MODEL PEMBELAJARAN NILAI – NILAI KARAKTER TERPADU ( CHARACTER VALUES INTEGRATED INSTRUCTIONAL MODEL ) DI SMP NEGERI 3 BANJIT KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016. Pendekatan Yang Efektif Dalam Mengembangkan Nilai – Nilai Karakter Kebangsaan Pada Peserta Didik.
Karya Ilmiah Disajikan Dalam Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tingkat Nasional Tahun 2016.
OLEH AHMAD KASMIJAN, M.Pd NIP. 19730808 199903 1 008
PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016
1
2
3
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iii DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
BAB I
PENGANTAR ...................................................................................1
BAB II RUMUSAN MASALAH.......................................................................3 BAB III PEMBAHASAN DAN SOLUSI DENGAN PEMBELAJARAN NILAI – NILAI KARAKTER TERPADU A. Pembahasan Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu....... 5 1. Tujuan Umum .................................................................................. 5 2. Tujuan Khusus.................................................................................. 6 3. Manfaat Penulisan Ilmiah................................................................. 7 4. Model dan Strategi Kegiatan...........................................................
9
5. Nilai – Nilai Karakter Bangsa..........................................................
10
B. Solusi Permasalahan Pendidikan Karakter dengan Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu....... ........................
10
1. Metode Pengumpulan data............................................................... 11 2. Metode Analisis Data....................................................................... 12 3. Penerapan Model Pembelajaran Nilai- Nilai Karakter Terpadu....... 13
BAB. IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan .............................................................................. 15 B. Rekomendasi ........................................................................... 15
4
MODEL PEMBELAJARAN NILAI – NILAI KARAKTER TERPADU ( CHARACTER VALUES INTEGRATED INSTRUCTIONAL MODEL ) DI SMP NEGERI 3 BANJIT KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2015. Pendekatan Yang Efektif Dalam Mengembangkan Nilai – Nilai Karakter Kebangsaan Pada Peserta Didik.
I. Pengantar Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Pendidikan karakter adalah wahana untuk membekali diri peserta didik sebagai generasi penerus yang memiliki kemampuan untuk belajar dari kehidupannya sendiri dan belajar menjadi arif, dan kemampuan untuk merumuskan kehidupan ke depan (learning capability) Setiap sekolah memiliki ciri yang berbeda dengan sekolah lainnya. Akan tetapi, semua sekolah memiliki kemiripan cara dalam membentuk pribadi-pribadi peserta didik melalui budaya/pembiasaan kehidupan keseharian di sekolah dengan keteladanan guru dan penanaman nilai-nilai kemuliaan hidup. Karakter pribadi setiap peserta didik akan membentuk karakter masyarakat yang akhirnya akan membentuk karakter bangsa.Berikan keteladanan untuk berlaku bijak, kritis, kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan nilai-nilai agama dan budaya kepada peserta didik agar kelak Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera, berkeadaban, dan bermartabat di mata dunia.
5
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dan merupakan sub sistem pendidikan nasional mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia. Untuk itu perlu adanya usaha-usaha yang dinamis dan inovatif ke arah peningkatan kualitas pendidikan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Guru memegang peranan sangat penting dalam mentransfer nilai-nilai karakter kebangsaan kepada peserta didik di lingkungan sekolah tanpa perlu mengucapkan apa pun. Dengan datang beberapa menit lebih awal ke kelas setiap hari, guru sudah mengajarkan nilai tepat waktu. Guru mesti menjadi teladan (role model) bagi semua nilai – nilai karakter bangsa. Mereka mesti tiba di kelas dengan tersenyum agar para siswa juga tersenyum. Guru mesti memancarkan aura kedamaian, kasih sayang, dan belas kasih. Hal ini terlihat jelas di mata dan wajah guru-guru. Guru ideal mesti memiliki kepribadian dengan nilai-nilai karakter yang terpadu di dalamnya (character values integrated personality). Mereka berbicara dengan lembut dan penuh kasih sayang. Kebaikan hati mereka terekspresi dalam perkataan, pikiran dan perbuatan mereka. Guru-guru seperti itu akan menginspirasi siswa, menyentuh hati mereka, dan menimbulkan transformasi pada diri siswa. Guru-guru seperti itu bahkan tidak perlu mengajarkan
nilai-nilai karakter kepada peserta didik
tetapi mereka akan
memunculkan nilai-nilai dan karakter yang diinginkan dari dalam diri siswa secara otomatis. Pembangunan karakter bangsa yang sudah diupayakan dengan berbagai bentuk, hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal. Hal itu tecermin dari kesenjangan sosial,ekonomi, politik yang masih besar, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai di seluruh pelosok negeri, masih terjadinya ketidakadilan hukum, pergaulan bebas dan pornografi yang terjadi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, korupsi yang dan merambah pada semua sektor kehidupan masyarakat. Semua itu menegaskan bahwa terjadi ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa yang bermuara pada (1) disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila sebagai filosofi dan ideologi
bangsa,
(2)
keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai esensi Pancasila, (3) bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, (4) memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, (5) ancaman disintegrasi bangsa, dan(6)melemahnya kemandirian bangsa.
6
Berdasarkan
permasalahan
di
atas
penulis
mencoba
mengatasi
permasalahan tersebut dengan memberikan masukan dengan menerapkan model pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model ) di SMP Negeri 3 Banjit , Kabupaten Way Kanan pada Tahun Pelajaran 2015 – 2016, serta kaitannya dengan pembangunan karakter bangsa. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab masih rendahnya penerapan pendidikan karakter bangsa di SMP Negeri 3 Banjit , Kabupaten Way Kanan, salah satunya adalah belum banyak
guru di SMP Negeri 3 Banjit, yang
mampu menjadi suri tauladan atau contoh dan mampu menerapkan pendekatan atau model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif, inovatif dan sekaligus menyenangkan,
seperti
pendekatan
PAIKEM
sehingga
memungkinkan
berkembangannya potensi siswa di sekolah, Hal ini berdasarkan hasil supervisi dan Penilaian Kinerja Guru ( PKG ) tahun yang lalu.Permasalahan – permasalahan tersebut di atas perlu diberikan upaya agar pelaksanaan pendidikan karakter bangsa menjadi lebih optimal. Membangun karakter tidak cukup hanya dengan berslogan,tetapi perlu tindakan atau aksi nyata yang berupa keteladanan untuk dapat dicontoh peserta didik. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang komprehensip meliputi ilmu pengetahuan, budi pekerti (akhlak, karakter), kreativitas, inovatif dan harus ditanamkan dalam satuan pendidikan. Berdasarkan hal di atas, maka model pelaksanaan kegiatan pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu bagi peserta didik direncanakan sedemikian rupa agar
tersebut harus disusun dan
pelaksanaan pendidikan karakter di satuan
pendidik itu terlaksana dengan maksimal agar peserta didik menjadi manusia yang unggul ( Human Excellence ) atau manusia yang utuh ( Insan Kamil ) Oleh karena itu diperlukan kreasi dan inovasi
serta kesadaran diri ( self
realization ) dari semua unsur sekolah dalam melaksanakan kegiatan sekolah baik akademik maupun non akademik dalam pembentukan karakter bangsa bagi peserta didik , termasuk diantaranya adalah dengan model pembelajaran niliai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model )
II. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah: 7
1. Bagaimana efektivitas pelaksanaan model pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model ) di SMP Negeri 3 Banjit , Kabupaten Way Kanan pada Tahun Pelajaran 2015 – 2016 dalam memperkuat keterlaksanaan pendidikan karakter ? 2. Bagaimana model atau metode yang diterapkan pada pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model ) di SMP Negeri 3 Banjit , Kabupaten Way Kanan pada Tahun Pelajaran 2015 – 2016 dalam memperkuat keterlaksanaan pendidikan karakter ?
III. PEMBAHASAN DAN SOLUSI PEMBELAJARAN NILAI – NILAI KARAKTER A. Pembahasan Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu 1. Tujuan Umum Penulisan Ilmiah a. Sebagai bentuk kreativitas dan inovasi di bidang pendidikan khususnya dalam
memperkuat keterlaksanaan
pendidikan
karakter di satuan
pendidikan, sehingga kegiatan akademik maupun non akademik dapat berlangsung menarik dan menyenangkan serta mampu memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter bangsa bagi peserta didik . b. Sebagai masukan bagi semua pihak terkait, tentang model atau metode pelaksanaan pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model )
2. Tujuan Khusus Penulisan Ilmiah a. Untuk mengetahui Bagaimana efektivitas model pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model ) dalam menumbuhkan karakter kebangsaan kepada peserta didik di SMP Negeri 3 Banjit serta dalam rangka menekan angka kenakalan peserta didik. b. Untuk mengetahui bagaiman metode atau model pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model ) yang diterapkan dalam rangka memperkuat keterlaksanaan pendidikan karakter di SMP Negeri 3 Banjit, Kabupaten Way Kanan, Tahun Pelajaran 2015 – 2016. 3. Manfaat Penulisan Ilmiah Manfaat yang diharapkan dari penulisan ilmiah ini adalah: 1. Bagi siswa. 8
Dapat memahami akan pentingnya pendidikan karakter, dalam rangka meningkatkan hasil belajar
atau mutu pendidikan di SMP Negeri 3 Banjit
dengan tumbuhnya karakter bangsa pada diri siswa serta menjadi manusia utuh ( Insan Kamil ) 2. Bagi guru. Dapat memberikan inspirasi bagi guru, bahwa salah satu langkah untuk menumbuhkan karakter bangsa bagi siswa adalah melalui pengembangan strategi
dan
pendekatan
pembelajaran
yang
dikelolanya,
termasuk
menggunakan media/alat peraga kreatif dan inovatif yang didesain sendiri serta peningkatan kompetensi kepribadian guru itu sendiri. 3. Bagi sekolah. Memberi manfaat yang sangat besar terutama dalam perbaikan pelaksanaan pendidikan karakter dan suasana lingkungan sekolah yang mendidik dan kreatif serta memberikan inspirasi bagi guru dalam pengelolaan pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler
yang sesuai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SMP Negeri 3 Banjit Kabupaten Way Kanan dan peningkatan kompetensi guru-guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan ekstrakurikuler atau kesiswaan.
4. Model dan Strategi Kegiatan Pada hakikatnya ada Ada dua jenis pendidikan yang membentuk manusia utuh ( Insan Kamil ) , yaitu satu adalah pendidikan duniawi atau wordly education dan yang kedua disebut Educare. Education (pendidikan duniawi) akan memberikan seseorang pengetahuan-pengetahuan yang akan dibutuhkan untuk mencari nafkah. Pendidikan duniawi dapat membantu seseorang menjadi sukses dalam kehidupannya. Di pihak lain, educare akan membangkitkan nilai-nilai karakter yang laten dari dalam diri dan akan mengubah orang itu menjadi orang baik. Education berkaitan dengan mendidik kepala sedangkan educare berkaitan dengan mendidik hati. Education dan educare keduanya penting. Konsep Belajar Nilai-nilai Karakter Terpadu diawali dengan interaksi dengan lingkungan. Pendidikan seperti ini pada dasamya adalah tipe education (pendidikan duniawi). Siswa belajar matematika, sains, bahasa dan mata pelajaran lainnya untuk mempersiapkan karir mereka. Tetapi, pada saat yang sama nilai-nilai karakter diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran untuk menghasilkan kedamaian dan ketenangan pikiran yang akan mempersiapkan siswa untuk perjalanan ke 9
dalam diri dan itulah disebut educare. Ketika pikiran sadar diangkat ke pikiran super sadar maka pengetahuan dan kebijaksanaan dibangkitkan dari dalam diri. Oleh karena itu dalam pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu mempunyai prinsip – prinsip sebagai berikut : 1. Nilai-nilai karakter adalah bagian integral dari semua mata pelajaran dan semua kegiatan di sekolah dan di rumah. Bahkan nilai-nilai karakter merupakan bagian terpadu dari hidup kita. 2. Delapan belas nilai – nilai karakter yang sudah dirumuskan itu merupakan satu kesatuan. Mereka tidak dapat dipisah-pisahkan. Jika satu nilai hilang maka semua nilai akan hilang. Contohnya, jika tidak ada kasih sayang dan belas kasih maka orang itu tidak mempertimbangkan orang lain terlebih dahulu tetapi lebih mementingkan diri sendiri. Maka kebajikan akan hilang. Orang itu tidak akan merasakan kedamaian bila tidak ada cinta kasih. Jika tidak ada kedamaian, kesadaran tidak bisa diangkat ke super sadar sehingga nilai kebenaran akan hilang. Tanpa kedamaian, kasih sayang, kebenaran, dan kebajikan maka akan terjadi kekerasan atau violence. 3. Nilai-nilai karakter tidak bisa diajarkan, mereka harus dibangkitkan dari dalam diri siswa. Telah menjadi suatu kesalahan di masa lampau, di mana guru-guru mengajarkan moralitas, etika, nilai-nilai, karakter yang baik, dll. sebagai mata pelajaran. Siswa bias menghafal semua itu dan lulus ujian, tetapi mereka gagal menerapkannya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Nampaknya secara umum sedang terjadi kemerosotan moral di seluruh dunia. Transformasi seseorang tidak bisa terjadi hanya melalui pengajaran, tetapi dapat dicapai melalui upaya-upaya membangkitkan kesadaran diri (self-realization), yaitu bila nilai-nilai itu muncul dari dalam diri siswa. 4. Dalam kehidupan nyata, segala sesuatu saling berkaitan (Khemmani, 2002.;145). Maka, pengalaman belajar yang baik adalah dengan pendekatan terpadu. Dalam hidup kita sehari-hari, kita tidak hanya memiliki satu nilai sepanjang hari. 5. Pembelajaran Nilai-nilai Karakter Terpadu memberi siswa kemampuan untuk memecahkan masalah dari berbagai perspektif dengan memberikan beragam pengalaman yang saling berkaitan. 6. Pembelajaran Nilai-nilai Karakter Terpadu membuka wawasan akan dunia 10
yang lebih luas bagi guru dan siswa membuat proses belajar menjadi jauh lebih menarik dan bermakna. Oleh karena itu bagi guru selain meningkatkan kompetensi kepribadiannya , guru harus mengusahakan hasil belajar atau kegiatan yang maksimal bagi peserta didiknya, selain memperhatikan isi materi yang diajarkan, sumber belajar dan media pengajaran atau media instruksional juga dipengaruhi strategi atau model – model kegiatan yang dilaksanakan. Karena dengan setrategi dan model yang disenangi peserta didik maka banyak manfaatnya , antara lain : 1. Menjadikan siswa lebih tertarik dan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Meningkatkan pemahaman/penguasaan materi dan kemampuan berfikir ilmiah siswa. 3. Memotivasi siswa agar dapat menerapkan konsep. 4. Memotivasi siswa agar dapat merancang sejumlah model alternatif, membuat dan mengerjakan modul, menguji modul dan menyempurnakan modul. Dalam pembelajaran atau kegiatan akan dapat membentuk sikap atau afektif peserta didik salah satunya adalah melalui pengkondisian,hal ini telah banyak dieksperimenkan oleh para ahli psikologi antara lain Pavlof dengan teorinya Stimulus Respons, Skinner dengan teorinya Reiforcement atau Behaviour modification. Afektif yaitu pembinaan sikap mental ( menatal attitude) yang mantap dan matang sebagai penjabaran sikap amanah rosulullah SAW, indikator dari seseorang yang mempunyai kecerdasan ruhaniah adalah sikapnya yang selalu ingin menampilkan sikap yang ingin dipercaya ( kredibel), menghormati dan dihormati. Bersikap adalah merupakan wujud keberanian untuk memilih secara sadar , setelah itu ada kemungkinan untuk ditindak lanjuti dengan mempertahankan pilihan lewat argumen yang bertanggung jawab, kukuh dan bernalar ( Harnowo,2003:190) 5. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini. a. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan 11
pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama. b. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsipprinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sebagai warga negara. c. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa. d. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini. Tabel . 1 Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa NILAI 1. Religius
DESKRIPSI Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
12
NILAI
DESKRIPSI agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi
berbagai
hambatan
belajar
dan tugas,
serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9.
Rasa
Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
Tahu
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.
Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan
Kebangsaan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11.Cinta Tanah Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan Air
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai Sikap Prestasi
dan
tindakan
yang
mendorong
dirinya
untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,
Komuniktif
dan bekerja sama dengan orang lain.
13
NILAI 14. Cinta Damai
DESKRIPSI Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca 16. Peduli Lingkungan
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada Sosial orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung- Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan jawab kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
B. Solusi Permasalahan Pendidikan Karakter Dengan Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu (Character Values Integratet Instructional Model ) 1. Metode Pengumpulan Data Efektivitas tindakan model pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instructional Model ) dapat dilihat dari data aktivitas, respon positif dan nilai penilaian kinerja guru ( PKG ) khususnya kompetensi kepribadian. Metode yang digunakan untuk memperoleh data-data tersebut adalah: a. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi siswa. b. Menyebarkan kuisioner. Data ini digunakan untuk mengetahui respon siswa tentang dalam kegitan akademik maupun non akademik. c. Melihat Dokumen angka penilaian kinerja guru ( PKG ) khususnya kompetensi kepribadian, 2. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, yaitu data aktivitas siswa, respon dan angka atau nilai PKG dari PTK di sekolah tersebut. a. Penilaian Aktivitas Kegiatan
Siswa Baik Akademik maupun Non
Akademik Kriteria penilaian setiap aspek yang diamati pada lembar observasi dengan notasi yang ditunjukkan pada tabel berikut:
14
Tabel 2. Kriteria Penilaian Untuk Lembar Observasi No Kriteria Penilaian 1 Kurang 2 Cukup 3 Baik ( Sudjana, 1995:77)
Notasi K C B
Skor Nilai 1 2 3
Kisaran nilai untuk setiap kriteria penilaian
Tabel 3. Kisaran Skor Penilaian untuk Lembar Observasi Siswa No 1 2 3
Kriteria Penilaian Kurang Cukup Baik
Kisaran Skor 7 – 11 12 – 16 17 – 21
b. Penilaian Respon Siswa Tabel 5. Skor Jawaban setiap Item Pertanyaan Angket Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) (Arikunto, 2002)
Skor 4 3 2 1
Analisis angket respon siswa ini dilakukan dengan menghitung rata-rata skor respon siswa dengan rumus sebagai berikut: Jumlah Skor Respon Positif Siswa =
x 100% Jumlah Siswa X Jumlah Butir Soal X Skor Tertinggi
Hasil perhitungan dari respon siswa tersebut kemudian di analisis menggunakan kriteria penilaian sesuai dengan kriteria penilaian lembar angket respon siswa sebagai berikut: Tabel 4. Kriteria Penilaian Lembar Angket Respon Siswa No 1 2 3 4
Kriteria Penilaian Sangat Positif (SP) Positif (P) Negatif (N) Sangat Negatif (SN)
Persentase 75,6% ≤ x ≤ 100% 50,6% ≤ x ≤ 75,5% 25,6% ≤ x ≤ 50,5% 0% ≤ x ≤ 25,5%
X = Respon Siswa Sumber: Modifikasi penelitian 2006 dalam firdaus (2009:61)
15
3. Penerapan Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu. a. Strategi Penerapan Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu. Rencana persiapan kegiatan
yang berkaitan dengan penerapan model
pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu, maka hal – hal yang dipersiapkan antara lain : 1) Mengadakan sosialisasi kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dan siswa pada akhir tahun ajaran baru, dalam menghadapi tahun ajaran baru 2015- 2016. 2) Membentuk kepanitian Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam masa kerja satu tahun. 3) Membuat rencana program dan jadwal kegiatan 4) Mempersiapkan format lembar observasi. 5) Mempersiapkan kuisioner dan perangkat tes yang diperlukan untuk pengumpulan data. 6) Melaksanakan pemantauan proses kegiatan akademik dan non akademik dengan tinjauan penerapan nilai – nilai karakter 7) Memantau kedisiplinan serta motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan kegiatan rutinitas dan pembiasaan. 8) Mengadakan Pemantauan dan Penilaian Nilai – nilai karakter peserta didik yang mau dikembangkan. 9) Mengadakan Penilaian Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan khususnya kompetensi kepribadian. 10) Mengadakan Monitoring dan Evaluasi serta refleksi dalam setiap 3 bulan demi perbaikan bulan berikutnya. 11) Penyusunan Laporan hasil keterlaksanaan pendidikan karakter dalam akhir tahun ajaran.
b. Struktur Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu. Struktur model pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu, maka hal – hal yang dipersiapkan antara lain : 1) Perbaikan suasana atau iklim sekolah yang memadai. 2) Misi Sekolah atau School Mission.Siswa akan dilatih untuk menjadi seorang yang berkarakter yang baik dengan sifat penuh kasih sayang, belas kasih, sopan santun dan rendah hati, jujur, berani, berterimakasih, percaya diri, 16
berpikir yang baik, penuh pengorbanan, disiplin, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. 3) Kepemimpinan Sekolah. Kepemimpinan sekolah harus selalu menjadi teladan karakter yang baik dan menerapkan 18 Nilai Nilai Karakter Kebangsaan.
Kebijakan
yang
diberlakukan
mesti
selaras
dengan
pernyataan misi. Kepemimpinan mesti memberikan dukungan penuh untuk mencapai tujuan sekolah. Evaluasi terhadap staf raesti dipandang sebagai sebuah kesempatan untuk membimbing dan menyokong bukannya mengevaluasi dan mengkoreksi. Dalam mengelola sekolah, kepemimpinan harus bertujuan untuk membuat para guru, staf. dan siswa bahagia. Guruguru yang bahagia akan memberikan pembelajaran yang lebih baik. Staf yang bahagia akan mengabdikan energi mereka untuk melayani sekolah. Siswa yang bahagia akan belajar dengan baik. 4) Meningkatkan Kompetensi guru Khususnya kompetensi kepribadian dengan pemberian motivasi spiritual dalam setiap rapat dinas dan kegiatan MGMP tingkat sekolah. Guru mesti tidak hanya mentransfer pengetahuan dari kepala guru ke kepala siswa. melainkan guru mesti menjadi fasilitator untuk membantu siswa dalam proses belajar. Guru mesti menjadi teladan Nilai-nilai Karakter agar bisa ditiru oleh anak-anak. Guru mesti menginspirasi siswa. Guru memegang peranan sangat penting dalam mentransfer nilai-nilai karakter kepada siswa di kelas tanpa perlu mengucapkan apa pun. Dengan datang beberapa menit lebih awal ke kelas setiap hari, guru sudah mengajarkan nilai tepat waktu. Guru mesti menjadi teladan (role model) bagi semua nilai – nilai karakter. Mereka mesti tiba di kelas dengan tersenyum agar para siswa juga tersenyum. Guru mesti memancarkan aura kedamaian, kasih sayang, dan belas kasih. Hal ini terlihat jelas di mata dan wajah guru-guru. Guru ideal mesti memiliki kepribadian dengan nilai-nilai karakter terpadu di dalamnya ( character values integrated personality). Mereka berbicara dengan lembut dan penuh kasih sayang. Kebaikan hati mereka terekspresi dalam perkataan, pikiran dan perbuatan mereka. Guru-guru seperti itu akan menginspirasi siswa, menyentuh hati mereka, dan menimbulkan transformasi pada diri siswa. Guru-guru seperti itu bahkan tidak perlu mengajarkan nilai-nilai karakter tetapi mereka akan memunculkan nilai-nilai dan karakter yang diinginkan dari dalam diri siswa 17
secara otomatis. 5) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Model Pembelajaran Nilai-nilai Kemanusiaan Terpadu terdiri dari a).mengawali pelajaran dengan doa dan duduk hening, b). mengintegrasikan nilai-nilai karakter kebangsaan di dalam setiap mata pelajaran, c) mengintegrasikan Nilai-nilai Karakter kebangsaan ke dalam Antar Mata Pelajaran d) Mengadakan penilaian dan evaluasi dengan adil , obyektif dan transfaran .
c. Hasil Penerapan Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter Terpadu Di SMP N 3 Banjit Tahun Pelajaran 2015 – 2016. Berdasarkan hasil penilaian kinerja guru ( PKG ) kompetensi kepribadian yang dilakukan pada akhir kegiatan MGMP Tingkat Sekolah Guru SMP N 3 Banjit dengan pemberian Motivasi Spiritual, maka diperoleh data nilai PKG sebagai berikut : Tabel : 5 Hasil Penilaian Kinerja Guru ( PKG ) Kompetensi Kepribadian Guru SMP N 3 Banjit NO
NAMA GURU IPS
NUPTK
ASPEK KOMPETENSI KEPRIBADIAN 1
2
3
JML
RT2
1
ANITA
3450747649300003
3
4
4
11
92
2
YULIANA
1141742645300003
3
3
3
9
75
3
SAMSIYAH
8537749651300033
3
3
3
9
75
4
ENUH NURJANAH
5850749651300032
3
4
3
10
83
5
SELVI ANITASARI
6241764665300063
2
3
2
7
58
6
HARI PRASETYOWATI
2638755656300022
4
3
4
11
92
7
ASRAWATI JULIANAH
2658750652300042
3
3
4
10
83
8
LELY STIANA
2152751652300013
2
3
2
7
58
9
SAFITRI
2038761664300013
4
3
3
10
83
10
RIRIN SETYORINI
1542766666220002
4
2
4
10
83
11
SUBARI
9038743646200003
3
3
3
9
75
12
LELY STIANA
2152751652300013
3
3
3
9
75
18
13
SAFITRI
2038761664300013
3
2
3
8
67
14
RIRIN SETYORINI
1542766666220002
3
3
3
9
75
15
SUBARI
9038743646200003
2
3
2
7
58
16
SISKA WIDIYANA
1564743646200045
3
4
3
10
83
JUMLAH
48
49
49
1217
RATA – RATA
75
77
77
76,04
DAFTAR HASIL PENGAMATAN KEGIATAN KBM PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS) DI SMP N 3 BANJIT ( RESPONDEN SISWA ) Mata Pelajaran
: IPS
Nama Guru
: Selvi Anitasari, S.Pd
Kelas
: IX. A
Siklus Ke
: Siklus 1
NO
NAMA SISWA
ASPEK PENGAMATAN NILAI KARAKTER KKr
KKl
Kre
Tg Jw
Hrg
JML
RT2
1
ADE ANRIO
3
2
3
4
1
13
2,60
2
AGUNG PRATAMA
1
2
3
4
1
11
2,20
3
AMIL MAWADAH
3
2
3
4
1
13
2,60
4
AMRI PANGESTU
1
2
3
4
1
11
2,20
5
ANTON
4
2
3
4
1
14
2,80
6
ARJUN KURNIAWAN
3
2
3
4
1
13
2,60
7
DECKY PRAMANA
2
2
3
4
1
12
2,40
8
DELA AYU LISTIANA
4
2
3
4
1
14
2,80
9
DEVI PURWANTI
1
2
3
4
1
11
2,20
10
DOKI AGUS SAPUTRA
3
2
3
4
1
13
2,60
11
ELMA ELPIA
1
2
3
3
1
10
2,00
12
FIKI DAMARA
3
2
3
3
1
12
2,40
13
HANDAYANI
2
2
3
4
1
12
2,40
14
HENGKI APRIYANSAH
3
2
3
3
1
12
2,40
15
JANIK
4
2
3
3
1
13
2,60
16
KADARSAH
3
2
3
3
1
12
2,40
17
KHOIRONNISAK
1
2
3
3
1
10
2,00
18
MAWAR PUTERI YANTI
3
2
3
3
1
12
2,40
19
META WULANDARI
2
2
3
3
1
11
2,20
20
MUHAMAD SAMBA
3
2
3
3
1
12
2,40
21
NOVEY RYANSYAH A.S.
1
2
3
3
1
10
2,00
22
NUR ROHMAN
3
2
3
4
1
13
2,60
23
PUTRI WAHYUNI
4
2
3
4
1
14
2,80
24
RIKI KASAN DRA
3
2
3
4
1
13
2,60
25
RINA ANISTA SARI
2
2
3
4
1
12
2,40
26
ROBBI SUKARNO
3
2
3
4
1
13
2,60
27
SADLI MUSTOPA
4
2
3
4
1
14
2,80
JUMLAH
330
66,00
SKOR
12,22
3,06
19
IV. KESIMPULAN DAN HARAPAN PENULIS A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan di atas , maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan model kegiatan pembelajaran nilai – nilai karakter terpadu ( Character Values Integratet Instuctional Model ) di SMP Negeri 3 Banjit , Kabupaten Way Kanan pada Tahun Pelajaran 2015 – 2016 , sangat efektif dalam
memperkuat
keterlaksanaan
pendidikan
karakter
bangsa
dan
mengurangi angka kenakalan peserta didik . Hal ini dapat dilihat dari data aktivitas kegiatan akademik maupun non akademik serta respon guru maupun peserta didik dan hasil PKG khususnya kompetensi kepribadian guru. 2. Model Pembelajaran Nilai – Nilai Karakter terpadu ini, dapat berhasil dengan baik apabila semua unsur yang ada di sekolah terlibat dalam proses belajar peserta didik . Nilai-nilai karakter dan budaya bangsa yang dapat dintegrasikan ke dalam Kegiatan akademik dan non akademik antara lain : tanggung jawab, disiplin, mandiri, semangat gotong royong, kebersamaan, persahabatan, kesetiakawana,
persaudaraan diantara sesama, kerjasama,
sikap tertib.
B. Harapan Yang Diharapkan Penulis Rekomendasi yang disampaikan dalam Penulisan ini adalah: 1. Bagi Guru-guru memiliki tugas yang paling penting untuk mentransformasi para peserta didik mereka. Guru memegang masa depan bangsa. Tetapi guru-guru pertama-tama harus mengubah diri mereka sendiri. 2. Bagi Orang tua perlu diketahui bahwa mereka adalah guru di rumah. Orang tua dan guru harus bekerja bersama-sama agar berhasil dalam tugas membantu anak – anak mereka dalam pembentukan nilai – nilai karakter bangsa. 3. Bagi guru dan
Para pemimpin harus menjadi teladan nilai-nilai
karakter
kebangsaan , sehingga anak-anak kita akan memiliki teladan untuk ditiru. 4. Bagi pemerintah mesti menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi proses
belajar yang akan menghasilkan orang – orang baik di masyarakat dari pada menghasilkan orang – orang hebat tanpa nilai – nilai karakter kebangsaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, 2008, Perencanaan Pembelajaran , Pengembangan Standar Kompetensi Guru, Bandung, PT Remaja Rosda Karya. Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara. Dimyati. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Depdikbud. Djamarah, S.B. 2008. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Hamalik, Oemar. 1999. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung. Sinar Baru Prasetyo. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia. Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Dalam Belajar Mengajar. Jakarta. Grafindo Persada Sutrisno, Sandra Pratama. 2016. “Pengertian Respon”. Disajikan di http://pratamasandra.wordpress.com/2016/05/11/pengertian-respon/ diunduh tanggal 15 Maret 2016. Sudjana, N. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya
21