Nurturing Harmonious & Mutual Relationship. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Nurturing Harmonious & Mutual Relationship

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

Tahunan 2013 Laporan Annual Report

DAFTAR ISI Table of Contents

4

Visi, Misi dan Nilai-nilai Inti Perusahaan Vision, Mission and Corporate Core Values

6

Sekilas Darya-Varia Darya-Varia at a Glance Informasi Perseroan Corporate Information

8 10

Prestasi dan Penghargaan Recognitions and Awards

12

Tonggak Sejarah Milestones

14

Peristiwa Penting Perseroan Corporate Highlights

16

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

18

Informasi Saham Share Information Struktur Pemegang Saham Shareholding Structure Struktur Organisasi Organization Structure

20 21

24

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

28

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

33

Tim Manajemen Operasional Operating Management Team Profil Dewan komisaris Board of Commissioners’ Profile Profil Direksi Board of Directors’ Profile Profil Komite Audit Audit Committee’s Profile

34 40 48

2

Laporan Tahunan 2013 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

PROFIL PERSEROAN Corporate Profile

Laporan dan Profil Manajemen

Management Report and Profile

52

Tinjauan Bisnis Business Review

52

Bisnis Obat Resep Prescription Business

54

Bisnis Consumer Health Consumer Health Business

56

Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing Export and Toll Manufacturing Business

58

Tinjauan Operasional Operational Review

58

Manufaktur dan Pengadaan Manufacturing and Procurement

64

Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Organisasi Human Resources and Organization Development

72

Sistem Informasi dan Komunikasi Information and Communication Systems

76

Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

90

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

94

Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis

106

Laporan Keuangan Financial Report

198

Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk The Responsibility for the 2013 Annual Report of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

199

Informasi Perseroan Lainnya Other Corporate Information Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X. K. 6 Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No. X. K. 6

200

TINJAUAN BISNIS DAN OPERASIONAL Business and Operational Review

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Corporate Governance

TINJAUAN KEUANGAN Financial Review

INFORMASI LAINNYA Other Information

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 2013 Annual Report

3

VISI Vision

Menjadi salah satu dari Lima Perusahaan Farmasi Terbesar di Indonesia. To be a Top Five Pharmaceutical Company in Indonesia.

MISI Mission

Kami membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu, dengan menyediakan produk dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, serta mendorong promosi kesehatan, bekerja sama dalam sebuah keluarga “BERSATU”. We are building a healthy Indonesia one person at a time, by providing affordable, quality health care products and services, and advocating for health promotion, working together as one “BERSATU” family.

4


Corporate Profile


Business and Operational Review


Financial Review

Other Information


5

SEKILAS DARYA-VARIA Darya-Varia at a Glance

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“Darya-Varia atau Perseroan”) adalah perusahaan farmasi yang telah lama berdiri di Indonesia, beroperasi sejak tahun 1976. Setelah menjadi perusahaan terbuka pada tahun 1994, Perseroan mengakuisisi PT Pradja Pharin (Prafa) pada tahun 1995, dan mulai mengembangkan berbagai produk obat Resep dan Consumer Health.

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“Darya-Varia” or “the Company”) is a long-established pharmaceutical company in Indonesia, beginning its operations in 1976. Upon becoming a public company in 1994, it acquired PT Pradja Pharin (Prafa) in 1995, and proceeded to build a wide range of Prescription and Consumer Health products.

Darya-Varia mengoperasikan dua fasilitas manufaktur kelas dunia di Gunung Putri dan Citeureup, Bogor. Keduanya memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) ASEAN, memproduksi merek-merek produk Perseroan serta toll manufacturing bagi para mitra bisnis domestik dan internasional untuk kebutuhan pasar lokal maupun ekspor.

Darya-Varia operates two world class manufacturing facilities, in Gunung Putri and Citeureup, Bogor. Both are ASEAN current Good Manufacturing Practice (cGMP) certified, manufacturing its own brands as well as toll manufacturing for national and multinational principals, both for local and export markets.

Pabrik Darya-Varia di Gunung Putri, Bogor, memiliki spesialisasi dalam produksi kapsul gelatin lunak dan produk-produk cair, sementara pabrik Prafa di Citeureup, Bogor, memiliki spesialisasi dalam produksi injeksi steril dan produk padat. Perseroan juga melakukan toll manufacturing dengan perusahaan afiliasinya, PT Medifarma Laboratories di pabrik Cimanggis, Depok. Perseroan memperoleh sertifikat halal untuk kapsul NATUR-E dan HOBAT, produk gelatin yang mengandung unsur hewani, merupakan sertifikasi yang pertama untuk perusahaan farmasi di Indonesia.

The Darya-Varia Plant in Gunung Putri, Bogor, specializes in manufacturing soft gelatin capsules and liquid products, while the Prafa plant in Citeureup, Bogor, specializes in the manufacturing sterile injections and solids. The Company also toll manufactures with its affiliate company, PT Medifarma Laboratories, at Cimanggis plant, Depok. The Company achieved halal certification for NATUR-E and HOBAT Capsules, its animal based gelatin products, the first for a pharmaceutical company in Indonesia.

Sejalan dengan misi Perseroan untuk “membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu”,

In line with its mission to “build a healthy Indonesia one person at a time”, Darya-Varia produces high quality products for both

6


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Darya-Varia memproduksi produk-produk berkualitas tinggi untuk lini produk Consumer Health dan Ethical, membangun merek yang kuat terpercaya dan dikenal di seluruh Indonesia. Dengan melakukan pendekatan yang konsisten dan memelihara hubungan yang solid dengan semua pihak, Perseroan berusaha mencapai visinya menjadi salah satu dari lima perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.

Consumer Health and Ethical product lines, building strong, respected brands recognized throughout Indonesia. By following a consistent and relationship driven engagement approach, the Company is moving to achieve its vision to be a top five pharmaceutical company in Indonesia.

Saat ini, 92,66% saham Darya-Varia dimiliki oleh Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (BSSPL). BSSPL merupakan afiliasi dari United Laboratories, Inc. (Unilab). Ringkasan kegiatan korporasi selengkapnya dapat dilihat pada bagian Tonggak Sejarah DaryaVaria.

Currently 92.66% of Darya-Varia shares are owned by Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (BSSPL). BSSPL is an affiliate of United Laboratories, Inc. (Unilab). A summary of corporate actions is described in the Milestones of Darya-Varia.

Unilab, perusahaan farmasi terbesar di Filipina, didirikan pada tahun 1945 dan saat ini memiliki jaringan afiliasi yang tersebar di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja dan Cina.

Unilab, the Philippines’ largest pharmaceutical company, was established in 1945 and now has a large network of Asian affiliates including in Indonesia, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapore, Laos, Cambodia and China.


7

INFORMASI PERSEROAN Corporate Information Perseroan The Company

Bank Utama Major Banks

Pencatatan Saham Stock Listing

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Bidang Usaha: Industri Farmasi Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

HSBC BCA

Saham biasa atas nama yang dikeluarkan Perseroan, tercatat pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham DVLA

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Line of Business: Pharmaceutical Industry Domiciled in Jakarta, Indonesia

Pendirian Founded 5 February 1976

Kode Saham Share Code DVLA Kantor Pusat Head Office Talavera Office Park, 8th-10th Floor Jl. Letjen T. B. Simatupang Kav. 22-26 Jakarta 12430, Indonesia Tel : +62(0)21 759 24500 Fax : +62(0)21 759 24501 E-mail : [email protected] Website : www.darya-varia.com Entitas Anak Subsidiary PT Pradja Pharin (Prafa) Talavera Office Park, 8th-10th Floor Jl. Letjen T.B. Simatupang Kav. 22-26 Jakarta 12430, Indonesia Tel : (021) 759 245 00 Fax : (021) 759 245 01

8


Pabrik Factories PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Jl. Mercedes Benz No. 105 Desa Cicadas, Gunung Putri Bogor 16964, Indonesia Tel : +62(0)21 867 0448 +62(0)21 867 1038 Fax : +62(0)21 867 2758 PT Pradja Pharin (Prafa) Karang Asem, Citeureup Bogor 16810, Indonesia Tel : +62(0)21 875 8539 +62(0)21 875 8540 +62(0)21 875 1066 Fax : +62(0)21 875 4094

Distributor Utama Main Distributor PT Anugerah Pharmindo Lestari Jl. Pulolentut Kav. II / E-4 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta 13011, Indonesia Tel : +62(0)21 460 8820 Fax : +62(0)21 460 9342 E-mail : [email protected]

Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Sharestar Indonesia Gedung Citra Graha, 2nd Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950, Indonesia Tel : +62(0)21 527 7966 Fax : +62(0)21 527 7967

The Company’s ordinary shares are listed at the Indonesia Stock Exchange, stock code DVLA

Hubungi Kami Contact Us Frida O. Chalid Corporate Secretary Talavera Office Park, 8th-10th Floor Jl. Letjen T.B. Simatupang Kav . 22-26 Jakarta 12430, Indonesia Tel : +62(0)21 759 24500 Fax : +62(0)21 759 24501 E-mail : [email protected] Website : www.darya-varia.com

Auditor Independen Independent Auditor Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young Global) Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia

Corporate Profile




Financial Review

Other Information


9

Prestasi dan Penghargaan Recognitions and Awards

Indonesia Brand Champion 2013 untuk ENERVON-C diberikan oleh The Marketeers bekerja sama dengan MarkPlus Insight

Indonesia Brand Champion 2013 untuk DECOLGEN diberikan oleh The Marketeers bekerja sama dengan MarkPlus Insight

Workshop Nasional 2013 untuk NATUR-E diberikan oleh Hijabersmom Community

Indonesia Brand Champion 2013 for ENERVON-C awarded by The Marketeers in cooperation with MarkPlus Insight

Indonesia Brand Champion 2013 for DECOLGEN awarded by The Marketeers in cooperation with MarkPlus Insight

National Workshop 2013 for NATUR-E awarded by Hijabersmom Community

Indonesia Retailer Satisfaction Award untuk DECOLGEN diberikan oleh Mix Marketing Communications bekerja sama dengan QASA

Indonesia Retailer Satisfaction Award untuk NEOZEP diberikan oleh Mix Marketing Communications bekerja sama dengan QASA

Indonesia Best Brand Award untuk ENERVON-C diberikan oleh SWA bekerja sama dengan MARS Research Specialist

Indonesia Retailer Satisfaction Award for DECOLGEN awarded by Mix Marketing Communications in cooperation with QASA

Indonesia Retailer Satisfaction Award for NEOZEP awarded by Mix Marketing Communications in cooperation with QASA

10


Indonesia Best Brand Award for ENERVON-C awarded by SWA in cooperation with MARS Research Specialist

Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik diberikan oleh BPOM RI kepada PT Prafa untuk Bentuk Sediaan Serbuk Oral Antibiotik Penisilin dan Turunannya

Sertifikat Cara Pembuatan Obat Yang Baik diberikan oleh BPOM RI kepada PT Prafa Untuk Bentuk Sediaan Serbuk Oral Antibiotik Sefalosporin dan Turunannya

Sertifikat Cara Pembuatan Obat Yang Baik diberikan oleh BPOM RI kepada PT Prafa Untuk Bentuk Sediaan Serbuk Steril Injeksi Antibiotik Sefalosporin dan Turunannya

Surat Keputusan Bupati Bogor tentang Pemberian Izin Pembuangan Air Limbah kepada PT Prafa

Certificate on Good Manufacturing Practice certified by the National Agency of Drug and Food Control Republic of Indonesia to PT Prafa for Dosage Form of Antibiotic Oral Powder of Penicillin and its Derivatives

Certificate on Good Manufacturing Practice certified by the National Agency of Drug and Food Control Republic of Indonesia to PT Prafa for Dosage Form of Antibiotic Oral Powder of Cephalosphorin and its Derivatives

Certificate on Good Manufacturing Practice certified by the National Agency of Drug and Food Control Republic of Indonesia to PT Prafa for Dosage Form of Antibiotic Sterile Powder for Injections of Cephalosphorine and its Derivatives

Bogor Regent’s Decree Regarding Permit for Water Disposal to PT Prafa

Surat Keputusan Bupati Bogor Tentang Pemberian Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) kepada PT Prafa

Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk produk HOBAT

Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk produk NATUR-E

Sertifikat Halal Assurance System dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

Bogor Regent’s Decree regarding Permit for Temporary Storage of Hazardous and Poisonous Waste to PT Prafa

Halal Certificate from Indonesia Cleric Assembly (MUI) for HOBAT product

Halal Certificate from Indonesia Cleric Assembly (MUI) for NATUR-E product

Halal Assurance System Certificate from Indonesia Cleric Assembly (MUI) to PT Darya-Varia Laboratoria Tbk


11

Tonggak Sejarah Milestones

1976

FEBRUARY Darya-Varia didirikan dengan nama PT Darya-Varia Laboratoria. Founded and named PT Darya-Varia Laboratoria.

1989

JUNE Aliansi strategis dengan First Pacific Company Ltd., Hongkong.

1994

OCTOBER Penawaran Perdana untuk 10.000.000 saham. Initial Public Offering of 10,000,000 shares.

Strategic alliance with First Pacific Company Ltd., Hong Kong.

1995

JANUARY Akuisisi 60% saham PT Pradja Pharin. Acquired 60% of PT Pradja Pharin.

JUNE Pemegang Saham menyetujui stocksplit Rp500 per saham, bonus 1 untuk 1 saham, dan peningkatan modal dasar menjadi Rp100 miliar. Shareholders approved stock-split to Rp500 per share, 1 for 1 bonus issue, and increased authorized capital to Rp100 billion.

12


1996

1998

JANUARY

JUNE

Akuisisi sisa 40% saham PT Pradja Pharin. Acquired remaining 40% of PT Pradja Pharin.

APRIL Penawaran Umum Terbatas I 15.000.000 saham. Rights Issue I of 15,000,000 shares.

Peningkatan modal dasar menjadi Rp280 miliar; Penawaran Umum Terbatas II atas 420.000.000 saham. Increased authorized capital to Rp280 billion; Rights Issue II of 420,000,000 shares.

Corporate Profile


2001

2002

DECEMBER

APRIL

Far East Drug (BVI) Co. Ltd. (FED), afiliasi Unilab, mengakuisisi 100% saham DVL Investment Ltd. (DVLIL) dari First Pacific Co. Ltd. HK. DVLIL memiliki 89,5% saham pada DaryaVaria.

FED membeli 17.716.940 saham Darya-Varia melalui penawaran tender sehingga FED menjadi pemegang saham Darya-Varia sebesar 3,16%.

Far East Drug (BVI) Co. Ltd. (FED), an affiliate of Unilab, acquired 100% of the shares of DVL Investment Ltd. (DVLIL) from First Pacific Co. Ltd. HK. DVLIL owned 89.5% of Darya-Varia.

FED purchashed 17,716,940 shares of Darya-Varia through a tender offer, leaving FED with a 3.16% stake in Darya-Varia.


2003 JUNE Darya-Varia memulai sinergi dengan afiliasi-afiliasinya di bawah Unilab Group di bidang Pemasaran (Ethical & OTC), Pengembangan Bisnis dan Optimalisasi Penggunaan Jasa dan Fasilitas. Darya-Varia established synergies with affiliates under the Unilab Group in Marketing (Ethical & OTC), Business Development and Shared Service & Facilities.


2006

Financial Review

2008

Other Information

2010

JULY FED dan DVLIL mengalihkan saham mereka di Darya-Varia kepada Blue Sphere, yang kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Darya-Varia, sebanyak 92,66%. FED and DVLIL transferred their shares in Darya-Varia to Blue Sphere, which then become the majority shareholder of the Darya-Varia, with a 92.66% shares.

NOVEMBER Darya-Varia melalui Perjanjian Lisensi dengan beberapa pihak terafiliasi, mendapatkan lisensi untuk memproduksi dan memasarkan 28 merek produk Obat Resep (Ethical) dan Obat Bebas (OTC) yang efektif berlaku pada 1 Januari 2009. Darya-Varia, through License Agreements with various affiliated companies, acquired the rights to manufacture and market 28 brands of Ethical and Overthe-Counter (OTC) products commencing on January 1, 2009.

JUNE Pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham (stock split) 1:2 dari Rp500 per saham menjadi Rp250 per saham dan peningkatan modal dasar dari Rp280.000.000.000 menjadi Rp1.120.000.000.000. Shareholders approved stock split 1:2 from Rp500 per share to Rp250 pe share, and increased authorized capital from Rp280,000,000,000 to Rp1,120,000,000,000.


13

Peristiwa Penting Perseroan Corporate Highlights

JANUARY

JANUARY

JANUARY

Perseroan menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Pemberdayaan Kader Posyandu dan Darya BerAkSI.

Sejalan dengan misi perusahaan membangun Indonesia sehat setiap orang di setiap waktu, Organization Development Group (ODG) meluncurkan Ayo Sehat!. Program yang mengajak karyawan untuk tetap hidup sehat dan aktif melalui empat tema utamanya yaitu Ayo Cari Tahu!, Ayo Gerak!, Ayo Makan Sehat!, dan Ayo Lebih Bugar!.

Sebagai bagian dari upaya kami untuk membangun budaya perusahaan yang mendukung kinerja yang baik, Perseroan memperkenalkan program The DaryaVaria Experience (DVE) melalui rangkaian kegiatan Big Camp yang dihadiri oleh seluruh karyawan, baik yang bertugas di lapangan dan di bagian pemasaran, di pabrik dan kantor pusat, dimulai sejak Januari sampai dengan April 2013 dan Small Camp yang dihadiri khusus oleh tim pemasaran sejak Agustus sampai dengan November 2013.

In line with the company’s mission to build a healthy Indonesia one person at a time, Organization Development Group (ODG) launched the Ayo Sehat! The program encouraged employees to keep living in healthy and active way through its four main themes, Ayo Cari Tahu!, Ayo Gerak!, Ayo Makan Sehat!, and Ayo Lebih Bugar!.

As part of our efforts to build a highly enabling culture that sustains high performance, the company introduced The Darya-Varia Experience (DVE) through a series of Big Camp attended by all employees in field and marketing, plants and head quarter starting January to April 2013 and Small Camp attended by marketing team starting August to November 2013.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kesehatan dan keterampilan berkomunikasi bagi para kader, serta memperbaiki fasilitas kesehatan sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan dengan baik.

The Company conducted Corporate Social Responsibility (CSR) programs namely Pemberdayaan Kader Posyandu and Darya BerAkSI. This activity aims to provide health education and communication skills for volunteers, and improving health facilities for community so they could receive good health services.

JULY 24

AUguST 19

Medical Science Center pertama di private hospital diresmikan di Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Pluit, Jakarta.

Perseroan mengadakan rangkaian kegiatan KUMORE (Know Us More) bertujuan untuk membentuk pelanggan dan mitra yang loyal terhadap perusahaan dan produk-produknya. Salah satu kegiatan adalah Plant Visit ke Pabrik dan Partnership Program mengunjungi pabrik dan kantor pusat United Laboratories di Manila untuk melihat bagaimana perusahaan menghasilkan produk berkualitas.

The first Medical Science Center in a private hospital was launched at Faculty of Medicine Unika Atma Jaya, Pluit, Jakarta.

14


The Company conducted a series of KUMORE (Know Us More) activities with purpose to set up loyal customers and partners to the Company and its products. One of the activities is a Plant Visit and Partnership Program for visiting the factory and head office of United Laboratories in Manila to see how the Company produces quality products.

Corporate Profile




Financial Review

Other Information

FEBRUARY

FEBRUARY

JUNE 4

NATUR-E menyelenggarakan program Duta Cantik NATUR-E sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada 1.000 pelanggan setia produk NATUR-E di 5 kota besar di Indonesia. Rangkaian program dilaksanakan sejak Februari sampai dengan September 2013. Diharapkan Duta Cantik NATUR-E dapat menjadi Passionate Advocate Produk NATUR-E.

Perseroan menyelenggarakan Program Beasiswa, dimulai 25 Februari 2013 dengan memberangkatkan 36 dokter dan 2 apoteker ke dua negara yaitu Filipina dan Vietnam. Program ini memberikan pendalaman berupa observasi dan praktek Gastroenterology di RS Choray, Cardiology di TamDuc Hospital dan Obstetrics Ginecology di TuDu Hospital Vietnam, serta Beasiswa Apoteker di University of the Philippines, Manila.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik diadakan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

NATUR-E conducted a NATUR-E Beauty Ambassador program as an appreciation of the Company to 1,000 NATUR-E‘s customers of 5 major cities in Indonesia. This program series were conducted since February to September 2013. The NATUR-E Beauty Ambassador was expected to be a Passionate Advocate for NATUR-E products.

The Company conducted a Fellowship Program, started February 25, 2013 for 36 doctors and 2 pharmacists from both countries, the Philippines and Vietnam. The program provided observational and handson immersion on Gastroenterology in Choray Hospital, Cardiology in TamDuc Hospital and Obstetrics Ginecology in Tudu Hospital Vietnam, and Pharmacists Scholarship at the University of the Philippines, Manila.

The Annual General Meeting of Shareholders and Public Expose were held at Dharmawangsa Hotel, Jakarta.

JUNE DARYA-ZINC, produk terapi pendamping untuk diare akut pada anak diluncurkan Juni 2013. DARYA-ZINC, complimentary therapeutic product for acute diarrhea for children was launched in June 2013.

September 5

November 2

DeCember 7

Perseroan menyelenggarakan Suppliers Awards sebagai bentuk apresiasi Perseroan kepada suppliers terbaik.

Sejalan dengan misi Perseroan, Darya-Varia mengadakan Sport and Food Festival. Final rangkaian kompetisi olahraga dilaksanakan di GOR Pertamina, Jakarta, dihadiri seluruh karyawan dan keluarga.

CELETEQUE, produk kesehatan dan kecantikan kulit diluncurkan pada 7 Desember 2013. Memiliki 6 manfaat untuk kulit yaitu: Hydration, Acne Solutions, Restorative, Brightening, Sun Care dan Advanced AntiAging.

In line with our mission, the Darya-varia conducted Sport and Food Festival. The final of sport competition was held in GOR Pertamina, Jakarta, attended by all employees and their families.

CELETEQUE, skin health and beauty products were launched on December 7, 2013. It has 6 benefits for the skin, they are: Hydration, Acne Solutions, Restorative, Brightening, Sun Care and Advanced Anti-Aging.

The Company conducted Suppliers Awards as an appreciation from the Company to best suppliers.


15

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris (Dalam ribuan Rupiah, kecuali disebutkan lain)

Uraian

2009

Numerical notations in all tables and graphs are in English (In thousand Rupiah, except stated otherwise)

2010

2011

2013

2012

Description

LAPORAN LABA RUGI

STATEMENTS OF INCOME

Penjualan Neto

817,146,252

869,405,028

899,632,048

1,087,379,869

1,101,684,170

Laba Bruto

484,051,296

527,855,139

550,612,964

651,109,890

660,656,077

Gross Income

Laba Usaha

108,222,954

150,021,740

160,177,738

196,165,866

167,079,175

Operating Income

Laba Bersih

72,272,233

110,880,522

120,915,340

148,909,089

125,796,473

Net Income

1,120,000,000

1,120,000,000

1,120,000,000

1,120,000,000

1,120,000,000

Number of Shares Outstanding (full number of Shares)

64

99

108

133

112

Net Income per Share (full Rupiah)

Jumlah Saham yang Beredar (jumlah saham penuh) Laba Bersih per Saham (Rupiah penuh)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Net Sales

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

Aset Lancar

605,397,323

650,140,509

696,925,499

826,342,540

913,983,962

Jumlah Aset

779,998,072

848,256,622

922,945,318

1,074,691,476

1,190,054,288

Total Assets

Kewajiban Lancar

197,189,955

173,069,901

142,423,794

191,717,606

215,473,310

Current Liabilities

Jumlah Kewajiban

225,076,544

207,654,572

195,027,928

233,144,997

275,351,336

Total Liabilities

Modal Kerja Bersih

408,207,368

477,070,608

554,501,705

634,624,934

698,510,652

Net Working Capital

Ekuitas

554,921,528

640,602,050

727,917,390

841,546,479

914,702,952

Equity

21,582,246

52,593,524

66,600,851

54,943,128

58,251,086

Investments

Jumlah Investasi

RASIO-RASIO KEUANGAN

Current Assets

FINANCIAL RATIOS

Marjin Laba Bruto

59.2%

60.7%

61.2%

59.9%

60.0%

Marjin Laba Bersih

8.8%

12.8%

13.4%

13.7%

11.4%

Net Income Margin

Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset

9.3%

13.1%

13.1%

13.8%

10.6%

Ratio of Net Income to Total Assets

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas

13.0%

17.3%

16.6%

17.7%

13.8%

Ratio of Net Income to Equity

Rasio Lancar

3.07

3.76

4.89

4.31

4.24

Current Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas

0.41

0.32

0.27

0.28

0.30

Liabilities to Equity Ratio

Rasio Kewajiban terhadap Aktiva

0.29

0.24

0.21

0.22

0.23

Liabilities to Assets Ratio

16


Gross Profit Margin

Corporate Profile



Penjualan Neto (miliar Rp) Net Sales (billion Rp)


Financial Review

Other Information

Laba Usaha (miliar Rp) Operating Income (billion Rp)

817

869

900

1,087

1,102

108

150

160

196

167

2009

2010

2011

2012

2013

2009

2010

2011

2012

2013

Marjin Laba Bersih (%) Net Income Margin (%)

Laba Bersih per Saham (Rp penuh) Net Income per Share (full Rupiah)

8.8

12.8

13.4

13.7

11.4

64

99

108

133

112

2009

2010

2011

2012

2013

2009

2010

2011

2012

2013

Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas (%) Ratio of Net Income to Equity (%) 13.0

17.3

16.6

17.7

13.8

2009

2010

2011

2012

2013


17

INFORMASI SAHAM Share Information Darya-Varia di Bursa Efek Indonesia Darya-Varia on the Indonesia Stock Exchange

1,200,000

Closing Price Transaction Volume

1,000,000

4,000 Closing Price

800,000 3,000 600,000 2,000

400,000

1,000

200,000 0

0 Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2013

Triwulan Quarter

Harga (Rp) Price (Rp) Tertinggi Highest

Terendah Lowest

Penutupan Closing

Volume

2013 I

2,325

1,680

2,275

7,133,000

II

4,175

2,000

2,800

11,390,500

III

3,050

1,930

2,225

2,344,000

IV

2,400

1,990

2,200

724,500

4,175

1,680

2,200

21,592,500

Selama Tahun Laporan During the Year

2012 I

1,300

1,160

1,230

1,076,000

II

1,430

1,200

1,290

11,268,500

III

1,820

1,230

1,680

7,868,500

IV

1,850

1,560

1,690

5,241,500

1,850

1,160

1,690

25,454,500

Selama Tahun Laporan During the Year Dividen untuk Tahun Buku Dividend for Financial Year Dividen Tunai per Saham (Rp) Cash Dividend per Share (Rp)

18


2012

2011

34.5

31,5

Transaction Volume

5,000

Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Kronologis Pencatatan Saham Chronological Share Listing Overview

Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta)

Jumlah Saham Number of Shares

Listing on the Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta Stock Exchange)

12 Oktober 1994 Penawaran Saham Perdana

10,000,000

12 October 1994 Initial Public Offering

11 November 1994 Pencatatan Seluruh Saham

31,250,000

11 November 1994 Company Listing

16 Agustus 1995 Pemecahan Saham dari nilai nominal Rp1.000 menjadi Rp500 per Saham

62,500,000

16 August 1995 Change in the nominal value of Shares from Rp1,000 to Rp500 per Share (Stock Split)

28 Agustus 1995 Saham Bonus (1 untuk 1 Saham)

125,000,000

28 August 1995 Right Issue (1 : 1 Share)

15 April 1996 Penawaran Umum Terbatas I (15.000.000 Saham)

140,000,000

15 April 1996 Right Issue I (15,000,000 Shares)

15 Juni 1998 Penawaran Umum Terbatas II (420.000.000 Saham)

560,000,000

15 June 1998 Right Issue II (420,000,000 Shares)

1,120,000,000

23 June 2010 Change in the nominal value of Shares from Rp500 to Rp250 per Share (Stock Split)

23 Juni 2010 Perubahan nilai nominal Saham dari Rp500 menjadi Rp250 per Saham

Pemegang Saham Shareholders

2013 Jumlah Lembar Saham Number of Shares Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. Publik Public

2012 Jumlah Lembar Saham Number of Shares

%

%

1,037,800,912

92.66

1,037,800,912

92.66

82,199,088

7.34

82,199,088

7.34


19

STRUKTUR PEMEGANG SAHAM Shareholding Structure

Blue Sphere Singapore Pte. Ltd.

Public

92.66%

7.34%

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

PT Pradja Pharin

100%

20


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

STRUKTUR ORGANISASI 2013 2013 Organization Structure PRESIDENT DIRECTOR Eric Albert Gotuaco

VICE PRESIDENT DIRECTOR Charles Robert B. Davis

INTERNAL AUDIT Setyo Dumadi

RX GROUP & FIELD OPERATION Joseph Raymond Acuna Hilay

CONSUMER HEALTH

Sindu Samiaji

DISTRIBUTION

Michael P. Reyes

TECHNICAL GROUP

Angelito Celso C. Racho, Jr.

FINANCE, TREASURY & ACCOUNTING Bhanuwati Citarasmi

CORPORATE ENABLERS

HUMAN RESOURCES AND ORGANIZATION DEVELOPMENT Yulianty Gunawi & Anabelle Gosioco

BUSINESS DEVELOPMENT & CORPORATE PLANNING

INFORMATION AND COMMUNICATION SERVICES

LEGAL & CORP. COMMUNICATIONS

CORPORATE PROCUREMENT

Yustina Endang Setyowati

Frida Oktaria Chalid

Bobby Gulliano

Lucia Maria


21

22


Laporan dan Profil Manajemen Management Report and Profile


23

LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report from the Board of Commissioners Dear Shareholders,

Pemegang Saham yang terhormat, Manajemen Darya-Varia pada 2013 menghadapi tantangan berupa kombinasi dari perubahan peraturan dan persaingan yang ketat. Sementara hal-hal tersebut membutuhkan tindakan yang cepat, kondisi operasional dan keuangan Perseroan memungkinkan kami untuk optimis pada jangka menengah dan jangka panjang.

Darya-Varia management was challenged in 2013 by a combination of regulatory changes and competitive pressures. While the lessthan-favorable financial results require immediate attention, the operational and financial condition of the Company allows us to have an optimistic outlook over the medium and longer term.

Secara keseluruhan pendapatan tumbuh sebesar 1% mencerminkan penurunan penjualan produk utama baik di lini produk obat resep dan consumer health secara dramatis, hal ini berdampak secara langsung dari berbagai perubahan peraturan dan perubahan pola pembelian dari rumah sakit pemerintah. Sementara industri farmasi Indonesia secara keseluruhan harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat ini, lini produk tertentu Perseroan terhalang hal serupa.

Overall revenue growth of 1% reflects dramatically lowered sales of leading products in both the ethical and consumer lines, due directly to regulatory changes and to changes in purchase patterns by government hospitals. While the Indonesian pharmaceutical industry as a whole had to adjust to these rapid changes, the Company’s particular product lines hindered an equally rapid reaction.

Pertumbuhan dan Tantangan Ekonomi di 2013 Secara global, perlambatan pertumbuhan ekonomi masih berlangsung di negara-negara yang mempunyai kondisi ekonomi yang kuat seperti Eropa dan Amerika, sementara pertumbuhan ekonomi yang kuat di China dan India juga mengalami gejolak dan penurunan di berbagai sektor. Dampak dari peristiwa ini terhadap Indonesia, dan semua negara anggota ASEAN, dapat dilihat dalam volume perdagangan yang lebih rendah, penurunan

2013 Economic Growth and Challenges Globally, there remains a lingering slowdown in the established economies of Europe and America, with the economic growth engines of China and India also experiencing both volatility and sectoral slowdowns. The spill over from these events on Indonesia, and all of ASEAN, can be seen in lower trade volumes, softening prices for commodities and lower cross border investment rates. The domestic economy of Indonesia,

24


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Jocelyn Campos Hess Presiden Komisaris President Commissioner

harga komoditas dan tingkat investasi lintas negara yang lebih rendah. Perekonomian domestik Indonesia, bagaimanapun, terus menunjukkan antusiasme yang menempatkan pertumbuhan PDB sebesar 5,6%, salah satu yang terbaik di dunia pada 2013.

however, continued to demonstrate a vibrancy that placed its GDP growth of 5.6% for 2013 among the best in the world.

Kondisi ekonomi yang memengaruhi Perseroan secara substansial adalah kenaikan harga bahan bakar akibat pengurangan subsidi, inflasi yang kemudian timbul dan nilai Rupiah yang melemah karena sentimen negatif pasar. Kenaikan upah minimum, merupakan tambahan biaya untuk menyeimbangkan kenaikan harga bahan bakar, inflasi secara keseluruhan dan peningkatan harga komoditas impor menjadi komponen yang meningkatkan beban pokok penjualan dan pengeluaran Perseroan lainnya, hal ini tidak sejalan dengan penghematan yang diharapkan sehubungan proses perbaikan selama beberapa tahun terakhir.

Economic matters that did substantially affect the Company were fuel price increases from a reduction in subsidy, the consequent inflation and a weakening value of the Rupiah due to negative market sentiment. A rise in minimum wages, additional outlays to balance the higher fuel prices, overall inflation and increased prices for imports all served to increase cost of sales and other Company expenses, countering expected savings due to the process improvements over the past couple of years.


25

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Namun secara keseluruhan, efisiensi-efisiensi yang dilakukan ini memungkinkan Perseroan mengakhiri tahun 2013 dengan keuntungan. Laba bersih pada 2013 turun 15% menjadi Rp126 miliar. Akibatnya laba per saham di tahun 2013 mencapai Rp112 miliar, turun dari Rp133 miliar pada 2012.

Overall, however, these efficiencies did allow the Company to end the year profitably. The 2013 net profit decreased 15% to Rp126 billion. Consequently the earnings per share in 2013 reached Rp112 billion, down from the Rp133 billion in 2012.

Dividen Kebijakan Perseroan mengenai dividen adalah merekomendasikan dividen kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berdasarkan kinerja keuangan tahun yang bersangkutan, cadangan yang disyaratkan dan modal yang dibutuhkan untuk pertumbuhan di masa depan serta peluang investasi. Dalam menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dengan pencapaian tujuan Perseroan untuk membangun dasar yang kuat untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, tidak ada persentase tertentu dari laba yang harus dibagikan sebagai dividen. Perseroan membagikan dividen interim pada 25 Oktober 2013 sebesar Rp14 miliar atau Rp12,5 per saham. Pembayaran dividen interim diputuskan oleh Direksi dengan keputusan tertanggal 18 September 2013 dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2012, RUPST menyetujui dividen sebesar Rp38,6 miliar yang berarti rasio pembayaran sebesar 26%.

Dividends Company policy on dividends is to recommend dividends to the Annual General Meeting of Shareholders based upon the financial performance for the year, the required reserves to be maintained and capital needed for future growth and investment opportunities. In balancing shareholder interests with achieving the Company’s objective of establishing a firm foundation for sustainable growth, there is no set percentage of income to be distributed as dividends. The Company distributed an interim dividend on October 25, 2013 in the amount Rp14 billion or Rp12.5 per share. This interim dividend was decided by the Board of Directors resolution of September 18, 2013 and approved by Board of Commissioners. For the 2012 financial year, the AGMS approved dividends of Rp38.6 billion translating to a payout ratio of 26%.

Tata Kelola Perusahaan Dewan Komisaris secara berkala terlibat dalam peran pengawasan dan memberikan bimbingan selama tahun 2013. Dewan Komisaris baik secara langsung maupun melalui Komite Audit, menilai berbagai hal dan pilihan-pilihan yang ditentukan serta langkah-langkah yang diambil oleh Direksi diawasi secara ketat. Kami menyambut baik Bapak Sonny Kalona, Komisaris Independen, sebagai Wakil Ketua Komite Audit. Partisipasi beliau akan memperkuat Komite Audit.

Corporate Governance The Board of Commissioners was regularly engaged in its oversight role and in providing guidance during the year. Both directly and through the Audit Committee, unfolding events were assessed and the options developed and acted upon by the Board of Directors were closely monitored. We are pleased to have Mr. Sonny Kalona, our Independent Commissioner, as Vice Chairman of the Audit Committee. His participation will strengthen the Audit Committee.

Bukti pengawasan dari tata kelola Perseroan dapat dilihat pada saat Perseroan menyesuaikan dengan perubahan peraturan dan meningkatkan prosedur pengendalian internal oleh Direksi. Sejalan dengan pertumbuhan Perseroan, tindakan-tindakan tersebut menunjukkan bahwa Perseroan memberikan perhatian penuh untuk memastikan pengendalian internal diperluas agar secara proaktif dapat memenuhi tantangan saat ini dan di masa yang akan datang

Evidence of governance control was seen in adapting to regulatory changes and in bolstering internal control procedures by the Board of Directors. These actions indicate that due attention is being given to ensure that, as the Company grows, internal controls are being extended to proactively meet present and future challenges.

26


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Menuju ke tahun 2014 Kondisi perekonomian yang tidak stabil diperkirakan akan masih terus berlangsung di 2014, antara lain karena pemilihan umum, dapat menurunkan optimisme namun belum berpengaruh terhadap prospek pertumbuhan PDB dan kelas menengah di Indonesia.

Moving Forward into 2014 Expectations for continued economic instability for 2014, due to general elections among other factors, have tempered optimism but have not dampened the prospects of continued real GDP and middle class growth for Indonesia.

Manajemen Darya-Varia memiliki banyak kesempatan untuk memperkuat dan memperluas corporate brand Perseroan di Indonesia, memanfaatkan pertumbuhan pemasaran dan kapasitas manufaktur. Produk-produk Consumer Health baru akan diluncurkan untuk menyempurnakan fokus Perseroan terhadap pelanggan inti, sedangkan untuk produk Ethical, Perseroan akan berpartisipasi dalam program Jaminan Kesehatan Nasional dan pada saat yang sama tetap konsisten dengan pendekatan kepada dokter muda dan apoteker agar terus menarik minat mereka terhadap layanan yang bernilai tambah untuk membantu mereka berkembang secara profesional.

Darya-Varia’s management has ample opportunities to solidify and expand its corporate brand presence in this market place, utilizing its growing marketing and manufacturing capacities. New Consumer Health products will be introduced to complement the Company’s focus in its core customer audiences, while for Ethical products the Company will participate in National Health Insurance programs and at the same time be consistent with its approach to continuously attract young doctors and pharmacists with value added services to help them grow professionally.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris memandang prospek Perseroan sangat baik. Dengan dukungan dari seluruh Grup Unilab yang terafiliasi dengan Perseroan, Darya-Varia tetap berada pada posisi yang tepat untuk mendapatkan keuntungan dari dinamika ekonomi ASEAN, di mana produk-produk tertentu Darya-Varia memiliki potensi yang baik, terutama mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN dijadwalkan akan diluncurkan sepenuhnya pada tahun 2015.

Overall, the Board of Commissioners views the Company’s prospects as very good. With the support of the entire Unilab Group with which the Company is affiliated, Darya-Varia remains wellpositioned to benefit from the dynamism of ASEAN economies, in which Darya-Varia’s product expertise has good potential, especially given the ASEAN Economic Community scheduled for full roll-out in 2015.

Apresiasi Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Reynaldo Lansang Davadilla dan Bapak Romeo Laranjo Bato untuk upaya kerja keras mereka selama menjabat sebagai anggota Direksi, mereka telah mengundurkan diri di tahun 2013. Untuk karyawan kami, saya ingin mengucapkan terima kasih atas komitmen pribadi dalam menginspirasi kesehatan dan membangun Perseroan yang menginspirasi kesehatan. Untuk mitra dan pelanggan kami, kami berharap bahwa Anda akan terus bergabung dengan kami dalam membangun Indonesia yang sehat.

Appreciation On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank Messrs. Reynaldo Lansang Davadilla and Romeo Laranjo Bato, who had tendered their resignation in 2013, for their efforts on the Board of Directors. To our employees, I wish to thank for the continued strong personal efforts in inspiring health and building a Company that inspires health. To our partners and customers, we hope that you will continue to join with us in building a healthy Indonesia.

Jocelyn Campos Hess Presiden Komisaris President Commissioner


27

LAPORAN DIREKSI

Report from the Board of Directors Dear Stakeholders,

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Tahun 2013 adalah tahun yang penuh tantangan bagi DaryaVaria, dibutuhkan tindakan cepat untuk menghadapi tantangantantangan di luar perkiraan, mengelola dampaknya, dan pada saat yang bersamaan, kami terus berusaha membangun kapabilitas organisasi untuk jangka panjang.

2013 was a difficult year for Darya-Varia, requiring fast reaction to meet sudden challenges, managing its impact while continuing efforts to build organizational capabilities for the long term.

Kinerja Darya-Varia di 2013 Total penjualan Perseroan mencapai Rp1.102 miliar, dibandingkan dengan pencapaian di 2012 sebesar Rp1.087 miliar.

Darya-Varia Performance in 2013 Total sales was flat at Rp1,102 billion vs. Rp1,087 billion in 2012.

Total penjualan Bisnis Obat Resep sebesar Rp515 miliar, turun 3% dibandingkan tahun 2012. Kesenjangan operasional menyebabkan penurunan sementara Bisnis Obat Resep. Penarikan secara mendadak terhadap produk utama yang mengandung carisoprodol menambah kesenjangan pada pendapatan. Selanjutnya, perubahan yang tidak diharapkan terjadi di rumah sakit pemerintah yang mengubah praktek pembelian dengan menghentikan pembelian produk obat generik Perseroan sebagai persiapan Jaminan Kesehatan Nasional di tahun 2014.

Our Prescription Business totaled Rp515 billion, down by 3% versus 2012. Operational gaps caused a temporary slowdown in prescriptions. A sudden withdrawal of a leading product containing carisoprodol created an added gap in revenues. And an unexpected change in government hospital purchase practice closed off sales to the Company’s branded generic products in government hospitals as preparation for National Health Insurance in 2014.

Penjualan Bisnis Consumer Health mencapai Rp394 miliar, meningkat sebesar 10% dari 2012. Meningkatnya persaingan dan ketatnya penerapan peraturan distribusi produk-produk yang mengandung precursors memengaruhi kinerja beberapa produk unggulan Consumer Health Perseroan. Hal ini dikompensasi dengan peningkatan penjualan ENERVON-C dan HOBAT

Our Consumer Health Business sales reached Rp394 billion, increasing by 10% from 2012. Heightened competitive pressures and tighter implementation of distribution regulations on products containing precursors affected the performance of some of the Company’s top Consumer Health brands. Compensating for this are positive sales increases of ENERVON-C and HOBAT

28


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Eric Albert Gotuaco Presiden Direktur President Director

karena menguatnya program direct consumer engagement dan keberhasilan peluncuran NATUR-E SKIN.

coming from strengthened direct consumer engagements and the successful launch of NATUR-E SKIN.

Tantangan lainnya di tahun ini adalah menurunnya permintaan dari para Afiliasi yang mengakibatkan penurunan sebanyak 3% pada Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing kami. Total pendapatan tercatat sebesar Rp193 miliar dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp198 miliar. Mitra bisnis yang baru bergabung dan perluasan ragam produk yang memberi harapan pada peningkatan permintaan dalam waktu dekat.

Adding further challenge to the year, lower orders from Affiliates resulted to a 3% decline in our Export and Toll Manufacturing Business. Total revenues ended at Rp193 billion versus Rp198 billion in 2012. Newly signed principals and an expanded product range presents potential for order increases in the near future.

Total Laba Operasional Perseroan adalah sebesar Rp167 miliar, turun sebesar 14,8% dari tahun 2012. Hal ini terutama disebabkan oleh tingginya harga bahan baku disebabkan oleh depresiasi Rupiah. Laba bersih di tahun 2013 tercatat sebesar Rp126 miliar.

Total company Operating Income was Rp167 billion, decreasing by 14.8% versus 2012. This was mainly due to higher material costs brought forth by the Rupiah’s depreciation. 2013 Net Income ended at Rp126 billion.

Nilai total aset sebesar Rp1.190 miliar, meningkat sebesar 11% dari tahun 2012. Ekuitas meningkat sebesar 9% menjadi Rp915 miliar.

Total assets were valued at Rp1,190 billion, increasing by 11% from 2012. Equity increased by 9% to Rp915 billion.


29


Rasio pengembalian turun dari tahun sebelumnya, dengan Rasio Laba terhadap Aktiva (Return on Assets) sebesar 10,6%, Rasio Laba terhadap Ekuitas (Return on Equity) sebesar 13,8% dan Hasil per saham sebesar Rp112 per saham.

Returns Ratios are down versus prior year, with Return on Assets at 10.6%, Return on Equity at 13.8% and Earnings per share ending at Rp112 per share.

Lingkup Produk di 2013 Semakin meningkatnya jumlah kelas menengah dengan daya beli yang meningkat, dikombinasikan dengan tumbuhnya kesadaran akan masalah kesehatan dan menjaga kesehatan yang terus menerus, mendorong penjualan di sektor industri farmasi untuk produk-produk obat resep sebesar 12% dan produk Consumer Health sebesar 14% pada 2013. Jika dikombinasikan, pasar Farmasi Indonesia tumbuh sebesar 13% di tahun 2013.

The Product Environment of 2013 The expansion of the middle class with their increasing purchasing power, in combination with a steadily growing interest in addressing health issues and maintaining good health, pushed industry-wide sales of Ethical products by 12% and Consumer Health Products by 14% in 2013. Combined, the Total Indonesia pharmaceutical market grew by 13% in 2013.

Penguatan Operasional Perseroan terus berinvestasi untuk masa depan, mempersiapkan produk tambahan dari merek yang sudah ada, mengembangkan lini produk untuk bersaing di program Jaminan Kesehatan Nasional, mencari mitra bisnis toll manufacturing yang baru, meningkatkan kapasitas manufaktur, memperluas kapabilitas distribusi dan membangun sumber daya manusia, semua ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasar yang semakin berkembang di tahun-tahun yang akan datang.

Operational Strengthening The Company continued to invest for the future, preparing product extensions to existing brands, building our product line to compete in the National Health Insurance, sourcing out new toll manufacturing principals, increasing manufacturing capacities, expanding distribution capabilities and developing our human resource, all intended to cater to the evolving needs of the market in the coming years.

Tata Kelola Perusahaan Direksi berkomitmen untuk memperkuat sistem tata kelola Perseroan yang sesuai dengan hukum yang berlaku dan kebutuhan para pemangku kepentingan. Pada akhirnya, di tahun 2013 diambil langkah-langkah untuk memperluas pengawasan resiko melalui perluasan penerapan sistem Enterprise Risk Management serta meningkatkan pengendalian dengan memperluas jangkauan dan cakupan aktifitas Audit Internal tahunan.

Corporate Governance The Board of Directors is committed to strengthening its governance systems in line with both legal requirements and the needs of stakeholders. To this end, in 2013 steps were taken to expand risk monitoring through expanded implementation of an Enterprise Risk Management system as well as to increase control by expanding the scope and depth of Internal Audit’s yearly activities.

Selain itu, sebuah dasar dan mekanisme telah ditetapkan secara menyeluruh untuk menghadapi bencana dan mengelola krisis. Langkah-langkah ini diambil dengan berkonsultasi kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit, dan ditambah adanya masukan dari pihak luar untuk memperluas struktur tata kelola menuju pelaksanaan terbaik.

In addition, a foundation was laid for comprehensive and graduated mechanisms to respond to disasters and manage crises. These steps were taken in consultation with the Board of Commissioners and Audit Committee, and involve additional advice from outside parties to broaden governance structures to best practice levels.

30


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Nilai-nilai Perusahaan Terinspirasi dari misi kami untuk “membangun Indonesia yang sehat setiap orang di setiap waktu”, kami mendorong para karyawan untuk menjadi lebih sehat, meningkatkan kesadaran mereka akan kondisi kesehatannya, membantu karyawan yang menderita penyakit kronis dengan pendampingan dokter, Konsultan Nutrisi dan Instruktur kesehatan, serta secara bersamasama mengadakan kegiatan Perseroan yang mempromosikan “lebih banyak bergerak” dan “makan lebih sehat.”

Corporate Values Inspired by our mission to “build a healthy Indonesia one person at a time”, we encouraged our employees to get healthier, increasing their awareness of their current health conditions, supporting those with critical ailments with access to MDs, Nutrition Consultants and Exercise Instructors, and collectively organizing company events that promote“moving more” and “eating more healthily”.

Kami juga terus menggali Nilai Inti BERSATU, mengintegrasikan diskusi ke dalam pertemuan-pertemuan operasional berkala dan menyatukannya ke program orientasi karyawan baru.

We likewise continued to drill down our BERSATU Core Values, integrating its discussion into our regular operational meetings and incorporating it in our new employee orientation program.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perseroan berfokus pada promosi kesehatan. Kami membekali 1.500 Kader di 10 Puskesmas dengan program informasi dan materi pengajaran tentang perawatan kesehatan dasar dan nutrisi yang baik, membiayai renovasi fasilitas pelayanan kesehatan dengan partisipasi dari para karyawan Darya-Varia, mengadakan pengobatan gratis secara berkala dan program pemberian makanan tambahan bagi anak-anak serta memprakarsai Donor Darah dari para karyawan. Kemudian, melalui insiatif karyawan kami, Perseroan mengumpulkan donasi bagi korban Topan Haiyan di Filipina dan memberikan donasi obat-obatan bagi korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Corporate Social Responsibility The Company’s Corporate Social Responsibility Programs focused on promoting health. We provided 1,500 Cadres in 10 Puskesmas with information programs and teaching materials on primary health care and proper nutrition, sponsored renovations of health service facilities with the participation of Darya-Varia employees, conducted regular free medical missions and supplementary feeding programs for children and initiated Blood Donation Drives among our employees. In addition, through the initiative of our employees, we forwarded donations to the victims of Typhoon Haiyan in the Philippines and donated medicines for victims of the Mt. Sinabung eruption in North Sumatra.

Melangkah Kedepan Kami yakin akan dapat menghadapi kesenjangan operasional pada Bisnis Obat Resep, memperkuat daya saing dari merekmerek produk Consumer Health kami, meningkatkan Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan peraturan.

Looking Forward We are confident we will address the operational gaps in our Prescription Business, strengthen the competitiveness of our Consumer Health brands, increase our Export and Toll Manufacturing Business and adapt to the changing regulatory environment.

Dengan hasil yang diperoleh dari investasi pada pengembangan produk dan mitra bisnis, kapasitas manufaktur, kapabilitas distribusi dan pengembangan sumber daya manusia, kami percaya bahwa masih banyak yang dapat dilakukan di tahun 2014.

Coupled with expected gains derived from our investments on product and principal development, manufacturing capacities, distribution capabilities and human resource development, we believe there is much to look forward to in 2014.


31


Apresiasi Atas nama Direksi, Saya menyampaikan terima kasih kepada para Pelanggan atas dukungan yang terus menerus, Mitra Bisnis kami atas kerjasamanya, dan seluruh karyawan kami atas kerja keras dan dedikasi mereka yang terus menerus.

Appreciation In behalf of the Board of Directors, I wish to thank our Customers for their undying support, our Business Partners for their valuable assistance, and all our employees for their continued hard and dedicated work.

Saya juga menyampaikan terimakasih dan selamat jalan kepada para Direktur kami Bapak Reynaldo Lansang Davadilla dan Bapak Romeo Laranjo Bato, yang mengakhiri masa jabatannya di tahun 2013.

I likewise wish to thank and bid farewell to our Directors Mr. Reynaldo Lansang Davadilla and Mr. Romeo Laranjo Bato, who departed in 2013.

Dan akhirnya, saya ingin menyampaikan penghargaan yang dalam kepada Dewan Komisaris atas kepercayaan dan petunjuk mereka untuk melewati tahun yang penuh tantangan ini.

And lastly, I wish to express my deep appreciation to the Board of Commissioners for their trust and guidance through this challenging year.

Eric Albert Gotuaco Presiden Direktur President Director

32


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Tim Manajemen Operasional Operating Management Team

Dari kiri ke kanan (From left to right): Michael P. Reyes (Operating Director, Distributions), Bhanuwati Citarasmi (Operating Director, Finance and Treasury), Yustina E. Setyowati (Director, Business Development and Corporate Planning), Charles Robert B. Davis (Vice President Director), Eric Albert Gotuaco (President Director), Frida O. Chalid (Director, Legal and Corporate Communications/Corporate Secretary), Joseph Raymond Acuna Hilay (Director, Ethical Marketing and Field Operation), Angelito Celso C. Racho, Jr. (Director, Technical).


33

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile

JOCELYN CAMPOS HESS Presiden Komisaris President Commissioner Ibu Jocelyn Campos Hess ditunjuk sebagai Presiden Komisaris pada bulan Juni 2005. Ibu Campos Hess saat ini menjabat sebagai Pimpinan (Chairman) Direksi United Laboratories, Inc., the Unam Group of Companies dan juga sebagai Pimpinan (Chairman) dari Dynavision Development Investment Corporation.

Ms. Jocelyn Campos Hess was appointed as President Commissioner in June 2005. Ms. Campos Hess currently serves as Chairman of the Board of Directors of United Laboratories, Inc., the Unam Group of Companies and also the Chairman of Dynavision Development Investment Corporation.

Ibu Campos Hess aktif di berbagai organisasi sosial termasuk sebagai Ketua Dewan Pengawas dari the United Bayanihan Foundation, Inc., Dewan Pengawas dari Philippine Business for Social Progress, dan juga anggota Asia Society, sebuah organisasi yang mempersiapkan masyarakat Asia dan Amerika untuk masa depan bersama.

Ms. Campos Hess is active in a number of social organizations including as Chairman of the Board of Trustees of the United Bayanihan Foundation, Inc., Board of Trustee of the Philippine Business for Social Progress, and also a member of Asia Society, an organization dedicated to preparing Asians and Americans for shared future.

Ibu Campos Hess menamatkan pendidikan di Maryknoll College di Filipina dan meraih gelar sarjana di bidang Fisika and Matematika di Manhattanville College di New York, kemudian meraih gelar MBA dari Boston College di Massachusetts.

Ms. Campos Hess studied at Maryknoll College in the Philippines and earned a degree in Physics and Mathematics at Manhattanville College in New York and took up MBA courses at the Boston College in Massachusetts.

34


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

SUNARTO PRAWIROSUJANTO Wakil Presiden Komisaris & Komisaris Independen Vice President Commissioner & Independent Commissioner Bapak Sunarto Prawirosujanto ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen pada Februari 2002. Sejak tahun 1957 sampai tahun 1983, Bapak Prawirosujanto menduduki berbagai posisi di Kementerian Kesehatan sebelum ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Beliau menjabat sebagai Staf Ahli di Kementerian Kesehatan untuk bidang Farmasi. Selama periode tersebut, beliau juga menjabat sebagai Rektor Universitas Pancasila. Di tahun 1985 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indogravure dan sebagai Konsulat Kehormatan Untuk Republik Seychelles di Indonesia. Bapak Prawirosujanto meraih gelar sarjana di bidang Farmasi dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.

Mr. Sunarto Prawirosujanto was appointed as Vice President Commissioner and Independent Commissioner in February 2002. Since 1957 until 1983, Mr. Prawirosujanto held various positions in the Ministry of Health before being appointed as Director General of The National Agency of Drug and Food Control. He served as an expert Staff Advisor in the Ministry of Health in the field of pharmacy. During this period, he also served as Rector of Pancasila University. In 1985 he served as President Director of PT Indogravure and as Honorary Consul for the Republic of Seychelles in Indonesia. Mr. Prawirosujanto graduated in Pharmacy from Gadjah Mada University in 1957.


35

CLINTON ANDREW CAMPOS HESS Komisaris Commissioner Bapak Clinton A. Campos Hess ditunjuk sebagai Komisaris pada Juni 2006 dan sebelumnya menjabat sebagai Direktur pada tahun 2005.

Mr. Clinton A. Campos Hess was appointed as Commissioner in June 2006 and previously as Director in 2005.

Bapak Hess menjabat di tim manajemen Unilab dan Unam Group of Companies sejak 1993. Beliau memimpin Unilab Group menjalankan program inovasi menajemen supply chain pada tahun 1990-an dan diangkat sebagai Kepala Manajemen Supply Chain dari 1998 sampai 2003. Beliau saat ini menjabat sebagai President and CEO of Unilab dan the Unilab Group’s International Operations dan telah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan sejak 2005. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan di Univet Nutrition dan Animal Healthcare Company (UNAHCO) di Manila, Filipina dan Unilab Biosciences Corp. (UBC) di Shanghai, China.

Mr. Hess joined the management team of Unilab and Unam Group of Companies since 1993. He led the Group’s implementation of supply chain innovations in 1990’s and served as Head of Supply Chain Management from 1998 to 2003. He is currently President and CEO of Unilab and the Unilab Group’s International Operations and has been the Group’s Vice Chairman of the Board since 2005. He also serves as Chairman of the Board of Univet Nutrition and Animal Healthcare Company (UNAHCO) in Manila, Philippines and of Unilab Biosciences Corp. (UBC) in Shanghai, China.

Bapak Hess adalah anggota the Makati Business Club dan the Young Presidents’ Organization Philippines.

Mr. Hess is a member of the Makati Business Club and the Young Presidents’ Organization Philippines.

Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi dari Wharton School, University of Pennsylvania di tahun 1993 di dua bidang Multinational Management dan Keuangan.

He obtained a Bachelor of Science in Economics from the Wharton School, University of Pennsylvania in 1993 with dual Majors in Multinational Management and Finance.

36


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

MARIANO JOHN L. TAN, JR. Komisaris Commissioner Bapak Tan ditunjuk sebagai Komisaris pada Juni 2010. Bapak Tan bergabung dengan Darya-Varia sebagai Direktur pada Juni 2005.

Mr. Tan was appointed as Commissioner in June 2010. Mr. Tan joined DaryaVaria as Director in June 2005.

Beliau memulai karir profesionalnya sebagai Management Trainee di Citibank, New York, Amerika Serikat. Beliau bergabung dengan Unilab ditahun 1984 sebagai Wakil Presiden dan Executive Officer. Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Ketua Direksi Unilab; Wakil Ketua Dewan dan Direktur di Greenfield Development Corporation, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti; Direktur Fort Bonifacio Development Corp., pengembang Bonifacio Global City, kota baru yang sedang tumbuh di Manila; Presiden Dolmar Property Ventures Inc. dan Ketua Dewan dan Presiden Dolmar Real Estate Development Corp., perusahaan pengembang properti.

Mr. Tan started his professional career as Management Trainee at Citibank, New York, USA. He joined the Unilab in 1984 as Vice President & Executive Officer. Currently he serves as Vice Chairman of the Unilab’s Board of Directors. He also serves as several senior management positions in other large corporations in the Philippines, including Vice Chairman of the Board of Greenfield Development Corporation, a property development company; Director of Fort Bonifacio Development Corp., developer of the Bonifacio Global City, an emerging new city in Manila; President of Dolmar Property Ventures Inc. and Chairman of the Board and President of Dolmar Real Estate Development Corp., a property development company.

Bapak Tan terlibat dalam bidang sosial kemasyarakatan sebagai pengawas dan Presiden Fides Foundation Inc. dan anggota Financial Executives Institute of the Philippines.

Mr. Tan is involved in socio-civic affairs as Trustee and President of Fides Foundation Inc., a non-profit foundation and member of the Financial Executives Institute of the Philippines.

Bapak Tan memperoleh gelar BA dalam bidang Ekonomi dan Bisnis dari Lafayette College, Pennsylvania di tahun 1983 dan Master of Science dalam bidang Manajemen dari Hult International Business School (dahulu bernama Arthur D. Little Institute of Management), Massachusetts di tahun 1986.

Mr. Tan earned a BA in Economics and Business from the Lafayette College, Pennsylvania in 1983 and a Master of Science in Management from the Hult International Business School (formerly Arthur D. Little Institute of Management), Massachusetts in 1986.


37

MANUEL PARAS ENGWA Komisaris Commissioner Bapak Manuel Paras Engwa ditunjuk sebagai Komisaris pada Mei 2011. Bapak Engwa sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur Darya-Varia dari Juni 2002 sampai Juni 2010. Sejak 2009 beliau juga menjabat sebagai Corporate Senior Vice President United Laboratories, Inc.

Mr. Manuel Paras Engwa was appointed as Commissioner in May 2011. Mr. Engwa previously served as President Director of Darya-Varia from June 2002 until June 2010. Since 2009 he has been Corporate Senior Vice President of United Laboratories, Inc.

Sejak 1997, beliau menjabat sebagai Direktur di sejumlah perusahaan farmasi yang berafiliasi dengan Unilab Group. Selama periode 1997 sampai 2008 beliau menjabat sebagai Senior Vice President untuk Regional Operations di United Laboratories. Sejak 1988 sampai 2002, Bapak Engwa menjabat sebagai General Manager dan Direktur PT Medifarma Laboratories.

Sejak 1997, he serves as Director in a number of pharmaceutical companies affiliated with the Unilab Group of Companies. During the period of 1997 to 2008, Mr. Engwa served as Senior Vice President for Regional Operations of United Laboratories. From 1988 to 2002 he served as General Manager and Director of PT Medifarma Laboratories.

Bapak Engwa menyelesaikan Program Master di bidang Ekonomi Xavier University di tahun 1969 dan mengikuti Program Masters dalam bidang Ekonomi Industri tahun 1970 sampai 1972 di University of Asia and the Pacific di Manila, Filipina.

Mr. Engwa finished the Master Program in Economics at Xavier University in 1969 and attended the Masters Program in Industrial Economics in 1970 to 1972 at University of Asia and the Pacific in Manila, Philippines.

Saat ini beliau menjabat sebagai Dewan Pengawas dari Xavier University.

Currenty he also serves as Board of Trustee of Xavier University.

38


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

LAKSAMANA MADYA (PURN.) SOEDIBYO RAHARDJO

SONNY KALONA

Komisaris Independen Independent Commissioner


Bapak Soedibyo ditunjuk sebagai Komisaris Independen pada Juni 2010. Beliau bergabung dengan Darya-Varia sebagai Presiden Komisaris dari tahun 1993 sampai 2002 dan menjabat sebagai Senior Advisor Perseroan dari Februari 2002 sampai 2010. Bapak Soedibyo Rahardjo memulai karir militernya setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut Surabaya di tahun 1957. Setelah pensiun pada 1992, beliau bertugas sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura di tahun 1992 sampai 1995.

Bapak Sonny Kalona ditunjuk sebagai Komisaris Independen pada Juni 2010. Beliau bergabung dengan Darya-Varia sebagai Direktur pada 1994, menjadi Presiden Direktur di tahun 1995, Wakil Presiden Komisaris dari tahun 2000 sampai 2002 dan dari tahun 2002 sampai 2010 beliau menjabat sebagai Senior Advisor Perseroan. Beliau memulai karirnya sebagai Direktur di PT Wigo Manufacturing Pharmacists di tahun 1977 serta menjabat posisi eksekutif di beberapa perseroan lain.

Bapak Soedibyo Rahardjo kuliah Ilmu Farmasi di Institut Teknologi Bandung tahun 1956.

Beliau meraih gelar MBA dari New York University di tahun 1977.

Mr. Soedibyo Rahardjo was appointed as Independent Commissioner in June 2010. He joined Darya-Varia as President Commissioner in 1993 to 2002 and as Senior Advisor of the Company from February 2002 until 2010. Mr. Soedibyo Rahardjo began his military career after graduated from the Naval Academy Surabaya in 1957. After retiring in 1992, he served as Ambassador of Indonesia to Singapore from 1992 to 1995.

Mr. Sonny Kalona was appointed as Independent Commissioner in June 2010. He joined Darya-Varia as Director in 1994, became President Director in 1995, Vice President Commissioner from 2000 to 2002 and from 2002 to 2010 he was a Senior Advisor of the Company. He began his career as Director of PT Wigo Manufacturing Pharmacists in 1977 while holding executive positions at several other companies.

Mr. Soedibyo Rahardjo studied Pharmaceutical Science at the Bandung Institute of Technology in 1956.

He graduated with MBA from New York University in 1977.


39

Profil Direksi Board of Directors’ Profile

ERIC ALBERT GOTUACO Presiden Direktur President Director Bapak Eric Albert Gotuaco menjabat sebagai Presiden Direktur pada Juni 2010 dan bergabung dengan Darya-Varia sebagai Direktur pada Juni 2006.

Mr. Eric Albert Gotuaco was appointed as President Director in June 2010 and joined Darya-Varia as Director in June 2006.

Tahun 2002, beliau bergabung dengan United Laboratories, Inc. Saat ini beliau duduk sebagai anggota Komite Investasi dan Direksi dari beberapa perusahaan yang berasosiasi dengan United Laboratories, Inc. Beliau juga menjadi anggota Direksi Greenfield Development Corporation.

In 2002, he joined United Laboratories, Inc. Currently He serves as member of the Investment Committee and on the Board of Directors of several United Laboratories, Inc. associated companies. He is also a member of the Board of Directors of Greenfield Development Corporation.

Bapak Gotuaco memulai karirnya sebagai Analis di Goldman, Sachs & Co., New York pada Grup Structured Finance dari tahun 1989 sampai 1992, kemudian sebagai Associate pada Hambrecht & Quist Philippines, Inc., dari tahun 1992 sampai 1993. Beliau menjadi Presiden & General Manager First Choice Food Corporation sejak tahun 1993 sampai 2002. Beliau juga menjabat sebagai anggota Direksi Metro Rail Transit Corporation dari 2006 sampai 2009 dan di Carmen Copper Corporation dari 2009 sampai 2011.

Mr. Gotuaco began his career as Analyst at Goldman, Sachs & Co., New York in the Structured Finance Group from 1989 to 1992, then as Associate at Hambrecht & Quist Philippines, Inc., from 1992 to 1993. He served as President & General Manager of First Choice Food Corporation from 1993 to 2002. He also served as member of the Board of Directors at Metro Rail Transit Corporation from 2006 to 2009 and at Carmen Copper Corporation from 2009 to 2011.

Bapak Gotuaco menyelesaikan pendidikannya di The Wharton School, University of Pennsylvania di tahun 1990 dengan meraih gelar Bachelor of Science di bidang Ekonomi dengan predikat Magna Cum Laude.

Mr. Gotuaco graduated from The Wharton School, University of Pennsylvania in 1990 with a Bachelor of Science in Economics, Magna Cum Laude.

40


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

CHARLES ROBERT B. DAVIS Wakil Presiden Direktur Vice President Director Bapak Charles Robert B. Davis menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk sejak 2008.

Mr. Charles Robert B. Davis was appointed as Vice President Director of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk since 2008.

Di tahun 2002, beliau bergabung dengan United Laboratories, Inc. kemudian diangkat sebagai Rx & Business Development Director di Darya-Varia. Pada 2005 beliau ditugaskan ke Vietnam sebagai Country Manager di United Pharma (Vietnam) Incorporated.

In 2002, he joined United Laboratories, Inc. and subsequently was appointed as Rx & Business Development Director of Darya-Varia. In 2005 he was assigned to Vietnam as Country Manager at United Pharma (Vietnam) Incorporated.

Pada tahun 1995, Bapak Davis memulai karirnya di Indonesia sebagai Managing Director PT Shanghiang Perkasa, anak perusahaan dari PT Kalbe Farma Tbk. Dari tahun 2000 sampai 2002, beliau menjabat sebagai Managing Director dari PT Kalbe Farma’s Woods di Asia dan Afrika.

In 1995, Mr. Davis began his career in Indonesia as Managing Director of PT Sanghiang Perkasa, a subsidiary company of PT Kalbe Farma Tbk. From 2000 to 2002, he served as Managing Director for PT Kalbe Farma’s Woods in Asia and Africa.

Bapak Davis meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang Industrial Engineering dari University of the Philippines di tahun 1984, dan memperoleh gelar Masters of Business Management dari Asian Institute of Management pada 1988 (Dean’s list).

Mr. Davis holds a Bachelor of Science in Industrial Engineering from the University of the Philippines in 1984, and earned a Masters of Business Management from the Asian Institute of Management in 1988 (Dean’s List).


41

BENJAMIN WANG YAP Direktur Director Bapak Benjamin Wang Yap ditunjuk sebagai Direktur Darya-Varia pada Juni 2009. Sejak 2010 beliau menjabat sebagai anggota Direksi United Laboratories, Inc. dan saat ini menjabat sebagai Executive Vice President dan Chief Operating Officer Unilab.

Mr. Benjamin Wang Yap was appointed as Director of Darya-Varia in June 2009. Since 2010 he has been a member of the Board of Directors of United Laboratories, Inc. and currently he is an Executive Vice President and Chief Operating Officer of Unilab.

Beliau bergabung dengan Unilab pada 1973 sebagai Business Analyst dan Project Manager pada grup konsultan internal perusahaan. Selama dedikasinya di Unilab, beliau menduduki berbagai posisi penting termasuk Assistant Vice President untuk Corporate Planning dari tahun 1979 sampai 1989; Kepala Corporate Staff Group dan Corporate Communication Group serta Operating Vice President untuk Distribusi dan Supply Chain process. Pada 1998 beliau ditunjuk sebagai Senior Vice President untuk Sales and Distribution. Bapak Yap juga menjabat sebagai Kepala Regional untuk bisnis di Indo-China.

He joined Unilab in 1973 as Business Analyst and Project Manager in the Unilab’s internal consulting group. During his dedication to Unilab, he held many responsible positions including Assistant Vice President for Corporate Planning from 1979 to 1989; Head of the Corporate Staff Group and Corporate Communication Group; Operating Vice President for Distribution and Supply Chain process. In 1998 he was appointed as Senior Vice President for Sales and Distribution. Mr. Yap also held position as Regional Head for Indo-China Business

Bapak Yap memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dari the Ateneo de Manila University, Filipina.

Mr. Yap holds a Bachelor of Arts majoring in Economics from the Ateneo de Manila University, Philippines.

42


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

CARLOS OLIVARES NAVA Direktur Director Bapak Carlos Olivares Nava ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada Juni 2009. Saat ini beliau adalah Senior Vice President and CFO Unilab International Operations. Beliau memulai karir di Unilab sebagai Assistant Vice President for Finance di Unilab International Operations.

Mr. Carlos Olivares Nava was appointed as Director of the Company in June 2009. Currently he is the Senior Vice President and CFO for Unilab International Operations. He began his career in Unilab as Assistant Vice President for Finance of Unilab International Operations.

Bapak Nava memulai karirnya di Unilever Filipina pada tahun 1975 sebagai Management Trainee dan menjabat berbagai posisi di bidang keuangan di Divisi Makanan sampai 1982. Beliau menjabat sebagai Manager of Poultry Accounting dan Group Manager untuk Internal Audit di Pure Foods Corporation dari 1982 sampai 1988. Sejak 1988 sampai 1992, beliau bekerja di Cargill Philippines, Inc. dan anak perusahaannya sebagai Country Controller dan CFO. Beliau bergabung dengan Kraft Foods Philippines, Inc. sebagai Direktur Keuangan di tahun 1992 sampai 1999.

Mr. Nava started his career in Unilever Philippines in 1975 as Management Trainee and held various finance positions in Unilever Foods Division until 1982. He then became Manager of Poultry Accounting and Group Manager for Internal Audit at Pure Foods Corporation from 1982 to 1988. From 1988 to 1992, he was at Cargill Philippines, Inc. and subsidiaries as Country Controller and CFO. He joined Kraft Foods Philippines, Inc. as Finance Director in 1992 until 1999.

Bapak Nava lulus ujian CPA pada 1975 dan memegang lisensi Akuntan Publik Bersertifikat di Filipina. Beliau lulus dari De La Salle University (Manila) tahun 1975, dengan predikat Magna Cum Laude, bergelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dan Bachelor of Science in Commerce di bidang Akuntansi.

Mr. Nava passed the CPA board examinations in 1975 and is a licensed Certified Public Accountant in the Philippines in good standing. Mr. Nava graduated from De La Salle University (Manila) in 1975, Magna Cum Laude with a Bachelor of Arts, majoring in Economics and a Bachelor of Science in Commerce majoring in Accounting.


43

MARLIA HAYATI GOESTAM Direktur Director Ibu Marlia Hayati Goestam ditunjuk sebagai Direktur Darya-Varia pada Februari 2002. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. Blue Sphere adalah pemegang saham mayoritas Perseroan.

Ms. Marlia Hayati Goestam was appointed as Director of Darya-Varia in February 2002. Currently, she is also a Director of Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. Blue Sphere is the majority shareholder of the Company.

Ibu Goestam memulai karirnya pada tahun 1986 di PT Wina Mulia sebagai Sekretaris Direksi, kemudian bergabung dengan Pradja Farma Hoslab pada 1986 sebagai Personnel Manager Assistant dan menjadi Personnel Manager dari tahun 1988 sampai 1989. Pada 1989, beliau menjabat sebagai Head of Legal Bureau di PT Puspa Eka Pradiantara dan menjadi Head of Legal Department di PT Pradja Pharin pada 1994. Ketika PT Pradja Pharin diakuisisi oleh PT Darya-Varia Laboratoria Tbk di tahun 1996, beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Darya-Varia dan kemudian diangkat sebagai Direktur di tahun 2002.

Ms. Goestam started her career in 1986 with PT Wina Mulia as Secretary to the Board of Directors, then joining Pradja Farma Hoslab in 1986 as Personnel Manager Assistant and becoming Personnel Manager from 1988 to 1989. In 1989, she served as Head of Legal Bureau at PT Puspa Eka Pradiantara then Head of Legal Department at PT Pradja Pharin in 1994. When PT Pradja Pharin was acquired by PT Darya-Varia Laboratoria Tbk in 1996, she served as DaryaVaria Corporate Secretary and subsequently appointed as Director in 2002.

Sebelumnya beliau aktif di Asosiasi Industri Farmasi Indonesia dan menjadi anggota Dewan Kode Etik selama dua periode. Saat ini beliau adalah anggota Tim Evaluasi pada Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Anggota dari Indonesia Corporate Counsel Association.

Previously she was active in the Indonesia Pharmaceutical Industry Association and was a member of the Ethics Code Board for two consecutive periods. She is currently a member of the Evaluation Team of the Indonesian Public Listed Companies Association (AEI) and member of Indonesia Corporate Counsel Association.

Ibu Goestam memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Indonesia pada tahun 1985.

Ms. Goestam obtained her Bachelor of Law from Atma Jaya Catholic University Jakarta, Indonesia in 1985.

44


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

ANGELITO CELSO CORSAME RACHO, JR. Direktur Director Bapak Angelito Celso C. Racho, Jr. ditunjuk sebagai Direktur pada Juni 2010. Di tahun 2005 beliau bergabung dengan Darya-Varia sebagai Operating Director Technical dan menjabat sebagai Managing Director PT Medifarma Laboratories pada 2010.

Mr. Angelito Celso C. Racho, Jr. was appointed as Director in June 2010. In 2005 he joined Darya-Varia as Operating Director Technical and served as Managing Director of PT Medifarma Laboratories in 2010.

Bapak Racho memulai karirnya di United Laboratories, Inc. di tahun 1985 sebagai Kadet Insinyur di Divisi Manufaktur, kemudian dipromosikan menjadi Manajer Produksi Unilab pada tahun 1991 dan menjadi Vice President untuk suatu divisi dan ditugaskan ke Divisi Internasional pada 2005.

Mr. Racho began his career at United Laboratories, Inc. in 1985 as Cadet Engineer with the Manufacturing Division, later promoted to Production Manager of Unilab in 1991 and became Division Vice President and was transferred to the International Division in 2005.

Beliau lulus dari University of the Philippines dengan gelar Bachelor of Science dalam Industrial Pharmacy pada 1984 dan di tahun yang sama beliau lulus ujian Pharmacy Board Licensure dan menyelesaikan program Management Development di Asian Institute of Management and Blended Learning CourseHealth Leadership, yang diselenggarakan oleh Bank Dunia dan Asian Institute of Management.

He graduated from University of the Philippines with a Bachelor of Science in Industrial Pharmacy in 1984 and in the same year he passed the Pharmacy Board Licensure Examinations and completed the Management Development program at the Asian Institute of Management and Blended Learning CourseHealth Leadership, organized by the World Bank and the Asian Institute of Management.


45

JOSEPH RAYMOND ACUNA HILAY Direktur Director Bapak Joseph Raymond A. Hilay ditunjuk sebagai Direktur pada Juni 2010. Bapak Hilay memulai karirnya di Unilab Group pada tahun 1989 dan menjabat berbagai posisi di bagian Operasional Obat Resep, Institutional Business Management, Trade Marketing, Customer Business Solutions dan Jaringan Regional sampai 2005. Dari tahun 2006 sampai 2007, beliau ditugaskan ke Vietnam sebagai Distributor Relations and Trade Marketing Head United Pharma (Vietnam), Inc. dan bergabung dengan Darya-Varia di tahun 2008 sebagai Distribution Head. Pada 2010 beliau menjabat sebagai Operating Director untuk Ethical dan Trade Darya-Varia.

Mr. Joseph Raymond A. Hilay was appointed as Director in June 2010. Mr. Hilay started his career at Unilab Group in 1989 and held various key positions in Ethical Operations, Institutional Business Management, Trade Marketing, Customer Business Solutions and Regional Chains until 2005. From 2006 to 2007, he was assigned to Vietnam as Distributor Relations and Trade Marketing Head at United Pharma (Vietnam), Inc. and moving in 2008 to Darya-Varia as Distribution Head. In 2010, he served as Operating Director for Ethical and Trade of Darya-Varia.

Bapak Hilay mendapatkan gelar Liberal Arts Degree pada bidang Ekonomi di San Beda College di tahun 1989 dan memperoleh gelar Master dalam bidang Research & Development Management dari University of the Philippines pada tahun 2000.

Mr. Hilay earned a Liberal Arts Degree in Economics of San Beda College in 1989 and earned a Master degree in Research & Development Management from the University of the Philippines in 2000.

46


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

YUSTINA ENDANG SETYOWATI

FRIDA OKTARIA CHALID

Direktur Director

Direktur Director

Ibu Yustina E. Setyowati ditunjuk sebagai Direktur pada Mei 2012. Beliau bergabung dengan Darya-Varia pada 2004 dan menduduki berbagai posisi dari Division Manager of Corporate Product Portfolio Planning dan Ethical Sales & Marketing of Gastro Division dari tahun 2007 sampai 2008, Ethical Marketing Director, Head of Corporate Product Portfolio Planning and Health & Regulatory Affairs. Pada 2012 beliau ditunjuk sebagai Direktur Business Development and Corporate Planning.

Ibu Frida Oktaria Chalid ditunjuk sebagai Direktur Perseroan pada Mei 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, sejak 2011. Ibu Chalid memulai karirnya di Firma Hukum Hutabarat, Halim & Rekan dari 1996 sampai 2000 dengan jabatan terakhir sebagai Senior Lawyer, kemudian sebagai Senior Associate pada Firma Hukum Makes & Partners di tahun 2000 sampai 2001. Tahun 2001, beliau pindah ke PT Nestlé Indonesia sebagai Legal Manager dan menjadi Head of Legal kemudian Vice President of Industrial Relations and Outsourcing. Pada 2008, Ibu Chalid melanjutkan karirnya di PT Hutchinson Ports Indonesia sebagai Head of Legal and Human Resources. Beliau bergabung dengan Darya-Varia sebagai Operating Director untuk Legal and Corporate Communications di tahun 2011. Sejak 2008, beliau adalah anggota PERADI dan salah seorang pendiri Indonesian Corporate Counsel Association.

Ibu Setyowati memulai karirnya pada 1994 di bidang Manajemen Produk PT Schering AG. Di tahun 2001 bergabung dengan Manajemen Produk PT Medifarma Laboratories. Dari 2001 sampai 2004, beliau ditugaskan di United Pharma Vietnam sebagai Head of Ethical Marketing & Sales. Ibu Setyowati memperoleh gelar Sarjana Teknik Industri dan Pertanian dari Universitas Gajah Mada di tahun 1993 dan meraih gelar Magister Manajemen dari Indonesian Institute for Management Development pada 2007.

Beliau meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti pada 1995 dan Magister Hukum dari University of New South Wales, Australia pada 1999.

Ms. Yustina E. Setyowati was appointed as Director in May 2012. She joined Darya-Varia in 2004 and held various positions from Division Manager of Corporate Product Portfolio Planning and Ethical Sales & Marketing of Gastro Division from 2007 to 2008, Ethical Marketing Director, Head of Corporate Product Portfolio Planning and Health & Regulatory Affairs. In 2012 appointed as Business Development and Corporate Planning Director.

Ms. Frida Oktaria Chalid was appointed as Director of the Company in May 2012. Currently she also serves as Corporate Secretary, since 2011. Ms. Chalid began her career with Legal Firm Hutabarat, Halim & Partners from 1996 to 2000 with latest position as Senior Lawyer, then become as Senior Associate in Legal Firm Makes & Partners in 2000 to 2001. In 2001, she moved to PT Nestlé Indonesia as Legal Manager and becoming Head of Legal and then Vice President of Industrial Relations and Outsourcing. In 2008, Ms. Chalid continued her career in PT Hutchison Ports Indonesia as the Head of Legal and Human Resources. She joined Darya-Varia as Operating Director for Legal and Corporate Communications in 2011. Since 2008, she is a member of PERADI and one of founders of Indonesian Corporate Counsel Association.

Ms. Setyowati began her career in 1994 in Product Management of PT Schering AG. Moving in 2001 to Product Management of PT Medifarma Laboratories. From 2001 to 2004, she was assigned to United Pharma Vietnam as Head of Ethical Marketing & Sales. Ms. Setyowati graduated with a Bachelor Degree in Agricultural Industrial Engineering from Gadjah Mada University in 1993 and earned Master of Management from the Indonesian Institute for Management Development in 2007.

She holds a Bachelor of Law from Trisakti University in 1995 and a Master of Law from the University of New South Wales, Australia 1999.


47

Profil Komite Audit Audit Committee’s Profile

SUNARTO PRAWIROSUJANTO

SONNY KALONA

Ketua Komite Audit Audit Committee Chairman

Wakil Ketua Komite Audit Vice Chairman Audit Committee

Profil Bapak Sunarto dijelaskan lebih rinci di bagian Dewan Komisaris.

Profil Bapak Sonny dijelaskan lebih rinci di bagian Dewan Komisaris.

Mr. Sunarto’s profile is explained in details in Board of Commissioners information.

Mr. Sonny’s profile is explained in details in Board of Commissioners information.

48


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

OSCAR E. CARAG

GILBERT VALENCIA AGUILLON

Anggota Komite Audit Audit Committee Member

Anggota Komite Audit Audit Committee Member

Bapak Oscar E. Carag ditunjuk sebagai anggota Komite Audit pada bulan Juni 2010. Dari tahun 1997 sampai 2001 beliau bergabung dengan First Pacific Management Services Ltd., Hongkong dan ditugaskan sebagai Direktur Keuangan Darya-Varia. Setelah Darya-Varia diakuisisi Unilab Group, beliau tetap menjabat sebagai Direktur Keuangan sampai 2009.

Bapak Aguillon ditunjuk sebagai anggota Komite Audit pada tahun 2013. Beliau memperoleh gelar Bachelor of Laws dari Far Eastern University, Manila dan Bachelor of Science in Accountancy dari University of Nueva Caceres. Karirnya sebagai CPA dimulai sebagai Auditor, di Isla Lipana & Co. (Price Waterhouse Coopers) pada 1999, di tahun 2002 bergabung dengan A.E. Jimenex & Co. sebagai Auditor, kemudian menjadi Supervisor Auditor di tahun 2005 dan Audit Partner di tahun 2012 sampai sekarang.

Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration di bidang Accounting dari University of the East, Manila, Filipina dan menjadi Akuntan Publik Bersertifikat di Filipina. Bapak Carag memulai karirnya pada tahun 1976 di SyCip, Gorres, Velayo & Co., sebagai Akuntan Publik bersertifikat. Dari tahun 1983 sampai 1997, beliau mengembangkan karir di Pepsi Group dengan tugas di Filipina, United Arab Emirates dan Indonesia. Posisi terakhir beliau di Pepsi Group adalah sebagai Chief Finance Officer. Ditahun 1992 sampai 1994, beliau bergabung dengan RBK Holdings Inc., Sports RBK Philippines. Saat ini sebagai Managing Director di Oscar E. Carag Management.

Mr. Aguillon was appointed as Audit Committee member in 2013. He obtained a Bachelor of Laws from Far Eastern University, Manila and a Bachelor of Science in Accountancy from University of Nueva Caceres. His career as a CPA started as Auditor at Isla Lipana & Co. (Price Water House Coopers) in 1999, moving in 2002 to A.E. Jimenex & Co. as Auditor, later becoming Supervisor Auditor in 2005 and as Audit Partner in 2012 until now.

Mr. Oscar E. Carag was appointed as Audit Committee member in June 2010. From 1997 to 2001, he was at First Pacific Management Services Ltd., Hong Kong and assigned as Finance Director of Darya-Varia. After Darya-Varia was acquired by Unilab Group, he remained as Finance Director until 2009. He obtained a Bachelor of Science in Business Administration in Accounting from the University of the East, Manila, Philippines and became a Certified Public Accountant in the Philippines. Mr. Carag started his career in 1976 in SyCip, Gorres, Velayo & Co., Certified Public Accountants. From 1983 to 1997, he developed a career in Pepsi Group with assignments in Philippines, United Arab Emirates and Indonesia. His last position in Pepsi Group as Chief Finance Officer. In 1992 to 1994, he joined RBK Holdings Inc., Sports RBK in Philippines. Currently he is Managing Director of Oscar E. Carag Management.


49

50


Tinjauan Bisnis dan Operasional Business and Operational Review


51


BISNIS OBAT RESEP Prescription Business

Bisnis Obat Resep kami mengalami penurunan sebesar 3% menjadi Rp515 miliar dari Rp530 miliar di 2012.

Our Prescription Business declined by 3% to Rp515 billion from Rp530 billion in 2012.

Tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya penurunan ini adalah: Kesenjangan operasional yang menyebabkan perlambatan sementara di bisnis obat resep; Penurunan permintaan obat generik bermerek pada semester kedua tahun ini, pada saat rumah sakit pemerintah mempersiapkan dimulainya Jaminan Kesehatan Nasional di 2014; Penarikan sejumlah produk utama yang mengandung carisoprodol, sesuai dengan arahan dari BPOM.

Three major factors account for this slide namely: Operational gaps that resulted in a temporary slowdown in prescriptions business; Orders of branded generics declined in the second half of the year, as government hospitals prepared for the roll out of the National Health Insurance in 2014; Withdrawal of a major product containing carisoprodol, in compliance with BPOM’s directives.

Untuk melewati tantangan ini, kami terus melanjutkan program-program yang ditujukan pada kebutuhan utama para dokter muda. Kami memperluas Program Keterampilan dan Pengembangan Pengetahuan bagi dokter di seluruh Indonesia dan berinvestasi di dalam scientific support untuk institusi medis dan Program MD Mentoring untuk dokter-dokter muda, serta Program MD Fellowship di Vietnam, Filipina dan Amerika Serikat dimana dilakukan lebih banyak praktek langsung di bidang Obstetrics/Gynecology, Gastrology, Cardiology, Digestive Surgery, Perawatan Kulit, Manajemen Farmasi Rumah Sakit, Program Scientific Update serta Program Kemitraan dengan asosiasi dokter yang terpercaya seperti Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), dan Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (PERDESTI). Di samping itu, Darya-Varia terus melanjutkan Program Personal Mentoring bagi Dokter Umum, dan Fasilitas Pendidikan Dokter on-line seperti World Medical Library, 7 Medical Science Centers, 14 IM/GP Web Clinics dan 13 Skin Care Web Clinics.

Working through these challenges, we continued our programs aimed at addressing the critical needs of young doctors. We expanded our Medical Doctors (MD) Skills and Knowledge Development Programs across Indonesia and invested in scientific support for medical institutions and MD Mentoring Programs for young doctors, as well as the MD Fellowship Programs in Vietnam, the Philippines and the United States of America which included more hands-on support in Obstetrics/Gynecology, Gastrology, Cardiology, Digestive Surgery, Skin Care, Hospital Pharmacy Management, Scientific Update and Partnership Programs with respected MD associations such as the General Medical Society of Indonesia (PDUI), Association of Indonesian Family Physician (PDKI), and The Indonesian Society for Aesthetic Medicine (PERDESTI). In addition, Darya-Varia continued with Personal Mentoring Programs for General Practitioners (GPs), and the Online MD Education Facilities such as a World Medical Library, 7 Medical Science Centers, 14 IM/GP Web Clinics and 13 Skin Care Web Clinics.

52


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Darya-Varia juga merestrukturisasi organisasi dan mempersiapkan lini produknya untuk dapat bersaing di Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Likewise, Darya-Varia re-structured its organization and prepared its product line up to compete in the National Health Insurance Program.

Dengan berbagai hal ini, kami tetap percaya diri bahwa kami akan dapat memperbaiki kesenjangan operasional Perseroan, dan bangkit dari penurunan yang terjadi tahun ini, sejalan dengan program kami bagi para dokter mulai menampakkan hasilnya dan produk-produk baru untuk Program Jaminan Kesehatan Nasional akan di luncurkan di tahun-tahun mendatang.

Given these, we remain confident that we shall effectively address our operational gaps, and recover from this year’s slide as programs with our MDs gain traction and new products for the National Health Insurance Program are rolled out in the coming years.


53


BISNIS CONSUMER HEALTH Consumer Health Business

Darya-Varia memiliki berbagai macam produk Consumer Health yang didistribusikan melalui beberapa jalur distribusi di Indonesia.

Darya-Varia has a wide range of Consumer Health products that are distributed across multiple channels in Indonesia.

Bisnis Consumer Health tumbuh sebesar 10% pada tahun 2013 menjadi Rp394 miliar (dari Rp359 miliar pada tahun 2012), terutama ditopang oleh peningkatan penjualan ENERVON-C (11%), NATUR-E (19%), NATUR-E SKIN (59%) dan HOBAT (39%).

The Consumer Health Business grew by 10% in 2013 to Rp394 billion (from Rp359 billion in 2012), mainly coming from notable growth from ENERVON-C (11%), NATUR-E (19%), NATUR-E SKIN (59%) and HOBAT (39%).

Kesuksesan kami pada 2013 dicapai terutama disebabkan oleh: Diperkuatnya hubungan langsung dengan konsumen kami melalui lebih dari 1.300 program direct consumer engagement (dari sebelumnya 500 kegiatan pada 2012) seperti Duta Cantik NATUR-E dan ENERVON-C Family Health Fairs; Keberhasilan dari peluncuran produk perawatan kulit NATUR-E SKIN; dan Ketersediaan produk kami yang lebih baik di pasar, yang disebabkan karena adanya hubungan yang lebih kuat dengan mitra bisnis.

Our success in 2013 is mainly attributed to: Strengthened direct contacts with our consumers through over 1,300 direct consumer engagement programs (up from 500 events in 2012) such as Duta Cantik NATUR-E and ENERVON-C Family Health Fairs; Successful launch of our Skin Nourishment product NATUR-E SKIN; and Stronger presence of our products in the trade, made possible by deeper direct trade engagements with key trade partners.

54


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Bisnis Consumer Health kami tumbuh lebih cepat walaupun ada tantangan persaingan pada produk utama kami, NATUR-E dan pemberlakuan peraturan yang lebih ketat terkait penggunaan precursors, yang mengakibatkan terbatasnya persediaan dan melambatnya pertumbuhan penjualan produk obat flu DECOLGEN yang mengalami penurunan sebesar 23%, dan NEOZEP menurun sebesar 11%.

Our Consumer Health Business would have grown even faster if not for the challenges from competitive pressures on our main product NATUR-E and stricter implementation of regulations on precursors, which limited availability and stifled the growth of our cold products DECOLGEN, declining by 23%, and NEOZEP, declining by 11%.

Kedepannya, kami yakin dapat mengatasi tantangan yang kami hadapi dan tetap mampu bersaing. Kami akan lebih memperbanyak program direct consumer engagement, meningkatkan komunikasi langsung dengan konsumen kami, dan memperkuat kerja sama dengan Mitra Dagang, sejalan dengan peluncuran lini produk baru tambahan yang akan memperkuat ekuitas merek kami.

Going forward, we are confident of overcoming the challenges we faced and shall stay competitive. We shall further enhance our direct consumer engagement programs, sharpen our direct communications with our consumers, and deepen further our collaborations with key Trade Partners, as we launch new product line extensions that shall further strengthen our brands’ equities.


55


BISNIS EKSPOR DAN TOLL MANUFACTURING Export and Toll Manufacturing Business

Bisnis Ekspor dan Toll Manufacturing Darya-Varia menyumbang 17% dari total penjualan Darya-Varia, menurun sebesar 3% menjadi Rp193 miliar di 2013 dari Rp198 miliar di 2012.

Darya-Varia’s Toll Manufacturing and Export Business accounted for 17% of total Darya-Varia sales, declining by 3% to Rp193 billion in 2013 from Rp198 billion in 2012.

Penurunan ini terutama disebabkan adanya penurunan pesanan MYRA E dari mitra bisnis toll manufacturing terbesar kami, Unilab Filipina. Pesanan dari Unilab Filipina diharapkan dapat meningkat kembali di 2014.

The decline is mainly due to reduced MYRA E orders from our biggest toll manufacturing principal, Unilab Philippines. Orders, however, are expected to go back up in 2014.

Penambahan lima mitra bisnis toll manufacturing lokal baru di tahun ini, ditambah dengan investasi Perseroan selama beberapa tahun terakhir dalam kapasitas produksi, terutama dalam produkproduk padat, kapsul gelatin lunak dan injeksi steril, menjadikan Darya-Varia mampu bersaing untuk memenuhi peningkatan permintaan pelanggan untuk toll manufacturing, baik lokal maupun internasional, dimana akan membuat bisnis ini menjadi lebih relevan di masa depan.

The addition of five new local toll manufacturing principals this year, coupled with the Company’s investments over the past few years in manufacturing capacity, especially in solids, soft capsules and sterile injections, afford Darya-Varia a strong competitive position to meet increasing customer demand for toll manufacturing, both locally and internationally, making this business more likely to become even more relevant in the future.

56


Corporate Profile




Financial Review

Other Information


57


MANUFAKTUR DAN PENGADAAN Manufacturing and Procurement

Manufaktur Manufacturing Di tahun 2013, Darya-Varia melanjutkan berbagai peningkatan proses dan infrastruktur, termasuk instalasi “Flexi-Strip Robotic Packaging Machine” yang pertama di Indonesia, sehingga proses Flexi-Strip Packaging Line dapat dilakukan sepenuhnya secara otomatis.

Darya-Varia continued with process and infrastructure improvements in 2013, including the installation of the first “FlexiStrip Robotic Packaging Machine” in Indonesia, thereby achieving full automation of the Flexi–Strip Packaging Line.

Gudang penyimpanan di pabrik diperluas sebesar 32% sementara tingkat rata-rata inventori dikurangi. Oleh karena itu, tingkat efisiensi produksi dipertahankan meskipun terjadi kenaikan jumlah bahan baku dan arus produk jadi yang cukup besar.

Plant warehouse space was expanded by 32% while average inventory levels were reduced. Because of this, production efficiency levels were maintained despite significant increases in raw material and finished goods flow-through volumes.

Demikian juga yang patut diperhatikan adalah implementasi akhir dari sistem EXACT Material Resource Planning (EXACT-MRP) yang baru dan terintegrasi di pabrik Darya-Varia. Dilengkapi dengan instalasi Sistem Informasi Dashboard, kami berharap sistem ini dapat meningkatkan penjadwalan dan efektivitas komunikasi serta membantu mengelola hambatan dalam proses Supply Chain secara keseluruhan. Informasi yang cepat dan akurat bertujuan untuk menyederhanakan proses produksi dan perencanaan penjualan dari banyaknya bentuk sediaan produk Darya-Varia, demikian juga untuk mitra bisnis toll manufacturing.

Likewise noteworthy was the final implementation of the newly integrated EXACT Materials Resource Planning (EXACT-MRP) system at the Darya-Varia Plant. Accompanied by the installation of the Dashboard Information System, we expect this system to increase scheduling and communication effectiveness and help manage bottlenecks along the entire Supply Chain. The near realtime information flow dramatically simplifies the production and sales planning of the many dosage forms of Darya-Varia’s products, as well as those its for toll manufacturing principals.

58


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Pabrik Darya-Varia (memproduksi kapsul gelatin lunak, sediaan cair dan salep) dan Pabrik Prafa (memproduksi produk steril dan sediaan padat) telah memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practices/Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari PIC/S (Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme) dan sertifikasi CPOB dari Badan Nasional Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) Republik Indonesia.

Both the Darya-Varia Plant (soft gel capsules, liquids and ointments) and Prafa Plant (sterile, and solids) continue to be PIC/S (Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme) GMP (Good Manufacturing Practices) compliant and the National Agency of Drug and Food Control Republic of Indonesia (NADFC RI) GMP certified.

Pabrik Prafa menambah kapasitas yang cukup besar untuk memproduksi produk steril dengan penambahan peralatan processing tank, Sterilization/Depyrogenation Tunnel dan Infusion Filling Machine. Cream dan Lotion Line akan beroperasi secara penuh di Pabrik Darya-Varia pada 2015.

The Prafa plant added considerable capacity in sterile product manufacturing with the addition of a processing tank, a Sterilization/Depyrogenation Tunnel and an Infusion Filling Machine. A Cream and Lotion Line will be fully operational at the Darya-Varia Plant in 2015.


59


Other projects are detailed below:

Proyek lain dijelaskan berikut di bawah ini: Proyek-proyek Pabrik Darya-Varia Nama Proyek Project Name

Darya-Varia Plant Projects

Tanggal Mulai Start Date

Tanggal Selesai Completion Date

February, 2013

March, 2014

Flexi-Strip Robotic Packaging Machine

March, 2013

April, 2014

Cream Production Line

January, 2013

2015

Drying Tumbler

Keterangan Remarks Mengurangi waktu pengeringan gelatin lunak dari 7 hari menjadi 8 jam. Reduce drying time of soft gel from 7 days to 8 hours. Proses pengemasan In-line secara otomatis (Robotic). In-line full automatic (Robotic) Packaging Process. Cream Production Line baru untuk produk Losion. New Cream Production Line for lotion products.

Proyek-proyek Pabrik Prafa Nama Proyek Project Name

Prafa Plant Projects

Tanggal Mulai Start Date

Tanggal Selesai Completion Date

Lyophilized Product

September, 2012

April, 2013

Production Line baru New Production Line

Large Volume Parenteral Infusion

October, 2013

December, 2013

Production Line baru New Production Line

PM Warehouse

June, 2013

October, 2013

Micro Laboratory

June, 2012

April, 2013

Quality Assurance dipantau secara terus-menerus dan tindakan korektif segera diambil untuk mempertahankan tingkat kualitas produk. Pada 2013, kinerja Customer Service tetap tinggi di 95%.

60


Keterangan Remarks

Penambahan kapasitas Increase capacity Peningkatan Upgrade Quality Assurance measures are constantly monitored and corrective actions promptly taken to sustain high levels of product quality. In 2013, Customer Service performance remained high at 95%.

Corporate Profile




Financial Review

Other Information


61


62


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Pengadaan Procurement

Divisi Pengadaan (Procurement) terus melanjutkan usahanya untuk menjaga harga produk kami tetap kompetitif dengan menurunkan biaya pembelian bahan baku dan mempertahankan tingkat inventori.

Procurement division continued its thrust to keep our products price competitive by lowering sourcing costs and holding inventory levels.

Di tahun 2013, beberapa langkah penting diambil untuk memenuhi beberapa tujuan: Memilih dan mengakreditasi 15 pemasok bahan baku alternatif yang sebelumnya berasal dari satu sumber, agar ketersediaan pasokan lebih baik dan kemudahan untuk melakukan negosiasi harga yang lebih rendah; Berhasil melakukan peralihan 14 pemasok tambahan ke dalam Program Vendor Managed Inventory (VMI), dengan demikian dapat menurunkan inventori bahan baku yang tertahan; Bekerjasama dengan Divisi Information and Communications Services (ICS) meluncurkan Program Import Tracking, memberikan pengawasan yang lebih ketat dan pemantauan yang lebih baik atas pemesanan bahan baku dan kemasan, melakukan analisis atas kinerja pengiriman dari pemasok dan meningkatkan manajemen inventori bahan baku.

In 2013, the following significant steps were taken towards fulfillment of these objectives : Sourced out and accredited 15 alternative suppliers of raw materials initially procured from a single source, allowing for better availability of supply and flexibility in negotiating lower prices; Successfully transitioned in 14 additional suppliers into our Vendor Managed Inventory (VMI) Program, thereby lowering holding inventories of these materials; Launched, in collaboration with the Information and Communications Services Division introducing the Import Tracking Program, providing tighter monitoring and greater visibility over raw and packaging material orders, facilitating analysis of supplier delivery performance and improving management of material inventories.

Untuk lebih memperkuat komunikasi dengan para pemasok, kami menyelenggarakan Customer & Supplier Communication Day pada tanggal 23 Agustus, dimana semua pemasok utama diundang untuk berbagi pengalaman tentang rencana dan program, serta diskusi terbuka mengenai kesempatan untuk lebih meningkatkan hubungan bisnis yang lebih baik dengan Darya-Varia.

To further strengthen communications with Suppliers, a Customer & Supplier Communication Day was held last August 23, during which, all major Suppliers were invited for a sharing session on plans and programs, as well as open discussions on opportunities to further improve business relationships with Darya-Varia.

Untuk menunjukkan apresiasi kami atas kontribusi mereka yang berharga dan kerjasama yang efektif dengan Darya-Varia, para pemasok yang terpilih mendapat penghargaan dalam acara tahunan Suppliers’ Award keempat yang diselenggarakan pada 5 September yang lalu, dengan tema “Meningkatkan Daya Saing melalui Kerjasama untuk Sukses yang Berkelanjutan”.

And to express appreciation for their valuable contributions and effective collaboration with Darya-Varia, chosen Suppliers were honored during the 4th Annual Suppliers’ Award held last September 5th, with the theme “Improving Competitiveness through Collaboration for Sustainable Success”.


63


SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Human Resources and Organization Development

Darya-Varia percaya bahwa karyawan memiliki peran penting dalam bisnis Perseroan dan tonggak utama dari misi Perseroan yaitu membangun Indonesia yang sehat dimulai dari mereka. Oleh karena itu, sejalan dengan komitmen kami untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, fokus pada misi dan mengedepankan nilai Perseroan, Perseroan senantiasa menciptakan inisiatif yang terus melibatkan karyawan, membantu mereka menerapkan nilai-nilai inti BERSATU dan menginspirasi mereka untuk menjalankan misi Perseroan, membangun Indonesia yang sehat setiap orang di setiap waktu.

Darya-Varia believes employees are instrumental to its business and the first milestones of its mission to build a healthy Indonesia starts from them. And so, in line with our commitment to develop a highly capable, mission driven and value centered workforce, the Company continued its initiatives to keep employees engaged, help them internalize the BERSATU Core Values and inspire them to live our mission to build a healthy Indonesia one person at a time.

Hubungan Antar Karyawan Untuk tetap melibatkan karyawan, Darya-Varia mengadakan kegiatan Employee Relations yang lebih menarik, meliputi: Sport Festival, Family Fun Day, Long Service Award, Program Preretirement, Halal bi Halal, Perayaan Natal dan Tahun Baru.

Employee relations To keep employees engaged, Darya-Varia came up with much better Employee Relations Programs, which includes: Sports Festival, Family Fun Day, Long Service Award, Pre-retirement Programs, Halal bi Halal Celebration, Christmas Party and the New Year Hand-Shake.

Pelatihan dan Pengembangan Sebagai bagian dari komitmen kami untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, kami mengadakan rangkaian program pelatihan Darya-Varia Experience untuk tim Ethical Field Operations. Program ini mempersiapkan para Manajer Distrik dan Professional Service Representatives (PSR) dengan pemahaman yang lebih baik mengenai merek kami dan bagaimana cara mempererat hubungan yang lebih baik dengan para dokter. Kami juga terus mengadakan berbagai program pembelajaran dan pengembangan di bidang pelatihan manajemen, manufaktur dan peningkatan keterampilan. Secara keseluruhan, total investasi untuk pelatihan sumber daya manusia pada 2013 mencapai Rp3,1 miliar.

Training and Development As part of our commitment to build a highly capable workforce, we conducted a series of training programs on the Darya-Varia Experience for the Ethical Field Operations team. The program equipped our District Managers and Professional Service Representatives (PSRs) with a better understanding of our brand promise and how we can better deepen our relationship with doctors. We also continued a variety of learning and development programs in the areas of management training, manufacturing and skills upgrade. In total, investment for human resources training reached Rp3.1 billion in 2013.

64


Corporate Profile



Budaya Perusahaan Sejalan dengan komitmen kami untuk membangun sumber daya manusia yang berfokus pada misi dan mengedepankan nilainilai Perseroan, Darya-Varia meluncurkan Ayo Sehat! di 2013. Ayo Sehat! adalah program kesehatan yang mendorong karyawan kami untuk hidup lebih sehat melalui empat tema utama: Ayo Cari Tahu!, Ayo Gerak!, Ayo Makan Sehat! dan Ayo Lebih Bugar!. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan kesehatan tahunan, berbagai olahraga dan kegiatan fisik, tips kesehatan secara umum dan penanganan khusus untuk penyakit menular dan penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup. Dengan program ini, kami memberdayakan karyawan kami untuk menjadi health advocates bagi keluarga dan komunitas mereka.


Financial Review

Other Information

Corporate Culture In line with our commitment to build a mission driven, valuescentered workforce, Darya-Varia launched Ayo Sehat! in 2013. Ayo Sehat! is a wellness program that encourages our employees to live healthier through four major themes : Ayo Cari Tahu!, Ayo Gerak!, Ayo Makan Sehat! and Ayo Lebih Bugar!. Activities included an annual medical check-ups, various sports and physical activities, practical health tips and specific interventions for communicable and lifestyle diseases. With these initiatives, we empowered our people to become health advocates for their families and communities.


65


Selanjutnya, pada 2013, Perseroan meluncurkan sebuah program orientasi bagi karyawan baru, bernama EDGE (Exploring, Discovering, Great Experience). Program ini bertujuan untuk menyambut karyawan baru dan membantu mereka memahami dan menerapkan budaya perusahaan kami, memperkenalkan mereka kepada para pemimpin organisasi serta memberikan informasi yang dibutuhkan pada tahap awal mereka bergabung dengan Perseroan.

Likewise, in 2013, the Company launched an orientation program for new hires, named EDGE (Exploring, Discovering, Great Experience). This program aims to welcome new hires and help them understand and internalize our culture, introduce them to the leaders of the organization and provide them with relevant information early in their stay with the Company.

Prospek ke Depan Peluang baru untuk pertumbuhan bisnis mengharuskan DaryaVaria untuk melakukan perekrutan yang agresif, melanjutkan pengembangan yang lebih terstruktur bagi karyawan potensial serta melaksanakannya secara selaras dan disiplin. Hal ini merupakan keharusan karena kami terus berupaya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, fokus pada misi dan mengedepankan nilai-nilai Perseroan.

Looking Ahead New opportunities for business growth require Darya-Varia to adopt an aggressive recruitment agenda, pursue a more structured development of its key talents and move towards aligned and disciplined execution. These we shall do as we continue our efforts to build a highly capable, mission driven and values centered workforce.

66



Corporate Profile



Daftar Pelatihan Karyawan di Tahun 2013 Tanggal Date

No

Financial Review

Other Information

Employee Training Programs List in 2013 Topik Program

Tempat Venue

1

January 16

Darya-Varia Experience Big Camp Marketing

Jakarta

2

January 22- 25

Pelatihan Teknik Kalibrasi Massa, Suhu, Tekanan dan Dimensi

Bandung

3

January 30

Pelatihan Uji Validasi Mikrobiologi TVC (Total Viable Count) dan Uji Potensi untuk Industri Farmasi

Bogor

February 13- 14

First Indonesia - Japan Symposium on : Ensuring Quality, Safety, Efficacy Through Integrity Supply Chain and Workshop on Good Distribution Practice Guideline

Jakarta

4 5

February 18- 19

Indonesian Tax Review PPH WP Badan 2013

Jakarta

6

February 18- 22

A Visit To UNILAB Philippines

Manila

7

February 18- 22

Certified Risk Management Professional

Jakarta

8

February 20

The Benefit of Safety Cabinet and Other Safety Device

Jakarta

9

March 1- 2

Course and Workshop on Applied Good Clinical Practise

Jakarta

10

March 5- 6

Darya-Varia Experience Big Camp DVL Plant

Bogor

11

March 6- 8

ADB Training A Building Customer Centric Distribution

Jakarta

12

March 9

Workshop on Bacterial Endotoxin Testing

Jakarta

13

March 13- 14

Tax Review PPH Badan 2013

Jakarta

14

March 13 - 14

Manfaat dan Risiko Perusahaan Bergabung dengan BPJS

Jakarta

15

March 13 - 14

Seminar Nasional Manfaat dan Risiko Perusahaan Bergabung dengan BPJS

Jakarta

16

March 13 - 14


Jakarta

17

March 18- 19

Lean Manufacturing

Bogor

18

March 23- June 8

Business Class Program English Course

Jakarta

19

March 25- 26

Darya-Varia Experience Big Camp Prafa Plant

Bogor

20

March 25 - 27

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Jakarta

21

March 28

The 3rd CSR Indonesian Summit 2013

Jakarta

22

April 2 - 5

Business Process Outsourcing Indonesian Convention 2013

Yogyakarta

23

April 2- 5

Business English Communication

Jakarta

24

April 3

Darya- Varia Experience Big Camp Corporate Enablers

Jakarta

25

April 4

Lean Manufacturing and Value Stream Mapping

Bogor

26

April 9

Kobelion II Energy Saving Compressor

Cikarang

27

April 10-11


Jakarta

28

April 10- 17

Drafting Commercial Contracts in English

Jakarta

29

April 12 - 13

Finance Team Building and Wellness Implementation 2013

Sukabumi

30

April 16- 17

Business Process Management

Jakarta

31

April 19- July 6

Private Autocad 2005 2 Dimensi dan Private Autocad 2005 3 Dimensi

Bogor

32

April 23

Teori dan Praktek Pemadam Kebakaran

Bogor

33

April 24

One Day Seminar Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI)

Jakarta

34

April 24- 25

Warehouse Best Practice

Jakarta

35

April 25

100% Checking Raw Material with Nano RAM Handheld Raman Spectrometer

Jakarta


67


Tanggal Date

No 36

68

April 25- July 26

Topik Program Logistic Management Operation Control

Tempat Venue Jakarta

37

May 3- 4

Introduction to Samplers on Sampling Techniques of Bulk

Bogor

38

May 4- 10

Core Trainor Program

Jakarta

39

May 6

Answering Challenges in Solid Dosage Formulation and Sterile Application

Jakarta

40

May 13- 24

Basic Air Conditioning System Design

Jakarta

41

May 14- 16

Office Management

Jakarta

42

May 15- 16

Darya-Varia Brand Deconstruction

Jakarta

43

May 15- 16

HR Strategies in Managing Indonesia's Rising Labor Cost

Jakarta

44

May 16 - 17

Statistical Forecasting Techniques, Data Mining and Treatment

Singapore

45

May 20- 21

Leaders as Storytellers

Jakarta

46

May 20- 24

Ethical Hacking and Countermeasures

Jakarta

47

May 21- 22

ISPE Implementation of Pharmaceutical Quality System PQS Across Product Lifecycle Considering Risk Jakarta Management (QRM)

48

May 21- 22

Pharmaceutical Quality System Across Product Lifecycle

jakarta

49

May 21- 23

IT Audit with COBIT Standard Audit

Jakarta

50

May 23

Halal Certification of Medical Product : Current Status and Its Challenge

Jakarta

51

May 23- 24

Tehnik Analisis Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)

Bandung

52

May 28- 30

Six Sigma Green Belt

Jakarta

53

May 29

Operator and Maintenance Training Imaje Ink Jet Printer S4,S8 dan 9040 series tahun 2013

Jakarta

54

May 29- 30

Business Process Mapping

Jakarta

55

June 3- 7

Database and SRRS Training

Jakarta

56

June 8- 10

Business Process Management Foundation : Process Mapping, Improvement, Managemet and Tools

Jakarta

57

June 10- 14

Standard Internasional Risk Management ERM Fundamental

Jakarta

58

June 10- 14

MOC 550006AC System Center 2012 Operations Manager Public Class at Executrain of Jakarta

Jakarta

59

June 11- 13

Training Sandbox Sharepoint

Jakarta

60

June 12

Efficient Solutions for Industry

Jakarta

61

June 17- 21

SQL Server 2008 Business Intelligence Development and Maintenance

Jakarta

62

June 18- 21

GEA-NUS Pharmaceutical Technology Workhsop on Pharmaceutical Granulation Technologies

Singapore

63

June 19- 21

Certified Internal Quality Auditor

Jakarta

64

June 19- 25

Facilitation Skills Program

Jakarta

65

June 20- 21

Customer Statisfaction Measurement

Jakarta

66

June 20-21

Developing, Implementing and Using Key Performance Indicators

Jakarta

67

June 24- 25

OEE Improvement Workshop for Pharmaceutical Industry

Jakarta

68

June 25- 26

Corporate Action – Intermediate Level

Jakarta

69

June 27- 28

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS 18001 dan PP 50 Tahun 2012

Jakarta

70

July 1

Diseminasi Kebijakan Pengawasan Narkotik, Psikotropik dan Zat Adiktif (NAPZA) di Industri Farmasi, PBF, Apotek dan Toko Obat

Bandung

71

July 1- 5

Train The Trainer The DVE Brand Camp: Winning Through People and Culture

Jakarta

72

July 2- 4

Management for Professional Secretary

Jakarta



Corporate Profile


Tanggal Date

No 73


July 3

Financial Review

Topik Program

Other Information

Tempat Venue

Simplifikasi Prosedur Perizinan Dalam Rangka Peningkatan Penanaman Modal di Indonesia

Jakarta

74

July 3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Bogor

75

July 17- 19

Advanced Training Course in Drug Evaluation

Yogyakarta

76

July 24- 25

Sosialisasi Pedoman CPOB 2012: POPP CPOB Aneks 1 – Petunjuk Teknis Sarana Penunjang Kritis dan Dokumen Induk Industri Farasi/IOT Tahun 2013

Jakarta

77

July 24- 25

Purchasing Fraud: Preventing, Detecting and Solution

Jakarta

78

July 31- August 1

Neostrata Physician Academy

New Jersey

79

August 19- 21

Darya-Varia Experience Small Camp Batch 1

Jakarta

80

August 20

Laser Diffraction Particle Size Analyzer Beckman Coulter LS 13320

Jakarta

81

August 21

Yenchen Innovation Conference 2013

Tangerang

82

August 26

Emotion Quotient in Talent Retention and Productivity

Jakarta

83

August 26- 28

COMPTIA Network and Examination

Jakarta

84

August 27- 28

Implementing the Internal Control Integrated Framework

Jakarta

85

August 28- 30

Bionalytical Aspect in BE Studies

Jakarta

86

August 28- 30

Certified Financial Modelling

Jakarta

87

August 29

Fast and Accurate Material Analysis with Handheld Raman Spectrometer

Jakarta

88

August 30

In-Cosmetics Indonesia Road Show: Solutions for Your Personal Care Challenges

Jakarta

89

September 2- 4

Darya- Varia Experience Small Camp Batch 2

Jakarta

90

September 2- October 31

English Course for DTC Supervisor

Jakarta

91

September 9- 11

Darya- Varia Experience Small Camp Batch 3 and 4

Jakarta

92

September 10

Cleaning Seminar: Proper Mopping Technique and Wipes Selection Guidance for Pharmaceutical Cleanroom

Jakarta

93

September 11

Seminar Introduction of New USP Chapter 41 and 1251 with GWP Approach

Jakarta

94

September 12

Workshop Hak Paten: Sistem Perlindungan Paten Terkait Produk Herbal dan Farmasi serta Permasalahannya

Jakarta

95

September 12- 20

Digital Video Express

Jakarta

96

September 16- 18

Darya-Varia Experience Small Camp Batch 5 and 6

Jakarta

97

September 17- 19

Pelatihan Pengukuran dan Kalibrasi Volumetrik Glass Ware dan Mikropipet (GM-04)

Tangerang

98

September 23

Microsoft 10175A Sharepoint 2010 Application Development

Jakarta

99

September 24

Environmental Monitoring of Microbiological Concern at Production Process

Tangerang

100

September 24

MATCON Lean Conference

Jakarta

101

September 24- 25

Basic Treasury Management

Jakarta

102

September 24- 25

Supply Chain Management

Jakarta

103

September 26- 27

Sosialisasi Teknis BPOM Tentang Narkotika, Psikotropika dan Prekursor

Jakarta

104

September 27- 28

Sosialisasi Persyaratan dan Tata Cara Permohonan Analisa Hasil Pengawasan Dalam Rangka Impor, Ekspor Narkotika, Psikotoprik dan Perkusor Farmasi serta Sistem Elektronik Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Prekusor

Jakarta

105

September 30- October 4

Problem Solving and Decission Making

Jakarta

106

October 2- November 2

Business English Communication

Jakarta

107

October 2- 3

Effective Warehouse Management

Jakarta

108

October 2- 3

Cost Management Conference

Jakarta


69


No 109

Tanggal Date October 2- 3

Topik Program Sosialisasi Petunjuk Operasional Penerapan Pedoman CPOTB 2011

Tempat Venue Jakarta

110

October 3

Meet The Expert of Sterility Testing

Jakarta

111

October 3

Risk Management Financial Feasibility

Jakarta

112

October 7- 10

Microsoft Office Training Power Point Advance

Jakarta

113

October 7- 9


Jakarta

114

October 7-9

The 6th Child Health Annual Scientific Meeting of Indonesia

Solo

115

October 8

EUDRAGIT Basic Workshop

Jakarta

116

October 9- 10

Working at The Speed of Trust

Jakarta

117

October 9- 10

Customs Facilities, Shipping Documents and Export Import Procedure

Jakarta

118

October 9- 10

Autonomous Maintenance

Jakarta

119

October 10

Integrated Pest Management Seminar 2013

Jakarta

120

October 10- 11

Fraud Control Plan and Whistleblower Program

Jakarta

121

October 11- 12

RESPINA Respiratory Care; Journey to the Future

Jakarta

122

October 17- 18

Human Resources Information System Application Admin

Jakarta

123

October 17- 18

Peningkatan Kualitas Produk Dengan Quality Control dan Quality Assurance

Jakarta

124

October 17- 18

I.T.I.L Intermediate Operational Support and Analysis (OSA)

Jakarta

125

October 21- 22

Darya-Varia Experience Small Camp Batch 1 for District Manager

Jakarta

126

October 21- 23


Jakarta

127

October 22

Seminar Proses Pengolahan Powder Untuk Industri Farmasi

Jakarta

128

October 22- 23

Annual Process Improvement Symposium and Workshop Jakarta 2013

Tangerang

129

October 22- 23

Record Management

Jakarta

130

October 22- 24

Matrice Formulation School

Shanghai

131

October 23- 25

Design for The Big; User- Centric Innovation and Strategy

Jakarta

132

October 24

Keep Your Quality Under Control

Jakarta

133

October 24

The Company of Innovation

Jakarta

134

October 24- 25

Darya- Varia Experience Small Camp Batch for District Manager Batch 2

Jakarta

135

October 28- 29

Enterprise Risk Management Concept and Implementation

Jakarta

136

October 28- 29

Internal Audit Step by Step Guidline for Auditor

Jakarta

137

October 28- 29

Sosialisasi API Screening

Jakarta

138

October 28- 29

Value Stream Mapping

Jakarta

139

October 29- 30

Crucial Conversation

Jakarta

140

October 29- 31

Project Management

Jakarta

141

October 30- 31

Time Management

Jakarta

142

October 30

Advanced Solutions for Pharmaceutcal Production and Laboratory

Jakarta

143

November 6- 8

QMS04-1 ISO 9001: 2008 Series QMS Internal Auditor with Simulation and Accelerated Learning Method

Jakarta

144

November 6- 8

FGD Juklak dan Juknis Paten bagi Para Pemangku Kepentingan di Bidang HKI

Tangerang

145

November 7

Kesiapan Industri Farmasi Menghadapi Jaminan Kesehatan Nasional dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Solo

146

November 7

Coating Technology

Jakarta

70



Corporate Profile

No 147


Tanggal Date November 7- 8


Financial Review

Topik Program

Other Information

Tempat Venue

System and Anticipative Thinking

Jakarta

148

November 7- 8

Business Contiunity Training

Jakarta

149

November 7- 14

Basic HPLC and Troubleshooting

Bogor

150

November 7- 8

Darya- Varia Experience Small Camp Batch for District Manager Batch 3

Jakarta

151

November 8

Austar Product

Jakarta

152

November 8- 9

The 3rd Annual Scientific Meeting of Indonesian Burn and Wound Healing Society

Jakarta

153

November 9 - February 9

Business Communication

Jakarta

154

November 11- 13


Jakarta

155

November 13

Intermediate GMP Seminar on Vendor Qualification

Jakarta

156

November 13

Vendor Qualification

Jakarta

157

November 13- 14

Workshop Nasional Sistem Jaminan Halal

Jakarta

158

November 13- 15

Effective Cost Management

Jakarta

159

November 15- 16

ICS, IA Team Building, BERSATU Corporate Value Cascading, Ayo Gerak and Ayo Makan Sehat Programe Implementation

Sukabumi

160

November 16- 23

Basics Supply Chain Management

Bogor

161

November 18- 20

Darya-Varia Experience Small Camp Batch 13

Jakarta

162

November 19

Choosing Disinfectants According to Regulatory Requirements

Bandung

163

November 19- 21

Applied Marketing Research

Jakarta

164

November 21- 22

Prosedur Export Import

Jakarta

165

November 21- 22

Financial Modeling; Fundamental and Sensitivity and Scenario Analysis Tools

Jakarta

166

November 20- 22

Business Analysis Foundation

Jakarta

167

November 26- 28

Inventory Management

Jakarta

168

December 2- 3

Finance for Non Finance

Bogor

169

December 3

How to Save Billions; an Introduction to Internal Communication (IC) Governance

Jakarta

170

December 4- 5

Crucial Conversation

Jakarta

171

December 4- 5

Workshop Web Content and Social Media Strategy

Bandung

172

December 4- 5

Airscrew Compressor Knowledge

Jakarta, Indonesia

173

December 5- 6

Understanding and Implementing ISO 14001 : 2004

Jakarta

174

December 9- 11

Microsoft Office 2010 Advance: Excel 2010 & Power Point 2010

Jakarta

175

December 10

Microsoft Power Pivot

Jakarta

176

December 13- 14

Certification Organization Development Specialist

Jakarta

177

December 13

Seminar Sehari Preventive maintenance di Industri Farmasi

Tangerang

178

December 14- 15

Public Speaking

Jakarta

179

December 16- 18

Advanced Business Process Management

Jakarta

180

December 16

Designing Standard Operating Procedures

Jakarta

181

December 17- 19

Effective Supervisory

Jakarta

182

December 18- 19

Finance Modeling for Financial Statement and Investment Analysis

Jakarta


71


SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI Information and Communication Systems

Kami terus melanjutkan upaya kami dalam meningkatkan keunggulan operasional dengan meningkatkan penggunaan teknologi informasi. Dengan pendekatan dua arah untuk menjaga konsistensi pengiriman layanan yang berkualitas dan perluasan pelayanan Information Technology (IT) untuk divisi “Enabler”, Departemen Information & Communication Services (ICS) melangkah maju dengan program aplikasi penting dan integrasi hardware di berbagai divisi di Darya-Varia.

We continued our thrust to improve operational excellence through enhanced use of information technology. Through a twopronged approach of maintaining consistent delivery of quality service and expansion of IT support to “Enabler” divisions, the Information and Communication Services (ICS) Department has moved ahead with major application and hardware integration programs in the various divisions in Darya-Varia.

Proyek yang menjadi sorotan di tahun 2013: Proyek EXACT Manufacturing Resource Planning (EXACT-MRP) untuk Pabrik Darya-Varia di Gunung Putri. Melalui modul ini, Perseroan telah memperoleh kemampuan baru dalam mengelola tingkat persediaan, mengendalikan biaya dan mengotomatisasi proses internal sourcing; Import Tracking System yang memungkinkan proses pengendalian pembelian bahan baku impor secara lebih menyeluruh dan mudah; Tata Kelola Informasi Perusahaan dan Proyek Data Warehousing, yang jika telah rampung, akan memberikan landasan penting untuk integrasi data dan analisis bagi para perencana dan pengambil keputusan; dan, sistem manajemen proyek yang menyediakan akses informasi secara online kepada semua partisipan.

Notable in 2013 were the following projects: EXACT Manufacturing Resource Planning (EXACT-MRP) Project for the Darya-Varia Plant in Gunung Putri. Through this module, the Company has gained new capability in managing inventory levels, controlling costs and automating the internal sourcing process; Import Tracking System that allows for more complete and easier management of imported material purchases; Enterprise Information Governance and Data Warehousing Project which, when completed, will provide an essential foundation for data integration and analytics for planners and decision makers; and, a Project management system that provides all project participants access to relevant information on-line.

Tata Kelola Teknologi Informasi Langkah-langkah telah diambil untuk menempatkan operasional ICS ke dalam tujuan strategis Perseroan secara keseluruhan. Dalam hal Tata Kelola IT, ICS diselaraskan dengan tujuan bisnis dan rencana jangka panjang Perseroan.

Information Technology (IT) Governance Steps were taken to further situate ICS operations within the overall Company strategic objectives. In terms of IT Governance, ICS were aligned with business directions and merged with the long range corporate plans of the Company.

72


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Selain itu, sebagai bagian dari kelanjutan Rencana Bisnis Perseroan secara keseluruhan, Departemen ICS telah meningkatkan IT Disaster Recovery Program untuk mengelola risiko dan membantu membangun pertahanan sistem di lingkup Perseroan.

Moreover, as part of the overall Company Business Continuity Plan, the ICS Department has enhanced the IT Disaster Recovery Program to manage risk and help build resilience throughout the Company.

Langkah ke Depan ICS akan melanjutkan upayanya untuk meningkatkan manajemen informasi dengan membangun kapasitas software, hardware dan brainware. Kami akan terus memperkuat keamanan informasi dan selanjutnya akan mengembangkan kemampuan manajemen krisis Perseroan.

Looking Forward ICS will maintain its direction to enhance information management by building capacity in software, hardware and brainware. We shall continue strengthening information security and will further develop our capabilities in crisis management.


73

74


Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance


75

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Corporate Governance Report

Tinjauan umum Darya-Varia menerapkan standar tata kelola perusahaan yang sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik meliputi akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan, keterbukaan dan transparansi. Perilaku karyawan diatur oleh nilai-nilai inti Perseroan yaitu BERSATU dan Kebijakan Perilaku Bisnis (Code of Business Conduct) yang ditandatangani oleh Direktur dan Manajer setiap tahun, untuk menegaskan kembali pemahaman dan komitmen terhadap prinsip-prinsip operasional Perseroan.

Overview Darya-Varia applies governance standards aligned with the Company’s Articles of Association, prevailing regulations and with the GCG principles of accountability, responsibility, fairness, openness and transparency. Personal conduct is guided by the Company’s BERSATU Core Values and the Policy on Code of Business Conduct signed by Directors and Managers on an annual basis, to reaffirm both understanding of and commitment to best operating principles.

Di tahun 2013, Perseroan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat tata kelola perusahaan tidak hanya sebagai cara untuk mematuhi peraturan, akan tetapi sebagai cara untuk mengokohkan arah pertumbuhan yang berkelanjutan dengan memperkuat Audit Internal dan Manajemen Risiko, khususnya dalam memformulasikan kebijakan Manajemen Krisis.

In 2013, the Company took steps to strengthen governance not only as a means to comply with regulation, but as a means to establish a sustainable growth course by strengthening Internal Audit and Risk Management, especially in formulating a Crisis Management Roadmap.

Darya-Varia memenuhi berbagai standar baik nasional maupun internasional untuk menjaga kepercayaan dari industri farmasi di Indonesia dengan memperoleh sertifikat: ASEAN Good Manufacturing Practices dan Cara Pembuatan Obat yang Baik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Indonesia.

Darya-Varia follows numerous national and international standards to maintain its position of trust within the Indonesian pharmaceutical industry: ASEAN Good Manufacturing Practices and the National Agency of Drug and Food Control (NADFC) GMP.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Pada 4 Juni 2013, Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang dihadiri oleh para pemegang saham atau kuasanya, yang mewakili 92,79% saham Perseroan. Keputusan yang diambil dalam RUPST tersebut adalah sebagai berikut:

Annual General Meeting of Shareholders On 4 June 2013, the Company held its Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), which was attended by shareholders, or their proxies representing 92.79% of the company’s shares. Decisions made are as follows:

76


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

1. Menyetujui serta mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan mengenai kegiatan usaha dan kinerja keuangan Perseroan serta Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak Perseroan.

1. Approved and ratified the Annual Report of the Company regarding the business activities and financial performance of the Company for the financial year ended December 31, 2012; and approved and ratified the Company’s Annual Report and the Consolidated Financial Statements for the financial year ended December 31, 2012. Including provision of release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors relating to their corporate actions and to the Board of Commissioners for their control measures during the financial year 2012, provided that such actions are reflected in the Annual Report and Consolidated Financial Statements of the Company and its subsidiaries.

2. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2012 sebagai berikut: a. Sejumlah Rp38.640.000.000 dibagikan sebagai Dividen Tunai untuk 1.120.000.000 saham atau Rp34,50 per saham; b. Sejumlah Rp11.000.000.000 ditetapkan sebagai tambahan Dana Cadangan;

2. Approved the allocation of the net income for financial year ended December 31, 2012 as follows: a. Amount of Rp38,640,000,000 to be distributed as Cash Dividend for 1,120,000,000 shares, or Rp34.50 per share; b. Amount of Rp11,000,000,000 to be set aside as addition to the Reserve Fund that the Company is legally required to maintain;


77


c. Sisanya sejumlah Rp99.269.089.000 dicatat sebagai Saldo Laba; d. Memberi wewenang kepada Direksi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan pembayaran Dividen dan penambahan Dana Cadangan; e. Jadwal pembagian dividen sebagai berikut: • Pengumuman hasil RUPS di Bursa Efek Indonesia (BEI): Rabu, 5 Juni 2013 • Cum Dividen untuk Pasar Regular dan Negosiasi: Selasa, 25 Juni 2013 • Ex Dividen untuk Pasar Regular dan Negosiasi: Rabu, 26 Juni 2013 • Cum Dividen untuk Pasar Tunai: Jumat, 28 Juni 2013 • Tanggal Pencatatan Dividen: Jumat, 28 Juni 2013 • Ex Dividen untuk Pasar Tunai: Senin, 1 Juli 2013 • Pembayaran Dividen Tunai: Jumat, 12 Juli 2013

c. The balance of Rp99,269,089,000 to be recorded as Retained Earnings; d. To authorize the Company’s Board of Directors to perform and take all necessary actions in connection with the Cash Dividend payment and additional Reserved Fund; e. Schedule for dividend payment is as follows: • Announcement of AGMS result in the Indonesia Stock Exchange (IDX): Wednesday, 5 June 2013 • Cum Dividend for Regular and Negotiation Market: Tuesday, 25 June 2013 • Ex Dividend for Regular and Negotiation Market: Wednesday, 26 June 2013 • Cum Dividend for Cash Market: Friday, 28 June 2013 • Dividend Recording Date: Friday, 28 June 2013 • Ex Dividend for Cash Market: Monday, 1 July 2013 • Payment of Cash Dividend: Friday, 12 July 2013

3. Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi Perseroan: a. Mengangkat kembali Bapak Charles Robert Bernabe Davis sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan, efektif untuk waktu lima tahun terhitung sejak tanggal ditutupnya RUPST ini sampai ditutupnya RUPST yang kelima; b. Menerima pengunduran diri Bapak Romeo Laranjo Bato dan Bapak Reynaldo Lansang Davadilla, keduanya adalah Direktur Perseroan, berlaku efektif sejak penutupan Rapat ini dan memberikan pelepasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada mereka dari tugas korporasi selama masa jabatan mereka sejauh tindakan ini tercantum di dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan entitas anak.

3. To approve the change of Board of Directors composition: a. to re-appoint Mr. Charles Robert Bernabe Davis as Vice President Director of the Company, effective from the close of this Meeting to the close of the fifth Annual General Meeting of Shareholders henceforth, or five years from now; b. to accept the resignation of Mr. Romeo Laranjo Bato and Mr. Reynaldo Lansang Davadilla, both Directors of the Company, effective from the close of this Meeting and release and discharge them (acquit et de charge) from their corporate actions during their respective tenures so long as such actions are reflected in the Annual Reports and Consolidated Financial Statements of the Company and its subsidiaries.

Dengan demikian susunan selengkapnya dari Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Accordingly, the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors is as follows:

Presiden Komisaris : Jocelyn Campos Hess Wakil Presiden Komisaris & Komisaris Independen : Sunarto Prawirosujanto Komisaris : Clinton Andrew Campos Hess Komisaris : Mariano John Lim Tan, Jr. Komisaris : Manuel Paras Engwa Komisaris Independen : Laksamana Madya (Purn.) Soedibyo Rahardjo Komisaris Independen : Sonny Kalona Presiden Direktur : Eric Albert Gotuaco Wakil Presiden Direktur : Charles Robert B. Davis

President Commissioner : Jocelyn Campos Hess President Commissioner & Independent Commissioner : Sunarto Prawirosujanto Commissioner : Clinton Andrew Campos Hess Commissioner : Mariano John Lim Tan, Jr. Commissioner : Manuel Paras Engwa Independent Commissioner : Laksamana Madya (Purn.) Soedibyo Rahardjo Independent Commissioner : Sonny Kalona President Director : Eric Albert Gotuaco Vice President Director : Charles Robert B. Davis

78


Corporate Profile

Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur



: Benjamin Wang Yap : Carlos Olivares Nava : Marlia Hayati Goestam : Angelito Celso Corsame Racho, Jr. : Joseph Raymond Acuna Hilay : Yustina Endang Setyowati : Frida Oktaria Chalid


Director Director Director Director Director Director Director

Financial Review

Other Information

: Benjamin Wang Yap : Carlos Olivares Nava : Marlia Hayati Goestam : Angelito Celso Corsame Racho, Jr. : Joseph Raymond Acuna Hilay : Yustina Endang Setyowati : Frida Oktaria Chalid

RUPST ini juga memberi kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaporkan perubahan susunan Direksi Perseroan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, mendaftarkannya pada Daftar Perusahaan dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sebagaimana disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

The meeting authorized Company’s Directors to report the changes in the Company’s Board of Directors composition to the Minister of Law and Human Rights, to register their names in the Company’s List and to take necessary actions as required by prevailing regulations.

4. Menyetujui pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan remunerasi Direksi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 sampai dengan diubah berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Perseroan.

4. Authorized the Board of Commissioners to determine the remuneration of the Board of Directors for financial year ending on December 31, 2013 and until such time as may likewise be amended by another Board of Commissioners’ resolution. 5. To give authority and proxy to the Board of Directors of the Company to:

5. Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk:


79


(i) Menunjuk Akuntan Publik Independen yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Bapepam-LK), untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; dan (ii) Menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik Independen tersebut dan persyaratan lainnya.

(i) Appoint an Independent Public Accountant which is listed in Financial Services Authority/OJK (formerly Bapepam LK), to conduct an audit on the Company’s Financial Report for the financial year ending on December 31, 2013; and (ii) Determine the honorarium of the Independent Public Accountant and other requirements.

Struktur Tata Kelola Rapat Umum Pemegang Saham, baik Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPSLB) adalah badan-badan pengambil keputusan tertinggi Perseroan, yang tugas utamanya selain melakukan amandemen Anggaran Dasar Perseroan,menyetujui pembagian dividen dan memutuskan tindakan-tindakan korporasi yang penting, juga menunjuk dan membebastugaskan anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Governance Structure The General Meeting of Shareholders, both an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) are the highest decision making bodies of the Company, whose main duties, in addition to making amendments to the Articles of Association, approving dividends and deciding on major corporate actions, are to appoint and remove members of the Board of Commissioners (BoC) and Board of Directors (BoD).

Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah badan pengawas, yang ditunjuk oleh RUPS untuk mengawasi kegiatan Direksi, memberikan arahan pada Direksi dan memberi persetujuan pada keputusan tertentu sebagaimana ditentukan di dalam Anggaran Dasar Perseroan dan sebagaimana yang didelegasikan kepada Dewan Komisaris oleh RUPS. Peran dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris

Board of Commissioners The BoC is a supervisory body, appointed by the GMS to monitor BoD action, to provide guidance to the BoD and to give approvals for certain actions stipulated in the Articles of Association of the Company and as delegated to the BoC by the GMS. Specific roles and responsibilities for BoC members are detailed in the Company’s Articles of Association, Limited Liability law No. 40 of

80


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

dijelaskan di Anggaran Dasar Perseroan, UU mengenai Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 dan Peraturan OJK serta peraturanperaturan terkait lainnya. Setiap tahun Dewan Komisaris memeriksa dan menyetujui Rencana Strategis dan Anggaran Perseroan.

2007 and in OJK and other regulations. On an annual basis, the BoC reviews and approves the annual Strategic Plan and Budget.

Program Kerja tahun 2013 1) Mengkaji Rencana Strategis dan Anggaran tahunan. 2) Mengkaji Laporan Komite Audit

2013 Work Program 1) Reviewed annual Strategic Plan and Budget 2) Reviewed Audit Committee Reports

Susunan Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Jocelyn Campos Hess Wakil Presiden Komisaris & Komisaris Independen : Sunarto Prwirosujanto Komisaris : Clinton Andrew Campos Hess Komisaris : Mariano John Lim Tan, Jr. Komisaris : Manuel Paras Engwa Komisaris Independen : Laksamana Madya (Purn.) Soedibyo Rahardjo Komisaris Independen : Sonny Kalona

BoC Composition President Commissioner : Jocelyn Campos Hess Vice President Commissioner & Independent Commissioner : Sunarto Prawirosujanto Commissioner : Clinton Andrew Campos Hess Commissioner : Mariano John Lim Tan, Jr. Commissioner : Manuel Paras Engwa Independent Commissioner : Laksamana Madya (Purn.) Soedibyo Rahardjo Independent Commissioner : Sonny Kalona

Dua orang anggota Dewan Komisaris memiliki hubungan keluarga satu sama lain dan dengan afiliasi Perseroan. Jocelyn Campos Hess adalah keluarga dekat dari Clinton Andrew Campos Hess, dan keduanya adalah anggota dewan di Unilab, afiliasi Perseroan.

Two members of the Board of Commissioners have affiliations with each other and with an affiliate of the Company. Ms. Jocelyn Campos Hess is a close family member of Mr. Clinton Andrew Campos Hess, and both are board members of Unilab, an affiliate of the Company.

Komisaris Independen Independen didefinisikan sebagai tidak adanya hubungan keuangan, keluarga, bisnis (termasuk kepemilikan saham) dengan anggota lain dari Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham mayoritas. Dari tujuh anggota Dewan Komisaris, tiga diantaranya adalah Komisaris Independen, dimana hal ini sesuai dengan peraturan OJK.

Independent Commissioners Independence is defined as having no financial, family, business relations (including stock holdings) with other members of the BoC, the BoD or the majority shareholder. Out of the seven members of the Company’s BoC, three are Independent Commissioners, in compliance with OJK regulation.

Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan bila diperlukan dan dilaksanakan paling sedikit satu tahun sekali. Pokok-pokok pembahasan diputuskan oleh Komisaris dari usulan yang diajukan Direksi.

BoC Meetings BoC meetings are held as needed and at least once a year. Agenda items are decided by Commissioners and by suggestion of the BoD.

Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 2013, dihadiri dan diwakilkan oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Selama Rapat, Direksi memberi laporan pada Komisaris mengenai kemajuan bisnis di kuartal pertama 2013 dan Dewan Komisaris menetapkan penunjukan Bapak Sonny Kalona sebagai Wakil

BoC meeting was held on 4th June 2013, attended and represented by all members of BoC. During the meeting, the BoD updated the BoC on the progress of business for the 1st quarter of 2013 and the BoC resolved the appointment of Mr. Sonny Kalona as Vice Chairman of Audit Committee, and approved the


81


Ketua Komite Audit, dan menyetujui penjualan lahan Perseroan seluas kurang lebih 857m2 di Cicadas, Bogor serta pembelian lahan seluas kurang lebih 388m2 di dekat pabrik milik Perseroan di Cicadas, Bogor.

sale of approximately 857sqm of Company land in Cicadas, Bogor as well as the purchase of approximately 388sqm land near the Company’s factory in Cicadas, Bogor.

Direksi Direksi bertanggung jawab pada pengelolaan Perseroan seharihari, memastikan bahwa Perseroan berjalan secara efektif dan mengelola sistem secara professional termasuk pengawasan internal, sumber daya manusia, manajemen keuangan, hukum, manajemen risiko, kepatuhan dan lainnya. Untuk melaksanakan kebijakan dan keputusan dalam mencapai tujuan strategis dan operasional, Direksi dibantu dan bekerjasama dengan Manajemen Komite dan para eksekutif utama Perseroan. Kinerja Direksi dievaluasi pada bulan November setiap tahun dengan mekanisme penilaian yang sama dengan para karyawan. Direksi juga bertanggung jawab dalam mempersiapkan Rencana Strategis dan Anggaran Tahunan, serta memastikan langkahlangkah pelaksanaan untuk mencapai tujuan-tujuan Perseroan.

Board of Directors The BoD is responsible for the day-to-day management of the Company, ensuring that the Company has in place effective and professionally managed systems including those of internal control, human resources, financial management, legal, risk management, compliance and others. To implement policy and decision to achieve strategic and operational objectives, the BoD is assisted by and works closely with the Management Committee and Company’s key executives. The performance of members of Board of Directors is assessed in November every year with the same mechanism as employees performance review. BoD is also responsible for preparing the Annual Strategic Plan and Budget, as well as for ensuring implementation measures to achieve corporate objectives.

Susunan Direksi Direksi di tunjuk oleh RUPS untuk masa jabatan lima (5) tahun, tanpa membatasi RUPS untuk membebastugaskan kapan saja.

Board of Directors Composition Directors are appointed by a GMS to serve for a period of five (5) years, without limiting the GMS to dismiss at any time.

Sesuai dengan RUPST pada 4 Juni 2013, susunan Direksi adalah sebagai berikut:

As of the AGMS in June 4, 2013, the composition of the BoD is as follows:

Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur

President Director Vice President Director Director Director Director Director Director Director Director

: Eric Albert Gotuaco : Charles Robert B. Davis : Benjamin Wang Yap : Carlos Olivares Nava : Marlia Hayati Goestam : Angelito Celso Corsame Racho, Jr. : Joseph Raymond Acuna Hilay : Yustina Endang Setyowati : Frida Oktaria Chalid

Rapat Direksi Rapat Direksi dilengkapi oleh Rapat Management Committee (Mancom) untuk membahas persoalan-persoalan kinerja, menganalisa hasil-hasil, membahas masalah yang ada dan membuat strategi baru. Perkembangan bisnis dibahas dengan para Manajer dua kali dalam satu tahun melalui Key Personnel Meetings dan kemudian disampaikan lebih lanjut kepada

82


: Eric Albert Gotuaco : Charles Robert B. Davis : Benjamin Wang Yap : Carlos Olivares Nava : Marlia Hayati Goestam : Angelito Celso Corsame Racho, Jr. : Joseph Raymond Acuna Hilay : Yustina Endang Setyowati : Frida Oktaria Chalid

Board of Directors Meetings BoD Meetings are supplemented by Management Committee (Mancom) Meetings that discuss performance issues, analyze results to date, deal with existing problems and draw up new strategies. The state of the business is discussed with Managers twice a year through the Key Personnel Meetings and cascaded further down to Supervisors through the bi-annual Open Forums.


Corporate Profile



Financial Review

Other Information

Supervisor melalui Forum Terbuka (Open Forum) yang diadakan dua kali dalam satu tahun. Rapat Management Committee telah dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh) kali di tahun 2013 dengan kehadiran rata-rata anggota 76%.

There were 10 (ten) Management Committee Meetings held in 2013 with an average attendance of 76% of its members.

Pelatihan Direksi Para anggota Direksi secara berkala menghadiri program seminar dan pelatihan khusus untuk tetap up-to-date di sejumlah bidang. Sebagai tambahan briefing regular mengenai pasar, teknologi, ekonomi dan industri, pada 2013, enam (6) orang Direktur menghadiri 11 seminar dengan perincian sebagai berikut:

Board of Directors Training Members of the Board of Directors periodically attend specialized seminars and training programs to remain up-to-date in a number of areas. In addition to regular briefings on market, technological, economic and industry events, in 2013, six (6) Directors attended 11 seminars with details below:

Daftar Pelatihan Direksi di Tahun 2013 No

Directors Programs List in 2013

Nama Name

Tanggal Date

1

Frida O. Chalid

23-24 Maret

2

Frida O. Chalid

28 Maret

Topik Program

Tempat Place

Legal Risk Asia 2013

Jakarta

The 3rd CSR Indonesian Summit 2013

Jakarta

3

Charles Robert B. Davis

20-21 Mei


Jakarta

4

Frida O. Chalid

20- 21 Mei


Jakarta

5

Angelito Celso Corsame Racho, Jr.

20- 21 Mei


Jakarta

6


20- 21 Mei


Jakarta

7

Bhanuwati Citarasmi

20- 21 Mei


Jakarta

8

Joseph Raymond Hilay

20- 21 Mei


Jakarta

9

Frida O. Chalid

3- 4 Juli

Corporate Action - Advance Level

Jakarta

10

Frida O. Chalid

29- 30 Juli

Advanced Internal Communication Management

11

Bhanuwati Citarasmi

22 Oktober

Managing Mobile Employees in a Changing Environment

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Dewan Komisaris ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Singapore Jakarta

Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration Remuneration of the BoC was determined at the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), in line with the Articles of Association.

Tidak ada perubahan pada remunerasi Dewan Komisaris yaitu sebesar USD 30.000 per tahun untuk setiap anggota Dewan Komisaris sejak keputusan para pemegang saham pada RUPST tanggal 19 Mei 2011.

There was no change to the BoC remuneration of USD 30,000 per annum per BoC member as of shareholders resolution in the AGMS of 19 May 2011.

RUPST memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan remunerasi Direksi. Di 2013, Dewan Komisaris memutuskan remunerasi tahunan untuk Direksi sebesar maksimal Rp15,6 miliar.

The AGMS gave authority to the BoC to determine the remuneration of BoD. In 2013, the BoC set the total annual remuneration of the BoD at a maximum of Rp15.6 billion.


83


Komite Audit Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan. Untuk mencapai tujuannya, Komite Audit mengkaji laporan keuangan, pelaksanaan audit internal dan manajemen risiko di Perseroan serta memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan-peraturan pasar modal. Anggota Komite Audit ditunjuk berdasarkan keputusan Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan Bapepam No. IX.I.5 dan Piagam Audit Komite untuk jangka waktu lima (5) tahun, jangka waktu yang sama dengan Dewan Komisaris.

Audit Committee The Audit Committee assists the BOC in carrying out its oversight duties. In achieving its objectives, the Audit Committee reviewed the financial statements, internal audit and risk management implementations in the Company, as well as ensured the Company’s compliance to capital market regulations. Members of the Audit Committee are appointed based on BoC resolution in accordance with the Bapepam-LKRegulation No. IX.I.5 and the Audit Committee Charter for a five (5) year period, matching with that of the BoC.

Susunan Komite Audit Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite Audit terdiri dari 2 (dua) Komisaris Independen dan 2 (dua) pihak independen yang berasal dari luar Perseroan, dimana masing-masing pihak tidak memiliki hubungan apapun yang dapat mempengaruhi pememberian penilaian yang independen sebagai anggota Komite Audit.

Audit Committee Composition Conforming to the Audit Committee Charter, the Audit Committee is comprised of 2 (two) Independent Commissioners and 2 (two) Independent parties from outside the Company, each of whom are free from any relationship which would interfere with the exercise of his independent judgment as a member of the Audit Committee.

Di 2013, keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Sunarto Prawirosujanto, Komisaris Independen, (Ketua) 2. Sonny Kalona, Komisaris Independen (Wakil Ketua) 3. Oscar E. Carag (Anggota) 4. Gilbert V. Aguillon (Anggota)

In 2013, the membership of the Audit Committee is as follows: 1. Sunarto Prawirosujanto, Independent Commissioner, (Chairman) 2. Sonny Kalona (Vice Chairman), Independent Commissioner 3. Oscar E. Carag (Member). 4. Gilbert V. Aguillon (Member)

Profil para anggota Komite Audit dicantumkan di bagian Profil Komite Audit.

Profiles of Audit Committee members can be found in Audit Committee Profile’s section.

Pada 2013, Komite Audit melakukan dua kali rapat pada 27 Februari dan 24 Oktober 2013.

In 2013, the Audit Committee held two meetings on February 27 and October 24, 2013.

Sekretaris Perusahaan Frida O. Chalid menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 20 Januari 2011 seperti yang dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia. Frida O. Chalid juga menjabat sebagai anggota Direksi. Profil beliau secara detil tercantum di bagian Profil Direksi.

Corporate Secretary Frida O. Chalid has been the Corporate Secretary since January 20, 2011 as notified to the Indonesian Stock Exchange. Frida O. Chalid is also a member of the Board of Directors. Her profile is detailed in Boar of Directors Profile’s section.

Peran Sekretaris Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa semua laporan wajib diserahkan kepada BEI dan OJK serta memberikan informasi yang ditentukan oleh peraturan pasar modal, memonitor peraturan-peraturan baru di pasar modal dan memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan tersebut.

The role of the Corporate Secretary is to ensure all mandatory reports to IDX and OJK are submitted as well as disclosure required by capital market regulations, monitor new regulations in capital market and ensure the Company’s compliance thereof.

84


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Audit Internal Unit Audit Internal Darya-Varia adalah unit independen yang memberi laporan kepada Komite Audit, dan secara administratif bertanggung jawab kepada Wakil Presiden Direktur dan Presiden Direktur. Dengan jumlah staf sebanyak 5 orang, unit ini memperluas operasionalnya dan menambah jumlah staf menjadi 8 orang pada 2013. Seluruh staf secara berkala termasuk di tahun 2013 mengikuti kursus dan seminar untuk meningkatkan kemampuan.

Internal Audit Darya-Varia’s Internal Audit unit is an independent unit reporting to the Audit Committee, and administratively to the Vice President Director and the President Director. With a staff of 5 personnel, the unit expanded the scope of its operations in 2013 to 8 personnel. All staffs regularly undertake skills improvement courses and seminars including in 2013.

Tugas utama Audit Internal berpedoman pada Piagam Audit Internal, yang direvisi terakhir pada tahun 2009, adalah untuk menentukan apakah manajemen risiko, pengawasan internal dan proses tata kelola Perseroan seperti yang telah direncanakan dan diterapkan oleh manajemen secara tepat dan berfungsi dengan baik. Secara spesifik Audit Internal memastikan bahwa:

The principal responsibilities of Internal Audit as guided by the Internal Audit Charter, last revised in 2009, are to determine whether the Company’s risk management, internal control and governance processes as designed and presented by management are adequate and functioning. Specifically Internal Audit ascertains that:

a. Resiko telah diidentifikasi dan dikelola dengan baik; b. Proses pengawasan internal berjalan dengan efektif dan dikaji ulang untuk perbaikan yang berkelanjutan; c. Informasi penting mengenai keuangan, pengelolaan dan operasional akurat, bisa dipercaya dan dilaporkan tepat waktu; d. Pegawai, direktur, karyawan dan para kontraktor tunduk pada kebijakan internal, standar, prosedur, dan hukum yang berlaku, peraturan dan standar tata kelola Perseroan; e. Pelanggaran, tindakan kriminal dan kelalaian atau penghilangan akan diidentifikasi, diselidiki dan ditindak; dan f. Permasalahan yang terkait peraturan dan hukum yang berdampak signifikan terhadap Perseroan diidentifikasi dan diselesaikan secara tepat.

a. Risks are appropriately identified and managed; b. Internal control processes are effective and reviewed for continuous improvement; c. Significant financial, managerial and operating information is accurate, reliable and reported in a timely manner; d. Officers, directors, employees and contractors comply with internal policies, standards, procedures, and applicable laws, regulation and governance standards; e. Fraudulent, criminal and grossly negligent actions or omissions are identified, investigated and resolved; and f. Significant legal or regulatory issues affecting the Company are recognized and addressed appropriately.

Ketua Audit Internal Setyo Dumadi, Certified Internal Audit (CIA), adalah Ketua Departemen Audit Internal dan ditugasi untuk mengelola semua kegiatan audit dan untuk membuat rencana audit serta berkonsultasi dengan Komite Audit. Ketua Audit Internal juga bertanggung jawab untuk menyediakan laporan audit dan menindaklanjuti laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

Internal Audit Head Setyo Dumadi, CIA, is the Head of the Internal Audit Department and is tasked with managing all audit activities and for setting the audit plan in consultation with the Audit Committee. The Head of Internal Audit is also responsible for providing both audit and follow up reports to the BoD and the BoC, through the Audit Committee.

Profil Ketua Audit Internal Setyo Dumadi ditunjuk sebagai Ketua Audit Internal pada tahun 2010. Beliau bergabung dengan Darya-Varia di tahun 2004 sebagai Auditor Internal Senior. Sebelumnya beliau adalah

Profile of Head of Internal Audit Mr. Setyo Dumadi was appointed Head of Internal Audit in 2010. He joined Darya-Varia in 2004 as Senior Internal Auditor. Previously, he was Senior Internal Auditor at PT Eterindo Wahanatama Tbk


85


Auditor Internal Senior pada PT Eterindo Wahanatama Tbk dan memulai karirnya pada akuntan publik terdaftar Armen Budiman & Abubakar, sebagai auditor. Setyo Dumadi memperoleh gelar sarjana di bidang akunting dari Universitas Pancasila di tahun 1999, dan menyelesaikan sejumlah seminar dan pelatihan di bidang manajemen resiko dan audit.

and began his career at registered public accountants Armen Budiman & Abubakar, as an auditor. Mr. Setyo graduated with a Bachelor Degree in Accounting from Pancasila University in 1999, and has completed numerous seminars and workshops in the area of risk management and auditing.

Audit Eksternal Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja, anggota dari Earnst & Young Global (EY), ditunjuk untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan dan entitas anak untuk tahun buku 2013. EY terdaftar di OJK (dahulu BAPEPAM-LK) sebagai Akuntan Publik.

External Audit Public Accountant Purwantono, Suherman and Surja, member of Earnst & Young Global (EY), is appointed to audit the financial statement of the Company and its subsidiaries for financial year 2013. EY is registered in OJK (previously BAPEPAM-LK) as a Public Accountant.

EY tidak memberikan layanan jasa lainnya kepada PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.

EY did not provide any other consulting services to PT Darya-Varia laboratoria Tbk.

Berikut adalah daftar akuntan publik yang telah melakukan audit laporan keuangan konsolidasian dan audit laporan keuangan entitas anak beserta biaya audit selama dua tahun terkahir:

The following table list public accounting which audited the Company’s consolidated financial statements and the subsidiaries financial statements as well as the audit fee during the last two years:

Kantor Akuntan Publik Public Accounting Firm

Tahun Kerja Financial Year

Biaya (Rp Jutaan) Cost (Rp Million)

Purwantono, Suherman and Surja

2013

Rp1,571

Purwantono, Suherman and Surja

2012

Rp1,196

Manajemen Risiko Di tahun 2013, Darya-Varia menyelesaikan Program Enterprise & Operation Risk Management yang sebelumnya menjadi tanggung jawab Audit Internal yang kemudian dialihkan ke Departemen Manajemen Risiko (di bawah Divisi Keuangan) yang baru dibentuk. Sebagai tambahan, Perseroan memperbaharui Kerangka kerja dan Manual ERM, mensosialisasikan prosedur yang baru ke seluruh unit terkait.

Risk Management In 2013, Darya-Varia completed the Enterprise & Operation Risk Management Program with a hand-over from Internal Audit to the newly established Risk Management Department (under the Finance Division). In addition, the Company updated the ERM Framework and Manual, socializing the new procedures across relevant units.

Manajemen tetap berkomitmen untuk terus menerus memperbaiki tingkat efisiensi operasional dan menemukan cara yang inovatif untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas tanpa meningkatkan risiko di luar batas yang bisa diterima.

Management remains committed to continuously improving operational efficiency and finding innovative ways of providing quality products without raising risks beyond acceptable levels.

Lebih jauh, Perseroan telah memulai proses pembentukan Busines Continuity Management Process yang lengkap, yang melibatkan Emergency Response, Crisis Management dan Disaster Recovery protocols, dengan departemen ICS sebagai penyedia TI agar setiap masalah dapat dinilai melalui berbagai skenario.

Further, the Company began establishing a comprehensive Business Continuity Management process, involving Emergency Response, Crisis Management and Disaster Recovery protocols, with the ICS department providing an IT backbone to meet threats assessed through various scenarios.

86


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Kerangka kerja Manajemen Risiko Darya-Varia menjadi tanggung jawab Wakil Presiden Direktur sebagai Ketua Risk Officer, dengan Direksi sebagai pengawas pelaksanaan manajemen risiko. Mekanisme penilaian dari pelaksanaan manajemen risiko merupakan tanggung jawab pemilik bisnis.

Darya-Varia’s Risk Management Framework is the responsibility of the Vice President Director as Chief Risk Officer, with the BoD overseeing the risk management implementation. Assessment of implementation of risk management mechanisms is the responsibility of business owners.

Dibawah ini adalah tabel risiko-risiko utama yang dihadapi Perseroan:

Below are the major risks currently being faced by the Company:

Risiko | Risk

Pasokan Bahan Baku Raw Materials Supply

Indikator | Indicators

- Terbatasnya ketersediaan bahan baku - limited availability for some raw materials

Langkah-langkah Mitigasi | Mitigation Efforts

Program yang sedang berjalan untuk mencari pemasok yang lebih banyak dan bahan baku alternatif Ongoing program to seek multiple suppliers and alternative raw materials.

- satu/terbatasnya pemasok - single/limited suppliers - ketersediaan bahan baku hanya dari impor - import availability only Persaingan Competitive

Memperkuat jalur distribusi/ Menawarkan pilihan produk dan kemasan baru/ Membangun pemahaman yang lebih dalam dengan konsumen/ Memperluas Promosi Strengthening distribution efforts |Offering new products and packaging - Produk dan promosi yang choices | Developing deeper consumer understanding | Expanding promotional approaches inovatif

- para pendatang baru yang berbeda - differentiated new entrants

- innovative promotions and products Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan Legal and Regulatory Compliance

- Regulasi industri yang ketat - highly regulated industry - ragam produk yang luas - regulation changes - perubahan regulasi - broad product line

Mempertahankan departemen Legal dan regulasi/pengawasan terusmenerus terhadap perubahan hukum dan regulasi/Mendaftarkan semua produk pada yang berwenang Maintain a Legal and regulatory departments |Continuous monitoring of changes in laws/regulations | Audits Compliance to laws/regulation |Registers all products with relevant authorities

- penggunaan kontrak yang luas - extensive use of contracts - hak kekayaan intelektual - intellectual property rights


87


Risiko | Risk

Kualitas Quality

Indikator | Indicators

- kualitas bahan baku - raw materials quality - kualitas manufaktur - manufacturing quality - kualitas kemasan - packaging quality

Gangguan Bisnis Business Interruption

- bencana alam - natural disaster

Langkah-langkah Mitigasi | Mitigation Efforts

Mengikuti tata cara pembuatan obat yang baik ASEAN (cGMP) /Tata cara Pembuatan Obat yang Baik (GMP) dari BPOM/Mempertahankan laboratorium yang ada untuk pengujian terus menerus/ Melakukan riset dan melembagakan pengawasan kualitas Adhering to ASEAN current Good Manufacturing Practices (cGMP) | Food & Drugs Agency BPOM) Good Manufacturing Practices (GMP) | Maintain on-site laboratories for continuous testing | Conduct research and institute quality control Business Continuity Plan (BCP); Disaster Recovery Plan (DRP) Business Continuity Plan (BCP); Disaster Recovery Plan (DRP)

- kehilangan kapasitas produksi - loss of production capacity - kehilangan sistim informasi - loss of information system Keterbukaan Informasi Perseroan menyediakan sejumlah jalur untuk beragam pemangku kepentingan untuk memperoleh informasi mengenai Darya-Varia. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Perseroan menerbitkan Laporan Tahunan dan laporan keuangan yang diaudit maupun tidak diaudit yang selalu diterbitkan tepat waktu dan sesuai dengan peraturan OJK dan IDX. Sebagai tambahan, dokumen-dokumen ini dan informasi lainnya tersedia di website Perseroan. Berbagai informasi keuangan dan informasi lainnya mengenai Darya-Varia dapat diakses melalui Bursa Efek Indonesia, www.idxnet.co.id, dengan kode saham DVLA.

Information Disclosure The Company provides numerous channels for a variety of stakeholders to gain information about Darya-Varia. To comply with regulation, the Company publishes an Annual Report and audited and unaudited financial statements which have been consistently issued on time and in accordance with the OJK and IDX regulations. In addition, these documents and other information are available at the Company website. The Indonesia Stock Exchange, www.idxnet.co.id, also provides access to financial and other information about Darya-Varia, as a public company listed with Stock Code DVLA.

Perseroan secara berkala menerbitkan bahan cetakan yang berisi informasi untuk didistribusikan kepada para profesional di bidang medis atau kepada masyarakat umum. Sejumlah penerbitan internal dan akses pada intranet Perseroan memberikan kemudahan bagi karyawan untuk mendapatkan informasi penting serta sebagai wadah untuk kebijakan Perseroan berbagai hal lainnya.

The Company periodically publishes written material with product information to be distributed to medical professionals or to the general public. A range of internal publications and access to the Company intranet provide employees with important new information as well as a storehouse of Company policy and other resources.

Paparan Publik diadakan di Hotel Dharmawangsa pada 4 Juni 2013, dihadiri dan diwakilkan oleh 92,789% dari total pemegang saham Perseroan.

A Public Expose was held at Dharmawangsa Hotel on June 4, 2013, attended and represented by 92.789% of total shareholders of the Company.

88


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Untuk memperoleh informasi lebih jauh, Perseroan dapat dihubungi melalui Sekretaris Perusahaan dan melalui website Perseroan www.darya-varia.com, atau melalui email di [email protected], termasuk untuk meminta dan memperoleh informasi mengenai Perseroan dan produkproduknya.

To obtain further information, the Company can through the Corporate Secretary’s office and Company’s website www.darya-varia.com, or [email protected], including to request information about the Company and its products.

Perkara Hukum Baik Perseroan maupun anggota Dewan Komisaris atau Direksi, secara individu atau kolektif saat ini tidak terkait kasus hukum pidana maupun perdata yang berkaitan dengan kegiatan Perseroan yang bisa berdampak pada pengelolaan atau keuangan Perseroan.

Judicial Proceedings Neither the Company nor the members of its BOC or BOD, individually or collectively, are currently a party in any legal or civil case related to Company activities that might impact the management of or financial health of the Company.

Sanksi Nihil

Sanctions None

Perilaku Bisnis Perseroan telah melakukan investasi dalam mensosialisasikan nilai Perusahaan BERSATU. Perseroan juga telah memiliki Kebijakan Perilaku Bisnis (Code of Business Conduct), sebagai bagian dari budaya perusahaan. Hal ini tercermin dari banyaknya kegiatan karyawan yang diadakan Darya-Varia yang mengakomodir hubungan internal dan hubungan dengan para pemangku kepentingan.

Business Conduct The Company has invested in socializing the BERSATU corporate values. In addition, the Company has made available to some a Code of Business Conduct, as part of a Company-wide corporate culture drive. Those are reflected in many activities by employees throughout Darya-Varia in internal relationships and relationships with external stakeholders.

Code of Business Conduct terdiri dari ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Darya-Varia’s Code of Business Conduct contains provisions on the following:

1. Menghindari konflik kepentingan; 2. Menghindari keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan yang bersaing, baik secara langsung atau tidak langsung dengan Perseroan; 3. Dengan sopan menolak pemberian hadiah atau bantuan yang bersifat pribadi dari pemasok, pelanggan atau pesaing Perseroan; dan 4. Menjaga kerahasiaan informasi Perseroan.

1. Avoiding conflicts of interest; 2. Avoiding engaging in activities, either directly or indirectly, that may compete with the Company; 3. Politely refusing unsolicited gifts or personal favors from suppliers,customers or competitors of the Company; and 4. Protecting confidential Company information.

be contacted through the via email at and obtain


89


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility

Pada 2013, Perseroan mengeluarkan dana Rp504.700.728 untuk Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

In 2013, our Company spent Rp504,700,728 in Corporate Social Responsibility (CSR) Programs.

Fokus pada promosi kesehatan, kami membina 1.500 kader di 10 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang bernaung di bawah Dinas Kesehatan Depok dan Kabupaten Bogor dengan memberikan program penyuluhan dan materi pelatihan kesehatan dasar, nutrisi yang tepat serta pelatihan keterampilan berkomunikasi; Renovasi dan pemeliharaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan melibatkan karyawan Darya-Varia dan masyarakat sekitar; Pengobatan gratis rutin serta program pemberian makanan tambahan untuk anak balita di sekitar Pabrik; Donor Darah di Kantor Pusat dan di semua lokasi kerja Pabrik Perseroan.

Focused on promoting health, we provided 1,500 cadres in 10 Puskesmas (Public Health Centers) under the Depok and Bogor District Health Office with information programs and teaching materials on primary health care, proper nutrition and communications skill training; Renovated and cleaned up health service facilities with the participation of Darya-Varia employees and the community; Conducted regular free medical missions and supplementary feeding programs for children below five years of age in the vicinities surrounding our Plants; Initiated Blood Donation Drives at the Head office and Plant worksites of Company.

90


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Selain itu, melalui inisiatif yang dilakukan karyawan, kami mengumpulkan donasi yang disalurkan melalui Lembaga Pelayanan Sosial bagi para korban Topan Haiyan di Filipina dan donasi obat-obatan bagi korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

In addition, through the initiative of the employees, we likewise raised funds internally and forwarded this through donations to Social Service Institutions for the victims of Typhoon Haiyan in the Philippines and medicine donation for the Mt. Sinabung eruption in North Sumatra.

Kami berkomitmen untuk terus melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan sejalan dengan misi kami “membangun Indonesia yang sehat secara bertahap setiap orang di setiap waktu”.

We are committed to carrying out Corporate Social Responsibility Programs in line with our mission of “building a healthy Indonesia one person at a time” continuously.


91

92


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Tinjauan Keuangan Financial Review


93


DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN Management Discussion and Analysis

TINJAUAN MENGENAI FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP BISNIS NASIONAL DAN REGIONAL

OVERVIEW OF NATIONAL AND REGIONAL BUSINESS FACTORS

Tinjauan Ekonomi dan Industri Situasi perekonomian di Indonesia terus menujukkan kecenderungan yang positif dengan tumbuhnya PDB Indonesia sebesar 5,6% di tahun 2013, dengan pertumbuhan PDB diharapkan tetap pada angka 5-7% dalam jangka menengah. Pertumbuhan ekonomi ASEAN, seperti yang dipuji oleh OECD dan lainnya, juga di proyeksikan untuk tumbuh dengan skala yang sama, membuka kemungkinan untuk menggerakkan beberapa perekomian tertentu selain kelas menengah.

Economic and Industry Overview The economic situation in Indonesia continues to be positive with Indonesian GDP growth for 2013 at 5.6%, with GDP growth expected remain in the 5-7% range in the medium term. ASEAN economic growth, as cited by OECD and others, is also projected to increase in similar ranges, opening up possibilities to move certain economies beyond the middle income range.

Situasi yang dinamis di Indonesia ini didukung oleh manajemen yang efektif oleh Pemerintah terhadap indikator-indikator ekonomi makro, khusus di tahun 2013 penyesuaian antara neraca transaksi berjalan dan kenaikan harga minyak yang menyebabkan inflasi. Sejalan dengan hal tersebut, kepercayaan konsumen secara konsisten berada pada standar yang tinggi, dan dengan meningkatnya pedapatan yang dibelanjakan, pengeluaran untuk konsumsi domestik diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi. Investasi secara langsung baik asing maupun dalam negeri mencapai tingkat tertinggi di tahun 2013, menggambarkan peluang Darya-Varia untuk memperbesar penjualan, jaringan distribusi, jenis produk dan terutama prospek Perseroan.

This dynamic situation in Indonesia is bolstered by effective management of macro-economic measures by government, notably in 2013 the rebalancing of the Current Account and managing of a fuel price increase inducing inflation. Accordingly, consumer confidence consistently measures in the high range, and with increasing disposable income, domestic consumer spending is expected to drive economic growth. Foreign and domestic direct investment reached new highs in 2013, further symbolizing opportunities to expand Darya-Varia’s sales, distribution network, product line-up and ultimately the Company’s outlook.

Hal yang penting adalah bahwa dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan kesehatan, gaya hidup sehat dan pilihan kesehatan, memberikan pasar yang lebih besar kepada

Most importantly, increasing consumer awareness of health, healthy lifestyles and health options, is providing Darya-Varia with both a larger marketplace and increased competition. The

94


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Darya-Varia dan sekaligus meningkatkan persaingan. Dengan kecenderungan ini, industri farmasi Indonesia terus tumbuh di tahun 2013. Perubahan peraturan, bagaimanapun, membutuhkan penyesuaian yang cepat bagi industri dan mengharuskan semua pelaku pasar untuk lebih menjamin ketersediaan produk.

Indonesian pharmaceutical industry continued to grow in 2013, reflecting this trend. Regulatory changes, however, created industry-wide adjustments that have required and will continue to require all market players to more closely direct product availability.

Tinjauan Kinerja Setelah permulaan yang menjanjikan di awal tahun, pendapatan Perseroan menurun di paruh kedua 2013, dengan pendapatan Perseroan yang hanya tumbuh sebesar 1% dari tahun 2012. Penyebabnya adalah kesenjangan operasional yang berakibat pada penurunan sementara atas permintaan produk obat resep; penarikan produk yang mengandung carisoprodol pada produk obat resep karena ada perubahan peraturan; penerapan peraturan yang lebih ketat pada precursors untuk produk obat flu ternama Perseroan sehingga mengurangi penjualan sebesar 23%; perubahan dalam pembelian oleh rumah sakit-rumah sakit pemerintah, sebagai persiapan program Jaminan Kesehatan Nasional di tahun 2014; dan pengurangan pesanan dari mitra bisnis toll manufacturing kami yang terbesar, Unilab Filipina.

Performance Overview After a promising start to the year, the Company’s revenue generation stalled in the second half of 2013, with the Company increasing revenues only 1% from 2012. The reasons for this involve the operational gaps that resulted in a temporary slowdown in prescriptions generated; the withdrawal of a major product containing carisoprodol in our prescription line due to regulatory changes; stricter implementation of regulations on precursors of the Company’s leading cold products reducing sales by up to 23%; changes in purchases by government hospitals from the branded generics that the Company produces to pure generics, all in preparation of the National Health Insurance program in 2014; and reduced orders from our biggest toll manufacturing principal Unilab Philippines.


95


Pada saat Perseroan merubah strateginya dalam mengelola para pelanggan penting – praktisi perawatan kesehatan, rumah sakit dan apotek, dibutuhkan waktu tambahan untuk mendapat perhatian dari pasar yang baru dan untuk dapat berkontribusi pada penghasilan Perseroan.

While the Company changed its strategies in managing key customers – healthcare practitioners, hospitals and drug stores, additional time will be required for these measures to gain traction in a new marketplace and to contribute to Company earnings.

Di tahun 2013, lingkungan bisnis juga tidak mudah. Tantangan yang timbul dari meningkatnya harga bahan baku dan meningkatnya pengeluaran yang lain terutama disebabkan oleh naiknya harga minyak dan melemahnya nilai Rupiah terhadap Dollar Amerika, tidak seimbang dengan penghematan biaya yang didapat dari tindakan efisiensi operasional yang dicapai di 2013.

In 2013, the business environment was also difficult. Challenges arose in raw material price increases and other expense increases mostly due to fuel price increases and weakening Rupiah to US Dollar, which counter-balanced the effect of cost savings from the operational efficiencies attained in 2013.

Posisi keuangan Perseroan, seperti yang tercantum pada Neraca, tetap berada pada posisi yang solid, mendorong likuiditas yang berkelanjutan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, yang dibiayai oleh sumber-sumber internal. Pertumbuhan yang konsisten ini diimbangi oleh fundamental yang kuat dan sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi 5 besar perusahaan farmasi di Indonesia.

The Company’s financial position, as evidenced on the Balance Sheet, remains in a solid position, geared towards sustainable liquidity and sustainable growth, funded by internal sources. This direction of consistent growth balanced by strong underlying fundamentals is fully aligned with the Company’s vision to be a top 5 pharmaceutical company in Indonesia.

INVESTASI BESAR, DIVESTASI, AKUISISI, AKSI KORPORASI Darya-Varia tidak melakukan investasi besar, divestasi, akuisisi selama tahun 2013. Perseroan tidak mengusulkan atau melakukan perubahan pada struktur modalnya atau menerbitkan obligasi atau instrumen hutang selama tahun ini.

MAJOR INVESTMENTS, DIVESTMENTS, ACQUISITIONS, CORPORATE ACTIONS Darya-Varia did not make any major investments, divestments, acquisitions during 2013. The Company did not propose or make any changes to its capital structure nor issue any bonds or other debt instruments during the year.

PERUBAHAN DALAM KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN REKLASIFIKASI Tidak ada perubahan pada kebijakan akuntansi yang berdampak secara material pada penyajian atau penyampaian laporan keuangan konsolidasian Darya-Varia untuk tahun 2013.

CHANGES IN ACCOUNTING POLICY AND ACCOUNT RECLASSIFICATION There were no changes to accounting policies that materially impacted Darya-Varia’s presentation or disclosure in the consolidated financial statements for 2013.

PERUBAHAN PERATURAN PENTING Di tahun 2013, ada sejumlah perubahan peraturan di industri farmasi yang mempengaruhi Perseroan khususnya produk-produk yang mengandung precursors dan produk yang mengandung bahan aktif carisoprodol. Reaksi terhadap perubahan ini termasuk diantaranya penarikan produk dari tempat-tempat penjualan dan menghentikan produksi serta merelokasi produk dari satu outlet ke outlet lainnya. Perseroan, seperti juga perusahaan lainnya di

MAJOR REGULATION CHANGES In 2013, there were a number of industry-wide regulation changes that affected the Company for precursors products and for products containing single carisoprodol as an active ingredient. Reactions to these changes involved responses including withdrawal of product from shelves and ceasing of production to the relocation of products from one class of outlet to another. The Company is, like others in the industry, evaluating ways to sustainable

96


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

industri farmasi, mengevaluasi langkah-langkah untuk secara berkelanjutan dan efektif mengatasi perubahan peraturan ini. Sebagai tambahan, peraturan rumah sakit pemerintah mengenai pembelian produk generik yang tidak bermerek sebagai persiapan bagi Jaminan Kesehatan Nasional telah mengurangi secara signifikan pasar utama bagi obat generik bermerek ternama produksi Perseroan. Perseroan sedang mempersiapkan berbagai langkah yang memadai untuk menghadapi tantangan ini.

and effectively addresses these regulation changes. In addition, regulation by government hospitals regarding purchasing only unbranded generic products as preparation for National Health Insurance significantly reduced a major market for the Company’s well known branded generic brands. The Company is formulating adequate responses to this competitive challenge.

LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

Penjualan Bersih Di tengah-tengah kondisi penuh tantangan yang dihadapi bisnis farmasi, total penjualan bersih Darya-Varia di tahun 2013 tercatat sebesar Rp1.102 miliar atau meningkat 1% (tahun 2012: Rp1.087 miliar). Seperti dijelaskan di atas tantangan timbul di semua segmen penjualan: (i) Obat resep (ii) Consumer Health (iii) Ekspor dan Toll Manufacturing.

Net Sales Amidst the challenging conditions facing the business, DaryaVaria’s 2013 total net sales recorded at Rp1,102 billion or an increase of 1% (2012: Rp1,087 billion). As described above challenges occurred in all three of the Company’s sales segments: (i) Prescription (ii) Consumer Health (iii) Export and Toll Manufacturing.

Penjualan Produk dalam miliar Rupiah Rincian

Product Sales in billion Rupiah 2013

2012

2011

Particulars

Obat Resep

515

530

449

Prescription

Consumer Health

394

359

321

Consumer Health

Ekspor dan Toll Manufacturing

193

198

129

Export and Toll Manufacturing

Kontribusi pada Penjualan Total Perseroan (%) Rincian

Contribution to Total Company Sales (%) 2013

2012

2011

Particulars

Obat Resep

47%

49%

50%

Obat Resep

Consumer Health

36%

33%

36%

Consumer Health

Ekspor dan Toll Manufacturing 17% 18% 14% Export and Toll Manufacturing Pada 2013, bisnis Obat Resep Perseroan membukukan pendapatan In 2013, the Company’s Prescription business recorded total total sebesar Rp515 miliar, turun 2,9% dari tahun 2012 sebesar revenues of Rp515 billion, down by 2.9% from 2012’s Rp530 Rp530 miliar, karena menurunnya kinerja penjualan yang billion, due to the disappointing sales performance caused by the disebabkan oleh penerapan peraturan yang lebih ketat terhadap tighter regulatory controls on products containing precursors and produk yang mengandung precursor dan carisoprodol, serta carisoprodol, as well as operational changes that most importantly adanya perubahan opersional terutama adalah pergeseran pola included the shift government hospital buying patterns in pembelian dari rumah sakit pemerintah sebagai persiapan bagi preparation of National Health Insurance launch. The net sales


97


diluncurkannya Jaminan Kesehatan Nasional. Penjualan bersih bisnis Obat Resep berkontribusi sebesar 47% dari pendapatan total, turun sebesar 2% dari kontribusinya di tahun 2012 yang sebesar 49%, sebagai akibat dari menurunnya kinerja penjualan bisnis Obat Resep.

from the Prescription business accounted for 47% of the total revenues, down 2% relative to its 49% contribution in 2012, a result of lower sales performance of the Prescription business.

Bisnis Consumer Health Perseroan di pasar domestik tumbuh sebesar 10%, dengan penjualan bersih sejumlah Rp394 miliar di tahun 2013 dari Rp359 miliar di tahun 2012. Meskipun bisnis Consumer Health ini menunjukkan pertumbuhan yang positif, terdapat penurunan penjualan dua produk obat batuk dan pilek utama kami, DECOLGEN, yang harus ditarik dari beberapa toko tertentu, turun sebanyak 23% dari tahun 2012 dan NEOZEP, juga ditarik dari beberapa toko tertentu, turun sebesar 11%. Kinerja penjualan yang baik dari produk-produk berikut: ENERVON-C naik 11%, NATUR-E naik 19%, NATUR-E SKIN naik 59% dan HOBAT naik 39%, membantu mengurangi penurunan pendapatan.

The Company’s domestic Consumer Health business grew by 10%, with net sales amounting to Rp394 billion in 2013 from 2012’s Rp359 billion.This Consumer Health business while showing positive growth, experienced reduced sales of our top two products for cough and cold, DECOLGEN, which had to be removed from certain store shelves fell by 23% from 2012 and NEOZEP, also pulled from certain shelves fell 11%. The strong sales performances of ENERVON-C up 11%, NATUR-E up 19%, NATUR-E SKIN up 59% and HOBAT up 39% helped cushion the decline.

Pendapatan dari Ekspor dan Toll Manufacturing menurun 2,4% menjadi Rp193 miliar dari Rp198 miliar di tahun 2012 yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan dari perusahaan afiliasi.

Export and Toll Manufacturing revenues declined 2.4% to Rp193 billion from 2012’s Rp198 billion due to a decrease of sales volume from affiliate companies.

Laba Bruto Di tahun 2013, laba bruto Perseroan meningkat 1,5% menjadi Rp661 miliar dari Rp651 miliar di 2012, seiring dengan stabilnya margin laba bruto di angka 60% dari 59,9% di tahun 2012, yang disebabkan oleh penanganan yang efektif dampak kenaikan valuta asing terhadap harga import bahan mentah dan menghasilkan langkah efisiensi dan penghematan biaya.

Gross Income In 2013, the Company’s gross income increased 1.5% to Rp661 billion from Rp651 billion in 2012, as our gross profit margin was stable at 60% from 59.9% in 2012, due to effective handling of foreign exchange impact from imported raw material prices and results of efficiency and cost saving measures.

Laba Usaha dan Beban Usaha Laba usaha Perseroran berjumlah Rp167 miliar di tahun 2013 atau menurun 14,8% dari Rp196 miliar di 2012. Hasil ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan beban usaha yang signifikan seiring dengan Perseroan berinvestasi dan memperkuat kapabilitas bisnis di sejumlah area, dan ditambah dengan melambatnya pertumbuhan pendapatan yang disebabkan oleh hal-hal yang disebutkan di atas. Marjin usaha Perseroan menurun 15% di tahun 2013 dari 18% ditahun 2012.

Operating Income and Expenses The Company’s operating income amounted to Rp167 billion in 2013 or a decrease of 14.8% from Rp196 billion in 2012. This result was mostly due to significant growth in operating expenses as the Company invested in and strengthened business capabilities in several areas, with additional effect of slower revenue growth due to the causes mentioned above. The Company’s operating margin decreased to 15% in 2013 from 18% in 2012.

98


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Untuk tahun 2013, beban usaha Perseroan mencapai Rp494 miliar dibanding Rp455 miliar di 2012. Rasio beban usaha terhadap penjualan bersih meningkat sebesar 3%, dari 41,8% di tahun 2012 menjadi 44,8% di 2013. Beban penjualan dan pemasaran di tahun 2013 meningkat 11% menjadi Rp404 miliar dari Rp365 miliar di tahun 2012, dan dalam persentase pada penjualan bersih, setara dengan 36,7% di 2013 dan 33,5% di 2012. Peningkatan ini terutama berasal dari kegiatan pemasaran yang diarahkan untuk mendukung portofolio produk yang telah ada, peluncuran produk baru dan persiapan pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang. Investasi ini diharapkan akan membuka kesempatan pasar yang lebih baik bagi portofolio produk Perseroan untuk menghadapi persaingan pasar yang ketat.

For 2013, the Company’s operating expenses reached Rp494 billion as against 2012 of Rp455 billion. The ratio of operating expenses to net sales increased by 3%, from 41.8% in 2012 to 44.8% in 2013. Sales and marketing expenses in 2013 increased by 11% to Rp404 billion from Rp365 billion in 2012, and in terms of percentage to net sales, this is equivalent to 36.7% in 2013 and 33.5% in 2012. This increase was primarily for marketing activities directed to support existing product portfolios, the launching of new products and preparation for future business growth.These investments are expected to provide better market opportunities for the Company’s product portfolios against stiff market competition.

Sementara itu, beban administrasi meningkat sebesar 10% menjadi Rp109 miliar di tahun 2013 dari Rp99 miliar di 2012, rasio beban admistrasi terhadap penjualan lebih tinggi 0,8% dari tahun 2012.

Meanwhile, administration expenses increased by 10% to Rp109 billion in 2013 from Rp99 billion in 2012, the ratio of administration expenses to sales is higher by 0.8% from 2012.

Laba Bersih Laba bersih Perseroan menurun sebesar 16% menjadi Rp126 miliar dari Rp149 miliar di tahun 2012. Penurunan ini sedikit diimbangi oleh tingginya keuntungan valuta asing sebesar Rp12 miliar di 2013 dibandingkan keuntungan sebesar Rp6,3 miliar di 2012. Marjin laba bersih tercatat sebesar 11,4% di tahun 2013, turun dari 13,7% di 2012.

Net Income The Company’s net income decreased by 16% to Rp126 billion from Rp149 billion in 2012. This decrease was slightly off-set by higher foreign exchange gains of Rp12 billion in 2013 compared to gains of Rp6.3 billion in 2012. Net income margin was at 11.4% in 2013, a decrease from the 13.7% in 2012.

Penjualan dan Marjin

Sales and Margins

Rincian

2013

2012

2011

Jumlah Penjualan (miliar rupiah)

1,102

1,087

900

Total Sales (billion Rupiah)

Beban Pokok Penjualan (miliar rupiah)

441

436

349

Cost of Goods (billion Rupiah)

Laba Bruto (miliar rupiah)

661

651

551

Gross Profit (billion Rupiah)

60.0%

59.9%

61.2%

126

149

121

11.4%

13.7%

13.4%

Marjin Laba Bruto Laba (miliar Rupiah) Marjin Laba

Particulars

Gross Profit Margin Net Income (billion Rupiah) Net Income Margin


99


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

Aset Total aset Perseroan meningkat sebesar Rp115 miliar, naik 11% dari Rp1.075 miliar pada akhir 2012. Aset lancar terus mencapai posisi sekitar setengah dari total aset, hal ini menunjukkan posisi keuangan Perseroan yang kuat. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kas dan setara kas sebanyak 8% serta persediaan sebesar 55,6% demikian juga dengan aset keuangan lancar lainnya. Per 31 Desember, 2013, kas dan setara kas berjumlah Rp317 miliar, naik sebesar 8% dibanding Rp293 miliar pada akhir tahun 2012.

Assets The Company’s total assets increased to Rp115 billion, up 11% from the Rp1,075 billion as at end of 2012. Current assets continue to comprise roughly half, denoting the Company’s strong financial position. This growth was driven by an increase in cash and cash equivalents of 8% and inventory of 55.6% as well as other current financial assets. As of December 31, 2013, cash and cash equivalents were Rp317 billion, 8% higher than the Rp293 billion at year end 2012.

Piutang usaha berjumlah Rp377 miliar di tahun 2013, turun 3% dari Rp390 miliar di akhir tahun 2012. Periode rata-rata piutang dagang meningkat dari 96 hari di tahun 2012 menjadi 97 hari. Perseroan secara aktif memantau kolektibilitas piutangnya, baik dari pihak afiliasi maupun pihak ketiga. Dalam hal ini tidak ada ketidakmampuan material dari pelanggan untuk memenuhi kewajibannya kepada Perseroan pada waktunya.

Accounts receivable amounted Rp377 billion in 2013, down 3% from Rp390 billion at end of 2012. The average period of trade receivables increased from 96 days in 2012 to 97 days. The Company actively monitors the collectability of its receivables, both related party and third party. In both cases there are no cases of any material inability of customers to meet their obligations to the Company in a timely fashion.

Perseroan terus mengawasi posisi risiko dari semua aset, mengasuransikan baik aset tidak bergerak dan persediaan terhadap segala kemungkinan. Tidak ada aset Perseroan yang dibebankan atau dijaminkan ke pihak lain.

The Company continues to monitor the risk position of all assets, insuring both fixed assets and inventories against all reasonable contingencies. None of the Company’s assets are encumbered or pledged to any party.

Neraca Keuangan Rincian

Balance Sheet Summary 2013

2012

2011

Particulars

Jumlah Aset (miliar Rupiah)

1,190

1,075

923

Total Assets (billion Rupiah)

Jumlah Aset Lancar (%)

76.8%

76.9%

75.5%

Current Assets (%)

Jumlah Liabilitas (miliar rupiah) Jumlah Liabilitas Lancar (%) Ekuitas (miliar rupiah)

275

233

195

Total Liabilities (billion Rupiah)

78.3%

82.2%

73.0%

Current Liabilities (%)

915

842

728

Equity (billion Rupiah)

Kewajiban dan Ekuitas Kewajiban total Perseroan meningkat sebesar 18% menjadi Rp275 miliar pada akhir tahun 2013, naik dari Rp233 miliar di tahun 2012. Neraca kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang tetap konsisten selama ini.

100


Liabilities and Equity The Company’s total liabilities increased 18% to Rp275 billionat year end 2013, up from the Rp233 billion in 2012. The balance between current and long term liabilities remains consistent over time.

Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Total Ekuitas tumbuh menjadi Rp915 miliar di 2013, merupakan kenaikan sebesar 9% dari Rp841 miliar di 2012, yang mencerminkan peningkatan laba ditahan.

Total equity grew to Rp915 billion in 2013, a 9% increase from the Rp841 billion of 2012, reflecting increases in retained earnings.

Sebagai bagian dari kebijakan untuk menjaga posisi keuangan yang kuat dan sebagai pertanda kemampuan Perseroan untuk menjaga kewajiban lancar, Perseroan mengatur kewajibannya secara ketat, sebagaimana terlihat dari rasio likuiditas dan solvabilitas di bawah ini:

As part of a continuing policy to maintain a strong financial position and as a sign of the Company’s full ability to meet current liabilities, the Company closely controls liabilities, as seen in the liquidity and solvency ratios below:

Rincian

2013

2012

2011

Kewajiban Lancar terhadap Aset Lancar

0.24 : 1

0.23 : 1

0.20 : 1

Current Liabilities to Current Assets

Kewajiban terhadap Total Ekuitas

0.30 : 1

0.28 : 1

0.27 : 1

Total Liabilities to Total Equity

Particulars

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASHFLOWS

Arus kas dari Kegiatan Operasional Di tahun 2013, arus kas Perseroan dari kegiatan operasional mengalami sedikit penurunan sebesar 10,3%, dari Rp119 miliar di 2012 menjadi Rp107 miliar. Penurunan kas operasional ini disebabkan oleh kombinasi dari tingginya pengeluaran untuk pembayaran kewajiban kepada pemasok dan pembayaran gaji karyawan sejumlah Rp93,6 miliar, hal ini seiring dengan meningkatnya kegiatan operasional.

CashFlow from Operating Activities In 2013, the Company’s cash flow from operating activities experienced a slight decline of 10.3%, from Rp119 billion in 2012 to Rp107 billion. This particular drop in operational cash for 2013 was the result of a combination of higher payments to suppliers and employees amounting to Rp93.6 billion, in line with increased operational activities.

Arus kas dari Kegiatan Investasi Kegiatan investasi Perseroan di tahun 2013 difokuskan pada belanja modal untuk konstruksi fasilitas baru untuk mesin pabrik agar mendukung pertumbuhan produksi, meningkatkan kapasitas dan meningkatkan Cara Pembuatan Obat yang Baik bagi di berbagai proses produksi. Kas yang digunakan untuk investasi belanja modal meningkat sebesar Rp2 miliar dari Rp52 miliar di 2012 menjadi Rp54 miliar di 2013.

Cash Flow from Investing Activities The Company’s investment activities in 2013 were focused on capital expenditure spending for the construction of new facilities and acquisition of machinery to support growth, increased capacity and enhanced Good Manufacturing Practice for a number of processes. The cash used to invest for capital expenditures increased by Rp2 billion from Rp52 billion in 2012 to Rp54 billion in 2013.

Arus Kas dari Kegiatan Keuangan Darya-Varia terus meningkatkan neraca kas yang positif sepanjang tahun. Untuk tahun buku 2012, Perseroan membayarkan dividen final sejumlah Rp38,6 miliar atau Rp34,5 per saham menunjukkan rasio pembayaran sebesar 26% dari laba bersih

Cash Flow from Financing Activities Darya-Varia continues to leverage its positive cash balances throughout the year. For 2012 financial year, the Company paid final dividend amounting Rp38.6 billion or Rp34.5 per share representing a payout ratio 26% from its 2012 net income,


101


di tahun 2012, dividen final ini dibagikan pada 12 Juli 2013. Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, Perseroan kemudian mengumumkan dividen interim yang berjumlah Rp14 miliar atau Rp12,5 per saham yang dibagikan pada 23 Oktober 2013.

distributed on July 12, 2013. Based on Board of Commissioners resolution, the Company then declared interim dividends amounting to Rp14 billion or Rp12.5 per share distributed on October 23, 2013.

Kegiatan Penjualan dan Pemasaran Di tahun 2013, Darya-Varia menerapkan beberapa strategi dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan dan membangun kesadaran akan produk di benak para konsumen. Kampanye pemasaran Obat Resep terus difokuskan pada peningkatan pengetahuan produk dan kesadaran institusi dan para profesional di bidang medis. Perseroan juga melaksanakan program pemasaran untuk menjangkau ‘dokter-dokter muda’ untuk produk-produk yang sesuai bagi para dokter umum ini di rumah sakit dan klinik swasta.

Sales and Marketing Activities In 2013, Darya-Varia implemented some strategies with the objectives to increase the Company’s growth and develop product awareness in customer minds. Prescription marketing campaigns continue to focus on increasing product knowledge and awareness with medical institutions and professionals. The Company also implemented new marketing program to outreach ‘young doctors’ for the products which will be compatible to those General Practitioners in private hospitals and clinics.

Perseroan juga secara aktif mengajak lebih banyak outlet produk Consumer Health untuk meningkatkan ketersediaan dan visibilitas produk. Meningkatnya investasi untuk iklan dibagi antara pendekatan above the line dan below the line. Kampanye Consumer Health mencakup kampanye brand experience, iklan televisi dan radio, merchandise dan promosi, serta insiatif pendekatan terhadap konsumen yang berbeda. Hasil dari investasi ini terlihat dengan meningkatnya jumlah pertemuan dengan pelanggan secara signifikan serta lebih tingginya kualitas pendekatan, yang mengarah kepada peningkatan area yang menjadi target produkproduk Consumer Health.

The Company also actively engaged more outlets for its Consumer Health products to increase product availability and visibility. Increased investment in advertising was spread between above the line and below the line approaches. Consumer Health campaigns covered brand experience campaigns, television and radio commercials, trade merchandising and promotions, and distinctive consumer engagement initiatives. The result of this investment was seen in significantly increased numbers of engagements with customers as well as a higher quality of engagements, leading to increased sales in targeted areas for Consumer Health products.

Struktur dan Kebijakan Modal Tidak ada perubahan pada struktur modal Perseroan di tahun 2013, dan pada saat ini tidak ada rencana perubahan.

Capital Structure and Policy There was no change to the capital structure of the Company in 2013, and there are currently no plans for a change.

Dividen dan Kebijakan Dividen

Dividends and Dividend Policy

Dividen Rincian Dividen Interim

Dividends 2013

2012

2011

14

Particulars Interim Dividend

Dividen

38.6

35.3

33.6

Dividends

Payout Rasio

0.42

0.24

0.28

Payout Ratio

Dividen per Saham

47.0

31.5

30.0

Dividends Per Share

102


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Selama 6 tahun terakhir, Darya-Varia telah membayar dividen tahunan kepada para pemegang saham. Tidak ada kebijakan khusus mengenai pembagian dividen. Dividen diumumkan berdasarkan keuntungan Perseroan untuk tahun buku dan kewajiban untuk mengalokasikan cadangan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta kondisi keuangan Perseroan secara keseluruhan.

For the last 6 years, Darya-Varia has managed to make annual dividend payments to shareholders. There is no spesific dividen payment policy. The dividend is declared based on the Company’s profitability for the financial year and obligations to allocate reserves in accordance with applicable laws and regulations, as well as the Company’s overall financial condition.

Dari laba bersih tahun 2012, Perseroan membayarkan dividen sebesar Rp38,6 miliar atau Rp34,5 per saham yang ditunjukkan dengan rasio pembayaran (payout ratio) sebesar 26%, dibagikan pada 12 Juli 2013. Pada 23 Oktober, 2013, Perseroan mendistribusikan dividen interim sejumlah Rp14 miliar atau Rp12,5 per saham. Pendistribusian dividen interim akan disahkan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan datang.

From its 2012 net income, the Company paid final dividend amounting Rp38.6 billion or Rp34.5 per share representing a payout ratio 26%, distributed on July 12, 2013. On October 23, 2013, the Company distributed interim dividends amounting to Rp14 billion or Rp12.5 per share. The distribution of the interim dividend will be ratified in the next Annual General Meeting of Shareholders.

Transaksi dengan Pihak Terkait Dalam kondisi bisnis yang normal, Perseroan melakukan berbagai transaksi dengan pihak-pihak terkait. Perjanjian pasokan dengan pihak-pihak terkait, perusahaan afiliasi, dilakukan dengan harga yang mencerminkan harga pasar Darya-Varia. Penjualan ke perusahaan afiliasi di Filipina (72,5% dari pendapatan total ekspor dan toll manufacturing ) dan dengan afiliasi di Vietnam (9,3% dari pendapatan total ekspor dan toll manufacturing) mencakup 14% dari penjualan total. Rincian lengkap dari transaksi pihak terkait dapat ditemukan pada catatan 30 di dalam laporan keuangan yang diaudit.

Related Party Transactions In the normal course of business the Company enters into various transactions with related parties. Supply agreements with related parties, affiliated companies, receive pricing that reflects wholesale market prices for Darya-Varia. Sales to affiliated companiesin the Philippines (72.5% of the total revenues of export and toll manufacturing) and in Vietnam (9.3% of the total revenues of export and toll manufacturing) comprise 14% of total sales. A full detailing of related party transactions can be found in Note 30 in the audited financial statements.

Prospek Bisnis di 2014 Darya-Varia berkeyakinan bahwa kinerja Perseroan akan membaik di tahun 2014 setelah mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 1% di tahun 2013. Selanjutnya, peluncuran program Jaminan Kesehatan Nasional oleh pemerintah di tahun 2014 membuka kesempatan bagi industri farmasi untuk menjamin ketersediaan obat bagi masyarakat Indonesia karena lebih banyak masyarakat yang akan terlindungi dengan program ini. Perseroan akan berpartisipasi di dalam Jaminan Kesehatan Nasional dengan produk generiknya walaupun tahun pertama pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dan marjin yang rendah merupakan pembelajaran dan tantangan bagi seluruh peserta.

Business Prospects for 2014 Darya-Varia believes Company performance will improve in 2014 after the slower growth at 1% in 2013. Furthermore, the launch of National Health Insurance by Government in 2014 opens opportunity for the industry to ensure medicine supply for Indonesian people as more people will be covered by this program. The Company will participate in National Health Insurance (NHI) with its generic products although the first year of NHI implementation and low margins are learning curves and challenges for all participants.


103


Bisnis Obat Resep akan lebih terpengaruh dengan adanya Jaminan Kesehatan Nasional. Strategi-strategi diterapkan di 2013 untuk menghadapi pengaruh tersebut, seperti mempererat kemitraan dengan para dokter muda di rumah sakit swasta atau klinik swasta, dan memperkuat program “Darya-Varia Experience”.

The Prescription Business will be more impacted with the National Health Insurance. Strategies were implemented in 2013, such as enhancing partnerships with young aspiring medical doctors in private hospitals or private clinics, and strengthening ‘Darya-Varia Experience’ programs.

Darya-Varia juga akan terus fokus pada portofolio produk Consumer Health melalui program pendekatan konsumen, yang menghasilkan pertumbuhan yang kuat di tahun 2013. Kami juga akan meluncurkan varian produk yang baru di pasar untuk memperkuat segmen ini.

Darya-Varia will also continue to focus on its Consumer Health products portfolio through Consumer Engagement programs, which resulted in strong growth in 2013. We also aim to rollout new product variants in the market to strengthen this segment.

Perseroan juga aktif memperluas Ekspor dan Toll Manufacturing tidak hanya melalui berbagai investasi pada manufaktur untuk menjamin kapabilitasnya agar sesuai dengan harapan para konsumen akan tetapi juga dengan memperkuat proses di pabrik untuk menjalankan produksi yang lebih efisien, dimana pada akhirnya akan menghasilkan harga yang lebih kompetitif. Di tahun 2013, Perseroan menambah 5 pelanggan Toll yang baru ke dalam daftar mitra bisnisnya.

The Company is also active in expanding its Export and Toll Manufacturing not only through various investments in manufacturing to ensure its capabilities are matched with customer expectations but also with strengthened plant processes to gain more efficiency in production, thus resulting in more competitive prices. In 2013, the Company added five new Toll customers to its customers list.

Untuk tahun 2014 dan ke depannya, Perseroan bersungguhsungguh untuk mengembangkan bisnis melalui strategi yang inovatif dalam kegiatan promosi dan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia, khususnya untuk menghadapi program Jaminan Kesehatan Nasional.

For 2014 and onward, the Company looks positively to grow the business through innovative strategies in promotional activities and enhance its personnel capabilities, especially with the new government NHI programs.

Kejadian-kejadian Penting Pada 26 Februari 2014, Perseroan mengumumkan rencananya untuk menjual seluruh sahamnya di PT Kenrose Indonesia, sebanyak 1.749 saham. Rencana untuk menjual investasi ini telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan telah dilaporkan pada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 26 Februari 2014. Entitas anak ini sudah berhenti beroperasi sejak tahun 1999 dan izinizinnya sudah tidak berlaku lagi.

Subsequent Events On February 26, 2014, the Company announced its plan to sellall of its shares in PT Kenrose Indonesia,of 1,749 shares. The plan to sell this investment has been approved by the Board of Commissioners and was reported to the Financial Services Authority on February 26, 2014. This subsidiary has been dormant since 1999 and its licenses were inactive.

104


Corporate Profile




Financial Review

Other Information

Laporan Keuangan Financial Report


105

106


PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dan entitas anak/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2013 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of 31 December 2013 and year then ended with independent auditorsÌ report


1

108



3

4



109

110



5

6



111

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of 31 December 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember/31 December

Catatan/ Notes

ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Persediaan, neto Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Uang muka

2013

2d,4

316.700.623

292.912.491

2f,5a 2f,5b,30

320.219.766 56.885.101

368.706.527 21.296.163

2f,6 2e,7 2g,8 16a 9

6.503.356 206.681.880 3.393.959 831.266 2.768.011

3.009.813 132.822.565 3.552.025 4.042.956

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Related parties Other current financial assets Inventories, net Prepaid expenses Prepaid taxes Advances

913.983.962

826.342.540

TOTAL CURRENT ASSETS

TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset keuangan tidak lancar lainnya Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp187.109.920 pada tahun 2013 dan Rp160.984.692 pada tahun 2012) Aset tak berwujud, neto Aset pajak tangguhan, neto Aset lain-lain

2012

3.476.080

3.829.068

243.055.168 10.279.461 16.840.936 2.418.681

218.295.222 10.279.461 13.770.141 2.175.044

NON-CURRENT ASSETS Other non-current financial assets Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp187,109,920 in 2013 and Rp160,984,692 in 2012) Intangible asset, net Deferred tax assets, net Other assets

276.070.326

248.348.936

TOTAL NON-CURRENT ASSETS

1.190.054.288

1.074.691.476

TOTAL ASSETS

2f,6

2h,10 2j,11 2o,16d 12

TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

112

1 Laporan Tahunan 2013 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk


7


PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of 31 December 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember/31 December

Catatan/ Notes

2013

2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya

LIABILITIES AND EQUITY 13

11.155.335

-

14a 14b,30 15,30 16b

47.213.443 4.983.418 111.037.561 7.536.046

33.275.633 1.277.700 105.559.488 13.645.489

17

9.476.237

10.239.917

18

24.071.270

27.719.379

CURRENT LIABILITIES Bank loan Trade payables Third parties Related parties Accrued expenses Taxes payable Short-term employee benefits liabilities Other current financial liabilities

215.473.310

191.717.606

TOTAL CURRENT LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

NON-CURRENT LIABILITIES

2q,19b

TOTAL LIABILITAS

59.878.026

41.427.391

Long-term employee benefits liability

275.351.336

233.144.997

TOTAL LIABILITIES

EKUITAS Modal saham modal dasar 4.480.000.000 saham biasa, ditempatkan dan disetor penuh 1.120.000.000 saham, dengan nilai nominal Rp250 (Rupiah penuh) per saham Tambahan modal disetor, neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya

EQUITY

1b,20a 2i,21

280.000.000 77.828.471

280.000.000 77.828.471

20b

22.000.000

11.000.000

Appropriated

534.874.481

472.718.008

Unappropriated

914.702.952

841.546.479

TOTAL EQUITY

1.190.054.288

1.074.691.476

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS



8

Share capital authorised 4,480,000,000 ordinary shares, issued and fully paid 1,120,000,000 with par value of Rp250 (full Rupiah) per share Additional paid-in capital, net Retained earnings



113


PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended 31 December 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended 31December Catatan/ Notes

Penjualan neto Beban pokok penjualan

2013

2l,22

1.101.684.170

23

(441.028.093)

(436.269.979)

660.656.077

651.109.890

Gross income

(403.986.180) (109.234.252) 19.643.530

(366.223.366) (97.578.979) 8.858.321

Sales and marketing expenses Administration expenses Other operating income, net

167.079.175

196.165.866

Operating income

8.677.602

8.311.180

Finance Income

175.756.777

204.477.046

Income before income tax expense

(55.567.957)

Income tax expense

125.796.473

148.909.089

INCOME FOR THE YEAR

-

-

Other comprehensive income

148.909.089

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

Laba bruto Beban penjualan dan pemasaran Beban administrasi Pendapatan usaha lain-lain, neto

24 25 26

Laba usaha Pendapatan keuangan

27

Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan

2012

2o,16c

LABA TAHUN BERJALAN

(49.960.304)

Pendapatan komprehensif lain TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba per saham (Rupiah penuh):

125.796.473

1.087.379.869

2p,28

Net sales Cost of sales

Earnings per share (full Rupiah):

Laba usaha per saham

149

175

Operating income per share

Laba tahun berjalan per saham

112

133

Income for the year per share



114



9


PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tambahan modal disetor, neto/ Additional paid-in capital, net

Modal saham/ Share capital

Saldo 1 Januari 2012

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY Year Ended 31 December 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Saldo laba/Retained earnings Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated

280.000.000

77.828.471

9.000.000

361.088.919

727.917.390

Balance at 31 December 2011

Total laba komprehensif tahun berjalan 2012

-

-

-

148.909.089

148.909.089

Total comprehensive income for the year 2012

Dividen yang diumumkan (Catatan 20b)

-

-

-

(35.280.000)

(35.280.000)

Saldo laba yang ditentukan penggunaannya (Catatan 20b)

-

-

2.000.000

(2.000.000)

280.000.000

77.828.471

11.000.000

Total laba komprehensif tahun 2013

-

-

Dividen yang diumumkan (Catatan 20b)

-

Saldo laba yang ditentukan penggunaannya (Catatan 20b)

Saldo 31 Desember 2012

Saldo 31 Desember 2013

Dividends declared (Note 20b)

-

Appropriated retained earnings (Note 20b)

472.718.008

841.546.479


-

125.796.473

125.796.473

Total comprehensive income for the year 2013

-

-

(52.640.000)

(52.640.000)

-

-

11.000.000

(11.000.000)

280.000.000

77.828.471

22.000.000

534.874.481

Dividends declared (Note 20b)

-

Appropriated retained earnings (Note 20b)

914.702.952




10

Jumlah ekuitas/ Total Equity



115


PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Year Ended 31 December 2013 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December

2013 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan bunga Penerimaan neto dari aktivitas operasi lainnya Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi

2012

3.543.398

3.416.984

Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Payment of corporate income tax Interest income received Receipt from other operating activities, net

106.931.180

119.207.439

Net cash flows provided by operating activities

1.107.348.299 (802.055.668) (151.819.816) (58.371.103) 8.286.070

1.025.928.382 (706.081.405) (154.231.097) (58.136.605) 8.311.180

Arus kas dari aktivitas investasi Aset tetap Penjualan Pembelian

1.004.236 (54.936.209)

2.709.779 (54.943.128)

Cash flows from investing activities Fixed assets Disposal Acquisition

Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi

(53.931.973)

(52.233.349)

Net cash flows used in investing activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan Pinjaman bank Pembayaran dividen

11.155.335 (52.640.000)

(35.280.000)

Cash flows from financing activities Bank loan Dividend payments

Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan

(41.484.665)

(35.280.000)

Net cash flows used in financing activities

Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas

12.273.590

4.737.013

Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents

Kenaikan neto kas dan setara kas

23.788.132

36.431.103

Net increase in cash and cash equivalents

Kas dan setara kas pada awal tahun

292.912.491

256.481.388

Cash and cash equivalents at beginning of year

Kas dan setara kas pada akhir tahun

316.700.623

292.912.491

Cash and cash equivalents at end of year



116



11


PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2013 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1.

UMUM a.

12

PT DARYA-VARIA LABORATORIA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT As of 31 December 2013 and Year Then Ended (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

1.

Pendirian Perusahaan dan informasi umum

GENERAL a.

Establishment of the Company and general information

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“Perusahaan”) didirikan, dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. UndangUndang No.12 tahun 1970 jo. UndangUndang No. 25 tahun 2007, berdasarkan akta notaris No. 5 tanggal 5 Februari 1976 sebagaimana diubah dengan akta No.148 tanggal 30 April 1976 dibuat dihadapan notaris Abdul Latief, S.H. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.Y.A.5/288/11 tanggal 28 Mei 1976 dan diumumkan dalam Tambahan No. 712 pada Berita Negara No. 92 tanggal 18 November 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali diubah, antara lain mengenai perubahan nama Perusahaan menjadi PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dan perubahan anggaran dasar Perusahaan dalam rangka Undangundang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dilakukan dengan akta notaris No. 107 tanggal 18 Juni 1997 dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C26441.HT.01.04.TH.97 tanggal 9 Juli 1997 dan diumumkan dalam Tambahan No. 4747 pada Berita Negara No. 81 tanggal 10 Oktober 1997. Perubahan sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp280.000.000.000 (Rupiah penuh) dilakukan dengan akta notaris No. 68 tanggal 15 Juni 1998 dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H. Perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C26421.HT.01.04.TH.98 tanggal 15 Juni 1998 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No. 6400 pada Berita Negara No. 92 tanggal 16 November 1998.

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (“the Company”) was established, within the framework of Domestic Investment Law No. 6 of 1968 in conjunction with Law No.12 of 1970 in conjunction with Law No. 25 of 2007, under notarial deed No. 5 dated 5 February 1976 as amended by deed No.148 dated 30 April 1976 made before notary public Abdul Latief, S.H. This deed was approved by the Minister of Justice in Letter No. Y.A.5/288/11 dated 28 May 1976 and published in Supplement No. 712 to State Gazette No. 92 dated 18 November 1977. The Company’s Articles of Association has been amended several times; these amendments included a change of the Company’s name to PT Darya-Varia Laboratoria Tbk and an amendment of the Articles of Association to comply with Company Law No. 1 of 1995 concerning Limited Liability Company under notarial deed No. 107 dated 18 June 1997 made before notary public Benny Kristianto, S.H. The amendment was approved by the Minister of Justice in his Letter No. C2-6441.HT.01.04.TH.97 dated 9 July 1997 and published in Supplement No. 4747 to State Gazette No. 81 dated 10 October 1997. The amendment in relation to the increase of authorized capital from Rp100,000,000,000 (full Rupiah) to Rp280,000,000,000 (full Rupiah) was notarized by Deed No. 68 dated 15 June 1998 made before notary public Benny Kristianto, S.H., approved by the Minister of Justice in his Letter No. C26421.HT.01.04.TH.98 dated 15 June 1998, and published in Supplement No. 6400 to State Gazette No. 92 dated 16 November 1998.

Perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan prosedur pelaksanaan rapat Direksi dan Komisaris dilakukan dengan akta notaris No. 50 tanggal 30 Juli 2002 dibuat di hadapan notaris Benny Kristianto, S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-16570.HT.01.04.TH.2002 tanggal 30 Agustus 2002 dan diumumkan dalam Tambahan No. 999 pada Berita Negara No. 89 tanggal 5 November 2002.

The amendment to the Articles of Association in relation to the procedures on the conduct of meetings of Directors and Commissioners was notarized by Deed No. 50 dated 30 July 2002 made before notary public Benny Kristianto, S.H., approved by the Minister of Justice and Human Rights in Letter No. C16570.HT.01.04.TH.2002 dated 30 August 2002, and published in Supplement No. 999 to State Gazette No. 89 dated 5 November 2002. 6



117



1.


UMUM (lanjutan) a.

1.

Pendirian Perusahaan dan informasi umum (lanjutan)

GENERAL (continued) a.

Establishment of the Company and general information (continued)

Pada tanggal 1 Juli 2008, Perusahaan mengubah Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyelaraskan dengan Undangundang Republik Indonesia No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas dengan akta notaris No. 5 dibuat dihadapan notaris Benny Kristianto, S.H. Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-76605.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 22 Oktober 2008 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara No.3519 dari Berita Negara No.11 tanggal 6 Februari 2009.

On 1 July 2008, the Company amended its Articles of Association to comply with Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 concerning Limited Liability Company under notarial deed No. 5 made before notary public Benny Kristianto, S.H. The amendment was approved by Minister of Laws and Human Rights in his letter No. AHU-76605.AH.01.02. Year 2008 dated 22 October 2008 and published in Supplement No.3519 to the State Gazette No.11 dated 6 February 2009.

Pada tanggal 16 Mei 2012, Perusahaan mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan penegasan kalimat “obat tradisional” dan “alat kesehatan” pada bidang industri dan perdagangan serta menambahkan bidang jasa untuk jasa laboratorium, fasilitas validasi, klinik dan rumah sakit yang dibuat dengan akta notaris No. 43 dibuat dihadapan notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn. Perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU42656.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 7 Agustus 2012.

On 16 May 2012, the Company amended article 3 of its Articles of Association with respect to the statement of “traditional medicine” and “medical device” in industrial and trade businesses also to add service businesses for laboratory services, validation facilities, clinic and hospital under notarial deed No. 43 made before notary public Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn. The amendment was approved by Minister of Laws and Human Rights in his letter No. AHU-42656.AH.01.02 Year 2012 dated 7 August 2012.

Perusahaan bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, jasa dan distribusi produk-produk farmasi, produkproduk kimia yang berhubungan dengan farmasi, dan perawatan kesehatan. Saat ini, Perusahaan aktif menjalankan bidang usaha manufaktur, perdagangan dan jasa atas produk-produk farmasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1976.

The Company is engaged in the manufacture, trade, services and distribution of pharmaceuticals and related chemicals and health care products. Currently, the Company is active in the manufacture, trade and services of pharmaceutical products. The Company started commercial operations in 1976.

Pabrik dan kantor pusat Perusahaan masing-masing berlokasi di Bogor dan Jakarta.

The Company's plant and head office are located in Bogor and Jakarta, respectively.

Perusahaan, melalui entitas induknya, Blue Sphere Singapore Pte Ltd, adalah afiliasi dari United Laboratories Inc, perusahan farmasi di Filipina.

The Company, through its parent entity, Blue Sphere Singapore Pte Ltd, is an affiliate of United Laboratories Inc, pharmaceutical company in Philipines.

7

118



13



1.


UMUM (lanjutan) b.

1.

Transaksi saham Perusahaan

GENERAL (continued) b.

The Company’s transactions

share

capital

Pada tanggal 12 Oktober 1994, Perusahaan melalui penawaran saham perdana (initial public offering) menawarkan kepada publik 10.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp6.200 (Rupiah penuh) per saham. Seluruh saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 11 November 1994 (Company listing).

On 12 October 1994, the Company through an initial public offering offered to the public 10,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share and an offering price of Rp6,200 (full Rupiah) per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on 11 November 1994 (Company listing).

Pada tanggal 16 Agustus 1995, Perusahaan melakukan stock split dari nominal Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham.

On 16 August 1995, the Company conducted a stock split reducing the par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share.

Pada tanggal 15 April 1996, Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Terlebih Dahulu, menawarkan Efek 15.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp5.150 (Rupiah penuh) per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 14 Juni 1996.

On 15 April 1996, the Company through a Limited Public Offering I, offered 15,000,000 shares with a par value of Rp500 (full Rupiah) per share and an offering price of Rp5,150 (full Rupiah) per share in respect of a Rights Issue. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on 14 June 1996.

Pada tanggal 15 Juni 1998, Perusahaan melalui Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, menawarkan 420.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham. Sahamsaham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 3 Juli 1998.

On 15 June 1998, the Company through a Limited Public Offering II, offered 420,000,000 shares at par value of Rp500 (full Rupiah) per share in respect of a Rights Issue. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) on 3 July 1998.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham tanggal 8 Juli 2006, DVL Investment Limited dan Far East Drug (BVI) Ltd. menjual seluruh kepemilikan saham mereka di Perusahaan kepada Blue Sphere Singapore Pte. Ltd., efektif 18 Juli 2006. Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. dan DVL Investment Limited keduanya sepenuhnya dimiliki oleh Far East Drug (BVI) Ltd. Perusahaan telah melaporkan transaksi ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan melalui surat No. 146/DVL/CS/VI-06 tanggal 20 Juli 2006.

Based on a Deed of Sale and Purchase of Shares dated 8 July 2006, DVL Investment Limited and Far East Drug (BVI) Ltd. sold their entire shares in the Company to Blue Sphere Singapore Pte. Ltd., effective 18 July 2006. Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. and DVL Investment Limited are both wholly owned by Far East Drug (BVI) Ltd. The Company reported this transaction to the Chairman of the Supervisory Board of the Capital Market and Financial Institutions through letter No. 146/DVL/ CS/VI-06 dated 20 July 2006.

8

14



119



1.


UMUM (lanjutan) b.

c.

1.

Transaksi saham Perusahaan (lanjutan)

GENERAL (continued) b.

The Company’s share transactions (continued)

capital

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tertanggal 23 Juni 2010, para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp280.000.000.000 (Rupiah Penuh) menjadi Rp1.120.000.000.000 (Rupiah Penuh). Dalam lembar saham, peningkatan terjadi dari 560.000.000 lembar saham menjadi 2.240.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh). Dalam rapat yang sama, para pemegang saham juga menyetujui perubahan nilai nominal dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp250 (Rupiah penuh) per saham. Akibat dari perubahan nilai nominal atau pemecahan saham tersebut, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat menjadi sebesar 4.480.000.000 lembar saham.

Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated 23 June 2010, the shareholders approved the increase in the Company’s authorized share capital from Rp280,000,000,000 (full Rupiah) to Rp1,120,000,000,000 (full Rupiah). In term of shares, the increase was from 560,000,000 shares to 2,240,000,000 shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share. In the same meeting, the shareholders also approved the change in par value from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp250 (full Rupiah) per share. As a result of the change in par value or stock split, the total authorized share capital of the Company increased to 4,480,000,000 shares.

Sebesar 1.120.000.000 lembar saham (25 persen dari modal dasar setelah pemecahan saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pemegang saham. Peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham termasuk dalam perubahan Anggaran Dasar Perusahan yang telah setujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-39368.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010.

A total of 1,120,000,000 shares (25 percent from the authorized share capital after stock split) have been issued and fully paid by the shareholders. The increase in authorized share capital and change in par value of shares are included in the changes of the Company’s Articles of Association which have been approved by Minister of Laws and Human Rights through his letter No. AHU-39368.AH.01.02. Year 2010 dated 9 August 2010.

Struktur Perusahaan dan entitas anak

c.

Structure of subsidiaries

the

Company

and

As of 31 December 2013 and 2012, the Company has either direct or indirect 100% ownership of the following subsidiaries which are all domiciled in Indonesia:

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan mempunyai 100% kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung pada entitas-entitas anak berikut yang seluruhnya berlokasi di Indonesia:

9

120



15



1.


UMUM (lanjutan) c.

1.

Struktur Perusahaan dan entitas anak (lanjutan) Kegiatan usaha

GENERAL (continued) c.

Structure of the Company subsidiaries (continued)

Entitas anak/Subsidiaries

Business activity

Kepemilikan secara langsung: Manufaktur produk farmasi PT Pradja Pharin ("PT Prafa") Manufaktur produk farmasi PT Pabrik Obat Dupa ("PT Dupa") (berhenti beroperasi sejak 1999) Manufaktur produk farmasi PT Kenrose Indonesia (berhenti beroperasi ("PT Kenrose") sejak 1999) Kepemilikan secara tidak langsung: Melalui PT Prafa, Penjualan eceran PT Untuk Anda produk farmasi (dalam proses likuidasi sejak 2009) Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operation PT Prafa PT Dupa PT Kenrose PT Untuk Anda

1953 1959 1971 2001

and

Direct ownership: Pharmaceutical products manufacturing Pharmaceutical products manufacturing (dormant since 1999) Pharmaceutical products manufacturing (dormant since 1999)

Indirect ownership: Through PT Prafa, Pharmaceutical products retailing (in process of liquidation since 2009)

Jumlah aset/ Total assets 31 Des/Dec 2013 31 Des/Dec 2012 215.794.934 1.890.697 1.180.904 -

198.446.734 1.894.910 548.910 -

The Company closed down the production facilities of PT Dupa and PT Kenrose in October and December 1998, respectively, as a result of the economic conditions prevailing at that time. PT Dupa and PT Kenrose ceased commercial operations in 1999. In December 2003, PT Untuk Anda also ceased commercial operations. On 27 May 2009, PT Untuk Anda entered a liquidation process. Since 31 December 2009, the net assets of PT Untuk Anda were nil.

Perusahaan menutup fasilitas produksi PT Dupa dan PT Kenrose pada bulan Oktober dan Desember 1998, berturutturut, sebagai akibat dari kondisi ekonomi pada saat itu. PT Dupa dan PT Kenrose menghentikan seluruh operasinya di tahun 1999. Pada Desember 2003, PT Untuk Anda juga menghentikan operasinya. Pada tanggal 27 Mei 2009, PT Untuk Anda memasuki proses likuidasi. Sejak tanggal 31 Desember 2009, aset neto PT Untuk Anda adalah nihil.

10

16



121



1.


UMUM (lanjutan) d.

1.

Karyawan, Komisaris, Komite Audit

Direksi

dan

d.

2013

Direktur:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen Komisaris:

Komisaris Independen

Komite Audit Ketua Wakil Ketua Anggota Anggota

Employees, Commissioners, Directors and Audit Committee As of 31 December 2013 and 2012, the composition of the Company's Board of Directors, Board of Commissioners and Audit Committee were as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur

GENERAL (continued)

2012

Eric Albert Gotuaco

Eric Albert Gotuaco

Charles Robert B. Davis Benjamin W. Yap Carlos Olivares Nava Marlia Hayati Goestam Angelito Celso C. Racho, Jr. Joseph Raymond A. Hilay Yustina Endang Setyowati Frida Oktaria Chalid

Charles Robert B. Davis Benjamin W. Yap Carlos Olivares Nava Marlia Hayati Goestam Romeo L. Bato Reynaldo L. Davadilla Angelito Celso C. Racho, Jr. Joseph Raymond A. Hilay Yustina Endang Setyowati Frida Oktaria Chalid

Jocelyn Campos Hess

Jocelyn Campos Hess

Sunarto Prawirosujanto Clinton Andrew Campos Hess Mariano John L. Tan, Jr Manuel P. Engwa

Sunarto Prawirosujanto Clinton Andrew Campos Hess Mariano John L. Tan, Jr Manuel P. Engwa

Laksamana Madya (Purn) Soedibyo Rahardjo Sonny Kalona

Laksamana Madya (Purn) Soedibyo Rahardjo Sonny Kalona

Sunarto Prawirosujanto Sonny Kalona Oscar E. Carag Gilbert V. Aguillon

Sunarto Prawirosujanto Oscar E. Carag Alex Jimenez

Board of Directors President Director Vice President Director Directors:

Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner and Independent Commissioner Commissioners:

Independent Commissioners:

Audit Committee Chairman Vice Chairman Member Member

11

122



17



1.


UMUM (lanjutan) d.

e.

1.

Karyawan, Komisaris, Komite Audit (lanjutan)

Direksi

dan

GENERAL (continued) d.

Pada tanggal 4 Juni 2013, Romeo L. Bato dan Reynaldo L. Davadilla mengundurkan diri sebagai Direktur Perusahaan.

On 4 June 2013, Romeo L. Bato and Reynaldo L. Davadilla resigned as Directors of the Company.

Manajemen kunci Perusahaan terdiri atas Direksi, Dewan Komisaris dan Direktur Operasional.

The Company’s key management personnel consist of Board of Directors, Board of Commissioners and Operating Directors.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan entitas anak mempunyai 1.073 karyawan tetap (31 Desember 2012: 1.057).

As of 31 December 2013, the Company and subsidiaries had 1,073 permanent employees (31 December 2012: 1,057).

Penerbitan konsolidasian

laporan

keuangan

e.

Issuance of statements

consolidated

financial

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance on 28 February 2014.

bertanggung Manajemen Perusahaan jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 28 Februari 2014. 2.

Employees, Commissioners, Directors and Audit Committee (continued)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Prinsip akuntansi signifikan yang telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The following significant accounting principles were applied in the preparation of the consolidated financial statements for years ended 31 December 2013 and 2012:

a.

a.

Pernyataan kepatuhan penyusunan laporan konsolidasian

dan dasar keuangan

Statement of compliance and basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements of the Company and subsidiaries ("the Group") have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards and Bapepam and LK Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosure of Issuer or Public Companies” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012.

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak (“Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan Bapepam dan LK No.VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

12

18



123



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a.

b.

Pernyataan kepatuhan penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)

2.

dan dasar keuangan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.

Statement of compliance and basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto, dan untuk beberapa akun tertentu lainnya yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements were prepared on the basis of historical costs, except for inventories which were stated at the lower of cost or net realizable value, and for certain other accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements were prepared on the basis of the accruals concept except for the consolidated statements of cash flows.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows were prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Mata uang fungsional dan mata uang penyajian Grup adalah Rupiah.

The functional and presentation currency of the Group is Rupiah.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat.

Figures in the consolidated financial statements were rounded to and stated in thousands of Rupiah, unless stated otherwise.

Prinsip-prinsip konsolidasian

b. Principles of consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and subsidiaries in which the Company directly or indirectly has ownership of more than 50% of voting rights, or if equal or less than 50%, the Company has the ability to control the entity. Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date the control is no longer owned by the Group.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak di mana Perusahaan mempunyai penyertaan saham dengan hak suara lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, atau apabila Perusahaan memiliki 50% atau kurang tetapi dapat dibuktikan adanya pengendalian. Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian beralih kepada Grup secara efektif dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup.

13

124



19



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.

c.

2.

Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Principles of consolidation (continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, dan laporan arus kas konsolidasian mencakup hasil usaha Perusahaan dan entitas anak.

The consolidated statements of comprehensive income, changes in equity and cash flows include the results of operations of the Company and its subsidiaries.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.

The effect of all transactions and balances between companies within the Group has been eliminated in preparing the consolidated financial statements.

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

c.

Foreign currency balances

transactions

and

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing on that date.

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of comprehensive income.

Nilai tukar yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah (Rupiah penuh):

The exchange rates used as of 31 December 2013 and 2012 were as follows (full Rupiah):

2013

2012

Dolar AS 1

- kurs beli - kurs jual

Rp12.128 Rp12.250

Rp9.622 Rp9.718

buying rate selling rate -

US Dollar 1

Euro 1

- kurs beli - kurs jual

Rp16.735 Rp16.907

Rp12.744 Rp12.875

buying rate selling rate -

Euro 1

Dolar Singapura 1 - kurs beli - kurs jual

Rp9.576 Rp9.680

Rp7.866 Rp7.948

buying rate - Singapore Dollar 1 selling rate As of 31 December 2013 and 2012, the Group used the Bank Indonesia Rupiah buying and selling exchange rates published on 31 December 2013 and 28 December 2012, respectively, to translate its monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. These dates represent the Group’s last transaction dates in 2013 and 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup menggunakan kurs beli dan kurs jual Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 28 Desember 2012, untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Kurs pada tanggal ini merupakan tanggal terakhir transaksi yang diakui Grup untuk 2013 dan 2012.

14

20



125



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.

2.

Kas dan setara kas

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities of less than three months and which are not used as collateral for loans.

Kas dan setara kas mencakup kas, bank, dan deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. e.

f.

Cash and cash equivalents

Persediaan

e.

Inventories

Persediaan diakui pada harga terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead dengan proporsi yang layak yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Biaya persediaan dihitung berdasarkan metode rata-rata bergerak.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. The cost of finished goods and work in process comprises material, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Cost of inventory is based on the moving average method.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi biaya penyelesaian dan biaya penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the costs of completion and selling expenses.

Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat perputarannya ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

Instrumen Keuangan

f.

Financial Instruments

Grup telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

The Group has applied PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengatur persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan

PSAK No. 50 (Revised 2010), contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be

15

126



21



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.

2.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f.

Financial Instruments (continued)

saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu Grup terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

offsetted. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of a Group’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini menjelaskan kategori-kategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan.

PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK describes the categories of each financial instruments and recognition and measurement of financial instruments.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Grup selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Grup mengelola risiko tersebut.

PSAK No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Group is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Group manages those risks.

(i)

(i) Financial assets

Aset Keuangan Pengakuan Awal

Initial Recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan aset keuangan lainnya.

The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables and other financial assets. 16

22



127



2.



2.

Instrumen Keuangan (lanjutan) (i)


Aset Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued) (i) Financial assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif (SBE) untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate (EIR) that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Penurunan nilai

Impairment

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

The Group assesses at end of reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

17

128



23



2.



2.





Penurunan nilai (lanjutan)

Impairment (continued)

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat SBE awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Grup.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group.

18

24



129



2.



2.





Penurunan nilai (lanjutan)


Jika, pada period berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan kerugian penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui dalam laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment losses account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

Penghentian pengakuan

Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

19

130



25



2.



2.



(ii) Liabilitas Keuangan

Financial Instruments (continued) (ii) Financial liabilities

Pengakuan Awal

Initial Recognition

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Grup mencakup utang bank, utang usaha, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, sebagian beban akrual dan liabilitas keuangan jangka pendek lainnya.

The Group’s financial liabilities include bank loan, trade payables, short term employee benefits liabilities, certain part of accrued expenses and other current financial liabilities.

Pada akhir periode pelaporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya amortisasi.

As at end of reporting period, the Group has no other financial liabilities other than those classified as financial liabilities at amortized cost.

Pengukuran setelah pengakuan Awal

Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, interest-bearing financial liabilities at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.

20

26



131



2.



2.



(ii) Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Financial Instruments (continued) (ii) Financial liabilities (continued)

Penghentian pengakuan

Derecognition

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

(iii) Saling hapus instrumen keuangan

(iii) Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

21

132



27



2.



2.



(iv) Nilai wajar instrumen keuangan

(iv) Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’slength market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. (v) Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan

(v) Amortized cost instruments

Biaya dibayar di muka

g.

financial

Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The long-term portion of prepaid expenses is presented as part of “Other Assets” account of non-current assets in the consolidated statements of financial position.

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset lain-lain” di aset tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. h.

of

Amortized cost is computed using the EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE. g.

Financial Instruments (continued)

Aset tetap

h. Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan tersebut meliputi biaya penggantian bagian aset tetap ketika biaya tersebut terjadi, jika kriteria pengakuan biaya dipenuhi. Begitu juga, bila perbaikan utama dilakukan, biaya-biaya yang berhubungan diakui sebagai nilai tercatat penggantian aset tetap jika kriteria pengakuan dipenuhi. 22

28



133



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h.

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Fixed assets (continued)

Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan lainnya yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi ketika terjadinya.

All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of comprehensive income as incurred.

Kecuali tanah, semua aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus setelah dikurangi estimasi nilai residu aset tetap yang bersangkutan selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets, except land, are depreciated to their estimated residual value using the straight-line method over their expected useful lives as follows: Tahun/Years

Bangunan Mesin, peralatan pabrik, dan laboratorium Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor

20 10 3-5 3-5

Buildings Machinery, plant and laboratory equipment Furniture, fixtures and office equipment Motor vehicles

Grup tidak melakukan amortisasi terhadap tanah. Grup dapat menambah perpanjangan 20 tahun hak atas tanah dengan sejumlah pembayaran biaya, sebelum masa hak atas tanah berakhir. Berdasarkan hubungan Grup dengan institusi pemerintah yang menangani pemanfaatan hak atas tanah saat ini, dan ketiadaan perubahan terhadap peraturan pemerintah mengenai pemanfaatan hak atas tanah, manajemen berkeyakinan hak atas tanah dapat diperpanjang. Biaya proses administrasi hukum yang terjadi untuk memperoleh hak atas tanah diakui sebagai biaya pada saat terjadi karena nilainya relatif kecil terhadap biaya perolehan tanah.

The Group does not amortize landrights. The landrights may be extended for an additional 20 years at the Group’s option and following payment of a nominal fee before the expiry of the initial term. Based on the Group’s current relationship with the government authority that administers the use of the land, and in the absence of known changes to the laws governing the use of land, management expects that title to the land rights will be extended. Costs incurred during the legal process of establishing the landrights are expensed when incurred as these are immaterial relative to the cost of land.

Aset tetap tidak diakui lagi ketika terjadi penjualan atau tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan dari penggunaannya atau penjualannya. Laba rugi yang timbul dari penjualan aset tetap (perbedaan antara penerimaan neto penjualan dan nilai tercatat aset) diakui dalam laba rugi ketika penjualan tersebut terjadi.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.

Nilai residu aset, umur manfaat dan metode depresiasi ditinjau dan disesuaikan secara prospektif pada setiap akhir periode pelaporan.

The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at end of reporting period.

23

134



29



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h.

i.

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Fixed assets (continued)

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar nilai perolehan. Akumulasi nilai perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut mulai digunakan.

Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for use. Depreciation is charged from the date when assets are brought into use.

Biaya emisi saham

i.

Costs relating to share issuance were deducted from the additional paid in capital account.

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dalam akun tambahan modal disetor. j.

k.

Share issuance costs

Goodwill

j.

Goodwill

Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan investasi dengan nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi.

Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets of the acquired subsidiaries at the date of the acquisition.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011, Grup: • menghentikan amortisasi goodwill; • mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi; dan • melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.

In accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Group: • ceased the goodwill amortization; • eliminated the carrying amount which relating to the accumulated amortization of goodwill; and • performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.

Penurunan keuangan

nilai

atas

aset

bukan

k.

Impairment on non-financial assets The Group assesses at end of each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset secara tahunan (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

24

30



135



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k.

Penurunan nilai atas keuangan (lanjutan)

aset

2.

bukan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k.


on

non-financial

assets

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai tersebut terpulihkannya, maka aset dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash generating unit (CGU)’s fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang dibebankan disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai residu, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

25

136



31



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l.

2.

Penjualan dan jasa dan beban

l.

Net sales and services represents revenue earned from the sale of products and services, net of returns, sales allowances and sales discounts.

penjualan dan jasa diakui pada saat penyerahan barang atau jasa ke pelanggan.

Sales and services are recognized at the time of the delivery of the goods or services to the customer.

Beban diakui berdasarkan metode akrual.

Expenses are recognized on an accrual basis.

m. Transaksi hubungan keagenan

m. Transaction on agency relationship

Grup mempunyai beberapa kontrak maklon dimana Grup bertindak sebagai agen. Penjualan dan jasa diakui pada saat penyerahan barang atau jasa ke pelanggan.

The Group has several toll manufacturing contracts whereby the Group acts as an agent. Sales and services are recognized at the time of the delivery of the goods or services to the customer.

Penjualan dan jasa dari transaksi ini adalah selisih dari jumlah tagihan kepada pelanggan dan beban pembuatan produk.

The sales and services from these transactions is the difference between the amount billed to the customers and the manufacturing cost of the products.

Program loyalitas pelanggan

n.

Customer loyalty programme The Group has sales programme which provides free goods to its customers after reaching certain quantity of sales. The Group recognized the liability by deferring revenue recognition until the delivery of free goods to the customers.

Grup mempunyai program penjualan yang memberikan barang secara gratis apabila pelanggan telah melakukan pembelian atas produk Grup dalam kuantitas tertentu. Grup mengakui kewajiban dengan menangguhkan pengakuan pendapatan hingga barang gratis tersebut diserahkan ke pelanggan. o.

Sales and services and expense

dan jasa neto adalah yang diperoleh dari penjualan jasa setelah dikurangi retur, penjualan dan potongan

Penjualan pendapatan produk dan penyisihan penjualan.

n.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Pajak penghasilan

o.

Income tax

Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai badan hukum yang berdiri sendiri. Pajak penghasilan badan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan.

Corporate income tax is determined for each company as a separate legal entity. Corporate income tax comprises of current and deferred tax.

Pajak kini dan tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Current and deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position’s date.

26

32



137



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) o.

p.

2.

Pajak penghasilan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dengan metode liabilitias diakui untuk semua perbedaan temporer yang timbul antara jumlah dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya menurut laporan keuangan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized based on liability method for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes.

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which result in such deferred tax assets.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results of the appeal are determined.

Laba per saham

p.

Earnings per share Earning per share is computed by dividing income for the year with the weighted average number of ordinary shares. The weighted average number of ordinary shares issued for each of the year 2013 and 2012 is 1,120,000,000 shares.

Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar untuk tahun 2013 dan 2012 adalah 1.120.000.000 lembar saham. q.

Income tax (continued)

Imbalan kerja jangka panjang

q.

Long-term employee benefits The Company and its active subsidiary recognized employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (“the Law”) and its Collective Labor Agreement. Since December 2007, the Company funded a substantial portion of this liability through an insurance policy obtained from PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

Perusahaan dan entitas anak yang aktif mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang tentang Ketenagakerjaan No. 13/ 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UUTK”) dan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Bersama. Sejak Desember 2007, sebagian besar liabilitas tersebut didanai dengan polis asuransi dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia.

27

138



33



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q.

2.

Imbalan kerja jangka panjang (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q.

Long-term (continued)

employee

benefits

Beban penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang ditentukan menurut perhitungan aktuarial memakai metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui untuk setiap program pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Keuntungan dan kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan.

The cost of providing for employee benefits under the Law is determined using the projected unit credit method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at the consolidated statements of financial position’s date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.

Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari perkiraan program imbalan pasti atau perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai manfaat tersebut menjadi hak.

Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

Aset atau liabilitas imbalan pasti terdiri dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui dan dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara langsung. Nilai aset program yang dapat diakui terbatas sampai jumlah akumulasi kerugian aktuarial neto dan biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai kini dari manfaat ekonomis yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran masa datang.

The defined benefit asset or liability comprises the present value of the defined benefit obligation less past service cost not yet recognized and less the fair value of plan assets out of which the obligations are to be settled directly. The value of any asset is restricted to the sum of any cumulative actuarial losses and past service cost not yet recognized and the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plan or reductions in the future contributions to the plan.

28

34



139



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.

Transaksi berelasi

dengan

pihak-pihak

2.

yang

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.

Transactions with related parties

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:

A party is considered to be related to the Group if:

a.

langsung, atau tidak langsung yang: (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;

a.

directly, or indirectly which: (i) controls, is controlled by, or is under common control with, the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;

b.

suatu pihak yang berelasi dengan Grup;

b.

the party is an associate of the Group;

c.

suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer;

c.

the party is a joint venture in which the Group is a venturer;

d.

suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup;

d.

the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;

e.

suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);

e.

the party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d);

f.

suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan atau di mana hak suara signifikan berada, langsung maupun tidak langsung, oleh individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

f.

the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or

g.

suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup.

g. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes herein.

29

140



35



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s.

t.

2.

Informasi segmen

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s.

Segmen merupakan komponen Perusahaan dan entitas anak yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).

A segment is a distinguishable component of the Company and its subsidiaries that is engaged either in providing products or services (business segment) or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment).

Segmen usaha menyajikan produk dan jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan hasil segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi (wilayah) lain.

Business segment provide products or services that are subject to risk and returns that are different from those of other business segments. Geographical segment provide products or services within a particular economic environment that are subject to risk and returns that are different from those of components operating in other economic environments (area).

Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif

t.

•

PSAK No. 1 (2013): Penyajian Laporan Keuangan, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

•

Adoption standards

of

revised

accounting

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that may be relevant to the financial reporting of the Group but not yet effective for 2013 financial statements:

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang mungkin relevan terhadap pelaporan keuangan Grup namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013: •

Segment information

PSAK No. 1 (2013): Presentation of Financial Statements, effective January 1, 2015 This PSAK changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

•

PSAK No. 4 (2013): Laporan Keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK No. 4 (2013): Separate Financial Statements, effective January 1, 2015 This PSAK prescribes only the accounting requirements when a parent entity prepares separate financial statements as additional information. Accounting for consolidated financial statements is determined in PSAK No. 65.

PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.

30

36



141



2.


IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2.


t.

Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan)

t.

•

PSAK No. 15 (2013): Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama, berlaku efektif 1 Januari 2015

•

•

PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

•

PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2015

•

PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits, effective January 1, 2015

PSAK No. 65: Consolidated Financial Statements, effective January 1, 2015 This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities.

•

PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK No. 67: Disclosure of Interest in Other Entities, effective January 1, 2015 This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) and PSAK No. 15 (2009). This disclosures relate to an entity’s interests in other entities.

PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009). Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitasentitas lain. •

PSAK No. 15 (2013): Investments in Associates and Joint Ventures, effective January 1, 2015

This PSAK, among other, removes the corridor mechanism and contingent liability disclosures to simple clarifications and disclosures.

PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. •

accounting

This PSAK describes the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates.

PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. •

Adoption of revised standards (continued)

•

PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

PSAK No. 68: Fair Value Measurement, effective January 1, 2015 This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted.

•

ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, berlaku efektif 1 Januari 2014

•

ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers, effective January 1, 2014

•

ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas, berlaku efektif 1 Januari 2014

•

ISAK No. 28: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments, effective January 1, 2014

31

142



37



2.


2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) t.

t.

Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif (lanjutan)

Adoption of revised standards (continued)

accounting

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

Grup sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. 3.


SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan

Judgments

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari penjualan dan jasa, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of sales and services, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Classification of Financial Assets and Financial Liabilities.

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

Goodwill

Goodwill

Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp10.279.461.

Under PSAK No.22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of 31 December 2013 and 2012: Rp10,279,461.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dari goodwill.

Goodwill is tested for impairment annually and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value of goodwill. 32

38



143



3.

SUMBER (lanjutan)

ESTIMASI


KETIDAKPASTIAN

3.

SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan)

Judgments (continued)

Penyisihan kerugian atas Penurunan Nilai Piutang Usaha

Allowance for Impairment losses on Trade Receivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp377.104.867 (31 Desember 2012: Rp390.002.690). Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of 31 December 2013 was Rp377,104,867 (31 December 2012: Rp390,002,690). Further details are discussed in Note 5.

Pajak Penghasilan

Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan taksiran atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pertimbangan signifikan juga dilakukan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu dan tingkat keutungan masa depan dan strategi perencanaan pajak.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Significant judgment is also involved to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

33

144



39



3.

SUMBER (lanjutan)

ESTIMASI


KETIDAKPASTIAN

3.


Estimasi dan Asumsi

Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Pensiun dan Imbalan Kerja

Pension and Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp59.878.026 (31 Desember 2012: Rp41.427.391). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 19.

The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company’s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual results or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits as of 31 December 2013 is Rp59,878,026 (31 December 2012: Rp41,427,391). Further details are discussed in Note 19.

34

40



145



3.

SUMBER (lanjutan)

ESTIMASI


KETIDAKPASTIAN

3.


Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan aset tetap

Depreciation of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 3 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp243.055.168 2012: Rp218.295.222). (31 Desember Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

The costs of fixed assets are depreciated or amortized on a straight-line method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 3 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of 31 December 2013 is Rp243,055,168 (31 December 2012: Rp218,295,222). Further details are disclosed in Note 10.

Instrumen Keuangan

Financial Instruments

Grup mengungkapkan aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam Catatan 33.

The Group discloses certain financial assets and liabilities at their fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. The fair value amounts of financial assets and liabilities are disclosed in Note 33.

Penyisihan Persediaan Usang

Provision for Obsolescence of Inventories

Penyisihan persediaan usang diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum penyisihan atas keusangan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp209.404.295 (31 Desember 2012: Rp137.933.714). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

Provision for obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before provision for obsolescence as of 31 December 2013 is Rp209,404,295 (31 December 2012: Rp137,933,714). Further details are disclosed in Note 7.

35

146



41



4.


KAS DAN SETARA KAS

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Desember/31 December 2013

Kas Bank Rupiah - Pihak ketiga: The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Citibank N.A, (Citibank) Dolar AS - Pihak ketiga: HSBC Citibank Deposito berjangka (jatuh tempo dalam tiga bulan) Rupiah - Pihak ketiga: HSBC Citibank N.A, (Citibank) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Dolar AS - Pihak ketiga: HSBC

2012

884.933

1.003.235

15.559.488

31.165.712

4.887.766

5.506.457

227.052

96.096

22.440.381 95.003

27.805.854 75.637

43.209.690

64.649.756

211.500.000

157.500.000

30.000.000

-

6.850.000

-

24.256.000

69.759.500

272.606.000

227.259.500

316.700.623

292.912.491

Cash on hand Banks Rupiah - Third parties: The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Citibank N.A, (Citibank) US Dollars - Third parties: HSBC Citibank Time deposits (maturing within three months) Rupiah - Third parties: HSBC Citibank N.A, (Citibank) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) US Dollars - Third parties: HSBC

The interest rates of Rupiah time deposits in 2013 ranged between 3.3% - 8.25% (2012: 3.0% - 6.5%) per annum. The interest rates of US Dollar time deposits in 2013 ranged between 1.25% - 1.75% (2012: 1.0% - 2.0%) per annum.

Suku bunga untuk deposito berjangka dalam mata uang Rupiah pada tahun 2013 berkisar antara 3,3% - 8,25% (2012: 3,0% - 6,5%) per tahun. Suku bunga untuk deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS pada tahun 2013 berkisar antara 1,25% - 1,75% (2012: 1,0% 2,0%) per tahun.

36

42



147



5.


PIUTANG USAHA a.

5.

Pihak ketiga

TRADE RECEIVABLES a. Third parties

31 Desember/31 December 2013 Rupiah - PT Anugerah Pharmindo Lestari - PT Procter & Gamble Home Products Indonesia - PT Boehringer Ingelheim Indonesia - PT Indofarma (Persero) Tbk - PT Rohto Laboratories Indonesia - Lain-lain Rupiah

2012

295.874.071

350.879.595

15.132.757

10.333.224

5.065.301 1.247.942

2.831.104 -

2.899.695

1.694.901 2.967.703

Rupiah PT Anugerah Pharmindo Lestari PT Procter & Gamble Home Products Indonesia PT Boehringer Ingelheim Indonesia PT Indofarma (Persero) Tbk PT Rohto Laboratories Indonesia Others -

320.219.766

368.706.527

Rupiah

Aging analysis of third parties trade receivables is as follows:

Analisis umur piutang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:

31 Desember/31 December 2013 Lancar Telah jatuh tempo < 30 hari Telah jatuh tempo 30 - 90 hari Telah jatuh tempo > 90 hari

2012

289.223.971 29.238.154 1.383.745 373.896

327.471.093 41.067.416 26.810 141.208

320.219.766

368.706.527 Based on a review of the status of the individual receivable accounts, the Group’s management believes that all third parties trade receivables as of 31 December 2013 and 2012 are collectible. Consequently, the Group has not provided any allowance for impairment losses as of 31 December 2013 and 2012.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 akan tertagih. Oleh karena itu, Grup tidak melakukan penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. b.

Current Overdue in < 30 days Overdue in 30 - 90 days Overdue in > 90 days

Pihak yang berelasi (Catatan 30)

b. Related parties (Note 30) 31 Desember/31 December

Rupiah - PT Medifarma Laboratories Dolar AS - Concord Pharmaceuticals Ltd. - Winter Flower Holdings Ltd.

2013

2012

2.409.347

1.631.635

54.475.754

-

-

19.664.528

56.885.101

21.296.163

Rupiah PT Medifarma Laboratories US Dollar Concord Pharmaceuticals Ltd. Winter Flower Holdings Ltd. -

37

148



43



5.


PIUTANG USAHA b.

5.

Pihak yang berelasi (Catatan 30) (lanjutan)

Analisis umur piutang usaha berelasi adalah sebagai berikut:

pihak

TRADE RECEIVABLES b. Related parties (Note 30) (continued) Aging analysis of trade receivables from related parties is as follows:

yang

31 Desember/31 December 2013 Lancar Telah jatuh tempo < 30 hari Telah jatuh tempo 30 - 90 hari Telah jatuh tempo > 90 hari

6.

2012

35.794.799 13.687.580 7.402.722 -

7.354.860 10.395.284 2.412.600 1.133.419

56.885.101

21.296.163

Current Overdue in < 30 days Overdue in 30 - 90 days Overdue > 90 days

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai untuk piutang usaha dari pihak yang berelasi karena manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha tersebut akan tertagih.

As of 31 December 2013 and 2012, the Group did not provide allowance for impairment losses on trade receivables from related parties since the Group’s management believes that such receivables are collectible in full.

Piutang usaha tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Trade receivables are not pledged to any party.

ASET KEUANGAN LAINNYA

6.

OTHER FINANCIAL ASSETS The details of other financial assets as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

Rincian aset keuangan lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

31 Desember/31 December

Uang muka direksi dan karyawan Piutang lain-lain Dikurangi: Uang muka direksi dan karyawan, bagian tidak lancar

2013

2012

5.644.447 4.334.989

5.867.012 971.869

9.979.436

6.838.881

(3.476.080)

(3.829.068)

6.503.356

3.009.813

Advances to directors and employees Other receivables Less: Advances to directors and employees, non-current portion

38

44



149



7.


PERSEDIAAN

7.

INVENTORIES

31 Desember/31 December 2013 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku dan kemasan Barang dalam perjalanan Dikurangi: penyisihan persediaan usang

2012

51.484.153 10.441.033 121.866.040 25.613.069

32.134.112 19.985.782 78.098.561 7.715.259

209.404.295

137.933.714

(2.722.415) 206.681.880

Perubahan penyisihan adalah sebagai berikut:

persediaan

(5.111.149)

Finished goods Work in process Raw and packaging materials Goods in transit Less: allowance for obsolete inventories

132.822.565 Changes in the allowance inventories are as follows:

usang

for

obsolete


2012

Saldo awal Penambahan penyisihan

5.111.149 7.875.617

5.079.947 3.741.444

Penghapusan persediaan

(10.264.351)

(3.710.242)

2.722.415

5.111.149

Saldo akhir

Beginning balance Additional provision Write-off Ending balance

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa penyisihan untuk persediaan usang cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang.

The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventories is adequate to cover possible losses due to obsolescence.

Pada tanggal 31 Desember 2013, persediaan sebesar Rp184 miliar (Rupiah penuh) (2012: Rp130 miliar, Rupiah penuh) telah diasuransikan terhadap risiko bencana alam, kebakaran, sabotase dan pengrusakan dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar Rp144 miliar (Rupiah penuh) (2012: Rp135 miliar, Rupiah penuh). Menurut pendapat manajemen, pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of 31 December 2013, inventories amounting Rp184 billion (full Rupiah) (2012: Rp130 billion, full Rupiah) were insured against the risk of loss due to natural disaster, fire, sabotage and vandalism involving total insurance coverage of Rp144 billion (full Rupiah) (2012: Rp135 billion, full Rupiah). In management’s opinion, the insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Persediaan tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Inventories are not pledged to any party.

39

150



45



8.


BIAYA DIBAYAR DIMUKA

8.

PREPAID EXPENSES The details of prepaid expenses as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

Rincian biaya dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:


Sewa Utilitas Iklan dan promosi Lain-lain

9.

2013

2012

1.500.954 246.380 750.367 896.258

1.542.029 1.187.050 73.514 749.432

3.393.959

3.552.025

UANG MUKA

9.

Rental Utilities Advertising and promotion Others

ADVANCES Advances represents down payment on purchase of inventories and the Group’s operational activities.

Uang muka merupakan pembayaran dimuka atas pembelian persediaan dan kegiatan operasional Grup.

10. ASET TETAP

10. FIXED ASSETS 31 Desember/31 December 2013 Awal/ Beginning

Biaya perolehan Pemilikan langsung: Tanah Bangunan Mesin, peralatan pabrik dan laboratorium Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor

Aset dalam penyelesaian

Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin, peralatan pabrik dan laboratorium Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor

Nilai buku neto

Penambahan/ Reklasifikasi/ Pengurangan/ Additions Reclassifications Deductions

-

Akhir/ Ending

18.513.681 128.752.590

-

10.246.910

132.093.904

2.756.975

28.246.806

(310.009)

162.787.676

53.188.203 35.692.442

6.616.597 9.395.314

1.219.583 -

(38.673) (7.017.230)

60.985.710 38.070.526

368.240.820

18.768.886

39.713.299

(7.365.912)

419.357.093

11.039.094

39.482.200

(39.713.299)

379.279.914

58.251.086

-

(38.948.201)

(6.119.998)

-

-

(60.628.918)

(10.879.379)

-

297.184

(40.461.426) (20.946.147)

(7.114.192) (8.297.851)

-

25.711 5.963.297

(160.984.692)

(32.411.420)

-

-

218.295.222

(7.365.912)

6.286.192

18.513.681 138.999.500

10.807.995

At cost Direct ownership: Landrights Buildings Machinery, plant and laboratory equipment Furniture and office equipment Motor vehicles

Construction in progress

430.165.088

Accumulated depreciation Buildings Machinery, plant and (71.211.113) laboratory equipment Furniture and office (47.549.907) equipment (23.280.701) Motor vehicles

(45.068.199)

(187.109.920) 243.055.168

Net book value

40

46



151




10. ASET TETAP (lanjutan)

10. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/31 December 2012 Awal/ Beginning

Biaya perolehan Pemilikan langsung: Tanah Bangunan Mesin, peralatan pabrik dan laboratorium Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor

Aset dalam penyelesaian

Akumulasi penyusutan Bangunan Mesin, peralatan pabrik dan laboratorium Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor

Nilai buku neto

Penambahan/ Reklasifikasi/ Pengurangan/ Additions Reclassifications Deductions

18.513.681 106.043.618

-

22.708.972

107.128.388

3.408.929

21.618.200

(61.613)

132.093.904

50.003.154 34.364.950

2.246.098 10.382.143

1.345.656 -

(406.705) (9.054.651)

53.188.203 35.692.442

316.053.791

16.037.170

45.672.828

(9.522.969)

368.240.820

17.805.964

38.905.958

(45.672.828)

333.859.755

54.943.128

-

(33.392.441)

(5.555.760)

-

-

(52.293.130)

(8.397.401)

-

61.613

(33.786.150) (19.855.619)

(7.053.444) (8.090.660)

-

378.168 7.000.132

(139.327.340)

(29.097.265)

-

7.439.913

194.532.415

-

Akhir/ Ending

(9.522.969)

18.513.681 128.752.590

11.039.094

At cost Direct ownership: Landrights Buildings Machinery, plant and laboratory equipment Furniture and office equipment Motor vehicles

Construction in progress

379.279.914

Accumulated depreciation Buildings Machinery, plant and (60.628.918) laboratory equipment Furniture and office (40.461.426) equipment (20.946.147) Motor vehicles

(38.948.201)

(160.984.692) 218.295.222

Net book value

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, sejumlah aset tetap Grup dengan nilai buku sebesar Rp214 miliar (Rupiah penuh) (2012: Rp189 miliar, Rupiah penuh) telah diasuransikan berdasarkan nilai pergantian barunya terhadap risiko bencana alam, kebakaran, kerusuhan, sabotase, pengrusakan dan gangguan usaha. Jumlah pertanggungan asuransi menurut pendapat manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut total Rp373 miliar (Rupiah penuh) (2012: Rp379 miliar, Rupiah penuh).

As of 31 December 2013 and 2012, the Group’s fixed assets with net book values amounting to Rp214 billion (full Rupiah) (2012: Rp189 billion, full Rupiah) were insured at their replacement costs against risk of loss due to natural disaster, fire, riots, sabotage, vandalism and business interruption. The insurance coverage, considered adequate by management to cover possible losses arising from such risks, amounted to Rp373 billion (full Rupiah) and Rp379 billion (full Rupiah) in 2013 and 2012, respectively.

Aset tetap tidak dijaminkan kepada pihak manapun.

Fixed assets are not pledged to any party.

41

152



47





10. FIXED ASSETS (continued) Depreciation in 2013 and 2012 was allocated as follows:

Beban penyusutan pada tahun 2013 dan 2012 dialokasikan sebagai berikut:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December 2013

Harga pokok produksi Beban penjualan dan pemasaran (Catatan 24) Beban administrasi (Catatan 25)

2012

20.476.184

17.607.525

7.689.772

7.511.784

4.245.464

3.977.956

32.411.420

29.097.265

Costs of goods manufactured Sales and marketing expenses (Note 24) Administration expenses (Note 25)

The calculation of gain on disposal of fixed assets is as follows:

Perhitungan keuntungan dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

31 Desember/31 December 2013 Harga perolehan Mesin dan peralatan pabrik Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor

Akumulasi penyusutan Mesin dan peralatan pabrik Perlengkapan dan perabot kantor Kendaraan bermotor

Nilai tercatat pengurangan aset tetap

Nilai tercatat aset tetap yang dijual Penerimaan dari aset tetap yang dijual Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap, neto (Catatan 26)

2012

310.009

61.613

38.673 7.017.230

406.705 9.054.651

7.365.912

9.522.969

(297.184)

(61.613)

(25.711) (5.963.297)

(378.168) (7.000.132)

(6.286.192)

(7.439.913)

1.079.720

2.083.056

1.079.720

2.083.056

(1.004.236)

(2.709.779)

(75.484 )

626.723

Acquisition costs Machinery and plant equipment Furniture and office equipment Motor vehicles

Accumulated depreciation Machinery and plant equipment Furniture and office equipment Motor vehicles

Deduction in carrying value of fixed assets

Carrying value of fixed assets sold Proceeds from fixed assets sold Gain (loss) on disposal of fixed assets, net (Note 26)

42

48



153





10. FIXED ASSETS (continued) The details of the construction in progress as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Persentase penyelesaian/ Percentage of completion

Akumulasi biaya/ Accumulated costs

2013 Mesin dan peralatan pabrik

90%

6.261.554

Bangunan

62%

4.461.100

Peralatan komputer

43%

85.341

Estimasi penyelesaian/ Estimated completion

Maret/ March 2014 Juli/ July 2014 Maret/ March 2014

2013 Machinery and plant equipment Buildings Computer equipment

10.807.995 2012 Mesin dan peralatan pabrik Bangunan Perlengkapan dan perabot kantor

46%

8.159.153

85%

2.664.250

95%

215.691

Desember/ December 2013 Desember/ December 2013 Februari/ February 2013

2012 Machinery and plant equipment Buildings Furniture and office equipment

11.039.094 Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah tercatat bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah Rp60.871.548 dan Rp40.600.378.

As of 31 December 2013 and 2012, the cost of fixed assets which have been fully depreciated but still used are Rp60,871,548 and Rp40,600,378, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah tercatat aset tetap yang telah dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual masing-masing adalah Rp189.840 dan Rp124.605.

As of 31 December 2013 and 2012, the value of fixed assets where active utilization has been stopped and not classified as available for sale are Rp189,840 and Rp124,605, respectively.

Nilai wajar aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp281 miliar (Rupiah penuh) berdasarkan laporan penilai Independen KJPP Stefanus Tony Hardi & Rekan. Manajemen berpendapat hasil penilaian tersebut masih relevan untuk aset tetap Grup tanggal 31 Desember 2013.

The fair value of the Group’s fixed assets as of 31 December 2011 is Rp281 billion (full Rupiah) based on independent appraisal report KJPP Stefanus Tony Hardi & Rekan. Management is of the opinion that the results of the valuation is still relevant for the Group’s fixed assets as of 31 December 2013.

43

154



49




11. ASET TAK BERWUJUD

11. INTANGIBLE ASSETS

Aset tak berwujud dalam bentuk Goodwill timbul dari akuisisi saham PT Prafa.

Intangible assets in the form of goodwill arose from the acquisition of PT Prafa.

31 Desember/31 December 2013 Goodwill Dikurangi: Akumulasi amortisasi

2012

47.874.740

47.874.740

(37.595.279)

(37.595.279)

10.279.461

10.279.461

Goodwill Less: Accumulated amortization

Seperti diungkapkan pada Catatan 2j, sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), mulai tanggal 1 Januari 2011, Grup telah menghentikan amortisasi goodwill.

As disclosed in Note 2j, in accordance with the transitional provision of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting 1 January 2011, the Group has ceased the goodwill amortization.

Manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai Goodwil pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Group’s management believes that there is no impairment of Goodwill as of 31 December 2013 and 2012.

12. ASET LAIN-LAIN

12. OTHER ASSETS The details of other assets as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

Rincian aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:


Biaya dibayar di muka setelah dikurangi bagian lancar Lain-lain

Termasuk dalam lain-lain adalah deposit yang dapat dikembalikan.

2013

2012

101.523 2.317.158

261.956 1.913.088

2.418.681

2.175.044

security

Non-current portion of prepayment Others

Included in others are refundable security deposits.

44

50



155




13. UTANG BANK

13. BANK LOAN 31 Desember/31 December 2013

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)

2012

11.155.335

-

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman import dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC). Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas tersebut sebesar US$910.640 (setara dengan Rp11,15 miliar). Fasilitas ini berlaku sampai dengan 17 Januari 2014. Tingkat bunga yang berlaku adalah sebesar 5,6% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut.

The Company obtained clean import loan facilitiy from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC). As of 31 December 2013, the outstanding balance for amounted to US$910,640 this facility (equivalent to Rp11.15 billion). This facility is valid until 17 January 2014. Interest rate applied at 5.6% per annum. As of 31 December 2012, there was no outstanding balance for this facility.

Perusahaan telah melunasi pinjaman tersebut pada tanggal 17 Januari 2014.

The Company’s 17 January 2014.

14. UTANG USAHA

has

settled

its

loan

on

14. TRADE PAYABLES

a. Pihak ketiga

a. Third parties 31 Desember/31 December 2013

Pihak ketiga: Rupiah Dolar AS Euro

2012

26.136.186 16.857.246 4.220.011

9.041.973 20.684.119 3.549.541

47.213.443

33.275.633

Third parties: Rupiah US Dollars Euro

Aging analysis of third parties trade payables is as follows:

Analisis umur utang usaha pihak ketiga adalah sebagai berikut:

31 Desember/31 December 2013 Lancar Telah jatuh tempo < 30 hari Telah jatuh tempo 30 - 90 hari

2012

44.477.473 2.735.970 -

27.346.010 5.929.623 -

47.213.443

33.275.633

Current Overdue in < 30 days Overdue in 30 - 90 days

45

156



51




14. UTANG USAHA (lanjutan)

14. TRADE PAYABLES (continued)

b. Pihak yang berelasi (Catatan 30)

b. Related party (Note 30) 31 Desember/31 December

Rupiah - PT Medifarma Laboratories

2013

2012

4.983.418

1.277.700

Analisis umur utang usaha pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Rupiah PT Medifarma Laboratories -

Aging analysis of trade payables from related parties is as follows:


Lancar

2013

2012

4.983.418

1.277.700

Tidak ada jaminan atau agunan yang diberikan atas utang usaha tersebut.

Current

There were no guarantee or collateral provided for the above trade payable.

15. BEBAN AKRUAL

15. ACCRUED EXPENSES 31 Desember/31 December 2013

Royalti United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Catatan 30) United Brands Management Limited (Catatan 30) Takeda Nederland bv/ Nycomed bv Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Catatan 30) Biomedis (B.V.I.) Limited (Catatan 30) Pediatrica (B.V.I.) Limited (Catatan 30) Therapharma (B.V.I.) Limited (Catatan 30)

Biaya pemasaran dan promosi Potongan penjualan Biaya utilitas Jasa lisensi dan manajemen Jasa profesional Lain-lain

2012

1.930.340

2.131.543

1.263.512

1.680.137

589.081

614.811

478.019

1.187.682

238.808

635.253

102.024

167.239

40.654

84.063

4.642.438

6.500.728

71.611.630 19.218.661 3.153.345 2.032.548 1.636.267 8.742.672

50.249.461 26.452.355 4.898.653 1.752.009 1.226.143 14.480.139

111.037.561

105.559.488

Royalties United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Note 30) United Brands Management Limited (Note 30) Takeda Nederland bv Nycomed bv Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Note 30) Biomedis (B.V.I.) Limited (Note 30) Pediatrica (B.V.I.) Limited (Note 30) Therapharma (B.V.I.) Limited (Note 30)

Marketing and promotion expenses Sales discounts Utilities expenses License and management fees Professional fees Others

46

52



157




16. PERPAJAKAN a.

16. TAXATION

Pajak dibayar di muka

a.

Prepaid Taxes

31 Desember/31 December 2013 Perusahaan Kelebihan bayar atas: Pajak pertambahan nilai Entitas anak Kelebihan bayar atas: Pajak pertambahan nilai Konsolidasian

b.

2012

724.921

-

106.345

-

Company Over payment of: Value added tax Subsidiaries Over payment of: Value added tax

831.266

-

Consolidated

Utang pajak

b.

Taxes payable

31 Desember/31 December 2013 Perusahaan Taksiran utang Pajak Penghasilan Badan, dikurangi pembayaran pajak di muka Rp37.525.630 pada tahun 2013 dan Rp34.001.323 pada tahun 2012 Pemotongan Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai Entitas anak Taksiran utang Pajak Penghasilan Badan, dikurangi pembayaran pajak di muka Rp11.663.514 pada tahun 2013 dan Rp11.418.732 pada tahun 2012 Pemotongan Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai Konsolidasian

2012

2.867.243

7.876.072

2.203.185 1.264.541 -

1.804.715 827.829 1.367.983

Company Estimated corporate income tax payable, less prepaid tax of Rp37,525,630 in 2013 and Rp34,001,323 in 2012 Withholding income taxes: Article 21 Articles 23 and 26 Value added tax

974.713

1.305.888

32.426 193.938 -

62.939 205.336 194.727

Subsidiaries Estimated corporate income tax payable, less prepaid tax of Rp11,663,514 in 2013 and Rp11,418,732 in 2012 Withholding income taxes: Article 21 Articles 23 and 26 Value Added Tax

7.536.046

13.645.489

Consolidated

47

158



53




16. PERPAJAKAN (lanjutan) c.

16. TAXATION (continued)

(Beban)/manfaat pajak penghasilan

c.

Income tax (expense)/benefit


Perusahaan: Kini Tangguhan Entitas anak: Kini Tangguhan Konsolidasi: Kini Tangguhan

2012

(40.392.873) 2.583.877

(41.877.395) (1.063.047)

(37.808.996)

(42.940.442)

(12.638.227) 486.919

(12.724.620) 97.105

(12.151.308)

(12.627.515)

(53.031.100) 3.070.796

(54.602.015) (965.942)

(49.960.304)

(55.567.957)

Company: Current Deferred Subsidiaries: Current Deferred Consolidated: Current Deferred

The following is a reconciliation between the income before income tax expense as shown in the consolidated financial statements and the Company’s taxable income for years ended 31 December 2013 and 2012:

Berikut adalah rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:


2012

Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan

175.756.777

Laba entitas anak sebelum beban pajak penghasilan

(48.171.565)

(52.280.258)

Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasian

29.122.472

26.850.000

Adjusted for consolidation elimination entries

179.046.788

The Company’s income before income tax expense and elimination

Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan dan eliminasi Ditambah (dikurang) perbedaan temporer: Penyusutan aset tetap Penyisihan persediaan usang

204.477.046

156.707.684

849.697

1.117.615

(2.772.677)

(445.693)

Consolidated income before income tax expense Subsidiaries’ income before income tax

Add (less) temporary differences: Depreciation of fixed assets Provision for inventory obsolescence

48

54



159





(Beban)/manfaat (lanjutan)

pajak

16. TAXATION (continued) penghasilan

c. Income tax (expense)/benefit (continued)


Ditambah (dikurang) perbedaan temporer: (lanjutan) Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Penyisihan rupa-rupa

2012

14.672.969 (2.414.487) 167.043.186

Ditambah (dikurang) perbedaan permanen: Penghasilan bunga kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan, neto Penghasilan kena pajak- Perusahaan

(9.941.722) 5.017.612

Add (less) temporary differences: (continued) Long-term employee benefits liability Miscellaneous provisions

174.794.600

(8.112.644)

(7.192.595)

2.640.948

(92.426)

161.571.490

167.509.579

Add (less) permanent differences: Interest income subject to final tax Non-deductible expenses, net Taxable income the Company


Beban pajak penghasilan Perusahaan - kini Beban pajak penghasilan entitas anak - kini

2012

40.392.873

41.877.395

12.638.227

12.724.620

Income tax expense the Company - current Income tax expense subsidiary - current

Beban pajak kini

53.031.100

54.602.015

Current tax expense

Dikurangi pajak dibayar di muka: - Perusahaan - Entitas anak

(37.525.630) (11.663.514)

(34.001.323) (11.418.732)

(49.189.144)

(45.420.055)

2.867.243 974.713

7.876.072 1.305.888

3.841.956

9.181.960

Utang pajak penghasilan - Perusahaan - Entitas anak

Less prepaid tax: Company Subsidiary -

Income tax payable Company Subsidiary -

The following is a reconciliation between income tax expense according to consolidated statement of comprehensive income and the tax on accounting profit before income tax calculated at the applicable tax rates:

Berikut adalah rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku:

49

160



55





(Beban)/manfaat (lanjutan)

pajak

16. TAXATION (continued) penghasilan

c. Income tax (expense)/benefit (continued)


Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan dan eliminasi (Laba) rugi entitas anak Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan dan rugi (laba) entitas anak

2012

175.756.777

204.477.046

29.122.472

26.850.000

Consolidated income before income tax expense Adjusted for consolidation elimination

231.327.046 65.521

Consolidated income before income tax expense and elimination (Income) Loss of subsidiaries

231.392.567

Consolidated income before income tax expense and loss (income) of subsidiaries

204.879.249 (1.193.695)

203.685.554


Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku Penghasilan bunga kena pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan Beban pajak penghasilan

d.

2012

(1.192.179)

224.536

Tax calculated at the standard tax rates Interest income subject to final tax Non-deductible expenses

(49.960.304)

(55.567.957)

Income tax expense

(50.921.389)

(57.848.142)

2.153.264

2.055.649

Pajak tangguhan

d.

Deferred tax

Net deferred tax assets as of 31 December Aset pajak tangguhan neto tanggal 2013 and 2012 were as follows: 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 31 Desember/31 December 2013 Aset pajak tangguhan Perusahaan: Liabilitas imbalan kerja Penyisihan persediaan usang Penyisihan lain-lain

2012 Deferred tax assets Company: 7.173.809 Employee benefits liability 1.042.169 Provision for inventory obsolescence 2.917.059 Other provisions

10.842.051 349.000 2.313.437 13.504.488

11.133.037 50

56



161




16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.


Pajak tangguhan (lanjutan)

d.

Deferred tax (continued)


Entitas anak: Liabilitas imbalan kerja Penyusutan aset tetap Penyisihan persediaan usang Penyisihan lain-lain

Perusahaan: Penyusutan aset tetap Konsolidasian aset pajak tangguhan, neto

2013

2012

4.127.455 294.672 331.604 293.292

Subsidiaries: 3.183.039 Employee benefits liability 390.014 Depreciation of fixed assets 235.618 Provision for inventory obsolescence 751.432 Other provisions

5.047.023

4.560.103

18.551.511

15.693.140

(1.710.575)

(1.922.999)

16.840.936

Company: Depreciation of fixed assets Consolidated deferred tax assets, net

13.770.141

Deferred tax expense (benefit) arising from the tax effect of temporary differences calculated at the enacted tax rate of 25% in 2013 and 2012 were as follows:

Beban (manfaat) pajak tangguhan berasal dari pengaruh perbedaan temporer yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% untuk tahun 2013 dan 2012. sebagai berikut:


e.

2012

Penyusutan aset tetap Penyisihan persediaan usang Liabilitas imbalan kerja Penyisihan lain-lain

117.082

327.749

(597.183) 4.612.658 (1.061.762)

7.801 (2.794.186) 1.492.694

Depreciation of fixed assets Provision for inventory obsolescence Employee benefits liability Other provisions

(Beban) manfaat pajak tangguhan neto

3.070.795

(965.942)

Net deferred tax benefit (expense)

Surat ketetapan pajak

e.

Tax assessments

Prafa - tahun fiskal 2005

Prafa - 2005 fiscal year

Pada tahun 2007, otoritas perpajakan menerbitkan hasil pemeriksaan pajak atas PT Prafa untuk tahun fiskal 2005 dengan penetapan kurang bayar pajak penghasilan badan sejumlah Rp2.953.316 yang berlainan dengan klaim lebih bayar yang diajukan PT Prafa sejumlah Rp2.226.980, dan penetapan kurang bayar atas berbagai pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga sejumlah Rp164.268.

In 2007, the tax authorities issued results of their audits of PT Prafa’s tax return for fiscal year 2005 assessing underpayment totalling of corporate income tax Rp2,953,316 against an overpayment claim by PT Prafa of Rp2,226,980, and assessing underpayments of various withholding taxes totalling Rp164,268.

51

162



57




16. PERPAJAKAN (lanjutan) e.


Surat ketetapan pajak (lanjutan)

e.

Tax assessments (continued)

Prafa - tahun fiskal 2005 (lanjutan)

Prafa - 2005 fiscal year (continued)

Manajemen PT Prafa mengajukan keberatan atas hasil penetapan atas kurang bayar pajak penghasilan badan dan sebagian pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga tersebut.

PT Prafa’s management filed an objection letter to the tax authorities against such assessments for the underpayments of corporate income tax and certain withholding taxes.

Pada tanggal 14 April 2008, otoritas perpajakan menerima sebagian dari pengajuan keberatan PT Prafa dan merevisi penetapan atas kurang bayar pajak penghasilan badan dari Rp2.953.316 menjadi Rp2.949.472 dan kurang bayar atas berbagai pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga dari Rp164.268 menjadi Rp145.715. PT Prafa menolak revisi tersebut dan mengajukan banding atas seluruh kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga.

On 14 April 2008, the tax authorities partially accepted PT Prafa’s aforementioned objection and revised its previous assessments on underpayment of corporate income tax of Rp2,953,316 to become Rp2,949,472 and underpayments of various withholding taxes totalling Rp164,268 to become Rp145,715. PT Prafa disputed such revised assessments and filed an appeal to the tax court requesting a full refund of its corporate income tax and withholding taxes.

Pada tanggal 29 Oktober 2009, pengadilan pajak mengeluarkan keputusan untuk menerima sebagian besar permohonan banding PT Prafa dan menetapkan lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp2.208.387 dan kurang bayar pajak penghasilan dipotong dari pihak ketiga sebesar Rp21.738. Manajemen PT Prafa setuju atas keputusan tersebut.

On 29 October 2009, the tax court issued a decision accepting most of PT Prafa’s appeals and determined the overpayment of corporate income tax of Rp2,208,387 and underpayment of withholding taxes of Rp21,738. PT Prafa’s management agreed to such decision.

Atas dasar keputusan pengadilan pajak tersebut, pada bulan Februari dan Maret 2010, PT Prafa telah menerima kelebihan bayar pajak sejumlah Rp5.270.110. Pada bulan yang sama, PT Prafa juga telah menerima pendapatan bunga dari kelebihan bayar pajak sejumlah Rp1.464.251 dan mencatatnya sebagai pendapatan usaha lain-lain, neto pada kegiatan operasi tahun 2010.

Based on the tax court decision, in February and March 2010, PT Prafa received refunds of the tax overpayments of Rp5,270,110. In the same month. PT Prafa also has received interest income from the tax overpayments of Rp1,464,251 and has recorded it as part of other operating income, net on 2010 operation.

Namun, pada tanggal 9 Februari 2010, otoritas perpajakan mengajukan permohonan peninjauan kembali atas keputusan pengadilan pajak tersebut ke Mahkamah Agung.

However, on 9 February 2010, the tax authorities submitted a request for judicial review to the Supreme Court on the above tax court decision.

Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan.

As of completion date of the consolidated financial statements, the Supreme Court has not yet issued any decision.

52

58



163




16. PERPAJAKAN (lanjutan) e.


Surat ketetapan pajak (lanjutan)

e.

Tax assessments (continued)

Prafa - tahun fiskal 2008

Prafa - 2008 fiscal year

Pada Agustus 2010 otoritas perpajakan menerbitkan hasil pemeriksaan pajak atas PT Prafa untuk tahun fiskal 2008 dengan penetapan lebih bayar pajak penghasilan badan sejumlah Rp3.918.547 dan kurang bayar atas pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan sejumlah Rp1.121.196. Ketetapan pajak atas pajak penghasilan badan tersebut sama dengan klaim yang diajukan oleh PT Prafa. Pada September 2010, PT Prafa menerima kelebihan bayar pajak neto sejumlah Rp3.918.547.

In August 2010, the tax authorities issued results of their audits of PT Prafa’s tax returns for fiscal year 2008 assessing overpayment of corporate income tax totalling Rp3,918,547 and underpayments of employee income tax totalling Rp1,121,196. The tax assessment result on corporate income tax is the same amount with the claim submitted by PT Prafa. In September 2010, PT Prafa received refunds of the net tax overpayments of Rp3,918,547.

Pada November 2010, Manajemen PT Prafa telah mengajukan keberatan atas hasil ketetapan pajak atas pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan dan mengklaim tidak ada kurang bayar atas pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan.

On November 2010, PT Prafa’s management has submitted an objection on the tax assessment result of employee income tax and claiming no underpayments for employee income tax.

Pada tanggal 9 November 2011, otoritas perpajakan menerima sebagian dari pengajuan keberatan PT Prafa dan merevisi penilaian atas kurang bayar pajak penghasilan yang dipotong dari karyawan dari Rp1.121.196 menjadi Rp644.430.

On 9 November 2011, the tax authorities partially accepted PT Prafa’s objection and revised its previous assessments on underpayment of employee income tax of Rp1,121,196 to become Rp644,430.

PT Prafa menolak revisi tersebut dan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 8 Februari 2012. Proses persidangan di Pengadilan Pajak sudah selesai. Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, PT Prafa masih menunggu diterbitkannya Putusan Pengadilan Pajak.

PT Prafa disputed such revised assessment and filed an appeal to the tax court on 8 February 2012. Appeal process has been finished. Until the completion of this consolidated financial statement, PT Prafa still waiting for the issuance of the Tax Court Decision.

Perusahaan - tahun fiskal 2011

Company - fiscal year 2011

Pada September 2013 otoritas perpajakan menerbitkan surat ketetapan pajak kurang bayar (SKPKB) atas Perusahaan sebagai hasil pemeriksaan pajak atas kewajiban pemotongan PPh Pasal 21/26 tahun fiskal 2011 dengan penetapan kurang bayar atas pajak penghasilan sejumlah Rp27.837. Manajemen tidak mengajukan keberatan atas ketetapan pajak tersebut.

In September 2013, the Indonesian tax authorities issued tax assessment letter as the results of tax audit of Company’s withholding tax article 21/26 for fiscal year withholding tax 2011, assessing underpayment of Rp27,837. Management has no objection to the tax assessment.

53

164



59




16. PERPAJAKAN (lanjutan) f.


Administrasi

f. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, kerugian pajak dapat diperhitungkan untuk periode lima tahun.

Under the Indonesian taxation laws, tax losses may be carried forward for a period of five years.

Perusahaan dan entitas anak menghitung dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Berdasarkan perubahan terakhir Undang-undang Pajak Penghasilan tahun 2007, Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak. Peraturan peralihan menyatakan bahwa pajak untuk tahun fiskal 2007 atau sebelumnya dapat diperiksa oleh otoritas pajak paling lambat tahun 2013.

The Company and its subsidiaries submit tax returns on the basis of self-assessment. Based on the revised Tax Law in 2007, the tax authorities may assess or amend taxes within 5 years from the date when the tax was payable. The transitional provisions of the said law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and prior may be assessed by the tax authorities at the latest at the end of 2013.

17. LIABILITAS PENDEK

IMBALAN

KERJA

JANGKA

Liabilitas imbalan kerja jangka merupakan gaji dan insentif karyawan.

17. SHORT-TERM LIABILITIES

EMPLOYEE

BENEFITS

Short-term employee benefits liability represents employee’ salaries and incentive.

pendek

18. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA

18. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES

The details of other current financial liabilities as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

Rincian liabilitas keuangan jangka pendek lainnya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

31 Desember/31 December 2013 Utang lain-lain

2012

24.071.270

27.719.379

Other payables

Utang lain-lain terdiri atas:

Other payables consist of:

a. Utang lain-lain pihak yang berelasi (Catatan 30)

a. Other payables of related parties (Note 30) 31 Desember/31 December

PT Medifarma Laboratories

2013

2012

4.811.322

6.947.513


54

60



165




18. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA (lanjutan)

18. OTHER CURRENT FINANCIAL LIABILITIES (continued)

b. Utang lain-lain pihak ketiga

b. Other payables of third parties 31 Desember/31 December

PT Procter and Gamble Home The Procter & Gamble Company PT Indocahaya Wira Nusantara PT Anantagraha Jaya Mandiri Al - Subbary PT Cahaya Promo Nusantara PT Genero Pharmaceutical PT Panen Antara Tama Jasa Rieckermann GmbH Pierre Fabre Medicament PT Activate Media Nusantara PT Eka Buana PT Euroasiatic Jaya Lain-lain (nilai masing-masing dibawah Rp500 juta)

19. LIABILITAS PANJANG

IMBALAN

KERJA

2013

2012

4.191.298 3.159.029 1.445.103 1.411.884 1.225.000 813.573 536.080 510.531 -

2.312.812 15.358 189.918 3.255.141 3.186.085 2.139.532 1.020.520 599.530

5.967.450

8.052.970

19.259.948

20.771.866

24.071.270

27.719.379

JANGKA

PT Procter and Gamble Home The Procter & Gamble Company PT Indocahaya Wira Nusantara PT Anantagraha Jaya Mandiri Al - Subbary PT Cahaya Promo Nusantara PT Genero Pharmaceutical PT Panen Antara Tama Jasa Rieckermann GmbH Pierre Fabre Medicament PT Activate Media Nusantara PT Eka Buana PT Euroasiatic Jaya Others (amounts below Rp500 million each)

19. LONG - TERM LIABILITIES

EMPLOYEE

BENEFITS

The Company and its active subsidiary provides benefits for their employees (a) who have reached the normal retirement age of 55; or, (b) who, if they were employed prior to July 1, 2008, have qualified to obtain early retirement at age 40 provided they have rendered a minimum 20 years of service; or, (c) who, if they were employed after July 1, 2008 have qualified to obtain early retirement at age 45 provided they have rendered a minimum 20 years of service. The benefits are based on the Company’s Collective Labor Agreement (“CLA”) that has been aligned with the provisions of Labor Law No. 13/2003 dated 25 March 2003 (“the Law”), as follows:

Perusahaan dan entitas anak yang masih aktif memberikan imbalan/hak pensiun kepada (a) karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal pada umur 55; atau (b) karyawan yang bergabung sebelum tanggal 1 Juli 2008, dapat mengajukan permohonan pensiun dini pada umur 40 tahun dan telah bekerja dengan Perusahaan selama minimal 20 tahun; atau (c) karyawan yang bergabung mulai tanggal 1 Juli 2008 dapat mengajukan pensiun dini pada umur 45 tahun dan telah bekerja dengan Perusahaan selama minimal 20 tahun. Imbalan tersebut didasarkan atas Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) yang telah mengikuti Undangundang tentang Ketenagakerjaan (“UUTK”) No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, sebagai berikut:

55

166



61



19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan)

KERJA


JANGKA

19. LONG - TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued)

BENEFITS

Bagi karyawan yang bergabung sebelum tanggal 1 Juli 2008, manfaat pensiun yang diberikan adalah sebagai berikut:

The pension benefits of employees who were hired prior to July 1, 2008 are, as follows:

a.

2,5 kali pembayaran uang pesangon sesuai dengan Pasal 156 Ayat 2 UUTK, ditambah 2,5 kali pembayaran uang penghargaan sesuai dengan Pasal 156 Ayat 3 UUTK, ditambah 15% dari jumlah pembayaran uang pesangon dan uang penghargaan.

a. 2.5 times the severance amounts specified by Article 156 (2) of the Law, plus b. 2.5 times the service amounts specified by Article 156 (3) of the Law, plus

Bagi karyawan yang bergabung setelah tanggal 1 Juli 2008, manfaat pensiun yang diberikan adalah sesuai UUTK.

The pension benefits of employees who were hired after July 1, 2008 are in compliance with the relevant provisions of the prevailing Labor Law.

Selama tahun 2013, Perusahaan dan PT Prafa, melalui program asuransi dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, telah membayar kontribusi masing-masing sejumlah Rp1,2 miliar (Rupiah penuh) dan Rp600 juta (Rupiah penuh) (2012: Rp26,2 miliar dan Rp5,8 miliar, Rupiah penuh) untuk mendanai sebagian besar liabilitas imbalan kerjanya.

In 2013, the Company and PT Prafa, under the insurance programs with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, paid contributions amounting to Rp1.2 billion (full Rupiah) and Rp600 million (full Rupiah), respectively, (2012: Rp26.2 billion and Rp5.8 billion, full Rupiah, respectively) to fund a substantial portion of its employee benefits liability.

Tabel-tabel berikut ini merupakan ringkasan unsur biaya imbalan kerja neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk liabilitas imbalan kerja seperti ditentukan oleh aktuaris independen (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) dalam laporan mereka tertanggal 7 Februari 2014 (2012: 7 Februari 2013) :

The following tables summarize the components of net employee benefit expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income and amounts recognized in the consolidated statements of financial position for the employee benefits liability as determined by an independent actuary (PT Dayamandiri Dharmakonsilindo) in their report dated 7 February 2014 (2012: 7 February 2013) :

b.

c.

a.

c. 15% of the total severance and service payments.

a. Net employee benefit expense

Biaya imbalan kerja neto


Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Penyesuaian Ekspektasi pengembalian aset program

15.968.134 10.736.056 2.765.808

Biaya imbalan kerja neto

2012

14.269.658 10.172.757 2.231.626

418.466 (94.880)

418.468 (595.467)

(9.062.865)

(5.201.406 )

20.730.719

21.295.636

Current service cost Interest cost Actuarial losses Amortization of unrecognized past service cost Adjustment Expected return on plan assets Net employee benefit expense

56

62



167



19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) a.

KERJA


JANGKA

19. LONG - TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued) a.

Biaya imbalan kerja neto (lanjutan)

Net employee benefit expense (continued) Net employee benefit allocated as follows:

Biaya imbalan kerja neto dialokasikan sebagai berikut:

BENEFITS

expense

was


Harga pokok produksi Beban penjualan dan pemasaran (Catatan 24) Beban administrasi (Catatan 25)

b.

2012

8.066.054

8.566.570

9.217.706

9.288.397

3.446.959

3.440.669

20.730.719

21.295.636

b.

Liabilitas imbalan kerja:

Costs of goods manufactured Sales and marketing expenses (Note 24) Administration expenses (Note 25)

Employee benefits liability:

31 Desember/31 December 2013 Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Nilai wajar aset program

Nilai yang belum diakui: - (Kerugian)/keuntungan aktuaria - Beban jasa lalu

2012

2011

2010

2009

159.643.020 (79.555.466)

193.856.151 (100.616.251)

164.597.787 (67.988.955)

130.116.415 (63.455.844)

95.622.992 (53.402.080)

80.087.554

93.239.900

96.608.832

66.660.571

42.220.912

(18.635.311) (1.574.217)

(49.819.826) (1.992.683)

(41.593.547) (2.411.151)

(29.219.490) (2.856.410)

(9.695.196) (4.639.127)

59.878.026

41.427.391

52.604.134

34.584.671

27.886.589

737.367 18.352.210

705.474 (1.991.086)

7.342.085 (4.494.237)

(3.357.250) (2.900.552)

2.697.672 (9.966.223)

Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program

Present value of employee benefit obligation Fair value of plan assets

Unrecognized amounts of: Actuarial (loss)/gain Past service cost -

Adjustment on plan liabiities Adjustment on plan assets

Movements in the benefit liability for years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

Perubahan liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013

2012

Saldo awal Biaya imbalan kerja, neto Pembayaran imbalan, neto Pembayaran kontribusi ke perusahaan asuransi

41.427.391 20.730.719 (480.084)

52.604.134 21.295.636 (470.089)

(1.800.000)

(32.002.290)

Saldo akhir

59.878.026

41.427.391

Beginning balance Net employee benefit expense Benefit payment, net Contributions paid to insurance company Ending balance

57

168



63



19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) c.

KERJA


JANGKA

19. LONG - TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued) c.

Nilai kini liabilitas imbalan kerja

Present value obligation

of

BENEFITS

employee

benefit

Movements in the present value of employee benefit obligation for years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013

2012

Saldo awal nilai kini liabilitas imbalan kerja Biaya jasa kini Biaya bunga (Keutungan) kerugian aktuarial Pembayaran imbalan Penyesuaian

193.856.151 15.968.134 10.736.056 (46.865.797) (14.051.524) -

164.597.787 14.269.658 10.172.757 11.966.730 (7.037.575) (113.206)

Saldo akhir nilai kini liabilitas imbalan kerja

159.643.020

Ending balance of present value 193.856.151 of employee benefit obligation

d.

d.

Aset program

2013

Saldo akhir

2012

100.616.251 (9.289.345) (13.571.440)

67.988.955 7.192.491 (6.567.485)

1.800.000

32.002.290

Beginning balance Actual return of plan assets Employee benefit payment Contributions paid for the year

79.555.466

100.616.251

Ending balance

Composition of placement of plan assets as of 31 December 2013 and 2012 is:

Komposisi penempatan asset program pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah: 2013 Instrumen pasar uang Instrumen pendapatan tetap Instrumen ekuitas Jumlah

Plan assets Movements in the fair value of plan assets for years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

Perubahan nilai wajar aset program untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Saldo awal Imbal hasil aktual aset program Pembayaran imbalan kerja Pembayaran kontribusi tahun berjalan

Beginning balance of present value of employee benefit obligation Current service cost Interest cost Actuarial (gain) losses Benefit payment Adjustment

2012 12% 58% 30%

34% 41% 25%

Money market instrument Fixed income instrument Equity instruments

100%

100%

Total

The Group expects to pay contributions for the next year for the amounts of Rp1.8 billion per annum.

Ekspektasi pembayaran kontribusi oleh Grup untuk tahun berikutnya adalah Rp1,8 miliar (Rupiah penuh) per tahun.

58

64



169



19. LIABILITAS IMBALAN PANJANG (lanjutan) e.

KERJA


JANGKA

19. LONG - TERM EMPLOYEE LIABILITIES (continued) e.

Asumsi-asumsi utama

Key assumptions

The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of 31 December 2013 and 2012 are as follows:

Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Tingkat diskon: Tingkat pengembalian aset program: Kenaikan gaji tahunan: Mortalitas: Umur pensiun:

BENEFITS

Discount rate: 8.7%(2012:5.6%) p.a. Expected rates of return of plan assets: 8.7% (2012: 9%) p.a Annual salary increase: 9% (2012: 9%) p.a Mortality: CSO 1980 Retirement age: 55 (all employees are assumed to retire at their retirement age) Per tahun/ Resignation rate: Per annum

8,7% (2012: 5,6%) p.a.

8,7% (2012: 9%) p.a 9% (2012: 9%) p.a. CSO 1980 55 (semua karyawan dianggap akan pensiun pada usia pensiun) Tingkat pengunduran diri: Umur/ Age 16 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 44 45 - 49 50 - 54

11% 8% 4% 3% 2% 5%

Ekspektasi tingkat pengembalian aset program didasarkan pada ekspektasi pasar yang berlaku pada tanggal tersebut, yang berlaku selama instrumen tersebut dipulihkan.

Expected rates of return of plan assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which instrument is to be settled.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca-kerja dan beban jasa kini pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the obligation for post-employment and current service cost as of 31 December 2013 and 2012:

2013 Kenaikan tingkat diskon sebesar 1% Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Biaya jasa kini Penurunan tingkat diskon sebesar 1% Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan Biaya jasa kini

2012

(11.880.187) (1.008.651)

13.393.886 1.159.279

(16.935.087) (1.582.914)

Increase in discount rate of 1% Present value of employee benefit obligation Current service cost

19.376.131 1.857.528

Decrease in discount rate of 1% Present value of employee benefit obligation Current service cost

59

170



65




20. MODAL SAHAM DAN DIVIDEN a.

20. SHARE CAPITAL AND DIVIDENDS

Modal saham

a. Share capital The composition of the Company’s shareholders as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Pemegang saham Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. Lain-lain (pemilikan di bawah 5%)

b.

Jumlah saham/ number of shares

Nilai nominal/ Nominal amount

%

1.037.800.912

259.450.228

92,66

82.199.088

20.549.772

7,34

1.120.000.000 280.000.000

100,00

Shareholders Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. Others (less than 5% interests)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada saham Perusahaan yang dimiliki Komisaris dan Direktur Perusahaan (Catatan 1b).

As of 31 December 2013 and 2012, none of the Company’s shares were owned by the Company’s Commissioners and Directors (Note 1b).

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah saham yang dicatatkan di bursa efek di Indonesia sebesar 1.120.000.000 lembar saham.

As of 31 December 2013 and 2012, the number of shares registered in Indonesia Stock Exchange totaled 1,120,000,000 shares.

Saldo laba dan dividen

b. Retained earnings and dividends

Berdasarkan berita acara rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 2013, diputuskan pembagian laba untuk tahun 2012 sebagai dividen kas sejumlah Rp38,64 miliar (Rupiah penuh) atas 1.120.000.000 lembar saham atau Rp34,5 (Rupiah penuh) per saham. Dividen kas tersebut dibayarkan pada Juli 2013. Selain itu pemegang saham menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sejumlah Rp11 miliar (Rupiah penuh).

Based on the minutes of the annual general meeting of shareholders held on 4 June 2013, a resolution was adopted to distribute profits generated in 2012 as cash dividends amounting to Rp38.64 billion (full Rupiah) for 1,120,000,000 shares or Rp34.5 (full Rupiah) per share. These cash dividends were paid in July 2013. The shareholders also approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp11 billion (full Rupiah).

Berdasarkan keputusan bersama Direksi pada tanggal 18 September 2013 dan keputusan bersama dewan Komisaris pada tanggal 17 September 2013, Grup telah mendistribusikan dividen interim untuk tahun 2013 senilai Rp14 milliar (Rupiah Penuh).

Based on the Circular Resolution of the Board of Directors dated September 18, 2013 and the Circular Resolution of the Board of Commissioners dated September 17, 2013, the Group has distributed the interim dividends for the year ended 2013 amounting to Rp14 billion (full Rupiah).

60

66



171




20. MODAL SAHAM DAN DIVIDEN (lanjutan)

20. SHARE CAPITAL (continued)

b. Saldo laba dan dividen (lanjutan)

b. Retained earnings (continued)

AND

DIVIDENDS

and

dividends

Based on the minutes of the annual general meeting of shareholders held on 16 May 2012, a resolution was adopted to distribute profits generated in 2011 amounting to Rp35.28 billion (full Rupiah) for 1,120,000,000 shares or Rp31.5 (full Rupiah) per share. These cash dividends were paid in June 2012. The shareholders also approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp2 billion (full Rupiah).

Berdasarkan berita acara rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2012, diputuskan pembagian laba untuk tahun 2011 sejumlah Rp35,28 miliar (Rupiah penuh) atas 1.120.000.000 lembar saham atau Rp31,5 (Rupiah penuh) per saham. Dividen kas tersebut dibayarkan pada Juni 2012. Selain itu pemegang saham menetapkan saldo laba yang ditentukan penggunaannya sejumlah Rp2 miliar (Rupiah penuh). 21. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO

21. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET

31 Desember/31 December 2013 dan/and 2012 Agio saham Biaya emisi saham

90.500.000 (12.671.529)

Share premium Share issuance costs

77.828.471

Share premium represents part of the share premium from the 1994 initial public offering and the total share premium from a Limited Public Offering I in respect of a rights issue in 1996.

Agio saham merupakan sebagian agio yang berasal dari penawaran perdana saham tahun 1994 dan seluruh agio yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 1996.

22. PENJUALAN NETO

22. NET SALES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December 2013

Penjualan Produk Pihak ketiga Obat resep Obat bebas Pihak berelasi Obat resep Obat bebas Potongan penjualan

2012

603.186.388 438.173.594

594.820.265 394.546.815

27.370.482 130.703.330

22.494.413 143.822.179

1.199.433.794 (132.860.922)

1.155.683.672 (99.984.397)

1.066.572.872

1.055.699.275

Sales of Goods Third parties Prescription Consumer health Related parties Prescription Consumer health Sales discount

61

172



67




22. PENJUALAN NETO (lanjutan)

22. NET SALES (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December 2013

Jasa Maklon Pihak ketiga Pihak berelasi

2012

34.247.788 863.510

31.209.983 470.611

35.111.298

31.680.594

1.101.684.170

1.087.379.869

Details of customers, with net sales after deducting sales discounts, which exceed 10% of the Group’s total sales of goods for the year are as follows :

Rincian pelanggan, dengan nilai jual neto setelah dikurangi potongan penjualan, yang melebihi 10% dari jumlah penjualan produk Grup selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

Pelanggan/Customers PT Anugerah Pharmindo Lestari Concord Pharmaceuticals Ltd. Winter Flower Holdings Ltd.

Persentase terhadap jumlah Penjualan/ as a percentage to total sales 2013 2012

Jumlah penjualan/ Sales amounts 2013 2012 908.499.060 138.544.192 19.529.621

Toll-manufacturing Third parties Related parties

889.382.683 166.316.592

82% 13% 2%

82% 15%

PT Anugerah Pharmindo Lestari adalah distributor nasional Grup untuk obat resep dan obat bebas di Indonesia.

PT Anugerah Pharmindo Lestari is the Group’s national distributor for prescription and consumer health goods in Indonesia.

Winter Flower Holdings Ltd dan Concord Pharmaceuticals Ltd adalah pelanggan utama Grup untuk obat resep dan obat bebas di luar Indonesia.

Winter Flower Holdings Ltd and Concord Pharmaceuticals Ltd are the Group’s primary customers for prescription and consumer health goods outside Indonesia.

62

68



173




23. BEBAN POKOK PENJUALAN

23. COST OF SALES The components of cost of sales are as follows:

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:


Pemakaian bahan baku dan kemasan Biaya konversi

2012

291.863.376 154.075.301

279.741.909 157.672.556

Jumlah beban produksi Barang dalam proses: Awal tahun Akhir tahun

445.938.677

437.414.465

19.985.782 (10.441.033)

19.336.948 (19.985.782)

Harga pokok produksi

455.483.426

436.765.631

Barang jadi: Awal tahun Pembelian Akhir tahun

32.134.112 4.894.708 (51.484.153)

29.578.746 2.059.714 (32.134.112)

Beban pokok penjualan

441.028.093

436.269.979

Raw and packaging materials used Conversion cost Total manufacturing cost Work in progress: Beginning of year End of year Cost of goods manufactured Finished goods: Beginning of year Purchases End of year Cost of sales

In 2013 and 2012, there were no suppliers whose sales to the Group exceeded 10% of the Group’s total sales for the year.

Selama tahun 2013 dan 2012, tidak ada pemasok yang penjualannya kepada Grup melebihi 10% dari jumlah penjualan Grup selama setahun. 24. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN

24. SALES AND MARKETING EXPENSES


Iklan, promosi dan simposium Gaji dan insentif Jasa pemasaran (Catatan 29c) Royalti (Catatan 29d) Perjalanan dinas dan perjamuan Keperluan kantor, listrik dan komunikasi Biaya imbalan kerja, neto (Catatan 19) Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Jasa lisensi (Catatan 29e) Rapat/konvensi Lain-lain

2012

205.448.400 60.328.146 52.634.028 24.878.065 18.980.400

168.931.582 55.504.696 57.338.423 27.844.364 20.089.118

10.976.372

6.620.021

9.217.706

9.288.397

7.689.772 5.520.486 830.342 7.482.463

7.511.784 4.890.885 1.146.668 7.057.428

403.986.180

366.223.366

Advertising, promotion and symposium Salaries and incentive Marketing fees (Note 29c) Royalties (Note 29d) Travelling and entertainment Office supplies, electricity and communication Net employee benefit expense (Note 19) Depreciation of fixed assets (Note 10) License fees (Note 29e) Meeting/convention Others

63

174



69




25. BEBAN ADMINISTRASI

25. ADMINISTRATION EXPENSES Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December 2013

Gaji dan insentif lainnya Jasa manajemen Kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan aset tetap (Catatan 10) Jasa profesional Keperluan kantor, listrik dan komunikasi Perjalanan dinas dan perjamuan Biaya imbalan kerja, neto (Catatan 19) Pelatihan Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Internet Lain-lain

2012

35.942.025 33.241.066 5.556.939 4.999.012

33.021.089 29.217.620 4.931.714 4.560.941

4.245.464 3.967.857

3.977.956 2.316.654

3.787.465 3.634.788

3.740.164 2.823.085

3.446.959 2.516.700 1.472.812 1.315.166 788.603 4.319.396

3.440.669 2.466.159 829.144 1.313.781 640.839 4.299.164

109.234.252

97.578.979

26. PENDAPATAN USAHA LAIN-LAIN, NETO

Salaries and incentive payments Management fees Benefits and welfare Rent Depreciation of fixed assets (Note 10) Professional fees Office supplies, electricity and communication Travelling and entertainment Net employee benefit expense (Note 19) Training Repairs and maintenance Insurance Internet Others

26. OTHER OPERATING INCOME, NET


Keuntungan selisih kurs, neto Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap, neto (Catatan 10) Biaya bank Lain-lain, neto

2012

12.036.668

6.309.349

(75.484) (419.783) 8.102.129

626.723 (398.890) 2.321.139

19.643.530

8.858.321

27. PENDAPATAN KEUANGAN

Foreign exchange gains, net Gain (loss) on disposal of fixed assets, net (Note 10) Bank charges Others, net

27. FINANCE INCOME Finance income represents interest income from time deposits.

Pendapatan keuangan merupakan pendapatan bunga dari deposito berjangka.

64

70



175




28. LABA PER SAHAM

28. EARNINGS PER SHARE The details of earnings per share are as follows:

Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

Laba/ Income

Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Weighted Average Number of Shares

Laba per Saham/ Earnings per Share

2013

2013

Laba usaha Laba tahun berjalan

167.079.175 125.796.473

1.120.000.000 1.120.000.000

149 112

Operating income Income for the year

196.165.866 148.909.089

1.120.000.000 1.120.000.000

175 133

Operating income Income for the year

2012

2012

Laba usaha Laba tahun berjalan

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

DAN

IKATAN

29. SIGNIFICANT COMMITMENTS

AGREEMENTS

AND

a.

Sejak 1 Juni 2006, Perusahaan dan PT Prafa masing-masing mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Anugerah Pharmindo Lestari (“APL”), pihak ketiga, dimana APL bertindak sebagai distributor nasional untuk produk-produk Grup.

a.

Since 1 June 2006, the Company and PT Prafa respectively entered into a distribution agreement with PT Anugerah Pharmindo Lestari (“APL”), a third party, whereby APL acts as the national distributor of the Group’s products.

b.

Sehubungan dengan strategi sinergi, Perusahaan melakukan berbagai ikatan perjanjian dengan pihak yang berelasi pada tanggal 26 Mei 2003 dan 1 Oktober 2003 yang meliputi: - Perjanjian Lisensi dengan United Pharma Inc., Vietnam. - Perjanjian Pengadaan dengan Unam Corp (Malaysia) Sdn. Bhd. dan Far East Drug Co. (Pte) Ltd. - Perjanjian Pabrikasi, Pengemasan, Pemasaran Bersama, Agen Pemasaran and Pemakaian Pelayanan dan Fasilitas Bersama dengan PT Medifarma Laboratories (“PTML”).

b.

As part of its synergy strategy, the Company entered into various agreements with related parties on 26 May 2003 and 1 October 2003 which consists: -

-

License agreements with United Pharma Inc., Vietnam. Supply agreements with Unam Corp (Malaysia) Sdn. Bhd. and Far East Drug Co. (Pte) Ltd. Manufacturing, Packaging, Joint Marketing, Marketing Agency and Shared Services and Facilities agreements with PT Medifarma Laboratories (“PTML”).

The aforementioned agreements with related parties had been approved by the minority shareholders through an general meeting of extraordinary shareholders which was held on 24 June 2003.

Ikatan perjanjian dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut diatas telah mendapat persetujuan pemegang saham minoritas melalui rapat umum pemegang saham luar biasa yang diadakan pada tanggal 24 Juni 2003.

65

176



71



29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

c.

DAN


IKATAN

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued)

AND

Perjanjian-perjanjian dengan PTML diatas selanjutnya diubah menjadi Perjanjian Jasa Pemasaran dan Perjanjian Fabrikasi tanggal 2 Januari 2009 (Catatan 29c).

The above agreements with PTML were subsequently converted into a Marketing Agency Agreement and Manufacturing Agreement dated 2 January 2009 (Note 29c).

Pada tanggal 26 Juli 1989, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Pharos Trading BV yang mendapat lisensi dari Intervegachem Limited (“IL”). IL kemudian mengalihkan perjanjian tersebut kepada Bonaventure Investment Limited (”BIL”). Pada tanggal 12 Juni 2009, BIL mengalihkan semua hak, kepemilikan dan kepentingannya kepada United Brands Management Limited (“UBML”), pihak yang berelasi dengan Perusahaan.

On 26 July 1989, the Company entered into a licensing agreement with Pharos Trading BV which received the licenses from Intervegachem Limited (“IL”). IL then assigned all of its rights, title and interest to Bonaventure Investment Limited (”BIL”). On 12 June 2009, BIL assigned all of its rights, title and interest to United Brands Management Limited (“UBML”), a related party of the Company.

Beban lisensi kepada UBML pada tahun 2013 dan 2012 adalah sejumlah Rp6 miliar (Rupiah penuh) dan Rp6,4 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 30).

License fees to UBML in 2013 and 2012 amounted to Rp6 billion (full Rupiah) and Rp6.4 billion (full Rupiah) (Note 30).

c.

Sebagai perluasan ikatan perjanjian dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana diuraikan dalam Catatan 29b, pada tanggal 25 November 2008, Perusahaan mengadakan ikatan perjanjian lisensi dengan berbagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk memproduksi dan memasarkan produk-produk tertentu dari pemilik lisensi sebagai berikut: -

-

Perjanjian Lisensi dengan Pediatrica (B.V.I.) Limited Perjanjian Lisensi dengan Biomedis (B.V.I.) Limited Perjanjian Lisensi dengan Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited Perjanjian Lisensi dengan United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited Perjanjian Lisensi dengan Medichem Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited Perjanjian Lisensi dengan Therapharma (B.V.I.) Limited Perjanjian lisensi dengan UNAM Brands (B.V.I.) Limited.

As an extension from various agreements with related parties described in Note 29b, on 25 November 2008, the Company entered into licensing agreements with various related parties to manufacture and market certain products of the licensors. as follows:

-

-

License agreement with Pediatrica (B.V.I.) Limited License agreement with Biomedis (B.V.I.) Limited License agreement with Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited License agreement with United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited License agreement with Medichem Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited License agreement with Therapharma (B.V.I.) Limited License agreement with UNAM Brands (B.V.I.) Limited

66

72



177




DAN


IKATAN


AND

Perjanjian-perjanjian lisensi di atas berlaku efektif pada 1 Januari 2009 untuk masa 10 tahun dan secara otomatis diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya. Atas perjanjianperjanjian lisensi tersebut, Perusahaan wajib membayar royalti.

The above licensing agreements are effective on 1 January 2009 for 10 years period and shall be automatically renewed for a successive term of 5 years. Under all licensing agreements, the Company is obligated to pay royalties.

Untuk memproduksi dan memasarkan produk-produk dari pemilik lisensi tersebut di atas, pada tanggal 2 Januari 2009 Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Pemasaran dan Perjanjian Produksi dengan PTML sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 29b. Dalam Perjanjian Jasa Pemasaran, Perusahaan harus membayar biaya aktual pemasaran dan administrasi yang disediakan oleh PTML. Untuk selanjutnya biaya aktual administrasi yang dibebankan kepada Perusahaan disebut sebagai jasa manajemen.

To manufacture and market the products of the aforementioned licensors, on 2 January 2009 the Company entered into Marketing Agency Agreement and Manufacturing Agreement with PTML as described in Note 29b. In marketing agency agreement the Company should pay actual cost of marketing and administration provided by PTML. Furthermore, actual cost of administration charged to the Company is called as management fees.

Perusahaan telah melaporkan perjanjian tersebut diatas kepada Bapepam melalui surat tertanggal 26 November 2008.

The Company had reported the aforementioned agreements to Bapepam through letter dated 26 November 2008.

Selama tahun 2013 dan 2012, Perusahaan dibebankan biaya produksi oleh PTML, masing-masing sejumlah Rp35,7 miliar (Rupiah penuh) dan Rp36 miliar (Rupiah penuh) dimana jumlah tersebut dicatat sebagai bagian dari beban pokok penjualan dan jasa. Selama tahun 2013 dan 2012, Perusahaan dibebankan biaya pemasaran oleh PTML masing-masing sejumlah Rp52,6 miliar (Rupiah penuh) dan Rp57,3 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 24 dan 30).

In 2013 and 2012, the Company was charged with manufacturing expenses by PTML amounting to Rp35.7 billion (full Rupiah) and Rp36 billion (full Rupiah), respectively, which amounts were recorded as part of cost of sales and services. In 2013 and 2012, the Company was also charged with marketing expenses by PTML totaling Rp52.6 billion (full Rupiah) and Rp57.3 billion (full Rupiah), respectively (Notes 24 and 30).

Pada tahun 2013 dan 2012, PTML juga membebankan Perusahaan dengan jasa manajemen masing-masing sejumlah Rp10,3 miliar (Rupiah penuh) dan Rp9,9 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 30).

In 2013 and 2012, PTML also charged the Company for management fees amounting to Rp10.3 billion (full Rupiah) and Rp9.9 billion (full rupiah), respectively (Note 30).

67

178



73



29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) d.

e.

DAN


IKATAN

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) d.

Selain perjanjian lisensi sebagaimana tersebut dalam Catatan 29b dan 29c diatas, Perusahaan melakukan perjanjian lisensi dengan Takeda Nederland BV sejak sebelum 2011.

AND

Other than the license agreements described in Notes 29b and 29c above, the Company has entered into licensing agreements with Takeda Nederland BV since prior to 2011.

Atas perjanjian-perjanjian lisensi tersebut, Perusahaan harus membayar royalti. Jumlah keseluruhan royalti tersebut dibebankan pada beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp24,8 miliar (Rupiah penuh) dan Rp27,8 miliar (Rupiah penuh) masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 24).

Under all licensing agreements, the Company is obligated to pay royalties. The royalties charged to selling and marketing expenses amounted to Rp24.8 billion (full Rupiah) and Rp27.8 billion (full Rupiah) for years ended 31 December 2013 and 2012, respectively (Note 24).

Pada tanggal 23 Mei 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Ekslusif Manufaktur, Pemasaran dan Distribusi dengan PT Indexim Alpha untuk produk Isoprinosine. Sebagai imbalan, Perusahaan memperoleh pendapatan jasa manajemen sebesar 20% dari laba usaha bulanan dan 50% dari total biaya operasi aktual PT Indexim Alpha. Pada tanggal 1 Januari 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan PT Indexim Alpha sebagai kelanjutan dari perjanjian sebelumnya. Perusahaan telah memperbaharui seluruh perjanjian diatas melalui Perjanjian Ekslusif Manufaktur, Pemasaran dan Distribusi pada tanggal 23 Mei 2011.

e. On 23 May 2006, the Company entered into an Exclusive Manufacturing, Marketing and Distribution Agreement with PT Indexim Alpha for Isoprinosine. As compensation, the Company receives a monthly management fee equivalent to 20% of the monthly operating income and 50% of total actual operating expense of PT Indexim Alpha. On 1 January 2007, the Company entered into a license agreement with PT Indexim Alpha as continuance of the previous agreement. The Company has renewed all the above agreement through Exclusive Manufacturing, Marketing and Distribution Agreement at 23 May 2011.

Pada tanggal 17 Desember 2012, Perusahaan menandatangani Addendum Perjanjian Eksklusif Manufaktur, Pemasaran dan Distribusi dengan PT Indexim Alpha untuk menegaskan hubungan PT Indexim Alpha sebagai lisensi, dengan Newport pemberi Pharmaceutical International Inc. yang merupakan pemilik lisensi awal.

On 17 December 2012, the Company entered the Amendment of Manufacturing Exclusive, Marketing and Distribution Agreement with PT Indexim Alpha to state the relationship PT Indexim Alpha as the licensor with Newport Pharmaceutical International Inc as the initial licensor.

Pada tanggal 2 Desember 2013, Perusahaan menandatangani addendum kedua dari perjanjian tersebut, dimana:

On 2 December 2013, the Company entered the second Amendment of the agreement, whereby:

•

•

Perusahaan akan memperoleh jasa manajemen sebesar 35% dari laba neto untuk periode 1 Juli 2011 smpai dengan 31 Desember 2011.

The Company received management fee equivalent to 35% of the net income starting 1 July 2011 to 31 December 2011.

68

74



179




DAN


IKATAN

•

Pergantian 50% dari jumlah biaya operasional dengan nilai maksimum Rp3 miliar (Rupiah penuh) untuk tahun 2011 dan dinaikkan sebesar 10% setiap tahunnya.

•

Perusahaan berkewajiban memberikan pembagian keuntungan, bervariasi antara 40% sampai dengan 50% berdasarkan laba rugi semesteran, kepada PT Indexim Alpha sejak 2012 hingga Mei 2016.


f.

Sejak 1 Juni 2004, Perusahaan mengadakan ikatan perjanjian tertentu dengan kelompok perusahaan Procter & Gamble (“P&G”), pihak ketiga, sebagai berikut: - Perjanjian Merek Dagang dan Lisensi Hak Intelektual Lainnya dengan The Procter & Gamble Company (“PGCo”) untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan produk-produk PGCo dengan merek dagang “Vicks”. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan wajib membayar royalti sebesar 7% dari penjualan bruto “Vicks”. Pada tanggal 1 September 2009, perjanjian tersebut diperbarui hingga 31 Agustus 2011 dan tarif royalti diubah menjadi 4,5%. Pada tanggal 8 November 2011, perjanjian kemudian diperpanjang hingga 31 Agustus 2014. -

•

The reimbursement of 50% from total operating expenses with maximum limit of Rp3 billion (full Rupiah) for year 2011 and increased by 10% each year.

•

The Company is obligated to pay a profit sharing, varied from 40% to 50% based on semi annual profit and loss, to PT Indexim Alpha since 2012 until Mei 2016.

Net profit sharing to PT Indexim Alpha amounted to Rp5.5 billion (full Rupiah) and Rp4.9 billion (full Rupiah) for years ended 31 December 2013 and 2012, respectively (Note 24).

Pembagian keuntungan neto kepada PT Indexim Alpha sebesar Rp5,5 miliar (Rupiah penuh) and Rp4,9 miliar (Rupiah penuh), masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 24). f.

AND

Perjanjian Distribusi Eksklusif dengan PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (“PGHP”) dimana PGHP bertindak sebagai distributor eksklusif di Indonesia untuk produk-produk PGCo yang diproduksi oleh Perusahaan sejak 1 Juni 2004 sampai dengan 31 Agustus 2009. Pada tanggal 1 September 2009, perjanjian tersebut diperbarui dan berlaku hingga 31 Agustus 2011. Pada tanggal 29 September 2010, beberapa klausul dalam perjanjian tersebut telah diubah dan perjanjian tersebut juga diperpanjang hingga 31 Agustus 2014.

Since 1 June 2004, the Company entered into the following agreements with the Procter & Gamble group of companies (“P&G”), a third party: -

Trademark and Other Intellectual Property License Agreement with The Procter & Gamble Company (“PGCo”) to manufacture, sell and distribute PGCo’s products under the “Vicks” trademark. Under this agreement, the Company was obligated to pay royalties equivalent to 7% of the gross sales of “Vicks”. On 1 September 2009, the agreement was extended to 31 August 2011 and the royalty rate was changed to 4.5%. On 8 November 2011, the agreement was extended to 31 August 2014.

-

Exclusive Distribution Agreement with PT Procter & Gamble Home Products Indonesia (“PGHP”) whereby PGHP acts as the exclusive distributor in Indonesia of PGCo’s products which are manufactured by the Company with effect from 1 June 2004 through 31 August 2009. On 1 September 2009, the agreement was extended and applied to 31 August 2011, On 29 September 2010. certain clauses in the agreement were amended and the agreement was extended up to 31 August 2014.

69

180



75




DAN


IKATAN


AND

-

Perjanjian Jasa Pemasaran dengan Procter & Gamble International Operations SA (“PGIO”) dengan mana PGIO akan mengembangkan strategi, perencanaan dan perangkat pemasaran untuk dipakai oleh Perusahaan di wilayah Indonesia. Atas jasa tersebut Perusahaan wajib membayar sejumlah tertentu biaya jasa.

-

Marketing Service Agreement with Procter & Gamble International Operations SA (“PGIO”) whereby PGIO will develop marketing strategies, plans and tools for the use of the Company in the territory of Indonesia. Under this agreement the Company is obligated to pay certain service fees.

-

Perjanjian Pengadaan dengan Procter & Gamble International Operations Pte Ltd (“PGIOP”) untuk penjualan “Vicks Formula 44 DT” ke PGIOP.

-

Supply Agreement with Procter & Gamble International Operations Pte Ltd (“PGIOP”) to sell “Vicks Formula 44 DT” to PGIOP.

Utang yang terkait dengan perjanjianperjanjian diatas yang dicatat dalam akun utang lain-lain ke P&G sebesar Rp7,3 miliar dan RpNihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 18b).

There were no payables arising from the above agreements are recorded in other payable account to P&G amounting to Rp7.3 billion and RpNil as of 31 December 2013 and 2012, respectively (Note 18b).

g. Pada tanggal 1 Mei 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen (“Perjanjian”) dengan Equus Investment Limited (“Equus”), pihak yang berelasi yang berdomisili di Mauritius. Perjanjian tersebut pertama kali dibuat dengan First Pacific Management Services Ltd., Hong Kong pada tahun 1990 dan sempat dialihkan kepada beberapa pihak sebelum akhirnya dialihkan kepada Equus.

g. On 1 May 2003, the Company entered into a Management Services Agreement (“Agreement”) with Equus Invesment Limited (“Equus”), a related party domiciled in Mauritius. The Agreement was initially made with First Pacific Management Services Ltd., Hongkong in 1990 and was transferred to other parties prior to being novated to Equus.

Pada tanggal 1 Desember 2006, Equus mengalihkan semua hak, kepemilikan dan kepentingannya sebagaimana tercantum dalam perjanjian jasa manajemen tersebut kepada Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (“Blue Sphere”), entitas induk perusahaan.

On 1 December 2006, Equus transferred all of its rights, title and interest in the said management services agreement to Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (“Blue Sphere”), the Company’s parent enity.

70

76



181




DAN


IKATAN


AND

Berdasarkan perjanjian tersebut, penasehat dari Blue Sphere memberikan bantuan manajemen kepada Perusahaan dan salah satu entitas anak. Perjanjian ini berlaku untuk satu tahun dan diperpanjang secara otomatis kecuali salah satu pihak menyampaikan pemberitahuan tertulis untuk membatalkannya. Perusahaan memberikan imbalan jasa tetap per bulan, menanggung gaji dan kesejahteraan para penasehat tersebut dan memberi penggantian kepada Blue Sphere untuk biaya yang terjadi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perjanjian tersebut. Beban tersebut disajikan dalam “Beban Administrasi”.

Pursuant to the agreement, Blue Sphere’s advisors provide management assistance to the Company and one of the subsidiaries. The agreement was originally valid for one year and is automatically renewed unless cancelled by either party upon prior written notice. The Company pays a fixed monthly fee, bears the salary and benefits of the advisors and reimburses Blue Sphere for all reasonable out-ofpocket costs and expenses incurred by it in the performance of its obligations under the agreement. These expenses are shown under “Administration Expenses”.

Jasa manajemen yang dibayar kepada Blue Sphere untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp22,8 miliar (Rupiah penuh) dan Rp19,3 miliar (Rupiah penuh) (Catatan 30).

Management fees paid to Blue Sphere for years ended 31 December 2013 and 2012 amounted to Rp22.8 billion (full rupiah) and Rp19.3 billion (full Rupiah), respectively (Note 30).

h.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan PT Prafa mempunyai komitmen kontraktual sehubungan dengan pembelian mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp14,5 milliar (Rupiah penuh) (2012: Rp21,2 miliar, Rupiah penuh).

h.

As of 31 December 2013, the Company and PT Prafa have contractual commitments for the purchase of machinery and plant amounting to Rp14.5 billion (full Rupiah) (2012: Rp21.2 billion, full Rupiah).

i.

Sejak Juni 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas impor (Letter of Credit facility) sejumlah US$2,5 juta (nilai penuh) dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) untuk membiayai impor bahan baku dan pembelian aset tetap. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah menggunakan fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp3,5 miliar (Rupiah penuh) dan Rp3,6 miliar (Rupiah penuh).

i.

Since June 2009, the Company obtained an import credit line (Letter of Credit facility) amounting to US$2.5 million (full amount) from the The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. (HSBC) to finance the importation of raw materials and purchase of fixed asset. As of 31 December 2013 and 2012, the Company has utilized the facility for the amount of Rp3.5 billion (full Rupiah) and Rp3.6 billion (full Rupiah), respectively.

71

182



77




30. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI a.

30. RELATED PARTY INFORMATION a.

Didalam transaksi usaha yang normal, Grup memiliki berbagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi dimana transaksi tersebut dilakukan dengan harga dan syarat yang disetujui antar para pihak. Transaksi dan saldo-saldo dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

The Group, in the normal course of business, has entered into various transactions with related parties at prices and terms agreed between the parties. Transactions and balances with related parties are as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/Year ended 31 December 2013 2012 Persentase dari Persentase dari jumlah jumlah aset/liabilitas aset/liabilitas pendapatan/beban pendapatan/beban yang bersangkutan/ yang bersangkutan/ Percentage to Percentage to total respective total respective Jumlah/ assets/liabilities Jumlah/ assets/liabilities Amount income/expenses Amount income/expenses Entitas Induk Jasa manajemen Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (Catatan 29g)

22.877.915

Pihak berelasi lainnya Penjualan Winter Flower Holdings Ltd. 19.529.621 Concord Pharmaceuticals Ltd. 138.544.192 PT Medifarma Laboratories 863.510 Beban produksi (maklon) PT Medifarma Laboratories (Catatan 29c) Jasa pemasaran PT Medifarma Laboratories (Catatan 29c)

35.785.615

52.634.028

Royalti United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Catatan 29c) 10.541.692 United Brands Management Limited (Catatan 29b) 6.011.349 Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Catatan 29c) 4.336.452 Biomedis (B.V.I.) Limited (Catatan 29c) 2.577.833 Pediatrica (B.V.I.) Limited (Catatan 29c) 585.451 Therapharma (B.V.I.) Limited (Catatan 29c) 331.455 Jasa manajemen PT Medifarma Laboratories (Catatan 29c)

10.363.151

20,9

19.318.950

1,8 12,6 0,1

166.316.592 470.611

8,1

36.042.556

13,0

57.338.423

19,8

Parent Entity Management fees Blue Sphere Singapore Pte. Ltd. (Note 29g)

15,3 0,1

Other related parties Sales Winter Flower Holdings Ltd. Concord Pharmaceuticals Ltd. PT Medifarma Laboratories

8,2

Toll manufacturing charges PT Medifarma Laboratories (Note 29c)

15,6

Marketing services PT Medifarma Laboratories (Note 29c)

2,6

10.753.614

2,9

1,5

6.398.997

1,8

1,1

5.276.821

1,4

0,6

3.302.477

0,9

0,1

1.005.709

0,3

0,1

469.743

0,1

Royalties United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited (Note 29c) United Brands Management Limited (Note 29b) Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited Biomedis (B.V.I.) Limited (Note 29c) Pediatrica (B.V.I.) Limited (Note 29c) Therapharma (B.V.I.) Limited (Note 29c)

10,1

Management fees PT Medifarma Laboratories (Note 29c)

9,5

9.898.670

72

78



183




30. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI (lanjutan)

30. RELATED PARTY INFORMATION (continued)


2012

Persentase dari Persentase dari jumlah jumlah aset/liabilitas aset/liabilitas yang bersangkutan/ yang bersangkutan/ Percentage to Percentage to Jumlah/ total respective Jumlah/ total respective Amount assets/liabilities Amount assets/liabilities Aset Piutang usaha (Catatan 5b) - PT Medifarma Laboratories 2.409.347 - Winter Flower Holdings Ltd. - Concord Pharmaceuticals Ltd. 54.475.754 Piutang lain-lain - PT Medifarma Laboratories 541.899 - United Laboratories, Inc. - Concord Pharmaceuticals Ltd. 602.865 Jumlah aset yang terkait dengan pihak berelasi

58.029.865

1.631.635 19.664.528 1.422 48.802 4,9

21.346.387

Liabilitas Utang usaha (Catatan 14b) - PT Medifarma Laboratories 4.983.418 Utang lain-lain (Catatan 18a) - PT Medifarma Laboratories 4.811.322 Biaya yang masih harus dibayar (Catatan 15) - United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited 1.930.340 - United Brands Management Ltd. (B.V.I.) Limited 1.263.512 - Wesmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited 478.019 - Biomedis (B.V.I.) Limited 238.808 - Pediatrica (B.V.I.) Limited 102.024 - Therapharma (B.V.I.) Limited 40.654 Jumlah liabilitas kepada pihak berelasi

13.848.097

1.277.700 6.947.513

2.131.543 1.680.137 1.187.682 635.253 167.239 84.063 5,0

14.111.130

Assets Trade receivables (Note 5b) PT Medifarma Laboratories Winter Flower Holdings Ltd Concord Pharmaceuticals Ltd Other receivables PT Medifarma Laboratories United Laboratories, Inc Concord Pharmaceuticals Ltd 2,0

Total assets associated with related parties

Liabilities Trade payables (Note 14b) PT Medifarma Laboratories Other payables (Note 18a) PT Medifarma Laboratories Accrued Expenses (Note 15) United American Pharmaceutical (B.V.I.) Limited United Brands Management Ltd (B.V.I.) Limited Wesmont Pharmaceutical (B.V.I.) Limited Biomedis (B.V.I.) Limited Pediatrica (B.V.I.) Limited Therapharma (B.V.I.) Limited 6,1

Total liabilities associated with related parties

Saldo piutang usaha, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual, yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi, tidak memiliki jaminan, tidak dikenakan bunga dan pada umumnya berjangka waktu pembayaran 30-90 hari.

Outstanding balances of trade receivables, trade payables, other payables and accrued expenses, concerning related parties, are unsecured, non-interest bearing and generally on 30-90 days’ terms of payments.

Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup tidak mencatat adanya penurunan nilai piutang usaha yang berasal dari pihak - pihak berelasi.

For the year ended 31 December 2013 and 2012, the Group has not recorded any impairment losses on trade receivables from related parties.

73

184



79






b. Beban remunerasi dan manfaat lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan termasuk Direktur Operasi untuk tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar:

b. Remuneration expenses and other benefits paid to the Company’s Boards of Commissioners and Directors including Operating Directors for 2013 and 2012 are as follows: 2013

Direksi/ Board of Directors Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja

Personil manajemen kunci lainnya/ Other key management personnel

Dewan Komisaris/ Board of Commissioner

9.527.425 228.582

2.341.650 -

5.682.615 799.564

9.756.007

2.341.650

6.482.179

Short-term benefits Post employment benefits

2012

Direksi/ Board of Directors Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja

Personil manajemen kunci lainnya/ Other key management personnel

Dewan Komisaris/ Board of Commissioner

10.007.271 229.266

2.416.270 -

2.185.000 338.769

10.236.537

2.416.270

2.523.769

Short-term benefits Post employment benefits

c. The nature of significant transactions with related parties are as follows:

c. Sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Sifat hubungan relasi perusahaan/ Nature of related parties

No.

Pihak berelasi/ Related parties

1.

Blue Sphere Singapore Pte. Ltd.

Entitas induk Perusahaan/ Parent entity of the Company

Jasa manajemen/ management services

2.


Perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham utama dalam Grup / Company owned by ultimate owner of the Group

Jasa maklon, jasa pemasaran dan beban pemakaian pelayanan dan fasilitas bersama/ Toll manufacturing services, marketing services and shared services and facilities charges

3.

Winter Flower Holdings Ltd.


Penjualan obat bebas dan obat resep/ sales of consumer health and prescription products

4.

Concord Pharmaceuticals Ltd.


Penjualan obat bebas dan obat resep/ sales of consumer health and prescription products

Transaksi/Transactions

74

80



185






c. Sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

c. The nature of significant transactions with related parties are as follows: (continued) Sifat hubungan relasi perusahaan/ Nature of related parties

No.

Pihak berelasi/ Related parties

5.

United Brands Management Limited


Perjanjian lisensi/licensing agreements

6.

- United American Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited. - Westmont Pharmaceuticals (B.V.I.) Limited - Biomedis (B.V.I.) Limited. - Pediatrica (B.V.I.) Limited - Therapharma (B.V.I.) Limited.


Perjanjian lisensi/ licensing agreements

7.

Dewan Komisaris dan direksi Direktur operasi/ Boards commissioners and directors Operating directors

Dewan Komisaris dan direksi dan Direktur operasi Perusahaan/ The Company’s Boards of commissioners and directors and Operating directors

Honorarium, gaji, tunjangan dan pinjaman/ Honorarium, salaries, allowances and loans

Transaksi/Transactions

dan of and

31. INFORMASI SEGMEN a.

31. SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen usaha

a. Business segment information The Group classify its businesses into three (3) core business segments: prescription products, consumer health products, and export and toll manufacturing services. Information about these business segments for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu: obat resep, obat bebas, dan ekspor dan maklon. Informasi mengenai segmen usaha tersebut untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013

Obat Resep/ Prescription


Obat Bebas/ Consumer Health

514.671.788 (162.763.980)

393.827.272 (164.831.887)

351.907.808

228.995.385

Laba bruto Beban penjualan dan pemasaran Beban administrasi Pendapatan usaha lain-lain, neto Pendapatan keuangan Beban pajak penghasilan

Ekspor & Maklon/ Export & Toll Konsolidasian/ Manufacturing Consolidated

193.185.110 1.101.684.170 (113.432.226) (441.028.093) 79.752.884

660.656.077

Net sales Cost of sales Gross income

Sales and marketing (403.986.180) expenses (109.234.252) Administration expenses 19.643.530 Other operating income, net 8.677.602 Finance income (49.960.304) Income tax expense

Laba tahun berjalan Jumlah aset

125.796.473

Income for the year

1.190.054.288

Total assets

75

186



81




31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) a.

31. SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi segmen usaha (lanjutan)

a. Business (continued)

segment

information

2013




Jumlah liabilitas

275.351.336

Total liabilities

Penyusutan

32.411.420

Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal

58.251.086

Capital expenditures

2012





529.908.619 (161.258.037)

359.474.064 (155.405.304)

368.650.582

204.068.760

Laba bruto

197.997.186 1.087.379.869 (119.606.638) (436.269.979) 78.390.548

Beban penjualan dan pemasaran Beban administrasi Pendapatan usaha lain-lain, neto Pendapatan keuangan Beban pajak penghasilan

Net sales Cost of sales

651.109.890

Gross income

Sales and marketing (366.223.366) expenses (97.578.979) Administration expenses 8.858.321 Other operating income, net 8.311.180 Finance income (55.567.957) Income tax expense

Laba tahun berjalan Jumlah aset Jumlah liabilitas

148.909.089

Income for the year

1.074.691.476

Total assets

233.144.997

Total liabilities

Penyusutan

29.097.265

Depreciation

Pengeluaran untuk barang modal

54.943.128

Capital expenditures

b.

Informasi area geografis

b. Geographic area information Information about the Company and its subsidiaries’ business by geographical area is as follows:

Informasi mengenai Perusahaan dan entitas-entitas anak berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut:


Pendapatan neto Domestik Ekspor Neto

2012

943.610.358 158.073.812

921.063.277 166.316.592

Net sales Domestic Export

1.101.684.170

1.087.379.869

Net

76

82



187




31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b.

31. SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi area geografis (lanjutan)

b. Geographic (continued)

area

information


Aset tidak lancar selain instrument keuangan dan aset pajak tangguhan Domestik

2012

255.753.310

230.749.727

Non-current assets other than financial instrument and deferred tax assets Domestic

58.251.086

54.943.128

Capital expenditures Domestic

Pengeluaran untuk barang modal Domestik

32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

32. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

31 Desember/31 December 2013 Mata uang asing/ Ribuan/thousand Foreign currencies Rupiah Aset Kas dan setara kas Piutang usaha

US$ US$

3.858.129 4.491.734

46.791.384 54.475.754

Assets Cash and cash equivalents Trade receivables

Jumlah aset

US$

8.349.863

101.267.138

Total assets

Liabilitas Utang usaha: - pihak ketiga Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya: - utang bank - utang lain-lain pihak ketiga

US$ EUR

1.376.102 249.595

16.857.246 4.220.011

Liabilities Trade payables: third parties Other current financial liabilities: Bank loan Other payables of third parties

US$

910.640

11.155.335

US$ EUR

292.879 19.532

3.587.771 330.231

Jumlah liabilitas

US$ EUR

2.579.621 269.127

31.600.352 4.550.242

Total liabilities

Aset (liabilitas), neto

US$ EUR

5.770.242 (269.127)

69.666.786 (4.550.242)

Net assets (liabilities)

77

188



83




32. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

32. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

31 Desember/31 December 2013 Mata uang asing/ Ribuan/thousand Foreign currencies Rupiah Aset Kas dan setara kas Piutang usaha

US$ US$

Jumlah aset

US$

Liabilitas Utang usaha: - pihak ketiga

US$ EUR

Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya: - utang lain-lain pihak ketiga

10.147.681 2.043.705 12.191.386

2.128.434 275.684

97.640.991 19.664.528

Assets Cash and cash equivalents Trade receivables

117.305.519

Total assets

20.684.119 3.549.541

US$ EUR SGD

136.611 323.196 19.290

1.327.583 4.161.275 153.316

Jumlah liabilitas

US$ EUR SGD

2.265.045 598.880 19.290

22.011.702 7.710.816 153.316

Aset (liabilitas), neto

US$ EUR SGD

9.926.341 (598.880) (19.290)

95.293.817 (7.710.816 ) (153.316)

Other current financial liabilities: Other payables of third parties

Total liabilities

Net assets (liabilities)

The Group did not hedge its liabilities denominated in foreign currencies in view of its foreign currency net assets position. The Group booked a net foreign exchange gain of Rp12 billion in 2013 and Rp6.3 billion in 2012.

Grup tidak melakukan lindung nilai atas liabilitas dalam mata uang asingnya, mengingat Grup memiliki posisi aset neto dalam mata uang asing. Grup membukukan keuntungan selisih kurs neto sebesar Rp12 miliar pada tahun 2013 dan Rp6,3 miliar pada tahun 2012.

33. INSTRUMEN KEUANGAN

33. FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial instruments as of 31 December 2013 and 2012:

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 Nilai Tercatat/ Carrying Values Aset Keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya

Liabilities Trade payables: third parties -

2012 Nilai Wajar/ Fair Values

Nilai Tercatat/ Carrying Values

Nilai Wajar/ Fair Values

316.700.623 377.104.867

316.700.623 377.104.867

292.912.491 390.002.690

292.912.491 390.002.690

6.503.356

6.503.356

3.009.813

3.009.813

3.476.080

3.476.080

3.829.068

3.829.068

703.784.926

703.784.926

689.754.062

689.754.062

Financial Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other current financial assets Other non-current financial assets

78

84



189




33. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

33. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

2013 Nilai Tercatat/ Carrying Values Liabilitas Keuangan Utang bank Utang usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya

2012 Nilai Wajar/ Fair Values

Nilai Tercatat/ Carrying Values

Nilai Wajar/ Fair Values

11.155.335 52.196.861 110.086.887

11.155.335 52.196.861 110.086.887

34.553.333 101.125.440

34.553.333 101.125.440

9.476.237

9.476.237

10.239.917

10.239.917

24.071.270

24.071.270

27.719.379

27.719.379

206.986.590

206.986.590

173.638.069

173.638.069

Financial Liabilities Bank loan Trade payables Accrued expenses Short-term employee benefits liability Other current financial liabilities

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Instrumen keuangan utama Grup terdiri dari kas dan deposito jangka pendek yang digunakan untuk membiayai operasional. Grup mempunyai aset dan liabilitas keuangan seperti piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, utang usaha, utang lain-lain, sebagian beban akrual dan liabilitas imbalan kerja jangka pendek, yang berasal dari operasionalnya. Kas yang dihasilkan dari operasional adalah sumber utama pendanaan.

The Group’s principal financial instruments consist of cash and short term deposits which are used to finance operations. The Group likewise has financial assets and liabilities such as trade receivables, other receivables, bank loan, trade payables, other payables, certain part of accrued expenses and short-term employee benefits liability, which arise directly from its operations. Cash generated from operations is its main source of funds.

Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas and risiko tingkat suku bunga. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini, dijelaskan secara detail sebagai berikut:

The main risks arising from the Group's financial instruments are foreign currency risk, credit risk, liquidity risk and interest rate risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:

79

190



85




34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a.

a.

Risiko mata uang asing

Foreign currency risk

Pendanaan dalam Grup berupa mata uang lokal dan Dolar Amerika Serikat. Dana dalam Dolar dihasilkan dari penjualan ekspor maupun dari konversi mata uang lokal ketika nilai tukar yang menguntungkan dan digunakan untuk mengurangi dampak fluktuasi mata uang asing.

The Group maintains funds denominated both in local currency and United States Dollars. Dollar funds generated from export sales as well as from conversions of the local currency when exchange rates are favorable and used to mitigate the impact of foreign currency fluctuations.

Sensitivitas laba untuk periode berjalan Grup setelah pajak atas perubahan yang wajar dalam Dolar AS, Euro, Swiss Franc dan Dolar Singapura adalah sebagai berikut:

The sensitivity of the Group's income for the period on reasonable changes in the US Dollar, Euro, Franc Swiss and Singapore Dollar are as follows:

31 Desember/31 December 2013 Dolar AS/Rp Menguat 10% Melemah 10%

6.966.673 (6.966.673)

9.537.669 (9.537.669)

US Dollar/Rp Strengthened 10% Weakened 10%

Euro/Rp Menguat 10% Melemah 10%

(455.034) 455.034

(771.072) 771.072

Euro/Rp Strengthened 10% Weakened 10%

(15.332) 15.332

Singapore Dollar/Rp Strengthened 10% Weakened 10%

Dolar Singapura/Rp Menguat 10% Melemah 10% b.

2012

b.

Risiko kredit

Credit risk

Risiko kredit Grup terutama disebabkan oleh piutang usaha, piutang lain-lain dan saldo bank atau deposito jangka pendek.

The Group's exposures to credit risk are primarily attributable to trade receivables, other receivables and bank or short-term time deposit balances.

Risiko kredit yang terkait dengan piutang usaha sangat rendah karena Grup hanya menangani pelanggan yang layak menerima kredit. Pelanggan utama Grup adalah distributor eksklusif, yang dimiliki dan dioperasikan oleh sebuah perusahaan besar multinasional ternama yang mempertahankan kehadiran yang signifikan di Asia. Sebagai hasil pemantauan yang ketat atas saldo piutang usaha. eksposur Grup atas kredit macet tidak signifikan.

The credit risk related to trade receivables and other receivables were very low as the Group deals only with customers who are creditworthy. The Group’s main customer is its exclusive distributor, owned and operated by a large, reputable multinational company which maintains a significant presence in Asia. As a result of strict monitoring of trade and other receivable balances, the Group’s exposure to bad debts is insignificant.

Sedangkan, saldo bank dan deposito jangka pendek ditempatkan dalam lembaga keuangan yang terkemuka atau bank swasta nasional.

While bank or short-term time deposit balances are placed with credit worthy financial institutions or private national banks. 80

86



191






b.

b.

Risiko kredit (lanjutan)

Credit risk (continued)

Tabel berikut ini menunjukkan informasi mengenai eksposur risiko kredit berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada aset keuangan Grup per tanggal:

The following table provides information regarding the credit risk exposure based on impairment assessment on the Group’s financial assets as of:

31 Desember 2013:

31 December 2013: Belum jatuh tempo maupun mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired

Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai/ Past due not impaired

Total

Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya

316.700.623 325.018.770

52.086.097

316.700.623 377.104.867

6.503.356

-

6.503.356

3.476.080

-

3.476.080

Cash and cash equivalents Trade receivables Other current financial assets Other non-current financial assets

Jumlah

651.698.829

52.086.097

703.784.926

Total

31 Desember 2012:

31 December 2012: Belum jatuh tempo maupun mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired

Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai/ Past due not impaired

Total

Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya

292.912.491 334.825.953

55.176.737

292.912.491 390.002.690

3.009.813

-

3.009.813

3.829.068

-

3.829.068

Cash and cash equivalents Trade receivables Other current financial assets Other non-current financial assets

Jumlah

634.577.325

55.176.737

689.754.062

Total

The following table provides aging analysis on assets past due but not impaired:

Tabel berikut ini menunjukkan analisa umur aset yang telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai. 1 - 90 hari/ 1 - 90 days

91 - 120 hari/ 91 - 120 days

> 121 hari/ > 121 days

Jumlah/ Total

31 Desember 2013 Piutang usaha

December 31, 2013 51.712.201

373.896

-

52.086.097

53.902.110

1.274.627

-

55.176.737

31 Desember 2012 Piutang usaha

Trade receivables December 31, 2012 Trade receivables

81

192



87






c.

c.

Risiko likuiditas

Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup akan mengalami kesulitan dalam memenuhi liabilitas keuangannya karena kekurangan dana. Kebijakan pengelolaan risiko likuiditas Grup adalah menjaga aset keuangan likuid yang memadai. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset keuangan likuid Grup (kas dan setara kas) melebihi liabilitas keuangan dan Grup tidak memiliki pinjaman apapun yang dikenakan bunga selain utang bank. Oleh karena itu, Grup tidak memiliki eksposur yang besar pada risiko likuiditas yang mungkin timbul dari ketidak-seimbangan atas jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk is the risk that the Group will encounter difficulty in meeting financial obligations due to shortage of funds. The Group’s liquidity risk management policy is to maintain sufficient liquid financial assets. At the statement of financial position date, the Group’s liquid financial assets (cash and cash equivalents) exceeded its financial liabilities and the Group does not have any outstanding interest bearing borrowings except bank loan. Therefore, the Group has no substantial exposure on liquidity risk which may arise from mismatches of the maturities of financial assets and liabilities.

Tabel berikut ini menyajikan profil jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup berdasarkan sisa kewajiban kontraktual.

The following table summarizes the maturity profiles of the Group's financial assets and financial liabilities based on the remaining contractual obligations.

31 Desember/31 December 2013 Tidak ada jatuh tempo/ No contractual maturity

Sampai dengan 1 tahun/ Up to a year

316.700.623 377.104.867

44.094.623 -

272.606.000 377.104.867

-

-

6.503.356

-

6.503.356

-

-

Nilai tercatat/ Carrying Amount Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya

Liabilitas keuangan Utang bank Utang usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya

Neto

>1-2 tahun/ years

>2 tahun/ years

3.476.080

-

-

1.542.399

1.933.681

703.784.926

44.094.623

656.214.223

1.542.399

1.933.681

11.155.335 52.196.861 110.086.887

-

11.155.335 52.196.861 110.086.887

-

-

9.476.237

-

9.476.237

-

-

24.071.270

-

24.071.270

-

206.986.590

-

206.986.590

-

-

496.798.336

44.094.623

449.227.633

1.542.399

1.933.681

Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other current financial assets Other non-current financial assets

Financial liabilities Bank loan Trade payables Accrued expense Short-term employee benefits liabilities Other current financial liabilities

Net

82

88



193






c.

c.

Risiko likuiditas (lanjutan)

Liquidity risk (continued)

31 Desember/31 December 2012 Tidak ada jatuh tempo/ No contractual maturity

Sampai dengan 1 tahun/ Up to a year

292.912.491 390.002.690

65.652.991 -

227.259.500 390.002.690

-

-

3.009.813

-

3.009.813

-

-

Nilai tercatat/ Carrying Amount Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya

Liabilitas keuangan Utang usaha Beban akrual Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya

Neto

d.

>1-2 tahun/ years

>2 tahun/ years

3.829.068

-

-

1.535.217

2.293.851

689.754.062

65.652.991

620.272.003

1.535.217

2.293.851

34.553.333 101.125.440

-

34.553.333 101.125.440

-

-

10.239.917

-

10.239.917

-

-

27.719.379

-

27.719.379

-

-

173.638.069

-

173.638.069

-

-

516.115.993

65.652.991

446.633.934

1.535.217

2.293.851

d.

Risiko tingkat suku bunga

Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other current financial assets Other non-current financial assets

Financial liabilities Trade payables Accrued expense Short-term employee benefits liabilities Other current financial liabilities

Net

Interest rate risk Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of the Group’s financial instruments will fluctuate because of changes in market interest rates. The Group has no substantial exposure on interest rate risks because the Group has no interest bearing borrowings except bank loan. The Group has cash balances and short term time deposit placed with reputable banks which generate interest income for the Group. The Group manages its interest rate risks by placement such balances at varying maturities and interest rate terms.

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan Grup akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Grup tidak memiliki eksposur besar pada risiko suku bunga karena Grup tidak memiliki pinjaman apapun yang dikenakan bunga selain utang bank. Grup memiliki saldo kas dan deposito jangka pendek yang ditempatkan pada bank terkemuka yang menghasilkan pendapatan bunga untuk Grup. Grup mengatur risiko tingkat suku bunga dengan menempatkan saldo tersebut pada jatuh tempo dan kondisi tingkat suku bunga yang bervariasi.

35. PENGELOLAAN MODAL

35. CAPITAL MANAGEMENT

Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk mempertahankan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Grup mengelola struktur modal dan membuat perubahan, apabila diperlukan, sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi, struktur bisnis dan perkembangan dalam industri.

The Group manages its capital structure and makes changes to it, where appropriate, in relation to changes in economic conditions, business structure and developments in the industry.

83

194



89



36. PERISTIWA PELAPORAN

SETELAH


PERIODE

36. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD

On 26 February 2014, the Company plan to sell its 99.9% share ownership in PT Kenrose Indonesia totaling 1,749 shares at a price consideration of Rp61,215. The plan to sell its investment has been approved by the Board of Commissioners of the Company and has been reported to Financial Service Authority (OJK) on 26 February 2014.

Pada tanggal 26 Februari 2014, Perusahaan berencana untuk menjual kepemilikan 99,9% lembar saham PT Kenrose Indonesia sejumlah 1.749 lembar saham dengan nilai jual sebesar Rp61.215. Rencana penjualan investasi tersebut telah disetujui oleh Dewan Komisaris Perusahaan dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 26 Februari 2014.

84

90



195

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank

Informasi Lainnya Other Information

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Periode 2013 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

Statement by Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors Regarding Responsibility for the 2013 Annual Report of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

We, the undersigned, declared that all information in this Annual Report of PT Darya-Varia Laboratoria Tbk year 2013 has been disclosed in a complete manner and are fully responsible for the accuracy of the content of this annual report.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

This is our declaration, which has been made truthfully. Jakarta, April 2014

DEWAN KOMISARIS

Board of Commissioners

Jocelyn Campos Hess

Sunarto Prawirosujanto

Clinton Andrew Campos Hess

Presiden Komisaris President Commissioner

Wakil Presiden Komisaris & Komisaris Independen Vice President Commissioner & Independent Commissioner

Komisaris Commissioner

Mariano John L. Tan, Jr.

Manuel Paras Engwa

Laksamana Madya (Purn.) Soedibyo Rahardjo

Sonny Kalona





DIREKSI

Board of Directors

Eric Albert Gotuaco

Charles Robert B. Davis

Presiden Direktur President Director

Wakil Presiden Direktur Vice President Director

Benjamin Wang Yap

Carlos Olivares Nava

Marlia Hayati Goestam

Direktur Director

Direktur Director

Direktur Director

Angelito Celso C. Racho, Jr.

Joseph Raymond A. Hilay


Frida Oktaria Chalid

Direktur Director

Direktur Director

Direktur Director

Direktur Director

Corporate Profile




Financial Review

Other Information

INFORMASI PERSEROAN LAINNYA Other Corporate Information Distributor/Distributor APL Pusat Jakarta Gedung Graha Atrium Lantai 12 Jl. Senen Raya No. 135 Jakarta 10410, Indonesia Tel : (021) 345 6008 Fax : (021) 345 6088, 345 6169 Kantor Cabang Distributor/ Distributor Branch Offices 1. JAKARTA Jl. Pulolentut Kav. II E/4 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 13920 Tel : (021) 460 8820, 460 9343, 460 3975 (Hunting) Fax : (021) 460 8850, 461 9929 2. BANDUNG Jl. Terusan Holis RT 01/RW 10 Kelurahan Margahayu Utara Kec. Babakan Ciparay, Bandung 40224 Tel : (022) 8544 0004–09 (Hunting) Fax : (022) 8544 0010–11 3. SEMARANG Jl. Candi Raya Barat Blok 9 No. 2 Kawasan Industri Candi Ngaliyan Semarang 50146 Tel : (024) 761 6850–54 Fax : (024) 761 6855, 762 5264 4. SURABAYA Jl. Berbek Industri I No. 1 Gudang A-C Waru, Sidoarjo 61256 Tel : (031) 843 9839 (Hunting) Fax : (031) 843 9908 5. MEDAN Jl. Pertahanan No. 108 Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang, Medan Tel : (061) 788 1189, 788 1267, 7881268 Fax : (061) 7881946 (Kantor) Fax : (061) 7881947 (Gudang) 6. PALEMBANG Jl. Tembusan Patal Pusri No. 117 RT 01 Palembang 30114 Tel : (0711) 719 139-41 Fax : (0711) 719 014–15 7. MAKASSAR Jl. Kima 10/T-1A Kawasan Industri Makassar (KIMA) Makassar 90241 Tel : (0411) 516 100, 516 068, 516 136, 516 082, 516 086 Fax : (0411) 513 525 8.

BANJARMASIN Jl. Jend. Ahmad Yani Km 10,2 RT 02 Ds. Sungai Lakum, Kec. Kertak Hanyar Kab. Banjar, Kalimantan Selatan 70654 Tel : (0511) 422 1117, 422 1202, 422 1203 Fax : (0511) 422 1117

9. DENPASAR Jl. Cargo Permai No. 88 XXX Denpasar, Bali 80116 Tel : (0361) 414 422, 414 433, 414 455 Fax : (0361) 414 151

10.

BANDAR LAMPUNG Jl. Tembesu No. 8 A/28 Campang Raya, Tanjung Karang Timur Bandar Lampung 35122 Tel : (0721) 740 7401, 769 9053, 769 9054 Fax : (0721) 769 9051

11.

SAMARINDA Jl. Teuku Umar Blok H No. 8–9 Komp. Pergudangan, Samarinda 75126 Tel : (0541) 272 100, 273 100, 274 718 Fax : (0541) 274 100, 274 715

12. PADANG Jl. By Pass Baru KM 10, Gunung Sarik Kec. Kuranji Padang 25158 Tel : (0751) 495 804, 495 805 Fax : (0751) 274 100 13. PONTIANAK Jl. Arteri Supadio No. 55 KM 13.5 Pontianak 78391 Tel : (0561) 721 825, 722 377, 722 877 Fax : (0561) 722 858 14. BANDA ACEH Jl. Ir. Moh. Taher No. 15 Lueng Bata, Banda Aceh 23247 Tel : (0651) 637 727 Fax : (0651) 637 727 15. PEKANBARU Komplek Pergudangan Angkasa I Blok E9–E10 Jl. SM. Amin RT 003 RW 008 Kel. Simpang Baru, Kec. Tampan Pekanbaru 28293 Tel : (0761) 787 5891, 787 5892 Fax : (0761) 787 5893, 787 5894

21.

CIREBON Jl. Katiyasa No. 7A Kav. 5 Dukuh Semar, Cirebon 45111 Tel : (0231) 480 231, 480 232, 480 228 Fax : (0231) 487 337

22. JAMBI Jl. H. Adam Malik No. 57, 104–105 Kel. Handil Jaya, Kec. Jelutung, Jambi 36137 Tel : (0741) 41 197 (Hunting) Fax : (0741) 40 867 23.

TANGERANG Jl. Raya Serpong, Gg. Ki Dami No. 1 Priyang RT 15 RW 05 Pondok Jagung, Serpong, Tangerang 15326 Tel : (021) 5315 2230 ( Hunting ) Fax : (021) 5315 2238, 537 2917

24.

BOGOR Jl. K. H. Abdullah Bin Nuh, RT 004 RW 007 Kel. Sindang Barang, Kec. Bogor Barat Bogor 16117 Tel : (0251) 862 6263, 862 6171/91 Fax : (0251) 862 6050

25.

YOGYAKARTA Jl. Wates KM 5.5, Bodeh, Ambarketawang Gamping Sleman, DI Yogyakarta 55294 Tel : (0274) 649 9770 Fax : (0274) 649 9771

26.

BATAM Kompleks Ruko Taman Niaga Sukajadi Blok H1 No. 6 & Blok I 1 No. 1, Sukajadi Batam 29400 Tel : (0778) 737 2214 Fax : (0778) 737 2215

16.

SOLO Jl. Brigif 6 No. KC-9 RT 01 RW 01 Palur, Mojolaban Sukoharjo Solo, Jawa Tengah Tel : (0271) 827 616 Fax : (0271) 825 100

27. JEMBER Jl. Letjen Sutoyo No. 138 Kel. Kranjingan, Kec. Sumbersari Kab. Jember, Jawa Timur Tel : (0331) 338 295, 332 388 Fax : (0331) 338 296

17.

MALANG Jl. Taman Tenaga Kav. 6, Malang 65125 Tel : (0341) 417 350, 417 345, 417 375 Fax : (0341) 417 357

28. PALU Jl. Poe Bongo No. 65, Palu 94224 Tel : (0451) 425 457, 456 067 Fax : (0451) 456 061

18. MANADO Jl. Pingkan Matindas No. 57A Komp. Pabrik Multifood Manado 95127 Tel : (0431) 853 140, 850 885, 851 849 877 808, 850 459 Fax : (0431) 850 884 19. JAYAPURA Jl. Kelapa Dua Entrop No. 21–22 Kel. Ardipura, Distrik Jayapura 99224 Tel : (0967) 551 000, 550 963, 550 921 Fax : (0967) 550 707 20.

KUPANG Jl. Samratulangi V, RT 019 RW 07 Kel. Oesapa Barat, Kec. Kelapa Lima Kupang Tel : (0380) 808 4016, 826 514 Fax : (0380) 826 514

Surabaya Distribution Centre Jl. Berbek Industri I No. 1 Gudang A-C Sidoarjo 61256 Tel : (031) 848 2335, 848 2336, 848 2337 Fax : (031) 843 2024 (Gudang B) (031) 843 7101 (Gudang C) Jakarta Distribution Centre Jl. Boulevard BGR No.1, Kelapa Gading Jakarta 14240 Tel : (021) 451 6066, 451 6075-76 Fax : (021) 451 6065 National Distribution Centre Jl. Pulolentut Kav. II E/4 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta 13920 Tel : (021) 460 8820 (Hunting) Fax : (021) 461 8110, 460 9018


199

Referensi Silang Peraturan BAPEPAM-LK No. X.K.6 Cross Reference of BAPEPAM-LK Regulation No. X.K.6

Peraturan A.

Ketentuan Umum

16-109

1) Laporan Tahunan wajib memuat:

16-109

200

Regulation A.

General Provisions 1) The Annual Report should contain:

a. ikhtisar data keuangan penting;

16

a. Summary of Key Financial Information;

b. laporan Dewan Komisaris;

24

b. report from the BOC;

c. laporan Direksi;

28

c. report from the BOD;

d. profil perusahaan;

B.

Halaman Page

4-21

d. company profile;

e. analisis dan pembahasan manajemen;

94-104

e. management analysis and discussion;

f. tata kelola perusahaan;

76-89

f. corporate governance;

g. tanggung jawab sosial perusahaan;

90-91

g. corporate social responsibilities;

h. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan

106-195

h. audited financial statements; and

i. surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan.

108-109

i. statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the Annual Report.

2) Laporan Tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia.

P

2) The Annual Report must be in the Indonesian language. If the Annual Report is also presented in another language, either in the same or separate documents, the documents must be available at the same time and contain the same material information. In cases where there is any different interpretation due to the transfer of language, the financial statement in the Indonesian language shall become the reference.

3) Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.

P

3) The Annual Report should be prepared in a form that is easy to read. Images, charts, tables, and diagrams are presented by mentioning the title and/or clear description.

4) Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi.

P

4) The Annual Report must be printed on light colored paper of high quality, in A4 size, bound, and in a format that permits reproduction by photocopy.

Ikhtisar Data Keuangan Penting

16-17

1) Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya.Jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang:

16-17

B.

Summary of Key Financial Information 1) Summary of Key Financial Informationis presented in comparison with previous 3 (three) fiscal years or since commencement of business of the company, at least contain:

a. pendapatan;

P

a. income;

b. laba bruto;

P

b. gross profit;

c. laba (rugi);

P

c. profit (loss);

d. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

P

d. totalprofit (loss) attributable to equity holders of the parent entity and non controlling interest;

e. total laba (rugi) komprehensif;

P

e. totalcomprehensive profit (loss);



Corporate Profile


Peraturan


Financial Review

Halaman Page

Other Information

Regulation

f. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali;

P

f. total comprehensive profit (loss) attributable to equity holders of the parent entity and non controlling interest;

g. laba (rugi) per saham;

P

g. earning (loss) per share;

h. jumlah aset;

P

h. totalassets;

i. jumlah liabilitas;

P

i. total liabilities;

j. jumlah ekuitas;

P

j. total equities;

k. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;

P

k. profit (loss) to total assets ratio;

l. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;

P

l. profit (loss) to equities ratio;

m. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;

P

m. profit (loss) to income ratio;

n. rasio lancar;

P

n. currentratio;

o. rasio liabilitas terhadap ekuitas;

P

o. liabilitiesto equities ratio;

p. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan

P

p. liabilitiesto total assets ratio; and

q. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.

P

q. otherinformation and financial ratios relevant tothe company and type of industry.

18-19

2) The Annual Report should contain information with respect to shares issued for each three-month period in the last two (2) fiscal years (if any), at least covering:

2) Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: a. jumlah saham yang beredar;

P

a. number of outstanding shares;

b. kapitalisasi pasar;

P

b. market capitalization;

c. harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan

P

c. highest share price, lowest share price,closing share price; and

d. volume perdagangan.

P

d. share volume.

3) Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:

19

3) In the event of corporate actions, including stock split, reverse stock, dividend, bonus share, and decrease in par value of shares, then the share price referred to in point 2), should be added with explanation on:

a. tanggal pelaksanaan aksi korporasi;

a. date of corporate action;

b. rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham;

b. stock split ratio, reverse stock, dividend, bonus shares, and reduce par value of shares;

c. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan

c. number of outstanding shares prior to and after corporate action; and

d. harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.

d. share price prior to and after corporate action.


201


Peraturan

C.

D.

E.

Regulation

4) Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut.

n/a

4) In the event that the company’s shares were suspended from trading during the year under review, then the Annual Report should contain explanation on the reason for the suspension.

5) Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

n/a

5) In the event that the suspension as referred to in point 4) was still in effect until the date of the Annual Report, then the Issuer or the Public Company should also explain the corporate actions taken by the company in resolving the issue.

Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:

24-27

1) penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan;

P

1) assessment on the performance of the Board of Directors in managing the company.

2) pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan

P

2) view on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors, and

3) perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).

P

3) changes in the composition of the Board of Commissioners (if any).

Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:

28-32

C.

D.

The Board of Commissioners Report The Board of Commissioners Reportshould at least contain the following items:

The Board of Directors Report The Board of Directors Report should at least containthe following items:

1) kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;

P

1) the company’s performance, i.e. strategic policies,comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the company:

2) gambaran tentang prospek usaha;

P

2) business prospects;

3) penerapan tata kelola perusahaan; dan

P

3) implementation of Good Corporate Governance by the company; and

4) perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).

P

4) changes in the composition of the Board of Directors (if any).

Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1) nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan; 2) riwayat singkat perusahaan;

202

Halaman Page

4-21

8

6-7

E.

Company Profile The Company Profile should at least contain the following: 1) name, address, telephone and/or facsimile, email, website of the company and/or branch offices or representative office, which enable public to access information about the company; 2) brief history of the company.

3) kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;

8

3) line of business according to the latest Articles of Association, and types of products and/or services produced.

4) struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan;

21

4) structure of organization in chart form, at least one level below the Board of Directors, with the names and titles;

5) visi dan misi perusahaan;

4

5) vision and mission of the company:


Corporate Profile



Peraturan 6) profil Dewan Komisaris, meliputi:


Financial Review

Halaman Page 34-39

Other Information

Regulation 6) the Board of Commissioners profiles include:

a. nama;

P

a. name;

b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;

P

b. history of position, working experience, and legal basis for first appointment to the Issuer or Public company, as stated in the minutes of GMS resolutions.

c. riwayat pendidikan;

P

c. history of education;

d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

P

d. short description on the competency enhancement training programs for members of the Board of Commissionersduring the year under review (if any); and

e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada);

81

e. disclosure of affiliation with other members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and shareholders (if any);

7) profil Direksi, meliputi:

40-47

7) the Board of Directors profiles include:

a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan;

P

a. nameand short description of duties and functions;

b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;

P

b. history of position, working experience, and legal basis for first appointment to the Issuer or Public Company, as stated in the minutes of GMS resolutions.;


P


d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan

P

d. short description on the competency enhancement training programs for members of the Board of Commissioners during the year under review (if any); and

e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada); 8) dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya; 9) jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan; 10) uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik; b. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan

n/a

e. disclosure of affiliation with other members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and shareholders (if any);

32

8) in the event that there were changes in the composition of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors occurring between the period after year-end until the date the Annual Report submitted as refer to in poin t 1 letter a, then the last and the previous composition of the Board of Commissioners and/or the Board of Directorsshall be stated in the Annual Report.

64-71

20 P n/a

9) number of employees and description of competence building during the year under review, for example education and training of employees. 10) information on names of shareholders and ownership percentage at the end of the fiscal year, including: a. shareholders having 5% (five percent) or more shares of Issuer or Public Company; b. Commissioner sand Directors who own shares of the Issuers or Public Company; and


203


Peraturan c. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik; 11) informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram;

F.

Regulation c. groups of public shareholders, or groups of shareholders, each with less than 5% ownership shares of the Issuers or Public Company.

P

20

11) information on major shareholders and controlling shareholders the Issuers of Public Company, directly or indirectly, and also individual shareholder, presented in the form of scheme or diagram;

12) nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat;

8, 20

12) name of subsidiaries, associated companies, joint venture controlled by Issuers or Public Company, with entity, percentage of stock ownership, business, and operating status of the company (if any). For subsidiaries, include the addresses;

13) kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada);

19

13) chronology of share listing and changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year, and name of Stock Exchange where the company shares are listed.

14) kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada);

n/a

14) chronology of securities listing and rating of the securities (if any);

15) nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada);

n/a

15) name and address of the securities rating company (if any);

16) nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan

86

16) name and address ofcapital market supporting institutions and/or professionals. For professionals providing services regularly for the Issuer or Public Company, it is required to disclose the services, fees, and periods of assignment; and

17) penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada).

10-11

17) awards and certifications of national and international scale bestowed on the company during the last fiscal year (if any).

Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:

94-104

1) tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai:

28-30

1) operational review per business segment, according to the type of industry of the Issuer or Public Company including:

a. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya;

P

a. production, including process, capacity, and gowth;

b. pendapatan; dan

P

b. income; and

c. profitabilitas;

P

c. profitability;

2) analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: a. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;

204

Halaman Page


100

100

F.

Management Analysis and Discussion Annual Report should contain discussion and analysis on financial statements and other material information emphasizing material changes that occured during the year under review, at least including:

2) comprehensive financial performance analysis which includes a comparison betweenthe financial performance of the last 2 (two) fiscal years, and explanation on the causes and effects of such changes, among others concerning: a. current assets, non-current assets, and total assets;

Corporate Profile



Peraturan


Financial Review

Halaman Page

Other Information

Regulation

b. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas;

100

b. short term liabilities, long term liabilities, total liabilities;

c. ekuitas;

100

c. equity

d. pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; serta e. arus kas;

97-99

101

d. sales/operating revenues, expenses and profit (loss), other comprehensive revenues, and total comprehensive profit(loss); and e. cash flows;

3) kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

100

3) the capacity to pay debts by including the computation of relevant ratios;

4) tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

100

4) accounts receivable collectability, including the computation of the relevant ratios;

5) struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut;

101

5) capital structure and management policies concerning capital structure;

6) bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait;

101

6) discussion on material ties for the investment of capital goods, including the explanation on the purpose of such ties, source of funds expected to fulfill the said ties, currency of denomination, and steps taken by the company to protect the position of a related foreign currency against risks;

7) informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan;

n/a

7) material Information and facts that occurring after the date of the accountant’s report (subsequent events);

8) prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya;

103

8) information on company prospects in connection with industry,economy in general, accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source;

9) perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;

n/a

9) comparison between target/projection at beginning of year and result (realization), concerning income, profit, capital structure, or others that deemed necessary for the company;

10) target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;

103

10) target/projection at most for the next one year, concerning income, profit, capital structure, dividend polixy, or others that deemed necessary for the company;

11) aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;

102

11) marketing aspects of the company’s products and services, among others marketing strategy and market share;

12) kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir;

102

12) Description regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two (2) years;

13) realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:

n/a

13) Use of proceeds from public offerings:

a. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan

n/a

a. during the year under review, on which the Issuer has the obligation to report the realization of the use of proceeds, then the realization of the cumulative use of proceeds until the year end should be disclosed; and


205


Peraturan

G.

b. dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;

n/a

14) informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat:

96

Regulation b. in the event that there were changes in the use of proceeds as stipulated in Rule No. X.K.4, then Issuer should explain the said changes; 14) Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/ capital restructuring, transactions with related parties and transactions with conflict of interest that occurred during the year under review,among others include:

a. tanggal, nilai, dan obyek transaksi;

n/a

a. transaction date, value, and object;

b. nama pihak yang bertransaksi;

n/a

b. names of transacting parties;

c. sifat hubungan afiliasi (jika ada);

n/a

c. nature of related parties (if any);

d. penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan

n/a

d. description of the fairness of the transaction;

e. pemenuhan ketentuan terkait;

n/a

e. compliance with related rules and regulations;

15) perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan

96-97

16) perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).

96

Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut:

76-89

1) Dewan Komisaris, mencakup antara lain:

80-82

15) changes in regulation which have a significant effect on the company and impacts on the company (if any): 16) changes in the accounting policy, rationale and impact on the financial statement (if any). G.

Corporate Governance Corporate Governance contains short descriptions of at least the following items: 1) Board of Commissioners, including:

a. uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;

P

a. description of the responsibility of the Board of Commissioners;

b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan

P

b. disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners.

c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut;

P

c. disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including joint meetings with the Board of Directors, and attendance of the members of Board of Commissioners in the meetings.

2) Direksi, mencakup antara lain:

206

Halaman Page

82-83

2) Board of Directors, including:

a. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi;

P

a. scope of duties and responsibilities of erach member of the Board of Directors;

b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan;

P

b. disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Directos, and the relation between remuneration and performance of the company;

c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;

P

c. disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including joint meetings with the Board of Commissioners, and attendance of the members of Board of Commissioners in the meetings;


Corporate Profile



Peraturan


Financial Review

Halaman Page

Other Information

Regulation

d. keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan

P

d. resolutions from the GMS of the previous fiscal year and its realization in the year under review, and explanation for the unrealized resolution; and

e. pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada);

P

e. disclosure of company policy concerning assessment on the performance of the member of the Board of Directors (if any);

3) Komite Audit, mencakup antara lain:

84

3) Audit Committee,includes among others:

a. nama;

P

a. name;

b. riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan;

P

b. history of position title, work experience and legal basis for appointment;


P


d. periode jabatan anggota Komite Audit;

P

d. tenure of members of Audit Committee;

e. pengungkapan independensi Komite Audit;

P

e. disclosure of independence of the members of the Audit Committee;

f. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;

P

f. disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of Audit Committee meetings, and attendance of the members ofAudit Committee in the meetings;

g. uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit;

P

g. brief report on the activities carried out by the Audit Committee during the year under review in accordance with the charter of the Audit Committee.

4) komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain:

n/a

4) other committees owned by Issuer or Public Company supporting the functions and duties of the Board Directors and/or the Board of Commissioners, such as nomination and remuneration, including:

a. nama;

n/a

a. name;

b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan;

n/a



n/a


d. periode jabatan anggota komite;

n/a

d. tenure of members of the committee;

e. pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite;

n/a

e. disclosure of the company’s policy concerning the independence of the committee;

f. uraian tugas dan tanggung jawab;

n/a

f. description of duties and responsibilities;

g. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan

n/a

g. disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of committee meetings, and attendance of the members of committee in the meetings;

h. uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku;

n/a

h. brief report on the committee activities carried out during the year under review;

5) uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; a. nama;

84 P

5) description of tasks and function of the Corporate Secretary; a. name;


207


Peraturan

Regulation


P



P


d. periode jabatan sekretaris perusahaan;

P

d. tenure of the corporate secretary;

e. uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku;

P

e. brief report on Corporate Secretary activities carried out during the year under review;

85

6) description of the company’s internal audit unit;

a. nama;

P

a. name;


P


c. kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada);

P

c. Qualification/certification of internal audit professionals (if any);

d. struktur dan kedudukan unit audit internal;

P

d. structure or position of the internal audit unit;

e. tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan

P

e. duties and responsibilities of the internal audit unit according to the internal audit unit charter; and

f. uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku;

P

f. brief report on the committee activities carried out during the year under review;

6) uraian mengenai unit audit internal meliputi:

7) uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai:

85

7) description of the company’s internal control, at least contains:

a. pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan

P

a. financial and operational control, and compliance to the other prevailing rules;

b. reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen;

P

b. review the effectiveness of internal control systems;

86-87

8) risk management system implemented by the company, at least includes:

8) sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan;

P

a. general description about the company’s risk management system;

b. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan

P

b. types of riskand the management; and

c. reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan;

P

c. review the effectiveness of the company’s risk management system;

9) perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi:

208

Halaman Page

88

9) important cases faced by the Issuer or Public Company, subsidiaries, current members of the Board of Commissioners and Board of Directors, among others include:

a. pokok perkara/gugatan;

n/a

a. substance of the case/claim;

b. status penyelesaian perkara/gugatan; dan

n/a

b. status of settlement of case/claim; and

c. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.

n/a

c. potential impacts on the financial condition of the company.


Corporate Profile



Peraturan

H.


Halaman Page

Financial Review

Other Information

Regulation

10) informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada);

88

10) Information about administrative sanctions imposed to Issuer or Public Company, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, by the Capital Market Authority and other authorities during the last fiscal year (if any);

11) informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:

89

11) information about codes of conduct and corporate culture (if any) includes:

a. pokok-pokok kode etik;

P

a. key points of the code of conduct;

b. pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);

P

b. key points of the corporate culture;

c. bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan

P

c. socialization of the code of conduct and enforcement; and

d. pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan;

P

d. disclosure that the code of conduct is applicable for Board of Commissioners, Board of Directors, and employees of the company;

12) uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan

n/a

12) description of employee or management stock ownership program of the Issuer or Public Company, among others are number, period, requirement for eligible employee and/or management, and exercised price (if any); and

13) uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:

n/a

13) description of whistleblowing system at the Issuer or Public Company in reporting violations that may adversely affect the company and stakeholders (if any), including:

a. cara penyampaian laporan pelanggaran;

n/a

a. mechanism for violation reporting;

b. perlindungan bagi pelapor;

n/a

b. protection for the whistleblower;

c. penanganan pengaduan;

n/a

c. handling of violation reports;

d. pihak yang mengelola pengaduan; dan

n/a

d. unit responsible for handling of violation report; and

e. hasil dari penanganan pengaduan.

n/a

e. results from violation report handling.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

90-91

1) Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:

P

H.

Corporate Social Responsibility

1) discussion of corporate social responsibility covers policies, types of programs, and cost, among others related to:

a. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain;

11

a. environment,such as the use of environmentally friendly materials and energy, recycling, and the company’s waster treatment systems, the company’s environmental certifications,and others;

b. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain;

64

b. employment practices, occupational health and safety, including gender equality and equal work opportunity, work and safety facilities, employee turnover, work incident rate, training, etc;

c. pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan

90-91

c. social and community development, such as the use of local work force, empowerment of local communities, aid for public social facilities, social donations,etc; and


209


Peraturan d. tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

Halaman Page

Regulation

n/a

d. consumer protection related activities, such as consumer health and safety, product information, facility for consumer complaints, number and resolution of consumer complaint cases, etc.

2) Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report).

n/a

2) Issuers or thePublic Company may impart information as referred to in point 1) in the Annual Report or in separate report submitted along with the Annual Report to BapepamLK, such as sustainability report, or corporate social responsibility report.

I.

Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.

106-195

I.

Audited Annual Financial Statements Audited Financial Statements included in Annual Report should be prepared in accordance with the Financial Accounting Standards in Indonesia and audited by an Accountant. The said financial statement should be included with statement of responsibility for Annual Reporting as stipulated in Rule No. VIII.G.11 or Rule No. X.E.1.

J.

Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi

198

J.

1) Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.

P

1) Annual Report should be signed by all members of the current Board of Commissioners and Board of Directors.

2) Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.

P

2) The signature as refer to in point 1) should be appended on separate sheet of the Annual Report, where the said sheet should contain a statement that all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the accuracy of the Annual Report, in accordance with the Form No. X.K.6-1 of the Attached Rules.

3) Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.

P

3) In the event that members of the Board of Commissioners or the Board of Director refused to sign the Annual Report, the said person should provide a written explanation in separate letter attached to the Annual Report.

4) Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.

P

4) In the event that a member of the Board of Commissioners and the Board of Directors refused to sign the Annual Report and failed to provide written explanation, then a member of the Board of Commissioners or Board of Directors who signed the Annual Report should provide a written explanation in a separate letter attached to the Annual Report.

Keterangan Note: n/a = not applicable

210

Board of Commissioners and Board of Directors Signatures


Tahunan 2013 Laporan Annual Report

PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Head Office: Talavera Office Park, 8th-10th floor Jl. Letjen T. B. Simatupang Kav. 22-26 Jakarta 12430 Indonesia Tel : +62(0)21 7592 4500 Fax : +62(0)21 7592 4501 E-mail : [email protected] Website : www.darya-varia.com

Nurturing Harmonious & Mutual Relationship. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Laporan Tahunan 2013 Annual Report

Recommend Documents