Pre-flight information bulletin (Aerodrome)
(State) AERONAUTICAL INFORMATION SERVICE
Date/time :13/11/15/1000
Period: 13/11/15/0000 to 13/11/16/2400
Type of traffic : IFR/VFR
Height limits : Lower
Upper
Bulletin contents : General purpose/OPSIG, AD Aerodromes : WAAA, WARR, WAMM
SULTAN HASANUDDIN (WAAA)
[NOTAM sorted in the order ofsubsections ofAIP Part 3 - Aerodromes (AD)]
JUANDA (WARR)
[NOTAM sorted in the order of subsections of AIP Part 3 - Aerodromes (AD)]
SAM RATULANGI (WAMM)
[NOTAM sorted in the order of subsections of AIP Part 3 - Aerodromes (AD)]
Other aerodromes (name/ICAO location indicator), etc.
Tabel B4-3 Contoh Format Standar PIB - Tipe Aerodrome (periode satu-dua hari)
34
LAMPIRAN B5
FORMULIR LAPORAN POST FLIGHT
Asal negara dari pesawat atau tanda umum atau tanda regristasi Pemilik/FLT NR :
Aerodrome Keberangkatan:
ATD (UTC) :
Aerodrome Kedatangan:
ATA (UTC) :
Fasilitas
Lokasi
Rincian Permasalahan*
Waktu Observasi
Burung
Lokasi
Rincian
Waktu Observasi
Date:
Signature of pilot:
'termasuk ketinggian / tingkat jarak dan bearing penerbangan dari fasilitas diamati.
Tabel B5-1 Laporan Post Flight mengenai permasalahan pada status operasi navigasi penerbangan dan kehadiran burung
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, ttd
HERRY BAKTI
Salinan sesuai dengan aslinya KEP
UKUM DAN HUMAS
(IV/a) '9 199403 1 002
35
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
:
Tanggal
:
CONTOH SOP UNIT PIA BANDAR UDARA
PROSEDUR STANDAR OPERASI (SOP) UNIT PELAYANAN INFORMASI AERONAUTIKA DI BANDAR UDARA
36
RATA PENGANTAR
Buku Standar Operasi Prosedur (SOP) unit Pelayanan Informasi Aeronautika Bandar Udara ini merupakan salah satu persyaratan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 22 tahun 2009 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 175 (Civil Aviation Safety Regulation Part 175) tentang Pelayanan Informasi Aeronautika (Aeronautical Information Services).
Dalam upaya meningkatkan kualitas pemberian pelayanan informasi aeronautika di bandar udara dalam rangka menunjang keselamatan
penerbangan, Buku SOP ini menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan operasional yang harus dipatuhi oleh penyelenggara bandar udara pada unit Pelayanan Informasi Aeronautika.
Apabila ketentuan yang menjadi standar operasional pemberian pelayanan informasi aeronautika yang tertuang dalam Buku SOP ini tidak diindahkan
oleh penyelenggara bandar udara pada unit Pelayanan Informasi
Aeronautika, maka sangsi hukum sebagaimana tertuang dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan akan berlaku.
Sesuai dengan perkembangan fungsi dan tugas serta perkembangan teknologi di bidang pelayanan informasi aeronautika, Buku SOP ini
sedianya akan mengalami perubahan sesuai peruntukannya dan akan dievaluasi kembali oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara -
Direktorat Navigasi Penerbangan untuk kurun waktu setiap 1 (satu) tahun. Pejabat yang menyetujui dan memiliki otoritas mengeluarkan atau
melakukan perubahan pada Buku SOP ini adalah Direktorat Navigasi Penerbangan sedangkan yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan pelaksanaan kegiatan sebagaimana tertuang dalam Buku SOP ini adalah
penyelenggara Bandar Udara dalam hal ini Kepala Bandar Udara.
LEMBAR PENGESAHAN
PROSEDUR STANDAR OPERASI (SOP) UNIT PELAYANAN INFORMASI AERONAUTIKA BANDAR UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Berlaku Pada:
Ditanda tangani pada
Mengetahui :
Dibuat Oleh :
KEPALA BANDAR UDARA
< nama Bandar Udara>
<Pangkat/Gol>
<Pangkat/Gol>
CATATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN No.
Tanggal
Catatan
Dicatat oleh
Perubahan
Keterangan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Catatan Perubahan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab. I Umum 1.1 Lingkup dan Tujuan 1.2 Referensi
1.3 Istilah, Singkatan dan Definisi
Bab. II Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Unit PIA 2.1 Struktur Organisasi Unit PIA 2.2 Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab 2.2.1 <deskripsi tugas dari struktur unit PIA> 2.2.2 <deskripsi fungsi dari struktur unit PIA> 2.2.3 <deskripsi tanggung jawab dari struktur PIA> 2.3 Kewajiban Bab. Ill Prosedur 3.1 Proses PUBLIKASI INFOTIKA 3.1.1 Umum 3.1.2 NOTAM
3.1.2.1 Pengumpulan data/informasi 3.1.2.2 Pengajuan NOTAM 3.1.2.3 Penerimaan NOTAM 3.1.2.4 Permintaan NOTAM 3.1.2.5 Pendistribusian NOTAM 3.1.3 AIP Amendment a. Pengumpulan data/informasi
b. Pengajuan Konsep AIP Amendment 3.1.4 AIP Supplement a. Pengumpulan data/informasi
b. Pengajuan Konsep AIP Supplement 3.1.5 AIC
a. Pengumpulan data/informasi b. Pengajuan Konsep AIC
3.2 Pelayanan Pre-Flight, In Flight dan Post-Flight 3.3.1 Pelayanan Pre-Flight Information
3.3.2 Pelayanan Informasi Sedang Dalam Penerbangan . 3.3.3 Pelayanan Informasi Setelah Penerbangan
3.3 Pelayanan Flight Plan (FPL) dan Repetitive Flight Plan (RPL) 3.4.1 Pelayanan Rencana Penerbangan (FPL) 3.4.2 Pelayanan Rencana Penerbangan Berulang (RPL).. 3.4.3 Pelayanan Berita-Berita Penerbangan 3.4 Koordinasi 3.5.1 Koordinasi Dengan Unit Internal 3.5.2 Koordinasi Dengan Unit Eksternal
3.5 Sistim Pengarsipan dan Pembaruan Dokumen 3.6.1 Sistim Penyimpanan Dokumen 3.6.2 Pemutakhiran Data Aerodrome Manual 3.6.3 Pemutakhiran Data Buku Publikasi Paket Informmasi Aerona u tika
3.6.4 Pemutakhiran Data Peta Penerbangan 3.6.5 Pemutakhiran Dokumen Referensi Dasar
3.6.6 Ijin Penerbangan 3.6.7 Security Clearance 3.6.8 Ijin Penerbangan Khusus
3.6 Pemeriksaan Ijin Terbang 3.6.1 Ijin Penerbangan 3.6.2 Security Clearance 3.6.3 Ijin Penerbangan Khusus
3.7 Sistem Pelaporan 3.7.1 Pelaporan Harian 3.8 Pelayanan Keadaan Darurat 3.8.1 Kegagalan Fasilitas dan Peralatan 3.8.2 Bencana Alam 3.8.3 Ancaman Bom
DAFTAR TABEL
No. Uraian
1. Tabel <nomor tabel> . 2. Tabel <nomor tabel> .
3. Tabel <nomor tabel> . 4.
dst.
Hal
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian
1. Gambar <nomor gambar> . 2. Gambar <nomor gambar> . 3 Gambar <nomor gambar> . 4. Dst.
Hal
DAFTAR LAMPIRAN No. Uraian
1. Lampiran <nomor lampiran> . 2. Lampiran <nomor lampiran> . 3 Lampiran <nomor lampiran> . 4. Dst.
Hal
BAB I UMUM
1.1.
Lingkup dan Tujuan
Prosedur Standar Operasi (SOP)-merupakan pedoman yang berisi mengenai rincian Prosedur dan Standar yang harus dilaksanakan
oleh petugas unit PIA di Bandar Udara dalam melaksanakan kegiatan operasional Pelayanan Informasi Aeronautika dan struktur organisasi dalam memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan dan penyediaan pelayanan informasi aeronautika yang memadai, tepat waktu, akurat, terkini dan dapat dipertanggung jawabkan. 1.2.
Referensi
Mengacu kepada dokumen-dokumen terkait, antara lain sebagai berikut:
• Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan; • Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2012 tentang Perum LPPNPI; •
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 22 Tahun 2009
tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 175
(Civil Aviation Safety Regulation) tentang Pelayanan Informasi Aeronautika;
•
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 18 Tahun 2010
tentang Perubahan kedua atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 41 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 91 tentang Peraturan Umum Pengoperasian Pesawat Udara;
•
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 24 Tahun 2009 tentang Bandar Udara
•
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara;
• Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor KEP/09/M/VI/2003 tanggal 30 Juni 2004 tentang Pengamanan Survey dan Pemetaan Wilayah Nasional;
•
Petunjuk
Pelaksanaan
Menteri
Pertahanan
Nomor.
Juklak/01/VI/2004 tanggal 30 Juni 2004 tentang Pengamanan Survey dan Pemetaan Wilayah Nasional;
• Petunjuk Pelaksanaan Pengguna Nomor 170-02 tentang Manual of Air Traffic Services Operational Procedures; • Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor.
SKEP/188/VII/2006 tentang Penerbangan WIP (Presiden RI, Wakil Presiden RI dan Kepala Negara Pemerintah Negara Asing);
• 1.3.
Sertifikat Bandar Udara Nomor <nomor sertifikat bandar udara,
jika ada>. • Istilah, Singkatan dan Definisi
Aerodrome. Area tertentu yang terletak didaratan atau perairan (termasuk didalamnya bangunan, instalasi, dan peralatan) yang digunakan seluruhnya atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Unit PIA Bandar Udara. Unit yang dibentuk dengan maksud untuk memberikan pelayanan informasi aeronautika di Bandar Udara, antara lain pemberian Pre-flight Information, memproses pengajuan Post-flight Information, NOTAM dan Flight plan.
Aeronautical Information Service Headquarter. Unit yang dibentuk dengan maksud untuk mengelola dan mengatur pelayanan PIA, termasuk pengelolaan AIP.
Aeronautical Chart. Suatu gambaran bagian muka bumi dengan lekukan yang khususnya diperlukan guna kebutuhan navigasi penerbangan.
Aeronautical Information Circular (AIC). Publikasi yang berisi informasi yang tidak disebarluaskan melalui NOTAM maupun tidak dicantumkan dalam AIP namun masih berkaitan dengan keselamatan penerbangan, navigasi penerbangan, teknik, aturan-aturan ataupun administrasi.
Aeronautical Information Publication (AIP). Buku yang dipulikasikan oleh atau dibawah kewenangan pemerintah yang berisi informasi aktual yang diperlukan bagi navigasi penerbangan. Aeronautical Information Service. Pelayanan yang diberikan pada suatu wilayah yang menjadi tanggung jawab bagi suatu negara dalam penyediaan informasi aeronautika dan data aeronautika yang
dibutuhkan untuk keselamatan, keteraturan dan efisiensi navigasi penerbangan.
Personil Pelayanan Informasi Aeronautika, Personil yang memiliki
sertifikat kompetensi PIA dan bekerja pada Aerodrome PIA unit / Briefing Office, NOTAM Office atau PIA Headquarter.; AIP Amendment.
Perubahan yang bersifat permanen terhadap
informasi yang ada dalam AIP INDONESIA.
AIP Supplement, perubahan informasi yang bersifat sementara
terhadap informasi / data pada AIP INDONESIA dan dipublikasikan dengan lembar khusus.
10
Aeronautical Information Regulation And Control (AIRAC). Suatu
akronim dari Aeronautical Information Regulation and Control, yang merupakan sistem pemberitahuan yang telah disepakati untuk menentukan tanggal berlaku pada pemberitahuan informasi terkait
kondisi atau perubahan penting pada operasi penerbangan. Air Traffic Service (ATS) Unit. Istilah umum pelayanan lalu lintas udara yang terdiri dari Air Traffic Control Unit, Flight Information Centre atau Air Traffic Services Reporting Office.
Air Traffic Services Reporting (ARO). Unit yang berfungsi untuk menerima laporan terkait dengan pelayanan lalu lintas udara dan pengajuan Flight plan.
Ashtam. adalah sejenis NOTAM seri khusus dengan format tertentu yang menginformasikan perubahan aktifitas gunung berapi, erupsi
dan awan debu gunung berapi yang dapat berpengaruh terhadap pengoperasian pesawat udara.
Flight Information Region (FIR), adalah suatu ruang udara dengan batas-batas yang telah ditentukan yang mana pelayanan informasi penerbangan dan pelayanan alert diberikan.
Flight Approval (FA). Persetujuan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di bidang penerbangan sipil dalam rangka melakukan pengawasan dan pengendalian kapasitas angkutan udara dan / atau hak angkut (traffic rights) dan / atau penggunaan pesawat udara.
Flight plan. Informasi mengenai rencana penerbangan yang berisi data tujuan, jenis penerbangan dan jenis pesawat yang dipersiapkan untuk unit pelayanan lalu lintas udara.
Heliport. Sejenis aerodrome atau area tertentu yang digunakan sepenuhnya atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan helikopter.
International NOTAM Office (NOF). Suatu unit kerja yang ditunjuk oleh pemerintah untuk pertukaran NOTAM International.
NOTAM (Notice To Airmen) Pemberitahuan yang disebarluaskan
melalui peralatan telekomunikasi yang berisi informasi mengenai penetapan, kondisi atau perubahan disetiap fasilitas aeronautika,
pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, berjangka waktu pendek dan bersifat penting untuk diketahui oleh personil operasi penerbangan.
NOTAM Checklist, daftar NOTAM yang masih berlaku yang diterbitkan sebagai NOTAM pada interval waktu tidak lebih dari satu
bulan. Daftar NOTAM diterbitkan untuk setiap seri NOTAM
11
Buletin Informasi sebelum Penerbangan (PIB), Suatu penyajian informasi NOTAM yang masih berlaku, yang disiapkan sebelum penerbangan.
PDA! (Pre Determined Addresse Indicator), sistim pengelompokan dan pengalamatan distribusi NOTAM dan informasi aeronautika lainnya melalui fasilitas AFS. Post Flight Information. Sebuah informasi yang berdasarkan laporan dari pilot tentang kekurangan atau ketidaklayakan dari fasilitas yang berpengaruh terhadap keselamatan operasi penerbangan dan keberadaan burung di dalam atau disekitar bandara yang dapat menyebabkan bahaya terhadap operasi penerbangan.
Scheduled Flight (Penerbangan Betjadual), suatu kegiatan penerbangan yang melayani rute penerbangan suatu Bandar udara atau kegiatan latihan terbang yang memiliki frekuensi yang telah ditentukan secara berjadual.
Unscheduled Flight (Penerbangan Tidak Berjadual), suatu kegiatan penerbangan yang melayani rute penerbangan suatu Bandar udara, kegiatan latihan terbang atau pun kegiatan terbang dengan tujuan lainnya yang tidak memiliki jadual yang tetap.
12
BAB II
ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB UNIT PIA DI BANDAR UDARA
2.1.
Struktur Organisasi unit PIA
Gambar <no gambar> -
2.2.
Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Struktur organisasi unit PIA 2.2.1. <deskripsitugas> 2.2.2. <deskripsifungsi> 2.2.3. <deskripsi tanggungjawab>
2.3.
Kewajiban
<deskripsi kewajiban>
13
BAB III PROSEDUR
3.1.
Proses Publikasi Informasi Aeronautika
3.1.1. Umum
3.1.1.1.
Sebagai pelaksanaan dari amanah Undang-Undang Penerbangan nomor 1 tahun 2009 pasal 285 ayat (1) Pelayanan informasi aeronautika sebagaimana dimaksud dalam Pasal 284 memuat informasi tentang fasilitas, prosedur, pelayanan di bandar udara dan ruang udara, yang mana diperjelas lagi dalam PKPS 175 dan PKPS 139 serta PKPS lainnya terkait bahwa untuk memenuhi
penyediaan informasi aeronautika yang akurat, memadai, terkini dan
tepat
waktu
maka
unit
PIA
di
bandar
udara
harus
menyediakan bagian dari elemen-elemen paket informasi aeronautika terpadu untuk publikasi informasi aeronautika baik dalam bentuk NOTAM, AIP Amendment, AIP Supplement, dan AIC.
3.1.1.2.
Unit PIA di Bandar udara bertanggung jawab dalam penyediaan data/informasi aeronautika yang akan diajukan untuk dipublikasikan dan harus menjamin keakurasian dan keintegritasan data/informasi aeronautika.
3.1.2. NOTAM
NOTAM diterbitkan untuk menginformasikan tentang penetapan, kondisi atau perubahan terhadap setiap fasilitas, pelayanan, prosedur atau kondisi berbahaya, yang berpengaruh kepada keselamatan penerbangan dan bersifat penting untuk diketahui oleh personel operasi penerbangan.
Kriteria informasi yang harus diterbitkan melalui
NOTAM adalah
sebagai berikut :
a.
Pendirian, penutupan atau perubahan penting pada operasional bandar udara/heliport;
b.
Pendirian, penutupan dan perubahan penting pada pelayanan aeronautika (AGA, PIA, ATS, COM, MET, SAR, dll);
c.
Penetapan, penghapusan peralatan elektronik dan alat bantu
navigasi penerbangan serta bandar udaranya seperti : 1). 2).
Rintangan; Perubahan frekuensi;
3). Perubahan jam pelayanan; 14
4).
Perubahan identifikasi;
5). Perubahan penggunaan alat bantu navigasi; 6). Perubahan lokasi; 7). Penambahan/pengurangan kekuatan listrik lebih dari 50 %;
8). Perubahan jadwal broadcast / partikel / ketidak teraturan / 9).
d.
ketidak yakinan operasional alat bantu elektronik pada navigasi penerbangan; Pelayanan komunikasi dari udara ke darat.
Penetapan, penghapusan atau perubahan penting pada alat bantu visual;
e.
Gangguan atau kembali beroperasinya komponen penting dari sistem penerangan bandar udara.
f.
Penetapan, penghapusan atau perubahan berarti pada prosedur pelayanan navigasi penerbangan;
g.
Kejadian atau perbaikan kerusakan besar atau ganguan pada area manuver.
h.
Perubahan dan pembatasan ketersediaan bahan bakar, pelumas dan oksigen.
i.
Perubahan besar pada fasilitas dan pelayanan SAR dan tandatanda rintangan navigasi penerbangan;
j.
Penetapan, penghapusan atau pengoperasian kembali lampu/ sinyal bahaya yang menandakan ada rintangan yang harus diperhatikan untuk navigasi penerbangan;
k.
Perubahan
peraturan
yang
memerlukan
tindakan
segera,
pada
navigasi
misalnya daerah terlarang untuk kegiatan SAR;
1.
Kegiatan
berbahaya
yang
berpengaruh
penerbangan misalnya kegiatan militer, display, lomba atau terjun payung;
m.
Pemancangan, pemindahan atau perubahan tanda rintangan terhadap navigasi penerbangan di area take-off/climb, missed approach, approach dan runway strip;
n.
Penetapan, penghapusan atau perubahan terlarang, terbatas atau berbahaya;
status
daerah
o.
Penetapan, penghapusan bagian wilayah/area dimana ada rute atau sebagian daripadanya dan dimana frekwensi emergensi VHF 121.5 MHz dikehendaki/diberlakukan;
15
p.
Penggunaan, penghapusan atau perubahan indikator lokasi;
q.
Perubahan penting pada penggunaan batasan ketinggian bandar udara sehubungan ada kegiatan SAR dan pemadam kebakaran, NOTAM dikirim apabila ada perubahan kategori ( lihat annex 14, vol. I, Bab 9, lampiran A seksi 17 );
r.
Kondisi berbahaya serta perubahannya pada movement area yang disebabkan oleh air atau lumpur;
s.
Terjangkitnya penyakit menular sehingga memerlukan pemberitahuan dan syarat tindakan suntikan atau karantina;
t.
Ramalan radiasi kosmik sinar matahari apabila ada;
u.
Peristiwa letusan gunung berapi berikut lokasi, tanggal dan waktu letusan, besar serta luasan awan debu berikut arah pergerakan, dan ketinggiannya serta bagian rute yang
terpengaruh
(dipublikasikan
tersendiri
melalui
penerbitan
ASHTAM);
v.
Tercemarnya atmosfir oleh bahan radioaktif atau kimia beracun seperti nuklir atau kecelakaan yang mengakibatkan pencemaran kimia beracun berikut lokasi, tanggal dan waktu terjadinya kecelakaan, jlight level dan rute atau sebagian daripadanya yang dapat terkena dampak dari pencemaran tersebut dan arah pergerakan pencemaran tersebut.
w.
Pelaksanaan misi kemanusiaan, seperti misi kemanusiaan yang dipimpin oleh PBB, disertai juga prosedur dan/atau ketentuanketentuan yang mempengaruhi navigasi penerbangan.
x.
Penerapan tindakan kontingensi sementara pada saat terjadinya gangguan terhadap pelayanan lalu lintas penerbangan dan pelayanan penunjangnya.
y.
Keberangkatan dan/atau kedatangan pesawat yang membawa Very Important Person (VIP) di bandar udara yang berpengaruh terhadap pergerakan kedatangan/keberangkatan pesawat lain;
z.
Informasi penting lainnya yang disebabkan oleh gempa bumi, asap dari kebakaran hutan dan lain lain, yang mengganggu operasional bandar udara dan navigasi penerbangan.
Informasi-informasi yang tidak harus diterbitkan NOTAM, namun perlu diinformasikan adalah sebagai berikut: a.
Perawatan rutin pada apron dan taxiway yang mempengaruhi keselamatan pergerakan pesawat udara.
tidak
16
b.
Pekerjaan pembuatan marka pada runway, jika terdapat runway lain yang dapat digunakan untuk pengoperasian pesawat udara atau peralatan yang digunakan dapat dipindahkan;
c.
Gangguan sementara pada jarak pandang sekitar bandar udara/ heliport yang tidak berpengaruh pada keselamatan operasi pesawat udara.
d.
Kerusakan sebagian fasilitas penerangan bandar udara /heliport yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap operasi pesawat xidara.
e.
Kerusakan sementara sebagian peralatan air-ground communications jika terdapat frekuensi alternatif yang diketahui bahwa frekuensi tersebut dapat digunakan.
f.
Kekurangan atau tidak tersedianya pelayanan marshalling dan road traffic control.
g.
Tidak tersedianya petunjuk lokasi, arah atau tanda instruksi lainnya pada movement area.
h.
Aktifitas terjun payung di dalam ruang udara yang tidak dikendalikan (uncontrolled airspace) yang didalamnya berlaku peraturan penerbangan visual (VFR) atau apabila berada di
dalam ruang udara yang dikendalikan (controlled airspace), namun aktifitas tersebut dilakukan pada wilayah yang disediakan untuk terjun payung atau pada danger/prohibited area.
i.
Fasilitas bantu navigasi yang belum dikalibrasi.
j.
Informasi lain sejenis yang bersifat sementara.
3.1.2.1. Pengajuan NOTAM a.
b.
Data mentah diserahkan melalui surat ke Petugas ; Konsep NOTAM yang diserahkan akan dicek ulang oleh
c.
dengan mengacu pada sumber data sebelum dikirimkan
oleh ke NOF dan diterbitkan sebagai NOTAM; Data dan informasi sebagai bahan publikasi penerbitan NOTAM harus sudah dipersiapkan dengan matang dan merupakan hasil koordinasi dengan unit terkait;
d.
Pengajuan NOTAM atas informasi tentang penetapan, kondisi atau perubahan terhadap setiap fasilitas aeronautika, pelayanan, atau prosedur yang telah direncanakan sebelumnya harus
17