PENGGUNAAN CAMPURAN DAUN PISANG KERING (Kelaras) DAN KAPAS SEBAGAI MEDIA TUMBUH JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)
Oleh : Khasril Atrisiandy, SP NIP : 197503232009011005
BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2011
PENGGUNAAN CAMPURAN DAUN PISANG KERING (Kelaras) DAN KAPAS SEBAGAI MEDIA TUMBUH JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) Oleh : Khasril Atrisiandy, SP PENDAHULUAN Budidaya jamur merang mempunyai panen yang relatif singkat yaitu sekitar satu bulan sampai dengan tiga bulan sehingga perputaran modal yang ditanam pada usaha ini, berlangsung cukup cepat. Selain itu, bahan baku untuk produksi jamur merang relatif mudah didapat, dan pengusahaannya tidak membutuhkan lahan yang luas. Oleh sebab itu, komoditas jamur merang ini dapat memberikan lebih banyak kesempatan kerja dalam upaya peningkatkan ekonomi masyarakat petani, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan patani secara umum (Hagutami, 2001). Hagutami, Y. 2001. Budidaya Jamur Merang. Yapentra Hagutani. Cianjur. 19 hal. Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang.Sebutan jamur merang berasal dari bahasa Tionghoa cǎogū ( Hanzi:草菇). Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38 °C dengan suhu optimum pada 35 °C.( http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_merang). Kandungan selulosa yang tinggi pada kapas serta Kandungan hemiselulosa yang tinggi pada kelaras pisang atau daun pisang kering menjadikan bahan ini baik sebagai media pertumbuhan jamur merang (Chang, 1982b). Chang,S.T. 1982b., Cultivation of Volvariella mushroom in Southeast Asia, him. 221-256.Didalam ST. Chang & T.H.Quinio ed., Tropical Mushroom. Hongkong: The Chinese University Press. (http: //journal.ipb.ac.id/index.php/jmi/article/viewFile/2042/1080). Kapas yang digunakan berasal dari limbah tekstil dan daun pisang kering (kelaras) berasal dari daun pisang yang sudah mengering dan merupakan limbah pertanian yang banyak dijumpai dilapangan seiring dengan banyaknya petani yang saat ini membudidayakan pisang sebagai tanaman selingan ataupun tanaman utama.
2
TUJUAN 1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan widyaiswara dalam budidaya jamur merang. 2. Mengoptimalisasi dan produktifitas sumber daya lahan BAPELTAN Jambi melalui intensifikasi budidaya jamur merang 3. Mengetahui efektifitas campuran media kompos kelaras dan kapas untuk melihat pertumbuhan dan produksi jamur merang. 4. Mengembangkan budidaya jamur merang dengan menerapkan Tekhnologi Tepat Guna di BAPELTAN Jambi. LOKASI Lokasi Kajiwidya di Balai Pelatihan Pertanian Jambi
BAHAN DAN ALAT Bahan - Daun pisang kering (kelaras) - Kapas - Dedak - Kapur - Bibit jamur Merang - Kotak Kayu 60 cm x 80 cm x 20 cm Alat -
15 kg 10 kg 2 kg 0,75 Kg 1 buah
Skop pengaduk kompos media Garu Plastik terpal sebagai penutup pengomposan Karung Parang Ember
METODE Tabel 1. Pembuatan Media produksi yang terdiri : Perlakuan Perbandinga Jlh. Bahan (Kg) n Kelaras Kapas Kelaras : Kapas 2 : 1 15 10
Tambahan Bahan Kompos (Kg) Kapur Dedak 0,75 2
Pengomposan untuk Media Tanam: 1. Media tanam jamur merang dibuat dari campuran kelaras pisang dan Kapas yang merupakan limbah pertanian. 2. Kelaras dipotong-potong dahulu sebelum digunakan. 3. Kelaras dan kapas direndam secara terpisah dalam air selama 1-2 jam, setelah itu kapas diuraikan dengan tangan 3
4. Kelaras dan kapas dikomposkan selama 20 hari. Selama pengomposan dilakukan pembalikan bahan sebanyak tiga kali, yaitu dengan selang waktu lima hari. 5. Pada waktu pembalikan ditambahkan kapur 3% dan dedak 8%,Tabel 1. Kelaras yang digunakan disusun berlapis-lapis sambil ditaburi kapur dan dedak. Tebal setiap lapisan antara 10-15 cm sampai mencapai tinggi kurang lebih satu meter, kemudian ditutup dengan plastic selama ± 4 - 5 hari Tabel 2. Waktu Pemberian bahan tambahan untuk pengomposan daun kelaras dan kapas: Bahan Tambahan Kapur Dedak
Waktu Pemberian Awal 5 10 hari hari 2 0.3 0.3 4 2
15 hari 0.4 2
Media Tanam: Perlakuan kompos sebagai media tanam yang dicobakan ialah campuran kompos kelaras dan kapas dengan perbandingan 2:1. Media kompos ditempatkan didalam rumah jamur dan dicetak dengan ukuran 60 cm x.80 cm x 20 cm. Pasteurisasi media tanam dilakukan dengan cara mengalirkan uap air panas sehingga suhu mencapai 60'C, suhu tersebut dipertahankan selama dua jam, kemudian suhu dipertahankan pada 50°C selama sepuluh jam. Gambar 1. Tempat media tanam
60 cm
80 cm 60 cm
Gambar 2. Rumah Kumbung Sederhana
Selubung Plastik
4
Gambar 3. Proses Pasteurisasi sederhana
Uap panas masuk keruangan rumah jamur Uap panas yang dialirkan melalui pipa Air yang dipanaskan dalam wadah
Api
Pembibitan : Bibit ditaburkan pada saat suhu di dalam rumah jamur telah turun mencapai 30°C. Selama pertumbuhan bibit jamur, semua pintu dan jendela ditutup rapat selama tiga hari dan tidak dibuka-buka. Selanjutnya, udara segar dialirkan ke dalam runiah jamur untuk merangsang pembentukan dan perkembangan tubuh buah jamur. Suhu di dalam rumah jamur dipertahankan sekitar 28-32°C dan jendela dibuka bila suhu terlalu tinggi.
5
Biaya Yang di Butuhkan : No Bahan dan Alat 1 Daun Pisang kering (Kelaras 2 Kapas 3 Dedak 4 Kapur (CaCO3) 5 Bibit Jamur Merang 6 Pembuatan Kotak kayu 7 Plastik Transparan Untuk rumah jamur 8 Plastik terpal untuk pengkomposan 9 Kayu Broti 2x3 10 Paku 1,5 inchi 11 Sekop 12 Garu 13 Parang 14 Ember 15 Karung JUMLAH
Satuan Kg
Banyaknya 15
Biaya @Rp 5000
Jumlah 75.000
Kg Kg Kg gram
10 2 0,75
25000 5000 5000
250.000 10.000 3.750
buah
1
100000
100.000
Meter
6
30.000
180.000
meter
2
30.000
60.000
Batang Kg buah Buah Buah Buah buah
3 0,25 1 1 1 2 2
35.000 50.000 75.000 50.000 30.000 50.000 1.500
105.000 12.500 75.000 50.000 30.000 100.000 3.000 1.054.250
Keterangan
Belum termasuk bibit jamur merang
6