PENGARUH KOMPETENSI DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN REMBANG Oleh: Arief Firmanda Hatna1, Yuniarto Rahmad Satato2 dan Nina Mistriani2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Rembang yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu pada kompetensi dan komitmen organisasi dan dampaknya pada kinerja. Data diperoleh melalui kuesioner dan wawancara. Sampel yang digunakan dalam studi 120 responden. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna untuk kedua pemimpin dan karyawan. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik kuantitatif. analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis jalur untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, tapi sebelum tes dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dan uji persyaratan. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kompetensi dan karakteristik individu tidak menengahi atau tidak lulus pertama dan kemudian komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. Kata kunci: kompetensi, karakteristik individu, komitmen organisasi dan kinerja karyawan. 1
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang 2 Staf Pengajar Program Studi Magister Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang ABSTRACT This research was conducted at the Agency for Community Empowerment, Women and Family Planning Rembang which aims to determine the effect of individual characteristics on the competence and commitment of the organization and its impact on performance. Data were obtained through questionnaires and interviews. The sample used in the study of 120 respondents. Results are expected to provide useful information to both leaders and employees. The data obtained were processed using descriptive analysis and quantitative statistical analysis. Quantitative analysis using path analysis to determine the effect of independent variables on the dependent variable, but before the test is done first tested the validity and reliability testing and test requirements. Results of path analysis
26
showed that the competencies and individual characteristics do not mediate or do not pass first and then the organizational commitment to employee performance. Keywords: competence, individual characteristics, organizational commitment and performance of employees. PENDAHULUAN Setiap penyelenggara pemerintahan mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Pada dasarnya yang menjadi tujuan utama pemerintah adalah menjadi penyelenggara pemerintahan yang baik (good government) dalam pengelolaan administrasi dan pelayanan publik. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja pegawainya. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dengan harapan apa yang menjadi tujuan organisasi akan tercapai. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, diperlukan adanya Sumber Daya Manusia yang handal dan mempunyai kompetensi sesuai bidang pekerjaannya. Pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan hal yang penting, karena keberhasilan organisasi tidak lepas dari keberadaan sumber daya manusia yang kompeten terhadap tugas/kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya dan mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaanya dengan sistem, prosedur dan metode kerja yang efektif dan efisien. Menurut Ruky (2003), alasan utama mengapa perusahaan atau organisasi lainnya harus terus-menerus meningkatkan kualitas SDM nya adalah untuk mencegah terjadinya ketinggalan zaman (of solescence), perkembangan yang sangat cepat dalam lingkungan dimana organisasi usaha beroperasi dan menjadikan kompetensi yang sebelumnya dianggap canggih dan akhirnya menjadi usang. Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kompetensi merupakan kombinasi dari keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan perilaku (attitude) yang dapat diamati dan diterapkan secara kritis untuk suksesnya sebuah organisasi dan prestasi kerja serta kontribusi pribadi karyawan terhadap organisasinya (Watson Wyatt dalam Ruky, 2003). Peningkatan kompetensi pegawai merupakan hal yang penting dalam upaya peningkatan mutu dan kualitas pegawai secara menyeluruh. Pegawai yang profesional pada dasarnya adalah yang memiliki kinerja (performance) yang berkualitas. Konsep pembinaan dan peningkatan kompetensi pegawai di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang dilakukan secara terus menerus dengan melalui beberapa cara. Diantara upaya dalam rangka peningkatan kompetensi tersebut antara lain adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mengirimkan pegawai untuk mengikuti pendidikan dan latihan, dan mengikuti seminar-seminar/loka karya/workshop. Namun berdasarkan kenyataan yang ada, upaya yang dilakukan tersebut belum mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Hal tersebut terlihat diantaranya: (1).masih ada beberapa pegawai yang menganggap bahwa melanjutkan ke jenjang
27
pendidikan yang lebih tinggi hanya sebagai syarat untuk mengikuti penyesuaian ijazah tanpa dibarengi adanya pengamalan atas ilmu-ilmu yang telah didapat, (2).bahwa pelaksanaan diklat hanya dianggap sebagai syarat untuk menduduki jabatan/keahlian tertentu, sehingga tidak ada perubahan yang begitu signifikan dalam diri seorang pegawai baik sebelum maupun setelah dikirim mengikuti diklat, (3).bahwa seminar, loka karya maupun workshop hanyalah dianggap sebagai kegiatan birokrasi dalam rangka pelaksanaan program kegiatan, sehingga hasilnya pun tidak begitu maksimal dan kurang memberikan kontribusi yang begitu berarti bagi organisasi. Kinerja juga dapat dipengaruhi karakteristik individu. Karakteristik individu adalah karakteristik individual yang membedakan seseorang individu yang satu terhadap individu lain dan mempengaruhi perilaku. Karakteristik Individu ini terdiri dari beberapa dimensi yaitu kebutuhan berprestasi, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan. Dapat diketahui bahwa Karakteristik Individu pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang bermacam-macam, hal tersebut dikarenakan latar belakang dari masing-masing pegawai juga berbeda-beda, baik dilihat dari latar belakang pendidikan, keluarga, lingkungan, ekonomi, maupun yang lainnya. Dengan karakter individu yang berbeda-beda tersebut, maka fenomena yang terjadi adalah bahwa kinerja pegawai juga belum optimal sehingga berpengaruh terhadap tujuan organisasi. Disamping faktor kompetensi dan karakter individu, kinerja pegawai juga dapat terwujud dengan baik apabila pegawai tersebut mempunyai komitmen. Baik komitmen terhadap diri sendiri maupun komitmen terhadap organisasi. Komitmen organisasional berkaitan dengan sikap seseorang yang berhubungan dengan organisasi tempat mereka bergabung. Sikap ini berkaitan dengan persepsi tujuan organisasi dan keterlibatannya dalam melaksanakan kerja. Apabila komitmen seseorang tinggi, maka kinerjanya akan menjadi lebih baik. Menurut Aviliani dan Wilfridus (1997), guna menciptakan kepuasan pengguna jasa melalui kualitas layanan prima salah satunya adalah organisasi harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi di dalam perbaikan proses layanan. Komitmen organisasional memberi titik berat secara khusus pada kekontinuan factor komitmen yaitu kemauan, kesetiaan dan kebanggaan terhadap suatu organisasi yang menyarankan keputusan tersebut untuk tetap atau meninggalkan organisasi yang pada akhirnya tergambar dalam statistik ketidakhadiran dan masuk-keluar tenaga kerja. Sedangkan bentuk komitmen organisasi yang keseluruhannya mempunyai implikasi terhadap kelanjutan partisipasi individu dalam organisasi antara lain : komitmen afektif, komitmen kontinuians dan komitmen normatif. Kenyataan yang terjadi, bahwa pegawai di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, kurang memiliki komitmen yang kuat terhadap pekerjaan dan organisasinya dalam mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diketahui diantaranya adalah masih ada pegawai yang menyelesaikan pekerjaan tidak tepat waktu, suka menunda-nunda pekerjaan, dan main game pada saat jam
28
kerja.Adanya mutasi pegawai menyebabkan terjadinya kekosongan posisi jabatan yang mempengaruhi kinerja organisasi kurang optimal. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka melalui penelitian ini kami ingin menganalisis pengaruh kompetensi dan karakteristik individu terhadap kinerja pegawai dengan mediasi komitmen organisasional pada Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini mempergunakan desain penelitian regresi linier berganda yang didasarkan pada hubungan fungsional 3 variable, yaitu variabel independent, variabel mediasi dan variabel dependent.Dapat dilihat desain penelitian pada gambar 1 dibawah ini sebagai berikut : Kompetensi (X1)
β3 β1 Komitmen Organisasional (Y)
Karakteristik Individu (X2)
β5 Kinerja(Z)
β2 β4
Gambar 1 Desain Penelitian Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Badan Pemberdayaan Masyarkat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang sebanyak 120 orang pegawai. Sedangkan pengambilan sampel untuk dijadikan responden dalam penelitian ini adalah menggunakan metode sensus, dimana setiap anggota populasi secara keseluruhan dijadikan sebagai sampel. Teknik Analisa Data Uji Parsial ( Uji t ) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara individual (parsial) signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel dependennya. Alat uji yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan 5% dan uji dua sisi. Kriteria uji yang ditetapkan: a. Sig t ≤ p 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji. 29
b.
Sig t > p 0,05 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel yang diuji.
Uji Model Uji model terdiri dari Uji Adjusted R Square (R²) dan Uji F. Uji Adjusted R Square (R²) digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Sedangkan Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan kriteria tingkat signifikansi < 0,05. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dikatakan fit/layak.
Uji Efek Mediasi Mediasi merupakan variabel antara yang berfungsi memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mengetahui efek mediasi dari suatu variabel intervening digunakan analisis jalur atau path analysis. Komitmen β5 = 0,185 Organisasional (Y)
β1 = -0,034
Kompetensi (X1)
Kinerja Pegawai (Z) β3 = 0,224 Komitmen Organisasional β5 (Y)= 0,185
β1 = 0,526
Karakteristik Individu (X2)
Kinerja Pegawai (Z) β3 = 0,240 Gambar 3 Uji Mediasi II
Pembahasan Pengaruh Kompetensi Terhadap Komitmen Organisasi Hasil analisis data terbukti bahwa kompetensi tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasional pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang.Kompetensi merupakan kecakapan, keahlian dan kekuatan yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan tugas yang dibebankan yang terdiri dari 30
keahlian dan pengetahuan. Kompetensi diartikan juga sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya didalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan. Apabila organisasi mempunyai kemampuan yang baik dalam mengelola pegawainya, maka akan menimbulkan komitmen yang kuat dari pegawai terhadap organisasi. Kondisi seperti ini sangat baik dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Komitmen yang tinggi terhadap organisasinya harus didukung juga dengan kompetensi yang dimiliki pegawai. Penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Wehelmina Rumawas (2011), yangmenyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional pegawai pada perusahaan jasa konstruksi bersertifikat ISO-9000 di Provinsi Sulawesi Utara. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Komitmen Organisasi Hasil analisis data diketahui bahwa karakteristik individu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Karakteristik individu adalah karakterisitk individual yang membedakan seseorang individu terhadap individu lain yangdapat mempengaruhi perilaku. Karakteristik Individu memiliki dimensi yaitu: Kebutuhan berprestasi, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan (Robbins, 1990). Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik inidividu berpengaruh terhadap komitmen organisasional pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. Hal tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Toenggoel Rahso (2010), yang menyatakan bahwa karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil analisis data diketahui bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. Komitmen organisasional merupakan suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi.Komitmen organisasional dalam penelitian ini dibentuk oleh dimensi komitmen afektif, komitmen kontinyu, komitmen normatif.Dengan memahami arti penting organisasi, memiliki ikatan dengan organisasi, Loyalitas yang tinggi, kesetiaan, memahami arti penting organsisasi terhadap organisasi dapat mendorong pegawai untuk meningkatkan kinerja. Hal tersebut tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sri Hartini (2004), yang menyatakan bahwa komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai DPU Pengairan, Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Grobogan.
31
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil analisis data terbukti bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. Dengan kompetensi yang tinggi maka seorang pegawai memiliki kemampuaan mentransfer keahlian pada situasi baru dalam wilayah kerja,menyangkut tugas dan pekerjaan, sehingga kinerja yang dihasilkan akan lebih maksimal. Hasil penelitian Wibowo (2007), setiap pekerja mempunyai kemampuan berdasar kepada pengetahuan dan keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan pekerjaan, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Namun, pekerja juga mempunyai kepribadian, sikap, dan perilaku yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kompetensi sumber daya manusia dalam perusahaan, maka akan semakin baik kinerja perusahaan tersebut. Sebaliknya apabila suatu perusahaan atau organisasi memiliki kompetensi sumber daya yang kurang mendukung maka akan menghambat tujuan perusahaan. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Farid WD (2010), yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Sosial Provinsi Jawa tengah. Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Pegawai Hasil analisis data terbukti bahwa karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. Jika dikaitkan dengan pekerjaan, karakteristik individu seringdijadikan sebagai syarat penting untuk memegang fungsi – fungsitertentu dalam organisasi. Hal ini disebabkan oleh adanya anggapanbahwa latar belakang pendidikan mencerminkan tingkat kecerdasandan ketrampilan tertentu, sehingga keberhasilan dan prestasi kerjaseseorang dapat diramalkan dari latar belakang pendidikan. Menurut Yuwono, dkk (2005), salah satu faktor yang mempengaruhikinerja karyawan adalah karakteristik karyawan (person characteristic) yangterdiri dari 1) pengetahuan, kemampuan dan keterampilan, 2) sikap dan motivasi. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ribhan (2008), yang menyatakan bahwa karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT ChandraSuperstore Tanjung Karang Bandar Lampung. Komitmen OrganisasionalMemediasi Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Hasil analisis membuktikan komitmen organisasional tidak memediasi pengaruh kompetensi terhadap kinerja pegawai karena pengaruh tidak langsung kompetensi terhadap kinerja pegawai melalui komitmen organisasional lebih kecil daripada pengaruh langsung kompetensi terhadap kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, artinya Kompetensi pegawai lebih bagus dampaknya terhadap kinerja pegawai dibandingkan dengan adanya proses melewati komitmen organisasional,
32
dengan dibuktikan bahwa pegawai yang memiliki kompentensi yang tinggi akan dapat menyelesaikan setiap pekerjaannya.Keterampilan, pengetahuan dan perilaku merupakan keahlian yang dimiliki pegawai dapat menunjang dalam menyelesaikan permasalahan dan pekerjaan, dapat memahami tugas dengan baik dan respon terhadap pekerjaan.Hal ini disebabkan pegawai BPMPKB Kab.Rembang banyak yang sarjana. Komitmen Organisasional MemediasiPengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Pegawai Hasil analisis membuktikan komitmen organisasional tidak memediasi pengaruh karateristik individu terhadap kinerja pegawai karena pengaruh tidak langsung karakteristik individu terhadap kinerja pegawai melalui komitmen organisasional lebih kecil daripada pengaruh langsung karakteristik individu terhadap kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang, artinya karakteristik individu pegawai lebih bagus dampaknya terhadap kinerja pegawai dibandingkan dengan adanya proses melewati komitmen organisasional, dengan dibuktikan bahwa kinerja pegawai langsung dipengaruhi karakteristik individu pegawai seperti latar belakang dari masing-masing pegawai yang berbeda-beda, baik dilihat dari latar belakang pendidikan, keluarga, ekonomi, maupun yang lainnya dapat mempengaruhi kinerja pegawai dengan optimal. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh positif antara kompetensi terhadap komitmen organisasi di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. 2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara karakteristik individu terhadap komitmen organisasional di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. 3. Ada pengaruh positif dan signifikan antara komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. 4. Ada pengaruh positif antara kompetensi terhadap kinerja pegawai di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. 5. Ada pengaruh positif dan signifikan antara karakteristik individu terhadap kinerja pegawai di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang. DAFTAR PUSTAKA Aviliani dan Wilfridus, 1997. Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas Layanan: Manajemen Usahawan Indonesia, No.05, Th XXVI, Mei.
33
Boulter, Dalziel dan Hill, 1996. Management of Organization Behavior, Utiliting Human, Prentice Hall, Inc. Cira, D.J. & Benjamin, E.R., 1998. Personal Management, Graw-Hill. New York. Dessler, Gary, 2000. Manajemen Personalia, Prehalindo. Jakarta. Gibson. J. 1997. Organization. New York: Business Publications, Inc. Gellerman, (1984. Organization and Environment, Homewood, IL: Richard D. Irwin. Greenberg, j. & Baron, R. A. 1990. Behavior in Organizaton: Understanding and Managing the Humanside of Work. Seventh ed, New York, NYC: Prentice-Hall International. Hani Handoko. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE. Yogyakarta. Herwan Abdul Muhyi. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan Terhadap Komitmen Organisasi pada Pelayaran. Disertasi UNPAD Bandung. Imam Ghozali. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Badan Penerbit UNDIP. Kuncoro Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Ekonomi Bisnis, Erlangga.Jakarta. Meyer and Allen. 1997. Behavior in Organizaton: Understanding and Managing the Humanside of Work. Seventh ed, New York, NYC: Prentice-Hall International. Mc Celland. 1967. Behavior in Organizaton: second edition . Seventh ed, New York. Mc Keachie. 1976) “Organization Behaviour and. Business Publication” Controversies, Application, Prenctise Hall. Minner, John B. (1999). Organizational Behavior: Performance and Productivity, Is' ed. State University of New York Press. Moekijat. 1991. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Erlangga, Jakarta. Philip Worsfold. 1999. HRM, Performance, Commitment and Service Quality In The Hotel Industry. Internasional Journal Of Contemporary Hospitally Manajement. Vol.11 Iss:7 pp.340-348.
34
Robbins, S.P. 1990. Organizational Behaviour., Application, Prenctise Hall. Robbins, S.P. 1996. Organizational Behaviour. Concepts, Controversies, Application, Prenctise Hal. Ruky, Achmad S. 2003. Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. Gramedia. Schultz,O.P. & Ellen,S. 1994. Psychology at Work Today. An introduction to Industrial and Organizational Psychology. New York: Mac Millan Publising Company. Simamora Henry. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BP STIE YKPN. Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta. Suryabrata. 1984. Manajemen SumberDaya Manusia, STIE YKPN, Yogyakarta. Steers,R.M, & Porter, L.M.,(1983. Motivation and Work Behaviour. New York: Mac Graw Hill Book Inc. Thoha, Miftah. 2003. Perilaku Organisasi. PT.RajaGrafindo Persada. Jakarta. Umi Narimawati. 2006. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi Contoh & Perhitungannya, Jakarta: Agung Media. Wahibur Rokhman. 2001. Pemberdayaan dan Komitmen: Upaya Mencapai Kesuksesan Organisasi Dalam Menghadapi Persaingan Global, Dalam usahawan edisi Juni No.06 Th.XXX. Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yuwono, Ino, Fendy Suhariadi, Seger Handoyo, dan Fajrianthi. 2005. Psikologi Industri Dan Organisasi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga,Surabaya.
35