SCALING/PENSKALAAN
METODE PENGUKURAN
PSYCHOPHISICAL METHOD mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisik suatu objek/stimulus dengan sensasi psikologis yang ditimbulkannya PSICHOMETRIC METHOD memusatkan perhatian pada masalah perbedaan individual pada karakteristik psikologis secara langsung
PENGUKURAN
proses pengakaan atribut dari suatu entitas/objek dengan mengikuti aturan-aturan tertentu pengembangan ‘aturan-aturan tertentu’ : scaling
SCALING
PENSKALAAN development of systematic rules and meaningful units of measurement for quantifying empirical observation
PENSKALAAN Prosedur untuk menempatkan atribut/karakteristik objek pada titik-titik tertentu sepanjang suatu kontinum
KONTINUM Deretan angka yang berurutan (ascending/descending) sepanjang suatu garis lurus
KONTINUM FISIOLOGIS Kontinum
yang dihasilkan dari pengukuran dengan alat ukur fisikal
KONTINUM PSIKOLOGIS
Kontinum yang dihasilkan dari jadmen psikologis
MODEL PENSKALAAN
TUJUAN menghasilkan suatu kontinum di mana individu-individu dapat ditempatkan Pengukuran psikologis selalu berkaitan dengan data matriks yang dapat digambarkan dlm 3 dimensi, dimensi: a. subjek b. stimulus c. respons masing2 dpt berjumlah banyak, sangat kompleks.
Jelasnya: banyak orang (subjek) menghadapi banyak stimulus, dan melakukan berbagai respons. Akan lebih sederhana bila hanya 2 dimensi: Hanya seorang yang dipersoalkan pada
suatu saat, Hanya satu macam respons yang dipersoalkan terhadap setiap stimulus, atau: Tiap orang membuat sejumlah respons pada stimulus yang sama.
Penyederhanaan model:
menganggap/membuat unsur-unsur dalam dimensi sebagai ‘replika’ satu sama lain. Torgerson mengelompokkan pendekatan penskalaan berdasar orientasi (pendekatan penskalaan dalam pengembangan tes psikologi): Subjek Stimulus respons
PENSKALAAN BERORIENTASI SUBJEK
Tujuan: Menempatkan subjek dalam kontinum Asumsi: respon-respon merupakan replika satu sama lain Gradasi respon thd stimulus tidak
diperhatikan Setiap respon diberi bobot yang sama Misal: salah-0, benar-1.
Besaran skor respons tidak ada dasar yang jelas Banyak dijadikan dasar penyusunan skala kognitif (tes bakat, prestasi)
PENSKALAAN BERORIENTASI STIMULUS
Tujuan: Menempatkan stimulus dalam kontinum Asumsi: individu-individu merupakan replika satu sama lain Metode-metode yang mendasarkan pada penskalaan stimulus: - metode perbandingan pasangan - metode interval tampak setara - metode interval berurutan Menjadi dasar bagi penyusunan skala non kognitif
PENSKALAAN BERORIENTASI RESPON
Tujuan: menempatkan respon-respon pada kontinum Asumsi: terhadap suatu stimulus, respon individu-individu bervariasi Metode: Rating yang dijumlahkan (Likert) Dasar penyusunan skala non kognitif
Metode penskalaan
Ragam
Perbandingan Pasangan Interval Tampak Setara Interval Berurutan Rating yang Dijumlahkan
Metode perbandingan pasangan
Tujuan: menempatkan stimulus dalam kontinum Cara: meminta sekelompok subjek untuk ‘menilai’ stimulus sesuai karakteristik yang diminta Subjek menilai dengan membandingkan sepasangsepasang Total pasangan= ½ k (k-1)
Metode Interval tampak setara
Tujuan: menempatkan stimulus dalam kontinum Subjek penilai, menilai bobot karekteristik stimulus secara independen satu-satu Penilaian didasarkan pada suatu deret dengan interval yang setara
Metode rating yang dijumlahkan (Likert)
Asumsi: 1. Stimulus sudah dikategorikan sebagai favorabel atau unfavorabel 2. Respon (+) thd stimulus favorabel diberi bobot lebih tinggi dibanding dg respon (-) Respon (-) thd stimulus unfavorabel diberi bobot lebih tinggi dibanding respon (+)