OBAMA’S HEALTH REFORM: Perubahan (baru ?) dan Pelajaran bagi Indonesia Oleh Ede Surya Darmawan, FKMUI Disajikan dalam Seri Diskusi Kesehatan: Bedah Konsep Health Care Reform Obama: Pelajaran Buat Indonesia. Diselenggarakan oleh FKMUI bertempat di Gedung YTKI, 29 Januari 2009 Pengantar Kehadiran Obama merupakan fenoma menarik yang menyedot perhatian berbagai kalangan. Sebagai President Amerika berkulit hitam pertama Obama tampil dengan menawarkan perubahan “Change we can believe in”. Tema kampanye Obama semasa pencalonan mulai dari konvensi memperebutkan kandidat di Partai Demokrat hingga pencalonannya sebagai Presiden adalah perubahan menuju perbaikan. Tak terkeculai untuk sector kesehatan, Obama memperkenalkan Obama’s Health Reform yang kemudian menjadi Obama‐Bidden’s Health Reform setelah keduanya resmi mencjadi kandidat calon presiden dan wakil president. Penulisan makalah ini banyak mengutip platform reformasi kesehatan Obama yang berjudul “Obama’s Health Plan” dan secara sengaja dikutip dalam bahasa aslinya untuk tidak mengurangi tujuan dan menghindari salah interpretasi. Sebelum membahas lebih jauh tentang konsep reformasi kesehatan yang akan dijalankan Obama, berikut adalah situasi yang dihadapi oleh Obama sebagai Presiden Amerika yang baru terpilih: • Millions of Americans are uninsured or underinsured because of rising medical costs. – Nearly 47 million Americans —including 9 million children—lack health insurance. – 80% of the uninsured are in working families • Health care costs are skyrocketing. – Health insurance premiums have risen 4 times faster than wages in the past 6 years, and increasing co‐pays and deductibles threaten access to care. • Underinvestment in prevention and public health. – Too many Americans go without high‐value preventive services, such as cancer screening and immunizations to protect against flu or pneumonia. Tawaran Reformasi Kesehatan ala Obama Menghadapi kenyataan bahwa system kesehatan di Amerika memiliki persoalan dalam sehingga masih banyaknya warga Amerika yang belum dapat menikmati layanan kesehatan yang berstandar Amerika, maka Obama kemudian menawarkan konsep reformasi kesehatan yang akan memberikan keuntungan pada setiap umumnya keluarga
1
Amerinta berupa penghematan biaya kesehatan sebesar US$ 2.500 pertahun. Hal itu dilakukan dengan cara sebagai berikut: • Providing affordable, comprehensive and portable health coverage for every American; • Modernizing the U.S. health care system to contain spiraling health care costs and improve the quality of patient care; and • Promoting prevention and strengthening public health, to prevent disease and protect against natural and man‐made disasters. Strategy dan Fokus Upaya Obama Untuk mewujudkan ketiga tujuan di atas, Obama kemudian mengembangkan 5 strategi yang menempatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mempercepat proses, perbaikan manajemen pelayanan dan manajemen klinis, perbaikan asuransi (system jaminan) hingga memberikan cakupan asuransi kesehatna secara universal bagi warga Amerika. Selengkapnya 5 strategi reformasi kesehatan ala Obama sebagai berikut: • Health IT investment, which will reduce unnecessary spending in the system that results from preventable errors and inefficient paper billing systems; • Improving prevention and management of chronic conditions; • Increasing insurance industry competition and reducing underwriting costs and profits, which will reduce insurance overhead; • Providing reinsurance for catastrophic coverage, which will reduce insurance premiums; and • Making health insurance universal, which will reduce spending on uncompensated care. Fokus Upaya Obama Berdasarkan tujuan dan strategi yang dikembangkan, Obama kemudian melakukan identifikasi fokus upaya yang akan dilakukan yang kemudian dikelompokkan ke dalam 3 upaya sebagai berikut: 1. Quality, Affordable and Portable Health Coverage For All, yang terdiri atas program: (1) Establish a new public insurance program, available to Americans who neither qualify for Medicaid or SCHIP nor have access to insurance through their employers, as well as to small businesses that want to offer insurance to their employees; (2) Create a National Health Insurance Exchange to help Americans and businesses that want to purchase private health insurance directly; (3) Require all employers to contribute towards health coverage for their employees or towards the cost of the public plan ; (4) Mandate all children have health care coverage; (5) Expand eligibility for the Medicaid and SCHIP programs; and (6) Allow flexibility for state health reform plans.
2
2. Modernizing The U.S. Health Care System To Lower Costs and Improve Quality: (1) Offering federal reinsurance to employers to help ensure that unexpected or catastrophic illnesses do not make health insurance unaffordable or out of reach for businesses and their employees (2) Ensuring that patients receive and providers deliver the best possible care; (3) Adopting state‐of‐the‐art health information technology systems; and (4) Reforming our market structure to increase competition. 3. Promoting Prevention and Strengthening Public Health • Protecting and promoting health and wellness in this nation is a shared responsibility among individuals and families, school systems, employers, the medical and public health workforce, and federal and state and local governments. • Each must do their part, as well as collaborate with one another, to create the conditions and opportunities that will allow and encourage Americans to adopt healthy lifestyles. Menguji Kebaruan Konsep Reformasi Kesehatan ala Barack Obama Dengan semboyan ”Change”, Obama sepertinya selalu menawarkan sebuah konsep reformasi kesehatan yang baru yang sama sekali berbeda dari konsep‐konsep yang ada sebelumnya. Hanya saja kalau ditelusuri lebih jauh ke belakang khususnya kepada para presiden Amerika yang berasalah dari Partai Demokrat, akan ditemui kemiripan konsep atau setidaknya bergerak pada nada yang sama. Bila dibandingkan konsep kesehatan yang ditawarkan oleh para presiden Amerika dari kubu Demokrat, semisal Haryy Truman 1945, Jimmy Carter Jr. 1976, Bill Clinton 1993, dan Obama 2008 maka akan terlihat sebuah pola yang dapat dikatakan baha ini adalah gaya politisi Partai Demokrat Amerika. Gambaran judul‐judul reformasi kesehatan keempat presiden dimaksud sebagai berikut: • Harry S. Truman: Special Message to the Congress Recommending a Comprehensive Health Program, 19 November 1945 • Jimmy Carter, Jr: US Health Reform under Carter 1977 • Bill Clinton: Clinton Health Care Plan of 1993 (Hillary Clinton's Health Care Reform) and Health Security Act 1993 • Barack Husein Obama: Plan for a Healthy America 2008 Bila melihat situasi yang dihadapi Obama seperti telah ditulis pada bagian pengantar dan dibandingkan dengan kondisi yang dihadapi Haryy Truman pada tahun 1945 yang mana Truman saat itu menghadapi 5 Masalah kesehatan sebagai berikut:
3
• • • • •
Lack of doctors, dentists, nurses, and other health professionals in many rural or otherwise lower‐income areas of the United States Lack of quality hospitals in rural and lower‐income counties. Basic problem concerns medical research and professional education. Problem has to do with the high cost of individual medical care. Problem has to do with loss of earnings when sickness strikes. Sickness not only brings doctor bills; it also cuts off income.
Untuk mengatasi persoalan itu, Truman kemudian mengajukan proposal reformasi kesehatan ala Truman yang diarahkan untuk: 1. Construction Of Hospitals And Related Facilities 2. Expansion Of Public Health, Maternal And Child Health Service 3. Medical Education And Research 4. Prepayment Of Medical Costs 5. Protection Against Loss Of Wages From Sickness And Disability Dengan situasi yang mirip walaupun dengan eskalasi persoalan yang berbeda, Jimmy Carter 1976 juga menawarkan konsep reformasi kesehatan ala Carter yang memfokuskan pada upaya yang mencakup sebagai berikut: 1. A comprehensive program of national health insurance. 2. Government reorganization that will end the bureaucratic fragmentation that now frustrates any hope for a rational and effective national health care policy. 3. Encourage alternative delivery systems such as HMOs and rural group practices. 4. Clean up the disgraceful Medicaid scandals 5. Stress health and nutrition education. Our public schools could do more to teach our young people the dangers of drinking, smoking, using drugs, overeating, and eating the wrong kinds of food. 6. Mount a renewed attack on cancer and other diseases caused by toxic chemicals in the environment. 7. Continue and expand biomedical research and be sure that it serves the health needs of all our people. 8. Encourage nursing home standards of safety, sanitation, and care, and we must encourage programs that will serve elderly people in their own homes whenever possible. 9. Provide medical education to more students, for minority and low‐income families and also to more women by scholarships, by loans, and by other means, 10. Encourage young health professionals to train and practice in rural and inner city areas.
4
Selanjutnya bandingkan dengan Proposal yang diajukan oleh Clinton 1993: Federal government sets the basic framework for the system, including national standards on benefits, quality and access to care. States are given flexibility to implement health care reform within the federal framework, including designing and monitoring the system. – Improve access to health care – improve quality of health care – Enhance health care research – Eliminating disparities Dari keempat presiden Amerika yang berasal dari kubu Demokrat itu dapat dilihat selalu ada upaya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan melalui asuransi kesehatan. Sangat menarik, ternyata Negara adidaya sekaliber Amerika masih menghadapi permasalahan akses dan belum bisa memberikan jaminan/asuransi kepada setiap warganegaranya secara layan sesuai dengan nama besar Amerika sebagai Negara yang dianggap paling maju dalam layanan kesehatan. Kalau dilakukan perbandingan antara 3 president Amerika dari Kubu Demokrat dapat dilihat adanya kesamaan latara belakang, besarnya penduduk yang belum terlindungi asuransi dan bagaimana asuransi terus menjadi fokus dalam melakukan reformasi sektor kesehatan sebagai berikut: Carter Pasca Perang Vietnam
Clinton
Obama
Pasca Perang Teluk : Irak vs Multinasional
Pasca Perang Melawan Teroris: Afgan dan Irak
25 juta tidak terlindungi asuransi
37 juta tidak terlindungi asuransi
47 juta tidak terlindungi asuransi
Penyediaan Asuransi menjadi salah satu fokus reformasi
Penyediaan Asuransi menjadi salah satu fokus reformasi
Penyediaan Asuransi menjadi salah satu fokus reformasi
Selain situasi yang dihadapi identik, benang merah sektor kesehatan dalam hal ini dapat disimpulkan juga bahwa “Kesehatan Selalu Menjadi Isu Vital Dalam Kampanye dan Program Presiden Amerika Serikat” atau bisa juga secara terbalik diartikan bahwa Kesehatan Selalu Jadi Masalah pada Negara maju seperti Amerika Serikat itu (?).
5
Tinjauan Teoretis Untuk lebih mengetahui tingkat kebaruan konsep reformasi kesehatan ala Obama, penulis mencoba menyajikan kutipan pandangan dari HL Blum dalam bukunya yang berjudul Expanding Horizon of Health Care (1984). Menurut Blum, pada tahun 1980an Amerika Serikat menghadapi masalah kesehatan sebagai berikut: 1. Increases of cost of medical and its proportion of national income 2. Inadequate and unfair distribution of health care services based more on the ability to pay for them than on the need for them 3. Unacceptable level of health and variations across regions in the country: richest to poorest Untuk menyelesaikan masalah kesehatan tersebut, Blum kemudian merekomendasikan bahwa layanan kesehatan harus memusatkan perhatian pada 5 tujuan sebagai berikut: 1. Effective cost control 2. Effective equitable distribution of care 3. Rectification of the poor health status of lower ranking communities and groups with an inordinately high risk of poor health 4. Redirect from medical care to health care 5. Wise utilization of the services Dari pangan HL Blum diatas, dapat dilihat ternyata persoalan kesehatan yang dihadapi Amerika Serikat belum sepenuhnya bergeser, setidaknya dalam 40 tahun terakhir mulai dari era Jimmy Carter Jr. hingga Barack Obama yang menjabat sebagai Presiden AS. Dari masa Carter hingga Obama, Amerika ternyata masih menghadapi (lebih tepatnya terus menghadapi) persoalan pembiayaan kesehatan yang masih sangat pada satu sisi dan masalah distribusi keadilan serta pemakaian layanan kesehatan yang belum bijak. Hal itu berarti sebenarnya selama masa itu, Amerika Serikat belum melakukan perubahan fundamental yang sehingga system kesehatan mereka lebih efisien, lebih merata, dan lebih bijak dalam pemanfaatannya. Barangkali salah satu faktor penyebabnya karena Amerika menerapkan mekanisme pasar dalam pengelolaan layanan kesehatan. Pelajaran Bagi Indonesia Untuk mendapatkan pelajaran yang dapat dijadikan perbandingan dari upaya reformasi kesehatan ala Obama, terlebih dahulu perlu mengetahui apa sebenarnya yang ingin dicapai dan dilakukan Obama. Secara jelas, Obama menyampaikan bahwa untuk mencapai tujuan reformasi kesehatan yang akan dijalankan, Obama akan melakukan upaya‐upaya sebagai berikut: • Mengurangi birokrasi pelayanan kesehatan pemerintah yang rigid dan layanan swasta yang bebas tanpa aturan • Menjadikan asuransi kesehatan bekerja untuk masyarakat dan dunia usaha, dan bukan hanya bagi perusahaan asuransi dan perusahaan obat • Efisiensi biaya kesehatan pada tingkat provider • Peningkatan upaya kesehatan masyarakat • Komitmen pembiayaan pemerintah sebesar $50 ‐ $65 milyar untuk health care reform
6
Sangat menarik melihat rencana investasi Obama di atas, kelimanya dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia bahwa Amerika yang sudah sangat maju saja melakukan hal itu. Karena itu Indonesia yang sedang mengembangkan sistem kesehatan haruslah melakukan setidaknya beberapa sebagai berikut: • Mengatur dengan jelas peranan pemerintah dan swasta dalam pelayanan kesehatan • Memperluas jaringan dan cakupan asuransi dan percepatan implementasi kebijakan SJSN sesuai UU No. 40/2004 tentang SJSN • Pembiayaan yang memadai dan jelas untuk tingkat pemberi layanan kesehatan dalam hal ini untuk puskesmas dan rumah sakit rujukan • Keseriusan menjalankan program‐program kesehatan masyarakat yang sudah terbukti hemat biaya dan memberikan efek perubahan yang besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Sebelum lebih jauh membahas pelajaran lain yang bisa diambil Indonesi, ada baiknya dipahami perbandingan kondisi dua Negara itu yang memang memiliki perbedaan waktu selama sekitar 12 jam; artinya tengah malam di Indonesia maka itu berarti tengah hari di Amerika Serikat. Penulis perlu mengingatkan hal ini agar kita tidak mentah‐mentah mengambil apa yang terjadi di Negara lain seperti Amerika tanpa menyadari bahwa situasinya berbeda dan bahkan bertolak belakang. Berikut adalah gambaran dari sebagai variable yang menunjukkan perbedaan situasi antara Amerika dengan Indonesia Amerika Indonesia • Masalah: 47 juta penduduk tidak • Sekitar 47% warga Negara dilindungi dilindungi Asuransi asuransi termasuk 60 juta gakin • Biaya kesehatan menjadi mahal • Biaya (cost) kesehatan murah sehingga karena aplikasi teknologi kesehatan yg dianggap risiko kecil mahal • Kualitas layanan kesehatan masih diragukan: – Belum ada standar – Orang kaya tidak mau pakai Selain kita belajar dari bagaiman Obama merencanakan investasi pada sector kesehatan, hal penting yang harus disadari dan dilakukan Indonesia antara lain: • Perlunay kesadaran bersama bahwa masalah kesehatan di Indonesia semakin lam semakin besar dan meningkat perlu. Hal ini memerlukan kejelasan upaya antara lain dalam bentuk: – Perlunya Undang‐Undang tentang Sistem Kesehatan Nasional yang mengikat dan ditaati seluruh unsur dan komponen bangsa – Perbaikan dan pemerataan layanan kesehatan dengan fokus pada keseriusan menangani puskesmas dan rujukannya baik dari bawah maupun ke atas – Penyediaan pembiayaan yang jelas: SJSN fokus memberikan jaminan keterjangkauan pelayanan kesesatan dasar (dan rujukan) untuk semua penduduk
7
•
•
•
Kebijakan yang kuat dan jelas dalam bentuk UU Sistem Kesehatan Nasional harus berisikan tentang disain arsitektur yankes yang jelas dalam hal peranan pemerintah dan swasta, serta peran pusat dan daerah menuju perbaikan kualitas layanan di seluruh Indonesia. Contoh sektor lain yang relative lebih berhasil dalam menggalang dukungan lintas sektor dan menghasilkan kebijakan yang lebih kuat secara hokum: – PP Standard Penyelenggaraan Kesehatan Nasional (contoh PP PP 16/2007: Tanggal Publish: 05 Februari 2007 Tentang: PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN – PP 19/2005: Tanggal Publish: 16 Mei 2005 Tentang: STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN – PP Standar Pelayanan Kesehatan termasuk Standard Pelayanan Kesehatan Tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten sampai sekarang dan entah kapan masih menjadi pertanyaan?? – Seharusnya tak ada lagi “manajemen ala resep dokter” yang menganggap pekerjaan selesai begitu selesai sebuah resep ditulis tanpa pernah mengetahui apakah resep dibeli karena pasien mampu, pasien yang taat, dan lingkungan rumah pasien yang mendukung): Kesehatan merupakan isu politik yang menarik dan selalu menjadi tema dan janji kampanye para calon presiden dan para calon bupati‐walikota‐gubernur namun sering belum jelas implementasinya. Hal ini seharusnya menjadi suatu peluang bagi para akademisi dan media untuk mempengaruhi politisi dan memberikan tawaran konsep yang lebih logis dan aplicable Janji dan keputusan politis harus terus dikawal karena begitu banyaknya kepentingan politik yang bermain dalam sektor kesehatan. Hal ini dapat bercermin dari perjalanan reformasi kesehatan yang ditawarkan oleh presiden sebelum Obama yang ternyata gagal. Sejarah mencatat bahwa reformasi kesehatan membutuhkan komitmen kuat dari kabinet yang dipimpin presiden dan dukungan kongres sebagai badan legislatif. Semoga Obama dapat lebih berhasil dibandingkan Clinton dan Carter terbukti gagal meyakinkan Kongress sehingga proposalnya tidak bisa dilaksanakan
Tinjauan Pustaka 1. Plan for a Healthy America dalam http://www.barackobama.com/issues/healthcare/ 2. Clinton health care plan of 1993 dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Clinton_health_care_plan 3. Paul Starr, "What Happened to Health Care Reform?" The American Prospect no. 20 (Winter 1995): 20‐31 dalam http://www.princeton.edu/~starr/20starr.html 4. US Health Reform under Carter dalam http://www.ibpassociation.org/encyclopedia/Healthcare/U.S._health_reform_under_Carter. php 5. United States health reform under Truman dalam http://en.wikipedia.org/wiki/United_States_health_reform_under_Truman
8