BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012
NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Maret 2012 Turun 0,79 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Maret 2012 turun 0,79 persen dari 101,37 menjadi 100,57. Penurunan NTP ini disebabkan karena turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan. Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Maret 2012 semua provinsi mengalami penurunan NTP. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,86 persen diikuti Provinsi Banten 0,84 persen, Provinsi Jawa Timur 0,79 persen, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 0,43 persen dan Provinsi Jawa Barat 0,14 persen. Pada Bulan Maret 2012, dua sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP dan tiga sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi pada Sub Sektor Tanaman Pangan yang mengalami penurunan sebesar 1,99 persen dari 101,68 menjadi 99,66 dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,03 persen dari 97,35 menjadi 97,32. Sementara Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,62 persen dari 107,43 menjadi 109,17, diikuti Sub Sektor Perikanan 0,13 persen dari 99,14 menjadi 99,27 dan Sub Sektor Peternakan 0,12 persen dari 97,55 menjadi 97,67. Indeks harga yang diterima petani turun 0,49 persen dari 143,41 pada Bulan Februari menjadi 142,71 pada Bulan Maret 2012. Penurunan indeks ini disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima petani pada Sub Sektor Tanaman Pangan sementara empat sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 1,66 persen. Sementara Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 1,90 persen, Sub Sektor Perikanan naik 0,38 persen, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,36 persen dan Sub Sektor Peternakan naik 0,31 persen. Sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima petani Bulan Maret 2012 adalah gabah, jagung pipilan/pocelan, kepiting laut, jeruk, cengkeh, kelapa belum dikupas, kol/kubis, ikan bandeng, kentang dan ayam. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani adalah cabai rawit, kopi biji kering, pisang, sapi potong, cabai merah, apel, mangga, udang, bawang merah dan ikan tongkol. Indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,30 persen dari 141,48 pada Bulan Februari 2012 menjadi 141,90 pada Bulan Maret 2012. Kenaikan indeks ini disebabkan indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen serta indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal naik sebesar 0,45 persen. Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani Bulan Maret 2012 adalah cabai rawit, kacang panjang, gula pasir, bawang merah, ikan tongkol, bawang putih, ikan pindang, cabai merah, upah menuai/memanen dan minyak tanah. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah beras, tomat sayur, telur ayam, kentang, daging ayam, wortel, jagung pipilan/pocelan, jaring insang, kubis/kol dan dedak.
1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani maupun biaya produksi dan pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP berarti semakin tinggi daya beli petani di pedesaan. Nilai Tukar Petani Jawa Timur pada Bulan Maret 2012 turun 0,79 persen dibandingkan dengan Bulan Februari 2012 dari 101,37 menjadi 100,57. Hal ini disebabkan turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan. Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan 0,49 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,30 persen. Jika dibandingkan dengan Bulan Maret 2011, perkembangan NTP Bulan Maret 2012 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 0,81 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012
1
120
109.17
110
99.66
99.27
97.67
97.32
100.57
100 90 80 Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Jatim
Grafik 1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Bulan Maret 2012 (2007=100) Jika dilihat masing-masing sub sektor pada Bulan Maret 2012, dua sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP sedangkan tiga sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Nilai Tukar Petani Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 1,99 persen dari 101,68 menjadi 99,66 dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,03 persen dari 97,35 menjadi 97,32. Sementara Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,62 persen dari 107,43 menjadi 109,17, Sub Sektor Perikanan naik 0,13 persen dari 99,14 menjadi 99,27 dan Sub Sektor Peternakan naik 0,12 persen dari 97,55 menjadi 97,67. Tabel 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Maret Tahun 2012 (2007=100) Bulan Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) Gabungan/Jawa Timur a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT)
2
Persentase Mar’12 thd Des’11 (6)
Mar’12 thd Feb’12 (7)
Mar’11
Des’11
Feb’12
Mar’12
(2)
(3)
(5)
(5)
Mar’12 thd Mar’11 (5)
132,53 136,79 96,89
146,74 141,23 103,90
145,38 142,98 101,68
142,96 143,45 99,66
7,87 4,87 2,86
-2,58 1,57 -4,08
-1,66 0,33 -1,99
156,35 136,36 114,66
152,03 140,75 108,02
152,91 142,33 107,43
155,81 142,72 109,17
-0,35 4,66 -4,79
2,49 1,40 1,06
1,90 0,27 1,62
124,64 134,80 92,46
134,53 138,61 97,05
136,53 140,25 97,35
137,01 140,79 97,32
9,92 4,44 5,26
1,84 1,57 0,28
0,36 0,38 -0,03
131,95 134,18 98,34
134,20 138,25 97,08
136,08 139,50 97,55
136,50 139,77 97,67
3,45 4,17 -0,68
1,71 1,10 0,61
0,31 0,19 0,12
130,90 128,91 101,54
132,87 132,87 100,01
133,00 134,15 99,14
133,51 134,49 99,27
1,99 4,33 -2,24
0,48 1,22 -0,74
0,38 0,25 0,13
135,25 135,59 99,76
143,53 139,88 102,62
143,41 141,48 101,37
142,71 141,90 100,57
5,52 4,65 0,81
-0,57 1,44 -2,00
-0,49 0,30 -0,79
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012
Perubahan NTP masing-masing sub sektor Bulan Maret 2012 terhadap Bulan Maret 2011 (year-on-year), tiga sub sektor mengalami penurunan NTP yaitu Sub Sektor Hortikultura turun 4,79 persen, Sub Sektor Perikanan turun 2,24 persen dan Sub Sektor Peternakan turun 0,68 persen. Sementara NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 5,26 persen dan Sub Sektor Tanaman Pangan naik 2,86 persen.
125 NTP-P NTP-Pr NTP-Pi
120 115
NTP-H NTP-Pt NTP-JT
110 105 100 95 90 85 Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar
Grafik 2. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Bulan Maret 2011 – Maret 2012 (2007=100)
2. Indeks Harga yang Diterima Petani Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada Bulan Maret 2012, indeks harga yang diterima petani turun 0,49 persen dibanding Bulan Februari 2012, yaitu dari 143,41 menjadi 142,71. Penurunan indeks ini disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima petani pada Sub Sektor Tanaman Pangan sementara empat sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 1,66 persen. Sementara Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 1,90 persen, Sub Sektor perikanan naik 0,38 persen, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,36 persen dan Sub Sektor Peternakan naik 0,31 persen. 3 1.90
2 1
0.31
0 -2
0.38
0.36
-1
-0.49
-1.66
-3 Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Jatim
Grafik 3. Perubahan Indeks yang Diterima Petani (It) Jawa Timur Bulan Maret 2012 (2007 = 100) Sub Sektor Tanaman Pangan merupakan satu-satunya sub sektor pertanian yang menyebabkan penurunan indeks harga yang diterima petani. Indeks harga Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 1,66 persen dari 145,38 menjadi 142,96. Komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah gabah yang mengalami penurunan harga sebesar 1,95 persen (andil -1,08), jagung pipilan (pocelan) turun 2,88 persen (andil -0,58), kacang hijau turun 1,11 persen (andil -0,02), kacang kedelai turun 0,15 persen (andil -0,01) dan ketela pohon turun 0,02 persen (andil -0,002). Sementara komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga pada sub sektor ini adalah kacang tanah yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,47 persen (andil 0,03) dan ketela rambat naik 1,74 persen (andil 0,01). Indeks harga Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 1,90 persen dari 152,91 menjadi 155,81. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga sebesar 5,26 persen (andil 0,82), pisang naik 3,03 persen (andil 0,43), cabai merah naik 5,16 persen (andil 0,25), apel naik 3,08 persen (andil 0,24) dan mangga naik 1,53 persen (andil 0,21). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah jeruk yang mengalami penurunan harga sebesar 2,31 persen (andil -0,23), Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012
3
kol/kubis turun 2,42 persen (andil -0,07), kentang turun 3,16 persen (andil -0,05), tomat sayur turun 4,47 persen (andil -0,05) dan ketimun turun 4,70 persen (andil -0,02). Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,36 persen dari 136,53 menjadi 137,01. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah kopi biji kering yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,31 persen (andil 0,62), kapuk naik 1,54 persen (andil 0,11) dan coklat biji naik 0,44 persen (andil 0,01). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga pada sub sektor ini adalah cengkeh yang mengalami penurunan harga sebesar 1,15 persen (andil -0,22), kelapa belum dikupas turun 0,74 persen (andil -0,10) dan tembakau daun kering turun 0,95 persen (andil -0,04). Indeks harga Sub Sektor Peternakan mengalami kenaikan sebesar 0,31 persen dari 136,08 menjadi 136,50. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga sub sektor ini adalah sapi potong yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,81 persen (andil 0,34). Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah ayam yang mengalami penurunan harga sebesar 0,32 persen (andil -0,06), telur turun 1,18 persen (andil -0,03), kambing turun 0,12 persen (andil -0,006) dan itik/bebek turun 0,85 persen (andil -0,003). Sub Sektor Perikanan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,38 persen dari 133,00 menjadi 133,51. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah udang yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,27 persen (andil 0,22), ikan tongkol naik 1,12 persen (andil 0,14), ikan teri naik 1,35 persen (andil 0,13), cumi-cumi naik 1,23 persen (andil 0,09) dan ikan tenggiri naik 2,56 persen (andil 0,08). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yaitu kepiting laut yang mengalami penurunan harga sebesar 5,27 persen (andil -0,29), ikan bandeng turun 1,33 persen (andil -0,06), ikan lele turun 2,73 persen (andil -0,05), ikan nila turun 3,64 persen (andil -0,03) dan ikan lemuru turun 1,68 persen (andil -0,02).
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu golongan konsumsi rumahtangga dan golongan biaya produksi dan pembentukan barang modal. Golongan konsumsi rumahtangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada Bulan Maret 2012, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,30 persen dibanding Bulan Februari 2012 yaitu dari 141,48 menjadi 141,90. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga konsumsi rumahtangga serta indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal. Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) Bulan Maret 2012 naik sebesar 0,28 persen dari 144,64 pada Bulan Februari 2012 menjadi 145,04. Kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga disebabkan naiknya semua sub kelompok konsumsi rumah tangga. Kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok makanan jadi yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,81 persen, diikuti sub kelompok kesehatan naik 0,68 persen, sub kelompok sandang naik 0,45 persen, sub kelompok perumahan naik 0,44 persen, sub kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,19 persen, sub kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,08 persen dan sub kelompok bahan makanan naik 0,02 persen. Jika dilihat komoditasnya, lima komoditas konsumsi rumahtangga petani yang mengalami kenaikan harga terbesar pada Bulan Maret 2012 adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga sebesar 19,12 persen (andil 0,03), kacang panjang naik 7,08 persen (andil 0,014), gula pasir naik 1,93 persen (andil 0,013), bawang merah naik 6,82 persen (andil 0,011) dan ikan tongkol naik 3,49 persen (andil 0,011). Lima komoditas utama konsumsi rumah tangga yang mengalami penurunan indeks harga adalah beras yang mengalami penurunan harga sebesar 2,40 persen (andil -0,06), tomat sayur turun 7,26 persen (andil -0,01), telur ayam turun 2,28 persen (andil -0,001), kentang turun 3,77 persen (andil -0,003) dan daging ayam turun 0,72 persen (andil -0,003). Indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal Bulan Maret 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen dari 131,07 menjadi 131,66. Kenaikan indeks harga kelompok ini disebabkan oleh kenaikan semua sub kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal. Sub kelompok upah buruh tani naik 0,53 persen, sub kelompok bibit naik 0,44 persen, sub kelompok obat-obatan dan pupuk naik 0,38 persen, sub kelompok sewa lahan, pajak dan lainnya naik 0,38 persen, sub kelompok transportasi naik 0,31 persen dan sub kelompok penambahan barang modal naik 0,27 persen. Komoditas utama kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar pada Bulan Maret 2012 adalah upah menuai/memanen yang mengalami kenaikan 1,39 persen (andil 0,007), umpan naik 1,17 persen (andil 0,005), urea naik 0,77 persen (andil 0,004), minyak tanah naik 0,89 persen
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012
(andil 0,004) dan upah mencangkul naik 0,71 persen (andil 0,003). Sementara komoditas biaya produksi dan pembentukan barang modal yang mengalami penurunan indeks harga terbesar yaitu jaring insang yang mengalami penurunan harga 0,79 persen (andil -0,002), dedak turun 0,16 (andil -0,001), sapi (umur < 2 bulan) turun 0,05 persen (andil -0,001), upah membajak turun 0,40 persen (andil -0,0004) dan TSP turun 0,12 persen (andil -0,0001). 0.8 0.63
0.6 0.42
0.4
0.38
0.45
0.42
0.33 0.27
0.27 0.25
0.25
0.28
0.20
0.19
0.2
0.30
0.25 0.28
0.25
0.04
0.0 Pangan
Hortikultura Ib
Perkebunan Peternakan Konsumsi RT
Perikanan BPPBM
Jatim
Grafik 4. Perubahan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) Jawa Timur Bulan Februari 2012 (2007 = 100)
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Jawa Dari 5 provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Maret 2012, semua provinsi mengalami penurunan NTP. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,86 persen, diikuti Provinsi Banten turun 0,84 persen, Provinsi Jawa Timur turun 0,79 persen, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta turun 0,43 persen dan Provinsi Jawa Barat turun 0,14 persen.
Tabel 2. Nilai Tukar Petani 5 Provinsi di Pulau Jawa Bulan Februari - Maret 2012 (2007=100)
No. (1) 1 2 3 4 5
Provinsi (2) Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur
Bulan Feb 2012 Mar 2012 (3) (4) 108,61 107,69 108,03 107,87 105,42 104,51 115,93 115,43 101,37 100,57
Perubahan Feb-Jan (5) -0,84 -0,14 -0,86 -0,43 -0,79
Pada Bulan Maret 2012, NTP Provinsi Jawa Timur sebesar 100,57 merupakan yang terkecil dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Sementara NTP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 115,43 merupakan yang terbesar.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012
5