BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012
NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 Naik 0,33 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 naik 0,33 persen dari 102,80 menjadi 103,14. Kenaikan NTP ini disebabkan karena kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib). Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Oktober 2012, semua provinsi mengalami kenaikan NTP. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 0,78 persen, diikuti Provinsi Banten 0,64 persen, Provinsi Jawa Tengah 0,55 persen, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 0,50 persen dan Provinsi Jawa Timur 0,33 persen. Pada Bulan Oktober 2012, empat sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP sedangkan sisanya mengalami penurunan. Kenaikan NTP terbesar terjadi pada Sub Sektor Hortikultura yang mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen dari 110,58 menjadi 111,47, Sub Sektor Peternakan naik 0,65 persen dari 98,58 menjadi 99,22, Sub Sektor Tanaman Pangan naik 0,18 persen dari 103,28 menjadi 103,47 dan Sub Sektor Perikanan naik 0,18 persen dari 99,66 menjadi 99,84. Sementara Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami penurunan sebesar 0,05 persen dari 95,95 menjadi 95,90. Indeks harga yang diterima petani naik 0,49 persen dari 149,88 pada Bulan September menjadi 150,61 pada Bulan Oktober 2012. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani pada semua sub sektor pertanian. Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen, Sub Sektor Peternakan naik 0,83 persen, Sub Sektor Perikanan naik 0,33 persen, Sub Sektor Tanaman Pangan naik 0,32 persen dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,15 persen. Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga yang diterima petani Bulan Oktober 2012 adalah gabah, sapi potong, jeruk, cumi-cumi, pisang, cengkeh, kepiting laut, udang, ayam dan cabai rawit. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menyebabkan penurunan indeks harga yang diterima petani adalah mangga, ikan teri, kopi biji kering, ikan tongkol, jagung pipilan/pocelan, kacang kedelai, ikan kembung, kacang tanah, ikan layang dan ikan cakalang. Indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,15 persen dari 145,80 pada Bulan September 2012 menjadi 146,02 pada Bulan Oktober 2012. Kenaikan indeks ini disebabkan naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) sebesar 0,14 persen dan indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal naik sebesar 0,21 persen. Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani Bulan Oktober 2012 adalah wortel, kubis/kol, cangkul, sawi, cabai rawit, tahu mentah, bayam, emas perhiasan, rokok kretek dan upah membersihkan kapal. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah bawang putih, kacang panjang, tomat sayur, gula pasir, minyak goreng, ikan mujair, kacang tanah, ikan tongkol, pasir dan kentang.
1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani maupun biaya produksi dan pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP berarti semakin tinggi daya beli petani di pedesaan. Nilai Tukar Petani Jawa Timur pada Bulan Oktober 2012 naik 0,33 persen dibandingkan dengan Bulan September 2012 dari 102,80 menjadi 103,14. Hal ini disebabkan naiknya indeks harga yang diterima petani (It) lebih besar daripada indeks harga yang dibayar petani (Ib). Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan 0,49 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,15 persen. Jika dibandingkan dengan Bulan oktober 2011, perkembangan NTP Bulan Oktober 2012 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012
1
111.47
120 103.47
103.14
110
99.84
99.22 95.90
100 90 80 Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Jatim
Grafik 1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Bulan Oktober 2012 (2007=100)
Jika dilihat masing-masing sub sektor pada Bulan Oktober 2012, empat sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP sedang sisanya mengalami penurunan. Nilai Tukar Petani Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen dari 110,58 menjadi 111,47, Sub Sektor Peternakan naik 0,65 persen dari 98,58 menjadi 99,22, Sub Sektor Tanaman Pangan naik 0,18 persen dari 103,28 menjadi 103,47 dan Sub Sektor Perikanan naik 0,18 persen dari 99,66 menjadi 99,84. Sedangkan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami penurunan sebesar 0,05 persen dari 95,95 menjadi 95,90. Tabel 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Oktober Tahun 2012 (2007=100) Bulan Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) Gabungan/Jawa Timur a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT)
2
Persentase Okt’12 thd Des’11 (7)
Okt’12 thd Sept’12 (8)
Okt’11
Des’11
Sept’12
Okt’12
(2)
(3)
(4)
(5)
Okt’12 thd Okt’11 (6)
145,09 139,68 103,87
146,74 141,23 103,90
152,45 147,60 103,28
152,94 147,81 103,47
5,41 5,82 -0,39
4,23 4,66 -0,41
0,32 0,14 0,18
150,81 139,24 108,31
152,03 140,75 108,02
162,42 146,87 110,58
163,93 147,06 111,47
8,70 5,62 2,92
7,83 4,48 3,19
0,93 0,13 0,80
135,16 137,19 98,52
134,53 138,61 97,05
138,99 144,85 95,95
139,19 145,14 95,90
2,98 5,79 -2,66
3,46 4,71 -1,18
0,15 0,20 -0,05
133,48 137,20 97,29
134,20 138,25 97,08
140,94 142,97 98,58
142,12 143,23 99,22
6,47 4,40 1,98
5,90 3,60 2,20
0,83 0,18 0,65
133,57 131,82 101,33
132,87 132,87 100,01
136,82 137,28 99,66
137,27 137,49 99,84
2,77 4,30 -1,47
3,31 3,48 -0,17
0,33 0,15 0,18
142,45 138,46 102,88
143,53 139,88 102,62
149,88 145,80 102,80
150,61 146,02 103,14
5,73 5,46 0,25
4,93 4,39 0,51
0,49 0,15 0,33
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012
Perubahan NTP masing-masing sub sektor Bulan Oktober 2012 terhadap Bulan Oktober 2011 (year-on-year), tiga sub sektor mengalami penurunan NTP yaitu Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 2,66 persen, Sub Sektor Perikanan turun 1,47 persen dan Sub Sektor Tanaman Pangan turun 0,39 persen. Sementara Sub Sektor Hortikultura naik 2,92 persen dan Sub Sektor Peternakan naik 1,98 persen. 115 NTP-P
NTP-H
NTP-Pr
NTP-Pt
NTP-Pi
NTP-JT
110
105
100
95 Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt
Grafik 2. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Bulan Oktober 2011 – Oktober 2012 (2007=100)
2. Indeks Harga yang Diterima Petani Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada Bulan Oktober 2012, indeks harga yang diterima petani naik 0,49 persen dibanding Bulan September 2012, yaitu dari 149,88 menjadi 150,61. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani pada semua sub sektor pertanian. Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen, Sub Sektor Peternakan naik 0,83 persen, Sub Sektor perikanan naik 0,33 persen, Sub Sektor Tanaman Pangan naik 0,32 persen dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,15 persen. 2
0.93
1
0.83 0.49 0.33
0.32 0.15
0 Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Jatim
Grafik 3. Perubahan Indeks yang Diterima Petani (It) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 (2007 = 100) Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,32 persen dari 152,45 menjadi 152,94. Komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga adalah gabah yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,84 persen (andil 0,46) dan ketela pohon naik 1,50 persen (andil 0,16). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah jagung pipilan (pocelan) yang mengalami penurunan harga sebesar 0,46 persen (andil -0,10), kacang kedelai turun 2,03 persen (andil -0,09), kacang tanah turun 1,23 persen (andil -0,08), kacang hijau turun 0,91 persen (andil -0,01) dan ketela rambat turun 0,43 persen (andil -0,002). Indeks harga Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen dari 162,42 menjadi 163,93. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah jeruk yang mengalami kenaikan harga sebesar 3,32 persen (andil 0,36), pisang naik 2,02 persen (andil 0,31), cabai rawit naik 1,09 persen (andil 0,18), apel naik 2,28 persen (andil 0,18) dan salak naik 3,87 persen (andil 0,11). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah mangga yang mengalami penurunan harga sebesar 1,99 persen (andil -0,25), cabai merah turun 1,17 persen (andil -0,04), tomat sayur turun 4,97 persen (andil -0,04), kacang panjang turun 4,65 persen (andil -0,03) dan semangka turun 1,49 persen (andil -0,02). Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012
3
Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,15 persen dari 138,99 menjadi 139,19. Komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga adalah cengkeh yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,69 persen (andil 0,34), kelapa belum dikupas naik 0,36 persen (andil 0,05) dan coklat biji naik 0,49 persen (andil 0,01). Sementara komoditas utama yang menyebabkan penurunan indeks harga adalah kopi biji kering yang mengalami penurunan harga sebesar 0,38 persen (andil -0,17), kapuk turun 0,44 persen (andil -0,03), tebu turun 0,51 persen (andil -0,02) dan tembakau daun kering turun 0,54 persen (andil -0,02). Indeks harga Sub Sektor Peternakan mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen dari 140,94 menjadi 142,12. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga sub sektor ini adalah sapi potong yang mengalami kenaikan harga sebesar 1,06 persen (andil 0,45), ayam naik 1,11 persen (andil 0,21), kambing naik 1,19 persen (andil 0,06) dan kerbau naik 1,45 persen (andil 0,01). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah telur yang mengalami penurunan harga sebesar 0,51 persen (andil -0,01) dan itik/bebek turun 0,47 persen (andil -0,002). Sub Sektor Perikanan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,33 persen dari 136,82 menjadi 137,27. komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu cumi-cumi yang mengalami kenaikan harga sebesar 5,24 persen (andil 0,40), kepiting laut naik 5,07 persen (andil 0,28), udang naik 1,41 persen (andil 0,26), ikan tenggiri naik 2,38 persen (andil 0,07) dan ikan bandeng naik 1,13 persen (andil 0,05). Sementara komoditas utama yang menyebabkan penurunan indeks harga adalah ikan teri yang mengalami penurunan harga sebesar 2,28 persen (andil -0,22), ikan tongkol turun 1,45 persen (andil -0,18), ikan kembung turun 2,74 persen (andil -0,09), Ikan layang turun 2,27 persen (andil -0,08) dan ikan cakalang turun 1,71 persen (andil -0,07).
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu golongan konsumsi rumah tangga dan golongan biaya produksi dan pembentukan barang modal. Golongan konsumsi rumah tangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada Bulan Oktober 2012, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,15 persen dibanding Bulan September 2012 yaitu dari 145,80 menjadi 146,02. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga konsumsi rumah tangga dan indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal. Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) Bulan Oktober 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,14 persen dari 149,59 pada Bulan September 2012 menjadi 149,80. kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga disebabkan naiknya semua sub kelompok konsumsi rumah tangga. Sub kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,50 persen diikuti sub kelompok sandang naik 0,38 persen, sub kelompok perumahan naik 0,23 persen, sub kelompok kesehatan naik 0,21 persen, sub kelompok makanan jadi naik 0,18 persen, sub kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,11 persen dan sub kelompok bahan makanan naik 0,06 persen. Jika dilihat komoditasnya, lima komoditas utama konsumsi rumah tangga yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar pada Bulan Oktober 2012 adalah wortel yang mengalami kenaikan harga sebesar 19,29 persen (andil 0,01), kubis/kol naik 23,06 persen (andil 0,01), sawi naik 11,03 persen (andil 0,01), cabai rawit naik 2,30 persen (andil 0,004) dan tahu mentah naik 0,94 persen (andil 0,004). Lima komoditas konsumsi rumah tangga petani yang mengalami penurunan harga adalah bawang putih yang mengalami penurunan harga sebesar 7,36 persen (andil -0,02), kacang panjang turun 4,73 persen (andil -0,01), tomat sayur turun 6,06 persen (andil -0,01), gula pasir turun 0,97 persen (andil -0,01) dan minyak goreng turun 1,62 persen (andil -0,01). Indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal Bulan Oktober 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen dari 133,48 menjadi 133,76. Kenaikan indeks harga kelompok ini disebabkan oleh kenaikan semua sub kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal. Sub kelompok sewa lahan, pajak dan lainnya naik 0,57 persen, sub kelompok bibit naik 0,37 persen, sub kelompok penambahan barang modal naik 0,24 persen, sub kelompok upah buruh tani naik 0,20 persen, sub kelompok transportasi naik 0,16 persen dan sub kelompok obatobatan dan pupuk naik 0,12 persen. Komoditas utama kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar pada Bulan Oktober 2012 adalah cangkul yang mengalami kenaikan 1,15 persen (andil 0,01), upah membersihkan kapal naik 0,36 persen (andil 0,004), upah mencangkul naik 0,65 persen (andil 0,003), sapi (umur < 2 bulan) naik 0,18 persen (andil 0,002) dan jaring insang naik 0,89 persen (andil 0,002). Sementara komoditas biaya produksi dan pembentukan barang modal yang mengalami penurunan indeks harga terbesar yaitu pupuk TSP yang mengalami penurunan harga 0,19 persen (andil -0,0004), pupuk kandang turun 0,42 (andil -0,0002) dan pupuk NP turun 1,02 persen (andil -0,0001). 4
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012
0.5 0.35 0.25 0.21 0.14
0.13
0.12
0.21
0.20
0.18
0.16
0.12
0.15 0.17
0.13
0.21 0.13
0.15
0.14
0.0 Pangan
Hortikultura Ib
Perkebunan
Peternakan Konsumsi RT
Perikanan BPPBM
Jatim
Grafik 4. Perubahan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 (2007 = 100)
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Jawa Dari 5 provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Oktober 2012, semua provinsi mengalami kenaikan NTP. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar 0,78 persen diikuti Provinsi Banten 0,64 persen, Provinsi Jawa Tengah 0,55 persen, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 0,50 persen dan Provinsi Jawa Timur 0,33 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani 5 Provinsi di Pulau Jawa Bulan September – Oktober 2012 (2007=100)
No. (1) 1 2 3 4 5
Provinsi (2) Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur
Sept 2012 (3) 108,81 109,41 105,57 117,30 102,80
Bulan
Okt 2012 (4) 109,51 110,26 106,15 117,89 103,14
Perubahan Okt-Sept (5) 0,64 0,78 0,55 0,50 0,33
Pada Bulan Oktober 2012, NTP Provinsi Jawa Timur sebesar 103,14 merupakan yang terkecil dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Sementara NTP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 117,89 merupakan yang terbesar.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012
5