OH OH
HO
O OH
OH
S2-Kimia Institut Pertanian Bogor
PESTISIDA
Company
LOGO
PESTISIDA
PENDAHULUAN
Company
LOGO
Pestisida membunuh serangga, rumput, dan jamur
Pestisida Membunuh serangga (insektisida)
Insektisida
Hidrokarbon terklorinasi
Hidrokarbon terklorinasi Resisten dan tahan lama
Membunuh jamur (fungisida)
Membunuh rumput (herbisida)
Senyawa organik, fosfor dan karbamat
Nonbiodegradable & senyawa non polar
DDT (diklorodifeniltrikloroetana)
Company
LOGO
Pestisida yang banyak digunakan Cara mengatasi DDT: Substitusi DDT → metoksiklor
Company
LOGO
Herbisida membunuh rumput liar (gulma)
Agent Orange (senyawa toksik utk membunuh tentara & rakyat Vietnam) selama Perang Vietnam Tahun 1985, sudah dilarang penggunaannya oleh US EPA
Company
LOGO
Pestisida
Contoh herbisida lainnya Atrazina : toksik tetapi tanaman menyerupai rumput dapat mendetoksifikasinya.
Fungisida membunuh jamur Contoh: Thiram
Paraquat: membunuh jamur pada fase pertunasan. Glyphosat: nonselektif herbisida yang berpengaruh thd proses biokimia pada semua tanaman.
Jamur berperan dalam pembentukan tanah tetapi juga dapat membunuh tanaman terutama sayur-sayuran & buah-buahan.
Company
LOGO
Teknik bioesai untuk pestisida
Pestisida
Teknik bioesai
Membunuh serangga (insektisida)
Akan dibahas
Membunuh jamur (fungisida)
Pada anti-mikrob
Membunuh rumput (herbisida)
Akan dibahas
Company
LOGO
INSEKTISIDA/LARVASIDA
Company
LOGO
INSEKTISIDA/LARVASIDA
● Definisi dan penggolongan insektisida ● Mekanisme kerja insektisida
● Uji mortalitas dan antifeedant ● Uji repelen dan atraktan
Company
LOGO
Definisi dan Penggolongan Insektisida
Definisi
Insektisida: Menghambat dan mematikan insekta/serangga Tahap perkembangan insekta: telur larva pupa imago target penggunaan insektisida: larva dan imago Larvasida: insektisida dengan target larva
Company
LOGO
Definisi dan Penggolongan Insektisida
Tahap perkembangan larva instar 1 instar 2 instra 3 instar 4 instar 5 pupa
Setiap instar memiliki ciri dan nafsu makan yang berbeda Biasanya paling besar nafsu makannya pada instar 3 atau 4 sehingga digunakan untuk uji antifeedant Larvasida
Company
LOGO
Definisi dan Penggolongan Insektisida
Penggolongan insektisida
Insektisida sintetik: Senyawa organofosfat Senyawa organoklorin Karbamat Pirentin Pengatur tumbuh serangga fumigan
Insektisida hayati target uji bioesai
Company
LOGO
Mekanisme kerja insektisida
Mekanisme kerja Memengaruhi pertumbuhan Perkembangan, Tingkah laku, Perkembangbiakan Kesehatan Sistem hormon Sistem pencernaan Mematikan mortalitas Menghambat makan antifeedant
Company
LOGO
Persiapan uji bioesai
Pilih larva dengan tahap perkembangan yang sama Pilih yang kira-kira seragam ukurannya Timbang Puasakan 4 jam sebelum percobaan
Company
LOGO
Uji mortalitas dan antifeedant
Pengamatan tiap hari hingga menjadi Media pupa pengujian: daun Jumlah ulat yang hidup dan mati pakan ulat Bobot ulat yang hidup dan yang mati Kontrol positif, Bobot daun yang tersisa kontrol negatif & Bobot kotoran ulat kontrol tanpa Tiap selesai pengamatan: pakan diganti larva larva dengan yang segar pakan
a
(tanpa ulat)
Koreksi penguapan
b
(tanpa bahan uji)
Sbg Kontrol
c
(+ bahan uji)
d
(+ standar)
Company
LOGO
Uji mortalitas dan antifeedant
Penilaian aktivitas Bobot daun yang tersisa:
Pada perlakuan bahan uji>kontrol antifeedant
Bobot ulat:
Pada perlakuan bahan uji
Company
Uji repelen dan atraktan
LOGO
Uji orientasi Gambaran potensi aktivitas antifeedant Gambaran potensi aktivitas sebagai repelen/atraktan Penilaian aktivitas:
K
P/(P+K) x 100% <50% antifeedant; repelen P
K
K
P
P K
P
K
30-90mnt
L
K
P
P
P K
K P
Dihitung jumlah larva yang mendekati P dan K
Company
LOGO
Latihan
Buatlah pembahasan dari hasil berikut: Pengaruh ekstrak air (s.kering) terhadap aktivitas makan larva S.litura instar III Konsentrasi Bobot daun yang dimakan setelah 6 jam (g) Rata-rata ekstrak ulangan penghambatan (%(w/v)) 1 2 3 makan (%) ktp 0.2447-0.0007=0.2440 0.2215-0.0003=0.2212 0.2374-0.0004=0.2370 0.19 kp 0.2447-0.0007=0.2440 0.2215-0.0003=0.2212 0.2374-0.0004=0.2370 0.19 1.00 0.1910-0.0856=0.1054 0.2141-0.0716=0.1425 0.2298-0.0818=0.1480 37.95 5.00 0.1746-0.0674=0.1072 0.2283-0.0748=0.1535 0.1854-0.0676=0.1178 35.94 10.00 0.1522-0.0583=0.0939 0.1170-0.0529=0.0641 0.1726-0.0593=0.1133 39.29 Pengaruh ekstrak air (s.kering) terhadap kematian larva S.litura instar Konsentrasi Kematian kumulatif setelah hari perlakuan (%) ekstrak (%(w/v)) 1 2 3 4 5 ktp 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 kp 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.00 0.00 3.33 6.67 6.67 6.67 5.00 6.67 13.33 13.33 16.67 16.67 10.00 6.67 13.33 16.67 16.67 20.00
III
6 0.00 0.00 6.67 16.67 20.00
Company
LOGO
Latihan
Benarkah bila dikatakan bahwa uji orientasi dapat digunakan untuk uji aktivitas antifeedant dan repelen/atraktan sedangkan uji akivitas antifeedant tidak bisa menggambarkan potensi sebagai repelen/atraktan. Jelaskan Bagaimana anda bisa menentukan bahwa suatu contoh tanaman sebaiknya diuji aktivitas antifeedan sedangkan contoh tanaman lainnya sebaiknya diuji antibakteri.