NOTULENSI Acara
:
Breakfast Meeting
Tema
:
Perkembangan dan Pertumbuhan Sektor Industri Nasional
Hari/Tanggal
:
Rabu, 10 Juni 2011
1.
Judul Paparan :
Pembicara
:
Mohamad S. Hidayat
Pukul
:
08.00
Sambutan Menteri Perindustrian
(file: SAMBUTAN MENTERI-breakfast meeting)
2.
Judul Paparan :
Pembicara
:
Suryopratomo
Pukul
:
08.30
Moderator
Perbedaan orde baru dan orde reformasi? Orde baru yang dipresentasikan projek. Reformasi meresmikan rencana. Tahapan re-industrialisasi atau de-industrialisasi? Melihat pada data/angka.
3.
Judul Paparan :
Pembicara
:
Chatib Basri
Pukul
:
08.30 – 09.00
Gejala deindustrialisasi telah ada sejak tujuh tahun lalu. Betul bahwa industri naik, tetapi itu adalah kondisi demand. Dalam waktu tujuh tahun ada sekitar 30 juta yang memiliki pendapatan $4 keatas (upper middle). Sebagian porsi terbesaradalah nonfood, sehingga permintaan barang dan jasa juga ikut naik. Dari sisi permintaan ada perbaikan, segi manufaktur.
Pertmbuhan manufaktur makin lama makin tinggi dalam dua quarter terakhir. Kalau betul bahwa China memukul kita, maka industi harusnya turun. Bandingkan data ekspor impor Cina Indonesia. Cina tidak membayar bea masuk. Ada perubahan data illegal menjadi legal tanpa mengubah struktur manufaktur. Tekstil tumbuh 10% (ada rising wages di Cina kemudian mereka relokasi ke Indonesia, begitu juga dengan tekstil di Filipina dan Thailand. Maka deindustrialisasi tidak terjadi. Semen tidak bisa dijadikan stok, maka ada pembangunan. Grows paling tinggi di luar Jawa. Jawa mengalami penurunan tetapi semen sales berjalan dengan pertumbuhan manufaktur. Semen sales mencerminkan apa yang terjadi pada sektor industri kita. Tidak semua sektor di industri mengalami penurunan. Kalau seperti ini apakah Sebagian besar sektor ekonomi didukung oleh sektor non-trader, karena apresiasi rupiah. Ekspor kita naik karena harga. Volume kita dari ekspor naik. Kenapa yang komoditi based ok? Kita pemain kecil dalam manufaktur sehingga harga ditentukan oleh pasar internasional. Jika komoditi atau rsources, kita pemain utama sehingga bisa menentukan harga. Kenapa manufacturing slowdown? Real exchange rate punya pengaruh pada performance. Missal di Bangladesh, manufaktur semua lebih baik di Bangladesh daripada Indonesia. Ini merupakan salah satu faktor. Employment dan wages. Akibat boom di sektor tambang maka wages naik. Investment climate Indonesia. Indonesia adalah negara yang aling rendah dalam investment terhadap GDP dalam 2009. Setelah krisis, rasio investmen turun kecuali China. Investmen yang jatuh adalah private domestic investment. Kenapa beberapa group company doing well? Exp: Astra, Unilever. Struktur Investasi dan Keuangan (perbankan) Interest rate tidak dapat dibuat rendah. Permasalahan asymmetric information. Bahwa ada persoalan di kredit yang tidak mengalir sepenuhnya. Dari sisi industri memiliki resiko cukup besar. Banking merupakan salah satu alas an. Bank mengkreditkan pada non trader karena tingkat pengembalian lebih jelas. Produktivitas
Ekspor dalam 30 th terakhir (1990 – 2008). Yang mendorong ekspor Indonesia. Inovasi (0). Didorong oleh produk lama,natural resources (barang mentah tanpa inovasi). Inovasi membutuhkan insentif. Self discovery.Tax distuctable (insentif). Industri sama (elektronik) antara korea dan Jepang. Korea mempunyai nilai yang lebih baik dalam supply chain (cost logistic). Saran focus infrastructure dalam satu tahun.
4.
Judul Paparan :
Pembicara
:
Cyrillus Harinowo
Pukul
:
09.00 – 09.30
Deindustrialisasi Mithos atau Realitas
Sejak tahun 2003, menjadi komisaris di BCA dan sejak 2004 menjadi komisaris Unilever. De-industrialisasi? Cerita mengenai bangkitnya industri Manufaktur. Cerita Pak Cyrillus tentang Pengepul barang bekas yang menjadi pengusaha barang bekas; Unilever dengan penjualan tertinggi nomor 2 dalam Unilever dunia. List pembukaan cabang Muangthai dan Indonesia, dan memutuskan untuk membangun di Jababeka (the largest skincare factory in Asia). Di Indonesia ada dua pabrik rayon meresmikan pabriknya yang ke-empat. Pabrik terbesardi Asia ada di Subang. Pabrik rayon terbesardi dunia ada di Indonesia dan akan dibangun 2012. Ada 400 borrowers (peminjam diatas Rp 100 Milyar) sebagian besardi industri pengolahan dengan pertumbuhan yang sangat baik. Nasabah macet mendekati nol. Industri pharmacy di Bandung membangun Rp 1 T tanpa pinjaman (dari internal cash flow) dan pabrik susu Morinaga Rp 0,5 M tanpa bantuan pinjaman. Bangkitnya industri strategis PT. PAL membangun kapal, kapal perang yang dipesan oleh AL Malaysia, dst. Bangkitnya industri otomoti
Penjualan mobil pada tahun 2010 mengalami peningkatan 57%. Akan mencapai 1 juta unit 2015 (Boediono, Wapres). Peningkatan membawa dampak yang besarterhadap keseluruhan sektor industri. Pembangunan di Indonesia didorong oleh industri (lead growth). Saran: melihat sampat firm level. Missal di sektor alat angkutan.melihat di subsector perkebunan (hanya mencapai 119 T). ekspor perkebunan mecapai $20M. CPO 23 juta ton diperoleh dari TBS Konsistensi data ekspor. Data BPS: kenaikan ekspor industri 33,47% maka kontribusi ekspor industri 8,34%. Motor Perekonomian Indonesia Tahun 2010 akan mencapai PBD perkapita $3000 the next wave. Kongres partai KOmunis di China memutuskan akan mengalami pertumbuhan PDB perkapita $3000 pada tahun 2020. Pertumbuhan didapat dari mobil, durable goods, dan shopping mall. Ternyata telah dapat dicapai di 2008. China menyiapkan 12 tahun untuk mencapai $3000 sedangkan Indonesia mencapai titik itu tanpa disadari. Perkembangan yang menarik, PDB Indonesia $1T pada tahun 2014 (IMF). Prediksi Pak Cyrillus bahwa PDB $1T akan dicapai Indonesia pada tahun 2012. Permasalahan Infrastruktur Dalam 5 tahun mendatang kebutuhan infrastruktur akan semakin meningkat, terutama pada bidang ekspedisi, tenaga listrik, dsb. The most optimal location: Shanghai dan Jakarta (Jawa) sebagai the most optimal distribution line di Asia (Profesor Logistic dari Okinawa). Suryopratomo:
Segi optimistic dari Pak Cyrillus Reindustrialisasi pada sisi komoditas SDA,mikro, barang modal, padat karya, elektronika Pertumbuhan kelas menengah
5.
Judul Paparan :
Pembicara
:
DR. Slamet Sutomo
Pukul
:
09.30 – 10.00
Indikator Kinerja Sektor Industri di Indonesia
time series disajikan panjang agar terlihat trend-nya. Pertumbuhan sektor industri secara total dan PDB mengarah pada deindustrialisasi. Dulu (sebelum 2005) pertumbuhan industri selallu di atas PDB tetapi setelah itu pertumbuhan industri manufaktur berada di bawah PDB. Pada tahun 2010 sektor industri tumbuh lebih baik. Perlu diperjelas: konsep deindustrialisasi. Industri: Manufaktur migas Manufaktru non migas. Sebelum tahun 2005 pertumbuhan sektor manufaktur non migas selalu diatas PDB namun setelahnya berada di bawah PDB. Pertumbuhan sektor manufaktur migas selalu negative. Pertumbuhan sektor ekonomi Indonesia di drive oleh sektor apa? Sektor angkutan dan komunikasi selalu merajai serta sektor keuangan (di atas PDB). Indonesia mulai di drive oleh sektor-sektor nontradable. Kontribusi sektor-sektor ekonomi terhadap PDB. Sektor industri manufaktur Migas dan Non Migas tendensinya menurun. Barangkali ini adalah salah satu tanda deindustrialisasi. Sektor lain tumbuh lebih cepat sehingga share industri berkurang. Perincian pertumbuhan sektor industri manufaktur (2005 – 2010): pada alat angkutan dan makanan, minuman, tembakau. Jawa mendominasi kegiatan industri. Kenapa tidak dikembangkan ke luar Jawa? Industri yang berkembang di Jawa: DKI (alat angkutan, mesin peralatan); Jatim (kertas dan barang cetakan dan makanan). Jenis-jenis industri lebih dikembangkan di Jawa. Industri perlu lari lebih cepat. Jumlah tenaga kerja yang diserap (atas dasar harga konstan) rendah (3,73% TK pertahun) jika dibandingkan sektor lain. Industri merupakan sumber ekonomi yang tinggi dengan share yang menurun. Kesimpulan: Sektor Industri Manufaktur kontribusi relative besar (25%) dengan PDB. Daya serap tenaga kerja sektor industri manufaktur rendah (1% peningkatan sektor industri menyerap 100.000 TK). Perbedaan data yang dikemukakan Pak Cyrillus karena masih menggunakan kurs US$, sedangkan perhitungan yang dipakai BPS tidak menggunakan perbedaan nilai tukar.
Suryopratomo: Tidak semua perusahaan mampu tumbuh sebagaimana perusahaan besar seperti Unilever dan Astra. Pertumbuhan sektor industri masih dibawah PDB. Industri-industri yang tumbuh adalah nontradable. Hal ini menjadi tantangan untuk mencari jalan keluar. Persoalan terletak pada INFRASTRUKTUR.
PERTANYAAN SESI 1 Penanya: Bp Airlangga Hartarto (Ketua Komisi VI DPR RI) Industri dari sisi BCA selalu positif karena memandang dari sisi nasabah BCA yang bersifat subyektif. Persoalan deindustrialisasi harus dilihat untuk masing-masing sektor tidak cukup dilihat dari indikator secara makro. Perlu dibuat kebijakan yang ditujukan untuk sektor yang mengalami kemunduran mengingat sektor tersebut merupakan sektor padat karya. Hal ini penting karena saat ini diperlukan peningkatan jumlah jam kerja masyarakat agar dihasilkan nilai tambah yang besar pula. Saat ini kontribusi terhadap ekonomi didominasi oleh sebagian perusahaan yang besar yang jumlahnya sedikit bukan didominasi oleh 136 juta penduduk kelas menengah. Perlu disusun kebijakan industri untuk masing-masing sektor untuk mencapai pemerataan accelerated development yang dapat dirasakan oleh 136 juta penduduk kelas menengah yang baru ? Penanya: Bp. Sahat Sinaga (asosiasi Industri Kelapa Sawit) Supply chain menjadi core issue yang perlu ditangani secara cepat dalam rangka efisiensi ekonomi. Negara lain memperlebar ekspor agar tidak terjadi pengumpulan di Jawa. Cluster ekonomi di daerahdaerah baru perlu didorong. Kebutuhan sawit dunia 55 juta ton pada tahun 2010, tetapi tidak didukung ketersediaan pelabuhan. Dengan penambahan infrastruktur dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja untuk mengangkat masyarakat dengan pendapatan dibawah $4. Proses hilirisasi industri yang dapat memberi nilai tambah perlu dicanangkan, dengan dukungan insentif fiskal. Penanya: Suwarni (asosiasi Industri Pengolahan Kayu) Laju pertumbuhan dan kontribusi sektor perkayuan menunjukkan kinerja negatif. Keunggulan komparatif Indonesia dengan hutan yang luas perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai pertumbuhan positif. Hal ini dapat dicapai melalui koordinasi antar instansi terkait dengan industri hutan dan pengolahan kayu. Pengawasan yang dilakukan telah berhasil menurunkan angka illegal logging, namun perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap inpres no 4 tahun 2009 karena jumlah instansi yang terlibat dalam pengawasan sekarang ini mencapai 18 instansi terkait sehingga dinilai kurang efisien dalam koordinasi. Penanya: Pak Safiun (Forum Industri Pengguna Gas Bumi) Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik, dengan kenaikan harga. Misal : karet sekarang harganya $6,5 dari dibawah $1 tanpa dibarengi dengan naiknya volume. Industri yang akan disoroti: industri yang terkait product tradable yang perlu didukung supply energy, seperti tenaga listrik, gas, batu bara (370 juta ton ekspor batu bara, jika tidak hati-hati akan habis). Industri mengalami kenaikan sedikit karena mulai ada perbaikan pasokan energi. Deindustrialisasi memang terjadi, namun dapat ditanggulangi dengan memenuhi pasokan listrik dan gas yang stabil sehingga dapat mengurangi inefisiensi sekaligus meningkatkan daya saing.
JAWABAN SESI 1 1. Cyrillus Harinowo: Sudut pandang perbankan terhadap kinerja industri memiliki kelebihan dibanding perpektif lainnya, karena dengan adanya kunjungan langsung ke industri dapat memperoleh gambaran yang riil. Contohnya Tekstil dianggap sebagai sunset industri. Ada dua kunjungan yang membuka mata kami, di Bandung (Cicerah, Ranca Ekek). Tekstil bukan sunset industry, sehingga BCA mengucurkan dana 1T / tahun. Juga kunjungan ke hilir tekstil, bahwa di Sukabumi dengan pabrik baru dalam 1 tahun 2900 karyawan. Managernya bercerita ada 180 pabrik baru, dengan gejala bajak membajak karyawan jahit. Kunjugan ke Solo bahkan berani membangun spinning mills senilai 400 M. Kunjungan juga pada bukan nasabah BCA. Studi ADB dan Worldbank menunjukkan tren peningkatan yang cukup tajam terhadap jumlah penduduk kelas menengah dengan pendapatan diatas $2 yang berjumlah 81 juta orang pada tahun 2009 menjadi 136 juta orang pada tahun 2010. Kalimantan Barat mengangkut tongkang sehingga perlu peningkatan kapasitas pelabuhan. Contoh industri pengolahan kayu berbasis kayu sengon di Temanggung, Gresik dapat menghasilkan produk dengan pangsa pasar ekspor yang cukup besar. Untuk itu perlu koordinasi dari instansi terkait untuk mendukung industri pengolahan kayu. Ketersediaan energi sangat diperlukan untuk mendukung penumbuhan industri. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menambah pasokan gas misalnya pembangunan gas pipeline untuk menggabungkan pasokan gas dari sumber-sumber yang sedikit serta pengembangan coal bed methane. Dahulu ekspor migas merupakan bagian yang sangat besar, tetapi saat ini ekspor migas lebih rendah dari batubara dan bahkan akan lebih rendah dibandingkan ekspor Sawit dan karet yang merupakan penghasil bio energy yang renewable. 2. DR. Slamet Sutomo: Dulu industri tekstil Indonesia kompetitif namun terus mengalami penurunan. Terjadi perubahan pandangan di kalangan pengusaha yang lebih memilih mengimpor produk jadi ketimbang memproduksi produk di dalam negeri karena dapat mendatangkan profit yang lebih besar. Selain itu terdapat kecenderungan beralih ke sektor nontradables seperti sektor keuangan yang dapat memberikan profit secara instan. Untuk mengembangkan ekonomi Indonesia, industri memang harus diprioritaskan. Pertumbuhan ekonomi tumbuh 6,5% sebagian besar didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga, namun trendnya terus mengalami penurunan yang menandakan turunnya daya beli konsumsi rumah tangga. Untuk itu peningkatan daya beli konsumen rumah tangga diperlukan untuk menuju industry led growth. turunnya kinerja sektor industri kayu dapat dilihat dari sektor kehutanan dan perindustrian. Produk kayu yang ditebang dan belum diolah termasuk produk kehutanan, sedangkan bila telah diolah maka termasuk produk sektor industri. Untuk itu perlu diklarifikasi produk kayu yang mana yang mengalami pertumbuhan yang negatif 3. Chatib Basri : Permasalahan dalam nilai tambah yang dihasilkan masyarakat dapat diatas melalui transformasi tenaga kerja di sector pertanian yang produktivitasnya lebih rendah ke sektor industry yang
produktivitasnya lebih tinggi sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. Industry pertanian tetap didorong pertumbuhannya melalui modernisasi pertanian. Industri padat karya merupakan losing industry karena profit margin yang semakin menurun. Kebijakan yang dapat dilakukan : a. Peningkatan efisiensi melalui perbaikan sistem logistik, hal yang dapat dilakukan tidak perlu menambah infrastruktur baru namun dengan perbaikan kualitas infrastruktur yang ada karena lebih feasible untuk dilakukan b. Ketersediaan pasokan energi melalui insentif berupa tax cut bagi pemenuhan pasokan energi baik gas dan batubara untuk industri domestik.
PERTANYAAN SESI 2 Penanya: Abdulrahman (Bank Mandiri) Pertumbuhan kredit perbankan untuk sektor industri cukup besar. Namun Undisbursed loan masih cukup besar di Bank mandiri sebesar Rp 80 T, karena pengusaha masih ragu menggunakan pinjaman untuk investasi akibat masalah logistik, mahalnya biaya transportasi, ketidakpastian pembangunan infrastruktur dan ketidakpastian pembebasan lahan. Pertumbuhan industri dapat didorong dengan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang menghambat sektor riil. Penanya: Prof Sudjarwadi (Rektor UGM) Selain memikirkan quick-win, apakah juga dapat dipikirkan mengenai perencanaan jangka panjang (long term-win) untuk mendukung industri yang memiliki potensi besar untuk tumbuh seperti industri pangan (keunggulan komparatif). Selain itu perlu dipererat kerjasama dengan pola ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government) antara riset (akademisi), industri (pengusaha) dan Pemerintah untuk menghasilkan riset yang berguna bagi industri (keunggulan kompetitif). Penanya: Natsir Mansur (Wakabid Perdagangan, Distribusi dan Logistik KADIN) Kondisi biaya Logistik Indonesia >15% jauh diatas Jepang sebesar 5%, Persoalan logistik perlu diutamakan penanganannya untuk meningkatkan efisiensi industri mengingat logistik mempengaruhi 15% dari biaya produksi sehingga infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, jalan tol, kereta api, dll perlu lebih diperbaiki. Penanya: Gunadi (Industri Alat Angkut) Pertumbuhan industri akan terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan terhadap durable goods (sepeda motor, televisi, kulkas, mesin cuci, AC dan kendaraan bermotor roda empat). Namun perlu diperhatikan bahwa kualitas jalan yang buruk berdampak kepada inefisiensi lainnya seperti kemacetan, pemborosan bahan bakar, meningkatnya biaya angkut dan biaya penyimpanan barang di pelabuhan. Sementara itu masih terdapat pemakaian izin masuk second hand truck yang dapat menghambat produksi sehingga dapat mengganggu potensi investasi kendaraan bermotor yang akan mencapai $2M.
Permasalahan industri otomotif di Semarang terkait dengan kebutuhan transportasi barang dengan jalur Kereta Api yang memerlukan biaya yang besar dan memerlukan angkutan tambahan truk. Selain itu beberapa kebijakan seperti insentif BMDTP juga belum dapat dilaksanakan. JAWABAN SESI 2 1. Chatib Basri : Langkah penyelesaiannya perlu difokuskan pada hal-hal yang paling memungkinkan untuk dilakukan dengan kendala yang paling sedikit seperti optimalisasi kondisi infrastruktur yang paling memerlukan perbaikan. 2. DR. Slamet Sutomo : Pembangunan industri harus mendukung peningkatan daya beli masyarakat, melalui pengembangan industri yang mendukung peningkatan kualitas SDM Indonesia. Perlu disusun skala prioritas dalam pengembangan industri. 3. Cyrillus Harinowo: Beberapa perbaikan infrastruktur yang sangat mungkin dilakukan secara konkrit dalam waktu dekat karena tidak memerlukan proses pembebasan lahan adalah dengan melakukan pembangunan double-track kereta api dari Pekalongan ke Surabaya, serta pembangunan pelabuhan Cilamaya di Karawang. Perbankan siap membantu pembangunan infrastruktur tersebut. KESIMPULAN 1. MS. Hidayat : Perbaikan sistem logistik perlu diutamakan untuk peningkatan daya saing industri secara nasional maupun global menyongsong Asean Economic Community pada tahun 2015. Penyusunan konsep pengembangan industri merupakan isu cross-sectoral sehingga perlu melibatkan koordinasi dengan K/L terkait lainnya. Gejala deindustrialisasi memang ada dilihat dari penurunan pertumbuhan industri sejak tahun 2005 dan sampai saat ini masih berada di bawah pertumbuhan ekonomi meskipun mengalami peningkatan di tahun 2010. Kedepan diperkirakan akan terus mengalami tren positif melihat banyaknya investasi pada industri besar yang mulai terealisasi meskipun masih ada masalah utama yang dikeluhkan yaitu logistik, infrastruktur, suplai energi, listrik dan gas. Kebijakan fiskal berupa pemberian insentif tax allowance masih terus diupayakan untuk diberlakukan. 2. Suryopratomo: Adanya keterkaitan antara infrastruktur tersedia, kegiatan perdagangan, pertumbuhan industri, dan dukungan perbankan. Bergerak dari aspek yang lebih positif, mengingat tidak semua sektor industri Indonesia mengalami penurunan (dengan cerita-cerita dari Pak Cyrillus). Mari kita cari solusi yang paling konkrit dan paling realistis untuk dijalankan saat ini, seperti perbaikan Infrastruktur jalan.