PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SEKOLAH, RASA PERCAYA DIRI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 1 SUNGAI TARAB
E- JURNAL
Gustin Novia 11090078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDDIKAN (STKIP PGRI) SUMATERA BARAT PADANG 2015
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SEKOLAH RASA PERCAYA DIRI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA N 1 SUNGAI TARAB Oleh , 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar 2, 3) Dosen Program Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang: 1) Pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab, 2) Pengaruh rasa percayaan diri terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab, 3) Pengaruh lingkungan sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab, 4) Pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, rasa percaya diri dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan asosiatif. Dengan populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Sunagi Tarab yang berjumlah 121 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Propotional Random Sampling, data penelitian di kumpulkan melalui angket dengan menggunakan skala likert yang telah di uji validitas dan uji reabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dan induktif yaitu uji likelihood, uji ramsay, uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi, pengujian dilakukan dengan program SPSS versi 16.0 dan Eviews 6. Hasil penelitian ini menunjukan bahawa: Pertama kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Dimana di tunjukkan dengan nilai koefisien 0,083 dengan nilai thitung sebesar 2,822 > ttabel sebesar 1,98698. Kedua rasa percayaan diri siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Dimana di tunjukkan dengan nilai koefisien 0,153 dengan nilai thitung sebesar 3,610 > ttabel sebesar 1,98698. Ketiga lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Dimana di tunjukkan dengan nilai koefisien 0,154 dengan nilai thitung sebesar 3.788> ttabel sebesar 1,98698. Keempat Pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, rasa percaya diri dan lingkungan sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Dimana diperoleh nilai Fhitung 67,973 > Ftabel 2,71 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak Berdasarkan hasil penelitian ini, maka di sarankan kepada siswa, guru dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan lagi kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, kepercayaan diri, dan lingkungan sekolah siswa dalam proses belajar dalam upaya untuk lebih mengoptimalkan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Interpersonal, Rasa Percaya Diri, Lingkungan Sekolah dan Hasil Belajar
ABSTRACT This research is to measure about: 1) The effect of interpersonal communication skills in schools on learning outcomes economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab, 2) Effect of sense the confidence of the learning outcomes of economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab, 3 ) The influence of the school environment on learning outcomes economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab, 4) The effect of interpersonal communication skills in school, self-confidence and school environment on learning outcomes economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab. When the study was conducted in September 2015. The type of research used in this research is descriptive and associative. With a population of this study were all students of class XI SMA N 1 Sunagi Tarab totaling 121 students. The sampling technique used proportional random sampling, the research data collected through a questionnaire using a Likert scale that has been in the validity and reliability test. The analysis technique used is descriptive and inductive ie likelihood test, ramsay test, test for normality, heteroscedasticity, multicollinearity, and autocorrelation test is done with SPSS version 16.0 and Eviews6. These results indicate THAT: First interpersonal communication skills in school positive and significant impact on learning outcomes of economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab. Where in the show with a value of 0.083 with a coefficient of 2.822 tcount> ttabel 1.98698. The second sense of self confidence in students positive and significant impact on learning outcomes of economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab. Where in the show with a value of 0.153 with a coefficient of 3.610 tcount> ttabel 1.98698. The third school environment positive and significant impact on learning outcomes of economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab. Where the show with the coefficient of 0.154 with a value thitung 3788> ttabel 1.98698. Fourth Effect of interpersonal communication skills in school, self-confidence and school environment together positive and significant impact on learning outcomes of students of class XI SMA N 1 Sungai Tarab. Where the obtained value of F 67.973> 2,71 F table with a significant level of 0.000 <α = 0.05. This means Ha accepted and H0 Based On these results, it is recommended to students, teachers and schools to pay more attention again interpersonal communication skills in school, self-confidence, and school students in the learning process in an effort to further optimize the learning outcomes of economics class XI SMA N 1 Sungai Tarab. Keywords : Interpersonal Communication Skills , Confidence , Environment School and Learning Outcomes
tentunya tidak terlepas dari unsur siswa itu sendiri, selain dari itu unsur dari sisi orang tua maupun guru juga ikut berperan dalam mecipatakan manusia yang berkualitas. Terkait dengan dunia pendidikan, untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan berprestasi tinggi maka siswa harus memiliki hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai setelah siswa melakukan perbuatan belajar selama waktu yang telah ditentukan bersama. Walaupun siswa diberi pelajaran yang sama akan tetapi hasil belajar yang di milikinya berbeda. Kebanyakan dari siswa mengalami permasalahan dalam belajar Seperti rendahnya tingkat komunikasi Interpersonal, baik komunikasi sesama siswa maupun siswa dengan guru, kurangnya kepercayaan diri yang dimiliki siswa sehingga enggan untuk mengeluarkan pendapat dan selain itu siswa juga kesulitan berkonsentrasi dalam belajar dikarenakan lingkungan sekolah kurang nyaman untuk proses belajar mengajar, serta pemanfaatan fasilitas belajar yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar. Pada tingkat SMA penilaian hasil belajar dinyatakan dalam nilai ujian semester yang mana menunjukan kemajuan belajar siswa dari semester awal sampai akhir yang telah ditempuhnya. Berdasarkan standar nilai yang telah di isyaratkan dalam kurikulum SMA bahwa KKM (kriteria ketuntasan minimum) untuk mata pelajaran Ekonomi adalah 78 maka hasil belajar siswa masih bayak yang belum mencapai nilai KKM tersebut. Hal ini dapat di lihat pada Tabel 1 beriku:
PENDAHULUAN Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Pembangunan tersebut bertujuan untuk mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mengetahui definisi pendidikan dalam prespektif kebijakan, telah dirumuskan secara formal dan operasional, sebagaimana terdapat dalam Dalam Undang-Undang pasal 1 ayat 1 Nomor 20 Tahun 2003: “Pendidikan adalah: Pendidikan nasional merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara” Lembaga pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggung jawab kepada masyarakat dan negara serta menjadikan manusia yang berkualitas. Untuk menciptakan mutu sumber daya manusia yang berkualitas
Tabel 1. Nilai Mid Semester 1 Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Ekonomi Tahun Ajaran 2014/2015 Kelas
Jumlah siswa
KKM
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah
% Tuntas
Jumlah
Nilai RataRata
XI IPS1
25
78
10
40
15
% Tidak Tuntas 60
XI IPS2
24
78
4
17
20
83
52,19
XI IPS3 XI IPS4
24 24
78 78
8 5
34 21
16 19
66 79
56,00 41,88
XI IPS5
24
78
3
13
21
87
55,29
Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi, Tahun Ajaran 2014/2015
36,33
Berdasarkan Tabel 1 di atas memperlihatkan bahwa kondisi hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi masih tergolong rendah. Nilai rata-rata kelasnya yang paling tinggi itu hanya 56,00 yang mana bisa dikatakan tidak memuaskan. Kalau kita lihat pada tingkat ketuntasan pencapaian kriteria ketentuan minimum, itu persentase yang paling tinggi hanya 40% yaitu terdapat pada kelas XI IPS 1. Sedangkan persentase yang tidak tuntas itu yang paling tinggi diraih oleh kelas XI IPS 5 yaitu sebesar 87%. Kesimpulannya, persentase hasil belajar yang dicapai siswa pada SMA N 1 Sungai Tarab khususnya pada kelas XI IPS pada mata pelajaran ekonomi itu belum mencapai 50%, persentase yang belum tuntas (87%) lebih besar dari pada persentase yang tuntas (40%). Pada kelas XI IPS1 yang siswanya berjumlah 25 orang, siswa yang tuntas hasil belajarnya yaitu hanya 10 orang dan 15 orang lagi masih dibawah KKM. Sedangkan XI IPS 2 siswanya terdiri dari 24 orang yang memiliki nilai diatas KKM (tuntas) itu hanya 4 orang, sisanya sebanyak 20 masih berada dibawah KKM. Lalu pada kelas XI IPS 3 keadaan ini masih belum ada peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas hanya sebesar 8 orang dari jumlah siswa 24 orang dan sisanya 16 masih berada di bawah. Pada kelas XI IPS 4 keadaan ini masih belum ada peningkatannya. Jumlah siswa yang tuntas hanya sebesar 5 orang dan sisanya masih sama. Sedangkan pada kelas XI IPS 5 itu bahkan lebih parah lagi karena jumlah siswa yang tuntas dalam belajarnya hanya 3 orang saja sedangkan jumlah siswanya 24 orang. Ini merupakan suatu permasalahan yang harus diselesaikan disekolah tersebut, tidak hanya sekolah tapi orang tua juga harus turun tangan. Dari data di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran disekolah belum maksimum, karena rata-rata nilai per semesternya khususnya pada kelas XI IPS masih banyak terdapat siswa yang belum tuntas atau belum mampu mencapai Kriteria Ketentuan Minimum (KKM) yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yakni 78
untuk mata pelajaran ekonomi. Namun pada kenyataannya hasil belajar siswa XI IPS di SMA N 1 Sungai Tarab terhadap mata pelajaran ekonomi masih terbilang rendah METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Deskriptif dan Asosiatif. Menurut Arikunto (2010:105) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan atau mendiskripsikan suatu hal seperti apa adanya. Selanjutnya Arikunto (2010:239) menjelaskan bahwa metode asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel dan apabila ada, berapa erat hubungannya. Tempat dan waktu penelitian dilakukan pada siswa SMA N 1 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. Waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah selama kurang lebih 1 (satu) bulan. Polulasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 1 Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar yang terdaftar di tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 121 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Proporsional Random Sampling dalam penelitian ini jumlah sampel adalah 93 orang. Kemampuan Komunikasi Interpersonal Di Sekolah, Rasa Percaya Diri dan Lingkungan Sekolah diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif dan negatif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda dan uji hipotesis. HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian terhadap 93 orang siswa mengenai hasil belajar Ekonomi, maka secara terperinci pendistribusian data variabel hasil belajar Ekonomi dapat di lihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Distribusi Ferkuensi Hasil Belajar (Y)
Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelas Interval Frekuensi 60 – 63 6 64 – 67 68 – 71 2 72 – 75 7 76 – 79 43 80 – 83 17 84 – 87 5 88 – 90 13 Jumlah 93 Mean Median Modus Sumber: Olahan Data Sekunder, 2015 Dari Tabel 2 menunjukkan Hasil belajar Ekonomi pada siswa kelas XI MTsNSMA N 1 Sungai Tarab sebesar 78,53 dan nilai yang paling banyak diperoleh siswa adalah nilai 78. Histogram dari data prestasi belajar Ekonomi pada siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab PEMBAHASAN 1. Pengaruh Kemampuan Komunikasi Interpersonal di Sekolah Terhadap Hasil Belajar siswa kelas XI SMA N 1 Sungi Tarab Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan komunikasi interpersonal disekolah terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan thitung sebesar 2.822 > ttabel sebesar 1,98698 dengan nilai signifikan 0,000< = 0,05. Hal ini berarti bahwa semangkin tinggi kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah akan semakin tinggi pula hasil belajar siswa, begitu juga sebaliknya jika kemampuan komunikasi interpersonal kurang baik maka hasil belajar siswa kurang baik. Menurut Afandi (2007) mengemukakan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan tetapi juga
Persentase (%) 6,5% 2,2% 7,5% 46,3% 18,3% 5,4% 14% 100 78,53 78,00 78,00
ekspresi, wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya Melalui Komunikasi Interpersonal, siswa dapat berfikir dan mengendalikan diri bahwa apa yang ingin di lakukan mungkin saja tidak menyenangkan orang lain. Jadi, komunikasi di harapkan dapat meningkatkan kematangan berfikir siswa sebelum menarik keputusan dan merupakan proses internal yang dapat membantu menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi siswa sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat di simpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah dengan baiak, misalnya siswa memiliki sikap terbuka, siswa perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan mengembangkan kualitas, hubungan interpersonal perlu di tumbuhkan dan di tingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak dalam lembaga pendidikan. 2. Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI SMA N 1 Sungi Tarab Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kepercayaan diri berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Hal ini di buktikan dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa nilai thitung sebesar 3.610 > ttabel sebesar 1,98698 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat di katakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa semakin baik kepercayaan diri yang di miliki siswa akan semakin tinggi pula hasil belajar belajar siswa, begitu juga sebaliknya jika kepercayaan diri kurang baik maka hasil belajar kurang baik. Sesuai penelitian pencapaian hasil belajar siswa akan diperoleh bagaimana cara belajar yang digunakan oleh seorang siswa . Jika siswa belajar dengan baik maka akan mempermudah siswa dalam memahami isi materi pelajarannya. Menurut Fatimah (2006:149) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan /situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan sesuatu seorang diri. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merajuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut bahwa ia merasa memiliki kompetensi, yakni mapu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi, serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rachman (2010) yang berjudul Hubungan Tingkat Rasa Percayaan Diri Tehadap hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi di SMP FATAHILLAh Jakarta Selatan yang dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepercayaan diri terhadap hasil belajar. Dari tujuh indikator kepercayaan diri siswa terdapat nilai TCR yang paling tinggi yaitu indikator perasaan senang dengan nilai TCR sebesar 88,48 dan rata-rata 4,4 dengan kategori baik. Hal tersebut menjelaskan bahwa adanya kepercayaan diri yang timbul dari dalam diri siswa maka akan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri dapat mempengaruhi individu untuk belajar.
Karena dengan percaya diri, individu dapat merobah pola pikirnya, sikap dalam mengambil keputusan, nilai-nilai moral, sikap dan pandanagan, harapan dan aspirasi terhadap masa depan, serta ketakutan dan kesedihan. Ketika seseorang telah memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan membantu dia dalam bersikap, bertindak, menyampaikan pesan kepada orang lain atau masyarakat banyak karena rasa takut, minder cemas sudah tidak ada di dalam diri seseorang individu tersebut. Termasuk dalam hal belajar apabila rasa percaya diri sudah tinggi maka akan lebih percaya diri lagi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sehingga dengan adanya kepercayaan diri akan menumbuhkan rasa semangat yang tinggi. 3. Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI SMA N 1 Sungi Tarab Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar dan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung sebesar 3.788> ttabel sebesar 1,98698 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siwa dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Semakin tinggi hasil belajar dan lingkungan sekolah semangkin baik maka akan semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut, begitu juga sebaliknya jika hasil belajar dan lingkungan sekolah tidak baik atau kurang baik maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga kurang baik atau kurang memuaskan. Sesuai penelitian pencapaian hasil belajar siswa akan diperoleh bagaimana cara belajar yang digunakan oleh seorang siswa . Jika siswa belajar dengan baik maka akan mempermudah siswa dalam memahami isi materi pelajarannya. Sementara Menurut Ahmadi (2005:33) lingkungan sekolah yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan.
Guru memiliki pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Di dalam kelas guru bertanggung jawab sebagai pengajar dan pengelolah kelas. Sebagai pengajar guru harus dapat bertanggung jawab kepada siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diterima siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruangan pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan pembelajaran yang membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dan lingkungan sekolah baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa. 4. Pengaruh Kemampuan Komunikasi Interpersonal di Sekolah, Kepercayaan Diri dan Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa kelas XI SMA N 1 Sungi Tarab Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, kepercayan diri dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Hal ini dapat dilihat pada Tabel f yang menyatakan bahwa Fhitung 67,973 > Ftabel 2,71 dengan taraf signifikan 0,000 < = 0,05. Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,696, yang artinya 69,6% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (Kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, kepercayaan diri dan lingkungan sekolah) sedangkan sisanya sebesar 30,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa semakin baik kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, kepercayaan diri dan lingkungan sekolah maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa, begitu juga sebaliknya apabila kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, kepercayaan diri dan lingkungan
sekolah tidak baik, maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa juga tidak akan baik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Kemampuan Komunikasi Interpersonal di Sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,083 dengan nilai uji thitung sebesar 2.822 > nilai ttabel sebesar 1,98698, dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi kemampuan komunikasi interpersonal di Sekolah maka semakin tinggi pula hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. 2. Kepercayaan Diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,153 dengan nilai uji thitung sebesar 3,610 > nilai ttabel sebesar 1,98698, dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi rasa percaya diri maka semakin tinggi pula hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. 3. Lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Hal ini terlihat pada nilai koefisien sebesar 0,154 dengan nilai uji thitung sebesar 3,788 > nilai ttabel sebesar 1,98698, dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi lingkungan sekolah maka semakin tinggi pula hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. 4. Kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah, kepercayaan diri, dan lingkungan sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA N 1 Sungai Tarab. Hal ini terlihat pada nilai uji Fhitung 67,973 > Ftabel 2,71, dan nilai
signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H0 ditolah dan Ha diterima. Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa. Adapun saran-saran tersebut ditujukan kepada: 1. Dari hasil penelitian secara keseluruhan kemampuan komunikasi interpersonal di sekolah siswa berada pada kategori Rendah, dimana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator Empati dengan TCR 58,73%. Maka di sarankan kepada siswa agar lebih saling memahami dalam komunikasi antar sesama siswa maupun antar siswa dengan guru dan rasa solidaritas antar sesama siswa supaya di tingkatkan. 2. Dari hasil penelitian secara keseluruhan pengaruh Rasa Percaya Diri Sangat Rendah dimana tingkat pencapaian terendah berada pada indikator mampu bersosialisasi dengan TCR 48,65%. Maka disarankan kepada siswa agar lebih mampu bersosialisasi dan mampu mengemukakan pendapat dalam meningkatkan hasil belajar siswa baik itu sifatnya bertanya kepada guru ataupun dengan teman-teman. 3. Dari hasil penelitian secara keseluruhan pengaruh lingkungan sekolah Rendah dimana tingkat pencapaian terendah
berada pada indikator standar pelajaran di atas ukuran dengan TCR 58,2%. Maka disarankan kepada siswa agar lebih banyak bertanya kepada guru, materi apa saja yang kurang di mengerti agar setiap materi sulit maupun tidak sulit yang di berikan guru akan mudah di jawab oleh siswa. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya yang tertarik denga topik yang sama, disarankan untuk melihat dan memperhatikan variabelvariabel lain yang di duga berpengaruh terhadap hasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, 2005. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta : Jakarta Fatimah,
Enung. 2006. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Pustaka Setia: Bandung
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional, (online), http ///www.depdiknas.gi.id/UU RI No. 20/2003-Sistem Pendidikan Nasional, html