NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul)
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Dian Febriatmaka NIM. 11108241068
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
Sikap Disiplin pada...(Dian Febriatmaka) 1
NILAI KEDISIPLINAN DALAM PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SISWA KELAS V (Studi Kasus di SD N Siyono III) THE VALUE OF DISCIPLINE IN EDUCATION SCOUTING GRADE 5TH STUDENT Oleh : Dian Febriatmaka, Mahasiswa PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penyelenggaraan pendidikan kepramukaan, proses kegiatan kepramukaan dalam menumbuhkembangkan sikap disiplin siswa dan menemukan faktor penghambat dan pendukung pendidikan kepramukaan siswa kelas V SD Negeri Siyono III. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu data collection, data display, data reduction dan drawing/verification. Perencanaan kegiatan kepramukaan belum memiliki administrasi yang lengkap. Evaluasi masih sebatas mengukur kemampuan kognitif siswa. Proses menumbuhkembangkan disiplin dilakukan dalam latihan rutin mingguan, PERSAMI, upacara dan PBB. Pelaksanaan pendidikan kepramukaan berpedoman pada PDMPK. Faktor pendukung pendidikan kepramukaan yaitu sarana prasarana yang memadai, lingkungan yang kondusif, dukungan dari sekolah dan orang tua. Faktor penghambat kegiatan kepramukaan yaitu kurangnya pembina dan cuaca. Kata kunci : kedisiplinan, pendidikan kepramukaan Abstract This research aims to describe the implementation of scouting education, process scouting in developing discipline of students and find factors that hampers and support scouting education of student class 5th SD Negeri Siyono III. The research is qualitative with the case study menthods. Data collection technique used observation, interviews and documentation. Data analysis technique used model Miles and Huberman namely data collection, data display, data reduction and drawing/verification. The planning of scouting activities do not have complete administration. Evaluation still only measure the cognitive aptitude of students. The process of encouraging discipline done in weekly routine training, camping, ceremony and PBB. The implementation of scouting education based on PDMPK. Factor that support scouting education namely the facilities and infrastructures adequate, a conductive environment, support from school and parents. Factors that hampers scouting education namely lack of a facilitator and wheather. Key word : discipline, scouting education
menumbuhkan sikap disiplin yang baik.
PENDAHULUAN Kepramukaan sebagai suatu sistem
Rangkaian kegiatan kepramukaan, misalnya
pendidikan kepanduan yang disesuaikan
kegiatan upacara, Peraturan Baris-Berbaris
dengan keadaan, kepentingan, perkembangan
(PBB)
masyarakat
disiplin.
dan
bangsa
Indonesia
sarat
dengan
Setiap
penanaman
kegiatan
yang
sikap dijalani
mempunyai ciri khas yaitu sikap disiplin. Hal
melatih siswa untuk senantiasa mentaati
ini juga ditegaskan dalam Dasa Darma
aturan dan tata tertib yang ada. Jadi, kegiatan
Pramuka poin ke-8 yang berbunyi ”disiplin,
kepramukaan mempunyai peran yang penting
berani,
pendidikan
dalam menata perilaku disiplin siswa melalui
kepramukaan, siswa sejak dini dilatih untuk
pembiasaan yang dilakukan pada setiap
dan
setia”.
Melalui
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke IV September 2015
kesempatan. Maka tidaklah mengherankan apabila dalam Permendikbud No. 62 Tahun 2014
tentang
Kegiatan
menempatkan
pendidikan
Ekstrakurikuler kepramukaan
sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah dasar. Salah
satu
sekolah dasar
yang
menerapkan pendidikan kepramukaan adalah
Menurut observasi yang sebelumnya dilakukan
peneliti,
kegiatan
terdapat
siswa
yang
tidak
mengerjakan tugas. 5. Masih terdapat siswa yang gaduh saat kegiatan pembelajaran di kelas. 6. Masih
terdapat
siswa
yang
tidak
melaksanakan jadwal piket yang telah disepakati. Dari
SD Negeri Siyono III.
telah
4. Masih
penjelasan
tersebut,
dapat
disimpulkan bahwa banyaknya pelanggaran disiplin yang dilakukan siswa menunjukkan
kepramukaan yang diselenggarakan di SD
pengamalan
Negeri Siyono III terbilang bagus. Hal ini
terutama poin ke-4 yaitu “Kedisiplinan,
dapat dibuktikan dari prestasi yang pernah
keberanian dan kesetiaan” belum dapat
diraih dibidang kepramukaan. Salah satu
dilaksanakan
prestasi tersebut adalah mendapatkan juara
Padahal nilai-nilai terebut khususnya disiplin
pertama untuk regu penggalang putri dalam
merupakan
kegiatan PERSAMI yang diadakan Kwarran
mengembangkan potensi siswa.
Playen dan diikuti SD se-kecamatan Playen
nilai-nilai
dengan
bagian
Kurangnya
kepramukaan
baik
oleh
penting
pengamalan
siswa.
untuk
nilai-nilai
kepramukaan tersebut juga mengakibatkan
pada tanggal 23-24 Agustus 2014. belakangi
kesadaran siswa untuk taat akan aturan masih
penelitian di SD Negeri Siyono III Playen,
rendah. Hal itu membuat siswa memiliki
Gunungkidul pada tahun ajaran 2014/2015
perilaku yang cenderung banyak melakukan
ini, meskipun siswa-siswi telah mendapatkan
pelanggaran tata tertib. Dengan demikian
pendidikan kepramukaan melalui kegiatan
fungsi tata tertib sebagai kontrol terhadap
ekstrakurikuler, masih banyak pelanggaran
siswa untuk perilaku baik tidak dapat
kedisiplinan
terlaksana.
Adapun
yang
yang
melatar
terjadi
di
sekolah.
Pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan
Sehubungan dengan uraian di atas,
siswa-siswi SD Negeri Siyono III adalah
maka pendidikan kepramukaan sebagai salah
sebagai berikut :
satu upaya yang dilakukan dalam rangka
1. Masih terdapat siswa yang tidak hadir
menumbuhkembangkan sikap disiplin bagi siswa khususnya siswa sekolah dasar perlu
tanpa keterangan. 2. Masih terdapat siswa yang tidak hikmat saat mengikuti upacara bendera. 3. Masih
terdapat
siswa
yang
tidak
mengenakan seragam dan atribut yang lengkap.
mendapat perhatian.
Sikap Disiplin pada...(Dian Febriatmaka) 3
METODE PENELITIAN
Data,
Instrument,
Jenis Penelitian
Pengumpulan Data
dan
Teknik
Penilitian ini menggunakan pendekatan
Penelitian ini menggunakan sumber
kualitatif deskriptif, dengan metode studi
data primer dan data sekunder. Data primer
kasus.
diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
Waktu dan Tempat Penelitian
dokumentasi.
Tempat
yang
digunakan
Sementara
data
sekunder
untuk
diperoleh melalui buku-buku kepramukaan,
pengambilan data pada penelitian ini adalah
Undang-undang, dan Peraturan Menteri.
Sekolah Dasar Negeri Siyono III. Alamat: Jl.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah
Jogja-Wonosari km 37, Siyono Wetan,
peneliti itu sendiri, dengan menggunakan alat
Logandeng, Playen, Gunungkidul. Dengan
bantu yaitu pedoman observasi, pedoman
mempertimbangkan
wawancara
waktu
pelaksanaan
dan
pedoman
dokumentasi.
kegiatan kepramukaan, maka penelitian ini
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan
dilaksanakan pada bulan April-Mei 2015.
data dilakukan pada kondisi yang alamiah
Target/Subjek Penelitian
sumber data primer dan teknik pengumpulan
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala
data lebih banyak pada observasi, wawancara
sekolah,
dan dokumentasi.
guru
kelas
V,
koordinator
ekstrakurikuler pramuka, pembina pramuka
Teknik Analisis Data
SD Negeri Siyono III, Playen, Gunungkidul.
Pelaksanaan
analisis
data
pada
penelitian kualitatif dapat dilakukan pada
Prosedur Pada tahap pra penelitian peneliti
saat masih di lapangan atau setelah data
menyusun rancangan penelitian, menjajaki
terkumpul. Aktivitas analisis data tersebut
lokasi, mengurus perizinan, dan menyiapkan
yaitu reduksi data, penyajian data dan
perlengkapan penelitian.
pengambilan kesimpulan. Teknik pengujian
Peneliti mengawali dengan menentukan
keabsahan data menggunakan uji kredibilitas
topik penelitian yaitu tentang pendidikan
data
kepramukaan
perpanjangan pengamatan, triangulasi, dan
karena
melihat
bahwa
(credibility)
yang
kepramukaan di SD Negeri Siyono III yang
menggunakan bahan referensi.
bagus
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Penyelenggaraan
namun
masih
terdapat
berbagai
pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan siswanya. Kemudian peneliti mempersiapkan proposal penelitian dan mengurus perijinan yang dibutuhkan.
mencakup
DAN pendidikan
kepramukaan pada siswa kelas V terdiri dari aspek evaluasi.
perencanaan, Berikut
pelaksanaan,
dan
pelaksanaan, uraian evaluasi
dan
perencanaan, pendidikan
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke IV September 2015
kepramukaan pada siswa kelas V di SD Negeri Siyono III.
7
1. Penyelenggaraan Pendidikan Kepramukaan pada Siswa Kelas V di SD N Siyono III a. Perencanaan Kegiatan Kepramukaan Pembina pramuka melakukan
8
dan Apotik hidup Refres materi Semester 1 Games dan ujian SKU Refres materi Semester 2 Games dan ujian SKU Jelajah lingkungan/hiking Jumlah
9 10 11
perencanaan dengan membuat materi dan program kegiatan kepramukaan yang akan
Dalam
diberikan kepada siswa dalam waktu satu
menyusun
1 1 1 1 1 15
program
dan
tahun ajaran. Melalui teknik dokumentasi,
menentukan materi untuk diajarkan kepada
peneliti mendapatkan data tentang materi dan
siswa, pembina pramuka mempertimbangkan
program kegiatan pramuka tersebut. Berikut
kemampuan siswa sesuai dengan tingkat
adalah daftar materi yang telah dirancang
perkembangan jasmani dan rohani usia
oleh pembina pramuka untuk tahun ajaran
sekolah dasar agar materi tersebut dapat
2014/2015
dipahami dengan baik dan memberikan
Tabel
1.
Daftar Materi Kegiatan Kepramukaan Tahun Ajaran 2014/2015
1
Pengenalan dan pembagian Regu 2 Latihan Upacara 3 Simpul dan menyambung tongkat 4 Games dan ujian SKU 5 Sandi,morse dan semaphore 6 Games dan ujian SKU 7 Tenda Jumlah Semester 2 No
1
2 3 4 5 6
Materi pokok Materi Kepramukaan a. Lambang gerakan Pramuka b. Lambang negara RI Games Orientasi Medan (peta tali/mata angin) P3K Hasta Karya Kebersihan Lingkungan
Program estrakurikuler pramuka yang dilaksanakan di sekolah adalah program
Semester 1 No Materi pokok
manfaat bagi mereka.
Jumlah pertemuan 1
semester. Program semester dilaksanakan
2 2
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain
1 3
hiking
1 2 12
program kerja kegiatan pramuka, rencana
dalam bentuk program latihan rutin dengan memberikan
yang
berhubungan
itu pada akhir tahun ajaran diadakan kegiatan atau
jelajah
lingkungan.
Untuk
kelengkapan administrasi yang lain seperti
kerja anggaran kegiatan pramuka, program tahunan,
Jumlah pertemuan 2
materi
silabus,
rencana
pelaksanaan
kegiatan dan kriteria penilaian tidak dibuat oleh
pembina
dikarenakan
pramuka. Pembina
Hal
tersebut
sudah
terbiasa
melaksanakan program dengan baik sehingga 1 2 2 1 2
merasa
tidak
administrasi lain.
memerlukan
kelengkapan
Sikap Disiplin pada...(Dian Febriatmaka) 5
Evaluasi tertulis dilaksanakan pada
b. Pelaksanaan Kegiatan Kepramukaan Pendidikan kepramukaan merupakan
latihan rutin terakhir pada semester tersebut,
proses pendidikan yang praktis, di luar sistem
yaitu
pendidikan sekolah dan di luar sistem
semester. Materi evaluasi tertulis meliputi
pendidikan keluarga. Kwarnas (1983: 22)
materi-materi yang pernah diberikan selama
menyebutkan bahwa peserta didik dalam
satu
Gerakan Pramuka adalah warga negara
kemudian ditambahkan dengan nilai dari
Indonesia yang berusia 7 sampai 25 tahun.
presensi kehadiran mereka selama mengikuti
Dijelaskan lebih lanjut bahwa Pramuka Siaga
latihan
berusia 7-10 tahun, Pramuka Penggalang
diberikan
berusia 11-15 tahun, Pramuka Penegak
dimasukkan ke dalam rapor. Evaluasi tertulis
berusia 16-20 tahun dan Pramuka Pandega
dan rekapitulasi dari presensi tersebut masih
berusia 21-25 tahun. Pelaksanaan kegiatan
sebatas penilaian terhadap aspek kognitif
kepramukaan di SD Negeri Siyono III
siswa dengan mempertimbangkan tingkat
berbeda dengan teori tersebut. Kegiatan
kehadiran
kepramukaan di sekolah ini hanya diikuti
kepramukaan. Belum ada evaluasi terkait
oleh kelas III, IV dan V.
proses selama siswa mengikuti kegiata
Kegiatan kepramukaan dilaksanakan satu kali dalam seminggu yaitu pada hari
sebelum
adanya
semester.
rutin.
Nilai
ulangan
evaluasi
Kemudian
kepada
guru
siswa
nilai kelas
dalam
akhir
tertulis
tersebut untuk
kegiatan
kepramukaan. 2. Proses Kegiatan Kepramukaan dalam
sabtu setelah pulang sekolah. Latihan rutin
Menumbuhkembangkan
mingguan tidak diawali dan ditutup dengan
Disiplin Siswa
Sikap
upacara pembukaan dikarenakan cuaca yang
Proses menumbuh-kembangkan sikap
terlalu panas pada jam latihan tersebut.
disiplin melalui pendidikan kepramukaan ini
Sehingga setiap mengawali dan menutup
memerlukan tahapan yang dimulai sedikit
kegiatan dilaksanakan apel.
demi sedikit. Hal itu bertujuan agar sikap
c. Evaluasi Kegiatan Kepramukaan
disiplin
Yudha M.
dalam
kepribadian mereka. Siswa pada mulanya
berkaitan
harus mengenal terlebih dahulu tentang
dengan segala sesuatu yang dilakukan oleh
kegiatan kepramukaan. Melalui kegiatan
guru, pembina, pelatih, dan anak didik guna
kepramukaan, mereka akan mengenal muatan
mendapatkan informasi seberapa jauh tujuan
karakter positif yang diajarkan kepada siswa,
dan sasaran kegiatan itu tercapai. Evaluasi
salah satunya adalah sikap disiplin. Sikap
program untuk kegiatan kepramukaan di SD
disiplin yang diajarkan kepada siswa di SD
Negeri Siyono III dilakukan dengan evaluasi
Negeri Siyono III adalah:
bahwa
(1998:
tertanam
151)
berpendapat
Saputra
benar-benar
evaluasi
tertulis di akhir semester dan rekapitulasi presensi latihan rutin.
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke IV September 2015
di sekolah sebelum kegiatan dimulai. Di
1. Disiplin waktu Disiplin waktu terdapat pada sebagian
dalam kegiatan kepramukaan pun siswa
besar kegiatan kepramukaan. Disiplin waktu
menunjukkan
yang diajarkan kepada siswa seperti tepat
melaksanakan tugas tepat waktu sesuai
waktu saat kegiatan kepramukaan dengan
dengan kesepakatan dengan pembina. Saat
cara
dimulai,
diberi waktu untuk beristirahat dan jajan di
menfaatkan waktu istirahat yang efisien saat
kantin sekolah, semua siswa dilatih untuk
kegiatan kepramukaan, menjalankan ibadah
memanfaatkan waktu yang diberikan untuk
tepat pada waktunya, mengerjakan dan
beristirahat dengan efisien.
menyelesaikan tugas sesuai waktu yang
2. Disiplin dalam berpakaian
hadir
sebelum
kegiatan
sikap
Disiplin
diberikan. Implementasi sikap disiplin waktu
disiplin
dalam
berpakaian
dengan
juga
di dalam kelas terlihat dari kedatangan siswa
diterapkan dalam pendidikan kepramukaan.
ke sekolah. Semua siswa kelas V selama
Untuk
penelitian dilaksanakan, tidak terdapat siswa
berpakaian,
yang terlambat datang ke sekolah. Namun
membiasakan siswa mengenakan seragam
masih terdapat beberapa siswa yang pernah
dan atribut kelengkapannya sesuai dengan
tidak berangkat sekolah tanpa keterangan.
aturan.
Data ini juga didukung dengan dokumentasi
pihak sekolah memberikan banyak toleransi
administrasi guru berupa presensi siswa.
kepada siswa dalam hal berpakaian. Dalam
Dalam kegiatan di luar kelas, siswa juga
kegiatan kepramukaan, pembina menekankan
menunjukkan
bahwa
sikap
disiplin
dengan
melatih
kedisiplinan
dalam
dilakukan
dengan
dapat
Walaupun
dalam
kedisiplinan
pelaksanaanya
berpakaian
yang
menfaatkan waktu istirahat yang efisien. Saat
ditanamkan kepada siswa lebih kepada aspek
bel telah berbunyi, semua siswa segera
kerapian, kesopanan setelah itu baru melihat
masuk ke dalam kelas dan menunggu guru.
kepada
Terkadang siswa berinisiatif untuk datang ke
implementasi
kantor guru dan memberitahukan bahwa
berpakaian dapat dilihat dari kegiatan siswa
siswa
pelajaran.
di luar kelas dan saat kegiatan kepramukaan.
Kemudian siswa juga melakukan sholat
Implementasi sikap disiplin di luar kelas
dhuhur berjamaah pada hari-hari tertentu
dilihat dari kesesuaian pakaian seragam yang
sesuai jadwal.
dipakai dengan aturan yang ada, kelengkapan
telah
Sikap
siap
menerima
disiplin
dalam
kegiatan
atribut
yang
dikenakan
siswa.
disiplin
dalam
sikap
atribut dan kerapian siswa.
dengan
Pelanggaran dari kesesuaian siswa
selalu hadir dalam kegiatan kepramukaan
memakai seragam sekolah pada minggu
tepat waktu. Hal ini didukung dengan jadwal
pertama
kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan
sedangkan pada minggu kedua sebanyak
sepulang sekolah sehingga siswa sudah siap
empat kali. Berdasarkan indikator yang telah
kepramukaan
ditunjukkan
siswa
terjadi
sebanyak
satu
kali,
Sikap Disiplin pada...(Dian Febriatmaka) 7
dibuat oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa
Sikap disiplin tersebut banyak diajarkan
sikap disiplin siswa dalam berpakaian masuk
dalam kegiatan-kegiatan berikut.
dalam kategori sedang pada minggu pertama
a. Ekstrakurikuler Pramuka
dan rendah pada minggu kedua. Sedangkan
b. Persami
sikap disiplin siswa dalam berpakaian saat
c. Peraturan Baris Berbaris (PBB)
kegiatan kepramukaan masuk dalam kategori
d. Upacara
sedang. Berdasarkan pengamatan peneliti
e. Jelajah Lingkungan/ Hiking
selama melakukan pengamatan saat kegiatan
Dari data yang diperoleh peneliti
pramuka, minggu pertama terdapat dua
selama melakukan penelitian, pelaksanaan
pelanggaran. Minggu kedua terdapat satu
kegiatan kepramukaan di SD Negeri Siyono
orang siswa yang tidak memakai ikat
III mengacu pada Prinsip-Prinsip Dasar dan
pinggang, minggu ketiga siswa memakai
Metode Pendidikan Kepramukaan. Adapun
seragam olah raga sesuai dengan instruksi
metode yang digunakan sebagai berikut:
dari pembina pramuka. Minggu keempat
1. Sistem Beregu Pusdiklatda Wirajaya (2011: 38-39)
terdapat dua pelanggaran terkait kedisiplinan berpakaian.
menjelaskan
3. Disiplin dalam mentaati aturan
beranggotakan 6-8 anak. Namun dalam
Aturan adalah sesuatu yang selalu dijaga kegiatan
dan
dilaksanakan
pramuka.
setiap
regu
pelaksanaannya terdapat beberapa regu yang
setiap
memiliki anggota 5 anak karena terjadi
pramuka
perubahan regu setelah kelas VI tidak lagi
dalam
Seorang
bahwa
memiliki kewajiban untuk senantiasa taat
mengikuti
kegiatan
kepramukaan.
kepada aturan. Aturan tersebut tidak hanya
Penyesuaian juga terdapat dalam pemilihan
berupa aturan tertulis layaknya tata tertib
anggota regu yaitu menggunakan metode
sekolah tetapi juga aturan tidak tertulis yang
shuffle.
senantiasa diajarkan oleh pembina pramuka
Kwarnas (1983: 22) menyebutkan
yang bersumber dari kode kehormatan
bahwa peserta didik dalam Gerakan Pramuka
pramuka. Disiplin dalam mentaati aturan ini
adalah warga negara Indonesia yang berusia
dapat dilihat dalam kegiatan kepramukaan
7 sampai 25 tahun. Dijelaskan lebih lanjut
seperti mentaari selalu melaksanakan tugas
bahwa Pramuka Siaga berusia 7-10 tahun,
dan instruksi yang diberikan oleh pembina,
Pramuka Penggalang berusia 11-15 tahun,
tertib dan menjaga sikap serta perkataan saat
Pramuka Penegak berusia 16-20 tahun dan
kegiatan
tertib
Pramuka Pandega berusia 21-25 tahun.
melaksanakan aba-aba saat kegiatan PBB,
Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di SD
selalu menjaga dan memelihara lingkungan
Negeri Siyono III berbeda dengan teori
sekitar dengan tidak membuang sampah
tersebut. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan
sembarangan.
di SD Negeri Siyono III berbeda dengan teori
apel
maupun
upacara,
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke IV September 2015
tersebut.
Kegiatan
kepramukaan
hanya
langsung akan keterampilan yang dipelajari,
diikuti siswa kelas III sampai kelas V.
memiliki pemahaman lebih mendalam dan
2. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka
lebih melekat dalam ingatannya sehingga
Metode pengamalan kode kehormatan
tidah mudah lupa jika dibandingkan hanya
pramuka dilaksanakan melalui pembiasaan
dengan mendengarkan
perilaku yang dilakukan selama kegiatan
melakukan praktik.
pramuka.
4. Kegiatan yang Menarik dan Menantang
dengan
Perilaku berbagai
tersebut macam
diwujudkan cara
seperti
serta
teori
Mengandung
saja tanpa
Pendidikan
yang
menjalankan ibadah menurut agama dan
Sesuai dengan Perkembangan Rohani dan
kepercayaan
Jasmani
masing-masing,
kerukunan, toleransi
menjaga
dan saling tolong
Metode lain yang digunakan dalam
menolong dengan teman, mengenal serta
memberikan
memelihara
kepada
lingkungan
dan dan
ikut alam
melestarikan
seisinya,
selalu
pendidikan
siswa
adalah
kepramukaan
dengan
membuat
kegiatan selalu menarik dan menantang serta
menjaga kesehatan diri baik jasmani maupun
mengandung
rohani.
perkembangan siswa. Data tersebut sesuai
3. Belajar Sambil Melakukan
dengan
yang
teori
sesuai
dengan
karakteristik
pramuka
Metode belajar sambil melakukan pada
Penggalang yang dikemukakan oleh Fajar S.
kegiatan kepramukaan diterapkan dalam
Suharto dan Syahdewa, (tt: 803) yang
setiap kegiatan. Dalam kegiatan seperti
menjelaskan bahwa pramuka penggalang
penanaman apotik hidup, pelaksanaan baris
gemar berpetualang, cepat bosan, selalu ingin
berbaris,
dan keterampilan tali temali
bergerak dan menyukai hal-hal baru. Oleh
diajarkan kepada siswa dengan metode
karena itu setiap kegiatan perlu dikemas agar
belajar sambil bermain.
selalu menarik bagi siswa dan memberikan
Sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty
tantangan atau pengalaman baru. Dengan
(2008: 117), siswa sekolah dasar pada masa
demikian siswa tidak mudah merasa bosan.
usia 11-13 tahun telah mampu berfikir logis
Hal ini sangatlah membutuhkan kreatifitas
tentang objek dan kejadian meski masih
yang tinggi dari pembina pramuka.
terbatas pada objek dan hal-hal yang bersifat
Selain
menarik
dan
menantang,
konkret, dapat digambarkan atau pernah
kegiatan
dialaminya. Oleh karena itu memberikan
memperhatikan
perkembangan
siswa.
pengetahuan dan keterampilan kepada siswa
Perkembangan
tersebut
adalah
tidak hanya dilakukan secara lisan atau
perkembangan jasmani dan rohani siswa. Hal
teoritis saja, tetapi juga harus melalui praktik
ini sesuai dengan pendapat Fajar S. Suharto
langsung. Dengan belajar sambil melakukan
dan Syahdewa, (tt: 803) bahwa pendidikan
sendiri
kepramukaan
siswa
mempunyai
pengalaman
kepramukaan
untuk
juga
penggalang
harus
harus
Sikap Disiplin pada...(Dian Febriatmaka) 9
mampu
meningkatkan
pengembangan
pribadinya
lima
area
yaitu
area
6. Sistem Tanda Kecakapan Sistem
tanda
kecakapan
yang
perkembangan spiritual, emosional, sosial,
digunakan dalam kegiatan kepramukaan di
intelektual dan fisik yang dikemas dalam
SD
kegiatan yang menarik, menantang dan
Kecakapan Umum atau TKU. Sedangkan
menyenangkan serta bervariasi.
Tanda
5. Kegiatan di Alam Terbuka
Pramuka Garuda belum diberikan. Tanda
Salah satu metode yang diterapkan
Negeri
Siyono
Kecakapan
III
adalah
Khusus
Tanda
dan
Tanda
Kecakapan Umum ini diberikan setelah
dalam kegiatan kepramukaan di SD Negeri
menyelesaikan
syarat kecakapan umum.
Siyono III adalah metode kegiatan di alam
Sesuai
terbuka. Hal ini sesuai dengan teori yang
Wirajaya (2011: 40) SKU adalah standar
dikemukakan Pusdiklatda Wirajaya (2011:
nilai-nilai dan keterampilan yang semestinya
28)
dengan
pendapat
Pusdiklatda
alam
terbuka
dicapai oleh seorang pramuka. Pramuka
ikut
menjaga
Penggalang hendaknya mampu menguasai
kegiatan
standar nilai dan keterampilan dalam SKU
hendaknya selaras dengan alam. Lebih lanjut
tersebut. Pengujian SKU dimasukkan dalam
dijelaskan bahwa kegiatan di alam dapat
program
mengembangkan:
penelitian, dari kelengkapan administrasi
a. Kemampuan diri mengatasi tantangan
yang dimiliki pembina pramuka, dapat
bahwa
memotivasi
kegiatan siswa
lingkungannya
di
untuk
dan
setiap
Berdasarkan
data
diketahui ujian SKU ini dilaksanakan setiap
yang dihadapi b. Menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang
dua kali setiap satu semester yaitu setiap sebelum ujian semester.
berlebihan dari dala dirinya. c. Menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Kepramukaan Setiap proses pendidikan tidak dapat
d. Membina kerjasama dan rasa memiliki. Metode
semester.
ini
diterapkan
untuk
dipisahkan
dari
faktor-faktor
memberikan pengetahuan dan pengalaman
mempengaruhinya.
kepada siswa untuk memahami pentingnya
ada yang mendukung namun ada pula yang
alam dan lingkungan sekitar bagi kehidupan
menghambat
manusia. Siswa belajar memahami bahwa
pendidikan kepramukaan di SD Negeri
ada saling ketergantungan antara makhluk
Siyono
hidup dan alam sekitarnya. Dengan demikian
pendukung dan penghambat sebagai berikut.
akan tumbuh rasa peduli siswa untuk
1. Faktor Pendukung
menjaga dan lebih dekat dengan alam.
a. Sarana Prasarana yang Cukup Memadai
Kegiatan di alam terbuka adalah kegiatan yang disukai siswa.
Faktor-faktor
yang
proses
III juga
pendidikan.
memiliki
tersebut
Proses
faktor-faktor
Sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang proses belajar dalam
10 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke IV September 2015
rangka
pencapaian
sebuah
tujuan
sekolah.
Suara
kendaraan
yang ramai
dan prasarana yang
melewati jalan dapat dikurangi karena jarak
dimiliki SD Negeri Siyono III dalam upaya
bangunan atau ruangan sekolah dan halaman
menunjang pendidikan kepramukaan adalah
berada cukup jauh dari jalan. Selain itu
sebagai berikut.
adanya gerbang yang mengelilingi sekolah
pendidikan. Sarana
Kondisi Fisik Penunjang Pendidikan
juga dapat mencegah adanya gangguan dari
Pramuka di SD Siyono III Tahun Akademik
anak-anak
2014/2015 sebagai berikut.
bermain di sekitar sekolah. Selain itu siswa
Tabel 7. Fasilitas Pendukung Kegiatan Kepramukaan No Nama Ruang Jumlah Kondisi
yang mengikuti kegiatan kepramukaan juga
1
Lapangan
1
Baik
2
Ruang kelas
6
Baik
3
Perpustakaan
1
Baik
4
UKS
1
Baik
5
Mushola
1
Baik
6
Gudang
1
Baik
2
Baik
mandi
Tabel
8.
No
c. Dukungan dari Sekolah Faktor pendukung lainnya datang dari kepala sekolah, koordinator pramuka dan guru. Dukungan dari kepala sekolah adalah dengan adanya kebijakan sekolah terkait dengan
2
Baik
2
Patok
2
Baik
3
Tali
10
Baik
4
Gapura
1
Baik
Bendera
2
5
merah
koordinator
wawancara
dengan
peneliti.
Ibu
SD
berpendapat
kepala sekolah. Beliau berpendapat bahwa Baik
kebijakan
sekolah
mengubah
jadwal
kegiatan dari jumat ke sabtu adalah salah satu bentuk dukungan sekolah. Dengan
b. Lingkungan Sekolah yang Kondusif Lingkungan SD Negeri Siyono III dapat dikatakan kondusif dan menunjang pembelajaran
Sedangkan
pendidikan
“ mengubah jadwal dari jumat ke sabtu, selain itu bapak ibu guru selalu mengingatkan siswa untuk mengumumkan agar siswa tidak lupa mengikuti kepramukaan”. Hal senada juga diungkapkan oleh
putih
kegiatan
penyelenggaraan
pramuka menyampaikan pendapatnya dalam
Sarana Pendukung Kegiatan Kepramukaan Nama alat Jumlah Kondisi Tenda
yang
tidak dapat keluar masuk gerbang sekolah
kepramukaan.
1
sekitar
dengan mudah.
Kamar 7
dilingkungan
termasuk
juga
kegiatan kepramukaan. Walaupun sekolah ini berada tepat dipinggir jalan raya, namun hal ini tidak membawa dampak buruk bagi
kebijakan tersebut, siswa dapat selalu mengikuti kegiatan kepramukaan. Guru kelas juga selalu mendukung kegiatan kepramukaan di SD Negeri Siyono III. Dukungan tersebut diberikan dengan cara selalu mengingatkan siswa agar tidak
Sikap Disiplin pada...(Dian Febriatmaka) 11
lupa
mengikuti
kegiatan
kepramukaan,
dengan begitu setelah selesai pembelajaran
b. Cuaca yang Tidak Menentu Salah satu faktor lain yang menjadi
siswa tidak langsung pulang ke rumah.
penghambat kegiatan kepramukaan di SD
d. Dukungan dari Orangtua Siswa
Negeri Siyono III adalah cuaca. Dari hasil
Orang tua sebagai sebagai mitra
wawancara dengan koordinator pramuka,
sekolah untuk memberikan pendidikan yang
ibu SD berpendapat “cuaca yang tidak
maksimal kepada siswa juga memberikan
menentu kadang menjadi kendala tersendiri
kontribusinya. Dalam hal ini sekolah telah
sehingga kegiatan di alam terbuka jadi
melakukan koordinasi dengan orang tua
terhambat, padahal anak kan senangnya
untuk memberikan dukungan kepada siswa
melakukan kegiatan di alam terbuka.”
dalam mengikuti kegiatan kepramukaan.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh
Koordinator pramuka berpendapat, “orang
kepala sekolah, pembina pramuka dan guru
tua siswa selalu mendukung, karena sekolah
kelas. Pembina pramuka mennambahkan,
juga selalu menghimbau kepada orang tua
“karena jadwalnya sabtu siang kendalanya
agar
mengikuti
adalah cuaca yang panas ini sehingga sulit
kegiatan kepramukaan karena itu masuk
untuk permainan dilapangan. Kita harus
dalam
berteduh dulu mencari tepat yang nyaman
mengingatkan
rapot.
berkoordinasi
anaknya
Sehingga dan
sekolah
bekerjasama
selalu dengan
atau di dalam kelas”.
orang tua”. Dari triangulasi yang dilakukan
SIMPULAN DAN SARAN
kepada kepala sekolah dan guru kelas
Simpulan
menggunakan teknik yang sama yaitu
1. Penyelenggaraan
pendidikan
wawancara, didapatkan hasil yang sama.
kepramukaan di SD Negeri Siyono III
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa orang
melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan,
tua ikut berperan dalam peyelenggaraan
pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan
kegiatan kepramukaan di sekolah.
dilakukan dengan membuat program dan
2. Faktor Penghambat
materi
a. Kurangnya Pembina Pramuka
Administrasi program ini masih belum
Salah satu faktor penghambat yang
lengkap.
kegiatan
Pelaksanaan
kepramukaan.
latihan
rutin
dirasakan oleh sekolah dalam melaksanakan
mingguan diikuti oleh siswa kelas III, IV,
kegiatan kepramukaan adalah kurangnya
V. Evaluasi program dilakukan dengan
pembina
siswa
evaluasi tertulis di akhir semester dan
sekolah dasar yang masih suka bermain, dan
rekapitulasi presensi. Evaluasi tersebut
sulit
hanya terbatas pada aspek kognitif saja.
pramuka.
dikondisikan
Karakteristik
menjadi
tantangan
tersendiri bagi pembina pramuka sekolah
Belum
dasar.
selama siswa melaksanakan kegiatan
ada penilaian
kepramukaan.
terkait
proses
12 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 17 Tahun ke IV September 2015
2. Karakter positif yang diajarkan melalui kegiatan kepramukaan salah satunya adalah disiplin yaitu disiplin waktu,
DAFTAR PUSTAKA Fajar S. Suharto dan Syahdewa. (tt). Bahan Ajar Pramuka. --------. PT. Teratai Emas Indah
disiplin dalam berpakaian, dan disiplin dalam mentaati aturan. Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa kedisiplinan yang dimiliki siswa kelas V masih dalam kriteria sedang. Proses menanamkan kedisiplinan dilakukan dalam latihan rutin mingguan, PERSAMI, upacara dan PBB. Kedisiplinan tersebut diajarkan dengan
berpedoman
Dalam
pada
pelaksanaanya,
penerapan
3. Faktor pendukung kegiatan kepramukaan adalah sarana prasarana yang cukup lingkungan
sekolah
yang
kondusif, dukungan dari sekolah dan orang
tua
penghambat
siswa.
Sedangkan
kegiatan
faktor
kepramukaan
adalah kurangnya pembina pramuka dan cuaca yang tidak menentu. Saran Pembina administrasi
sebaiknya perencanaan
melengkapi program
ekstrakurikuler Pramuka Penggalang kelas V. Selain itu Pembina pramuka sebaiknya melakukan evaluasi terkait proses siswa selama melaksanakan kegiatan kepramukaan, tidak hanya pada aspek kognitif. Kepala sekolah selaku kamabigus dan pemegang wewenang di sekolah dapat menambah pembina Pramuka Penggalang, khususnya pembina pria.
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pusdiklatda Wirajaya. (2011). Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Yogyakarta : Kwarda
PDMPK.
PDMPK masih belum maksimal.
memadai,
Kwarnas. (1983). Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Jakarta : Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Rita Eka Izzaty. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : UNY Press Yudha M. Saputra. (1998). Pengembangan Kegiatan KO dan Ekstra Kurikuler. Bandung : Depdikbud.