Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA PENDIDIKAN GEOGRAFI DENGAN ANALISIS KURIKULUM GEOGRAFI SMA UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 Dony Andrasmoro1, Sigit Santosa2, Danang Endarto 2..
[email protected]. Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipotensi obyek wisata pendidikan geografi, kendala, sebaran, arah pengembangan wisata pendidikan geografi dan mengetahui potensi wisata pendidikan geografi kedepannya di Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian ini menggunakan metode diskripsi kualitatif spasial geografi (Spatial Geography). Objek penelitian ini adalah semua lokasi pariwisata di Kabupaten Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan : (1) Interview, (2) Observasi dan (3) Dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah Interactive model of analysis, dengan tiga komponen : Seleksi data, Penyajian data dan penyimpulan data, dengan mendiskripsikan objek wisata dan analisis kurikulum pendidikan geografi IPS SMA yang akan diperoleh potensi, kendala, sebaran dan di analisis dengan SWOT untuk menghasilkan pengembangan pariwisata minat khusus pendidikan geografi Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitian ini menunjukkan dari analisis kajian kurikulum KTSP IPS geografi SMA menghasilkan24 lokasi objek wisata yang memiliki potensi pariwisata pendidikan geografi. Pengembangan daya tarik wisata pendidikan geografi dengan (Sustainable Tourism Development) 3A yaitu analisis Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas sebagai penunjang analisis SWOTdihasilkanpotensi wisata pendidikan geografi sangat potensial sehingga Kabupaten Karanganyar berpotensi dan layak menjadi daya tarik wisata dan tujuan wisata minat khusus pendidikan geografi. Kata Kunci : Potensi Pariwisata, Wisata Minat Khusus, Pariwisata Pendidikan, Daya Tarik Wisata. (foreign tourists) pada daerah tujuan wisata
PENDAHULUAN Industri pariwisata Indonesia sedang
(DTW) telah memberikan kemakmuran dan
mengalami dan memasuki era baru berskala
kesejahteraan bagi penduduk setempat,
besar dan global dan dapat memberikan
dimana pariwisata itu dikembangkan.
kontribusi
nyata
Herry G. Clement, dalam bukunya The
Indonesia.
Pariwisata
bagi
perekonomian juga
dikatakan
Future of Tourism in The Pacific and Far
sebagai katalisator dalam pembangunan,
East (1959: 35) mengatakan :
karena dampak yang diberikan terhadap
“When Top Government and Officials do not understand and support the development of tourism, the entire economy suffers because useful economic tool is
kehidupan perekonomian di Negara yang dikunjungi wisatawan. Kedatangan wisman
180 *1 Mahasiswa Magister PKLH FKIP UNS *2 Staff Mengajar Magister PKLH FKIP UNS
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194 lying idle. When Top government and Officials understand the economic importance of tourism and suort its development: job can be created; national income can be increased; foreign exchange position can be strengthened; tax revenues can be increased”. Sejalan dengan program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif guna mendorong wisata minat khusus yang menjadi prospek pengembangannya, wisata minat
khusus
pengembangan
memfokuskan dengan
prospek
enam
produk
perencanaan yaitu : Sejarah, Budaya, Kuliner, SPA, MICE (Meeting, Incentive, Convention, wisata.
Exhibition),
Sebagai
Kapal
kawasan
pesiar wilayah
pengembangan wisata minat khusus ini adalah Semarang-Solo-Yogyakarta sedang
digalakkan
oleh
yang
Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi kretif dan sebagai wisata penyangga adalah daerah sekitar kawasan tiga kota tersebut salah satunya adalah
di
Kabupaten
Karanganyar.
Berpijak dari upaya pemerintah yang mempromosikan
wisata
minat
khusus. Oleh karena itu peneliti berupaya mengembangkan pariwisata minat khusus yang berwawasan wisata pendidikan atau ilmu pengetahuan. Prospek pengembangan tersebut
diarahkan
di
Kabupaten
Karanganyar karena merupakan salah satu kawasan
pendukung
Ekonomi Kreatif terhadap tujuan wisata minat
pengembangan
khusus.
Selain
itu
Kabupaten
Karanganyar memiliki potensi yang sangat berkarakteristik dan variatif dari kondisi alamnya, dapat di ketahui dengan pencirian kondisi
geografis
bahwa
wilayah
Kabupaten Karanganyar berada pada lereng Barat Daya Gunung Lawu dengan kondisi morfologi
bergelombang
dan
wilayah
Kabupaten Karanganyar membentang dari lereng
barat
Gunung
Lawu
hingga
Bengawan Solo. Selain itu kajian unsur ilmu pengetahuan sangat besar terdapat di berbagai aspek seperti kajian dari unsur geografis,
sejarah,
budaya
dan SDA.
Potensi obyek yang memiliki ciri masingmasing juga sangat mendukung sebagai kajian
wisata
dijelaskan
minat
sebaran
khusus,
obyek
dapat
wisata
di
Kabupaten Karanganyar yaitu : Air Terjun Grojogan Sewu,
Candi
Cetho,
Candi
Sukuh, Air Terjun Jumog, Air Terjun Parang
(www.Kompas.com).
gencar
ISSN:2460-0768
Ijo,
Kemuning, Tasikmadu,
Agrowisata Agrowisata
Kebun
Teh
Sondokoro
Agrowisata
Stroberri
Tawangmangu, Situs Kebun Bunga Berjo, Wisata
Hutan
Bromo,
Puri
Taman
Saraswati, Taman Hutan Raya Tahura, Taman Ria Balaikambang, Wisata Sekipan, Camping Lawu, Kolam Renang Intan Pari, Astana Giri Bangun, Monumen Tanah Kritis,
Monumen
Jaten,
Sapta
Tirta
pariwisata oleh Kementrian Pariwisata dan 181
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
Pablengan, Kerajinan Batik Jaten dan
Langkah yang sudah dilakukan baik dari
Purbakala Menggung.
Pemerintah Daerah maupun steakholders
Dari sebaran obyek wisata tersebut dapat
dalam upaya pengembangannya
masih
dicirikan dengan potensi wisata minat
perlu ditingkatkan, karena suatu pencitraan
khusus,
obyek wisata atau kawasan wisata dapat
sebagai
kreteria
penciriannya
adalah obyek wisata dengan wawasan
ditentukan
pendidikan. Melihat perkembangan dan
promosi
kondisi fisik obyek wisata di Kabupaten
pengembangan pariwisata mengedepankan
Karanganyar yang berkarakteristik dan
wisata berbasis minat khusus. Memang
variatif sangatlah sesuai bila upaya anlisis
tidak kecil biaya yang dikeluarkan oleh
potensi wisata minat khusus dilakukan di
pemerintah
Kabupaten Karanganyar, dan sangatlah
(stakeholders) dalam pengembangannya.
sesuai bila suatu obyek bisa dicirikan
Tentunya
dengan potensi asli pada obyek wisata
pengembangan dengan biaya besar tersebut
tersebut. Ada beberapa obyek wisata yang
bisa seimbang dengan hasil yang di capai
berpotensi edukatif serta bisa di cirikan
yaitu peningkatan kunjungan wisatawan.
menjadi obyek wisata pendidikan namun
Dalam penelitian ini arah pengembangan
belum dilakukan pengelolaan dengan baik.
potensi wisata adalah upaya pengembangan
Sedangkan salah satu contoh obyek wisata
wisata
yang menjadi upaya pengembangan wisata
pendidikan.
pendidikan adalah agrowisata strowberi di Kecamatan
Tawangmangu
dari
kualitas
serta
atau
dan
metode
pengelolaannya.
Upaya
pengelola
upaya
minat
khusus
pariwisata
perencanaan
yaitu
wisata
Dapat dijelaskan arti penting wisata
dengan
pendidikan bagi perkembangan pariwisata
pemahaman edukasinya adalah bagaimana
di Kabupaten Karanganyar adalah suatu
pengelolaan
unsur program yang menggabungkan unsur
agro
pertanian
menjadi
wawasan pendidikan dan daya tarik wisata,
kegiatan
pemanfaatan stroberri, dan yang menjadi
pengetahuan atau mengandung unsur nilai
kendala
pola
edukatif di dalamnya. Sedangkan dapat
penawaran, pengelolaan dan promosi masih
dicirikan nilai kepuasan yang diperoleh dari
terkesan
jenis kegiatan pariwisata pendidikan di
adalah
kurang
belum
adanya
sehingga
wisatawan
wisata
dengan
muatan
kadang lebih cenderung bingung mencari
Kabupaten
lokasi
karena
rombongan berupa karya wisata atau studi
keterbatasan informasi dan belum ada
tour, studi banding atau yang lainnya.
pengelolaan khusus dari pemerintah daerah.
Adapun perencanaan tujuan dari wisata
kawasan
agro
stroberi
Karanganyar
ilmu
bersifat
182
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194 pendidikan di
Kabupaten Karanganyar
ISSN:2460-0768
Pendakian
Gunung
Lawu
(wawasan
adalah untuk menunjukkan sebaran obyek
pendidikan dikaji dari wisata religi seperti
wisata, mengenalkan atau melihat variasi
identifikasi
pemahaman
obyek
Pringgodani).
Dari salah satu sempel
kehidupan
kehidupan
alam,
seperti budaya
pengenalan dan
sosial
contoh
kasus
pertapaan
pengembangan
wisata
masyarakat. Sebagai prospek tujuan yang
tersebut menjadi salah satu acuan upaya
dicapai adalah peningkatan daya tarik
pengembangan peningkatan kualitas wisata
wisata.
dengan prospek
Permasalahan pariwisata di Kabupaten
pendidikan.
wisata
Prospek
minat
khusus
tersebut
dapat
Karanganyar secara keseluruhan dari tahun
diupayakan menjadi tujuan wisata yang
ke tahun belum ada pengembangan yang
memiliki ciri khas atau ikon dari upaya
berarti baik infrastruktur dengan renovasi
pengembangan
pada obyek wisata, peningkatan kualitas
Kecamatan Tawangmangu memang harus
dan strategi upaya pemasaran pariwisata
menjadi barometer pengembangan wisata,
secara khusus. Keberadaan ini menjadi
karena banyak unsur-unsur lokasi wisata
sebuah masalah pengembangan pariwisata.
yang variatif dan edukatif yang masih
Contoh keberadaan obyek wisata yang
kurang
berada di Kecamatan Tawangmangu dari
Kondisi inilah yang menjadi tujuan peneliti
segi penanganan khusus secara kajian
untuk melakukan penelitian.
pendidikan masih banyak
pariwisata
tersentuh
pendidikan.
pengembangannya.
yang perlu
Peneliti akan mengkaji dan melakukan
dikembangkan, seperti ecotourism Gunung
filterisasi obyek-obyek minat khusus yaitu
Lawu
pengenalan
obyek wisata pendidikan di Kabupaten
karakteristik jenis tumbuhan, penelitian
Karanganyar. Sebagai target analisis adalah
jenis tanaman hutan, wawasan konservasi
kendala pengembangan wisata pendidikan
lingkungan) air terjun Grojogan Sewu
dan karakteristik sebaran obyek wisata ciri
(secara wawasan pendidikannya adalah
kajian pendidikan. Analisis kreteria wisata
pengenalan bentang alam), Agro wisata
pendidikan yang dilakukan yaitu kajian
kebun
perspektif geografi.
(dengan
Stroberri
upaya
(wawasan
kajian
pendidikan dengan pemahaman tentang
Analisis
kreteria memberi
wisata
pendidikan
agrowisata, agrobisnis dan kajian pertanian)
bertujuan
dan wisata budaya (wawasan pendidikan
menentukan
yang bisa di kaji adalah pengenalan budaya
memberikan daya tarik tentang sistem
Reog Pancot, upacara adat Mandosio),
informasi masing-masing obyek wisata.
ciri
kemudahan obyek
wisata
dalam dan
183
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194 Upaya
tersebut
menekankan
ISSN:2460-0768
pada
pengembangan
obyek
wisata
dengan
wawancara mendalam (indepth interview),
menitik beratkan pencirian wisata minat
dokumentasi
lapangan.
khusus
yaitu
Sejalan dengan hasil analisis akan dapat
dengan
strategi
ditentukan
faktor
pendidikan
kelemahan
(weaknesses),
dan
observasi
kekuatan
(strength),
peluang
dan
pendidikan.
Diharapkan
pengembangan
dengan
menggali
wisata kreteria
potensi berwawasan ilmu pengetahuan
kesempatan (opportunity) dan ancaman
masing-masing
(threat) dalam analisis SWOT. Analisis
meningkatkan daya tarik wisata domestik
SWOT
maupun
dilakukan
sebagai
rangkuman
obyek
internasional
wisata,
secara
dapat
continue.
masalah potensi obyek wisata, kendala
Selain itu aspek pengembangan diarahkan
wisata
arah
terhadap kajian analisis spasial geografi
dengan
yang diupayakan menampilkan peta obyek
memfokuskan pada pengembangan potensi
wisata dan dengan harapan lengkap dengan
wisata
sistem informasi pendidikan masing-masing
pendidikan
pengembangan
minat
dan
obyek
solusi
wisata,
khusus
yaitu
wisata
pendidikan yang bertujuan memberikan
obyek
pemahaman mem Batasan permasalahan
pendidikan. Karena selama ini informasi
utama diadakannya penelitian ini adalah
peta wisata Kabupaten Karanganyar hanya
secara rinci dapat diidentifikasikan dari tiga
menampilkan informasi peta wisata secara
faktor yaitu : 1) Banyak lokasi obyek wisata
umum belum mengarah terhadap minat
yang berpotensi dan memiliki daya tarik
khusus. Analisis peta wisata minat khusus
bidang
Kabupaten
diharapkan bisa menjadi sarana promosi
karanganyar tetapi belum berkembang dan
dan ciri khas tujuan wisata pendidikan di
perlu
Kurangnya
Kabupaten Karanganyar serta memudahkan
perhatian tentang upaya pengembangan
wisatawan dalam melakukan perjalanan
wisata secara khusus yang mengakibatkan :
pariwisata.
pendidikan
dikembangkan,
di
2)
infrastruktur obyek wisata tidak terjaga pengelolaanya,
kurangnya
peningkatan
wisata
minat
khusus
bidang
Mencermati masalah di atas maka peneliti tertarik
daya tarik wisata. 3) Belum adanya sistem
dengan
informasi
memberikan gambaran
Pariwisata
wisata
Meningkatkan Daya Tarik Wisata Di
tentang
yang sebaran
minat
khusus
(wisata pendidikan). Faktor yang mendasar dilakukannya penelitian ini adalah, belum adanya upaya
judul
mengajukan penelitian Pengembangan
Pendidikan
Dalam
Potensi Upaya
Kabupaten Karanganyar. Tujuan
penelitian
ini
adalahuntukmengetahuipotensi
obyek 184
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194 wisata
pendidikan
kendala,
sebaran,
geografi, arah
ISSN:2460-0768
kendala-
obyek pengembangan wisata kajian ilmu
pengembangan
pengetahuan dan pembelajaran. Setelah
wisata pendidikan geografi di Kabupaten
melakukan
Karanganyar dan untuk mengetahui prospek
pengembangan
potensi
dilakukan
untuk
kedepannya di Kabupaten Karanganyar.
keberhasilan
pengembangan
Berkaitan dengan pentingnya kajian pariwisata maka menurut Wahid (1999 : 5) “Pariwisata adalah salah satu dari industri gaya hidup yang mampu menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam mengaktifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima wisatawan”.
sebagai
wisata
Pengertian
pendidikan
potensi
wisata
geografi
menurut
Mariotti dalam Yoeti (1983: 160-162), adalah segala sesuatu yang terdapat di
upaya
dan
strategi
yang
maka
kajian
penekanan
perencanaan
mengimbangkan
obyek
strategi
pariwisata
wisata
Bahwa
pengembangan
pariwisata harus terfokus pada identifikasi tujuan
masyarakat
demi
kesejahteraan
masyarakat itu sendiri, seperti yang dapat dijelaskan menurut P.E Murphy, dalam JournalTourism :A Community Approach (1985: 153), menjelaskan :
sesuatu. Potensi alam yang dimiliki oleh
“States that the emphasis of tourism development strategy should focus on identifying the community goal as the host and their wish as well as ability of absorbing the benefit of tourism industry. Murphy thinks that every community should be encouraged to identify its own goal and to lead the tourism to improve the local community’s need. For that reason, a good planning is required to include the social and environmental aspects into the planning and to make the tourism industry concerns with the tourists and local community for the sake of their welfare”. Seperti yang diungkapkan oleh
suatu objek wisata merupakan kekuatan
Pernyataan Sharpley Bahwa pembangunan
yang
pariwisata berkelanjutan adalah hubungan
daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik
agar
orang-orang
mau
datang
berkunjung ke tempat tersebut. Uraian di atas dapat dijabarkan bahwa potensi objek wisata terjadi karena suatu proses, dapat disebabkan oleh proses alam maupun karena disebabkan oleh proses budidaya manusia yang selanjutnya dapat digunakan sebagai suatu kemampuan untuk meraih
paling
besar
untuk
menarik
pengunjung.
triangulasi yang seimbang antara daerah
Berkaitan dengan potensi wisata tentu
tujuan wisata (host areas) dengan habitat
ada prospek pengembangan wisata. Daerah
dan manusianya, pembuatan paket liburan
yang akan dikembangkan adalah obyek
(wisata), dan industri pariwisata, dimana
wisata di Kabupaten Karanganyar dengan
tidak
kreteria
merusak keseimbangan.
pengembangan
wisata
minat
ada
satupun
stakehorder
dapat
khusus yaitu dengan memepertimbangkan 185
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
Menurut Sharpley dalam Journal of
METODOLOGI PENELITIAN
Sustainable Tourism, (2000: 8) menyatakan
Penelitian ini mengambil lokasi di
:
semua lokasi obyek wisata Kabupaten
“That sustainable tourism development is a balanced triangulation relationship between host areas and the habitat and human beings, vacation (tour) package development, and tourism industry in which no stakeholder can damage the equilibrium. The similar opinion is conveyed by Muller proposing magic pentagon term constituting the equilibrium between the elements of tourism in which no factor or stakeholder dominates over others”. Berkaitan dengan tujuan pengembangan
Karanganyar, dengan berbagai alasan dan
pariwisata dengan
di
Kabupaten
menganalisis
Karanganyar
kajian pariwisata
pendidikan maka dapat dijelaskan bahwa Kreteria
obyek
wisata
pendidikan
di
Kabupaten Karanganyar akan di analisis dengan Perspektif Geografi. Analisis kajian tersebut digunakan sebagai analisis kreteria penentuan wisata minat khusus yaitu wisata pendidikan pada masing-masing obyek
Menurut Rodger (1998) dalam bukunya Educational
menyatakan
bahwa
Pariwisata
Pendidikan
Tourism
edu-tourism
atau
dimaksudkan
sebagai suatu program di mana peserta kegiatan
wisata
melakukan
perjalanan
wisata pada suatu tempat tertentu dalam suatu kelompok dengan tujuan utama mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dikunjungi.
terkait
dengan
memiliki potensi pembelajaran dan ilmu pengetahuan yang potencial dalam usaha pengembangan pariwisata dan potensi dan arah pengembangan obyek wisata sebagai kajian obyek wisata minat khusus yaitu wisata pendidikan belum pernah dilakukan di
kawasan
lokasi
yang
obyek
wisata
Kabupaten
Karangannyar. Metode dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk penelitian metode
diskriptif
kualitatif
perspektif
spasial geography dan strategi penelitian diskriptif kualitatif spasial geografis dengan kreteria penilian obyek wisata yang disesuai dengan kurikulum geografi SMA yaitu SKKD
wisata di Kabupaten Karanganyar.
Managing
kreteria bahwa Kabupaten Karanganyar
(Standart
Kompetensi
dan
Kompetensi Dasar) SMA. Analisis data menggunakan metode interaktif
atau
interactive
model
of
analysisdengan tiga tiga komponen yaitu : Seleksi data, Penyajian data dan Penarikan Kesimpulan, dengan langkah analisis kajian kendala wisata pendidikan geografi, potensi wisata pendidikan geografi, pengembangan dan sebaran pariwisata pendidikan geografi. Hasil dari analisis interactive model of analysis dikembangkan dan di filterisasi ke dalam analisis SWOT untuk mendapatkan 186
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194 prospek
pengembangan
wisata
minat
ISSN:2460-0768
lereng
bergelombang
dan
dapat
khusus pendidikan geografi Kabupaten
didiskripsikan bahwa Gunungapi Lawu
Karanganyar.
berada
pada
zona
tengah.
Zona
ini
merupakan suatu depresi yang diisi oleh material
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
penelitian
ini
adalah
endapan
vulkan
muda
dan
untuk
termasuk dalam deretan Gunungapi Kuarter
memberikan
kontribusi
terhadap
dengan model dan bentuk strato. Fenomena
peningkatan
pengembangan
potensi
ini menjadikan alasan bahwa kajian geosfir
pendidikan
sangat mendukung dalam pengembangan
geografi dan mengarah pada peningkatan
potensi edukasi geografis untuk SMA.
daya
Sedangkan materi SMA kelas X semester
pariwisata
minat
tarik
khusus
pariwisata
di
Kabupaten
Karanganyar.
(ganjil), kelas XI semester (genap) dan
Analisis hasil pengembangan potensi pariwisata
di
Kabupaten
materi kelas XII semester (ganjil-genap)
Karanganyar
kurang mendukung dan kurang sesuai dari
adalah dengan kajian seluruh potensi objek
segi kajian materi untuk kajian lokasi
wisata di Kabupaten Karanganyar dengan
wisata di Kabupaten Karanganyar.
menggunakan parameter kurikulum KTSP
Sebagai
penunjang
pengembangan
SMA pendidikan geografi jurusan IPS.
potensi pendidikan geografi pada lokasi
Materi yang digunakan sebagai parameter
wisata. Penelitian ini mengembangkan hasil
kajian analisis adalah Silabus pembelajaran
analisis silabus kurikulum KTSP SMA
geografi IPS kelas X semester genap dan
jurusan IPS pendidikan geografi dan hasil
kelas XI semester ganjil. Materi kajian
penelitian di lapangan (lokasi wisata). Oleh
pembelajaran adalah fenomena Geosfer
karena itu prospek kajian difokuskan pada
yaitu
Pedosfir,
kurikulum geografi jurusan IPS dan tidak
Antroposfer.
lepas kemungkinan jurusan IPA bila materi
:
Hidrosfer,
Litosfir, Biosfer
Atmosfir, dan
Sebagai alasan adalah kajian tersebut sangat cocok dalam pengembangan potensi wisata
sesuai. Berdasarkan
Kurikulum
SMA
di beberapa lokasi wisata di Kabupaten
pendidikan geografi di atas dapat di
Karanganyar, karena sebagian besar obyek
gunakan sebagai analisa pengembangan
wisata didominasi oleh wisata alam. Selain
potensi wisata minat khusus pendidikan
itu faktor morfologis bahwa Kabupaten
geografi
Karanganyar yang di dominasi topografi
pendidikan geografi. Hal ini menguatkan
Gunung Lawu dengan tingkat kemiringan
analisis kjian potensi karena berpengaruh
dan
analisis
kendala
wisata
187
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194 kepada kajian pembelajaran geografi yang
ISSN:2460-0768
materi
terstruktur yaitu Geosfir dengan pokok pembelajaran
Lithosfir,
Atmosfir,
Ngargoyoso
dan
Kecamatan
Jenawi.
Biosfir, Pedosfir, Hidrosfir dan Antroposfir.
Kendala lain adalah fasilitas, Infrastruktur
Berikut ditampilkan tabel obyek geosfir dan
dan Promosi.
fenomenobyekkajiannyaa.
Hasil
analisis
Analisa pengembangan menggunakan
kajian pengembangan potensi pendidikan
prinsip
geografi pada lokasi obyek wisata di
berkelanjutan
Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada
Development). 3A yaitu analisis Atraksi,
tabel dibawah ini. Berikut tabel potensi
Aksesibilitas, Amenitas. Konsep ini yang
pariwisata
menjadi
minat
geografi
yang
kurikulum dengan
khusus telah
dikaji
pendidikan kajian
pendidikan
geografi
sumber
dengan SMA
pembelajaran
pengembangan (Sustainable
dominasi
Tourism
terjadinya
aktivitas
pariwisata. Kreteria ini akan di analisis lebih
rinci
dengan
analisa
Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman atau
Geosfer yaitu : Litosfir, Atmosfir, Biosfir,
SWOT
Pedosfir, Hidrosfir dan Antroposfir di
Oportunities, Threats).
Kabupaten Karanganyar. Hasil analisis
pariwisata
Hasil
(Strengths,
analisa
SWOT
Weaknesses,
menunjukkan
menunjukkan bahwa dari 35 lokasi wisata
kecenderungan
pendidikan geografi
pengembangan potensi dan daya tarik dari
dengan
dapat
kepemilikan
di ketahui
potensi
kajian
peningkatan
kekuatan
strategi efektifitas pariwisata minat khusus
pendidikan geografi hanya 24 obyek wisata
pendidikan
yang rata-rata adalah wisata alam, karena
Karanganyar. Berikut dapat di jelaskan
obyek wisata berada di lereng Lawu bagian
pada tabel terhadap hasil analisis unsur-
barat. Kendala yang diperoleh adalah
unsur pengembangan analisis SWOT pada
tingkat aksesibilitas dengan nilai potensi
lokasi
wisata
Kabupaten Karanganyar.
geografi
Kecamatan
cukup
tinggi
Tawangamangu,
yaitu
wisata
geografi
pendidikan
Kabupaten
geografi
Kecamatan
Tabel 1. Analisis SWOT Kawasan Objek Wisata Pendidikan Geogrfi Kabupaten Karanganyar.
188
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
ANALISIS SWOT 1). Unsur internal Kekuatan yang (2). Unsur internal Kelemahan diarahkan menjadi Potensi (Strength) yang dijadikan kendala Wisata Pendidikan Geografi Kabupaten (Weaknesses) Wisata Karanganyar. diantaranya : Pendidikan Geografi Kabupaten Karanganyar, diantaranya : (a). Unsur kawasan wisata potensi (a). Aksesibilitas : Seperti yang pendidikan geografi memberi manfaat bagi telah dijelaskan pada kendal pelajar untuk mengembangkan aplikasi wisata pengembangan objek pembelajaran lapangan dan juga bisa wisata di atas bahwa ada beberapa menikmati wisata sambil belajar. (b). obyek wisata yang memiliki Potensi wisata pendidikan geografi tingkat keterjangkuan sangat berat menjadi alternatif pengembangan wisata untuk dikunjungi dengan tidak minat khusus yang saat ini telah di adanya ketersediaan jalan yang gencarkan oleh Kementrian Pariwisata dan belum layak yaitu Kawasan Ekonomi Kreatif sebagai aset wisata Sumber Air Hangat pengembangan pariwisata menuju Balong, Situs Dayu, Puncak Lawu pariwisata internasional (go International). dan Cemoro Kandang, Sedangkan (c). Kekuatan dan karakteristik potensi Obyek wisata sebagian besar yang wisata minat khusus Kabupaten berada di lereng atas Gunung Karanganyar memberikan kontribusi Lawu juga memiliki kondisi jalan kepada tingkat kunjungan wisata secara yang kurang baik. Hal ini continue. Dan memberikan peluang kepada menimbulkan kesan kurang wiasatawan secara umum untuk terawat oleh wisatawan dan berkunjung dan menikmati objek wisata memberikan akses yang sulit sambil menimba limu pengetahuan. (d). sebagai pengembangan DTW. (b). Aspek morfologi yang didominsi oleh Fasilitas : secara umum fasilitas topografi bergelombang dan keadaan tanah yang menunjang potensi yang subur dari Gunung Lawu pengembangan wisata pendidikan memberikan karakteristik potensi wisata geografi belum menunjang dan pendidikan geografi dengan jenis aktivitas tidak ada perwatan. Seperti halnya alami maupun buatan. Seperti halnya : fasilitas media promosi, Keadaan iklim, Panorama alam, perbedaan kurangnya pelayanan pada objek jenis tumbuhan, sumber mata air dan wisata, kurangnya profisional lainnya. Sedangkan aspek buatan adalah pelaksanaan pariwisata di daya tarik eko tourism : Perkebunan Teh, lapangan, keterbatasan kendaraan Karet, Strowberry, aneka sayuran, umum menuju lokasi wisata. (c). Budidaya tanaman obat, budidaya tanaman Infrastruktur : Banyak lokasi keras dan pertanian. (e). Adanya unsur wisata khusus lokasi wisata yang pembelajaran Geografi SMA Geosfer masuk dalam kreteria wisata (Lithosfir, Pedosfer, Biosfer, Hidrosfir, minat khusus pendidikan geografi Atmosfir dan Antroposfir) memberikan yang telah dipromosikan oleh solusi dalam peningkatan kualitas dan pengelola wisata atau Dinas strategis dalam peningkatan pembelajaran Pariwisata tetapi realita khusus geografi. (f). Unsur media dilapangan lokasi objek wisata pembelajaran lapangan ini bisa justru masih belum ada dikembangkan menjadi daya tarik pengelolaan dengan baik, dan ada pembelajar selain bidang geografi dengan loksi wisata yang belum 189
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
kajian ilmu lain seperti media dikembangakan dan dikelola. pembelajaran sejarah, ekonomi maupun sosial, dimana unsur potensi history, religi dan potensi sosial ekonomi lainnya sangat variatif Sumber : Data Primer, 2013
Tabel 2. Lanjutan Analisis SWOT Kawasan Objek Wisata Pendidikan Geografi Kabupaten Karanganyar. ANALISIS SWOT 3). Unsur eksternal Peluang yang (4). Unsur eksternal Tantangan diarahkan menjadi Kesempatan yang di jadikan Ancaman dan (Opportunities) Wisata Pendidikan Hambatan (Threats) Wisata Geografi Kabupaten Karanganyar, Pendidikan Geografi diantaranya : Kabupaten Karanganyar, diantaranya : (a). Secara umum keberadaan wisata (a). Adanya pembangunan yang potensi pendidikan geografi memberi tidak memperhatikan AMDAL peluang Kabupaten Karenganyar menjadi mengakibatkan hilangnya sense of tujuan wisata minat khusus. (b). Solusi place dan kerusakan lingkungan pengembangan pariwisata berbasis yang mengakibatkan hilangnya pendidikan geografi SMA memberikan potensi alam dan potensi asli. peluang bagi siswa dan guru untuk Seperti halnya pembangunan meningkatkan pemahamannya dalam villa, hotel maupun alih fungsi pengembangan konsep pembelajaran di lahan perkebunan di kawasan kelas. (c). Kebijakan pemerintah berkaitan hutan pinus di Kecamatan dengan otonomi daerah dapat memberikan Tawangamangu. (b). Kurangnya upaya peningkatan Daya Tarik Wisata partisipasi masyarakat, minat khusus karena memiliki unsur pemahaman yang rendah, dalam potensi pariwisata yang sangat besar di mewujudkan pengembangan Kabupaten Karanganyar. (d). Sejalan program pemerintah yaitu wisata dengan konsep pengembangan priwisata minat khusus pendidikan geografi. minat khusus (Destination Management Masalah ini disebabkan Organization atau DMO) oleh Kementrian kurangnya sosialisasi, informasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap kepada masyarakat dan kurangnya pengembangan wisata minat khusus dan pemahaman karena faktor dari daya dukung dari pengembangan wisata pendidikan mengenai usaha Semarang-Solo-Yogyakarta, Kabupaten pengembangan yang merata. (c). Karanganyar memiliki peran penting Rendahnya kepedulian terhadap sebagai daya dukung dan penyangga lingkungan oleh masyarakat yang prospek promosi yaitu dengan peningkatan mengakibatkan banyak ancaman kualitas wisata minat khusus pendidikan dalam pengembangan pariwisata geografi. (e).Unsur pengembangan pendidikan geografi secara umum. pariwisata pendidikan geografi dapat Seperti halnya : Penebangan hutan mendukung upaya pengembangan secara liar, buang sampah fasililitas wisata demi terciptanya sembarangan, dan aktivitas kenyamanan dan kesan bagi wisatawan masyarakat lainnya yang 190
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
dengan meningkatkan fasilitas pendukung seperti : Hotel, gedung konfrensi, pusat perbelanjaan spesifik dan sovenir serta daya tarik lainnya yang dapat di jual sebagai aset dalam pengembangan wisata seperti karakteristik khas Kabupaten Karanganyar.
berkaitan dengan kerusakan lingkungan. Karena potensi pariwisata Kabupaten Karanganyar didomnasi oleh faktor potensi alam dari lereng barat Gunung Lawu.
Sumber : Data Primer, 2013 jalan membuat akses sulit untuk ditempuh Dari
keempat
unsur
tersebut
baik dengan tracking maupun dengan
memberikan dampak positif dalam upaya
kendaran, Untuk fasilitas secara umum
pengembangan secara continue.
kurang menunjang terhadap kebutuhan, kenyamanan, keamanan wisatawan. Seperti halnya fasilitas media promosi, kurangnya
KESIMPULAN DAN SARAN Kendala
pengembangan
wisata
pelayanan pada objek wisata, kurangnya
minat khusus pendidikan geografi pada
profisional
kawasan wisata di Kabupaten Karanganyar
lapangan, keterbatasan kendaraan umum
dipengruhi oleh aksesibilitas, fasilitas dan
menuju
infrastruktur. Ketiga faktor tersebut menjadi
memiliki kecenderungan Banyak lokasi
faktor
wisata khusus lokasi wisata yang masuk
utama
dalam
proses
pelaksanaan
lokasi
Infrastruktur
dalam
tidak memungkinkan untuk di jangkau.
pendidikan
Seperti halnya aksesibilitas, fasilitas dan
dipromosikan oleh pengelola wisata atau
infrastruktur telah di jelaskan pada tabel
Dinas Pariwisata tetapi realita dilapangan
unsur-unsur analisis SWOT di atas yaitu
lokasi objek wisata tersebut masih belum
pada
yang
dikelola dengan baik, dan ada lokasi wisata
dijadikan kendala (Weaknesses) Wisata
yang belum dikembangakan (seperti halnya
Pendidikan
internal
Kelemahan
wisata
di
pengembanganwisata dengan kondisi yang
unsur
kreteria
wisata.
pariwisata
geografi
minat
khusus
yang
telah
Geografi
Kabupaten
lokasi wisata kampung purba Dayu). Lokasi
Untuk
aksesibilitas
ini sudah gencar di promosikan dengan
Kawasan wisata
berbagai fasilitas dan daya tarik wisata
Karanganyar.
berpengaruh terhadap Sumber Air Hangat
tetapi kenyataan di lapangan baru proses
Balong, Situs Dayu, Puncak Lawu dan
pembangunan tahap awal.
Cemoro Kandang, berada di lereng atas
Unsur potensi obyek wisata minat
Gunung Lawu.Sulit dan buruknya kondisi
khusus pendidikan geografi dikaji dengan 191
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
analisis kurikulum pembelajaran geografi
dukung promosi wisata di Kabupaten
pada SMA dengan menekankan kajian
Karanganyar.
geosfer : Hidrosfer, Biosfer, Atmosfir,
Upaya
Pedosfer
dan
Antroposfer.
pengembangan wisata
minat
Fenomena
khusus pendidikan geografi pada kawasan
pembelajaran tersebut telah dapat diketahui
obyek wisata di Kabupaten Karanganyar
jumlah
khusus
dipengaaruhi oleh unsur konsep strategi
pendidikan geografi dari 32 objek wisata
pengembangan berkelanjutan (Sustainable
menjadi 24 objek wisata karena yang
Tourism Development) 3A yaitu analisis
memiliki
dan
Atraksi (bagaimana potensi daya tarik
memiliki unsur kajian geografi (kajian
wisata pendidikan geografi), Aksesibilitas
geosfir
Biosfir,
Bagaimana
Atmosfir, Pedosfir dan Antroposfir) yang
pendidikan
sesuai dengan kurikulim KTSP dan Standar
(Bagaimana fasilitas pendukung pada objek
Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada
wisata pendidikan geografi). Dan usaha
Silabus IPS Geografi SMA. Rata-rata
pengembangan lebih rinci dilakukan dengan
kawasan objek wisata yang memiliki kajian
analisis SWOT.
pembelajaran geografi adalah wisata alam
Pemerintah
objek
wisata
potensi
:
minat
pembelajaran
Litosfir,
Hidrosfir,
potensi
kemudahan
geografi)
dan
Daerah
wisata
Amenitas
Kabupaten
dan berkaitan dengan fenomena keberadaan
Karanganyar selaku pengambil kebijakan
Gunung Lawu.
diharapkan
bisa
penelitian
ini
Sebaran wisata pendidikan geografi diaplikasikan geografi
kepada
dengan
mempertimbangkan sebagai
wisata
alternatif
kajian
potensi
pengembangan
menekankan
sebaran
pendidikan geografi dan sebagai upaya
spasial geografi yaitu Peta Sebaran Wisata
peningkatan daya
Pendidikan Geografi, Peta Potensi Wisata
keseluruhan.
minat
tarik
wisata
khusus
secara
Pendidikan Geografi dan Peta Jalur Wisata
Daya dukung masyarakat, stakeholders
Pendidikan Geografi. Semua unsur peta
dan peran serta Pemerintah Daerah dalam
tersebut telah dilengkapi dengan sistem
bersama-sama berpartisipasi dalam menjaga
informasi spasial dan potensi sehingga
kelestarian
mempermudah wisatawan untuk mengakses
sebagai aset potensi wisata minat khusus
lokasi
pendidikan
tujuan
pendidikan
wisata
geografi
minat
dan
khusus
sarana
peta
sebaran pendidikan geografi menjdi daya
wisata
lingkungan
geografi
alam
yang
dengan
morfologi Gunung
alam
didominasi
potensi
Lawu)
(karena
kajian
dan upaya
mempromosikan potensi wisata khususnya 192
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194
ISSN:2460-0768
wisata pendidikan geografi. Kebersamaan ini menjamin unsur peningkatan aset daerah sebagai pengembangan otonomi daerah dan peluang
lapangan
pekerjaan
bagi
Garrod. 2001. Brian, “Local Partisipation in the Planning and Management of Eco-tourism: A Revised Model Approach”. (Bristol: University of the West of England).
masyarakat disekitar lokasi wisata guna meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Karyono, Hari A. 1997. Kepariwisataan. Jakarta Grasido.
sebagai hasil cipta manusia dan masyarakat (man made suplay) yang tersebar di
Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian.Jakarta : Gramedia.
Kabupaten Karanganyar. Peneliti lain diharapkan dapat menindak lanjuti penelitian ini dengan pengembangan potensi
wisata
yang
bermanfaat
bagi
wisatawan secara umum domestik maupun mancanegara.
DAFTAR PUSTAKA Anonim,1999 Jateng. Penyuluhan Sadar Wisata Jawa Tengah. 1999/2000 : Semarang. Dinas Pariwisata Jawa Tengah. Aronsson, Lars.2000.” The Development of Sustainable Tourism” .(London: Continum). _________, 2003. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata (RIPP) Kabupaten Karanganyar. Karanganyar : BAPPEDA Karanganyar. Clement G. Harry. “The Future of Tourism in The Pacific and Far East”. Sources Of Tourism BPSDT. Passenger Exit Survey. 1959: 35. Fandeli Chafid. 2001. “Potensi Obyek Wisata Alam Indonesia” Dalam: Fandeli. Chafid(Ed), Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam . Yogyakarta: Liberty.
Lexy. J. Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosda Karya. Miles B. Matthew & Huberman A. Michael, 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI Press. Murphy, P.E.1985. Tourism: A Community Approach (London: Methuen). Nawawi H. Hadari, 1994. Penelitian Terapan. Yogyakarta : UGM Press. Pabundu, Tika. 1997. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Pannekoek, A.J. 1989. Garis Besar Geomorfologi Pulau Jawa. Jakarta : FM-IPA UI. Pendit, Nyoman S, 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengatar Perdana. Jakarta: Praditha Paramitha. Richard Sharpley, “Tourism and Sustainable Development: Exploring the Theoretical Divice,”Journal Of Sustainable Tourism, VIII (1), 2000: 1-19. Sujali, 1989. Pariwisata dan Kepariwisataan. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.
193
Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 2 (Juli 2015) Hal. 180 - 194 Sutopo.H.B, 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Suwantoro Gamal. 1997. Dasar – dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi. Timothy, D.J.1999. “Participatory Planning a View of Tourism in Indonesia” dalam JournalAnnuals Review of Tourism Research, XXVI (2). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Wahab, Salah. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta : Pradnya Paramita. Wardiyanta. 1996. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
ISSN:2460-0768
Proposition for Sustainable Development and Environment Conservation in Malaysia,” dalam Journal ofApplied Sciences IV (4), 2004:583-589. Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita. Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa. Zuidam, RA van. And Zuidam – Caucelado, F. I. van. 1979. TerrainAnalysis and ClassificationUsingAerialPhotograph s. Enschede : ITC. www.budpar.go.id/budpar/asp/detil.asp?c= 16&id=1102.
Yaman, Amat Ramsa & A. Mohd, “Community -based Ecotourism: New
194