30 TAHUN BALAI DALAM PEMBANGUNAN HUTAN DI KALIMANTAN : KONTRIBUSI BALAI PADA UPAYA REKLAMASI - REVEGETASI AREAL BEKAS TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN 1)
Disampaikan pada Acara “Ekspose Hasil-Hasil Penelitian dalam rangka memperingati 30 tahun BPK banjarbaru” Banjarbaru, 19 September 2013
Oleh : Rusmana, Dony Rakhmanadi, Purwanto B. Santosa dan Acep Akbar
PENDAHULUAN Kawasan hutan dan lahan sbg KP tambang batubara
Hutan dan lahan bekas tambang batubara
Melakukan uji jenis, pengkayaan dgn jenis-jenis klimaks dan inventarisasi permudaan alam di bawah tanaman revegetasi.
Luas areal yang perlu direklamasi – direvegetasi di Klasel .....ha ?
PETA LOKASI PENYEBARAN SUMBER DAYA DAN CADANGAN BATUBARA STATUS DESEMBER (2011)
52.326,23 52.483,20
2,13 JT
233,10 JT 128,57 JT
14,21 JT
Total Sumber Daya Batubara (2011) = 105.187,44 Juta Ton Cadangan batubara (2011) = 21.131,84 Juta Ton
Kalimantan : sekitar 49,75 % nya dari total sdb (2011) Kalimantan Selatan......?
Sumber Badan Geologi, Kementerian ESDM Status : November 2011
PENDAHULUAN Kegiatan reklamasi yg telah dilakukan BPK Banjarbaru (BTR, BP2HTIBT/Balitaman, BPK Banjarbaru) pada areal bekas tambang batubara, sejak 1998 -2012 antara lain : Tahun
Topik penelitian
Lokasi penelitian
1998
1.
Uji jenis pada lahan bekas tambang (Enso forest/ATA 267)
1. PT. Adaro Indonesia di Tanjung (Site Paringin)
2000
1.
Penanaman jensi-jenis MPTS dan penggunaan dosis EM4 dan Inventarisasi permudaan alam di bawah tegakan revegetasi Penggunaan mulsa dan pupuk organik
1.1. PT. Arutmin 1.2. PT. Sumber Kurnia Utama, Tapin 1.3. KUD Bersama, Tapin 1.4.KUD Usha Karya, Cempaka 2.1 KUD Usaha Karya , Cempaka
2. 2001
1. 2.
Pertumbuhan tanaman revegetasi Penanaman LCC pada berbagai kondisi lahan bekas tambang
1. PT. Adaro Indonesia, di Tanjung 2. PT. Bahari Cakrawala Sebuku
2002
1. 2.
Pertumbuhan tanaman revegetasi Inventarisasi permudaan alam di bawah tegakan revegetasi
PT. Adaro Indonesia, di Tanjung
Ket.
PENDAHULUAN Tahun
Topik penelitian
Lokasi penelitian
2009 2010
1. Uji penyisihan jenis pada lahan bekas tambang yang sudah direvegetasi tahap 1 2. Pengkayaan tanaman dengan jenis-jenis klimaks pada lahan bekas tambang yang sudah direvegetasi tahap 1.
1. PT. Adaro Indonesia, di Tanjung
2011 2013
1. Lanjutan penelitian berdasarkan hasil tahap 1 (2009 – 2010)
1. PT. Adaro Indonesia di Tanjung
Keterangan
Untuk tahun 2013 dalam penyelesaian kegiatan kerjasama baru
Tujuan dan Sasaran • Tujuan : • Untuk menyampaikan data informasi hasil-hasil penelitian reklamasi – revegetasi areal bekas tambang, di beberapa lokasi perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Selatan.
• Sasaran : • Diperolehnya data informasi pertumbuhan jenis tanaman yang diuji, teknik revegetasi/rehabilitasi dan kehadiran permudaan alam yang tumbuh di bawah tegakan revegetasi pada areal bekas tambang batubara
Permasalahan • Diketahui bersama bahwa pada areal bekas tambang batu bara banyak kerusakan yang ditimbulkan antara lain : 1. Bentang alam berubah dan ekosistem hutan dan lahan rusak 2. Munculnya erosi tanah dan berakibat sedimentasi di bagian hilir (daerah yang rendah) 3. Polusi udara (debu) dan pencemaran perairan (logam berat dan munculnya keasaman air yang tinggi) yang sangat mengganggu lingkungan dan kesehatan.
Permasalahan Oleh karena itu areal-areal yang rusak tersebut perlu dikelola dengan baik sesuai karakternya. Misalnya, lahan yang datar, lereng, buangan air /erosi dll. Batasan masalah : Data dan informasi disampaikan terbatas pada hasil-hasil penelitian dan yang dilakukan mengenai pertumbuhan revegetasi, kehadiran permudaan alam di bawah tegakan revegetasi, pertumbuhan uji jenis dan pengkayaan di areal revegetasi bekas tambang batubara serta pembangunan persemaian dan produksi bibit sistem KOFFCO. Dibalik masalah, ada keuntungan yang diraih .......?
METODOLOGI 1. Revieu beberapa laporan hasil kegiatan penelitian maupun ujicoba revegetasi areal bekas tambang batu bara yang telah dan sedang dilakukan oleh BPK Banjarbaru (kerja sama dgn perusahaan tambang, kerja sama dgn lingkup Badan Litbang Kehutanan dgn Komatsu Ltd. (produksi bibit sistem KOFFCO). 2. Studi literatur dari berbagai laporan terkait reklamasi – revegetasi areal bekas tambang batubara.
HASIL DAN PEMBAHASAN • Kegiatan uji jenis tahun 1998 dan 2001 di PT. Adaro (Enso forest/ATA 267 dan BTR Banjarbaru) Pertumbuhan tinggi dan lebar tajuk tanaman umur 4 tahun
Diameter batang umur 4 tahun 30 25
14 12
20
10 8
15
6 10
4 2
5
0 Casuarina equisetifolia
Eucalyptus Urophylla
A. mangium
Paraserianthes moluccana
Tinggi (m)
11.2
8.2
7.1
11.5
Lebar tajuk (m)
4.15
5.4
6
7.5
0 Casuarina equisetifolia
Eucalyptus Urophylla
A. mangium Paraserianthes moluccana
Sumber : data diolah dari Akbar, et.al., (2001) Jenis-jenis yg dianggap potensial : E. camaldulensis, A. leptocarpa, A.auriculiformasi, A. mangium, A. aulacocarpa dan A. crassicarpa (Enso forest, 1998).
...hasil dan pembahasan 30 25 20 15 10 5 0
Lebar tajuk (cm) Centimeter (cm)
milimeter (mm)
Diameter batang (mm)
jenis KsMa
KsA1
KaMa
KaA1
100 80 60 40 20 0 Puspa
Mangium
Krasikarp a
Laban
Johar
Gmelina
KsMa
27.1
91.6
66.5
41.8
70.7
25.2
KsA1
27.2
78
52.1
44.7
71.1
42.9
KaMa
22.3
71
51.1
39.2
53.1
77.8
KaA1
23.3
70.1
67
38.5
77.9
75.7
Kesimpulan : • Akasia (Acacia mangium), Puspa (Schima walichii), dan A. crassicarpa (krasikarpa) paling berpotensi untuk ditanam di areal reklamasi. • Pemberian pupuk organik kot. Sapi + mulsa daun mangium dan alang-alang, mampu meningkatkan persen tumbuh tanaman walaupun pengaruh pemupukan awal tsbt tdk nyata meningkatkan pertumbuhan tinggi, diameter dan lebar tajuk tanaman. • Jenis sangat menentukan keberhasil merevegetasi areal bekas tambang. Saran : • Setelah spreeding soil segera dilakukan penanaman...., perlu dilakukan doisis yg lebih tinggi dari yg dicobakan (2,5 l/tanaman)......
...hasil dan pembahasan • Penanaman LCC pada areal terbuka dan ternaungi Jenis LCC : 1. Colopogonium mucunoides (CM) 2. Centrosema pubescens (CP) 3. Pueraria javanica (PJ) 4. Colopogonium caeruleum (CC) 5. Clotalaria juncea (CJ)
Helai daun
Jumlah daun 5 jenis LCC umur 2 bulan
Panjang sulur LCC umur 2 bulan CJ CC PJ CP CM
16 14 12 10 8 6 4 2 0
0 CM
CP
PJ
CC
CJ
Terbuka
14.4
10.4
9.8
6.5
0
Ternaungi
9.5
7.4
8.3
6.4
0
2
4
6
8
10
12
14
CM
CP
PJ
CC
CJ
Ternaungi
8.7
5.8
4.02
4.98
0
Terbuka
11.6
9.25
5.85
4.25
0
Sumber : diolah dari Akbar et.al., 2001)
...hasil dan pembahasan Pertumbuhan tanaman revegetasi tiap jenis dan kelimpahan permudaan alam Tanaman revegetasi umur 5 tahun
Perdu/s emak 13%
Acacia auriculiformis
25 20 15 10 5 0
Acacia mangium Jenis pohon
Perdu/semak
42% Acacia auriculif ormis
Acacia mangiu m
Praseria nthes molucca na Pr
Praseria nthes molucca na Bn
Tinggi (m)
15.5
6.2
14.64
11.7
Diamtere (cm)
17.4
7.5
23.52
13.4
Jenis pohon 87%
Praserianthes moluccana Pr Jenis pohon
Perdu/semak
58%
Praserianthes moluccana Bn Jenis pohon
Perdu/semak
17%
Permudaan dominan di A. auriculiformis perdu..Kromalaena odorata dan Melastoma sp. Pohon... Rubiaceae, Vitex sp., A. auri, Aralia sp. Permudaan dominan di A. mangium perdu..Melastoma sp. Pohon...Combretocarpus sp. Sumber : diolah dari Akbar, et.al., 2002
25%
83%
75%
Permudaan dominan di P. moluccana Pr perdu..Melastoma sp. Pohon...Vitex sp. P. Moluccana Bn : perdu...Melastoma sp., Kromalaena dan pohon : vitex sp., Trema sp., & Phylanthus eriblica.
...hasil dan pembahasan Penanaman jenis MPTS di bawah tegakan A. mangium dan Paraserianthes falcataria Perlakuan : A0 = Tanpa EM4 A1 = EM4 5 ml/l air A2 = EM4 10 ml/l air A3 = EM4 15 ml/l air
Persentase tumbuh MPTS di bawah 2 jenis tegakan umur 3 tahun 102 100 98 96 94 92 90 88 86 Parkia speciosa
Durio zibethinus
Artocarpus artilis
Artocarpus champeden
Gnetum gnemon
A. mangium
91.2
100
100
100
100
Paraserianthes moluccana
91.9
93.3
100
98.1
100
Tidak bisa dilanjutkan penelitian pada tahun berikutnya, karena tanaman terbakar......
Setiap lobang tanaman diisi 5 liter pupuk organik kotoran sapi. Kemudian EM4 disiramkan pad lobang tersebut dan dilakukan penanaman (Akbar, et.al., 2000)
...hasil dan pembahasan Pembangunan Model Hutan di Bekas Tambang Batubara PT. Adaro Indonesia, Kalimantan Selatanm (kerjasama PT. Adaro Indonesia - BPK Banjarbaru)
1. Uji jenis /uji penyisihan jenis klimaks 2. Pengkayaaan jenis 3. Menganalisis vegetasi permudaan alam Jalan Masuk Tambang Paringin INPIT POND
1 . 4 1
C
X
CAMPING GROUND (BUPER)
B
A
Plot Uji Jenis Baris
. 13 . 21 . 1
2 . 1 2 . 32 . 2 4 . 5
Da na u3 . 33 . 23 . 1
2 . 2
4 . 41 . 4 2 Pata . han3
5 . 5 5 . 54 . 35 . 5 2 . 1 6 . 6 1 . 62 . 36 . 6 4 . 5
7 . 7 5 . 74 . 37 . 7 2 . 1
Keterangan : A. Shorea balangeran(@ 32 pohon) B. Shorea leprosula (@ 32 pohon) C. Anisoptera marginata (@ 32 pohon) 1.2 Shorea selanica(@ 32 pohon) 1.3 Shorea leprosula(@ 32 pohon) 1.4 Shorea selanica(@ 32 pohon) 2.2 - 5 Anisoptera marginata(@ 32 pohon) 3.2 - 3 Shorea balangeran(@ 32 pohon) 4.2 - 3 Anisoptera marginata(@ 32 pohon) 5.2 Agathis lorantifolia(@ 32 pohon) 5.3 - 5 Alstonia scholaris (@ 32 pohon) 6.2 - 3 Shorea leprosula(@ 32 pohon) 6.4 Durio zibethinus(@ 32 pohon) 6.5 Anisoptera marginata(@ 32 pohon) 7.2 - 5 Anisoptera marginata(@ 32 pohon)
...hasil dan pembahasan Kondisi lingkungan pada plot uji jenis N o
Suhu (oC)
Kelemba ban (%)
Intensita s cahaya (lux) Cuaca mendung, Pukul 12.00 1 30,6 71 109 . 34,9 (max) 75 (max) 23,6 (min) 45 (min) 2 30,5 72 97,8 . 34,9 (max) 75 (max) 23,6 (min) 45 (min) 3 30,3 73 99,4 . 30,5 (max) 73 (max) 30,2 (min) 72 (min) Cuaca cerah, pukul 14.00 wita 146 72 1 31,6 67 . 32 80 24,8
Kecepata n angin (m/s) 1 – 12
1 – 12
1 – 12
0
Analisis status hara tanah pada areal uji jenis No .
pH KCl
N total (%)
P total (mg/100 g P 2 O5 )
K total (mg/100 g K2O)
KTK (Cmol(+)/kg)
Kadar Air (%)
1.
4,04
0,056
19,855
13,43
12,5
16,83
2.
4,96
0,047
22,054
15,79
10,0
17,47
3.
5,08
0,056
21,321
12,19
10,0
17,35
4. 5.
5,18 5,46
0,056 0,056
35,451 40,527
30,45 20,99
11,5 12,5
37,37 25,18
6.
5,36
0,047
24,311
12,29
10,0
15,45
7.
4,48
0,042
28,964
24,68
12,5
27,40
8.
5,33
0,056
27,272
20,26
12,5
37,48
9.
5,44
0,056
37,143
25,74
15,0
22,98
10.
4,32
0,056
18,416
15,89
12,5
13,09
Intensitas cahaya di bawah tegakan revegetasi relatif cukup baik untuk pertumbuhan jenis klimaks. Ketersediaan nutrisi di site uji jenis, secara umum sangat rendah
...hasil dan pembahasan Pertumbuhan tanaman pada uji jenis klimaks, umur 10-11 bulan
...hasil dan pembahasan Pertumbuhan tanaman pengayaan jenis dgn pola gap/rumpang umur 10 bulan
KESIMPULAN 1. Jenis potensial utk dikembangkan pada areal bekas temabang batubara adalah Eu. camaldulensis, A. leptocarpa, A. auriculiformis, A. mangium, A. aulacocarpa dan A. crassicarpa (Enso Forest, 1998), Schima walichii, A. mangium dan A. crassicarpa serta Paraserianthes moluccana. (Akbar, et.al., 2000) . 2. Keberhasilan merehabilitasi atau revegetasi areal bekas tambang batubara ditentukan oleh jenis tanaman yang ditanam. Dalam hal ini, perlu pengelolaaan tapak/site dengan jenis yang sesuai.
KESIMPULAN 3. Pemberian pupuk organik kotoran sapi 2,5 liter (± 1,5 kg kering angin) yang ditambah penggunaan mulsa daun seresah mangium dan alang-alang, mampu meningkatkan persentase tumbuh tanaman, walaupun pengaruh pemupukan awal tidak berpengaruh nyata pada peningkatan pertumbuhan tinggi, diameter dan lebar tajuk tanaman jenis Puspa, akasia, krasikarpa, laban, johar dan gmelina (Akbar, et.al., 2000).
KESIMPULAN 4. Penanaman LCC pada areal terbuka dan areal naungan menunjukkan tidak ada beda. Namun jenis LCC yang menunjukkan pertumbuhan yang baik adalah CM, CP, PJ dan CC. Sedangkan jenis CJ tidak menunjukkan keberhasilan (Akbar, et.al., 2001). Jenis tersebut ada kecenderungan tumbuh baik di tempat terbuka.
KESIMPULAN 5. Pertumbuhan permudaan alam di bawah tegakan revegetasi di bererapa tempat pada umur 5 tahun telah terjadi permudaan alam dari golongan jenis pohon dan semak/perdu yang terbatas. Sehingga, pengkayaan tanaman perlu dilakukan. Jenis-jenis semak yang dominan di bawah tegakan revegetasi tersebut adalah Kromolaena odorata, Melastoma sp., dan Glibadium sp. Sedangkanjenis pohon yang dominan adalah Neonouclea sp., Vitex copasus, Acacia auriculiformis, Combretocarpus sp., Rubiaceae dan Lohidion sp.
KESIMPULAN 6. Uji jenis pada areal yang telah direvegetasi dengan jenis-jenis pionir yang menunjukkan persentase tumbuh lebih dari 80% di di PT. Adaro Site Praingin adalah Shorea leprosula,
Dyospiros celebica, Agathis lorantifolia, Alstonia scholaris, Shorea selanica dan Anisoptera marginata. Dan < 60% adalah S. Johorensis dan H. odorata. D. zibethinus dan Aquilaria sp (6070%
KESIMPULAN 8. Uji jenis pengkayaan pada areal yang telah direvegetasi umur 15 tahun yang memiliki persentase tumbuh > 70% adalah pada umur 10 bulan di PT. Adaro, Site Paringin adalah S. Balangeran, A. scholaris, A. cadamba, D. celebica, A. trisperma. Sedangkan pada pada umur 4 bulan Casuarina equisetifolia, Shorea
balangeran, Dyospiros celebica, Aleurites trisperma dan Anisoptera marginata menunjukkan daya hidup yng tinggi (>80%).
SARAN • Kegiatan revegetasi awal lebih baik menggunakan jenis-jenis pionir yang sesuai dengan sitenya (unit lahan). • Semua unit lahan yang ada di areal bekas tambang perlu dikelola dengan baik untuk menjadikan areal bekas tambang keseluruhannya aman, tidak menimbulkan erosi tinggi dan longsor. Selain itu pemeliharaan tanaman revegetasi perlu terus dilakukan agar pertumbuhannya normal.
SARAN
Upaya reklamasi - revegetasi bekas tambang batubara sangat diperlukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan ke arah yang lebih baik (secara bertahap). Hal tersebut diharapkan terciptanya areal bekas tambang yang kondisinya stabil, tidak mudah erosi dan longsor serta aman, sehingga dapat dimanfaatkan kembali areal tersebut sesuai peruntukannya.