. . Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: FKIP UMS. Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber tentang Metode-metode Baru). Jakarta: UIP.
12