9/22/2012
Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University
Physical Characteristics of Aerodromes Nursyamsu Hidayat, Ph.D.
2 9/22/2012
Aerodrome Reference Code • Digunakan oleh ICAO untuk membaca hubungan antara beberapa specs. pesawat dengan berbagai karakteristik fisik bandara • Code terdiri dari dua elemen ▫ Elemen 1 berupa kode angka, merefer pada ARFL ▫ Elemen 2 berupa kode huruf, merujuk pada bentang sayap dan jarak terluar main gear
• Pada penghitungan ARFL, stopway dan clearway (if available) juga diperhitungkan
1
9/22/2012
3 9/22/2012
Klasifikasi Bandara menurut ICAO
4 9/22/2012
Runway • Jumlah dan arah runway harus sedemikian sehingga mampu melayani lalulintas penerbangan tidak kurang dari 95% dari kapasitas • Syarat ICAO menyebutkan komponen cross wind i d tidak id k llebih bih d dari: i ▫ 37 km/jam (20 knots) dengan ARFL > 1.500 m - 24 km jam (13 knots) dengan ARFL 1.200 m – 1.499 m - 19 km/jam (10 Knots) dengan ARFL < 1.200 m
2
9/22/2012
5 9/22/2012
Runway • Threshold (bagian runway yang digunakan untuk landing) • Threshold biasanya terletak pada ujung landasan, kecuali ada pertimbangan lain
6 9/22/2012
Panjang Runway • Panjang runway utama harus mencukupi untuk melayani semua lalulintas penerbangan, dan panjangnya tidak boleh kurang dari hasil perhitungan dengan menyesuaikan kondisi lokal dan karakteristik pesawat yang dilayani • Runway R kedua k d diperlukan di l k untuk k melayani l i pesawat-pesawat tertentu, atau untuk mencapai kinerja pelayanan lalulintas udara tidak kurang dari 95%
3
9/22/2012
7 9/22/2012
Panjang Runway dengan Stopway dan/atau Clearway • Clearway: area berbentuk segi empat pada permukaan tanah/air yang dikontrol oleh otoritas bandara sebagai daerah aman bagi pesawat yang lepas landas hingga mencapai ketinggian tertentu • Stopway: S area segiempat i di permukaan k tanah h pada ujung landasan yang disiapkan sebagai daerah aman bagi pesawat yang gagal take-off
8 9/22/2012
Clearway • Clearway terletak pada ujung landasan • Panjang clearway tidak melebihi setengah dari panjang take-off run • Lebar clearway paling sedikit 75 m ke masingmasing sisi samping as runway
4
9/22/2012
9 9/22/2012
Stopway • Lebar stopway sama dengan lebar runway • Kekuatan stopway harus dirancang untuk mampu mendukung beban pesawat yang gagal take-off • Permukaan stopway dilapisi konstruksi yang sama dengan lapisan runway • Untuk un-paved stopway, kekuatannya sama dengan kekuatan un-paved runway
10 9/22/2012
Cleared Distances • Take-off run available (TORA): panjang runway yang tersedia dan mencukupi untuk akselerasi pesawat take-off • Take-off distance available (TODA): jarak tempuh akselerasi pesawat di runway ditambah clearway • Accelerate stop distance available (ASDA): jarak tempuh akselerasi pesawat di runway ditambah stopway • Landing distance available (LDA): panjang runway yang tersedia dan mencukupi untuk landing
5
9/22/2012
11 9/22/2012
Cleared Distances
12 9/22/2012
Lebar Runway
6
9/22/2012
13 9/22/2012
Jarak antar Paralel Runway • Jarak as minimum antar dua runway yang bersebelahan ▫ non-instrument runways x Kode 3 atau 4: 210 m x Kode 2 : 150 m x Kode 1: 120 m
▫ Parallel instrument runways x x x x
1035 m untuk independent parallel approaches 915 m untuk dependent parallel approaches 760 m untuk independent parallel departures 760 m untuk segregated parallel operations
14 9/22/2012
Kemiringan Runway • Kemiringan memanjang, tidak melebihi: ▫ 1 % untuk kode 3 atau 4 ▫ 2 % untuk kode 1 dan 2
• Kemiringan melintang ▫ 1,5 % untuk kode C, D, E, atau F ▫ 2 % untuk kod A atau B
7
9/22/2012
15 9/22/2012
Runway Shoulders • Bahu landasan haru disediakan untuk ▫ runway dengan kode D atau E, atau lebar landasan kurang dari 60 m ▫ runway dengan kode F
• Lebar bahu tidak boleh kurang dari ▫ 60 m untuk k kode k d D atau E ▫ 75 m untuk kode F
• Kemiringan bahu tidak boleh lebih dari 2.5%
16 9/22/2012
Runway Strips • Runway strip adalah area yang mencakup runway dan stopway, untuk ▫ Mengurangi resiko bahaya akibat pesawat keluar landasan ▫ Mencegah pesawat keluar area aman landasan saat proses take-off take off ata atau landing
8
9/22/2012
17 9/22/2012
Panjang Runway strips • Area strip merupakan perpanjang area sebelum threshold dan setelah ujung runway/stopway, dengan panjang tidak kurang dari ▫ 60 m untuk kode 2, 3, atau 4 ▫ 60 m untuk kode 1 (instrumental runway) ▫ 30 m untuk kk kode d 1 ((non-instrumental i l runway))
18 9/22/2012
Lebar Runway strips • Untuk ILS, Lebar diukur dari as runway pada masing-masing sisi sepanjang strip ▫ 150 m untuk kode 3 atau 4 ▫ 75 m untuk kode 1 atau 2
• Untuk MLS: ▫ 75 m untuk kode 3 atau 4 ▫ 40 m untuk kode 2 ▫ 30 m untuk kode 1
9
9/22/2012
19 9/22/2012
Objects • Objects atau instrumen penerbangan diletakkan sejauh mungkin dari area runway strip • Jika terpaksa diletakkan di runway strip, ada batasan minimum berat dan ketinggian • Untuk instrumen2 runway, dapat diletakkan pada sisi runway pada jarak: ▫ 75 m untuk kode 3 atau 4 ▫ 40 m untuk kode 1 atau 2 ▫ Dari as runway, dan melebar sepanjang as runway untuk mengantisipasi bahaya akibat pesawat keluar kesamping landasan
20 9/22/2012
Objects
10
9/22/2012
21 9/22/2012
Runway End Safety Areas (RESA) • RESA adalah suatu area simetris perpanjangan as runway di ujung-ujung runway strip untuk tujuan mengurangi resiko bahaya akibat pesawat under-shooting atau over-running • RESA disediakan untuk runway dengan kelas 3 atau 4, d dan 1 atau 2 (ILS)
22 9/22/2012
Runway End Safety Areas (RESA)
11
9/22/2012
23 9/22/2012
Elemen Dasar Runway 1. 2. 3. 4.
Bagian perkerasan/pavement Bahu/runway shoulder RESA Blast pad: area yang disediakan untuk menerima jet-blast 5. Extended Safety Area: dibuat jika dianggap perlu, tergantung kebutuhan lokal
24 9/22/2012
Elemen Dasar Runway
RESA
Pavement
Blast Pad
Extended Safety Area
Shoulder
12
9/22/2012
25 9/22/2012
Elemen Dasar Runway
Blast Pad
Displaced threshold
Touchdown Zone
26 9/22/2012
Taxiway • Taxiway adalah bagian land area suatu bandara sebagai sarana penghubung antara satu bagian bandara dengan bagian lain • Taxiway terdiri dari:
▫ Aircraft stand taxilane: bagian dari apron yang digunakan untuk taxiway dan diperuntukan bagi pesawat tanpa gerakan ▫ Apron taxiway: bagian dari system taxiway yang terletak di apron. Jalur pergerakan pesawat yang melakukan taxiing di apron ▫ Rapid exit taxiway: taxiway penghubung runway ke apron dengan sudut tajam supaya pesawat dengen kecepatan tinggi dapat secepat mungkin keluar dari landasan setelah landing
13
9/22/2012
27 9/22/2012
Rapid Exit Taxiway
28 9/22/2012
Lebar Taxiway Kode
Lebar (m)
A
7.5
B
10.5
C
15
C
18
D
18, jika jarak antar roda terluar main gear < 9 m
D
23, jika j k jarak j k antar roda d terluar l main gear <= 9 m
E
23
F
25
14
9/22/2012
29 9/22/2012
Holding bay • Holding bay didefinisikan sebagai area dimana pesawat ditahan atau disiap/salip, untuk tujuan supaya pergerakan pesawat di bandara lebih efektif • Holding bay perlu disediakan jika kondisi traffic di bandara b d menengah h atau sibuk ib k
30 9/22/2012
Holding bay
15
9/22/2012
31 9/22/2012
Holding bay
32 9/22/2012
Apron • Area di bandara yang diperuntukan bagi kegiatan bongkar muat penumpang/barang, pengisian bahan bakar, parkir, dan perawatan • Jarak antar pesawat-pesawat/gedung/objects di apron: kode
Jarak (m)
A
3
B
3
C
4.5
D
7.5
E
7.5
F
7.5
16
9/22/2012
33 9/22/2012
Konfigurasi Parkir Pesawat • Bagaimana pesawat ditempatkan terkait dengan posisi gedung terminal • Hal yang mempengaruhi ▫ ▫ ▫ ▫ ▫
Kemudahan manuver Luas apron Ketersediaan alat/mobil pemandu Kebisingan Semburan jet
34 9/22/2012
Konfigurasi Parkir Pesawat • Nose-in ▫ Pesawat tegak lurus menghadap gedung terminal ▫ Kendaraan pendorong hanya diperlukan saat meninggalkan parking stand ▫ Kebutuhan taxiwaynya kecil ▫ Kebisingan K bi i rendah d h ▫ Memudahkan kegiatan naik turun penumpang ▫ Pemanfaatan pntu belakang kurang efektif
17
9/22/2012
35 9/22/2012
Konfigurasi Parkir Pesawat • Nose-out ▫ Posisi pesawat menyudut dengan Hidung pesawat menjauhi gedung terminal ▫ Pesawat dapat datang dan meninggalkan parking stand dengan mesin sendiri ▫ Memerlukan M l k d daerah h apron-taxiway t i yang llebih bih luas ▫ Tingkat kebisingannya tinggi
36 9/22/2012
Konfigurasi Parkir Pesawat • Parkir hidung bersudut ke dalam ▫ Seperti nose-in namun tidak tegak lurus gedung terminal ▫ Pesawat dapat masuk dan keluar parking stand dengan kekuatan mesin sendiri ▫ Memerlukan M l k d daerah h apron-taxiway t i yang lluas ▫ Tingkat kebisingan tinggi, walau tidak setinggi nose-out
18
9/22/2012
37 9/22/2012
Konfigurasi Parkir Pesawat • Parkir sejajar (paralel) ▫ Pesawat dapat bermanuver dengan sangat mudah ▫ Kebisingan dan semburan jet dapat dikurangi karena tidak ada manuver tajam ▫ Kedua pintu depan dan belakang dapat di dimanfaatkan f tk d dengan efektif f ktif oleh l h penumpang ▫ Memerlukan parking stand yang lebih besar di sepanjang terminal
38 9/22/2012
Konfigurasi Parkir Pesawat
19
9/22/2012
39 9/22/2012
References • ICAO, 1999. Annex 14 Third Edition, Aerodrome Standards, Aerodrome Design and Operations • ICAO, 2006. Aerodrome Design Manual, Part 1 Runway • ICAO, 2006. Aerodrome Design Manual, Part 2 Taxiways, Aprons and Holding Bays
20