BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Paradigma Penelitian Penelitian ini mengacu pada pendekatan kuantitatif didasarkan atas
paradigma penelitian positivisme (klasik/objektif). Penelitian ini memandang realitas/gejala/fenomena yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Penelitian ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian. 3.2.
Tipe Penelitian Tipe atau sifat penelitian ini berkaitan dengan tujuan penelitian, peneliti
menggunakan tipe penelitian deskriptif. Edwin Nasution menjelaskan bahwa jenis penelitian deskriptif merupakan penjelasan karakteristik mengenai objek penelitian, sehingga akan di dapat pengertian mengenai karakteristik, mengetahui profil, dan atau menjelaskan aspek yang relevan dari fenomena terhadap objek penelitian. 1 Penelitian ini identik dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan “BAGAIMANA” dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan
1
Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, Jakarta: FEUI, 2007, hlm. 81
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
dari penelitian deskriptif adalah; (a) menggambarkan mekanisme sebuah proses dan (b) menciptakan seperangkat kategori atau pola. 2 Penelitian yang relatif sederhana tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu.3 Dalam penelitian ini “periset sudah mempunyai konsep (biasanya satu konsep) dan kerangka konseptual. Melalui kerangka konseptual (landasan teori), periset melakukan operasionalisasi konsep yang akan menghasilkan variable beserta indikatornya”. 4 Jenis penelitian ini bertujuan “membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Riset ini untuk menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antar variabel.” Peneliti menggunakan jenis penelitian ini karena peneliti ingin mendeskriptifkan gambaran yang lebih detail dan membuat deskriptif mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016). Penelitian ini bercorak kuantitatif karena tekanannya pada objektivitas dan dapat diukur. Karena itu angka menjadi faktor dominan. Angka dapat menunjukkan perbedaan dan perbandingan. 5
3.3.
Metode Penelitian Penelitian ini bercorak kuantitatif karena tekanannya pada objektivitas dan
dapat diukur. Karena itu angka menjadi faktor dominan. Angka dapat 2
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 42-43 3 Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004, hlm. 12 4 Rachmat Kriyantono, Op. Cit, hlm. 69 5 Conny R. Semiawan, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta : Grasindo, hal 15-16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
menunjukkan perbedaan dan perbandingan. Riset kuantitatif adalah “riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang
hasilnya dapat
digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.” 6 Menurut Firdaus, pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menggunakan angka (numerical) dari hasil observasi dengan maksud untuk menjelaskan fenomena dari observasi. Penggunaan angka dalam penelitian kuantitatif dapat digunakan pula data-data kualitatif yang dikonversi kedalam bentuk angka. Seperti data-data jenis kelamin, tingkat pendidikan, persepsi, motivasi dan lain sebagainya. Untuk mengkuantifikasikan data-data kualitatif tersebut digunakan skala pengukuran. 7 Martono
mengungkapkan
bahwa
dalam
penelitian
kuantitatif
memfokuskan kajian pada faktor-faktor khusus atau tertentu yang mempengaruhi terjadinya gejala sosial, tidak membahas semua faktor secara umum. Penelitian kuantitatif juga dapat digeneralisasi kapan pun dan dimana pun. 8 Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena data penelitian ini menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data hingga penafsiran terhadap data penelitian dan hasilnya serta pemahaman kesimpulan yang lebih baik mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta 6
Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, hal. 55 7 M. Aziz Firdaus, Metode Penelitian, Tangerang: Jelajah Nusa, 2012, hal. 43 8 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2010, hal. 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
(Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016). Penelitian ini menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang
hasilnya
dapat
digeneralisasikan. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual.9 Survei digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif. Survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. 10 Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.11 Peneliti mencari data yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel. Peneliti menggunakan metode teknik pengumpulan data survei dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumennya agar mendapatkan informasiinformasi yang dibutuhkan mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survey Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016) dengan menyertai tabel dan gambar grafik.
9
Iqbal Hasan,Analisis Data Penelitian dengan Statistik,Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, hal. 8 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hal. 143 11 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, hal. 55 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi Populasi ialah merupakan “kesatuan yang mempunyai karakteristik yang sama dimana sampel yang akan kita tarik.”12 Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan di teliti. 13 Populasi yang ditentukan peneliti dalam penelitian tentang Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016) adalah pemohon layanan AJIB. Total jenis perizinan yang sering diurus oleh petugas AJIB adalah Surat Keterangan Domisili Perusahaan sebanyak 16.982, Izin Penggunaan Tanah Makam sebanyak 22.025, Surat Izin Praktek (Dokter, Bidan dan Perawat) sebanyak 7.020, Undang-undang Gangguan sebanyak 3.098, Kartu Izin Usaha dan Kartu Izin Operasional sebanyak 7.430. Secara keseluruhan jumlah pemohon AJIB di wilayah Jakarta Selatan sebesar 22.429. Wilayah Jakarta Timur sebesar 23.588. Wilayah Jakarta Barat sebesar 19.357. Wilayah Jakarta Utara sebesar 16.337. Wilayah Jakarta Pusat sebesar 14.666. Jumlah pemohon layanan AJIB dengan wilayah terbanyak adalah wilayah Jakarta Timur. Jumlah status berkas online yang OK sebanyak 16.720, status berkas pending sebanyak 913. Status berkas cancel order sebanyak 1.233. Sedangkan jumlah status berkas offline yang OK sebanyak 74.603. Status berkas pending 12
Jonathan Sarwono, Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS, Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2012 hal.18 13 Nanang Martono, Op-Cit hal. 66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
sebanyak 1.504. dan status berkas cancel sebanyak 1.604. Status pending dikarenakan seperti kekurangan berkas, verifikasi ulang berkas dan berkas yang belum selesai diproses. Status berkas cancel dikarenakan salah wilayah kewenangan dan order diproses terlalu lama sehingga pemohon memilih mengurus sendiri ke kantor PTSP dan membatalkan order layanan AJIB. Jadi populasi dalam penelitian ini yaitu jumlah pemohon layanan AJIB yang terdaftar sesuai data keseluruhan laporan AJIB mulai dari Januari – Desember 2016 adalah sebanyak 96.377 orang. Waktu dan tempat penelitian adalah cross-sectional (satu waktu). Penelitian cross-sectional ini hanya dilakukan dalam satu waktu tertentu dengan satu fokus. Waktu dalam hal ini dapat diartikan dalam satuan hari, minggu, bulan, dan tahun 14. Penelitian ini tidak dapat dilakukan penelitian lain di waktu berbeda untuk di perbandingkan, tidak ada batasan yang baku untuk menunjukkan satu waktu tertentu. Sekalipun peneliti mendatangi lokasi penelitian sebanyak dua kali. Waktu adalah keseluruhan dari jalannya penelitian yang berkaitan dengan pengambilan data saat penelitian, waktu dari awal penelitian sampai akhir penelitian. 15 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dimulai pada bulan Januari sampai bulan Desember 2016. Alasan penelitian ini dilaksanakan karena peneliti menemukan permasalahan layanan AJIB PTSP DKI yang dimulai dari bulan Januari 2016 sampai bulan Desember 2016. Penelitian ini dilakukan di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta. Alasan peneliti 14 15
Nanang Martono,Op-Cit, hlm. 19 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah Op-Cit, hlm. 42-44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
melakukan penelitian di lokasi tersebut karena dari sumber berita yang diperoleh, disanalah awal mula diluncurkannya layanan AJIB seperti yang di uraikan di latar belakang permasalahan. BPTSP Provinsi DKI Jakarta juga selalu menerima dan mengumpulkan laporan order AJIB dari seluruh service point di DKI Jakarta setiap harinya, kemudian hasil laporan diserahkan kepada kepala BPTSP. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016).
3.4.2. Sampel Sampel adalah “sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati.”16 Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan di teliti. Atau sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Dalam penelitian kuantitatif, sampel merupakan isu yang sangat krusial yang dapat menentukan keabsahan hasil penelitian. 17 Penulis menggunakan rumus Yamane untuk melakukan teknik sampling. Rumus Yamane digunakan untuk populasi yang lebih besar yakni lebih dari 100 orang sehingga diperoleh pendugaan proporsi populasi.
Rumus Yamane, yaitu :
16 17
Rachmat Kriyantono, Op.Cit, hal. 153 Ibid, hal. 66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
n =
Keterangan : n= sampel minimal N= Populasi d²= Presisi / tingkat resiko
Menurut Krechie dan Harry King dalam melakukan penghitungan ukuran sampel berdasarkan atas kesalahan sekitar 1% - 10%.18 Penghitungan sampel dalam penelitian ini dengan banyaknya populasi sebesar 96.377 pemohon layanan AJIB selama bulan Januari – Desember tahun 2016 dan tingkat kesalahan sample (sampling error) sebesar 10%, sebagai berikut : n
=
n
=
n
=
n
=
99,89634835245706 dibulatkan menjadi 100 sampel.
Jadi, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 100 orang pemohon AJIB sebagai responden yang merupakan pemohon layanan AJIB di Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi DKI Jakarta. Presisi semakin kecil, jumlah sampel minimal semakin besar sebaliknya presisi semakin besar, jumlah sampel minimal semakin kecil. Untuk mendapatkan kualitas penelitian yang baik dan akurat, jumlah presisi atau tingkat kesalahan 18
Rosady Ruslan, Op.Cit, hal. 127
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
sebaiknya kecil. Namun dengan pertimbangan homogenitas populasi, kecukupan biaya, waktu dan tenaga, maka besarnya presisi yang ditentukan peneliti 10% dapat diterima dengan alasan yang logis.
3.4.3. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel adalah teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. 19 Dalam penelitian ini peneliti mengambil teknik penelitian non-probability sampling. Non-probability sampling, merupakan teknik sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampling. Teknik non-probability yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. Purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Sampel dipilih dengan cermat hingga relevan dengan metodologi penelitian. 20 Dalam penelitian mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016), peneliti memperoleh data rekapitulasi layanan AJIB selama tahun 2016. Peneliti menggunakan teknik purposif karena peneliti mengambil populasi pemohon layanan AJIB berdasarkan status berkas baik OK, pending maupun cancel dengan pemohon yang mengurus perizinan Surat Keterangan Domisili Perusahaan, Izin Penggunaan Tanah Makam, Surat Izin Praktek (kokter, bidan dan perawat),
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009, hlm. 80 20 S. Nasution, Metode Research: Penelitian ilmiah Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006 hlm. 98
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Undang-undang Gangguan, Kartu Izin Usaha dan Kartu Izin Operasi. Perizinan tersebut adalah perizinan terbanyak yang diurus melalui layanan AJIB. Kriterianya yaitu pemohon yang mengikuti mekanisme alur pemesanan AJIB melalui order online yaitu pemohon menghubungi layanan call center (021)1500164 atau pemohon yang mengirimkan data lengkap dengan format seperti Nama, NIK KTP, Jenis perizinan, Nama Perusahaan, Kelurahan dan Kecamatan, nomor telepon dan email yang dikirimkan melalui whatsapp/sms ke nomor admin AJIB 081808863147 serta pemohon yang mengirimkan data lengkap tersebut melalui email
[email protected].
3.5.
Definisi dan Operasionalisasi Konsep
3.5.1 Definisi Konsep Dalam penelitian ini yang menjadi konsep adalah pemerintah dan public affairs, sedangkan variabel penelitian adalah Public Affairs 1. Public affairs : Bidang khusus public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik. 2. BPTSP : Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang merupakan Satuan Perangkat Kerja Daerah yang menyelenggarakan pelayanan terpadu satu pintu. 3. Sosialisasi : Fungsi komunikasi untuk mengenalkan manusia pada lingkungannya melalui penyebaran informasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
4. Persepsi : Tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. 5. Pemohon : Warga DKI Jakarta yang memesan layanan AJIB. 6. Layanan : Usaha yang berhubungan dengan produk baik barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan orang banyak dan mempermudah suatu kegiatan. 7. AJIB : Antar Jemput Izin Bermotor sebagai Pelayanan antar jemput izin yang melayani semua perizinan dan non perizinan terutama yang berhubungan dengan izin usaha (investasi) di Kelurahan, Kecamatan, Kota dan Provinsi. 8. Perizinan : Pemberian legalitas dalam bentuk izin kepada orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. 9. Non Perizinan : Pemberian rekomendasi atau dokumen lainnya kepada orang perseorangan atau badan hukum. 10. Izin : Dokumen yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Daerah dan/atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas menyatakan sah atau diperbolehkannya orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. 11. Non Izin : Dokumen yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Daerah dan/atau peraturan lainnya yang menyatakan sah atau diperbolehkannya orang perseorangan atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
3.5.2. Operasionalisasi Konsep Penentuan metode pengukuran atau prosedur operasionalisasi konsep dilakukan dengan memilih definisi konsep dan menurunkannya dalam definisi operasional. Operasionalisasi konsep adalah “tahap mengubah konsep agar menjadi variabel yang dapat diukur”. 21 Tabel 3.1. Operasionalisasi Konsep Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Memberi informasi konstituen
a. Memberi informasi mengenai layanan AJIB b. memberi sosialisasi mengenai layanan AJIB c. memberi
Skala Likert
edukasi mengenai Public Affairs
layanan AJIB Memastikan kerja sama aktif didalam program pemerintah
21
5= Sangat
a. membantu Setuju memahami kebutuhan publik b. memberikan layanan yang tidak bisa diberikan individu c. programprogram yang dilakukan pejabat 4 = pemerintah Setuju
Rachmat Kriyantono, Op. Cit, hal. 83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Membangun dukungan warga Negara
Public Affairs
a. mempertahankan keterlibatan warga b. responsivitas pemerintah kepada kebutuhan masyarakat c. survei opini publik Berfungsi sebagai a. menjembatani keinginan advokat publik pemerintah ke masyarakat b. merepresentasikan keinginan masyarakat ke pejabat administrasi c. memahami isu sehari-hari mengenai layanan AJIB Pemerintah a. memberi informasi melalui elektronik dan Web mengenai partisipasi warga layanan AJIB b. merespon pertanyaan umum mengenai layanan AJIB c. meningkatkan akses masyarakat ke layanan Mengelola a. memainkan peran penting sebagai informasi internal mitra untuk melayani b. komunikasi internal layanan AJIB c. informasi layanan AJIB yang cepat Memfasilitasi minat media tinggi hubungan media tentang layanan AJIB
3= Ragu-ragu
2= Tidak Setuju
1= Sangat Tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Membangun komunitas dan bangsa
3.6.
pemerintah menggunakan berbagai saluran komunikasi
Setuju
Teknik Pengumpulan Data Salah satu aspek penting dalam penelitian adalah pengumpulan data, sebab
data inilah yang akan menjadi bahan analisis guna mendapat solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang tidak baik dapat mengakibatkan data yang dikumpulkan tidak tepat atau informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan tujuan dari penelitian. Akibatnya, analisis yang dilakukan dapat bisa atau tidak mampu menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi. 22 Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau keterangan-keterangan, atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian. 23 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data mengenai Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016). Data yang diperoleh menjadi bukti adanya masalah pada sosialisasi layanan AJIB tersebut.
22
Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Op-Cit hal. 95 Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hal. 83 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
3.6.1. Data Primer Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi data primer. Definisi pertama dikemukakan oleh Iqbal Hasan. Menurutnya data primer adalah data yang diperoleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang memerlukannya. 24 Menurut Sumadi, data primer yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugas-petugasnya) dari sumber pertamanya. 25 Kuesioner merupakan daftar tertulis pernyataan yang harus di jawab oleh responden. Kadang-kadang dan bahkan seringkali daftar pernyataan tertulis tersebut telah disertai pilihan jawaban-jawaban untuk dipilih responden guna menjawab pernyataan-pernyataan tersebut.26 Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuisioner merupakan salah satu alat penting untuk pengambilan data. Oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan baik. Tujuan penyebaran kuesioner adalah “mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pernyataan”. 27 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu “dimana suatu angket dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban yang
24
Ibid, hal. 82 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2004, hal. 39 26 Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian: Sebuah Pengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hal. 243 27 Moeahar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, hal. 95 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya, biasanya dengan memberikan tanda (x) atau ()”.28 Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data laporan pelaksanaan layanan AJIB tahun 2016 dari BPTSP Provinsi DKI Jakarta. Peneliti juga melakukan wawancara dengan koordinator AJIB, Bapak Donny Adhi di BPTSP lantai 21 pada hari Jumat, 20 Mei 2016 dan wawancara dengan salah satu pemohon AJIB Bapak Robby Tejamukti Kusuma pada hari Jumat, 29 April 2016 serta data penyebaran kuesioner kepada responden yaitu pemohon AJIB PTSP DKI. Kuesioner ini diisi dengan menggunakan cara responden harus mengisi sendiri secara langsung atau Mail and self administered questionnaire, dimana pada penelitian ini pernyataan yang dikirimkan melalui pos atau e-mail. Keuntungannya adalah peneliti hanya perlu memberikannya pada responden langsung kemudian meminta responden untuk mengisi kuesioner dan jika melalui pos atau email sehingga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dengan biaya yang sangat murah. Kelemahannya adalah pada kelengkapan pengisian kuesioner atau tingkat pengembalian kuesioner yang rendah dan lama jika dikirimkan melalui pos atau e-mail. 29 Untuk menghindari kelemahan pengisian self administered, peneliti menyertakan surat pendahuluan untuk menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016) serta cara pengisian kuesioner. 28 29
Rachmat Kriyantono, Op-Cit, hal. 153 Bambang Prasetyo, Op. Cit, hal. 152-153
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
3.6.2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diambil dari sumber kedua atau bukan dari sumber aslinya. Data sekunder bisa bentuk data yang tersaji dalam bentuk tabel, grafik, dan lain sebagainya. Sumber data sekunder dapat berasal dari peneliti sebelumnya, lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan lain sebagainya. 30 Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan oleh peneliti berupa buku-buku dari perpustakaan. Selain dari buku-buku perpustakaan, peneliti juga memperoleh informasi atau berita mengenai BPTSP dari sumber media online atau internet
yaitu dari http://beritajakarta.com, http://okezone.com, dan
http://sindonews.com, http://liputan6.com
3.7
Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah “proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja sebagai yang disarankan oleh data.” 31 Pada riset kuantitatif, dikenal beberapa jenis analisis salah satunya adalah analisis univariat. Analisis univariat adalah “analisis terhadap satu variabel.” 32 Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah pengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data 30
Usman Rianse dan Abdi, S.P. ,Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Teori dan Aplikasi Bandung: Alfabeta, 2008, hal. 212 31 Ibid, hal. 167 32 Ibid, hal. 168
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. 33 Peneliti menganalisa data dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan Likert Summating Rating (LSR). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi dengan menjabarkannya menjadi komponen yang terukur kemudian menjadi tolak jawaban dan diberi skor 5 hingga 1. Untuk jawaban dan skornya diurutkan sebagai berikut : Tabel 3.2 Skor Skala Likert SKOR
5
4
3
2
1
33
JAWABAN Sangat setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan Setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden setuju dengan pernyataan yang diberikan Ragu-ragu, ini menunjukkan jawaban ketika responden tidak memihak pada jawaban setuju atau tidak setuju Tidak setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan Sangat tidak setuju, ini menunjukkan jawaban ketika responden sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, 2003, hal 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Dalam menentukan letak skor responden yang diperoleh untuk mengukur Analisis Public Affairs BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016), peneliti menggunakan rumus quartil dalam Likert Summarting Rating (LSR). Quartil adalah nilai yang membagi seluruh data menjadi 4 bagian sama besar yang dilambangkan dengan Q1, Q2, Q3.
34
1. Batas bawah (B) = jumlah responden x skor terendah (1) x jumlah pernyataan 2. Batas atas (A) = jumlah responden x skor tertinggi (5) x jumlah pernyataan Range (A-B) atau n = (A-B) Quartil 1 (Q1) : B +
n 4
Quartil 2 (Q2) : B +
n 2
Quartil 3 (Q3) : B +
nx3 4
Dari nilai interval tersebut akan diketahui letak skor responden terhadap setiap pernyataan yang diajukan berkaitan dengan Analisis Public Affairs BPTSP
34
www.statistika21.files.wordpress.com/2013/02/2-cc-evaluatif-reputasi-pt-aditya-indra1.pdf Juwono Tri Atmodjo Tutorial 1 Desain Penelitian diakses pada tanggal 5 Juli 2015 pada jam 22.10 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Provinsi DKI Jakarta (Survei Pada Pemohon Layanan AJIB Januari-Desember 2016). Apabila skor dari data lapangan (responden) berada antara : B s/d Q1
: sangat tidak positf
>Q1 s/d Q2
: tidak positif
>Q2 s/d Q3
: positif
>Q3
: sangat positif Setelah mengetahui total skor yang diperoleh maka kita akan mengetahui
pula dimana letak quartil yang kemudian digambarkan sebagai berikut :
Gambar Quartil B
Q1
Q2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Q3
A