BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012
NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari 2012 Turun 1,39 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari 2012 turun 1,39 persen dari 102,80 menjadi 101,37. Penurunan NTP ini disebabkan karena turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan. Dari lima provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Februari 2012, empat provinsi mengalami penurunan NTP sementara satu provinsi mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,39 persen diikuti Provinsi Jawa Tengah 1,07 persen, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 0,49 persen dan Provinsi Jawa Barat 0,45 persen. Sementara Provinsi Banten mengalami kenaikan NTP sebesar 0,88 persen. Pada Bulan Februari 2012, semua sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP. Penurunan NTP terbesar terjadi pada Sub Sektor Tanaman Pangan yang mengalami penurunan sebesar 2,30 persen dari 104,07 menjadi 101,68, Sub Sektor Perikanan turun 0,84 persen dari 99,98 menjadi 99,14, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,80 persen dari 98,13 menjadi 97,35, Sub Sektor Peternakan turun 0,07 persen dari 97,61 menjadi 97,55 dan Sub Sektor Hortikultura turun 0,03 persen dari 107,47 menjadi 107,43. Indeks harga yang diterima petani turun 0,88 persen dari 144,69 pada Bulan Januari 2012 menjadi 143,41 pada Bulan Februari 2012. Penurunan indeks ini disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima petani pada tiga sub sektor pertanian sementara dua sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami pnenurunan sebesar 1,75 persen, Sub Sektor Perikanan turun 0,47 persen dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,29 persen. Sementara Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen dan Sub Sektor Peternakan naik 0,32 persen. Sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima petani Bulan Februari 2012 adalah cengkeh, jagung pipilan/pocelan, gabah, ikan tongkol, cabai merah, mangga, apel, jeruk, ikan teri dan kelapa belum dikupas. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani adalah kopi biji kering, cabai rawit, bawang merah, pisang, kepiting laut, tebu, udang, durian, cumi-cumi dan salak. Indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan 0,51 persen dari 140,76 pada Bulan Januari 2012 menjadi 141,48 pada Bulan Februari 2012. Kenaikan indeks ini disebabkan indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen serta indeks biaya produksi dan pembentukan barang modal naik sebesar 0,46 persen. Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani Bulan Februari 2012 adalah bawang merah, kacang panjang, telur ayam, beras, upah mencangkul, buncis, bawang putih, minyak tanah, gula pasir dan ikan tongkol. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang dibayar petani adalah tomat sayur, cabai merah, kentang, jagung pipilan/pocelan, ketumbar, wortel, minyak goreng, kacang hijau, kelapa tua dan jeruk.
1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani maupun biaya produksi dan pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP berarti semakin tinggi daya beli petani di pedesaan. Nilai Tukar Petani Jawa Timur pada Bulan Februari 2012 turun 1,39 persen dibandingkan dengan Bulan Januari 2012 dari 102,80 menjadi 101,37. Hal ini disebabkan turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan. Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan 0,88 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik 0,51 persen. Jika dibandingkan dengan Bulan Februari 2011, perkembangan NTP Bulan Februari 2012 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 1,57 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012
1
120 110
107.43 101.37
101.68 97.55
97.35
99.14
100 90 80 Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Jatim
Grafik 1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Bulan Febrauri 2012 (2007=100) Jika dilihat masing-masing sub sektor pada Bulan Februari 2012, semua sub sektor pertanian mengalami penurunan NTP. Nilai Tukar Petani Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 2,30 persen dari 104,07 menjadi 101,68, Sub Sektor Perikanan turun 0,84 persen dari 99,98 menjadi 99,14, Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,80 persen dari 98,13 menjadi 97,35, Sub Sektor Peternakan turun 0,07 persen dari 97,61 menjadi 97,55 dan Sub Sektor Hortikultura turun 0,03 persen dari 107,47 menjadi 107,43. Tabel 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari Tahun 2012 (2007=100) Bulan Subsektor (1) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) Gabungan/Jawa Timur a. Indeks yang Diterima (It) b. Indeks yang Dibayar (Ib) c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT)
Persentase Feb’12 thd Des’11 (6)
Feb’12 thd Jan’12 (7)
Feb’11
Des’11
Jan’12
Feb’12
(2)
(3)
(4)
(5)
Feb’12 thd Feb’11 (5)
133,04 136,86 97,21
146,74 141,23 103,90
147,96 142,17 104,07
145,38 142,98 101,68
9,28 4,47 4,60
-0,93 1,24 -2,14
-1,75 0,56 -2,30
156,19 136,48 114,44
152,03 140,75 108,02
152,18 141,61 107,47
152,91 142,33 107,43
-2,10 4,29 -6,13
0,58 1,12 -0,55
0,48 0,51 -0,03
122,70 135,03 90,87
134,53 138,61 97,05
136,92 139,54 98,13
136,53 140,25 97,35
11,27 3,87 7,13
1,49 1,18 0,31
-0,29 0,51 -0,80
132,36 134,18 98,64
134,20 138,25 97,08
135,64 138,96 97,61
136,08 139,50 97,55
2,81 3,96 -1,11
1,40 0,90 0,48
0,32 0,39 -0,07
130,75 128,94 101,41
132,87 132,87 100,01
133,63 133,65 99,98
133,00 134,15 99,14
1,72 4,04 -2,24
0,10 0,96 -0,87
-0,47 0,38 -0,84
135,39 135,67 99,80
143,53 139,88 102,62
144,69 140,76 102,80
143,41 141,48 101,37
5,92 4,28 1,57
-0,08 1,14 -1,22
-0,88 0,51 -1,39
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012
2
Perubahan NTP masing-masing sub sektor Bulan Februari 2012 terhadap Bulan Februari 2011 (year-on-year), tiga sub sektor mengalami penurunan NTP yaitu Sub Sektor Hortikultura turun 6,13 persen, Sub Sektor Perikanan turun 2,24 persen dan Sub Sektor Peternakan turun 1,11 persen. Sementara NTP Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 7,13 persen dan Sub Sektor Tanaman Pangan naik 4,60 persen.
125 NTP-P NTP-Pr NTP-Pi
120 115
NTP-H NTP-Pt NTP-JT
110 105 100 95 90 85 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb
Grafik 2. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Bulan Februari 2011 – Februari 2012 (2007=100)
2. Indeks Harga yang Diterima Petani Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Pada Bulan Februari 2012, indeks harga yang diterima petani turun 0,88 persen dibanding Bulan Januari 2012, yaitu dari 144,69 menjadi 143,41. Penurunan indeks ini disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima petani pada tiga sub sektor pertanian sementara dua sub sektor pertanian lainnya mengalami kenaikan. Sub Sektor Tanaman Pangan mengalami penurunan sebesar 1,75 persen, Sub Sektor perikanan turun 0,47 persen dan Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,29 persen. Sementara Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen dan Sub Sektor Peternakan naik 0,32 persen. 2 1
0.48
0.32
0 -0.29
-1 -2
-0.47 -0.88
-1.75
-3 Pangan
Hortikultura
Perkebunan
Peternakan
Perikanan
Jatim
Grafik 3. Perubahan Indeks yang Diterima Petani (It) Jawa Timur Bulan Februari 2012 (2007 = 100) Sub Sektor Tanaman Pangan yang menyebabkan penurunan indeks harga sebesar 1,75 persen dari 146,96 menjadi 145,38. Komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah jagung pipilan (pocelan) yang mengalami penurunan harga sebesar 4,32 persen (andil -0,88), gabah turun 1,40 persen (andil -0,78), kacang tanah turun 1,21 persen (andil -0,08), kacang hijau turun 0,77 persen (andil -0,01) dan ketela pohon turun 0,06 persen (andil -0,006). Sementara komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga pada sub sektor ini adalah kacang kedelai yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,71 persen (andil 0,03) dan ketela rambat naik 2,23 persen (andil 0,01). Indeks harga Sub Sektor Hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen dari 152,18 menjadi 152,91. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga adalah cabai rawit yang mengalami kenaikan harga sebesar 4,06 persen (andil 0,61), bawang merah naik 6,23 persen (andil 0,38), pisang naik 1,62 persen (andil 0,23), durian naik 2,62 persen (andil 0,11) dan salak naik 3,56 persen (andil 0,10). Sementara komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga adalah cabai merah yang mengalami penurunan harga sebesar 8,01 persen (andil -0,37), mangga turun 2,10 persen (andil -0,30), apel turun 3,27 persen (andil -0,25), jeruk turun 2,10 persen (andil -0,23) dan tomat sayur turun 2,70 persen (andil -0,03). Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012
3
Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,29 persen dari 136,92 menjadi 136,53. Komoditas utama yang menyebabkan penurunan indeks harga adalah cengkeh yang mengalami penurunan harga sebesar 5,41 persen (andil -1,06), kelapa belum dikupas turun 1,46 persen (andil -0,21), kapuk turun 2,26 persen (andil -0,16) dan coklat biji turun 4,44 persen (andil -0,09). Sementara komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga pada sub sektor ini adalah kopi biji kering yang mengalami kenaikan harga sebesar 2,39 persen (andil 1,12), tebu naik 3,74 persen (andil 0,17) dan tembakau daun kering naik 0,96 persen (andil 0,04). Indeks harga Sub Sektor Peternakan mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen dari 135,64 menjadi 136,08. Komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga sub sektor ini adalah ayam yang mengalami kenaikan harga sebesar 0,42 persen (andil 0,08), telur naik 2,25 persen (andil 0,06), kambing naik 0,49 persen (andil 0,02), susu sapi naik 0,21 persen (andil 0,01) dan itik/bebek naik 0,75 persen (andil 0,003). Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah sapi potong yang mengalami penurunan harga sebesar 0,01 persen (andil -0,004). Sub Sektor Perikanan mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,47 persen dari 133,63 menjadi 133,00. Komoditas utama yang menyebabkan penurunan indeks harga adalah ikan tongkol yang mengalami penurunan harga sebesar 4,85 persen (andil -0,59), ikan teri turun 2,35 persen (andil -0,22), ikan cakalang turun 3,32 persen (andil -0,14), udang turun 0,79 persen (andil -0,14) dan ikan ekor kuning turun 1,97 persen (andil -0,03). Sementara komoditas utama yang mengalami kenaikan indeks harga yaitu kepiting laut yang mengalami kenaikan harga sebesar 3,83 persen (andil 0,23), udang naik 1,35 persen (andil 0,13), cumi-cumi naik 1,61 persen (andil 0,11), ikan manyung naik 4,41 persen (andil 0,06) dan ikan tenggiri naik 1,33 persen (andil 0,04).
3. Indeks Harga yang Dibayar Petani Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu golongan konsumsi rumahtangga dan golongan biaya produksi dan pembentukan barang modal. Golongan konsumsi rumahtangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada Bulan Februari 2012, indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,51 persen dibanding Bulan Januari 2012 yaitu dari 140,76 menjadi 141,48. Kenaikan ini disebabkan naiknya indeks harga konsumsi rumahtangga serta indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal. Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) Bulan Februari 2012 naik sebesar 0,54 persen dari 143,87 pada Bulan Januari 2012 menjadi 144,64. Kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga disebabkan naiknya semua sub kelompok konsumsi rumah tangga. Kenaikan tertinggi terjadi pada sub kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,70 persen, diikuti sub kelompok kesehatan naik 0,50 persen, sub kelompok makanan jadi naik 0,47 persen, sub kelompok sandang naik 0,42 persen, sub kelompok perumahan naik 0,37 persen, sub kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,30 persen, dan sub kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,02 persen. Jika dilihat komoditasnya, lima komoditas konsumsi rumahtangga petani yang mengalami kenaikan harga terbesar pada Bulan Februari 2012 adalah bawang merah yang mengalami kenaikan harga sebesar 9,43 persen (andil 0,01), kacang panjang naik 6,35 persen (andil 0,01), telur ayam naik 2,85 persen (andil 0,01), beras naik 0,34 persen (andil 0,009) dan buncis naik 13,44 persen (andil 0,006). Lima komoditas utama konsumsi rumah tangga yang mengalami penurunan indeks harga adalah tomat sayur yang mengalami penurunan harga sebesar 7,58 persen (andil -0,01), cabai merah turun 10,77 persen (andil -0,005), kentang turun 2,78 persen (andil -0,002), jagung pipilan/pocelan turun 2,67 persen (andil -0,002) dan ketumbar turun 1,09 persen (andil -0,001). Indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal Bulan Februari 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,46 persen dari 130,47 menjadi 131,07. Kenaikan indeks harga kelompok ini disebabkan oleh kenaikan semua sub kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal. Sub kelompok upah buruh tani naik 0,52 persen, sub kelompok sewa lahan, pajak dan lainnya naik 0,48 persen, sub kelompok obat-obatan dan pupuk naik 0,48 persen, sub kelompok bibit naik 0,39 persen, sub kelompok penambahan barang modal naik 0,33 persen dan sub kelompok transportasi naik 0,26 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012
4
Komoditas utama kelompok biaya produksi dan pembentukan barang modal yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar pada Bulan Februari 2012 adalah upah mencangkul yang mengalami kenaikan 1,57 persen (andil 0,007), urea naik 0,72 persen (andil 0,004), umpan naik 0,89 persen (andil 0,004), upah menanam naik 0,85 persen (andil 0,003) dan ongkos angkut naik 1,30 persen (andil 0,003). Sementara komoditas biaya produksi dan pembentukan barang modal yang mengalami penurunan indeks harga terbesar yaitu minyak tanah yang mengalami penurunan harga 0,63 persen (andil -0,002), sapi (umur < 2 bulan) turun 0,01 persen (andil -0,0001) dan fungisida turun 1,94 persen (andil -0,0001). 0.8 0.6
0.56
0.61 0.55
0.51 0.53
0.51 0.41
0.4
0.53
0.51
0.51
0.49
0.54
0.46
0.44 0.38
0.39
0.2
0.17 0.12
0.0 Pangan
Hortikultura Ib
Perkebunan
Peternakan Konsumsi RT
Perikanan BPPBM
Jatim
Grafik 4. Perubahan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) Jawa Timur Bulan Februari 2012 (2007 = 100)
4. Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Jawa Dari 5 provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan Februari 2012, semua provinsi mengalami penurunan NTP kecuali Provinsi Banten yang mengalami kenaikan. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,39 persen, diikuti Provinsi Jawa Tengah turun 1,07 persen, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta turun 0,49 persen dan Provinsi Jawa Barat turun 0,45 persen. Sementara Provinsi Banten mengalami kenaikan sebesar 0,88 persen.
Tabel 2. Nilai Tukar Petani 5 Provinsi di Pulau Jawa Bulan Januari - Februari 2012 (2007=100)
No. (1) 1 2 3 4 5
Provinsi (2) Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur
Bulan Jan 2012 (3) 107,66 108,51 106,56 116,50 102,80
Feb 2012 (4) 108,61 108,03 105,42 115,93 101,37
Perubahan Feb-Jan (5) 0,88 -0,45 -1,07 -0,49 -1,39
Pada Bulan Februari 2012, NTP Provinsi Jawa Timur sebesar 101,37 merupakan yang terkecil dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Sementara NTP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 115,93 merupakan yang terbesar.
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012
5