i
SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH PADA SISWA KELAS IV SD N 4 MELINGGIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Oleh:
Oleh: I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM: 09.8.03.51.30.1.5.1435
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2013
ii
SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI
Telah melalui proses bimbingan dan disetujui Pada tanggal: 25 Juli 2013
MENYETUJUI: PEMBIMBING I,
Drs. Tri Djoko Setyono, M. Pd NIP.: 19511022 198303 1 002
PEMBIMBING II,
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP.: 19550212 198603 1 002
MENGETAHUI, KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP.: 19550212 198603 1 002
iii
TIM PENGUJI
UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
PENGUJI UTAMA,
Drs. I Made Wena, M. Si NIP.: 19650219 199203 1 003
PENGUJI PEMBANTU I,
Drs. Tri Djoko Setyono, M. Pd NIP.: 19511022 198303 1 002
PENGUJI PEMBANTU II,
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP.: 19550212 198603 1 002
iv
DITERIMA OLEH PANITIA UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
PADA HARI : Selasa TANGGAL : 27 Agustus 2013
KETUA,
Prof. Dr. Wayan Maba NIP.: 19581231 198303 1 002
SEKRETARIS,
Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd NIP.: 19550212 198603 1 002
v
MOTTO:
TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN SELAMA KITA MASIH MAU BERUSAHA DAN TERUS BERUSAHA. JANGAN MENYERAH, HIDUP ADALAH PILIHAN
vi
Sebentuk karya ini aku persembahkan kepada Ajik tercinta : I Gusti Ngurah Sutarjana Ibu tercinta : Ni Luh Silatri Adik tercinta : I Gusti Ngurah Kusuma Wardana Putra (terima kasih atas doa, dukungan, kasih sayang, dan pengorbanan yang tiada ternilai. Kalian adalah semangat dan mativator terbesarku dalam menyelesaikan pendidikan ini)
Sebuah nama yang selalu ada dihati : I Ketut Somadata (terima kasih atas perhatian, bantuan, dukungan, doanya, dan kasih sayangnya. Terima kasih juga selalu support ayu dan selalu ada dalam suka maupun duka.)
Buat temen-temen seperjuangan angkatan 2009
(terima kasih friend atas semangat dan perjuangan kalian I LOVE YOU ALLL.)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat asung kertha wara nugraha Beliau, sehingga skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Cacah Pada Siswa Kelas IV SD N 4 Melinggih Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang pendidikan matematika di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, masukan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil, sehingga dalam kesempatan yang baik ini disampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat. 1. Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar beserta staf, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan selama mengikuti pendidikan. 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar beserta staf, atas petunjuk dan saran-saran yang bermanfaat selama mengikuti pendidikan. 3. Kepala Perpustakaan Universitas Mahasaraswati Denpasar beserta staf, atas dukungan dan fasilitas yang diberikan selama mengikuti pendidikan.
viii
4. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun skripsi ini. 5. Bapak Drs. Tri Djoko Setyono, M. Pd, selaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran, keantusiasan, kecermatan, ketelitian, telah meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, semangat, motivasi, petunjuk, inspirasi dan pemikiran-pemikiran dari awal penyusunan hingga terselainya skripsi ini tepat pada waktunya. 6. Bapak Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd, selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran, keantusiasan, kecermatan, ketelitian, telah meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, semangat, motivasi, petunjuk, inspirasi dan pemikiranpemikiran dari awal penyusunan hingga terselesainya skripsi ini tepat pada waktunya. 7. Segenap Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan motivasi selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika dalam menyusun skripsi ini. 8. Ibu Ni Nyoman Supadmi, S. Pd selaku kepala SD N 4 Melinggih yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang dipimpin.
ix
9. Bapak Ida Bagus Agung Era Suryawan, A.Ma selaku guru kelas IV SD N 4 Melinggih yang telah banyak memberikan bantuan selama penulis mengadakan penelitian sehingga dapat memperoleh data yang diperlukan. 10. Seluruh keluarga tercinta Bapak, Ibu, Adik yang senantiasa dengan tulus memberikan cinta kasih, doa, motivasi, dan dukungan moril maupun materiil, hingga dapat menyelesaikan studi di UNMAS Denpasar. 11. Rekan-rekan mahasiswa khususnya Program Studi Pendidikan Matematika yang telah banyak memberikan motivasi dan sumbangan pikiran dalam penyusunan skripsi ini serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati dan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.
Jik Denpasar, 20 Agustus 2013
Pe P
P
Peneliti
x
DAFTAR ISI
ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... . i LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii LEMBAR TIM PENGUJI ............................................................................ iii LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv MOTTO ......................................................................................................... v KATA PERSEMBAHAN ............................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii ABSTRAK .................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ........................................................................ 6 D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7 F. Penjelasan Istilah ......................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11 A. Teori Konstruktivisme ............................................................... 11 B. Pembelajaran Kooperatif ........................................................... 19 C. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ........................................... 23 D. Hakekat Belajar Matematika...................................................... 28 E. Aktivitas Belajar ........................................................................ 29 F. Prestasi Belajar........................................................................... 32 G. Operasi Hitung Bilangan cacah ................................................. 35 H. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan ..................................... 41 BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 44 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................ 44 B. Kehadiran Peneliti ...................................................................... 45 C. Lokasi dan Subyek Penelitian .................................................... 46 D. Data dan Sumber Data ............................................................... 46 E. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 47 F. Metode Analisis Data ................................................................ 49 G. Tahap – Tahap Penelitian........................................................... 52
xi
H. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 58 A. Hasil Penelitian .................................................................................. 58 1. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa ................................. 59 2. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ................................... 60 B. Pembahasan ....................................................................................... 61 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 66 A. Simpulan ........................................................................................... 66 B. Saran .................................................................................................. 66 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 68 LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 01. Tabel Perkembangan Kognitif Piaget ....................................................... 16 02. Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif ............................... 23 03. Skor Perkembangan .................................................................................. 27 04. Kriteria dan Predikat Kelompok dalam Pembelajaran Kooperatif ........... 28 05. Lima Indikator Aktivitas Siswa dengan Masing – masing Tiga Indikator .................................................................................................... 31 06. Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI ........................... 41 07. Kriteria Penskoran Tes Essay ................................................................... 48 08. Jadwal Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 58 09. Rangkuman Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa ........................ 59 10. Rangkuman Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa ........................... 60 11. Hasil Analisis Skor Perkembangan Individu ............................................ 61 12. Persentase Peningkatan Skor Perkembangan Individu ............................. 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 01. Peta Konsep Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian ........................... 35 02. Desain PTK Model Kurt Lewin ................................................................ 45
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
Halaman
Daftar Nama .................................................................................... Nama Kelompok ............................................................................. Penentuan Waktu Efektif ................................................................ Silabus ............................................................................................. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (01) Siklus I .......................... Lembar Kerja Siswa (01) Siklus I ................................................... Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (01) Siklus I ......................... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (02) Siklus I .......................... Lembar Kerja Siswa (02) Siklus I ................................................... Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (02) Siklus I ......................... Pengembangan Tes Akhir Siklus I .................................................. Tes Akhir Siklus I ........................................................................... Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I ................................................. Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa .................................. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar 01 ................................ Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar 02 ................................ Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................... Rangkuman Skor Kuis 01 dan Kuis 02 Siklus I ............................. Skor Perkembangan Individu Siklus I ............................................ Rangkuman Skor Perkembangan Kelompok Siklus I ..................... Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ............................................... Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Siklus I ................................. Catatan Lapangan Siklus I .............................................................. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (03) Siklus II ......................... Lembar Kerja Siswa (03) Siklus II ................................................. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ............................... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (04) Siklus II ......................... Lembar Kerja Siswa (04) Siklus II ................................................. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa (04) Siklus II ........................ Pengembangan Tes Akhir Siklus II ................................................ Tes Akhir Siklus II .......................................................................... Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II ................................................ Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 03 ...................... Hasil Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 04 ...................... Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ............................. Rangkuman Skor Kuis 03 dan 04 Siklus II ..................................... Skor Perkembangan Individu Siklus II ........................................... Rangkuman Skor Perkembangan Kelompok Siklus II ...................
70 71 72 74 77 86 92 93 99 102 103 105 109 110 111 112 113 115 116 117 118 119 121 122 128 131 132 137 139 140 142 145 147 148 149 151 152 153
xv
39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.
Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II .............................................. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Siklus II ................................ Catatan Lapangan Siklus II ............................................................. Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ............................ Persentase Peningkatan Rata-rata Skor Prestasi Belajar Siswa ( X ), Daya Serap (DS), dan Ketuntasan Belajar (KB) .................. Surat Ijin Penelitian ........................................................................ Surat Keterangan Penelitian ............................................................ Surat Pernyataan Keaslian Penulisan .............................................. Riwayat Hidup ................................................................................ Dokumentasi Penelitian ..................................................................
154 155 157 158 159 161 162 163 164 165
xvi
ABSTRAK Karisma Dewi Utari. I Gusti Ayu. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Cacah Pada Siswa Kelas IV SD N 4 Melinggih Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Pembimbing: (1) Drs. Tri Djoko Setyono, M. Pd, (2) Drs. I Gusti Ngurah Nila Putra, M. Pd. Kata Kunc i: Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar, TAI Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika dan pengamatan yang dilakukan di kelas IV SD N 4 Melinggih tahun pelajaran 2013/2014 ditemukan beberapa masalah, diantaranya siswa jarang bertanya, siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru sehingga tidak adanya interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa itu sendiri. Dengan kata lain siswa hanya bersifat pasif dan hanya mendengarkan penjelasan guru. Hal tersebut diduga penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa. Disamping itu prestasi belajar siswa masih rendah hal ini dapat dilihat pada hasil ulangan umum siswa kelas III semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan rata-rata kelas 63,25, daya serap 63,25% dan ketuntasan belajar hanya mencapai 54%. Dengan data tersebut prestasi belajar matematika siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diinginkan yaitu 65. Permasalahan yang akan dicari jawabannya adalah apakah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih tahun pelajaran 2013/2014. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD N 4 Melinggih tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 16 orang. Data yang dikumpulkan meliputi: (1) data aktivitas belajar siswa yang dikumpulkan dengan teknik observasi, (2) data prestasi belajar siswa dikumpul dengan teknik tes. Kedua data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan sampai dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 6,78 dengan kategori cukup aktif dan pada siklus II sebesar 9,5 dengan kategori aktif. Berdasarkan analisis data prestasi belajar siswa diperoleh bahwa rata-rata nilai prestasi belajar siswa, daya serap, dan ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II berturut – turut sebesar 64,9 dan 73,6, 64,90% dan73, 60%, 68,75% dan 87,5%. Persentase peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar, daya serap dan
xvii
ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: “13,40%”, “13,40%” dan “27,27%.” Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih tahun pelajaran 2013/2014. Sehingga pada guru-guru SD disarankan untuk menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di SD agar dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan (potensi diri) dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan yang mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi
xix
kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang. Pendidikan yang relevan harus berstandar pada empat pilar dalam menyukseskan pendidikan, yaitu: 1) learning to know, yakni siswa mempelajari sesuatu untuk mendapatkan pengetahuan; 2) learning to do, yakni siswa belajar menggunakan pengetahuannya untuk mengembangkan ketrampilan; 3) learning to be, yakni siswa belajar menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup; dan 4) learning to live together, yakni siswa belajar untuk menyadari adanya saling ketergantungan sehingga perlu kesadaran untuk saling menghargai antar sesama manusia (Trianto, 2010:5). Melalui pendidikan, setiap individu semestinya disediakan berbagai kesempatan belajar sepanjang hayat, baik untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap maupun untuk dapat menyesuaikan diri dengan dunia yang kompleks dan penuh dengan saling ketergantuan. Pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam pendidikan formal di sekolah dicapai bentuk pemberian atau penyajian mata pelajaran. Matematika merupakan ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak siswa di sekolah
xx
memandang matematika sebagai pelajaran yang paling sulit. Padahal matematika merupakan mata pelajaran yang banyak berguna dan merupakan salah satu mata pelajaran yang di ujikan dalam Ujian Nasional. Melihat kondisi tersebut, sangatlah penting untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika pada setiap jenjang pedidikan agar menghasilkan siswa dengan prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha yang dirasakan mampu untuk meningkatkan prestasi belajar yang selama ini masih tergolong rendah. Banyak faktor di dalam pembelajaran yang mempengaruhi prestasi belajar antara faktor satu dengan yang lainnya saling terkait yaitu faktor siswa, sarana dan prasarana serta faktor guru. Faktor siswa sebagai peserta didik merupakan faktor yang penting dalam proses belajar-mengajar. Namun, dalam kenyataannya siswa mengalami kendala-kendala yang senantiasa dapat menghambat aktivitas dan kreativitas siswa. Oleh karena itu seorang pendidik harus sanggup menciptakan suasana belajar yang nyaman serta mampu memahami sifat peserta didik yang berbeda dengan anak yang lain. Karena dengan mengerti dan memahami bahwa setiap siswa berbeda, maka secara otomatis seorang pendidik akan mampu memposisikan dirinya dihadapan masing-masing individu anak didik. Dalam semua jenjang pendidikan, pelajaran Matematika memiliki porsi terbanyak dibandingkan dengan pelajaran-pelajaran yang lain. Tetapi kenyataan yang terjadi selama ini, sebagian besar siswa malah menganggap matematika sebagai pelajaran yang menakutkan. Padahal ketidaksenangan terhadap suatu
xxi
pelajaran berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Karena tidak senang akan membuat siswa enggan dan malas untuk belajar. Dan secara langsung akan berpengaruh pada aktivitas dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan selama melakukan observasi di kelas III SD N 4 Melinggih, secara umum aktivitas dan prestasi belajar siswa masih kurang, hal ini ditandai dengan kurang aktifnya siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung seperti: siswa jarang bertanya, siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru sehingga tidak adanya interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa itu sendiri. Dengan kata lain siswa hanya bersifat pasif dan hanya mendengarkan penjelasan guru. Disamping itu prestasi belajar siswa masih rendah hal ini dapat dilihat pada hasil ulangan umum siswa kelas III semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan rata-rata kelas 63,25, daya serap 63,25% dan ketuntasan belajar hanya mencapai 54%. Dengan data tersebut prestasi belajar matematika siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang diinginkan yaitu 65. Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: (1) Guru (pendidik) selama ini dalam mengajar masih menggunakan model konvensional yaitu menjelaskan, memberi contoh dan dilanjutkan latihan soal sehingga pembelajaran masih didominasi oleh guru dan tidak menyentuh ranah dimensi siswa itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). (2) Guru (pendidik) selama ini kurang memberikan peluang kepada siswa untuk mengkontruksi konsep-konsep matematika, siswa hanya menyalin apa yang dikerjakan guru
xxii
selama mengajar. (3) Selama guru mengajar siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide dan mengkonstruksi sendiri dalam menjawab soal latihan yang diberikan oleh guru. (4) Dalam proses belajar mengajar guru tidak pernah membentuk siswa dalam belajar kelompok sehingga siswa tidak pernah berdiskusi dengan temannya. Seiring dengan uraian di atas maka timbul keinginan untuk memperbaiki pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI). Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar, yang siswanya memiliki kemampuan yang heterogen atau berbeda tingkat kecepatannya menerima pelajaran dan memecahkan permasalahan yang diberikan. Pada dasarnya bentuk ini merupakan kombinasi antara belajar secara individu. Siswa tetap dikelompokkan, tetapi siswa belajar dengan kemampuan dan kecepatan masing-masing. Masing-masing anggota kelompok saling membantu dan mengecek. Team Assisted Individualization (TAI) dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan caranya sendiri dan kemudian bisa saling mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung dalam kelompoknya. Keberhasilan dari tiap individu menentukan keberhasilan kelompok, sehingga diperlukan kemampuan interaksi sosial yang baik dalam kelompok. Kelompok ini dapat pula meningkatkan interaksi antar ras, agama, dan etnik. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk dapat
xxiii
menimbulkan semangat dan aktivitas dalam belajar matematika yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI. B. Fokus Penelitian Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. 2. Apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014 dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
D. Tujuan Penelitian
xxiv
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014 dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014 dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan pembelajaran matematika. Adapun manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Diharapkan siswa yang dijadikan subjek dalam penelitian ini mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik dan lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah. 2. Bagi Guru Dapat memberi wawasan dan pengetahuan bagi guru yang dilibatkan dalam penelitian ini tentang model pembelajaran yang inovatif sehingga dapat
xxv
dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas. 3. Bagi Sekolah Diharapkan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran selain pembelajaran secara konvensional untuk diterapkan di sekolah baik pada bidang studi matematika maupun pada bidang studi yang lain. F. Penjelasan Istilah Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran, terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini maka dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Meningkatkan Aktivitas Menurut Tim Penyusun kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:1198) “meningkatkan artinya menaikkan, mempertinggi, memperhebat.” Daryanto (1997:403) mengemukakan bahwa“Meningkatkan adalah menjadikan lebih baik.” Sedangkan menurut Badudu (2001:27) “aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kesibukan.” Dan menurut Tim Penyusun kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:23) “aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan.” Dari uraian di atas, yang dimaksud dengan meningkatkan aktivitas adalah menaikkan keaktifan yang dilaksanakan dalam tiap bagian supaya menjadi lebih baik.
xxvi
2. Prestasi Belajar Menurut Daryanto (1997:400) “prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dari yang telah dilakukan atau dikerjakan.” Sedangkan menurut Tim Penyusun kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:892) “prestasi adalah sebagai suatu yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan pada tingkatan tertentu.” Menurut Rusman (2010:134) “belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan.” Sedangkan menurut Tim Penyusun kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:17) “belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.” Dari uraian di atas, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan suatu kegiatan belajar yang dapat berupa kemampuan kognitif yang nampak dari perilaku dan sikap mental seseorang. Secara operasional prestasi belajar dalam penelitian ini dinyatakan dengan skor yang diperoleh siswa dari tes prestasi belajar matematika siswa. 3. Penerapan Menurut Tim Penyusun kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005:1180) “penerapan adalah proses, era, perbuatan, menerapkan.” Sedangkan menurut Atom (2010:1) penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
xxvii
kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersususun sebelumnya. Dari uraian di atas, yang dimaksud dengan penerapan adalah suatu perbuatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan tertentu. 4. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI terdiri dari dua istilah yaitu: pembelajaran kooperatif dan pembelajaran kooperatif tipe TAI. Menurut Rusman (2010:202) pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan. Sedangkan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang diawali dengan siswa secara individual belajar materi pelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru, lalu hasil belajarnya dibawa ke kelompok, dimana semua anggota kelompok bertanggung jawab atas penyelesaian dari keseluruhan tugas sebagai tanggung jawab bersama. Sedangkan menurut Pratni (2011:9) pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah pembelajaran kooperatif yang mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual yang berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa.
xxviii
Dari uraian di atas yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual yang berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa, siswa dibentuk dalam kelompok belajar yang terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa, yang siswanya memiliki kemampuan yang heterogen atau berbeda tingkat kecepatannya menerima pelajaran dan memecahkan permasalahan yang diberikan kepada siswa melalui tugas atau soal yang dikerjakan secara individu tetapi tetap dalam kelompoknya.
xxix
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Konstruktivisme 1. Pengertian Konstruktivisme Teori konstruktivisme merupakan salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan yang kita miliki merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri. Teori konstruktivisme menekankan satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Menurut Rahayu (dalam Wila, 2011:19) “konstruktivisme adalah suatu teori tentang pengetahuan yang berakar di filosofi, psikologi, dan curbernetics.” Sedangkan menurut Isjoni (2011:30) “konstruktivisme adalah suatu pandangan bahwa siswa membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada.” Secara lebih rinci, Driver dan Bell (dalam Isjoni, 2011:34) mengemukakan prinsip-prinsip konstruktivisme dalam pembelajaran yaitu: (a) hasil pembelajaran tidak hanya tergantung dari pengalaman pembelajaran diruang kelas, tetapi tergantung pula pada pengetahuan pelajar sebelumnya, (b) pembelajaran adalah mengkonstruksi konsepkonsep, (c) mengkonstruksi konsep adalah proses aktif dalam diri pelajar, (d) konsep-konsep yang telah dikonstruksi akan dievaluasi yang selanjutnya konsep tersebut diterima atau ditolak, (e) siswalah yang
xxx
sesungguhnya paling bertanggung jawab terhadap cara dan hasil pembelajaran mereka, dan (f) adanya semacam pola terhadap konsepkonsep yang dikonstruksi pelajar dalam struktur kognitifnya. Tokoh yang selanjutnya mengembangkan konstruktivisme dalam proses pembelajaran adalah Jean Piaget dan Vigotsky. Jean Piaget adalah Biolog pertama yang menulis konstruktivisme dalam teori tentang perkembangan kognitif dan dalam epistemology genetic serta disebarkan secara luas. Selanjutnya Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dan lingkungan sosial dalam pembentukan pengetahuan, interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang dapat memicu perkembangan kognitif seseorang. Dari dua tokoh di atas keduanya menekankan pentingnya keaktifan seseorang dalam belajar, hanya saja Vigotsky lebih menekankan pentingnya lingkungan sosial, sedangkan Piaget lebih menyoroti pembentukan pengetahuan secara individual. Lebih lanjut pentingnya interaksi dalam pembelajaran baik secara sosial ataupun secara individual, konstruktivisme menempatkan interaksi teman sebaya menjadi lebih penting dan ini dapat dilakukan melalui “Kelompok Belajar.” Lord (dalam Setyono, 2011:1) berpendapat bahwa kelompok belajar kooperatif (Cooperative Learning) memegang peranan penting dalam penerapan konstruktivisme. Suparno (dalam Setyono, 2011:1) merangkum prinsip – prinsip konstruktivisme dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: (a) Pengetahuan dibangun siswa sendiri baik secara personal maupun sosial, (b) Pengetahuan tidak dapat
xxxi
dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid itu sendiri untuk menalar, (c) Murid aktif mengkonstruksikan terus menerus sehingga selalu terjadi perubahan konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah, (d) Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa berjalan mulus. Dari rangkuman di atas menunjukkan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi kognitif siswa melalui proses aktifnya dalam berinteraksi dengan lingkungan dan dalam belajar setiap siswa dipandang mempunyai cara sendiri yang cocok untuk melakukan pengkonstruksian. Sedangkan mengajar bukan memindahkan gagasan – gagasan guru kepada siswa melainkan dipandang sebagai bentuk partisipasi guru sehingga memungkinkan siswa “membangun sendiri” pengetahuannya. Guru dalam mengajar harus menguasai materi, menyajikan materi sesuai dengan struktur kognitif siswa, serta menggunakan model pembelajaran yang cocok. 2. Teori Perkembangan Kognitif Menurut Piaget Ahli psikologi kognitif yang paling terkemuka ini, Jean Piaget, melihat kanak-kanak sebagai murid aktif yang belagak seperti “saintis kecil”. Mereka membina teori sendiri tentang bagaimana dunia berfungsi dan mencari jalan untuk mengesahkan hati nurani ini. Penyelidikan Piaget tertumpu kepada bagaimana manusia memperoleh ilmu pengetahuan, yang biasanya dipanggil sebagai “soalan epistemology”. Piaget berpendapat bahwa di sepanjang hayat,
xxxii
manusia melalui satu urutan empat peringkat pemikiran secara kualitatif (Hanafira, 2010:08). Bayi memperoleh ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman sensori penglihatan, pendengaran, sentuhan, rasa dan bau. Kanak-kanak prasekolah berkembang daripada peringkat memperoleh ilmu pengetahuan tentang dunia melalui persepsi mereka terhadap pengalaman sendiri di dunia. Kanak-kanak yang lebih dewasa mulai mengaplikasikan peraturan logik untuk memahami bagaimana dunia berfungsi. Remaja, dan Dewasa berkembang ke peringkat di mana mereka boleh mengaplikasikan logik kepada situasi andaian (hypothetical). Sebagai tambahan, Piaget percaya bahwa manusia senantiasa mencoba memberi pengertian tentang dunia dengan membuat membandingkan kepahaman dalaman mereka tentang bagaimana dunia berfungsi dengan persekitaran luaran. Piaget mengemukakan empat prinsip konsep diantaranya adalah satu proses berterusan menyusun maklumat dan pengalaman ke dalam sistem mental atau kategori. Sistem mental atau kategori persepsi dan pengalaman ini dinamakan skema. Ia sebenarnya adalah pembinaan asas blok pemikiran yang membolehkan kita berfikir. Contoh skema adalah skema minimum, skema kategori, skema penyelesaian masalah matematik dan lain-lain. Untuk memahami teori Piaget perlu dimengerti beberapa istilah baku yang digunakan menjelaskan proses seseorang dalam membangun pengetahuan. Istilah – istilah tersebut antara lain : a) Skema dan Skemata
xxxiii
Skema adalah struktur mental dan kognitif seseorang. Skema digunakan untuk memproses dan mengidentifikasikan rangsangan yang datang dari luar. Seorang anak yang baru lahir mempunyai sedikit skema yang dalam perkembangannya kemudian menjadi lebih umum, lebih terperinci dan lebih lengkap. Schemata adalah hasil kesimpulan atau bentukan mental, konstruksi, hipotesis, seperti : intelek, kreativitas, kemampuan dan naluri. Skemata seseorang dibentuk sepanjang waktu merupakan taraf pengertian dan pengetahuan seseorang saat itu tentang dunia sekitarnya. Skemata merupakan konstruksi jadi bukan tiruan tentang dunia sekitarnya. b) Asimilasi Asimilasi adalah proses kognitif, dengan asimilasi seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Proses asimilasi berjalan terus namun tidak mengubah skema yang ada, melainkan memperkembangkan skemata. Dengan asimilasi orang mengadaptasikan atau mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru sehingga pengertian seseorang berkembang. c) Akomodasi Jika dalam menghadapi rangsangan atau pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasi dengan skema yang telah dimiliki, maka seseorang akan mengakomodasi, yaitu membentuk skema baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dengan rangsangan tersebut.
xxxiv
d) Ekuilibrasi Proses asimilasi dan akomodasi diperlukan dalam perkembangan kognitif seseorang. Dalam perkembangan intelek seseorang terdapat proses ekuilibrium (equilibrium), yaitu pengaturan diri secara mekanis untuk menyeimbangkan proses asimilasi dan proses akomodasi. Disekuilibrium (disequilibrium) adalah keadaan tidak seimbang antara asimilasi dengan akomodasi. Ekuilibrasi (equilibration) adalah proses dari disekuilibrium ke ekuilibrium. f) Teori Adaptasi Intelek Piaget berpendapat bahwa mengerti adalah suatu proses adaptasi intelektual. Melalui proses tersebut pengalaman – pengalaman dan ide – ide baru diinteraksikan dengan apa yang sudah diketahui seseorang yang sedang belajar untuk membentuk struktur pengertian baru. Piaget membedakan empat taraf perkembangan kognitif seseorang, yaitu: 1) Taraf Sensori Motor, taraf sensori motor berkembang pada anak sejak lahir sampai umur 2 tahun. Selama taraf ini seseorang anak belum berfikir dan menggambar suatu kejadian atau objek secara konseptual meskipun perkembangan kognitif sudah mulai ada, yaitu dibentuknya skemata. 2) Pra Operasional, pada taraf pra-operasional, yang berkembang pada umur 2 sampai 7 tahun, mulailah berkembang kemampuan berbahasa dan beberapa bentuk pengungkapan. Pengungkapan pra-logika juga mulai berkembang. 3) Taraf Operasional Kongkrit, pada taraf operasional kongkrit, yang berkembang pada umur 7 sampai 11 tahun, anak mengembangkan kemampuan menggunakan
xxxv
pemikiran logis dalam berhadapan dengan persoalan – persoalan kongkrit. 4) Taraf Operasional Formal, pada taraf operasional formal (11 sampai 15 tahun) anak sudah mengembangkan pemikiran abstrak dan penalaran logis untuk macam – macam persoalan. Secara garis besar, tahap-tahap perkembangan itu dapat dituliskan dengan ciri-cirinya yang khususnya dalam sebuah skema pada Tabel 01. Tabel Perkembangan Kognitif Piaget sebagai berikut: Tabel 01. Tabel Perkembangan Kognitif Piaget SensoriTahap Pra-Operasi Operasi Konkret motor 0 sampai 2 2 sampai 7 Umur 7 sampai 11 tahun Tahun Tahun Dasar Tindakan dan Simbolis/baha Transformasi Pemikiran meniru sa dan intuitif, reversibel dan imaginal. kekekalan,masih konkret Saat Sekarang Mulai yang Masih terbatas Pemikiran “tidakkekonkretan sekarang”
Ciri-ciri Lain
Refleks, kebiasaan, pembedaan sarana dan hasil.
Egosentris
Decentering, seriasi, klasifikasi, konsep bilangan, waktu, probabilitas, kausalitas
Operasi Formal 11 tahun Keatas Deduktif hipotesis dan induktif, abstrak Meninggalkan yang sekarang dan memulai yang mendatang Kombinasi, proporsi, referensi ganda, dua reversibel, fleksibel
Dalam setiap taraf di atas skema seseorang berkembang. Secara konseptual perkembangan kognitif berjalan dalam semua level perkembangan pemikiran seseorang dari lahir sampai dewasa. Pengetahuan dibentuk oleh individu secara terus-menerus dan skemata dewasa dibangun dari skemata anak. Dengan asimilasi seseorang mencocokkan rangsangan dengan skemata yang ada,
xxxvi
dan dengan akomodasi dia mengubah skema yang ada agar menjadi cocok dengan rangsangan yang dihadapi. Ekuilibrasi adalah mekanisme internal yang mengatur kedua proses tersebut. Demikian paham konstruktivis yang dikembangankan oleh Piaget ini seterusnya tersebar dalam pertemuan ilmiah ataupun penelitian. Implikasi teori konstruktivisme Piaget dalam pembelajaran menurut Suparno (dalam Setyono, 2011:4) disebut sebagai berikut: (a) Memusatkan perhatian kepada berpikir atau proses mental anak, tidak sekedar pada hasilnya, (b) Mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar, (c) Memaklumi adanya perbedaan individu dalam kemajuan perkembangan. Seluruh siswa tumbuh dan melewati urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan tersebut berlangsung dalam kecepatan yang berbeda. Oleh karena itu guru harus melakukan upaya untuk mengatur kegiatan kelas dalam kelompok-kelompok kecil dari pada dalam bentuk klasikal. 3. Teori Perkembangan Sosial Menurut Vygotsky Vygotsky menekankan pentingnya pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran. Lingkungan sekitar siswa meliputi orang-orang, kebudayaan, termasuk pengalaman dalam lingkungan tersebut. Vygotsky menekankan pada pentingnya hubungan antara individu dan lingkungan sosial dalam pembentukan pengetahuan yang menurut beliau, bahwa interaksi sosial yaitu interaksi individu tersebut dengan orang lain merupakan faktor terpenting yang dapat memicu
xxxvii
perkembangan kognitif seseorang. Vygotsky berpendapat (dalam Indien, 2012:03) bahwa proses belajar akan terjadi secara evisien dan efektif apabila anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana dan lingkungan yang mendukung (supportive), dalam bimbingan seseorang yang lebih mampu, guru atau orang dewasa. Vigotsky mengemukakan bahwa perkembangan kognitif adalah hasil interaksi sosial dalam konteks budaya dan pembelajaran yang terjadi saat siswa berada dalam “Zone of Proximal Development” atau dalam ambang batas kesiapan intelektualnya terhadap pengetahuan yang akan dipelajari . Inti teori sosio kultur Vigotsky dalam pembelajaran ditempatkan sebagai interaksi anak dengan orang dewasa (ahli atau guru) melalui konsep “instructional scaffolding” yaitu secara bertahap mengurangi bantuan dan bimbingan kepada siswa dalam proses pembelajaran dan disesuaikan dengan Zone of Proximal Development siswa. Dengan hadirnya teori perkembangan sosial menurut Vygotsky ini, banyak pemerhati pendidikan yang mengembangkan model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran peer interaction, model pembelajaran kelompok, dan model pembelajaran problem poshing. Konstruktivisme menurut pandangan Vygotsky menekankan pada pengaruh budaya. Vygotsky berpendapat fungsi mental yang lebih tinggi bergerak antara inter-psikologi (interpsychological) melalui interaksi sosial dan intrapsikologi (intrapsychological) dalam benaknya. Internalisasi dipandang sebagai transformasi dari kegiatan eksternal ke internal.
xxxviii
Ini terjadi pada individu bergerak antara inter-psikologi (antar orang) dan intra psikologi (dalam diri individu). B. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2010:202), dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara siswa dengan siswa. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari cooperative learning. Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Pembelajaran Secara Tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. b) Didasarkan pada Manajemen Kooperatif
xxxix
Manajemen seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya mempunyai tiga fungsi, yaitu: Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. c) Kemauan untuk Bekerja Sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. d) Keterampilan Bekerja Sama Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan melaksanakan pembelajaran secara kooperatif antara lain: 1) Meningkatkan hubungan antar individu. Dalam pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan belajar kepada siswa untuk terlibat aktif, mempunyai rasa tanggung jawab, dan meningkatkan interaksi dalam mencapai sasaran belajar. 2) Memberikan dukungan pada interaksi sosial, karena akan tertanam sikap saling menghargai pendapat teman yang merupakan cerminan dari sikap ilmiah, meningkatkan ketekunan, ketabahan, dan keuletan dalam mengerjakan tugas-tugas. 3) Memupuk rasa percaya diri dan
xl
meningkatkan aktualitas konsep dan masing-masing siswa. 4) Meningkatkan pencapaian/produktivitas akademik karena adanya rasa saling keterikatan antar anggota dalam kelompok, peningkatan pola-pola interaksi, rasa tanggung jawab, dorongan untuk kreatif, hal ini akan dapat meningkatkan pencapaian/produktivitas akademik/hasil belajar. Menurut Jhonson & Jhonson dan Suton (dalam Trianto, 2010:60-61), terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu: (1) saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok. (2) interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal ini, terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan berlangsung secara alamiah karena kegagalan seseorang dalam kelompok mempengaruhi suksesnya kelompok. Untuk mengatasi masalah ini siswa yang membutuhkan bantuan akan mendapatkan dari teman sekelompoknya. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama. (3) tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa dalam hal: (a) membantu siswa
xli
yang membutuhkan bantuan, dan (b) siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada hasil kerja teman sekelompoknya. (4) ketrampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar kooperatif, selain dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa bersikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok akan menuntut ketrampilan khusus. (5) proses kelompok. Belajar kooperatif tidak berlangsung tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik. Jhonson & Jhonson (dalam Trianto, 2010:57) menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara berkelompok. Zamroni (dalam Trianto, 2010:57) mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada level individual. Disamping itu, pembelajaran dengan kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial di kalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat. 2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Menurut Rusman (2011:211) terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, sebagai berikut
xlii
Tabel 02. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tahap Tingkah laku Guru Guru menyampaikan tujuan pelajaran yang akan Tahap 1 Menyampaikan Tujuan dan dicapai pada kegiatan pelajaran dan menekankan Memotivasi Siswa pentingnya topik yang akan dipelajari dan memotivasi siswa belajar. Guru menyajikan informasi atau pokok-pokok Tahap 2 Menyajikan Informasi materi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau melalui bahan bacaan. Guru menjelaskan kepada siswa begaimana Tahap 3 Mengorganisasikan Siswa caranya belajar kelompok dan membimbing setiap ke dalam Kelompokkelompok agar melakukan kerjasama secara kelompok Belajar efektif dan efesien. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar Tahap 4 Membimbing Kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Bekerja dan Belajar Guru mengevaluasi hasil belajar secara individual Tahap 5 Evaluasi tentang materi yang telah dipelajari. Guru mencari cara-cara untuk menghargai kerja Tahap 6 Memberikan Penghargaan kelompok maupun hasil belajar berdasarkan hasil evaluasi.
C. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Menurut Athe (2012:10) pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah suatu model pembelajaran dimana pada awal pembelajaran siswa secara individual belajar materi pelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru, lalu hasil belajarnya dibawa ke kelompok-kelompok, dimana semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Sedangkan menurut Pratni (2011:9) pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah pembelajaran kooperatif yang mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual yang berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa, dan jika memang demikian.
xliii
Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar, yang siswanya memiliki kemampuan yang heterogen atau berbeda tingkat kecepatannya menerima pelajaran dan memecahkan permasalahan yang diberikan. Pada dasarnya bentuk ini merupakan kombinasi antara belajar secara individu. Siswa tetap dikelompokkan, tetapi siswa belajar dengan kemampuan dan kecepatan masing-masing. Masing-masing anggota kelompok saling membantu dan mengecek. Ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah terdapat kombinasi antara belajar secara kooperatif dengan belajar secara individu. Kooperatif TAI dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk saling mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung. Kelompok ini dapat pula meningkatkan interaksi antar ras, agama, etnik, dan memudahkan pengelolaan kelas karena dengan ada satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru mendapatkan satu asisten untuk setiap anggota kelompok. Siswa dapat lebih aktif dan kreatif mengembangkan ide-ide serta konsep matematika yang mereka miliki dan akan memotivasi siswa untuk lebih menyenangi dan ingin tahu lebih dalam mengenai pelajaran matematika itu sendiri sehingga akan memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar matematikanya. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini memiliki 8 komponen, kedelapan komponen adalah sebagai berikut: (a) Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri dari 4 sampai 6 siswa. (b) Placement Test yaitu
xliv
pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (c) Curriculum materials yaitu materi yang dikerjakan oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang ada. (d) Teaching Group yaitu pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. (e) Whole-Class Units yaitu pemberian materi oleh guru pada waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. (f) Team Study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkan. Para siswa mengerjakan unit – unit mereka dalam kelompok mereka atau dengan kata lain siswa diberikan untuk mengerjakan soal secara individu terlebih dahulu kemudian setelah itu mendiskusikan hasilnya dengan kelompok masing – masing. (g) Fast Test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa, misalnya dengan memberikan kuis. (h) Team Score and Team Recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. Menurut Slavin (dalam Pratni, 2011:30).
1. Manfaat Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Menurut Pratni (2011;63) terdapat lima manfaat dari pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu sebagai berikut: 1) siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran yang berlangsung; 2)
xlv
siswa dapat menyelesaikan masalah dengan bermacam-macam interpretasi dan jawaban; 3) siswa dapat menyelesaikan masalah dengan bermacam-macam metode penyelesaian; 4) siswa terbiasa untuk berpikir kreatif dan kritis; 5) siswa terlatih untuk melakukan proses melihat kembali terhadap perhitungan yang dilakukan. 2. Manfaat Pembelajaran Individual dalam Kooperatif Tipe TAI Pembelajaran individual mendidik siswa untuk belajar secara mandiri, tidak menerima pelajaran secara mentah dari guru. Melalui pembelajaran individual ini, siswa akan dapat mengeksplorasi pengetahuan dan pengalamannya sendiri untuk mempelajari materi pelajaran. 3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Menurut Heru (2010:5) terdapat enam langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) yaitu sebagai berikut: 1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi dalam menyelesaikan soal secara individu yang sudah dipersiapkan oleh guru. 2) Guru menyampaikan pokok materi secara singkat yang akan dipelajari oleh siswa. 3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, gender dan suku yang berbeda. 4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok, guru sebagai
xlvi
fasilitator dan motivator, semua tugas terselesaikan dengan benar dan dimengerti seluruh anggota kelompok. 5) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual untuk menentukan skor perkembangan. 6) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan rata-rata perolehan skor perkembangan. Peskoran tim atau kelompok diberikan tiap akhir pembelajaran. Skor kelompok merupakan rata-rata dari skor individu, yang selanjutnya digunakan untuk menentukan skor perkembangan kelompok dalam rangka pemberian penghargaan terhadap kelompok. Perhitungan skor perkembangan sebagai berikut: Langkah 1: Menentukan skor dasar Setiap siswa diberikan skor berdasarkan skor-skor kuis yang lalu. Langkah 2: Menghitung skor kuis terkini Siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan pelajaran terkini. Langkah 3: Menghitung skor perkembangan Siswa mendapatkan skor perkembangan yang besarnya ditentukan oleh skor dasar dan skor kuis terkini. Konversinya dapat dilihat pada Tabel 03 berikut. Tabel 03. Skor Perkembangan No 1 2 3 4 5
Skor Kuis/Tes (X) Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar Skor dasar sampai 10 poin di atasnya Lebih dari 10 poin di atas skor dasar Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar)
Skor Perkembangan 5 10 20 30 30
Menghargai prestasi kelompok, yaitu kelompok super, kelompok hebat dan kelompok baik. Kriteria tersebut seperti disajikan dalam Tabel 04 berikut Tabel 04. Kriteria dan Predikat Kelompok dalam Pembelajaran Kooperatif Kriteria Penghargaan Kelompok Penghargaan 15
20
Kelompok Baik
xlvii
Keterangan :
Kelompok Hebat 20 25 Kelompok Super 25 30 = rata-rata skor perkembangan kelompok.
D. Hakekat Belajar Matematika Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein dan mathenem yang berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensi (Arifin, 2010:1). Kata matematika berasal dari perkataan latin matematika yang mulanya diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan dan ilmu (knowledge, science). Kata matheimatike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Pendefinisian matematika sampai saat ini belum ada kesepakatan yang bulat, namun demikian dapat dikenal melalui karakteristiknya. Sedangkan karakteristik matematika dapat dipahami melalui hakekat matematika. (Arifin, 2010:2) mengemukakan bahwa hakekat matematika berkenan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan dengan konsepkonsep yang abstrak. Selanjutnya dikemukakan bahwa apabila matematika dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan maka simbol- simbol formal diperlukan untuk membantu memanipulasi aturan-aturan yang beroperasi di dalam struktur-struktur. Sedangkan (Soedjadi dalam Arifin, 2010:2)
xlviii
berpendapat bahwa simbol-simbol di dalam matematika umumnya masih kosong dari arti sehingga dapat diberi arti sesuai dengan lingkup semestanya. Matematika merupakan ilmu deduktif yaitu tidak menerima generalisasi yang didasarkan pembuktian secara induktif, tetapi generalisasinya yang didasarkan pembuktian secara deduktif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya matematika berkenaan dengan ide – ide atau konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan generalisasinya didasarkan pada pembuktian secara deduktif.
E. Aktivitas Belajar 1. Pentingnya Aktivitas dalam Belajar Aktivitas dalam belajar sangat diperlukan, karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam proses belajar-mengajar. Aktivitas disini tidak sebatas pada aktivitas fisik saja, namun juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Dengan demikian aktivitas diartikan sebagai sesuatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat proses belajar untuk mencapai hasil belajar. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam pembelajaran perlu ditekankan adanya aktivitas siswa baik secara secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Dalam kegiatan belajar segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri,
xlix
penyidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun jasmani. Hal ini menunjukkan setiap orang yang belajar harus aktif sendiri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan belajar, subjek didik harus aktif berbuat. Dengan kata lain, bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Semakin tinggi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas maka secara tidak langsung proses belajar siswa berlangsung dengan baik. 2. Jenis-jenis Aktivitas Belajar Menurut Diedrich (dalam Wila, 2011:28) terdapat 8 jenis-jenis aktivitas belajar, yaitu: 1) kegiatan-kegiatan visual seperti: membaca, melihat gambargambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain; 2) kegiatan-kegiatan lisan atau oral seperti: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan bertanya; 3) kegiatan-kegiatan mendengarkan seperti: mendengarkan suatu permainan instrument musik dan mendengarkan siaran radio; 4) kegiatan-kegiatan menulis, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin; 5) kegiatan-kegiatan menggambar seperti: menggambar, membuat grafik dan diagram; 6) kegiatan-kegiatan metrik, yaitu: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model persepsi, bermain, berkebun, dan berternak; 7) kegiatan-kegiatan mental, seperti: menganggap, mengingat,
l
memecahkan soal, menganalisa, mengambil keputusan; 8) kegiatan-kegiatan emosional, seperti: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa dalam belajar matematika yaitu 1) Antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran, 2) Usaha siswa dalam mengaitkan realitas yang digunakan dengan konsep yang dipelajari, 3) Interaksi siswa dengan guru, 4) Interaksi siswa dengan siswa, 5) Aktivitas belajar siswa dalam kelompok, dan 6) Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi yang telah disampaikan guru (menurut Tim PKG dalam Wila, 2011:30). Faktor-faktor tersebut di atas saling berkaitan satu sama lain. Artinya bahwa aktivitas belajar siswa selain dipengaruhi oleh partisipasi siswa dalam pembelajaran juga dipengaruhi oleh peran guru dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini aktivitas belajar siswa dilihat pada setiap komponen dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI, dapat dilihat pada Tabel 05 berikut. Tabel 05. Lima Indikator Aktivitas Belajar Siswa dengan Masing-Masing Tiga Deskriptor No
Indikator
1
Aktivitas saat siswa mengerjakan tugas secara individu.
2
Aktivitas saat siswa belajar kelompok.
Deskriptor a. Siswa menerima tugas dengan antusias. b. Siswa menyelesaikan soal dengan seksama. c. Siswa berusaha menyelesaikan tugas secara individual. a. Siswa menerima tugas kelompok dengan tanggung jawab. b. Siswa membantu teman dalam kelompok yang menghadapi masalah. c. Siswa menunjukkan peran aktif
li
3
Aktivitas saat siswa mengerjakan tes/kuis
3
Aktivitas saat siswa mengerjakan tes/kuis Aktivitas saat siswa diberi penghargaan.
4
5
Aktivitas saat siswa merangkum hasil pembahasan.
dalam kelompok. a. Siswa mengerjakan tes/kuis dengan baik. b. Siswa mengerjakan tes/kuis secara individu. c. Siswa memperhatikan waktu saat mengerjakan tes/kuis. a. Siswa memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang berhasil mendapatkan penghargaan. b. Siswa menerima penghargaan dari guru dengan gembira. c. Siswa mengucapkan selamat kepada kelompok yang berhasil mendapatkan penghargaan. a. Siswa mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan. b. Siswa menyempurnakan kesimpulan yang dinyatakan oleh temannya. c. Siswa merespon pertanyaan (kesimpulan) temannya.
F. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Djamarah dalam Pratni (2011:27) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi” dan “belajar”, antara kata “prestasi” dan “belajar” mempunyai arti berbeda. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yakni perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah suatu yang telah dicapai pada tingkatan tertentu dengan melakukan kegiatan yang dipelajarinya untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.
lii
Dari uraian di atas, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu yang telah dicapai pada tingkatan tertentu dengan melakukan kegiatan yang dipelajarinya untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.
2. Ciri-ciri Prestasi Belajar Menurut Arifin (dalam Pratni, 2011:28) terdapat 5 ciri-ciri prestos belajar, yaitu: 1) Prestasi belajar merupakan lambang pemuasan hasrat ingih tahu, 2) Prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, 3) Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan, 4) Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan, dan 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak didik. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Wasty (2009:104) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu. Yang termasuk ke Dalam faktor individu antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. 2) Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial. Sedangkan yang faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru, dan cara dalam mengajarnya, lingkungan
liii
dan kesempatan yang ada atau tersedia dan motivasi sosial. Faktor guru yang mengajar dengan cara konvensional juga sangat berpengaruh, karena siswa tidak bisa menyampaikan pendapat atau bertanya jika kurang mengerti tentang pelajaran yang diajarkan. Sedangkan menurut Mulyasa (dalam Pratni, 2011:27) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, pada garis besarnya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) faktor eksternal yakni kondisi lingkungan di luar siswa, (2) faktor internal yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, dan (3) faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran. Selain itu faktor dari guru juga sangat berpengaruh Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas menunjukkan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Artinya pelaksanaan dan hasilnya sangat ditentukan oleh faktor-faktor di atas. Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan pada gilirannya akan memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik. Selain itu, guru juga perlu memperbaiki proses belajarmengajar di dalam kelas, salah satunya dengan pembelajaran secara kooperatif, yaitu kooperatif TAI. Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar, yang siswanya memiliki kemampuan yang heterogen atau berbeda tingkat kecepatannya dalam menerima
liv
pelajaran dan memecahkan permasalahan yang diberikan. Ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah terdapat kombinasi antara belajar secara kooperatif dengan belajar secara individu. Kooperatif TAI dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk saling mengajar (peer tutoring) dan saling mendukung. G. Operasi Hitung Bilangan Cacah Bilangan cacah merupakan himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah nol. BILANGAN CACAH
Mengurutkan Bilangan cacah
Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan cacah
Nilai Tempat
Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
Perkalian
Pembagian
Bilangan kelipatan 10 dengan bilangan satu angka
Pembagian tanpa sisa dengan cara bersusun
Bilangan dua angka dengan satu angka
Membagi bilangan dengan dua bilangan lain secara berturutturut
Bilangan tiga angka dengan satu angka Mengalikan tiga bilangan satu angka
Hasil Bagi Dan Sisa Hasil Pembagian
lv
Gambar 01. Peta Konsep Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian 1. Mengurutkan Bilangan Cacah a) Nilai Tempat Perhatikan lambang bilangan 16.724. lambang bilangan ini terdiri dari 5 angka. Angka 1 di tempat ratusan, nilainya 10.000. Angka 6 di tempat puluhan, nilainya 6.000. Angka 7 di tempat ribuan, nilainya 700. Angka 2 di tempat puluhan, nilainya 20. Angka 4 di tempat satuan, nilainya 4. Lambang bilangan 16.724 dapat ditulis dalam bentuk penjumlahan: 16.724 = 10.000 + 6.000 + 700 + 20 + 4 16.724 = 1 puluhan + 6 ribuan + 7 ratusan + 2 puluhan + 4 satuan. b) Membandingkan dan Mengurutkan Bilangan Cacah Untuk membandingkan dua bilangan, maka perlu diketahui nilai tempatnya. Contoh: Uang Ani Rp. 17.500,00. Uang Juki Rp. 15.450,00. Coba bandingkan manakah yang lebih besar nilainya? Jawab: Perhatikan angka 7 pada bilangan 17.500 yang menempati nilai ribuan. Perhatikan pula angka 5 pada bilangan 15.450 yang menempati nilai ribuan.
lvi
7 > 5. Jadi, 17.500 > 15.450. Uang Ani lebih dari uang Juki karena 17.500 > 15.450. Uang Juki lebih kecil dari uang Ani karena 15.450 < 17.500. 2. Perkalian Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama. Perhatikan contoh berikut: 4
5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20
5
4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. Jika n adalah sebarang bilangan bulat positif, maka:
n a
aa a ...a sebany akn suku
Ada beberapa jenis perkalian dalam bilangan: a) Mengalikan bilangan kelipatan 10 dengan bilangan satu angka Contoh: 6
10 = …
Caranya adalah sebagai berikut. Perhatikan bahwa 6 1 = 6 Tambahkan angka 0 di belakang hasil perkalian. Jadi, 6 10 = 60. b) Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka Contoh: 86 4 = …
lvii
Caranya adalah sebagai berikut. 86 4
4 6 = 24 tulis 4 simpan 2 4 8 = 32 tambah 2 = 34 ditulis 34
344 Jadi, 86 4 = 344 c)
Mengalikan bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka
Contoh: 836 5 = … Caranya adalah sebagai berikut. 836 5
5 6 = 30 tulis 0 simpan 3 5 3 = 15 + 3 = 18 tulis 8 simpan 1 5 8 = 40 + 1 = tulis 41
4.180 Jadi, 836 5 = 4.180 d) Mengalikan tiga bilangan satu angka Contoh: 8
6
7=…
Jawab: 8
6
7 = 48
7
= 336 3. Pembagian Pembagian adalah pengurangan secara berulang dengan bilangan yang sama hingga hasil akhirnya nol. Perhatikan contoh berikut: 12 : 4 = …
lviii
Jawab: 12 – 4 – 4 – 4 = 0
(ada 3 kali pengurangan berulang)
Jadi, 12 : 4 = 3. Ada beberapa jenis pembagian dalam bilangan: a)
Membagi dua bilangan tanpa sisa
Contoh: 52 : 4 = … Langkah 1 1 4 √5 2 4 _ 1 Langkah 2 1 4 √5 2 4 _ 12 Langkah 3 13 4 √5 2 4 _ 12 12 0 Jadi, 52 : 4 = 13.
5:4=1 1 4=4
sisa 1
(angka 2 turun)
12 : 4 = 3 4 3 = 12
b) Membagi bilangan dengan dua bilangan lain secara berturut-turut Contoh: 144 : 9 : 2 = … Jawab:
lix
16 9 144 9 54 54 0 Hasil 144 : 9 = 16 Langkah 2. Hitung 16 : 2 Contoh:
8 2 16 16 0 Jadi, 144 : 9 : 2 = 8. c)
Pembagian bilangan dengan sisa
Contoh: 53 : 3 = … Jawab: 17 3 53
hasil
3 21 2 sisa Jadi, 53 : 3 = 17 sisa 2. 4. 8
Perkalian dan Pembagian
690 : 5 = …
Hitung dulu 8
690 = 5. 520
Kemudian hitung 5.520 : 5 Jawab:
lx
1104 5 5.520 5 5 5 20 20 0 Jadi, 8 690 : 5 = 1.104.
H. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Cacah Adapun langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI yang diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa, dapat dilihat dalam Tabel 06 berikut. Tabel 06. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pendahuluan a. Melakukan absensi
Waktu
a. Mendengarkan guru dan mengucapkan kata hadir b. Memperhatikan guru dan mengingat teman sekelompoknya
15 menit
a. Siswa menerima LKS yang telah diberikan dan mengerjakan
70 menit
b. Mengumumkan penempatan siswa dalam kelompok tetapi siswa masih ditempat asal. c. Mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya c. Memberi jawaban yang terkait materi yang atas pertanyaan yang akan dibahas dengan diberikan oleh guru. memberi pertanyaan pancingan. d. Memberikan motivasi d. Mendengarkan kepada siswa tentang perlunya mengenal perlunya mengenal serta dan mempelajari mempelajari materi yang materi yang akan akan diberikan. diberikan. Kegiatan Inti a. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara
lxi
individu, serta membimbing siswa yang mengalami masalah Kegiatan Inti
dengan cara memberikan pertanyaan arahan sehingga siswa sendiri yang berhasil memecahkan masalah tersebut. b. Guru menyampaikan pokok materi yang akan dipelajari oleh siswa. c. Mengelompokkan siswa berdasarkan kooperatif learning yaitu siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi yang terdiri dari 4 sampai 6 orang. d. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil kerja mereka masingmasing di dalam kelompok dan membimbing siswa dalam belajar kelompok jika ada masalah dalam diskusi kelompok. e. Guru memberikan kuis ke masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu.
Penutup
secara individu dan bertanya kepada guru jika terdapat masalah dalam mengerjakan LKS.
70 menit
b. Siwa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti c. Secara mandiri siswa mencari kelompoknya masing-masing sesuai dengan arahan guru.
d. Secara berkelompok mendiskusikan hasil yang telah diperoleh sebelumnya dalam kerja secara mandiri tersebut.
e. Secara mandiri siswa membaca dan memahami materi serta mengerjakan soal-soal dalam kuis yang telah diberikan f. Siswa/kelompok menerima penghargaan yang diberikan oleh guru.
f. Guru memberikan penghargaan kepada siswa/kelompok yang bisa menyelesaikan dengan benar. a. Guru bersama-sama siswa a. Siswa bersama-sama menyimpulkan materi guru menyimpulkan pelajaran yang baru materi pelajaran yang
20 menit
lxii
Penutup
diberikan. b. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) c. Menyampaikan materi Pertemuan selanjutnya d. Mengucapkan salam penutup
baru diberikan. b. Siswa mengerjakan PR dirumah c. Siswa belajar dirumah d. Mengucapkan salam penutup
20 Menit
lxiii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2002:3) mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (dalam Moleong, 2002:3) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research, merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan mutu praktek – praktek pembelajaran di kelas secara lebih professional (Suandhi, 2006:3). Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Kemmis & Mc Taggart. Model ini mirip pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan aleh Kurt Lewin. Hanya saja, komponen acting dan observing dijadikan satu kesatuan. Hal ini dilakukan karena dalam kenyataannya
lxiv
implementasi dari dua komponen ini tidak bisa dipisahkan, artinya: kedua kegiatan itu harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsung suatu tindakana begitu pula observasi harus dilaksanakan. Desain PTK model Kemmis & Mc Taggart digambar sebagai berikut:
Gambar 02. Desain PTK Model Kemmis & Mc Taggart B. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa terutama dalam pelajaran matematika di SD N 4 Melinggih. Kehadiran peneliti sangat diperlukan sebagai instrumen utama karena peneliti bertindak langsung sebagai perencana, pengumpulan data, menganalisis data, dan sebagai pelapor hasil dari penelitian (Moleong, 2002:4). Kehadiran peneliti tersebut telah diketahui oleh kepala
lxv
sekolah dan semua warga SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. C. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N 4 Melinggih, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2013/2014 yang siswanya sebanyak 16 orang yang terdiri dari 13 siswa laki-laki, dan 3 siswa perempuan. D. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini difokuskan untuk menjawab masalah yang dirumuskan pada bab pendahuluan penelitian ini, yaitu data hasil aktivitas dan prestasi belajar siswa yang berupa skor dan data hasil catatan lapangan. 1. Skor Skor dalam penelitian ini terdiri dari skor aktivitas belajar dan skor prestasi belajar. Kedua skor merupakan data primer, karena masing-masing diperoleh dari pengamatan dan tes secara langsung yang dilakukan peneliti terhadap subjek penelitian. 2. Catatan Lapangan Catatan lapangan diperoleh pada saat siswa belajar dan guru mengajar. Catatan lapangan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi kualitatif yang terkait dengan tindakan yang dilakukan. Hal-hal yang dicatat adalah perilaku siswa yang dapat menjadi petunjuk adanya permasalahan atau petunjuk untuk
lxvi
langkah berikutnya dan perilaku guru apakah sudah melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan benar. Catatan lapangan merupakan data primer karena diperoleh dari hasil pencatatan langsung yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat.
E. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan meliputi data aktivitas belajar siswa dan data prestasi belajar siswa. 1. Metode Pengumpulan Data Aktivitas Belajar Siswa Data mengenai aktivitas belajar siswa dikumpulkan dengan metode observasi dengan menggunakan instrument yang berupa lembar observasi. Observasi yaitu mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan kepada siswa (Suandhi, 2006:16). Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang memuat 5 indikator dengan masing-masing 3 deskriptor. Adapun indikator aktivitas belajar siswa yang telah disesuaikan dengan penelitian ini meliputi: 1) Aktivitas saat siswa mengerjakan tugas secara individu, 2) Aktivitas saat siswa belajar kelompok, 3) Aktivitas saat siswa mengerjakan tes/kuis, 4) Aktivitas saat siswa diberi penghargaan, 5) Aktivitas saat siswa merangkum hasil pembahasan. Cara pemberian skor tentang aktivitas siswa adalah sebagai berikut. Setiap indikator dari masing-masing deskriptor aktivitas belajar yang tampak dicatat pada lembar observasi dengan memberi tanda rumput. Jika deskriptor
lxvii
tampak maka diberi skor 1 dan jika deskriptor tidak tampak diberikan skor 0. Sehingga untuk skor tertinggi ideal adalah 15 dan skor terendah ideal adalah 0. 2. Metode Pengumpulan Data Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar siswa di kumpulkan dengan teknik tes, tes yang digunakan berbentuk tes objektif dan tes uraian. Tes terdiri dari 10 soal objektif dan 5 soal uraian. Data prestasi belajar siswa diperoleh melalui tes akhir siklus yang dipergunakan untuk menentukan skor peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI disetiap siklusnya. Apabila jawaban yang diberikan pada tes berbentuk obyektif benar, maka diberikan skor satu dan apabila salah diberikan skor nol. Sedangkan pada tes berbentuk uraian kriteria penskoran disajikan pada Tabel 07 berikut. Tabel 07. Kriteria Penskoran Tes Essay No Kriteria Jawaban Soal 1 Tidak memberikan sesuatu penyelesaian sama sekali 2 Mencoba memberikan penyelesaian tetapi salah total 3 Memberikan jawaban, caranya salah jawabannya benar 4 Memberikan jawaban, caranya benar jawabannya salah 5 Memberikan jawaban, caranya benar jawabannya benar
Skor 0 1 2 3 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa skor yang diperoleh pada 1 soal uraian maksimal adalah 4 dan total skor maksimal yang diperoleh adalah 20, sehingga skor maksimal ideal (SMI) yang diperoleh dari 10 soal objektif dan 5 soal uraian adalah 30. Perhitungan Nilai akhir yang diperoleh yaitu dalam skala 100 sebagai berikut. Nilai Akhir =
x 100
lxviii
Misalkan seorang siswa memperoleh skor untuk soal objektif adalah 8 dan soal uraian adalah 13 maka nilai yang diperoleh siswa tersebut sebagai berikut. Nilai Akhir =
x 100 = 70
Jadi, nilai akhir yang dipeoleh siswa tersebut adalah 70. 3. Catatan Lapangan Untuk mendapatkan data mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran diperoleh melalui catatan lapangan. Catatan lapangan dibuat pada saat pembelajaran berlangsung. Hasil dari catatan lapangan akan didiskusikan dengan guru dan teman sejawat. Hal-hal yang dicatat adalah perilaku spesifik yang dapat menjadi petunjuk adanya permasalahan dan hal itu tidak dimuat dalam lembar observasi.
F. Metode Analisis Data 1. Metode Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Data aktivitas belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Menurut Nurkancana dan Sunartana (1992:100) penggolongan aktivitas belajar berdasarkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa ( ), skor maksimum ideal (SMI), mean ideal (MI) dan standar devisiasi ideal (SDI). =
jumlah skor aktivitas belajar siswa banyaknya siswa yang diamati
lxix
MI = x SMI SDI = x MI Penggolongan aktivitas belajar siswa secara klasikal menggunakan konversi skala lima sebagai berikut: MI + 1,5 SDI ≤ MI + 0,5 SDI ≤ < MI + 1,5 SDI MI - 0,5 SDI ≤ < MI + 0,5 SDI MI - 1,5 SDI ≤ < MI - 0,5 SDI < MI - 1,5 SDI
sangat aktif aktif cukup aktif kurang aktif sangat kurang aktif
maksimum ideal (SMI) dalam penelitian ini adalah 15, sehingga dapat dihitung MI dan SDI sebagai berikut. MI = x SMI MI = x 15 = 7,5 SDI = x MI = x 7,5 SDI = 2,5 Maka kriteria penggolongan aktivitas belajar siswa menjadi: 11 9 6 4
11 9 6 4
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif
Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan optimal apabila aktivitas belajar siswa mencapai kategori “aktif”.
lxx
2. Metode Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar siswa dianalisis secara deskriptif komparatif yaitu analisis dilakukan dengan mencari rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( ), ketuntasan belajar siswa (KB) dan daya serap (DS). a) Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa Rata-rata nilai prestasi belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus: X
X
N
Keterangan: = rata-rata nilai prestasi belajar siswa = jumlah nilai siswa N = banyaknya siswa yang mengikuti tes b) Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar siswa dihitung dengan rumus: KB =
x 100%
Keterangan: KB = ketuntasan belajar = banyaknya siswa memperoleh nilai ≥ 65 N = banyaknya siswa yang mengikuti tes c) Daya Serap Daya serap dihitung dengan rumus:
lxxi
DS =
x 100%
Keterangan: DS = daya serap = rata-rata nilai prestasi siswa NTI = nilai tertinggi ideal Hasil perhitungan terhadap rata-rata nilai kelas ( ), ketuntasan belajar (KB), dan daya serap (DS) selanjutnya dikomperasikan dengan standar acuan yang ditetapkan Depdikbud (dalam Pratni, 2011:55), yaitu proses pembelajaran telah optimal, jika rata-rata nilai kelas ( ) ≥ 65, daya serap (DS) ≥ 65% dan ketuntasan belajar (KB) ≥ 85%.
G.
Tahap – Tahap Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam beberapa siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tiga tahapan, diantaranya: 1) Perencanaan (planning), 2) Tindakan (acting) dan Observasi (observing), dan 3) Refleksi (reflecting), sedangkan kegiatan pada masing-masing tahapan sebagai berikut: 1. Refleksi Awal Sebelum dilaksanakan penyusunan perencanaan tindakan, terlebih dahulu diadakan refleksi awal melalui observasi di kelas IV SD N 4 Melinggih, bahwa aktivitas belajar siswa masih kurang, hal ini ditandai dengan kurang aktifnya siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung seperti: siswa jarang bertanya,
lxxii
siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru sehingga tidak adanya interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa itu sendiri. Dengan kata lain siswa hanya bersifat pasif dan hanya mendengarkan penjelasan guru. Disamping itu prestasi belajar siswa masih rendah itu dilihat dari nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar, dan daya serap yang masih dibawah KKM. Rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa diduga disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut: (1) Guru (pendidik) selama ini dalam mengajar masih menggunakan model konvensional yaitu menjelaskan, memberi contoh dan dilanjutkan latihan soal sehingga pembelajaran masih didominasi oleh guru dan tidak menyentuh ranah dimensi siswa itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). (2) Guru (pendidik) selama ini kurang memberikan peluang kepada siswa untuk mengkontruksi konsep-konsep matematika, siswa hanya menyalin apa yang dikerjakan guru selama mengajar. (3) Selama guru mengajar siswa tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan ide dan mengkonstruksi sendiri dalam menjawab soal latihan yang diberikan oleh guru. (4) Dalam proses belajar mengajar guru tidak pernah membentuk siswa dalam belajar kelompok sehingga siswa tidak pernah berdiskusi dengan temannya. 2. Siklus I Siklus I direncanakan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian dua kali pertemuan untuk pelaksanakan tindakan dan satu kali pertemuan untuk tes prestasi belajar.
lxxiii
a) Tahapan Perencanaan Sesuai dengan permasalahan yang muncul pada refleksi awal yaitu aktivitas dan prestasi belajar siswa masih rendah, maka akan dicoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam proses pembelajaran. Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) menyusun silabus yang mengacu pada operasi hitung bilangan cacah, 2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TAI, 3) membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), 4) mempersiapkan lembar kuis, 5) membuat tes prestasi belajar siswa, 6) membuat lembar observasi untuk data aktivitas siswa. b) Tahapan Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang disusun pada tahap perencanaan yaitu pembelajaran yang mengacu pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk pokok bahasan operasi hitung bilangan cacah. Adapun langkah-langkah yang diambil antara lain: (1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi dalam menyelesaikan soal secara individu yang sudah dipersiapkan oleh guru. (2) Guru menyampaikan pokok materi secara singkat yang akan dipelajari oleh siswa. (3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 sampai 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, gender dan
lxxiv
suku yang berbeda. (4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok, guru sebagai fasilitator dan motivator, semua tugas terselesaikan dengan benar dan dimengerti seluruh anggota kelompok. (5) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual untuk menentukan skor perkembangan. (6) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan ratarata perolehan skor perkembangan. Kegiatan observasi dilaksanakan selama berlansungnya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diobservasi adalah: (1) Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran serta mengamati perilaku siswa yang menunjukan deskriptor-deskriptor pada lembar observasi, (2) Mencatat segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan tindakan. Evaluasi dilaksanakan setelah berakhirnya pelaksanaan tindakan siklus I yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan tes prestasi belajar berupa tes pilihan ganda dan uraian yang dikerjakan secara individu.
c) Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan hasil evaluasi tes prestasi belajar siswa yang diperoleh pada siklus. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan mengkaji kekurangan dan kendala yang telah dilaksanakan pada siklus I. hasil refleksi dijadikan sebagai masukan untuk penyempurnaan
lxxv
pada silkus II, sehingga kelemahan-kelemahan pada siklus I dapat ditekan semaksimal mungkin. 3. Siklus II Siklus II dilaksanakan untuk menindaklanjuti kendala yang ditemui pada siklus I. Pada siklus II langkah-langkahnya sama dengan siklus I yang meliputi empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan refleksi.Waktu pelaksanaan siklus II direncanakan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua untuk pelaksanaan tindakan. Sedangkan pertemuan ketiga dilaksanakan tes akhir siklus II. a) Tahapan Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I, untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dan kendala yang muncul dilakukan perencaan tindakan pada siklus II, maka beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1) menyusun silabus yang mengacu pada materi yang akan dipelajari, 2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TAI, 3) membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), 4) mempersiapkan lembar kuis, 5) membuat tes prestasi belajar siswa, 6) membuat lembar observasi untuk data aktivitas siswa. b) Tahapan Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II secara umum sama dengan langkah-langkah pembelajaran pada siklus I.
lxxvi
Kegiatan observasi dilaksanakan selama berlansungnya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diobservasi adalah: (1) Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran serta mengamati perilaku siswa yang menunjukan deskriptor-deskriptor pada lembar observasi, (2) Mencatat segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan tindakan. Evaluasi dilaksanakan setelah berakhirnya pelaksanaan tindakan siklus II yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan tes prestasi belajar berupa tes pilihan ganda dan uraian yang dikerjakan secara individu. c) Refleksi Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengkaji kekurangan dan kendala dari tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini dilakukan dengan mendiskusikan kendala-kendala yang dialami selama pelaksanaan siklus II. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Siklus berikutnya dilakukan jika bila pada siklus ini belum memenuhi kriteria KBM yang optimal. H. Pengecekan Keabsahan Data Untuk mengecek keabsahan data digunakan teknik triangulasi, pemeriksaan sejawat dengan guru serta melalui diskusi dengan dosen pembimbing. Menurut Moeleong (2002:178) “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.” Teknik pemeriksaan sejawat melalui diskusi dilakukan dengan cara mengekspos
lxxvii
hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. Dalam penelitian ini melibatkan dua orang teman sejawat dan seorang guru. Hasil triangulasi dan teman sejawat tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan arahan dan revisi bila diperlukan dalam upaya mendapatkan data dengan derajat kepercayaan yang diharapkan.Pengecakan keabsahan data sangat perlu dilakukan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Pengecekan keabsahan data merupakan suatu langkah untuk mengurangi kesalahan dalam proses perolehan data penelitian yang tentunya akan berimbas terhadap hasil akhir dari suatu penelitian.
lxxviii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan sampai dua siklus, masingmasing siklus dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 25 Juli 2013 sampai dengan tanggal 31 Juli 2013 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 16 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Adapun pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam Tabel 08. berikut. Tabel 08. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus Pertemuan RPP Materi I I RPP1.a Nilai Tempat. 01 1.b Membandingkan dan mengurutkan bilangan cacah. I II RPP2.a Operasi Perkalian 02 I III Tes Tes Akhir Siklus I Siklus I II IV RPP2.bOperasi Pembagian 03 II V RPP3.a Operasi Hitung Campuran 04 II VI Tes Tes Akhir Siklus II Siklus II
Hari/Tanggal Kamis/25 Juli 2013 Jumat/26 Juli 2013 Sabtu/27 Juli 2013 Senin/29 Juli 2013 Selasa/30 Juli 2013 Rabu/31 Juli 2013
lxxix
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data mengenai aktivitas dan prestasi belajar siswa. Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari hasil observasi oleh peneliti dan dibantu oleh teman sejawat dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi. Data prestasi belajar siswa diperoleh dari tes akhir siklus yang diberikan kepada siswa pada akhir setiap siklus dengan menggunakan instrumen berupa tes prestasi belajar yang berbentuk tes objektif dan tes essay. Hasil pengumpulan data tentang aktivitas belajar siswa pada siklus I disajikan pada Lampiran 15, dan Lampiran 16. Hasil pengumpulan data tentang aktivitas belajar siswa pada siklus II disajikan pada Lampiran 33, dan Lampiran 34. Sedangkan hasil pengumpulan data mengenai prestasi belajar siswa pada siklus I disajikan pada Lampiran 21. Hasil pengumpulan data mengenai prestasi belajar siswa pada siklus II disajikan pada Lampiran 39. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan metode deskritif. Analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus I disajikan pada Lampiran 17 dan analisis data aktivitas belajar siswa pada siklus II disajikan pada Lampiran 35. Sedangkan analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I disajikan pada Lampiran 22, dan analisis data prestasi belajar siswa pada siklus II disajikan pada Lampiran 40. 1. Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan analisis data aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar: “6,78” dengan kategori cukup aktif. Pada siklus II, diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa sebesar: “9,5”
lxxx
dengan kategori aktif. Rangkuman hasil analisis data aktivitas belajar siswa disajikan pada Tabel 09. berikut. Tabel 09. Rangkuman Hasil Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa No. Siklus Rata-rata Skor Aktivitas Kategori 1 I 6,78 Cukup Aktif 2 II 9,5 Aktif
2. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan analisis data prestasi belajar siswa maka diperoleh rata-rata skor prestasi belajar siswa, daya serap dan ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II sebagai berikut: a) Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa Rata-rata nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II berturutturut sebesar: “64,9” dan “73,6”. Persentase peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar: “13,40%.” b) Daya Serap Siswa Daya Serap (DS) siswa pada siklus I dan siklus II berturut-turut sebesar: “64,90%” dan “73, 60% ”. Persentase peningkatan daya serap (DS) siswa dari siklus I ke siklus II sebesar: “13,40%.” c) Ketuntasan Belajar Siswa Ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II berturut-turut sebesar: “68,75%” dan “87,5%.” Persentase peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar: “27,27%.” Rangkuman hasil analisis data prestasi belajar siswa disajikan pada Tabel 10 berikut.
lxxxi
Tabel 10. Rangkuman Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Siswa No. Indikator Prestasi Belajar Siklus Persentase Peningkatan dari I II Siklus I ke Siklus II 1 Rata-rata Nilai Prestasi Belajar 13,40% 64,9 73,6 ( ) 2 3
Daya Serap (DS) Ketuntasan Belajar Siswa (KB)
64,9% 68,75%
73,6% 87,5%
13,40% 27,27%
d) Hasil Analisis Skor Perkembangan Individu Berdasarkan analisis skor perkembangan individu pada lampiran 19 dan lampiran 37, maka dapat disajikan hasil analisis seperti diuraikan dalam Tabel 11 dan Tabel 12 berikut. Tabel 11. Hasil Analisis Skor Perkembangan Individu Skor Perkembangan Siklus I 0 0% 10 25% 20 75% 30 0%
Siklus II 0% 0% 93,75% 6,25%
Tabel 12. Persentase Peningkatan Skor Perkembangan Individu Skor Siklus I Siklus II Keterangan dari Perkembangan Siklus I ke Siklus II 0 dan 10 25% 0% Menurun 20 dan 30 75% 100% Meningkat
B. Pembahasan Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan penelitian ini
lxxxii
berjalan lancar serta mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa. Adanya aktivitas sangat diperlukan dalam belajar. Semakin tinggi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas maka secara tidak langsung proses belajar siswa berlangsung dengan baik. Proses belajar yang baik akan memberikan prestasi yang optimal. Berdasarkan hasil tes sumatif pada semester II tahun 2013 yang diperoleh siswa kelas IV SD N 4 Melinggih dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah atau belum memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan. Dari hasil diskusi yang dilakukan dengan guru kelas IV SD N 4 Melinggih mengenai hasil tes sumatif pada semester II tahun 2013, maka dapat dirumuskan langkah-langkah tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus I untuk memperbaiki prestasi belajar siswa pada tes sumatis semester II tahun 2013, yaitu dengan mencoba mengganti metode yang sebelumnya, yaitu metode ceramah diganti dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dimana pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah salah satu pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar, yang siswanya memiliki kemampuan yang heterogen atau berbeda tingkat kecepatannya menerima pelajaran dan memecahkan permasalahan yang diberikan. Pada dasarnya bentuk ini merupakan kombinasi antara belajar secara individu. Siswa tetap dikelompokkan, tetapi siswa belajar dengan kemampuan dan kecepatan masing-masing. Masing-masing anggota kelompok saling membantu dan mengecek dalam belajar.
lxxxiii
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dilaksanakan pada siklus I, maka diperoleh hasil dimana rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar: “6,78” dengan kategori “kurang aktif.” Sedangkan rata-rata nilai prestasi belajar siswa, daya serap dan ketuntasan belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil berturut-turut sebesar: “64,9”, “64,90%”, dan “62,75%”. Bila dilihat dari kriteria ketuntasan minimum, maka ketuntasan belajar pada siklus I belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimum karena kurang dari 85%. Sehingga perlu diadakan suatu perbaikan pada siklus II untuk dapat memenuhi kriteria pada bab III khususnya kriteria ketuntasan belajar siswa. Walaupun telah terjadi peningkatan prestasi belajar pada siklus I, namun dari hasil observasi pada saat proses pembelajaran ditemukan beberapa kendala atau hambatan-hambatan sehingga proses pembelajaran tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar. Adapun kendala-kendala yang ditemukan dan data terpantau dalam observasi kelas yang dicatat dalam catatan lapangan pada lampiran 21 diperoleh bahwa kurang berhasilnya pembelajaran pada siklus I disebabkan oleh 2 faktor yaitu: (1) faktor yang berasal dari siswa dan (2) faktor yang berasal dari peneliti sebagai guru. Faktor yang berasal dari siswa antara lain: 1) siswa belum terbiasa berkelompok dalam pembelajaran, 2) siswa terlihat pasif, hanya memperhatikan penjelasan dan peragaan yang dilakukan guru sehingga terkesan guru yang menjadi pusat pembelajaran, 3) ada beberapa siswa yang bermain pada saat guru menjelaskan materi, 4) saat mengerjakan LKS, siswa yang kemampuannya
lxxxiv
kurang, pada umumnya mereka tidak mengerjakan dan cenderung menunggu jawaban temannya. Faktor yang berasal dari peneliti sebagai guru antara lain: 1) guru terlalu serius saat mengajar, sehingga siswa kelihatan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran, dan 2) guru terlalu banyak memberi bantuan kepada siswa pada saat mengerjakan LKS sehingga siswa kurang mandiri dalam mengerjakan LKS. Berdasarkan hasil observasi, maka dilakukan refleksi sebagai penyempurnaan pelaksanaan tindakan pada siklus II. Untuk mengatasi faktor yang berasal dari siswa, yaitu: 1) Memberitahu siswa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TAI, 2) Ikut melibatkan beberapa siswa dalam peragaan yang dilakukan guru agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru, dan 3) Menegur secara langsung siswa yang bermain pada saat guru menjelaskan materi agar tidak mengulanginya lagi, 4) Guru lebih memperhatikan siswa yang berkemampuan kurang dan memberikan motivasi agar siswa mau berusaha mengerjakan LKS. Untuk mengatasi faktor yang berasal dari guru yaitu, 1) Guru sekali-sekali membuat hal-hal yang bersifat lucu dalam proses pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran, dan 2) Guru sebaiknya memberikan bantuan secukupnya sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa agar siswa lebih mandiri. Berdasarkan penyempurnaan pelaksanaan tindakan pada silkus II ternyata berdampak positif dan tidak ada kendala-kendala yang berarti dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI. Hasil catatan lapangan pada pelaksanaan
lxxxv
tindakan siklus II menunjukkan peningkatan prilaku siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga sangat mendukung dalam peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Hasil analisis data prestasi belajar siswa menunjukkan persentase peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa ( X ) sebesar 64,9 pada siklus I menjadi 73,6 pada siklus II, persentase peningkatan Daya Serap (DS) sebesar 64,90% pada siklus I menjadi 73,6% pada siklus II dan persentase peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa (KB) sebesar 62,75% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II. Berdasarkan hasil analisis data tersebut menunjukkan terjadi peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan peningkatan terhadap prestasi belajar siswa yaitu rata-rata skor prestasi belajar siswa, daya serap dan ketuntasan belajar siswa dapat dikatagorikan berhasil. Dengan demikian, dapat dijadikan indikator bahwa dengan menerapkan model pembelakaran kooperatif tipe TAI khususnya pada pembelajaran operasi hitung bilangan cacah mampu meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N 4 Melinggih.
lxxxvi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dari kurang aktif pada siklus I meningkat menjadi aktif pada siklus II dengan persentase peningkatan sebesar 40,12%. 2. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan cacah pada siswa kelas IV SD N 4 Melinggih, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan persentase peningkatan rata-rata skor prestasi belajar siswa ( ), daya serap (DS) dan ketuntasan belajar (KB) dari siklus I ke siklus II berturut-turut sebesar: “13,40%”, “13,40%”, dan “27,27%.” B. Saran Berdasarkan simpulan pada penelitian ini, maka dapat disampaikan
lxxxvii
1. Kepada guru-guru SD disarankan untuk menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di SD karena terbukti terjadi peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa. 2. Kepada pihak sekolah agar model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran. 3. Disarankan kepada peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam pembelajaran matematika baik di kelas yang berbeda, maupun sekolah yang berbeda atau pokok bahasan yang berbeda, sehingga model pembelajaran kooperatif tipe TAI bisa diterapkan secara sempurna guna meningkatkan aktivitas kualitas pembelajaran.
lxxxviii
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2010. Hakikat Matematika Dan Pembelajaran Matematika Di SD, (Online), (http://www.scribd.com/doc/53601045/Hakikat-MatematikaDan-Pembelajaran-Matematika-Di-SD, diakses 27 Maret 2010). = 10 Athe. 2012. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Berbasis CTL Terhadap Kemampuan Koneksi Matematika Siswa-Siswa SMP, (Online), (athebluezwordpress.com/2012/04/06/pembelajaran-kooperatif-tipe-taiteam-essisted-individualization-berbasis-ctl-terhadap-kemampuankoneksi-matematika-siswa-siswa-smp/, diakses 6 April 2012) Badudu, J.S. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Daryanto, 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo Hanafira. 2010. Teori Konstruktivisme Jean Piaget, (Online), (http://hanafira.blogspot.com/2010/08/teori-konstruktivisme-jeanpiaget.html, diakses 26 Agustus 2010). Heru, Wahyudi. 2010. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted/Accelerated Intruction (TAI), (Online), (http://choiroe.blogspot.com/2010/04/model-pembelajaran-tai.html, diakses 19 September 2010). Isjoni. 2011. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Indien. 2012. Teori Konstruktivisme Vygotsky dan Rancangan Pembelajaran Konstruktivistik Vygotsky, (Online), (http://007indien.blogspot.com/2012/03/teori-konstruktivismevygotsky-dan.html, diakses 22 Maret 2012). Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurkancana. Dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional Pratni, Dharma. 2011. Perbedaan Prestasi Belajar Matematika Antara Siswa Yang Dibelajarkan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif “MURDER” Dan “TAI” Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri Non RSBI Di Kota Singajara. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Singaraja: Fakultas
lxxxix
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Grafindo Persada. Suandhi, I Wayan. 2006. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Diktat(Tidak Diterbitkan). Denpasar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Setyono, Tri Djoko. 2011. Paham Konstruktivisme dalam Model Pembelajaran Kooperatif (STAD, TGT, JIGSAW, TAI). Diktat(Tidak Diterbitkan). Denpasar: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Wila, I Ketut. 2011. Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Program Linier Dengan Mengimplementasikan Pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X TB 1 SMK PGRI 3 Denpasar Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi(Tidak Diterbitkan). Denpasar: Unmas Denpasar. Wasty, Soemanto. 2009. Jenis-Jenis Belajar, (Online), (7http://whandi.net/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id, diakses 25 Januari 2009).
xc
LAMPIRAN
xci
Lampiran 01 DAFTAR NAMA SUBJEK PENELITIAN KELAS IV SD NEGERI 4 MELINGGIH TAHUN PELAJARAN 2013/2014
No 9 7 15 10 3 6 1 2 4 5 8 11 12 13 14 16
Nama Siswa Ngakan Ketut Widiana I Gede Satya Wira Kusuma I Komang Arya Krusna I Komang Agus Yoga Pramana I Komang Santikayasa I. B. Made Satya Swabawa I Made Widnyana I Wayan Dwipayana I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih Ngakan Made Svahyu Denata I Made Sarnata Putu Ayu Sekartuna I Wayan Ardiana I Gede Anggi Saputra Ni Kadek Utari Dewi
Laki/Perempuan L L L L
Nilai 80 75 75
Ranking R.I R.II R.II
Kelompok K. 1 K. 4 K. 3
70
R.III
K. 2
L L L L L P L
68 65 63 60 60 60
R.IV R.V R.VI R.VII R.VII R.VII
K. 2 K. 3 K. 4 K. 1 K. 1 K. 1
60
R.VII
K. 2
L P L L P
60 60 60 60 60
R.VII R.VII R.VII R.VII R.VII
K. 2 K. 3 K. 3 K. 4 K. 4
Payangan, 20 Juli 2013 Peneliti
Guru Matematika Kelas IV SD Negeri 4 Melinggih
Ida B. Agung Erasuryawan, A.Ma NIP. 19880624 200903 100 1
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1435
Mengetahui Kepala Sekolah SD Negeri 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S.Pd NIP. 19580430 198010 200 3
xcii
Lampiran 02
DAFTAR NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK
No 1 1 2 3 4
KELOMPOK I Nama Siswa I Wayan Dwipayana I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih
Ngakan Ketut Widiana Rata-rata
Nilai 60 60 60 80 65
KELOMPOK II Nama Siswa
No 1 I Komang Santikayasa 2 Ngakan Made Svahyu Denata 3 I Komang Agus Yoga Pramana 4 I Made Sarnata Rata-rata
KELOMPOK III No 1 2 3 4
Nama Siswa I Komang Arya Krusna
Putu Ayu Sekartuna I Wayan Ardiana I. B. Made Satya Swabawa
Rata-rata
Nilai 68 60 70 60 64,5
KELOMPOK IV Nilai 75 60 60 65 65
No 1 2 3 4
Nama Siswa I Made Widnyana I Gede Satya Wira Kusuma I Gede Anggi Saputra
Ni Kadek Utari Dewi Rata-rata
Nilai 63 75 60 60 64,5
Setiap kelompok belajar siswa bersifat heterogen, karena jenis kelamin yang berbeda, tingkat kemampuan anak berdasarkan ranking kelas berbeda, suku dan ras yang berbeda. Sedangkan antar kelompok mempunyai rata-rata hampir sama, sehingga diasumsikan antar kelompok homogen.
xciii
Lampiran 03 PENENTUAN WAKTU EFEKTIF
I. UMUM a. Sekolah
: SD Negeri 4 Melinggih
b. Kelas
: IV
c. Semester
:I
d. Mata Pelajaran
: Matematika
e. Jam per minggu
: 6 Jam Pelajaran
f. Hari
: Selasa (3 jam) dan Jumat (3 jam)
II. JAM EFEKTIF (KALENDER RIIL) HARI BULAN 1. Juli 2. Agustus 3. September 4. Oktober 5. Nopember 6. Desember
SELASA 2 3 2 4 3 1 Jumlah
JUMAT
JUMLAH JAM
2 3 2 3 3 1
12 18 12 21 18 6 87
III. STANDAR KOMPETENSI ATAU MATERI AJAR No I
II
Materi Operasi Hitung Bilangan Cacah 1. Mengenal Sifat-sifat Operasi Hitung 2. Mengurutkan Bilangan 3. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah 4. Pengerjaan Hitung Campuran 5. Menaksir dan membulatkan Bilangan 6. Uang dalam keseharian Kelipatan dan Faktor Bilangan
Waktu Ideal (Dalam Jam Pelajaran) 4 2
Waktu Tersedia (Dalam Jam Pelajaran) x 87 = 5 3
5
6
2
3
2
3
3
4
16
20
xciv
III IV
Pengukuran Keliling dan Luas Jumlah
18 16 68
23 20 87
IV. KOMPETENSI DASAR YANG DIPILIH SUB BAB NOMOR: 2, 3 dan 4 = 12 jam pelajaran.
xcv
Lampiran 04
SILABUS SEKOLAH KELAS SEMESTER MATERI POKOK WAKTU
: : : : :
SD N 4 MELINGGIH IV I OPERASI HITUNG BILANGAN CACAH 12 X 35 MENIT
Standar Kompetensi : Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemahaman masalah. KOMPETENSI SUB MATERI INDIKATOR DASAR POKOK 1. Mengurutkan 1.a Nilai Tempat. 1. menyebut lambang Bilangan bilangan sampai cacah 1.b Membandingkan dengan puluh dan ribuan. mengurutkan 2. menentukan nilai bilangan cacah. tempat bilangan sampai puluh ribuan. 3. Membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat. 4. Mengurutkan atau menyusun bilangan dari kecil ke besar.
ALOKASI SUMBER / WAKTU BAHAN RPP 01 Buku Terampil PERTEMUA Berhitung N1 Matematika SIKLUS I untuk SD 2 x 35’ Kelas IV, penerbit Erlangga
2. Melakukan operasi perkalian dan pembagian.
RPP 02 Buku Terampil PERTEMUA Berhitung N2 Matematika SIKLUS I untuk SD 2 x 35’ Kelas IV, penerbit Erlangga
2.a Operasi Perkalian 5. menghafal perkalian sampai 100. 6. melakukan perkalian dengan cara susun.
xcvi
1.a Nilai Tempat.
1,2,3,4,5 dan 6
TES AKHIR SIKLUS PERTEMUA N3 SIKLUS I 2 x 35’
7. melakukan pembagian tanpa sisa dengan cara susun. 8. menentukan hasil bagi dan sisa suatu pembagian.
RPP 03 Buku Terampil PERTEMUA Berhitung N4 Matematika SIKLUS II untuk SD 2 x 35’ Kelas IV, penerbit Erlangga
1.b Membandingkan dan mengurutkan bilangan. 2.a Operasi Perkalian 2.Melakukan operasi 2.bOperasi perkalian dan Pembagian pembagian.
3. Melakukan operasi hitung campuran
3.a Operasi Hitung Campuran
2.b Operasi Pembagian 3.a Operasi Hitung Campuran
9. Menghitung operasi RPP 04 Buku Terampil hitung campuran PERTEMUA Berhitung N5 Matematika SIKLUS II untuk SD 2 x 35’ Kelas IV, penerbit Erlangga 7,8 dan 9 TES AKHIR SIKLUS PERTEMUA N6 SIKLUS II 2 x 35’ 12
xcvii
TABEL PROGRAM
1
NOM OR KD 1
2
2
PERTEMUAN
SUB NOMOR MATER RPP I 1.a ; 1.b RPP – 01
NOMOR INDIKATOR
WAKTU
1, 2, 3, 4
2 X 35’
2.a
RPP – 02
5, 6,
2 X 35’
1, 2, 3, 4, 5, 6
2 X 35’
3
1,2
1.a ; 1.b ; 2.a
TES AKHIR SIKLUS I
4
2
2.b
RPP – 03
7,8
2 X 35’
5
3
3.a
RPP – 04
9
2 X 35’
2.b ; 3.a
TES AKHIR SIKLUS II
7,8,9
2 X 35’
6
2,3
xcviii
Lampiran 05 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 (RPP – 01) Nama Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Aspek Materi Pokok Waktu Pertemuan ke I.
: SD N 4 Melinggih : IV :I : Matematika : Bilangan : Operasi Hitung Bilangan : 2 x 35 menit :I
STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. II. KOMPETENSI DASAR 1. Mengurutkan bilangan III. INDIKATOR 1. Menyebut lambang bilangan sampai dengan puluh ribuan. 2. Menentukan nilai tempat bilangan sampai dengan puluh ribuan. 3. Membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat. 4. Mengurutkan atau menyusun bilangan dari kecil ke besar. IV. MATERI PEMBELAJARAN 1. Mengenal bilangan dan lambangnya sampai dengan puluh ribuan. Ini adalah kwitansi ketika melakukan suatu pembayaran. Pada kwitansi juga ada bilangan dan lambangnya.
Bila
dilihat
xcix
kwitansi di atas Rp. 1.500.000 adalah lambang yang ada pada kwitansi tersebut dan cara menyebutkan yaitu “satu juta lima ratus ribu rupiah.” 2. Nilai Tempat Mengenal Nilai Tempat Perhatikan lambang bilangan 16.724. lambang bilangan ini terdiri dari 5 angka 16.724 Angka 1 di tempat puluhan ribuan, nilainya 10.000. Angka 6 di tempat ribuan, nilainya 6.000. Angka 7 di tempat ratusan, nilainya 700. Angka 2 di tempat puluhan, nilainya 20. Angka 4 di tempat satuan, nilainya 4. Lambang bilangan 16.724 dapat ditulis dalam bentuk penjumlahan: 16.724 = 10.000 + 6.000 + 700 + 20 + 4 16.724 = 1 puluhan ribuan + 6 ribuan + 7 ratusan + 2 puluhan + 4 satuan. Nilai Bilangan Dalam Bentuk Panjang Contoh: 1
3.
0 4
14. 732 0 0 7
0 0 0 3
1 4 7 3 Jadi, bentuk panjang dari 14.732 adalah 10.000 + 4.000 + 700 + 30 + 2 Membandingkan Dua Bilangan
0 0 0 0 2 2
Untuk membandingkan dua bilangan, maka perlu nilai tempatnya. Contoh: Uang Ani Rp. 17.500,00. Uang Juki Rp. 15.450,00. Coba bandingkan manakah yang lebih besar nilainya? Jawab: 17.500 15.450 Sama 7>5
Jadi, 17.500 > 15.450. Uang Ani lebih banyak dari uang Juki. 4. Mengurutkan atau Menyusun Bilangan
c
Contoh: Di kebun pak De Bagus, empat orang anak sedang memetik buah jeruk. Mereka mengadakan lomba, siapa yang paling banyak mendapatkan buah jeruk. Setelah selesai memetik buah jeruk, mereka lalu menghitung buah jeruk yang didapat oleh masing-masing anak. Dewi mendapat 12.402 buah jeruk, Nyoman mendapat 9.700 buah jeruk, Ayu mendapat 17.001 buah jeruk, dan Ketut mendapat 12.950 buah jeruk. Bandingkanlah banyak buah jeruk yang dikumpulkan. Siapakah juara pertama? Siapakah juara kedua? Siapakah juara ketiga? Siapakah juara keempat? Tunjukkanlah cara membandingkan banyak buah jeruk? Tahap 1: Dewi = 12.402 Nyoman = 9.700 Ayu = 17.001 Ketut = 12.950 12.402
9.700 17.001 Puluhan ribuan
12.950
Pada 9.700 puluhan ribuannya tidak ada . berarti puluh ribuannya adalah nol (0). 0 < 1, berarti 9.700 adalah paling sedikit. Jadi, Nyoman juara 4. Selanjutnya, 9.700 kita coret saja (tidak diikutkan pada tahap selanjutnya). Tahap 2: Dewi = 12.402 Ayu = 17.001 Ketut = 12.950 17.001 12.950 12.450 sama 7>2 Jadi, 17.001 adalah paling banyak. Komang juara 1 Selanjutnya, 17.001 kita coret saja (tidak diikutkan pada tahap selanjutnya). Tahap 3: Dewi = 12.402 Ketut = 12.950 12.450 12.950 Sama Sama 9>4
ci
9 > 4, berarti 12.950 > 12.402. Jadi, Ketut juara 2 dan Dewi juara 3 Dengan kata lain: 17.001 > 12.950 > 12.402 > 9.700. Atau 9.700 < 12.402 < 12.950 < 17.001. Cara lain untuk mengurutkan atau menyusun Bilangan. Nama Lamba Puluhan Ribuan Ratusan Puluhan ng ribuan Dewi 12.402 1 2 4 0 Nyoman 9.700 9 7 0 Ayu 17.001 1 7 0 0 Ketut 12.950 1 2 9 5 Kesimpulan Pada Lihat Lihat 9.700 angka di angka di tidak atas 7 > atas 9 > terdapat 2. Jadi 4. Jadi puluhan 17.001 Ketut ribuan adalah juara 2 berarti paling dan 9.700 banyak. Dewi adalah Jadi Ayu juara 3 paling juara 1. sedikit. Jadi Nyoman juara 4. Kesimpulannya: Ayu juara 1 = 17.001 Ketut juara 2 = 12.950 Dewi juara 3 = 12.402 Nyoman juara 4 = 9.700 Dengan kata lain: 17.001 > 12.950 > 12.402 > 9.700. Atau 9.700 < 12.402 < 12.950 < 17.001.
Satuan
Urutan
2 0 1 0
3 4 1 2
V. METODE PEMBELAJARAN Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pemberian tugas berupa lembar kegiatan siswa (LKS) VI. SARANA DAN SUMBER BELAJAR A. SARANA/PERANGKAT
cii
Silabus – PSP RPP – 1 Alat Peraga: Uang, kuitansi, dll B. SUMBER BELAJAR Buku paket, yaitu Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV, penerbit Erlangga.
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahapan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Pendahuluan e. Melakukan absensi
e. Mendengarkan guru dan mengucapkan kata hadir
f. Mengumumkan penempatan siswa dalam kelompok tetapi siswa masih ditempat asal. g. Mengingatkan kembali tentang operasi bilangan asli yang terkait materi yang akan dibahas dengan memberi pertanyaan pancingan. h. Memberikan motivasi kepada siswa tentang perlunya mengenal serta mempelajari materi mengurutkan bilangan cacah. Kegiatan Inti g. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu, serta membimbing siswa yang mengalami masalah dengan cara memberikan pertanyaan arahan sehingga siswa sendiri yang berhasil
f. Memperhatikan guru dan mengingat teman sekelompoknya
Waktu 10 menit
g. Memberi jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru.
h. Mendengarkan perlunya mengenal dan mempelajari materi yang akan diberikan. g. Siswa menerima LKS yang telah diberikan dan mengerjakan secara individu dan bertanya kepada guru jika terdapat masalah dalam mengerjakan LKS.
55 menit
ciii
memecahkan masalah tersebut. h. Guru menyampaikan pokok materi yang dipelajari oleh siswa yaitu mengurutkan bilangan cacah. i. Mengelompokkan siswa berdasarkan kooperatif learning yaitu siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi yang terdiri dari 4 sampai 6 orang yang duduknya melingkar. j. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil kerja mereka masingmasing di dalam kelompok dan membimbing siswa dalam belajar kelompok jika ada masalah dalam diskusi kelompok. k. Guru mengawasi kerja kelompok dan memberikan bimbingan apabila ada kelompok yang menemui kesulitan l. Guru memastikan bahwa semua soal di LKS sudah dikerjakan dengan benar dan dipahami oleh siswa anggota kelompok. m. Guru memberikan kuis ke masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu selama 10 menit.
n. Guru meminta siswa menukar jawaban kuis yang sudah selesai dikerjakan ke teman yang
h. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti i. Secara mandiri siswa mencari kelompoknya masing-masing sesuai dengan arahan guru.
j. Secara berkelompok mendiskusikan hasil yang telah diperoleh sebelumnya dalam kerja secara mandiri tersebut.
k. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti. l. Siswa menyimak penjelasan guru, dan bertanya jika ada yang tidak dimengerti. m. Secara mandiri siswa membaca dan memahami materi serta mengerjakan soal-soal dalam kuis yang telah diberikan. n. Siswa menukar jawaban kuis dengan teman yang lain
civ
lain untuk diperiksa. o. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan hasil kuis. e. Guru bersama-sama siswa Penutup menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. f. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) Latihan 14 pada buku paket halaman 13. g. Mengucapkan salam penutup VIII. EVALUASI
o. Kelompok menerima penghargaan yang diberikan oleh guru. e. Siswa bersama-sama guru menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. f. Siswa mengerjakan PR dirumah
5 menit
g. Mengucapkan salam penutup
1. Teknik
: Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
: Tes uraian atau essay
3. Instrumen
: Terlampir/LKS
IX. KUIS (10 Menit) No 1
Indikator Soal 1 1. Tulislah nama bilangan dari 13.567
2
2
2. Lambang bilangan 17.623 Angka 1 nilai tempatnya: ... Angka 7 nilai tempatnya: … Angka 6 nilai tempatnya: … Angka 2 nilai tempatnya: … Angka 3 nilai tempatnya: … Lengkapilah titik-titik di atas!
Kunci Jawaban 1. Nama bilangan dari 13.567 adalah tiga belas ribu lima ratus enam puluh tujuh. 2. Lambang bilangan 17.623 Angka 1 nilai tempatnya: puluh ribuan Angka 7 nilai tempatnya: ribuan Angka 6 nilai tempatnya: ratusan Angka 2 nilai tempatnya: puluhan Angka 3 nilai tempatnya: satuan
3
3
3. Urutkanlah bilangan di bawah ini dengan melibatkan
3. 23.455, 23.456, dan 23.502.
Skor 25
25
25
cv
nilai tempat 23.455, 23.456, dan 23.502
23.455 23.456 23.502 Sama Sama 5>4 Jadi, 23.502 no 1. 23.455
23.456 Sama Sama Sama Sama 6>5 Jadi, 23.456 no 2 dan 23.455 no 3. 4
4
4. Ibu membeli gula pasir Rp. 2.000,00 garam Rp. 1.000,00 dan sayur Rp. 4.000,00. Bila kamu menjadi Ibu, tentukan urutan barang belanjaan yang akan dibeli mulai dari yang terendah!
Guru Matematika Kelas IV SD Negeri 4 Melinggih
Ida B. Agung Erasuryawan, A.Ma NIP.: 19880624 200903 1001
4. Pertama: garam = Rp. 1.000,00 Kedua: gula pasir = Rp. 2.000,00 Ketiga: sayur = Rp. 4000,00 Payangan, 25 Juli 2013 Peneliti,
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435
Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S.Pd. NIP.: 19580430 198010 2003
25
cvi
Lampiran 06
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – RPP 01 KODE: LKS 01 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu
: SD : Matematika : IV/I : Bilangan : 15 menit
Nama : ……………………………………… Tanggal : …………… No Absen : …………………………….. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : Mengurutkan bilangan Indikator : 1. Menyebut lambang bilangan sampai dengan puluh ribuan. 2. Menentukan nilai tempat bilangan sampai dengan puluh ribuan. 3. Membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat. 4. Mengurutkan atau menyusun bilangan dari kecil ke besar. A. Pelajari Materi Berikut 5. Mengenal bilangan dan lambangnya sampai dengan puluh ribuan. Ini adalah kwitansi ketika melakukan suatu pembayaran. Pada kwitansi juga ada bilangan dan lambangnya.
cvii
Bila dilihat kwitansi di atas Rp. 1.500.000 adalah lambang yang ada pada kwitansi tersebut dan cara menyebutkan yaitu “satu juta lima ratus ribu rupiah.” 6. Nilai Tempat Mengenal Nilai Tempat Perhatikan lambang bilangan 16.724. lambang bilangan ini terdiri dari 5 angka 16.724 Angka 1 di tempat puluhan ribuan, nilainya 10.000. Angka 6 di tempat ribuan, nilainya 6.000. Angka 7 di tempat ratusan, nilainya 700. Angka 2 di tempat puluhan, nilainya 20. Angka 4 di tempat satuan, nilainya 4. Lambang bilangan 16.724 dapat ditulis dalam bentuk penjumlahan: 16.724 = 10.000 + 6.000 + 700 + 20 + 4 16.724 = 1 puluhan ribuan + 6 ribuan + 7 ratusan + 2 puluhan + 4 satuan. Nilai Bilangan Dalam Bentuk Panjang Contoh: 1
0 4
14. 732 0 0 7
0 0 0 3
1 4 7 3 Jadi, bentuk panjang dari 14.732 adalah 10.000 + 4.000 + 700 + 30 + 2 7.
0 0 0 0 2 2
Membandingkan Dua Bilangan
Untuk membandingkan dua bilangan, maka perlu nilai tempatnya. Contoh: Uang Ani Rp. 17.500,00. Uang Juki Rp. 15.450,00. Coba bandingkan manakah yang lebih besar nilainya? Jawab: 17.500 15.450 Sama 7>5 Jadi, 17.500 > 15.450. Uang Ani lebih banyak dari uang Juki. 8. Mengurutkan atau Menyusun Bilangan Contoh:
cviii
Di kebun pak De Bagus, empat orang anak sedang memetik buah jeruk. Mereka mengadakan lomba, siapa yang paling banyak mendapatkan buah jeruk. Setelah selesai memetik buah jeruk, mereka lalu menghitung buah jeruk yang didapat oleh masing-masing anak. Dewi mendapat 12.402 buah jeruk, Nyoman mendapat 9.700 buah jeruk, Ayu mendapat 17.001 buah jeruk, dan Ketut mendapat 12.950 buah jeruk. Bandingkanlah banyak buah jeruk yang dikumpulkan. Siapakah juara pertama? Siapakah juara kedua? Siapakah juara ketiga? Siapakah juara keempat? Tunjukkanlah cara membandingkan banyak buah jeruk? Tahap 1: Dewi = 12.402 Nyoman = 9.700 Ayu = 17.001 Ketut = 12.950 12.402
9.700 17.001 12.950 Puluhan ribuan Pada 9.700 puluhan ribuannya tidak ada . berarti puluh ribuannya adalah nol (0). 0 < 1, berarti 9.700 adalah paling sedikit. Jadi, Nyoman juara 4. Selanjutnya, 9.700 kita coret saja (tidak diikutkan pada tahap selanjutnya). Tahap 2: Dewi = 12.402 Ayu = 17.001 Ketut = 12.950 17.001 12.950 12.450 sama 7>2 Jadi, 17.001 adalah paling banyak. Komang juara 1 Selanjutnya, 17.001 kita coret saja (tidak diikutkan pada tahap selanjutnya). Tahap 3: Dewi = 12.402 Ketut = 12.950 12.450 12.950 Sama Sama 9>4 9 > 4, berarti 12.950 > 12.402. Jadi, Ketut juara 2 dan Dewi juara 3 Dengan kata lain: 17.001 > 12.950 > 12.402 > 9.700.
cix
Atau 9.700 < 12.402 < 12.950 < 17.001. Cara lain untuk mengurutkan atau menyusun Bilangan. Nama Lamba Puluhan Ribuan Ratusan Puluhan ng ribuan Dewi 12.402 1 2 4 0 Nyoman 9.700 9 7 0 Ayu 17.001 1 7 0 0 Ketut 12.950 1 2 9 5 Kesimpulan Pada Lihat Lihat 9.700 angka di angka di tidak atas 7 > atas 9 > terdapat 2. Jadi 4. Jadi puluhan 17.001 Ketut ribuan adalah juara 2 berarti paling dan 9.700 banyak. Dewi adalah Jadi Ayu juara 3 paling juara 1. sedikit. Jadi Nyoman juara 4. Kesimpulannya: Ayu juara 1 = 17.001 Ketut juara 2 = 12.950 Dewi juara 3 = 12.402 Nyoman juara 4 = 9.700 Dengan kata lain: 17.001 > 12.950 > 12.402 > 9.700. Atau 9.700 < 12.402 < 12.950 < 17.001. B. Selesaikan soal berikut! 1. Sebutkan lambang bilangan dari kwitansi berikut
Satuan
Urutan
2 0 1 0
3 4 1 2
cx
2. Tulislah lambang bilangan dari soal di bawah ini a. Empat belas ribu tiga ratus enam puluh dua. Jawab:
b. Tujuh belas ribu seratus delapan puluh delapan. Jawab:
3. Lambang bilangan 18.465 Angka 1 nilai tempatnya : .............. Angka 4 nilai tempatnya : ............. Angka 6 nilai tempatnya : .............. Lengkapilah titik – titik di atas! 4. Urutkanlah bilangan di bawah ini dengan melibatkan nilai tempat 25.502, 25.556, dan 25.555! Jawab:
5. Pak De Bagus akan membeli tiga kemeja. Kemeja putih harganya Rp. 21.500,00 Kemeja batik harganya Rp. 72.000,00 Kemeja kotak harganya Rp. 20.000,00 Kemeja yang akan dibeli dari yang paling murah. Bila kamu menjadi Pak De Bagus, tentukan urutan kemeja yang akan dibeli mulai dari yang terendah! Jawab:
cxi
Lampiran 07 KUNCI JAWABAN LKS 01 1. Lambangnya adalah Rp. 350.500,00. 2. a. Empat belas ribu tiga ratus enam puluh dua = 14.362 b. Tujuh belas ribu seratus delapan puluh delapan = 17.188 3. Lambang bilangan 18.465 Angka 1 = puluh ribuan Angka 4 = ratusan Angka 6 = puluhan 4. Pertama : 25.556 Kedua : 25.555 Ketiga : 25.502 5. Pertama: Kemeja Putih seharga Rp. 21.500,00 Kedua: Kemeja kotak seharga Rp. 29.000,00 Ketiga: Kemeja batik seharga Rp. 72.000,00
cxii
Lampiran 08 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 02 (RPP – 02) Nama Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Aspek Materi Pokok Waktu Pertemuan ke
: SD N 4 Melinggih : IV :I : Matematika : Bilangan : Operasi Hitung Bilangan : 2 x 35 menit : II
X. STANDAR KOMPETENSI Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. XI. KOMPETENSI DASAR 2. Melakukan operasi perkalian dan pembagian. XII.INDIKATOR 5. Menghafal perkalian sampai 100. 6. Melakukan perkalian dengan cara susun. XIII. MATERI PEMBELAJARAN Operasi Perkalian Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama. Perhatikan contoh berikut: 4 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20 5
4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. Jika a adalah sebarang bilangan cacah dan n adalah bilangan asli, maka: n a a a a ...a sebany akn suku
Ada beberapa jenis perkalian dalam bilangan: 1. Mengalikan bilangan kelipatan 10 dengan bilangan satu angka Contoh: 6 10 = … Caranya adalah sebagai berikut.
cxiii
Perhatikan bahwa 6 1 = 6 Tambahkan angka 0 di belakang hasil perkalian. Jadi, 6 10 = 60. 2. Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka dengan cara bersusun. Contoh: 86 4 = … Caranya adalah sebagai berikut. 86 4 6 = 24 tulis 4 simpan 2 4 4 8 = 32 tambah 2 = 34 ditulis 34 344 Jadi, 86 4 = 344 3. Mengalikan tiga bilangan satu angka Contoh: 8 6 7=… Jawab: 8 6 7 = (8 6) 7 = 48 7 = 336 4. Mengalikan bilangan dua angka dengan bilangan dua angka Contoh: 24 12 = … Jawab: 24 2 4 = 8 tulis 8 12 2 2 = 4 tulis 4 1 4 = 4 tulis 4 48 1 2 = 2 tulis 2 24 288 5. Mengalikan bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka Contoh: 836 5 = … Caranya adalah sebagai berikut. 836 5 6 = 30 tulis 0 simpan 3 5 5 3 = 15 + 3 = 18 tulis 8 simpan 1 5 8 = 40 + 1 = tulis 41 4.180 Jadi, 836 5 = 4.180 XIV. METODE PEMBELAJARAN
cxiv
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pemberian tugas berupa lembar kegiatan siswa (LKS)
XV. SARANA DAN SUMBER BELAJAR C. SARANA/PERANGKAT Silabus – PSP RPP – 2 Alat Peraga D. SUMBER BELAJAR Buku paket, yaitu Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV, penerbit Erlangga. XVI. KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahapan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Guru
i. Melakukan absensi j. Mengumumkan penempatan siswa dalam kelompok tetapi siswa masih ditempat asal. k. Mengingatkan kembali tentang mengurutkan bilangan cacah dengan memberi pertanyaan pancingan. l. Guru bersama siswa membahas jawaban PR yang sudah dikerjakan oleh siswa dirumah. m. Memberikan motivasi kepada siswa tentang perlunya mengenal serta mempelajari materi operasi hitung perkalian bilangan cacah. p. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu, serta membimbing siswa yang mengalami masalah dengan cara memberikan pertanyaan arahan
Kegiatan Siswa
Waktu
i. Mendengarkan guru dan mengucapkan kata hadir j. Memperhatikan guru dan mengingat teman sekelompoknya k. Memberi jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru. l. Siswa membahas jawaban PR dengan guru. m. Mendengarkan perlunya mengenal dan mempelajari materi yang akan diberikan.
10
p. Siswa menerima LKS yang telah diberikan dan mengerjakan secara individu dan bertanya kepada guru jika terdapat masalah dalam mengerjakan LKS.
55 menit
me nit
cxv
q.
r.
s.
t.
u.
v.
sehingga siswa sendiri yang berhasil memecahkan masalah tersebut. Guru menyampaikan pokok materi yang dipelajari oleh siswa yaitu operasi hitung perkalian bilangan cacah. Mengelompokkan siswa berdasarkan kooperatif learning yaitu siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi yang terdiri dari 4 sampai 6 orang yang duduknya melingkar. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil kerja mereka masingmasing di dalam kelompok dan membimbing siswa dalam belajar kelompok jika ada masalah dalam diskusi kelompok. Guru mengawasi kerja kelompok dan memberikan bimbingan apabila ada kelompok yang menemui kesulitan Guru memastikan bahwa semua soal di LKS sudah dikerjakan dengan benar dan dipahami oleh siswa anggota kelompok. Guru memberikan kuis ke masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu selama 10 menit.
w. Guru meminta siswa menukar jawaban kuis
q. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti r. Secara mandiri siswa mencari kelompoknya masing-masing sesuai dengan arahan guru.
s. Secara berkelompok mendiskusikan hasil yang telah diperoleh sebelumnya dalam kerja secara mandiri tersebut.
t. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti. u. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti. v. Secara mandiri siswa membaca dan memahami materi serta mengerjakan soal-soal dalam kuis yang telah diberikan. w. Siswa menukar jawaban kuis dengan teman yang lain
cxvi
yang sudah selesai dikerjakan ke teman yang lain untuk diperiksa. x. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan hasil kuis. h. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. i. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada buku paket latihan 25 halaman 21. j. Mengucapkan salam penutup
Penutup
XVII.
h. Siswa bersama-sama1 5 menit guru menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. i. Siswa mengerjakan PR dirumah. j. Mengucapkan salam penutup
EVALUASI
4. Teknik
: Tes Tertulis
5. Bentuk Instrumen
: Tes uraian atau essay
6. Instrumen
: Terlampir/LKS
XVIII.
KUIS (10 Menit)
No Indikator 1 5
2
x. Kelompok menerima penghargaan yang diberikan oleh guru.
6
Soal Kunci Jawaban 5. Tentukan hasil 1. a. 7 x 8 = 56 dari b. 4 x 7 = 28 a. 7 x 8 = … c. 5 x 8 = 40 b. 4 x 7 = … d. 6 x 9 = 54 c. 5 x 8 = …. d. 6 x 9 = … 6. Kerjakan dengan 2. a. 27 7 x 7 = 49 tulis 9 simpan 4 cara susun 7 7 x 2 = 14 tambah 4 = 18 tentukan hasil dari x a. 27 x 6 = … 189 b. 253 x 7 = … Jadi, 27 x 7 = 189. c. 46 x 75 = … b. 253 7 x 3 = 21, tulis 1 simpan 2 7 7 x 5 = 35 + 2 = 37 tulis 7 x simpan 3 1771 7 x 2 = 14 + 3 = 17 tulis17
Skor 30
30
cxvii
Jadi, 253 x 7 = 1771. c. 46 5 x 6 = 30 tulis 0 simpan 3 75 5 x 4 = 20 tulis 20 x 7 x 6 = 42 tulis 2 simpan 4 200 7 x 4 = 28 + 4 = 32 tulis 32 322 + 3420
3
6
7. Kerjakan dengan cara susun tentukan hasil dari 246 x 2 adalah
Guru Matematika Kelas IV SD Negeri 4 Melinggih
Ida B. Agung Erasuryawan, A.Ma NIP.: 19880624 200903 1001
3. 246 2
2 x 6 = 12 tulis 2 simpan 1 2 x 4 = 8 + 1 = 9 tulis 9 x 2 x 2 = 4 tulis 4
492 Jadi, 246 x 2 = 492. Payangan, 26 Juli 2013 Peneliti,
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435
Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S.Pd. NIP.: 19580430 198010 2003
40
cxviii
Lampiran 09
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – RPP 02 KODE: LKS 02 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu
: SD : Matematika : IV/1 : Bilangan : 15 menit
Nama : ………………………………………. Tanggal : …………… No Absen : …………………………….. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : Melakukan operasi perkalian dan pembagian Indikator : 5. Menghafal perkalian sampai 100. 6. Melakukan perkalian dengan cara susun. A. Pelajari Materi Berikut Operasi Perkalian Perkalian adalah penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama. Perhatikan contoh berikut: 4 5 = 5 + 5 + 5 + 5 = 20 5 4 = 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 20 Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. Jika a adalah sebarang bilangan cacah dan n adalah bilangan asli, maka: n a a a a ...a sebany akn suku
Ada beberapa jenis perkalian dalam bilangan: 6. Mengalikan bilangan kelipatan 10 dengan bilangan satu angka Contoh: 6 10 = … Caranya adalah sebagai berikut. Perhatikan bahwa 6 1 = 6 Tambahkan angka 0 di belakang hasil perkalian. Jadi, 6 10 = 60.
cxix
7. Mengalikan bilangan satu angka dengan bilangan dua angka dengan cara bersusun. Contoh: 86 4 = … Caranya adalah sebagai berikut. 86 4 6 = 24 tulis 4 simpan 2 4 4 8 = 32 tambah 2 = 34 ditulis 34 344 Jadi, 86 4 = 344 8. Mengalikan tiga bilangan satu angka Contoh: 8 6 7=… Jawab: 8 6
7 = (8
6)
7
= 48 7 = 336 9. Mengalikan bilangan dua angka dengan bilangan dua angka Contoh: 24 12 = … Jawab: 24 2 4 = 8 tulis 8 12 2 2 = 4 tulis 4 1 4 = 4 tulis 4 48 1 2 = 2 tulis 2 24 288 10.
Mengalikan bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka
Contoh: 836 5 = … Caranya adalah sebagai berikut. 836 5 6 = 30 tulis 0 simpan 3 5 5 3 = 15 + 3 = 18 tulis 8 simpan 1 5 8 = 40 + 1 = tulis 41 4.180 Jadi, 836 5 = 4.180 B. Selesaikan soal berikut! 1. Tentukan hasil dari
cxx
a. 8 x 7 = .... b. 6 x 9 = ... c. 4 x 8 = ... d. 7 x 9 = ... 2. Kerjakan dengan cara susun tentukan hasil dari a. 45 6
b. 213 8
x .........
x ...........
c. 23 34 x ..........
3. Ayah membeli 3 dus donat. Setiap dus berisi 12 donat. Berapa banyak donat yang ayah beli? Jawab:
4. Kerjakan dengan cara susun tentukan hasil dari 225 x 7 adalah ... 225 7 x .........
SELAMAT BEKERJA
cxxi
Lampiran 10 KUNCI JAWABAN LKS 02 e. a. 8 x 7 = 56 b. 6 x 9 = 54 c. 4 x 8 = 32 d. 7 x 9 = 63
2. a 45 6
6 x 5 = 30 tulis 0 simpan 3 6 x 4 = 24 tambah 3 = 27 ditulis 27
x 270 Jadi, 45 x 6 = 270 b. 213 8 x 1704 c. 23 34
8 x 3 = 24 tulis 4 simpan 2 8 x 1 = 8 + 2 = 10 tulis 0 simpan 1 8 x 2 = 16 + 1 = 17 tulis 17 4 x 3 = 12 tulis 2 simpan 1 4 x 2 = 8 + 1 = 9 tulis 9 3 x 3 = 9 tulis 9 3 x 2 = 6 tulis 6
x 92 69
+ 782 Jadi, 23 x 34 = 782 3. 3 x 12 = 36 Jadi, donat yang ayah beli ada 36 buah. 4. 225 7 x
7 x 5 = 35 tulis 5 simpan 3 7 x 2 = 14 + 3 = 17 tulis 7 simpan 1 7 x 2 = 14 + 1 = 15 tulis 15
1575 Jadi, 225 x 7 = 1575
cxxii
Lampiran 11
PENGEMBANGAN TES AKHIR SIKLUS I
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: SD N 4 Melinggih : Matematika : IV / 1 : Bilangan : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar
1. Mengurutkan Bilangan Cacah 2. Melakukan Operasi Perkalian dan Pembagian C. Indikator
5. Menyebut lambang bilangan sampai dengan puluh ribuan. 6. Menentukan nilai tempat bilangan sampai dengan puluh ribuan. 7. Membandingkan dua bilangan yang melibatkan nilai tempat. 8. Mengurutkan atau menyusun bilangan dari kecil atau ke besar. 9. Menghafal perkalian sampai 100. 10. Melakukan perkalian dengan cara susun. D. Sub Materi Pokok
1.a Nilai tempat 1.b Membandingkan dan mengurutkan bilangan yang melibatkan nilai tempat. 2.a Operasi Perkalian
cxxiii
E. Kisi-Kisi Tes Jenis Tes
Tes Objektif
Tes Uraian (Essay)
Nomor Item
Nomor Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah
1 1 2 3 4 4 5 5 5 6 2 3 4 4 6
Ranah C1
C2
C3
1 1 1 1 4
1 1 1 1 1 1 1
1 1 1
1 8
3
Skor tiap item soal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 100
Keterangan: C1
=
Ingatan (30%)
C2
=
Pemahaman (50%)
C3
=
Aplikasi (20%)
Skor maksimum ideal (SMI) = 100
Teknik Penskoran A. Penskoran Objektif Untuk tes objektif setiap soal yang dijawab benar mendapatkan skor 5, jika salah mendapat skor 0 B. Penskoran Tes Uraian Penskoran tes uraian untuk 1 item soal didasarkan pada beberapa aspek seperti:
1. 2. 3. 4.
Tidak menjawab sama sekali Konsep menjawab salah dan jawaban salah Konsep menjawab salah tetapi jawaban benar Konsep menjawab benar tetapi jawaban salah 5. Konsep menjawab benar dan jawaban benar
skor skor skor skor skor
0 1 5 7 10
cxxiv
Lampiran 12
TES PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I
Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Hari/Tanggal Waktu
: SD N 4 Melinggih : IV / 1 : Matematika : Bilangan : 27 Juli 2013 : 2 x 35 menit
Petunjuk
1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban sebelum mengerjakan soal. 2. Simak dengan baik pertanyaan di bawah ini dan tulis jawaban beserta langkah-langkahnya pada lembar jawaban yang telah disediakan. 3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah. 4. Tidak boleh menggunakan kalkulator dan bekerjasama 5. Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan.
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan menulis huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban !!! 1. Lambang bilangan dari “enam belas ribu lima ratus enam puluh empat” adalah… A. 16.456 B. 16.645 C. 16.564
1
C1
C
D. 17.564 2. Nama bilangan dari 14.378 adalah … A. Empat belas ribu tujuh ratus tiga puluh delapan B. Empat belas ribu delapan ratus tiga puluh delapan C. Empat belas ribu tiga ratus tujuh puluh delapan
1
C1
C
cxxv
D. Empat belas ribu tiga ratus delapan puluh tujuh 3. Lambang bilangan 217.436 yang merupakan nilai puluh ribuan adalah … A. 1 B. 7
2
C2
A
C. 4 D. 3 4. Tentukanlah urutan bilangan di bawah ini dengan melibatkan nilai tempat! 24.503, 24.557, dan 24.554 A. 24.503, 24.554, dan 24.557
3
B. 24.554, 24.557, dan 24.503
C2
C
C. 24.557, 24.554, dan 24.503 D. 24.557, 24.503, dan 24.554 5. Pak Ahmad membeli peralatan dapur antara lain panci Rp. 4.500, penggorengan Rp. 6.500, sendok Rp. 3.500, dan piring Rp. 6.000. Tentukan urutan peralatan dapur yang dibeli Pak Ahmad dari harga paling mahal! A. panci, penggorengan, piring dan sendok.
4
B. Penggorengan, piring, panci, dan sendok.
C2
B
C. Sendok, panci, piring dan penggorengan D. Piring, penggorengan, sendok, dan panci. 6. Ayah membeli baju, sepatu, sandal dan kemeja. Harga baju Rp. 83.000,00, harga sepatu Rp. 83.600,00, harga sandal Rp. 83.020,00 dan harga kemeja Rp. 89.022,00. Tentukan urutan barang yang dibeli ayah dari harga yang paling murah! A. sepatu, baju, kemeja, dan sandal B. Baju, sandal, sepatu dan kemeja C. Kemeja, sandal, baju, dan sepatu D. Kemeja, sepatu, sandal, dan baju. 7. Hasil dari 7 x 9 adalah …
4
C3
D
cxxvi
A. 62 B. 63
5
C1
B
5
C1
A
5
C2
D
C. 64 D. 65 8. Hasil dari 7 x 8 adalah … A. 56 B. 53 C. 45 D. 40 9. Hasil dari 9 x 8 adalah … A. 73 B. 71 C. 70 D. 72 10. Kerjakan dengan cara susun tentukan hasil dari 872 A. 7820 B. 7848 C. 7856 D. 7840 B. Jawablah semua soal berikut dengan benar !
9 adalah …
6
C2
B
11. Lengkapilah titik-titik di bawah ini Lambang bilangan 24.637 Angka 2 nilai tempatnya ……. Angka 4 nilai tempatnya ……. Angka 6 nilai tempatnya ……. 2 C2 Angka 3 nilai tempatnya ……. Angka 7 nilai tempatnya ……. 12. Ibu membeli baju dan sepatu. Harga baju Rp. 85.600,00 dan harga sepatu Rp. 84.600,00. Manakah yang lebih mahal, harga baju atau harga sepatu?
3
C2
13. Tiga buah truk akan diangkut dengan kapal. Truk A beratnya 19.500 Kg, truk B beratnya 10.250 Kg, dan truk C beratnya 17.000 Kg. Bila kamu menjadi
cxxvii
petugas di pelabuhan, tentukan urutan truk yang akan diangkut dari yang paling ringan ke yang paling berat!
4
C3
14. Bapak Bupati Gianyar akan membangun 4 ruas jalan. Jalan A panjangnya 12.050 meter, jalan B panjangnya 10.125 meter, jalan C panjangnya 13.700 meter, dan jalan D panjangnya 12.750 meter. Pembangunan jalan akan dimulai dari jalan yang paling panjang. bila kamu menjadi pembuat jalan, tentukan urutan pembangunan jalan tersebut!
4
C3
15. Dengan menggunakan cara bersusun tentukanlah hasil dari a. 134 x 19 = ... b. 126 x 3 = ... c. 26 x 17 = ...
6
SELAMAT BEKERJA
C2
cxxviii
Lampiran 13 KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS I
A. Tes Objektif 1. C 2. C 3. A 4. C 5. B 6. D 7. B 8. A 9. D 10. B B. Tes Uraian 11. Lambang bilangan 24.637 Angka 2 nilai tempatnya: puluh ribuan Angka 4 nilai tempatnya: ribuan Angka 6 nilai tempatnya: ratusan Angka 3 nilai tempatnya: puluhan Angka 7 nilai tempatnya: satuan 12. Harga baju lebih mahal daripada harga sepatu (85.000 > 84.600) 13. Pertama truk B, kedua truk C, dan ketiga truk A. 14. Pertama jalan C, kedua jalan D, ketiga jalan A, dan keempat jalan B. 15. a. 134 x 19 = 2.546 b. 126 x 3 = 378 c. 26 x 17 = 442
cxxix
Lampiran 14 PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA No
Indikator
1
Aktivitas saat siswa mengerjakan tugas secara individu.
2
Aktivitas saat siswa belajar kelompok.
3
Aktivitas saat siswa mengerjakan tes/kuis
4
Aktivitas saat siswa diberi penghargaan.
5
Aktivitas saat siswa merangkum hasil pembahasan.
Deskriptor d. Siswa menerima tugas dengan antusias. e. Siswa menyelesaikan soal dengan seksama. f. Siswa berusaha menyelesaikan tugas secara individual. d. Siswa menerima tugas kelompok dengan tanggung jawab. e. Siswa membantu teman dalam kelompok yang menghadapi masalah. f. Siswa menunjukkan peran aktif dalam kelompok. d. Siswa mengerjakan tes/kuis dengan baik. e. Siswa mengerjakan tes/kuis secara individu. f. Siswa memperhatikan waktu saat mengerjakan tes/kuis. d. Siswa memberikan tepuk tangan kepada kelompok yang berhasil mendapatkan penghargaan. e. Siswa menerima penghargaan dari guru dengan gembira. f. Siswa mengucapkan selamat kepada kelompok yang berhasil mendapatkan penghargaan. d. Siswa mengacungkan tangan untuk ikut menyimpulkan. e. Siswa menyempurnakan kesimpulan yang dinyatakan oleh temannya. f. Siswa merespon pertanyaan (kesimpulan) temannya.
cxxx
Lampiran 15 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Sekolah : SD N 4 Melinggih Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / I Siklus : I Pertemuan : 1 Hari/Tgl : Kamis/25 juli 2013 Observer : 1. Ni Kadek Melinda Dewi 2. I Kadek Juliawan INDIKATOR
No
Nama Subjek
1
I Made Widnyana
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
I Wayan Dwipayana I Komang Santikayasa I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih I B Made Satya Swabawa I Gede Satya Wira Kusuma Ngakan Made Svahyu Denata Ngakan Ketut Widiana I Komang Agus Yoga Pramana I Made Sarnata Putu Ayu Sekartina I Wayan Ardiana I Gede Anggi Saputra I Komang Krusna Ni Kadek Utari Dewi
Observer 1
Ni Kadek Melinda Dewi NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1425 Observer 2
I Kadek Juliawan NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1437
1
2
3
Jumlah Sko r
5
4
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
7
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 6 7 6 6 6 6 8 6 7 6 6 7 6 6 102
1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 JUMLAH
Payangan, 25 Juli 2013 Peneliti
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435 Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S. Pd NIP.: 19580430 198010 2003
cxxxi
Lampiran 16 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Sekolah : SD N 4 Melinggih Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / I Siklus : I Pertemuan : 2 Hari/Tgl : Jumat/26 Juli 2013 Observer : 1. Ni Kadek Melinda Dewi 2. I Kadek Juliawan INDIKATOR
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Subjek
I Made Widnyana I Wayan Dwipayana I Komang Santikayasa I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih I B Made Satya Swabawa I Gede Satya Wira Kusuma Ngakan Made Svahyu Denata Ngakan Ketut Widiana I Komang Agus Yoga Pramana I Made Sarnata Putu Ayu Sekartina I Wayan Ardiana I Gede Anggi Saputra I Komang Krusna Ni Kadek Utari Dewi
Observer 1
Ni Kadek Melinda Dewi NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1425 Observer 2
I Kadek Juliawan NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1437
1 a b 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 JUMLAH
2 c 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3
b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
c 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
5
4 c 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah S ko r
c 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
c 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Payangan, 26 Juli 2013 Peneliti
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435 Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S. Pd NIP.: 19580430 198010 2003
7 7 7 7 7 7 7 7 8 7 7 7 7 8 8 7 115
cxxxii
Lampiran 17
ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS I
Skor Maksimum Ideal (SMI) Aktivitas Belajar Siswa = 15, maka: MI = 1 2 SMI = 1 2 15 = 7,5 SDI = 13 MI = 13 7,5 = 2,5 Berdasarkan data pada lampiran 15 dan 16 analisis data aktivitas dilakukan sebagai berikut: a.
Pertemuan 1 Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 102 Banyaknya siswa yang diamati = 16 Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk pertemuan pertama pada siklus I: jumlah skor aktivitas belajar siswa 1= banyaknya siswa yang diamati
102 16 = 6,375 1 =
b. Pertemuan 2 Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 115 Banyaknya siswa yang diamati = 16 Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk pertemuan kedua pada siklus I: jumlah skor aktivitas belajar siswa 2= banyaknya siswa yang diamati
115 16 = 7,1875 2 =
cxxxiii
c. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus I A1 A 2 Rata-rata ( ) = 2 6,375 7,1875 = 2 = 6,78 Kategori : cukup aktif
Dari rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan I dan pertemuan II diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa siklus I yaitu: 6,78 dengan kategori “cukup aktif”. Sehingga masih perlu ada peningkatan di siklus berikutnya.
cxxxiv
Lampiran 18
RANGKUMAN SKOR KUIS – 01 DAN KUIS – 02 PADA SIKLUS I NO NAMA SISWA ABSEN 1. I Made Widnyana 2. I Wayan Dwipayana 3. I Komang Santikayasa 4. I Kadek Sudanayasa 5. Ni Made Pani Purwaningsih 6. I. B. Made Satya Swabawa 7. I Gede Satya Wira Kusuma 8. Ngakan Made Svahyu Denata 9. Ngakan Ketut Widiana 10. I Komang Agus Yoga Pramana 11. PI Made Sarnata 12. Putu Ayu Sekartina 13. I Wayan Ardiana 14. I Gede Anggi Saputra 15. I Komang Arya Krusna 16. Ni Kadek Utari Dewi
NILAI KUIS – 01
NILAI KUIS – 02
60 65 70 65 65 60 67 65 82 70 65 65 65 65 68 65
65 70 65 70 60 65 65 68 80 65 60 68 62 62 70 70
Payangan, 25 Juli 2013 Peneliti,
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435
cxxxv
Lampiran 19
SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU SIKLUS I
NO NAMA SISWA ABSEN 1. I Made Widnyana 2. I Wayan Dwipayana 3. I Komang Santikayasa 4. I Kadek Sudanayasa 5. Ni Made Pani Purwaningsih 6. I. B. Made Satya Swabawa 7. I Gede Satya Wira Kusuma 8. Ngakan Made Svahyu Denata 9. Ngakan Ketut Widiana 10. I Komang Agus Yoga Pramana 11. PI Made Sarnata 12. Putu Ayu Sekartina 13. I Wayan Ardiana 14. I Gede Anggi Saputra 15. I Komang Arya Krusna 16. Ni Kadek Utari Dewi
Skor Awal
Rata-rata skor kuis 1 dan 2
Skor Perkembangan
Kelompok
63 60 68 60 60 65 75 60 80 70 60 60 60 60 75 60
63 68 68 68 63 63 66 67 81 68 63 67 64 64 69 68
20 20 20 20 20 10 10 20 20 10 20 20 20 20 10 20
K. 4 K. 1 K. 2 K. 1 K. 1 K. 3 K. 4 K. 2 K. 1 K. 2 K. 2 K. 3 K. 3 K. 4 K. 3 K. 4
Persentase Skor Perkembangan yang Diperoleh Siswa pada Siklus I Skor Perkembangan 0 10 20 30
Banyak Siswa 0 4 12 0
Persentase 25 % 75 %
cxxxvi
Lampiran 20 RANGKUMAN SKOR PERKEMBANGAN KELOMPOK SIKLUS I
KELOMPOK I No
Nama Siswa
Skor Awal
1
1 I Wayan Dwipayana 60 2 I Kadek Sudanayasa 60 Ni Made Pani Purwaningsih 3 60 4 Ngakan Ketut Widiana 80 RatRata-rata Skor Perkembangan Kelompok
Rata-rata skor kuis 1 dan 2 68 68 63 81
Predikat Kelompok
Skor Perkembanga n 20 20 20 20 20 Kelompok Hebat
KELOMPOK II Skor Awal 1 I Komang Santikayasa 68 2 Ngakan Made Svahyu Denata 60 3 I Komang Agus Yoga Pramana 70 4 I Made Sarnata 60 Rata-rata Skor Perkembangan Kelompok Predikat Kelompok
No
Nama Siswa
Rata-rata skor kuis 1 dan 2 68 67 68 63
Skor Perkembangan 20 20 10 20 18 Kelompok Baik
KELOMPOK III
No
Nama Siswa
Skor Awal
I Komang Arya Krusna 1 75 2 Putu Ayu Sekartina 60 3 I Wayan Ardiana 60 I. B. Made Satya Swabawa 4 65 Rata-rata Skor Perkembangan Kelompok Predikat Kelompok
Rata-rata skor kuis 1 dan 2 69 67 64 63
Skor Perkembanga n 10 20 20 10 15 Kelompok Baik
cxxxvii
KELOMPOK IV
No 1 2
Nama Siswa I Made Widnyana I Gede Satya Wira Kusuma
Skor Awal 63 75
I Gede Anggi Saputra 3 60 4 Ni Kadek Utari Dewi 60 Rata-rata Skor Perkembangan Kelompok Predikat Kelompok
Rata-rata skor kuis 1 dan 2 63 66 64 68
Skor Perkembanga n 20 10 20 20 18 Kelompok Baik
cxxxviii
Lampiran 21 DATA PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa I Made Widnyana I Wayan Dwipayana I Komang Santikayasa I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih I B Made Satya Swabawa I Gede Satya Wira Kusuma Ngakan Made Svahyu Denata Ngakan Ketut Widiana I Komang Agus Yoga Pramana I Made Sarnata Putu Ayu Sekartina I Wayan Ardiana I Gede Anggi Saputra I Komang Arya Krusna Ni Kadek Utari Dewi JUMLAH
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas IV
Ida B. Agung Erasuryawan, A.Ma NIP. 19880624 200903 1001
: SD N 4 Melinggih : Matematika : IV / I
Nilai Tes
Kategori
56,0 68,0 68,0 66,0 55,0 50,0 68,0 65,0 83,0 68,0 55,0 60,0 70,0 70,0 72,0 65,0 1039
Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Payangan, 27 Juli 2013 Peneliti
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1435
cxxxix
Lampiran 22
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS I
Berdasarkan data pada lampiran 19 analisis data prestasi belajar dilakukan sebagai berikut: ΣX = 1039 N = 16 Ni = 11 a.
Rata-rata nilai prestasi belajar siswa (M) X X1= N 1039 = 16 = 64,9 b. Daya Serap (DS) X DS 1 = 100% STI 64,9 100% = 100 = 64,90%
c.
Ketuntasan Belajar (KB) Ni 100% KB1 = N 11 100% = 16 = 68,75%
Keterangan: X 1 = Rata-rata nilai prestasi prestasi belajar siswa X = Jumlah nilai tes siswa DS = Daya Serap KB = Ketuntasan Belajar Ni = Banyaknya siswa yang memperoleh skor ≥ 65 N = Banyaknya siswa yang ikut tes
cxl
STI (Skor Tertinggi Ideal) = 100 Berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata nilai prestasi belajar siswa, daya serap, dan ketuntasan belajar siswa berturut-turut sebesar: “64,9”, “64,90%”, dan “68,75%”. Bila dilihat dari perolehan skor pada siklus I, rata-rata skor prestasi belajar siswa, daya serap, dan ketuntasan belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang ditetapkan, yaitu rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ), daya serap (DS), dan ketuntasan belajar (KB) masing-masing sebesar : “65”, “65%”, dan “85%”.
cxli
Lampiran 23
CATATAN LAPANGAN SIKLUS I
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Observer
: : : : 2.
SD N 4 melinggih Matematika IV / I 1. Ni Kadek Melinda Dewi I Kadek Juliawan
No.
Hasil Observasi
1 2
Siswa belum terbiasa berkelompok dalam pembelajaran Siswa terlihat pasif, hanya memperhatikan penjelasan dan peragaan yang dilakukan guru sehingga terkesan guru yang menjadi pusat pembelajaran Ada beberapa siswa yang bermain pada saat guru menjelaskan materi Saat mengerjakan LKS, siswa yang kemampuannya kurang, pada umumnya mereka tidak mengerjakan dan cenderung menunggu jawaban temannya. Guru terlalu serius saat mengajar, sehingga siswa kelihatan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran Guru terlalu banyak memberi bantuan kepada siswa pada saat mengerjakan LKS sehingga siswa kurang mandiri dalam mengerjakan LKS.
3 4
5 6
Observer 1
Peneliti
Ni Kadek Melinda Dewi NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1425
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435 Observer 2
I Kadek Juliawan NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1437
cxlii
Lampiran 24 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 03 (RPP – 03) Nama Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Aspek Materi Pokok Waktu
: SD N 4 Melinggih : IV :I : Matematika : Bilangan : Operasi Hitung Bilangan : 2 x 35 menit
Pertemuan ke
: III
XIX. STANDAR KOMPETENSI Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. XX. KOMPETENSI DASAR 2. Melakukan operasi perkalian dan pembagian. XXI. INDIKATOR 7. Melakukan pembagian tanpa sisa dengan cara susun. 8. Menentukan hasil bagi dan sisa suatu pembagian.
XXII.
MATERI PEMBELAJARAN
Operasi Pembagian Pembagian adalah pengurangan secara berulang dengan bilangan yang sama hingga hasil akhirnya nol. Perhatikan contoh berikut: 12 : 4 = … Jawab: 12 – 4 – 4 – 4 = 0 (ada 3 kali pengurangan berulang) Jadi, 12 : 4 = 3. Ada beberapa jenis pembagian dalam bilangan: 1. Membagi dua bilangan tanpa sisa Contoh: 52 : 4 = … Langkah 1
1 4 √5 2
5:4=1
sisa 1
cxliii
4
_
1
4=4
1 Langkah 2
1 4 √5 2 4 _ 12
(angka 2 turun)
Langkah 3
13 4 √5 2 4 12 12 0
_ 12 : 4 = 3 4 3 = 12
_
Jadi, 52 : 4 = 13.
2.
Membagi bilangan dengan dua bilangan lain secara berturut-turut Contoh: 144 : 9 : 2 = … Jawab: 16 9 144
9 54 54 0 Hasil 144 : 9 = 16 Langkah 2. Hitung 16 : 2 Contoh: 8 2 16 16 0 Jadi, 144 : 9 : 2 = 8. 3. Pembagian bilangan dengan sisa Contoh: 53 : 3 = … Jawab: 17 hasil 3 53 3 21 2
sisa
cxliv
Jadi, 53 : 3 = 17 sisa 2. XXIII.
METODE PEMBELAJARAN
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pemberian tugas berupa lembar kegiatan siswa (LKS)
XXIV.
SARANA DAN SUMBER BELAJAR
E. SARANA/PERANGKAT Silabus – PSP RPP – 3 Alat Peraga F. SUMBER BELAJAR Buku paket, yaitu Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV, penerbit Erlangga. XXV. KEGIATAN PEMBELAJARAN Tahapan Pendahuluan
Kegiatan Guru
n. Melakukan absensi o. Mengumumkan penempatan siswa dalam kelompok tetapi siswa masih ditempat asal. p. Mengingatkan kembali tentang operasi hitung perkalian bilangan cacah yang terkait materi yang akan dibahas dengan memberi pertanyaan pancingan. q. Guru bersama siswa membahas jawaban PR yang sudah dikerjakan oleh siswa dirumah. r. Memberikan motivasi kepada siswa tentang perlunya mengenal serta mempelajari materi operasi hitung perkalian bilangan cacah.
Kegiatan Siswa
n. Mendengarkan guru dan mengucapkan kata hadir o. Memperhatikan guru dan mengingat teman sekelompoknya p. Memberi jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru. q. Siswa membahas jawaban PR dengan guru. r. Mendengarkan perlunya mengenal dan mempelajari materi yang akan diberikan.
Waktu 10 me nit
cxlv
Kegiatan Inti
y. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu, serta membimbing siswa yang mengalami masalah dengan cara memberikan pertanyaan arahan sehingga siswa sendiri yang berhasil memecahkan masalah tersebut. z. Guru menyampaikan pokok materi yang dipelajari oleh siswa yaitu operasi hitung pembagian bilangan cacah. å. Mengelompokkan siswa berdasarkan kooperatif learning yaitu siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi yang terdiri dari 4 sampai 6 orang yang duduknya melingkar. ä. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil kerja mereka masingmasing di dalam kelompok dan membimbing siswa dalam belajar kelompok jika ada masalah dalam diskusi kelompok. ö. Guru mengawasi kerja kelompok dan memberikan bimbingan apabila ada kelompok yang menemui kesulitan aa. Guru memastikan bahwa semua soal di LKS sudah dikerjakan dengan benar dan dipahami oleh siswa anggota kelompok.
y. Siswa menerima LKS yang telah diberikan dan mengerjakan secara individu dan bertanya kepada guru jika terdapat masalah dalam mengerjakan LKS.
z. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti aa. Secara mandiri siswa mencari kelompoknya masing-masing sesuai dengan arahan guru.
bb. Secara berkelompok mendiskusikan hasil yang telah diperoleh sebelumnya dalam kerja secara mandiri tersebut.
cc. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti. dd. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti. ee. Secara mandiri siswa
55 menit
cxlvi
bb. Guru memberikan kuis ke masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu selama 10 menit. cc. Guru meminta siswa menukar jawaban kuis yang sudah selesai dikerjakan ke teman yang lain untuk diperiksa. dd. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan hasil kuis. k. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. l. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada buku paket latihan 30 halaman 25. m. Mengucapkan salam penutup
Penutup
XXVI.
gg. Kelompok menerima penghargaan yang diberikan oleh guru.
k. Siswa bersama-sama1 5 menit guru menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. l. Siswa mengerjakan PR dirumah. m. Mengucapkan salam penutup
EVALUASI
7. Teknik
: Tes Tertulis
8. Bentuk Instrumen
: Tes uraian atau essay
9. Instrumen
: Terlampir/LKS
XXVII. No 1
membaca dan memahami materi serta mengerjakan soal-soal dalam kuis yang telah diberikan. ff. Siswa menukar jawaban kuis dengan teman yang lain
KUIS (10 Menit)
Indikator 7
Soal 8. Hasil dari 48 : 4 adalah …
Kunci Jawaban 12 4. 4 48 4
2
8
8 8 0 Jadi, 48 : 4 = 12
Skor 30
cxlvii
9. Hasil dari 111 : 5 adalah …
3
8 10. Hasil dari 256: 4 : 8 adalah…
Guru Matematika Kelas IV SD Negeri 4 Melinggih
Ida B. Agung Erasuryawan, A.Ma NIP.: 19880624 200903 1001
5.
22 5 111
hasil
10 11 10 1 sisa Jadi, 111 : 5 = 22 sisa 1. 6. Langkah 1 27 6 162 12 42 42 0 Hasil 162 : 6 = 27 Langkah 2. Hitung 27 : 3 9 3 27 27 0 Jadi, 162 : 6 : 3 = 9.
Payangan, 29 Juli 2013 Peneliti,
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435
Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S.Pd. NIP.: 19580430 198010 2003
30
40
cxlviii
Lampiran 25
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – RPP 03 KODE: LKS 03 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu
: SD : Matematika : IV/1 : Bilangan : 15 menit
Nama : ………………………………………. Tanggal : …………… No Absen : …………………………….. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : Melakukan operasi perkalian dan pembagian Indikator : 7. Melakukan pembagian tanpa sisa dengan cara susun. 8. Menentukan hasil bagi dan sisa suatu pembagian. A. Pelajari Materi Berikut Operasi Pembagian Pembagian adalah pengurangan secara berulang dengan bilangan yang sama hingga hasil akhirnya nol. Perhatikan contoh berikut: 12 : 4 = … Jawab: 12 – 4 – 4 – 4 = 0 (ada 3 kali pengurangan berulang) Jadi, 12 : 4 = 3. Ada beberapa jenis pembagian dalam bilangan: 4. Membagi dua bilangan tanpa sisa Contoh: 52 : 4 = … Langkah 1 1 4 √5 2 4 _ 1 Langkah 2 1 4 √5 2
5:4=1 sisa 1 1 4=4
cxlix
4 _ 12 (angka 2 turun) Langkah 3 13 4 √5 2 4 _ 12 12 : 4 = 3 12 _ 4 3 = 12 0 Jadi, 52 : 4 = 13. 5. Membagi bilangan dengan dua bilangan lain secara berturut-turut Contoh: 144 : 9 : 2 = … Jawab: 16 9 144 9 54 54 0 Hasil 144 : 9 = 16 Langkah 2. Hitung 16 : 2 Contoh: 8 2 16
16 0 Jadi, 144 : 9 : 2 = 8. 6. Pembagian bilangan dengan sisa Contoh: 53 : 3 = … Jawab: 17 hasil 3 53 3 21 2 sisa Jadi, 53 : 3 = 17 sisa 2. B. Selesaikan soal berikut! 1. Tentukanlah hasil dari
cl
a. 50 : 5 = ... b. 18 : 6 = ... c. 36 : 3 = ... 2. Tentukanlah hasil dari a. 158 : 6 = ... b. 177 : 5 = ... c. 75 : 6 = ... 3. Harga 3 buah pensil Rp. 2.400,00. Berapakah harga sebuah pensil? 4. Siswa kelas IV akan membentuk 7 barisan. Siswa yang berada di setiap barisan sama banyak. Jka jumlah seluruh siswa ada 39 orang, berapa orang yang tidak ikut dalam barisan?
SELAMAT BEKERJA
cli
Lampiran 26 KUNCI JAWABAN LKS 03 d. a. 50 : 5 = 10 b. 18 : 6 = 3 c. 36 : 3 = 12 e. a. 158 : 6 = 26 sisa 2 b. 177 : 5 = 35 sisa 2 c. 75 : 6 = 12 sisa 3 f. Misal harga 1 pensil = n, maka 3n = Rp. 2.400,00 n = Rp. 2.400,00 : 3 = Rp. 800,00 jadi, harga sebuah pensil Rp. 800,00. g. 39 : 7 = 5 sisa 4 Jadi, siswa yang tidak ikut dalam barisan ada 4 orang.
clii
Lampiran 27 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 04 (RPP – 04) Nama Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran Aspek Materi Pokok Waktu Pertemuan ke XXVIII.
: SD N 4 Melinggih : IV :I : Matematika : Bilangan : Operasi Hitung Bilangan : 2 x 35 menit : IV
STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. XXIX. KOMPETENSI DASAR 3. Melakukan operasi hitung campuran. XXX. INDIKATOR 9. Menghitung operasi hitung campuran XXXI. MATERI PEMBELAJARAN Perkalian dan Pembagian 8 690 : 5 = … Hitung dulu 8 690 = 5. 520 Kemudian hitung 5.520 : 5 Jawab: 1104 5 5.520 5 5 5 20 20 0 Jadi, 8 690 : 5 = 1.104. Pengerjaan hitung campuran Contoh: 1. Ibu membeli 6 kantung jeruk Setiap kantung berisi 7 buah jeruk, ternyata di kulkas ada 9 buah jeruk. Berapa jumlah seluruh buah jeruk?
cliii
Perhatikan dan pelajari contoh-contoh operasi hitung berikut ini! 6 x 7 + 9 =…. Jawab: 6 x 7 + 9 = 42 + 9 = 51 Jadi, 6 x 7 + 9 = 51. Pada operasi hitung campuran perkalian dan penjumlahan, yang dikerjakan lebih dahulu adalah operasi perkalian. 2. 8 x 9 – 42 = …. Jawab: 8 x 9 – 42 = 72 – 42 = 30 Jadi, 8 x 9 – 42 = 30 Pada operasi hitung campuran perkalian dan pengurangan, yang dikerjakan lebih dahulu adalah operasi perkalian. XXXII. METODE PEMBELAJARAN Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pemberian tugas berupa lembar kegiatan siswa (LKS) XXXIII. SARANA DAN SUMBER BELAJAR G. SARANA/PERANGKAT Silabus – PSP RPP – 4 Alat Peraga H. SUMBER BELAJAR Buku paket, yaitu Buku Terampil Berhitung Matematika untuk SD Kelas IV, penerbit Erlangga.
XXXIV.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahapan
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Waktu
Pendahuluan
s. Melakukan absensi t. Mengumumkan penempatan siswa dalam kelompok tetapi siswa masih ditempat asal. u. Mengingatkan kembali tentang operasi hitung pembagian bilangan cacah
s. Mendengarkan guru dan mengucapkan kata hadir t. Memperhatikan guru dan mengingat teman sekelompoknya u. Memberi jawaban atas pertanyaan yang
10 menit
cliv
Kegiatan Inti
yang terkait materi yang akan dibahas dengan memberi pertanyaan pancingan. v. Guru bersama siswa membahas jawaban PR yang sudah dikerjakan oleh siswa dirumah. w. Memberikan motivasi kepada siswa tentang perlunya mengenal serta mempelajari materi operasi hitung perkalian bilangan cacah. ee. Guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu, serta membimbing siswa yang mengalami masalah dengan cara memberikan pertanyaan arahan sehingga siswa sendiri yang berhasil memecahkan masalah tersebut. ff. Guru menyampaikan pokok materi yang dipelajari oleh siswa yaitu operasi hitung campuran bilangan cacah. gg. Mengelompokkan siswa berdasarkan kooperatif learning yaitu siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi yang terdiri dari 4 sampai 6 orang yang duduknya melingkar. hh. Guru meminta siswa untuk mendiskusikan hasil kerja mereka masing-masing di dalam kelompok dan
diberikan oleh guru. v. Siswa membahas jawaban PR dengan guru. w. Mendengarkan perlunya mengenal dan mempelajari materi yang akan diberikan.
hh. Siswa menerima LKS yang telah diberikan dan mengerjakan secara individu dan bertanya kepada guru jika terdapat masalah dalam mengerjakan LKS.
ii. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti jj. Secara mandiri siswa mencari kelompoknya masing-masing sesuai dengan arahan guru. kk. Secara berkelompok mendiskusikan hasil yang telah diperoleh sebelumnya dalam kerja secara mandiri tersebut.
55 menit
clv
Penutup
XXXV.
membimbing siswa dalam belajar kelompok jika ada masalah dalam diskusi kelompok. ii. Guru mengawasi kerja kelompok dan memberikan bimbingan apabila ada kelompok yang menemui kesulitan jj. Guru memastikan bahwa semua soal di LKS sudah dikerjakan dengan benar dan dipahami oleh siswa anggota kelompok. kk. Guru memberikan kuis ke masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu selama 10 menit. ll. Guru meminta siswa menukar jawaban kuis yang sudah selesai dikerjakan ke teman yang lain untuk diperiksa. mm. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan hasil kuis. n. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. o. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada buku paket latihan 43 halaman 36. p. Mengucapkan salam penutup EVALUASI
ll. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti. mm. Siswa menyimak penjelasan guru, serta bertanya jika ada yang tidak dimengerti. nn. Secara mandiri siswa membaca dan memahami materi serta mengerjakan soal-soal dalam kuis yang telah diberikan. oo. Siswa menukar jawaban kuis dengan teman yang lain pp. Kelompok menerima penghargaan yang diberikan oleh guru.
n. Siswa bersama-sama5 menit guru menyimpulkan materi pelajaran yang baru diberikan. o. Siswa mengerjakan PR dirumah.
p. Mengucapkan salam penutup
10. Teknik
: Tes Tertulis
11. Bentuk Instrumen
: Tes uraian atau essay
12. Instrumen
: Terlampir/LKS
clvi
XXXVI. No 1
KUIS (10 Menit)
Indikato r 9
Soal 11. Hasil dari 8 x 5 : 4 adalah …
Kunci Jawaban 1. Hitung dulu 8 x 5 = 40. Kemudian hitung 40 : 4. Jawab 10 4 40
Sk or 25
4 0 2 3
4
9 9
9
12. Hasil dari 5 x 7 + 6 adalah … 13. Hasil dari 8 x 6 – 20 adalah …
2. 5 x 7 + 6 = 35 + 6 = 41 3. 8 x 6 – 20 = 48 – 20 = 28
4. Harga 8 buku = 8 x Rp 1.350,00 = Rp 10.800,00 14. Malik membeli 8 buku Dibayar = 3 x Rp tulis dengan harga Rp 5.000,00 = Rp 15.000,00 1.350,00 per buah. Jika Malik Uang kembali = Rp. membayar dengan 3 lembar 15.000,00 – Rp uang lima ribuan, berapa 10.800,00 = Rp 4.200,00 rupiah uang kembalian yang diterima Malik?
Guru Matematika Kelas IV SD Negeri 4 Melinggih
Payangan, 30 Juli 2013 Peneliti,
Ida B. Agung Erasuryawan, A.Ma I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NIP.: 19880624 200903 1001 NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435 Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S.Pd. NIP.: 19580430 198010 2003
25 25 25
clvii
Lampiran 28
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) – RPP 04 KODE: LKS 04 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Pokok Bahasan Alokasi Waktu
: SD : Matematika : IV/1 : Bilangan : 15 menit
Nama : ……………………………………… Tanggal : …………… No Absen : …………………………….. Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : Melakukan operasi hitung campuran Indikator : 9. Menghitung operasi hitung campuran A. Pelajari Materi Berikut Perkalian dan Pembagian 8 690 : 5 = … Hitung dulu 8 690 = 5. 520 Kemudian hitung 5.520 : 5 Jawab: 1104 5 5.520 5 5 5 20 20 0 Jadi, 8 690 : 5 = 1.104.
Pengerjaan hitung campuran Contoh: 3. Ibu membeli 6 kantung jeruk
clviii
Setiap kantung berisi 7 buah jeruk, ternyata di kulkas ada 9 buah jeruk. Berapa jumlah seluruh buah jeruk? Perhatikan dan pelajari contoh-contoh operasi hitung berikut ini! 6 x 7 + 9 =…. Jawab: 6 x 7 + 9 = 42 + 9 = 51 Jadi, 6 x 7 + 9 = 51. Pada operasi hitung campuran perkalian dan penjumlahan, yang dikerjakan lebih dahulu adalah operasi perkalian. 4. 8 x 9 – 42 = …. Jawab: 8 x 9 – 42 = 72 – 42 = 30 Jadi, 8 x 9 – 42 = 30 Pada operasi hitung campuran perkalian dan pengurangan, yang dikerjakan lebih dahulu adalah operasi perkalian. B. Selesaikan soal berikut! 1. Hasil dari 250 x 5 : 25 adalah .... 2. Hasil dari 45 x 6 + 20 adalah ... 3. Hasil dari 67 x 3 – 50 adalah ... 4. Harga 1 buah apel Rp 1.250,00. Jika Citra membeli 6 buah apel dan membayar dengan 2 lembar uang lima ribuan, berapakah uang kembalian yang diterima Citra? 5. Arif mempunyai 8 lembar uang lima ratusan, 5 lembar uang seribuan, dan 7 lembar uang lima ribuan. Berapa jumlah uang Arif seluruhnya?
SELAMAT BEKERJA
clix
Lampiran 29 KUNCI JAWABAN LKS 04
1. 250 x 5 : 25 Hitung dulu 250 x 5 = 1250 Kemudian hitung 1250: 5 Jawab: 50 25 1250
125 0 Jadi, 250 x 5 : 25 = 50 2. 45 x 6 + 20 = 270 + 20 = 290 3. 67 x 3 – 50 = 201 – 50 = 151 4. Harga 6 buah apel = 6 x Rp 1.250,00 = Rp. 7.500,00 Dibayar = 2 x Rp 5.000,00 = Rp 10.000,00 Uang kembali = Rp 10.000,00 – Rp 7.500,00 = Rp 2.500,00 5. Uang Arif = (8 x Rp 500,00) + (5 x Rp 1.000,00) + (7 x Rp 5.000,00) = Rp 4.000,00 + Rp 5.000,00 + Rp 35.000,00 = Rp 44.000,00
clx
Lampiran 30
PENGEMBANGAN TES AKHIR SIKLUS II
Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: SD N 4 Melinggih : Matematika : IV / 1 : Bilangan : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan, bilangan, serta menggunakan dalam pemecahan masalah. B. Kompetensi Dasar 2. Melakukan operasi perkalian dan pembagian. 3. Melakukan operasi hitung campuran. C. Indikator 7. Melakukan pembagian tanpa sisa dengan cara susun. 8. Menentukan hasil bagi dan sisa suatu pembagian. 9. Menghitung operasi hitung campuran D. Sub Materi Pokok 2.b. Operasi Pembagian 2.c. Operasi Perkalian dan Pembagian 3.a. Operasi hitung campuran
clxi
E. Kisi-Kisi Tes Jenis Tes
Tes Objektif
Tes Uraian (Essay)
Nomor Item
Nomor Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah
7 7 7 7 8 8 8 9 9 9 7 7 8 8 9
Ranah C1
C2
C3
1 1 1 1 4
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 3
Skor tiap item soal 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 100
Keterangan: C1 =
Ingatan (30%)
C2 =
Pemahaman (50%)
C3 =
Aplikasi (20%)
Skor maksimum ideal (SMI) = 100
Teknik Penskoran C. Penskoran Objektif Untuk tes objektif setiap soal yang dijawab benar mendapatkan skor 5, jika salah mendapat skor 0 D. Penskoran Tes Uraian Penskoran tes uraian untuk 1 item soal didasarkan pada beberapa aspek seperti: 6. Tidak menjawab sama sekali skor 0 7. Konsep menjawab salah dan jawaban salah skor 1 8. Konsep menjawab salah tetapi jawaban benar skor 5
clxii
9. Konsep menjawab benar tetapi jawaban salah 10. Konsep menjawab benar dan jawaban benar
skor 7 skor 10
clxiii
Lampiran 31
TES PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II
Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Materi Hari/Tanggal Waktu
: SD N 4 Melinggih : IV / 1 : Matematika : Bilangan : 31 Juli 2013 : 2 x 35 menit
Petunjuk 1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban sebelum mengerjakan soal. 2. Simak dengan baik pertanyaan di bawah ini dan tulis jawaban beserta langkah-langkahnya pada lembar jawaban yang telah disediakan. 3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap mudah. 4. Tidak boleh menggunakan kalkulator dan bekerjasama 5. Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan.
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan menulis huruf A, B, C atau D pada lembar jawaban !!! 1. Dengan menggunakan cara susun tentukanlah hasil dari 48 : 4 adalah … A. 10 B. 12 C. 24
7
C1
B
D. 48 2. Dengan menggunakan cara susun tentukanlah hasil dari 55 : 5 adalah… A. 11 B. 12 C. 15
7
C1
A
clxiv
D. 20 3. Dengan menggunakan cara susun tentukanlah hasil dari 90 : 6 adalah … A. 12
7
B. 13
C1
C
C. 15 D. 18 4. Dengan menggunakan cara susun tentukanlah hasil dari 54 : 3 adalah … A. 12 B. 13 C. 15
7
C1
D
D. 18 5. Hasil dari 22 : 7 adalah … A. 4 sisa 3 B. 3 sisa 2
8
C2
D
8
C2
B
C. 4 sisa 2 D. 3 sisa 1 6. Hasil dari 15 : 4 adalah … A. 3 sisa 2 B. 3 sisa 3 C. 2 sisa 2 D. 4 sisa 1 7. Hasil dari 95 : 7 adalah … A. 13 sisa 2 B. 13 sisa 3 C. 13 sisa 4
8
C2
C
9
C2
D
D. 14 sisa 4 8. Hasil dari 4 x 6 : 2 adalah … A. 6 B. 8 C. 10 D. 12
clxv
9. Hasil dari 5 x 9 + 10 adalah ... A. 55 B. 60
9
C2
A
9
C2
C
C. 65 D. 70 10. Hasil dari 12 x 6 – 20 adalah … A. 45 B. 50 C. 52 D. 56 E. Jawablah semua soal berikut dengan benar ! 1. Dengan menggunakan cara susun tentukanlah hasil dari 625 : 5 : 5 adalah ...
7
C2
2. Dengan menggunakan cara susun tentukanlah hasil dari 256 : 4 : 2 adalah …
7
C2
3. Siswa kelas IV akan membentuk 7 barisan. Siswa yang berada di setiap barisan sama banyak. Jika jumlah seluruh siswa ada 39 orang, berapa orang yang tidak ikut barisan?
8
C3
4. Reza memiliki 89 butir kelereng. Kelereng itu akan dimasukkan ke dalam 4 buah kotak. Jika isi kotak sama banyak, berapa kelereng yang tidak dimasukkan ke kotak?
8 5.
C3
Harga 3 butir telur ayam Rp 3.750,00. Jika Ani membeli 8 butir telur ayam, berapa rupiah Ani harus membayar?
9 SELAMAT BEKERJA
C3
clxvi
Lampiran 32
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS II
A. Tes Obyektif 1. B 2. A 3. C 4. D 5. D 6. B 7. C 8. D 9. A 10. C
B. Tes Uraian 11. 625 : 5 : 5 = … Langkah 1 125 5 625
5 12 10 25 25 0 Jadi, 625 : 5 : 5 = 25. 12. 256 : 4 : 2 = … Langkah 1 64 4 256
Langkah 2 25 5 125
10 25 25 0
Langkah 2 32 2 64
clxvii
24 16
6 4
16 0
4 0
Jadi, 256 : 4 : 2 = 32
13. 39 : 7 = 5 sisa 4 Jadi, siswa yang tidak ikut dalam barisan ada 4 orang. 14. 89 : 4 = 22 sisa 1 Jadi, kelereng yang tidak dimasukkan ke kotak ada 1 butir kelereng. 15. Harga 3 butir telur ayam Rp 3.750,00. Jika Ani membeli 8 butir telur ayam, berapa rupiah Ani harus membayar? 3750 Harga 1 butir telur ayam = = 1.250 3 Ani membeli 8 telur ayam = 8 x Rp 1.250,00 = Rp 10.000,00 Jadi Ani harus membayar Rp 10.000,00.
clxviii
Lampiran 33 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Siklus Pertemuan Hari/Tgl Observer
: : : : : : :
SD N 4 Melinggih Matematika IV / I II 4 Senin/29 Juli 2013 1. Ni Kadek Melinda Dewi 2. I Kadek Juliawan INDIKATOR
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Subjek I Made Widnyana I Wayan Dwipayana I Komang Santikayasa I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih I B Made Satya Swabawa I Gede Satya Wira Kusuma Ngakan Made Svahyu Denata Ngakan Ketut Widiana I Komang Agus Yoga Pramana I Made Sarnata Putu Ayu Sekartina I Wayan Ardiana I Gede Anggi Saputra I Komang Krusna Ni Kadek Utari Dewi
Observer 1
Ni Kadek Melinda Dewi NPM: 09.8.03.51.30.1.5.1425 Observer 2
I Kadek Juliawan NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1437
1 a b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 JUMLAH
2 c 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3
b 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
b 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
4 c 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Jumlah Sk or
5 c 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
Payangan, 29 Juli 2013 Peneliti
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435 Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S. Pd NIP.: 19580430 198010 2003
c 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
8 9 9 9 8 8 8 9 10 9 9 9 9 10 10 9 143
clxix
Lampiran 34 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Siklus Pertemuan Hari/Tgl Observer
: : : : : : :
SD N 4 Melinggih Matematika IV / I II 5 Selasa/30 Juli 2013 1. Ni Kadek Melinda Dewi 2. I Kadek Juliawan INDIKATOR
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Subjek I Made Widnyana I Wayan Dwipayana I Komang Santikayasa I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih I B Made Satya Swabawa I Gede Satya Wira Kusuma Ngakan Made Svahyu Denata Ngakan Ketut Widiana I Komang Agus Yoga Pramana I Made Sarnata Putu Ayu Sekartina I Wayan Ardiana I Gede Anggi Saputra I Komang Krusna Ni Kadek Utari Dewi
Observer 1
1 a b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JUMLAH
2 C 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 c 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
4 c 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
b 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
Jumlah Sk or
5 c 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
c 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1
Payangan, 30 Juli 2013 Peneliti
Ni Kadek Melinda Dewi
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari
NPM: 09.8.03.51.30.1.5.1425
NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435
Observer 2
I Kadek Juliawan NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1437
Mengetahui, Kepala SD N 4 Melinggih
Ni Nyoman Supadmi, S. Pd NIP.: 19580430 198010 2003
9 9 9 9 9 9 10 10 12 10 10 10 10 11 11 10 158
clxx
Lampiran 35
ANALISIS DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II
Skor Maksimum Ideal (SMI) Aktivitas Belajar Siswa = 15, maka: MI = 1 2 SMI = 1 2 15 = 7,5 SDI = 13 MI = 13 7,5 = 2,5 Berdasarkan data pada lampiran 31 dan 32 analisis data aktivitas dilakukan sebagai berikut: a.
Pertemuan 4 Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 143 Banyaknya siswa yang diamati = 16 Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk pertemuan pertama pada siklus I: jumlah skor aktivitas belajar siswa 4= banyaknya siswa yang diamati
143 16 = 8,9375 4 =
b. Pertemuan 5 Jumlah skor aktivitas belajar siswa = 158 Banyaknya siswa yang diamati = 16 Rata-rata skor aktivitas belajar siswa untuk pertemuan kedua pada siklus I: jumlah skor aktivitas belajar siswa 5= banyaknya siswa yang diamati
158 16 = 9,875 5 =
clxxi
c. Rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada siklus II A 4 A5 Rata-rata ( ) = 2 8,9375 9,875 = 2 = 9,5 Kategori : aktif Dari rata-rata skor aktivitas belajar siswa pada pertemuan 4 dan pertemuan 5 diperoleh rata-rata skor aktivitas belajar siswa siklus II yaitu: 9,5 dengan kategori “aktif”. Sehingga pembelajaran telah optimal.
clxxii
Lampiran 36 RANGKUMAN SKOR KUIS – 03 DAN KUIS – 04 PADA SIKLUS II NO NAMA SISWA ABSEN 17. I Made Widnyana 18. I Wayan Dwipayana 19. I Komang Santikayasa 20. I Kadek Sudanayasa 21. Ni Made Pani Purwaningsih 22. I. B. Made Satya Swabawa 23. I Gede Satya Wira Kusuma 24. Ngakan Made Svahyu Denata 25. Ngakan Ketut Widiana 26. I Komang Agus Yoga Pramana 27. PI Made Sarnata 28. Putu Ayu Sekartina 29. I Wayan Ardiana 30. I Gede Anggi Saputra 31. I Komang Arya Krusna 32. Ni Kadek Utari Dewi
NILAI KUIS – 03
NILAI KUIS – 04
60 70 65 70 60 65 70 70 85 70 63 65 72 75 75 68
65 72 70 73 65 70 73 71 87 72 65 68 75 76 78 70
Payangan, 30 Juli 2013 Peneliti,
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435
clxxiii
Lampiran 37 SKOR PERKEMBANGAN INDIVIDU SIKLUS II NO NAMA SISWA ABSEN 17. I Made Widnyana 18. I Wayan Dwipayana 19. I Komang Santikayasa 20. I Kadek Sudanayasa 21. Ni Made Pani Purwaningsih 22. I. B. Made Satya Swabawa 23. I Gede Satya Wira Kusuma 24. Ngakan Made Svahyu Denata 25. Ngakan Ketut Widiana 26. I Komang Agus Yoga Pramana 27. PI Made Sarnata 28. Putu Ayu Sekartina 29. I Wayan Ardiana 30. I Gede Anggi Saputra 31. I Komang Arya Krusna 32. Ni Kadek Utari Dewi
Skor Awal
Rata-rata skor kuis 3 dan 4
Skor Perkembangan
Kelompok
56 68 68 66 55 50 68 65 83 68 55 60 70 70 72 65
63 71 68 72 63 68 72 71 86 71 64 67 74 76 77 69
20 20 20 20 20 30 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
K. 4 K. 1 K. 2 K. 1 K. 1 K. 3 K. 4 K. 2 K. 1 K. 2 K. 2 K. 3 K. 3 K. 4 K. 3 K. 4
Persentase Skor Perkembangan yang Diperoleh Siswa pada Siklus II Skor Perkembangan 0 10 20 30
Banyak Siswa 0 0 15 1
Persentase 0% 100 %
clxxiv
Lampiran 38 RANGKUMAN SKOR PERKEMBANGAN KELOMPOK SIKLUS II KELOMPOK I No 1
Nama Siswa
Skor Awal
1 I Wayan Dwipayana 68 2 I Kadek Sudanayasa 66 Ni Made Pani Purwaningsih 3 55 4 Ngakan Ketut Widiana 83 Rata-rata Skor Perkembangan Kelompok Predikat Kelompok
Rata-rata skor kuis 3 dan 4 71 72 63 86
Skor Perkembangan 20 20 20 20 20 Kelompok Hebat
KELOMPOK II No
Nama Siswa
I Komang Santikayasa 1 2 Ngakan Made Svahyu Denata 3 I Komang Agus Yoga Pramana 4 I Made Sarnata Rata-rata Skor Perkembangan Kelompok Predikat Kelompok
Skor Awal 68 65 68 55
Rata-rata skor kuis 3 dan 4 68 71 71 64
Skor Perkembangan 20 20 20 20 20 Kelompok Hebat
KELOMPOK III No
Nama Siswa
Skor Awal
I Komang Arya Krusna 1 72 2 Putu Ayu Sekartina 60 3 I Wayan Ardiana 70 I. B. Made Satya Swabawa 4 50 Rata-rata Skor Perkembangan Kelompok Predikat Kelompok
Rata-rata skor kuis 3 dan 4 77 67 74 68
Skor Perkembangan 20 20 20 30 23 Kelompok Hebat
KELOMPOK IV No
Nama Siswa
1 I Made Widnyana 2 I Gede Satya Wira Kusuma I Gede Anggi Saputra 3 4 Ni Kadek Utari Dewi Rata-rata Skor Perkembangan Kelompok Predikat Kelompok
Skor Awal 56 68 70 65
Rata-rata skor kuis 3 dan 4 63 72 76 69
Skor Perkembangan 20 20 20 20 20 Kelompok Hebat
clxxv
Lampiran 39 DATA PRESTASI BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa I Made Widnyana I Wayan Dwipayana I Komang Santikayasa I Kadek Sudanayasa Ni Made Pani Purwaningsih I B Made Satya Swabawa I Gede Satya Wira Kusuma Ngakan Made Svahyu Denata Ngakan Ketut Widiana I Komang Agus Yoga Pramana I Made Sarnata Putu Ayu Sekartina I Wayan Ardiana I Gede Anggi Saputra I Komang Arya Krusna Ni Kadek Utari Dewi JUMLAH
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas IV
Ida B. Agung Erasuryawan, A.Ma NIP. 19880624 200903 1001
: SD N 4 Melinggih : Matematika : IV / I
Nilai Tes
Kategori
58,0 75,0 70,0 85,0 65,0 55,0 85,0 68,0 85,0 85,0 75,0 70,0 75,0 72,0 85,0 70,0 1178
Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Payangan, 31 Juli 2013 Peneliti
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM. 09.8.03.51.30.1.5.1435
clxxvi
Lampiran 40
ANALISIS DATA PRESTASI BELAJAR SISWA SIKLUS II
Berdasarkan data pada lampiran 35 analisis data prestasi belajar dilakukan sebagai berikut: Σx = 1178 N = 16 Ni = 14 a.
Rata-rata nilai prestasi belajar siswa (M) X X2= N 1178 = 16 = 73,6 b. Daya Serap (DS) X DS 2 = 100% STI 73,6 100% = 100 = 73,60%
c.
Ketuntasan Belajar (KB) Ni 100% KB2 = N 14 100% = 16 = 87,5%
Keterangan: X 2 = Rata-rata nilai prestasi prestasi belajar siswa X = Jumlah nilai tes siswa DS = Daya Serap KB = Ketuntasan Belajar Ni = Banyaknya siswa yang memperoleh skor ≥ 65 N = Banyaknya siswa yang ikut tes
clxxvii
STI (Skor Tertinggi Ideal) = 100 Berdasarkan hasil analisis data prestasi belajar siswa pada siklus II diperoleh rata-rata nilai prestasi belajar siswa, daya serap, dan ketuntasan belajar siswa berturut-turut sebesar: “73,6”, “73,60%”, dan “87,5%”. Bila dilihat dari perolehan skor pada siklus II, rata-rata skor prestasi belajar siswa, daya serap, dan ketuntasan belajar siswa sudah memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang ditetapkan, yaitu rata-rata nilai prestasi belajar siswa ( X ), daya serap (DS), dan ketuntasan belajar (KB) masing-masing sebesar : “65”, “65%”, dan “85%”. Maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II dan penelitian ini dikategorikan berhasil, karena telah mencapai syarat minimal yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.
clxxviii
Lampiran 41 CATATAN LAPANGAN SIKLUS II
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Observer
: : : : 2.
No.
SD N 4 Melinggih Matematika IV / I 1. Ni Kadek Melinda Dewi I Kadek Juliawan
Hasil Observasi
1
Siswa ada yang malu bertanya kepada guru meskipun dia belum mengerti
2
Masih ada siswa yang pasif (diam saja) dalam mengikuti proses pembelajaran, tetapi secara umum aktivitas belajar siswa sudah aktif
3
Secara umum guru sudah mampu mengubah suasana pembelajaran menjadi kondusif sehingga siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika merasa menjadi lebih tertarik dan menyenangkan.
Observer 1
Peneliti
Ni Kadek Melinda Dewi NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1425
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1435 Observer 2
I Kadek Juliawan NPM.: 09.8.03.51.30.1.5.1437
clxxix
Lampiran 42
Perhitungan Persentase Peningkatan Rata-rata Skor Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV SD N 4 Melinggih Berdasarkan analisis data aktivitas belajar siswa pada lampiran 17 dan lampiran 35, persentase peningkatan rata-rata skor aktivitas belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II sebagai berikut.
P=
A Siklus II A Siklus A Siklus I
I
=
9,5 6,78 100% 6,78
=
2,72 100% 6,78
= 40,12 %
100%
clxxx
Lampiran 43
Perhitungan Persentase Peningkatan Rata-rata Skor Prestasi Belajar Siswa ( X ), Daya Serap (DS), dan Ketuntasan Belajar (KB) Kelas IV SD N 4 Melinggih Berdasarkan analisis data prestasi belajar siswa pada lampiran 22 dan lampiran 40, perhitungan presentase peningkatan prestasi belajar siswa yaitu Rata-rata Skor Prestasi Belajar Siswa ( X ), Daya Serap (DS), dan Ketuntasan Belajar (KB) dilakukan sebagai berikut:
1. Persentase Peningkatan Rata-rata Nilai Prestasi Belajar Siswa ( X ) dari Siklus I ke Siklus II =
X Siklus II X Siklus X Siklus I
=
73,6 64,9 100% 64,9
=
8,7 100% 64,9
I
100%
= 13,40% 2. Persentase Peningkatan Daya Serap (DS) dari Siklus I ke Siklus II =
DSSiklus II DSSiklus DSSiklus I
=
73,6% 64,9% 100% 64,9%
=
8,7% 100% 64,9%
= 13,40%
I
100%
clxxxi
3. Persentase Peningkatan Ketuntasan Belajar (KB) dari Siklus I ke Siklus II =
KB siklus II KB siklus I 100% KB siklus I
=
87,5 68,75 100% 68,75
=
18,75 100% 68,75
= 27,27%
Lampiran 44
clxxxii
clxxxiii
clxxxiv
clxxxv
Lampiran 47
RIWAYAT HIDUP
I Gusti Ayu Karisma Dewi Utari dilahirkan di Br. Ulapan pada tanggal 11 September 1991. Anak pertama dari dua bersaudara pasangan I Gusti Ketut Sutarjana dan Ni Luh Silatri. Tahun 1997 tamat di TK Sila Dharma kemudian melanjutkan ke SD Negeri 3 Bukian dan tamat tahun 2003. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Payangan dan tamat tahun 2006. Selanjutnya menamatkan pendidikan menengah atas pada tahun 2009 di SMA Negeri 1 Payangan. Dari Tahun 2009 melanjutkan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar pada Program Studi Pendidikan Matematika dan tamat pada tahun 2013.
clxxxvi
Lampiran 48 DOKUMENTASI PENELITIAN