* Novia Sinta R, M.Psi
validitas tes sangat dipengaruhi oleh administrasi atau penyajian tes.
Oleh karena itu cara penyajian dan
kesiapan untuk tes harus betul-betul diperhatikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah: 1. Kesiapan tester dan testi, baik fisik maupun psikis. 2. Suasana lingkungan fisik dan sosial. 3. Pengaturan tempat duduk tester dan testi. 4. Alat-alat yang dibutuhkan.
*Untuk melaksanakan suatu tes, sebaiknya tester dan testi samasama siap dan bersedia untuk melaksanakan tes.
*Khususnya tester harus sehat secara fisik maupun psikologis,
tidak sedang sakit atau mengalami gangguan, misalnya tidak sedang marah, sedih, ataupun terlalu gembira, dan berminat untuk melakukan tes, tidak sedang malas
*Suasana tes ini sangat bervariasi, tergantung dari testi, tester, maupun situasi pada waktu tes dilaksanakan.
*Testi harus diperlakukan sedemikian rupa sehingga merasa santai.
*Seorang tester yang mahir biasanya akan dapat menciptakan suasana yang rileks tetapi tetap terkontrol dengan cara membentuk rapport (hubungan yang baik).
* Suasana tes ini sangat penting karena akan berpengaruh juga pada respon yang diberikan.
*Respon seorang testi yang mempunyai sikap bermusuhan dengan tester akan berlainan dengan respon testi yang bersahabat.
SUASANA LINGKUNGAN
*TERMASUK
juga menyangkut hal-hal yang bersifat fisik, antara lain ruangan yang memadai, lingkungan yang tenang tidak ramai atau ribut, tempat duduk yang enak, penerangan yang cukup, sirkulasi udara yang memadai, dan persyaratan lain untuk melaksanakan tes psikologis.
*
* Tester dan testi duduk berdampingan, menghadap ke arah yang sama
* Tester duduk berhadap-hadapan dengan testi. Posisi ini tampaknya yang paling banyak digunakan di Indonesia. Namun cara duduk seperti ini terlalu formal, menimbulkan kesan sedang diinterogasi, sehingga hubungan menjadi kaku. Keadaan ini kurang cocok untuk beberapa tes.
* Tester duduk di samping testi membentuk sudut siku. Untuk tester
orang Indonesia yang pada umumnya tidak kidal, testi duduk di sebelah kiri tester. Posisi duduk seperti ini memudahkan tester untuk mengamati gerak-gerik testi maupun perubahan wajahnya secara tidak langsung, hubungan tidak formal dan kaku. Tester juga dapat melihat posisi kartu yang dipegang testi, dan tester lebih enak dalam menulis jawaban testi ke dalam lembar jawaban.
*
*Persiapkan alat tes, pastikan bahwa item tes lengkap. *Lembar jawaban. Ada dua macam, yakni jawaban testi yg
harus dicatat dan respon yg diberikan testi saat memberikan jawaban. (observasi & wawancara)
*Alat pengukur waktu atau Stop Watch yang akan
digunakan untuk mengetahui waktu reaksi dan waktu respon testi. Sebaiknya digunakan stop watch digital yang tidak berbunyi, sehingga testi tidak merasa terganggu dalam memberikan jawaban.
*Alat tulis.
*
*
Novia Sinta R, M.Psi.
Variabel-Variabel Tes
* stimulus dan item tes. Respon pasien terhadap
tes tergantung pada stimulus yang sedang ia respon. Perubahan dalam stimulus, baik nyata maupun tersamar dapat mempengaruhi respon. Bentuk-bentuk pertanyaan apakah pernyataan itu menyatakan setuju atau negatif juga mempengaruhi respon * serangkaian item atau subtes dalam sebuah tes atau perintah dalam pelaksanaan tes battery * kejelasan dalam memberikan instruksi * metode administrasi
*
* variable-variabel penguji *karakteristik. Usia penguji, jenis kelamin, latar belakang budaya, tingkat social, persamaan atau perbedaan kebudayaan *sikap terhadap pasien. Perasaan suka, respek, hangat dan dingin terhadap pasien. Juga persepsi awal dan harapan-harapan terhadap pasien
*
*
variable-variabel situasional
* keadaan fisik. Penerangan/cahaya, ukuran dan bentuk
ruangan, alat-alat perabotan, hal yang dapat menganggu, dan semua hal yang dapat mempengaruhi hasil tes * keadaan social. Apakah tes dilakukan di rumah sakit, klinik, ruang kelas universitas * hubungan dalam klinis. Apakah tester telah melakukan wawancara dengan pasien? apakah kepercayaan pasien telah tumbuh? Apakah pasien sering melakukan pertemuan dengan klinisi dalam melakukan terapeutik atau hanya sekali waktu?
*
* Variabel-variabel subjek *sikap terhadap tes secara umum
*pengalaman sebelumnya terhadap tes. Arti suatu tes bagi responden *sikap sosiokultural terhadap tes
*Sikap-sikap terhadap bahasa tes tertentu
atau dihubungkan dengan prosedur tertentu * Motivasi. Motivasi ini dpat dilihat dari kesan yang diberikan responden terhadap penguji saat mengerjakan tes, minat dll
* Sikap yang ditunjukkan terhadap tes bentuk-bentuk respon atau
serangkaian respon, sikap-sikap respon yang sering muncul dalam mengerjakan tes:
*
Variabel-variabel responden
*Keadaan responden
*keadaan fisik, lelah, lapar, fisik yang sakit dll *keadaan psikis: pasien dalam kondisi yang emosional, cemas, marah, depresi dll
*